Upload
fadilfadilfadil
View
430
Download
65
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gbygygygbyb
Citation preview
PAPER
FISIOLOGI TANAMAN LANJUTAN
Oleh
Fadil Rohman
A252150141
PROGRAM STUDI AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
1. Mekanisme herbisida, seperti DCMU dan paraquat, berfungsi
memblokade rantai transfer elektron
Herbisida digunakan untuk membunuh gulma yang ada di area
pertanaman. Beberapa jenis herbisida yang telah dikembangkan berdasarkan
mekanisme kerjanya yaitu dengan memblokade asam amino, karotenoid,
biosintesis lipid, atau dengan menghambat pembelahan sel. Jenis herbisida lain
seperti Diuron atau DCMU (dychlorophenyl-dimethylurea) dan paraquat
(methyl-viologen) bekerja dengan memblokade rantai transport elektron dalam
fotosintesis (Gambar 1).
Gambar 1. Mekanisme herbisida DCMU dan Paraquat memblokade rantai transfer elektron pada fotosisntesis (sumber: http://www.fppt.com).
Mekanisme kerja herbisida DCMU adalah memblokade transfer elektron
pada quinon aseptor di fotosistem II. QB tidak mendapatkan elektron yang
dilepaskan oleh P680* melalui pheophytin dan QA. Peristiwa ini menyebabkan
terhentinya transfer elektron dari sitokrom b6f ke P700 sehingga NADPH tidak
terbentuk. Dampak herbisisda DCMU yang lain adalah adanya produksi
sejumlah oksidan yang dapat merusak membrane dan pigmen sehingga
merusak sel dengan cepat. Menurut Snghening (2015), gejala yang dapat
dilihat dari pengaruh herbisida DCMU adalah klorosis, bleaching dan
kekeringan (dessication).
Herbisida Paraquat bekerja dengan memblokade transfer elektron ke
feredoxin di fotosistem I dan bereaksi dengan oksigen sehingga berubah
menjadi superoksidan, O2-, sehingga merusak membrane sel yang
memungkinkan air keluar dari sel dan berdampak pada desikasi pada daun
(Gambar 2). Dampak lain dari herbisida Paraquat adalah tidak terbentuknya
NADPH juga terjadinya kerusakan pada komponen kloroplas, terutama lipid
(Watts, 2011).
Gambar 2. Dampak herbisida paraquat pada daun jagung (kiri) dan daun kedelai (kanan) (sumber: http://www.fppt.com)
2. Reaksi molekul air dipecah menjadi O2 dan proton melalui fotolisis
dengan bantuan Oxygen Evolving Complex (OEC)
2H2O O2 + 4H+ + 4e-
Foton diteima oleh antenna dan ditransfer menuju P680. P680 tereksitasi
dan berubah menjadi P680* kemudian melepaskan elektron agar kembali ke
ground state. Kekosongan elektron dalam P680 diisi oleh elektron hasil
pemecahan molekul air menjadi O2 melalui fotolisis oleh Oxygen Evolving
Complex (OEC). Setiap dua molekul air akan dipecah menjadi satu molekul O2,
4 proton (H+) dan 4 elektron.
3. Jumlah Proton yang dibutuhkan untuk menhasilkan 1 ATP
Jumlah proton atau ion H+ yang dibutuhkan untuk mensintesis 1 ATP
adalah 4 ion H+.
DAFTAR PUSTAKA
Sunghening W, Rahmi SS. 2015. Mekanisme herbisida dalam menghambat fotosintesis [internet]. [diunduh 19 September 2015]. Tersedia pada: http://www.fppt.com
Watts M. 2011. Paraquat. Malaysia: Pesticide Action Network Asia and Pacific (PANAP)