43
TRAUMA ABDOMEN Pembimbing: dr. H. Yuswardi,Sp.B Oleh: Evi Meilisa 2010730132

Trauma Abdomen dARI EVI.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • TRAUMA ABDOMENPembimbing: dr. H. Yuswardi,Sp.B

    Oleh:Evi Meilisa 2010730132

  • KASUSSeorang pria datang karena mengalami terjatuh dari motor dan pasien tampak kesakitan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan jejas pada perut bagian kiri, terdengar gurgling, tidak terdengar suara napas tambahan, akral teraba dingin dan pucat.

  • PRIMERY SURVEY

  • AIRWAYClear

  • BREATHINGLOOK

    LISTEN

    FEEL

    Tindakan : berikan O2 nrm 10-12 lpmSampai saturasi >95% evaluasiGerak nafas simetris kanan kiriTidak terdapat jejasFrekuensi 32x/menitSuara nafas vesikuler (+/+), Wh (-/-) Rh (-/-)sonor

  • CIRCULATIONRestore volume IV 2 line Traket besar dan pendek Ambil sampel darah Masukan cairan ( RL 2L hangat ) -> guyur Kateter

    TTV : TD : 90/60 mmHgNadi : 100x/mRR : 32x/mCRT

  • Guyur RL 2L hangat

    TTV : TD : 100/80 mmHgNadi : 80x/mRR : 28x/mCRT

  • DISSABILITYNilai GCS Eye (4) Verbal (5) Motorik (6)PUPIL isokor (+/+)

  • EXPOSUREBuka :

    Buka pakaian dan lepas aksesorisTerlihat jejas (+) vulnus exoriatum di 2 tempat flank kiri ukuran 20x2 cmTutup Selimut Cegah hipothermia

  • Anamnesis lengkap (Ample) From Head To Toe Finger and Tube in every orifice Pemeriksaan tambahan lainnya Secondary Survey

  • ANAMNESA Laki-laki usia 26 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri seluruh perut sejak 4 jam SMRS. Nyeri seperti ditusuk tusuk, nyeri dirasakan terus menerus, dan bila bergerak atau berubah posisi, nyeri bertambah berat. Awalnya nyeri dirasakan dibagian perut tengah atas. Hal ini dirasakan setelah perut bagian tengah atas terbentur trotoar akibat kecelakaan bermotor. Os jatuh dari motor kemudian perut bagian tengah atas terbentur trotoar. Os mengatakan benturan yang dirasakan kencang. Terakhir makan 8 jam SMRS, makan nasi.

  • Riwayat alergi (-).Riwayat pengobatan (-).Riwayat penyakit sebelumnya (-).

  • STATUS GENERALISKepala: normocephali Mata: Pupil isokor, reflek cahaya (+/+), konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)Telinga: Dalam batas normalHidung : Dalam batas normalMulut : Dalam batas normalLeher: KGB dan Tiroid tidak teraba membesar, Kaku kuduk (-)

  • Paru-paru Inspeksi : Gerak dinding thorax simetris , Retraksi -, jejas -.Palpasi : Vocal fremitus simetrisPerkusi: Sonor pada seluruh lapang paruAuskultasi : Suara nafas vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)

  • JantungInspeksi : Ictus cordis tidak terlihatPalpasi : Ictus cordis tidak terabaPerkusi: batas kanan : ICS V linea parasternal dextra batas kiri : ICS V linea midclavikularis sinistra batas atas: ICS II linea parasternal sinistraAuskultasi : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

  • AbdomenInspeksi : cembung , Jejas (+)Auskultasi: Bising usus (-) Palpasi: Distensi , Nyeri tekan (+) seluruh lapang abdomen, Defans Muscular (+), Nyeri lepas (-). Hepar, lien sulit dinilai.Perkusi: Hipertimpani

    Genital : Dalam Batas NormalEkstremitas : Akral dingin, CRT < 2 detik , oedem (-)

  • ASSESMENT

  • TINJAUAN PUSTAKA

  • Trauma merupakan penyebab kematian no. 4 di dunia

    Trauma yang paling sering menyebabkan kematian: trauma kepala, trauma thoraks, dan trauma abdomen

  • ANATOMI ABDOMENExternal abdomenBatas-batas abdomen ant.:Superior: transnipple lineInferior: lig. Inguinal dan symphisis pubisLateral : linea axilaris ant.Internal abdomen:Rongga peritoneumAtas: diafragma, hepar, limpa, gaster, colon trans. Bawah: usus halus, colon asc dan desc, kolon sigmoid Rongga retroperitoneum aorta abd, VCI, duodenum, pankreas, ginjal, dan ureterRongga pelvis rektum, VU, pemb darah iliaka, organ reproduksi wanita

  • REGIO PADA ABDOMEN

  • MEKANISME CEDERA ABDOMENTrauma tumpul (91%)Trauma tajam/penetrans (9%)

  • TRAUMA TUMPULHantaman langsung (kontak dengan kemudi kendaraan, dorongan pintu penumpang kompresi dan crushing pada viscera abdomen kerusakan organ solid dan organ berongga

    Organ yang sering terkena: Lien 40-55%Hepar 35-45%usus halus 5-10%

  • TRAUMA PENETRANSLuka tusuk / tembak

    Organ yang sering terkena luka tusuk:Hepar 40%usus halus 30%Diafragma 20%Kolon 15%

    Organ yang sering terkena luka tembak:usus halus 50%Kolon 40%Hepar 30%Vaskuler intraabdomen 25%

  • MASALAH YANG TERJADI1. Ruptur organ solid- Ruptur hepar atau lien -> perdarahan - Gejala perdarahan umum: tampak anemis syok hemoragik, adanya perdarahan intra-abdomen

  • 2. Perforasi organ berlumen- Pecahnya organ gaster, usus halus, atau kolon akan menimbulkan peritonitis- nyeri seluruh abdomen, bising usus menurun, defans muskular, nyeri tekan, nyeri lepas, dan nyeri ketok

  • PRIMARY SURVEYAirway: obstruksi? Breathing: inspeksi gerakan dada, saturasiCirculation: nadiDisability: GCS, reflex pupilExposure: suhu tubuh

  • RESUSITASIPemasangan IV line untuk resusitasi cairanNGT (Nasogastric tube) -> dekompresi lambung untuk menurunkan resiko aspirasi. Jika curiga fraktur basis cranii NGT dipasang melalui mulut.Kateter urin -> membebaskan retensi urin, dekompresi kandung kemih, memantau urine output

  • SECONDARY SURVEYHead to toe examinationAMPLE : Alergi, Medikasi, Past illness, Last Meal, EventAnamnesismekanisme trauma : kecepatan kendaraan, tipe tabrakan, desakan kendaraan terhadap kompartemen penumpang, tipe pengaman, adanya airbag, posisi pasien di kendaraan, dan keadaan penumpangtrauma penetrasi : waktu cidera, tipe senjata, jarak dari penembak, jumlah tusukan atau luka tembak yang diderita, dan jumlah perdarahan eksterna dilokasi kejadian

  • Pemeriksaan FisikInspeksiAuskultasi : mengkonfirmasi ada atau tidaknya dan frekuensi bising ususPenurunan bising usus dapat dikarenakan adanya darah intraperitoneal atau perforasi Perkusi:Defans muskular tanda iritasi peritoneumPalpasi: Menilai konsistensi abdomen nyeri tekan?

  • Pemeriksaan PenunjangX-ray untuk trauma abdomen:x-ray thorax anteroposterior dan pelvis x-ray abdomen supine FAST (Focused Assessment Sonography in Trauma)DPL (Diagnostic Peritoneal Lavage)CT Scan

  • Indikasi dilakukan DPL adalah:pasien dengan trauma tumpul multipleperubahan sensorium cedera otak, intoksikasi alkohol, atau penggunaan narkobaperubahan sensasi cedera medulla spinaliscedera struktur sekitar iga bawah, pelvis, dan vertebra lumbalispemeriksaan fisik yang meragukan lap-belt sign (kontusio dinding abdomen) dengan kecurigaan cedera ususpada pasien tanpa abnormalitas hemodinamik, tetapi tidak ada fasilitasUSG dan CT

  • Pengelolaansyok hemoragik -> resusitasi cairan evaluasi trauma penetrans -> eksplorasi luka pada abdomen dan region thorakoabdominal dan pemeriksaan fisik serial

  • Indikasi laparotomi :trauma tumpul abdomen dengan hipotensi dan FAST positif atau terdapat bukti klinis perdarahan intraperitonealtrauma tumpul abdomen dengan DPL positifHipotensi dengan luka penetrans abdomenLuka tembak melintas rongga peritoneum atau visera/vaskuler retroperitoneumEviserasiPerdarahan lambung, rectum, atau saluran genitourinary dari trauma penetransPeritonitisUdara bebas, udara retroperitoneal, atau rupture hemidiafragma setelah trauma tumpulRuptur saluran cerna, cedera kandung kencing intraperitoneal, cedera parenkim visera berat akibat trauma penetrans atau tumpul, terlihat pada CT scan dengan kontras

  • KOMPLIKASIKomplikasi tersering adalah peritonitis, selain itu dapat terjadi cidera yang terlewatkan, iatrogenik, intraabdomen, sepsis, dan abses.

  • TERIMA KASIH

    *