Upload
samsul-ramli
View
54
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sds
Citation preview
Industrialisasi Menuju Kehidupan Yang Lebih BaikIndustrialisasi Menuju Kehidupan Yang Lebih Baik
KEBIJAKAN NASIONAL KEBIJAKAN NASIONAL PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERIPENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI
(P3DN) (P3DN) Direktur Industri Material Dasar LogamDirektur Industri Material Dasar Logam
Kementerian Perindustrian RIKementerian Perindustrian RI
Jakarta, 19 November 2010Jakarta, 19 November 2010
STRUKTUR KEBIJAKAN P3DNSTRUKTUR KEBIJAKAN P3DN
Inpres No. 2/2009ttg Penggunaan
Produk Dalam Negeri
Keppres 80/2003 &perubahanannya (Perpres 54/2010)
tt P d B/J P i t h
Permenperin RI P b h d
ttg Pengadaan B/J Pemerintah
Permenperin RINo. 49/M-IND/PER/5/2009
ttg Pedoman Penggunaan P D N diubahN0. 102/M-IND/PER/10/2009
Perubahan dan Penyempurnaan
Permenprin No. 11/M‐IND/PER/3/2006
Permenperin RI No. 50/M-IND/PER/5/2009 ttg Pembentukan POKJA dan
Sekretariat TIM-NAS P3DN
Peraturan Sekjen Depperinj ppNo. 372/SJ-IND/PER/6/2006, tgl 08 Juni 2006
tentang Petunjuk Teknis & Tata Cara Penilaian Sendiri Capaian TKDN
INPRES NO. 2 TAHUN 2009INPRES NO. 2 TAHUN 2009
1. Pengadaan barang/jasa Pemerintah bertujuan untuk:
a) Memaksimalkan penggunaan barang/jasa hasil produksi dalam negeri termasukrancang bangun dan perekayasaan nasional, serta penggunaan penyediabarang/jasa nasional;
b) M b ik f i h t k b d k i d l i db) Memberikan preferensi harga untuk barang produksi dalam negeri danpenyedia jasa pemborongan nasional kepada perusahaan penyedia barang/jasa;
2. Pengadaan barang/jasa Pemerintah agar berpedoman dan mengacu padaPedoman Peningkatan Penggunaan Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri yangPedoman Peningkatan Penggunaan Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri yangditetapkan oleh Menteri Perindustrian.
3. Kampanye penggunaan produksi dalam negeri di lingkungan instansi PemerintahPusat/Daerah, BUMN dan BUMD dikoordinasikan oleh Menteri Perdagangan.
4. Dalam melaksanakan tugasnya, Timnas P3DN dapat melakukan kerjasama dengan konsultan, tenaga ahli, akademisi atau pihak‐pihak lain yang dipandang perlu.
5. Timnas P3DN menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada d l l d d k b k lPresiden melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian secara berkala setiap
6 (enam) bulan, atau sewaktu‐waktu jika diminta Presiden.KEMENTERIANKEMENTERIANPERINDUSTRIANPERINDUSTRIAN
KEPPRES NO. 80 TAHUN 2003KEPPRES NO. 80 TAHUN 2003
• Instansi pemerintah wajib memaksimalkan penggunaanp j p ggbarang/jasa hasil produksi dalam negeri (Pasal 40 ayat 1)
• Kewajiban instansi pemerintah sebagaimana ps 40 ayat 1dil k k d ti t h d b /j l idilakukan pada setiap tahapan pengadaan barang/jasa mulaipersiapan s.d penyelesaian perjanjian/kontrak (Pasal 40 ayat2)
• Dalam dokumen pengadaan diwajibkan memberikanpreferensi harga untuk barang produksi dalam negeri (Pasal43 ayat 1)43 ayat 1)
• Pengaturan Daftar Inventarisasi Barang/jasa Produksi DalamNegeri untuk digunakan sebagai rujukan dalam pengadaanbarang/jasa & penyebarluasannya Kemenperin (Pasal 44)
KEMENTERIANKEMENTERIANPERINDUSTRIANPERINDUSTRIAN
PERPRES NO. 54 TAHUN 2010PERPRES NO. 54 TAHUN 2010(P b h K N 80 T h 2003)(P b h K N 80 T h 2003)
• Produk Dalam Negeri wajib digunakan jika terdapat Penyedia Barang/Jasa yang
(Perubahan Keppres No. 80 Tahun 2003)(Perubahan Keppres No. 80 Tahun 2003)
g j g j p y g/ y gmenawarkan Barang/Jasa yang menawarkan Barang/Jasa dengan nilai TKDNminimal 40%;
• TKDN mengacu pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri yangd b k l h b d dditerbitkan oleh Kementerian yang membidangi perindustrian;
• Preferensi Harga untuk barang/jasa dalam negeri diberlakukan pada PengadaanBarang/Jasa yang dibiayai rupiah murni tetapi hanya berlaku dalam pengadaanbarang/jasa bernilai di atas 5 000 000 000 (lima miliar rupiah);barang/jasa bernilai di atas 5.000.000.000 (lima miliar rupiah);
• Preferensi harga hanya diberikan kepada barang/jasa dalam negeri dengan TKDNlebih besar atau sama dengan 25% (dua puluh lima persen);
• Preferensi harga untuk barang produksi dalam negeri setingi‐tinginya 15% (limaPreferensi harga untuk barang produksi dalam negeri setingi tinginya 15% (limabelas persen), sedangkan preferensi harga untuk pekerjaan konstruksi yangdikerjakan oleh Kontraktor nasional adalah 7,5% di atas harga penawaran terendahdari Kontraktor asing)
KEMENTERIANKEMENTERIANPERINDUSTRIANPERINDUSTRIAN
PERMENPERIN NO. 49 TAHUN 2009 danPERMENPERIN NO. 49 TAHUN 2009 danNO 102 TAHUN 2009NO 102 TAHUN 2009NO. 102 TAHUN 2009NO. 102 TAHUN 2009
UntukUntuk mengimplementasikanmengimplementasikan isiisi KeppresKeppres NoNo.. 8080 TahunTahun 20032003 dandan InpresInpres
Mewajibkan instansi menggunakan produksi dalam negeri yang memiliki
NoNo..22 tahuntahun 20092009 perubahannyaperubahannya MenteriMenteri PerindustrianPerindustrian menerbitkanmenerbitkanPeraturanPeraturan NoNo::102102/M/M‐‐IND/PER/IND/PER/99//20092009 yangyang isinyaisinya antaraantara lainlain::
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Bobot Manfaat Perusahaan(BMP) tertentu;
Memberikan preferensi harga pada produksi dalam negeri yang memilikinilai TKDN tertentu pada Tender;
Mewajibkan instansi membentuk Tim Peningkatan Penggunaan ProdukDalam Negeri (P3DN) untuk mendorong Penggunaan Produk DalamNegeri yang diimplementasikan mulai dari tahap perencanaan,pelaksanaan sampai dengan monitoring.
KEMENTERIANKEMENTERIANPERINDUSTRIANPERINDUSTRIAN
TIMNAS P3DN PEMERINTAH TIMNAS P3DN PEMERINTAH PROPINSI/KABUPATEN/KOTAPROPINSI/KABUPATEN/KOTA
BERTUGAS : • Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pedoman
penggunaan produk dalam negeri di lingkungan masing masing instansi;
PROPINSI/KABUPATEN/KOTAPROPINSI/KABUPATEN/KOTA
penggunaan produk dalam negeri di lingkungan masing-masing instansi;• Melakukan monitoring dan apabila diperlukan melakukan penyaksian pada
proses produksi dan atau pelaksanaan penggunaan produk dalam negeri;• Memberikan tafsiran final terhadap permasalahan mengenai kebenaranp p g
besaran TKDN antara Penyedia Barang/Jasa dan Tim PengadaanBarang/Jasa (Tim Lelang);
• Melaksanakan tugas lain yang terkait dengan penggunaan produk dalamnegeri yang diberikan oleh Gubernur/Bupati/Walikota masing masing;negeri yang diberikan oleh Gubernur/Bupati/Walikota masing-masing;
PELAPORAN• Tim P3DN melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berkala setiap 6
(enam) bulan kepada Gubernur/Bupati/Walikota masing-masingdengan tembusan kepada Menteri Perindustrian
KEMENTERIANKEMENTERIANPERINDUSTRIANPERINDUSTRIAN
PROPINSI/KABUPATEN/KOTAPROPINSI/KABUPATEN/KOTAYANG TELAH MEMBENTUK TIMYANG TELAH MEMBENTUK TIMYANG TELAH MEMBENTUK TIM YANG TELAH MEMBENTUK TIM
P3DNP3DN
• Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur• Pemerintah Provinsi DKI Jakarta;• Pemerintah Kota Balikpapan• Pemerintah Kabupaten Bogor;• Pemerintah Kota Palembang.
KEMENTERIANKEMENTERIANPERINDUSTRIANPERINDUSTRIAN
CAKUPAN TKDNCAKUPAN TKDN
1 • BARANG
2 • JASA
3• GABUNGAN BARANG DAN
JASA
KEMENTERIANKEMENTERIANPERINDUSTRIANPERINDUSTRIAN
• Cakupan : Pengguna Barang/Jasa dan TKDN• Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)• Bobot Manfaat Perusahaan (BMP)• Preferensi Harga• Perhitungan Sendiri TKDN (Self Assesment)• Buku Daftar Inventarisasi• Buku Daftar Inventarisasi• Harga Evaluasi Akhir (HEA)• Pembentukan Tim P3DN• Sanksi
TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI( T K D N )
TINGKATAN KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)TINGKATAN KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)BARANGBARANG
Bahan Baku/Komp Proses Produksi Hasil Produksi
BARANGBARANG
Mesin Proses
Tenaga Kerja
p
Barang Jadi
D N L NDALAM NEGERI
PASARTenaga Kerja
OverheadL i l i
Barang JadiAsingLokal
LUAR NEGERI
PASAR
Lain-lain
Biaya Brg Jadi – Biaya Komp. LNTKDN = --------------------------------------- X 100 %
Biaya Brg Jadi
TKDN > 25 % Dapat Preferensi Harga
TINGKATAN KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)TINGKATAN KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)JASAJASA
Perusahaan Jasa
JASAJASA
Perusahaan JasaManagement ProyekTenaga KerjaAlat Kerja/Fas KerjaKonstruksi/FabrikasiKonstruksi/FabrikasiJasa Lainnya
PROYEKBiaya Pemasaran
PROYEK SELESAI
Biaya AdmKeuntunganPajak
Biaya Total Jasa – Biaya Jasa LNTKDN = --------------------------------------- X 100 %Biaya Total Jasa
TKDN > 25 % Dapat Preferensi Harga
TINGKAT TINGKAT KOMPONENKOMPONEN DALAMDALAM NEGERINEGERI ( T K D N )( T K D N )GABUNGANGABUNGAN BARANGBARANG DAN DAN JASAJASA
TKDN Gabungan = TKDN Barang + TKDN Jasa
• Landasan Hukum dan Peraturan• Cakupan : Pengguna Barang/Jasa dan TKDN• Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)• Bobot Manfaat Perusahaan (BMP)• Preferensi Harga• Perhitungan Sendiri TKDN (Self Assesment)• Buku Daftar Inventarisasi
H E l i Akhi (HEA)• Harga Evaluasi Akhir (HEA)• Pembentukan Tim P3DN• Sanksi
BOBOT MANFAAT PERUSAHAANBOBOT MANFAAT PERUSAHAAN( B M P )
BOBOT MANFAAT PERUSAHAAN (BMP)BOBOT MANFAAT PERUSAHAAN (BMP)
• Pemberdayaan Usaha Kecil1
• Pemeliharaan Kesehatan, Keselamatan Kerjadan Lingkungan (OHSAS 18000/ISO 14000)2 dan Lingkungan (OHSAS 18000/ISO 14000)
• Pemberdayaan Lingkungan (Community Development )3 Development )
• Fasilitas Pelayanan Purna Jual4
KEMENTERIANKEMENTERIANPERINDUSTRIANPERINDUSTRIAN
NILAI BMPNILAI BMP
Nilai Perberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi melalui
30% dari 15% = 4,5 %
Koperasi melalui kemitraan.
Nilai sertifikasi OHSAS Nilai sertifikasi OHSAS 18000/ISO 14000
Nil i P b d
20% dari 15% = 3,0 %
Nilai Pemberdayaan Lingkungan
Nil i P di
30% dari 15% = 4,5 %
20% d i 15% 3 0 %Nilai Penyediaan Fasilitas Pelayanan Purna Jual
20% dari 15% = 3,0 %
KEMENTERIANKEMENTERIANPERINDUSTRIANPERINDUSTRIAN
• Landasan Hukum dan Peraturan• Cakupan : Pengguna Barang/Jasa dan TKDN• Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)• Bobot Manfaat Perusahaan (BMP)• Preferensi Harga• Perhitungan Sendiri TKDN (Self Assesment)• Buku Daftar Inventarisasi• Buku Daftar Inventarisasi• Harga Evaluasi Akhir (HEA)• Pembentukan Tim P3DN• Sanksi
PREFERENSI HARGA
BESAR PREFERENSI HARGABESAR PREFERENSI HARGA
Dana Dalam Negeri- Barang : Maks 30 % - Jasa : Maks 7,5 %
D L N iDana Luar Negeri- Barang : Maks 15 % - Jasa : Maks 7,5 %Jasa : Maks 7,5 %
Catatan : - Preferensi harga diberikan bila nilai TKDN ≥ 25%- Preferensi harga hanya untuk evaluasi harga ----------- HEA- Preferensi harga tidak mengubah harga penawaran- Preferensi harga tidak mengubah harga penawaran
KEMENTERIANKEMENTERIANPERINDUSTRIANPERINDUSTRIAN
PREFERENSI HARGAPREFERENSI HARGA
TKDN + BMP >= 40 %-- Wajib digunakan prod DN-- Wajib digunakan prod. DN-- Lelang hanya diikuti oleh persh DN (TKDN > 15%)
TKDN + BMP < 40 %-- Diberikan preferensi harga sesuai tingkat capaianp g g p
TKDN nya
Catatan : - BMP digunakan pada saat lelang hanya untukmenyeleksi peserta lelang
Nilai Maksimal BMP = 15 %- Nilai Maksimal BMP = 15 %- Nilai Minimal TKDN = 25 %
ContohContohTKDN + BMP ≥ 40%TKDN + BMP ≥ 40%
Barang PesertaLelang
TKDN (%)
BMP (%)
TKDN + BMP
TKDN BMP ≥ 40%TKDN BMP ≥ 40%
g ( ) (%)(%)
ProduksiDN
A 35 0 35
ProduksiDN
B 26 14 40
ProduksiDN
C 25 10 35DNProduksiDN
D 10 10 20
Impor E 0 0 0Barang impor tak p
Impor F 0 0 0
impor tak bisa ikut lelang
KEMENTERIANKEMENTERIANPERINDUSTRIANPERINDUSTRIAN
ContohContohTKDN + BMP < 40%TKDN + BMP < 40%
Barang PesertaLelang
TKDN (%)
BMP (%)
TKDN+ BMP
TKDN BMP 40%TKDN BMP 40%
g ( ) (%)(%)
ProduksiDN
A 35 0 35
ProduksiDN
B 30 5 35
ProduksiDN
C 25 10 35DNProduksiDN
D 10 10 20
Impor E 0 0 0Barang Impor p
Impor F 0 0 0
Barang Impor masih bisa ikut lelang
KEMENTERIANKEMENTERIANPERINDUSTRIANPERINDUSTRIAN
Harga Evaluasi Akhir (HEA)Harga Evaluasi Akhir (HEA)Pemberian preferensi harga tidak mengubah harga penawaran
d h di k t k k l hitdan hanya digunakan untuk keperluan perhitungan Harga Evaluasi Akhir
PenyediaBrg/Jasa Harga Penawaran (Rp) TKDN (%) HEA (Rp) Peringkat
A 10.500.000.000 60 9.633.027.523 I
B 11 500 000 000 50 10 697 674 420 IIIB 11.500.000.000 50 10.697.674.420 III
C 10.250.000.000 25 9.879.518.072 II
C t t U t k P d b d l i d f i h 15%Catatan: Untuk Pengadaan barang dalam negeri dgn preferensi harga 15%.
1
HEA = -------------- X HP ; HP=harga penawaran; KP=koef.preferensi;
1 + KP Kp = TKDN X preferensi = 60%x15%=9%
Industrialisasi Menuju Kehidupan Yang Lebih BaikIndustrialisasi Menuju Kehidupan Yang Lebih Baik
TERIMA KASIHTERIMA KASIHhttp //www kemenperin go id/http //www kemenperin go id/http://www.kemenperin.go.id/http://www.kemenperin.go.id/
KEMENTERIANKEMENTERIANPERINDUSTRIANPERINDUSTRIAN