Upload
ana-ilmanian
View
19
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
TBI
Citation preview
NEUROMUSKULAR (SKILL LAB)
ASSESSMENT DAN TREATMENT TRAUMATIC BRAIN INJURY
Disusun Oleh :
NAMA : ANA ILMANIAN NAFI’AH
NIM : 021211002
FISIOTERAPI 2012
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINAWAN
Jl. Kalibata raya no 25-30 Jakarta Timur
Telp. 021.8088.1129, 8088.0882 ;Fax.021.8088.0883
Laporan Kasus
A. Identitas
Nama : Ny. Rusmini
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 57 tahun
Alamat : Jl. Jeruk Wonoasih
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Pensiunan Guru
No CM : 841472
Ruangan : Bangsal marwah bawah
Tanggal Pemeriksaan : 6 November 2012
B. Anamnesis
Anamnesis dilakukan dengan alloanamnesis
Keluhan utama : Nyeri Pinggang
Riwayat Penyakit Sekarang :
- Pasien berusia 52 tahun (ibu Rusmini) datang ke polikilinik saraf RSIJ Cempaka Putih
dengan keluhan utama nyeri pinggang (pantat) bagian kiri yang menjalar sampai dengan
kaki kiri(sisi luar kaki kiri hingga ibu jari kaki) . Keluhan ini sudah dirasakan sejak kurang
lebih 5 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan hilang timbul, dirasakan bertambah dalam
posisi berdiri akan memulai berjalan, dirasakan berkurang pada saat pasien
beristirahat berbaring. Nyeri juga dirasakan bertambah pada saat pasien batuk dan
mengedan. terasa seperti ditusuk tusuk dan pegal pada bagian pinggang (pantat) serta
kesemutan pada bagian tungkai dan kaki kiri.
- Kelemahan pada kedua tungkai tidak ada, Pasien sering mengangkat beban berat dari posisi
bungkuk langsung ke posisi berdiri. Riwayat Jatuh dengan posisi terduduk tidak ada. Pasien
tidak mengeluh demam , tidak pusing dan tidak mual.
Riwayat Penyakit Dahulu :
- Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Hipertensi (+)
Riwayat penyakit keluarga :
- Di dalam keluarga tidak ada yang mengalami keluhan seperti ini. Ayah Hipertensi (+)
Riwayat sosial, ekonomi dan pribadi :
- Pasien sebagai pensiunan Guru, dan sering mengangkat benda-benda berat dengan posisi
dari membungkuk langsung berdiri
Status General :
• Tekanan darah : 170/90 mmHg
• Nadi : 80x/menit
• Pernapasan : 20 x/menit
• Gizi : Baik
• Suhu : 36,5derajatC
• Kepala : Normocephali, a/i/c/d : -/-/-/-
• Leher : Tidak ada pembesaran KGB dan kelenjar tiroid
• Thorax : Simetris
• Jantung : Suara S1S2 tunggal reguler
• Paru : suara nafas regular, wheezing (-/-), ronchi (-/-)
• Abdomen : supel, nyeri tekan (-)
• Mata : konjungtiva anemis(-),sclera ikterik(-).
• Mulut : lembab, stomatitis (-)
• Leher : pembesaran KGB (-), JVP normal
• Thorax : bentuk dan pergerakan dada simetris
• Pulmo : vesikuler,wheezing -/-, rhonki -/-
• Cor : BJ I, II murni reguler, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen : datar, rata, BU (+) Normal
• Ekstremitas :edema (-), akral hangat, sianosis (-).
• Pupil : isokor , diameter 4mm
• Ekstremitas atas : Kekuatan motorik 5/5
• Ektremitas bawah : Kekuatan motorik 5/4
Status Neurologis :
• Cranial nerve
• Motorik
• Sensorik
+ +
+ +
• Reflek Fisiologi
• Reflek Patologi
Reflek Patologis Dextra Sinistra
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Kaku kuduk - -
Kernig sign - -
C. Pemeriksaan Laboratorium
D. Pemeriksaan Radiologi
• Tanggal : 03 Juli 2014
CT Scan Dengan Tanpa Kontras dengan ketebalan irisan 3 & 8 mm tanpa kontras sebagai
berikut :
• Tampak lesi hiperdens di daerah frontotemporoparietal kanan dan temporoparietal kiri
• Ventrikel system terobliterasi.Tak tampak deviasi midline
• Sulci dan fissure cerebri edematous
• Tak tampak lesi hipo/hiperdens di batang otak dan cerebelum
• Orbita kanan dan kiri normal
• Sinus paranasal normal
• Fraktur tulang parietal kiri
Kesan:
• Hematoma epidural temporoparietal kiri
• Hematoma suarachnoid daerah frontotemporoparietal kanan
• Tanggal : 06 Juli 2014
• Rontgen Thorax Posterior-Anterior
• Cor CTR 52%.Aorta kalsifikasi
• Sinus dan difragma normal
• Pulmo : hili normal. Corakan vaskular normal
• Tampak infiltrat di perihiler kanan
• Tampak fraktur coastae 3 kiri lateral
Kesan:
• Cardiomegali ringan
• Supect pneumonia kanan. DD traumatic
• Fraktur costae 3 kiri lateral
E. Pemeriksaan Khusus :
1. Straight Leg Raising (SLR)
Straight Leg Raising digunakan untuk mengetahui adanya gangguan pada saraf ischiadicus.
Pasien diminta untuk mengangkat kaki ke atas hingga 90derajat. Tes ini positif jika pasien
merasakan nyeri pada 60-70derajat.
2. Visual Analog Scale
VAS adalah alat pengukuran intensitas nyeri efisien yang telah digunakan secara luas dalam
penelitian dan pengaturan klinis. Umumnya VAS merupakan alat dengan garis 10 cm,
orientasi biasanya disajikan secara horizontal, tapi mungkin bisa disajikan secara vertikal,
pada akhir poin dengan kata tidak nyeri sampai pada nyeri paling hebat yang tidak
terbayangkan. Pasien diinstruksikan untuk menandai baris dengan pensil bergaris miring
pada titik yang sesuai dengan tingkat intensitas nyeri yang dirasakannya sekarang.
3. Functional Independence Measures
Functional Independence Measure adalah ukuran gabungan yang terdiri dari 18 item
menilai 6 daerah fungsi (perawatan diri, kontrol sfingter, mobilitas, gerak, komunikasi dan
kognisi sosial). Jatuh ke dalam 2 domain dasar; fisik (13 item) dan kognitif (5 item). 13 item
fisik didasarkan pada yang ditemukan pada Indeks Barthel, sedangkan item kognitif
dimaksudkan untuk menilai interaksi sosial, pemecahan masalah dan memori. Item fisik
secara kolektif disebut sebagai motor-FIM sedangkan sisanya 5 item disebut sebagai
kognitif-FIM (Mills et al., 2009).
F. Diagnosa Fisioterapi :
Adanya nyeri pinggang dan kesemutan pada bagian pinggang bagian kiri yang menjalar sampai
dengan kaki kiri yang menyebabkan pasien sulit untuk memulai berjalan yang terkait dengan
lesi hiperdens di daerah frontotemporoparietal kanan dan temporoparietal kiri yang
menyebabkan gangguan pada saraf ischiadicus. Pasien juga merasakan pegal di punggung
akibat kesalahan postur saat mengangkat beban yang berat.
G. Program Pelaksanaan Fisioterapi
Tujuan jangka pendek:
- Nyeri dan kesemutan pada pinggang dan kaki dapat berkurang
- Pegal di punggung dapat berkurang/hilang
Tujuan Jangka Panjang :
- Pasien dapat berjalan dengan normal dan melakukan ADL dengan lebih baik
H. Intervensi Fisioterapi
1. MWD
MWD digunakan sebagai pre eliminery exercise. Posisi pasien tengkurap, jarak antara
tranduser dengan permukaan tubuh pasien 3 cm. Tujuannya selain untuk sirkulasi darah,
cocok untuk menurunkan nyeri.
Dosis : Tiap Hari Frekuensi alat 80 MHZ teknik Coplanar dengan intermitten dengan waktu
10 menit.
2. Latihan fleksibilitas
Latihan fleksibilitas dapat membantu mengurangi rasa sakit. Sebuah program peregangan
dapat bekerja dengan baik ketika dikombinasikan dengan latihan penguatan.
3. Lumbar Extension Strengthening
Latihan ini berusaha untuk memperkuat otot perut, meningkatkan mobilitas punggung,
kekuatan dan daya tahan, serta meningkatkan fleksibilitas pinggul, otot-otot hamstring, dan
tendon di bagian belakang paha.
4. Pelvic Tilt
Latihan ini berguna untuk mencegah thight dan kelelahan pada low back.
5. Stretching Lower Back Muscle
Latihan ini digunakan untuk memperkuat otot-otot punggung.
6. Program dirumah
Hindari banyak membungkukkan badan
Segera istirahat jika merasa nyeri saat berdiri atau berjalan
Saat ingin mengambil barang, tekuk lutut terlebih dahulu, jangan langsung
membungkukkan badan saat berdiri.
Memperbanyak latihan dirumah, juga bisa ditambahkan latihan seperti yoga, Tai Chi,
ataupun renang.