Upload
others
View
21
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
TRADISI JUAL BELI GHASAB HASIL PERTANIAN PERSFEKTIF
TOKOH AGAMA ISLAM DAN MADZHAB SYAFI’I
(Tinjauan Kajian Normatif Di Desa Gumuk Kecamatan Licin Kabupaten
Kabupaten Banyuwangi)
SKRIPSI
Oleh :
SITI MAGHFIROTUL ISMAYA
NIM 11220002
JURUSAN HUKUM BISNIS SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2015
ii
TRADISI JUAL BELI GHASAB HASIL PERTANIAN PERSFEKTIF
TOKOH AGAMA ISLAM DAN MADZHAB SYAFI’I
(Tinjauan Kajian Normatif Di Desa Gumuk Kecamatan Licin Kabupaten
Kabupaten Banyuwangi)
SKRIPSI
Oleh :
SITI MAGHFIROTUL ISMAYA
NIM 11220002
JURUSAN HUKUM BISNIS SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2015
iii
iv
v
vi
MOTTO
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di
antara kamu dengan jalan bathil dan janganlah kamu menyuap dengan
harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan
sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu
mengetahui” (Q.S Al-Baqarah ayat 188)
vii
KATA PENGANTAR
Alhamd li Allahi Rabb al-Alamin, la Hawl wala Quwwata illa bi Allah al-
Aliyy al-Adhim, dengan hanya rahmat-Mu serta Hidayah-Nya penulisan skripsi
yang berjudul “Tradisi Jual Beli Ghasab Hasil Pertanian Persfektif Tokoh
Agama Islam dan Madzhab Syafi’i (Tinjauan Kajian Normatif Di Desa Gumuk
Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi)” dapat diselesaikan dengan curahan
kasih sayang-Nya, kedamaian dan ketenangan jiwa. Shalawat serta salam kita
haturkan kepada Baginda kita yakni Nabi Muhammad SAW yang telah
mengajarkan kita tentang dari alam kegelapan menuju ala terang menderang di
dalam kehidupan ini. Semoga kita tergolong orang-orang yang beriman dan
mendapatkan syafaat dari beliau di hari akhir kelak. Amien
Dengan segala daya dan upaya serta bantuan, bimbingan maupun
pengarahan dan hasil diskusi dari berbagai pihak dalam proses penulisan skripsi
ini, maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang tiada batas kepada :
1. Prof. Dr. H Mudjia Rahardjo, M.Si. selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Dr. H. Roibin, M. Hi, selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
3. Dr. Muhammad Nur Yasin, M. Ag, selaku Ketua Jurusan Hukum
Bisnis Syariah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang.
4. Khoirul Anam, Lc, MH, selaku dosen pembimbing dan dosen wali
penulis. Terima kasih penulis haturkan atas waktu yang telah beliau
limpahkan untuk bimbingan, arahan, serta motivasi dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Segenap Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang yang telah menyampaikan pengajaran,
mendidik, membimbing, serta mengamalkan ilmunya dengan ikhlas.
Semoga Allah swt memberikan pahala-Nya yang sepadan kepada
beliau semua.
viii
6. Staf serta Karyawan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang, penulis ucapkan terimakasih atas
partisipasinya dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Fauzi, seluruh perangkat desa, masyarakat desa Gumuk yang
tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, terima kasih karena telah
turut memberikan kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini.
8. Orang tua penulis Ahmad Tamami dan Istihamah yang selalu
memberikan dukungan dengan doa dan motivasinya.
9. Keluarga penulis nenek Hadyah dan Umi Kulsum yang senantiasa
memberikan doanya.
10. Kakak penulis Afif Rahmatullah terimakasih untuk doa, semangat dan
waktunya.
11. Teman-teman Hukum Bisnis Syariah angkatan 2011 UIN Maliki
Malang, terimakasih atas dukungannya.
12. Pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi
ini penulis ucapkan terima kasih atas ketulusannya.
Semoga apa yang telah penulis peroleh selama kuliah di Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ini, bisa bermanfaat
bagi semua pembaca, khususnya bagi penulis pribadi. Disini penulis sebagai
manusia biasa yang tidak pernah luput dari salah dan dosa, menyadari
bahwasanya skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharap kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi
ini.
Malang, 04 Februari 2015
Penulis,
Siti Maghfirotul Ismaya
NIM 11220002
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Umum
Transliterasi ialah pemindahalihan tulisan Arab ke dalam tulisan
Indonesia (Latin), bukan terjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia.
Termasuk dalam ketegori ini ialah nama Arab ditulis sebagaimana ejaan
bahasa nasionalnya, atau sebagaimana yang tertulis dalam buku yang menjadi
rujukan. Penulisan judul buku dalam footnote maupun daftar pustaka, tetap
menggunakan transliterasi ini.
Banyak pilihan dan ketentuan transliterasi yang dapat digunakan
dalam penulisan karya ilmiah, baik yang berstandart internasional, nasional
maupun ketentuan yang khusus digunakan penerbit tertentu. Transliterasi yang
digunakan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik
Ibrahim Malang menggunakan EYD plus, yaitu transliterasi yang didasarkan
atas Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia, tanggal 22 Januari 1998, No. 158/987
dan 0543. b/U/1987, sebagaimana tertera dalam buku pedoman Transliterasi
Bahasa Arab (A Guide Arabic Transliteration), INIS Fellow 1992.
B. Konsonan
dl = ض tidak dilambangkan = ا
th = ط b = ب
dh = ظ t = ت
(koma menghadap keatas) „ = ع tsa = ث
gh = غ j = ج
x
f = ف h = ح
q = ق kh = خ
k = ك d = د
l = ل dz = ذ
m = م r = ر
n = ن z = ز
w = و s = س
h = ه sy = ش
y = ي sh = ص
Hamzah (ء) yang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak di
awal kata maka dalam transliterasinya mengikuti vokalnya, tidak
dilambangkan, namun apabila terletak di tengah atau akhir kata, maka
dilambangkan dengan tanda koma di atas (‟), berbalik dengan koma („) untuk
pengganti lambang “ع”.
C. Vokal, Panjang dan Diftong
Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vocal
fathah ditulis dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”, sedangkan
bacaan panjang masing-masing ditulis dengan cara berikut :
Vokal (a) panjang = ȃ misalnya قال menjadi qȃla
Vokal (i) panjang = ȋ misalnya قبل menjadi qȋla
Vokal (u) panjang = ȗ misalnya دون menjadi dȗna
Khusus untuk bacaan ya‟ nisbat, maka tidak boleh digantikan
dengan “ȋ”, melainkan tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan
xi
ya‟ nisbat akhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya‟ setelah
fathah ditulis dengan “aw” dan “ay”. Perhatikan contoh berikut:
Diftong (aw) = ىو misalnya قول menjadi qawlun
Diftong (ay) = ىي misalnya خير menjadi khayrun
D. Ta’ marbuthah (ة)
Ta’ marbuthah ditransliterasikan dengan “t” jika berasal di tengah
kalimat, tetapi apabila ta‟ marbuthah tersebut berada diakhir kalimat, maka
ditransliterasikan dengan menggunakan “h” misalnya الرسالت للمذرست menjadi
al-risalat li al-mudarrisah, atau apabila berada di tengah-tengah kalimat yang
terdiri dari susunan mudlaf dan mudlaf ilayh, maka ditransliterasikan dengan
menggunakan t yang disambungkan dengan kalimat berikutnya, misalnya فى
.menjadi fi rahmat رحمت
E. Kata Sandang dan Lafdh al-Jalalah
Kata sandang berupa “al” (ال) ditulis dengan huruf kecil, kecuali
terletak di awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalalah yang berada di
tengah-tengah kalimat yang disandarkan (idhafah) maka dihilangkan.
F. Nama dan Kata Arab Terindonesiakan
Pada prinsipnya setiap kata yang berasal dari bahasa Arab harus
ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi. Namun, apabila kata tersebut
menggunakan nama Arab dari orang Indonesia atau bahasa Arab yang sudah
terindonesiakan, tidak perlu ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi.
Perhatikan contoh berikut:
“…Abdurrahman Wahid. mantan Presiden RI keempat, dan Amin Rais,
mantan Ketua MPR pada masa yang sama, telah melakukan kesepakatan
xii
untuk menghapuskan nepotisme, kolusi dan korupsi dari muka bumi
Indonesia, dengan salah satu caranya melalui pengintensifan salat di berbagai
kantor pemerintahan, namun …”
Perhatikan penulisan nama “Abdurrahman Wahid,” “Amin Rais: dan kata
“salat” ditulis dengan menggunakan tata cara penulisan bahasa Indonesia yang
disesuaikan dengan penulisan namanya. Kata-kata tersebut sekalipun berasal
dari bahasa Arab, namun ia berupa nama dari orang Indonesia dan
terindonesiakan, untuk itu tidak ditulis dengan cara “‟Abd al-Rahmȃn Wahȋd,”
“Amȋn Raȋs,” dan bukan ditulis dengan “shalȃt”.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iv
PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................................................... v
MOTTO… ............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................ ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
ABSTRAK .......................................................................................................... xvii
ABSTRACT ....................................................................................................... xviii
xix ......................................................................................................... مستخلص البحث
BAB I….. ................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5
E. Definisi Operasional.................................................................................... 6
F. Sistematika Pembahasan ............................................................................. 8
BAB II…. .............................................................................................................. 10
A. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 10
B. Kerangka Teori............................................................................................. 17
1. Jual Beli Persfektif Madzhab Syafi‟i ........................................................ 17
a. Pengertian Jual Beli.......................................................................... 17
xiv
b. Pengertian Jual Beli Ghasab ............................................................ 17
c. Dasar Hukum Jual Beli .................................................................... 18
d. Rukun Jual Beli ................................................................................ 19
e. Syarat Jual Beli ................................................................................ 20
f. Macam-macam jual beli ................................................................... 23
2. Ghasab ...................................................................................................... 27
a. Pengertian Ghasab ........................................................................... 27
b. Dasar Hukum ................................................................................... 28
c. Kewajiban Ghashib (Pelaku Ghasab) .............................................. 29
3. Al-Adat ...................................................................................................... 31
a. Pengertian Al-Adat ........................................................................... 31
b. Dasar Hukum Adat ........................................................................... 33
c. Macam-Macam Adat ........................................................................ 34
d. Kedudukan Urf Sebagai Pertimbangan Hukum .............................. 35
e. Perbenturan Dalam Urf .................................................................... 40
4. Hukum Adat Menurut Hukum Positif ....................................................... 41
a. Pengertian Hukum Adat ................................................................... 41
b. Bentuk Masyarakat Hukum Adat ..................................................... 42
c. Corak Hukum Adat .......................................................................... 43
5. Madzhab Syafi‟i ........................................................................................ 44
a. Biografi Imam Syafi‟i ...................................................................... 44
b. Pembentukan Madzhab Syafi‟i ........................................................ 46
c. Guru (syaikh) Imam Syafi‟i ............................................................. 48
d. Murid Imam Syafi‟i.......................................................................... 48
e. Karya Imam Syafi‟i .......................................................................... 49
f. Ulama-Ulama Madzhab Syafi‟i Dari Abad Ke Abad ...................... 50
BAB III ................................................................................................................ 56
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 56
B. Pendekatan Penelitian ............................................................................... 57
C. Lokasi Penelitian ....................................................................................... 58
D. Metode Penentuan Subyek ........................................................................ 58
E. Jenis Dan Sumber Data ............................................................................. 60
F. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 62
G. Pengolahan Data........................................................................................ 65
xv
BAB IV ................................................................................................................ 68
A. Deskripsi Obyek Penelitian ....................................................................... 68
1. Keadaan Geografis ........................................................................... 68
2. Kondisi Sosial Penduduk ................................................................. 69
3. Kondisi Keagamaan ......................................................................... 72
4. Kondisi Pendidikan .......................................................................... 73
5. Kondisi Ekonomi ............................................................................. 74
B. Paparan Data ............................................................................................. 76
1. Pelaksanaan Tradisi Jual Beli Ghasab Hasil Pertanian Di Desa
Gumuk Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi .......................... 77
2. Hal Yang Melatarbelakangi Jual Beli Ghasab Hasil Pertanian Di
Desa Gumuk Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi ................. 83
3. Tradisi Jual Beli Ghasab Hasil Pertanian Di Desa Gumuk
Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi Persfektif Tokoh Agama
Islam Dan Madzhab Syafi‟i ............................................................. 84
C. Analisis Data ............................................................................................. 88
1. Analisis Terhadap Tradisi Jual Beli Ghasab Hasil Pertanian Di Desa
Gumuk Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi Persfektif Tokoh
Agama Islam .................................................................................... 88
2. Analisis Terhadap Tradisi Jual Beli Ghasab Hasil Pertanian Di Desa
Gumuk Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi Persfektif
Madzhab Syafi‟i ............................................................................... 99
BAB V .............................................................................................................. 113
A. Kesimpulan ............................................................................................. 113
B. Saran ........................................................................................................ 117
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 118
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xvi
DAFTAR TABEL
2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 14
2. 2 Ulama Syafi‟iyah BAB III Hijriyah ............................................................... 51
2. 3 Ulama Syafi‟iyah BAB IV Hijriyah ............................................................... 51
2. 4 Ulama Syafi‟iyah BAB V Hijriyah ................................................................ 52
2. 5 Ulama Syafi‟iyah BAB VI Hijriyah ............................................................... 52
2. 6 Ulama Syafi‟iyah BAB VII Hijriyah ............................................................. 52
2. 7 Ulama Syafi‟iyah BAB VIII Hijriyah ............................................................ 53
2. 8 Ulama Syafi‟iyah BAB IX Hijriyah ............................................................... 53
2. 9 Ulama Syafi‟iyah BAB X Hijriyah ................................................................ 54
2. 10 Ulama Syafi‟iyah BAB XI Hijriyah ............................................................. 54
2. 11 Ulama Syafi‟iyah BAB XIII Hijriyah .......................................................... 54
2. 12 Ulama Syafi‟iyah BAB XIV Hijriyah .......................................................... 55
3.1 Narasumber ..................................................................................................... 60
4.1 Batas Desa Gumuk .......................................................................................... 68
4.2 Luas Desa Gumuk ........................................................................................... 69
4.3 Fasilitas Sarana dan Prasarana Desa Gumuk .................................................. 71
4.4 Jenis Pekerjaan Penduduk ............................................................................... 76
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Pedoman Wawancara
Lampiran 2: Dokumentasi Saat Pelaksanaan Wawancara
Lampiran 3: Surat Pengantar Penelitian
Lampiran 4: Surat Keterangan Izin Penelitian dari Bekesbangpol dan Linmas
Lampiran 5: Surat Keterangan dari Kecamatan
Lampiran 6: Surat Keterangan dari Desa
Lampiran 7: Bukti Konsultasi
Lampiran 8: Daftar Riwayat Hidup
xviii
ABSTRAK
Siti Maghfirotul Ismaya, 11220002, Tradisi Jual Beli Ghasab Hasil Pertanian
Persfektif Tokoh Agama Islam Dan Madzhab Syafi’i (Tinjauan Kajian
Normatif Di Desa Gumuk, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi). Skripsi, Jurusan Hukum Bisnis Syariah, Fakultas Syariah. Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Pembimbing: Khoirul
Anam, Lc, MH.
Kata Kunci: Tradisi, Jual Beli, Ghasab, Madzhab Syafi‟i
Jual beli memiliki ketentuan yang berbeda di setiap daerah yang menjadi
kebiasaan warganya, salah satunya adalah jual beli ghasab. Jual beli ghasab
adalah jual beli yang dilakukan pemasok dengan pemilik hasil pertanian yang
sudah berlangganan, dimana pemasok langsung memanen hasil pertanian tanpa
tanpa meminta izin pemiliknya, setelah memanen pemasok menjual hasil
pertanian kemudian memberitahukan kepada pemilik untuk melakukan transaksi.
Jual beli ini dilakukan karena menguntungkan aqidain. Dalam penelitian ini,
terdapat dua rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana tradisi jual beli ghasab hasil
pertanian di Desa Gumuk Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi persfektif
tokoh agama Islam ? 2) Bagaimana tradisi jual beli ghasab hasil pertanian di Desa
Gumuk Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi persfektif madzhab Syafi‟i ?
Penelitian ini bertujuan memberikan pemahaman eksplisit dan informasi
mengenai praktek jual beli ghasab hasil pertanian kepada pembaca dan
masyarakat Desa Gumuk, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian empiris dengan pendekatan
deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah data primer, sekunder dan
tersier dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, studi pustaka, dan
dokumentasi. Adapun yang menjadi narasumber adalah tokoh agama Islam, dan
para Aqidain (pemilik, dan pemasok). Menggunakan analisis deskriptif yang
bertujuan mendeskripsikan tradisi jual beli ghasab hasil pertanian persfektif tokoh
agama Islam dan madzhab Syafi‟i di Desa Gumuk, Kecamatan Licin, Kabupaten
Banyuwangi.
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis deskripsikan : 1) jual beli
ghasab menurut tokoh agama Islam termasuk ba’i fasid, karena mengandung
unsur ghasab yaitu pemasok memanen hasil pertanian tanpa sepengetahuan
pemiliknya dan baru memberitahukan setelah menjualnya. Hal ini juga mengarah
pada gharar karena ketika akad ma’qud alaih tidak dapat dihadirkan.
Dikhawatirkan pemasok melakukan kecurangan dengan tidak membayar sesuai
buah yang dipanennya. Kebiasaan jual beli ghasab termasuk urf fasid yang dalam
Islam tidak diperbolehkan pelaksanaanya. 2) Jual beli ghasab persfektif madzhab
Syafi‟i, sudah memenuhi rukun jual beli, memenuhi syarat aqidain dan shighat.
Akan tetapi, tidak memenuhi syarat ma’qud alaih, dan mengandung unsur yang
merusak (gharar dan ghasab), sehingga dikategorikan sebagai jual beli bathil.
Jual beli ghasab sudah menjadi tradisi, karena dalam prakteknya bertentangan
dengan syara’, maka dikategorikan sebagai urf fasid, yang menurut madzhab
Syafi‟i tidak diakui pelaksanaanya dalam Islam.
xix
ABSTRACT
Siti Maghfirotul Ismaya, 11220002, Tradition of the Ghasab Sale and Purchase of
Agricultural Product Based on the Perspective of Islamic Scholars And
Madhab of Imam al-Shaafa’i (A Normative Study Overview in Gumuk Village,
Licin District, Banyuwangi Regency). Thesis, Islamic Bussines Law
Departement, Faculty of Sharia. Maulana Malik Ibrahim State Islamic University,
Malang, Advisor: Khoirul Anam, Lc, MH.
Keywords: Tradition, Sale and Purchase, Ghasab, Madhab of Imam al-Shaafa‟i
The sale and purchase regulation in every area is different since it depends on the
society‟s tradition or custom. One of them is ghasab sale and purchase. It is a sale and
purchase executed by the supplier and the owner of agricultural product. As it has been
agreed, the supplier directly harvest the agricultural yield without asking for the owner‟s
permission. After he/she sells the agricultural yield, the supplier inform the owner to do
the transaction. The sale and purchase activity is conducted because it benefits the
aqidain. The research has two research problems: 1) How is the sale and purchase
tradition conducted at Gumuk Village, Licin District, Banyuwangi Regency based on the
Islamic scholars‟ perspective? 2) How is the tradition of the sale and purchase of
agricultural product ghasab at Gumuk Village, Licin District, Banyuwangi Regency
according to madhab of Imam al-Shaafa‟i? The research is supposed to give explicit
understanding and information on the ghasab sale and purchase transaction of agricultural
product in Gumuk Village, Licin District, Banyuwangi Regency to the reader and society.
The types of research used in this study is empirical research using descriptive
qualitative approach. The data consist of primary, secondary, and tertiary data. The data
collection methods are interview, library research, and documentation. The informants are
Islamic scholars and Aqidain (owner and supplier). This research employs descriptive
analysis which aims to describe the ghasab sale and purchase tradition of agricultural
products based on the perspective of Islamic scholars and madhab of Imam al-Shaafa‟i at
Gumuk Village, Licin District, Banyuwangi Regency.
Based on the results, the writer concludes that: 1) ghasab sale and purchase,
according to Islamic religious leaders/scholar, is ba’i fasid since it contains the elements
of ghasab. The supplier harvests the agricultural products without being known by the
owner and only inform him/her after selling the product. It also leads to gharar because
the ma'qud alaih does not present in the process of agreement. It is concerned that the
supplier does a fraud by paying an inappropriate amount of money for the harvested
agricultural product. The ghasab sale and purchase transaction is considered urf fasid
which is prohibited in Islam. 2) ghasab sale and purchase transaction, according to the
madhab of Imam al-Shaafa‟i, already meets the requirement of aqidain and shighat.
However, it does not meet the requirement of ma'qud alaih, and it contains negative
elements, namely gharar and ghasab, thus it is categorized as bathil transaction. Ghasab
transaction is urf fasid and according to the madhab of Imam al-Shaafa‟i the
implementation is not recognized in Islam.
xx
مستخلص البحث
تقليد بيع المغصوب من المنتجات الزراعية في منظور الزعماء الديني ، 00111111ستي مغفرة الإسميا ، الشافعي )دراسة معيارية في قرية كوموك، حي فرعي ليجين، الإسلامي والمذهب
. بحث علمي، قسم القانون التجاري الشرعي بكلية الشريعة. جامعة مولانا مالك ى(بانيووانج .إبراىيم الإسلامية الحكمية مالانق، المشرف : خير الآنام الماجستير
الشافعي الكلمات الأساسية : التقليد، بيع المغصوب، والمذىب
بيع .واطنها، وأحدىا بيع المغصوبإن التجارة لديها أحكام مختلفة في كل منطقة التي تكون عادة لمالمغصوب ىو البيع الذي يتمّ أداؤه بين المورد وصاحب المنتجات الزراعية، حيث المورد يقوم بحصد المنتجات الزراعية بدون إذن صاحبها، ثم يبيعها فيخبر صاحبها لتنفيذ الصفقة. ويتم ىذا البيع لكونو مربحا للعاقدين.
( كيف يكون تقليد بيع المغصوب من المنتجات الزراعية في قرية كوموك، 0دراسة ىي: وأسئلة البحث في ىذه ال( كيف يكون تقليد بيع المغصوب من 1حي فرعي ليجين، بانيووانجى في منظور الزعماء الديني الإسلامي؟
ف ىذه الدراسة المنتجات الزراعية في قرية كوموك، حي فرعي ليجين، بانيووانجى في منظور المذىب الشافعي؟ تهدإلى توفير فهم واضح ومعلومات عن ممارسة بيع المغصوب من المنتجات الزراعية في قرية كوموك، حي فرعي
.ليجين، بانيووانجى
ىذا البحث من نوع البحث التجريبي، باستخدام البيانات الوصفية النوعية. وأما البيانات المجموعة تتكوّن لثالثية من خلال المقابلات والدراسة المكتبية والوثائق. والمخبرون ىم الزعماء الديني من البيانات الأولية الثانوية وا
الإسلامي، والعاقدان. وتحليل البيانات فيو باستخدام التحليل الوصفي الذي يهدف لوصف بيع المغصوب من يني الإسلامي والمذىب المنتجات الزراعية في قرية كوموك، حي فرعي ليجين، بانيووانجى في منظور الزعماء الد
.الشافعي
( وجوب اجتناب بيع المغصوب عند رأي الزعماء الديني 0وبناء على نتائج البحوث، فالباحثة يصف: الإسلامي ، لأنو يحتوي على الغصب حيث المورد يقوم بحصد المنتجات الزراعية من دون علم صاحبها وإخباره
مككن إحاار المعقود عليو. وخششى من أن المورد يعمل الغ بعدم لأنو لا الغرار بعد بيعها. كما أنو يؤدي إلى( بيع المغصوب 1الدفع عدد الفواكو المحصودة كاملا. وبيع المغصوب ىو من العرف الفاسد الذي يحرِّمو الإسلام.
فيو شروط المعقود المذىب الشافعي أنو قد استوفى أركان التجارة، وشروط العاقد والصيغة إلا أنو لم يتوفرّ في منظوربيع المغصوب عليو، ويحتوي على العناصر المدمرة )الغرر و الغصب(، وبالتالي تصنيفو على أنو بيع باطل. أصبح
.تقليدا، ولكنو خشالف الشرع في أدائو، ثم تصنيفها على أنها العرف الفاسد، الذي لايعرفو الإسلام عند الشافعية