8
1. Gambar-gambar Ichthyosis: X-linked ichthyosis: trunk, buttocks and arms

Tugas Ichthyosis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ikt

Citation preview

1. Gambar-gambar Ichthyosis:

X-linked ichthyosis: trunk, buttocks and arms

Lamellar ichthyosis

Collodion baby

Epidermolytic hyperkeratosis: arms and hands Newborn showing blistering and errosions

2. Jenis-jenis Pelembab

Salah satu fungsi dari kulit adalah untuk menjaga penguapan air tubuh. Air secara terus-

menerus akan hilang melalui lapisan kulit terluar menuju atmosfir (evaporative water loss) dan

untuk mengatur laju penguapan air, maka integritas barrier kulit harus terpelihara. Menjaga

barrier kulit dari penguapan menjadi penting sejak hidrasi kulit berpengaruh terhadap penampilan

kulit dan sifat mekanik kulit. Integritas barier kulit dapat terganggu akibat senyawa kimia

(surfaktan pada sabun pembersih atau senyawa kimia keras lainnya), gangguan mekanis, dan

paparan sinar matahari.

Pelembab adalah salah satu jenis kosmetika yang berfungsi menghidrasi kulit dengan cara

mengurangi penguapan air dari kulit dan menarik air dari udara masuk ke dalam stratum

corneum yang mengalami dehidrasi. Bahan-bahan yang dapat mengurangi penguapan air dari

kulit adalah bahan-bahan oklusif yang berminyak dan bahan-bahan yang dapat menarik air ke

dalam stratum corneum dikenal sebagai humektan.

Pelembab adalah kosmetika yang sangat penting dibandingkan kosmetika lainnya. Hal ini

dikarenakan pelembab dapat mengurangi penguapan air dari kulit hingga kandungan air dalam

kulit terpenuhi dan meminimalkan tanda-tanda eczema. Umumnya, kosmetika pelembab kulit

terdiri dari bahan pelembab yang dapat membentuk lemak permukaan kulit buatan untuk

melenturkan lapisan kulit yang kering dan kasar, dan mengurangi penguapan air dari kulit.

Bahan pelembab dari lemak yang biasa digunakan adalah lanolin, lemak wool, lemak alkohol

yang tinggi, lilin Lanette, gliserol monostearat, dan lainlain. Sebagai tambahan adalah campuran

minyak seperti minyak tumbuhan, yang lebih baik dari pada minyak mineral karena lebih mudah

bercampur dengan lemak kulit, lebih mampu menembus sel-sel stratum korneum, dan memiliki

daya adhesi yang lebih kuat. Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI, sediaan krim tangan

termasuk penggolongan kosmetika bagian preparat perawatan kulit. Krim adalah emulsi setengah

padat yang mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar.

Zat-zat pelembab

Zat-zat pelembab digunakan dalam produk kosmetika untuk menahan kelembaban dalam

produk dan meningkatkan kelembaban pada kulit. Fungsi tersebut dimiliki oleh zat-zat

higroskopis atau disebut humektan, yang dapat menyerap air dari udara. Terdapat campuran

pelembab alami pada kulit pada startum korneum yang disebut Natural Moisturizing Factors

(NMF). NMF terdiri dari asam-asam amino dan derivatnya seperti pyrrolidone carboxylic acid,

dan asam uronat. NMF dapat menyerap air sebanyak 10% dari berat sel stratum corneum.

Sehingga komposisi dari NMF inilah yang diperkaya dalam pelembab kulit. Diketahui pula

bahwa gliserol, dimana merupakan humektan umum pada pelembab kulit dan sediaan farmasi

juga ditemukan secara alami pada stratum korneum. Penggolongan pelembab berdasarkan atas

mekanisme hidrasi langsung dan tidak langsung.

1. Pelembab hidrasi tidak langsung

- Bahan oklusi : sebagai pelembab, anti inflamasi, anti mitotic, dan anti pruritus

- Bahan pembentuk lipofilik : asam lemak essensial, seramid

2. Pelembab hidrasi langsung

- Bahan pembentuk lapisan hidrofilik

- Humektan : bahan higroskopis yang membentuk lapisan epidermis mampu menyerap

dan menyimpan air. Jenis-jenis humektan yang umum digunakan pada pelembab kulit

adalah butylene glycol, gliserin, asam hialuronat, asam laktat, panthenol, pyrrolidone

carboxylic acid (PCA) dan garam PCA, propylene glycol, protein-protein seperti

collagen, dan sorbitol.

- Natural Moisturizing factor (NMFs) : natrium pirolidon karboksilat, urea, asam

amino, asam alfa hidroksi

Formula krim tangan

Menurut Farmakope Indonesia IV, krim merupakan sediaan setengah padat yang mengandung

satu atau lebih bahan obat terdispersi dalam bahan dasar yang seuai. Krim dibagi atas dua

macam, yaitu krim minyak dalam air dan krim air dalam minyak. Krim merupakan sediaan

farmasi berbentuk emulsi.

Krim terdiri atas bahan aktif yang didispersikan ke dalam bahan dasar (basis krim).

Bahan dasar (basis krim) terdiri dari fase minyak dan fase air yang didispersikan dengan

penambahan bahan pengemulsi (emulgator). Bahan dasar ini berfungsi antara lain sebagai

solvent (pelarut), emulsier (pencampur), adhesive (pelekat), pengencang, adsorbent (penyerap),

desinfektan, dan pengawet. Jenis-jenis krim antara lain adalah cleansing cream, massage creams,

night creams, moisturizing creams, foundation creams, vanishing creams, dan all purpose

creams.

Pelembab yang dapat meningkatkan kelembapan pada wajah juga akan efektif dalam

mengingkatkan kelembaban di daerah lain. Pelembab tangan lebih memerlukan perhatian khusus

dimana tangan sering dicuci dengan sabun, sehingga perlu ditambahkan minyak yang bersifat

water resistant, agar menghasilkan pelapis oklusif yang tidak mudah tercuci.

Krim kosmetik dibuat dengan cara mencampurkan bahan-bahan yang larut dalam fase air

pada bahan yang larut dalam fase lemak, melalui pemberian energi berupa pemanasan dan

pengadukan. Komposisi pada krim yaitu :

1. Zat aktif atau ekstrak-ekstrak

2. Basis krim

Tipe basis :

- Basis tipe A/M (lanolin, cold cream) : emolien, oklusif, mengandung air, beberapa

mengasorbsi air yang ditambahkan, berminyak, Krim berminyak mengandung

pengemulsi A/M spesifik seperti adeps lanae, wool alkohol, dan ester asam lemak.

- Basis tipe M/A (hidrofilik ointment) : mudah dicuci dengan air, tidak berminyak,

dapat diencerkan dengan air, tidak oklusif

Basis krim terbuat dari penggabungan fasa minyak dan fasa air :

- Fase minyak, yaitu bahan obat yang larut dalam minyak, bersifat asam. Contoh :

asam stearat, adeps lanae, paraffin liquidum, paraffin solidum, minyak lemak, cera,

cetaceum, vaselin, setil alkohol, stearil alkohol, dan sebagainya.

- Fase air, yaitu bahan obat yang larut dalam air, bersifat basa. Contoh : Na tetraborat

(borax, Na biboras), Trietanolamin/ TEA, NaOH, KOH, Na2CO3, Gliserin,

Polietilenglikol/ PEG, Propilenglikol, Surfaktan (Na lauril sulfat, Na setostearil

alkohol, polisorbatum/ Tween, Span dan sebagainya).

3. Zat tambahan

- Pengawet : Ester parahidroksibenzoic acid, metil paraben (Nipagin), Propil paraben

Fenoksietanol, Asam sorbat (kalium sorbat)

- Pendapar : Penggunaan dapar untuk menstabilkan zat aktif, meningkatkan

bioavailabilitas

- Humektan : sorbitol, propilenglikol, gliserol, makrogol dengan BM rendah

- Antioksidan : tokoferol, alkil galat, BHA, BHT, garam Na dan K dari asam sulfit,

EDTA dengan sitrat, maleat, tartrat atau fosfat untuk pengkelat.

- Pengompleks : Untuk mengomplek logam yang ada dalam sediaan yang dapat

mengoksidasi

- Emulgator : Setil alcohol, Asam stearat, ion lauril sulfat, TEA stearat,

polioksietilenlauril alcohol, adeps lanae