Upload
trankhanh
View
261
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
TRANSAKSI AKRUAL
TRANSAKSI DALAM SAP AKRUAL
TRANSAKSI AKRUAL• Pendapatan masih harus diterima • Pendapatan diterima dimuka• Beban yang masih harus dibayar• Beban dibayar dimuka• Beban Penyusutan• Beban Penyisihan piutang• Transaksi belanja modal dan pembiayaan langsung ke pos
dalam neraca
• TRANSAKSI KAS PELAKSANAAN ANGGARAN
PENYESUAIAN KAS - AKRUAL
LRA
Pendapatan-LO SekaligusPendapatan-LRA
Pendapatan LRA dan Pendapatan LO
BelanjaSekaligusBeban
Belanja dan Beban
Pend. Diterima Dimuka
Piutang Pendapatan
Pendapatan LO sudah diterima
Kas-nya
Belanja Dibayar Dimuka
Utang atas Belanja (YMHD)
Beban sudah dikeluarkan
Kas-nya/ Dibayar
LO LRA LO
TRANSAKSI KAS
• Transaksi Kas dicatat sebagai pendapatan LRA dan Belanja LRA• Beberapa transaksi kas sebenarnya juga mencerminkan akrual
sehingga sama dengan Pendapatan atau Beban dalam LO• Pembayaran gaji pada periode anggaran atas seorang yang telah
bekerja• Pembayaran beban sewa selama satu periode anggaran• Penerimaan pendapatan untuk periode tersebut retribusi
• Beberapa transaksi kas yang bukan transaksi akrual• Pembiayaan• Belanja modal• Pembayaran belanja untuk dimanfaatkan jangka panjang• Penerimaan pendapatan untuk jasa di masa datang
Tanggal 1 Januari 20X5 ditetapkan bahwa Estimasi Pendapatan SKPD A untuk tahun 20X5 adalah Rp500.000.000, sedangkan belanjanya dianggarkan sebesar Rp650.000.000.
ANGGARAN - SKPD
• Jurnal anggaran digunakan untuk mencatat penetapan anggaran.• Jurnal ini tidak harus secara formaal dibuat.
Tanggal Finansial Anggaran2 Jan20x5
Estimasi PendapatanEstimasi SAL
Aproriasi Belanja
500.000.000150.000.000
650.000.000
PENDAPATAN
• Pendapatan yang diterima akan diakui sebagai pendapatan ketika kas sudah diterima – pajak, retribusi, transfer, pendapatan lain.
• Pada akhir tahun akan dilakukan penyesuaian jika ada pajak yang belum dibayar akan diakui sebagai piutang.
Pada tanggal 1 Juni 20X2 diterima pendapatan pajak sebesar 300.000.000. Pada 31 Desember masih ada pajak yang belum dibayar 50.000.000
Tanggal Finansial Anggaran2 Juni20x2
KasPendapatan pajak – LO
300.000.000300.000.000
Perubahan SALPendapatan – LRA
300.000.000300.000.000
31 Des Piutang PajakPendapatan pajak – LO
50.000.00050.000.000
Tidak dicatat
• Tanggal 28 Mei 20X5 Surat Ketetapan Pajak (SKP) daerah terbit dan dinyatakan bahwa SKPD Aman memiliki pendapatan pajak hotel atas Hotel Bulan sebesar Rp50.000.000
• Tanggal 10 Juni 20X5 Hotel Bulan membayar pajak hotel ke SKPD Tentram Rp50.000.000.
• Tanggal 11 Juni 20X5 Bendahara Penerimaan SKPD Aman menyetorkan uang pajak tersebut ke rekening Kas Daerah.
PENDAPATAN - SKPD
Tanggal Finansial Anggaran28 Mei20X5
Piutang pajak hotelPendapatan LO
50.000.00050.000.000
- -
10 Juni 20X5
Kas di Bendahara Penerimaan
Piutang pajak hotel
50.000.00050.000.000
Perubahan SALPendapatan pajak hotel - LRA
50.000.00050.000.000
11 Juni20X5
RK PPKDKas di
Bendahara Penerimaan
50.000.00050.000.000
• Tanggal 29 Mei 20X5 Surat Ketetapan Pajak (SKP) daerah terbit dan dinyatakan bahwa SKPD Aman memiliki pendapatan pajak hiburan atas Bioskop71 sebesar Rp400.000.000
• Tanggal 14 Juni 20X5 Bioskop71 membayar pajak hiburan ke kas daerah Tentram Rp360.000.000.
• Tanggal 30 Juni 20X5 masih terdapat saldo piutang pajak hiburan Rp 40.000.000
PENDAPATAN - SKPD
Tanggal Finansial Anggaran28 Mei20X5
Piutang pajak hiburanPendapatan pajak hiburan - LO
400.000.000400.000.000
- -
14 Juni 20X5
RK PPKDPiutang pajak
hiburan
360.000.000360.000.000
Perubahan SALPendapatan pajak hiburan - LRA
360.000.000360.000.000
14 Juni20X5
PPKDKas
RK SKPD360.000.000
360.000.000
PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA
Pembayaran 1 Februari 20X3 Rp.
250 Jt.
Diakui sebagai pendapatan pada tahun 20X2 dan dicatat
sebagai “Pendapatan yang masih harus diterima =
Aset”
9
Pendapatan tahun 20X2
Des. 20X2
Pembayaran atas piutang yang telah diakui pada 31
Des 20X2
PENDAPATAN MASIH HARUS DITERIMA
Pada tanggal 31 Desember 20X2 terdapat SKP yang telah dikirimkan ke pengusaha restoran dan hotel namun belum diterima pelunasannya. Sebesar 250.000.000. Pelunasan baru dilakukan pada 1
Februari 20X3Pada 31 Desember 20X2, terdapat deposito Pemda tertanggal 1 Nopember 20X2 sebesar
500.000.000 berbunga 6%, jangka waktu 3bulan, jatuh tempo 1 Februari 20X3
Tanggal Finansial Anggaran31 Des20X2
Piutang PendapatanPendapatan Pajak – LO
250.000.000250.000.000
Tidak dicatat
31 Des20X2
Piutang BungaPendapatan Bunga – LO
5.000.0005.000.000
Tidak dicatat
1 Feb20X3
Kas Piutang Pendapatan
250.000.000250.000.000
Perubahan SAL Pendapatan Pajak-LRA
250.000.000250.000.000
1 Feb20X3
Kas Piutang Bunga Pendapatan Bunga – LO
7.500.0005.000.0002.500.000
Perubahan SAL Pendapatan bunga- LRA
7.500.0007.500.000
PENYESUAIAN PENDAPATAN LO CTA AKRUAL
Pendapatan LO = Pendapatan LRA tahun berjalan -/- Piutang awal periode +/+ Piutang akhir periode
Pendapatan LO = Pendapatan LRA + kenaikan piutang pendapatan atau – penurunan piutang
20X5 20X4Pendapatan LO Pendapatan LRA 300.000 300.000 Piutang 25.000 20.000 5.000 kenaikan Pendapatan LRA + kenaikan piutang 305.000
20X5 20X4Pendapatan LO Pendapatan LRA 800.000 800.000 Piutang 50.000 80.000 30.000 penurunan Pendapatan LRA – penurunan piutang 770.000
PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
• Pendapatan Diterima Dimuka merupakan pendapatan yang telah diterima oleh pemerintah dan sudah disetor ke Kas Umum Daerah, namun wajib pajak dan/atau wajib setor belum menikmati barang/jasa/fasilitas dari pemerintah.
• Contoh:– Pajak / Retribusi Diterima Dimuka Pajak / Retribusi yang diterima
lebih dari satu periode.– Penerimaan sewa yang diterima untuk jangka waktu lebih dari satu
periode
PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
Pembayaran 1 Juli 20X2 Rp.
100 Jt.
18 bulan sebagai :- Kewajiban (Pendapatan
Diterima Dimuka);- Pengurang Pendapatan Akrual
6 bulan sebagai “Pendapatan Akrual”
Berakhir 30 Jun 20X4
13
Sewa selama 2 tahun berakhir 30 Juni 20X4
Des. 20X3Des. 20X2
12 bulan pendapatan 20X3,
6bulan Pendapatan diterima dimuka, yang
akan diakui pendapatan LO 20x4
25 Jt. 50 Jt. 25 Jt.
PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
Pada tanggal 1 Juli 20X2 Diterima pendapatan sewa atas gedung yang tidak dipakai dalam rangka pendayagunaan aset
daerah dengan nilai sewa 100 juta untuk masa 2 tahun.
Tanggal Finansial Anggaran1 Juli 20x2 Kas
Pendapatan diterima dimuka – LO
100.000.000100.000.000
Perubahan SALPendapatan – LRA
100.000.000100.000.000
31 Des Pendapatan diterima dimuka - LO
Pendapatan – LO
25.000.00025.000.000
Tidak dicatat
PENYESUAIAN PENDAPATAN LO CTA AKRUAL
Pendapatan LO = Pendapatan LRA tahun berjalan +/+ Pendapatan diterima dimuka awal -/- Pendapatan diterima dimuka akhir periode
Pendapatan LO = Pendapatan LRA – kenaikan pendapatan diterima dimuka + penurunan pendapatan diterima dimuka
20X2 20X1Pendapatan LO Pendapatan LRA 400.000 400.000
Pendapatan diterima dimuka 30.000 10.000 (20.000) kenaikan
Pendapatan LRA – kenaikan pendapatan diterima dimuka 380.000
20X2 20X1Pendapatan LO Pendapatan LRA 600.000 600.000 Pendapatan diterima dimuka 50.000 90.000 40.000 penurunanPendapatan LRA + penurunan pendapatan diterima dimuka 640.000
PENDAPATAN JAMINAN
Pada tanggal 1 Juli 20X2 diterima uang jaminan sebesar 20.000.000. Pada 31 Desember jaminan dieksekusi oleh Pemda
Tanggal Finansial Anggaran1 Juli 20x2 Kas
Utang jaminan20.000.000
20.000.000tidak dicatat
31 Des Utang jaminanPendapatan – LO
20.000.00020.000.000
Perubahan SALPendapatan – LRA
20.000.00020.000.000
PENYESUAIAN PENDAPATAN LO CTA AKRUAL
Pendapatan LO = Pendapatan LRA tahun berjalan -/- Piutang awal periode +/+ Piutang akhir periode +/+ Pendapatan diterima dimuka awal -/- Pendapatan diterima dimuka akhir periode
Pendapatan LO = Pendapatan LRA + kenaikan piutang pendapatan – kenaikan pendapatan diterima dimuka
20X2 20X1Pendapatan LO
Pendapatan LRA 300.000 300.000
Piutang 25.000 20.000 5.000 kenaikan
Pendapatan diterima dimuka 10.000 14.000 (4.000) penurunan Pendapatan LRA + kenaikan piutang + penurunan pendapatan diterima dimuka 309.000
PENDAPATAN BUKAN KAS
• Pendapatan LO meliputi pendapatan yang diterima bukan dalam bentuk kas, misalnya• Hibah dalam bentuk barang• Hibah dalam bentuk jasa yang dapat diukur dengan andal.
• Pendapatan bukan kas, akan diakui sebagai pendapatan LO namun tidak diakui sebagai pendapatan LRA.
• Klasifikasi pendapatan mengikuti kententuan dalam kontrak pemberian barang/jasa dan bagan akun entitas.
• Untuk hibah dalam bentuk jasa, harus dipastikan bentuk dari jasa tersebut (terukur) dan manfaat yang dihasilkan dalam meningkatkan kinerja misal jasa perawatan gedung, jasa sewa gedung, jasa tenaga dokter.
PENDAPATAN BUKAN KAS
Pada 3 Januari 20X2, entitas menerima hibah dari perusahaan swasta berupa 2 unit kendaraan untuk dinas pendidikan dengan nilai 420.000.000 beserta service
pemeliharaan kendaraan gratis selama 1 tahun dengan nilai jasa pemeliharaan sebesar 10.000.000
Tanggal Finansial Anggaran
3 Jan20X2
Kendaraan Pendapatan hibah
420.000.000420.000.000
Tidak dicatat
3 Jan20X2
Beban Pemeliharaan Pendapatan hibah
10.000.00010.000.000
BEBAN • Beban akan diakui pada saat terdapat bukti transaksi beban telah terjadi. Biasanya
terkait dengan bukti pembayaran.• Belanja yang dibayarkan dapat seluruhnya menjadi beban namun ada juga belanja
yang pada akhir tahun masih belum dimanfaatkan sehingga perlu dibuat jurnal penyesuaian
• Pada 2 Juni 20X2 dibayar beban barang (pembelian ATK) 30.000.000. Pada 31 Desember masih ada persediaan 2.000.000
• Pada 30 Juni 20X2 dibayar gaji sebesar 300.000.000• Pada 1 Juli 20X2 diayar sewa ruang sebesar 200.000.000 untuk masa sewa dua tahun.
Tanggal Finansial Anggaran2 Juni20x2
Persediaan Kas
30.000.00030.000.000
Belanja BarangPerubahan SAL
30.000.00030.000.000
31 Des Beban BarangPersediaan
28.000.00028.000.000
Tidak dicatat
30 Juni Beban Gaji PegawaiKas
300.000.000300.000.000
Belanja Gaji PegawaiPerubahan SAL
300.000.000300.000.000
1 Juli Sewa dibayar dimukaKas
200.000.000200.000.000
Belanja SewaPerubahan SAL
200.000.000200.000.000
31 Des Beban sewaSewa dibayar dimuka
50.000.00050.000.000
Tidak dicatat
Tanggal 15 Februari 20X5 Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP UP sebesar Rp25.000.000 kepada PA melalui PPK SKPD. Pada hari yang sama PPK SKPD menerbitkan SPM UP, SPM ini diotorisasi dan langsung diserahkan oleh PA kepada BUD. Tanggal 16 Februari 2015 BUD menerbitkan SP2D UP.
Tanggal 20 Februari 20X5 Bendahara pengeluaran SKPD Aman membayar makan dan minum rapat dengan uang UP senilai Rp500.000.
Tanggal 25 April 20X5 Bendahara pengeluaran SKPD Aman melakukan pembayaran dengan menggunakan uang UP atas belanja ATK sebesar Rp2.500.000
Tanggal 28 Februari 20X5 BUD menerbitkan SP2D LS Gaji Pokok sebesar Rp215.000.000.
BEBAN - SKPD
Tanggal Finansial Anggaran16 Feb20X5
Kas di Bend. PengeluaranRK PPKD
25.000.00025.000.000
- -
20 Feb 20X5 Beban makan dan minum rapat
Kas di BendaharaPengeluaran
500.000500.000
Belanja makan minum rapatPerubahan SAL
500.000500.000
25 Feb 20X5 PersediaanKas di BendaharaPengeluaran
2.500.0002.500.000
Belanja barangPerubahan SAL
2.500.0002.500.000
28 Feb 20X5 Beban Gaji PokokRK PPKD
215.000.000215.000.000
Belanja Gaji PokokPerubahan SAL
215.000.000215.000.000
BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
• Beban yang masih harus dibayar merupakan kewajiban yang timbul akibat hak atas barang/jasa yang telah diterima dan dinikmati dan/atau perjanjian komitmen telah dilakukan, namun sampai akhir periode pelaporan belum dilakukan pembayaran/pelunasan/realisasi atas hak/perjanjian/komitmen tersebut.
• Contoh:– Belanja Pegawai yang masih harus dibayar– Belanja Barang yang masih harus dibayar– Belanja lainnya yang masih harus dibayar
BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Pembayaran 1 Februari 20X3 Rp.
150 Jt.
Diakui sebagai beban pada tahun 20X2 dan dicatat
sebagai “Beban yang masih harus dibayar = Kewajiban”
23
Beban tahun 20X2
Des. 20X2
Pembayaran atas utang yang telah diakui pada 31 Des
20X2
BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Pada tanggal 31 Desember 20X2 terdapat tagihan atas kegiatan pemeliharaan rutin sebesar 20.000.000 yang telah diselesaikan oleh seorang rekanan, namun belum
dibayar. Karena kegiatan rutin ini disatukan dalam kontrak pemeliharaan setahun maka pembayaran baru dilakukan pada 1 Maret 20X3
Tanggal Finansial Anggaran31 Des20X2
Beban barang/jasaBeban yang masih harus dibayar
20.000.00020.000.000
Tidak dicatat
1 Mar20X3
Beban yang masih harus dibayar
Kas
20.000.000
20.000.000
Belanja barang/jasa Perubahan SAL
20.000.00020.000.000
BEBAN LO CTA AKRUAL
Beban LO = Belanja tahun berjalan -/- Beban yang masih harus dibayar awal periode +/+ Beban yang masih harus dibayar akhir periode
Beban LO = Beban LRA – penurunan beban yang masih harus dibayar + kenaikan beban yang masih harus dibayar.
20X2 20X1 Beban Belanja pegawai 500.000 500.000 Beban yang masih harus dibayar 40.000 30.000 10.000 Kenaikan Belanja LRA - penurunan beban yang masih harus dibayar + kenaikan beban yang masih harus dibayar 510.000
20X2 20X1 Beban Belanja pegawai 300.000 300.000 Beban yang masih harus dibayar 10.000 30.000 20.000 PenurunanBelanja LRA - penurunan beban yang masih harus dibayar + kenaikan beban yang masih harus dibayar 280.000
BEBAN DIBAYAR DIMUKA
• Beban Dibayar Dimuka merupakan pengeluaran satuan kerja/pemerintah yang telah dibayarkan dari rekening Kas dan membebani pagu anggaran, namun barang/jasa/fasilitas dari pihak ketiga belum diterima/dinikmati satuan kerja/pemerintah.
• Persediaan dan aset tetap sebenarnya beban dibayar dimuka, namun karakteristiknya khusus
• Contoh:– Beban Pegawai dibayar dimuka– Beban Barang dibayar dimuka– Uang muka kegiatan
BEBAN DIBAYAR DIMUKA
Pembayaran 1 Januari 20X2 Rp. 40
Jt untuk 4 tahun.
3 tahun diakui sebagai beban tahun 20X3-20X5
1 tahun sebagai Beban sewa
Berakhir 31 Des 20X5
27
Sewa ruangan selama 4 tahun berakhir 31 Desember 20X5
Des. 20X2
10 Jt. 30 Jt.
3 tahun sebagai Aset (Beban dibayar dimuka)
BEBAN DIBAYAR DIMUKA
Pada tanggal 1 Januari 20X2 dibayar sewa ruangan untuk ruang kantor unit SKPD dengan nilai sewa 40 juta untuk masa 4tahun.
Tanggal Finansial Anggaran1 Januari 20X2
Beban sewa dibayar dimukaKas
40.000.00040.000.000
Belanja barang/jasaPerubahan SAL
40.000.00040.000.000
31 Des20X2
Beban sewa Beban sewa dibayar
dimuka
10.000.00010.000.000
Tidak dicatat
31 Des20X3
Beban sewa Beban sewa dibayar
dimuka
10.000.00010.000.000
Tidak dicatat
BEBAN DIBAYAR DIMUKA
BEBAN LO CTA AKRUAL
Beban LO = Belanja tahun berjalan +/+ Beban dibayar dimuka awal periode -/- Beban dibayar dimuka akhir periode
Beban LO = Beban LRA – penurunan beban dibayar dimuka + kenaikan beban dibayar dimuka.
20X5 20X4 Beban Belanja pegawai 500.000 500.000 Beban dibayar dimuka 30.000 40.000 10.000Penurunan
Belanja LRA + penurunan beban dibayar dimuka – kenaikan beban dibayar dimuka 510.000 20X5 20X4 Beban Belanja pegawai 200.000 200.000 Beban dibayar dimuka 20.000 10.000 (10.000)Kenaikan
Belanja LRA + penurunan beban dibayar dimuka – kenaikan beban dibayar dimuka 190.000
BEBAN LO CTA AKRUAL
Beban LO = Belanja tahun berjalan +/+ Beban dibayar dimuka awal periode -/- Beban dibayar dimuka akhir periode -/- Beban yang masih harus dibayar awal periode +/+ Beban yang masih harus dibayar akhir periode
Beban LO = Beban LRA +penurunan beban dibayar dimuka + kenaikan biaya yang masih harus dibayar.
20X2 20X1 Beban
Belanja pegawai 500.000 500.000
Beban dibayar dimuka 30.000 40.000 10.000Penurunan
Beban yang masih harus dibayar 20.000 14.000 6.000 Kenaikan
Belanja LRA + penurunan beban dibayar dimuka – kenaikan beban yang masih harus dibayar 516.000
PEMBELIAN ASET TETAP
• Aset tetap yang dibeli akan dicatat sebagai aset dan kas yang dikeluarkan untuk membayar. Transaksi ini akan dicatat dalam LRA sebagai belanja modal.
• Atas peralatan akan dibuat jurnal penyusutan
Pada tanggal 2 Juni 20X2 dibeli peralatan sebesar 50.000.000. Pada 31 Desember beban depresiasi 5.000.000
Tanggal Finansial Anggaran2 Juni20x2
Peralatan Kas
50.000.00050.000.000
Belanja ModalPerubahan SAL
50.000.00050.000.000
31 Des Beban penyusutanAkumulasi penyusutan
5.000.0005.000.000
Tidak dicatat
• Tanggal 9 Juni 20X5 BUD menerbitkan SP2D LS Barang untuk pembelian kendaraan dinas senilai Rp400.000.000
• Tanggal 15 Juni 20X5 menerima hibah peralatan dari aktivitas CSR BUMN senilai 200.000.000.• Tanggal 29 Juni melakukan pelelangan aset tetap. Peralatan dijual seharga Rp 20.000.000, peralatan
tersebut harga perolehannya 80.000.000 dan telah disusutkan semuanya. Kendaraan dijual dengan harga Rp 50.000.000, harga perolehan 200.000.000, akumulasi penyusutan 125.000.000
• Tanggal 30 Juni 20X5 mengakui beban depresiasi peralatan sebesar 50.000.000
ASET TETAP - SKPD
Tanggal Finansial Anggaran9 Juni20X5
KendaraanRK PPKD
400.000.000400.000.000
Belanja ModalPerubahan SAL
400.000.000400.000.000
15 Juni20X5
PeralatanPendapatan hibah
200.000.000200.000.000
- -
29 Juni 20X5 KasAkumulasi Penyusutan
Surplus penjualan asetPeralatan
20.000.00080.000.000
20.000.00080.000.000
Perubahan SALPendapatan lain-lain
20.000.00020.000.000
29 Juni 20X5 Kas Bend PenerimaanAkumulasi PenyusutanDefisit penjualan aset
Kendaraan
50.000.000125.000.00025.000.000
200.000.000
Perubahan SALPendapatan lain-lain
50.000.00050.000.000
30 Juni20X5
Beban PenyusutanAkumulasi Penyusutan
50.000.00050.000.000
- -
SURPLUS/DEFISIT PENJUALAN ASET
• Penjualan aset dalam LRA akan dicatat sebesar nilai kas yang diterima dari penjualan tersebut.
• Dalam LO transaksi tersebut akan dicatat debit kas, akumulasi depresiasi, kredit aset yang dijual, selisihnya akan dicatat sebagai kredit surplus penjualan aset (keuntungan) atau debit defisit penjualan aset (kerugian)
• Untuk pelepasan aset, akan diakui defisit pelepasan aset sebesar selisih nilai aset dan akumulasi depresiasi.
PENJUALAN ASET TETAP
• Aset tetap yang dijual akan dicatat kas yang diterima, aset yang dijual dihapuskan dari pembukuan nilai aset dan akumulasinya. Dalam LRA akan dicatat sebagai penerimaan pendapatan lain sebesar kas yang diterima
Pada tanggal 30 Desember 20X2 dijual peralatan sebesar 10.000.000. Pada tanggal penjualan saldo peralatan 50.000.000, akumulasi penyusutan sebesar 30.000.000
Tgl Finansial Anggaran2 Juni20x2
KasAkumulasi penyusutanDefisit penjualan aset
Peralatan
10.000.00030.000.00010.000.000
50.000.000
Perubahan SALPendapatan lain-lain
10.000.00010.000.000
PENJUALAN ASET
Pada 2 Januari 20X2, entitas melakukan penjualan peralatan dengan harga 70.000.000. Berdasarkan catatan yang ada, nilai perolehan aset sebesar
400.000.000 dan akumulasi depresiasi sebesar 350.000.000
Tanggal Finansial Anggaran
2 Januari20X2
KasAkumulasi Depresiasi Peralatan
Surplus penjualan aset - LO
70.000.000350.000.000
400.000.00020.000.000
Perubahan SAL Pendapatan lain
70.000.00070.000.000
PENJUALAN ASET
Pada 2 Januari 20X2, entitas melakukan penjualan peralatan dengan harga 40.000.000. Berdasarkan catatan yang ada, nilai perolehan aset sebesar
300.000.000 dan akumulasi depresiasi sebesar 240.000.000
Tanggal Finansial Anggaran
2 Januari20X2
KasAkumulasi DepresiasiDefisit penjualan aset peralatan
Peralatan
40.000.000240.000.000 20.000.000
300.000.000
Perubahan SAL Pendapatan lain
40.000.00040.000.000
JURNAL PENGELUARAN & PENYELESAIAN KDP
Pada 30 Desember 20X0 SKPD ABC melakukan pengeluaran untuk KDP berbentuk gedung sebesar 700juta. Pada 30 Desember 20X1 pengeluaran untuk pembangunan sebesar 500juta. Pada 30 Juni pengeluaran 300 juta dan gedung diserahterimakan dan mulai digunakan. Depresiasi 20 tahun.
Tanggal Finansial Anggaran
30/12/20X0 KDP 700.000.000 Belanja Modal 700.000.000
Kas 700.000.000 Perubahan SAL 700.000.000
30/12/20X1 KDP 500.000.000 Belanja Modal 500.000.000
Kas 500.000.000 Perubahan SAL 500.000.000
30/6/20X2 KDP 300.000.000 Belanja Modal 300.000.000
Kas 300.000.000 Perubahan SAL 300.000.000
30/6/20X2 Aset Tetap 1.500.000.000 Tidak ada jurnal
KDP 1.500.000.000
31/12/20X2 Beban dep. 75.000.000 Tidak ada jurnal
Ak. Dep 75.000.000
BIAYA PENYUSUTAN
• Penyusutan adalah alokasi biaya atas penggunaan aset tetap penyesuaian nilai akibat pemanfaatan dari suatu aset.
• Metode penyusutan yang dapat digunakan:– Metode garis lurus– Metode saldo menurun ganda– Metode unit produksi
• Akumulasi Penyusutan disajikan sebagai pengurang aset di neraca.
• Beban penyusutan identik dengan beban pemakaian aset tetap
• Beban penyusutan beban LO tidak ada dalam LRA
REKONSILIASI DATA PENYUSUTAN
• Kenaikan akumulasi penyusutan = beban penyusutan jika dalam periode tersebut tidak terdapat penjualan / pelepasa aset.
• Rekonsiliasi data : • akumulasi penyusutan awal periode • +/+ beban penyusutan• -/- akumulasi penyusutan aset yang dijual / dilepaskan• = akumulasi penyusutan akhir periode
• Beban depresiasi = akumulasi penyusutan akhir periode – akumulai penyusutan awal periode + akumulasi penyusutan barang yang terjual
REKONSILIASI DATA ASET TETAP
• Dalam Akrual aset tetap akan dicatat dalam LRA sebagai belanja modal dan akan dicatat dalam siklus akuntansi sebagai penambah aset tetap.
• Dalam akhir periode harus dilakukan rekonsiliasi :• Aset tetap akhir periode = Aset tetap awal + penambahan • Penambahan = pembelian (belanja modal) + hibah aset dari pihak
lain• Pengurangan = penjualan aset tetap + aset yang dihibahkan kepada
pihak lain + aset yang dihapuskan.• Jika terjadi penjualan aset harus dihitung keuntungan atau kerugian
penjualan aset = harga jual aset – (harga perolehan aset yang dijual – akumulasi depresiasi yang telah diakui).
• Jika aset dihapuskan juga haru dihitung keuntungan / kerugiannya. Jika nilai aset yang dihapuskan tidak nol maka akan muncul kerugian.
BIAYA PENYISIHAN PIUTANG
• Penyisihan piutang adalah penyisihan atas jumlah piutang yang kemungkinan tidak tertagih di masa depan.
• Aset merupakan manfaat masa depan yang akan mengalir ke entitas, sehingga jika piutang kemungkinan tidak dapat ditagih akan dilakukan penyisihan.
• Besarnya piutang ditetapkan dalam kebijakan akuntansi yang mengacu regulasi yang ada.
• Penyisihan piutang hanya membuat nilai aset agar menceriminkan nilai yang dapat direalisasi, namun entitas tetap berupaya untuk melakukan penagihan atas piutang yang telah disisihkan.
• Untuk proses penghapusan piutang, mengikuti regulasi yang berlaku.
PENYUSUTAN DAN PENYISIHAN
Pada 31 Desember 20X2, berdasarkan kebijakan akuntansi yang ditetapkan jumlah penyusutan tahun 20X2 sebesar 230.000.000 dan penyisihan piutang sebesar
10.000.000
Tanggal Finansial Anggaran31 Des20X2
Beban penyusutan Akumulasi penyusutan
230.000.000230.000.000
Tidak dicatat
31 Des20X3
Beban penyisihan piutang Akumulasi penyisihan
piutang
10.000.00010.000.000
Tidak dicatat
PERSEDIAAN
• Persediaan dalam perlakuan akuntansi sebenarnya hampir sama dengan beban dibayar dimuka.
• Perbedaannya dalam penentuan persediaan yang dibebankan dalam satu periode didasarkan pada perhitungan secara fisik.
• Beban persediaan (barang) dalam LO merupakan beban penggunaan persediaan.
• Beban persediaan = persediaan awal + belanja barang persediaan (LRA) – persediaan akhir
PERSEDIAAN
• Pada 31 Desember 20X1, entitas memiliki saldo persediaan sebesar 45.000.000. Selama peride 20X2 persediaan yang dibeli (3 Juli) sebesar 150.000.000. Pada akhir periode, persediaan yang masih tersisa sebesar 50.000.000.
Persediaan yang terpakai = 45.000.000+150.000.000-50.000.000=145.000.000
Tanggal Finansial Anggaran
3 Juli20X2
Persediaan Kas
150.000.000150.000.000
Belanja barang Perubahan SAL
150.000.000150.000.000
31 Des Beban persediaan Persediaan
145.000.000145.000.000
Tidak ada jurnal
INVESTASI JANGKA PENDEK
Pada 30 Maret 20X2, Pemerintah Kota Bengawan menempatkan dananya sebesar 200.000.000 pada deposito berjangka 6 bulan dapat diperpanjang (ARO) di Bank Amarta, bunga 5%. Pada 30 September 20X2 diterima bunga deposito 5.000.000. Deposito ini sampai akhir tahun belum dicairkan.
Tanggal Finansial Anggaran30 Mar Invesasi jangka pendek 200.000.000 Tidak ada jurnal
20X2 Kas 200.000.000
30 Sep Kas 5.000.000 Perubahan SAL 5.000.000
20X2 Pendapatan bunga – LO 5.000.000 Pendapatan bunga – LRA 5.000.000
31 Des Piutang Bunga 2.500.000
20X2 Pendapatan bunga – LO 2.500.000
30 Mar Ksd 5.000.000 Perubahan SAL 5.000.000
20X3 Pendapatan bunga – LO 2.500.000 Pendapatan bunga – LRA 5.000.000
Piutang bunga 2.500.000
INVESTASI JANGKA PANJANG METODE EKUITAS
Pada 1 Juli 20X2, Pemerintah Kota Bengawan mengambilalih investasi sebuah perusahaan swasta (PT. Lawu) menjadi BUMD dengan nilai investasi 8.000.000.000 dengan kepemilikan Pemda sebesar 60%. Selama tahun 20X2 PT. Lawu menghasilkan laba sebesar 800.000.000, hak Pemda 480.000.000 dan membagikan dividen pada 25 Mart 20X3 sebesar 500.000.000 juta, yang menjadi hak Pemda 300.000.000
Tanggal Finansial Anggaran
1 Juli Invesasi jangka panjang 8.000.000.000 Pengeluaran Pembiayaan 8.000.000.000
Kas 8.000.000.000 Perubahan SAL 8.000.000.000
31 Des Investasi jangka panjang 480.000.000 Tidak ada jurnal
Pendapatan investasi – LO 480.000.000
25 Des Kas 300.000.000 Perubahan SAL 300.000.000
Investasi jangka panjang 300.000.000 Pendapatan dividen -LRA 300.000.000
INVESTASI JANGKA PANJANG PENJUALAN
Pada 1 Juli 20X5 nilai investasi di BUMD di neraca sebesar 5.000.000.000. Pemda menjual 20%nya dengan harga 1.750.000.000. (asumsi telah dilakukan pencatatan atas pengakuan laba sampai dengan semester tersebut.
Tanggal Finansial Anggaran
1 Juli Kas 1.750.000.000 Perubahan SAL 1.750.000.000
Investasi jangka panjang
1.000.000.000 Penerimaan pembiayaan dari penjualan investasi
1.750.000.000
Surplus penjualan investasi
750.000.000
TRANSAKSI UTANG JANGKA PENDEK
Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC menerima penagihan atas kegiatan pemeliharaan rutin AC 10.000.000. Kegiatan telah diselesaikan Namun tagihan diterima setelah tutup anggaran sehingga tidak dapat dikeluarkan kas untuk membayar kegiatan tersebut.
Tanggal Finansial Anggaran30 Juni Beban pemeliharaan 200.000.000 Tidak ada jurnal
Utang 200.000.00030 Juni Utang 10.000.000 Belanja pemeliharaan 10.000.000
Kas 10.000.000 Perubahan SAL 10.000.000
TRANSAKSI UTANG
Pada 1 April 20X2 Kota Bengawan menerima utang dari Luar Negeri 5.000.000.000 untuk pengembangan jaringan transportasi yang dapat menunjang industri di kota tersebut. Utang tersebut berbunga rendah 4% per tahun. Bunga dibayar setiap tanggal 1 April dan pembayaran akan dilakukan setelah 5 tahun selama 5 kali angsuran.
Tanggal Finansial Anggaran1 April 20X2 Kas 5.000.000.000 Perubahan SAL 5.000.000.000
Utang 5.000.000.000 Penerimaan pembiayaan - utang jangka panjang
5.000.000.000
31 Des 20X3 Beban bunga 150.000.000 Tidak ada jurnal
Utang bunga 150.000.000
1 Des 20X3 Utang bunga 150.000.000 Belanja bunga 200.000.000
Beban bunga 50.000.000 Perubahan SAL 200.000.000
Kas 200.000.000
Entitas membeli peralatan awal 2013 sebesar 200 juta, masa manfaat 5 tahun.1 Jan 2015 akumulasi penyusutan = 80 koreksi
Koreksi kesalahan//kebijakan 80Akumulasi penyusutan 80
Beban penyusutan 40Akumulasi penyusutan 40
Beban penyusutan 40 LOKoreksi kesalahan 80 LPE
Akumulasi penyusutan 120 Neraca Entitas 3 Jan 2014 membayar sewa sebesar 500 juta untuk masa sewa 5 tahun.
1 Jan 2015 sewa dibayar dimuka = 400 koreksiSewa dibayar dimuka 400
Koreksi kesalahan/kebijakan 400Beban sewa 100
Sewa dibayar dimuka 100Sewa dibayar dimuka 300 NeracaBeban sewa 100 LO
Koreksi kesalahan 400 LPE Persediaan awal sebesar 200 juta, belanja barang sebesar 1.500juta, stock opname 500 juta.
Persediaan 1.500 Belanja barang 1.500Kas 1.500 Perubahan SAL 1.500
Beban barang 1.200Persediaan 1.200
ILUSTRASI - PENYESUAIAN
Entitas memiliki peralatan dan tahun perolehan berikut ini:
ILUSTRASI
Aset Nilai Masa manfaat
Tahun Terlewat Beban Depresiasi
Akumulasi Depresiasi1/1/2015
A 40.000 40 2005 10 1.000 10.000
B 10.000 20 2008 7 500 3.500
C 2.000 10 2012 3 200 600
D 1.500 5 2010 5 300 1.500
E 1.600 4 2013 2 400 800
TOT 2.400 16.400
Entitas memiliki peralatan dan tahun perolehan berikut ini:Beban Penyusutan 2.400Koreksi kesalahan/kebijakan 16.400
Akumulasi penyusutan 18.800
Entitas pada 4 Januari 2012 menerima pendapatan sewa untuk masa sewa 5 tahun sebesar 250juta.
1 Jan 2015 pendapatan sewa diterima dimuka = 100 koreksiKoreksi kesalahan//kebijakan 100
Pendapatan diterima dimuka 100Pendapatan diterima dimuka 50
Pendapatan sewa 50
Koreksi kesalahan 100 LPEPendapatan sewa 50 LOPendapatan diterima dimuka 50 Neraca
Entitas 31 Desember 2015 memiliki piutang pajak 400. Piutang awal tahun 300 juta. Selama satu tahun terdapat penerimaan pajak kas 5.000
Kas 5.000 Perubahan SAL 5.000 Pendapatan pajak LO 5.000 Pendapatan LRA 5.000
Piutang pajak 100Pendapatan pajak LO 100
ILUSTRASI
TERIMA KASIH
Profesi untukMengabdi pada
NegeriDwi Martani
[email protected] atau [email protected]
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
Akuntan