27
Dampak Krisis Ekonomi Amerika dan Eropa Terhadap Indonesia Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Makro Ekonomi Edwin Junetra (108400105) Febby Triana Dewi (108400197 ) Fahmi Asnia Maulida (108400290) Khairinnisa (108400489) Rani Hartanti (108400496)

Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

Dampak Krisis Ekonomi Amerika

dan Eropa Terhadap Indonesia

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Makro Ekonomi

Edwin Junetra (108400105)Febby Triana Dewi (108400197 )

Fahmi Asnia Maulida (108400290)Khairinnisa (108400489)

Rani Hartanti (108400496)

INSTITUT MANAJEMEN TELKOM

Page 2: Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Krisis ekonomi global terjadi kembali. Krisis ekonomi global kali ini

berbeda dengan krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998.

Pada saat itu krisis ekonomi yang melanda Indonesia lebih disebabkan oleh

ketidakmampuan Indonesia menyediakan alat pembayaran luar negeri, dan

tidak kokohnya struktur perekonomian Indonesia. Krisis kali ini disebabkan

oleh krisis yang terjadi dari luar negeri.

Krisis Amerika yang terjadi pada tahun 2007. Krisis ini timbul karena

terjadinya kredit macet pembayaran perumahan di Amerika. Krisis ini

tentunya berdampak pada perekonomian negara lain seperti Hongkong, Cina,

Australia, Singapura, Korea Selatan, dan tak terkecuali Indonesia. Berbagai

sektor perekonomian mendapatkan imbasnya, seperti ekspor, impor, dan bursa

saham pun terkena dampaknya.

Dampak krisis Amerika belum teratasi secara menyeluruh, terjadi kembali

krisis yang berasal dari belahan dunia lainnya yaitu Eropa. Krisis utang Eropa

berasal dari Yunani, yang kemudian merembet ke Irlandia dan Portugal. Krisis

mulai terasa pada akhir tahun 2009, dan semakin terasa dampaknya pada saat

ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan krisis ekonomi global?

2. Apakah penyebab krisis ekonomi Amerika dan Eropa?

3. Apakah dampak krisis ekonomi Amerika dan Eropa terhadap Indonesia?

4. Bagaimana memperkokoh Ekonomi Indonesia agar bisa tetap stabil?

1 | D a m p a k K r i s i s A m e r i k a d a n E r o p a T e r h a d a p I n d o n e s i a

Page 3: Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Krisis Ekonomi Global

Krisis ekonomi Global merupakan peristiwa di mana seluruh sektor

ekonomi pasar dunia mengalami keruntuhan dan mempengaruhi sektor

lainnya di seluruh dunia. Krisis yang kali ini terjadi bukan berasal dari dalam

negeri melainkan dari luar negeri.

2.2 Penyebab Krisis Ekonomi Amerika dan Eropa

A. Krisis Ekonomi Amerika

Pada tahun 2001-2005, pertumbuhan perumahan di Amerika

Serikat menggelembung seiring rendahnya suku bunga perbankan akibat

kolapsnya industri dotcom. Sejak 1995, industri dotcom (saham-saham

teknologi) di AS lebih dulu booming, namun kolaps dan menyebabkan

banyak perusahaan jenis ini tak mampu membayar pinjaman ke bank.

Untuk menyelamatkan mereka, The Fed menurunkan suku bunga,

sehingga suku bunga menjadi rendah. Suku bunga yang rendah

dimanfaatkan pengembang dan perusahaan pembiayaan perumahan untuk

membangun perumahan murah dan menjualnya melalui skema subprime

mortgage. Gelembung perumahan ini terjadi di banyak negara bagian,

seperti California, Florida, New York, dan banyak negara bagian di barat

daya.

Saat bisnis perumahan mulai booming pada tahun 2001 ini, banyak

warga AS berkantong tipis yang membeli rumah murah melalui skema

subprime mortgage (KPR murah). Pada tahun 2006, ketika koreksi pasar

mulai menyentuh gelembung bisnis perumahan di AS, ekonom Universitas

Yale, Robert Shiller memperingatkan bahwa harga rumah akan naik

melebihi aslinya.

2 | D a m p a k K r i s i s A m e r i k a d a n E r o p a T e r h a d a p I n d o n e s i a

Page 4: Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

Koreksi pasar ini, menurutnya, bisa berlangsung tahunan dan

menyebabkan penurunan nilai rumah-rumah tersebut hingga miliaran dolar

AS. Peringatan itu mulai terbukti ketika pada akhir 2006, sebanyak 2,5

juta warga AS yang membeli rumah melalui skema tadi tak mampu

membayar cicilan. Harga rumah yang mereka kredit melambung tinggi,

bahkan ada yang sampai 100% dari nilai awalnya. Akibatnya, menurut

laporan perusahaan penyedia data penyitaan rumah di AS, RealtyTrac,

sebanyak itu pula, rumah yang akan disita dari penduduk AS.

RealtyTrac mencatat pengumuman lelang sebanyak 179.599 yang

mencakup 2,5 juta rumah yang dinyatakan disita karena gagal bayar. Ini

adalah jumlah penyitaan terbanyak selama 37 tahun. Penyitaan besar-

besaran ini jelas dapat menimbulkan banyak warga AS menjadi tuna

wisma mendadak, dan bisa menjadi masalah sosial baru.

Tidak semua warga negara AS memiliki uang uang cukup untuk

membeli rumah atau memiliki sejarah kredit yang baik. Kebanyakan dari

mereka adalah pengangguran, pekerja-pekerja seperti office boy, pedagang

kecil, dan pembersih rumah atau kantor.

Sebenarnya, mereka dianggap tidak layak mendapatkan pinjaman

untuk memiliki rumah murah, karena sejarah kreditnya kurang baik dan

tidak memiliki pendapatan yang cukup untuk mencicil. Untuk itulah

diadakan subprime mortgage.

Pembiayaan jenis ini sebenarnya berisiko, baik bagi kreditor

maupun debitor, karena bunganya yang tinggi, sejarah kredit peminjam

yang buruk, dan kemampuan keuangan peminjam yang rendah. Subprime

Lenders adalah lembaga pembiayaan perumahan, mengumpulkan berbagai

utang dan menjualnya ke bank komersial. Oleh bank komersial, sebagian

portofolio tersebut dijual lagi ke bank investasi. Oleh bank investasi,

kumpulan utang tersebut dijual kepada investor di seluruh dunia seperti

bank komersial, perusahaan asuransi, maupun investor perorangan.

Menjelang 2007, pembeli rumah dengan skema ini tak sanggup

mencicil kredit rumah murah tersebut lantaran semakin sulitnya

3 | D a m p a k K r i s i s A m e r i k a d a n E r o p a T e r h a d a p I n d o n e s i a

Page 5: Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

perekonomian AS. Ketika ini terjadi, satu-satunya jaminan bagi MBS

(Mortgage Backed Securities, bentuk utang yang dijamin) adalah rumah-

rumah itu sendiri. Namun, karena penawaran perumahan ternyata melebihi

permintaan seiring gelembung industri perumahan dalam 2001-2005, nilai

rumah-rumah itupun turun, tidak sesuai lagi dengan nilai yang dijaminkan

dalam MBS. Sementara bank investasi dan HF (Hedge Fund) harus tetap

member pendapatan berupa bunga kepada para investornya.

B. Krisis Ekonomi Eropa

Krisis utang Eropa berasal dari Yunani, yang kemudian merembet

ke Irlandia dan Portugal. Ketiga negara tersebut memiliki utang yang lebih

besar dari GDP-nya, dan juga sempat mengalami defisit (pengeluaran

negara lebih besar dari GDP). Krisis mulai terasa pada akhir tahun 2009,

dan semakin seru dibicarakan pada pertengahan tahun 2010. Pada tanggal

2 Mei 2010, IMF akhirnya menyetujui paket bail out (pinjaman) sebesar

€110 milyar untuk Yunani, €85 milyar untuk Irlandia, dan €78 milyar

untuk Portugal. Kemudian kekhawatiran akan terjadinya krisis pun

berhenti sejenak. Efek dari krisis Eropa ini cukup berdampak kepada

IHSG yang ketika itu anjlok besar-besaran dari posisi 2,971 ke posisi

2,514.

Yunani kemungkinan merupakan buah dari kesalahan kebijakan

pemerintahnya di masa lalu. Pada tahun 1974, Yunani memasuki babak

baru pemerintahan, dari junta militer menjadi sosialis. Pemerintah baru ini

kemudian mengambil banyak utang untuk membiayai subsidi, dana

pensiun, gaji PNS, dan lain-lain. Utang tersebut terus saja menumpuk

hingga pada tahun 1993, posisi utang Yunani sudah diatas GDP-nya,

dimana banyak analisis yang memperkirakan bahwa data yang

sesungguhnya kemungkinan lebih besar dari itu.

Hingga awal tahun 2000-an, tidak ada seorang pun yang

memperhatikan fakta bahwa utang Yunani sudah terlalu besar. Malah dari

tahun 2000 hingga 2007, Yunani mencatat pertumbuhan ekonomi hingga

4 | D a m p a k K r i s i s A m e r i k a d a n E r o p a T e r h a d a p I n d o n e s i a

Page 6: Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

4,2% per tahun, yang merupakan angka tertinggi di zona Eropa, hasil dari

membanjirnya modal asing ke negara tersebut. Keadaan berbalik ketika

pasca krisis global 2008 dimana negara-negara lain mulai bangkit dari

resesi, dua dari sektor ekonomi utama Yunani yaitu sektor pariwisata dan

perkapalan, justru mencatat penurunan pendapatan hingga 15%. Orang-

orang pun mulai sadar bahwa mungkin ada yang salah dengan

perekonomian Yunani.

Keadaan semakin memburuk ketika pada awal tahun 2010,

diketahui bahwa Pemerintah Yunani telah membayar Goldman Sachs dan

beberapa bank investasi lainnya, untuk mengatur transaksi yang dapat

menyembunyikan angka sesungguhnya dari jumlah utang pemerintah.

Pemerintah Yunani juga diketahui telah mengutak-atik data-data statistic

ekonomi makro, sehingga kondisi perekonomian mereka tampak baik-baik

saja, padahal tidak. Pada Mei 2010, Yunani sekali lagi ketahuan telah

mengalami defisit hingga 13,6%. Salah satu penyebab utama dari defisit

tersebut adalah banyaknya kasus penggelapan pajak, yang diperkirakan

telah merugikan negara hingga US$ 20 milyar per tahun.

Kekhawatiran bahwa Yunani bisa saja mengalami default pun

merebak. Ketika IMF memberikan pinjaman, IMF mengajukan beberapa

syarat penghematan anggaran kepada Pemerintah Yunani. Diantaranya

pemotongan tunjangan bagi PNS dan pensiunan, peningkatan pajak PPN

hingga 23% peningkatan cukai pada barang-barang mewah, bensin, rokok,

dan minuman beralkohol, hingga perusahaan BUMN harus dikurangi dari

6,000 menjadi 2,000 perusahaan saja. Kebijakan yang sangat sulit untuk

diterapkan.

Kekhawatiran atas kemungkinan default Yunani segera merembet

ke negara Eropa lainnya, dan yang menjadi sasaran tembak pertama adalah

Irlandia. Sejak awal tahun 2000-an, enam bank terbesar di Irlandia telah

menyalurkan kredit besar-besaran ke sektor properti, hingga menyebabkan

bubble. Ketika terjadi krisis mortgage di AS pada tahun 2008, seketika itu

pula bubble tersebut meledak. Pada tanggal 29 September 2008,

5 | D a m p a k K r i s i s A m e r i k a d a n E r o p a T e r h a d a p I n d o n e s i a

Page 7: Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

Pemerintah Irlandia menerbitkan obligasi dengan jangka waktu 1 tahun

untuk menalangi kredit macet di enam bank di atas. Setahun kemudian,

obligasi tersebut diperpanjang, bersamaan dengan peluncuran ‘National

Asset Management Agency’.

Pada Mei 2010, IMF akhirnya turun tangan, dan Moody’s

(lembaga pemeringkat utang) menurunkan rating utang bank-bank di

Irlandia menjadi junk status. Seperti kepada Yunani, IMF juga meminta

syarat kebijakan penghematan anggaran kepada Pemerintah Irlandia. Pada

September 2010, Pemerintah Irlandia masih belum mampu membayar

obligasi tersebut, dan kembali memperpanjang waktu jatuh temponya.

Hingga kini, belum ada kepastian mengenai kapan obligasi tersebut akan

dilunasi.

Di Portugal, ceritanya lain lagi. Sejak tahun 1974, Pemerintah

Portugal mencatat pengeluaran besar-besaran untuk keperluan sebenarnya

tidak perlu (pemborosan APBN), seperti biaya untuk membayar pihak-

pihak tertentu yang menjadi makelar atau konsultan pada proyek-proyek

pemerintah yang dikerjakan bersama dengan pihak swasta. Selama hampir

40 tahun, Pemerintah terus saja merekrut PNS hingga mencapai jumlah

yang tidak efektif, dan membayar gaji dan tunjangan yang terlalu besar

bagi pejabat tinggi negara, belum termasuk gaji besar untuk para eksekutif

di BUMN. Tidak ada tindakan dari Pemerintah Portugal untuk mencegah

krisis, sehingga negara menghadapi kemungkinan terjadinya kebangkrutan

pada awal tahun 2011.

Ketika Portugal menerima paket bail out dari IMF, Portugal juga

diharuskan untuk menghemat anggaran, salah satunya dengan menghapus

pembagian deviden pada Portugal Telecom. Seperti Irlandia, Moody’s

juga menurunkan rating utang Portugal menjadi junk status. Moody’s

bahkan memperkirakan bahwa Portugal bisa saja membutuhkan bail out

kedua, agar negara tersebut terhindar dari default.

6 | D a m p a k K r i s i s A m e r i k a d a n E r o p a T e r h a d a p I n d o n e s i a

Page 8: Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

2.3 Dampak Krisis Ekonomi Amerika dan Eropa terhadap Indonesia

Krisis ekonomi Amerika dan Eropa sudah meluas efeknya ke seluruh

dunia menjadi krisis keuangan global. Negara-negara Asia termasuk Indonesia

pun merasakan dampak dari krisis tersebut. Krisis di Eropa berdampak

relative kecil terhadap perekonomian Indonesia. Krisis keuangan Amerika

lebih berdampak negatif terhadap ekonomi Indonesia karena Amerika

merupakan negara raksasa yang menguasai ekonomi dunia. Peran ekonomi

Eropa di Indonesia hanya sedikit maka jika terjadi dampak negatif yang paling

terpengaruh adalah sektor pasar saham karena sewaktu-waktu para investor

bisa menarik kembali modal mereka.

Pada dasarnya dampak krisis global ke perekonomian Indonesia melalui

dua jalur, yaitu jalur finansial (financial channel) dan jalur perdagangan (trade

channel) atau jalur makroekonomi.

a. Jalur Finansial

1) Bursa Saham

Pada saat krisis Amerika dan Eropa seperti ini, daya tarik

Indonesia sebagai tujuan Penanaman Modal Asing (PMA) masih bertahan

tetapi berlanjutnya kelemahan kondisi perusahaan di negara-negara asal

kemungkinan dapat mempengaruhi aliran modal masuk. Meski begitu

pasar keuangan Indonesia juga tidak kebal terhadap gejolak saat ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak labil ditengah krisis.

Pada tahun 2008 atau pada saat krisis ekonomi Amerika terjadi,

volume perdagangan saham dan IHSG mengalami tekanan kuat hingga

memaksa otoritas BEI menghentikan perdagangan (blackout) pada

Oktober 2008. IHSG menurun drastis, dari sebesar 2.830 pada awal tahun

menurun menjadi 1.335 pada akhir 2008.

7 | D a m p a k K r i s i s A m e r i k a d a n E r o p a T e r h a d a p I n d o n e s i a

Page 9: Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

Gambar 1. Pergerakan IHSG Tahun 2006-2011

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

Adj Close 3779.84

Harg

a Sah

am

Sumber: http://finance.yahoo.com

Sejak bulan Agustus, pasar keuangan di Indonesia dan negara-

negara lain se-kawasan, mengalami dampak buruk dari peningkatan

ketidakpastian prospek dari zona Euro dan AS. Pada awal bulan Agustus,

pemicunya adalah penurunan peringkat hutang negara AS oleh Standard

and Poor’s. Dari awal bulan September terjadi penurunan bertahap yang

lebih jauh di pasar saham domestic, beberapa peningkatan yield obligasi

dan melemahnya kurs mata uang. Indeks harga saham kemudian jatuh

dengan tajam, sebesar 8,9% pada tanggal 22 September 2011.

Secara keseluruhan, sejak Triwulan edisi Juni 2011 (yaitu sejak 15

Juni hingga 27 September) saham-saham Indonesia telah turun sebesar

8,4%.

2) Nilai Tukar Rupiah

Prospek pertumbuhan global telah melemah dan krisis hutang

pemerintah di zona Eropa telah meningkat. gejolak pasar dan

penghindaran risiko di dunia internasional juga telah meningkat, walaupun

masih berada jauh di bawah kondisi pada akhir tahun 2008. Pasar-pasar

8 | D a m p a k K r i s i s A m e r i k a d a n E r o p a T e r h a d a p I n d o n e s i a

Page 10: Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

saham berjatuhan dan negara ekonomi berkembang utama (emerging

markets) mengalami aliran keluar modal, memberikan tekanan terhadap

nilai tukar mata uang. Dengan terjadinya krisis ekonomi global ini

membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah dan

sempat menembus level diatas Rp 9.200 per dolar AS.

Gambar 2 Nilai Tukar Rupiah terhadap USD

Gambar 3 Nilai Tukar Rupiah terhadap USD Tahun 2006-2010

9 | D a m p a k K r i s i s A m e r i k a d a n E r o p a T e r h a d a p I n d o n e s i a

Page 11: Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

b. Jalur Perdagangan

1) Ekspor

Krisis keuangan global tahun 2008-2009 menunjukkan paparan

(exposure) perekonomian Indonesia terhadap goncangan permintaan

eksternal relative rendah. Namun demikian, perlambatan pertumbuhan

di AS dan zona Eropa akan mempengaruhi Indonesia melalui lebih

rendahnya perdagangan dengan pasar-pasar tersebut dan juga secara

tidak langsung melalui pasar sekunder (seperti Cina). Dampak

perdagangan langsung terhadap Indonesia tampaknya akan terbatas,

dengan ekspor ke AS dan Uni Eropa masing-masing hanya 9% dari

keseluruhan jumlah ekspor Indonesia pada tahun 2010. Permintaan

dunia yang melemah juga akan menurunkan permintaan ekspor dari

mitra dagang Indonesia lainnya, karena posisi barang Indonesia

merupakan bahan baku atau barang setengah jadi dari barang jadi yang

akan dikirimkan ke pasar AS dan Uni Eropa, dan juga secara umum

jika pertumbuhan mitra-mitra dagang itu melemah.

Tabel 1 Total Ekspor Indonesia tahun 2010 (persen)

CHN UE IND JPN KOR MYS SGP AS

IND 9,9 8,6 6,3 16,3 8,0 5,9 8,7 9,1

Ket: CHN = Cina JPN = Jepang

UE = Uni Eropa KOR = Korea

IND = India MYS = Malaysia

SGP = Singapura AS = Amerika Serikat

Sumber: Bank Indonesia

Ekspor manufaktur Indonesia tampaknya akan menerima pengaruh

yang paling berat dari perlambatan yang terjadi di AS dan Uni Eropa,

karena keduanya merupakan pasar utama bagi ekspor tekstil, pakaian,

alas kaki dan peralatan transportasi. Ekspor manufaktur juga dapat

10 | D a m p a k K r i s i s A m e r i k a d a n E r o p a T e r h a d a p I n d o n e s i a

Page 12: Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

terpengaruh secara tidak langsung, karena barang-barang yang

dikirimkan ke pasar ketiga (seperti Singapura) juga pada akhirnya

dikonsumsi negara maju.

Tabel 2 Jumlah ekspor mitra perdagangan utama, 12 bulan hingga

bulan Mei 2011 (persen)

Total Migas Non-

migas

Tani &

Hut.

Tambang

& Min.

Manu.

CHN 10,0 1,0 9,0 2,4 3,8 1,9

UE 7,5 0,0 7,5 2,8 0,8 3,8

IND 6,5 0,0 6,5 3,4 2,4 0,7

JPN 16,8 7,0 9,8 2,2 4,8 2,9

KOR 7,8 3,8 4,0 0,7 2,2 1,2

SGP 7,9 2,2 5,8 1,1 1,1 3,5

AS 8,8 0,5 8,3 2,7 0,2 5,5

Sumber: Bank Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) melansir, kinerja ekspor Indonesia

pada September 2011 melemah dibanding bulan sebelumnya. Ekspor

September 2011 hanya mencapai USD 17,82 miliar. Angka itu turun

4,45% dibanding ekspor Agustus 2011 sebesar USD 18 miliar.

Penurunan terjadi pada barang-barang nonmigas yang melemah 6,24

% dibandingkan Agustus 2011. Sebaliknya, ekspor migas naik 1,95%

dari USD 4,09 miliar pada Agustus 2011 menjadi USD 4,17 miliar.

Data BPS menyebut, ekspor Indonesia ke Uni Eropa menurun USD

543 juta dari USD 1,94 miliar pada Agustus menjadi USD 1,39 miliar

pada September. Ekspor ke Amerika Serikat turun USD 200 juta dari

USD 1,38 miliar pada Agustus menjadi USD 1,18 miliar pada

September 2011.

11 | D a m p a k K r i s i s A m e r i k a d a n E r o p a T e r h a d a p I n d o n e s i a

Page 13: Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

Gambar 4 Kinerja ekspor Indonesia Tahun 2011

Sumber: BPS

2) Harga komoditas

Seiring dengan terjadinya krisis Amerika dan Eropa, harga-harga

komoditas turut berjatuhan. Pada bulan Agustus indeks harga

komoditas non-migas dalam dolar Amerika dari Bank Dunia turun

sebesar 1,6% sementara harga-harga energi menurun sebesar 6,3%.

Untuk beberapa komoditas pilihan, penurunan harga komoditas metal

cenderung turun lebih besar dari pada komoditas lainnya di bulan Juni

ke September yang mencerminkan jatuhnya optimisme untuk outlook

manufaktur dan investasi. Satu pengecualian adalah peningkatan dalam

harga emas karena para investor mencari aset yang “aman”.

Krisis keuangan global juga mempengaruhi sektor riil di Indonesia dan,

sudah terasa sampai rakyat bawah Indonesia. Misalnya :

12 | D a m p a k K r i s i s A m e r i k a d a n E r o p a T e r h a d a p I n d o n e s i a

Page 14: Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

1. Ekspor barang-barang kerajinan di Yogyakarta ke Amerika berkurang

kapasitasnya, dampaknya para buruh pekerja di Industri kerajinan

berkurang atau kehilangan lapangan pekerjaannya.

2. Harga barang-barang bekas / rosokan juga menurun tajam, sehingga

pendapatan pengepul dan pemulung barang bekas juga merosot tajam.

3. Ekspor gaplek/singkong kering dari GunungKidul ke Amerika merosot,

mempengaruhi nasib petani di GunungKidul dan lain lain

4. Bagi pelaku affiliate marketing mungkin omzet penjualan barang-barang

tertentu untuk konsumen Amerika menurun, tetapi ada berita yang

mengatakan konsumsi barang elektronik di Amerika naik, karena orang

Amerika yang lagi krisis lebih memilih di rumah nonton TV atau

mendengarkan musik.

5. Bagi publisher Google Adsense di Indonesia mungkin tidak terlalu

terpengaruh jika mengandalkan visitor Indonesia bukan Amerika.

2.4 Cara Menghadapi Krisis Ekonomi Global

Presiden menegaskan 10 langkah yang harus ditempuh semua pihak

untuk menghadapi krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat (AS),

sehingga tidak berdampak buruk terhadap pembangunan nasional.

Pertama, Presiden mengajak semua pihak dalam menghadapi krisis global

harus terus memupuk rasa optimisme dan saling bekerjasama sehingga bisa

tetap menjaga kepercayaan masyarakat.

Kedua, pertumbuhan ekonomi sebesar enam persen harus terus dipertahankan

antara lain dengan terus mencari peluang ekspor dan investasi serta

mengembangkan perekonomian domestik.

Ketiga adalah optimalisasi APBN 2009 untuk terus memacu pertumbuhan

dengan tetap memperhatikan `social safety net` dengan sejumlah hal yang

13 | D a m p a k K r i s i s A m e r i k a d a n E r o p a T e r h a d a p I n d o n e s i a

Page 15: Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

harus diperhatikan yaitu infrastruktur, alokasi penanganan kemiskinan,

ketersediaan listrik serta pangan dan BBM.

Untuk itu perlu dilakukan efisiensi penggunaan anggaran APBN maupun

APBD khususnya untuk peruntukan konsumtif.

Keempat, ajakan pada kalangan dunia usaha untuk tetap mendorong sektor

riil dapat bergerak. Bila itu dapat dilakukan maka pajak dan penerimaan

negara bisa terjaga dan juga tenaga kerja dapat terjaga. Sementara Bank

Indonesia dan perbankan nasional harus membangun sistem agar kredit bisa

mendorong sektor riil. Di samping itu, masih menurut Kepala Negara,

pemerintah akan menjalankan kewajibannya untuk memberikan insentif dan

kemudahan secara proporsional.

Kelima, semua pihak lebih kreatif menangkap peluang di masa krisis antara

lain dengan mengembangkan pasar di negara-negara tetangga di kawasan Asia

yang tidak secara langsung terkena pengaruh krisis keuangan AS.

Keenam, menggalakkan kembali penggunaan produk dalam negeri sehingga

pasar domestik akan bertambah kuat. Yaitu Meningkatkan peran UMKM

dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.

Ketujuh, perlunya penguatan kerjasama lintas sektor antara pemerintah, Bank

Indonesia, dunia perbankan serta sektor swasta.

Kedelapan, semua kalangan diharapkan untuk menghindari sikap ego-sentris

dan memandang remeh masalah yang dihadapi.

Kesembilan, mengingat tahun 2009 merupakan tahun politik dan tahun

pemilu, kaitannya dengan upaya menghadapi krisis keuangan AS adalah

memiliki pandangan politik yang non partisan, serta mengedepankan

kepentingan rakyat di atas kepentingan golongan maupun pribadi termasuk

dalam kebijakan-kebijakan politik.

14 | D a m p a k K r i s i s A m e r i k a d a n E r o p a T e r h a d a p I n d o n e s i a

Page 16: Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

Kesepuluh, Presiden meminta semua pihak melakukan komunikasi yang tepat

dan baik pada masyarakat. Tak hanya pemerintah dan kalangan pengusaha,

serta perbankan, Kepala Negara juga memandang peran pers dalam hal ini

sangat penting karena memiliki akses informasi pada masyarakat.

2.5 Tanggapan Sebagai Seorang Mahasiswa

Sebagai insan kritis dan intelektual, kita harus menyadari dan mengakui

dampak hebat dari krisis ekonomi global ini. Karena ini bukan saja merupakan

masalah negara saja, kita sebagai rakyat yang juga terkena akibat dari krisis

ini. Sehingga menjadi kewajiban kita untuk ambil bagian dalam mencari

pemecahan persoalan dalam permasalahan ini.

Dalam persoalan sehari-hari kita sebagai rakyat melakukan sesuatu apa

adanya. Dengan cara menghemat dan selektif dalam memilih kebutuhan

pokok khususnya, adalah salah satu cara kita menghadapi krisis ekonomi

global. Saran bagi pemerintahan adalah untuk lebih memperhatikan sektor

usaha kecil yang sejujurnya hampir tidak terlirik oleh pemerintah yang terlalu

memprioritaskan usaha raksasa (perusahaan) , BUMN, dan jasa umum.

Padahal sektor usaha kecil adalah salah satu sumber mata pencaharian rakyat

yang harusnya dibesarkan. Usaha kecil dimungkinkan untuk menarik banyak

investor untuk menanamkan modalnya, sehingga rakyat menjadi mandiri dan

pemerintah menjadi lebih diringankan untuk permasalahan pemberdayaan

ekonomi rakyat. Untuk selanjutnya pemerintah tinggal menjalankan program

kerja untuk mengatasi krisis global tersebut sehingga rakyat dan pemerintah

menjadi partner dalam menanggulangi permasalahan ini.

15 | D a m p a k K r i s i s A m e r i k a d a n E r o p a T e r h a d a p I n d o n e s i a

Page 17: Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Krisis ekonomi Global merupakan peristiwa di mana seluruh sektor

ekonomi pasar dunia mengalami keruntuhan dan mempengaruhi sektor

lainnya di seluruh dunia.

2. Di Indonesia, sektor yang terkena dampak krisis global ini adalah bursa

saham (tingkat IHSG), nilai tukar rupiah, tingkat ekspor, dan harga

komoditas.

3. Cara mengatasi permasalahan krisis ekonomi bagi masyarakat adalah lebih

selektif dalam memenuhi kebutuhan dan bersikap kooperatif bersama

pemerintah dan sebaliknya dari pemerintah untuk lebih sigap dalam situasi

masyarakat.

3.2 Saran

Kepada masyarakat untuk tetap bersabar terhadap situasi permasalahan

kita ini dan mempercayakan segala sesuatu kepada pemerintah. Dan dimulai

dari pribadi dan diri sendiri, untuk mengikuti saran yang telah dituliskan di

atas. Dan bagi para mahasiswa untuk menjadi lebih kritis. Semoga makalah ini

menjadi kajian yang baik meskipun masih terdapat kekurangan. Atas perhatian

dari seluruh pihak, kami ucapkan terima kasih.

16 | D a m p a k K r i s i s A m e r i k a d a n E r o p a T e r h a d a p I n d o n e s i a

Page 18: Tugas II_ Dampak Krisis Ekonomi

17 | D a m p a k K r i s i s A m e r i k a d a n E r o p a T e r h a d a p I n d o n e s i a