Tugas Kelompok (1)

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Ada banyak hal yang menarik bagi penekun studi Hubungan Internasional jika ingin meneliti perihal negara Venezuela. Venezuela sebuah negara di ujung utara Amerika Selatan yang berbatasan langsung dengan Laut Karibia dan Samudra Atlantik di sebelah utara, Guyana di timur, Brasil di selatan, dan Kolombia di barat1, merupakan negara yang memiliki keunikan sikap dalam perpolilitikan luar negerinya. Sikap tegas pemerintahannya yang terkadang dalam pemikiran umum mencerminkan sebuah sikap yang cenderung bertentangan dengan negara adidaya (seperti Amerika), telah membuat negara ini lebih termasyur diantara negara negara Amerika Latin lainnya. Venezuela adalah negara republik yang mulanya diduduki oleh Spanyol sejak tahun 1522 yang kemudian menjadi negara Spanish American Colony yang pertama kali berhasil lepas dari penjajahan dan memerdekakan diri (1811). Walaupun kemerdekaan Venezuela pada saat itu masih dalam bentuk federsi Gran Colombia. Dan baru dapat dikatakan benar benar merdeka pada tahun 18302. Sepanjang abad ke 19, negara ini dihiasi oleh kekacauan politik dan kediktatoran. Pada masa tersebut di Venezuela timbul pergolakan politik dalam negeri yang mengakibatkan adanya coup - coup dan berdirinya junta junta militer. Sejarah juga mencatat pada abad ke1

2

Google Maps, Venezuela , diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://maps.google.com /maps ?hl=id&q=peta+wilayah+venezuela&um=1&ie=UTF-8&hq=&hnear=Venezuela&gl=id&ei= 7rDMTIjpPIiYvAPdloHYDw&sa=X&oi=geocode_result&ct=title&resnum=1&ved=0CBMQ8g EwAA Wikipedia The Free Encyclopedia, Venezuela , diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://en.wikipedia.org/wiki/Venezuela

1|Page

20 (tahun 1948) pemerintahan Presiden Romulo Galleos (diangkat tahun 1947) berhasil ditumbangkan oleh coup militer pimpinan Letkol Carlos Delgado Chalbaud dan pada tahun 1958 timbul kembali coup di bawah pimpinan Laksamana Madya Wolfgang Larrazabal yang menginginkan kehidupan demokrasi di Venezuela3 sehingga masa inilah yang nanti dikenal dengan masa demokrasi (Democratic Priod 1958). Dasar dari Politik Luar Negeri Venezuela adalah: Non-alignment menurut versi dunia ketiga, dihapuskannya kolonialisme imperialisme, hak bangsa bangsa untuk menentukan nasib sendiri, non intervensi, menghormati kewajiban dan perjanjian internasional, persengketaan antar negara secara damai, solidaritas terhadap pemerintah pemerintah yang demokratis, pengembangan industri dan pertanian untuk meningkatkan taraf hidup bangsa dan kerjasama ekonomi internasional4. Dalam perkembangannya Politik Luar Negeri Venezuela lebih bersifat pragmatis dari pada ideologis ataupun doktriner. Banyak praktik yang berkembang dalam sejarah Venezuela menunjukkan bahwa Venezuela berusaha menolak segala bentuk penjajahan yang ada di dunia internasional. Sikap tegas pemerintahan Betancourt yang semulanya mengakui kepemimpinan Cuba oleh Fidel Castro setelah dikudetanya Batista pada 8 Januari 19595, berubah haluan ketika diketahui bahwa sabotase di ladang minyak Maracaibo Venezuela terbukti melibatkan agen agen komunis Kuba dan pemerintahan Venezuela pada saat itu sangat keras terhadap model penjajahan seperti itu. Sikap Non-alignment yang juga ditujukan oleh Venezuela, dapat kita lihat dari ideologi yang berkembang di Venezuela sendiri. Venezuela adalah Negara yang anti komunis dan juga anti kapitalis. Pergolakan dalam negeri yang dilakukan oleh golonganHidayat Mukmin, Pergolakan di Amerika Latin Dalam Darsawarsa Ini , Jakarta Timur: Ghalia Indonesia, 1981, hlm: 179 4 Ibid, hlm: 180 5 A. Pambudi, Fidel Castro: 60 Tahun Menentang Amerika , Yogyakarta: Narasi, 2007, hlm: 1063

2|Page

komunis merupakan salah - satu faktor pendorong bagi Venezuela untuk melakukan politik luar negeri yang anti komunis. Walaupun di Venezuela terdapat Partai Komunis Venezuela (PCV), namun ciri ciri dari partai ini adalah Nasionalis, karena diketahui didalam kubu partai sendiri terpecah menjadi 3 golongan: yaitu Pro-Peking, ProMoskwa, dan ProKuba serta dan diantara satu dengan yang lainnya tidak tercapai persatuan6. Solidaritas terhadap pemerintahan yang demokratis dan penghormatan terhadap rezim internasional dan hukum internasional dalam perpolitikan luar negeri Venezuela juga dapat kita lihat dari perkembangan yang terjadi pada tahun 2006. Yaitu terpilihnya Venezuela sebagai negara pemantau (observer) di Liga Arab7. Dalam perkembangan yang terjadi antara hubungan kedua pihak, baik itu Venezuela terhadap negara negara anggota Liga Arab dan sebaliknya Liga Arab terhadap Venezuela dapat menjadi hal yang menarik untuk dibahas dalam hubungan Internasional. Jika kita mencoba menilih dari sudut kehadiran Liga Arab sebagai organisasi internasional yang berusaha menaungi seluruh kepentingan dan kerjasama negara negara Arab dan bertugas mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, termasuk hubungan niaga; komunikasi; kegiatan kebudayaan; kewarganegaraan, paspor, dan visa; kegiatan sosial; dan kegiatan kesehatan, dan juga Piagam Liga Arab melarang tegas bagi para anggota untuk menggunakan kekerasan terhadap satu sama lain8. Dari sudut geografis dan demografi yang ada, ini akan memberikan daya tarik yang lebih lagi dari rahasia terciptanya hubungan yang harmonis antara Venezuela dengan negara negara liga Arab. Terpilihnya Venezuela sebagai obsever dari liga Arab yang hampir6

7

8

Hidayat Mukmin, Pergolakan di Amerika Latin Dalam Darsawarsa Ini , Jakarta Timur: Ghalia Indonesia, 1981, hlm: 181 Xinhua, People Daily: Arabs League Accepts Venezuela as Observers , diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://english.peopledaily.com.cn/200607/18/eng20060718_284210.html Pact of the Arab League, diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://www.mideastweb.org /arableague. htm

3|Page

seluruh negara berada di kawasan timur tengah (Middle East) yang mencakup kepada Asia Barat dan Afrika Utara. Sangat unik jika dihadapkan dengan posisi Venezuela yang berada di Benua Amerika bagian Selatan. Meninjau dari terpilihnya negara observer Liga Arab yang telah ada sebelumnya yaitu Eritrea yang diterima pada Januari 2003. Negara Eritrea wilayahnya berada dekat dengan negara negara peserta liga arab yaitu berbatasan laut langsung dengan Arab Saudi yaitu laut Merah dan Eritrea-pun termasuk salah satu negara kawasan Timur Tengah yang berada di kawasan Afrika dan demografi yang ada di negara tersebut dapat memungkinkan negara tersebut wajar untuk diterima. Melihat kepada India yang diterima sebagai observer dari Liga Arab pada tahun 2007 adalah termasuk kepada wilayah Asia Selatan. Yang dalam geopolitik masih berada dekat dengan negara - negara liga Arab yang ada. Walau memang negara ini mayoritas demografinya bukan merupakan negara yang memiliki penduduk Arab yang banyak. Namun secara geografis kedekatan antara posisi India dan negara memungkinkan kedekatan hubungan antara keduanya. Pada karya ilmiah yang kami sajikan kali ini kami akan mencoba menemukan alasan mengapa Venezuela dapat diterima oleh negara negara Liga Arab sebagai observer. Yang mana dalam hal ini kami akan mencoba meninjau pada keadaan Venezuela merupakan sebuah negara yang mungkin dapat dikatakan dari geografis dan demografisnya merupakan negara yang posisi sangat berjauhan dengan negara negara liga Arab dan kebudayaan yang dimiliki antara keduanya dapat dikatakan amat berjauhan. Negara peserta liga Arab yang merupakan mayoritas berkebangsaan Arab dan dihadapkan den gan masyarakat Venezuela yang terdiri dari etnis Spanyol, Italia dan Portugis. negara Liga Arab

4|Page

B.Rumusan Masalah

Apakah yang melatarbelakangi diterimanya Venezuela sebagai salah satu negara observer dari Liga Arab?

C.Kerangka Teori

Dalam makalah kali ini kami mencoba menggunakan kerangka teori dengan menggunakan TEORI KEPENTINGAN. Yang mana dari teori ini Adam Smith kurang lebih menyebutkan Kita tidak hidup dari belas kasih penjual roti, melainkan karena kecintaaan penjual roti tersebut kepada dirinya sendiri9.

Maksud pernyataan tersebut adalah penjual roti memproduksi roti - roti yang mereka jual bukanlah karena kasih sayangnya kepada kita melainkan karena kecintaan penjual roti tersebut kepada dirinya sendiri agar dia bisa memenuhi kebutuhan dirinya yang lain dari imbalan atas roti yang dijual kepada kita. Tapi kalau diteliti lebih dalam lagi, dengan kecintaan pada dirinya sendiri sekaligus mendorong penjual roti tersebut untuk memberikan perhatian kepada para pembeli rotinya, yaitu dengan memproduksi roti-roti yang bermanfaat serta memuaskan para pembelinya agar roti buatannya selalu dibeli. Yang mana doktrin atau teori kepentingan ini sering juga disebut Invisible Hand10.

Dan menurut Hans J.Morgenthau didalam "The Concept of Interest Defined in Terms of power"11, Memaknai konsep kepentingan (Interest) dalam istilah "power". Menurut Morgenthau berada diantara nalar, akal atau "reason" yang berusaha untuk memahami politik internasional dengan fakta-fakta yang harus dimengerti dan dipahami. Dengan kata lain,9

10

Adam Smith, The Wealth of Nations Rudy Badrudin, Menggali Filosofi Pemikiran Ekonomi Adam Smith , Surabaya: Program Doktoral dan Pasca Sarjana Ilmu Ekonomi Universitas Airlangga, 2009 11 Hans J. Morgenthau, The Concept of Interst Defined in Terms

5|Page

power merupakan instrument penting dan dapat digunakan untuk mencapai kepentingan nasional.

Dan kepentingan itu sendiri adalah, setiap politik luar negeri suatu negara yang didasarkan pada suatu kepentingan yang sifatnya relatif permanen yang meliputi tiga faktor yaitu sifat dasar dari kepentingan nasional yang dilindungi, lingkungan politik dalam kaitannya dengan pelaksanaan kepentingan tersebut, dan kepentingan yang rasional. Kepentingan nasional adalah merupakan pilar utama tentang politik luar negeri dan politik internasional yang realistis karena kepentingan nasional menentukan tindakan politik suatu negara. Morgenthau juga berpendapat bahwa strategi diplomasi berdasarkan kepada kepentingan nasional. Kepentingan nasional tersebut digunakan untuk mengejar "power" yang bisa digunakan untuk membentuk dan mempertahankan pengendalian suatu Negara atas Negara lain. Menurut Morgenthau, dengan memiliki power maka suatu Negara dapat mengadili Negara lain seperti mengadili Negara sendiri dan kemudian dapat meningkatkan kepentingan Negara yang memiliki power.

Amerika Serikat yang merupakan negara yang memiliki power yang kuat dalam dunia internasional. Dengan memiliki power yang kuat tersebut, maka Amerika Serikat dapat menggunakan kekuatannya untuk mencapai kepentingan nasional negaranya di dalam politik internasional. Dengan power itu jugalah Amerika Serikat dapat menancapkan kebijakan luar negerinya. Negara lain dengan mudah sehingga kepentinganya dapat tercapai.

Begitu juga dalam kasus permasalahan yang kami coba angkat pada makalah kami kali ini. Kami akan mencoba menyampaikan pada pembaca bahwa teori kepentingan tidak dapat dikesampingkan dalam hubungan internasional. Teori ini dapat dijadikan sandaran teori bagi permasalahan latar belakang diterimanya Venezuela sebagai negara observer bagi Liga6|Page

Arab. Yang mana kita ketahui bahwa liga arab adalah organisasi yang berusaha menaungi seluruh kepentingan dan kerjasama negara negara Arab. Yang mana kita ketahui sangat jauh keberadaannya dengan Venezuela dari sudut geografis dan sangat berbeda kebudayaan dari sudut demografis masyarakatnya sendiri. Dan kasus ini sangat menarik jika kita coba diketemukan dengan dua negara (yaitu Eritrea dan India) yang telah lebih dahulu diterima sebagai negara observer dari Liga Arab.

7|Page

BAB II PEMBAHASAN A. Karakteristik VenezuelaKondisi Geografis Venezuela merupakan salah satu negara yang berada di benua Amerika Selatan. Secara geografis, posisi Venezuela adalah di bagian utara Amerika Selatan. Negeri di Amerika Latin ini berbatasan dengan Laut Karibia dan Laut Atlantik Utara. Posisi strategis ini makin nyata, karena Venezuela berbatasan dengan Kolombia (garis batas 2.050 km), Guyana (garis batas 743 km) dan Brazil (garis batas 2.200 km). Secara totalitas, Venezuela memiliki 4.993 km garis batas negara dan 2.800 km garis pantai. Dengan luas daerah 912.050 km, Venezuela yang secara umum memiliki iklim tropis, panas dan moderat di dataran tinggi, terdiri dari 882.050 km daratan dan 30.000 km perairan12.

Lokasi Venezuela menjadi sangat strategis karena berada di jalur pelayaran dan jalur penerbangan yang menghubungkan Amerika Utara dan Amerika Selatan. Keberadaan Venezuaela tidak dapat dipisahkan dari negara negara Amerika latin lainnya, karena letaknya sendiri telah terdaftar pada regional kawasan Amerika latin dan jika ingin mengakses ke negara negara Timur tengah, harus terlebih dahulu menyeberangi Samudera Atlantik yang sangat luas terbentang memisahkan benua Amerika dengan negara timur tengah (khususnya negara anggota Liga Arab)

12

Majalah Bisnis Internasional, Venezuela, Negara Kuat Karena Minyak , diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://www.majalah-bisnisinternasional.com/?p=722

8|Page

Sejarah Untuk mempelajari karakteristik sebuah negara, faktor sejarah sebuah negara tidak akan terlepas dari negara tersebut. Begitu juga jika kita ingin mengungkap karakteristik Venezuela, yang mana didalam makalah ini akan dicoba disandingkan dengan karakteristik dari organisasi Liga Arab. Karakteristik kedua pihak ini dijabarkan untuk membuktikan bahwa keduanya berbeda secara karakteristik namun tetap mampu saling menerima antara satu dengan yang lain dengan landasan teori kepentingan yang kami sandarkan dalam kerangka teori dari makalah ini.

Dalam catatan sejarah Venezuela, Venezuela pernah diduduki oleh Spanyol pada tahun 15001810. Perjuangan pergerakan kemerdekaan dimulai tahun 1797 yang dipimpin antara lain oleh Simon Bolivar dan Francisco de Miranda. Tanggal 5 Juli 1811, Francisco de Miranda memproklamasikan kemerdekaan Venezuela. Namun secara de facto kemerdekaan baru dicapai pada tahun 1823 setelah Spanyol resmi meninggalkan Venezuela13.

Pada era kekuasaan Simon Bolivar, tahun 18191830, Venezuela tergabung dalam Gran Kolombia bersama Kolombia, Ekuador, Peru dan Bolivia14. Tahun 1830, dibawah pimpinan Jenderal Jose Antonio Paez, Venezuela memisahkan diri dari Gran Kolombia dan menjadi republik. Dalam 40 tahun pertama, Venezuela mengalami destabilisasi politik dan terjebak dalam sistem pemerintahan diktator mulai tahun 1870 sampai dengan jatuhnya diktator terakhir Jenderal Perez Girmenez pada tanggal 23 Januari 1958. Sejak saat itu Venezuela menikmati sistem demokrasi sampai dengan saat ini.13

Web Resmi Kemenlu, Vezuela , diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://www .fealac.deplu.go.id/lang-in/indonesia-dan-amerika/lang-in/indonesia-dan-amerikalatin/hubungan-bilateral/venezuela 14 Blog Tokoh Sejarah Dunia, Simon Bolivar 1783-1830 belenggu kolonialisme Spanyol , diunduh 30 Oktober 2010, dalam http://tokohsejarah.blogspot.com/2009/08/simon-bolivar-17831830.html

9|Page

Pemerintahan

Negara Amerika Latin yang memperoleh kemerdekaan pada 5 Juli 1811 dari Spanyol ini baru menetapkan konstitusi pada 30 Desember 1999, setelah Hugo Chavez menjadi presiden sejak 3 Februari 1999. Berdasarkan sistem pemerintahan Venezuela, Chavez merangkap jabatan kepala negara dan kepala pemerintahan (presidensil).

Pada 1999, Dewan Konstituante Nasional memutuskan masa jabatan presiden diperpanjang menjadi enam tahun, sehingga Presiden Hugo Chavez yang memenangkan pemilu 3 Desember 2006 untuk masa bakti kedua, akan memerintah sampai Desember 2012. Hugo Chavez Frias memenangkan Pemilu dengan perolehan 62,89 persen (7.161.637) berbanding 36,85 persen (4.196.329) suara15.

Selama memerintah, Chavez menerapkan garis politik keras terhadap negaranegara kapitalis, namun secara ekonomi terus membina hubungan dagang dengan negaranegara tersebut. Hubungan politik dengan AS, misalnya, terus memburuk. Pada September 2008 krisis hubungan politik dengan AS mencapai puncaknya di mana pemerintahan George Bush saat itu mengusir Dubes Venezuela untuk AS dan pemerintahan Chavez pun mengusir Dubes AS untuk Venezuela.

Kebijakan luar negeri Venezuela memang agak unik. Contohnya, negara ini ikut menandatangani berbagai kesepakatan internasional seperti Antarctic Treaty, Biodiversity, Perubahan Iklim-Kyoto Protocol, Desertification, Endangered Species, Hazardous Wastes, Marine Life Conservation, Ozone Layer Protection, Ship Pollution, Tropical15

Dani Wicaksono, Blogspot Sang Radikal Kembali Memimpin , diunduh 30 Oktober 2010, dalam http://daniwicaksono.blogspot.com/2006/12/sang-radikal-kembali-memimpin. html

10 | P a g e

Timber 83, Tropical Timber 94, Wetlands, namun tak satu pun dari berbagai kesepakatan tersebut yang diratifikasinya.

Perekonomian

Venezuela sangat bergantung pada revenue minyak yang mencapai sekitar 90% dari nilai ekspornya, sekitar 50% dari total pendapatan negara dan sekitar 30% dari PDB16 tahunan. Antara Desember 2002 sampai Februari 2003, Venezuela sempat mengalami pemogokan besar-besaran sehingga PDB 2002 anjlok sekitar 9% dan PDB anjlok 8%. Meski demikian, perekonomian memulih dengan cepat berkat lonjakan harga minyak dan anggaran belanja pemerintah yang ditingkatkan. PDB naik sekitar 9% pada 2006, 8% pada 2007, dan hampir 6% pada 2008.17 Di sisi lain, Presiden Hugo Chaves selama 2008 terus meningkatkan kontrol pemerintah atas perekonomian dengan menasionalisasi berbagai perusahaan asing di sektor industri semen dan baja.

Dua komoditas ini sangat menentukan keberhasilan program pembangunan dan menjadi pendukung utama sektor properti. Sebelumnya, pada 2007 Chavez juga telah menasionalisasi beberapa perusahaan di sektor minyak, komunikasi dan kelistrikan. Gebrakan berani ini disusul dengan peluncuran berbagai undang-undang pada Juli 2008 sebagai bagian dari upaya besar konsolidasi perekonomian berbasis program 21st Century Socialism. Yang mana telah sedikit banyak mempengaruhi terhadap keadaan perekonomian yang ada di Venezuela.

17

11 | P a g e

B. Liga ArabLiga Arab atau Liga Negara - Negara Arab adalah sebuah organisasi yang terdiri dari negara-negara Arab. Organisasi ini didirikan pada 22 Maret 1945 18 oleh tujuh negara. Piagamnya menyatakan bahwa Liga Arab bertugas mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, termasuk hubungan niaga; komunikasi; kegiatan kebudayaan; kewarganegaraan, paspor, dan visa; kegiatan sosial; dan kegiatan kesehatan. Piagam Liga Arab juga melarang para anggota untuk menggunakan kekerasan terhadap satu sama lain dan bermaksud memperkuat hubungan politik dan memfasilitasi kerjasama antara negara-negara anggota, serta untuk melindungi kemandirian dan kedaulatan19.

Sejarah Berdirinya Liga Arab

Pembentukan sebuah organisasi tidak terlepas dari sejarah panjang yang mendasari pembentukannya. Sejarah Liga Arab dimulai ketika Kerajaan Inggris Raya menyadari pentingnya persatuan diantara negara-negara Arab (Pan Arabia) di awal abad ke 20. Kerajaan Inggris jugalah yang mendorong dan menjamin kerjasama diantara negara-negara Arab, yang sebenarnya tujuan utamanya ialah untuk memimpin pemberontakan meraka melawan Kekaisaraan Ottoman Turki selama Perang Dunia I. Inggris menjanjikan untuk membantu Arab membangun sebuah persatuan Kerajaan Arab dibawah kekuasaan Sherif Hussein di Mekah yang kekuasaannya akan menjangkau seluruh dunia Arab (sekarang lebih dikenal sebagai Jazirah Arab, Irak, Suriah, Libanon, Palestina, Israel dan Yordania). Setelah memenangkan peperangan, Inggris mengkhianati

Wikipedia, Liga Arab , diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://id.wikipedia.org/wiki/Liga_ Arab 19 Pakta Liga Arab (22 Mei 1945), bab 2, dapat diunduh dari: http://translate.googleusercontent. com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://avalon.law.yale.edu/20th_century/a rableag.asp&rurl=translate.google.co.id&twu=1&usg=ALkJrhi0io-5h4EdBBjX9EHk4R2kAViOw

18

12 | P a g e

Sharif Hussein dan selanjutnya membagi wilayah Arab menjadi negara-negara bagian kecil dan menerapkan kebijakan Devide and Rule (Pecah Belah Lalu Kuasai). Kebijakan - kebijakan ini memanipulasi perbedaan - perbedaan antar suku dan memastikan bahwa kesatuan tidak akan ada, dengan demikian membuat pemerintahan negara (Inggris) mudah dijalankan.20

Ketika meletus Perang Dunia II, Inggris sekali lagi membutuhkan bantuan Arab dan menyebarkan paham Arabisme dengan janji akan membentuk formasi awal Liga Arab. Akan tetapi, kebanyakan intelektual Arab percaya bahwa sebenarnya Inggris tidak ingin membentuk Liga Arab demi persatuan Arab, sebaliknya ingin menggunakan organisasi tersebut untuk mencegah persatuan negara-negara Timur Tengah.

Melihat kenyataan itu, pemerintah Mesir mengajukan sebuah proposal untuk pembentukan sebuah organisasi yang nyata pada tahun 1943. Mesir dan beberapa negara Arab lainnya sebenarnya ingin sebuah kerjasama yang lebih erat tanpa kehilangan kedaulatan negaranya. Perjanjian asli dari Liga Arab adalah membentuk sebuah organisasi regional yang terdiri dari negara-negara yang berdaulat, tanpa memperdulikan bentuk negara tersebut yaitu negara persatuan atau negara federal. Diantara tujuan -tujuan Liga adalah memperjuangkan kemerdekaan penuh untuk semua negara-negara Arab dan untuk mencegah kaum Yahudi di Palestina.

Ekonomi Negara anggota Liga Arab memiliki sumber daya alam yang amat besar, diantaranya Minyak dan Gas Alam, terutama di kawasan Teluk. Beberapa negara anggota Liga Arab memiliki tanah yang subur, terutama di bagian Sudan. Beberapa kawasan,20

Chimamanda Ngozi Adichie, Half of a Yellow Sun , Jakarta Selatan: Penerbit Hikmah, 2008, hlm: 293

13 | P a g e

seperti daerah Mesir, Lebanon, Tunisia, dan Yordania juga merupakan negara anggota Liga Arab yang memiliki kawasan industri. Liga Arab juga mendirikan lembaga bantuan Arab Economic League, untuk membantu ekonomi beberapa negara berkembang anggota Liga Arab, seperti Sudan.

Fungsi dan Tujuan Berdasarkan Pasal 2 Pact of The League of Arab States, fungsi dan tujuan utama Liga Arab adalah: Menjaga hubungan baik diantara negara-negara Arab dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan politik negara anggota, melindungi kemerdekaan dan kedaulatan negara, dan menyelaraskan kepentingan-kepentingan Arab.21 Disamping itu Liga Arab terlibat didalam politik, ekonomi, kebudayaan dan bidang-bidang sosial dengan tujuan untuk mengembangkan kesejahteraan negara-negara anggota. Liga Arab juga telah berperan ganda sebagai sebuah forum bagi negara -negara anggota untuk menyeimbangkan kedudukan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat negara-negara dan tempat penyelesaian perselisihan internal anggota seperti Perang Saudara di Lebanon tahun 1958. Seiring perkembangan zaman, Liga Arab dijadikan media bagi penyusunan hampir semua dokumen-dokumen penting Arab yang mendukung integritas ekonomi diantara negara anggota, yaitu pembentukan Perjanjian Pelaksanaan Kerjasama Ekonomi Arab (Joint Arab Economic Action Charter). Salah satu hal yang agak unik dan berbeda dibandingkan dengan organisasi internasional sejenis adalah Liga Arab juga mempunyai peranan dalam pembuatan kurikulum sekolah dan pelestarian sejarah kebudayaan Arab.

21

Ibid

14 | P a g e

Negara Anggota Liga Arab Anggota Liga Arab saat ini (dan tanggal bergabung)22:

Mesir - 22 Maret 1945 , Irak - 22 Maret 1945 (pendiri), Yordania - 22 Maret, Lebanon 22 Maret 1945 (pendiri), Arab Saudi - 22 Maret 1945 (pendiri), Suriah - 22 Maret 1945 (pendiri), Yaman - 5 Mei 1945 (pendiri), Libya - 28 Maret 1953, Sudan - 19 Januari 1956, Maroko - 1 Oktober 1958, Tunisia - 1 Oktober 1958, Kuwait - 20 Juli 1961, Aljazair - 16 Agustus 1962, Uni Emirat Arab - 12 Juni 1971, Bahrain - 11 September 1971, Qatar - 11 September 1971, Oman - 29 September 1971, Mauritania - 26 November 1973, Somalia - 14 Februari 1974, Palestina - menggantikan posisi yang dipegang PLO sejak 9 September 1976, Djibouti - 9 April 1977, Komoro - 20 November 1993

Negara Pengamat Dalam Keanggotaan Liga Arab

Dalam keanggotaannya Liga Arab memiliki sebuah posisi yang diberikan kepada negara negara non Arab, yang berfungsi sebagi pemantau. Negara ini meminta ataupun diminta Liga Arab atas alasan kesepakatan bersama negara negara anggota yang ada di dalamnya.

Pada Januari 2003, Eritrea bergabung sebagai negara pemantau. Kemudian pada tahun 2006. Venezuela menjadi negara pemantau, Pada tahun 2007. India bergabung sebagai negeri pemantau. Dari tiga negara pemantau (observer) diatas pada makalah inilah dicoba diangkat permasalahan mengapa negara pemantau seperti Venezuela dapat diterima sebagi negara pemantau di Liga Arab, sedangkan yang kita ketahui bersama bahwa, Venezuela adalah negara yang secara geografis terletak amat jauh dari negara negara

22

Wikipedia, Liga Arab , diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://id.wikipedia.org/wiki/Liga_ Arab

15 | P a g e

anggota liga Arab dan berbeda dengan dua negara lain yang diterima sebagi observer (yaitu Eritrea dan India) yang posisinya berdekatan dengan geografis negara negara liga Arab tersebut.

Dari segi kontur budaya dan demografi kedua sangat berbeda, kebudayaan Arab yang identik dengan pengaruh timur tengah dengan negara Venezuela yang berkebudayaan latin.

C. Venezuela Diterima Sebagai Negara Pemantau Liga ArabSelain memiliki keanggotaan yang tetap yang mana berasal dari negara negara Arab , Liga Arab juga memiliki negara pengamat (observer country). Observer country ini berperan sebagai pihak pengamat atau pemerhati terhadap semua kegiatan Liga Arab dengan tujuan untuk menjaga independensi Liga Arab. Sebuah observer country tidak memiliki hak dan kewajiban sebagaimana yang dimiliki oleh negara anggota.

Hingga makalah ini dibuat, Liga Arab telah memiliki 3 negara observer, Eritrea, Venezuela, dan India. Venezuela secara resmi menjadi pengamat untuk Liga Arab pada 19 Juli 2006 ketika Amr Moussa, Sekretaris Jenderal Liga Arab berkunjungan ke Caracas dan menandatangani nota kesepahaman untuk bertindak.

Berikut merupakan berapa alasan yang dapat menjelaskan mengapa Venezuela dap at diterima sebagai negara observer di keanggotaan Liga Arab. Padahal jika dilihat dari karateristik geografis (letak) kedua pihak sangat berjauhan, dan dari segi demografis Venezuela tidak memiliki sama sekali kesamaan budaya maupun kesamaan sejarah. Masyarakat yang ada didalamnya dengan penduduk mayoritas negara negara peserta Liga Arab dan Venezuela terkenal dengan Latin Amerikanya.

16 | P a g e

1. Venzuela Dianggap Negara Lebih Arab Dari Negara Lainnya Bangsa Arab adalah bangsa yang sangat mengutamakan Nasionalisme Ashabiyah. Nasionalisme Ashabiyah yang berkembang di negara negara Arab ini, memungkinkan rakyat disuatu negara Arab untuk lebih mengutamakan saudara seArabnya yang lain dari pada mengutamakan keberlangsungan rezim yang ada23. Demi saudaranya seorang Arab akan rela mengorbankan nyawanya demi saudaranya yang lain. Terlebih lagi jika yang diberikannya kepada yang dianggapnya saudara itu hanya sebuah posisi, yang mungkin posisi itu justru dapat memperkuat Ashabiyah antara mereka. Venezuela oleh Waleede al-Tabtabai, anggota parlemen negara Kuwait dari fraksi Islamis dianggap lebih Arab dibandingkan dengan negara-negara Arab

sendiri. Ia memuji sikap Chavez yang mengusir Dubes Israel dari Caracas sebagai bentuk protes terhadap agresi brutal Israel ke Gaza. Tindakan keras dari Chavez ini memperoleh dukungan dari rakyatnya sendiri. Chaves telah dianggap bersifat tegas kepada zionis Israel yang telah melakukan berbagai pelanggaran HAM kepada rakyat Palestina yang tidak berdosa. Dukungan dari rakyat kepada sikap tegas yang dimiliki oleh presiden nya dapat dilihat dalam aksi ribuan warga Venezuela di depan Kantor Kedutaan Besar Israel di Caracas, pada 8 Januari 200924. Dalam aksinya, selain membawa poster berisi kecaman terhadap Israel, demonstran mengibarkan bendera Lebanon dan Palestina. Demonstran menyatakan dukungan terhadap keputusan Presiden Venezuela Hugo Chavez, dan selain membakar bendera Israel, para pengunjuk rasa juga

23

24

Harmiyati, Kuliah III (HI Timur Tengah) Legitimasi Politik Sebagai Isu Sentra Bagi Munculnya Konflik di Timur Tengah , UPN V : Yogyakarta, 2010 Metro News, Warga Venezuela Mendukung Pengusiran Dubes Israel , diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://www.metrotvnews.com/mobile/mtrnews/74503

17 | P a g e

melempari Kantor Kedubes Israel dengan sepatu. Aksi sebagai tanda protes atau penghinaan ini menjadi populer setelah dilakukan seorang wartawan Irak terhadap Presiden Amerika Serikat George Walker Bush beberapa waktu silam.

Dalam hal keberanian dan ketegasan sikap yang dimiliki Chavez Cavezini Waledee bukan hanya memujinya, namun anggota Waledee juga menyerukan agar kantor pusat Liga Arab dipindahkan saja dari Kairo ke Caracas, ibukota Venezuela. Pemimpin Sosialis Venezuela (Chavez) dalam kepemimpinannya semakin

menunjukkan pesonanya di mata dunia Islam. Dalam aksi menentang serbuan Israel ke Lebanon selatan di Gaza dan Ramallah, poster-poster Chaves bersanding dengan foto Arafat dan Che Guevara. Dalam surat terbuka Dr Ahmed Yousef, mantan penasihat politik Ismail Haniya, dijelaskan bagaimana penghargaan masyarakat Gaza dan Hamas atas keberanian Chaves dan konsistensinya dalam menantang imperialisme, termasuk Israel dan AS25. Chaves juga mengungkapkan bahwa tindakan Israel menggempur Gaza adalah pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan salah satu bentuk Terorisme Negara. Chaves menuduh AS berada di belakang Israel, karena memang Israel merupakan sekutu strategis AS di kawasan timur tengah. Fakta menyebutkan Antara tahun 1949 dan akhir tahun 1991, pemerintah AS memberikan pada Israel $53 milyar dalam bentuk bantuan dan keuntungan-keuntungan istimewa. Itu setara dengan 13 persen dari semua bantuan ekonomi dan militer AS yang diberikan ke seluruh dunia dalam periode tersebut. Sejak perjanjian perdamaian Mesir-Israel pada tahun 1979 hingga tahun 1991, jumlah itu mencapai $40,1 milyar, setara dengan 21,5 persen

25

Rudi Hartono, Bukan Pemimpin Arab, Tapi Pemimpin Sosialis , diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg15038.html

18 | P a g e

dari semua bantuan AS, termasuk semua bantuan multilateral d an bilateral sekaligus26. Selain itu, Chaves juga telah pernah menuntut supaya PM Israel, Ehud Omert, diseret ke mahkamah kriminal internasional karena kejahatan kemanusiaan terhadap warga Palestina. Tuntutan Chavez ini sejalan dengan pembuktian yang dilakukan oleh Jurnalis Sami Abu Salem yang meyakini bahwa Olmert menyetujui serangan yang sengaja ditujukan pada sejumlah rumah sakit dan penggunaan senjata ilegal terhadap target-target sipil27. Presiden Venezuela, Hugo Chaves juga menunjukkan ke-Arabannya ketika berkunjung di Suriah, untuk menunjukkan solidaritas pada negara Arab yang

ditentang Washington selama beberapa tahun itu. Popularitas Chavez di Suriah dan negara Arab meningkat setelah ia memerintahkan utusan Venezuela di Israel pulang untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel. Kunjungan ini ditujukan untuk memperbarui dukungan Venezuela pada Suriah. Presiden Bashar al-Assad akan mengadakan pembicaraan dengan Chavez di sebuah istananya di puncak bukit yang memandang ke Damaskus. Hubungan Venezuela dan Suriah dengan AS merosot tajam dalam beberapa tahun belakangan ini. Caracas dan Washington pekan lalu memperselisihkan mengenai penyitaan kargo Venezuela yang kedubes AS katakan dilindungi oleh protokol diplomatik. AS menjatuhkan sanksi pada Suriah pada 2004 karena diduga mendukung terorisme. Damaskus tak menghiraukan permintaan Washington, sekutu utama Israel, untuk menekan Hizbullah agar memenuhi tuntutan Israel dalam perang belum lama26

Clyde Mark, "Israel's U.S. Foreign Assistance Fact" Divisi Permasalahan Luar Negeri dan Pertahanan Nasional, Pelayanan Riset Kongres, diperbarui 5 Juli 1991. 27 Suara Media.com, Ehud Olmert, Seorang Pembohong Atau Lebih Buruk? [Tajuk], diunduh 30 Oktober 2010, Dalam: http://www.suaramedia.com/berita-dunia/timur-tengah/17861ehud-olmert-seorang-pembohong-atau-lebih-buruk.html

19 | P a g e

ini. Dalam kunjungan Chavez, para pejabat Suriah dan Venezulela diperkirakan akan menandatangani perjanjian yang mencakup transportasi dan minyak, yang mana Suriah memproduksi 400.000 barel per hari, jauh lebih sedikit dibanding Venezuela, penghasil minyak terbesar-kelima dunia. Chavez, salah seorang pengecam kebijakan luar negeri dan perdagangan AS, telah berusaha untuk meningkatkan hubungan Venezuela dengan musuh AS seperti Iran dan Kuba, meskipun ada kecaman Washington mengenai apa yang ia katakan sebagai revolusi sosialis. Ia telah berada di Malaysia untuk kunjungan selama tiga hari yang dimulai Minggu. Dari Suriah, ia akan terbang ke Angola. Di Kuala Lumpur, ia minta pengusaha Malaysia untuk menanam modal di bidang energi, telekomunikasi, konstruksi dan pemrosesan-makanan di Venezuela. Negara itu merencanakan dana jaminan-investasi yang ditujukan untuk melancarkan investasi, dan mengharapkan untuk menandatangani perjanjian mengenai hubunan bisnis dalam kunjungan ke Venezuela yang direncanakan oleh perdana menteri Malaysia. Menurut Chaves, geopolitik baru dunia itu berkaitan dengan hubungan bilateral seperti apa yang dilakukan oleh Venezuela dan menambahkan bahwa Venezuela mengusahakan investasi untuk merevitalisasi Caracas. Bagian dari investasi itu pada akhirnya dapat dilunasi dengan minyak, kata Chavez, yang menyebutkan bahwa perusahaan minyak nasional negara-negara itu sedang membicarakan mengenai cara untuk bekerjasama. Mohammed al-Lahham, seorang pejabat dari fatah, mengatakan Chaves adalah simbol perjuangan untuk pembebasan, seperti Che Guevara. Ini

membedakannya dengan presiden lain dari dunia manapun, Ia ingin memberikan Chaves paspor agar ia dapat menjadi warga Palestina, dan agar seluruh warga

20 | P a g e

Palestina dapat memilih Chavez untuk menjadi presiden Palestina. (Mahmud Zwahreh, walikota Al-Masar, dekat kota Bethlehem).

Keputusan Venezuela memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel ini justru sangat bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh negara-negara Arab itu sendiri. Iran melancarkan kritiknya terhadap negara-negara Arab yang tidak mengambil langkah tegas terhadap Israel, khususnya Arab Saudi. Negara penghasil minyak terbesar dunia itu selama ini cenderung diam dan tak melakukan aksi apa-apa terkait serangan Israel ke Gaza. Kepada Raja Abdullah, Ahmadinejad mengatakan agar segera bangkit dari kebungkamannya dan tidak ragu melontarkan pandangannya tentang krisis di Gaza. Dalam surat itu, Iran sekali lagi mengungkapkan prinsipnya untuk tidak mengakui eksistensi Israel.

Jalinan hubungan diplomatik rahasia cukup intensif antara negara-negara Arab Teluk dan Israel serta Amerika. Deputi Dirjen Departemen Luar Negeri Israel Yaacob Hadash menyampaikan kepada salah seorang diplomat AS bahwa negara Arab Teluk menyadari nilai peran yang bisa dimainkan Israel karena kekuatan hubungan dengan AS. Ditambahkan, negara Arab Teluk juga mengakui kemampuan diplomasi maupun militer Israel untuk menghadapi Iran.

Negara-negara Arab Teluk ternyata melakukan tukar - menukar informasi intelijen dengan negara Yahudi itu, khususnya menyangkut isu Iran. Kawat diplomatik Amerika Serikat tertera tahun 2009 mengungkapkan, terjadi pertemuan diplomatik rahasia tingkat tinggi antara Israel dan Arab Saudi, Qatar, Kesultanan Oman, dan UAE. Dokumen rahasia itu menyebutkan adanya hubungan pribadi yang kuat antara mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel yang kini Ketua Partai Kadima Tzipi Livni dan Menlu UEA Sheikh Abdullah Bin Zayed al Nahyan.21 | P a g e

Bocoran dokumen rahasia itu mengungkapkan pula, Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh menawarkan kepada AS untuk membuka pintu negaranya guna memburu pengikut Al Qaeda. Presiden Ali Abdullah Saleh mengakui membohongi rakyatnya menyangkut serangan rudal AS terhadap sasaran Al Qaeda di negaranya pada bulan Desember 2009. Abdullah Saleh saat itu mengatakan kepada publik Yaman bahwa serangan rudal itu dilakukan pasukan Yaman, bukan AS. Padahal, AS-lah yang menembakkan rudal itu.

Negara Arab yang lain yang juga masih mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel adalah Mesir, Yordania, dan Mauratania. Mesir menandatangani

perjanjian damai dengan Israel pada tahun 1979, Yordania pada tahun 1994, dan Mauritania memutuskan untuk membuka hubungan diplomatik penuh dengan Israel pada tahun 1999. Dua anggota liga Arab, Maroko dan Tunisia yang memiliki hubungan diplomatik secara terbatas dengan Israel memutuskan hubungan diplomatik tersebut pada awal mula Intifada Kedua pada tahun 2000. Negara lain yang memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Israel adalah Bolivia. Setelah Venezuela, Presiden Bolivia Evo Morales menyatakan negaranya memutus hubungan diplomatik dengan Israel, sebagai bentuk protes atas agresi brutal Israel ke Jalur Gaza. Bukan hanya memutus hubungan diplomatik, Morales mengatakan bahwa ia akan mencari upaya untuk membawa para pejabat pemerintah Israel termasuk perdana menterinya Ehud Olmert ke Pengadilan Kriminal Internasional dengan tuduhan genosida terhadap rakyat Palestina Morales juga mengecam PBB dan Dewan Keamanan PBB yang terlihat setengah hati merespon krisis yang terjadi di Gaza. Ia meminta Dewan Umum PBB untuk menggelar sidang darurat untuk mengutuk invasi Israel ke Jalur Gaza.

22 | P a g e

2. Kerjasama Yang Telah Lama Terbentuk di Dalam OPEC Dijadikannya Venezuela sebagai negara pemantau Liga Arab juga tidak lepas dari kemitraan antara Venezuela dengan negara-negara Arab di OPEC. Venezuela merupakan satu satunya negara perintis berdirinya OPEC yang berasal dari benua amaerika selatan. Sudah sejak tahun 1960, Venezuela bersama negara negara pendiri lainnya yang hampir keseluruhannya adalah bangsa Arab (Arab Saudi, Irak, Kwait dan Iran - Persi) mencoba menjaga kestabilan distribusi dan harga minyak dunia. Pada masa krisis energi yang sedang dialami oleh duni pada saat ini, OPEC memiliki kewajiban kuota produksi resmi 28 juta barel per hari dan diharapkan bagi seluruh negara negara yang tergabung didalam OPEC untuk saling bekerjasama terhadap pencapaian kuota terset, karena data menyebutkan setiap penurunan angka dari kuota tersebut, maka kemungkinan akan mendorong harga minyak ke tingkat tinggi baru di atas US$70 per barel, dan juga berisiko mematahkan pertumbuhan di negara-negara konsumen utama seperti Amerika Serikat dan negara maju lainnya dan akan berdampak ekonomi pula kepada negara lainnya28. Secara geografis, wilayah Amerika Latin terpisah jauh dari wilayah Arab. Tapi kedua wilayah ini memiliki kesamaan sebagai sumber minyak dunia. Di jazirah Arab, Saudi menjadi pengekspor utama minyak bumi, sedangkan di Amerika Selatan, pengekspor utama minyak adalah Venezuela. Nilai kerjasama perdagangan negaranegara Amerika Selatan dan Arab meningkat tiga kali lipat sekitar 18 milyar dolar, sejak keduanya menggelar pertemuan tingkat tinggi di Brasilia pada tahun 2005.

28

Kapan Lagi.com, Venezuela Puji OPEC Dalam Menjaga Harga Minyak , diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://www.kapanlagi.com/newp/h/0000118386.html

23 | P a g e

Keberadaan Hugo Cavez sebagai pemimpin Venezuela diantara negara negara anggota OPEC lainnya telah membawa kebanggaan tersendiri pada diri Chavez. Hal ini disampaikan Chaves pada televisi nasional saat konferensi OPEC di Caracas, dan Chaves juga menyampaikan terima kasihnya kepada perwakilan ke-11 negara anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang telah membantu mewujudkan "harga yang layak" untuk minyak mentah29. Kedudukan Venezuela dalam OPEC semakin kelihatan menonjol, karena keberanian pemerintahnya mengambil tindakan - tindakan untuk melindungi kepentingan nasionalnya dan melawan maskapai - maskapai internasional. Nasionalisasi yang telah diterapkan oleh pemimpinnya Hugo Chavez, telah nyata memberikan kembali kedaulatan dan hak atas penguasaan kekayaan yang ada di Venezuela, terutama minyak. Venezuela mengadakan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan minyak negara di Tiongkok (CNPC), India (ONGC), dan Iran (dengan Petropars). Berbagai kalangan memperkirakan bahwa setiap harinya sekitar $200 juta30 hasil minyak masuk ke kas negara Venezuela, dan lebih dari separuhnya datang dari pasaran Amerika Serikat. Saat ini 74,6 persen kebutuhan minyak USA sebagian besar diimpor dari Kanada, Meksiko, Arab Saudi, Venezuela, dan Nigeria. Lebih jauh lagi, peran aktivis Venezuela di OPEC dalam setahun pertama pemerintahan Chavez, melebihi negara anggota lainnya, berperan mengembalikan harga minyak ke tingkat tahun 1970-an. Akhirnya, sejak awal 2005 "Komisi Intervensi" yang ditunjuk Chavez telah memeriksa kembali legalitas surat-surat

29 30

Ibid Suwardi, Pelajaran dari Venezuela [Tajuk], Kabar Indonesia, Edisi 18-Jul-2007

24 | P a g e

kepemilikan tanah pertanian, dengan demikian mengancam kaum pemilik tanah besar dengan kehilangan kepemilikannya.31 Di bawah Chavez, Venezuela melangkahi dolar dengan menjalankan kesepakatan-kesepakatan barter non-moneter untuk minyaknya dengan lebih dari selusin negeri Amerika Latin dan Karibia. Melalui perannya di OPEC, ia telah menyerukan negara-negara OPEC lainnya untuk membentuk kesepakatan serupa. Satu kesepakatan pertukaran serupa itu melibatkan minyak untuk ditukar dengan kehadiran 12.000 dokter Kuba, yang telah mendirikan klinik dan bekerja tanpa bayaran di wilayah-wilayah termiskinkan di seluruh negeri itu. Dalam OPEC, Chavez menekankan penurunan daya beli dolar sebagai argumen untuk meningkatkan harga minyak denominasi dolar. Beberapa perwakilan pemerintah Venezuela telah mengangkat kemungkinan menjual persentase minyak dalam mata uang Euro. Duta besar negeri itu untuk Rusia sekaligus seorang pakar perminyakan, Francisco Mieres, mendiskusikan usulan ini dalam konferensi tahun 2001 di Moscow bertemakan Ancaman Tersembunyi dari Krisis Mata Uang.

31

Steve Ellner, Venezuela: Melawan Logika Globalisasi (http://www.prakarsa-rakyat.org, 29 Oktober 2008), di akses pada 2 Januari 2011.

25 | P a g e

III. KESIMPULAN

Demikianlah makalah yang telah kelompok kami buat. Dari penulisan makalah ini kita dapat mengetahui bahwa, penggunaan kerangka teori yaitu Teori Kepentingan terkadang dapat menjelaskan kepada kita hubungan atau ikatan antara suatu negara atau banyak negara (Multi Nations). Yang mana terkadang dalam pemikiran tanpa diikuti oleh penelitian, hal tersebut dapat digolongkan kepada suatu hal yang irasional (tidak masuk diakal) namun dalam kenyataan berlangsung dan terjadi di hubungan internasional. Setiap negara akan memikirkan Pertimbangan rasional terhadap kepentingannya, adalah sebuah faktor yang sangat harus diperhatikan. Game Theory senantiasa coba diperktekan oleh decision maker dalam menentukan arah negaranya untuk melakukan sesuatu apa tidak, untuk ikut menyerang atau berperan menghentikan peperangan, atau untuk melakukan kerjasama atau resign dari struktur keanggotaan sebuah organisasi internasional. Dan kecocokan atas game theory ini sering kita sebagai makhluk sosial dan makhluk indiviual memperaktekanya dalam kehidupan sehari hari. Begitu juga dari permasalahan yang kelompok kami angkat pada makalah kami ini. Kami telah mencoba menjawab rumasan masalah dengan bersandaran kepada teori kepentingan yang secara umum telah diketahui oleh penekun studi Hubungan Internasional. Kasus diterimanya Venezuela sebagai observers dari Liga Arab telah mampu dijabarkan dengan baik melalui dua point yang tertera pada Sub Bab C Venezuela Diterima Sebagai Negara Pemantau Liga Arab. Dengan penjelasan latar belakang telah kuatnya kepercayaan negara negara arab terhadap Venezuela. Sehingga bangsa arab lebih memandang Venezuela adalah negara yang lebih arab dari pada bangsa arab sendiri. Telah jelas menimbulkan perasaan National

26 | P a g e

Ashabiyah yang selama ini telah tertanam di dalam diri Bangsa Arab. Bangsa arab akan rela mengorbankan dirinyademi sesuatu yang telah dianggapnya sudara, terlbih lagi jika hanya memposisikan saudaranya tersebut menjadi bagian dari Liaga Arab yang dimiliki olehnya. Point kedua juga telah menjelaskan kepada kita, bahwa kerjasama antara Venezuela dengan negara negara arab telah lama berlangsung sejak tahun 60-an. Kejasama yang terangkum dalam keorganisasian OPEC (sebuah lembaga negara negara eksportir minyak dunia) telah membawa mereka secara bersama sama bagai mana menagnggulangi harga minyak dunia tidak melambung dan agar suplainya tetap terjaga dengan seinmbang. Sekian makalah yang dapat kami sajikan sebagai tugas kelompok mata kuliah Hubungan Internasional Kawasan Amerika Latin, yang mana telah diampu oleh dosen Bapak Hikmatul Akbar M.Si. ucapan terima kasih yang tidak terucapkan kiranya bagi bimbingan beliau dalam pemahaman kami terhadap studi hubungan internasional umumnya, dan studi kawasan Amerika Latin khususnya. Dan atas perhatiannya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai pengetauhan maupun refrensi nanti dikemudian. Kelompok kami ucapkan Terima Kasih.

27 | P a g e

Daftar PustakaAdichie Chimamanda Ngozi, Half of a Yellow Sun, Jakarta Selatan: Penerbit Hikmah, 2008

Badrudin Rudy, Menggali Filosofi Pemikiran Ekonomi Adam Smith, Surabaya: Program Doktoral dan Pasca Sarjana Ilmu Ekonomi Universitas Airlangga, 2009

Blog Tokoh Sejarah Dunia, Simon Bolivar 1783-1830 belenggu kolonialisme Spanyol, diunduh 30 Oktober 2010, dalam http://tokohsejarah.blogspot.com/2009 /08/simon-bolivar-1783-1830.html

CIA-The World Fact Book, South America Venezuela, diunduh 30 Oktober 2010, dalam: /geos/ve.html https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook

Google Maps, Venezuela, diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://maps.google.com /maps ?hl=id&q=peta+wilayah+venezuela&um=1&ie=UTF-8&hq=

&hnear=Venezuela&gl=id&ei=7rDMTIjpPIiYvAPdloHYDw&sa=X&oi=g eocode_result&ct=title&resnum=1&ved=0CBMQ8gEwAA

Harmiyati, Kuliah III (HI Timur Tengah) Legitimasi Politik Sebagai Isu Sentra Bagi Munculnya Konflik di Timur Tengah, UPN V : Yogyakarta, 2010

Hartono Rudi, Bukan Pemimpin Arab, Tapi Pemimpin Sosialis, diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://www.mail-archive.com/[email protected]/

msg15038.html

Kabar Internasional Al-Arab, KTT Arab Ke 22 Deklarasi Sirte, diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://politik.kompasiana.com/2010/03/30/ktt-arab-ke-22-

%E2%80%98deklarasi-sirte%E2%80%99/28 | P a g e

Kapan Lagi.com, Venezuela Puji OPEC Dalam Menjaga Harga Minyak, diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://www.kapanlagi.com/newp/h/0000118386.html

Majalah Bisnis Internasional, Venezuela, Negara Kuat Karena Minyak, diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://www.majalah-bisnisinternasional.com/?p=722

Mark Clyde, "Israel's U.S. Foreign Assistance Fact" Divisi Permasalahan Luar Negeri dan Pertahanan Nasional, Pelayanan Riset Kongres, diperbarui 5 Juli 1991.

Metro News, Warga Venezuela Mendukung Pengusiran Dubes Israel, diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://www.metrotvnews.com/mobile/mtrnews/74503

Morgenthau Hans J, The Concept of Interst Defined in Terms

Mukmin Hidayat, Pergolakan di Amerika Latin Dalam Darsawarsa Ini, Jakarta Timur: Ghalia Indonesia, 1981

Pakta Liga Arab (Pact of The League of Arab States 1945)

Pambudi. A, Fidel Castro: 60 Tahun Menentang Amerika, Yogyakarta: Narasi, 2007

Smith Adam, The Wealth of Nations

Suara Media.com, Ehud Olmert, Seorang Pembohong Atau Lebih Buruk? [Tajuk], diunduh 30 Oktober 2010, Dalam: http://www.suaramedia.com/beritadunia/timur-tengah/17861-ehud-olmert-seorang-pembohong-atau-lebihburuk.html

Suwardi, Pelajaran dari Venezuela [Tajuk], Kabar Indonesia, Edisi 18-Jul-2007

29 | P a g e

Web Resmi Kemenlu, Vezuela, diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://www fealac.deplu.go.id/lang-in/indonesia-dan-amerika/lang-in/indonesia-danamerika-latin/hubungan-bilateral/venezuela

Wicaksono Dani, Blogspot Sang Radikal Kembali Memimpin, diunduh 30 Oktober 2010, dalam http://daniwicaksono.blogspot.com/2006/12/sang-radikal-

kembali-memimpin. html

Wikipedia The Free Encyclopedia, Venezuela, diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://en.wikipedia.org/wiki/Venezuela

Wikipedia, Liga Arab, diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://id.wikipedia.org /wiki/Liga_ Arab

Xinhua, People Daily: Arabs League Accepts Venezuela as Observers, diunduh 30 Oktober 2010, dalam: http://english.peopledaily.com.cn/200607/18/

eng20060718_284210.html

30 | P a g e