4
Tugas Ringkasan Kuliah Pertemuan I (Kamis, 12 Februari 2015) Nama : Richard Silitonga Jurusan / angkatan : Manajemen Energi / 2014 Mata Kuliah : Manajemen & Ekonomi Energi Dosen Pengajar : Prof. Ir. Rinaldy Dalimi M.Sc., Ph.D Pendahuluan tentang Perencanaan Pengelolaaan Energi Nasional Perencanaan sangat diperlukan dalam pengelolaan Energi yaitu karena : Energi merupakan kebutuhan vital sehingga ketersediaannya harus dijamin Pembangunan infrastruktur energi dilaksanakan : Waktu konstruksi yang relatif lama Padat modal Padat teknologi Energi berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan Untuk itu diperlukan adanya Perencanaan Energi Terpadu (Integrated Energy Planning) yang terdiri dari : Integrasi antara supply dan demand Integrasi antar sub sektor energi Integrasi antara sektor energi dan sektor ekonomi Tujuan yang harus dicapai dalam Perencanaan Pengelolaan Energi adalah sebagai berikut : Keamanan pasokan energi Energi tersedia dalam jumlah yang selalu cukup Risiko kelangkaan energi rendah Nilai tambah ekonomi yang maksimal Pengalokasian energi untuk domestik dan ekspor Pengalokasian energi per sektor Pengalokasian energi per wilayah Dampak lingkungan yang minimal

Tugas I Manajemen & Ekonomi Energi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

energi

Citation preview

Nama

Tugas Ringkasan Kuliah Pertemuan I (Kamis, 12 Februari 2015)Nama

: Richard SilitongaJurusan / angkatan: Manajemen Energi / 2014

Mata Kuliah

: Manajemen & Ekonomi Energi

Dosen Pengajar: Prof. Ir. Rinaldy Dalimi M.Sc., Ph.D

Pendahuluan tentang Perencanaan Pengelolaaan Energi NasionalPerencanaan sangat diperlukan dalam pengelolaan Energi yaitu karena :

Energi merupakan kebutuhan vital sehingga ketersediaannya harus dijamin

Pembangunan infrastruktur energi dilaksanakan : Waktu konstruksi yang relatif lama

Padat modal

Padat teknologi

Energi berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkunganUntuk itu diperlukan adanya Perencanaan Energi Terpadu (Integrated Energy Planning) yang terdiri dari : Integrasi antara supply dan demand

Integrasi antar sub sektor energi

Integrasi antara sektor energi dan sektor ekonomiTujuan yang harus dicapai dalam Perencanaan Pengelolaan Energi adalah sebagai berikut :

Keamanan pasokan energi

Energi tersedia dalam jumlah yang selalu cukup

Risiko kelangkaan energi rendah

Nilai tambah ekonomi yang maksimal

Pengalokasian energi untuk domestik dan ekspor

Pengalokasian energi per sektor

Pengalokasian energi per wilayah

Dampak lingkungan yang minimal

Dasar Hukum Pengelolaan Energi

Kebijakan-kebijakan pemerintah pada sektor energi sangat penting untuk diketahui, sehingga diharapkan implementasi dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat. Beberapa Kebijakan yang berkaitan adalah sebagai berikut :

1. Acuan kebijakan yang utama : Kebijakan Energi Nasional 2003 2020 (2004)Visi Kebijakan Energi Nasional Terjaminnya penyediaan energi untuk kepentingan nasionalMisi Kebijakan Energi Nasional Menjamin ketersediaan energi domestik Meningkatkan nilai tambah sumber energi Mengelola energi secara etis dan berkelanjutan termasuk memperhatikan pelestarian fungsi lingkungan hidup Menyediakan energi yang terjangkau untuk masyarakat tidak mampu dan daerah belumberkembang

Mengembangkan kemampuan dalam negeri Pengelolaan Energi Nasional 2005 2025

Target energi primer mix pada tahun 2025 sesuai dengan Perpres 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional adalah ::

minyak bumi menjadi kurang dari 20%

gas bumi menjadi lebih dari 30%

batubara menjadi lebih dari 33%

biofuel menjadi lebih 5%

panas bumi menjadi lebih dari 5%

energi baru dan terbarukan menjadi lebih dari 5%

batubara cair menjadi lebih dari 2%

Insentif dan kemudahan:

Untuk konservasi dan diversifikasi energi2. Perundangan sektor energi:

UU 22/2001 tentang minyak dan gas bumi

PP 03/ 2005 tentang ketenagalistrikan

UU 27/2003 tentang panasbumi

UU 10/1997 tentang ketenaganukliran

UU 11/1967 tentang pertambangan umum3. Perundangan yang berkaitan dengan sektor energi:

UU 25/2000 tentang Propenas

UU 22/1999 tentang pemerintahan daerah

UU 25/1999 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah

UU 41/1999 tentang kehutanan

UU 5/1999 tentang anti monopoli

UU 8/1999 tentang perlindungan konsumen

UU 23/1997 tentang pengelolaan lingkungan

UU 6/1994 tentang ratifikasi konvensi perubahan iklim

UU 3/2002 tentang pertahanan negara

UU 18/2002 tentang litbang iptek

Alur Perencanaan Energi

1. Tujuan Perencanaan Energi (telah tertera sebelumnya)

2. Kebijakan Energi (telah tertera sebelumnya)

3. Proyeksi Permintaan Energi & Skenario Pertumbuhan Ekonomi Proyeksi merupakan dasar dalam perencanaan penyediaan energi

Jika proyeksi lebih rendah daripada realisasi: terjadi kelangkaan

Jika proyeksi lebih tinggi daripada realisasi: tidak efisien/pemborosan

Metode perencanaan :

Analisa kondisi permintaan yang sudah terjadi

Analisa kecenderungan ke depan, kenali faktor pemicu pertumbuhan permintaan energi4. Rencana Penyediaan Energi &Kajian Sumber Daya EnergiKriteria yang harus diperhatikan dalam Pengembangan Penyediaan Energi adalah sebagai berikut : Biaya yang terendah Nilai tambah yang maksimal Penyerapan tenaga kerja maksimal Keberlanjutan penyedian energi primer Tidak menciptakan ketergantungan thp. negara lain Peluang alih teknologi Menciptakan peluang bagi industri/usaha pendukung di dalam negeri

Dampak terhadap lingkungan yang minimal (baik lokal maupun global).Beberapa permodelan yang dipakai dalam mengkaji Sumber Daya Energi adalah sebagai berikut :

EMBED Word.Document.8 \s

_1486206234.docModel/

Metodologi

Cakupan Analisa

Ekonometrik

Perkiraan permintaan energi, yang didasarkan pada perilaku permintaan energi sebelumnya, dikaitkan dengan variabel-variabel makroekonomi

Input Output/

General Equilibrium

Keterkaitan pemakaian energi dengan makroekonomi, pengaruh perubahan struktur pemakaian energi terhadap PDB, inflasi, dsb. Diperlukan data input-ouput dan data elastisitas yang sangat banyak

MARKAL

Analisa supply demand energi dengan optimasi teknologi supply energi yang sangat rinsi. Diperlukan data rinci spesifikasi teknis dan keekonomian teknologi yang akan dianalisis.

ENPEP

Analisa supply demand energi dengan prinsip optimasi, dengan titik berat analisa supply listrik. Diperlukan data rinci spesifikasi teknis dan keekonomian teknologi yang akan dianalisis.

WASP

Analisa pembangkitan listrik dengan prinsip optimasi. Diperlukan data rinci spesifikasi teknis dan keekonomian teknologi yang akan dianalisis.

LEAP

Analisa supply-demand energi, dengan sistem modular dan kebutuhan data yang fleksibel.

System Dynamics

Motodologi analisa sistem dengan mekanisme umpan balik. Struktur yang dimodelkan sangat fleksibel, dapat mencakup energi-ekonomi-sosial, dengan kebutuhan data yang fleksibel. Titik berat model adalah pemahaman sistem.