Upload
agita-raka
View
55
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS FLOW INJECTION ANALYSIS
Mengkaji Jurnal “Completely Automated System for Determining
Halogenated Organic Compounds by Multisyringe Flow Injection Analysis”
Oleh :
Agita Raka Pratiwi (101810301013)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2013
Mengaji tentang jurnal “Completely Automated System for Determining
Halogenated Organic Compounds by Multisyringe Flow Injection Analysis”
Fernando Maya, Jose´ Manuel Estela, and Vi´ctor Cerda`
Completely Automated System for Determining Halogenated Organic
Compounds by Multisyringe Flow Injection Analysis adalah jurnal penelitian 3
ilmuwan yang berasal dari jurusan kimia Universitas Pulau Balearic, Mallorca,
Spanyol. Jurnal penelitian mereka adalah tentang penentuan senyawa organik
terhalogenasi dengan menggunakan metode analisis sistem injeksi alir multi-
syring.
Penelitian ini didasari kekhawatiran para peneliti tentang masalah
lingkungan yakni kualitas air pada pembuangan pabrik. Pabrik – pabrik yang
mensintesis produk seperti disinfektan dan pestisida akan menghasilkan senyawa
organik terhalogenasi yang larut dalam air dan akan mencemari air apabila
ditemukan dalam jumlah besar. Oleh karena itu para peneliti kadar halogen terikat
dalam senyawa organik yang terlarut dalam air yang ada didaerah industri
perawatan tanaman di Spanyol. Hal ini membuat saya tertarik pada jurnal ini
karene masalah lingkungan akhir-akhir ini menjadi topik hangat disemua
kalangan, bagaimana cara menanggulanginya, pencegahannya. Air juga menjadi
salah satu sumber daya alam sangat dibutuhkan dan yang paling banyak tercemar,
dengan mempelajari jurnal ini diharapkan dapat diketahui senyawa apa yang dapat
ditemukan dan menanggulanginya.
Umumnya untuk menentukan halogen yang terikat pada senyawa organik
dalam larutan digunakan metode adsorbsi dengan karbon aktif kemudian
dilanjutkan dengan pirolisis dan titrasi kolometri yang hasilnya dinamakan
parameter Adsorbable Organic Halogens (AOX). Menariknya ketiga ilmuwan
Spanyol tersebut menggunakan metodologi analisis yang sangat berkembang
yakni sistem injeksi alir atau lebih dikenal dengan Flow Injection Analysis (FIA).
Menurut saya teknik FIA memang cocok, dari segi efektivitas sangat bagus karena
kita hanya menginjeksikan sampel nantinya carrier akan membawa reagen
direaksikan dicoil dan nantinya dideteksi detektor sehingga tidak perlu
menggunakan metode banyak metode seperti adsorbsi karbon, pirolisis dan titrasi
kolorimetri. Teknik FIA yang digunakan pun bukan teknik FIA biasa akan tetapi
Multisyringe Flow Injection Analysis (MSFIA) atau sistem injeksi alir
menggunakan multisyring.
Multisyring? Terdengar aneh bagi saya yang pemula dalam mempelajari
sistem alir ini, akan tetapi mungkin bagi sebagian besar para peneliti kimia
khususnya yang bergerak dalam bidang analitik ini hal yang lumayan biasa. Multi
syring adalah elemen dasar dalam teknik MSFIA ini, yakni berupa buret yang
merupakan adaptasi dari pompa syring yang sama digunakan pada SIA
( Separated Injection Analysis) bertujuan untuk menggerakan 4 syring (hal ini
yang menyebabkan mengapa disebut multisyring) secara simultan yang terkoneksi
pada motor/ penggerak yang sama. Nantinya cairan akan dibawa melalui banyak
aliran oleh buret multisyring. Sebuah multisyring dengan 4 syring mampu
menghasilkan hingga 32 mode injeksi yang berbeda.
Gambar 1. Penampang dari buret multisyring ket : (1) pelat motor penggerak, (2) syring, (3) katup solenoid dan (4) konektor dan pipa
Kembali ke penelitian, sampel yang diambil adalah air sumur dan air
pembuangan dari 3 daerah yang berbeda didaerah sekitar pabrik pembuatan obat
tanaman di Mallorca, Spanyol. Secara garis besar, teknik MSFI digunakan untuk
penentuan HOC (Halogentad Organic Compound) atau senyawa organik yang
terhalogenasi sebagai kelompok parameter. pada akhirnya senyawa organik
dikonsentrasikan dahulu dan diisolasi dari matriks samplenya dengan ekstraksi
fase padat. fase solid dibilas dengan larutan nitrat bertujuan untuk melihat efek
kompetitif desorpsi melawan ion halida kemudian senyawa target dielusi dengan
pelarut organik/ campuran air. Eluat dicampur dengan oksidator kimia (ion
persulfat, S2O82-) dan disinari dengan cahaya UV. HOC teroksidasi dan melepas
CO2, yang dilepaskan oleh debubbler dan menghasilkan HX . HX yang dihasilkan
direaksikan Hg(SCN)2 untuk mendapatkan ion SCN- bebas yang nantinya secara
bersamaan direaksikan deng Fe3+ untuk mendapatkan kompleks koordinasi yang
sangat berwarna. Diukur absorbansi kompleks tersebut pada panjang gelombang
yang diijinkan yakni 480 nm untuk sinyal analitik pembebasan ion halida. Berikut
adalah instrumen dari MSFI penelitian kali ini :
Gambar 2. Gambaran skematik dari susunan MSFI yang diusulkan untuk penentuan HOC.
S1-S4 menunjukkan syring, katup solenoid (valve) V1-V4, C tandon
penyimpanan carrier, R1 (reagent) tandon larutan Hg(SCN)2, R2 (reagent) tandon
larutan Fe3+, PS tandon larutan Na2S2O8, DP larutan dikeluarkan. PK menunjukka
larutan yang diambil, HC holding coil, SV katup pilihan, S tandon larutan sampel,
RS tandon larutan pembilas, E tandon larutan eluen, W tandon pembuangan, H
aliran melewati sorbent holder, PR photoreaktor, KR reaktor yang terikat, D
debubbler, dan DS sistem deteksi. Keadaan off biasanya posisi katup solenoid
terbuka (syring terhubung dengan tandon) sedangkan keadaan on biasanya posisi
katup solenoid tertutup (syring terhubung dengan aliran).
Menurut saya, dengan adanya sistem pompa multisyring seperti diatas,
jika dibandingkan dengan teknik FIA biasa reagen diinjeksikan hanya saat pada
moment tertentu untuk dibawa keluar pada penentuan analitik oleh katup
solenoid. Pada MSFIA ketika tidak diperlukan larutan akan kembali ke tandonnya
Gambar 3. Gambaran skematik dari sistem pengiriman oleh pompa piston multisyringe
masing-masing daripada bergerak ke pembuangan seperti terjadi pada jenis FIA
biasa. Hal ini menunjukkan salah satu kefektifan yang ada pada teknik MSFIA,
mengurangi larutan yang terbuang sia-sia.
Semua alur pergerakan teknik MSFIA dikontrol dan dikomputerisasi
menggunakan sofware The AutoAnalysis 5.0.
Prosedur didasarkan pada siklus utama (loop A) yang terdiri atas tahapan
yang diperlukan untuk perlakuan awal sampel dan penentuan HOC sebagai OrgCl-
berikutnya. Loop A terdiri atas sub siklus (loop B) yang digunakan untuk
prekonsentrasi 5 mL sample yang merupakan volume maximum yang dapat
ditampung dalam HC. Loop B dapat diulang sebanyak yang diperlukan untuk
meningkatkan faktor prekonsentrasi senyawa target. Sekali siklus prekonsentrasi
selesai, prosedur berlanjut pencucian fase solid utama untuk elusi spesies target.
Akhirnya, sebuah pendekatan in-line juga digunakan mengoksidasi spesies target
dengan S2O82-/sinar UV dan dideteksi menggunakan spektrometri sebagai OrgCl-.
Melihat data diatas dapat kita lihat kecanggihan dan keotomatisan dari
sistem ini. Kita bisa mengontrol reaksi dan melihat seberapa besar volume yanng
Gambar 4. ringkasan prosedur analitik secara umum dari penentuan HOC sebagai kelompok parameter menggnakan teknik MSFI.
digunakan untuk sampel dan reagen. Hal ini membuat teknik MSFIA ini semakin
menarik untuk diipelajari.
Melalui proses MSFIA didapatkan data sebagai berikut :
Dapat kita lihat pada gambar 3c, data terbaik dihasilkan Hg(SCN)2/ L dan
Fe3+/L berturut-turut adalah 2 x 10-3 mol dan 0,3 mol, dimana didapatkan dari
contoh eksperimen. setelah mengalirkan segmen yang terdiri dari spesien target
yang dicampur dengan larutan Hg(SCN)2 dan Fe3+ dalam reaktor yang terpasang,
hasil reaksi kemudian diinjeksikan ke dalam FC. Efek laju kecepatan injeksi yang
telah dipelajari adalah dengan range 2-5 mL/min dan dapat kita lihat pada gambar
3a hasil paling bagus ditunjukkan pada 3 mL/min. Gambar 3b efisiensi dari tahap
fotooksidasi ditentukan dengan menguji pengaruh waktu penyinaran pada
absorbansi yang diperoleh dari menganalisis larutan yang terdiri dari 1,5 mg/L 4-
klorofenol. didapatkan waktu penyinaran 120 s sejauh uji coba. Waktu ini juga
Gambar 5. Pengaruh Absorbansi terhadap (a) prekonsentrasi, elusi dan kecepatan injeksi alir ;(b) waktu penyinaran ;(c) konsentrasi Hg(SCN)2 dan Fe3+;(d) konsentrasi OrgCl- dalam 3 range linier dinamik yang berbeda.
sama yang didapatkan oleh peneliti lain dengan metode EPA. Hal ini
menunjukkan dengan metode yang sederhana seperti MSFIA hasilnya tidak jauh
beda dengan metode lainnya yang tahapannya rumit. Gambar 3d mengilustrasikan
respon sistem yang digunakan terhadap variabel volume sampel. Berdasarkan
data tersebut dapat diperoleh tingkat reproduktivitas dihitung dari RSD atau
standar deviasi relatif dari kemiringan kurva regresi 8 hari dan ditemukan 1,7
yang kasarannya 5 kali lebih baik dari penganalisis komersial AOX dan EOX
dengan metode yang berbeda. Bertambah lagi kelebihan dari teknik MSFIA ini
dari segi reproduktivitas.
Peneliti juga membandingkan beberapa metode yang dipakai oleh peneliti
lainya dengan tujuan yang sama. Tidak ada metodologi yang berdasarkan sistem
alir yang dilaporkan sebelumnya, hanya metode manual atau batch otomatis untuk
menentukan HOC yang ada. Pilihan yang mirip dengan penelitian ini adalah
analisis komersial pirolitik-kolometri AOX berdasarkan penyerapan HOC oleh
karbon aktif diikuti dengan pirolisi dan detektsi kolorimetri.
Melalui pendekatan tersebut didapatkan bahwa karakter intrinsik dari
metode analisis komersial tersebut memberikan prosedur mineralisasi yang lebih
kuat dan lebih baik sensitivitasnya daripada metode MSFIA. Tetapi dilain hal,
sistem yang digunakan prosedur injeksi alir alternatif dan menyajikan standar
deviasi yang lebih baik dan sebagai tambahan yang lebih mencolok naiknya
keotomatisan, ketahanan, kefektifan biaya dan kesederhanaan.
Intinya menurut saya, metode MSFI adalah metode analitik alternatif yang
yang sangat efisien, mutakhir dan sangat cocok dengan penelitian ini. Sistem
MSFI menyajikan alat yang simpel, biaya murah dan smart. Masih banyak
kemungkinan variasi instrumen dapat digunakan pada MSFIA yang nantinya
ditemukan susunan yang paling efisien untuk penentuan suatu senyawa khususnya
senyawa organik terhalogenasi (HOC) sehingga membuat metode ini menarik
untuk dipelajari. Selain itu, metode MSFIA dengan cepat menentukan HOC tanpa
perlu untuk memperkirakan setiap senyawa dimana yang diperlukan lebih
kompleks, mahal dan memakan waktu seperti kromatografi gas dan spektrokopi
massa.