25
teoLOft SEKOLAH TINGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN LAMA DAN SUMBANGSIHNYA TERHADAP STRATEGI BERMISIMASA KINI DI INDONESIA SKRIPSl Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teologi Oleh Elisabeth Pilla Kadang 1010912058 029937 Jakarta 2013 PERPUSTAKAAN STT amanat A( ' 'N

TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

teoLOft

SEKOLAH TINGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG

TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN LAMA DANSUMBANGSIHNYA TERHADAP STRATEGI BERMISIMASA KINI DI INDONESIA

SKRIPSl

Diajukan KepadaSekolah Tinggi Teologi Amanat AgungUntuk Memenuhi Sebagian PersyaratanGuna Memperoleh Gelar Sarjana Teologi

Oleh

Elisabeth Pilla Kadang1010912058

029937

Jakarta

2013

PERPUSTAKAANSTT amanat A( ' 'N

Page 2: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

SEKOLAH TINGGI TEOLOGi AMANAT AGUNG

JAKARTA

Ketua Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung menyatakan bahwa skripsi yangberjudu] TINJAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN LAMA DANSUMBANGSIHNYA TERHADAP STRATEGI BERMISI MASA KINI DI INDONESIAdinyatakan lulus setelah diuji oleh Tim Dosen Penguji pada tanggal 15 Agustus2013.

Dosen Penguji Tanda Tangan

1. Jiirgen Nickle, P.hD.

2. Casthelia Kartika, M. Th.

3. Lotnatigor Sihombing, Th. M.

Jakarta, 15/<gu^tus 2013/ 1 -r £0 L

Andreas

■''' K A R ^ ^

Page 3: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sebenarnyabahwa skripsi yang berjudul TINJAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAMPERJANJIAN LAMA DAN SUMBANGSIHNYA TERHADAP STRATEGI BERMISIMASAKINI DI INDONESIA, sepenuhnya adaiah hasil karya tulis saya sendiri dan bebasplagiarisme.

Jika di kemudian hah terbukti bahwa saya telah melakukan tindakanplagiansme dalam penulisan skripsi ini, saya akan bertanggung jawab dan siapmenerima sanksi apapun yang dijatuhkan oleh Sekolah Tinggi Teologi AmanatAgung.

Jakarta, 15 Agustus 2012

Elisabeth Pilla KadangNIM: 1010912058

Page 4: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

ABSTRAK

SEKOLAH TINGGITEOLOGIAMANAT AGUNG

JAKARTA

(A) Elisabeth Pilla Kadang (1010912058)

(B) TINJAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN LAMA DANSUMBANGSIHNYATERHADAP STRATEGI BERMISIMASA KINIDI

INDONESIA

(C) xli + 95 him; 2013

(D) Teologi/Kependetaan

(E) Skripsi ini membahas tentang konsep berkat di dalam Perjanjlan Lama yangdapat memberikan sumbangsih terhadap strategi bermisi di Indonesia.Penulis hendak pemperlihatkan bahwa sejak di dalam Perjanjlan Lamasecara khusus di dalam kitab Kejadian terdapat panggilan menjadi berkatdan bermisi. Panggilan misi tersebut sangat erat hubungannya denganmenjadi berkat. Sejak di dalam Kejadian 12:1-3 Allah memanggil Abrahamuntuk pergi dari negerinya dalam arti untuk menjalankan misi Allah,sedangkan misi Allah yang harus diketjakan oleh Abraham adalah menjadiberkat Berkat bersifat vertikal dan horizontal. Artinya berkat diterima olehorang percaya dalam relasi vertikal dengan Allah dan ada panggilan untukmenyalurkan berkat dalam relasi horizontal dengan sesama manusia.Dengan demikian, menerima berkat Allah harus disertai dengan menjadiberkat Berkat berada dalam relasi perjanjian dengan Allah. Olehnya itu,orang Kristen yang telah menerima berkat dari Allah memiliki tugas menjadimediator berkat kepada semua orang. Karena konsep berkat berbicara jugamengenai misi, maka Penulis hendak memperlihatkan bagaimana konsepberkat memberikan sumbangsih terhadap strategi bermisi masa kini diIndonesia. Dalam konteks negara Indonesia dengan berbagai masalah didalamnya, sangat penting untuk melihat bagaimana konsep berkat menjadisuatu bagian dari strategi bermisi.

(F) BIBLIOGRAFl 44 (1964-2010)

(G) Jurgen M. Nickel, P.hD.

Page 5: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

1

ii

vi

DAFTARISI

ABSTRAK

DAFTAR ISI

UCAPAN TERIMA KASIH

BAB SATU: PENDAHULUAN 1

Latar Belakang Permasalahan 1

Pokok Permasalahan 9

Tujuan Penulisan 10

Batasan Penulisan H

Metode Penelitlan H

Sistematika Penulisan 12

BAB DUA: HUBUNGAN KOSEP BERKAT DAN MISIBERDASARKAN KEJADIAN 12:1-3 14

Pentlngnya Teks Kejadian 12:1-3 14

Misl dalam Kejadian 12:1-3 20

Terkait dengan Kata "pergi" 21

Terkait dengan Kata "engkau" 22

Terkait dengan Frasa "bangsa yang besar" 24

Terkait dengan Frasa "segala bangsa" 26

Berkat dalam Kejadian 12: 1-3 29

Pengertian Berkat 29

Signifikansi Kejadian 12:1-3 Terhadap Berkat 30

Kejadian 12:1-3 Menyatakan Allahsebagai Subjek Pemberi Berkat 30

Page 6: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

Ill

Kejadian 12:1-3 Menyatakan Manusiasebagai Mediator Berkat 32

Berkat dan Misi di dalam Kejadian 12:1-3 33

Ringkasan 35

BAB TIGA: KONSEP BERKAT DI DALAM PERJANJIAN LAMA 37

Terkalt dengan Allah Sebagai Pemberi Berkat 37

Berkat Allah atas Umat-Nya 37

Berkat dalam Masa Patriarkhal 37

Berkat dalam Masa Perjanjian 41

Berkat dalam Kitab-Kitab Hikmat 42

Berkat dalam Kitab-Kitab Nabi 44

Pernyataan Berkat Allah kepada Umat-Nya 46

Pernyataan Kebaikan Allah 46

Mempertahankan Ciptaan 47

Pernyataan Relasi 47

Terkalt dengan Manusia Sebagai Pemberi Berkat 48

Aktivitas Memberkati Selain Allah 49

Umat Allah Sebagai Mediator Berkat 50

Manusia Memberkati dalam Peran sebagai Perantara Allah 53

Sebagai Kepala Keluarga 53

Sebagai Raja atau Pemimpin 55

Sebagai Nabi dan Imam 55

Page 7: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

IV

Manusia "Memberkati" Allah 57

Refleksl Terhadap Kontinuitas Konsep Berkatdi dalam Perjanjian Baru 59

Ringkasan 52

BAB EMPAT: SUMBANGSIH KONSEP BERKAT TERHADAP STRATEGIBERMISI MASA KINI DI INDONESIA 54

Strategi Mlsi dalam Konteks Indonesia 54

Sumbangsih Konsep Berkat terhadap Strategi BermisiDi Indonesia 59

Sumbangsih Berkat dalam Panggilan Bermisi 69

Sumbangsih Berkat Terhadap Penginjilan 72

Sumbangsih Berkat Terhadap Tanggung Jawab Sosial 74

Sumbangsih Berkat Terhadap Misi Holistik 75

Kehadiran 75

Pemberitaan 75

Ucapan Berkat 73

Tindakan 79

Suatu Refleksi "Menjadi Berkat" sebagai Strategi Bermisidi Indonesia 81

Compassion International g2

Pekabaran Injil Gereja Kristen Jawa 84

Ringkasan gg

BAB LIMA: PENUTUP gg

Kesimpulan gg

Page 8: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

Refleksi Pembelajarati 90

Saran bagi Riset Lanjutan 91

BIBLIOGRAFI 92

Page 9: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

BAB SATU

PENDAHULUAN

Latar Belakang Permasalahan

Semua orang ingin diberkati sehingga sebagian besar isi doa setiap manusia

adalah meminta berkat. Bagi orang Kristen, ucapan 'Kiranya Tuhan memberkati*

merupakan ucapan yang sangat menyenangkan. Sesungguhnya berkat itu berasal

dari Allah tetapi manusia seiing mengucapkan keinglnan untuk berkat kepada

sesama manusia.^ Memberkati seseorang adalah mengekspresikan suatu harapan

atau doa terbaik yang diinginkan terjadi kepada seseorang.^ Tindakan ini adalah

sebuah tindakan dermawan. Apalagi keadaan diberkati merupakan keadaan yang

baik dimana segala sesuatu berjalan dengan baik dan menyenangkan. Dalam masa

modern sekarang ini, berkat diidentikkan dengan keberuntungan atau kesuksesan.^

Secara sederhana berkat dipahami sebagai sesuatu yang baik. Pemahaman

tentang berkat selalu dikaitkan dengan kekayaan, kesuksesan, kemakmuran,

kesembuhan dari penyakit dan segala sesuatu yang bernilai positif serta

menyenangkan. Sebagai kontras dari berkat, kutuk dipahami sebagai sesuatu yang

negatif seperti kemiskinan, kegagalan, penderitaan, malapetaka, datangnya

penyakit, atau masalah yang tak kunjung terselesaikan. Dengan pemahaman

1. "Blessing, Blessedness," dalam Dictionary ofBible Imagery, ed. Leland Ryken, James C.Wilhoit, dan Tremper Longman III (Illinois: InterVarsity Press, 1998) 98-99.

2. M. J. Evans, "Blessing and Cursing" dalam New Dictionary of Christian Ethics and PastoralTheology, ed. David J. Atkinson, David F. Field, Arthur Holmes, dan Oliver O'Donovan (Illinois:InterVarsity Press, 1995), 197.

3. Christopher J. H. Wright, The Mission ofGod: Unlocking the Bible's Grand Narrative (Illinois:IVP Academic, 2006), 209.

Page 10: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

tersebut tidak sedikit orang Kristen yang kemudian memahami berkat sebagai suatu

indikasi dikasihi oleh Allah atau hasil ketaatan kepada Allah. Sehingga, pemahaman

yang muncul adalah semakin taat semakin diberkati dan semakin diberkati artinya

dikasihi Tuhan dan sebaiiknya. Jadi, kadang kala orang Kristen memberi banyak

persembahan dan menjalankan disiplin rohani sebaik mungkin dengan motivasi

agar semakin diberkati Tuhan.

Pengertian ini pun yang kemudian terekspresi dalam kehidupan orang

Kristen untuk menjadi berkat bagi orang lain. Semakin banyak memberi berkat

materi kepada sesama, maka Allah akan semakin memberkatinya. Menjadi berkat

bagi sesama hanya dipahami dalam lingkup memberi materi, tanpa melihat sisi lain

dari panggilan menjadi berkat Panggilan menjadi berkatpun dipahami secara

sempit Dengan demikian penting untuk melihat kekayaan dari Alkitab perihal

panggilan orang Kristen untuk menjadi berkat bagi sesama.

Kisah-kisah di dalam Alkitab banyak diwamai dengan konsep berkat

Christopher Wright Mitchell mengatakan bahwa tema berkat adalah elemen yang

integral dengan banyak tradisi Alkitab.^ Secara khusus di dalam Peijanjian Lama,

konsep berkat adalah konsep yang umum. Di dalam Perjanjian Lama, Allah beberapa

kali menyatakan berkat atau memberkati serta aktivitas memberkati yang lain.

Disebutkan bahwa Allah, malaikat, dan manusia dapat memberkati manusia, hewan,

dan benda mati. Alkitab mencatat bahwa Allah berulang kali memberkati seseorang

[Ayb. 42:12), kelompok (Kel. 32:29), dan negara-negara (Yer. 04:02), khususnya

Israel (Ul. 26:15), sesuai dengan perjanjian dalam hubungan Allah dan manusia.

4. Christopher Wright Mitchell, The Meaning of Bark "To Bless" in The Old Testament (Atlanta:Scholar Press, 1987), 1.

Page 11: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

Allah memberkati makhluk (Kej 1:22;. U128:4) dan benda-benda mati, seperti tanah

(Ul. 26:15), tempat tinggal [Amsal 3:33), tanaman (UI. 7:13), roti dan air (Kel.

23:25), kerja (Ul. 28:8) dan hari Sabat (Kej 2:3).

Wujud berkat itu sendiri ada yang dalam bentuk fisik atau suatu relasi.

Wujud berkat secara fisik dapat berupa kekayaan, tanah, keturunan dan lain

sebagainya. Sedangkan berkat yang relasional berupa adanya beberapa hubungan

sakral, hukum dan sosial. Selanjutnya, menurut Christopher J. H. Wright, berkat

dapat dilihat dari dua sifat, yaitu yang bersifat vertikal dan berslfat horizontal.s

Berkat yang bersifat vertikal terkait dengan hubungan ciptaan dengan Allah, dimana

Allah memberkati ciptaan-Nya, sedangkan berkat yang bersifat horizontal terkait

dengan hubungan manusia yang dapat saling memberkati. Dalam hal ini berkat

berhubungan dengan siapa yangberperan sebagai pemberi dan penerima. Hal ini

terkait dengan sistem retribusi ataupun perjanjian yang kemudian lebih banyak

dibahas di dalam Peijanjian Lama.

Menurut Simon Mein dalam A Dictionary of Christian Theology, kata berkat di

dalam penggunaan Ibrani yaitu barak muncul dalam bentuk pasif dengan arti

'blessed by the Lord' (Kej. 9:26), tetapi kata ini juga digunakan di dalam bentuk aktif

dimana Allah memberkati manusia dan benda-benda, serta dalam bentuk derivatif^

dimana manusia memberkati sesama manusia dan juga Allah.^ Hal yang sama

dikemukakan oleh Christopher Wrigh Mitchel. bahwa kata 'brk' menyatakan bahwa

5. Wright, The Mission of God, 209-211.6. Arti kata derivatif adalah diambii dari sumber lain, tidak asli. Kamus Bahasa Indonesia

Kontemporer, s.v. "Derivatif."7. Simon Mein, "Benediction, Blessing" dalam A Dictionary of Christian Theology, ed. Alan

Richardson (Philadelphia: The Westminster Press, 1969), 32.

Page 12: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

manusia juga dapat memberkati Allah sebagai pujian dan ibadah.s Jadi, kata berkat

dapat digunakan dimana Allah sebagai subjek memberkati bahkan ketika Allah

sebagai objek diberkati.

Dalam kata Ibrani akar kata ini berarti 'to bless' (memberkati] dan 'to knee'

(berlutut].9 Berdasarkan pengertian di atas maka dalam tulisan Ibrani, termasuk di

dalam Perjanjian Lama, kata ini digunakan ketika Allah memberkati manusia dan

alam secara umum (membuat mereka subur] dan juga digunakan ketika manusia

memberkati Allah (memberikan ucapan terima kasih dan pujian].i«> Konsep berkat

muncul pertama kali di dalam kisah penciptaan. Konsep ini terus berlanjut di dalam

sepanjang Perjanjian Lama secara khusus terkait dengan bangsa Israel. Konsep

berkat ini dapat terlihat secara jelas dalam hubungan Allah dan Israel. Dalam

konteks Israel sebagai umat pilihan Allah konsep berkat terkait erat dengan

perjanjian. Perjanjian yang diberikan Allah tersebut berhubungan dengan hukum.

Jika hukum itu dilakukan oleh bangsa Israel maka mereka akan diberkati, tetapi jika

mereka tidak melakukannya maka mereka mendapat kutuk. Dengan demikian,

konsep berkat melekat dengan kehidupan bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah

dan terikat dengan perjanjian.

Konsep berkat mewarnai sebagian besar teologi Perjanjian Lama. Richard

Bauckham mengatakan bahwa "Konsep berkat adalah gagasan biblika yang kaya...

merujuk pada karakteristik Allah yang bermurah hati memberikan kebaikan yang

berlimpah kepada ciptaan-Nya, pembaharuan yang terus berlanjut, serta

8. Mitchell, The Meaning ofBrk "To Bless"in The Old Testament 134.9. Main, "Benediction, Blessing" dalam A Dictionary of Christian Theology. 32.10. Mein, "Benediction, Blessing" dalam A Dictionary of Christian Theology. 32.

Page 13: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

pembekalan Allah kepada manusia yang berjalan baik."" Selain itu, berkat di dalam

Perjanjian Lama bagi H. Mowvleyyangdikutip oleh Walter C. Kaiser terkait dengan

banyak hal yaitu "a prediction, the gift: itself resulting from blessing (Gen. 33:11), a

capacity given by God to ensure the fiilfillment of the promise (17:16; 24:60), the

rev/ard of prosperity (15:1), the peace of the Lord (26:29) dan nothing less than the

presence of God himself (26:3,28)."^^ Dengan demikian, Perjanjian Lama

mengungkapkan segala kekayaan tentang berkat. Oleh sebab itu. penulis

memfokuskan pembahasan hanya dalam lingkup Perjanjian Lama yang kemudian

dikaitkan dengan misi.

Lebih lanjut dapat dilihat bahwa penggunaan kata berkat secara umum di

dalam kekristenan sering digunakan dalam konteks ibadah dan muncul dalam

doksologi. tetapi kata inl juga digunakan sebagai bentuk steno^^ di dalam situasi

yang dipercaya sebagai hasil dari aktivitas Allah yang menyelamatkan.i^ Lebih

spesifik pengertian berkat di dalam Perjanjian Lama terkait erat dengan

keselamatan.i5 Ada dua hal yang terkandung di dalam konsep keselamatan yang

dinyatakan tersebut yaitu pembebasan dan berkat Pembebasan adalah pengalaman

dalam suatu kejadian yang mewakili intervensi Allah, sedangkan berkat adalah

aktivitas Allah yang terus berlanjut baik itu dengan kehadiran atau tidak. Dalam

sejarah Israel perbedaan keduahal ini terletak pada pernyataan bahwa pembebasan

11. Richard Bauckham, Bible and Mission: Christian Witness in a Postmodern World (Cumbria:Paternoster Press dan Grand Rapids: Baker Book House Company, 2003), 34.

12. Walter C. Kaiser. Jr, Toward Old Testament Theology (Grand Rapids: ZondervanPublishing House, 1981), 99.

13. Steno artinya lambang huruf-huruf yang dipersingkat dan disepakati dengan tujuanmenambah kecepatan menulis. Kamus Bahas Indonesia Kontemporer, s.v. "Steno".

14. Mein, Benediction, Blessing dalam >4 Dictionary of Christian Theology, 32.15. Claus Westermann, Blessing in The Bible and the Life of the Church,ter\. Keith

Crim(Philadelphia; Fortress Press, 1978), 1-14.

Page 14: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

terjadi dalam kisah bangsa Israel keiuar dari Mesir dan berkat terkait dengan

sejarah Israel yang telah hidup nyaman dan tetap di tanah perjanjian. Jadi, selain

digunakan dalam ibadah, konsep berkat juga berbicara mengenai pembebasan dan

keselamatan.

Ketika Allah memilih dan memanggil Abraham untuk keiuar dari negerinya,

itu adalah permulaan dari sejarah keselamatan.is "Panggilan Allah kepada Abraham

bukan berarti Allah tidak memperhatikan bangsa yang lain tetapi dalam panggilan

inilah mengandung motif misionaris yaitu drama besar mengenai penebusan yang

akan tercapai secara maksimal di dalam inkarnasi, kematian, dan kebangkitan

Kristus, semua ini adalah sejarah keselamatan."i7 Melalui panggilan Abraham di

dalam Kejadian 12:1-3 ini, Allah pertama kali memperlihatkan bahwa subjek dari

memberkati atau menyatakan keselamatan itu dapat diperankan oleh manusia

dalam hal ini Abraham. Bahkan pemyataan tersebut merupakan suatu panggilan

dan janji Abraham sebagai agen penyalur atau mediator berkat. Jadi, inti dari

panggilan Abraham di dalam teks tersebut adalah berkat yaitu keselamatan. Berkat

dan keselamatan tidak dapat terpisahkan sebagaimana di dalam Kejadian 12:1-3.

Jika berbicara mengenai menyalurkan keselamatan kepada segala bangsa,

maka itu terkait dengan misi, sehingga beberapa ahli setuju bahwa teks ini

merupakan teks misi. Artinya bahwa teks Kejadian 12:1-3 ini adalah teks yang

mendasari penelusuran tentang misi termasuk di dalamnya mengandung misi Allah

yaitu berkat kepada segala bangsa. Selain itu. teks ini juga terkait dengan panggilan

16. Arthur F. Glasser, Announcing the Kingdom: The Story of God's Mission in the Bible fGrandRapids: Baker Academic, 2003), 56.

17. Page H. Helley, A /tfot/on in the Making (Nashville: Convention Press, 1969), 43.

Page 15: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

Abraham yang menjadi suatu model panggilan Allah untuk melakukan misi

menyatakan keselamatan. Allah memanggil Abraham untuk keluar dari negerinya,

melintasl batas geografi menuju tanah yang akan ditunjukkan Allah kepadanya.

Abraham harus meninggalkan sanak saudara dan rumahnya melakukan migrasi ke

tempat lain untuk menjadi berkat

Berbicara mengenai misi, maka penting untuk melihat pengertian dari misi

itu sendiri. Kata misi berasal dari kata Latin missio yang berarti 'to send'

[mengirim). Dalam bahasa Ibrani diterjemahkan sehagaisdiah dan di dalam bahasa

Yunani diterjemahkan apostelloA^ Dalam pengertian kata ini, ada pengertian yang

mendalam menyatakan bahwa sang pengirim memiliki otoritas dan seorangyang

dikirim harus memiliki ketaatan kepada sang pengirimnya. Secara khusus dapat

diartikan sebagai suatu tugas seseorang atau kelompok yang biasanya telah dipilih

oleh Allah sebagai representasi Allah dan dikirim keluar untuk melakukan sesuatu.

Selanjutnya, "Misi berarti komitmen sebagai umat Allah untuk terlibat di

dalam undangan dan perintah Allah, yaitu di dalam misi Allah sendiri dalam rangka

sejarah penebusan ciptaan-Nya."i9 Jadi, misi berbicara mengenai apa yang

dilakukan oleh umat Allah untuk ikut serta dalam sejarah penebusan. Sejak tahun

1950-an, penggunaan kata 'misi' sudah mulai mengalami peningkatan dan

perluasan konsep yang signifikan. Kata ini mempunyai serangkaian makna,

contohnya adalah pengiriman misionarls dari satu negara ke negara yang lain,

bentuk keglatan yang dilakukan oleh para misionarls, termasuk juga wilayah tempat

18. William ]. Larkin, Jr, "Mission" dalam Evangelical Dictionary of Biblical Theology, ed.Walter A. Elwell (Grand Rapids: Baker Bokk House, 1997).

19. Wright, The Mission of God, 23.

Page 16: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

misionaris diutus, lembaga pengutus ataupun pelayanan khusus yang

diperuntukkan untuk membawa Injil kepada orangyang belum percaya kepada

Kristus. Dengan demikian misi tidak lepas dari keikutsertaan manusia dalam

rencana penebusan demi menyatakan berkat keselamatan kepada yang lain.

Lebih dari pada itu keseluruhan Alkitab berbicara mengenai misi Allah.

Christopher Wright mengatakan bahwa "Keseluruhan Alkitab menyatakan kisah

misi Allah melalui keterlibatan umat Allah di dalam dunia untuk menyelamatkan

seluruh ciptaan Allah."2o Karya misi Allah dinyatakan melalui Alkitab yang berisi

rencana Allah yang mau menyelamatkan umat-Nya dan merindukan hubungan yang

baik antara Pencipta dan ciptaan-Nya. Jadi keseluruhan Alkitab berbicara mengenai

misi Allah. Secara khusus di dalam Perjanjian Lama, Allah dikenal sebagai Allah yang

bermisi, karena segera setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa, Allah kemudian

merencanakan proses keselamatan bagi umat-Nya dan memanggil Abraham sebagai

awal panggilan-Nya kepada segenap orang Kristen untuk menjadi penyalur berkat

Melalui semua hubungan tersebut di atas, penulis akan melihat signifikansi

Kejadian 12:1-3 dalam hubungannya dengan konsep berkat dan misi, serta

bagaimana konsep berkat di dalam Perjanjian Lama memberikan sumbangsih

terhadap strategi bermisi. Kejadian 12:1-3 berbicara mengenai berkat dan misi.

Keselamatan telah diberikan Allah kepada umat pilihan-Nya dan itulah berkat,

sedangkan misi adalah tindakan orang percaya dan rencana penebusan Allah yaitu

menjadi berkat dalam arti mengungkapkan keinginan, doa, dan harapan berkat

kepada orang lain dan menyatakan berkat keselamatan itu secara langsung.

20. Wright, The Mission of God, 22.

Page 17: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

Dalam penerapan bermisi orang Kristen masa kini, penting untuk mengkaji

lebih jauh suatu slogan yangberkata "orang Kristen diberkati untuk menjadi

berkat" Dalam kehidupan orang Kristen masa kini, penting untuk memahami

konsep menjadi berkat sebagai konsep bermisi yang kaya dan dapat menjadi suatu

gaya hidup orang Kristen di Indonesia. Dengan demikian, konsep diberkati tldak lagi

dipahami hanya sebagai memperoleh berkat karena adanya usaha manusia

menyenangkan Allah serta konsep menjadi berkat tidak lagi hanya dipahami

sebagai meraberi materi kepada seseorang tetapi menjadi berkat secara holistlk

dalam segala aspek kehidupan sesama. Terlebih lagi konsep menjadi berkat dapat

menjadi semangat misi di Indonesia masa kini baik secara pribadi, gereja, ataupun

dalam banyak lembaga misi di Indonesia.

Dengan demikian penting untuk melihat dan mempelajari konsep berkat di

dalam Perjanjian Lama yang berkaitan erat dengan misi yang akan memunculkan

prinsip-prinsip dalam menjalankan misi secara efektlf masa kini di Indonesia.

Pokok Permasalahan

1. Konsep diberkati sering dipahami hanya sebagai kelimpahan materi tanpa melihat

kaitannya dengan panggilan menjadi berkat, padahal berkat yang bersifat vertikal

diatur dalam relasi dengan Allah tidak terpisahkan dengan sifat horizontal dimana

berkat harus dibagikan dalam relasi dengan sesama.

2. Pemahaman menjadi berkat terkait dengan panggilan bermisi, kemudian juga

dipahami secara dangkal. Ada pemahaman yang tidak utuh tentang bermisi yang

Page 18: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

10

menyebabkan pemahaman tentang misi yang menyatakan berkat keselamatan

hanya sampai kepada perilaku pergi ke suatu tempat atau ke daerah terpencil untuk

memberitakan Injil. Padahal bermisi untuk menyatakan berkat keselamatan dapat

dilakukan melalui kehidupan sehari-hari melalui ucapan berkat, permohonan,

bahkan doa yang mengandung unsur berkat, itupun sudah menjadl tindakan misi.

3. Pemahaman menjadl berkat dalam konteks Indonesia sering dipahami hanya

sebagai member! materi, tanpa melihat kaitannya dengan panggilan bermisi.

Diperlukan penegasan pemahaman mengenai menjadi berkat sebagai strategi

bermisi di Indonesia.

Tujuan Penuiisan

Tujuan penuiisan skripsi ini adalah;

1. Penulis akan menelusuri hubungan konsep berkat dan misi berdasarkan Kejadian

12:1-3. Kejadian 12:1-3 sebagai teks yangberbicara kuat mengenai konsep berkat

sekaligus sebagai teks misi, dapat memberikan pemahaman yang komprehensif

mengenai hubungan konsep berkat dan panggilan bermisi.

2. Penulis akan memaparkan konsep berkat baik itu Allah yang memberkati maupun

manusia yang menjadi berkat. Dalam hal ini penulis akan melihat bagaimana

manusia menjadi mediator berkat kepada sesamanya secara khusus di dalam

Perjanjian Lama. Penulis akan melihat model di dalam kehidupan bangsa Israel

ketika mereka memberkati satu sama lain.

Page 19: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

3. Dengan pemahaman konsep berkatyang kuatdari model Israel, penulis akan

memberikan suatu pemahaman yang integratif bagalmana model Israel yang

memberkati sesama sebagai tindakan misi kepada bangsa lain, dapat diterapkan

menjadi strategi bermisi masa kini di Indonesia. Prinsip-prinsip berkat tersebut

dalam mengubah paradigms berpikir tentang bermisi yang dilakukan masa masa

sekarang ini.

Batasan Penulisan

Skripsi ini dibuat dengan menganalisa konsep berkat dalam hubungannya

dengan panggilan misi Abraham dan Israel untuk menjadi berkat bagi segala bangsa.

Oleh Karena itu, penulis akan membahas konsep berkat ini dalam lingkup Perjanjian

Lama. Selanjutnya, dalam hubungan dengan sumbangsihnya sebagai strategi

bermisi, maka penulis akan menuliskannya dengan melihat konteks di Indonesia.

Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam menguraikan tema ini adalah metode

tematik atau metode topikal.21 Penulis akan menjelaskan konsep ini setelah

melakukan suatu riset kepustakaan dan analisa literatur, yang mencakup buku-

21, Motede topikal menurut Merril C. Tenney adalah metode yang menyarikan dari tekssemua acuan dalam topik tertentu dan mengalihkan konteksnya ke dalam pengajaran yang utuh,termasuk penyelidikan kata dan frasa. Metode ini mencakup mengumpulkan semua bahan yangberkaitan dengan tema tertentu, definisi tema menurut data yang dikumpulkan, klasifikasipemakaian istilah dengan teks, dan simpulan dari proses tesebut. Lih. Andreas B. Subagyo, PengantarRiset Kualitatif. dan Kuantitatif: Termasuk Riset Teologi dan Keagamaan (Bandung: Kalam Hidup,2004J, 143.

Page 20: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …
Page 21: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

13

dari konsep Allah memberkati Israel dan dalam kehidupan Israel memberkati

sesama. Dalam hal inl penelusuran berkisar pada manusia dapat memberkati

sesamanya yang berperan sebagai perantara berkat Allah.

Pada bab empat, penulis akan memaparkan sumbangsih konsep berkat

tersebut terhadap strategi bermisi masa kini di Indonesia. Penelusuran dimulai

dengan melihat konteks Indonesia masa kini. Kemudian, prinsip-prinsip dari konsep

berkat yang berhubungan dengan misi dapat menjadi strategi bermisi masa kini di

Indonesia. Bab lima, merupakan bagian penutup yang mencakup kesimpulan dan

refleksi penulis atas penelusuran yang dilakukan di dalam skripsi ini. Serta saran

untuk penelitian selanjutnya berhubungan dengan penting penelusuran yang lebih

lanjut mengenai segala hal yang terkait dengan tema ini.

Page 22: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

BAB LIMA

PENUTUP

Kesimpulan

Pada mulanya berkat mencakup kelimpahan, kebahagiaan, keraashyuran,

atau segala hal yang baik dan menyenangkan. Setelah manusia jatuh dalam dosa,

Allah tetap memberikan berkat kepada uraat-Nya. Berkat tersebut kemudian terkait

dengan keselamatan, pemulihan, dan segala hal dalam usaha Allah untuk membawa

semua ciptaan kembali kepada persekutuan dengan-Nya. Inilah yang mendasari

panggilan Abraham di dalam Kejadian 12:1-3. Abraham dan keturunannya diberkati

dan dipanggil untuk menjadi berkat kepada segala bangsa. Dengan demikian,

menjadi berkat adalah menjadi agen dan penyalur berkat serta terlibat dalam

rencana penebusan Allah untuk membawa semua ciptaan kembali dalam

persekutuan dengan Allah. Dalam hal ini jugalah panggilan untuk menjadi berkat

terkait dengan panggilan untuk bermisi. Aktivitas bermisi sepadan dengan menjadi

berkat bagi sesama. Umat Allah dipanggil untuk mengejawantahkan berkat sebagai

tindakan bermisi agar semua bangsa menikmati berkat.

Berkat di dalam Perjanjin Lama diatur dalam relasi vertikal dengan Allah dan

dalam relasi secara horizontal dengan sesama. Dalam relasi vertikal, Allah adalah

sumber segala berkat. Allah memberkati sebagai pernyataan kasih, cara

mempertahankan relasi dengan umat-Nya dan bentuk kontinuitas pemeliharaan

kepada umat-Nya. Konsep berkat yang bersifat vertikal diatur juga dalam relasi

88

Page 23: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

89

pejanjian dengan Allah, artin}^ umat Allah harus setia dan taatkepada Allah serta

menyembah hanya kepada Allah sebagai respons akan berkat Allah dan sebagai

jaminan untuk dapat menikmat berkat turun temurun. Berkat dalam relasi

horizontal artinya bahwa berkatyangdiperoleh harus disalurkan kepada sesama.

Dengan inllah umat Allah dipanggil untuk menjadi berkat bagisesamanya.Pada

Intinya, tujuan Allah memberkati dan memanggil Abraham serta keturunannya

untuk menyalurkan berkat adalah agar kontunitas berkat itu tetap berjalan dan

untuk membawa seluruh ciptaan kepada persekutuan dengan Allah.

Bentuk berkat tidak hanya berbicara mengenai kekayaan materi, kesehatan

yang balk dan keturunan yang banyak, tetap! menikmat! relasi dengan Allah dan

mendapatkan keselamatan adalah berkat Hal in! sangat jelas melalui pemahaman

kontinuitas berkat di dalam Perjanjian Baru, dimana keselamatan adalah berkat

yang dikerjakan oleh Kristus melalui kematian-Nya di kayu salib dan kebangkitan-

Nya. Dengan demikian, menjadi berkat bukan hanya memberikan berkat materi,

tetapi juga menyatakan keselamatan, memberikan damai sejahtera baik dengan

jalan kehadiran, pemberitaan, tindakan, bahkan juga dengan jalan mengucapkan

ucapan berkat

Menjadi berkat terkait dengan aktivitas bermisi. Berkat dan mis! terkait

dengan pelipatgandaan, keberbuahan, dan perluasan. Menjadi berkat atau bermisi

adalah perluasan jangkauan berkat kepada banyak orang. Berkat meruntuhkan

kutuk di dalam Perjanjian Lama, memberikan pemulihan dan damai sejahtera, oleh

sebab itu bermisi harusnya membawa keselamatan, pemulihan, dan damai sejahtera

bag! sesama. Penyaluran berkat dalam Perjanjian Lama dapat dilakukan oleh

Page 24: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

90

seorang ayah, pemimpin, raja, imam atau seseorang dalam perannya sebagai

perantara dari Allah, selain itu, melalui eksistensi Israel dan Sion dapat juga menjadi

berkat bagi orang lain.

Di konteks Indonesia, peta strategi bermisi dapat dilihat dalam tiga

kelompok yaitu misi terkait penginjilan, misi terkait tanggung jawab sosial dan misi

holistik. Ketlga strategi ini memiliki kelebihan masing-masingtetap! sama-sama

lahir dari panggilan bermisi yang sama yaitu untuk menjadi berkat bagi semua

orang dan beranjak dari kesadaran akan krisis yang terjadi di dalam konteks. Sama

halnya dengan pemyataan berkat Allah kepada umat-Nya yang hadir dalam krisis

tetapi mengubah krisis tersebut menjadi harapan. Dalam ketiga strategi ini, konsep

berkat terkait dengan penjangkauan, pelipatgandaan, keberbuahan, perluasan, serta

menghadirkan kasih Allah sebagai penegasan pentingnya kehidupan yang menjadi

berkat sebagai strategi bermisi. Dalam misi holistik dan dalam konteks Indonesia

cara menjadi berkat bagi sesama adalah melalui kehadiran, pemberitaan, ucapan

berkat, dan tindakan sama halnya dengan apa yang telah Compassion dan Pekabaran

Injil Gereja Kristen Jawa lakukan.

Refleksi Pembelajaran

Melalui penulis skripsi ini, penulis merefleksikan bahwa kehidupan setiap

orang percaya yang telah diberkati oleh Allah hidup dalam anugerah berkat yang

berlimpah. Kekuatan berkat tersebut, membawa umat Allah seharusnya memaknai

hidup dengan berdedikasi kepada Allah. Berkat bukanlah hal yang hanya dinikmati

saja, tetapi harus disalurkan kepada semua orang baik melalui kehadiran untuk

Page 25: TINjAUAN TEOLOGIS KONSEP BERKAT DALAM PERJANJIAN …

91

mempresentasikan kasih Allah, melalui pemberitaan dan ucapan berkatyang dapat

membawa seseorang lebih menikmati berkat, atau melalui tindakan yang

mengaplikasikan panggilan menjadi berkat yaitu kepedulian terhadap pergumulan

bersama.

Penulis disadarkan bahwa seharusnya seluruh kehidupan orang Kristen

menjadi berkat kepada siapapun, dalam keadaan apapun, dan menjangkau segala

aspek kehidupan orang lain, karena ini adalah panggilan setiap orang yang telah

menerima keselamatan. Selain itu, penulis juga mendapatkan pembelajaran bahwa

berkat tersebut meruntuhkan kutuk, oleh sebab itu kehidupan orang Kristen

bukanlah sebagai pembawa krisis atau masalah dalam kehidupan seseorang tetapi

menghadlrkan kasih Allah kepada semua orang.

Saran bagi Riset Lanjutan

Akhimya, penulis memberikan usulan dalam melakukan riset lanjutan demi

melengkapi tema ini. Pertama, periset lanjutan dapat membahas bagaimana

perkembangan konsep berkat di dalam Perjanjian Lama dari masa ke masa sesuai

konteks masa tersebut, dengan harapan akan memperoleh gambaran besar

perkembangan berkat serta mencari pengaruhnya terhadap konsep ataupunmetode bermisi masa kini. Kedua, di dalam skripsi ini, konsep berkat dibahas dalam

lingkup Perjanjian Lama, menurut penulis kekayaan konsep berkat dapat dilihatjuga dari Perjanjian Baru. Dengan demikian, penelusuran konsep berkat semakin

utuh secara alkitabiah dan semakin utuh juga melihat kaitannya atau kontribusinya

terhadap konsep bermisi masa kini.