33
TUGAS GEOLOGI BATUBARA Evaluasi Potensi Batubara Daerah Nunukan, Kalimantan Timur Disusunoleh : Tri Purwanti Rony Octa Prabowo Abdul Razak 1107045074 1107045075 1107045076 FISIKA KONSENTRASI GEOFISIKA GEOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2013

Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

TUGAS

GEOLOGI BATUBARA

Evaluasi Potensi Batubara Daerah Nunukan,

Kalimantan Timur

Disusunoleh :

Tri Purwanti

Rony Octa Prabowo

Abdul Razak

1107045074

1107045075

1107045076

FISIKA KONSENTRASI GEOFISIKA GEOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2013

Page 2: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

1. Pendahuluan

1.1. Lokasi dan Kesampaian Daerah

Gambar 1.1 Kecamatan Long Iram – Kabupaten Kutai Barat – Propinsi Kalimantan

Timur

Banyak cara untuk mencapai ke daerah Kutai Barat ini, dari kecamatan Melak

dapat ditempuh dengan kendaraan roda 4 dan roda 2 maupun dengan transportasi

sungai (kapal).

Kutai Barat berjarak + 325 km dari Kota Samarinda, perjalanan dapat

ditempuh melalui jalur darat, sungai maupun udara, waktu tempuh perjalanan + 6 jam

melalui jalan darat.

Page 3: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Gambar 1.2 Peta Kesampaian Daerah

Menggunakan Jalan darat : Samarinda – Tenggarong ( Kukar ) – SP3

Kotabangun ( Kukar ) – Muara muntai - Resak ( Kubar) – Bekokong – Jempang –

Muara tae – Sendawar – Barong Tongkok. Dari Barong Tongkok menuju Tering dan

menyeberang di Muara Leban untuk menuju kampung Long Daliq.

Menggunakan Jalan Udara : Dari balikpapan/Samarinda menempuh

perjalanan sekitar 50 menit sampai di bandara sendawar. Dari sendawar dilanjutkan

dengan menggunakan kendaraan roda empat menuju tering dan menyeberang di

Muara Leban langsung menuju Long Daliq. Hotel terdekat dari lokasi berada di

Kecamatan Tering Seberang, adalah hotel IWJ.

Page 4: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Gambar 1.3 Kecamatan Long Iram – Kabupaten Kutai Barat – Propinsi Kalimantan

Timur

Blok Longiram secara administratif termasuk Kecamatan Longiram desa

Long Daliq, Kabupaten Kutai Barat; secara geografis terletak antara koordinat

00000’00’’ – 00

007’00’’ LS dan 115

029’00’’ – 115

040’00’’ BT.

Page 5: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

1.2. Vegetasi, Fauna dan Iklim Daerah

Vegetasi :

Gambar 1.4 Peta Vegetasi Penutup Lahan

Gambar 1.5 Peta Vegetasi Tata Ruang Wilayah

Page 6: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Fauna : Walet, Enggang Kepala Putih

Flora Resmi : Anggrek Hitam

Iklim :

Karakteristik iklim Kabupaten Kutai barat termasuk dalam kategori iklim

tropika humida, dengan rata-rata curah hujan tertinggi terdapat pada bulan April dan

terendah di bulan Agustus serta tidak menunjukkan adanya bulan kering atau

sepanjang bulan dalam satu tahun selalu terdapat sekurang-kurangnya tujuh hari

hujan. Namun demikian dalam tahun-tahun terakhir ini, keadaan iklim di Kabupaten

Kutai Barat terkadang tidak menentu. Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan

dalam kenyataannya tidak hujan, atau sebaliknya pada bulan-bulan yang seharusnya

kemarau bahkan terjadi hujan dengan dengan musim yang lebih panjang. Temperatur

minimum umumnya terjadi pada bulan Oktober sampai dengan Januari sedangkan

temperatur maksimum terjadi antara bulan Juli sampai dengan bulan Agustus. Daerah

beriklim seperti ini tidak mempunyai perbedaan yang jelas antara musim hujan dan

musim kemarau. Pada musim angin barat hujan turun sekitar sekitar bulan Agustus

sampai bulan Maret, sedangkan pada musim timur hujan relatif kurang, hal ini terjadi

pada sekitar bulan April sampai bulan September.

Page 7: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

1.3. Kependudukan dan Tata GunaLahan

Tabel 1.1 Demografi Kutai Barat

Demografi Kutai Barat

Ibu Kota Kabupaten Sendawar

Penduduk 165.091 jiwa (2010)

APBD Rp 1,4 Trilyun (2010)

Jarak ke Ibu Kota Propinsi 400 Km

Penduduk Miskin 9,9 % (tahun 2010)

Morfologi Bergelombang landai sampai curam

Suku Mayoritas Dayak, Kutai dan Jawa ainnya

Jumlah Kecamatan 21 Kecamatan

Gambar 1.6 Peta Kutai Barat

Page 8: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Tabel 1.2 Demografi Kecamatan Long Iram

Demografi Long Iram

Populasi 6.407 Jiwa

Sumber pendapatan Pertanian dan perkebunan, perikanan

Luas Wilayah 1.462, 01 ha

Jarak ke Ibu Kota Kabupaten 84

Curah Hujan 558,4 (rata rata)

Batas wilayah Utara : Kukar

Timur : Kukar

Selatan : Tering

Barat : Laham

Long Hubung

Sarana Kesehatan 1 Puskesmas, 5 puskesmas pembantu

Gambar 1.7 Peta Kecamatan Long Iram

Page 9: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Tabel 1.3 Demografi Desa Long Daliq

Demografi Desa Long Daliq

Populasi 600 Jiwa

Luas Wilayah 91.55 ha

Suku Dayak Bahau

Jumlah Keluarga Petani 90%

Elevasi 22

Jarak desa ke Kantor Kecamatan 7KM

Pemukiman Kumuh Tidak ada

1.4. Infrastruktur Daerah

Pembangunan infrastruktur yang bertujuan untuk mengatasi keterisolasian

wilayah, baik fisik maupun komunikasi diarahkan pada peningkatan aksesbilitas

masyarakat Kutai Barat terhadap media komunikasi dan informasi dan penyediaan

jaringan listrik untuk kampung yang belum tersentuh oleh listrik.

• PRASARANA JALAN

Pada bidang pekerjaan umum, yang menjadi tolak ukur utama adalah

kondisi insfrastruktur jalan. kewenangan dalam pembangunan dan

pemeliharaan jalan meliputi jalan Kabupaten, Perkantoran dan jalan tertentu

yang karena fungsinya memiliki peran strategis. Jalan sebagai sarana

penghubung di bidang trasportasi darat merupakan salah satu unsur yang

sangat penting dalam memperlancar kegiatan perekonomian masyarakat.

Prasarana jalan pada hakikatnya menyangkut aspek kehidupan, baik aspek

sisial ekonomi, budaya, maupun ketahana dan keamanan. Prasarana jalan juga

dipandang sangat penting dalam rangka menunjang

pengembangan/peningkatan pembangunan dan mendorong serta menciptakan

keseimbangan pembangunan antar wilayah/daerah yang berbeda, dalam hal

ini penyebap sumber daya yang tidak merata, intensitas kegiatan ekonomi.

Page 10: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Memperhatikan luas wilayah Kabupaten Kutai Barat dan jumlah

penduduk yang terbesar tidak merata, maka sangat dibutuhkan prasarana jalan

yang berperan sebagai pendorong pengembangan dan pembangunan di

berbagai sektor. Untuk mewujutkan maksud tersebut di atas, maka perlu

pembangunan dan pemeliharaan prasarana jalan yang berkesinambungan pada

seluruh ruas jalan, baik jalan Negara, jalan Provinsi maupun jalan Kabupaten

/Kota. pembangunan jalan yang dilakukan harus dilakukan harus

memperhatikan dan mempertimbangkan keserasian antara beban kepadatan

lau lintas dan daya dukung jalanmerupakan salah satu upayah strategis untuk

meningkatkan perekonomian.

Status jalan yang ada di Kabupaten Kutai Barat menurut data tahu

2008 terdiri dari jalan Negara/Nasional,Provinsi dan Kabupaten. Dilihat dari

ukuran panjan, jalan di Kabupaten Kutai Barat berupa jalan nasional

sepanjang 48 km, jalan provinsi 402,5 km dan jalan Kabupaten 747,96 km.

Kualitas prasarana jalan sampai tahun 2008, umumnya masih rendah

meski masih terus mengalami peningkatan, diantaranya dari total jaringan

jalan pada tahun 2007 mencapai 1.198,46 km. dari jumlah tersebut jalan yang

masih dalam kategori baik sekitar 354,38 km, kategori sedang 545,47 km dan

rusak 250,10 km. Sedangkan jenis permukaan jalan adalah 1.198,46 km,

permukaan diaspal 335,80 km, permukaan agregat370,50 km dan jalan tanah

492.16 km.

• PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTSI

Transportsi dan Perhubungan merupakan sektor pendukung yang

sangat mutlak kebradaannya. sebgai media pemindah barang maupun kegiatan

dari suatu tempat ketempat lain. Tanpa dukungan sektor perhubungan dan

tranportsi aktivitas apapun sulit berkembang, bahkan stagnan. Wilayah yang

tak terjangkau perhubungan dengan baik seringkali mengalami isolasi.

Kabupaten Kutai Barat sebagian besar wilyahnya adalah daratan sehinga

Page 11: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

sistem tranportasi dan perhubungan darat menjadi sarana sebagian besar

penduduk.

Kebarhasilan pembangunan di Kutai Barat secara nyata meningkatkan

kesejahtraan masyarakat, hal tersebut berdanpak meningkatnya mobilitas

masyarakat dalam memenuhi aktivitasnya yang pada gelirannaya akan

membutuhkan pelayanan jasa tranportsi darat maupun laut dan udara dan pos

telekominkasi yang memadai. Pelayan jasa transportasi yang diharapkan

masyarakat yaitu tingkat keselamatan, keamanan, kelencaran dan kenyamanan

yang lebih tinggi dengan kapasitas yang lebih besar, serta terpadu baik

intermodal maupun antarmodal lainnya Selain itu dalam menghdapi arus

globallisasi, inpormasi dan repormasi sehinga mengakibatkan perubahan yang

sangat cepat dalam kehidupan masyarakat, dimana transportsi adalah sebagai

urat nadi perekonomian pada gelirannya mebutuhkan pelayanan transpotsi

darat yang lebih efisien

Hingga tahun 2008 terdapat 2 (dua) Bandar udara perintis di

Kabupaten Kutai Barat, Bandar Udara Melalan yang terletak di Kecamatan

Barong Tongkok dan Bandar Udara perintis Data Dawai di Long Pahangai

dengan panjang landasan pacu antara 450 meter sampai 500 meter yang hanya

dapat di darati pesawat sekelas Cessna

• LISTRIK

Listrik saat ini sudah merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi

kehidupan manusia. Tampa listrik rasaya hampir pasti dunia usaha, rumah

tangga maupun sektor-sektor lainnya lumpuh karena tyidak adaya pasokan

listrik. Untuk sumber energi listrik di Kabupaten Kuatai Batar masih

mengandalkan pasokan dari Perusahaan listrik Negara (PLN). Saat ini

ketersediaan listrik di Kutai Barat masih belum mencukupi kebutuhan

masyarakat. Dampaknya masih bayak permintaan pemasangan listrik yang

telah diajukan masyarakan belum dapat direalisasi oleh pihak PLN.

Pemerintah Kabupaten Kutai Barat telah mengambil langkah konkret berupa

Page 12: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

pemberian subsidi mesin genset namun masalah ini masi belum bisa teratasi.

Untuk mengatasi keterbatasan listrik Pemerintah Kutai Barat direncanakan

bekerjasama dengan pihak investor untuk membangun Pembangkit Listrik

Tenaga Uap. namun hinga sekarang belum menemui titik terang kapan akan

segera dibangun.

Menurut data dari PLN Cabang Samarinda diketahui bahwa jumlah

pelanggan listrik PLN di Kutai Barat tahun 2007 sebanyak 12.372 dengan

daya tersambung sebesar 12.301.890 VA. dimana jumlah pelanggan

terbanyak berasal dari rumah tangga dengan jumlah sebesar 11.473 pelanggan

kemudian diikuti oleh pelanggan dari sosial yaitu 408

• AIR MINUM

Kegiatan subsektor ini mencakup proses pembersiha,permurnian dan

peroses kimiawi lainnya yang menghasil kan air minum serta pendistribusian

dan penyaluran ke rumah tangga, instansi pemerintah dan intansi suasta baik

yang di lakukan oleh perusahaan Air minum (PAM) maupun bukan PAM .

kegiatan inimencangkup usaha air bersih melalui sumur artesis yang di

komersilkam. Pembotolan air mineral dan air yang mengandung karbonat

tidak termasuk dalam subsektor ini tetapi dimasukan dalam sektor industri

Pengolahan. Data produksi,harga dan biyaya antar sub sekjtor ini di peroleh

dari Perusahahan Daerah air Minum (PDAM) dan perusahaan lainnya yang

mengusahakan air minum .

Kebutuhan air bersih di penuhi dengan sistem perpipaan. Penyediaan

air bersih perpipaan dilayai oleh PDAM Kutai Barat baik untuk konsumen

rumah tangga, perkatoran, sarana umum, sarana sosial maupun industri.

Banyaknya jumlah sambungan dan jumlah penduduk yang dilanyani oleh

PDAM di Kabupaten Kutai Barat sampai tahun 2008 adalah 5.217 sambungan

yang terbesar dibeberapa Kecamatan. namun demikian daerah pelayanannya

belum rata di seluruh Kabupaten Kutai Barat. dengan demikian masyarakat

yang secara geografis dekat dengan sungai secara umum masih

Page 13: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

memamfaatkan aliran sungai dalam pemenuhan kebutuhan air sehari-hari.

Kecamaatan Melak merupakan daerah yang palig banyak terdapat sambungan

PDAM yaitu sebanyak 2.318 sambungan. hingga tahun 2008 PDAM yang

saat ini bersetatus sebagai PERUSDA air minum baru mampu menjangkau

pemasangan di 9 (sembilan) Kecamatan yaitu Melak, Barong Tongkok,

Bongan, Jempang, Penyinggahan, Muara Pahu, Muara Lawa, Damai &

Tering. sedangkan kapasitas produksi yang bisa dihasilkan adalah sebesar

1.296.726 m3, dengan rata-rata produksi setiap bulannya 108.060 m3.

Untuk meningkatkan pelayanan penyediaan air bersih Pemerintah

kabupaten Kutai Barat tahun 2009 tentang membangunan Proyek Water Treat

Plan (WTP) I dan II yang berlokasi di Kampung Royok Kecamatan Sekolaq

Darat. Proyek ini merupakan bagian kegiatan Multy Years yang mulai

dikerjakan sejak tahun 2008 dan diperkirakan bisa terselesaikan tahun 2010.

diharapkan dengan terbangunnya WTP mampu mendistribusikan kebutuhan

air bersih di tiga Kecamatan yaitu Melak, Sekolaq Darat dan Barong

Tongkok. sedangkan WTP II berlokasi di Kecamatan Linggang Bigung

dengan kapasitas produksi yang lebih kecil dan nantinya mendistribusikan

kebutuhan air minum untuk 2 Kecamatan yaitu Linggang Bigung dan Tering.

2. Geologi Regional

2.1. Geomorfologi

Secara umum daerah penyelidikan dapat dibagi menjadi 3 Satuan morfologi,

yaitu satuan morfologi pedataran, satuan morfologi perbukitan bergelombang dan

satuan morfologi perbukitan curam.

Satuan morfologi daerah pedataran, berada di bagian Timur Laut daerah

penyelidikan, di sekitar aliran sungai Mahakam. Pola alirannya dendritik sampai

anastomatik. Satuan ini terutama tersusun oleh alluvium, sebagian Formasi

Kampungbaru dan Formasi Meragoh. Memiliki ketinggian antara 25 -75 meter diatas

muka air laut rata-rata. Satuan ini menempati sekitar 20 % dari daerah penyelidikan.

Page 14: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Satuan Morfologi Perbukitan Bergelombang berada di bagian tengah sampai

selatan daerah penelitian. Umumnya memiliki pola aliran sungai dendritik. Satuan ini

terutama disusun oleh Formasi Meragoh, Kampungbaru, dan Wahau. Ketinggian dari

satuan ini antara 25 - 100 m dari permukaan laut rata-rata. Satuan ini menempati

sekitar 55 % daerah penyelidikan.

Satuan Morfologi Perbukitan Curam berada di bagian Utara sampai Barat

Laut daerah penelitian. Umumnya memiliki pola aliran sungai dendritik. Satuan ini

terutama disusun oleh Formasi Toyu, Ujohbilang, dan Meragoh. Ketinggian dari

satuan ini antara 50 - 100 m dari permukaan laut rata-rata. Satuan ini menempati

sekitar 25 % daerah penyelidikan.

Gambar 2.1 Peta Morfologi

2.2. Stratigrafi Daerah

Berdasarkan pada peta geologi yang dikeluarkan oleh P3G, daerah

penyelidikan tersusun oleh formasi batuan dengan urutan dari tua ke muda yaitu

Page 15: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Batuan Gunungapi Nyaan, Formasi Haloq, Formasi Tuyu, Formasi Ujohbilang,

Formasi Pamaluan, Intrusi Sintang, Formasi Warukin, Formasi Meragoh dan

Aluvium.

Batuan Gunungapi Nyaan (Ten), terdiri dari tuf, aglomerat, tuf terlaskan;

bersusunan asam. Tidak selaras diatas Kelompok Selangkai dan tidak selaras dibawah

Batupasir Haloq.

Formasi Haloq (Teh), terdiri dari batupasir kuarsa, sedikit konglomerat dan

batulumpur, jarang batugamping; berlapis sedang sampai tebal. Diperkirakan

diendapkan pada laut dangkal yang berenergi kuat. Umur Formasi ini Eosen Akhir.

Formasi Tuyu (Toty), tersusun atas Napal kelabu tua kehitaman, batulempung

dengan sisipan batugamping. Diperkirakan berumur Oligosen Awal bagian tengah.

Diendapkan pada lingkungan laut dangkal – paparan luar.

Formasi Ujohbilang (Tou), terdiri dari batulumpur, sedikit batupasir, sebagian

gampingan dan karbonan, setempat tufan. Diendapkan pada lingkungan pengendapan

laut terbuka – paparan luar. Berumur Oligosen Awal.

Formasi Pamaluan (Tomp), tersusun oleh batupasir dengan sisipan

batulempung, serpih, napal, batulanau, tuf, batubara, oksida besi dan lensa

batugamping. Diendapkan pada lingkungan peralihan dengan pemasukan unsur laut.

Kisaran umurnya antara Oligosen Akhir – Miosen Awal. Formasi ini merupakan

formasi pembawa batubara.

Intrusi Sintang (Toms), terdiri dari andsit dan diorit, setempat dasit berupa

stok, retas dan retas lempeng.

Formasi Warukin (Tmw), terdiri dari batupasir kuarsa berbutir sedang, kurang

padat, mengandung sisipan batulempung karbonan, batulanau karbonan, berlapis

tebal. Formasi ini berumur Miosen Tengah – Miosen Akhir dan diendapkan pada

lingkungan transisi.

Formasi Meragoh (Tmm), tersusun atas lava, tuf, breksi gunungapi dan

aglomerat, bersusunan basalt – andesit. Umur diperkirakan Miosen Awal – Miosen

Tengah, tapi mungkin pula Oligosen. Batuan ini diduga berasal dari kegiatan Gunung

Meragoh.

Page 16: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Aluvium (Qa), tersusun atas kerikil, kerakal, pasir lumpur dan sisa-sisa

tumbuhan.

Tetapi setelah dilakukan interpretasi data lapangan lebih lanjut dan ditambah

dengan data analisa batubara hasil laboratorium, kemungkinan besar Formasi

Pamaluan tidak tersingkap di daerah penyelidikan, tetapi yang tersingkap adalah

Formasi Kampungbaru. Berdasarkan peneliti terdahulu, Formasi Kampungbaru

(Tpkb) tersusun atas batupasir kuarsa, sisipan batulempung, batulanau, konglomerat

aneka bahan, lignit, gambut dan oksida besi. Umur diperkirakan Miosen Akhir –

Pliosen.

Bila dilihat dari keadaan litologi, di daerah penyelidikan tidak ditemukan

gamping yang biasa terdapat di Formasi Pamaluan. Di daerah penyelidikan litologi

yang ditemukan secara umum terdiri dari batupasir, batulempung, batulanau, batubara

dan setempat kongomerat aneka bahan dengan komponen basal dan kuarsa berukuran

0,5 cm – 4 cm. Kemiringan lapisan batuan berkisar antara 5° – 15°.

Selain itu berdasarkan hasil analisis laboratorium, nilai kalori batubaranya

dominan antara 4.500 kal/gr - 4700 kal/gr.

Data diatas lebih menunjukkan ciri-ciri Formasi Kampungbaru dibanding

Formasi Pamaluan.

Page 17: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Gambar 2.2 Stratigrafi Daerah Long Iram

Page 18: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

• Litologi Batuan

Formasi Haloq litologinya berupa batupasir berlapis tebal, keras

sedikit konglomerat (di bagian bawah) dan batulumpur; sisipan tipis batubara

membentu suatu perlipatan (Antiklin) dengan kemiringan relati landai 50 –

250.

Terdapat 1 lapisan batubara yang tidak berkembang dengan baik, yaitu

Lapisan Haloq (lokasi LD-03, 04 dan 05) tebal 0,30–2,00m, kemiringan 240 –

250. Batubara berwarna hitam mengkilap, konkoidal, keras berat, sisipan batu

lempung, mengandung pirit yang tersebar.

Litologinya terdiri dari batupasir kuarsa dan batulempung bersisipan

batulanau, serpih batugamping dan batubara. Ditemukan 5 lapisan batubara

tebal 0,75 – >4,75m, kemiringan 140 – 370. Diperkirakan terdapat 5 lapisan

batubara:

o Lapisan 1, LD-08A, 09 dan 18 tebal >0,75 - >4,75m. Batubara wara

berwarna hitam kusam, menyudut, mengotori tangan, sisipan batu

lempung.

o Lapisan 2, LD-15 dan 17 tebal >1,10 - >1,50m. Batubara wara berwarna

hitam kusam, menyudut, mengotori tangan, sisipan batu lempung.

o Lapisan 3, LD-12 tebal >2,00m. Batubara wara berwarna hitam kusam,

menyudut, mengotori tangan, sisipan batu lempung.

o Lapisan 4, LD-02, 22 dan 23 (diluar wilayah) tebal>1,00 – 2,15m.

Batubara wara berwarna hitam kusam, menyudut, mengotori tangan,

sisipan batu lempung.

o Lapisan 5, LD-24 dan 25 tebal >1,20m. Batubara berwarna hitam kusam,

menyudut, mengotori tangan, sisipan batu lempung.

2.3. Struktur Geologi

Struktur geologi yang berkembang di daerah penyelidikan adalah struktur

lipatan dan sesar. Struktur lipatan berupa antiklin dan sinklin yang sumbunya berarah

relatif Barat laut – Tenggara sedangkan struktur sesar berarah relatif Utara – Selatan.

Page 19: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Salah satu unsur struktur yang dominan di daerah ini adalah struktur sinklin.

Sinklin-sinklin tersebut umumnya terlipat lemah dengan kemiringan kedua sayap

yang cukup landai yaitu bervariasi dari 5° hingga 20°. Lapisan-lapisan batubara pada

Formasi Kampungbaru umumnya mengikuti pola struktur sinklin tersebut.

3. Geologi Batubara Daerah Penelitian

3.1. Singkapan Batubara Daerah Penelitian

Selama kegiatan penyelidikan, ditemukan singkapan batubara sebanyak 110

lokasi dan beberapa lokasi singkapan batuan lain serta 14 lokasi pemboran.

Berdasarkan data singkapan dan data pemboran tersebut kemudian dilakukan

rekonstruksi untuk dapat mengetahui jumlah lapisan batubara yang terdapat di daerah

ini. Hasil rekonstruksi lapisan batubara diketahui bahwa lapisan batubara yang

terdapat di daerah ini cukup banyak. Tapi yang memiliki ketebalan lebih dari 1 m

berjumlah 9 lapisan dengan ketebalan antara 1,2 – 3,4 m.

Lapisan-lapisan batubara ini terdapat pada Formasi Kampungbaru dan

membentuk struktur sinklin dan antiklin yang memiliki kemiringan antara 50 - 150,

berarah hampir utara – selatan.

Berikut lapisan-lapisan batubara yang ada di daerah penyelidikan :

• Lapisan Batubara IA, singkapannya ditemukan di lokasi LI 14, LI 6, dan LI

5. Selain itu lapisan ini juga ditembus oleh bor ML 02. Ketebalan berkisar

antara 1,6 – 3,05 m. Kemiringannya cukup landai antara 50 – 90. Pelamparan

lateral diperkirakan sejauh 2,3 km. Secara megaskopis batubaranya berwarna

hitam kecoklatan, kilap kusam, keras, getas, struktur kayu masih terlihat.

• Lapisan Batubara IB, singkapannya ditemukan di lokasi LI 11, LI 12, dan

LI 5. Selain itu lapisan ini juga ditembus oleh bor ML 06. Ketebalan sekitar

2,00 m. Kemiringannya cukup landai antara 90 - 120. Pelamparan lateral

diperkirakan sejauh 2,7 km. Secara megaskopis batubaranya berwarna hitam

kecoklatan, kilap kusam, keras, getas.

• Lapisan Batubara II , singkapannya ditemukan di lokasi LI 11, LI 12, dan LI

5. Selain itu lapisan ini juga ditembus oleh bor ML 05. Ketebalan sekitar 3,05

Page 20: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

m. Kemiringannya cukup landai antara 90 - 120. Pelamparan lateral

diperkirakan sejauh 2,2 km. Secara megaskopis batubaranya berwarna hitam

kecoklatan, kilap kusam, keras, getas, struktur kayu masih terlihat.

• Lapisan Batubara III , singkapannya ditemukan di lokasi LI 38, dan LI 36.

Selain itu lapisan ini juga ditembus oleh bor ML 07. Ketebalan sekitar 3,40 m.

Arah jurus batubara 700 dengan kemiringannya cukup landai yaitu 150.

Pelamparan lateral diperkirakan sejauh 2,0 km. Lapisan ini mempunyai

pengapit bagian atas berupa coally clay berwarna, coklat kehitaman dan

pengapit bagian bawah berupa batulempung abu-abu. Secara megaskopis

batubaranya berwarna hitam kecoklatan, kilap kusam, keras, getas, setempat

mengandung resin.

• Lapisan Batubara IVA, singkapannya ditemukan di lokasi LI 19, dan LI 20.

Selain itu lapisan ini juga ditembus oleh bor ML 08. Ketebalan sekitar 2,30 m.

Arah jurus batubara antara 1800 - 2150 dengan kemiringannya cukup landai

yaitu 50 - 70. Pelamparan lateral diperkirakan sejauh 2,0 km. Lapisan ini

mempunyai pengapit bagian atas berupa batulempung abu-abu tua dan

pengapit bagian bawah berupa batulempung abu-abu. Secara megaskopis

batubaranya berwarna hitam kecoklatan, kilap kusam, keras, getas.

• Lapisan Batubara IVB, singkapannya ditemukan di lokasi LI 57, dan LI 26.

Selain itu lapisan ini juga ditembus oleh bor ML 09. Ketebalan sekitar 2,00 m.

Arah jurus batubara sekitar 2550 dengan kemiringannya cukup landai yaitu 50

- 110. Pelamparan lateral diperkirakan sejauh 3,2 km. Lapisan ini mempunyai

pengapit bagian atas berupa batulempung abu-abu dan pengapit bagian bawah

berupa batulempung abu-abu. Secara megaskopis batubaranya berwarna hitam

kecoklatan, kilap kusam, keras, getas.

• Lapisan Batubara V, singkapannya ditemukan di lokasi LI 49. Ketebalan

sekitar 2,20 m. Arah jurus batubara sekitar 2000 dengan kemiringannya cukup

landai yaitu 60. Pelamparan lateral diperkirakan sejauh 2,0 km. Secara

megaskopis batubaranya berwarna hitam kecoklatan, kilap kusam, keras,

getas.

Page 21: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

• Lapisan Batubara VI, singkapannya ditemukan di lokasi LI 30, dan LI 31.

Ketebalan sekitar 1,20 m. Arah jurus batubara sekitar 3500 dengan

kemiringannya cukup landai yaitu 70. Pelamparan lateral diperkirakan sejauh

2,9 km. Secara megaskopis batubaranya berwarna hitam kecoklatan, kilap

kusam, keras, getas.

• Lapisan Batubara VII , singkapannya ditemukan di lokasi LI 32, LI 33 dan

LI 34. Selain itu lapisan ini juga ditembus oleh bor ML 10 dan ML 11.

Ketebalan sekitar 2,20 m. Arah jurus batubara berkisar antara 1000 - 1150

dengan kemiringannya cukup landai yaitu antara 110 - 140. Pelamparan

lateral diperkirakan sejauh 3,4 km. Secara megaskopis batubaranya berwarna

hitam kecoklatan, kilap kusam, keras, getas, setempat mengandung resin.

• Lapisan Batubara VIII , singkapannya ditemukan di lokasi MLA, CT 1 dan

CT 3. Selain itu lapisan ini juga ditembus oleh bor ML 12 dan ML 13.

Ketebalan sekitar 3,30 m. Arah jurus batubara sekitar 3550 dengan

kemiringannya cukup landai yaitu antara 160. Pelamparan lateral diperkirakan

sejauh 2,6 km. Secara megaskopis batubaranya berwarna hitam kecoklatan,

kilap kusam, keras, getas.

• Lapisan Batubara IX, singkapannya ditemukan di lokasi CT 7 dan CT 8.

Selain itu lapisan ini juga ditembus oleh bor ML 14. Ketebalan sekitar 3,20 m.

Arah jurus batubara sekitar 3400 dengan kemiringan 50. Pelamparan lateral

diperkirakan sejauh 2,0 km. Secara megaskopis batubaranya berwarna hitam

kecoklatan, kilap kusam, keras, getas.

Page 22: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Tabel 3.1 Lokasi singkapan hasil penyelidikan di wilayah Long Daliq

No OC X Y Tebal N…E/…. 1 Ld-12 346.206,9 10.002.130,6 2.00 Terendam air 2 Ld-02 347.973,4 10.000.037,3 2,15 25/37 3 Ld-15 348.188,4 10.009.386,0 > 1.50 45/17 4 Ld-08A 345.371,5 10.010.337,6 >4,75 20/14 5 Ld-24 359.909,3 10.005.579,7 14.20 - 6 Ld-22 357.832,6 10.009.552,2 >1.00 35/17 7 Ld-09 350.886,3 10.015.903,8 >2.00 20/15 8 Ld-17 356.209,7 10.016.688,5 >1,10 35/21 9 Ld-18 358.668,7 10.021.350,6 >0.75 - 10 Ld-03 333.625,7 10.003.415,4 >1.00 45/24 11 Ld-05 333.506,5 10.003.177,5 >0.50 35/25 12 Ld-04 333.387,1 10.002.939,6 >2.00 35/24

Gambar 3.1 Foto Singkapan

Page 23: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Gambar 3.2 Foto Singkapan

Gambar 3.3 Foto Singkapan

oc X Y Ld 08A 345.371,5 10.010.337,6

Page 24: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Gambar 3.4 Foto Singkapan

oc X Y LD 04 333.387,1 10.002.939,6

Page 25: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Gambar 3.5 Foto Singkapan

3.2. Data Pengeboran Daerah Penelitian

Potensi endapan batubara di daerah penelitian secara umum cukup baik.

Batubara ditemukan di 2 formasi, yaitu Formasi Kampungbaru dan Formasi Toyu.

Kemudian untuk mengetahui potensi secara lebih lanjut, dilakukan

penghitungan sumber daya. Penghitungan sumber daya batubara diperoleh dari data

lapangan dan data laboratorium. Data lapangan yang diperlukan antara lain adalah

tebal, kemiringan dan panjang sebaran lapisan batubara, sedangkan data laboratorium

yang diperlukan adalah berat jenis batubara (Specific Gravity, SG). Berdasarkan

Klasifikasi Sumber daya dan Cadangan Batubara Standar Nasional Indonesia (SNI)

amandemen 1–SNI 13–5014–1998 dari Badan Standarisasi Nasional, sumber daya

batubara di daerah Longiram dapat dikelompokan kedalam sumber daya tereka

(inferred resource) dengan kriteria perhitungan adalah sebagai berikut :

Page 26: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Tebal lapisan batubara yang dihitung adalah tebal terukur dari lokasi batubara

pada titik informasi dengan kriteria untuk batubara energi rendah ketebalan minimal

1.00 m dan untuk batubara energi tinggi ketebalan minimal 0.4 m.

Panjang sebaran ke arah jurus atau jarak terjauh dari titik informasi dibatasi

sampai 1.000 m, sehingga total panjang sebaran kedua arah yang berlawanan dari

satu titik informasi mencapai 2.000 m.

Besar sudut kemiringan lapisan yang dipakai adalah besar sudut kemiringan

yang terukur pada masing-masing titik informasi.

Apabila besar sudut kemiringan pada titik informasi kurang jelas maka

digunakan sudut kemiringan dari titik informasi lain yang terdekat.

Lebar yang dihitung kearah kemiringan dibatasi sampai kedalaman 50 m,

rumus yang digunakan untuk menghitung lebar adalah L = 50/sinα ( L = lebar; 10 =

batas kedalaman sampai 50 m; α = besar sudut kemiringan lapisan batubara ).

Berat jenis yang digunakan adalah berat jenis dari hasil analisis, dengan

catatan apabila berat jenis di titik informasi tidak diketahui, digunakan berat jenis dari

titik informasi lain yang terdekat.

Rumus untuk menghitung sumber daya adalah :

Sumber Daya = Panjang (m) x Tebal (m) x Lebar (m) x Berat Jenis ( ton/m3).

Berdasarkan hal diatas, sumber daya batubara daerah Longiram adalah sebanyak

30.538.562,27 ton.

3.3. Geokimia/ HasilAnalisis Batubara Daerah Penelitian

Analisa kimia yang dilakukan terdiri dari analisa proksimat dengan dasar

kering udara dan analisa ultimat yang dilakukan dengan dasar bebas abu dan

komposisi abu serta penentuan nilai kekerasan batubara atau HGI.

Untuk mengetahui hasil analisa kimia batubara daerah Longiram dapat dilihat

pada tabel 3.2 dan tabel 3.3.

Page 27: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Tabel 3.2 Kualitas lapisan batubara daerah Longiram

Formasi Kampungbaru

Lapisan FM

%

(ar)

TM

%

(ar)

IM

%

(adb)

VM

%

(adb)

FC

%

(adb)

Ash

%

(adb)

Stot

%

(adb)

SG

Ton/m3

CV

kal/gr

(adb)

IA 22.40 36.45 18.10 33.61 23.52 24.77 0.36 1.52 3649

II 28.37 41.95 18.96 43.78 33.03 4.23 0.19 1.38 5144

IB 21.15 41.14 25.35 39.84 31.36 3.45 0.21 1.34 4736

III 28.13 42.20 19.58 42.38 32.87 5.17 0.21 1.38 4953

IVA 28.62 40.94 17.26 44.57 36.08 2.09 0.27 1.38 5272

IVB 22.07 42.63 26.38 38.18 30.62 4.82 0.18 1.32 4613

V 24.47 44.28 26.23 41.29 31.05 1.43 0.16 1.29 4787

VI 28.20 46.48 25.46 37.74 33.71 3.09 0.19 1.35 4399

VII 29.75 39.48 13.85 50.37 34.22 1.56 0.13 1.33 5849

VIII 27.88 44.95 23.68 40.73 29.27 6.32 0.14 1.34 4599

IX 29.68 45.33 22.25 41.05 33.69 3.01 0.16 1.37 4554

Formasi Toyu

No.

Sample

FM

%

(ar)

TM

%

(ar)

IM

%

(adb)

VM

%

(adb)

FC

%

(adb)

Ash

%

(adb)

Stot

%

(adb)

SG

Ton/m3

CV

kal/gr

(adb)

ML 04 1.34 7.80 6.54 41.22 49.96 2.28 0.64 1.52 7075

UCI 16 27.84 35.11 10.07 41.40 47.29 1.24 1.60 1.34 6326

UCI 23 0.80 6.39 5.64 43.90 47.05 3.41 2.41 1.31 7140

UCI 02 0.80 6.35 5.59 39.87 46.05 8.49 0.64 1.36 6666

Page 28: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Tabel 3.3 Hasil analisa ultimat lapisan batubara daerah Longiram

Formasi Kampungbaru

Lapisan C%

(daf)

H%

(daf)

N%

(daf)

S%

(daf)

O%

(daf)

IA 70.18 5.52 0.9 0.63 22.75

IB 72.25 5.29 0.63 0.24 21.58

II 72.61 5.24 0.84 0.29 21.01

III 71.50 5.19 0.80 0.28 22.23

IVA 72.17 5.18 0.75 0.66 21.26

IVB 72.09 5.47 0.77 0.26 21.41

V 72.3 5.59 1.06 0.29 22.12

VI 69.84 4.74 0.77 0.26 24.39

VII 73.17 5.75 0.59 0.15 20.31

VIII 71.86 5.36 0.7 0.2 21.88

IX 73.43 4.8 0.92 0.23 20.86

Formasi Toyu

No

Sample

C%

(daf)

H%

(daf)

N%

(daf)

S%

(daf)

O%

(daf)

ML 04 80.39 5.72 1.73 0.70 11.45

UCI 16 75.77 1.94 1.30 1.80 19.19

UCI 23 79.93 6.05 1.11 2.65 20.26

UCI 02 79.61 5.88 1.65 0.75 12.11

Page 29: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

3.4. Sumberdaya Batubara Daerah Penelitian

Perhitungan sumberdaya batubara berdasarkan singkapan yang ditemukan

(terindikasi) dan data hasil pemboran inti, dengan kriteria sebagai berikuti :

• Sebaran ke arah jurus perlapisan batubara didasarkan atas singkapan batubara dan

bor yang dapat dikorelasikan, dibatasi sampai 1.000 meter dari singkapan.

• Sebaran ke arah kemiringan dihitung sampai kedalaman 50m tegak lurus (vertikal)

dari permukaan singkapan / pemboran atau dengan kata lain lebar kearah kemiringan

50m/sinα, α adalah sudut kemiringan lapisan batubara.

• Berat jenis batubara berdasarkan hasil analisa batubara 1,30

• Tebal batubara yang dihitung lebih dari 0,50 meter.

Tabel 3.4 Sumber Daya Batubara

Lapisan Haloq 1.108.771 ton Lapisan Balikpapan Lapisan 1 sebesar 8.925.715 ton

Lapisan 2 sebesar 2.672.874 ton Lapisan 3 sebesar 2.207.920 ton Lapisan 4 sebesar 1.046.876 ton Total = 16.628.256 ton

Page 30: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Gambar 3.6 Peta Geologi dan Struktur Sebaran Sumber Daya Batubara

Page 31: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Gambar 3.7 Peta Geologi dan Sebaran Batubara Daerah Long Daliq

Page 32: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Gambar 3.8 Gambar Tabel Sebaran Sumber Daya Batubara

Page 33: Tugas Geologi Batubara - Kutai Barat

Daftar Pustaka

Geoservice Report No.10.151, 1980; Recent Development in Indonesia Coal

Geology, (Unpublished).

Koesoemadinata, R.P., dan Hardjono., 1977; Kerangka sedimenter endapan batubara

Tersier Indonesia. Pertemuan Ilmiah Tahunan ke VI, IAGI.

Roberson Research ; Coal Resources of Indonesia, volume 1 Report, Australia.

N. Suwarna dan T. Apandi, 1994; Peta Geologi Lembar Longiram skala 1 : 250.000,

Kalimantan, PPPG, Bandung.

S. Supriatna dkk, 1995; Peta Geologi Lembar Muaratewe skala 1 : 250.000,

Kalimantan, PPPG, Bandung.

Eddy RS, 2005; Inventarisasi dan Evaluasi Endapan Batubara Daerah Longiram

dan Mentawir, Kalimantan Timur, (Unpublished), PMG, Bandung.

Badan Standarisasi Nasional, 1998, Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara,

BSN, Jakarta.

http://psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium%202007/BATUBARA/Proseding%20Longiram

.pdf

http://id.scribd.com/doc/108022928/Study-Literature-Potensi-PT-GBE-Kutai-Barat-

Kirim

http://www.kubarkab.go.id