Upload
egyd
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
1/20
1
TERMS OF REFERENCE (TOR) DAN KETENTUAN TEKNIS PEKERJAAN
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS (KSK)
MINAPOLITAN JEROWARU KERUAK
KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN ANGGARAN 2011
BAB 1
UMUM
Pasal 1
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725) ;2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan WilayahPesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4739);
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966) ;
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725) ;5. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5068);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanan Hak danKewajiban, Serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat DalamPenataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3660);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4385) ;8. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 147, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4453);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010, tentang PenggunaanKawasan Hutan;
10. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2005-2025;
11. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun
2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi NTB Tahun 2010 Nomor 26,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 56).
12. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur No. 16 Tahun 2010 Tentang APBD Kabupaten Lombok Timur
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
2/20
2
Pasal 3
LATAR BELAKANG
Suatu wilayah, direncanakan atau tidak direncanakan akan selalu mengalami
pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika masyarakat danberbagai kegiatan yang ada. Perkembangan satu wilayah tidak akan sama dengan
yang lainnya. Suatu wilayah yang mempunyai potensi besar cenderung
berkembang dengan cepat, sementara wilayah dengan potensi yang kurang,
perkembangannya relatif lambat. Perkembangan dan pertumbuhan suartu wilayah
ditandai tingginya intensitas kegiatan, penggunaan tanah yang semakin intensif,
tingginya mobilisasi penduduk, sehingga menyebabkan kebutuhan tanah untuk
pengembangan fisik semakin meningkat. Pada sisi lain, seiring dengan proses
perkembangan, ternyata ketersediaan lahan perkotaan sangat terbatas, sehingga
diperlukan upaya optimalisasi terhadap penggunaan tanah yang didukung dengan
perencanaan yang berkelanjutan dan kontinue serta mampu mengakomodasikan
segala kepentingan wilayah.
Fenomena diatas pada dasarnya merupakan kondisi yang tidak dapat
dihindari sehingga dalam hal ini diperlukan suatu piranti perencanaan tata ruang
yang dapat dijadikan sebagai salah satu instrumen dalam pengendalian dan
pemanfaatan ruang suatu wilayah.
Wilayah Kecamatan sebagai bagian terintegral dari suatu wilayah Kabupaten
saat ini menunjukkan perkembangan yang signifikan terutama dalam pola
pemanfaatan tanah, hal ini disebabkan oleh akselerasi ekonomi yang cukup tinggi
yang berdampak pada tuntutan penyediaan lahan untuk menampung segala
aktifitas penduduk.
Dengan demikian wilayah Kecamatan juga memerlukan suatu dokumen
perencanaan yang dapat dijadikan acuan dalam mengendalikan pemanfaaatan
tanah dengan tujuan akhir terciptanya suatu keteraturan ruang wilayah.
Di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Timur, wilayah
Kabupaten Lombok Timur telah dibagi menjadi 5 Kawasan Strategis Kabupaten,
yaitu :
a. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi sebagaimana
yang dimaksud dalam Pasal 41 ayat (4) huruf a meliputi :
1. Kawasan Agropolitan Sembalun dikembangkan di seluruh desa yang
termasuk Kecamatan Sembalun namun hinterland dari kawasan ini juga
mencapai desa-desa di sekitar Kecamatan Sambelia dan Kecamatan
Suela
2. Kawasan sentra produksi Aikmel – Wanasaba merupakan kawasan yang
dikembangkan guna mendorong perkembangan sektor peternakan di
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
3/20
3
Kabupaten, dikembangkan di sekitar Kecamatan Aikmel dan Kecamatan
Wanasaba pada desa-desa yang memiliki ketersediaan lahan yang
sesuai untuk KSP yaitu Desa Aikmel, Lenek Daya, Aikmel Utara,
Kembang Kerang, Wanasaba dan Karangbaru.
3. Kawasan Perkotaan Selong yang meliputi wilayah Kecamatan Selong,
sebagian Kecamatan Sukamulia, sebagian Kecamatan Pringgasela,
sebagaian Kecamatan Masbagik dan Kecamatan Labuhan Haji.
Kawasan Perkotaan Selong dikembangkan sebagai pusat perdagangan
dan jasa, Pusat Pemerintahan, Pusat Pendidikan, Pusat kegiatan agro
industri dan kegiatan lainnya.
4. Kawasan Minapolitan Keruak – Jerowaru meliputi seluruh desa pantai
yang terdapat di Kecamatan Keruak dan Kecamatan Jerowaru.
b. Kawasan strategis dari sudut kepentingan serta fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 38 ayat (4) huruf b
adalah, kawasan Kebun Raya di Kecamatan Suela dan Kawasan Belanting di
Kecamatan Sambelia serta kawasan hutan Sekaroh Kecamatan Jerowaru;
c. Kawasan strategis dari sudut kepentingan serta fungsi dan daya dukung sosial
budaya. sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 38 ayat (4) huruf c adalah
kawasan makam Selaparang di Kecamatan Suela dan rumah adat di
Kecamatan Sembalun.
Di dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725) , telah diamanatkan bahwa
setelah Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) disusun di dalam Rencana TataRuang Wilayah (RTRW) kabupaten, maka harus segera ditIndaklanjuti dengan
penyusunan rencana rinci pada masing-masing KSK dimaksud.
Terkait Dengan hal tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Lombok Timur melalui
Kantor BAPPEDA Kabupaten Lomok Timur pada tahun anggaran 2011 ini
mengadakan kegiatan Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
(KSK) Minapolitan Jerowaru keruak.
Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)
Minapolitan Jerowaru Keruak menjadi penting untuk dilakukan mengingat
beberapa hal :
1. Semakin tingginya berbagai aktifitas budidaya dan adanya aktifitas
pengembangan potensi pariwisata yang semakin berkembang disekitar
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
4/20
4
kawasan Jerowaru – Keruak. Antara aktifitas-aktifitas tersebut dari sektor-
sektor yang berbeda tidak menutup kemungkinan akan adanya konflik-
konflik kepentingan yang berdampak saling mengganggu/menghambat,
sehingga perlu dilakukan Zoning Regulation sebagai salah satu instrumentpengendali perkembangan pemanfaatan ruang kawasan agar berbagai
akttifitas pemanfaatan ruang yang berdampingan dapat berlangsung dan
berkembang secara harmonis.
2. Ada kecenderungan perkembangan yang cukup pesat pada wilayah
hinterland kawasan pesisir Jerowaru - Keruak termasuk disekitar Sakra
Timur, Sakra Barat, Sakra hingga ke wilayah Kecamatan Terara.
Perkembangan pada wilayah ini diasumsikan akan semakin meningkat
terutama dengan akan direalisasikannya rencana Pembangunan
bendungan Pandan Duri.
3. Terkait dengan adanya rencana pembangunan Bendungan Pandan Duri,
maka perlu ada scenario pengembangan wilayah yang mampu
mengintegrasikan antara fungsi pertanian yang didukung oleh Pandan Duri
dengan wilayah pesisir Jerowaru-Keruak dan sekitarnya.
Adapun rentang waktu perencanaan untuk Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Kabupaten (KSK) Minapolitan Jerowaru Keruak ditetapkan selama 20
tahun dengan asumsi tingkat perkembangan wilayah Strategis dengan seluruh
wilayah hinterlandnya mengalami perkembangan yang positif dan cepat sehingga
perlu untuk dilakukan antisipasi perkembangannya dalam jangka waktu 20 tahun
perencanaan.
Pasal 4
MAKSUD, TUJUAN dan SASARAN
Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)
Minapolitan Jerowaru Keruak ini dimaksudkan untuk
1. Mendapatkan gambaran secara menyeluruh mengenai kondisi, potensi dan
masalah pada kawasan strategis Kabupaten Jerowaru Keruak dan wilayah
hinterlandnya termasuk seluruh wilayah yang mampu memberikan
pengaruh secara internal dan eksternal kawasan.
2. Mendapatkan gambaran yang jelas mengenai batas-batas fisik kawasan
perkotaan berdasarkan trend dan skenario perkembangan kota.
3. Memberikan pedoman dalam pengembangan Zoning Regulation sebagai
instrument pengaturan intensitas pemanfaatan ruang secara detail sesuai
dengan karakter dan trend perkembangan wilayah baik secara makro
maupun mikro.
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
5/20
5
Adapun Tujuannya adalah
1. Mewujudkan Rencana tata ruang yang berkualitas, aplikatif dan optimal
sesuai dengan kebijaksanaan pembangunan daerah .
2. Mewujudkan Rencana tata ruang yang sesuai dengan kebutuhanpembangunan dan kemampuan daya dukung lingkungan
3. Mewujudkan keteraturan ruang didalam kawasan strategis secara
fungsional
4. Mewujudkan keterkaitan antar ruang berdasarkan fungsi masing-masing
kawasan
5. Mewujudkan Rencana tata ruang yang mampu memformulasikan antara
kepentingan masyarakat dengan trend kewilayahan dan daya dukung
kawasan sehingga diperoleh produk tata ruang yang partisipatif dan
aplikatif.
Sedangkan sasaran yang hendak dicapai dalam Penyusunan Rencana Tata
Ruang Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Minapolitan Jerowaru Keruak adalah :
1. Mengidentifikasikan tingkat perkembangan wilayah
2. Mengidentifikasikan batas-batas fisik Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)
Minapolitan Jerowaru-Keruak beserta seluruh wilayah hinterlandnya dengan
pendekatan fungsi, trend dan skenario pengembangan kawasan,
3. Mengidentifikasikan kondisi, potensi dan masalah kawasan strategis, serta
skenario penanganan sektor – sektor sesuai dengan kecenderungan
perkembangan yang ada,
4. Pengembangan struktur ruang yang sesuai dengan fungsi kawasan dan
terakomodasinya perkembangan yang ada,
5. Memberikan pedoman dalam pengaturan intensitas pemanfaatan ruang secara
detail sesuai dengan karakter dan trend perkembangan wilayah baik secara
makro maupun mikro.
6. Keserasian pengembangan kegiatan di kawasan Strategis,
7. Terpenuhinya dan tertatanya pelayanan kebutuhan dasar penduduk dengan
mengarahkan perkembangan infrastruktur wilayah,
8. Tersusunnya indikasi program pembangunan jangka pendek maupun jangka
menengah di wilayah perencanaan.
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
6/20
6
Pasal 5
RUANG LINGKUP
5.1. Lingkup Lokasi
Wilayah perencanaan dalam kaitannya dengan Penyusunan Rencana TataRuang Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Minapolitan Jerowaru Keruak,
meliputi :
1. Kecamatan Jerowaru
2. Kecamatan Keruak
Daerah hinterland meliputi :
1. Kecamatan Sakra
2. Kecamatan Sakra Timur
3. Kecamatan Sakra Barat
4. Kecamatan Terara
5. Kecamatan Sikur
6. Kecamatan Montong Gading
Dan atau wilayah-wilayah lainnya yang diindikasikan mampu memberikan
pengaruh bagi pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Minapolitan
Jerowaru Keruak dan sekitarnya.
5.2. Lingkup Materi
Secara umum Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Kabupaten (KSK) Minapolitan Jerowaru-Keruak dilakukan berdasarkan dua
dimensi ruang, yaitu :
1. Dalam skala wilayah, unsur-unsur yang menjadi pokok bahasan bagi daerah
kerja yang berskala regional ialah kebijaksanaan pembangunan, kebijaksanaan
sektoral dan kebijakan lainnya. Hasilnya digunakan sebagai dasar untuk
mewujudkan pola/struktur tata ruang yang kompleks dan terpadu secara
keseluruhan baik pada wilayah Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) maupun
wilayah hinterland nya.
2. Ruang dalam kawasan strategis sendiri. Disini kajian yang dimaksud adalah
untuk memanfaatkan berbagai potensi dan menangani permasalahan internal
kawasan perencanaan yang tertuang kedalam rencana rinci dan zoning
kawasan.
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
7/20
7
Adapun materi dalam penyusunan Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Kabupaten (KSK) Minapolitan Jerowaru Keruak adalah :
a. Tujuan pengembangan kawasan fungsional kawasan
Tujuan pengembangan kawasan strategis dirumuskan sesuai dengan
permasalahan dan arahan kebijaksanaan berdasarkan urgensi atau
keterdesakan penanganan kawasan.
b. Struktur dan pola pemanfaatan ruang kawasan strategis
• Pendistribusian penduduk di kawasan perencanaan
• Struktur pelayanan kegiatan kawasan
• Sistem jaringan pergerakan
•
Sistem jaringan utilitasc. Pemanfaatan ruang
Materi yang diatur yaitu luas dan lahan peruntukkan sampai akhir tahun
perencanaan. Kedalaman materi yang diatur yaitu pemanfaatan ruang kawasan
strategis yang dirinci dalam blok-blok peruntukkan. Pengelompokkan materi
yang diatur yaitu kawasan budidaya dan kawasan lindung.
d. Pedoman pelaksanaan pembangunan perkotaan
• Kepadatan bangunan
• Ketinggian bangunan
• Garis sempadan bangunan
• Penanganan blok peruntukkan
• Penanganan prasarana dan sarana
e. Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang
Materi yang diatur yaitu ketentuan-ketentuan yang mencakup perijinan,
pengawasan dan penertiban kawasan strategis, yaitu meliputi; mekanisme
perijinan, mekanisme pemberian intensif dan disinsentif, mekanisme pemberian
kompensasi, mekanisme pelaporan, mekanisme pemantauan, mekanisme
evaluasi dan mekanisme pengenaan sanksi. Kedalaman materi yang diatur
yaitu meliputi pengaturan tentang mekanisme advis planning, perijinan dan
pengawasan.
f. Legalisasi
Produk Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Minapolitan
Jerowaru Keruak yang bersangkutan ditetapkan dengan persetujuan DPRD
dalam bentuk Peraturan Daerah (PERDA).
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
8/20
8
6. TAHAPAN KEGIATAN
Proses penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten
(KSK) Minapolitan Jerowaru-Keruak dilakukan melalui tahap-tahap sebagai
berikut:a. Tahap persiapan pekerjaan
b. Tahap kegiatan survei
c. Tahap pengumpulan data
d. Tahap penyusunan analisa
e. Tahap penyusunan rencana
Adapun tahap pekerjaan yang akan dilakukan secara keseluruhan akan
dirinci pada bagian berikut ini :
A. Tahap Persiapan Pekerjaan
Persiapan dasar yang dilakukan yaitu studi pendahuluan tentang penelaahan
materi yang tercantum didalam prosedur standar dalam Penyusunan Rencana
Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Minapolitan Jerowaru Keruak,
antara lain adalah :
1. Studi Literatur
♦ Melakukan studi literatur yang bersangkutan dengan masalah tata ruang
maupun yang berkaitan dengan strategi-strategi pengembangannya.
♦ Melakukan kajian kebijaksanaan baik dalam lingkup Kabupaten, lingkup
kawasan perencanaan maupun lingkup sekitar kawasan perencanaan.
2. Persiapan Dasar
♦ Menyiapkan keperluan administrasi penunjang kegiatan survei.
♦ Menyusun materi survei.
♦ Menyiapkan peta dasar sebagai pedoman untuk survei lapangan.
♦ Menyiapkan metode penelitian lapangan dan daftarpertanyaan/kuisioner.
♦ Melakukan identifikasi penggunaan lahan yang berkaitan dengan
penataan ruang.
♦ Identifikasi masalah-masalah yang terjadi.
♦ Identifikasi sarana dan prasarana/infrastruktur dan potensi-potensi yang
kiranya berpengaruh terhadap perkembangan wilayah perencanaan.
3. Persiapan Survei Primer
♦ Menyusun desain survei
♦ Menyusun persiapan dan data yang dibutuhkan untuk observasi
♦ Menyusun kuisioner dan chesk list data.
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
9/20
9
4. Persiapan Survei Sekunder
♦ Menyusun data yang dibutuhkan dari setiap instansi yang terkait dalam
penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)
Minapolitan Jerowaru Keruak.♦ Menyusun kuisioner untuk instansi yang berkaitan secara langsung
maupun tidak langsung dalam penyusunan Rencana Tata Ruang
Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Minapolitan Jerowaru Keruak.
B. Tahap Kegiatan Survei
Pada tahap kegiatan survei dilakukan untuk mengumpulkan data yang
diperlukan bagi penyusunan laporan. Survei yang dilakukan meliputi survei instansi
terkait maupun survei lapangan.
1. Survei Primer
Survei primer adalah survei yang dilakukan untuk mengetahui kondisi wilayah
perencanaan yang sebenarnya secara langsung di lapangan. Hasil dari survei
ini berupa peta-peta maupun data-data yang mencakup:
⇒ Untuk lingkup wilayah perencanaan, maka survei yang dilakukan adalah
survei pola penggunaan lahan, kondisi hidrologi, topografi, geologi, sanitasi,kawasan rawan bencana alam dan kegiatan-kegiatan khusus yang biasa
dilakukan oleh masyarakat.
⇒ Survei obyek khusus, berupa pengisian daftar pertanyaan kepada
masyarakat dan pengguna jasa di wilayah perencanaan.
⇒ Survei fasilitas dan utilitas, untuk mengetahui jumlah dan kondisinya.
⇒ Survei jaringan jalan, untuk mengetahui fungsi, jenis dan kondisi jalan.
⇒ Pengamatan dan wawancara untuk melengkapi survei diatas untuk
memperoleh data atau informasi yang telah rinci.
2. Survei Sekunder
Merupakan pengumpulan data atau perekaman data instansi, baik itu berupa
uraian, data angka maupun peta yang berhubungan dengan wilayah
perencanaan dan terkait dengan data yang dibutuhkan bagi penyusunan
laporan.
C. Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan proses seleksi data, tabulasi data,
pengelompokan/mensistematiskan data sesuai dengan kebutuhan. Dari proses ini
akan dihasilkan informasi yang lengkap tentang wilayah perencanaan dan dapat
digunakan sebagai dasar dalam penganalisaan lebih lanjut.
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
10/20
10
Dalam pengolahan ini, data kemudian akan dikelompokkan menurut jenis-
jenis dan sistematika data sesuai dengan laporan yang akan dibuat. Adapun
pengelompokan itu meliputi :
1. Skala Makro, meliputi :
a. Aspek Kebijaksanaan Pembangunan Wilayah Kabupaten Lombok
Timur
♦ Kebijaksanaan sektoral, yang membahas tentang kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang ada di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Lombok Timur yang meliputi : kebijaksanaan daya
dukung pangan, pemerataan perkembangan antar wilayah,
pertumbuhan wilayah dan kebijaksanaan keseimbangan ekologi.♦ Kebijaksanaan spatial, yang berdasarkan kepada pendekatan tata
ruang.
b. Aspek Kebijaksanaan Pengembangan Wilayah Kabupaten Lombok
Timur
♦ Kebijaksanaan fungsi dan peran wilayah.
♦ Kebijaksanaan struktur ruang, untuk mempertegas kedudukannya pada
skala yang lebih luas.
♦ Kebijaksanaan pola ruang, yang dibagi menjadi kawasan non budidaya
dan kawasan budidaya.
♦ Kebijaksanaan sistem transportasi yang ada di wilayah Kabupaten
Lombok Timur sebagai sarana yang menghubungkan satu daerah
dengan daerah lain.
♦ Kebijaksanaan pemanfaatan air baku sebagai kebutuhan vital bagi
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
♦ Tinjauan kedudukan dan peranan wilayah perencanaan dalam skala
wilayah Kabupaten Lombok Timur.
♦ Kebijaksanaan pengembangan wilayah strategis Kabupaten Lombok
Timur
2. Skala Mikro (Wilayah Perencanaan)
a. Aspek Fisik Dasar :
♦ Data dan peta topografi/kontur,
♦ Data dan peta hidrologi/sumber daya air,
♦ Data dan peta geologi/sumber daya mineral,
♦ Data dan peta jenis tanah,
♦ Data dan peta unsur-unsur klimatlogi,
♦ Data dan peta kawasan rawan bencana alam
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
11/20
11
b. Aspek Tata Guna Tanah
Meliputi kondisi dan sebaran pola penggunaan tanah, dilengkapi dengan
peta yang menampakkan tampak atas bangunan dalam bentuk blok dan
kapling, meliputi :
♦ Peruntukan fasilitas perumahan.
♦ Peruntukan fasilitas pemerintahan.
♦ Peruntukan fasilitas perdagangan dan jasa.
♦ Peruntukan fasilitas umum/pelayanan sosial.
♦ Kawasan jalur hijau dan ruang terbuka termasuk sawah dan tegal.
♦ Peruntukan khusus seperti pariwisata, industri, pergudangan,
pengembangan budidaya dan lain-lain.
c. Aspek Kependudukan
♦ Data jumlah dan perkembangan penduduk,
♦ Data struktur penduduk menurut mata pencaharian, agama, tingkat
pendidikan.
d. Aspek Fasilitas Pelayanan Umum, antara lain :
♦ Fasilitas, perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan, olah raga dan
rekreasi.♦ Jumlah fasilitas.
♦ Sebaran fasilitas di wilayah perencanaan untuk kegiatan sosial-ekonomi.
e. Aspek Transportasi, antara lain :
♦ Sarana transportasi (jalan), meliputi : dimensi jalan, kelas jalan, fungsi
jalan, sirkulasi (pejalan kaki, kendaraan bermotor).
♦ Prasarana transportasi, meliputi : terminal, lahan parkir, halte dan
prasarana penunjang lainnya.
♦ Fungsi jalan, meliputi: arteri (primer, sekunder), kolektor (primer,
sekunder), lokal (primer, sekunder) dan jalan lingkungan.
f. Aspek Jaringan Utilitas, antara lain :
♦ Jaringan listrik, meliputi :
- Distribusi pelayanan/letak jaringan.
- Jenis tegangan/jaringan (tegangan tinggi, menengah dan tegangan
rendah).
♦ Jaringan air minum, meliputi :
- Distribusi pelayanan / letak jaringan.
- Asal/ sumber air bersih (misalnya: air sumur, PDAM, sungai dll).
- Jenis jaringan (primer, sekunder, tersier).
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
12/20
12
♦ Jaringan telepon, meliputi :
- Distribusi pelayanan/ letak jaringan.
- Jenis jaringan (primer, sekunder, tersier).
♦ Jaringan drainase, meliputi :- Kontruksi jaringan (permanen dan semipermanen).
- Arah aliran drainase.
- Jenis jaringan (primer, sekunder, tersier).
♦ Persampahan, meliputi :
- Sistem pengangkutan dan pengelolaan sampah.
- Perkiraan produksi sampah.
- Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
- Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
g. Aspek Identitas Kawasan
♦ Pathways
♦ Landmark
♦ Nodes
♦ Edges
♦ Distrik
h. Aspek Pertamanan/Ruang Terbuka Hijau
Meliputi kondisi/karakteristik taman/ ruang terbuka hijau.antara lain :
♦ Jenis vegetasi kawasan.
♦ Fungsi vegetasi.
i. Aspek Intensitas Bangunan
♦ KDB
♦ KLB
♦ GSB
D. Kegiatan Analisa
Kegiatan analisa merupakan kegiatan penilaian kondisi kawasan
perencanaan yang ada saat ini dengan mengacu pada kajian teori atau standard-
standard yang digunakan. Dalam kegiatan analisa diketahui kondisi potensi dan
masalah yang ada di wilayah perencanaan sehingga dapat dibuat suatu
perencanaan untuk menata kawasan tersebut secara lebih baik. Berdasarkan data
yang diperoleh maka pokok kegiatan analisa yang dilakukan meliputi :
1. Analisa kebijaksanaan pengembangan wilayah
2. Analisa kondisi wilayah yang ada.
3. Analisa perkembangan wilayah pada masa mendatang.
4. Analisa prospek pengembangan wilayah perencanaan.
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
13/20
13
5. Analisa kemungkinan pengembangan pengelolaan pembangunan.
Hal pokok yang dianalisa secara makro meliputi :
1. Hubungan wilayah perencanaan dengan kawasan sekitarnya dan dengan
Rencana Tata Ruang yang ada.2. Analisa sistem tata ruang dalam skala kawasan dan lingkupnya.
3. Analisa tentang kependudukan dan fungsi peran dalam kawasan
perencanaan.
4. Analisa terhadap prospek pengembangan wilayah perencanaan secara
keseluruhan.
5. Penetapan fungsi dan peran kawasan perencanaan baik dalam konteks
kabupaten maupun lokal.
Hal pokok yang dianalisa secara mikro meliputi :
1. Analisa Eksternal
2. Analisa Kondisi Fisik Dasar
a. Analisa Topografi
b. Analisa Hidrologi
c. Analisa Geologi
d. Analisa Klimatologi
e. Analisa Kelayakan Lahan
3. Analisa Struktur ruang Kawasan, meliputi:
a. Pusat- pusat kegiatan
b. Analisa orientasi pelayanan fasilitas pendukung, meliputi:
1. Analisa Orientasi Pelayanan Perdagangan dan Jasa
2. Analisa Orientasi Pelayanan Kesehatan
3. Analisa Orientasi Pelayanan Pendidikan
4. Analisa Orientasi Pelayanan Mata Pencaharian
c. Sistem jaringan prasarana utama, meliputi:
1. sistem transportasi darat;dan
2. sistem transportasi laut.
d. Sistem jaringan prasarana lainnya, meliputi
1. sistem jaringan energi;
2. sistem jaringan telekomunikasi;
3. sistem jaringan sumber daya air;4. sistem jaringan prasarana air bersih;
5. sistem jaringan prasarana drainase dan sanitasi; dan
6. sistem jaringan prasarana persampahan.
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
14/20
14
4. Analisa Pola Ruang, meliputi :
a. Kawasan Lindung
1. kawasan hutan lindung;
2. kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya;3. kawasan perlindungan setempat;
4. kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya; dan
5. kawasan rawan bencana alam;
b. Kawasan Budidaya
1. Analisa peruntukan kawasan hutan produksi;
2. Analisa peruntukan kawasan pertanian yang meliputi pertanian tanaman
pangan, perkebunan, holtikultura dan peternakan;
3. Analisa peruntukkan kawasan perikanan
4. Analisa peruntukkan kawasan pertambangan
5. Analisa peruntukan kawasan industri;
6. Analisa peruntukkan kawasan pariwisata;
7. Analisa peruntukan kawasan permukiman; dan
8. Analisa peruntukan kawasan militer.
9. Analisa peruntukan kawasan lainnya.
5. Analisa Kependudukan
a. Analisa Perkembangan Penduduk
b. Analisa Kepadatan Penduduk
c. Analisa Struktur Penduduk yang meliputi struktur pekerjaan, tingkat
pendidikan, struktur umur yang berkaitan dengan usia produktif dan non
produktif
6. Analisa Fasilitas
a. Analisa Fasilitas Perumahan
b. Analisa Fasilitas Pendidikan
c. Analisa Fasilitas Kesehatan
d. Analisa Fasilitas Perdagangan dan Jasa
e. Analisa Fasilitas Perkantoran
f. Analisa Fasilitas Peribadatan
g. Analisa Fasilitas Olahraga dan Rekreasi
h. Analisa Fasilitas Umum
7. Analisa Utilitas
a. Analisa Utilitas Listrik
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
15/20
15
b. Analisa Utilitas Air Bersih
c. Analisa Utilitas Drainase
d. Analisa Utilitas Telepon
e. Analisa Utilitas Sampah8. Analisa Identitas Kawasan
9. Analisa Elemen-Elemen Pembentuk Estetika Kota
10. Analisa masalah keuangan dan kelembagaan untuk perumusan indikasi
program dan rencana tindak.
E. Kegiatan Penyusunan Laporan Rencana
Laporan ini merupakan laporan yang akan dibahas dalam forum seminar untuk
dijadikan laporan final. Sehingga pada dasarnya draft rencana disusun dan telah
mempunyai muatan materi yang sama dengan laporan final. Penyusunan Rencana
Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Minapolitan Jerowaru Keruak
pada dasarnya memuat pokok-pokok arahan sebagai berikut :
1. Rencana struktur ruang yang meliputi: kedudukan wilayah perencanaan,
penentuan dan penataan struktur pusat pelayanan dan pusat kegiatan
sehingga terbentuk efisiensi dan efektifitas jangkauan pelayanan yang
disesuaikan dengan fungsi kawasan.
2. Rencana sinkronisasi dan penataan penggunaan tanah agar tercipta
pengembangan yang serasi dan terkait di kawasan perencanaan.
3. Rencana Penetapan Zoning Kawasan; meliputi :
a. Zoning peruntukan kawasan hutan produksi;
b. Zoning peruntukan kawasan pertanian yang meliputi pertanian tanaman
pangan, perkebunan, holtikultura dan peternakan;
c. Zoning peruntukkan kawasan perikanan
d. Zoning peruntukkan kawasan pertambangan
e. Zoning peruntukan kawasan industri;
f. Zoning peruntukkan kawasan pariwisata;
g. Zoning peruntukan kawasan permukiman; dan
h. Zoning peruntukan kawasan militer.
i. Zoning peruntukan kawasan lainnya.4. Rencana distribusi dan kepadatan penduduk sehingga terjadi pemerataan
persebaran penduduk sampai pada rencana distribusi penduduk blok
kawasan.
5. Rencana jaringan transportasi yang terdiri dari pra rencana pola dan kontruksi
jaringan jalan yang mencakup geometrik kerekayasaan pra jaringan jalan
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
16/20
16
untuk setiap jaringan jalan yang digambarkan secara rinci setiap jenis jalan
dan kelas jalan.
6. Rencana pengembangan utilitas, mencakup pra rencana bentuk dan
konstruksi jaringan utilitas, mencakup arahan geometrik kerekayasaan jaringan
air bersih, jaringan air kotor, jaringan listrik dan jaringan telepon pada tiap blok
peruntukan.
7. Rencana arahan pemanfaatan ruang, yang tertuang di dalam rencana indikasi
program, yang mencakup arahan pelaksanaan pembangunan sarana dan
prasarana yang digambarkan secara terinci pada setiap blok peruntukan.
8. Rencana penataan identitas kawasan yang meliputi penataan kawasan
terbuka hijau dan identitas kawasan yang meliputi, pathways, landmark,
nodes, edges, dan, distrik, pertamanan, penempatan tanda atau rambu lalu
lintas, dan lain sebagainya.
9. Rencana intensitas bangunan yang meliputi ketinggian bangunan, lantai
bangunan, koefisien dasar bangunan maupun garis sempadan bangunan.
10. ARahan pengendalian pemanfaatan ruang, yang meliputi :
a. ketentuan peraturan zonasi;b. ketentuan perizinan;
c. ketentuan insentif dan disinsentif, dan/atau
d. Ketentuan sanksi.
Pasal 7
SISTEM DAN TEKNIK PENYAJIAN LAPORAN
1. Sistem Pelaporan
Untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan pekerjaan, maka sistem pelaporan
terdiri atas:
a. Laporan Pendahuluan yang dibuat dalam rangka persiapan pelaksanaan
pekerjaan yang berisi rencana pengumpulan data serta mengemukakan
rencana kerja secara rinci, termasuk mengenai mobilisasi personil;
b. Laporan Kemajuan, berupa buku laporan hasil survey dan pengumpulan
data yang berisi uraian umum/teks yang dilengkapi tabel, grafik dan peta
yang dihimpun dari berbagai dinas/instansi maupun pihak swasta termasuk
dari hasil penelitian, pada bagian ini juga akan dimuat analisa kawasan dan
daerah yang mencakup:
1. Analisa Keadaan Dasar
2. Analisa Kecenderungan Perkembangan
3. Analisa Struktur Ruang
4. Analisa Pola Ruang
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
17/20
17
5. Analisa sistem dan Kebutuhan Ruang
6. Analisa Sistem Zonasi ruang
7. Analisa zoning Regulation
8. Analisa Kemampuan Keuangan Serta Pelaksanaan Pembangunan yangMencakup Aspek-Aspek Pengelolaan Kawasan dan Perundang-
undangan
c. Draft Laporan Akhir, berupa rancangan rencana yang berisikan perumusan
tujuan kebijaksanaan dasar perencanaan, rencana struktur ruang, rencana
pola ruang, rencana zonasi, indikasi program dan rumusan pengembangan
yang disertai peta-peta dan diagram
d. Laporan Akhir, berupa buku rencana yang merupakan buku utama yang
mencakup isi rencana yang disusun dari rancangan yang telah
disempurnakan dengan berpedoman dari hasil keputusan seminar beserta
album peta
2. Teknik Penyajian Laporan
Teknik penyajian laporan meliputi ketentuan sebagai berikut:
a. Pengetikan 1,5 spasi dengan kertas HVS putih polos
b. Kulit buku warna putih dengan tulisan warna hitam
c. Ukuran Kertas:
1. Pada laporan Pendahuluan, judul buku tertulis Laporan Pendahuluan,
berukuran A4 jumlah 5 eksemplar
2. Laporan Kemajuan, ukuran kertas A4, dengan jumlah buku sebanyak 10
eksemplar,Judul buku tertulis Fakta dan Analisa
3. Laporan Akhir, ukuran kertas A4, jumlah buku 15 eksemplar, judul buku
tertulis Rencana
4. Seluruh peta di dalam laporan dibuat dengan menggunakan kertas A3
dengan skala disesuaikan
5. Album Peta, dibuat dalam Format SHP dan diprint menggunakan kertas
ukuran A1 dengan skala peta 1:25.000 sebanyak 3 eksemplar, dengan
rincian :
- 2 Eksemplar yang dicetak berwarna
- 1 Eksemplar yang dicetak Hitam Putih
Adapun peta yang dimuat didalam Album Peta minimal terdiri dari :
a. Peta Administrasi
b. Peta Struktur Ruang
c. Peta Sistem Transportasi
d. Peta Pola Ruang
e. Peta Zonasi Ruang kawasan
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
18/20
18
f. Peta Penyebaran Fasilitas
g. Peta Penyebaran Utilitas
6. Seluruh laporan dan peta harus di back up dalam Compact Disc (CD)
sebanyak 5 keping.
3. Pembahasan Penilaian
a. Pembahasan buku Laporan Pendahuluan, dibahas oleh Tim Teknis
Kabupaten dan hasilnya dituangkan dalam Berita Acara
b. Pembahasan buku laporan Fakta dan Analisa, dibahas oleh Tim Teknis
Kabupaten bersama dinas/instansi terkait dan tokoh-tokoh perwakilan
masyarakat dan kelompok perduli dari lokasi KSK Jerowaru-Keruak dan
hasil pembahasan kemudian dituangkan dalam berita acara
c. Pembahasan buku Laporan Akhir, dibahas oleh Tim Teknis Kabupaten
bersama dinas/instansi terkait dan tokoh-tokoh perwakilan masyarakat dan
kelompok perduli dari lokasi KSK Jerowaru-Keruak dan hasil pembahasan
kemudian dituangkan dalam berita acara.
Pasal 8
TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN
Untuk dapat melaksanakan Penyusunan Penyusunan Rencana Tata Ruang
Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Minapolitan Jerowaru Keruak, maka
Konsultan perlu membentuk tim penyusun yang merupakan gabungan dari
beberapa keahlian, yaitu:
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :
a. Ketua Tim (Team Leader)
Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Dua (S2) Jurusan Teknik
Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi) lulusan perguruan tinggi negeri atau
yang disamakan, berpengalaman dalam pekerjaan perencanaan di bidang Tata
Lingkungan sub bidang pengembangan wilayah dan kota atau bagian sub
bidang penataan perkotaan sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun.
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir
seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama 4
(empat) bulan penuh sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
b. Tenaga Ahli Sipil
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan
Teknik Sipil lulusan perguruan tinggi atau yang disamakan, berpengalaman
dalam pekerjaan perencanaan di bidang sipil sekurang-kurangnya 8 (delapan )
tahun atau Strata Dua (S2) sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
19/20
19
c. Tenaga Ahli Arsitektur
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan
Teknik Arsitektur lulusan perguruan tinggi negeri atau yang disamakan,
berpengalaman dalam pekerjaan perencanaan di bidang arsitektur sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, atau Strata Dua (S2) sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun.
d. Tenaga Ahli Muda Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi)
Tenaga ahli muda yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Strata satu (S1)
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi) lulusan perguruan tinggi
negeri atau yang disamakan, berpengalaman dalam pekerjaan perencanaan di
bidang pengembangan wilayah dan kota atau penataan perkotaan sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun, atau Strata Dua (S2) sekurang-kurangnya 2(dua)
tahun.
e. Tenaga Ahli Muda Lingkungan
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan
Teknik Lingkungan lulusan perguruan tinggi negeri atau yang disamakan,
berpengalaman dalam pekerjaan perencanaan di bidang sipil sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun, atau Strata Dua (S2) sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun.
f. Tenaga Ahli Muda Ekonomi
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Ekonomi Strata Satu (S1) Jurusan
Ekonomi Pembangunan lulusan perguruan tinggi negeri atau yang disamakan,
berpengalaman dalam pekerjaan perencanaan di bidang ekonomi studi
pembangunan atau wilayah sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun, atau Strata
Dua (S2) sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.
g. Tenaga Ahli Muda Hukum
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Hukum Strata Satu (S1) Jurusan
Hukum lulusan perguruan tinggi negeri atau yang disamakan, berpengalaman
dalam pekerjaan perencanaan di bidang hukum sekurang-kurangnya 4(empat)
tahun, atau Strata Dua (S2) sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.
h. Tenaga Penunjang
Tenaga penunjang disesuaikan dengan kebutuhan untuk dapat melaksanakan
pekerjaan ini sebaik-baiknya dan tepat waktu.
Pasal 9
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Kabupaten (KSK) Minapolitan Jerowaru Keruak adalah 120 (Seratus
Dua Puluh ) hari kalender .
8/19/2019 tor_KSK_MINAPOLITAN WIL SEL upload.pdf
20/20
20
Pasal 10
SUMBER PEMBIAYAAN
Biaya pekerjaan Penyusunan Penyusunan Rencana Tata Ruang KawasanStrategis Kabupaten (KSK) Minapolitan Jerowaru Keruak berasal dari APBD
Kabupaten Lombok Timur Tahun Anggaran 2011.
PASAL 11
PENUTUP
Apabila didalam TOR dan ketentuan teknis ini tidak tercantum uraian peraturan
dan ketentuan yang sebenarnya termasuk didalam pekerjaan konsultan/perguruan
tinggi, maka semua pekerjaan dan peraturan tersebut harus dilaksanakan agar
tercapai penyelesaian pekerjaan yang diharapkan serta memuaskan keduabelah
pihak.
Demikian TOR dan ketentuan teknis ini dibuat dengan harapan agar pekerjaan
dapat berjalan lancar dan baik serta digunakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan oleh :
Pejabat Pembuat KomitmenBappeda
Kab. Lombok Timur TA.2011
Muh.Fauzan,ST NIP. 19661004 199703 1 004
Selong, April 2011
Panitia Pengadaan Barang / JasaBappeda Kab.Lombok Timur Tahun
Anggaran 2011K e t u a,
Deden Barliahadi,ST NIP. 19820529 200604 1 007