11
TRANSNASAL ENDOSCOPIC MANAGEMENT OF CONGENITAL BILATERAL CHOANAL ATRESIA WITH AND WITHOUT STENTING Disusun oleh : Anggun Prawidya Putri Pembimbing : dr. Zirmatra, Sp. THT Kepaniteraan Ilmu THT RSUD Sorean 2013

Transnasal Endoscopic Management of Congenital Bilateral Choanal Atresia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ssa

Citation preview

Page 1: Transnasal Endoscopic Management of Congenital Bilateral Choanal Atresia

TRANSNASAL ENDOSCOPIC MANAGEMENT OF

CONGENITAL BILATERAL CHOANAL ATRESIA WITH AND WITHOUT STENTING

Disusun oleh : Anggun Prawidya Putri

Pembimbing : dr. Zirmatra, Sp. THT

Kepaniteraan Ilmu THTRSUD Sorean 2013

Page 2: Transnasal Endoscopic Management of Congenital Bilateral Choanal Atresia

ABSTRAK

Operasi atresia choana bertujuan untuk membuat saluran baru

(saluran choana) yang diharapkan dapat bertahan cukup lama

Penggunaan stent pada atresia choana menjadi hal yang

diperdebatkan

Penelitian ini dibagi dalam 2 kelompok, dengan hasil yang

berbeda dalam masing-masing kelompok

Penggunaan stent pasca operasi choana seharusnya dihindari

karena dapat menstimulasi pembentukan granulasi dan terjadinya

bermacam-macam komplikasi lain

Page 3: Transnasal Endoscopic Management of Congenital Bilateral Choanal Atresia

INTRODUCTION

Operasi atresia choana bertujuan untuk membuat

saluran baru (saluran choana) yang diharapkan

dapat bertahan cukup lama

Saat ini dikenal beberapa teknik seperti

transpalatal, transnasal, transseptal, transentral.

Page 4: Transnasal Endoscopic Management of Congenital Bilateral Choanal Atresia

Atresia choana memiliki 4 bagian anatomi :• Lubang hidung yang terlalu curam• Adanya obstruksi lateral dari palatum pterigoid• Obstruksi media pada bagian media karena

penebalan os vomer• Obstruksi yang disebabkan oleh aktifitas dari

membran mukosa yang terdapat pada daerah tersebut

Page 5: Transnasal Endoscopic Management of Congenital Bilateral Choanal Atresia

PATIENT AND METHOD

Grup pertama : 20 pasien atresia choana bilateral

yang diterapi dengan operasi endoskopi serta

dipasangkan stent setelah operasi selesai

Grup kedua : 22 pasien atresia choana bilateral yang

diterapi dengan endoskopi tanpa dipasangkan stent

Teknik bedah : perbedaan terletak pada saat

pemasangan stent

Page 6: Transnasal Endoscopic Management of Congenital Bilateral Choanal Atresia

Post operative care

Grup pertama : perawatan bayi untuk sehari-hari,

orangtua bayi diajarkan untuk menggunakan suction,

bayi di periksa setiap minggu sebelum stent dibuka

Grup kedua : perawatan bayi untuk sehari-hari,

antibiotik dan obat tetes hidung diberikan setiap

minggu, follow up selesai setelah operasi(3-6) bulan.

Page 7: Transnasal Endoscopic Management of Congenital Bilateral Choanal Atresia

RESULT

Grup pertama• 4 pasien dinyatakan berhasil• 12 pasien mengalami granulasi• 2 pasien mengalami stenosis• 2 pasien didapatkan polip• 1 pasien stenosis vestibular• 1 pasien infeksi ulkus

Grup kedua• 19 pasien berhasil• 2 pasien stenosis berulang• 1 pasien granuloma

Page 8: Transnasal Endoscopic Management of Congenital Bilateral Choanal Atresia

DISCUSSION

Atresia choana congenital pertama kali ditemukan oleh Roader

dimana terjadi pada 1 dari 1800 kelahiran yang mana 45%

didapatkan bilateral

Penggunaan stent yang atresia choana sampai saat masih

dikatakan kontroversial

Beberapa ahli bedah percaya stant dapat berfungsi untuk

menstabilkan udara yang masuk lewat idung walaupun sebagian

ada yang percaya hal tersebut akan menybabkan banyak

komplikasi

Page 9: Transnasal Endoscopic Management of Congenital Bilateral Choanal Atresia

10 HAL YAN G HARUS DIPERHATIKAN D ALAM PEMASANGAN ST ENT

Panjang

Lebar

Jenis

Fiksasi

Suction

Durasi

Antibiotik

Anterior end

Komplikasi

Ya atau tidak

Page 10: Transnasal Endoscopic Management of Congenital Bilateral Choanal Atresia

SUMMARY AND CONCLUSION

Operasi endoskopi pada atresia choana congenital bilateral tanpa

menggunakan stent dapat sembuh lebih cepat

Penggunaan stent seharusnya dihindari karena dapat menstimulasi

granulasi dan berhubungan dengan komplikasi lain

Operasi kedua digunakan untuk follow up dan menterapi komplikasi

yang mungkin terjadi ketika membuat lubang choana yang tidak adekuat

Pengalam yang cukup, kehati-hatian yang tinggi, dan orientasi yang

baik dibutuhkan untuk menghindari cedera yang serius pada area

operasi

Page 11: Transnasal Endoscopic Management of Congenital Bilateral Choanal Atresia

WALAIKUMSALAM, WR. WB

selesai