Upload
ellalumbanraja
View
221
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tugas geosinklin , apungan benua, tektonik lempeng
Citation preview
TUGAS GEOLOGI SEJARAH
I. Teori Geosinklin
Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi
mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrem
sedimen yang tebal. Proses pengendapan ini menyebabkan subsidence (penurunan)
pada dasar cekungan. Endapan sedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen
akibat proses orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan selama proses ini
endapan sedimen yang telah terbentuk akan mengalami metamorfosa.
Gambar 1.1 Penampang melintang teori geosinklin
II. Teori Continental Drift ( Apungan Benua )
Pada hakekatnya hipotesa pengapungan benua adalah suatu hipotesa yang
menganggap bahwa benua-benua yang ada saat ini dahulunya bersatu yang dikenal
sebagai super-kontinen yang bernama Pangaea. Super-kontinen Pangea ini diduga
terbentuk pada 200 juta tahun yang lalu yang kemudian terpecah-pecah menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil yang kemudian bermigrasi (drifted) ke posisi seperti
saat ini. Bukti – bukti tentang adanya super kontinen tersebut didukung oleh beberapa
bukti ;
Kecocokan / kesamaan garis pantai
Kecocokan garis pantai yang ada di benua Amerika Selatan bagian Timur
dengan garis pantai Afrika Bagian Barat
Persebaran fosil
Adanya beberapa fosil binatang dan tumbuhan yang tersebar luas dan terpisah
di beberapa benua memiliki kenampakan dan ciri yang sama
Kesamaan Jenis Batuan
Jika suatu benua telah mengalami pemisahan satu dan lainnya, maka mutlak
diperlukan bukti-bukti bahwa struktur geologi dan jenis batuan yang
cocok/sesuai. Meskipun bukti-bukti dari kenampakan geologinya cocok antara
benua-benua yang dipisahkan oleh lautan, namun belum cukup untuk
membuktikan bahwa daratan/benua tersebut telah mengalami pengapungan.
III. Teori Tektonik Lempeng
Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-an dan hingga kini teori ini
telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami,
dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua
dan samudera.
Tektonik lempeng adalah pergerakan lempeng-lenpeng bumi yang menimbulkan
lekukan, lipatan, rekahan dan patahan yang biasanya di iringi dengan goncangan yang
disebut gempa bumi. Lempeng tektonik adalah penyebab terbentuknya permukaan
bumi. Lempeng tektonik merupakan gabungan dari dua kata yaitu lempeng dan
tektonik. Lempeng adalah lembaran-lembaran raksasa berwujud kerak benua dan
kerak samudra yang bergerak dan mengapung dipermukaan bumi. Sedangkan tektonik
adalah proses gerakan pada kerak bumi yeng menimbulkan lipatan, lekukan, rekahan
atau patahan. Lempeng tektonik merupakan suatu teori yang meninjau bagaimana
kerak benua dan kerak samudra yang disebut lempeng tersebut bergerak terpisah dan
bertubrukan.
Dapat digambarkan sebuah pergerak lempeng tektonik terjadi ketika benua
sedang bergerak, maka akan terjadi perenggangan. Pada saat itu kerak akan menipis
dan akan terjadi peluruhan dimana ketinggian dan permukaan kerak akan merosot.
Jika perenggangan yang terjadi berlebih, maka akan terjadi rekahan atau patahan.
Akibat aktivitas tersebut maka akan terbentuk kerak baru dicelah-celah rekahan.
Plate dan Pergerakannya
Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu
dengan yang lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 yaitu jenis yaitu :
Divergen
Konvergen
Transform
III.1 Batas Lempeng divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries)
Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai
(break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis
dan terbelah, membentuk batas divergen. Pada lempeng samudera, proses ini
menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada
lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift
valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh
tersebut.
III.2 Batas Konvergen
Terjadi apanila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak
bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama
lain ( one slip beneath another). Wilayah dimana satu lempeng samudera
terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng samudera lain deisebut
dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona inilah sering terjadi
gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudera (oceanic
trenches) juga terbentuk di wilayah ini.
III.3 Batas Transform
Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggeser (slide each
other), yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling
memberai maupun saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai
transform fault.