4
MELALEUCA LEUCADENDRA L. Myrtaceae Nama daerah Sumatra: Inggolom (Batak), gelam, kayu gelang, kayu putih (Melayu). Kalimantan : Calam (Dayak). Jawa : Gelam (Sunda), gelam (Jawa), ghelam (Madura). Sulawesi: Baru galang (Makasar), waru gelang (Bugis). Nusatenggara: Ngglelak, ngelak (Roti). Maluku: Iren, sakelen (Piru), irano (Amahai), ai kelaane (Hila), irono (Haruku), ilano (Nusa Laut Saparuna), elan (Buru). Budidaya Kayuputih mudah diperbanyak dengan biji atau dengan tunas akar. Di daerah Ponorogo kayuputih ditanam di tanah latosal, tanah grumosal dan tanah kapur. Ditanam di daerah yang jelas musim kemaraunya seperti di daerah Gunung Kidul maupun di daerah yang basah, curah hujan antara 1.500 mm sampai 3.000 mm tiap tahun ; di dataran rendah yang suhunya relative tinggi pada ketinggian tempat sampai 400 m di atas permukaan laut. Biji untuk benih diambil dari buah yang cukup tua. Biji halus dan sangat ringan, warna coklat tua; sekam biji berwarna kuning. Tiap gram bij mengandung lebih kurang 7.000 butir. Benih disemaikan di kotak pesemaian yang dapat dipindahkan. Tiap-tiap m² dapat ditaburkan benih sebanyak 5 ml sampai 6 ml atau lebih kurang 3 gram sampai 3,5 gram; untuk memudahkan penaburan benih terlebih dahulu dicampur dengan tanah halus. Pesemaian ditutup dengan kain atau alang-alang dan disiram tiap hari. Setelah 1 minggu sampai 2 minggu benih mulai berkecambah, perkecambahan dapat berlangsung selama 1,5 bulan. Kecambah yang telah besar, lebih kurang setinggi 1 cm sampai 1,5 cm, dapat dipindahkan ke persemaian

Tugas 1 Asri Laila (2404112096)MELALEUCA LEUCADENDRA L.docx

Embed Size (px)

Citation preview

MELALEUCA LEUCADENDRA L.Myrtaceae

Nama daerahSumatra: Inggolom (Batak), gelam, kayu gelang, kayu putih (Melayu). Kalimantan : Calam (Dayak). Jawa : Gelam (Sunda), gelam (Jawa), ghelam (Madura). Sulawesi: Baru galang (Makasar), waru gelang (Bugis). Nusatenggara: Ngglelak, ngelak (Roti). Maluku: Iren, sakelen (Piru), irano (Amahai), ai kelaane (Hila), irono (Haruku), ilano (Nusa Laut Saparuna), elan (Buru).

BudidayaKayuputih mudah diperbanyak dengan biji atau dengan tunas akar. Di daerah Ponorogo kayuputih ditanam di tanah latosal, tanah grumosal dan tanah kapur. Ditanam di daerah yang jelas musim kemaraunya seperti di daerah Gunung Kidul maupun di daerah yang basah, curah hujan antara 1.500 mm sampai 3.000 mm tiap tahun ; di dataran rendah yang suhunya relative tinggi pada ketinggian tempat sampai 400 m di atas permukaan laut. Biji untuk benih diambil dari buah yang cukup tua. Biji halus dan sangat ringan, warna coklat tua; sekam biji berwarna kuning. Tiap gram bij mengandung lebih kurang 7.000 butir. Benih disemaikan di kotak pesemaian yang dapat dipindahkan. Tiap-tiap m dapat ditaburkan benih sebanyak 5 ml sampai 6 ml atau lebih kurang 3 gram sampai 3,5 gram; untuk memudahkan penaburan benih terlebih dahulu dicampur dengan tanah halus. Pesemaian ditutup dengan kain atau alang-alang dan disiram tiap hari. Setelah 1 minggu sampai 2 minggu benih mulai berkecambah, perkecambahan dapat berlangsung selama 1,5 bulan. Kecambah yang telah besar, lebih kurang setinggi 1 cm sampai 1,5 cm, dapat dipindahkan ke persemaian kedua di lapangan atau di keranjang bibit yang dibuat dari kantong plastic atau keranjang bambu. Setelah cukup besar, lebih kurang berumur 4 bulan sampai 6 bulan, dapat ditanam di lapangan. Bibit ditanam di dalam lubang yang berukuran panjang 30 cm, lebar 30 cm dan dalam 30 cm. Jarak tanam panjang 2 m sampai 3 m dan lebar 1 m. Untuk memperbaiki struktur dan kesuburan tanah, di antara barisan tanaman ditanami tanaman penutup tanah, misalnya Tephrosia candida yang juga berfungsi sebagai pupuk hijau. Penanaman dilakukan dalam musim hujan. Pemeliharaan antara lain ditujukan terhadap kemungkinan timbulnya kebakaran, dilakukan dengan membuat lajur-lajur penahan api. Kebakaran pada perkebunan kayuputih sering terjadi, tetapi umumnya tidak sampai mematikan tanaman, karena batang tanaman ditutupi kulit yang tebal dan berlapis-lapis. Akibat dari kebakaran akan merusak keadaan fisik tanaman dan menurunkan kesuburan tanah sehingga produksi daun akan berkurang. Tanaman kayuputih tahan panas sewaktu kebakaran dan pertumbuhan akan pulih kembali pada tahun berikutnya. Pemeliharaan lainnya ialah memangkas tanaman penutup tanah agar tanaman tidak terlindung, mendapat sinar matahari yang cukup, mengurangi persaingan akar dan daun. Hasil pangkasan dibenamkan dan dihampurkan sekeliling tanaman. Panen dilakukan setelah tanaman berumur antara 3 tahun sampai 4 tahun atau kurang, tergantung keadaan lingkungan yang berpengaruh terhadap kesuburan pertumbuhan. Pemangkasan dilakukan setiap kali setelah tanaman dipanen daunnya. Pemangkasan bertujuan untuk memperbanyak cabang dan daun serta untuk mempermudah pemetikan. Panenan pada tahun berikutnya dilakukan 2 kali sampai 3 kali tiap tahun. Hasil panen tiap tahun antara 3 ton sampai 7,5 ton daun segar tiap hektar. Jumlah tersebut tergantung pada umur dan keadaan kesuburan pertumbuhan tanaman. Untuk tujuan panen buah, tanaman tidak dipangkas tiap tahun agar tanaman sempat berbunga dan berbuah.Cara penyulingan minyak kayuputih di Indonesia ada 2 cara yakni dengan cara sederhana dan penyulingan langsung dengan uap bertekanan 1,5 atmosfir sampai 2 atmosfir. Lama penyulingan pertama antara 11 jam sampai 12 jam dan diperoleh rendemen minyak 0,69%. Lama penyulingan cara kedua antara 8 jam sampai 10 jam dan diperoleh rendemen minyak antara 0,80% sampai 1%.

Syarat tumbuhTumbuh secara alamiah dari Tenesserin hingga ke pulau Maluku. Tumbuh di dekat pantai di belakang hutan bakau, merupakan hutan kecil di tanah yang kering hingga basah bahkan di tanah berawa. Kayuputih dapat tumbuh di tanah tandus, tahan panas dan dapat bertunas kembali setelah terjadi kebakaran.

Centra produksiGelam atau Kayu putih (Melaleuca leucadendra syn. M. leucadendron) merupakan pohon anggota suku jambu-jambuan (Myrtaceae) yang dimanfaatkan sebagai sumber minyak kayu putih (cajuput oil). Minyak diekstrak (biasanya disuling dengan uap) terutama dari daun dan rantingnya. Namanya diambil dari warna batangnya yang memang putih.Tumbuhan ini terutama tumbuh baik di Indonesia bagian timur dan Australia bagian utara, namun demikian dapat pula diusahakan di daerah-daerah lain yang memiliki musim kemarau yang jelas.

Bisnis planSebagai tumbuhan industri, kayu putih dapat diusahakan dalam bentuk hutan usaha (agroforestri). Perhutani memiliki beberapa hutan kayu putih untuk memproduksinya. Minyak kayu putih yang diambil dari penyulingan biasa dipakai sebagai minyak balur atau campuran minyak pengobatan lain (seperti minyak telon) atau campuran parfum serta produk rumah tangga lain.