3
Hubungan dengan industri makanan dan perdagangan Kolaborasi dengan produsen makanan, industri dan perdagangan terdapat di banyak negara anggota, dengan izin dari pemerintah lokal dan nasional. Instruksi ini juga terdapat dalam HACCP dan sistem manajemen keamanan pangan bagi produsen makanan, termasuk industri makanan kecil dan menengah. Prinsip HACCP telah diadopsi dan diimplementasikan oleh industri, dengan sistem sertifikasi yang dilakukan oleh pihak yang berkompeten di beberapa Negara Anggota. Namun, pelaksanaan HACCP dan instruksi perlakuan yang baik, seperti tata cara bertani yang baik (GAP), tata cara penanganan yang baik (GHP), tata cara manufaktur yang baik (GMP) dan tata cara beternak yang baik (GVP) dalam produksi pangan dan manufaktur, masih belum diwajibkan. Banyak industri makanan di suatu wilayah kurang mengaplikasikan sistem HACCP, dan komitmen untuk keamanan pangan belum sepenuhnya terintegrasi di dalam proses pembuatan makanan, terutama pada skala kecil dan menengah. Asosiasi produsen makanan terdapat diseluruh negara anggota, tetapi asosiasi konsumen-industri/tenaga kerja kurang tersedia. Di beberapa negara anggota di mana makanan ekspor merupakan salah satu industri bernilai tinggi, produsen dan industri bekerja sama sebagai sebuah asosiasi/jaringan dan memainkan peran penting dalam program keamanan pangan nasional. Berbagai sistem sertifikasi ekspor-impor telah dibentuk berdasarkan pedoman Codex, meskipun sistem tersebut tidak wajib. Di banyak situasi, berapa lembaga telah dipercayakan dengan grading dan penerbitan sertifikat. Hubungan dengan layanan penyedia makanan dan pengecer Peraturan-peraturan dan standar yang efektif bagi layanan penyedia makanan dan pengecer masih terbatas dalam negara anggota. Penyelarasan dengan sebagian besar peraturan masih bersifat tidak wajib, pelaksanaannya masih lemah dan bervariasi, terutama untuk pendirian restoran dan catering, dengan keterbatasan pendaftaran dan pemeriksaan. Standar untuk pangan domestik berbeda secara signifikan dengan pangan yang diekspor. Inisiatif untuk menggunakan fasilitas jalur makanan yang sesuai dengan standar makanan bersih dan higienis telah ada di beberapa Negara anggota. Demikian pula dengan program "pasar sehat" untuk mempromosikan penjualan bahan baku yang bersih

Transat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Transat

Citation preview

Page 1: Transat

Hubungan dengan industri makanan dan perdaganganKolaborasi dengan produsen makanan, industri dan perdagangan terdapat di banyak

negara anggota, dengan izin dari pemerintah lokal dan nasional. Instruksi ini juga terdapat dalam HACCP dan sistem manajemen keamanan pangan bagi produsen makanan, termasuk industri makanan kecil dan menengah. Prinsip HACCP telah diadopsi dan diimplementasikan oleh industri, dengan sistem sertifikasi yang dilakukan oleh pihak yang berkompeten di beberapa Negara Anggota. Namun, pelaksanaan HACCP dan instruksi perlakuan yang baik, seperti tata cara bertani yang baik (GAP), tata cara penanganan yang baik (GHP), tata cara manufaktur yang baik (GMP) dan tata cara beternak yang baik (GVP) dalam produksi pangan dan manufaktur, masih belum diwajibkan. Banyak industri makanan di suatu wilayah kurang mengaplikasikan sistem HACCP, dan komitmen untuk keamanan pangan belum sepenuhnya terintegrasi di dalam proses pembuatan makanan, terutama pada skala kecil dan menengah.

Asosiasi produsen makanan terdapat diseluruh negara anggota, tetapi asosiasi konsumen-industri/tenaga kerja kurang tersedia. Di beberapa negara anggota di mana makanan ekspor merupakan salah satu industri bernilai tinggi, produsen dan industri bekerja sama sebagai sebuah asosiasi/jaringan dan memainkan peran penting dalam program keamanan pangan nasional. Berbagai sistem sertifikasi ekspor-impor telah dibentuk berdasarkan pedoman Codex, meskipun sistem tersebut tidak wajib. Di banyak situasi, berapa lembaga telah dipercayakan dengan grading dan penerbitan sertifikat.

Hubungan dengan layanan penyedia makanan dan pengecerPeraturan-peraturan dan standar yang efektif bagi layanan penyedia makanan dan

pengecer masih terbatas dalam negara anggota. Penyelarasan dengan sebagian besar peraturan masih bersifat tidak wajib, pelaksanaannya masih lemah dan bervariasi, terutama untuk pendirian restoran dan catering, dengan keterbatasan pendaftaran dan pemeriksaan. Standar untuk pangan domestik berbeda secara signifikan dengan pangan yang diekspor.

Inisiatif untuk menggunakan fasilitas jalur makanan yang sesuai dengan standar makanan bersih dan higienis telah ada di beberapa Negara anggota. Demikian pula dengan program "pasar sehat" untuk mempromosikan penjualan bahan baku yang bersih dan higienis serta makanan olahan telah diperkenalkan di beberapa Negara Anggota. Program "makanan bersih, rasa enak" dilakukan untuk memotivasi penjual makanan jalanan di Thailand, dan program "pasar sehat" di Indonesia dapat disebut sebagai contoh inisiatif yang baik. Asosiasi pengecer makanan dan sektor layanan seperti hotel, restoran, rumah sakit, katering dan penjual makanan jalanan terdapat di beberapa Negara Anggota, meskipun mereka berpartisipasi sebagai pemegang kepentingan dalam pengembangan program keamanan pangan nasional dapat diperluas dan ditingkatkan dengan cepat.

Hubungan dengan konsumenKesadaran masyarakat akan keamanan pangan dan tindakan perlindungan konsumen

telah didirikan di beberapa negara anggota. Di India, organisasi konsumen telah berpartisipasi di beberapa subkomite teknis pada keamanan pangan, dan perwakilan dari Badan Perlindungan Konsumen menjadi bagian Komite Codex nasional. "Layanan Pengaduan Konsumen" didirikan di Indonesia untuk menangani keluhan konsumen dan isu-isu mengenai kualitas dan keamanan pangan. Sebagai bagian dari usaha kolaborasi antara akademisi dan konsumen, Yayasan Konsumen Thailand mengumpulkan sampel makanan dari pasar dan mengirimnya ke laboratorium universitas lokal untuk dianalisis. Penjual makanan keliling di Bangladesh sering kali dimasukkan dalam tujuan dan gagasan dari persatuan konsumen. Secara keseluruhan, bagaimanapun juga, tingkat partisipasi konsumen sebagai penentu dalam program keamanan pangan nasional dan dalam kegiatan nasional Codex masih minimal.

Page 2: Transat

Pendidikan dan Pelatihan dalam Keamanan Pangan Semua negara anggota terlibat dalam peningkatkan kualitas pelatihan pengawas

makanan, pengatur makanan dan staf laboratorium yang relevan. WHO terus memberikan bantuan teknis kepada negara anggota. Disebutkan juga harus dibuat sarana kewaspadaan sederhana dengan lima pesan - "Lima Kunci untuk makanan yang lebih aman" (4) – yang dikembangkan, diterjemahkan ke dalam bahasa asli dan didistribusikan ke Negara Anggota. "Lima kunci untuk makanan yang lebih aman", seiring dengan informasi tambahan yang berjudul Adaptasi dahulu, kemudian bertindak! (19) yang secara luas diterima oleh mitra nasional dan konsumen dan secara signifikan didirikan yayasan untuk membangun kesadaran keamanan pangan tambahan dan kegiatan pengembangan kapasitas.

Pendidikan bagi konsumen serta pelatihan untuk staf program dan teknis yang terlibat dalam program keamanan pangan nasional harus lebih diperluas, seiring dengan perkembangan informasi dan materi komunikasi yang tepat.

Pengkajian Dalam Keamanan PanganKapasitas pengkajian dan pengembangan masih terbatas di seluruh wilayah,

begitupun dengan tingkat kolaborasi dan kerja sama antara aspek akademisi dan operasional program keamanan pangan nasional. Pembiayaan dan mobilisasi sumber daya perlu diperkuat, untuk membangun kemampuan nasional dalam menghasilkan data ilmiah sebagai bagian utama dari pendekatan berbasis ilmu pengetahuan untuk keamanan pangan dan untuk mendukung pernyataan dan posisi yang diambil oleh Negara anggota pada pertemuan penetapan standar internasional dan komisi .