Upload
annisah-ika-nurhayati
View
142
Download
14
Embed Size (px)
Citation preview
MODUL
METODOLOGI RISET KEPERAWATAN
TOPIK 2
USULAN PENELITIAN KEPERAWATAN
PENYUSUN
TRI HARTITI, SKM,M.Kep.
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur, tak henti-hentinya penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku ajar
Metodologi dan Riset keperawatan : Usulan Penelitian Keperawatan
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan buku ajar ini masih banyak kekurangan
disana-sini, untuk itulah maka penulis merasa bangga dan bahagia terhadap upaya
demi kesempurnan buku ajar ini, untuk mencapainya maka penulis mengharapkan
masukan dan saran yang membangun dari berbagai fihak terutama dari Senior dan
sejawat keperawatan demi profesionalisme keperawatan di Indonesia.
Dalam hal ini, saya menghaturkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua fihak
yang telah membantu, baik secara fisik, psikologis, materi dan spiritual.
Semoga jasa baik, bimbingan dan dukungan yang telah diberikan mendapat balasan
dari Allah SWT. Amien…
Penulis
Daftar Isi
Kata pengantar ……………………………………………………………..
Daftar isi …………………………………………………………………….
Diskribsi Topik ………………………………………………………………
Tujuan pembelajaran umum ………………………………………….......
Tujuan pembelajaran khusus …………………………………………......
Pokok bahasan …………………………………………………………….
Materi ………………………………………………………………………...
Ringkasan ……………………………………………………………………
Latihan ……………………………………………………………………….
Jawaban ……………………………………………………………………..
Balikan ……………………………………………………………………….
Pustaka ………………………………………………………………………
1. DISKRIPSI TOPIK
Topik ini membahas tentang usulan penelitian Keperawatan yang terdiri dari
pengantar usulan penelitian dan sistematika usulan penelitian
2. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Setelah pembelajaran topik ini mahasiswa diharapkan mampu memahami
tentang Usulan penelitian Keperawatan
3. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengantar usulan penelitian
b. Mahasiswa mampu menjelaskan sistematika usulan penelitian
4. POKOK BAHASAN
a. Pengantar Usulan penelitian
b. Sistematika Usulan Penelitian
1. judul
2. Bab I Pendahuluan : latar belakang, masalah penelitian,
tujuan penelitian dan manfaat penelitian
3. Bab II : Tinjauan Pustaka, kerangka teori dan kerangka
konsep, Rencana manajemen dan analisis data, etika
penelitian
4. Bab III : Metodologi Penelitian yang terdiri dari desain,
tempat dan waktu, populasi dan sampel, variabel
penelitian, definisi operasional, hipotesis
5. MATERI
a. Usulan penelitian
Usulan penelitian dapat diperlukan untuk memenuhi persyaratan
pendidikan, untuk memperoleh persetujuan penelitian dari institut
tempat penelitian, atau untuk pengajuan dana. Namun secara esensial
usulan penelitian dimaksudkn sebagai penuntun bagi peneliti dalam
seluruh rangkaian proses penelitian. (Sudigdo Sastro Asmoro 2008)
b. Sistematika Usulan Penelitian
Sistematika usulan penelitian sangat bervariasi dari institusi satu ke
institusi yang lain, meskipun substansinya sama. Calon peneliti,
khususnya yang akan mengajukan permintaan dana penelitian kepada
penyandang dana, harus menuliskan usulan dengan format yang
dikehendaki oleh lembaga tersebut. Suatu usulan penelitian dengan
materi serta sistematika yang baik menurut suatu lembaga institusi
belum tentu dianggap baik menurut suatu lembaga institusi yang lain.
Karena itulah tidak jarang suatu usulan untuk mengajukan permintaan
dana penelitian tidak disetujui oleh penyandang dana hanya karena
format usulan yang diajukan tidak sesuai dengan format yang
dikehendaki oleh lembaga institusi tersebut. Sesuatu yang nampaknya
bersifat teknis dan tidak substansif ini harus diperhatikan benar-benar
oleh setiap peneliti bila ingin memperoleh dukungan dari penyandang
dana. Adapun sistematika usulan penelitian yang pada umumnya
digunakan adalah sebagai berikut :
Judul
Bab 1.Pendahuluan
Latar belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian : baik tujuan umum maupun tujuan khusus
Manfaat Penelitian
Bab 11.Tinjauan Pustaka
Kerangka teori
Kerangka konsep
Bab 111.Metodologi Penelitian
Desain
Tempat dan waktu
Populasi dan sampel
Variabel
Definisi Operasional
Hipotesis
Rencana manajemen dan analisis data
Etika Penelitian
Daftar Pustaka
Lampiran
Komponen usulan penelitian kesemuanya penting, namun nilai usulan penelitian
terutama terletak dalam bab pendahuluan, khususnya pada latar belakang Masalah,
karena itu merupakan dasar utama suatu usulan penelitian. Pada bagian ini peneliti
harus dapat memperlihatkan pemahaman serta pengetahuannya mengenai substansi
penelitian yang dirancang, merumuskan alasan mengapa penelitian harus dilakukan,
dan bagaimana penelitian akan dilaksanakan. Bagian-bagian selanjutnya pada dasarnya
merupakan konsekuensi logis dari uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang
masalah tersebut.
A. JUDUL USULAN PENELITIAN
Membuat Judul Usulan penelitian bukan hal yang mudah, karena judul memerlukan
beberapa persyaratan , yaitu :
1. Harus menggambarkan keseluruhan isi penelitian yang akan dilakukan
2. Ditulis dalam kalimat atau frase yang sederhana dan tidak terlalu panjang,
meskipun tidak ditentukan batas jumlah katanya
3. Tidak menggunakan singkatan
4. Judul dalam kalimat positif ( kalimat berita) yang netral, sebaiknya tidak
menuliskan judul dalam kalimat pertanyaan ( kalimat interogratif) seperti apakah
Kualitas hidup penderita HIV-AIDS yang mendapat pengelolaan manajemen lebih
baik dibanding yang tidak?. Demikian juga judul penelitian yang dibuat seolah
memberikan kesan setelah penelitian selesai seperti pemberian Asi eksklusif
memperbaiki status gizi pada bayi.
5. Judul penelitian juga disarankan mencantumkan nama tempat dan waktu
penelitian dengan harapan dapat membatasi tujuan yang akan dicapai , kecuali
jika tujuan yang diharapkan sangat luas dan ada kekhawatiran tidak didapati
hanya disuatu tempat dan disuatu waktu saja.
B. BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah penelitian merupakan hal yang harus dilakukan oleh
setiap peneliti. Masalah penelitian terjadi apabila terdapat kesenjangan
antara apa yang seharusnya (das Sollen) dengan apa yang sekarang ada (das
sein). Masalah dalam bidang kesehatan dan keperawatan sangat banyak,
namun tidak semua masalah tersebut layak untuk diangkat menjadi masalah
penelitian. Masalah penelitian harus dapat dipecahkan sebagian atau
seluruhnya dengan penelitian. Agar suatu masalah kesehatan dapat diangkat
menjadi masalah penelitian diperlukan syarat yakni mampu laksana,
menarik, memberikan sesuatu yang baru, etis,serta relevan. Ini dirumuskan
oleh Hulley dan Cumings sebagai FINER ( Feasible, Interesting, Novelty,
Ethical, Relevant)
F- Feasible : tersedia subyek penelitian, tersedia dana, tersedia waktu, alat
dan keahlian atau sering disebut kemampulaksanaan , jadi si peneliti harus
mempunyai kemampuan untuk dapat menyelesaikan masalah penelitian
tersebut
I-Interesting: masalah hendaknya menarik bagi peneliti, oleh karenanya topik
Penelitian ini harus disukai dan diminati oleh si peneliti, oleh Karena
penelitian yang baik sangat menyita pikiran, tenaga, waktu, dan biaya
sehingga kendala akan muncul dapat terabaikan jika peneliti sudah merasa
tertarik
N-Novelty : mengemukakan sesuatu yang baru, membantah atau
Mengkonfirmasi penemuan terdahulu, melengkapi atau mengembangkan
hasil penelitian terdahulu, jadi judul harus orisinil bukan replikatif
E-Ethical : tidak bertentangan dengan etika, oleh karena itu setiap penelitian
yang menggunakan manusia sebagi subyek penelitian harus mendapat
persetujuan dari komite etik setempat.
R-Relevan : relevan bagi pengembangan ilmu pengetahuan, Relevan untuk
tata laksana pasien atau kebijakan kesehatan, Relevan sebagai dasar untuk
penelitian selanjutnya, peneliti membatasi diri pada pertanyaan penelitian
yang paling penting. Menjawab satu atau dua pertanyaan penelitian yang
penting secara adekuat lebih bermakna daripada menjawab banyak
pertanyaan yang remeh-remeh
Sumber masalah penelitian bisa berasal dari:
a. Kepustakaan : buku ajar, karangan asli dalam jurnal, sari pustaka, abstrak.
Pertanyaan dalam artikel ilmiah bahwa suatu hal belum disepakati oleh
para ahli merupakan petunjuk bahwa hal tersebut perlu diteliti
b. Bahan Diskusi : hasil konferensi seminar, simposium, lokakarya, dan
sebagainya. Banyak hal yang muncul dalam diskusi resmi ataupun
pembicaraan informal dengan pakar yang dapat memunculkan masalah
yang dapat dikembangkan menjadi masalah penelitian
c. Pengalaman sehari-hari sering dapat dikembangkan menjadi masalah
penelitian. Kontroversi antara yang tertulis dalam buku dengan fakta
dalam praktik merupakan sumber masalah yang tidak akan habis dan
merupakan cara terbaik untuk mendapatkan masalah penelitian
d. Pendapat pakar yang masih bersifat spekulatif sering dapat dicari
landasan teorinya untuk dikembangkan menjadi masalah penelitian
e. Sumber non ilmiah dapat merupakan sumber masalah penelitian
misalnya kondisi penyakit yang aneh yang banyak membawa korban.
Butir-butir uraian dalam latar belakang masalah
a. Pembenaran : mengapa suatu masalah kesehatan perlu diangkat menjadi
masalah penelitian meliputi : 1) besaran masalah seperti insidens atau
prevalens penyakit yang tinggi merupakan masalah kesehatan apabila
menyebabkan kematian atau kesakitan yang tinggi, atau insidens yang
rendah tetapi menyebabkan kematian atau kecatatan yang bermakna
sehingga perlu diteliti, 2)Waktu : apakah masalah masih berlangsung,
3).pernyataan alternatif pemecahan masalah, 4). Area geografik atau
demografik misal pada kelompok umur, atau segmen populasi tertentu,
5) karakteristik masyarakat yang terkena, 6).penyebab masalah
b. Pernyataan alternatif masalah
c. Alternatif yang dipilih, untuk memecahkan masalah dengan menyebut
alasan mengapa alternatif tersebut dipilih
2. Rumusan Masalah
a. Dikemukakan dalam kalimat tanya
b. Substansi yang dimaksud hendaknya bersifat khas, tidak bermakna
ganda
c. Bila terdapat banyak pertanyaan penelitian, maka dapat
dipertanyakan secara terpisah, agar setiap pertanyaan dapat dijawab
secara terpisah
d. Biasanya rumusan masalah diawali dengan kalimat pengantar,
misalnya “berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas,
dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut....”, atau
“uraian dalam latar belakang masalah diatas memberikan dasar bagi
peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian berikut....”, atau
Dengan memberikan latar belakang masalah diatas, dapat
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :....”
e. Contoh : apakah perbedaan cara perawatan luka berpengaruh
terhadap proses penyembuhan luka?, apakah terdapat hubungan
antara pemberian komunikasi terapeutik oleh perawat dengan
kepuasan pasien?
3. Tujuan
Dalam usulan penelitian harus disebutkan secara eksplisit. Uraian tentang
tujuan penelitian harus mencakup tujuan umum serta tujuan khusus.
Dalam tujuan umum ( ultimate goal, ultimate objective), dinyatakan secara
kategorik apakah tujuan akhir penelitian yang hendak dilakukan. Tujuan
Umum biasanya mengacu pada aspek yang lebih luas atau tujuan jangka
panjang penelitian
Tujuan khusus (spesific objectives) disebutkan secara tajam, hal-hal yang
akan langsung diukur, dinilai, diperoleh dari penelitian. Tujuan umum dan
khusus yang hanya terdiri atas satu atau dua butir saja mungkin cukup ditulis
secara naratif dalam satu kalimat. Tetapi bila banyak butir dan sub butir
maka tujuan umum dan khusus perlu dipisahkan, agar lebih mudah
dimengerti
Contoh :
Dari penelitian ini dapat diketahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
pemberian ASI pada masyarakat urban, yang dapat dipakai sebagai masukan
untuk upaya penggalakan pemakaian ASI
Contoh :
Tujuan Umum : mengetahui hubungan pemberian komunikasi terapeutik
oleh perawat dengan kepuasan pasien
Tujuan Khusus :
1. mengetahui pemberian komunikasi terapeutik oleh perawat
2.mengetahui kepuasan pasien
3.menganalisis hubungan pemberian komunikasi terapeutik oleh perawat
dengan kepuasan pasien
4. Manfaat
Manfaat apa yang diharapkan dari penelitian yang akan dilakukan. Biasanya
disebutkan maanfaat dalam bidang akademik atau ilmiah, pelayanan
masyarakat, serta pengembangan penelitian itu sendiri
C. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka harus diuraikandengan mendalam pelbagai aspek teoritis yang
mendasari penelitian. Hal yang telah ditulis dalam latar belakang masalah perlu
dirinci dan hubungan antar variabel dibahas secara gamblang. Tidak perlu
seluruh aspek dari masalah dibahas secara detail akan tetapi dibahas sesuai
proporsi yang seimbang, yang diperlukan adalah tinjauan komprehensif terhadap
aspek yang diteliti, dengan penekanan utama pada hubungan antar variabel yang
dipermasalahkan dan variabel yang mungkin berperan. Beberapa pengertian
dasar perlu disebutkan, akan tetapi uraian panjang lebar dengan sistematika
yang jelas . Sumber pustaka cukup baru tidak boleh lebih dari 10 tahun,
sebaiknya 5 tahun terakhir , agar informasi yang diberikan tidak kedaluwarsa,
jurnal keperawatan merupakan sumber informasi yang cukup bagus. Sumber
informasi yang terkini (up to date) dapat diperoleh dari on line database melalui
akses internet.
Setelah tersusun teori yang sistematis, dibuatlah kerangka penelitian dan
kerangka konsep yang menggambarkan variabel yang akan diteliti, lazimnya
berupa diagram yang menunjukkan jenis serta hubungan antar variabel yang
akan diteliti dan variabel lainnya yang terkait, digambarkan pula batas-batas atau
lingkup penelitian, dan harus menunjukkan keterkaitan antar variabel.
D. BAB III METODOLOGI
a. Desain Penelitian
Untuk jenis penelitian kuantitatif
Merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian atau untuk
menguji kesahihan hipotesis. Desain penelitian diklasifikasikan menjadi
ada tidaknya intervensi atau penelitian eksperimen, penelitian
observasional (termasuk studi cross-sectional, studi kohort dan studi
kasus kontrol.
Untuk jenis penelitian kualitatif
Dengan pendekatan studi fenomenologis, studi etnografis, studi
antropologis, dan studi grounded theory
b. Tempat dan waktu penelitian
Disebutkan rencana tempat dan waktu dilakukan penelitian
c. Populasi dan sampel penelitian
Yaitu sekelompok ubyek atau data dengan karakteristik tertentu yang
dibedakan menjadi 2 yaitu populasi target yang ditandai dengan
karakteristik klinis dan demografis, misalnya pasien kanker paru yang
berusia dibawah 40 tahun, atau remaja pengguna narkoba, sedangkan
populasi terjangkau adalah bagian dari populasi target yang dibatasi oleh
tempat dan waktu, misal remaja pengguna narkoba yang berobat di RSDK
Semarang. Dalam praktik penelitian populasi yang dimaksud biasanya
ialah populasi terjangkau.
Sedangkan sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diteliti,
yang dapat diambil secara random atau acak maupun non acak
d. Definisi Operasional
Bertujuan untuk membatasi semua konsep yang ada, agar tidak ada
makna yang ganda dari istilah yang digunakan dalam penelitian tersebut,
karena pengertian dalam keperawatan sangat bervariasi, maka semua
konsep dan variabel harus didefinisikan dengan jelas sehingga
kemungkinan terjadinya kerancuan dalam pengukuran, analisis, serta
simpulan dapat dihindarkan.
Definisi operasional dapat mengacu pada pustaka yang ada, akan tetapi
dapat pula membuat sendiri asal dapat dipertanggung jawabkan
e. Hipotesis
Adalah pernyataan sebagai jawaban sementara atas pernyataan
penelitian, yang harus diuji validitasnya secara empiris, jadi hipotesis
tidak dinilai benar atau salah, melainkan diuji apakah sahih atau tidak.
Tidak semua jenis penelitian memerlukan hipotesis. Survei ataupun studi
eksploratif yang tidak mencari hubungan antar variabel, jadi hanya
bersifat deskriftif, tidak memerlukan hipotesis.
f. Rencana manajemen dan analisis data
Data yang telah terkumpul diolah, dianalisis dan disajikan. Sebutkan jenis
analisis statistik yang dipergunakan, ditentukan pula batas kemaknaan
yang dipakai, apakah interval kepercayaan (confidence interval) akan
disertakan untuk data yang mana, dan tingkat kemaknaan statistik yang
dipilih, program komputer yang direncanakan untuk analisis perlu
disebut, namun perlu diperhatikan relevansinya, artinya jika hanya
menggunakan studi diskriptif tapi dicantumkan program SPSS versi
mutakhir untuk keperluan pengolahan data, ibarat membunuh tikus
dengan bom.
g. Etika Penelitian
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity).
Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan
informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki
kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi
dalam kegiatan penelitian (autonomy). Beberapa tindakan yang terkait dengan
prinsip menghormati harkat dan martabat manusia, adalah: peneliti
mempersiapkan formulir persetujuan subyek (informed consent) yang terdiri
dari: 1) penjelasan manfaat penelitian 2) penjelasan kemungkinan risiko dan
ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan 3) penjelasan manfaat yang akan
didapatkan 4) persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan subyek berkaitan dengan prosedur penelitian 5) persetujuan subyek
dapat mengundurkan diri kapan saja 6) jaminan anonimitas dan kerahasiaan.
Namun kadangkala, formulir persetujuan subyek tidak cukup memberikan
proteksi bagi subyek itu sendiri terutama untuk penelitian-penelitian klinik
karena terdapat perbedaan pengetahuan dan otoritas antara peneliti dengan
subyek (Sumathipala & Siribaddana, 2004). Kelemahan tersebut dapat
diantisipasi dengan adanya prosedur penelitian (Syse, 2000).
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (confidentiality)
Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi dan kebebasan
individu. Pada dasarnya penelitian akan memberikan akibat terbukanya
informasi individu termasuk informasi yang bersifat pribadi. Sedangkan, tidak
semua orang menginginkan informasinya diketahui oleh orang lain, sehingga
peneliti perlu memperhatikan hak-hak dasar individu tersebut. Dalam
aplikasinya, peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas baik
nama maupun alamat asal subyek dalam kuesioner dan alat ukur apapun untuk
menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas subyek. Peneliti dapat
menggunakan koding (inisial atau identification number) sebagai pengganti
identitas responden.
3. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness)
Prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil. Untuk memenuhi
prinsip keterbukaan, penelitian dilakukan secara jujur, hati-hati, profesional,
berperikemanusiaan, dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan,
keseksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis serta perasaan religius subyek
penelitian. Lingkungan penelitian dikondisikan agar memenuhi prinsip
keterbukaan yaitu kejelasan prosedur penelitian. Keadilan memiliki bermacam-
macam teori, namun yang terpenting adalah bagaimanakah keuntungan dan
beban harus didistribusikan di antara anggota kelompok masyarakat. Prinsip
keadilan menekankan sejauh mana kebijakan penelitian membagikan
keuntungan dan beban secara merata atau menurut kebutuhan, kemampuan,
kontribusi dan pilihan bebas masyarakat. Sebagai contoh dalam prosedur
penelitian, peneliti mempertimbangkan aspek keadilan gender dan hak subyek
untuk mendapatkan perlakuan yang sama baik sebelum, selama, maupun
sesudah berpartisipasi dalam penelitian.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan
Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna
mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek
penelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi (beneficence). Peneliti
meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek (nonmaleficence). Apabila
intervensi penelitian berpotensi mengakibatkan cedera atau stress tambahan
maka subyek dikeluarkan dari kegiatan penelitian untuk mencegah terjadinya
cedera, kesakitan, stres, maupun kematian subyek penelitian.
6. RINGKASAN
Usulan penelitian merupakan rancangan penelitian yang dapat menggambarkan
seluruh perencanaan dari isi penelitian kita, sehingga harus disajikan sejelas dan
selengkap mungkin, agar maksud dan tujuan dapat tergambar dengan jelas ,
dimulai dari latar belakang yang merupakan ruh dari penelitian itu sendiri.
7. LATIHAN
Buatlah usulan penelitian anda secara singkat berupa outline saja ,akan tetapi
dapat menggambarkan jelas topik apa yang akan anda teliti
8. JAWABAN
9. BALIKAN
10. PUSTAKA
a. Sastro Asmoro,2008, dasar-dasar Metodologi penelitian klinis, Sagung
seto Jakarta
b. Tri Hartiti, 2005, Panduan Skripsi Program Studi S1 Keperawatan Fakultas
Ilmu Keperawatan dan Kesehatan UNIMUS