Titrasi Pengendapan Metode Volhard

Embed Size (px)

Citation preview

  • jurnal kimia analitik II

    1

    TITRASI PENGENDAPAN METODE VOLHARD

    Mashfufatul Ilmah (1112016200027)

    Eka Yuli Kartika, Eka Noviana Nindi Astuti, Nina Afria Damayanti

    8 April 2014

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    ABSTRACT

    Terdapat berbagai macam cara titrasi pengendapan salah satunya yaitu metode volhard.

    Metode volhard didasari oleh pengendapan perak tiosisanat dalam larutan asam nitrit, dengan

    ion besi (III) digunakan untuk mendeteksi kelebihan ion tiosianat. Dalam percobaan ini

    didapatkan molaritas dai KSCN sebesar0.2M. Dalam titrasi pengendapan untuk indikator

    harulah dipilih idikator yang teapat, dalam metode volhard indikator ang digunakan adalah

    larutan besi(III) klorida. Proses titrasi dilakukan hingga terbentuk warna merah pada larutan.

    INTRODUCTION

    Telah ditunjukkan sebelumnya bahwa salah satu permasalahan titrasi pengendapan

    adalah menemukan indikator yang cocok. Dalam titrasi-titrasi yang melibatkan garam-garam

    perak ada tiga indikator yang telah sukses dikembangkan selama ini. Metode mohr

    menggunakan ion kromat, CrO42-

    , untukmengendapkan Ag2CrO4 coklat. Metode volhard

    menggunakan ion Fe3+

    , untuk membentuk sebuah kompleks yang berwarna dengan ion

    tiosianat,SCN-. Dan metode fajans menggunkan indikator-indikator adsorbsi (Underwood,

    227: 1998).

    Metode volhard didasari oleh pengendapan perak tiosisanat dalam larutan asam nitrit,

    dengan ion besi (III) digunakan untuk mendeteksi kelebihan ion tiosianat:

    Ag+ + SCN

    - AgSCN(s)

    Fe3+

    + SCN- FeSCN2+ (merah)

  • jurnal kimia analitik II

    2

    Metode ini dapat dipergunakan untuk titrasi langsung perak dengan larutan standar

    tiosianatatau untuk titrasi tidak langsung dari ion-ion klorida, bromida dan iodida. Dalam

    titrasi tidak langsung, kelebihan dariperak nitrat standar ditambahkan dan kemudian dititrasi

    dengan tiosianat standar. Metode volhard dipergunakan secara luas untuk perak dan klorida

    mengingat titrasinya dapat dijalankan dalam larutan asam. Kenyataannya, ada keinginan

    untuk menggunakan sebuah media asam untuk mencegah hidrolisis dari indikatorion

    besi(III). Metode-metode umum lainnya untukperak dan klorida membutuhkan larutan yang

    mendekti netral untuk kesuksesan titrasi. Banyak katoin yang mengendap pada kondidsi

    semacam ini dan karenanya menggannggu dalam metode ini (Underwood, 228: 1998).

    Metode ini dapat dipakai untuk anion-anion (misalnya klorida, bromida, dan iodida)

    yang diendapkan lengkap oleh perak dan sangat sedikit sekali dapat larut dalam asam nitrat

    encer. Larutan perak nitrat standar yang berlebih, ditambahkan kepada larutan yang

    mengandung asam nitrat bebas itu, dan larutan perak nitrat yang tersisa dititrasi

    denganlarutaan tiosianat standar. Ini kadang-kadang disebut proses residu. Anoin-anion yang

    garam peraknya hanya sedikit dapat larut dalam air, tetapi dapat larut dalam asam nitrat,

    seperti fosfat,arsenat,kromat,sulfida, dan oksalat, dapat diendapkan dalam larutannetral

    dengan larutan perak nitrat standarberlebih (Bassett, 397-398: 1991).

    Dalam menentukan bromida dn iodida dengan menggunkan metode tak langsung

    volhard, reaksi dengan tisoanat tidak menimbulkan masalah mengingat AgBr mempunyai

    kelarutan yanghampir sama dengan AgSCN, dan AgI dianggap jauh kurang dapat larut

    dibanding AgSCN (Underwood, 229:1998).

    MATERIAL AND METHODS

    Alat

    Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah stati dan klem (1 buah),

    buret (1buah), corong (1 buah), erlenmeyer (1 buah), gelas ukur (1 buah), pipet tetes

    (secukupnya), AgNO3 (5.5 mL), NaBr (10 mL), KSCN (20 mL), FeCl3 (5 tetes).

    Metode

    Percobaan ini dilakukan dengan cara titrasi, sehingga langkah pertama yaitu memesang

    buret pada statif dan klem, buret isi dengan larutan KSCN 20 mL. Yang dititrasi adalah

    larutan NaBr 10 mL yang telah ditambahkan dengan larutan AgNO3 sebanyak 5.5 mL dan

  • jurnal kimia analitik II

    3

    juga 5 tetes indikator FeCl3 dalam erlenmeyer. Titrasi dilakukan hingga terbentuk warna

    merah pada larutan NaBr.

    RESULTS AND DISCUSSION

    NaBr 10 mL + AgNO3 5.5 mL Larutan seperti susu dengan

    endapan hijau muda

    Dititrasi dengan KSCN 4.3mL Larutan berwarna merah

    Diketahui volume NaBr : 10 mL

    Volume AgNO3 : 5.5 mL

    Volume KSCN : 4.3 mL

    Molaritas AgNO3 : 0.1 M

    Mencari konsentrasi NaBr

    M1 x V1 = M2 x V2

    1.0 x 5.5 = M2 x 10

    M2 =

    = 0.055M

    Molaritas NaBr = 0.055M

    Mencari konsentrasi KSCN

    M1 x V1 = M2 x V2

    0.055 x 15.5 = M2 x 4.5

    M2 =

    = 0.2M

    Molaritas KSCN = 0.2M

    Metode titrasi pada percobaan ini didasarkan pada perak tiosinat dalam larutan yang

    bersifat asam, untuk mencegah terjadinya pengendapan Fe(OH)3-

    , bila endapan Fe(OH)3-

  • jurnal kimia analitik II

    4

    terbentuk maka hasil akhir titrasi tidak tepat, dengan menggunakan ion besi untuk

    mendeteksi kelebihan ion tiosianat. Mula-mula natrium bromida 10mL ditambahkan dengan

    larutan perak nitrat, reaksi yang terjadi yaitu: NaBr + AgNO3 NaNO3 + AgBr. Reaksi ini

    terjadi dalam suasana asam yaitu dengan adanya senyawa NO3. Ion perak nitrat yang

    ditambahkan secara berlebih menghasilkan larutan seperti susu dengan adanya endapan hijau

    muda yang menunjukan adanya reaksi antara narium bromida dan perak nitrat. Dari

    perhitungan hasil titrasi dapat diperoleh bahwa konsentrasi NaBr adalah 0.55 M dan

    molaritas KSCN sebesar 0.2 M.

    Ion bromida yang direaksian dengan larutan perak nitrat akan menghasilkan endapan

    seperti dadih ynag berwarna kuning pucat, perak bromida, AgBr, yang sangat sedikitlarut

    dalam larutan amonia encer, tapi mudah larut dalam larutan amonia pekat.endapan juga larut

    dalam larutan kalium sianida dan narium tiosulfat, tetapi tidak larut dalam asam nitrat encer

    (Svehla, 348: 1979).

    Larutan perak nitrat yang digunakan ditambahkan secaraberlebih yang nantinya akan

    dititrasi dengan larutan KSCN, pada awal titrasi larutan berwarna mendekati merah dan

    seperti susu yang menunjukan adanya reaksi antara ion perak dan ion tiosiana, reksi yang

    terjadi yaitu:

    Ag+ + SCN

    - AgSCN(s). Titrasi lebih lanjut hingga menghasilkan warna merah karena

    adanya reaksi antara Fe3+

    dengan SCN- reaksi yang terjadi adalah: Fe

    3+ + SCN

    - [FeSCN]2+.

    Volume KSCN yang digunakan adalah 4.3 mL untuk menjadikan larutan berwarna merah.

    Adanya asam nitrat dalam titrasimetode volhard ini dapat mengganggu proses titrasi, karena

    berreaksi dengan tiosianat dengan menghasilkan warna merah peralihan. Titik akhir tirasi

    dinyatakan dengan indikator ion Fe3+

    yang dengan ion SCN- berlebih menghasilkan warna

    merah.

    CONCLUSION

    Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Metode volhard

    menggunakan ion Fe3+

    , untuk membentuk sebuah kompleks yang berwarna dengan ion

    tiosianat,SCN-.

    Metode volhard didasari oleh pengendapan perak tiosisanat dalam larutan

    asam nitrit, dengan ion besi (III) digunakan untuk mendeteksi kelebihan ion tiosianat. Titik

    akhir tirasi dinyatakan dengan indikator ion Fe3+

    yang dengan ion SCN- berlebih

  • jurnal kimia analitik II

    5

    menghasilkan warna merah. Titik akhir tirasi dinyatakan dengan indikator ion Fe3+

    yang

    dengan ion SCN- berlebih menghasilkan warna merah.

    REFERENCE

    Bassett, J. Dkk. 1991. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta: Buku

    Kedokteran EGC.

    Svehla, G. 1979. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi

    Kelima. Jakarta: PT Kalman Media Pusaka.

    Underwood, A.L. dan R. A.Dy, JR. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta:

    Erlangga.