2
1. Cari kepanjangan PWL, NWL, CWL. PWL = Previous Water Loss (mL/KgBB), jumlah cairan yang hilang, biasanya berkisar 5-15% dari BB) NWL = Normal Water Loss (mL/KgBB), terdiri dari urin+jumlah cairan yang hilang melalui penguapan pada kulit dan pernapasan CWL = Concomitant Water Loss (mL/KgBB) Derajat dehidrasi ringan : PWL = 50, NWL = 100, CWL = 25/175 Derajat dehidrasi sedang : PWL = 75, NWL = 100, CWL = 25/200 Derajat dehidrasi berat : PWL = 125, NWL = 100, CWL = 25/250 2. Mengapa alergi susu sapi menyebabkan alergi berdarah? Diare adalah kumpulan gejala yang ditandai buang air besar encer (cair), lebih banyak dari biasa, bisa atau tidak disertai darah dan lendir, dapat atau tidak disertai muntah, frekuensi pada bayi lebih dari 3x, pada bayi lebih dari 2x/hari. Penyebab diare bermacam-macam antara lain infeksi mikroorganisme (jasad renik) seperti bakteri, ulkus, parasit, faktor psikologis misalnya ketakutan atau kecemasan, bahkan sama sekali tidak ditemukan MO penyebab. Sekarang ini banyak sekali digunakan susu formula pengganti ASI dan bahan yang dipergunakan sebagia besar berasal dari susu hewani terutama sapi. Beberapa penelitian melaporkan bahwa sekitar 2%-3% jika usia dibawah 2 tahun mengalami alergi terhadap susu sapi terutama terhadap kandungan proteinnya. Protein di susu sapi berada dalam bentuk yang disebut dengan kasein sebanyak 80% dan whey 20%. Paling sering berperan sebagai alergen adalah protein dalam bentuk kasein, alfa laktalbumin, beta serum albumin, dan gamma globulin. Mulai terjadinya alergi susu sapi terutama pada tahun-tahun pertama kehidupan bayi, dan akan tampak lebih

Tugas Dr. Chrysti

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dr. christy

Citation preview

Page 1: Tugas Dr. Chrysti

1. Cari kepanjangan PWL, NWL, CWL. PWL = Previous Water Loss (mL/KgBB), jumlah cairan yang hilang, biasanya

berkisar 5-15% dari BB) NWL = Normal Water Loss (mL/KgBB), terdiri dari urin+jumlah cairan yang hilang

melalui penguapan pada kulit dan pernapasan CWL = Concomitant Water Loss (mL/KgBB)

Derajat dehidrasi ringan : PWL = 50, NWL = 100, CWL = 25/175

Derajat dehidrasi sedang : PWL = 75, NWL = 100, CWL = 25/200

Derajat dehidrasi berat : PWL = 125, NWL = 100, CWL = 25/250

2. Mengapa alergi susu sapi menyebabkan alergi berdarah? Diare adalah kumpulan gejala yang ditandai buang air besar encer (cair), lebih banyak dari biasa, bisa atau tidak disertai darah dan lendir, dapat atau tidak disertai muntah, frekuensi pada bayi lebih dari 3x, pada bayi lebih dari 2x/hari. Penyebab diare bermacam-macam antara lain infeksi mikroorganisme (jasad renik) seperti bakteri, ulkus, parasit, faktor psikologis misalnya ketakutan atau kecemasan, bahkan sama sekali tidak ditemukan MO penyebab. Sekarang ini banyak sekali digunakan susu formula pengganti ASI dan bahan yang dipergunakan sebagia besar berasal dari susu hewani terutama sapi. Beberapa penelitian melaporkan bahwa sekitar 2%-3% jika usia dibawah 2 tahun mengalami alergi terhadap susu sapi terutama terhadap kandungan proteinnya. Protein di susu sapi berada dalam bentuk yang disebut dengan kasein sebanyak 80% dan whey 20%. Paling sering berperan sebagai alergen adalah protein dalam bentuk kasein, alfa laktalbumin, beta serum albumin, dan gamma globulin. Mulai terjadinya alergi susu sapi terutama pada tahun-tahun pertama kehidupan bayi, dan akan tampak lebih jelas sewaktu bayi mulai disapih. Gejala klinisnya muncul sangat bervariasi mulai dari yang ringan sampai berat, dan mulai munculnya gejala dapat cepat terlihat setelah beberapa menit meminum atau menelan bahan makanan yang etrbuat dari susu sapi atau setelah beberapa jam kemudian. Gejala klinis yang paling sering muncul adalah diare yang berkepanjangan, dapat disertai kram, kolik, dan muntah. Diare alergi susu sapi dapat juga muncul pada bayi-bayi yang meminum ASI yang di dalam diet ibunya mengandung susu sapi karena alergen protein susu sapi dapat melewati ASI. Gejala diare oleh susu sapi harus dibedakan dengan diare yang disebabkan oleh intoleransi susu sapi oleh susu bayi, terutama intoleran terhadap laktosa, yaitu karbohidrat utama yang terdap dalam susu sapi. Diare karena intoleran laktosa disebabkan karena kekurangan enzim laktase di dalam saluran cerna bayi yang berperan menghidrolisis laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Kekurangan enzim laktase dapat terjadi primer yaitu dibawa sejak lahir atau didapat setelah lahir, bayi lahir belum cukup bulan(prematur), setelah diare mendadak yang disebabkan oleh infeksi seperti infeksi virus yang menyebabkan rusaknya mukosa usus yang berperan memproduksi enzim laktase. Mekanisme alergi susu sapi berbeda dengan diare yang disebabkan intoleransi laktosa, bukan karena kekurangan enzim laktase, tetatpi terjadi melalui perantaraan reaksi imunologic tubuh terhadap protein susu.

Page 2: Tugas Dr. Chrysti

Reaksi ini melepaskan bahan-bahan yang disebut mediator (seperti histamin, prostaglandin, leukotrien) yang menimbulkan gejala klinis tergantung dari organ tempat terjadinya reaksi tersebut. Bila menyerang saluran cerna, gejala yang paling sering muncul adalah diare yang bisa terjadi berkepanjangan selama meminum/memakan makanan yang berasal dari susu sapi. Dapat pula disertai gejala kolik, kram, mual, muntah. Disamping melepaskan bahan radiator, reaksi imunologic yang terjadi dapat pula menyebabkan kerusakan (peradangan) pada mukosa usus yang disebut dengan proktitis, enterokolitis dengan gejala diare dapat bercampur darah.