Upload
putri-andini
View
100
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS FARMAKOGNOSI II
PRODUK – PRODUK
FITOFARMAKA
KELOMPOK 4 (KELAS FARMASI D 2010)
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
BANDUNG
20121
Zulfa Firdita 10060310121
Maulana Malik Ibrahim 10060310122
Lismawanti Suryadilaga 10060310124
Ulfiaturrahmah 10060310125
Maziatul Ilma 10060310126
Neng Nisatul Khoiriah 10060310129
Kurnia 10060310130
Nuni Nurjanah 10060310133
Arfiah Tuankotta 10060310134
Anisha Imania 10060310135
Nida Mahda Anida 10060310137
Putri Andini 10060310139
FITOFARMAKA
LOGO FITOFARMAKA
Saat ini meskipun obat tradisional cukup banyak digunakan oleh masyarakat dalam usaha
pengobatan sendiri (self-medication), profesi kesehatan/dokter umumnya masih enggan untuk meresepkan
ataupun menggunakannya. Hal tersebut berbeda dengan di beberapa negara tetangga seperti Cina, Korea,
dan India yang mengintegrasikan cara dan pengobatan tradisional di dalam sistem pelayanan kesehatan
formal. Alasan utama keengganan profesi kesehatan untuk meresepkan atau menggunakan obat tradisional
karena bukti ilmiah mengenai khasiat dan keamanan obat tradisional pada manusia masih kurang. Obat
tradisional Indonesia merupakan warisan budaya bangsa sehingga perlu digali, diteliti dan dikembangkan
agar dapat digunakan lebih luas oleh masyarakat.
Definisi obat tradisional ialah bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral,
sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan
untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Obat tradisional Indonesia atau obat asli Indonesia yang lebih
dikenal dengan nama jamu, umumnya campuran obat herbal, yaitu obat yang berasal dari tanaman. Bagian
tanaman yang digunakan dapat berupa akar, batang, daun, umbi atau mungkin juga seluruh bagian tanaman.
Fitofarmaka adalah obat dari bahan alam terutama dari alam nabati, yang khasiatnya jelas dan terbuat
dari bahan baku, baik berupa simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan minimal,
sehingga terjamin keseragaman komponen aktif, keamanan dan kegunaannya. Penggunaan obat tradisional
di Indonesia sudah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu, sebelum obat modern ditemukan dan
dipasarkan. Hal itu tercermin antara lain pada lukisan di relief Candi Borobudur dan resep tanaman obat
yang ditulis dari tahun 991 sampai 1016 pada daun lontar di Bali.
2
Indonesia yang beriklim tropis merupakan negara dengan keanekaragaman hayati terbesar kedua di
dunia setelah Brazil. Indonesia memiliki sekitar 25 000-30 000 spesies tanaman yang merupakan 80% dari
jenis tanaman di dunia dan 90 % dari jenis tanaman di Asia. Hasil inventarisasi yang dilakukan PT Eisai
pada 1986 mendapatkan sekitar tujuh ribu spesies tanaman di Indonesia digunakan masyarakat sebagai obat,
khususnya oleh industri jamu dan yang didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Republik Indonesia berjumlah 283 spesies tanaman. Senarai tumbuhan obat Indonesia yang diterbitkan oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 1986 mendokumentasi 940 tanaman obat dan jumlah
tersebut tidak termasuk tanaman obat yang telah punah atau langka dan mungkin ada pula tanaman obat
yang belum dicantumkan.
Bila dikaji dari sejarah perkembangan, beberapa obat moderen ternyata sebagian di antaranya juga
disolasi dari tanaman. Selain itu didapatkan juga obat antikanker yang berasal dari sumber bahan alam
seperti aktinomisin, bleomisin, dan daunorubisin yang diisolasi dari jamur dan bakteri.
Dalam dekade belakangan ini di tengah banyaknya jenis obat modern di pasaran dan munculnya
berbagai jenis obat modern yang baru, terdapat kecenderungan global untuk kembali ke alam (back to
nature). Faktor yang mendorong masyarakat untuk mendayagunakan obat bahan alam antaralain mahalnya
harga obat modern/sintetis dan banyaknya efek samping. Selain itu faktor promosi melalui media masa juga
ikut berperan dalam meningkatkan penggunaan obat bahan alam. Oleh karena itu obat bahan alam menjadi
semakin populer dan penggunaannya meningkat tidak saja di negara sedang berkembang seperti Indonesia,
tetapi juga pada negara maju misalnya Jerman dan Amerika Serikat. Tahun 2000 pasar dunia untuk obat
herbal termasuk bahan baku mencapai 43 000 juta dolar Amerika. Penjualan obat herbal meningkat dua kali
lipat antara tahun 1991 dan 1994, dan antara 1994 dan 1998 di Amerika Serikat.
Di Indonesia menurut survei nasional tahun 2000, didapatkan 15,6% masyarakat menggunakan obat
tradisional untuk pengobatan sendiri dan jumlah tersebut meningkat menjadi 31,7 % pada tahun 2001.Jenis
obat tradisional yang digunakan dapat berupa obat tradisional buatan sendiri, jamu gendong maupun obat
tradisional industri pabrik.
3
Rheumaneer® Nyonya Meneer
Komposisi:
Curcumae domesticae Rhizoma 95 mg
Zingiberis Rhizoma ekstrak 85 mg
Curcumae Rhizoma ekstrak 120 mg
Panduratae Rhizoma ekstrak 75 mg
Retrofracti Fructus ekstrak 125 mg
indikasi: membantu mengurangi nyeri persendian.
Tensigard ®Phapros
Komposisi tiap kapsul berisi:
Ekstrak Apii herba 92mg
Ekstrak Orthosiphon folium 28mg
Indikasi: Menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik
4
Stimuno® Dexa Medica
Komposisi: Tiap 5 ml Stimuno Sirup mengandung ekstrak Phyllanthus niruri 25 mg. Tiap kapsul
Stimuno mengandung Phyllanthus niruri 50 mg
Indikasi: Membantu memperbaiki dan meningkatkan daya tahan tubuh
Nodiar® Kimia Farma
Each Nodiar tablet contains :
Attapulgite …………………….. 300 mg
Psidii Folium Extract ……… ……. 50 mg
Curcuma domestica Rhizoma Extract …. 7.5 mg
Indikasi : Mengatasi diare non spesifik
X-Gra ® Phapros
5
Tiap kapsul berisi:
Ekstrak Ganoderma lucidum 150 mg
Ekstrak Eurycomae radix 50 mg
Ekstrak Ginseng 30 mg
Ekstrak Retrofracti fructus 2,5 mg
Royal jelly 5 mg
Indikasi: Meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh, membantu meningkatkan stamina pria,
membantu mengatasi disfungsi ereksi dan ejakulasi dini.
6
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat
Pengawasan Obat Tradisional. Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional, 2000.
Pringgoutomo S. Riwayat perkembangan pengobatan dengan tanaman obat di dunia timur dan barat.
Buku ajar Kursus Herbal Dasar untuk Dokter. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2007.p.1-5.
PT Eisai Indonesia. Medicinal herb index in Indonesia. Jakarta: PT Eisai; 1986
Departemen Kesehatan RI. Senarai Tumbuhan Obat Indonesia, 1986.
Direktorat Penilaian Obat Tradisional, Suplemen Makanan dan Kosmetik–Badan POM, 2007.
Soediyani N. Direktur Penilaian Obat Tradisional, Suplemen Makanan dan Kosmetik-Badan POM,
2007 (komunikasi pribadi).
Moeloek FA. Herbal and traditional medicine: National perspectives and policies in Indonesia. Jurnal
Bahan Alam Indonesia 2006;5(1):293-97.
7