Upload
ngodien
View
276
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH
PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE
2017/2018
(Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram
Doni Herdaru pada 15 Februari 2017)
TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya
Oleh :
HAFSHAH NURUL HASANAH
4123143818
PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Agustus
2017
i
Hafshah Nurul Hasanah (4123143818) PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017/2018 (Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017); 130 Hal; lampiran; 20 buku, 1998 – 2014; website; Sumber lain; Tugas Akhir Karya Ilmiah, Agustus 2017.
ABSTRAK
Video aksi pemotongan ayam yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, menuai pro dan kontra dari mahasiswa UNJ terutama BEM UNJ periode 2017/2018. Penulis memiliki perumusan masalah yaitu bagaimana proses pembentukan opini publik BEM UNJ periode 2017/2018 mengenai video penyembelihan ayam oleh Mahasiswa UNJ yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari?. Konsep yang digunakan penelitian ini adalah opini publik. Variabel yang digunakan ialah proses pembentukan opini publik yang terdiri dari enam dimensi yaitu perbedaan opini, terbentuknya publik, tahap pembicaraan dan pembentukan opini publik, opini publik yang direncanakan dan tidak direncanakan, cara kerja opini publik dan peranan humas dalam pembentukan opini publik. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 58 orang diambil dari populasi yang berjumlah 140 orang anggota BEM UNJ periode 2017/2018. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling dengan tendensi sentral mean. Berdasarkan hasil penelitian, dimensi yang memiliki perolehan nilai mean tertinggi terdapat pada dimensi pertama yaitu perbedaan opini. Indikator yang tertinggi dalam penelitian ini terletak pada faktor munculnya perbedaan opini dengan mayoritas responden menjawab sangat setuju. Dimensi terendah terdapat pada dimensi keenam yaitu peranan humas dalam pembentukan opini publik dengan perolehan nilai terendah dalam penelitian ini terletak pada indikator informasi yang relevan dengan mayoritas jawaban responden tidak setuju. Dari hasil penelitian ini, BEM UNJ harus terbuka terkait permasalahan yang menyangkut mereka agar tidak menimbulkan hasil pro dan kontra dari masyarakat. Saran dari penulis dalam penelitian ini. mereka harus terbuka terkait masalah aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ dengan menjelaskan dan mencoba lebih berkoordinasi dengan humas dan birokrat UNJ. Kata Kunci : Opini Publik, proses pembentukan opini publik, pandangan umum.
ii
Hafshah Nurul Hasanah (4123143818) THE PROCESS OF FORMING PUBLIC OPINION STUDENT EXECUTIVE BOARD UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIOD 2017/2018 (Survey Descriptive: Concerning a video of slaughtering chicken by Universitas Negeri Jakarta Student video which uploaded in Doni Herdaru’s instagram on February 15th 2017); 130 pages; Appendix; 20 books; 1998 – 2014; website; other source; Thesis of Scientific Work, August 2017.
ABSTRACT A video of slaughtering chicken which is conducted by students of Universitas Negeri Jakarta (UNJ) is reaping the pros and cons from students of UNJ, especially The Student Executive Board UNJ period 2017/2018. The formulation of the problem is how the process of forming public opinion Student Executive Board UNJ period 2017/2018 about the slaughtering chicken by Student of UNJ video which uploaded in Doni Herdaru’s instagram on February 15th 2017?. In this research, the author use the concept of public opinion. The variable in this research is the process of forming public opinion which consisting of six dimensions. The differences of opinion, the public formation, the stages of speech and the formation of public opinion, planned and unplanned opinion, the way of public opinion works and the role of public relations in the formation of public opinion. This research is uses quantitative research.The author uses interviews as primary data and questionnaires as well as the news from various media as secondary data. The sample in this research is 58 member from 140 member of Student Executive Board UNJ which are the population in this research. The sampling technique that uses in this research is purposive sampling with mean as the central tendency. Based on the result from all dimensions, the dimension which has the highest mean’s value in in first dimension, differences of opinion dimension. The highest indicator is emergence differences of opinion factor with the most of respondents greatly agree.The lowest mean’s value is in the sixth dimension, the role of public relations in the formation of public opinion with the lowest indicator value is being on the relevant information which most of the respondents aswered disagree. Based on the research, Student Executive Board UNJ period 2017/2018 should be transparant about the issues related to them in order not to cause pros and cons. The author suggest they should be open in the problem of slaughtering chicken by explaining and trying to have a better coordination with the public relations and bureaucracy of UNJ. Keywords : Public opinion, process of forming public opinion, general opinion.
iii
LEMBAR ORISINALITAS
PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir Karya Ilmiah dengan judul PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017/2018 (Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017) benar-benar hasil karya pribadi dan sudah mengikuti ketentuan penulisan karya ilmiah. Apabila dikemudian hari ditemukan adanya plagiat dalam Tugas Akhir Karya Ilmiah ini, maka penulis sanggup menerima sanksi yang telah ditentukan.
Jakarta, Agustus 2017
HAFSHAH NURUL HASANAH
NIM. 4123143818
iv
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH
Nama : HAFSHAH NURUL HASANAH
NIM : 4123143818
Judul :PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017/2018(Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017)
TIM PENGUJI
No. Nama Tanda Tangan Tanggal
1. Dr. E. Nugrahaeni.,M.Si Ketua Sidang
……………… Agustus 2017
2. Marisa Puspita Sary, M. Si Dosen Pembimbing
……………… Agustus 2017
3. Dr. Dini Safitri, M. Si Penguji Ahli
……………… Agustus 2017
4. Maulina Larasati P. M.I.Kom Sekretaris Sidang
……………… Agustus 2017
Lulus Sidang, Juli 2017
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir Karya Ilmiah saya yang
berjudul “PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF
MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017/2018”
(Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh Mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15
Februari 2017)
Shalawat serta salam saya sampaikan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Terimakasih kepada orangtua saya yang selalu
memberikan doa dan dukungan kepada saya sehingga saya bisa seperti saat
ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
banyak berkontribusi, yaitu:
1. Bapak Prof. Dr. H. Djaali selaku Rektor Universitas Negeri Jakarta.
2. Bapak Dr. Muhammad Zid, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Jakarta.
3. Ibu Dr. Kinkin Yuliaty S.P. selaku Koordinator Program Studi DIII
Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Jakarta
vi
4. Ibu Marisa Puspita Sary, M. Si selaku dosen pembimbing
5. Bapak dan Ibu Dosen program studi DIII Hubungan Masyarakat,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta
6. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, yang telah
membantu saya mencari data dan informasi untuk penelitian saya.
7. Seluruh pihak yang telah membantu dan teman-teman yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu.
Saya menyadari bahwa laporan Tugas Akhir Karya Ilmiah ini masih
belum sempurna. Oleh karena itu, saya mohon maaf apabila ada kata-kata
yang kurang berkenan dan menyinggung hati pembaca. Atas perhatian dari
anda saya ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, Agustus 2017
Hormat Saya,
Hafshah Nurul Hasanah
NIM. 4123143818
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................... i
ABSTRACT ......................................................................................... ii
LEMBAR ORISINALITAS ................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................. x
DAFTAR DIAGRAM ............................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................... 14
1.3 Pembatasan Masalah ............................................................. 14
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................... 15
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................. 15
1.5.1 Manfaat Penelitian Akademis .................................................. 15
1.5.2 Manfaat Penelitian Praktis ...................................................... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................ 16
2.1 Kerangka Konsep .................................................................. 16
2.1.1 Opini Publik ............................................................................ 16
2.2 Variabel .................................................................................. 19
2.2.1 Proses Pembentukan Opini Publik ......................................... 19
2.2.1.1 Perbedaan Opini .................................................................... 22
2.2.1.2 Terbentuknya Publik .............................................................. 28
2.2.1.3 Tahap Pembicaraan dan pembentukan Opini ........................ 31
2.2.1.4 Opini Publik: Direncanakan VS Tak Direncanakan ................ 33
2.2.1.5 Cara Kerja Opini Publik. ......................................................... 33
2.2.1.6 Peranan Humas dalam Pembentukan Opini Publik ............... 35
2.3 Keterkaitan antar konsep ....................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 40
3.1 Pendekatan Penelitian ........................................................... 40
viii
3.2 Metode Penelitian ................................................................... 41
3.3 Populasi dan Sampel .............................................................. 44
3.3.1 Populasi .................................................................................. 44
3.3.2 Sampel ................................................................................... 45
3.4 Unit Analisis dan Unit Observasi ............................................ 46
3.4.1 Unit Analisis ............................................................................ 46
3.4.2 Unit Observasi ........................................................................ 46
3.5 Ukuran Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ...................... 47
3.5.1 Ukuran Sampel ....................................................................... 47
3.5.2 Teknik Penarikan Sampel ....................................................... 48
3.6 Lokasi Penelitian .................................................................... 50
3.7 Uji Instrumen .......................................................................... 51
3.7.1 Validitas .................................................................................. 51
3.7.2 Reliabilitas .............................................................................. 53
3.8 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 56
3.8.1 Data Primer ............................................................................ 56
3.8.2 Data Sekunder ....................................................................... 58
3.9 Teknis Analisis Data ............................................................... 59
3.10 Skala Pengukuran .................................................................. 61
3.11 Definisi Konsep ...................................................................... 61
3.12 Operasionalisasi Konsep ........................................................ 63
3.13 Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian ............................... 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 65
4.1 Gambaran Umum Badan Eksekutif Mahasiswa UNJ ............. 65
4.1.2 Visi Misi BEM UNJ .................................................................. 67
4.2 Objek Kajian ........................................................................... 67
4.2.1 Video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ .............. 67
4.3 Hasil Penelitian ....................................................................... 68
4.3.1 Perbedaan opini ..................................................................... 69
4.3.1.1 Faktor munculnya perbedaan opini publik .............................. 69
4.3.1.2 Empat segi pengkajian opini publik ........................................ 73
4.3.2 Terbentuknya Publik ............................................................... 79
4.3.2.1 Ciri – Ciri Publik ...................................................................... 79
4.3.3 Tahap Pembicaraan Dan Pembentukan Opini Publik ............ 83
4.3.3.1 Tiga Tahap Pembicaraan ....................................................... 83
4.3.3.2 Pembentukan Opini ................................................................ 86
ix
4.3.4 Opini Publik Direncakan VS Tidak Direncanakan ................... 90
4.3.4.1 Opini Direncanakan ................................................................ 90
4.3.4.2 Opini Tidak Direncanakan ....................................................... 93
4.3.5 Cara Kerja Opini Publik ........................................................... 97
4.3.5.1 Pandangan Umum .................................................................. 97
4.3.5.2 Opini Publik ............................................................................. 100
4.3.6 Peranan Humas dalam pembentukan opini publik .................. 104
4.3.6.1 Opini yang Rasional ................................................................ 104
4.3.6.2 Informasi yang Relevan .......................................................... 107
4.4 Analisa Penelitian ................................................................... 111
4.4.1 Analisis Mean Per Dimensi ..................................................... 111
4.4.2 Analisis Mean Per Indikator ................................................... 113
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 116
BAB V PENUTUP .............................................................................. 124
5.1 Kesimpulan ............................................................................ 124
5.2 Saran ..................................................................................... 126
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 128
LAMPIRAN .......................................................................................... xiv
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kriteria Penafsiran Koefisien Validitas .................................... 52
Tabel 3.2. Tabel Validitas ........................................................................ 52
Tabel 3.3. Klasifikasi Reliabilitas.............................................................. 54
Tabel 3.4. Tabel Case Processing Summary .......................................... 55
Tabel 3.5 Tabel Reliability Statistic Summary ......................................... 55
Tabel 3.6 Tabel Operasionalisasi Konsep .............................................. 63
Tabel 4.1 Perbedaan Pandangan terhadap Fakta .................................. 69
Tabel 4.2 Video tersebut untuk mendukung tercapainya pesan ............. 70
Tabel 4.3 Perbedaan motif antara BEM – SI dan Animal Defender ........ 72
Tabel 4.4 Pendapat mengenai video tersebut di dominasi BEM UNJ ..... 73
Tabel 4.5 Video masih menjadi perbincangan hangat di BEM UNJ ....... 75
Tabel 4.6 Protes di sosial media berdampak ke aktivitas BEM UNJ....... 76
Tabel 4.7 Terdapat pro dan kontra dari mahasiswa UNJ ........................ 77
Tabel 4.8 Pihak – pihak UNJ membahas video tersebut ........................ 79
Tabel 4.9 Diskusi dilakukan BEM UNJ untuk mahasiswa UNJ ............... 80
Tabel 4.10 Tanggapan dari pihak luar UNJ di sosial media BEM UNJ ..... 81
Tabel 4.11 BEM UNJ mendapat informasi pertama kali dari instagram .... 83
Tabel 4.12 Terdapat kelompok mahasiswa yang membahas video ......... 84
Tabel 4.13 Adanya diskusi publik mahasiswa UNJ................................... 85
Tabel 4.14 Diperlukan fakta terkait aksi pemotongan ayam ..................... 86
Tabel 4.15 Pemicu tersebarnya video aksi pemotongan ayam ................ 87
Tabel 4.16 Pro dan Kontra dari pengguna instagram ............................... 89
Tabel 4.17 Penyebaran video dilakukan oleh organisasi .......................... 90
Tabel 4.18 Penyebaran video dilatarbelakangi kepentingan organisasi ... 91
Tabel 4.19 Target utama video mahasiswa pengguna instagram ........... 92
Tabel 4.20 Salah satu anggota animal defender mengunggah video ....... 93
Tabel 4.21 Klarifikasi BEM UNJ 2017/2018 .............................................. 94
Tabel 4.22 Video tersebut ditujukan untuk semua pengguna instagram .. 95
Tabel 4.23 Pendapat mengenai video bersifat permanen ........................ 97
Tabel 4.24 Perbedaan sudut pandang merubah opini BEM UNJ ............ 98
Tabel 4.25 Anggota BEM UNJ 2017/2018 memiliki pandangan sama ..... 99
Tabel 4.26 Isu lain menggantikan permasalahan video tersebut ............ 100
Tabel 4.27 Opini berubah seiring berjalannya waktu .............................. 101
Tabel 4.28 Perbedaan pandangan anggota BEM UNJ 2017/2018 ......... 102
Tabel 4.29 Humas memberikan opini yang rasional ............................... 104
xi
Tabel 4.30 Humas bersifat kooperatif ke kedua belah pihak ................... 105
Tabel 4.31 Humas menerima pihak yang meminta penjelasan ............... 106
Tabel 4.32 Humas berkoordinasi dengan BEM UNJ ............................... 107
Tabel 4.33 Humas memberikan penjelasan berdasarkan fakta .............. 108
Tabel 4.34 Humas memberikan perhatian terhadap mahasiswa UNJ .... 109
Tabel 4.35 Tabel Mean per Dimensi ....................................................... 111
Tabel 3.36 Tabel Mean per Indikator ...................................................... 113
xii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Mean per Dimensi ............................................................... 112
Diagram 4.2 Mean per Indikator .............................................................. 115
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner ....................................................................... xiv
Lampiran 2 Transkrip wawancara BEM UNJ ................................... xx
Lampiran 3 Transkrip wawancara Tim pengembang WR III ............ xxiv
Lampiran 4 BEM Se-Indonesia Gelar Aksi Demo detik.com............ xxix
Lampiran 5 Kronologi Demo mahasiswa news ................................ xxx
Lampiran 6 UNJ Menghina Presiden wow.tribbunnews.com ........... xxxii
Lampiran 7 Polisi selidiki Video Mahasiswa UNJ detik.com ............ xxxiv
Lampiran 8 Demo Mahasiswa UNJ tribunwow.com ........................ xxxvi
Lampiran 9 Video Demo mahasiswa beredar .................................. xxxviii
Lampiran 10 Awas Salah Fokus! UNJ Kita ........................................ xlii
Lampiran 11 Instagram Doni Herdaru ............................................... xlv
Lampiran 12 Komentar di instagram Doni Herdaru ........................... xlvi
Lampiran 13 Komentar di instagram BEM UNJ ................................. xlvii
Lampiran 14 Twitter UNJ 16 dan 19 Februari 2017 ........................... xlviii
Lampiran 15 Twitter UNJ 20 Februari 2017 ....................................... xlix
Lampiran 16 Surat Observasi wawancara Ketua BEM UNJ .............. l
Lampiran 17 Surat Observasi wawancara Wakil Rektor III ................ li
Lampiran 18 Data Sampel ................................................................. lii
Lampiran 19 Wawancara kepala Humas UNJ ................................... liv
Lampiran 20 Curriculum Vitae ........................................................... lviii
Lampiran 21 Coding Sheet ................................................................ lix
Lampiran 22 Formulir bimbingan ....................................................... lxii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masalah opini publik adalah hal yang sangat mendasar bagi pekerjaan
seorang praktisi public relations. Bahkan hubungan yang dilakukan oleh
perusahaan atau organisasi manapun di dunia ini tidak lepas dari munculnya
opini di dalam masyarakatnya. Mengapa objek ini menjadi sangat penting,
tentu karena sifat komunikasi yang dilakukan menyangkut manusia di dalam
kedudukannya baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari masyarakat
secara luas.1
Definisi opini publik adalah sekumpulan pandangan individu terhadap
isu yang sama. Opini publik dijumpai diantara publik atau sekelompok orang
yang berkomunikasi yang memiliki kepentingan yang sama. Mereka secara
kolektif menganut pandangan tentang suatu mengapa isu itu menjadi
perhatian, dan apa yang harus dilakukan dalam situasi itu. Proses ini
berlangsung secara terus menerus.2
Opini publik terbentuk karena adanya isu yang menjadi faktor
terjadinya opini publik. Isu adalah kabar yang beredar di masyarakat yang tak
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya disebabkan sumbernya tidak
1 Rhenald Kasali, Manejemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta
: PT. Pustaka Utama Grafiti, 2003, hlm. 16 2 Elvinaro Ardianto, Handbook of Public Relations, Pengantar Komprehensif, Bandung :
Simbiosa Rekatama Media, 2013. Hlm.126
2
jelas. Isu biasanya terjadi akibat perdebatan atau perselisihan karena
pandangan yang berbeda dari setiap individu. Isu juga dapat didefinisikan
sebagai situasi kontemporer yang mungkin tidak terdapat kesepakatan, atau
setidaknya ada unsur kontroversi yang terkandung di dalamnya. Isu juga
mengandung konflik kontemporer.3
Dalam konteks yang lebih luas, para pakar komunikasi sering
mengaitkan konsep opini publik dengan peristiwa – peristiwa politik. Hal ini
disebabkan oleh pandangan bahwa pemerintahan demokratis wajib
menjalankan kehendak rakyat, sementara itu rakyat sendiri secara luas
sering memilih untuk diam. Sehingga opininya sering tidak diketahui secara
jelas. Untuk itulah lahir lembaga – lembaga yang sering mengakui bahwa
kehadirannya tak lebih untuk menyuarakan kehendak rakyat, atau
menyampaikan suara rakyat. Misalnya, organisasi – organisasi sosial politik,
organisasi keagamaan, dan media massa.4 Salah satu organisasi yang juga
sering menyuarakan pendapatnya adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
yang dalam hal ini ikut membantu masyarakat untuk menyampaikan
aspirasinya. Biasanya cara yang dilakukan oleh BEM dalam menyuarakan
aspirasi mereka adalah dengan melakukan aksi. Namun, di dalam aksi – aksi
tersebut terkadang terdapat perbuatan – perbuatan yang menimbulkan pro
dan kontra dari berbagai pihak.
3 Helena Olii dan Novi Erlita, Opini Publik Edisi Kedua, Jakarta : Indeks, 2011,hlm. 111.
4 Rhenald Kasali, Op. Cit, hlm. 18
3
Dalam hal ini, opini publik terjadi karena adanya masalah mengenai
munculnya video mahasiswa yang tengah melakukan aksi pemotongan
hewan yang kemudian darahnya ditumpahkan ke gambar Presiden Jokowi
dan juga Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Setelah ditelusuri, mahasiswa yang
melakukan aksi tersebut berasal dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dalam
aksi Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh Indonesia (BEM SI).
Permasalahan ini berawal pada saat demo mahasiswa BEM seluruh
Indonesia pada 20 Oktober 2016. Demo yang dilakukan oleh para
mahasiswa ini untuk menyambut dua tahun pemerintahan Jokowi – JK serta
menuntut Jokowi – JK untuk merealisasikan program yang pro kerakyatan.
Dalam aksi demo yang berlangsung di depan istana negara, Jl. Merdeka
Utara, Jakarta ini, para mahasiswa menyerukan 4 isu. Adapun isu – isu yang
diangkat dalam demo adalah pembangunan yang dinilai tidak berpihak pada
rakyat, program tax amnesty yang juga dinilai tak pro rakyat, penyelesaian
kebakaran hutan yang tak selesai-selesai, dan hukuman kebiri yang disebut
bukan penyelesaian akar permasalahan.5
Aksi tersebut dihadiri oleh massa yang mencapai 5000-an orang dari
pelosok negeri seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali – Nusa Tenggara,
dan Maluku. Dalam rilis pers yang ditulis oleh Bagus Tito Wibisono selaku
koordinator pusat BEM seluruh Indonesia, Bagus menjelaskan.
5http://news.detik.com/berita/d-3325086/bem-se-indonesia-gelar-aksi-demo-2-tahun-
pemerintahan-jokowi-jk , diakses pada 18 Maret 2017 pukul 19.00 WIB
4
“Aksi berjalan panas sejak awal disebabkan massa aksi yang tidak diperbolehkan menuju ke depan istana. Sekitar pukul 14.00, harapan BEM seluruh Indonesia (BEM SI) bertemu dengan presiden muncul. 15 perwakilan mahasiswa diterima, namun kepala staff kepresidenan yang menemui. Dalam dialog di dalam pembahasan isu tidak maksimal karena BEM SI mendesak untuk bertemu presiden. Betapa tidak, jalur birokratis dan administratif resmi sudah dijalankan sesuai prosedur, namun presiden masih enggan menemui mahasiswa. Kepala staff kepresidenan juga menolak untuk menemui massa aksi untuk memberikan klarifikasi mengapa presiden tidak mau menemui mahasiswa. Akibat hal tersebut 15 presiden mahasiswa walk out dari forum dengan luapan kekesalan.”6 Di luar istana, massa aksi sudah menunggu kehadiran mereka dan
sontak terjadi aksi – aksi heroik idiologis karena luapan kekecewaan. Aksi
tersebut diantaranya penyembelihan ayam yang darahnya diteteskan di atas
foto besar Jokowi – JK, kemudian bangkai ayam dilempar ke istana. Begitu
pula dengan aksi pelepasan tikus – tikus, yang menandakan penegakan
hukum yang lemah serta masih dipeliharanya koruptor di Indonesia. Bagus
juga menjelaskan “bahwa dalam aksi tersebut terdapat dua orang yang
mengalami bocor karena terjadi peristiwa pemukulan terhadap massa aksi
yang tidak membawa senjata dan tidak melakukan perlawanan.”7
Menjelang selesainya aksi, BEM SI melakukan pembakaran kepada
topeng serta foto Jokowi – JK dan aksi ditutup dengan sholat berjamaah di
jalan perjuangan dan dilanjutkan dengan pembacaan sumpah mahasiswa
6http://www.mahasiswanews.com/2016/10/kronologi-lengkap-demo-mahasiswa-2.html#,
diakses pada 18 Maret 2017 pukul 16.55 WIB 7 Ibid
5
Indonesia. Dalam rilis pers tersebut tertulis sebagai follow up aksi tersebut,
BEM - SI mengusung tanda pagar #JokowiSombong dan #PresidenHilang.
Karena aksi – aksi heroik yang dilakukan oleh para mahasiswa,
muncul pro dan kontra dari tindakan mahasiswa tersebut. Perdebatan ini
diawali dengan diunggahnya video pemotongan ayam hidup oleh mahasiswa
yang mengenakan almamater UNJ Video tersebut diunggah oleh akun
instagram @doniherdaru yang merupakan aktivis hewan sekaligus
penggagas rehabilitasi hewan terlantar, @animaldefendindo pada 15
Februari 2017. Dalam video tersebut pada kolom keterangan Doni
menuliskan.
“Mahasiswa adalah agen perubahan. Penjaga moral bangsa. Dan ini
jelas bukan sikap yg kita harapkan muncul dari Mahasiswa. Apapun
tujuan mereka sesungguhnya, sungguh tidak elok melibatkan satwa
dan mempertontonkan penyiksaan macam begini. Tidak punya
empati adalah gejala sakit jiwa. Gimana mau punya generasi penerus
bangsa jika mereka tidak bisa berempati dan memandang rendah
hewan? Yg tau / kenal pelaku yg di video, dan kronologis lengkap,
dimohon infonya. Kita akan teruskan ke pihak berwajib. Semoga bs
ditindak tegas. Shame on you, kids. Go home.”8
Terdapat pula komentar – komentar dari pengguna instagram yang
menunjukkan kekecewaannya terhadap aksi yang dilakukan oleh mahasiswa
UNJ tersebut. “Tidak suka sama pemerintahan, bukan berarti harus
membunuh binatang dengan cara yang tidak pantas” komentar pengguna
8https://wn.com/unj_menghina_presiden_dengan_potong_ayam_netizen_memalukan,
diakses pada tanggal 19 Maret 2017 pada pukul 17.33
6
instagram. Dari user yang berbeda juga memberikan tanggapan “Masih
banyak cara lain untuk berdemo adik – adik mahasiswa, terlalu sadis! Dalam
agama apapun dilarang menyiksa sesama makhluk hidup”.9
Beredarnya video mahasiswa UNJ yang berdemo menggunakan
darah, pihak UNJ memberikan tanggapannya. Beberapa hari setelah video
tersebut viral dan mendapatkan komentar negatif dari para netizen, pihak
kampus UNJ menanggapi melalui akun resmi twitter UNJ @UNJ_official.
Cuitan tersebut diunggah pada Kamis, 16 Februari 2017.10 Dalam cuitan
tersebut pihak UNJ memberikan pernyataan.
“Menanggapi bredarny gmbr/vdeo aksi sklmpk mhs yg mngnakan almamater UNJ di Medsos, pihak UNJ sdg mnlusuri kbnrn berita tsb&akn mnindaklnjutiny” tulis akun @UNJ_official. Dalam wawancara dengan detik.com pada 18 Februari 2017, Doni
Herdaru Tona selaku orang yang mengunggah video tersebut di
instagramnya membenarkan setiap orang dijamin haknya untuk bebas
menyatakan pendapat. Namun dia menyayangkan adanya eksploitasi
terhadap hewan dalam proses tersebut.
“Setiap orang dijamin kebebasan berpendapat, tapi sebaiknya tidak
menggunakan hewan untuk mengeksploitasi rasa mereka ada cara-
cara yang elegan dan lebih terdidik. Perlindungan hewan Pasal 302
KUHP yang bisa kita terapkan kita tuntut ke mereka. Saya percaya
adik-adik mahasiswa bisa dididik, dan di edukasi, paham dengan
9http://www.majalahsiantar.net/2017/02/demo-pemerintah-mahasiswa-ini-potong.html,
diakses pada tanggal 19 Maret 2017 pukul 18.42 10
http://wow.tribbunnews.com/201/02/18/video-demo-mahasiswa-unj-dengan-darah-beredar-pihak-kampus-beri-tanggapan?page=3, diakses pada tanggal diakses pada 16 Maret 2017 pada pukul 10.00
7
otokritik, menyampaikan pendapat lho. Nah, ketika mereka mengkritik
orang tapi ketika mengkritik orang tidak mau dikritik itu berarti ada
yang salah," urai dia.11
Pihak UNJ kembali memberikan tanggapannya melalui twitter
@UNJ_official pada 19 Februari 2017. Dalam cuitannya tersebut pihak UNJ
mengundang Doni Herdaru dan kawan – kawan untuk bertemu dengan
Humas UNJ. Berikut adalah cuitan – cuitan dari akun @UNJ_official.
“@doniiblis selamat sore mas Doni. Terima kasih atas perhatian mas Doni terhadap permasalahan yang melibatkan mahasiswa kami”
“@doniiblis kami dari Humas UNJ bersedia menerima mas Doni dkk di Humas UNJ hari Senin pukul 12 siang”
“@doniiblis Humas dan kantor Wakil Rektor 3 bidang kemahasiswaan akan menerima mas Doni dan Kawan – kawan. Terima Kasih”12
Cuitan tersebut langsung dibalas oleh Doni melalui akun twitternya
@doniiblis. Dalam cuitannya, Doni menuliskan “Terimakasih atensinya. Kami
akan sowan besok. Salam”.
Menanggapi kritikan dari pihak – pihak luar, mahasiswa UNJ sendiri
melalui tulisannya di UNJ Kita menyatakan kebingungannya. Aksi mahasiswa
yang berlangsung pada 20 Oktober 2016 itu melibatkan berbagai elemen
kampus yang ada di Indonesia. Karena aksi tersebut merupakan aksi
nasional peringatan dua tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan
Wakil Presiden Jusuf Kalla. Teatrikal yang dilakukan merupakan ekspresi
11
https://news.detik.com/berita/d-3426710/polisi-selidiki-video-mahasiswa-unj-potong-ayam-
di-foto-jokowi, diakses pada tanggal 17 Maret 2017 pukul 09.15 WIB 12
Twitter @UNJ_official 19 Februari 2017 pukul 5:05 WIB, diakses pada tanggal 16 Maret 2017 pukul 10.00 WIB
8
kekecewaan dari mahasiswa terhadap kinerja dan kebijakan pemerintah yang
dianggap belum sesuai dengan janji saat berkampanye dan masih
menyebabkan banyak penderitaan terhadap rakyat kecil. Dalam tulisan yang
terdapat di UNJ Kita, bisa dilihat mahasiswa merasa heran terhadap kritikan
dari aksi yang sudah lama terjadi pada bulan Oktober 2016 ini dan baru
diungkit lagi pada bulan Februari dengan mempermasalahkan pemotongan
hewan yang lalu darahnya ditumpahkan ke figura Jokowo – JK.
“Jika ditelurusi lebih jauh, model teatrikal seperti itu bukanlah yang pertama atau baru ditemukan. Namun, perlu diketahui bahwa sudah banyak aksi lain yang menggunakan model seperti itu. Ditambah ada sesuatu yang mengherankan. Aksi massa sudah berlalu cukup lama. Ingat 20 Oktober 2016 sekarang sudah memasuki bulan Februari 2017. Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa baru diangkat sekarang.”13
Tidak hanya melalui media sosial twitter, pihak UNJ juga memberikan
penjelasan melalui kepala kantor hubungan masyarakat UNJ Asep Soegiarto
yang membenarkan ketiga orang yang terlihat di video adalah mahasiswa
mereka dan pihaknya tetap melakukan penyelidikan yang sifatnya masih
internal.
“Wakil rektor III di bidang kemahasiswaan beserta prodinya sudah memanggil anak – anak yang ada di video dan foto tersebut. Jadi secara internal sudah kita proses berdasarkan mekanisme yang ada di kampus kita” jelas Asep dalam pembicaraannya dengan detik.com.14
13
http://unjkita.com/awas-salah-fokus/ , diakses pada 16 Maret 2017 pada pukul 09.17 14
Op. Cit, https://news.detik.com/berita/d-3426710/polisi-selidiki-video-mahasiswa-unj-potong-ayam-di-foto-jokowi
9
Permasalahan pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ditangani oleh
wakil rektor III bidang kesiswaan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan
oleh penulis terhadap Vera Mayasanti dan Abdul Khalik selaku tim
pengembang wakil rektor III bidang kesiswaan, pihak UNJ mendengar berita
terkait video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ pertama kali dari
humas UNJ. Setelah berita tersebut muncul, anak – anak yang terlibat
dipanggil oleh pihak fakultas yang terlibat dalam video tersebut yakni satu
anak dari fakultas ekonomi (FE) dan satu anak dari fakultas ilmu sosial (FIS).
“Mereka dipanggil oleh tingkat fakultas dulu ketemu pimpinan fakultas. Kalo
yang FIS dengan Pak Andi dan Pak Jafar. Untuk FE dengan Pak Yaser” jelas
Vera. Setelah dipanggil oleh dekanat, barulah dipanggil oleh wakil rektor III.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh wakil dekan III dari FIS dan FE serta kedua
orang tua dari masing – masing mahasiswa. Mereka ditanyakan secara
personal terkait video tersebut untuk dijadikan bukti dan klarifikasi apabila
pihak UNJ menghadapi animal defender.
“Kedua mahasiswa itu membenarkan bahwa mereka terlibat, tapi yang memotong saat itu bukanlah mahasiswa UNJ melainkan mahasiswa dari Universitas Negeri Lampung (UNILA).” Jelas Vera.15
Lalu pada tanggal 20 Februari 2017 dilakukan pertemuan dengan
pihak animal defender yang dihadiri oleh Asep, Vera dan Khalik selaku
perwakilan dari UNJ. Dalam pertemuan itu pihak animal defender
15
Hasil wawancara dengan tim pengembang wakil rektor III Universitas Negeri Jakarta, Ibu Vera Mayasanti dan Bapak Abdul Khalik, pada tanggal 30 Mei 2017, pukul 11.00 WIB.
10
mengharapkan agar ada efek jera dari mahasiswa – mahasiswa UNJ
terutama yang mengikuti aksi. Mereka juga ingin mendidik mahasiswa –
mahasiswa tersebut agar dapat mengeluarkan aspirasinya dengan cara yang
baik. Menurut Vera, selaku tim pengembang wakil rektor bidang kesiswaan,
terdapat unsur politik dalam permasalahan ini. Mereka menyadari bahwa
Doni dari animal defender ini merupakan tim sukses dari salah satu calon
pilkada yang bersebrangan dengan anak – anak BEM UNJ 2016/2017.
Mereka juga tidak menyetujui usul dari pihak animal defender untuk mendidik
mahasiswa UNJ karena dosenlah pendidik yang tepat untuk mahasiswa.
“Mereka mau mendidik, yang benar saja pakai tindik pakai tato pakai kaos oblong pakai topi, apa begitu orang mau mendidik. Dianya aja ugal – ugalan gitu, gimana mau mendidik orang” ucap Vera.16
Sementara itu, humas UNJ selaku pihak yang menjembatani
pertemuan antara pihak UNJ dan animal defender menganggap bahwa
awalnya Doni ingin bertemu dengan ketua BEM UNJ periode 2016/2017 saja
yaitu Bagus Tito, namun setelah ditunggu di seven eleven, Bagus Tito
berhalangan hadir dengan alasan tengah mengajar. Setelah itu karena
beritanya semakin berkembang pesat. Maka dari pihak humas mengajak
pihak Doni Herdaru untuk bertemu. Awalnya pertemuan berjalan lancar dan
masalah pun selesai, namun tiba – tiba panas kembali ketika anak BEM UNJ
16
Hasil wawancara dengan tim pengembang wakil rektor III bidang kesiswaan Universitas Negeri Jakarta, Vera Mayasanti dan Abdul Khalik, pada tanggal 30 Mei 2017, pukul 11.00 WIB
11
periode 2016/2017 datang. Setelah dibicarakan akhirnya kita anggap selesai.
Tapi pihak Doni meminta kejelasan informasi terkait sanksi yang akan didapat
oleh mahasiswa UNJ. Berikut sanksi yang didapat oleh pihak mahasiswa
yang terlibat.
“Teguran keras yang satu ekonomi yang satu FIS. Dapet teguran keras dari masing – masing fakultas. Rekomendasi dari fakultas itu teguran keras tapi mereka minta yang mengeluarkan wakil rektor III. Karena ranahnya kan itu membawa universitas.” Ucap Asep17
Asep menjelaskan cara dalam menangani permasalahan terkait video
aksi pemotongan ayam ini. Pihak humas terus menginformasikan kepada
pihak animal defender terkait masalah ini. Berikut adalah cara humas dalam
menangani masalah video pemotongan ayam ini.
“Kita kasih tau yang pertama bahwa itu (Demo) tidak mewakili UNJ. Nah yang kedua, kita selalu update informasi ke mereka tentang perkembangan proses ke anak – anak yang terlibat itu ke Doni nya langsung supaya masalah ini clear dan tidak berlarut – larut.” Jelas Asep.18
Menurut Asep selaku kepala Humas UNJ, nama UNJ menjadi jelek
karena video aksi pemotongan ayam tersebut. Ia berharap agar mahasiswa
bisa melakukan aksi dengan cara – cara intelektual yang tidak melibatkan
kekerasan terhadap binatang. “Ada banyak caranya, kita bisa teatrikal, pakai
puisi dan seterusnya. Yang intelektualitas aja.” Ucap Asep.
17
Hasil Wawancara dengan kepala Humas Universitas Negeri Jakarta Bapak Asep Soegiarto, pada tanggal 17 Juli 2017, pada pukul 14.15 WITA 18
Ibid
12
Pendapat lain muncul dari Ketua BEM UNJ periode 2017/2018
menjelaskan bahwa memang dalam aksi biasanya gimik – gimik itu selalu
ada dalam sebuah aksi. Dalam aksi tanggal 20 Oktober 2016 lalu pihak BEM
UNJ yang ditunjuk untuk melakukan gimik tersebut karena pada periode itu
UNJ merupakan koordinator pusat dari Badan Eksekutif Mahasiswa Se –
Indonesia. Walaupun begitu, Miqdad selaku ketua BEM UNJ periode
2017/2018 yang merupakan periode selanjutnya dari periode 2016/2017 yang
terikat masalah video ini, beranggapan bahwa mungkin ada dari beberapa
mahasiswa yang tidak sepakat dengan cara tersebut. “Mungkin ada yang
kritis dengan caranya” jelasnya.19
Sementara munculnya video pemotongan hewan tersebut, menurut
Miqdad selaku ketua BEM dikarenakan adanya politik aksi yang dilandasi
permasalahan pilkada DKI Jakarta yang saat ini tengah terjadi. “Memang
karena kita waktu itu berseberangan dengan mereka (Doni), maka kita
dihajar habis – habisan” jelas Miqdad. Dalam video tersebut, walaupun yang
nampak hanya mahasiswa UNJ, pada dasarnya aksi tersebut adalah aksi
dari BEM se – Indonesia. Akan tetapi hanya UNJ yang dipermasalahkan.
Miqdad juga menjelaskan bahwa saat itu BEM UNJ merupakan koordinator
pusat BEM – SI dan menjadi sentral. “Apabila UNJ goyang maka BEM
seluruh Indonesia pun akan goyang.” Jelasnya.
19
Hasil wawancara dengan Ketua Umum BEM Universitas Negeri Jakarta, Miqdad Ramadhan, pada tanggal 25 April 2017 pukul 14.30 WIB.
13
Setelah munculnya video tersebut, tidak terjadi dampak yang terlalu
signifikan. Aksi – aksi lain yang dilakukan oleh BEM juga masih berjalan.
Bahkan hampir setiap minggu BEM mengadakan aksi. BEM UNJ tidak
pernah melaksanakan aksi yang mengatasnamakan universitas sendiri saja,
melainkan mereka selalu bergabung dengan universitas – universitas lain
minimal oleh aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Jabodetabek Banten. Dalam
prosedur pelaksanaan aksi hal yang pertama dilakukan adalah membahas
isu yang ada dan akan diangkat pada aksi oleh aliansi contohnya BEM
Jabodetabek Banten (BJB). Setelah itu barulah disepakati apakah mereka
akan turun aksi atau tidak. Untuk melakukan aksi pun perizinan yang dibuat
hanya perizinan dengan polisi. Sementara itu dalam undang – undang
kebebasan berpendapat nomor 9 tahun 1998, menjelaskan bahwa tidak ada
yang boleh melarang – melarang untuk mengadakan aksi karena apabila
dilarang mereka yang melarang tersebut melanggar hukum.20
Permasalah aksi penyembelihan ayam saat demo yang dilakukan oleh
Mahasiswa UNJ ini menimbulkan pro kontra. Kelompok yang pro terhadap
aksi penyembelihan ayam ini mayoritas berasal dari mahasiswa yang merasa
bahwa aksi tersebut merupakan aksi yang biasa dilakukan saat demo.
Sementara pihak yang kontra berasal dari Doni Herdaru selaku orang yang
20
Hasil wawancara dengan Ketua Umum BEM Universitas Negeri Jakarta, Miqdad Ramadhan, pada tanggal 25 April 2017 pukul 14.30 WIB.
14
mengunggah video penyembelihan ayam tersebut di instagram, serta orang –
orang yang mengirimkan komentar negatif.
Dengan hal ini terlihat bahwa video penyembelihan ayam oleh
mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah oleh Doni Herdaru
selaku penggagas animal defender telah menuai pro dan kontra. Oleh
karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai proses
pembentukan opini publik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri
Jakarta (BEM UNJ) mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15
Februari.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah
penelitian ini adalah bagaimana proses pembentukan opini publik Badan
Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ) periode
2017/2018 mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15
Februari 2017 ?
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut agar penulisan karya ilmiah ini
tidak menyimpang dan mengambang dari tujuan sehingga mempermudah
15
mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, maka penulis menetapkan
batasan masalah adalah proses pembentukan opini publik di Badan Eksekutif
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ) periode 2017/2018
mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri
yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembentukan opini publik
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ) periode
2017/2018 mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15
Februari 2017.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Penelitian Akademis
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi ilmu komunikasi khususnya
public relations mengenai proses pembentukan opini publik terhadap institusi
/ lembaga.
1.5.2 Manfaat Penelitian Praktis
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi praktisi public relations
mengenai proses pembentukan opini publik terhadap institusi / lembaga.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Konsep
2.1.1 Opini Publik
Opini publik berasal dari dua kata berbahasa latin, yakni opinari dan
publicus. Opinari berarti berpikir atau menduga. Kata opinion sendiri dalam
bahasa Inggris berhubungan erat dengan kata optio dan hope, yang berasal
dari bahasa Latin Optio yang perarti pilihan atau harapan. Sedangkan kata
publicus mempunyai arti, “milik masyarakat luas”. Dengan demikian,
hubungan antara kedua kata itu, opini publik, menyangkut hal seperti dugaan,
perkiraan, harapan, dan pilihan yang dilakukan orang banyak.21
Gagasan umum tentang opini publik menyatakan bahwa opini publik
adalah sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama. Tetapi
pendekatan ”kesepakatan individual” untuk mendefinisikan opini publik ini
melupakan bahwa ini bersifat publik. Kognisi individu barangkali mewakili
atau barangkali tidak mewakili konsensus, atau “pemikiran bersama”. Sebab
konsensus lebih mempresentasikan jenis opini yang membentuk atau
dibentuk oleh diskusi publik di kalangan pihak – pihak yang berbagi “sense of
commoness”.22
21
Rhenald Kasali, Op. Cit.,hlm. 16 22
Scott M.Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M.Broom, Effective Public Relations: Edisi kesembilan, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2011, hlm. 239
17
Dari pengertian di atas, Menurut William Albiq “Opini publik adalah
jumlah dari pendapat individu – individu yang diperoleh melalui perdebatan
pada opini publik merupakan hasil interaksi antar individu dalam suatu
publik”. Sementara itu, Emory S. Bogardus dalam The Making of Public
Opinion mengatakan “opini publik adalah hasil pengintegrasian pendapat
berdasarkan diskusi yang dilakukan di dalam masyarakat yang demokrasi.
Opini publik bukan merupakan jumlah seluruh pendapat individu – individu
yang dikumpulkan”.23 Opini publik merupakan efek komunikasi atau hasil
suatu komunikasi.24
Berdasarkan hasil penelitian, pengertian opini publik sebagai berikut
yakni.25
Opini publik adalah kumpulan ungkapan Opini banyak individu yang terikat dalam satu kelompok yang mempunyai tujuan, aspirasi, kebutuhan, dan keinginan yang sama. Orang – orang yang berminat atau memiliki kepentingan pribadi terhadap suatu isu, yang mungkin terkena dampak isu tersebut, membentuk opini publik mengenai hal khusus tersebut. Seorang PRO harus bisa memahami opini publik. Untuk memahami
opini seseorang atau publik tersebut, maka seorang PRO harus
mengevaluasi secara berkala tentang opini yang sedang beredar dalam
segmentasi publiknya. Seseorang tidak dapat mengukur sikap dan perilaku
23
Helena Olii dan Novi Erlita, Op. Cit, hlm. 21 24
Betty RFS Soemirat, Eddy Yehuda, Opini Publik, Jakarta : Universitas Terbuka, 2016, hlm. 1.28 25
Elvinaro Ardianto, Op. Cit., hlm 130
18
orang lain secara langsung. Yang terukur adalah ekspresi sikap “apa dan
bagaimana” yang muncul dalam bentuk perilaku. Menurut Leonard W. Doof
dalam buku Public Opinion & Propaganda, suatu opini publik dianggap
kompeten atau mampu memenuhi syarat opini publik dalam arti khusus, bila
terdapat:26
a) Fakta yang dipakai sebagai tolok ukur perumusan opini publik, yaitu
adanya unsur “penilaian baik dan buruk” dari masyarakat.
b) Penggunaan fakta – justru suatu sikap diambil karena tidak
berdasarkan fakta – sampai pada suatu kesimpulan atau kesepakatan
mengenai tindakan yang harus diambil untuk memecahkan suatu
persoalan tertentu yang dihadapinya.
c) Syarat – syarat sebagai opini publik dalam arti khas itu dapat ditinjau
dari : fakta, nilai – nilai, opini publik, dan kompetensinya.
Jadi, batas – batas tolok ukur opini publik tergantung, dari beberapa hal
yaitu:27
a) Tergantung pada pengetahuan dan tingkat pendidikan masing –
masing pihak (publik).
b) Kebijaksanaan tergantung dari penilaian dan seleksi publik terhadap
fakta dan penilaiannya.
26
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, konsepsi dan aplikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2010,Op.Cit, hlm. 71 27
Ibid, hlm. 72
19
c) Kenyataan bahwa setiap persoalan berkaitan dengan berbagai aspek,
sehingga untuk hal – hal kompeten yang menimpa masyarakat, maka
opini publik terdiri dari banyak orang (publik) dan sulit untuk diambil
keputusan sebagai acuannya.
d) Tidak ada standar atau ukuran tertentu untuk menyelesaikan suatu
persoalan, apalagi menyangkut masalah – masalah sosial yang
mempunyai ciri kekhasannya masing – masing. Hal ini tergantung dari
tingkat pengetahuan, pendidikan, pengalaman dan kebudayaan serta
nilai – nilai yang dianut oleh publik bersangkutan.
2.2 Variabel
Variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari sesuatu (Objek),
dan mampu memberikan bermacam – macam nilai atau beberapa kategori.28
Dalam penelitian ini, variabel yang akan digunakan adalah proses
pembentukan opini publik.
2.2.1 Proses Pembentukan Opini Publik
Proses opini publik dimulai dengan adanya komunikasi yang
menciptakan arti sosial melalui tanda – tanda (bahasa) yang dapat dipahami
kedua belah pihak. Dalam komunikasi terdapat jaringan komunikasi. Jaringan
komunikasi yang paling sederhana terdiri dari dua orang yang saling bertukar
28
Riduwan dan H. Sunarto, Pengantar statistika untuk penelitian : Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis, Bandung : Alfabeta, 2013, hlm. 8
20
tanda yang mempunyai arti. Meskipun sederhana wujudnya, jaringan
komunikasi sangat penting untuk membentuk ulang opini umum atau
perorangan. Jaringan dua orang tersebut merupakan sarana untuk
menyampaikan opini perorangan, dan menjadi struktur yang menjadi dasar
bagi pola komunikasi yang lebih rumit.29 Asal mula opini publik tentang
kebanyakan masalah terletak dalam perselisihan atau pembantahan yang
memiliki potensi untuk berkembang menjadi isu yang akan menangkap
perhatian banyak orang30
Sebelum mengkaji proses pembentukan opini publik, kita perlu
mengetahui kembali definisi dari opini publik. Menurut Santoso Sastropoetro,
opini publik dapat didefinisikan sebagai “Apa yang dipikirkan sekelompok
orang secara kolektif tentang sesuatu yang bersifat kontroversial” atau “hasil
pemikiran sekelompok orang secara kolektif tentang sesuatu hal yang
bersifat kontroversial”.31
Opini publik adalah pengumpulan citra yang diciptakan oleh proses
komunikasi. Gambaran tentang sesuatu akan menimbulkan banyak tafsir
bagi para peserta komunikasi. Sesuatu akan berbentuk abstrak atau konkret
dan selalu bermuka banyak atau berdimensi jamak karena adanya berbagai
29
Helena Olii dan Novi Erlita, Op.Cit,, hlm. 44 30
Betty RFS Soemirat, Eddy Yehuda, Op. Cit hlm. 3.1 31
Helena Olii Op. Cit., hlm. 47
21
perbedaan penafsiran (persepsi) yang terjadi diantara peserta komunikasi.
Setiap kali jaringan komunikasi berubah, opini publik juga berubah.
Menurut Bernard Hennessy, ada lima faktor munculnya Opini publik:32
a) Ada isu (presence of an issue). Harus terdapat konsesnsus yang
sesungguhnya, opini publik berkumpul disekitar isu tertentu. Isu
dapat didefinisikan sebagai situasi kontemporer yang mungkin tidak
terdapat kesepakatan, paling tidak ada unsur kontroversi
terkandung di dalamnya, dan isu mengandung konflik kontemporer.
b) Ciri publik (nature of public). Harus ada kelompok yang dikenal dan
berkepentingan dengan persoalan itu.
c) Pilihan yang sulit (complex of preferences). Faktor ini mengacu ke
totalitas opini para anggota masyarakat tentang suatu isu.
d) Pernyataan opini (expression of opinion). Berbagai pernyataan
bertumpuk disekitar isu tertentu. Pernyataan biasanya disampaikan
melalui kata – kata yang diucapkan atau dicetak dan sewaktu –
waktu melalui gerak – gerik, kepalan tinju, lambaian tangan, dan
tarikan napas panjang.
Dalam pembentukan opini publik terdapat beberapa proses yang
menunjang terjadinya opini publik. Proses tersebut seperti perbedaan opini,
32
Ibid, hlm. 22
22
terbentuknya publik, tahap pembicaraan dan pembentukan opini, cara kerja
opini publik, dan peranan humas dalam pembentukan opini publik.
2.2.1.1 Perbedaan Opini
Opini publik terdiri dari opini dan publik. Menurut Santoso Sastropoetro
“Opini adalah penyataan tentang sikap mengenai masalah tertentu yang
bersifat kontroversial. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang
masalah yang kontroversial yang menimbulkan pendapat yang berbeda –
beda.”33
Opini dapat dinyatakan secara aktif atau pasif, verbal (lisan) dan baik
secara terbuka dengan melalui ungkapan kata – kata yang dapat ditafsirkan
dengan jelas, maupun melalui pilihan kata yang halus atau diungkapkan
secara tidak langsung, dan dapat diartikan secara konotatif atau persepsi
(personal).34 Opini dapat pula dinyatakan melalui perilaku, bahasa tubuh, raut
muka, simbol – simbol tertulis, pakaian yang dikenakan, dan oleh tanda –
tanda lain yang tak terbilang jumlahnya, melalui referensi, nilai – nilai,
pandangan, sikap dan kesetiaan.35
Para psikologi mencatat yang disebut dengan overt opinion, yakni
opini yang dapat dinyatakan secara verbal. Overt opinion merupakan sentral
data yang dikumpulkan oleh para peneliti dalam survai mengenai opini yang
33
Ibid, Hlm. 33 34
Rosady Ruslan, Op.Cit, hlm.66 35
Rhenald Kasali, Op. Cit, hlm.19
23
dilakukan melalui wawancara. Selain itu opini dapat dinyatakan dalam bentuk
lain. Opini dapat dinyatakan melalui diskusi informal, melalui surat – surat
yang ditujukan kepada media massa agar diterbitkan dan dibaca khalayak,
surat – surat pada redaksi surat kabar secara tertutup, partisipasi pada suatu
demonstrasi atau pernyataan pendapat.
Opini memiliki beberapa ciri – ciri, menurut Dra. Djoenaesih S. Sunarjo
ciri – ciri opini itu adalah:36
a) Selalu diketahui dari pernyataan – pernyataannya;
b) Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat;
c) Mempunyai pendukung dalam jumlah besar.
Dalam Proses pembentukan Opini, terdapat perbedaan opini dimana
perbedaan opini itu timbul karena beberapa hal. George Carslake Thompson
mengemukakan bahwa ketika publik menghadapi isu yang kontroversial,
maka timbul perbedaan opini diantara mereka. Perbedaan opini tersebut
muncul karena:37
a) Perbedaan pandangan terhadap fakta,
b) Perbedaan perkiraan tentang cara – cara terbaik untuk mencapai
tujuan,
c) Perbedaan motif untuk mencapai tujuan.
36
Rosady Ruslan, Op.Cit., hlm.66 37
Helena Olii dan Novi Erlita, Op. Cit, hlm. 47
24
Penyebab terjadinya perbedaan pandangan terhadap fakta, perbedaan
perkiraan tentang cara – cara terbaik untuk mencapai tujuan, dan perbedaan
motif untuk mencapai tujuan dikarenakan adanya unsur molekul dalam opini
seperti yang disebutkan Abelson, yakni: 38
a) Belief (Kepercayaan tentang sesuatu)
b) Attitude (apa yang sebenarnya dirasakan seseorang)
c) Perception (Persepsi)
Akar dari opini sebenarnya tak lain adalah persepsi. Opini muncul
karena orang tersebut mempunyai persepsi. Persepsi ditentukan oleh faktor-
faktor seperti :39
a) Latar belakang budaya, kebiasaan dan adat – istiadat yang dianut
seseorang atau masyarakat.
b) Pengalaman masa lalu seseorang / kelompok tertentu menjadi landasan
atas pendapat atau pandangannya.
c) Nilai – nilai yang dianut (moral, etika dan keagamaan yang dianut atau
nilai – nilai yang berlaku di masyarakat)
d) Berita – berita, pendapat – pendapat yang berkembang yang kemudian
mempunyai pengaruh terhadap pandangan seseorang.
38
Rhenald Kasali, Op.Cit., hlm. 20 39
Rosady Ruslan, Op. Cit, hlm. 67
25
Proses inilah yang akan melahirkan suatu interpretasi atau pendirian
seseorang, dan pada akhirnya akan terbentuknya suatu opini publik, apakah
nantinya bersifat mendukung, dan menentang atau berlawanan. Pendirian
adalah apa yang dirasakan oleh seseorang (what the individual really feels),
dan kemudian timbul attitude, sebagai the feeling one has for self atau sikap
yang dapat bersifat laten (latent opinion). Sikap tersebut dapat muncul dalam
bentuk simbol, bahasa tubuh, verbal, mimik muka, ekspresi serta makna dari
suatu warna yang dipakainya dan lain sebagainya.
Opini perorangan tersebut kemudian secara akumulatif dapat
berkembang menjadi suatu konsensus (kesepakatan), dan terkristalisasi jika
masyarakat dalam kelompok tertentu mempunyai kesamaan dalam visi, ide,
nilai – nilai yang dianut, latar belakang dan hingga tujuan yang hendak
dicapai dikemudian hari akan terbentuk menjadi opini publik.40
untuk berkembang menjadi opini publik, opini opini tersebut melewati
sejumlah dimensi, yakni:41
a) Waktu
Konsensus atas masing – masing individu itu tidak terjadi dengan
sendirinya, melainkan memerlukan beberapa waktu. Berapa lama waktu yang
dibutuhkan sangat tergantung pada unsur emosi anggota segmen
40
Ibid, hlm. 68 41
Rhenald Kasali, Op.Cit, hlm. 21
26
masyarakat, kesamaan persepsi, kepercayaan atas isu yang dibicarakan,
pengalaman yang sama, tekanan – tekanan dari luar dan tindakan – tindakan
yang dilakukan oleh sumber berita.
b) Cakupan (luasnya publik)
Konsensus atas masing – masin individu terhadap suatu opini tertentu
biasanya dimulai dari suatu kelompok segmen yang paling kecil, kemudian
berkembang menjadi suatu kelompok yang lebih luas. Kadang – kadang ia
hanya mempengaruhi suatu segmen publik tertentu saja.
c) Pengalaman Masa Lalu Audience
Audience atau khalayak, umumnya pernah memiliki suatu pengalaman
tertentu atas objek yang dibicarakan. Makin intensif hubungan antara objek
tertentu dengan audience, maka akan semakin banyak pengalaman yang
dimiliki oleh audience. 42 Selama audience menjalin hubungan dengan objek,
ia akan melakukan penilaian. Pengalaman masa lalu ini biasanya diperkuat
oleh informasi lain, seperti berita di koran, kejadian yang melanda objek,
sampai pada penggantian manajemen dan teguran pemerintah. Pengalaman
masa lalu diekspos oleh hal – hal yang dialami sendiri maupun di dengar atau
dibaca dari sumber – sumber lain. Makin tinggi dan sama pengalaman
masing – masing individu akan semakin besar pula kemungkinan terjadinya
konsensus diantara mereka.
42
Ibid, hlm 22
27
d) Media Massa
Konsensus biasanya akan berkembang lebih pesat lagi apabila suatu
kejadian diekspos media massa. Bahkan, media massa sering disebut
sebagai alat pembentukan opini publik. Apakah melalui pilihan kata, cerita,
foto yang ditampilkan, atau rekaman video yang ditayangkan. Sulit dihindari
bahwa media massa hanya menyajikan fakta. Sejak fakta itu ditulis dan
dibaca oleh manusia, hampir dapat dipastikan berita mengandung opini.
e) Tokoh
Hampir dalam setiap kasus selalu tampil seorang tokoh. Konsensus yang
muncul biasanya amat tergantung pada tokoh yang menangani kasus
tersebut.
Dalam perbedaan opini, terdapat empat segi pengkajian opini publik
yang digunakan untuk mempelajari opini publik. Empat segi tersebut ialah:43
a) Difusi, yaitu apakah opini yang timbul merupakan suara terbanyak
atau hanya suara golongan tertentu,
b) Persistence, yaitu berapa lama langsungnya isu tertentu,
c) Intensitas, yaitu seberapa kuat dampak dari isu tertentu, dan
d) Reasonableness, yaitu seberapa kuat alasan kemunculan isu
tertentu.
43
Helena Olii dan Novi Erlita, Op. Cit, hlm. 47
28
2.2.1.2 Terbentuknya Publik
Setelah terdapat perbedaan opini terhadap suatu isu, proses
selanjutnya adalah terbentuknya publik. John Dewey mendefinisikan publik
sebagai unit sosial aktif yang dari semua pihak yang terlibat mengenali
problem bersama yang akan mereka cari solusinya secara bersama – sama.
Ia menulis bahwa publik dibentuk dengan pengakuan akan adanya
konsekuensi buruk dari kepentingan bersama.44
Masalah – masalah tersebut tak henti – hentinya menjadi pembicaraan
publik, karena masalah – masalah itu menyangkut kepentingan mereka.
Berbagai masalah tersebut memunculkan kelompok – kelompok di
masyarakat yang tidak teratur yang memenuhi syarat atau ciri – ciri untuk
disebut sebagai publik. Berikut ini adalah ciri – ciri publik yang dikemukakan
oleh Herbert Blumer :45
a) Menghadapi isu tertentu,
b) Terlibat ke diskusi mengenai isu tertentu, dan
c) Memiliki perbedaan opini tentang cara mengatasi isu tertentu.
Publik yang terdiri dari kelompok – kelompok individu yang secara
kebetulan bertemu dan mendiskusikan “isu”, sehingga muncullah ciri – ciri
bahwa:
44
Elvinaro Ardianto, Op. Cit, Hlm. 127 45
Helena Olii dan Novi Erlita, Op. Cit., hlm. 48
29
a) Kehadiran kelompok tidak direncanakan, tetapi merupakan respon
yang bersifat alamiah terhadap isu tertentu;
b) Kelompok tersebut tidak didirikan secara resmi,
c) Bertemunya individu – individu kedalam kelompok karena spontanitas.
Kelompok – kelompok tersebut, lambat laun terlibat kedalam diskusi.
Masing – masing individu mengemukakan pandangan dan saling
melemparkan argumentasi. Diskusi tersebut berjalan mengikuti konteks
kerangka pengetahuan (frame or reference) dan kerangka pengalaman
(frame of experience) dari masing – masing individu. Masing – masing
mengemukakan opini dan menerima masukan yang bermacam – macam
yang sering bersifat simpang siur. Akan tetapi, lambat laun arah
pembicaraannya makin jelas sehingga akhirnya tercipta satu opini yang bulat.
Terdapat tiga faktor yang menggerakan publik laten menjadi publik
aktif menurut Grunig, yaitu:46
1) Pengenalan Problem
Mempresentasikan sejauh mana orang menyadari bahwa ada yang
tidak beres dalam suatu situasi, dan karenanya mereka tahu bahwa
mereka butuh informasi.
2) Pengenalan batas – batas
46
Scott M.Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M.Broom, Op.Cit., hlm. 242
30
Mempresentasikan sejauh mana orang memandang diri mereka
dibatasi oleh faktor eksternal, dan sejauh mana mereka memandang
bahwa mereka dapat berbuat sesuatu untuk situasi itu. Jika orang
mengira bahwa mereka bisa berbuat sesuatu atau bisa memengaruhi
situasi problem, mereka akan mencari informasi untuk merencanakan
suatu tindakan.
3) Level Keterlibatan
Mempresentasikan sejauh mana orang memandang dirinya terlibat
dan dipengaruhi oleh situasi. Dengan kata lain, mereka memandang
dirinya terkait dengan situasi, semakin mungkin mereka akan
mengomunikasikan hal ini.
Grunig juga menemukan empat tipe publik berdasarkan
komunikasinya:47
1) All issue publics bersikap aktif dalam semua isu.
2) Aphathetic publics tidak memerhatikan atau tidak aktif terhadap
semua isu.
3) Single – issue public aktif pada satu atau sejumlah isu terbatas (publik
ini termasuk kelompok pro – kehidupan, kelompok lingkungan dan
kelompok penyayang binatang)
47
Elvinaro Ardianto, Op. Cit. Hlm 128
31
4) Hot – issue public Setelah semua media mengekspos hampir semua
orang dan isu menjadi topik sosial yang diperbincangkan secara luas
Seperti ditunjukan oleh teori publik dari Grunig, untuk memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh publik yang berbeda – beda, pesan harus
disusun dan disesuaikan berdasarkan beberapa aktif dan pasifnya perilaku
komunikasi mereka, serta isu apa yang penting bagi mereka. Definisi publik
yang bukan hanya mempertimbangkan faktor demografi atau psikografis
adalah definisi yang juga mencakup indikator pengenalan umum terhadap
kepentingan bersama dan pengenalan variabel situasional yang
menghubungkan individu tertentu dengan situasi spesifik atau isu spesifik.
Dengan kata lain, publik muncul dari isu atau situasi tertentu, bukan dari
berbagai situasi yang saling bersinggungan.48
2.2.1.3 Tahap Pembicaraan dan pembentukan Opini
Dalam kelompok individu yang tercipta dari publik – publik tersebut,
dalam memberikan informasi yang dibutuhkan pesan harus disusun dan
disesuaikan berdasarkan seberapa aktif dan pasifnya perilaku komunikasi
mereka, serta isu apa yang penting bagi mereka. Terdapat pembicaraan dan
48
Ibid, hlm. 129
32
yang berlanjut ke pembentukan opini. Terdapat tiga tahapan pembicaraan,
yaitu :49
a) Tahap I
Pada tahap ini, masukan masih semrawut. Ada sementara Ilmuan
menyebutkan sebagai stage of brainstorming. Ferdinand Tonnies
menyebutkan sebagai luftartigen position atau sebagai angin.
b) Tahap II
Pada tahap ini, pembicaraan mulai terarah, mulai membentuk opini
yang jelas dan menyatu. Tahap ini oleh sebagian ilmuan disebut
sebagai the stage of consolidation. Ferdinand Tonnies menyebutnya
fleissigen position.
c) Tahap III
Para Ilmuan menyebut tahap ini sebagai the solid stage. Ferdinand
Tonnies menyebutnya festigen position.
Setelah melalui tiga tahapan tersebut, hasil dari diskusi
dipertentangkan lagi oleh kelompok yang hadir dalam diskusi. Opini yang
tidak ditentang lagi, dan timbul sebagai akibat dari interaksi ini disebut opini
publik. Hal tersebut ternyata selaras dengan definisi Leo Bogart yang
menyatakan bahwa opini publik tidak timbul dari persetujuan, tetapi dari
pertentangan pendapat mengenai nilai – nilai. Mereka yang “pro” dan”kontra”
49
Helena Olii dan Novi Erlita, Op. Cit., hlm. 49
33
masing – masing mengemukakan penilaian dan pendapatnya serta
mengemukakan fakta, prinsip, harapan ataupun perasaan. Dengan tidak
disadari publik terlibat ke proses pembentukan opini publik.
2.2.1.4 Opini Publik: Direncanakan VS Tak Direncanakan
Dalam proses pembentukan opini publik, terdapat opini publik yang
direncanakan atau yang tidak direncanakan. Menurut Nurudin, Opini publik
dapat timbul karena direncanakan dan tidak direncanakan.50 Keduanya
memiliki perbedaan, apabila opini publik yang tidak direncanakan tidak
mempunyai tujuan dan target tertentu. Kehadirannya hanya sekedar karena
ada permasalahan yang harus diketahui masyarakat dan munculnya juga
secara alamiah. Dalam opini publik yang tidak direncanakan tidak diperlukan
media penyalur yang efektif agar opini itu menjadi opini publik. Sementara itu,
opini publik yang direncanakan memiliki keorganisasian, media, dan target
yang jelas. Isu muncul untuk mempengaruhi opini publik yang berkembang di
masyarakat atau sengaja meng – counter opini publik lain yang sudah di
yakini masyarakat.
2.2.1.5 Cara Kerja Opini Publik.
Menurut Redi Panuju, Untuk menjelaskan cara kerja opini publik,
terlebih dahulu perlu dibedakan pengertian antara opini publik dan
50
Ibid, hlm. 50
34
pandangan umum (general opinion). Pandangan umum relatif permanen,
sedangkan opini publik tidak bersifat permanen. Sebaliknya, opini publik
bersifat dinamis, bergeser dan berubah sesuai konteksnya51. Jadi opini publik
lebih dari sekedar kumpulan pandangan yang dianut oleh kategori kelompok
individu pada satu waktu. Opini publik tidak bisa hanya didefinisikan sebagai
sebuah kesadaran individu. Opini publik merefleksikan poses dinamis dimana
ide – ide “diekspresikan, disesuaikan dan dikompromikan dalam rangka
menuju determinasi kolektif dari suatu arah tindakan.”52
Objek yang semula merupakan pendapat umum bisa berubah menjadi
opini publik apabila nilai – nilai atau makna objek tersebut mulai bergeser dan
mengundang pro dan kontra. Dalam opini publik makna menjadi relatif karena
berbagai kepentingan yang mendorong individu memposisikan dirinya
berbeda dalam memaknai objek tertentu.
Opini yang terbentuk karena adanya aktivitas komunikasi yang
bertujuan mempengaruhi orang lain atau pihak lain. dalam prosesnya, terjadi
tawar – menawar agar pihak lain terpengaruh. Proses ini tidak jarang
menggunakan cara – cara penekanan, agitasi (provokasi), atau ancaman
(intimidasi).
51
Ibid,hlm. 50 52
Scott M.Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M.Broom, Op.Cit., hlm. 239
35
Aktivitas komunikasi ini rentan terhadap munculnya konflik yang terjadi
ketika:53
a) Konsensus / persetujuan tidak tercapai,
b) Proses penyesuaian satu sama lain tidak terjadi, dan
c) Perubahan opini sulit dilakukan.
2.2.1.6 Peranan Humas dalam Pembentukan Opini Publik
Humas adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang
lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu
individu atau organisasi / perusahaan.54 Menurut Doug Newsom dan Alan
Scott, “Humas adalah tanggung jawab dan sikap tanggap dalam kebijakan
dan informasi demi kepentingan utama lembaga bersangkutan dan
masyarkatnya.”55
Berbicara tentang syarat – syarat opini publik, tidak bisa tidak terkait
dengan semakin pentingnya peranan opini publik di masyarakat. Opini publik
dapat membuat suatu organisasi atau perusahaan tetap stabil
keberadaannya atau sudah harus bubar atau bangkrut. Suatu tatanan politik
atau pemerintah bisa pula runtuh akibat opini publik.56
53
Helena Olii dan Novi Erlita, Op. Cit.,hlm. 51 54
Elvinaro Ardianto, Op. Cit. Hlm. 9 55
Ibid, hlm 12 56
Betty RFS Soemirat, Eddy Yehuda, hlm. 3.3
36
Peranan humas dalam pembentukan opini publik dengan lebih
mengarah ke rasio daripada emosi dan naluri (insting). Kemampuan beropini
yang rasional dimiliki oleh setiap individu dan kelompok cerdas. Tugas
hubungan masyarakat adalah mengembangkan opini yang rasional,
bukannya yang bersifat emosional, terhadap isu yang kontroversial. Ketika
membentuk atau mengubah opini publik tentang hal - hal yang bersifat
kontroversial, humas menyajikan informasi yang relevan tanpa ada yang
disembunyikan atau diubah sehingga opini publik yang timbul merupakan
produk dari pengetahuan dan pemilihan atas dasar pertimbangan yang
rasional. Dukungan Informasional yang diberikan oleh humas mengacu pada
seberapa banyak pengetahuan publik terhadap objek opini.57
Humas, Broadcasting, dan Markom (Marketing Communication) harus
mengembangkan pikiran yang rasional dengan cara berikut:
a) Memberi publik lebih banyak keterangan atau penjelasan (berupa
laporan, gambar/ foto) untuk menanggapi isu yang kontroversial.
b) Memberi perhatian yang lebih besar pada individu –individu sebagai
kelompok yang menghadapi isu yang bersifat kontroversial.
57
Scott M.Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M.Broom, Op. Cit., hlm. 240
37
Jika humas, broadcasting, dan marcom tidak berbuat seperti yang di atas
maka ia akan gagal dalam tugasnya untuk menciptakan opini publik yang
mendukung misi tertentu.58
2.3 Keterkaitan antar konsep
Opini publik adalah jumlah dari pendapat individu – individu yang
diperoleh melalui perdebatan dan opini publik merupakan hasil interaksi antar
individu dalam suatu publik.59 Opini publik merupakan pengumpulan citra
yang diciptakan oleh proses komunikasi. Gambaran tentang sesuatu akan
menimbulkan banyak tafsir bagi para peserta komunikasi. Sesuatu akan
berbentuk abstrak atau konkret dan berdimensi jamak karena adanya
berbagai perbedaan penafsiran (persepsi) yang terjadi diantara peserta
komunikasi. Setiap kali jaringan komunikasi berubah, opini publik juga
berubah.
Dalam opini publik tentunya terdapat proses pembentukan opini publik.
Proses pembentukan opini publik dapat dibagi menjadi enam bagian yaitu
perbedaan opini, terbentuknya publik, tahap pembicaraan dan pembentukan
opini, opini publik yang direncanakan dan tidak direncanakan, cara kerja opini
publik dan peranan humas dalam pembentukan opini publik.
58
Helena Olii dan Novi Erlita, Op. Cit.,hlm. 52 59
Ibid, hlm. 21 - 22
38
Dalam dimensi pertama yaitu perbedaan opini publik terdapat dua
indikator yaitu faktor munculnya perbedaan opini yang terdiri dari perbedaan
pandangan terhadap fakta, perbedaan perkiraan tentang cara – cara terbaik
untuk mencapai tujuan, dan perbedaan motif untuk mencapai tujuan.
Indikator yang kedua ialah empat segi pengkajian opini publik yaitu difusi,
persistence, intensitas, reasonableness.
Dimensi kedua dari proses pembentukan opini publik ialah
terbentuknya publik. Dimensi ini memiliki satu indikator yaitu ciri – ciri publik
yang terdiri dari menghadapi isu tertentu, terlibat ke diskusi mengenai isu
tertentu, dan memiliki perbedaan opini tentang cara mengatasi isu tertentu.
Dimensi ketiga ialah tahap pembicaraan dan pembentukan opini yang
didalamnya terdapat dua indikator. Dua indikator tersebut ialah tiga tahap
pembicaraan yaitu tahap pertama, berupa masukan yang semrawut, tahap
kedua yaitu pembicaraan yang mulai terarah, dan tahap ketiga yaitu the solid
stage. Indikator yang kedua ialah pembentukan opini publik yakni
menjelaskan bahwa opini publik timbul dari pertentangan pendapat mengenai
nilai – nilai serta adanya pro dan kontra dari masing – masing individu.
Dimensi keempat yaitu opini publik yang direncanakan atau yang tidak
direncanakan. Dalam dimensi ini juga terdapat dua indikator. Indikator yang
pertama ialah opini publik yang tidak direncanakan, yaitu opini yang tidak
39
mempunyai tujuan dan target tertentu. Sementara indikator kedua ialah opini
publik yang direncanakan yaitu yang memiliki keorganisasian, media, dan
target yang jelas.
Dimensi kelima yaitu cara kerja opini publik yang didalamnya terdapat
dua indikator yaitu pandangan umum dan opini publik. Di dimensi ini
dijelaskan perbedaan antara pendapat umum yang relatif permanen.
Sementara opini publik tidak bersifat permanen melainkan bersifat dinamis,
bergeser dan berubah sesuai konteksnya
Dimensi yang keenam dalam proses pembentukan opini publik ialah
peranan humas dalam pembentukan opini publik. Di dalam dimensi ini
terdapat dua indikator yaitu opini yang rasional dan informasi yang relevan,
seorang humas harus meyajikan informasi yang relevan sehingga opini publik
timbul berdasarkan pertimbangan yang rasional.
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis
dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah –
masalah yang dapat dipecahkan. Penelitan adalah suatu metode untuk
menemukan kebenaran, sehingga penelitian juga merupakan metode berpikir
secara kritis. Maka dari itu, pengertian dari penelitian ialah sebagai berikut:
“Penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu / masalah dengan perlakuan tertentu terhadap masalah tersebut seperti memeriksa, mengusut, menelaah dan mempelajari secara cermat serta memformulasikan hipotesis sehingga diperoleh sesuatu seperti mencapai kebenaran, memperoleh jawaban atas masalah, pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya.”60
Riset memegang peranan penting dalam praktik komunikasi. Proses
komunikasi ditujukan untuk menciptakan komunikasi yang efektif. Komunikasi
yang menyaratkan adanya pertukaran informasi (sharing of information) dan
kesamaan makna (setala atau in tune) antara komunikator dengan
komunikan.61
Dalam penelitian terdapat dua pendekatan penelitian yaitu penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Strauss and
60
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi perbandingan perhitungan manual & SPSS, Jakarta : Kencana, 2014, hlm. 2 61
Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2012, hlm. 4
41
Corbin merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan –
penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik
atau cara kuantifikasi lainnya.62 Sementara itu, penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang
hasilnya dapat digeneralisasikan.63 Penelitian kuantitatif pada prinsipnya
adalah untuk menjawab masalah. Proses penelitiannya bersifat linier, dengan
langkah – langkah yang jelas, mulai dari perumusan masalah, tujuan
penelitian, konsep atau landasan teoritis, hipotesis, metode penelitian yang
dipergunakan, teknik pengumpulan data, analisis data, serta menarik
kesimpulan, dan saran – saran yang diajukan peneliti.64
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif karena penulis ingin mendeskripsikan gambaran dari proses
pembentukan opini publik di Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri
Jakarta (BEM UNJ) periode 2017 / 2018 mengenai video penyembelihan
ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram
Doni Herdaru pada 15 Februari 2017.
3.2 Metode Penelitian
Survei adalah metode penelitian dengan menggunakan kuesioner
sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh
62
Rosady Ruslan, Metode Penelitian :Public Relations dan Komunikasi, Jakarta :PT. Rajagrafindo Persada, 2010, hlm. 214 63
Rachmat Kriyantono, Op. Cit, 2012, hlm. 55 64
Rosady Ruslan, Op. Cit, hlm. 253
42
informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi
tertentu.65 Menurut Irawan Soehartono, penelitian survei adalah penelitian
pengamatan yang berskala besar pada kelompok – kelompok manusia.
Tujuan dari survei ialah untuk memberikan gambaran tentang sesuatu.66
Metode survei merupakan metode pengumpulan „data primer‟ dengan
memperolehnya secara langsung dari sumber lapangan penelitian. Biasanya
pengumpulan data atau informasi dan fakta lapangan secara langsung
tersebut melalui kuesioner (questionnair), dan wawancara (interview) baik
lisan maupun tertulis yang memerlukan adanya kontak secara tatap muka
(face to face contact) antara peneliti dengan respondennya (subjek). Data
penelitian yang sebagian besar data deskriptif berasal dari subjek yang
menyatakan opini, sikap, pandangan, pengalaman, dan penelitian
karakteristik tertentu baik secara individual maupun kelompok.67 Terdapat
empat skala pengukuran yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio. Dalam
kuesioner yang akan di sebarkan oleh penulis menggunakan skala interval.
Skala interval memungkinkan untuk menentukan jumlah jarak antar
kategori.68
Jenis penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk
menyelidiki keadaan, kondisi atau hal – hal lain yang sudah disebutkan, yang
65
Rachmat Kriyantono, Op. Cit. Hlm. 59 66
Rosady Ruslan, Op. Cit, hlm 21 67
Ibid, hlm. 22 - 23 68
W. Lawrance Neuman, Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approaches Seventh Edition, United States of America : Pearson, 2011, hlm. 217
43
hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Dalam penelitian ini
peneliti tidak melakukan apa – apa terhadap objek atau wilayah yang diteliti.
Istilah dalam penelitian, peneliti tidak mengubah, menambahkan atau
mengadakan manipulasi terhadap objek atau wilayah penelitian. Dalam
kegiatan penelitian ini, peneliti hanya memotret apa yang terjadi pada diri
objek atau wilayah yang diteliti, kemudian memaparkan apa yang terjadi
dalam bentuk laporan penelitian secara lugas, seperti apa adanya.69
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang hanya menggambarkan tentang
karakteristik (ciri – ciri individu), situasi atau sekelompok tertentu. Penelitian
ini relatif sederhana yang tidak memerlukan landasan teoritis rumit atau
pengajuan hipotesis tertentu.70
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey deskriptif melalui
penyebaran kuesioner untuk mendapatkan data serta informasi yang
diperlukan. Dalam penelitian ini penulis hanya membuat deskripsi yang relatif
sederhana tanpa memakai landasan teoritis yang rumit. Jadi, penulis hanya
menjelaskan dan menggambarkan proses pembentukan opini publik di
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ)
mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri
Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017.
69
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta, 2013, hlm. 3 70
Rosady Ruslan, Op. Cit, hlm. 12
44
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sementara itu menurut
Riduwan dan Tita Lestari mengatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan
dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian”.
Maka dari itu, populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu
wilayah dan memenuhi syarat – syarat tertentu berkaitan dengan masalah
penelitian.71 Populasi bukan hanya orang sebagai objek / subjek penelitian,
tetapi dapat juga pada benda – benda alam lainnya, dan termasuk jumlah
(kuantitas atau kualitas) tertentu yang ada pada objek / subjek yang di amati,
bahkan seluruh karakteristik tertentu yang dimiliki oleh objek atau subjek
tersebut yang akan di teliti.72
Populasi penelitian ini adalah anggota BEM UNJ yang berjumlah 140
orang dan terdiri dari tujuh departemen yakni badan pengurus harian (BPH),
departemen dalam negeri, departemen pendidikan, departemen advokasi,
departemen komunikasi dan informasi, departemen bisnis dan
kewirausahaan, dan departemen sosial politik73
71
Ridwuan, Dasar – Dasar statistika, Bandung : Alvabeta CV, 2013, hlm. 8 72
Rosady Ruslan, Op. Cit hlm. 134 73
Hasil wawancara dengan Ketua Umum BEM Universitas Negeri Jakarta, Miqdad Ramadhan, pada tanggal 25 April 2017 pukul 14.30 WIB.
45
3.3.2 Sampel
Dalam penelitian kuantitatif, representatif sampel sangat diperlukan
karena riset kuantitatif bersifat dapat digeneralisasikan. Sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti.74 Sampel merupakan bagian dari
populasi yang memiliki ciri – ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.
Sampel dapat didefinisikan sebagai anggota populasi yang dipilih dengan
menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili
populasi. Sampel dalam penelitian kuantitatif merupakan sebuah isu yang
krusial yang dapat menentukan keabsahan hasil penelitian.75 Jadi, sampel
adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri – ciri atau keadaan tertentu
yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan
tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan
menggunakan sampel yang mewakilinya76
Jumlah populasi penelitian ini ialah 140 orang anggota BEM UNJ
periode 2017 / 2018.77 Namun, sampel yang digunakan ialah 58 orang
anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode
2017 / 2018 yang dihitung menggunakan rumus slovin. Jadi, sampel dalam
penelitian ini adalah 58 orang anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 yang
tidak mengikuti demo. 74
Suharsimi Arikunto, Op. Cit. Hlm. 174 75
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif : Analisis Isi dan Analisis Data sekunder, Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2014, Hlm 77 76
Riduwan, Op. Cit. Hlm. 10 77
Hasil wawancara dengan Ketua Umum BEM Universitas Negeri Jakarta, Miqdad Ramadhan, pada tanggal 25 April 2017 pukul 14.30 WIB.
46
3.4 Unit Analisis dan Unit Observasi
3.4.1 Unit Analisis
Unit Analisis merupakan keseluruhan satuan atau unit yang akan
diteliti. Unit analisis dapat berupa individu, kelompok, organisasi, dan
keluarga.78 Unit analisis adalah satuan tertentu yang di perhitungkan sebagai
subjek penelitian.79
Unit analisis di dalam penelitian ini adalah individu, yaitu anggota
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017 / 2018.
3.4.2 Unit Observasi
Unit observasi adalah unit yang dipergunakan sebagai sumber data
yaitu dengan cara peneliti mengamati secara langsung objek yang akan teliti
oleh peneliti. Maka dari itu, Unit Observasi adalah sumber informasi tempat
kita mendapatkan informasi.80
Dalam penelitian ini, Unit observasi yang diambil penulis adalah
organisasi yaitu anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri
Jakarta.
78
Nanang Martono, Op. Cit. hlm. 76 79
Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hlm 187 80
Nanang Martono, Op. Cit, hlm. 76
47
3.5 Ukuran Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
3.5.1 Ukuran Sampel
Penelitian kuantitatif bertujuan untuk generalisasi, karena itu sampel
yang baik ialah yang memenuhi unsur representatif. Beberapa ahli
mengatakan bahwasanya ukuran besar atau kecilnya sampel tidak ada
ketentuan pasti, yang penting dalam hal ini sampel harus mewakili populasi.81
Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya,
maka digunakan rumus slovin yaitu sebagai berikut82:
n = N
1+Ne²
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalah pengambilan sampel
yang dapat ditoleransi. Konstanta ( 0,1 atau 10%). Batas kesalahan
yang ditolerir bagi setiap populasi tidak sama. Ada yang 1%, 2%, 3%,
4%, 5% atau 10%.
n = 140
1+ 140 x (10%)²
81
Rachmat Kriyantono, Op. Cit, 2012, hlm. 136 82
Rachmat Kriyantono, Op. Cit, 2012, hlm. 136
48
n = 140
1+ 140 x (0.01)
n = 140
1+ 1.4
n = 140
2.4
n = 58,3
Berdasarkan rumus slovin, ukuran sampel dari penelitian ini adalah 58.3
yang dibulatkan menjadi 58. Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
58 orang.
3.5.2 Teknik Penarikan Sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara
mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini
harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar –
benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang
sebenarnya. Ada dua macam teknik pengambilan sampling dalam penelitian
yang umum dilakukan yaitu : probability sampling dan non probability
sampling.83 Probability sampling (Sampel probabilitas, sampel berpeluang)
merupakan teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi
83
Riduwan, Op. Cit. Hlm 11
49
seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.84 Sementara
itu non probability sampling Kriyantono menjelaskan yang dimaksud
nonprobabilita adalah sampel tidak melalui teknik random (acak). Disini
semua anggota populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk
dipilih menjadi sampel, disebabkan pertimbangan-pertimbangan tertentu oleh
periset.85
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penarikan sampel
purposif. Teknik penarikan sampel purposif adalah teknik penarikan sampel
berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan
dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya.86 Teknik ini
mencangkup orang – orang yang diseleksi atas dasar kriteria – kriteria
tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset. Sedangkan orang –
orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak
dijadikan sampel.87 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 140
orang anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018.88 Namun, sampel yang
digunakan peneliti berjumlah 58 orang anggota BEM UNJ yang memiliki
karakteristik yang sudah ditentukan.
Adapun karakteristik tertentu yang peneliti ambil untuk menjadi sampel
adalah anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 yang tidak mengikuti Demo. 84
Nanang Martono, Op. Cit. Hlm. 77 85
Rachmat Kriyantono Op. Cit.,hal. 158. 86
Rosady Ruslan Op. Cit. Hlm. 157 87
Rachmat Kriyantono, Op. Cit. Hlm. 158 88
Hasil wawancara dengan Ketua Umum BEM Universitas Negeri Jakarta, Miqdad Ramadhan, pada tanggal 25 April 2017 pukul 14.30 WIB.
50
Hal tersebut di karenakan bahwa yang melakukan aksi pemotongan ayam
tersebut bukanlah BEM UNJ periode 2017 / 2018 melainkan BEM UNJ
periode 2016 / 2017. Selain itu peneliti mengambil anggota yang tidak
mengikuti demo karena peneliti ingin mengetahui pendapat anggota BEM
yang tidak terkait dalam video penyembelihan ayam dalam demo tersebut.
Sebagai anggota BEM, mereka memiliki pendapat pribadi mengenai video
penyembelihan ayam pada saat aksi demo yang dilakukan oleh BEM seluruh
Indonesia termasuk BEM UNJ. Peneliti juga ingin mengetahui apakah ada
dampak bagi masing – masing pribadi dari anggota BEM UNJ setelah
munculnya video penyembelihan ayam ini. Dalam penelitian ini, peneliti
sudah melakukan wawancara dengan ketua BEM UNJ periode 2017 / 2018,
tim pengembang wakil rektor III serta kepala humas UNJ untuk mendapatkan
informasi yang dapat menunjang penelitian.
3.6 Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan di sekretariat BEM UNJ yang berlokasi di
Gedung G lantai 1, kampus A Universitas Negeri Jakarta, Jl. Rawamangun
muka, Jakarta timur, DKI Jakarta 13220.89
89
http://www.unj.ac.id di akses pada tanggal 11 April 2017 pukul 19.04 WIB
51
3.7 Uji Instrumen
3.7.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.90 Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat. Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana
instrumen (misalnya kuesioner) akan mengukur apa yang ingin diukur.91
Validitas interval menggunakan KMO – MSA & Barlett’s test yang bisa
digunakan untuk menguji hipotesis tidak sah yang variabelnya tidak
berkorelasi dalam populasi. Test statistik kebulatan ini didasarkan pada
transformasi chi – square pada penentuan dari korelasi matriks.92 Secara
umum, nilai yang lebih besar dari 0.5 diperlukan. Hipotesis yang tidak sah,
bahwa matriks korelasi populasi adalah identitas dari matriks, di tolak oleh
Barlett’s test. Perkiraan statistik chi – square adalah 111, 314 dengan 15
derajat kebebasan, yang mana signifikan pada level 0.05.93
90
Suharsimi Arikunto, Op. Cit. Hlm. 211 91
Rachmat Kriyantono, Op. Cit. Hlm, 143 92
Naresh K. Malhotra, Marketing research : an applied orientation, United States of America: Pearson, 2010, hlm. 608 93
Ibid, hlm. 609
52
Tabel 3.1
Kriteria Penafsiran Koefisien Validitas
Koefisien Validitas Tafsiran
0,8 - 1,00 Validitas sangat tinggi (sangat baik)
0,6 - 0,8 Validitas tinggi (baik)
0,4 - 0,6 Validitas sedang
0,2 - 0,4 Validitas rendah (kurang)
0,0 - 0,2 Validitas sangat rendah
0,00 Tidak Valid
Sumber: Wahyu Agung 2010.94
Pada tabel 3.2. di atas dapat dilihat bahwa untuk mengukur nilai
koefisien validitasnya, “Di atas 0,8 berarti sangat tinggi (sangat baik)
sedangkan 0,2 berarti sangat terendah”.95
Tabel 3.2
Validitas proses pembentukan opini publik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017 / 2018. Dengan survey deskriptif :
Mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang
diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017
KMO and Bartlett's Test
n = 58
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
.739
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 1606.205
Df 561
Sig. .000
Sumber : hasil output SPSS
94
Wahyu Agung, Panduan SPSS 16.0, Yogyakarta: Gerailmu, 2010, Hal 95. 95
Ibid, hal 230.
53
Pada penelitian ini penulis menggunakan validitas untuk mengukur
antara kesesuaian hasil dengan keadaan sebenarnya saat melakukan
penelitian. Dari hasil analisis yang diperoleh nilai KMO sebesar 0.739
melebihi 0,5 maka data pada penelitian mengenai proses pembentukan opini
publik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017 /
2018 dengan survey deskriptif mengenai video penyembelihan ayam oleh
mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni
Herdaru pada 15 Februari 2017 berada pada validitas tinggi.
3.7.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula.96
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang dapat dipercaya akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.97 Reliabilitas menunjuk pada
sebuah konsistensi hasil jika pengukuran diulang dua kali atau lebih.
Coefficient alpha atau chronbach’s alpha merupakan rata-rata hasil
pembagian dari berbagai macam cara untuk membagi jarak nilai skala. Hal
penting mengenai chronbach’s alpha adalah nilai yang terkandung akan
96
Syofian Siregar, Op. Cit. Hlm 55 97
Suharsimi Arikunto, Op. Cit. Hlm. 221
54
meningkat dengan meningkatnya nomor pada skala.98 Teknik atau rumus ini
dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian
reabel atau tidak, bila jawaban yang diberikan responden berbentuk skala
seperti 1 – 3, dan 1 – 5, serta 1 – 7, atau jawaban responden yang
menginterpretasikan penilaian sikap. Kriteria suatu instrumen dikatakan
reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > dari
0,6.99
Tabel 3.3
Klasifikasi Reliabilitas
Reliabilitas (r) Kriteria
0,8 – 1,00 Sangat Tinggi
0,6 – 0,79 Tinggi
0,4 – 0,59 Sedang
0,2 – 0,39 Rendah
< 0,2 Sangat Rendah
Sumber: Suharsimi Arikunto, 2007.100
Pada Tabel 3.4. di atas standar untuk mengukur nilai koefisien
reliabilitasnya di atas 0,8 berarti memiliki nilai sangat tinggi dan kurang dari
0,2 berarti sangat rendah.101
98
Naresh K Malhotra, Op.cit., hlm. 314 99
Syofian Siregar, Op. Cit. Hlm. 57 100
Suharsimi Arikunto. Op. cit. Hal 245 101
Ibid., hal 245.
55
Tabel 3.4
Case processing proses pembentukan opini publik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017 / 2018.
Dengan Survey Deskriptif : Mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni
Herdaru pada 15 Februari 2017
Case processing summary
n = 58
N %
Cases Valid 58 100.0
Excludeda 0 .0
Total 58 100.0
Sumber : Hasil Output SPSS
Tabel 3.5
Reliability statistics summary proses pembentukan opini publik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017 / 2018. Dengan
Survey Deskriptif : Mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang
diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017
Reliability statistics
n = 58
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.894 .894 34
Sumber : Hasil Output SPSS
Berdasarkan keterangan hasil tabel reliability statistic di atas, penulis
melihat bahwa reliabilitas dari 34 pernyataan yang diajukan oleh penulis
kepada 58 responden mempunyai nilai cronbach’s alpha = 0,894 dan
cronbach’s alpha based on standardized items = 0,894. Maka data pada
56
penelitian mengenai proses pembentukan opini publik Badan Eksekutif
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017 / 2018. Dengan Survey
Deskriptif : mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15
Februari 2017 berada pada validitas dapat di katakan valid dan berada pada
validitas sangat tinggi, dapat dikatakan reliabel.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Rachmat Kriyantono mendefinisikan instrumen pengumpulan data
atau disebut saja sebagai instrumen riset adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh periset dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan itu
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.102 Berdasarkan sumbernya,
data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik pengumpulan data
primer dan sekunder yang akan dijelaskan di bawah ini.
3.8.1 Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti
langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.103
Sumber data ini bisa responden atau subjek riset, dari hasil pengisian
kuesioner, wawancara, observasi.104 Wawancara merupakan metode
102
Ibid, hal 96. 103
Syofian Siregar, Op. Cit. Hlm, 16 104
Rachmat Kriyantono, Op. Cit hal. 41-42.
57
pengumpulan data dengan cara peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan
kepada seseorang (informan atau responden).105 Wawancara dapat
dilakukan secara langsung (dengan tatap muka) dan melalui perantara
(menggunakan media komunikasi jarak jauh).106 Kuesioner adalah daftar
pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Disebut juga angket. Kuesioner
bisa dikirim melalui pos atau peneliti mendatangi secara langsung responden.
Bisa diisi saat periset datang sehingga pengisiannya didampingi periset,
bahkan periset bisa bertindang sebagai pembaca pertanyaan dan responden
tinggal menjawab berdasarkan jawaban yang disediakan. Tujuan penyebaran
angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari
responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang
tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.107 Tujuan
dari penyebaran angket adalah untuk mencari informasi yang lengkap
mengenai proses pembentukan opini publik BEM UNJ mengenai
permasalahan video pemotongan ayam di foto Presiden Jokowi – JK pada
aksi tanggal 20 Oktober 2016.
Kuesioner (angket) terbagi menjadi dua yaitu angket tertutup yaitu
pertanyaan – pertanyaan yang diberikan kepada responden sudah dalam
bentuk pilihan ganda jadi kuesioner jenis ini responden tidak diberikan
kesempatan untuk mengeluarkan pendapat. Sementara itu kuesioner terbuka
105
Syofian Siregar, Op. Cit. Hlm. 85 106
Nanang Martono, Op. Cit. Hlm. 86 107
Rachmat Kriyantono, Op. Cit. Hlm, 97
58
merupakan angket atau pertanyaan – pertanyaan yang diberikan kepada
responden yang memberikan keleluasaan kepada responden untuk
memberikan pendapat sesuai dengan keinginan mereka.108 Kuesioner yang
akan disebarkan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup dimana
responden telah diberikan alternatif jawaban oleh periset. Responden tinggal
memilih jawaban yang menurutnya sesuai dengan realitas yang dialaminya,
biasanya dengan memberikan tanda X atau √.109
3.8.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau di gunakan oleh
organisasi yang bukan pengolahannya.110 Data sekunder adalah data
penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara atau
digunakan oleh lembaga yang bukan merupakan pengolahannya, tetapi
dapat dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu.111 Data Sekunder adalah
data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder.112
Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan oleh penulis
adalah berita – berita yang dikumpulkan oleh penulis dari berbagai macam
sumber seperti dari detik.com, unjkita.com, mahasiswanews.com,
majalahsiantar.com, tribunnews.com dan juga dari twitter UNJ
@UNJ_Official.
108
Syofian Siregar, Op. Cit. Hlm, 21 109
Rachmat Kriyantono, Op. Cit., 2010, hal. 98. 110
Syofian Siregar, Op. Cit. Hlm. 16 111
Rosady Ruslan, Op. Cit. Hlm. 138 112
Rachmat Kriyantono, Op. Cit., 2010, hal. 42.
59
3.9 Teknis Analisis Data
Analisis univariat terhadap satu variabel. Jenis analisis ini dilakukan
untuk riset deskriptif, dan menggunakan statistik deskriptif. Hasil
penghitungan statistik deskriptif nantinya merupakan dasar bagi
penghitungan analisis berikutnya.113 Penelitian ini memakai satu variabel
yaitu proses pembentukan opini publik BEM UNJ. Statistik deskriptif
digunakan pada riset deskriptif, yang berupaya menggambarkan gejala atau
fenomena dari satu variabel yang diteliti tanpa berupaya menjelaskan
hubungan - hubungan yang ada. Beberapa jenis teknik yang termasuk
kategori statistik deskriptif yang sering digunakan antara lain: tabel (distribusi)
frekuensi, tendensi sentral, dan standar deviasi.114 Penelitian ini dilakukan
untuk menggambarkan fenomena proses pembentukan opini publik BEM
UNJ tanpa berupaya menjelaskan hubungan - hubungan yang ada. Dalam
penelitian ini, jenis teknik statistik deskriptif yang digunakan adalah tendensi
sentral.
Tendensi sentral adalah ukuran statistik yang menyatakan bahwa satu
skor yang dapat mewakili keseluruhan distribusi skor atau penelitian yang
diteliti. Dengan demikian, maka tendensi sentral merupakan penyederhanaan
data untuk mempermudah peneliti membuat interpretasi dan mengambil
113
Rachmat Kriyantono, Op. Cit. Hlm, 168 114
Ibid, hlm.169.
60
suatu kesimpulan.115Tendensi sentral bertujuan untuk mendapatkan ciri khas
tertentu dalam bentuk sebuah nilai bilangan yang merupakan ciri khas dari
bilangan tersebut. Ada tiga bentuk tendensi sentral yang sering digunakan
yaitu mean, median, dan modus.116Mean (nilai rata - rata) adalah nilai tengah
dari total bilangan. Modus, merupakan jenis tendensi sentral yang
menunjukkan frekuensi terbesar pada suatu kelompok data nominal tertentu.
Median, adalah nilai tengah sebuah data. Untuk mencarinya, data terlebih
dulu diurutkan.117
Pada penelitian ini penulis menggunakan tendensi sentral karena
peneliti menggunakan skala pengukuran interval. Maka, tendensi sentral
yang digunakan adalah mean dalam analisis data proses pembentukan opini
publik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta. Mean
merupakan nilai tengah dari total bilangan. Berikut adalah rumus mean:
N = ∑ fX
N
Keterangan:
f = Frekuensi
X = Nilai pengukuran
N = Banyak pengamatan
115
Agus Irianto, STATISTIK : Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya edisi kedua, Jakarta : Kencana, 2004, hlm. 25 116
Ibid, hlm. 170 117
Ibid, hlm. 171
61
3.10 Skala Pengukuran
Menurut Indriantoro dan Supomo terdapat empat macam skala yaitu:
skala nominal, ordinal, interval dan ratio.118 Skala yang digunakan penulis
untuk penelitian ini adalah skala Interval. Skala interval dapat dinyatakan
dengan angka 1 – 5 dan 7, pengukuran ini menggunakan konsep jarak
(interval) yang sama karena tidak menggunakan angka 0 sebagai awal
perhitungan dan nilai skala interval bukan angka yang absolut.119
Penulis ingin menguji proses pembentukan opini publik BEM UNJ
periode 2017 / 2018 mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa
UNJ yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017
dengan menggunakan skala interval 1 – 5. Skala 1 = Sangat Tidak Setuju
(STS), Skala 2 = Tidak Setuju (TS), Skala 3 = Netral (N), Skala 4 = Setuju
(S), Skala 5 = Sangat Setuju (SS).
3.11 Definisi Konsep
Konsep adalah suatu istilah, terdiri dari satu kata atau lebih yang
menggambarkan suatu generalisasi terhadap gejala yang berlaku umum atau
abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar
generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok, atau
individu tertentu.120
118
Rosady Ruslan Op. Cit. Hlm 204 119
Ibid, hlm. 207 120
Syofian Siregar, Op. Cit. Hlm. 9
62
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan konsep opini publik yang
kemudian diturunkan menjadi variabel. Variabel adalah konstruk yang sifat –
sifatnya telah diberi angka (kuantitatif) atau juga dapat diartikan variabel
adalah konsep yang mempunyai bermacam – macam nilai, berupa kuantitatif
maupun kualitatif yang dapat berubah – ubah nilainya.121
Variabel dalam penelitian ini adalah proses pembentukan opini publik
mahasiswa UNJ. Variabel tersebut kemudian diturunkan menjadi dimensi
yang pada penelitian ini terdapat enam dimensi. Dimensi yang pertama
adalah perbedaan opini yang diturunkan ke dalam dua indikator yakni faktor
munculnya perbedaan opini dan empat segi pengkajian opini publik. Dimensi
kedua adalah terbentuknya publik yang diturunkan dalam satu indikator yaitu
ciri – ciri publik. Ketiga, dimensi tahap pembicaraan dan pembentukan opini
publik yang memiliki dua indikator yaitu tiga tahap pembicaraan dan
pembentukan opini. Dimensi yang keempat yaitu opini publik yang
direncanakan VS tidak direncanakan. Dalam dimensi ini terdapat dua
indikator yaitu opini direncanakan dan opini tidak direncanakan. Dimensi
kelima, cara kerja opini publik yang terbagi menjadi dua indikator yaitu
pandangan umum dan opini publik. Keenam, dimensi yang terakhir adalah
peranan humas dalam pembentukan opini publik yang terbagi menjadi dua
indikator yaitu opini yang rasional dan informasi yang relevan.
121
Ibid, Hlm. 10
63
3.12 Operasionalisasi Konsep
Tabel 3.6
Operasionalisasi Konsep
PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF
MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017 / 2018 (Survey Deskriptif : Mengenai video penyembelihan ayam oleh
mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni
Herdaru pada 15 Februari 2017)
Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala
Opini Publik, Edisi Kedua, Dra. Helena Olii, M.M Novi Erlita, S.Sos., M.A.
Proses Pembentukan Opini Publik
1. Perbedaan Opini
a) Faktor munculnya perbedaan Opini
b) Empat segi Pengkajian Opini Publik
Skala Interval 1-5 5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Netral (N) 2 = Tidak Setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Terbentuknya publik
a) Ciri – ciri publik
3. Tahap Pembicaraan dan pembentukan opini
a) Tiga Tahap Pembicaraan
b) Pembentukan Opini
4. Opini publik: direncanakan VS tak direncanakan
a) Opini direncanakan b) Opini tidak
direncanakan
5. Cara Kerja Opini Publik
a) Pandangan umum b) Opini Publik
6. Peranan Humas dalam Pembentukan Opini Publik
a) Opini yang rasional b) Informasi yang
relevan
64
3.13 Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian
1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kurangnya penjelasan
konsep tentang opini publik dari sumber buku yang digunakan terkait
dengan variabel yaitu proses pembentukan opini publik yang
digunakan oleh penulis.
2. Kelemahan dalam penelitian ini ialah pengurusan surat yang memakan
waktu cukup lama.
3. Kelemahan dari penelitian ini adalah sulit dan lamanya waktu untuk
melakukan wawancara dari pihak BEM UNJ karena adanya
kesalahpahaman baik dari peneliti dengan pihak BEM UNJ periode
2017 / 2018.
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas
Negeri Jakarta (BEM UNJ).
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ)
adalah organisasi pemerintah mahasiswa (OPMAWA) ditingkat universitas,
BEM UNJ sebagai lembaga eksekutif menjalankan fungsi peran dan
kewajiban pemerintahan kemahasiswaan. Bertempat di gedung G lantai 1
ruang 104.120
BEM UNJ periode 2017 / 2018 memiliki tujuh departemen yaitu badan
pengurus harian (BPH), kepala biro bisnis dan kemitraan, kepala departemen
pendidikan, kepala departemen sosial
politik, kepala departemen komunikasi dan informasi, kepala departemen
dalam negeri dan kepala departemen advokasi.121
Berikut ini adalah tugas – tugas dari bagian – bagian departemen yang
ada di BEM UNJ. Di BPH, terdapat ketua BEM UNJ yakni Miqdad Ramadhan
yang memimpin BEM UNJ periode 2017 / 2018. Ketua BEM UNJ dibantu
dengan wakil yaitu Mohammad Hafizh. Dalam badan pengurus harian
terdapat sekertaris yang bertugas mengurus kesekertariatan dan
120
http://bemunj.com diakses pada tanggal 4 Juni 2017 pada pukul 21.42 WIB 121
ibid
66
administrasi. Bendahara yang pengelola dan penanggung jawab sistem
keuangan organisasi.
Dalam struktur organisasi terdapat biro bisnis dan kemitraan, biro ini
mengurus kemitraan yang berguna untuk mensukseskan kerjasama BEM
UNJ dengan lembaga lain.122 selanjutnya terdapat departemen pendidikan
yang bertugas untuk menciptakan – mengkaji – mengawal – ISU
PENDIDIKAN baik ditingkat kampus sampai di tingkat nasional.
Departemen selanjutnya adalah departemen sosial politik ialah
departemen yang mengurusi bidang sosial dan politik dari BEM UNJ,
mengawal kebijakan pemerintah di tingkat regional, nasional, dan
internasional serta pengabdian masyarakat.
Departemen komunikasi dan informasi bergerak dalam penyebaran
informasi, propaganda media, dan hubungan masyarakat (HUMAS).
Departemen ini mengelola akun media online BEM UNJ yaitu twitter
(BEMUNJ_OFFICIAL), web (bemunj.org), facebook (Bem Unj), dan instagram
(BEMUNJ_OFFICIAL).
Departemen dalam negeri ialah departemen yang menjadi leading
dalam segala urusan mengenai internal kampus UNJ. Fokus utamanya ialah
sistematika pola pengaderan, manajemen segala kebijakan kampus, dan tata
kelola kampus di bidang lingkungan hidup. Lalu yang terakhir ialah
departemen advokasi yakni bertanggung jawab dengan advokasi mahasiswa,
122
Instagram BEM UNJ (BEMUNJ_OFFICIAL)
67
menyaring aspirasi civitas akademika dan pelayanan kesejahteraan
mahasiswa.123
4.1.2 Visi dan Misi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri
Jakarta
A. Visi
“Menjadikan lingkungan BEM UNJ yang berperan aktif dan berkontribusi
untuk Indonesia”
B. Misi
Adapun misi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri
Jakarta ialah:
1. Berkolaborasi aktif dengan setiap organisasi di UNJ
2. Melakukan pencerdasan dalam segi sosial, politik, dan pendidikan
kepada masyarakat UNJ
3. Berperan aktif dalam kebijakan skala kampus, regional dan nasional.
4.2 Objek Kajian
4.2.1 Video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri
Jakarta
Video aksi pemotongan ayam yang melibatkan BEM UNJ telah
mengakibatkan pro dan kontra dari berbagai pihak. Pihak kontra yang
123
Ibid
68
melibatkan animal defender selaku yang mengunggah video tersebut melalui
akun instagram Doni Herdaru pada 15 Februari 2017 dan pihak yang pro
terhadap video tersebut, mayoritas adalah para mahasiswa. Namun setelah
munculnya video tersebut tanggapan yang diberikan oleh pihak UNJ hanya
melalui twitter UNJ yang mengundang pihak animal defender untuk
melakukan mediasi oleh pihak humas dan wakil rektor III Universitas Negeri
Jakarta. Sementara dari pihak BEM UNJ periode 2017 / 2018 belum
memberikan klarifikasi menanggapi video tersebut. Responden pada
penelitian ini adalah 58 orang anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 dari
jumlah populasi yaitu 140 orang anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018.124
4.3 Hasil Penelitian
Identitas responden dalam penyebaran kuesioner terdiri dari
responden laki – laki yang berjumlah 21 orang dan responden perempuan
yang berjumlah 37 orang. Hal ini dikarenakan perempuan jarang mengikuti
aksi demo sementara laki – laki kebanyakan selalu mengikuti aksi demo.
124
Hasil wawancara dengan ketua BEM UNJ periode 2017 /2018
69
4.3.1 Dimensi : Perbedaan opini
4.3.1.1 Indikator : Faktor munculnya perbedaan opini
Tabel 4.1
Terdapat perbedaan pandangan terhadap fakta video aksi pemotongan
ayam dalam demo di kalangan mahasiswa.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 33 56.9%
4.28 (Sangat Setuju)
4 = (Setuju) 14 24.1%
3 = (Netral) 6 10.3%
2 = (Tidak Setuju) 4 6.9%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 1.7%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.1 dengan pernyataan terdapat perbedaan
pandangan terhadap fakta video aksi pemotongan ayam dalam demo di
kalangan mahasiswa, rata – rata responden menyatakan sangat setuju
dengan nilai mean 4.28.
Dalam dimensi perbedaan opini terdapat faktor yang melatarbelakangi
terjadinya perbedaan opini publik tersebut. Salah satu faktornya adalah
perbedaan pandangan terhadap fakta. Perbedaan pandangan terhadap fakta
ini diakibatkan karena adanya belief kepercayaan tentang sesuatu, attitude
yaitu hal yang dirasakan oleh seseorang dan perception yakni persepsi.
Dalam hal ini terdapat perbedaan pandangan terhadap fakta video aksi
70
pemotongan ayam dalam demo di kalangan mahasiswa sangat disetujui oleh
responden dengan persentase 56,9%.
Perbedaan pandangan terhadap fakta video pemotongan ayam saat
aksi yang sudah beredar memunculkan banyak pro dan kontra. Masing –
masing mahasiswa memiliki perbedaan pandangan terhadap video tersebut.
BEM UNJ periode 2017 / 2018 yang merupakan salah satu organisasi di
tingkat universitas menyatakan sangat setuju dengan adanya perbedaan
pandangan terhadap fakta video aksi pemotongan ayam dalam demo di
kalangan mahasiswa.
Tabel 4.2
Aksi pemotongan ayam dalam video tersebut bertujuan mendukung
tercapainya pesan yang disampaikan dalam demo atas ketidaksetujuan
kinerja 2 tahun Jokowi – JK.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 36 62.1%
4.34 (Sangat Setuju)
4 = (Setuju) 11 19.0%
3 = (Netral) 7 12.1%
2 = (Tidak Setuju) 3 5.2%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 1.7%
Total 58 100.0%
Berdasarkan Tabel 4.2 pernyataan aksi pemotongan ayam dalam
video tersebut bertujuan mendukung tercapainya pesan yang disampaikan
dalam demo atas ketidaksetujuan kinerja 2 tahun Jokowi – JK. Rata – rata
responden menyatakan sangat setuju dengan mean 4.34.
71
Pernyataan tersebut dalam faktor perbedaan opini publik dikarenakan
adanya perbedaan perkiraan tentang cara – cara terbaik untuk mencapai
tujuan. Opini perorangan berkembang menjadi konsensus (kesepakatan),
dan terkristalisasi jika masyarakat dalam kelompok tertentu mempunyai
kesamaan dalam visi, ide, nilai – nilai yang dianut, latar belakang dan tujuan
yang hendak dicapai. Maka dari itu mahasiswa yang mengikuti aksi tersebut
sepakat melakukan aksi pemotongan ayam tersebut sebagai luapan
kekecewaan karena mereka tidak bisa menemui presiden Jokowi. Kemudian
munculnya video aksi pemotongan ayam yang melibatkan mahasiswa UNJ
tersebut mengakibatkan pro dan kontra dikalangan masyarakat. Dari
pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa rata – rata responden sangat setuju
dengan persentase 62,1%.
Aksi pemotongan ayam dalam video bertujuan mendukung
tercapainya pesan yang disampaikan dalam demo atas ketidaksetujuan
kinerja 2 tahun Jokowi – JK. BEM UNJ periode 2017 / 2018 menyatakan
sangat setuju terkait aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ dalam
video tersebut, karena aksi – aksi tersebut merupakan gimik yang biasa
mereka lakukan saat menjalankan demo. Walaupun begitu mereka tetap
menerima pendapat dari mahasiswa ataupun masyarakat luar yang merasa
kurang setuju terdapat aksi tersebut.
72
Tabel 4.3
Terdapat perbedaan motif antara pihak yang melakukan demo yakni
BEM - SI dengan pihak yang menyebarkan video pemotongan ayam
yaitu Animal Defender.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 21 36.2%
3.88 (Setuju)
4 = (Setuju) 19 32.8%
3 = (Netral) 11 19.0%
2 = (Tidak Setuju) 4 6.9%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 3 5.2%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.3 dengan pernyataan terdapat perbedaan motif
antara pihak yang melakukan demo yakni BEM - SI dengan pihak yang
menyebarkan video pemotongan ayam yaitu animal defender. Rata – rata
responden menyatakan sangat setuju dengan mean 3.88.
Terdapat perbedaan motif untuk mencapai tujuan dalam dimensi
perbedaan opini ini mengakibatkan Doni Herdaru yang mengatas namakan
animal defender menyebarkan video aksi pemotongan ayam ini. Perbedaan
motif ini dikarenakan adanya persepsi yang berbeda antara pihak BEM
dengan animal defender. Perbedaan ini dilatarbelakangi karena adanya
perbedaan latar belakang budaya, kebiasaan, dan adat istiadat yang dianut,
pengalaman masa lalu, nilai – nilai yang dianut serta berita – berita, pendapat
– pendapat yang berkembang di masyarakat. Maka dari itu, bisa dilihat
73
bahwa rata – rata responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan
tersebut dengan persentase 36.2%.
Responden menyatakan sangat setuju dalam pernyataan terdapat
perbedaan motif antara pihak yang melakukan demo yakni BEM – SI dengan
pihak yang menyebarkan video pemotongan ayam yaitu animal defender.
Dalam wawancara dengan tim pengembang wakil rektor UNJ dan ketua BEM
UNJ mereka mengakui bahwa adanya perbedaan pendapat yang
dilatarbelakangi permasalahan politik antara pihak UNJ dengan animal
defender.
4.3.1.2 Indikator : Empat segi pengkajian opini publik
Tabel 4.4
Pendapat yang muncul mengenai video aksi pemotongan ayam
tersebut di dominasi BEM UNJ
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata- rata
5 = (Sangat Setuju) 8 13.8%
3.07 (Netral)
4 = (Setuju) 11 19.0%
3 = (Netral) 22 37.9%
2 = (Tidak Setuju) 11 19.0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 6 10.3%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.4, dengan pernyataan pendapat yang muncul
mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut di dominasi BEM UNJ.
Rata – rata responden menyatakan netral dengan memperoleh mean 3.07.
74
Dalam dimensi perbedaan opini terdapat empat segi pengkajian opini
publik yang dijadikan pembelajaran terhadap opini publik. salah satu dari
empat segi pengkajian tersebut adalah difusi yakni opini yang timbul
merupakan suara terbanyak atau hanya dari golongan tertentu. Pernyataan
pendapat yang muncul mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut di
dominasi BEM UNJ. Dalam perkembangan opini terdapat dimensi
pengalaman masa lalu audience. Audience atau khalayak pernah memiliki
suatu pengalaman tetentu atas objek yang dibicarakan dalam hal ini video
aksi pemotongan ayam dalam demo. Kemudian, khalayak akan melakukan
penilaian yang diperkuat oleh informasi lain seperti berita dan kejadian yang
sama. Semakin tinggi dan sama pengalaman masing – masing individu akan
semakin besar pula kemungkinan terjadinya kesepakatan. Maka dari itu,
responden menyatakan netral dengan persentase 37.9%.
Responden menyatakan netral terhadap penyataan pendapat yang
muncul mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut di dominasi BEM
UNJ. Karena masing – masing dari anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018
tidak semuanya terlibat dalam aksi yang ada dalam video tersebut.
75
Tabel 4.5
Setelah sebulan munculnya video aksi pemotongan ayam tersebut,
video tersebut masih menjadi perbincangan hangat di BEM UNJ.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 44 75.9%
4.47 (Sangat Setuju)
4 = (Setuju) 7 12.1%
3 = (Netral) 1 1.7%
2 = (Tidak Setuju) 2 3.4%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 4 6.9%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.5 dengan pernyataan setelah sebulan munculnya
video aksi pemotongan ayam tersebut, video tersebut masih menjadi
perbincangan hangat di BEM UNJ. Rata – rata responden menyatakan
sangat setuju dengan perolehan nilai mean 4.47.
Dalam empat segi pengkajian opini publik terdapat persistence yaitu
berapa lama berlangsungnya isu tersebut. Pendapat ataupun kesepakatan
atas masing – masing anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 memerlukan
beberapa waktu. Lamanya waktu yang dibutuhkan sangat tergantung pada
unsur emosi anggota, kesamaan persepsi, kepercayaan atas isu yang
dibicarakan, pengalaman yang sama, dan tekanan – tekanan dari luar. Dalam
hal BEM UNJ sangat setuju terhadap pernyataan tersebut dengan
persentase 75,9%.
76
Responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan setelah
sebulan munculnya video aksi pemotongan ayam tersebut, video tersebut
masih menjadi perbincangan hangat di BEM UNJ, dikarenakan masih
banyaknya respon negatif dari sosial media instagram yang mengakibatkan
permasalahan video ini memakan waktu yang cukup lama.
Tabel 4.6
Protes - protes di social media mengenai video aksi pemotongan ayam
tersebut berdampak terhadap aktivitas BEM UNJ
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 20 34.5%
3.84 (Setuju)
4 = (Setuju) 19 32.8%
3 = (Netral) 11 19.0%
2 = (Tidak Setuju) 6 10.3%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 3.4%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.6 dengan pernyataan protes – protes di social
media mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut berdampak terhadap
aktivitas BEM UNJ. Rata – rata responden menyatakan sangat setuju dengan
memperoleh nilai mean 3.84.
Dalam pengkajian opini publik terdapat intensitas yakni seberapa kuat
dampak dari isu tertentu. Penyebaran video aksi pemotongan ayam oleh
mahasiswa UNJ ini dilakukan melalui media sosial instagram. Opini biasanya
akan berkembang lebih pesat lagi apabila suatu kejadian diekspos media
77
massa. Media massa sering disebut sebagai alat pembentukan opini publik,
baik itu melalui pilihan kata, cerita, foto yang ditampilkan, atau rekaman video
yang ditayangkan seperti video pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ.
Dalam hal ini BEM UNJ periode 2017 / 2018 sangat setuju dengan
pernyataan tersebut dengan persentase 34,5%.
Responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan protes –
protes di social media mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut
berdampak terhadap aktivitas BEM UNJ. Karena protes – protes tersebut
tidak hanya muncul di instagram Doni Herdaru selaku pengunggah video dan
juga di kolom komentar instagram BEM UNJ melainkan juga muncul di twitter
(@UNJ_Official) yang mengakibatkan pihak kampus memanggil mahasiswa
dan beberapa anggota BEM yang terlibat untuk dimintai keterangan.
Tabel 4.7
Terdapat pro dan kontra dari mahasiswa UNJ terhadap video aksi
pemotongan ayam tersebut.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 32 55.2%
4.28 (Sangat Setuju)
4 = (Setuju) 18 31.0%
3 = (Netral) 3 5.2%
2 = (Tidak Setuju) 2 3.4%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 3 5.2%
Total 58 100.0%
78
Berdasarkan tabel 4.7 dengan pernyataan terdapat pro dan kontra dari
mahasiswa UNJ terhadap aksi pemotongan ayam tersebut. Rata – rata
responden menyatakan sangat setuju dengan nilai mean 4.28.
Dalam segi pengkajian opini publik terdapat reasonableness yaitu
seberapa kuat alasan kemunculan isu tertentu. Pernyataan tersebut menjadi
alasan yang kuat munculnya permasalah video pemotongan ayam ini.
Karena disebarkan melalui instagram yang memiliki cakupan publik yang luas
maka pendapat yang berawal muncul di kolom komentar Doni Herdaru yang
merupakan pengunggah video tersebut berlanjut ke instagram BEM UNJ dan
juga twitter UNJ. Selain itu munculnya tokoh Doni Herdaru yang mengaku
sebagai pendiri animal defender dan juga Bagus Tito yang saat itu masih
menjabat sebagai ketua BEM seluruh Indonesia yang berkaitan dengan
permasalahan video ini.
Pernyataan ini mendapatkan respon sangat setuju dengan persentase
55,2% dari anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 yang merupakan periode
setelah kepemimpinan Bagus Tito yang dianggap terlibat dalam aksi
pemotongan ayam dalam video tersebut. Munculnya video pemotongan
ayam oleh mahasiswa yang mengenakan almamater UNJ serta kemunculan
nama Bagus Tito dalam permasalahan ini menarik minat mahasiswa UNJ
termasuk anggota BEM UNJ 2017 / 2018 untuk menyatakan pendapat
mereka. Baik itu pro dan kontra terhadap video tersebut.
79
4.3.2 Dimensi : Terbentuknya publik
4.3.2.1 Indikator : Ciri – ciri publik
Tabel 4.8
Terdapat birokrasi UNJ yang membahas mengenai video aksi
pemotongan ayam tersebut.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 22 37.9%
3.81 (Sangat Setuju)
4 = (Setuju) 15 25.9%
3 = (Netral) 12 20.7%
2 = (Tidak Setuju) 6 10.3%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 3 5.2%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.8 dengan pernyataan terdapat birokrasi UNJ yang
membahas mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut. Rata – rata
responden menyatakan sangat setuju dengan perolehan mean sebesar 3.81.
Dalam dimensi terbentuknya publik terdapat ciri – ciri publik yang salah
satunya adalah menghadapi isu tertentu. Di UNJ sendiri terdapat publik –
publik yang menanggapi semua isu termasuk isu video pemotongan ayam ini,
publik yang apatis terhadap isu, ada juga publik yang hanya tertarik pada
satu isu dan juga publik yang aktif ketika semua media sudah mengekspos
salah satu isu. Dari publik yang aktif itu menghadirkan kelompok – kelompok
baik itu dari mahasiswa UNJ termasuk BEM UNJ periode 2017 / 2018,
kelompok – kelompok tersebut tidak direncanakan dan bersifat alamiah yang
80
membicarakan permasalahan ini. Kelompok – kelompok kecil tersebut tidak
didirikan secara resmi dan bertemu secara spontanitas karena tertarik
membicarakan permasalah video ini.
Responden menyatakan sangat setuju dengan persentase 37.9%
terhadap pernyataan ini. Karena setelah munculnya video aksi pemotongan
ini terdapat pula kelompok – kelompok kecil yang membicarakan
permasalahan ini walaupun tidak secara detail dan menyeluruh.
Tabel 4.9
Terdapat diskusi - diskusi yang dilakukan BEM UNJ untuk mahasiswa
yang mempertanyakan aksi pemotongan ayam dalam video tersebut.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 2 3.4%
2.59 (Tidak Setuju)
4 = (Setuju) 11 19.0%
3 = (Netral) 14 24.1%
2 = (Tidak Setuju) 23 39.7%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 8 13.8%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.9 dengan pernyataan terdapat diskusi - diskusi
yang dilakukan BEM UNJ untuk mahasiswa yang mempertanyakan aksi
pemotongan ayam dalam video tersebut. Responden menyatakan tidak
setuju dengan nilai mean 2.59.
Dalam ciri – ciri publik terdapat publik yang terlibat ke diskusi
mengenai isu tertentu. Diawali dengan kelompok – kelompok kecil yang
membicarakan permasalahan video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa
81
UNJ, lambat laun kelompok – kelompok tersebut terlibat ke dalam diskusi
dimana masing – masing individu bisa mengemukakan pandangan dan saling
melemparkan argumentasi. Diskusi tersebut berjalan mengikuti konteks
kerangka pengetahuan (frame of reference) dan kerangka pengalaman
(frame of experience). Dalam hal ini yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman BEM UNJ periode 2016/2017. Sehingga banyak anggota BEM
UNJ periode 2017 / 2018 tidak setuju apabila melakukan diskusi – diskusi
karena tidak semua dari anggota BEM tersebut terlibat.
Dalam pernyataan ini, responden menyatakan tidak setuju dengan
persentase 39,7%. Hal tersebut dikarenakan BEM UNJ periode 2017 / 2018
tidak semuanya terlibat dalam aksi demo yang melibatkan pemotongan ayam
sehingga munculnya video aksi pemotongan ayam yang menarik nama BEM
UNJ periode 2017 / 2018.
Tabel 4.10
Banyaknya tanggapan dari pihak luar UNJ yang menanggapi video aksi
pemotongan ayam tersebut di media sosial BEM UNJ.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 14 24.1%
3.28 (Netral)
4 = (Setuju) 13 22.4%
3 = (Netral) 13 22.4%
2 = (Tidak Setuju) 11 19.0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 7 12.1%
Total 58 100.0%
82
Berdasarkan tabel 4.10 dengan pernyataan banyaknya tanggapan dari
pihak luar UNJ yang menanggapi video aksi pemotongan ayam tersebut di
media sosial BEM UNJ. Rata – rata responden menyatakan netral dengan
perolehan nilai mean 3.28.
Seperti yang dijelaskan bahwa publik terdiri dari publik yang aktif
terhadap semua isu, publik yang apatis, publik yang hanya aktif terhadap isu
tertentu dan publik yang aktif ketika isu tersebut sudah diekspos oleh media.
Pernyataan ini menjelaskan bahwa bukan hanya publik internal UNJ saja
seperti BEM UNJ maupun birokrasi UNJ yang menanggapi video ini
melainkan juga berasal dari luar UNJ. Mayoritas dari publik eksternal tersebut
adalah pengguna media sosial. Tanggapan – tanggapan yang diberikan oleh
publik luar UNJ mayoritas bersifat negatif.
Dalam pernyataan ini responden menyatakan netral dengan
persentase nilai 22,4%. Sebagai BEM UNJ periode 2017 / 2018, pihak BEM
UNJ bersikap netral dikarenakan mereka tidak mau memihak ke kedua belah
pihak baik itu publik eksternal maupun publik internal mereka yaitu BEM UNJ
periode sebelumnya yang terlibat langsung dalam video pemotongan ayam
tersebut.
83
4.3.3 Dimensi : Tahap pembicaraan dan pembentukan opini publik
4.3.3.1 Indikator : Tiga tahap pembicaraan
Tabel 4.11
BEM UNJ mendapatkan informasi mengenai video pemotongan ayam
tersebut pertama kali melalui media sosial instagram.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 16 27.6%
3.53 (Setuju)
4 = (Setuju) 18 31.0%
3 = (Netral) 9 15.5%
2 = (Tidak Setuju) 11 19.0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 4 6.9%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.11 dengan pernyataan BEM UNJ mendapatkan
informasi mengenai video pemotongan ayam tersebut pertama kali melalui
media sosial instagram. Rata – rata responden menyatakan setuju dengan
nilai mean 3.53.
Tahap pembicaraan terbagi menjadi tiga tahap. Tahap yang pertama
adalah ketika masukan yang didapatkan masih semrawut dan belum terarah.
Tahapan ini disebut sebagai stage of brainstroming. Sebelum pihak UNJ
memberikan pemberitahuan mengenai tersebarnya video tersebut, BEM UNJ
2017 / 2018 sudah mendapatkan informasinya melalui instagram melalui
komentar – komentar dari para pengguna yang mayoritas negatif.
84
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden sangat setuju dengan
persentase 31.0%. Responden dalam permasalahan ini adalah BEM UNJ
periode 2017 / 2018 menyatakan setuju karena informasi yang mereka dapat
pertama kali mengenai video pemotongan ayam tersebut melalui instagram.
Tabel 4.12
Terdapat kelompok - kelompok mahasiswa yang membahas video aksi
pemotongan ayam tersebut.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 6 10.3%
2.45 (Tidak Setuju)
4 = (Setuju) 8 13.8%
3 = (Netral) 8 13.8%
2 = (Tidak Setuju) 20 34.5%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 16 27.6%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.12 dengan pernyataan terdapat kelompok –
kelompok mahasiswa yang membahas video aksi pemotongan ayam
tersebut. Rata – rata responden menyatakan tidak setuju dengan mean 2.45.
Tahapan yang kedua dari tahap pembicaraan adalah bahwa
pembicaraan yang awalnya hanya berupa informasi yang belum diketahui
kebenarannya mulai terarah, mulai membentuk opini yang jelas dan menyatu.
Tahapan ini disebut sebagai the stage of concolidation. Mahasiswa UNJ
memang memiliki pendapatnya masing – masing terhadap permasalah video
pemotongan ayam ini. Namun mahasiswa tersebut tidak secara khusus
85
membuat kelompok – kelompok yang membahas secara detail mengenai
permasalahan video ini.
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan tidak setuju
dengan persentase nilai 34.5%. Hal tersebut dikarenakan para mahasiswa
tidak membicarakan secara khusus mengenai video pemotongan ayam yang
melibatkan mahasiswa UNJ.
Tabel 4.13
Adanya diskusi publik mahasiswa UNJ yang membahas video aksi
pemotongan ayam tersebut untuk memperkuat opini mahasiswa UNJ.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 13 22.4%
3.41 (Setuju)
4 = (Setuju) 17 29.3%
3 = (Netral) 14 24.1%
2 = (Tidak Setuju) 9 15.5%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 5 8.6%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.13 dengan pernyataan adanya diskusi publik
mahasiswa UNJ yang membahas video aksi pemotongan ayam tersebut
untuk memperkuat opini mahasiswa. Rata – rata responden menyatakan
setuju dengan perolehan nilai mean 3.41.
Tahapan ketiga yang merupakan tahap pembicaraan yang terakhir
disebut sebagai the solid stage dimana opini dari masing – masing individu
sudah kuat dan tidak bisa digoyahkan. Dalam hal ini BEM UNJ periode 2017 /
86
2018 menyatakan setuju apabila adanya diskusi publik dari mahasiswa UNJ
yang membahas mengenai permasalah video aksi pemotongan ayam
tersebut. Namun, diskusi tersebut tidak diadakan oleh BEM UNJ periode
2017 / 2018.
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan setuju
dengan persentase nilai 29,3%. Mahasiswa UNJ mengadakan diskusi publik
tersebut walaupun tidak diadakan oleh BEM UNJ periode 2017 / 2018
sebagai tempat untuk mengutarakan pendapat mahasiswa mengenai
permasalahan video aksi pemotongan ayam tersebut.
4.3.3.2 Indikator : Pembentukan opini
Tabel 4.14
Diperlukan fakta-fakta terkait aksi pemotongan ayam tersebut sebelum
memutuskan untuk menyebarkan video tersebut.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 7 12.1%
2.59 (Tidak Setuju)
4 = (Setuju) 8 13.8%
3 = (Netral) 7 12.1%
2 = (Tidak Setuju) 26 44.8%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 10 17.2%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.14 dengan pernyataan diperlukan fakta – fakta
terkait aksi pemotongan ayam tersebut sebelum memutuskan untuk
87
menyebarkan video tersebut. Rata – rata responden menyatakan tidak setuju
dengan perolehan nilai mean 2.59.
Suatu permasalahan seperti tersebarnya video aksi pemotongan ayam
ini bisa dikatakan opini publik ketika munculnya pro dan kontra dari berbagai
pihak. Masing – masing pihak yang pro dan kontra tersebut seharusnya
mengemukakan pendapatnya itu diikuti oleh fakta, prinsip, harapan maupun
perasaan. Namun, BEM UNJ periode 2017 / 2018 menyatakan tidak setuju
karena Doni Herdaru yang mengunggah video tersebut di instagram tanpa
diikuti keterangan ataupun fakta terkait aksi pemotongan ayam tersebut.
Berdasarkan pernyataan di atas, responden menyatakan tidak setuju
dengan persentase 44.8%. Responden berpendapat bahwa penyebaran
video tersebut tidak diikuti oleh fakta – fakta dibalik aksi pemotongan ayam
tersebut dan tanpa sepengetahuan dari pihak UNJ.
Tabel 4.15
Perbedaan pendapat antara BEM UNJ dan Animal Defender merupakan
pemicu tersebarnya video aksi pemotongan ayam.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 16 27.6%
3.83 (Setuju)
4 = (Setuju) 19 32.8%
3 = (Netral) 20 34.5%
2 = (Tidak Setuju) 3 5.2%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 58 100.0%
88
Berdasarkan tabel 4.15 dengan pernyataan perbedaan pendapat
antara BEM UNJ dan animal defender merupakan pemicu tersebarnya video
aksi pemotongan ayam. Rata – rata responden menyatakan setuju dengan
mean 3. 83.
Opini publik diawali karena adanya perbedaan pendapat dari berbagai
pihak terhadap suatu permasalahan. Opini publik tidak timbul dari
persetujuan melainkan dari pertentangan mengenai nilai – nilai yang dianut
oleh masing – masing pihak. Dalam permasalahan ini, BEM UNJ periode
2017 / 2018 menyatakan setuju dikarenakan pihak animal defender dalam hal
ini adalah Doni Herdaru memiliki pendapat yang bersebrangan BEM UNJ
2016 / 2017 yakni periode sebelumnya terkait isu politik pilkada yang saat itu
tengah memanas.
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan setuju
dengan persentase nilai 32,8%. Responden menyatakan setuju karena
mereka berpendapat bahwa Doni Herdaru dengan BEM UNJ periode 2016 /
2017 yang juga merupakan BEM saat itu memiliki perbedaan pendapat
terkait isu politik.
89
Tabel 4.16
Terdapat Pro dan Kontra dari pengguna Instagram mengenai video aksi
pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 9 15.5%
3.05 (Netral)
4 = (Setuju) 12 20.7%
3 = (Netral) 18 31.0%
2 = (Tidak Setuju) 11 19.0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 8 13.8%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.16 dengan pernyataan terdapat pro dan kontra
dari pengguna instagram mengenai video aksi pemotongan ayam oleh
mahasiswa UNJ. Rata – rata responden menyatakan netral dengan nilai
mean 3.05.
Tersebarnya video aksi pemotongan ayam di instagram memang
memunculkan pro dan kontra dari berbagai pihak termasuk dari mahasiswa
UNJ. Opini publik timbul dikarenakan adanya pro dan kontra dari berbagai
pihak karena nilai – nilai yang dianut masing – masing berbeda sehingga
memunculkan pendapat yang berbeda pula.
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan netral
dengan persentase nilai 31,0%. Hal tersebut dikarenakan dalam wawancara
dengan ketua BEM UNJ Jakarta periode 2017 / 2018, BEM UNJ menerima
90
pendapat – pendapat tersebut dikarenakan masing – masing individu
termasuk mahasiswa memiliki cara kritis yang berbeda.
4.3.4 Dimensi : Opini publik direncakan vs tidak direncanakan
4.3.4.1 Indikator : Opini direncanakan
Tabel 4.17
Penyebaran video aksi pemotongan ayam tersebut dilakukan oleh
sebuah organisasi yang bergerak di bidang perlindungan hewan yaitu
Animal Defender.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 22 37.9%
3.71 (Sangat Setuju)
4 = (Setuju) 15 25.9%
3 = (Netral) 11 19.0%
2 = (Tidak Setuju) 2 3.4%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 8 13.8%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.17 dengan pernyataan penyebaran aksi
pemotongan ayam tersebut dilakukan oleh sebuah organisasi yang bergerak
di bidang perlindungan hewan yaitu animal defender. Rata – rata responden
menyatakan sangat setuju dengan mean 3.17.
Opini publik terbagi menjadi dua yakni opini publik yang direncanakan
dan opini publik yang tidak direncanakan. Salah satu faktor dari opini publik
yang direncanakan adalah memiliki keorganisasian. Animal defender adalah
sebuah organisasi yang bergerak di bidang perlindungan hewan. Jadi apabila
ada hal – hal yang berkaitan dengan penyiksaan hewan maka animal
91
defender seharusnya melindungi hewan – hewan terlantar tersebut BEM
UNJ menyatakan sangat setuju dikarenakan Doni Herdaru yang mengunggah
video aksi pemotongan hewan ini mengatas namakan sebagai animal
defender.
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan sangat
setuju dengan persentase nilai 37,9%. Responden berpendapat bahwa
pengunggah video tersebut mengatas namakan animal defender sebagai
sebuah organisasi yang bergerak di bidang perlindungan hewan.
Tabel 4.18
Penyebaran video pemotongan ayam tersebut dilatarbelakangi oleh
kepentingan organisasi Animal Defender
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 23 39.7%
4.02 (Setuju)
4 = (Setuju) 18 31.0%
3 = (Netral) 14 24.1%
2 = (Tidak Setuju) 1 1.7%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 3.4%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.18 dengan pernyataan penyebaran video
pemotongan ayam tersebut dilatarbelakangi oleh kepentingan organisasi
animal defender. Rata – rata responden menyatakan setuju dengan mean
4.02.
92
Karena opini publik yang direncanakan memiliki keorganisasian, diikuti
oleh video yang diunggah oleh Doni Herdaru yang merupakan salah satu
anggota dari animal defender, maka responden menyatakan setuju apabila
tersebarnya video pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini diikuti oleh
kepentingan dari Doni Herdaru dan juga animal defender.
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan setuju
dengan persentase nilai 39,7%. BEM UNJ berpendapat bahwa organisasi
dari animal defender memiliki kepentingan tersendiri dari diunggahnya video
pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ, hal tersebut juga diikuti oleh
perbedaan pendapat dari kedua belah pihak terkait isu politik.
Tabel 4.19
Target utama dari video aksi pemotongan ayam tersebut ialah
mahasiswa yang menggunakan instagram
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 2 3.4%
2.53 (Tidak Setuju)
4 = (Setuju) 12 20.7%
3 = (Netral) 12 20.7%
2 = (Tidak Setuju) 21 36.2%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 11 19.0%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4. 19 dengan pernyataan target utama dari video
aksi pemotongan ayam tersebut ialah mahasiswa yang menggunakan
93
instagram. Rata – rata responden menyatakan tidak setuju dengan mean
2.53.
Salah satu faktor lain opini publik yang direncanakan adalah adanya
target yang jelas. BEM UNJ periode 2017 / 2018 menyatakan tidak setuju
dikarenakan cakupan dari pengguna instagram bukan hanya mahasiswa
melainkan juga masyarakat luas. Jadi target dari video pemotongan ayam
oleh mahasiswa UNJ ini bukan hanya mahasiswa melainkan juga pengguna
media sosial lain.
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan tidak setuju
dengan persentase 36,2%. Instagram adalah media sosial dengan pengguna
terbanyak dan bukan hanya mahasiswa saja.
4.3.4.2 Indikator : Opini tidak direncanakan
Tabel 4.20
Tersebarnya video aksi pemotongan hewan tersebut dikarenakan
adanya salah satu anggota dari Animal Defender yang menggugah aksi
tersebut ke instagram
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 21 36.2%
3.98 (Setuju)
4 = (Setuju) 21 36.2%
3 = (Netral) 11 19.0%
2 = (Tidak Setuju) 4 6.9%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 1.7%
Total 58 100.0%
94
Berdasarkan tabel 4.20 dengan pernyataan tersebarnya video aksi
pemotongan hewan tersebut dikarenakan adanya salah satu anggota dari
animal defender yang mengunggah aksi tersebut ke instagram. Rata – rata
responden menyatakan setuju dengan memperoleh mean 3.98.
Berkebalikan dengan opini yang direncanakan, opini yang
direncanakan tidak mengatas namakan organisasi. Namun dalam
permasalahan video pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ, orang yang
mengunggah video tersebut yakni Doni Herdaru mengaku berasal dari salah
satu organisasi yang bergerak di bidang perlindungan hewan.
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan setuju
dengan persentase 36,2%. Karena video aksi pemotongan ayam yang
dilakukan oleh mahasiswa UNJ tersebut diunggah melalui akun instagram
Doni Herdaru @doniherdaru yang merupakan anggota dari animal defender.
Tabel 4.21
Klarifikasi BEM UNJ periode 2017 / 2018 diperlukan untuk menanggapi
video aksi pemotongan ayam tersebut.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 6 10.3%
2.53 (Tidak Setuju)
4 = (Setuju) 7 12.1%
3 = (Netral) 11 19.0%
2 = (Tidak Setuju) 22 37.9%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 12 20.7%
Total 58 100.0%
95
Berdasarkan tabel 4.21, dengan pernyataan klarifikasi BEM UNJ
periode 2017 / 2018 diperlukan untuk menanggapi video aksi pemotongan
ayam tersebut. Rata – rata responden tidak setuju dengan mean 2.53.
Selain animal defender organisasi lain yang terlibat adalah BEM UNJ.
Dalam demo pada tanggal 20 Oktober 2017 diikuti oleh BEM UNJ dan juga
BEM Seluruh Indonesia. Dalam video tersebut, terlihat bahwa mahasiswa
UNJ terlibat dalam aksi pemotongan ayam tersebut. Namun, sampai video
aksi pemotongan ayam tersebut tersebar belum ada sama sekali klarifikasi
dari BEM UNJ.
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan tidak setuju
dengan persentase 37,9%. Hal tersebut karena BEM UNJ yang terlibat
dalam aksi pemotongan ayam yang ada di video tersebut adalah BEM UNJ
periode 2016/2017 bukan periode 2017 / 2018 yang menjabat saat ini.
Tabel 4.22
Video aksi pemotongan ayam tersebut ditujukan untuk semua
kalangan masyarakat yang menggunakan social media terutama
Instragram.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 17 29.3%
3.67 (Setuju)
4 = (Setuju) 22 37.9%
3 = (Netral) 7 12.1%
2 = (Tidak Setuju) 7 12.1%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 5 8.6%
Total 58 100.0%
96
Berdasarkan tabel 4.22 dengan pernyataan video aksi pemotongan
ayam tersebut ditujukan untuk semua kalangan masyarakat yang
menggunakan social media terutama Instragram. Rata – rata responden
menyatakan setuju dengan nilai mean 3.67.
Dalam opini publik yang tidak direncanakan target yang dimiliki pun
tidak jelas dan tidak memiliki kriteria tertentu. Media yang digunakan bisa dari
media apapun. Dalam penyebaran video aksi pemotongan ayam ini melalui
media sosial Instagram dengan jumlah cakupan audiens yang luas, sehingga
sangat sulit untuk menentukan target – target tertentu. Maka dari itu,
responden menyatakan setuju untuk pernyataan ini.
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan setuju
dengan persentase nilai 37,9%. Karena video aksi pemotongan ayam oleh
mahasiswa UNJ ini tidak memiliki target yang jelas. Dari komentar –
komentar audiens yang terdapat di instagram Doni Herdaru pun seluruhnya
berasal dari semua kalangan pengguna instagram.
97
4.3.4 Dimensi : Cara kerja opini publik
4.3.4.1 Indikator: Pandangan umum
Tabel 4.23
Pendapat mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut bersifat
permanen karena memakan waktu yang lama.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 7 12.1%
2.55 (Tidak Setuju)
4 = (Setuju) 7 12.1%
3 = (Netral) 5 8.6%
2 = (Tidak Setuju) 31 53.4%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 8 13.8%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.23 dengan pernyataan pendapat mengenai video
aksi pemotongan ayam tersebut bersifat permanen karena memakan waktu
yang lama. Rata – rata responden menyatakan tidak setuju dengan nilai
mean 2.55.
Pandangan umum berbeda dengan opini publik. Pandangan umum
relatif permanen yakni memakan waktu yang lama dan sulit untuk di gantikan.
Pandangan umum juga hanya berupa kumpulan dari pandangan –
pandangan yang terjadi pada satu waktu. Karena menimbulkan pro dan
kontra maka video aksi pemotongan ayam ini tidak bisa disebut sebagai
pandangan umum saja dan juga permasalahan video aksi pemotongan ayam
ini tidak bersifat permanen.
98
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden tidak setuju dengan
persentase nilai 53,4%. Pandangan dari masing – masing anggota BEM UNJ
periode 2017 / 2018 terkait video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa
UNJ ini tidak memakan waktu yang sangat lama.
Tabel 4.24
Perbedaan sudut pandang dari Video Aksi pemotongan ayam dapat merubah opini publik yang sudah tercipta di BEM UNJ periode 2017 /
2018.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 15 25.9%
3.55 (Netral)
4 = (Setuju) 10 17.2%
3 = (Netral) 27 46.6%
2 = (Tidak Setuju) 4 6.9%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 3.4%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.24 dengan pernyataan tersebarnya video
pemotongan ayam tersebut memunculkan perbedaan pandangan dari
masing - masing anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018. Rata – rata
responden menyatakan netral dengan nilai mean 3.55.
Pandangan umum bersifat permanen dan sulit untuk berubah. Tetapi
dalam hal ini perbedaan sudut pandang bisa mengubah opini yang sudah
ada karena opini bukan hanya sekedar kumpulan pandangan. Karena opini
terbentuk melalui aktivitas komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi
99
orang lain. Sehingga opini masing – masing anggota BEM UNJ periode 2017
/ 2018 masih bisa berubah.
Berdasarkan pernyataan tersebut responden menyatakan netral
dengan persentase 46,6%. Hal tersebut karena video aksi pemotongan ayam
oleh mahasiswa UNJ bukan pandangan umum melainkan opini yang masih
bisa berubah – ubah. Tergantung pendapat dari masing – masing anggota
BEM UNJ periode 2017 / 2018.
Tabel 4.25
Anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 memiliki pandangan yang sama
mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 9 15.5%
2.91 (Netral)
4 = (Setuju) 10 17.2%
3 = (Netral) 16 27.6%
2 = (Tidak Setuju) 13 22.4%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 10 17.2%
Total 58 100.0%
Berdasakan tabel 4.25 dengan pernyataan anggota BEM UNJ periode
2017 / 2018 memiliki pandangan yang sama mengenai video aksi
pemotongan ayam tersebut. Rata – rata responden menyatakan netral
dengan nilai mean 2.91.
Pandangan umum ialah pandangan yang dianut oleh kategori
kelompok pada satu waktu. Pandangan anggota BEM UNJ periode 2017 /
100
2018 mayoritas sama dan hanya ada beberapa pandangan yang berbeda.
Karena perbedaan itulah video aksi pemotongan ayam ini merupakan opini
publik karena lebih dari sekedar pandangan umum suatu kelompok dan juga
menciptakan pro dan kontra.
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan netral
dengan persentase nilai 27,6%. Dalam pernyataan ini responden
menyatakan netral karena walaupun masih berbeda pendapatnya, tapi
mayoritas mereka memiliki pendapat yang sama. Karena masih adanya
pendapat yang dipengaruhi oleh satu sama lain dari masing – masing
anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018.
4.3.4.2 Indikator : Opini Publik
Tabel 4.26
Isu hangat lain dapat menggantikan pro dan kontra dari video aksi
pemotongan ayam tersebut yang videonya sudah tersebar di instagram.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 5 8.6%
2.48 (Tidak Setuju)
4 = (Setuju) 8 13.8%
3 = (Netral) 6 10.3%
2 = (Tidak Setuju) 30 51.7%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 9 15.5%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.26 dengan pernyataan isu hangat lain dapat
menggantikan pro dan kontra dari video aksi pemotongan ayam tersebut
101
yang videonya sudah tersebar di instagram. Rata – rata responden
menyatakan tidak setuju dengan mean 2.48.
Opini publik memiliki sifat bergeser, namun bukan berarti karena ada
isu hangat lain saja. Dengan berjalannya waktu opini publik dari video aksi
pemotongan ayam ini bisa berganti tanpa harus menggunakan isu lain,
bergantung pada seberapa sering individu termasuk masing – masing
anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 membicarakan permasalahan ini.
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan tidak setuju
apabila isu video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini bisa
tergantikan jika ada isu hangat lain yang diperbincangkan. Pernyataan tidak
setuju dari responden memiliki persentase 51,7%.
Tabel 4.27
Opini yang tercipta mengenai video aksi pemotongan ayam ini berubah
seiring berjalannya waktu.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 17 29.3%
3.53 (Setuju)
4 = (Setuju) 18 31.0%
3 = (Netral) 8 13.8%
2 = (Tidak Setuju) 9 15.5%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 6 10.3%
Total 58 100.0%
102
Berdasarkan tabel 4.27 dengan pernyataan opini yang tercipta
mengenai video aksi pemotongan ayam ini berubah seiring berjalannya
waktu. Rata – rata responden menyatakan setuju dengan nilai mean 3.52.
Opini publik bersifat bergeser dan dinamis. Bersifat bergeser adalah
dapat tergantikan dan tidak permanen. Bersifat dinamis yaitu ide – ide dari
individu dapat diekspresikan, disesuaikan dan dikompromikan. Pendapat
mengenai video aksi pemotongan ayam oleh BEM UNJ periode 2017 / 2018
ini berbeda tergantung masing – masing anggota BEM UNJ periode 2017 /
2018 mengekpresikannya sesuai dengan nilai – nilai yang dianut.
Berdasarkan pernyataan di atas responden menyatakan setuju
dengan persentase 31,0%. Karena opini publik bersifat dinamis dan bergeser
sehingga dapat berubah seiring berjalannya waktu.
Tabel 4.28
Tersebarnya video pemotongan ayam tersebut memunculkan
perbedaan pandangan dari masing - masing anggota BEM UNJ periode
2017 / 2018.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 8 13.8%
3.48 (Setuju)
4 = (Setuju) 29 50.0%
3 = (Netral) 10 17.2%
2 = (Tidak Setuju) 5 8.6%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 6 10.3%
Total 58 100.0%
103
Berdasarkan tabel 4.28 dengan pernyataan tersebarnya video
pemotongan ayam tersebut memunculkan perbedaan pandangan dari
masing - masing anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018. Rata – rata
responden menyatakan setuju dengan nilai mean 3.48.
Objek yang semula merupakan pendapat umum bisa berubah menjadi
opini publik apabilai nilai – nilai objek mengundang pro dan kontra. Dalam
opini publik makna menjadi relatif karena berbagai kepentingan yang
mendorong individu memposisikan dirinya berbeda dalam memaknai objek
tertentu. Video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa Universitas Negeri
Jakarta menimbulkan pro dan kontra baik dengan publik eksternal maupun
publik internal BEM UNJ periode 2017 / 2018 karena perbedaan pendapat
dari masing – masing individu.
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan setuju
dengan persentase nilai 50,0%. Karena masing – masing anggota BEM UNJ
memiliki pendapat yang berbeda terkait permasalahan video aksi
pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ.
104
4.3.6 Dimensi : Peranan humas dalam pembentukan opini publik
4.3.6.1 Indikator : Opini yang rasional
Tabel 4.29
Humas UNJ memberikan opini yang rasional terhadap tersebarnya
video aksi pemotongan ayam tersebut.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 8 13.8%
2.52 (Tidak Setuju)
4 = (Setuju) 3 5.2%
3 = (Netral) 14 24.1%
2 = (Tidak Setuju) 19 32.8%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 14 24.1%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.29 dengan pernyataan humas UNJ memberikan
opini yang rasional terhadap tersebarnya video aksi pemotongan ayam
tersebut. Rata – rata responden tidak setuju dengan nilai mean 2.52.
Salah satu tugas humas adalah memberikan opini yang rasional
bukannya yang bersifat emosional, terhadap isu yang kontroversial walaupun
terkait dengan institusi tempatnya bekerja. Dalam permasalahan video aksi
pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini, humas berperan sebagai
mediator antara kedua belah pihak.
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan tidak setuju
dengan persentase niliai 32,8%. Hal ini karena humas tidak mengutarakan
105
opini mereka dan hanya menjadi mediator ketika pihak animal defender
diundang ke UNJ.
Tabel 4.30
Humas UNJ bersikap kooperatif kepada kedua belah pihak yaitu pihak
animal defender yang menyebarkan video dan BEM UNJ.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 6 10.3%
2.57 (Tidak Setuju)
4 = (Setuju) 9 15.5%
3 = (Netral) 9 15.5%
2 = (Tidak Setuju) 22 37.9%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 12 20.7%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.30, dengan pernyataan humas UNJ bersikap
kooperatif kepada kedua belah pihak yaitu pihak animal defender yang
menyebarkan video dan BEM UNJ. Rata – rata responden menyatakan tidak
setuju dengan mean 2.57.
Opini publik dapat membuat suatu organisasi atau perusahaan tetap
stabil keberadaannya atau sudah harus bubar atau bangkrut. Suatu tatanan
politik atau pemerintah bisa pula runtuh akibat opini publik. Salah satu cara
dalam mengembangkan pikiran yang rasional adalah dengan memberi
perhatian yang lebih besar pada individu – individu sebagai kelompok yang
menghadapi isu yang bersifat kontroversial.
106
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden menyatakan tidak setuju
dengan persentase nilai 37,9%. Hal ini menjelaskan bahwa UNJ dirasa hanya
bersikap kooperatif terhadap satu pihak saja yakni animal defender.
Tabel 4.31
Humas UNJ menerima pihak animal defender yang meminta penjelasan
dari pihak UNJ perihal video aksi pemotongan ayam.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 11 19.0%
3.40 (Netral)
4 = (Setuju) 14 24.1%
3 = (Netral) 22 37.9%
2 = (Tidak Setuju) 9 15.5%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 3.4%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.31 dengan pernyataan humas UNJ menerima
pihak animal defender yang meminta penjelasan dari pihak UNJ perihal
video aksi pemotongan ayam. Rata – rata responden menyatakan netral
dengan mean 3.40.
Salah satu cara lain dari mengembangkan pikiran yang rasional ialah
dengan memberi publik lebih banyak keterangan atau penjelasan (berupa
laporan/foto) untuk menanggapi isu karena humas bertanggung jawab dalam
informasi demi kepentingan utama institusi yang bersangkutan.
Berdasarkan pernyataan di atas, responden menyatakan netral
dengan persentase 37,9%. Respoden merasa humas memberikan respon
107
yang positif terhadap animal defender dengan memberikan informasi
berkaitan dengan masalah video aksi pemotongan ayam kepada pihak
animal defender. Walaupun respon yang sama belum diberikan ke BEM UNJ
periode 2017 / 2018.
4.3.6.2 Indikator : Informasi yang relevan
Tabel 4.32
Humas UNJ berkoordinasi dengan BEM UNJ melalui pemberian
informasi yang relevan mengenai isu video aksi pemotongan ayam
tersebut.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 6 10.3%
2.59 (Tidak Setuju)
4 = (Setuju) 5 8.6%
3 = (Netral) 14 24.1%
2 = (Tidak Setuju) 25 43.1%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 8 13.8%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.32 dengan pernyataan humas UNJ berkoordinasi
dengan BEM UNJ melalui pemberian informasi yang relevan mengenai isu
video aksi pemotongan ayam tersebut. Rata – rata responden menyatakan
tidak setuju dengan mean 2.59.
Humas harus bersikap netral tanpa harus melibatkan emosi walaupun
bersangkutan dengan institusi tersebut. Humas harus menyajikan informasi
yang sesuai dengan fakta dan tidak ada yang disembunyikan. Namun, humas
108
UNJ dalam permasalahan video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa
UNJ ini hanya memberikan informasi yang berkaitan kepada animal defender
saja.
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden merasa tidak setuju
dengan persentase nilai 43,1%. Bisa dilihat dari kurangnya koordinasi antara
Humas dari institusi yang dengan BEM UNJ periode 2017 / 2018 terkait
permasalahan video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ.
Tabel 4.33
Humas memberikan penjelasan berdasarkan fakta mengenai video aksi
pemotongan ayam tersebut.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 11 19.0%
3.28 (Netral)
4 = (Setuju) 14 24.1%
3 = (Netral) 18 31.0%
2 = (Tidak Setuju) 10 17.2%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 5 8.6%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.33 dengan pernyataan humas memberikan
penjelasan berdasarkan fakta mengenai video aksi pemotongan ayam
tersebut. Rata – rata responden menyatakan netral dengan mean 3.28.
Humas harus memberikan dukungan informasional yang mengacu
pada seberapa banyak pengetahuan publik terhadap objek opini. Jadi
109
informasi yang diberikan tidak boleh ada yang disembunyikan dan berasal
dari pengetahuan serta pemilihan atas dasar pertimbangan yang rasional.
Pada pernyataan tersebut, responden menyatakan netral dengan
persentase 31,0%. Karena humas dari institusi yang terkait sudah
memberikan informasi yang sesuai dengan fakta yang kebenarannya sudah
dipastikan oleh pihak – pihak yang terlibat dalam video aksi pemotongan
ayam oleh mahasiswa UNJ.
Tabel 4.34
Pihak Humas UNJ memberikan perhatian besar terhadap mahasiswa
UNJ dalam menghadapi isu penyebaran video aksi pemotongan ayam
tersebut.
n = 58
Pernyataan Frekuensi Persentase Mean
5 = (Sangat Setuju) 7 12.1%
2.59 (Tidak Setuju)
4 = (Setuju) 7 12.1%
3 = (Netral) 6 10.3%
2 = (Tidak Setuju) 31 53.4%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 7 12.1%
Total 58 100.0%
Berdasarkan tabel 4.34 dengan pernyataan pihak humas UNJ
memberikan perhatian besar terhadap mahasiswa UNJ dalam menghadapi
isu penyebaran video aksi pemotongan ayam tersebut. Rata – rata
responden menyatakan tidak setuju dengan mean 2.59.
Humas harus memberikan perhatian yang besar pada individu –
individu atau kelompok yang masih ada kaitannya dengan permasalahan
110
video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ. Dalam masalah ini,
humas hanya melakukan diskusi tertutup dengan wakil rektor III bidang
kesiswaan, dekan fakultas yang terlibat yakni Fakultas Ekonomi dan Fakultas
Ilmu Sosial, serta orang tua dari mahasiswa yang terdapat dalam video
tersebut.
Berdasarkan pernyataan tersebut, responden tidak setuju dengan
persentase 53,4%. Hal tersebut menjelaskan bahwa humas UNJ tidak
mengajak mahasiswa untuk berdiskusi atau sekedar bertukar pendapat
karena diskusi yang dilakukan bersifat tertutup. Maka dari itu bisa dilihat
bahwa humas kurang memberikan perhatian terhadap mahasiswa UNJ.
111
4.4 Analisa Penelitian
4.4.1 Analisis Mean per Dimensi
Tabel 4.35
Tabel Mean Per Dimensi
PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017 / 2018
(Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh Mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada
15 Februari 2017)
n = 58
No Dimensi Mean
1 Perbedaan Opini 4.04
2 Terbentuknya Publik 3.22
3 Tahap Pembicaraan Dan Pembentukan Opini Publik 3.14
4 Opini Publik Direncakan VS Tidak Direncanakan 3.43
5 Cara Kerja Opini Publik 3.09
6 Peranan Humas dalam Pembentukan Opini Publik 2.82
Tabel di atas merupakan hasil dari nilai mean per dimensi yang terdiri
dari enam dimensi yaitu dimensi perbedaan opini dengan nilai mean sebesar
4.04, dimensi terbentuknya publik dengan nilai mean sebesar 3.22, dimensi
tahap pembicaraan dan pembentukan opini publik dengan mean sebesar
3.14, dimensi opini yang direncanakan VS tidak direncanakan 3.43, dimensi
cara kerja opini publik dengan nilai mean sebesar 3.09, dan dimensi peranan
humas dalam pembentukan opini publik dengan perolehan nilai mean
sebesar 2.82. Dalam tabel di atas dapat dilihat mean tertinggi berada pada
112
dimensi perbedaan opini dan dimensi terendah berada pada dimensi peranan
humas dalam pembentukan opini publik.
Dimensi perbedaan opini sebagai dimensi dengan nilai mean tertinggi
memiliki dua indikator yaitu faktor munculnya perbedaan opini dan empat
segi pengkajian opini publik. Sementara itu, nilai mean terendah terdapat
pada dimensi peranan humas dalam pembentukan opini publik yang memiliki
dua indikator yaitu opini yang rasional dan informasi yang relevan.
Diagram 4.1
Diagram Mean Per Dimensi
PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017 / 2018
(Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni
Herdaru pada 15 Februari 2017)
n = 58
Gambar di atas merupakan hasil penyebaran kuesioner kepada
responden BEM UNJ periode 2017 / 2018 sebanyak 58 orang dengan 34
pernyataan. Dimensi tertinggi terdapat pada satu dimensi yaitu perbedaan
4,04 3,22 3,14 3,43
3,09 2,82
1
2
3
4
5
Perb
ed
aan
Opin
i
Terb
entu
kn
ya P
ub
lik
Ta
hap
Pem
bic
ara
an D
an
Pem
bentu
ka
n O
pin
i…
Opin
i P
ublik
Dire
ncakan
VS
Tid
ak
Dire
ncana
ka
n
Ca
ra K
erja
Opin
i P
ublik
Pera
na
nH
um
as
da
lam
Pem
bentu
ka
n O
pin
i…
Dimensi
113
opini yang memiliki dua indikator yaitu faktor munculnya perbedaan opini
publik dan empat segi pengkajian opini publik. Dalam dimensi tersebut, rata-
rata para responden menjawab sangat setuju.
Namun, dimensi terendah terdapat pada peranan humas dalam
pembentukan opini publik yang memiliki dua indikator yaitu opini yang
rasional dan informasi yang relevan. Dalam dimensi tersebut, rata – rata
responden menjawab tidak setuju.
4.4.2 Analisis mean per indikator
Tabel 4.36
Tabel Mean Per Indikator
PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017 / 2018
(Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni
Herdaru pada 15 Februari 2017)
n = 58
No Indikator Rata – rata
1 Faktor Munculnya Perbedaan Opini 4.17
2 Empat Segi Pengkajian Opini Publik 3.91
3 Ciri – Ciri Publik 3.22
4 Tiga Tahap Pembicaraan 3.13
5 Pembentukan Opini 3.16
6 Opini Direncanakan 3.47
7 Opini Tidak Direncanakan 3.40
8 Pandangan Umum 3.01
9 Opini Publik 3.17
10 Opini Yang Rasional 2.83
11 Informasi yang relevan 2.82
114
Tabel di atas memperlihatkan hasil dari mean per indikator yang terdiri
dari sebelas indikator. Indikator dengan perolehan nilai mean tertinggi
terdapat pada indikator faktor munculnya perbedaan opini publik, sedangkan
indikator dengan nilai mean terendah terletak pada pada indikator informasi
yang relevan.
Pada indikator dengan mean tertinggi yakni faktor munculnya opini
publik merupakan indikator dari dimensi perbedaan opini. Pernyataan dari
indikator yaitu “aksi Pemotongan ayam dalam video tersebut bertujuan untuk
mendukung tercapainya pesan yang disampaikan dalam demo atas
ketidaksetujuan kinerja 2 tahun Jokowi - JK”, banyak respoden yang
menjawab sangat setuju dengan nilai mean 4.34.
Pada indikator informasi yang relevan dengan nilai mean terendah
merupakan indikator dari dimensi peranan humas dalam pembentukan opini
publik. Salah satu pernyataan dari indikator ini yaitu “pihak humas UNJ
memberikan perhatian besar terhadap mahasiswa UNJ dalam menghadapi
penyebaran video aksi pemotongan ayam tersebut”, banyak responden yang
menyatakan tidak setuju dengan nilai mean 2.59 dengan persentase nilai
53,4%. Hal tersebut dikarenakan BEM UNJ periode 2017 / 2018 merasa
adanya pilih kasih dari pihak humas dan birokrat terkait masalah video
tersebut.
115
Diagram 4.2
Mean Per indikator
PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017 / 2018
(Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni
Herdaru pada 15 Februari 2017)
n = 58
Gambar di atas merupakan hasil dari penyebaran kuesioner kepada
responden yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta
periode 2017 / 2018 sebanyak 58 orang dengan 34 pernyataan. Dapat dilihat
bahwa terdapat satu indikator dengan nilai mean tertinggi yaitu indikator
faktor munculnya perbedaan opini dengan rata – rata jawaban responden
adalah sangat setuju.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Badan Eksekutif Mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta dalam melakukan aksi demo selalu di ikuti oleh
aksi – aksi teatrikal seperti yang ada pada video aksi pemotongan ayam oleh
4,17 3,91 3,22 3,13 3,16
3,47 3,40 3,01 3,17
2,83 2,82
1
2
3
4
5
Fakto
rM
unculn
ya…
Em
pa
t S
egi
Peng
ka
jian…
Ciri -
Ciri
Publik
Tig
a T
ahap
Pem
bic
ara
an
Pem
bentu
kan
Opin
i
Opin
iD
ire
ncana
ka
n
Opin
i T
ida
kD
ire
ncana
ka
n
Pand
ang
an
Um
um
Opin
i P
ublik
Opin
i Y
ang
Ra
sio
na
l
Info
rma
si
yang
rele
va
n
Indikator
116
mahasiswa UNJ. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang menyatakan
sangat setuju pada pernyataan kuesioner yaitu aksi pemotongan ayam dalam
video tersebut bertujuan mendukung tercapainya pesan yang disampaikan
dalam demo atas ketidaksetujuan kinerja 2 tahun Jokowi – JK.
Namun, indikator dengan nilai mean terendah yaitu peranan humas
dalam pembentukan opini publik dengan rata – rata jawaban responden
adalah tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa Badan Eksekutif Mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta periode 2017 / 2018 tidak diberikan perhatian
besar oleh humas dalam menghadapi isu penyebaran video aksi pemotongan
ayam oleh mahasiswa UNJ.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan konsep opini publik yang merupakan
kumpulan ungkapan opini banyak individu yang terikat dalam satu kelompok
yang mempunyai tujuan, aspirasi, kebutuhan dan keinginan yang sama.
Orang – orang yang berminat atau memiliki kepentingan pribadi terhadap
suatu isu, yang mungkin terkena dampak isu tersebut, membentuk opini
mengenai hal khusus tersebut. Seorang public relations harus memahami
opini publik. Maka dari itu public relations harus mengevaluasi secara berkala
tentang opini yang beredar dalam segmentasi publiknya.
Permasalahan opini publik merupakan hal yang sangat mendasar bagi
public relations. Objek ini menjadi penting, karena sifat komunikasi yang
117
dilakukan menyangkut manusia di dalam kedudukannya baik sebagai individu
maupun masyarakat luas. Opini publik dijumpai diantara publik atau
sekelompok orang yang berkomunikasi dan memiliki kepentingan yang sama.
Mereka menganut pandangan tentang sesuatu mengapa isu tersebut menjadi
perhatian dan apa yang harus dilakukan. Untuk membentuk opini publik,
dibutuhkan isu yaitu kabar beredar di masyarakat dan tidak dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya karena sumber yang tidak jelas. Isu
terjadi akibat adanya perdebatan atau perselisihan dikarenakan adanya
perbedaan pandangan antar individu. Proses ini berlangsung secara terus
menerus.
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui proses pembentukan
opini publik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode
2017 / 2018 mengenai video penyembelihan ayam oleh mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni Herdaru pada 15
Februari 2017. Pada penelitian ini terdapat enam dimensi dan sebelas
indikator.
Dimensi pertama adalah perbedaan opini, dimensi ini terdiri dari dua
indikator yaitu faktor munculnya opini publik dan empat segi pengkajian opini
publik. Opini publik adalah pernyataan tentang sikap mengenai masalah yang
bersifat kontroversial dan menimbulkan pendapat yang berbeda – beda.
Opini bisa dinyatakan secara aktif dan pasif, verbal, dan terbuka dengan
melalui ungkapan kata yang ditafsirkan dengan jelas. Opini juga bisa
118
dinyatakan melalui perilaku, bahas tubuh, raut wajah, simbol, pakaian yang
dikenakan. Dalam proses pembentukan opini publik terdapat perbedaan opini
dimana perbedaan opini timbul karena berbagai hal terkait dengan video aksi
pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ. Video pemotongan ayam oleh
mahasiswa UNJ ini menimbulkan pendapat positif dan negatif. Dalam hal ini
BEM UNJ periode 2017 / 2018 menyatakan adanya perbedaan opini
dikalangan mahasiswa, baik itu pendapat positif, negatif, maupun netral.
Perbedaan opini tersebut dapat dilihat dari faktor munculnya opini publik dan
juga dari empat segi pengkajian opini publik untuk melihat seberapa kuat
opini publik terhadap BEM UNJ periode 2017 / 2018. Adapun dimensi dengan
nilai tertinggi berada pada dimensi pertama yaitu perbedaan opini. Pada
indikator pertama yang juga merupakan indikator tertinggi ini responden
menjawab sangat setuju. Dalam hasil penelitian, responden sangat setuju
terhadap perbedaan opini video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ
saat aksi. Pada indikator kedua yakni faktor munculnya opini publik dan
empat segi pengkajian opini publik mengenai perbedaan pandangan, tujuan
dan motif serta pendapat mayoritas, lamanya isu video tersebut, dampak dari
video serta alasan kemunculan dari video tersebut, responden menyatakan
sangat setuju.
Dimensi kedua adalah terbentuknya publik. Dimensi ini terdiri dari satu
indikator yaitu ciri – ciri publik. Proses selanjutnya dalam proses
pembentukan opini publik ialah mulai terbentuknya publik. Publik merupakan
119
unit sosial aktif yang terlibat mengenali masalah dan mencari solusinya
bersama – sama. Masalah tersebut tidak berhenti dibicarakan publik karena
menyangkut kepentingan mereka. Masalah tersebut nantinya membentuk
kelompok – kelompok di masyarakat. Dalam penelitian pada indikator ciri –
ciri publik, dijelaskan bahwa publik memiliki ciri – ciri apabila mereka
menghadapi isu tertentu yang kontroversial seperti video aksi pemotongan
ayam ini, publik dapat terlibat ke dalam diskusi mengenai video tersebut
serta memiliki perbedaan pandangan yang berbeda tentang cara mengatasi
permasalahan video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ tersebut.
Responden menyatakan setuju atas adanya pihak – pihak dari UNJ yang
membahas mengenai video tersebut. Sementara itu responden menyatakan
tidak setuju terhadap diskusi – diskusi yang dilakukan BEM UNJ periode
2017 / 2018 untuk mahasiswa yang menanyakan video aksi pemotongan
ayam tersebut. Responden menyatakan netral terhadap banyaknya
tanggapan dari pihak luar UNJ yang menanggapi video tersebut di sosial
media.
Dimensi ketiga adalah tahap pembicaraan dan pembentukan opini
publik. Dalam dimensi ini terdapat dua indikator yakni tiga tahap pembicaraan
dan pembentukan opini. Sebelum menjadi sebuah opini publik, permasalahan
tertentu harus melewati tiga tahapan pembicaraan dimana isu atau masalah
yang awalnya dibicarakan ketika masih berupa informasi yang belum terarah,
lalu berlanjut ke pembicaraan yang mulai terarah dan akhirnya menjadi solid
120
atau kuat. Dalam hasil penelitian pada indikator ini, responden menyatakan
setuju bahwa BEM UNJ periode 2017 / 2018 mendapatkan informasi pertama
kali terkait video ini melalui instagram. Responden menyatakan tidak setuju
bahwa terdapat kelompok – kelompok mahasiswa yang membahas video
pemotongan ayam tersebut. Lalu responden menyatakan setuju bahwa
adanya diskusi publik mahasiswa UNJ yang membahas aksi pemotongan
ayam tersebut. Pada indikator kedua dalam dimensi ini, responden
menyatakan tidak setuju bahwa diperlukan fakta – fakta terkait aksi
pemotongan ayam sebelum menyebarkannya melalui video. Responden
menyatakan setuju bahwa ada perbedaan pendapat antara BEM UNJ dan
animal defender yang memicu tersebarnya video aksi pemotongan ayam.
Responden menyatakan netral bahwa terdapat pro dan kontra dari
pengguna instagram mengenai video tersebut oleh mahasiswa UNJ. Hal ini
menyatakan bahwa video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini
menimbulkan berbagai pendapat baik di BEM UNJ periode 2017 / 2018,
mahasiswa UNJ, pihak internal UNJ bahkan pihak luar UNJ yang juga
menyaksikan video tersebut.
Dimensi keempat adalah opini publik yang direncanakan VS tidak
direncanakan, dalam dimensi ini terdapat dua indikator yakni opini publik
yang direncanakan dan yang tidak direncanakan. Opini publik yang
direncanakan memiliki keorganisasian, media dan target yang jelas. Dalam
hasil penelitian terhadap indikator ini, responden menyatakan setuju dalam
121
pernyataan bahwa penyebaran video aksi pemotongan ayam ini dilakukan
oleh sebuah organisasi yang bergerak di bidang perlindungan hewan yakni
animal defender dan pernyataan bahwa penyebaran video pemotongan
ayam di latarbelakangi oleh kepentingan organisasi animal defender.
Sementara itu responden menyatakan tidak setuju bahwa target utama dari
video aksi pemotongan ayam ialah para mahasiswa yang menggunakan
instagram. Opini publik yang tidak direncanakan tidak mempunyai tujuan dan
target tertentu. Pada indikator ini, responden menyatakan setuju bahwa
tersebarnya video tersebut dikarenakan ada salah satu anggota dari animal
defender yang mengunggah aksi tersebut ke instagram. Pada pernyataan
klarifikasi BEM UNJ diperlukan untuk menanggapi aksi pemotongan ayam
tersebut, responden menyatakan tidak setuju. Sementara itu, responden
menyatakan setuju bahwa video aksi pemotongan ayam tersebut ditujukan
untuk semua kalangan masyarakat di instagram. Hal ini menyatakan bahwa
penyebaran video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini
dikarenakan adanya kepentingan dari organisasi animal defender.
Dimensi yang kelima adalah cara kerja opini publik yang memiliki dua
indikator yaitu pandangan umum dan opini publik. Pandangan umum adalah
kumpulan pandangan yang dianut oleh kategori kelompok individu pada satu
waktu, pandangan umum relatif permanen dan sulit untuk berubah – ubah.
Dalam hasil penelitian pada indikator ini, responden menyatakan tidak setuju
pada pernyataan bahwa pendapat mengenai video aksi pemotongan ayam
122
tersebut bersifat permanen karena memakan waktu yang lama. Dalam
pernyataan bahwa perbedaan sudut pandang dari video aksi pemotongan
ayam dapat merubah opini publik yang sudah tercipta di BEM UNJ periode
2017 / 2018, responden menyatakan setuju. Responden menyatakan netral
bahwa anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018 memiliki pandangan yang
sama mengenai video tersebut. Pada indikator kedua dalam dimensi ini.
Opini publik bersifat dinamis, bergeser dan berubah sesuai dengan
konteksnya. Hasil Penelitian dalam indikator ini, responden menyatakan tidak
setuju bahwa isu hangat lain dapat menggantikan pro dan kontra dari video
aksi pemotongan ayam tersebut yang videonya sudah tersebar di instagram.
Pada pernyataan opini yang tercipta mengenai video aksi pemotongan ayam
ini berubah seiring berjalannya waktu dan pernyataan tersebarnya video
pemotongan ayam tersebut memunculkan perbedaan pandangan dari
masing – masing anggota BEM UNJ periode 2017 / 2018, responden
menyatakan setuju. Hal ini menjelaskan bahwa video aksi pemotongan ayam
ini menimbulkan opini publik yang memunculkan berbagai perbedaan
pendapat dari BEM UNJ periode 2017 / 2018 dan bisa berubah seiring
berjalannya waktu.
Dimensi yang keenam adalah peranan humas dalam pembentukan
opini publik merupakan dimensi yang terendah. Dimensi ini memiliki dua
indikator yaitu opini yang rasional dan informasi yang relevan. Peranan
Humas dalam pembentukan opini publik adalah mengembangkan opini yang
123
rasional bukannya emosional terhadap suatu isu yang kontroversial. Dalam
hasil penelitian, responden menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan
bahwa humas UNJ memberikan opini yang rasional terhadap tersebarnya
video aksi pemotongan ayam tersebut dan pernyataan bahwa humas
bersikap kooperatif kepada kedua belah pihak yaitu animal defender yang
menyebarkan video dan BEM UNJ. Pada pernyataan humas menerima pihak
animal defender yang meminta penjelasan dari pihak UNJ perihal video aksi
pemotongan ayam, responden menyatakan netral. Pada indikator kedua yaitu
informasi yang relevan merupakan indikator yang terendah. Seorang humas
harus menyajikan informasi yang relevan tanpa ada yang disembunyikan
atau diubah. Hasil penelitian dalam indikator ini responden menyatakan tidak
setuju bahwa humas berkoordinasi dengan BEM UNJ melalui pemberian
informasi yang relevan mengenai isu video aksi pemotongan ayam tersebut
dan pihak UNJ memberikan perhatian besar terhadap mahasiswa UNJ dalam
menghadapi isu penyebaran video aksi pemotongan ayam tersebut.
Sementara itu, responden menyatakan netral bahwa humas memberikan
penjelasan berdasarkan fakta mengenai video aksi pemotongan ayam
tersebut. Hal tersebut menjelaskan bahwa humas UNJ memberikan informasi
yang relevan terkait video aksi pemotongan ayam namun untuk berkoordinasi
dengan pihak BEM UNJ periode 2017 / 2018 masih belum baik.
124
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Opini publik merupakan kumpulan ungkapan opini banyak individu
yang terikat dalam satu kelompok yang mempunyai tujuan, aspirasi,
kebutuhan dan keinginan yang sama. Orang – orang yang berminat atau
memiliki kepentingan pribadi terhadap suatu isu, yang mungkin terkena
dampak isu tersebut, membentuk opini mengenai hal khusus tersebut.
Permasalahan opini publik merupakan hal yang sangat mendasar bagi
public relations. Objek ini penting, karena sifat komunikasi yang dilakukan
menyangkut manusia di dalam kedudukannya baik sebagai individu maupun
masyarakat luas. Opini publik di jumpai diantara publik atau sekelompok
orang yang berkomunikasi dan memiliki kepentingan yang sama. Mereka
menganut pandangan tentang sesuatu mengapa isu tersebut menjadi
perhatian dan apa yang harus dilakukan. Untuk membentuk opini publik,
dibutuhkan isu yaitu kabar beredar di masyarakat dan tidak dapat di
pertanggungjawabkan kebenarannya karena sumber yang tidak jelas dan
terjadi akibat adanya perdebatan atau perselisihan dikarenakan adanya
perbedaan pandangan antar individu secara terus menerus.
125
Berdasarkan hasil penelitian ini dimensi yang memiliki nilai mean
tertinggi adalah dimensi pertama yaitu perbedaan opini. Dalam proses
pembentukan opini publik terdapat perbedaan opini dimana perbedaan opini
timbul karena berbagai hal terkait dengan video aksi pemotongan ayam oleh
mahasiswa UNJ. Video pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini
menimbulkan pendapat positif dan negatif. Hal tersebut dapat dilihat bahwa
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017/2018
menyatakan adanya perbedaan opini dikalangan mahasiswa. Perbedaan
opini tersebut dapat dilihat dari faktor munculnya opini publik dan juga dari
empat segi pengkajian opini publik untuk melihat seberapa kuat opini publik
terhadap BEM UNJ periode 2017/2018. Dalam dimensi ini terdapat indikator
dengan nilai mean tertinggi yaitu pada indikator pertama faktor munculnya
opini publik.
Sementara itu pada penelitian ini juga diperoleh dimensi yang memiliki
nilai mean terendah pada dimensi keenam yaitu peranan humas dalam
pembentukan opini publik. peranan humas dalam pembentukan opini publik
adalah mengembangkan opini yang rasional bukannya emosional terhadap
suatu isu yang kontroversial. Dalam dimensi ini indikator dengan mean
terendah terdapat pada indikator informasi yang relevan. Seorang humas
harus memberikan informasi yang relevan tanpa ada yang disembunyikan
atau diubah. Hasil penelitian dalam indikator ini responden menyatakan tidak
126
setuju bahwa humas berkoordinasi dengan BEM UNJ melalui pemberian
informasi mengenai isu video aksi pemotongan ayam tersebut dan pihak UNJ
memberikan perhatian besar terhadap mahasiswa UNJ dalam menghadapi
isu penyebaran video aksi pemotongan ayam tersebut. Hal tersebut
menjelaskan bahwa humas UNJ memberikan informasi yang relevan terkait
video aksi pemotongan ayam namun untuk berkoordinasi dengan
memberikan perhatian besar terhadap pihak BEM UNJ periode 2017/2018
masih belum baik.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis menyarankan Badan
Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017/2018 untuk
lebih intensif berkoordinasi dengan pihak humas UNJ dan juga mahasiswa
dalam menyelesaikan permasalahan video pemotongan ayam ini.
Setiap organisasi pasti memiliki publik internal dan eksternal mereka
agar organisasi tersebut bisa dipercaya dan mendapatkan dukungan dari
publik. Begitu pula Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta
periode 2017/2018 mengenai video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa
UNJ. Walaupun aksi pada video tersebut dilakukan oleh periode sebelumnya,
tetapi dampak yang diakibatkan mencapai periode yang saat ini tengah
menjabat. Dalam hal ini, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri
127
Jakarta periode 2017/2018 harus meyakinkan pihak – pihak internal baik itu
anggota BEM UNJ periode 2017/2018, pihak humas dan birokrasi UNJ serta
mahasiswa – mahasiswa UNJ bahwa pihak BEM UNJ tidak sepenuhnya
terlibat dalam aksi tersebut karena aksi tersebut diikuti oleh BEM dari seluruh
Indonesia. Selain itu, pihak BEM UNJ periode 2017/2018 harus lebih
berkoordinasi lagi dengan Humas dalam menyampaikan penjelasan kepada
mahasiswa UNJ terkait video aksi pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ ini
sehingga mahasiswa UNJ mengerti dan tidak langsung memberikan
pendapatnya tanpa disertai fakta yang ada.
128
DAFTAR PUSTAKA
Buku.
Agung, W. 2010. Panduan SPSS 16.0, Yogyakarta: Gerailmu.
Ardianto, Elvinaro. 2013. Handbook of Public Relations, Pengantar Komprehensif, Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta : Rineka Cipta.
Cutlip, S.M, Center, A.H., Broom, G. M. 2011. Effective Public Relations: Edisi kesembilan, Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Gulo, W. 2010. Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Grasindo.
Irianto, A. 2004. STATISTIK : Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya edisi kedua, Jakarta : Kencana.
Kasali, Rhenald. 2003. Manejemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta : PT. Pustaka Utama Grafiti.
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana.
Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta:
Kencana.
Malhotra, Naresh. K. 2010. Marketing research : an applied orientation, United States of America : Pearson.
Martono, Nanang. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif : Analisis Isi dan Analisis Data sekunder, Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Newman W. Lawrance. 2011. Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approaches Seventh Edition, United States of America : Pearson.
129
Olii, Helena. Novi, Erlita. 2011. Opini Publik Edisi Kedua, Jakarta : Indeks.
Riduwan. H. Sunarto. 2013 Pengantar statistika untuk penelitian : Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis, Bandung : Alfabeta.
Ridwuan. 2013. Dasar – Dasar statistika, Bandung : Alvabeta CV.
Ruslan, Rosady. 2010. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, konsepsi dan aplikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian :Public Relations dan Komunikasi,
Jakarta :PT. Rajagrafindo Persada.
Siregar, Syofian. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi perbandingan perhitungan manual & SPSS, Jakarta : Kencana.
Soemirat, Betty. RFS. 2016. Eddy Yehuda, Opini Publik, Jakarta : Universitas Terbuka.
Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta.
Sumber Lain.
http://news.detik.com/berita/d-3325086/bem-se-indonesia-gelar-aksi-demo-2-tahun-pemerintahan-jokowi-jk , diakses pada 18 Maret 2017 pukul 19.00 WIB
http://www.mahasiswanews.com/2016/10/kronologi-lengkap-demo-mahasiswa-2.html# , diakses pada 18 Maret 2017 pukul 16.55 WIB
https://wn.com/unj_menghina_presiden_dengan_potong_ayam_netizen_ memalukan, diakses pada tanggal 19 Maret 2017 pada pukul 17.33
http://www.majalahsiantar.net/2017/02/demo-pemerintah-mahasiswa-ini-potong.html, diakses pada tanggal 19 Maret 2017 pukul 18.42
http://wow.tribbunnews.com/201/02/18/video-demo-mahasiswa-unj-dengan-darah-beredar-pihak-kampus-beri-tanggapan?page=3, diakses pada tanggal diakses pada 16 Maret 2017 pada pukul 10.00
130
https://news.detik.com/berita/d-3426710/polisi-selidiki-video-mahasiswa-unj-potong-ayam-di-foto-jokowi ,diakses pada tanggal 17 Maret 2017 pukul 09.15 WIB
http://unjkita.com/awas-salah-fokus/ , diakses pada 16 Maret 2017 pada pukul 09.17
http://www.unj.ac.id di akses pada tanggal 11 April 2017 pukul 19.04 WIB
xiv
Lampiran 1
KUESIONER
Kepada Yth. Responden,
Di tempat
Saya Hafshah Nurul Hasanah Mahasiswa DIII Hubungan Masyarakat
Universitas Negeri Jakarta angkatan 2014 sedang melakukan penelitian
dalam rangka menyusun Tugas Akhir Karya Ilmiah yang berjudul:
PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK DI BADAN EKSEKUTIF
MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERIODE 2017/2018
(Survey Deskriptif : Mengenai Video Penyembelihan ayam oleh
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diunggah di instagram Doni
Herdaru pada 15 Februari 2017)
Petunjuk Pengisian kuesioner :
Berilah tanda () pada jawaban menurut pendapat anda. Setiap pernyataan
hanya diberikan satu jawaban.
1) Skala 5 : Sangat Setuju (SS)
2) Skala 4 : Setuju (S)
3) Skala 3 : Netral (N)
4) Skala 2 : Tidak setuju (TS)
5) Skala 1 : Sangat Tidak Setuju (STS)
Identitas Responden
Nama :
Jabatan :
Jenis Kelamin :
xv
DIMENSI 1 : PERBEDAAN OPINI
INDIKATOR 1 : FAKTOR MUNCULNYA PERBEDAAN OPINI
No. PERNYATAAN SS S N TS STS
5 4 3 2 1
1.
Terdapat perbedaan pandangan terhadap fakta
video aksi pemotongan ayam dalam demo di
kalangan mahasiswa.
2.
Aksi pemotongan ayam dalam video tersebut
bertujuan mendukung tercapainya pesan yang
disampaikan dalam demo atas ketidaksetujuan
kinerja 2 tahun Jokowi – JK
3.
Terdapat perbedaan motif antara pihak yang
melakukan demo yakni BEM – SI dengan pihak
yang menyebarkan video pemotongan ayam yaitu
Animal Defender.
INDIKATOR 2 : EMPAT SEGI PENGKAJIAN OPINI PUBLIK
No. PERNYATAAN SS S N TS STS
5 4 3 2 1
4. Pendapat yang muncul mengenai video aksi
pemotongan ayam tersebut di dominasi BEM UNJ
5.
Setelah sebulan munculnya video aksi
pemotongan ayam tersebut, video tersebut masih
menjadi perbincangan hangat di BEM UNJ
6.
Protes – protes di social media mengenai video
aksi pemotongan ayam tersebut berdampak
terhadap aktivitas BEM UNJ
7. Terdapat pro dan kontra dari mahasiswa UNJ
terhadap video aksi pemotongan ayam tersebut.
DIMENSI 2 : TERBENTUKNYA PUBLIK
INDIKATOR 3: CIRI – CIRI PUBLIK
No. PERNYATAAN SS S N TS STS
5 4 3 2 1
8. Terdapat Birokrasi UNJ yang membahas
mengenai video aksi pemotongan ayam tersebut.
xvi
No. PERNYATAAN SS S N TS STS
5 4 3 2 1
9.
Terdapat diskusi – diskusi yang dilakukan BEM
UNJ untuk mahasiswa yang mempertanyakan aksi
pemotongan ayam dalam video tersebut.
10.
Banyaknya tanggapan dari pihak luar UNJ yang
menanggapi video aksi pemotongan ayam tersebut
di media sosial BEM UNJ.
DIMENSI 3 : TAHAP PEMBICARAAN DAN PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK
INDIKATOR 4: TIGA TAHAP PEMBICARAAN
No. PERNYATAAN SS S N TS STS
5 4 3 2 1
11.
BEM UNJ mendapatkan informasi mengenai video
pemotongan ayam tersebut pertama kali melalui
media sosial instagram.
12. Terdapat kelompok – kelompok mahasiswa yang
membahas video aksi pemotongan ayam tersebut.
13.
Adanya diskusi publik mahasiswa UNJ yang
membahas video aksi pemotongan ayam tersebut
untuk memperkuat opini mahasiswa UNJ
INDIKATOR 5: PEMBENTUKAN OPINI
No. PERNYATAAN SS S N TS STS
5 4 3 2 1
14.
Diperlukan fakta-fakta terkait aksi pemotongan
ayam tersebut sebelum memutuskan untuk
menyebarkan video tersebut.
15.
Perbedaan pendapat antara BEM UNJ dan Animal
Defender merupakan pemicu tersebarnya video
aksi pemotongan ayam.
xvii
No. PERNYATAAN SS S N TS STS
5 4 3 2 1
16.
Terdapat Pro dan Kontra dari pengguna Instagram
mengenai video aksi pemotongan ayam oleh
mahasiswa UNJ.
DIMENSI 4 : OPINI PUBLIK DIRENCANAKAN VS TIDAK DIRENCANAKAN
INDIKATOR 6 : OPINI DIRENCANAKAN
No. PERNYATAAN SS S N TS STS
5 4 3 2 1
17.
Penyebaran video aksi pemotongan ayam tersebut
dilakukan oleh sebuah organisasi yang bergerak di
bidang perlindungan hewan yaitu animal defender
18.
Penyebaran video pemotongan ayam tersebut
dilatarbelakangi oleh kepentingan organisasi
animal defender
19.
Target utama dari video aksi pemotongan ayam
tersebut ialah mahasiswa yang menggunakan
INDIKATOR 7 : OPINI TIDAK DIRENCANAKAN
No. PERNYATAAN SS S N TS STS
5 4 3 2 1
20.
Tersebarnya video aksi pemotongan hewan
tersebut dikarenakan adanya salah satu anggota
dari animal defender yang menggugah aksi
tersebut ke instagram
21.
Klarifikasi dari BEM UNJ periode 2017/2018
diperlukan untuk menanggapi video aksi
pemotongan ayam tersebut.
22.
Video aksi pemotongan ayam tersebut ditujukan
untuk semua kalangan masyarakat yang
menggunakan social media terutama instagram.
xviii
DIMENSI 5 : CARA KERJA OPINI PUBLIK
INDIKATOR 8 : PANDANGAN UMUM
No. PERNYATAAN SS S N TS STS
5 4 3 2 1
23.
Pendapat mengenai video aksi pemotongan ayam
tersebut bersifat permanen karena memakan
waktu yang lama.
24.
Perbedaan sudut pandang dari Video Aksi
pemotongan ayam dapat merubah opini publik
yang sudah tercipta di BEM UNJ periode
2017/2018.
25.
Anggota BEM UNJ periode 2017/2018 memiliki
pendangan yang sama mengenai video aksi
pemotongan ayam tersebut.
INDIKATOR 9 : OPINI PUBLIK
No. PERNYATAAN SS S N TS STS
5 4 3 2 1
26.
Isu hangat lain dapat menggantikan pro dan kontra
dari video aksi pemotongan ayam tersebut yang
videonya sudah tersebar di instagram.
27.
Opini yang tercipta mengenai video aksi
pemotongan ayam ini berubah seiring berjalannya
waktu.
28.
Tersebarnya video pemotongan ayam tersebut
memunculkan perbedan pandangan dari masing –
masing anggota BEM UNJ periode 2017/2018.
DIMENSI 6 : PERANAN HUMAS DALAM PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK
INDIKATOR 10 : OPINI YANG RASIONAL
No. PERNYATAAN SS S N TS STS
5 4 3 2 1
29.
Humas UNJ memberikan opini yang rasional
terhadap tersebarnya video aksi pemotongan
ayam tersebut.
xix
No. PERNYATAAN SS S N TS STS
5 4 3 2 1
30.
Humas UNJ bersikap kooperatif kepada kedua
belah pihak yaitu pihak animal defender yang
menyebarkan video dan BEM UNJ
31.
Humas UNJ menerima pihak Animal Defender
yang meminta penjelasan dari pihak UNJ perihal
video aksi pemotongan ayam
INDIKATOR 11 : INFORMASI YANG RELEVAN
No. PERNYATAAN SS S N TS STS
5 4 3 2 1
32.
Humas UNJ Berkoordinasi dengan BEM UNJ
melalui pemberian informasi yang relevan
mengenai isu video aksi pemotongan ayam
tersebut
33.
Humas UNJ memberikan penjelasan berdasarkan
fakta mengenai video aksi pemotongan ayam
tersebut
34.
Pihak Humas UNJ memberikan perhatian besar
terhadap mahasiswa UNJ dalam menghadapi isu
penyebaran video aksi pemotongan ayam tersebut
xx
Lampiran 2
Transkrip wawancara BEM UNJ Miqdad Ramadhan, Ketua UMUM BEM
UNJ periode 2017/2018
Tanggal : 30 Mei 2017
Tempat : Ruang wakil rektor III Universitas Negeri Jakarta
Pukul : 11.00 WIB
Q : Apakah BEM Universitas Negeri Jakarta pernah mengadakan aksi yang
mengatas namakan BEM UNJ?
A : UNJ sendiri tidak pernah mengadakan aksi khusus minimal itu dalam
tataran tingkat aliansi BEM se- Jabodetabek Banten. Tapi kalo atas nama
BEM Univ sendiri tidak pernah. Kita karena punya aliansi otomatis kalau
misalkan isu – isu regional minimal kita harus komunikasi dulu temen – temen
BEM Jabodetabek Banten (BSJB).
Q : Jadi ada prosedurnya ya Ka?
A : Ada, jadi adanya isu baru di bahas dulu aliansinya itu baru sepakat turun
aksi atau tidak. Kalo sepakat yang turun itu BSJB bukan UNJ.
Q : Apakah ada perizinan ke pihak kampus apabila ada aksi?
A : Perizinan cukup ke polisi aja. Karena kalo universitas sendiri tidak boleh
sebenarnya melarang. Ada di Undang – Undang Kebebasan Berpendapat 9
xxi
tahun 98. Gak boleh kita dilarang – larang untuk menyampaikan pendapat .
kalo kita dilarang berarti mereka melanggar hukum. Pasal 9 tahun 98.
Q : Setelah perizinan selesai, apakah langsung turun aksi?
A : Ya, langsung aksi. Sekarang kita udah berapa kali aksi. Terakhir kemarin
hari Jumat, 7 April 2017. Mengenai reklamasi. Ada yang gegar otak dari PNJ.
Kalo kita lihat sekarang rezim ini agak berbahaya. Maksudnya mereka lebih
berani. Tapi kita jangan takut juga.
Q : Pendapat kakak tentang aksi pemotongan hewan yang terjadi pada aksi
20 Oktober 2017?
A : Kalo kalian tahu dasarnya, itu murni politik aksi saja. Doni kan pendukung
salah satu calon juga. Memang karena kita waktu itu bersebrangan dengan
mereka, maka kita dihajar habis – habisan. Saya waktu itu jam 3 malam baru
tidur setelah ada aksi tanggal 14 kalo gak salah sebelum viralnya video itu.
Subuh langsung pada laporan ”Dad, langsung rame nih ig BEM UNJ”. Berarti
memang ada serangan secara sistematis. Karena kalo media itu kan.. ya
kalian kalo niat deh bikin akun yang banyak nanti gampang kan tuh buat viral.
Itu yang mereka lakukan sekarang.
Q : Saya waktu itu pernah membuka IG dari Doni (animal defender) yang
memboomingkan video tersebut. Saya lihat ada beberapa komen – komen
dari anak – anak UNJ yang lebih mendukung ke Mas Doni.
xxii
A : Kalo di komen – komen. Pokoknya kalo kalian lihat akun – akunnya itu
akun bodong sebenarnya. Banyak yang ngaku – ngaku jadi mahasiswa UNJ.
Tapi mungkin ada dari mahasiswa yang memang tidak sepakat dengan
caranya kali. Tapi kalo secara intinya sih belum ada sih yang ngelarang kita
aksi. Mungkin ada yang kritis dengan caranya.
Q : Aksi yang dilakukan pada tanggal 20 Oktober kan merupakan aksi yang
dilakukan oleh BEM seluruh Indonesia ya Ka, tapi kenapa ya kok hanya UNJ
saja yang dipermasalahkan?
A : Karena memang kemarin itu kan UNJ itu sebagai koordinator pusat, jadi
kalo UNJ nya Goyang, maka pergerakan mahasiswa seluruh Indonesia akan
goyang juga.
Q : Kalo boleh tahu, koordinator BEM SI yang sekarang ini masih UNJ kah
atau sudah berganti?
A : Sudah tidak sekarang sudah dipegang oleh Solo. Universitas Sebelas
Maret.
Q : Apakah ada dampak – dampak sendiri kan dari BEM UNJ karena aksi
pemotongan ayam tersebut?
A : Gak ada dampak yang terlalu signifikan ya kalo ada aksi, kalo aksi pun
masih banyak yang mau ikut.
xxiii
Q : Kalo jumlah anggota BEM itu ada berapa ya ka?
A : Ada sekitar 140 orang yang aktif.
Q : Kalo Departemen yang membawahi aksi itu ada tidak ka?
A : Ada departemen sosial politik terdiri dari 19 orang dibagi menjadi tiga
divisi yaitu Pusat Studi dan Gerakan (PUSGERAK), internal yang membahas
isu – isu internal kampus, dan eksternal yang berhubungan dengan pihak
eksternal seperti aliansi.
Q : Di dalam BEM UNJ itu ada departemen apa saja ya ka?
A : Ada Departemen Dalam Negeri (Dagri). Departemen ini terdiri dari 3 divisi
yaitu divisi kaderdata anggotaisasi, kebijakan kampus dan lingkungan hidup.
Ada departemen pendidikan (DEPDIK) terdiri dari 5 divisi yaitu administrasi,
internal, eksternal, prestasi dan kajian. Biasanya departemen ini yang
membantu MAWAPRES. Lalu ada Advokasi yang juga terbagi menjadi 5
divisi yaitu Bendahara, sekertaris, pelayanan dan isu, internal dan eskternal.
Selanjutnya ada Departemen Komunikasi Informasi (KOMINFO) terdiri dari
tiga divisi ada Humas, Media Kreatif dan Jurnalistik dan berjumlah 20 orang.
Bisnis dan Kemitraan yang terbagi menjadi empat divisi human resources
management, event organizer, fundraising dan campus entrepreneur.
xxiv
Lampiran 3 Transkrip wawancara dengan tim pengembang wakil rektor III bidang
kesiswaan dan alumni UNJ (Vera Mayasanti dan Abdul Khalik)
Tanggal : 30 Mei 2017
Tempat : Ruang wakil rektor III Universitas Negeri Jakarta
Pukul : 11.00 WIB
P : Dari mana Pertama kali pihak Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
mendengar berita mengenai video pemotongan ayam oleh mahasiswa UNJ
yang diunggah di instagram Doni Herdaru?
K : Dari tribunnews. Humas UNJ juga dapetnya dari tribunnews. Masalahnya
sudah viral soalnya.
P : Hal yang pertama kali dilakukan oleh UNJ setelah mendengar berita
tersebut?
V : Mahasiswa yang terlibat di video itu langsung kita panggil. Kemudian
mereka dipanggil tingkat fakultas dulu ketemu dengan yang pimpinan fakultas
kalo yang FIS dengan Pak Andi dengan Pak Zid dan Pak Jafar. Untuk FE
dengan Pak Yaser. Setelah itu orangtuanya juga dipanggil terus mereka kita
kumpulkan disini, lanjut tingkat universitas. Kita ingin tahu kronologinya
seperti apa. Setelah itu kita klarifikasi video itu kita putarkan lagi.
xxv
P : Mahasiswa yang dipanggil apakah yang terlibat dalam demo tersebut atau
hanya yang ada di video saja.
V : Yang ada di Video saja, sebetulnya dua orang. Yang pertemuan dengan
kami itu tertutup anak dengan orangtua itu sifatnya pribadi. Kita juga mencari
tahu siapa sebenarnya yang motong ayam itu. Mereka kan yang ketiban
sialnya pak yang megang kepala sama buntut. Itu kan yang demo juga BEM
– SI bukan BEM UNJ saja. Mengatasnamakan ketika demo itu BEM SI. Topik
Demonya tentang BBM, Oktober 2016. Jadi yang motong ayamnya itu,
awalnya kita duga sriwijaya. UNILA ternyata. Itu adalah kalo gak salah ketua
BEM UNILA. Almamaternya hijau juga. Sudah dikonfirmasi oleh anak BEM
UNJ.
P : Setelah pemanggilan mahasiswa yang terlibat tersebut apakah ada
hukuman yang diterima oleh mahasisiwa yang terlibat.
V : tidak, kita kan mencari bukti dulu. Klarifikasi dulu yang pasti. Ditanyakan
dari pihaknya secara personal didampingi oleh orangtua masing – masing. Ini
juga bukan Wakil Rektor III yang menangani tapi PD II PD III.
P : Dalam twitter UNJ, pihak UNJ menerima pihak animal defender , kira –
kira hal apa yang disampaikan dan bagaimana respon dari pihak UNJ ?
V : Unsur politiknya kental, kita juga tidak begitu enak ngomonginnya. Tapi
mahasiswa pasti paham. Pada saat ke sini dia mengatasnamakan animal
xxvi
defender sebetulnya dia tim sukses salah satu parpol calon di pilkada. Jadi
video ini bergulir ketika anak – anak BEM aliansi juga tengah melakukan
demo sehari sebelum pilkada. Kemudian dihari tersebut ada pencidukan oleh
kepolisian. Para Ketua I dan II BEM aliansi BEM SI itu termasuk ketua BEM
UNJ diangkut dengan menggunakan mobil khusus. Dan itu kan aliansi jadi
tidak hanya UNJ saja. Nah kemudian, anak – anak yang lain diangkut dengan
kopaja dan itu diterlantarkan sampai dengan maghrib atau sore gitu. Pada
saat ditangkap itu ya Miqdad (Ketua BEM UNJ) itu juga di pukulin sampai
berdarah – darah itu bibirnya. Jadi memang unsur politiknya. kental. Ketika
AD kesini, memang sih ada kekurangan kalo boleh kita instrospeksi., Ketua
BEM UN kita yang lama itu arogansinya terlalu kenceng, attitudenya kurang.
Jadi agak susah seperti itu. Pada saat AD datang, itu anak – anak BEM
belum datang dan kita yang menghadapi ada pak Khaliq, saya, Pak Ubed,
ada Pak Asep selaku kepala UPT Humas yang menengahi yang
menjembatani karena mereka ingin audiensnya humas. Jadi yang diminta
dari AD itu, mereka inginnya bahwa ada efek jera dengan alasan mereka
ingin mendidik mahasiswa kita. Tapi kata – kata mereka ingin mendidik
mahasiswa kita itu sangat keterlaluan bagi saya secara pribadi. Di youtube itu
tidak ditampilkan kalimat ibu, yang ibu mengucapkan mohon maaf
mahasiswa kami adalah anak kami, dosen itu adalah orangtua dikampus.
Kalo misalnya yang berhak untuk mendidik katakanlah ya biarkanlah kami.
Mereka mau mendidik yang bener aja pakai tindik pakai tato pakai kaos
xxvii
oblong pakai topi apa begitu orang mau mendidik. Dianya aja ugal – ugalan
gitu gimana mau didik orang. Kita kan jadi emosi jiwa tapi mereka kan sudah
megang sosmed. Kalo kitanya gak berbaik – baik apa yang terjadi. Jadi
sebetulnya mereka itu lagi nyari – nyari kesalahan. Kita juga mencoba
berbaik – baik dengan ya kami terima. Di depan orang yang kita bela anak
kita dong, walaupun nantinya kita omel - omelin juga kalo ga ada orang.
Setelah itu tidak ada tindak lanjut karena kasusnya sudah lama 2016 tapi
videonya muncul karena kita juga tahu mereka berunsur politik. Enak aja
orang luar mau mendidik. Ternyata mereka juga melanggar peraturan, itu kan
dalam video youtube mereka kan shoot tulisan wakil rektor III. Itu kan mereka
gak izin. Sebetulnya kalo kita balikin tuntut mereka kena juga. Melakukan
peliputan tanpa izin. Walaupun Cuma tulisan tapi kan ada logo UNJ disitu.
Tapi setelah itu ada anak – anak BEM kesini ada Miqdad ya ibu maki – maki.
Agar mereka tidak melakukan demo di dekat hari pilkada golongan kedua.
Tapi AD mainnya cantik juga dengan menggunakan sosmed.
P : Dampak terhadap pihak UNJ karena video tersebut?
K : Tidak ada.
P : Harapan – harapan ibu agar tidak ada kejadian seperti ini lagi di masa
depan?
xxviii
V : sebenarnya anak – anak BEM itu sudah kami nasihati habis – habisan ya.
Maksudnya, monggo kali mau melakukan audiensi demo, boleh, tapi bilang.
Jadi kan kalo misalkan ada kejadian di kekep dipukulin seperti kemarin kita
kan jadi bisa langsung bertindak. Terus juga kalo ada apa – apa seperti
wawancara harus berdasarkan data sehingga kita tidak dituntut pencemaran
nama baik.
xxix
Lampiran 4 Kamis 20 Oct 2016, 10:41 WIB
BEM Se-Indonesia Gelar Aksi Demo 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK
Haris Fadhil - detikNews
Foto: Demo Bem Se- Indonesia/ Haris detikcom
Jakarta - Massa BEM Universitas se-Indonesia melakukan aksi demo
menyambut dua tahun pemerintahan Jokowi-JK. Massa mahasiswa yang
berasal dari 44 universitas se-Indonesia ini menuntut Jokowi-JK untuk
merealisasikan program yang pro kerakyatan.
Dalam aksi demo yang berlangsung di depan Istana Negara, Jl Medan
Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (20/10/2016), para mahasiswa menyerukan 4
isu.
Ada pun isu-isu tersebut adalah tentang Pembangunan yang dinilai tidak
berpihak pada rakyat, program tax amnesty yang juga dinilai tak pro rakyat,
penyelesaian kebakaran hutan yang tak selesai-selesai, dan hukuman kebiri
yang disebut bukan penyelesaian akar permasalahan.
"Meminta Jokowi-JK untuk menghapus reklamasi di Teluk Benoa!" teriak
seorang orator disambut tepuk tangan peserta aksi.
Para demonstran mengenakan topeng Jokowi dan JK dalam aksinya. Massa
juga bawa spanduk yang bertuliskan 'apa kabar program nawa cita'. Hingga
pukul 10.35 WIB aksi demo masih berlangsung.
Sekitar 300 polisi berjaga-jaga di lokasi. Polisi juga menyiagakan water
cannon, baracuda dan kendaraan berat lainnya.
xxx
Lampiran 5
Kronologi Lengkap Demo Mahasiswa "2 Tahun Jokowi-JK"
FacebookTwitterPinterestWhatsAppMore833
Mahasiswa News | Momentum 2 tahun kepemimpinan Jokowi-Jk dimaknai
sebagai ajang untuk evaluasi terhadap kinerja, khususnya nawacita. Masa
aksi yang datang mencapai 5000an orang dari pelosok negeri seperti
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku. Aksi berjalan
panas sejak awal disebabkan masa aksi yang tidak diperbolehkan menuju ke
depan istana, alhasil terjadi penumpukan di Jl. Medan Merdeka barat Jakarta,
Kamis (20/10/2016). Sehingga lalu lintas harus ditutup.
Sekitar pukul 14.00, harapan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia
(BEM SI) bertemu dengan presiden muncul. 15 perwakilan mahasiswa
diterima, namun Kepala Staf Kepresidenan yang menemui. Dalam dialog di
dalam pembahasan isu tidak maksimal karena BEM SI mendesak untuk
bertemu presiden. Betapa tidak, jalur birokratis dan administratif resmi sudah
dijalankan sesuai prosedur, namun presiden masih enggan menemui
mahasiswa. Kepala Staf Kepresidenan juga menolak untuk menemui masa
aksi untuk memberikan klarifikasi mengapa presiden tidak mau menemui
mahasiswa. Beliau berdalih,"Itu urusan anda."
Akibat hal tersebut 15 presiden mahasiswa walk out dari forum dengan
xxxi
luapan kekesalan. Di luar, masa aksi sudah menunggu kehadiran mereka
dan sontak terjadi aksi-aksi heroik idiologis karena luapan kekecewaan. Aksi
tersebut diantaranya penyembelihan ayam yang darahnya di teteskan diatas
foto besar Jokowi-Jk, kemudian bangkai ayam dilempar ke istana. Begitu
pula dengan aksi pelepasan tikus-tikus, yang menandakan penegakan
hukum yang lemah serta masih dipeliharanya koruptor di Indonesia.
Dalam aksi tersebut, terjadi peristiwa pemukulan terhadap masa aksi yang
tidak membawa senjata dan tidak melakukan perlawanan. Terdata 2 orang
mengalami bocor kepala akibat hal tersebut. Menjelang selesai, BEM SI
melakukan pembakaran kepada topeng serta foto Jokowi-Jk sebagai bentuk
matinya hati nurani presiden dan mosi tidak percaya terhadap presiden.
Peristiwa pemukulan aparat terhadap masa aksi
Aksi ditutup dengan sholat berjamaah di jalan perjuangan dan dilanjut
dengan pembacaan sumpah mahasiswa Indonesia. Sebagai follow up aksi
hari ini, BEM SI mengusung tanda pagar #JokowiSombong dan
#PresidenHilang sebagai bentuk kontra argumen terhadap presiden yang
lahir dari media ini
Rilis Pers
Bagus Tito Wibisono
Koordiantor Pusat BEM Seluruh Indonesia
xxxii
Lampiran 6
UNJ MENGHINA PRESIDEN DENGAN POTONG AYAM - NETIZEN:
MEMALUKAN!!!
Updated: 17 Feb 2017
UNJ MENGHINA PRESIDEN DENGAN POTONG AYAM - NETIZEN:
MEMALUKAN!!! Beredar video demo dengan memotong kepala ayam hidup
yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Video
tersebut diunggah oleh akun Instagram @doniherdaru yang merupakan
aktivis hewan sekaligus penggagas rehabilitasi hewan terlantar,
@animaldefendindo, Rabu (15/2/2017). Pada kolom keterangan video yang
diunggahnya, @doniherudaru menuliskan, "Mahasiswa adalah agen
perubahan. Penjaga moral bangsa. Dan ini jelas bukan sikap yg kita
harapkan muncul dari Mahasiswa. Apapun tujuan mereka sesungguhnya,
sungguh tidak elok melibatkan satwa dan mempertontonkan penyiksaan
macam begini. Tidak punya empati adalah gejala sakit jiwa. Gimana mau
punya generasi penerus bangsa jika mereka tidak bisa berempati dan
memandang rendah hewan? Yg tau / kenal pelaku yg di video, dan
kronologis lengkap, dimohon infonya. Kita akan teruskan ke pihak berwajib.
Semoga bs ditindak tegas. Shame on you, kids. Go home. You dont deserve
the "student" title. Video taken from Twitter. #stopanimalabuse
#againstanimalabuse #stopbegok #mahasiswa #biadab." doniherdaru
xxxiii
instagram.com/doniherdaru Video tersebut menunjukkan para mahasiswa
beralmamater hijau memotong kepala ayam hingga terputus di atas foto
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Tidak
sampai di situ, ayam yang telah sekarat dibiarkan terlunta-lunta hingga
darahnya bercucuran di atas foto pemerintah. Pasalnya, aksi yang dilakukan
di depan Istana Merdeka itu dimaksudkan untuk memperingati 2 tahun
pemerintahan Jokowi-JK. Tak berselang lama setelah diunggah, video ini
menjadi perhatian masyarakat. Banyak yang menyayangkan peristiwa ini
lantaran sebagai seorang pelajar, sikap tersebut dianggap tidak pantas.
Video yang telah ditonton hampir 62 ribu akun pengguna Instagram ini
dibanjiri komentar pahit dari netizen.
Sumber: http://wow.tribunnews.com/2017/02/16/keji-kelakuan-mahasiswa-
unj-ini-dikecam-netizen-memalukan
xxxiv
Lampiran 7
Senin 20 Feb 2017, 10:13 WIB
Polisi Selidiki Video Mahasiswa UNJ Potong Ayam di Foto Jokowi
Mei Amelia R - detikNews
Foto: Screenshot YouTube dan Twitter
Jakarta - Pihak Kepolisian Daerah Metro Jaya menyelidiki demo mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang jadi viral di media sosial (medsos).
Mahasiswa tersebut, seperti terekam dalam video, memotong ayam di atas
gambar Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.
"Diselidiki dulu, kapan kejadiannya, itu kan beredarnya video itu di medsos.
Nanti kita selidiki dulu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo
Yuwono kepada detikcom, Senin (20/2/2017)
Polisi juga akan menyelidiki unsur pidana dalam aksi tersebut. "Iya nanti
dicari apakah masuk unsur pidana atau tidak. Kalau ada unsur pidananya ya
tentu akan diselidiki,” tambahnya.
Aksi demo dengan memotong ayam yang dilakukan oleh sekelompok
mahasiswa UNJ itu beredar viral di media sosial. Aksi tersebut mendapat
kecaman dari Animal Defender.
Ketua Animal Defender Doni Herdaru Tona menyebut aksi tersebut tidak
sepatutnya dilakukan oleh mahasiswa.
"Buat beberapa orang, 'Alah itu cuma ayam', kalau ini kita kasih angin atau
permisif, barbar seperti ini, kali ini ayam, besok-besok orang. Karena
xxxv
menganggap remeh nyawa dalam proses penyampaian pendapat itu bukan
ciri dari masyarakat madani, masyarakat yang beredukasi dengan baik, yang
dipelopori oleh mahasiswa yang berperasaan yang berempati adalah cita-cita
kita dalam koridor berdemokrasi," kata Doni Tona saat berbincang dengan
detikcom, Sabtu (18/2)
Doni membenarkan setiap orang dijamin haknya untuk bebas menyatakan
pendapat. Namun dia menyayangkan adanya eksploitasi terhadap hewan
dalam proses tersebut.
"Setiap orang dijamin kebebasan berpendapat, tapi sebaiknya tidak
menggunakan hewan untuk mengeksploitasi rasa mereka ada cara-cara
yang elegan dan lebih terdidik. Perlindungan hewan Pasal 302 KUHP yang
bisa kita terapkan kita tuntut ke mereka. Saya percaya adik-adik mahasiswa
bisa dididik, dan diedukasi, paham dengan otokritik, menyampaikan pendapat
lho. Nah, ketika mereka mengkritik orang tapi ketika mengkritik orang tidak
mau dikritik itu berarti ada yang salah,” urai dia.
Terkait dengan hal ini, pihak rektorat UNJ telah membenarkan ketiga orang
yang terlihat di video tersebut adalah mahasiswa mereka. Kepala Kantor
Hubungan Masyarakat (Humas) UNJ Asep Sugiharto mengatakan pihaknya
tetap melakukan penyelidikan dan sifatnya masih internal. UNJ juga telah
mengidentifikasi mahasiswa yang ada di video ataupun foto viral itu.
"Wakil Rektor III di bidang kemahasiswaan beserta prodinya sudah
memanggil anak-anak yang ada di video dan foto tersebut. Jadi secara
internal sudah kita proses berdasarkan mekanisme yang ada di kampus kita,"
jelas Asep.
(mei/fdn)
xxxvi
Lampiran 8
Demo Mahasiswa UNJ Dikecam Pecinta Hewan, Begini Respon Pihak
Kampus!
Senin, 20 Februari 2017 14:28
TWITTER/ARIE_KRITING
Demo mahasiswa tuai kecaman gara-gara gunakan darah ayam.
TRIBUNWOW.COM - Video demonstrasi mahasiswa Universitas Negri Jakarta (UNJ) pada 22 Oktober 2016 silam, mendadak viral.
Video yang berisi demonstrasi aksi spam Jokowi-JK tersebut diunggah kembali oleh seorang aktivis pecinta hewan, Doni Herdaru.
Inilah video tersebut.
Pada akun Instagramnya, @doniherdaru, ia menuliskan kecaman dan kekecewaan kepada para mahasiswa yang berdemo karena dianggap telah menyiksa hewan dan tak menghargai Presiden serta Wakil Presiden Jokowi-JK.
Mendapat banyak kecaman dari netizen, terutama pecinta hewan, melalui akun Twitter resminya @UNJ_Official, pihak kampus angkat bicara.
Pada cuitan sebelumnya, @UNJ_Official berjanji akan menelusuri dan menindak lanjuti video yang beredar.
xxxvii
Kali ini berita lain datang dari Doni Herdaru yang merupakan aktivis sekaligus penggagas rehabilitasi hewan terlantar, @animaldefendindo.
Pada akun Instagramnya, ia mengunggah potongan cuitan Twitter @UNJ_Official yang menyatakan bersedia menerima Doni dan kawan-kawan untuk berdialog bersama menyangkut video demo mahasiswa UNJ bulan Oktober lalu.
Pada keterangan fotonya, @doniherdaru ia menuliskan, "Perjuangan kita bersama akan memuncak besok siang. Kita akan tunjukkan, bagaimana protes yg berpendidikan. Kritis yang bebas dr animal abuse. . Semua ini kami tempuh, agar pelajaran bisa dipetik, bahwa mengemukakan pendapat atau unjuk rasa, tidak selayaknya melibatkan hewan bahkan mempertontonkan penyiksaan hewan. Banyak cara yang lebih baik, manusiawi, dan penuh empati. . Kami percaya, bahwa usaha mengedukasi adik2 mahasiswa ini akan membuahkan hasil dan mempunyai efek jera, daripada harus saling kepal tangan maju ke meja hijau. .Mari menjadi manusia. Kedepankan kemanusiaan kita. Jangan lalim kepada yang inferior."
Foto yang diunggah pada Minggu (19/2/2017) tersebut telah mendapat likes sebanyak 4.532 dan mendapat komentar sebanyak 462 komentar.
Banyak netizen yang memberikan semangat serta doa agar permasalahan ini menjadi pelajaran untuk para mahasiswa yang terlibat demo.
@facts_behind_truth: "Maju terussss bang !!!! Tidak boleh tinggal diam .. semua harus ada pertanggung jawabannya. Kalau tidak masyarakat indonesia yg akan menghukum nantinya."
@praditaparamita : "Smg lancar dan sukses pertemuannya."
@eribudipamungkas : "Semoga lancar dan sukses bang @doniherdaru berikan edukasi pada yang bersangkutan, agar tak mengulangi."
@mia.sabri : "Semangat bang @doniherdaru dan kawan2.... semiga mereka menyesal dan tak akan mengulang lagi, dan tak akan ada lagi animal abuse ke depannya."
Hingga berita tersebut beredar Senin (20/2/2017), belum ada kelanjutan dan hasil dari pertemuan yang diadakan pada Senin (20/2/2017) jam 12 siang tersebut. (TribunWow.com/ Lolita Valda Claudia)
xxxviii
Lampiran 9
Video Demo Mahasiswa UNJ dengan Darah Beredar, Pihak Kampus Beri
Tanggapan
Sabtu, 18 Februari 2017 16:32
TRIBUNWOW.COM - Beredar luas video mahasiswa UNJ demo gerakan spam Jokowi - JK yang dilaksanakan pada 22 Oktober 2016 lalu.
Video tersebut viral saat mendapat banyak kecaman dari netizen karena dianggap menghina Presiden dan Wakil Presiden Jokowi - JK juga menyiksa hewan.
Pada video tersebut tampak para mahasiswa beralmamater UNJ memotong kepala ayam hingga terputus di atas gambar poster Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Tidak hanya sampai di situ, ayam yang telah sekarat dibiarkan terlunta-lunta hingga darahnya bercucuran di atas gambar poster Jokowi-JK.
Beberapa hari setelah video tersebut viral dan mendapatkan komentar negatif dari para netizen, pihak kampus UNJ menanggapi melalui akun resmi Twitter @UNJ_official.
Cuitan tersebut di unggah pada Kamis 16/2/2017), selang beberapa jam setelah video aksi demo tersebut beredar.
Melalui akun resmi @UNJ_Official, pihaknya mengatakan akan menelusuri kebenaran berita tentang beredarnya gambar atau video aksi sekelompok
xxxix
mahasiswa yang mengenakan almamater UNJ dan akan menindak lanjutinya.
Cuitan UNJ tersebut telah dibagikan sebanyak 78 kali dan di komentari oleh 32 pengguna twitter.
Sebagian besar netizen berharap para mahasiswa yang terlibat diberikan sanksi tegas.
Nama Bagus Tito Wibisono dari BEM UNJ diketahui ikut berpartisipasi dalam
Gerakan Spam Jokowi-JK
@LIsaMLusiana : @UNJ_Official tindak lanjuti! Kalo perlu beri sanksi tegas kepada mereka yang terlibat. Kalo kayak gini, nama baik UNJ juga dipertaruhkan!!
@soen_gustie : @UNJ_Official HARUS dan DITUNGGU hasilnya, untuk ditindak sebagai pembelajaran !!
@MichelleJiemy : @UNJ_Official disaat mahasiswa negara lain belajar demi masa depannya, mahasiswa indonesi kerjanya cuma demo demo demo serasa mereka paling hebat dari pemerintah..
@Femimoza : @UNJ_Official Siapapun yang mempengaruhi & mahasiswa"yg terlibat harus ditindak sangat" tegas. Bagaimana jadi-nya saat mereka nanti terjun ke masyarakat sebagai pendidik?
Diketahui sebelumnya, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam aksi tersebut bernama Bagus Tito Wibisono.
Unggahan foto pada akun instagramnya @bagustitowibisono terlihat tiga orang mahasiswa mengenakan almamater UNJ memegang poster Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-JK yang berlumuran darah dan badan ayam yang kepalanya telah terpenggal.
Demo yang berlangsung pada 20 Oktober 2016 itu merupakan seruan aksi Gerakan Spam Jokowi-JK.
Sebelumnya, beredar video demo teatrikal memotong kepala ayam hidup yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
xl
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @doniherdaru yang merupakan aktivis hewan sekaligus penggagas rehabilitasi hewan terlantar, @animaldefendindo, Rabu (15/2/2017).
Pada kolom keterangan video yang diunggahnya, @doniherudaru menuliskan,
"Mahasiswa adalah agen perubahan. Penjaga moral bangsa. Dan ini jelas bukan sikap yg kita harapkan muncul dari Mahasiswa. Apapun tujuan mereka sesungguhnya, sungguh tidak elok melibatkan satwa dan mempertontonkan penyiksaan macam begini. Tidak punya empati adalah gejala sakit jiwa. Gimana mau punya generasi penerus bangsa jika mereka tidak bisa berempati dan memandang rendah hewan? Yg tau / kenal pelaku yg di video, dan kronologis lengkap, dimohon infonya. Kita akan teruskan ke pihak berwajib. Semoga bs ditindak tegas. Shame on you, kids. Go home. You dont deserve the "student" title. Video taken from Twitter. #stopanimalabuse #againstanimalabuse #stopbegok #mahasiswa #biadab."
Pada video tersebut tampak para mahasiswa beralmamater hijau memotong kepala ayam hingga terputus di atas foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Tidak hanya sampai di situ, ayam yang telah sekarat dibiarkan terlunta-lunta hingga darahnya bercucuran di atas foto pemerintah.
Pasalnya, aksi yang dilakukan di depan Istana Merdeka itu dimaksudkan untuk memperingati 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK.
Tak berselang lama setelah diunggah, video ini menjadi perhatian masyarakat.
Banyak yang menyayangkan peristiwa ini lantaran sebagai seorang pelajar, sikap tersebut dianggap tidak pantas.
Video yang telah ditonton hampir 62 ribu akun pengguna Instagram ini dibanjiri komentar pahit dari netizen.
Terlebih, setelah diketahui perwakilan teatrikal ini merupakan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNJ.
Seorang oknum yang telah ditemukan identitasnya adalah Bagus Tito Wibisono.
xli
Dipantau dari akun Instagramnya, @bagustitowibisono, demo yang berlangsung pada 20 Oktober 2016 itu merupakan seruan aksi Gerakan Spam Jokowi-JK.
Nama Bagus Tito Wibisono dari BEM UNJ diketahui ikut berpartisipasi dalam Gerakan Spam Jokowi-JK (Instagram)
Geram melihat peristiwa tersebut, netizen pun menuliskan komentar mereka.
"Miris, mahasiswa macam apa ini? Bukannya kuliah yang bener supaya siap masuk ke era globalisasi utk bersaing dengan negara asing, tapi malah begini sikapnya.. bener-bener malu2in sihh (emoji)," tulis @mellisapermadi.
"Tidak menghargai pemimpin negara dan juga menyiksa binatang..." kata pemilik akun @christ1184.
"Untuk sebuah tujuan yang entah apa. Hewan pun jadi korban. Hmmm... bisa menilai orang lain ! Tapi mas2 mahasiswa ini lupa untuk berkaca tentang bagaimana perangainya....hmmm...sangat2 disayangkan loh mas...." ungkap akun @susiyanti_sariyono8181
"Tidak berpendidikan, sungguh memalukan almamater!" tulis akun @igahardyna13.
"1. Itu penghinaan thpd Presiden dan Wakil Presiden. 2. Itu binatang main asal potong leher nya buat hal yang ga ada faedahnya. Oh, MAHAsiswa shame on you!!!" tambah @madealika.
Pada akun Instagram @donihendaru dituliskan, ia menunggu tanggapan dari BEM UNJ untuk segera bertemu melalui audiensi dengan oknum yang terlibat.
Kamis (16/2/2017) , hingga berita ini beredar, pihak BEM UNJ belum memberikan tanggapan mengenai video tersebut.
(TribunWow.com/Lolita Valda Claudia)
xlii
Lampiran 10
Awas Salah Fokus!
By Suara Anda
Seminggu terakhir rupanya mahasiswa dan sebagian khalayak digegerkan
dengan unggahan video dari salah satu akun di media sosial. Konten video
tersebut menggambarkan sebuah model teatrikal dalam aksi mahasiswa
dimana peraga teatrikal melakukan pemotongan terhadap hewan, yaitu
seekor ayam. Kemudian darah dari ayam tersebut di tumpahkan ke atas foto
presiden Joko Widodo dan wakil presiden Jusuf Kalla.
Aksi mahasiswa yang berlangsung pada 20 Oktober 2016 silam melibatkan
berbagai elemen kampus yang ada di Indonesia. Karena aksi tersebut
merupakan aksi nasional peringatan dua tahun kepemimpinan presiden Joko
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Teatrikal yang dilakukan merupakan
ekspresi kekecewaan dari mahasiswa terhadap kinerja dan kebijakan
pemerintah yang dianggap belum sesuai dengan janji saat berkampanye dan
masih menyebabkan banyak penderitaan terhadap rakyat kecil.
Jika ditelusuri lebih jauh, model teatrikal seperti itu bukanlah yang pertama
atau baru ditemukan. Namun perlu diketahui bahwa sudah banyak aksi lain
yang menggunakan model seperti itu. Ditambah ada sesuatu yang
mengherankan. Aksi masa sudah berlalu cukup lama. Ingat 20 Oktober 2016.
Sekarang sudah memasuki bulan Februari 2017. Yang menjadi pertanyaan
xliii
adalah kenapa baru diangkat sekarang. Lantas selama jangka waktu
tersebut, hingga sampai pada hari ketika dipermasalahkan, apa pengunggah,
dan komentator sengaja mencari celah terhadap aksi mahasiswa, atau
kenapa hanya ini yang permasalahkan. Jika memang yang dipermasalahkan
adalah menyembelih ayamnya, bukankah seharusnya dilakukan sejak
pertama kali model tersebut ditemukan, dan jika memang ingin
dipermasalahkan, adil rasanya jika kasus diperjelas. Apa indikator yang dapat
menegaskan bahwa hal tersebut adalah penyiksaan terhadap binatang.
Penegasan tersebut sangat penting, karena menyangkut nama baik yang
dapat dicemarkan oleh pihak dengan kepentingan tertentu. Berpikir jernih
adalah hal yang wajib dilakukan. Lihat konteksnya, telusuri sebab utamanya.
Jangan sampai usaha yang baik yang ternyata mengusik sebagian pihak
tertutupi oleh hal kecil yang merupakan bagian dari proses usaha tersebut.
Dapat dipastikan, kerugianlah yang didapat.
Sikap arif dan bijaksana juga harus deterapkan dalam hal ini. Upaya
penindakan pihak kampus terhadap mahasiswa yang diduga terlibat,
harusnya dilakukan dengan cara yang baik. Tidak langsung mengomentari
tanpa terlebih dahulu mengklarifikasi apa yang terjadi. Akan lebih baik
tentunya jika semua pihak dapat duduk bersama untuk menyelesaikan
permasalahan ini. Sehingga tidak ada pihak yang dirugikan, dan yang lebih
penting semua menjadi jelas. Hitam adalah hitam dan putih adalah putih.
Bukan abu yang dinikmati.
Sebagai mahasiswa dan masyarakat yang berpendidikan, tentu wajib
berpandangan luas. Berpikir logis dan menganalisis terlebih dahulu peristiwa
yang terjadi. Tidak main hakim dan bertindak dengan cara yang barbar. Hujat
sana sini dan hanya terbawa suasana hati. Bukankan bisa jadi ini hanyalah
upaya pemecahbelahan mahasiswa yang harusnya bersatu. Atau bisa jadi
pelemahan, bahkan upaya mematikan gerakan mahasiswa yang mengawal
xliv
kebijakan pemerintah agar rakyat dapat merasakan keadilan dan
kesejahteraan.
Saat ini justru seharusnya hal kecil seperti ini tidak memerlukan energi besar
untuk mengatasinya. Masih ada hal lain. Pilkada 2017 misalnya. Bukankan
masih banyak indikasi kecurangan di dalamnya. Bukankan masih ada
putaran kedua yang juga perlu partisipasi dan pengawasan, dan bukankan
masih banyak kasus korupsi yang lebih menggegerkan. Ayo tanggapi
permasalahan yang ada dengan cerdas. Ke mana kita harus fokus untuk
menanganinya. Jangan salah fokus dan salah tindak. Salam sejahtera untuk
semua. Ayo bangkit.
Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia.
Oleh : Nadya Rizma Septiarini
rznadyaa.blogspot.co.id
xlv
Lampiran 11
Screen capture video pemotongan ayam oleh Mahasiswa UNJ di
instagram Doni Herdaru.
xlvi
Lampiran 12
Screen capture Komentar dari pengguna Instagram mengenai video
pemotongan ayam saat demo
xlvii
Lampiran 13
Screen Capture komentar di instagram BEM UNJ
xlviii
Lampiran 14
Screen capture twitter UNJ
tanggal 16 dan 19 Februari 2017
xlix
Lampiran 15
Screen Capture twitter UNJ tanggal 20 Februari 2017
l
Lampiran 16
Surat Permohonan Observasi Wawancara Ketua Badan Eksekutif
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta periode 2017/2018
li
Lampiran 17
Surat Permohonan Observasi Wawancara Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan Universitas Negeri Jakarta
lii
Lampiran 18
Data Sampel Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta
periode 2017/2018
liii
Data Sample Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta
periode 2017/2018
liv
Lampiran 19
Wawancara dengan kepala humas universitas negeri jakarta Asep
Soegiarto
Tanggal : 30 Mei 2017
Tempat : Ruang wakil rektor III Universitas Negeri Jakarta
Pukul : 11.00 WIB
P : Humas Pertama kali mendengar berita pemotongan ayam dari
mana?
A.S : Sebenernya waktu sebelum ramai itu pas mereka aksi saya sudah
mendapatkan fotonya Pas mereka potong ayam. Selang tiga bulan
foto tersebut masuk akun lambe turah baru Ramai lagi tuh. Nah
setelah ramai lagi, ada penggiat animal defender Doni Herdaru dan
Kawan – kawan mention ke Humas, ini bener gak. Sebelum
menghubungi Humas, Doni ini Sudah menghubungi anak BEM UNJ,
Tito waktu itu. Koordinator BEM SI juga periode 2016/2017. Ditanya
kemudian di metion diminta koordinasi dan dimintai ketemuan.
Bahkan sampai divideokan bahwa dia akan ketemuan sama Bagus
Tito. Tetapi pas mereka janjian di seven eleven pemuda, Doni nya
dateng tapi Tito nya gak dateng. Di telepon di whatsapp katanya
lv
Titonya lagi ngajar. Si Doni pulang barulah Tito Dateng. Jadi saat itu
si Doni itu kesal marah sampai bahasanya tuh calon – calon
pemimpin bangsa kok kaya gini, barulah si Doni bawa – bawa nama
UNJ. Melihat hal seperti itu kan makin berkembang tuh, bahkan dari
LSM luar negeri pun ramai mengomentari permasalahan tersebut.
Makanya dari humas tergerak bahwa ini harus kita tanyain. Karena si
Doni ini hanya dengan BEM ini aja. Saya ambil inisiatif ayolah kalo
dia ingin mengklarifikasi mau menyelesaikan masalah yaudah kita
jembatani supaya ini tidak semakin melebar dengan membawa ke
arah yang semakin negatif, karena komentar – komentarnya ini tuh
negatif loh. Akhirnya, kita gak bisa direct message karena si Doninya
ini tidak mem follow back. Akhirnya kita tulis di twitter bahwa kalau
dia mau datang kita tunggu di UNJ, humas dengan bidang tiga gitu.
Akhirnya dia datang.
P : Pada tanggal 20 Februari itu ya Pak?
A.S : Saya lupa tanggalnya. Akhirnya ketemuan kita ada di bidang tiga
dari staff kemahasiswaan, tim pengembang wakil rektor III, kita
ngobrol. Dan clear disitu. Saya humas dan dengan Doni ini clear. Nah
pada saat berjalan pertemuan datang si Bagus Tito BEM nah malah
jadi panas lagi. Jadi tapi akhirnya kita clear bahwa kita anggap
selesai. Tapi mereka minta kejelasan informasi selanjutnya anak –
lvi
anak yang terlibat ini apakah sanksinya seperti apa. Ketika akan kita
konfirmasi, malah Doninya yang terlibat kasus sama Melani.
P : Tapi apa ada hukuman gak Pak buat yang terlibat dalam aksi
pemotongan itu?
A.S : Ada, teguran keras yang satu ekonomi yang satu FIS. Dapet
teguran keras dari masing – masing fakultas. Rekomendasi dari
fakultas itu teguran keras tapi mereka minta yang mengeluarkan
wakil rektor III. Karena ranahnya kan itu membawa universtas.
P : Cara Humas dalam menangani video tersebut itu bagaimana pak?
A.S : Yang pasti kita well – informed ke mereka (Doni). Bahwa ini tidak
melibatkan BEM UNJ tapi ini aksi yang melibatkan BEM seluruh
Indonesia. Cuma kebetulan yang muncul di foto itu kan anak BEM
UNJ tiga orang yang memotong ayam itu. Kita kasih tau yang
pertama bahwa itu tidak mewakili UNJ. Nah yang kedua, kita selalu
update informasi ke mereka tentang perkembangan proses ke anak –
anak yang terlibat itu ke Doni nya langsung supaya masalah ini clear
dan tidak berlarut – larut.
P : Terus Pak apakah apakah setelah pertemuan itu komunikasinya
tertutup atau terus berlanjut?
lvii
A.S : Kita masih komunikasi melalui twitter. Cuma Doni ini ketika saya
hubungi, semenjak kasus dengan Melanie ini sudah tidak bisa
dihubungi lagi handphonenya. Doni kena juga akhirnya.
P : Apakah ada dampak dari video aksi pemotongan ayam oleh
mahasiswa UNJ tersebut?
A.S : Yang pasti saat itu jadi jelek lah namanya, soalnya dari komentar –
komentar di instagram pun itu juga sudah negatif. Cuma setelah
ketika ketemu dengan animal defender kita minta untuk meng clear
kan supaya redam sendiri. Jadi bukan kita yang menjelaskan
melainkan mereka si animal defender sendiri yang kami minta untuk
menjelaskan.
P : Tanggapan dan harapan Bapak agar tidak muncul lagi video seperti
ini?
A.S : Kita di humas tidak bisa mengkontrol tapi kita hanya menghimbau
ketika aksi tersebut untuk dilakukan dengan cara – cara yang
intelektual. Bagaimana cara menyampaikan pendapat itu dengan
cara yang intelektual tidak melibatkan kekerasan terhadap binatang.
Ada banyak caranya, kita bisa teatrikal, pakai puisi dan seterusnya.
Yang intelektualitas aja.
lviii
Lampiran 20
CURRICULUM VITAE
Nama : Hafshah Nurul Hasanah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Juli 1996
Kewarnegaraan : WNI
Alamat : Jl. Cipinang Baru Bunder no.17
Rt. 007 Rw. 018 Jakarta Timur
Telepon : 085717865620
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
1. 2002 - 2008
SDNP Kayu Putih 09 Pagi (Siemens)
2. 2008 - 2011
SMP Negeri 74 Jakarta
3. 2011 - 2014
SMA Negeri 30 Jakarta
4. 2014- Sekarang
D-III Humas UNJ
lix
Lampiran 21
Coding sheet
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 4 5 4 4 5 5 5 5 3 5 3 2 4 3 3 5 4 5 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 2 3 5 3 5 4
2 5 5 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 3 2 5 3 2 5 5 5 5 4 5 4 5
3 5 5 5 3 5 4 4 3 3 3 5 4 3 2 4 3 5 3 4 5 3 5 5 4 2 2 3 4 1 1 3 2 4 2
4 3 4 3 3 5 4 5 5 2 1 5 2 5 1 3 1 1 3 2 4 1 3 2 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2
5 5 5 5 3 5 4 3 4 3 4 3 5 3 2 4 3 5 4 1 5 5 5 2 4 2 2 4 4 2 2 4 2 4 2
6 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 3 2 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5
7 2 5 5 2 5 2 3 3 2 3 5 3 2 2 4 2 1 2 4 5 2 4 2 3 2 2 4 4 1 2 3 2 3 3
8 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 2 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 2
9 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 3 5 5 4 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5
10 4 5 4 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 4 4 2
11 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 3 5 5 4 5 4 4 2 5 5 2 5 5 5 5 3 2 3 5
12 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 3 5 5 4 5 1 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5
13 5 5 5 4 2 4 5 5 3 5 5 2 4 3 3 4 5 5 1 5 5 4 2 5 3 4 2 4 2 2 4 3 5 4
14 4 5 5 2 5 2 4 3 2 3 2 3 2 2 4 2 4 4 4 4 2 5 2 3 4 2 3 4 1 1 3 1 3 2
15 4 5 5 2 5 3 5 2 2 2 5 3 1 2 4 4 4 4 3 5 2 4 2 3 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3
16 4 5 3 4 5 4 5 4 3 5 3 2 4 3 5 4 4 5 2 4 3 5 2 4 3 3 4 4 2 2 2 3 5 4
17 5 5 5 3 5 4 5 4 3 4 5 4 3 2 3 3 4 4 3 5 3 5 2 4 2 2 3 4 1 2 3 2 4 2
18 3 4 4 1 5 5 5 4 2 2 1 2 3 1 4 4 3 3 2 4 1 4 3 3 2 2 2 3 3 2 2 1 3 2
19 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 5 1 4 2 3 3 4 5 1 5 2 5 2 4 3 2 4 4 2 2 5 2 4 2
20 5 5 4 3 5 4 5 4 3 4 2 1 4 2 5 3 4 4 3 4 1 4 2 4 2 2 3 4 2 2 4 2 4 2
21 3 5 5 3 5 4 3 4 3 4 5 1 3 2 5 3 1 5 2 5 1 5 2 4 2 2 5 4 2 2 3 2 4 2
lx
22 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 5 1 4 2 5 3 5 4 3 3 2 5 5 4 3 3 5 4 2 2 3 2 4 2
23 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 2 2 4 4 5 5 4 4 2 4 3 3 2 5 4 4 4 4 3 3 4 3 5 4
24 5 5 5 3 5 3 5 3 2 3 3 3 2 2 4 2 4 5 4 2 2 5 2 3 2 2 4 4 1 1 3 1 3 2
25 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3 2 5 4 5 5 5 5 1 4 4 5 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4
26 5 5 4 4 5 4 5 4 3 5 5 2 4 3 3 4 5 3 3 3 3 5 5 4 3 3 4 4 2 2 4 3 5 4
27 3 2 2 1 1 4 4 5 1 4 3 1 2 2 3 2 4 3 1 1 4 1 1 1 3 2 4 1 1 2 2 3 2 1
28 5 5 4 1 5 3 4 3 2 2 3 2 2 2 3 1 5 3 3 3 2 4 3 3 3 1 5 3 3 4 4 3 3 2
29 5 3 2 1 2 1 5 1 1 1 3 1 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 2 3 5 3 5 4
30 5 4 4 1 5 3 4 3 2 2 4 2 3 1 4 4 5 5 4 5 5 3 2 5 3 2 5 5 5 5 4 5 4 5
31 3 3 2 3 4 3 4 5 1 3 3 1 3 3 5 5 5 3 4 5 3 5 5 4 2 2 3 4 1 1 3 2 4 2
32 5 5 5 3 5 3 4 3 2 3 2 4 3 2 3 2 1 3 2 4 1 3 2 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2
33 4 5 4 3 5 5 5 3 4 3 4 5 1 5 5 5 5 4 1 5 5 5 2 4 2 2 4 4 2 2 4 2 4 2
34 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 4 4 5 5 5 4 5 5 3 2 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5
35 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 1 1 2 4 5 2 4 2 3 2 2 4 4 1 2 3 2 3 3
36 5 5 5 2 5 2 5 2 2 2 4 3 2 2 4 1 5 5 4 4 4 3 2 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 2
37 4 5 5 3 5 4 4 3 3 3 4 4 3 2 2 2 5 5 4 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5
38 5 5 4 2 5 4 5 2 2 2 2 2 1 2 5 3 5 5 4 5 4 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 4 4 2
39 5 4 3 3 5 2 4 2 2 1 4 2 3 3 4 4 5 5 4 5 4 4 2 5 5 2 5 5 5 5 3 2 3 5
40 2 1 1 3 1 3 4 4 2 1 1 2 1 2 3 3 5 5 4 5 1 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5
41 5 5 5 2 5 2 5 3 2 3 4 3 2 2 4 2 5 5 1 5 5 4 2 5 3 4 2 4 2 2 4 3 5 4
42 2 3 3 3 4 3 4 4 1 4 4 1 5 2 4 3 4 4 4 4 2 5 2 3 4 2 3 4 1 1 3 1 3 2
43 5 3 3 4 4 5 4 2 1 4 4 1 3 1 3 2 4 4 3 5 2 4 2 3 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3
44 5 5 4 2 5 4 5 3 2 2 4 2 4 2 4 3 4 5 2 4 3 5 2 4 3 3 4 4 2 2 2 3 5 4
45 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 3 5 3 5 2 4 2 2 3 4 1 2 3 2 4 2
46 5 5 5 2 5 4 4 3 2 2 2 2 1 2 3 3 3 3 2 4 1 4 3 3 2 2 2 3 3 2 2 1 3 2
47 5 3 2 4 3 2 4 4 1 1 2 1 2 2 3 1 4 5 1 5 2 5 2 4 3 2 4 4 2 2 5 2 4 2
lxi
48 4 4 3 3 4 3 5 1 2 5 4 1 3 1 3 2 4 4 3 4 1 4 2 4 2 2 3 4 2 2 4 2 4 2
49 5 4 3 2 4 5 1 4 2 4 2 1 4 4 2 1 1 5 2 5 1 5 2 4 2 2 5 4 2 2 3 2 4 2
50 4 4 3 3 4 3 2 5 2 1 1 1 4 1 3 4 5 4 3 3 2 5 5 4 3 3 5 4 2 2 3 2 4 2
51 1 2 1 3 1 5 1 2 1 4 4 1 3 4 3 2 4 4 2 4 3 3 2 5 4 4 4 4 3 3 4 3 5 4
52 3 4 3 3 5 4 4 5 2 1 4 2 4 1 4 3 4 5 4 2 2 5 2 3 2 2 4 4 1 1 3 1 3 2
53 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 4 2 4 2 4 3 5 5 1 4 4 5 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4
54 4 4 4 1 5 4 4 5 2 2 2 2 4 1 3 3 5 3 3 3 3 5 5 4 3 3 4 4 2 2 4 3 5 4
55 4 4 4 5 5 3 4 5 2 2 2 2 2 1 3 1 4 3 1 1 4 1 1 1 3 2 4 1 1 2 2 3 2 1
56 4 2 1 3 1 1 5 1 4 5 4 1 3 1 3 2 5 3 3 3 2 4 3 3 3 1 5 3 3 4 4 3 3 2
57 2 3 3 2 4 5 1 4 1 4 2 1 4 4 2 1 5 5 2 3 3 2 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2
58 4 5 4 2 5 5 2 5 2 2 1 2 4 2 3 4 1 4 3 3 2 4 4 3 5 1 4 4 3 1 2 2 3 2
lxii
Lampiran 22
FORMULIR KEGIATAN BIMBINGAN TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH
Nama : Hafshah Nurul Hasanah Program Studi DIII Hubungan Masyarakat
NIM : 4123143818 Dosen Pembimbing: Marisa Puspita Sary, M. Si
NO. TANGGAL
KONSULTASI MATERI
KONSULTASI CATATAN MATERI
KONSULTASI PARAF
PEMBIMBING
1. 17 Maret 2017 Berita Kasus,
Operasionalisasi Konsep
Cari Berita
2. 21 Maret 2017 BAB 1 Revisi BAB I
3. 24 Maret 2017 Operasionalisasi
Konsep BAB I dan BAB II
4. 31 Maret 2017 BAB II Revisi BAB I dan
BAB II
5. 4 April 2017 BAB III Revisi BAB III dan Populasi, Sampel
6. 7 April 2017 BAB III Revisi BAB III dan Teknik Penarikan
Sampel
7. 11 April 2017 BAB III Revisi BAB III dan
typo
8. 21 April 2017 BAB III dan Kuisioner
Revisi Typo dan Kuisioner
9. 25 April 2017 Kuisioner Revisi Kuisioner
10. 28 April 2017 Kuisioner Revisi Kuisioner dan
typo
11. 12 Mei 2017 Proposal BAB I – BAB III dan kata
pengantar
Revisi kata pengantar dan typo kuisoner
12. 17 Mei 2017 Proposal, kata pengantar dan
kuisioner Revisi kuisioner
13. 19 Mei 2017 Kuisioner Revisi Kuisioner
CATATAN : Kegiatan Konsultasi Materi TAKI dengan pembimbing minimal harus 8 kali guna memenuhi syarat untuk diujikan pada sidang TAKI.
lxiii
FORMULIR KEGIATAN BIMBINGAN TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH
Nama : Hafshah Nurul Hasanah Program Studi DIII Hubungan Masyarakat
NIM : 4123143818 Dosen Pembimbing: Marisa Puspita Sary, M. Si
NO. TANGGAL
KONSULTASI MATERI
KONSULTASI CATATAN MATERI
KONSULTASI PARAF
PEMBIMBING
1. 28 Mei 2017 Survey Deskriptif,
Populasi dan Sampel
Revisi Survey deskriptif, Populasi, Sampel dan Ukuran
sampel
2. 3 Juni 2017
Survey Deskriptif, Teknik penarikan sampel, BAB 1 Populasi dan
Sampel
Revisi Survey Deskriptif (Kata – kata
dikurangi)
3. 6 Juni 2017 BAB IV Revisi BAB 4, Objek
Penelitian
4. 12 Juni 2017 Pre Test Hasil Validitas dan
Reliabilitas
5. 20 Juni 2017 BAB IV dan BAB V Revisi BAB IV dan BAB V( kurang n)
6. 3 Juli 2017 BAB IV, BAB V,
Abstrak, Kelemahan dan Keterbatasan
Revisi Kelemahan dan Keterbatasa, Abstrak
7. 5 Juli 2017
BAB I – BAB V, Kata pengantar,
daftar isi, lampiran, daftar pustaka,
abstrak
Revisi Abstrak
8. 6 Juli 2017
BAB I – V, lampiran, Daftar isi, abstrak,
daftar pustaka, kata pengantar
9.
10.
CATATAN : Kegiatan Konsultasi Materi TAKI dengan pembimbing minimal harus 8 kali guna memenuhi syarat untuk diujikan pada sidang TAKI.