8
Lab 5 – Panduan Instruktur Hubungan Faktor Risiko dan Kesehatan Tujuan: menghitung dan memahami langkah-langkah epidemiologi dan dampaknya Latar Belakang Beberapa studi epidemiologi yang telah dirancang dengan baik dan telah dijalankan melibatkan enviroxide sebagai sebuah penyebab potensial terhadap environitis, dimana gangguan ini baru saja diakui di sebuah negara kecil Carolina (pop 10.000). Sebagai tambahan, saat ini terdapat jenis influenza tak terlihat, influenza J, yang juga telah diketahui dan diyakini berkaitan dengan paparan burung yang dijadikan peliharaan rumah tangga. Meskipun tidak ada hubungannya, kedua gangguan memiliki kesamaan dalam gambar-gambar klinisnya, dengan sebuah fase dua minggu dimana gejala yang paling menonjol adalah sebuah perasaan yang mendalam “seperti kembali berada di masa sekolah dasar”. Untungnya, gejala-gejala ini diselesaikan dengan cepat dan hingga benar-benar selesai, yaitu dengan kekebalan yang jelas untuk episode-episode berikutnya. Data survey baru-baru ini menunjukkan bahwa 15% dari populasi menunjuk pada level yang tinggi (>100ppm) terhadap enviroxide, 40% dari populasi memelihara burung di rumahnya. Tidak ada keterkaitan diantara kedua kenyataan ini. Tim peneliti berbeda lainnya melakukan studi kohort selama dua tahun terhadap gangguan-gangguan ini. Berkat kebijakan imigrasi yang ketat dan tingkat kematian yang sangat rendah di Carolina, tidak terdapat kerugian dalam menindaklanjuti kedua studi. Studi pertama mengerahkan 1000 orang yang tinggal di gedung dengan level enviroxide ≤100ppm (terpapar) 700 peserta tidak terpapar mengembangkan environitis, hal yang sama juga terjadi pada 500 peserta tidak terpapar. Pada studi kedua, telah direkrut 2000 pemilik burung (terpapar) dan 2000 orang yang pernah bersentuhan dengan burung, 400 peserta terpapar pengidap influenza J; dan juga 160 peserta yang tidak terpapar.

Translate Mz Xan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ke

Citation preview

Lab 5 Panduan InstrukturHubungan Faktor Risiko dan Kesehatan

Tujuan: menghitung dan memahami langkah-langkah epidemiologi dan dampaknya

Latar Belakang

Beberapa studi epidemiologi yang telah dirancang dengan baik dan telah dijalankan melibatkan enviroxide sebagai sebuah penyebab potensial terhadap environitis, dimana gangguan ini baru saja diakui di sebuah negara kecil Carolina (pop 10.000). Sebagai tambahan, saat ini terdapat jenis influenza tak terlihat, influenza J, yang juga telah diketahui dan diyakini berkaitan dengan paparan burung yang dijadikan peliharaan rumah tangga. Meskipun tidak ada hubungannya, kedua gangguan memiliki kesamaan dalam gambar-gambar klinisnya, dengan sebuah fase dua minggu dimana gejala yang paling menonjol adalah sebuah perasaan yang mendalam seperti kembali berada di masa sekolah dasar. Untungnya, gejala-gejala ini diselesaikan dengan cepat dan hingga benar-benar selesai, yaitu dengan kekebalan yang jelas untuk episode-episode berikutnya. Data survey baru-baru ini menunjukkan bahwa 15% dari populasi menunjuk pada level yang tinggi (>100ppm) terhadap enviroxide, 40% dari populasi memelihara burung di rumahnya. Tidak ada keterkaitan diantara kedua kenyataan ini.

Tim peneliti berbeda lainnya melakukan studi kohort selama dua tahun terhadap gangguan-gangguan ini. Berkat kebijakan imigrasi yang ketat dan tingkat kematian yang sangat rendah di Carolina, tidak terdapat kerugian dalam menindaklanjuti kedua studi. Studi pertama mengerahkan 1000 orang yang tinggal di gedung dengan level enviroxide 100ppm (terpapar) 700 peserta tidak terpapar mengembangkan environitis, hal yang sama juga terjadi pada 500 peserta tidak terpapar. Pada studi kedua, telah direkrut 2000 pemilik burung (terpapar) dan 2000 orang yang pernah bersentuhan dengan burung, 400 peserta terpapar pengidap influenza J; dan juga 160 peserta yang tidak terpapar. Pertanyaan-pertanyaan

Bagian A. Pengukuran asosiasi

1. Buatlah sebuah tabel 2x2 untuk masing-masing kohort studi

Studi 1: environitisStudy 2: Influenza J

EnviroxideUnexposedTotalBurung PeliharaanUnexposedTotal

Kasus7005001200400160560

Non kasus300500800160018403440

Total100010002000200020004000

2. Hitung pengukuran selanjutnya untuk masing-masing studi. Untuk tingkat komputasi, anggap bahwa kasus-kasus terjadi tanpa keseragaman dalam masa periode lanjutana. Proporsi kejadian (kejadian kumulatif, KI)

b. Tingkat kejadian (kejadian kepadatan,KK)

c. Rasio kejadian kumulatif (RKK)d. Rasio tingkat kejadian (RTK)

e. Rasio peluang (RP)

f. Perbedaan resiko (perbedaan kejadian kumulatif, PKK)

g. Perbedaan tingkat kerjadian (perbedaan kepadatan kejadian, PKK2)Tabel

Studi 1 Studi 2

enviroxideTdk terpaparTotalBurung peliharaanTidak terpapartotal

a) CI* :0.700.500.600.200.08014

b) ID :0.54/y0.33/y0.43/y0.11/y0.04/y

0.75/y

c) CIR* :1.42.5

d) IDR : 1.62.6

e) OR* : 2.32.9

f) CID* : 0.200.12

g) IDD : 0.21/y0.07/y

*Lebih dari 2 tahun (catat bahwa dalam studi 2, dimana kejadian-kejadian sangatlah lebih rendah daripada studi 1, kejadian kepadatan (KK) adalah sekitar setengah dari 2 tahun KI (kejadian kumulatif)3. Perbandingan dan perbedaan ukuran rasio dalam tiap-tiap kohort, mengapa ada perbedaan?

Dikarenakan influenza J memiliki sebuah kepadatan yang lebih rendah daripada Environitis, RKK, RTK, dan RP lebih ada kesamaan terhadap influenza J daripada kasus pada Environitis. Untuk selanjutnya, RP cukup berbeda dibandingkan dengan RKK. Untuk penjelasan lebih lanjut, silahkan lihat FAQ I dont understand the odds ratio

(http://www.sph.unc.edu/courses/epid168/public/faq.html).

Bagian B. Pengukuran Dampak

1. asosiasi yang manakah pada data yang menyediakan bukti-bukti lebih kuat bahwa asosiasi bersifat kausal/sebab musabab?

Perbandingan pada RKK atau RTK bagi kedua asosiasi menunjukkan sebuah asosiasi yang lebih kuat (berdasarkan pada pengukuran rasio) terhadap asosiasi burung peliharaan/influenza J, sehingga terbukti dengan lebih kuat bahwa hubungannya adalah kausal.

2. Dalam persiapan untuk pemilu berikutnya, pemerintah Carolina mencari keberhasilan kesehatan publik. Anggaplah bahwa sumber daya dan intervensi telah tersedia untuk membersihkan baik enviroxid ataupun burung-burung peliharaan, namun tidak keduanya, yang manakah dari kedua hal ini harus dipilih untuk program pencegahan dengan maksud hasil-hasilnya lebih terlihat? Pengukuran epidemologi apa yang akan anda gunakan dalam menentukan hal ini? Pertama-tama, kita butuh untuk berkonsultasi dengan penasehat politik pemerintahan terkait dengan apa yang akan paling menonjol bagi media maupun publik. Contohnya apa yang menentukan jarak penglihatan. Salah satu faktor bisa saja penurunan dalam angka pasti mengenai penyakit (program pemerintahan baru dalam mencegah 5000 kasus environitis). Lainnya bisa juga risiko pengurangan proporsional penyakit (influenza J telah dibasmi sebesar 40%, menurut ahli kesehatan pemerintahan). Sepertinya indikator yang terpilih akan tergantung pada prevalensi paparan terhadap populasi sama halnya dengan resiko relatif.

Setelah kita menetapkan parameter apa yang paling menonjol, maka kita harus memilih ukuran epidemiologi yang tepat, memperkirakan sebuah populasi dengan yang berasal dari pengukuran resiko. Perlu dicatat bahwa dua studi pemikiran kohort dibuat untuk mendapatkan angka yang seimbang terhadap peserta yang terpapar maupun yang tidak, untuk memaksimalkan kekuatan statistik, kecuali pemerataan populasinya (lihat paragraf dua) sedikit berbeda (15% untuk enviroxide tinggi, 40% untuk pemilik burung peliharaan). Karena kekuatan dari asosiasi ini, dan prevalensi paparan merupakan yang terbesar bagi keduanya, yaitu baik bagi Influenza J dan pemilik burung peliharaan, yang terakhir adalah target yang direkomendasikan untuk intervensi.Jika penasehat politik ingin mendapatkan informasi dalam hal mengenai angka pasti terhadap kasus-kasus tersebut, maka populasi resiko yang muncul (PAR) dikalikan dengan ukuran populasi beresiko (terpapar ditambah dengan yang tidak terpapar) akan memberikan jawabannya.Tabel

Environitis Influenza J

EnviroxidTidak terpaparTotalBurung PiaraanTidak terpaparTotal

Populasi beresiko15008500100004000600010000

KI (dari atas)0.70.50.200.08

Total kasus1050425053008004801280

PAR

CID x P = 0.20 x 0.15 = 0.03

CID x P = 0.12 x 0.40 = 0.048

Cases

Averted0.03 x 10000 = 300

0.048 x 10000 = 480

0.15(1.4 1)

0.40(2.5 1)

PARP*

= 5.7%

= 37.5%

1 + 0.15 (1.4 1)

1+ 0.40 (2.5 1) *Formula: P(CIR 1) 1 + P (CIR 1)Bagian C. Pengukuran dampak paparan pencegahan

Menghilangkan kepemilikan burung sebenarnya tidaklah populer. Dengan mengupayakan solusi biomedikal, pemerintah memperkenalkan sebuah program gebrakan untuk mengembangkan vaksin. Dalam percobaan double-blind, percobaan efikasi acak dari calon vaksin, diantara 162 orang menerima 9 vaksin sesudah itu mengembangkan influenza J; dari 169 menerima plasebo, 24 terkena influenza J. 1. Seberapa besar tingkat kemanjuran vaksin baru? (dalam berapa persen kelompok studi dapat terhindar dari penyakit?)

Vaksin: CI

= 9 / 162

= 0.056

placebo : CI

= 24 / 169

= 0.142

0.142 0.056

PF

=

= 0.606 61%

0.142 2. Namun kelompok fokus memperkirakan bahwa hanya 30% dari populasi yang akan menerima vaksin. Jika proyek ini tepat, seberapa efektif vaksin tersebut terhadap populasi?

PF = 0.3 x .606 = 18.2%

3. Rendahnya efektivitas terhadap aspek perilaku dalam administrasi vaksin, strategi kesehatan publik Carolina bukannya memilih modifikasi lingkungan dan menghindari environitis. Mereka menawarkan sebuah program pengurangan enviroxid agar tuntas menghilangkan paparan enviroxid. Berapa ukuran atau proporsi dari kasus environitis dapat dihindari?a. Terhadap orang-orang yang tinggal di gedung yang terpapar enviroxid?

ARP = CI - CI)/CI = (.7 - .5)/.7 = .286 or 28.6%

Or ARP = (RR 1)/RR = (1.4 1)/1.4 = 28.6%b. Terhadap populasi: PARP = P(RR -1)

(.15) (1.4 1)

= .057 or 5.7%

1 + P (RR 1)1+(.15) (1.4 1)

Bagian D. Interpretasi rasio kesempatanMisalkan studi kasus-kontrol menguji influenza J dan kepemilikan burung pemeliharaan menemukan sebuah OR = 3.0. Pada akhir musim flu, dilaporkan bahwa kasus-kasus influenza J diwawancarai dan dibandingkan dengan orang orang yang telah dipilih dari sebuah sampel dari populasi lainnya. Periksa pernyataan berikut dan berikan komentar apakah pernyataan dibawah tepat atau tidak dalam mencerminkan makna dari rasio peluang diatas.

1. Pemilik burung peliharaan memiliki peluang terhadap perkembangan influenza J 3 kali lebih besar daripada mereka yang tidak bersentuhan dengan burung-burung.

Meskipun resiko penyakit (dan,dengan kata lain,peluang penyakit) tidak bisa secara langsung diperhitungkan hanya dari data pada kasus-kasus dan kontrol-kontrolnya, rasio peluang dihitung dari paparan peluang aljabar setara terhadap rasio peluang berdaasarkan peluang penyakit. Untuk alasan tersebut, pernyataan ini sudah menginterpretasikan rasio peluang diatas dengan tepat.

2. Pemilik burung peliharaan memiliki resiko mengembangkan influenza J tiga kali lebih besar daripada berkembangnya influenza J oleh yang bukan pemilik burung. Pernyataan ini mengartikan rasio peluang menjadi sebuah rasio resiko. Meskipun sebuah rasio resioko ( atau RKK ) tidak dapat di perkirakan secara langsung dari sebuah kasus-kontrol studi seperti diatas, rasio peluang dapat memperkirakan rasio resiko jika kejadian penyakitnya rendah (contoh, penyakit langka). Kasus influenza J tidak benar-benar langka (14% terpapar, 8% tidak terpapar). Jadi terjemahan ini melebihkan jumlah dari rasio resiko yang sebenarnya. Namun, karena kejadiannya ukurannya sederhana, maka kecil pula estimasi berlebihannya. 3. Kemungkinan kepemilikan burung diantara orang-orang yang terjangkit influenza J adalah 3 kali daripada orang-orang yang tidak terjangkit influenza J.

Ini merupakan terjemahan harfiah dari rasio peluang yang diperkirakan dalam studi kasus-kontrol yang telah diuraikan diatas, karena hal ini diungkapkan dalam bentuk kemungkinan peluang paparan.Pemerataan paparan, dan kemudian peluang paparan, dapat secara langsung diperhitungkan dalam sebuah studi kasus-kontrol, karena kasus-kasus dan kontrol-kontrol telah direkrut dan diwawancarai. Meskipun tepat dan teliti, namun, terjemahan ini tidak begitu terlalu penuh arti dibandingkan dengan yang sebelumnya karena kepentingan kita yang sebenarnya adalah resiko dari penyakit, daripada prevalensi paparan.