5
TUGAS GEOLOGI SEJARAH I. Teori Geosinklin Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrem sedimen yang tebal. Proses pengendapan ini menyebabkan subsidence (penurunan) pada dasar cekungan. Endapan sedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen akibat proses orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan selama proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan mengalami metamorfosa. Gambar 1.1 Penampang melintang teori geosinklin II. Teori Continental Drift ( Apungan Benua ) Pada hakekatnya hipotesa pengapungan benua adalah suatu hipotesa yang menganggap bahwa benua-benua yang ada saat ini dahulunya bersatu yang dikenal sebagai super-kontinen yang bernama Pangaea. Super-kontinen Pangea ini diduga terbentuk pada 200 juta tahun yang lalu yang kemudian terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang kemudian bermigrasi (drifted) ke posisi seperti saat

TUGAS GEOSEJARAH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas geosinklin , apungan benua, tektonik lempeng

Citation preview

Page 1: TUGAS GEOSEJARAH

TUGAS GEOLOGI SEJARAH

I. Teori Geosinklin

Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi

mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrem

sedimen yang tebal. Proses pengendapan ini menyebabkan subsidence (penurunan)

pada dasar cekungan. Endapan sedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen

akibat proses orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan selama proses ini

endapan sedimen yang telah terbentuk akan mengalami metamorfosa.

Gambar 1.1 Penampang melintang teori geosinklin

II. Teori Continental Drift ( Apungan Benua )

Pada hakekatnya hipotesa pengapungan benua adalah suatu hipotesa yang

menganggap bahwa benua-benua yang ada saat ini dahulunya bersatu yang dikenal

sebagai super-kontinen yang bernama Pangaea. Super-kontinen Pangea ini diduga

terbentuk pada 200 juta tahun yang lalu yang kemudian terpecah-pecah menjadi

bagian-bagian yang lebih kecil yang kemudian bermigrasi (drifted) ke posisi seperti

saat ini. Bukti – bukti tentang adanya super kontinen tersebut didukung oleh beberapa

bukti ;

Kecocokan / kesamaan garis pantai

Kecocokan garis pantai yang ada di benua Amerika Selatan bagian Timur

dengan garis pantai Afrika Bagian Barat

Persebaran fosil

Adanya beberapa fosil binatang dan tumbuhan yang tersebar luas dan terpisah

di beberapa benua memiliki kenampakan dan ciri yang sama

Page 2: TUGAS GEOSEJARAH

Kesamaan Jenis Batuan

Jika suatu benua telah mengalami pemisahan satu dan lainnya, maka mutlak

diperlukan bukti-bukti bahwa struktur geologi dan jenis batuan yang

cocok/sesuai. Meskipun bukti-bukti dari kenampakan geologinya cocok antara

benua-benua yang dipisahkan oleh lautan, namun belum cukup untuk

membuktikan bahwa daratan/benua tersebut telah mengalami pengapungan.

III. Teori Tektonik Lempeng

Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-an dan hingga kini teori ini

telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami,

dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua

dan samudera.

Tektonik lempeng adalah pergerakan lempeng-lenpeng bumi yang menimbulkan

lekukan, lipatan, rekahan dan patahan yang biasanya di iringi dengan goncangan yang

disebut gempa bumi. Lempeng tektonik adalah penyebab terbentuknya permukaan

bumi. Lempeng tektonik merupakan gabungan dari dua kata yaitu lempeng dan

tektonik. Lempeng adalah lembaran-lembaran raksasa berwujud kerak benua dan

kerak samudra yang bergerak dan mengapung dipermukaan bumi. Sedangkan tektonik

adalah proses gerakan pada kerak bumi yeng menimbulkan lipatan, lekukan, rekahan

atau patahan. Lempeng tektonik merupakan suatu teori yang meninjau bagaimana

kerak benua dan kerak samudra yang disebut lempeng tersebut bergerak terpisah dan

bertubrukan.

Dapat digambarkan sebuah pergerak lempeng tektonik terjadi ketika benua

sedang bergerak, maka akan terjadi perenggangan. Pada saat itu kerak akan menipis

dan akan terjadi peluruhan dimana ketinggian dan permukaan kerak akan merosot.

Jika perenggangan yang terjadi berlebih, maka akan terjadi rekahan atau patahan.

Akibat aktivitas tersebut maka akan terbentuk kerak baru dicelah-celah rekahan.

Plate dan Pergerakannya

Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu

dengan yang lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 yaitu jenis yaitu :

Divergen

Konvergen

Transform

Page 3: TUGAS GEOSEJARAH

III.1 Batas Lempeng divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries)

Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai

(break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis

dan terbelah, membentuk batas divergen. Pada lempeng samudera, proses ini

menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada

lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift

valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh

tersebut.

III.2 Batas Konvergen

Terjadi apanila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak

bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama

lain ( one slip beneath another). Wilayah dimana satu lempeng samudera

terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng samudera lain deisebut

dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona inilah sering terjadi

gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudera (oceanic

trenches) juga terbentuk di wilayah ini.

III.3 Batas Transform

Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggeser (slide each

other), yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling

memberai maupun saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai

transform fault.