Tugas Kepemimpinan_pak Purwanta

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kepemimpinan di institusi masing-masing

Citation preview

TELAAH KEPEMIMPINAN DI INSTITUSI DALAM MENCAPAI

VISI DAN MISINYATugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Kepemimpinan Dalam KeperawatanPembimbing : Bapak Purwanta, S.Kp,M.Kes

Oleh :

I Gusti Ayu Pramitaresthi (NIM. 13/351427/PKU/13614)PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2013

1. Sebutkan jenis institusi saudara bekerja dan sebutkan visi dan misinya!Jawab :

Saat ini, saya bekerja di institusi pendidikan yang menghasilkan tenaga keperawatan (S1 Ners) yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (PSIK FK UNUD). PSIK FK UNUD terletak di jalan Jenderal Sudirman Denpasar-Bali dan telah berdiri sejak tanggal 12 Juli 2006. PSIK FK UNUD menerima mahasiswa program A (lulusan SMA) dan program B (dari lulusan D III Keperawatan). Pola Pendidikan yang dijalankan PSIK FK UNUD adalah Berbasis kompetensi yang meengacu pada kurikulum AIPNI (Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia) dengan paradigma pembelajaran ke arah student centered. Adapun visi dan misi PSIK FK UNUD sebagai berikut :Visi :

Menjadi institusi pendidikan keperawatan yang bermutu untuk menghasilkan sumber daya manusia profesional yang mampu bersaing di era globalisasi pada tahun 2015.

Misi :

1) Menyelenggarakan pendidikan keperawatan berbasis kompetensi untuk menghasilkan tenaga keperawatan yang profesional khususnya kegawatdaruratan dan pariwisata

2) Menghasilkan tenaga keperawatan yang mampu bekerjasama dalam tim dengan profesi lain terkait baik nasional maupun internasional

3) Melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu dan mutu keperawatan

4) Menerapkan perkembangan IPTEK keperawatan dan atau kedokteran

5) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat(sumber : Buku Panduan Pendidikan PSIK FK UNUD tahun 2012)2. Jelaskan gaya kepemimpinan yang sedang berjalan ditempat kerja saudara. Apakah mendukung visi dan misi institusi!

Jawab :

Gaya diartikan sebagai suatu cara penampilan karakteristik atau tersendiri. Menurut Follet (1940), gaya didefinisikan sebagai hak istimewa tersendiri dari si ahli dengan hasil akhir yang dicapai tanpa menimnulkan isu sampingan. Gillies (1970) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dapat diidentifikasikan berdasarkan perilaku pemimpin itu sendiri. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh adanya pengalaman bertahun-tahun dalam kehidupannya. Oleh karena itu, kepribadian seseorang akan mempengaruhi gaya kepemimpinan yang digunakan (Nursalam, 2011).

Gaya kepemimpinan seseorang cenderung sangat bervariasi dan berbeda-beda. Terdapat gaya kepemimpinan serta tipe gaya kepemimpinan dari beberapa ahli yang dapat diterapkan dalam suatu organisasi antara lain :

1) Gaya kepemimpinan menurut Tannenbau dan Warrant H.SchmitdtMenurut kedua ahli tersebut, gaya kepemimpinan berfokus pada dua titik yaitu atasan dan bawahan. Jika pemimpin memandang bahwa kepentingan organisasi harus didahulukan jika dibandingkan dengan kepentingan individu, maka pemimpin akan lebih otoriter, akan tetapi jika bawahan mempunyai pengalaman yang lebih baik dan menginginkan partisipasi maka pemimpin dapat menerapkan gaya partisipasinya.

2) Gaya kepemimpinan menurut Likert

Likert mengelompokkan gaya kepemimpinan dalam empat sistem yaitu :a. Sistem Otoriter-Eksploitatif

b. Sistem Benevolent-Otoritatif (Autoritative)

c. Sistem Konsultatif

d. Sistem Partisipatif

3) Gaya kepemimpinan menurut Teori X dan Y

Teori ini dikemukan oleh Douglas McGregor yang menyebutkan bahwa perilaku seseorang dalam suatu organisasi dapat dikelompokan menjadi dua kutub utama, yaitu Teori X dan Y. Teori X mengasumsikan bahwa bawahan itu tidak menyukai pekerjaan, kurang ambisi, tidak mempunyai tanggungjawab, cenderung menolak perubahan, dan lebih suka dipimpin daripada memimpin. Sebaliknya Teori Y mengasumsikan bahwa bawahan itu senang bekerja, bisa menerima tanggungjawab, mampu mandiri, mampu mengawasi diri, mampu berimajinasi, dan kreatif (Monica,1998). Berdasarkan teori ini, gaya kepemimpinan dibedakan menjadi empat macam yaitu :a. Gaya kepemimpinan diktator

b. Gaya kepemimpinan otokratis

c. Gaya kepemimpinan demokratis

d. Gaya kepemimpinan santai

4) Gaya kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard

Berikut adalah beberapa gaya kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard yaitu :

a. Instruksi

b. Konsultasi

c. Partisipasi

d. Delegasi

5) Gaya Kepemimpinan menurut Robert HouseBerdasarkan teori motivasi pengharapan, Robert House mengemukakan empat gaya kepemimpinan yaitu :

a. Direktif

b. Suportif

c. Partisipatif

d. Berorientasi tujuan

6) Gaya Kepemimpinan berdasarkan kekuasaan dan wewenang

Menurut Gillies (1996), gaya kepemimpinan berdasarkan kekuasaan dan wewenang dibedakan menjadi empat yaitu :

a. Otoriter

b. Demokratis

c. Partisipatif

d. Bebas tindak7) Gaya Kepemimpinan menurut Lippits dan K.White

Menurut Lippits dan K.White terdapat tiga gaya kepemimpinan yaitu :

a. Otoriter

b. Demokratis

c. Liberal atau laissez Faire (whitehead etc, 2001)

Setelah ditelaah dari penjelasan diatas serta literatur yang menjelaskan tentang semua jenis gaya kepemimpinan tersebut, maka yang paling sesuai dengan gaya kepemimpinan yang sedang berjalan di institusi tempat saya bekerja (gaya kepemimpinan Kaprodi PSIK FK UNUD) adalah tipe gaya kepemimpinan Demokratis yang termasuk dalam gaya kepemimpinan menurut Lippits dan K.White. Hal ini disebabkan, pemimpin di institusi saya bekerja selalu bersikap komunikatif, terbuka dan fleksibel terhadap bawahannya. Beliau selalu membuat keputusan secara bersama-sama dengan bawahannya, selalu berkomunikasi, banyak memberikan kesempatan pada bawahannya untuk menyampaikan saran dan pertimbangan, selalu mendorong bawahannya untuk melaksanakan prestasi serta memberikan pujian dan kritik atas prestasi bawahannya. Walaupun beliau begitu terbuka terhadap bawahannya beliau selalu mengingatkan bawahannya untuk bekerja secara professional, menyelesaikan tugas yang diberikan serta meminta kesetiaan bawahan terhadap pekerjaanya.Gaya kepemimpinan demokratis yang dimiliki oleh institusi saya mampu mendukung jalannya misi agar terealisasinya visi institusi kami. Oleh karena, untuk menjalankan institusi yang bermutu agar dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM) profesional yang mampu bersaing di era globalisasi maka perlu kerjasama yang solid antara pemimpin dan bawahannya. Kemudian, misi institusi kami yang menginginkan terwujudnya keperawatan profesional dengan mentitik fokuskan pada keperawatan gawat darurat serta pariwisata ( alasannya karena Bali merupakan daerah pariwisata dan rawan terjadi bencana baik alami ataupun buatan) serta menggambarkan tri darma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat), memerlukan pemimpin yang mampu memotivasi bawahannya agar dapat berinovasi serta mengembangkan kreatifitas untuk mewujudkan visi misi tersebut dan menjadi penghubung ke institusi lainnya yang dapat membantu terwujudnya visi misi institusi.3. Apakah leader saudara sudah menunjukkan seorang pemimpin yang berinovasi, mampu berkomunikasi, mampu memimpin saudara sebagai aktivator dan telah melaksanakan kontroler?jelaskan!

Jawab :

Pemimpin di tempat saya bekerja merupakan pemimpin dengan cukup banyak pengalaman memimpin suatu organisasi ataupun institusi (beliau merupakan guru besar FK UNUD dan pernah menjabat sebagai Kepala bagian Faal FK UNUD) yang telah menujukkan inovasi dan mampu berkomunikasi dengan bawahan. Beliau selalu memberikan arahan serta semangat kepada bawahannya yang sebagian besar masih belum cakap bekerja. Sebagai contoh bentuk inovasi beliau antara lain : beliau mencanangkan dibuatkannya website E-Journal PSIK FK UNUD yang bernama Coping (Community of Publishing in Nursing) sebagai wadah apresiasi dosen serta mahasiswa PSIK FK UNUD untuk hasil karya penelitian mereka yang ingin diterbitkan, beliau membuka jalan institusi kami untuk menyelenggarakan workshop serta pertemuan ilmiah keperawatan bertaraf nasional serta internasional, mengatur adanya pertemuan bulanan dengan bawahannya untuk mengevaluasi kerja bawahan, pengadaan workshop pembuatan buku akademik dan profesi, membuat job description bawahan yang selama ini memang belum ada, serta membantu mencarikan informasi untuk bawahannya yang ingin melanjutkan pendidikan serta mengikuti hibah penelitian. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dilihat bahwa kami para staf PSIK FK UNUD sangat termotivasi untuk memajukan institusi dan terfasilitasi. Seperti tahun 2013 ini, saya mendapatkan dukungan untuk mengikuti hibah penelitian dosen agar dapat diterbitkan hasilnya serta melanjutkan pendidikan ke jenjang pasca sarjana keperawatan. Beliau juga sebagai kontroler yang baik. Hal ini dapat dilihat dengan sangat disiplinnya beliau terhadap absensi bawahan, selalu memberikan arahan serta masukan apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh bawahan dan melakukan pengawasan terhadap kerja bawahan.

4. Sebutkan dan jelaskan kelemahan dan kelebihan kepemimpinan ditempat saudara bekerja?

Jawab :

Adapun kelemahan dan kelebihan kepemimpinan di tempat saya bekerja :a. Kelemahan :

Kelemahan pemimpin institusi :

Beliau kesulitan membagi waktu dalam bekerja bahkan tampak sibuk, ini disebabkan karena beliau memegang jabatan di tempat lain (sebagai staf pengajar di Lab Faal FK UNUD) sehingga masih berkewajiban untuk melaksanakan tugas disana Beliau belum merupakan pemimpin yang linier (seprofesi) bagi PSIK FK UNUD karena beliau berasal dari kedokteran. Hal ini diperkirakan akan mengurangi penilaian saat akreditasi

Kelemahan gaya kepemimpinan demokratis institusi :

Prosespengambilankeputusanakanmemakanwaktuyanglebihbanyak serta kesulitan dalam pencapaiankesepakatan karena keterbukanya pemimpin akan masukan bawahan

b. Kelebihan :

Kelebihan pemimpin :

Beliau sangat tegas sehingga di hormati dan disegani bawahan

Beliau memiliki kecakapan komunikasi Beliau seorang pekerja keras Beliau mampu memotivasi dan mengarahkan bawahannya

Beliau mau mendengarkan masukan atau saran dari bawahanKelebihan gaya kepemimpinan demokratis institusi :

Lebihmemperhatikanbawahanuntukmencapaitujuanorganisasi Semuakebijaksanaanterjadipadakelompokdiskusidankeputusandiambil dengandorongandanbantuandaripemimpin Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan jika dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif prosedur yang dipilih Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok Menekankanduahalyaitubawahandantugas Pujian dan kritik seimbang

Pimpinan memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak

Pimpinan mendorong prestasi sempurna para bawahannya dalam batas masing-masing

Pimpinan meminta kesetiaan bawahan secara wajar (Nursalam, 2011)

5. Sebutkan dan jelaskan kepemimpinan ditempat kerja saudara dalam memanajemen SDM?

Jawab :

Peran pemimpin dengan kepemimpinannya adalah mengembangkan dan memperbaiki sistem agar program pengembangan mutu sumber daya manusia (SDM) berhasil sesuai harapan sehingga mampu mewujudkan visi dan misi suatu institusi atau organisasi. Oleh karena itu diperlukan pemimpin untuk memanajemen SDM. Dalam manajemen mutu sumber daya manusia (MMSDM), pemimpin adalah seseorang yang melaksanakan beberapa hal yang benar atau sering disebut people who do the right thing.Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah suatuilmuatau cara mengatur hubungan dan peranan sumber daya(tenaga kerja) yang dimiliki olehindividusecara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalahmanusiabukan mesin dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.MSDM juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.MSDM melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya (Simamora, 2005).Di Institusi tempat saya bekerja, fungsi kepemimpinan dalam manajemen SDM dapat dilihat dengan adanya :1. Melakukan penilaian kinerja dan prestasi SDM Tiap tahunnya, pemimpin di institusi tempat saya bekerja melakukan penilaian evaluasi kinerja dan prestasi SDM nya menggunakan penilaian objektif ataupun subjektif berupa kuisioner. Hal ini untuk mengetahui kualitas dari SDMnya.

Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2010) bahwa kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh karyawan. Selain itu kinerja karyawan adalah hal yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada organisasi termasuk kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output, kehadiran ditempat kerja, dan sikap kooperatif.Menurut Malayu S.P Hasibuan dalam buku Evaluasi Kinerja SDM, AA Anwar Prabu Mangkunegara (2010) mengemukakan bahwa aspek-aspek yang dinilai kinerja mencakup sebagai berikut : kesetiaan, hasil kerja, kejujuran, kedisiplinan, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan, kepribadian, prakarsa, kecakapan, dan tanggung jawab.

Adapun aspek-aspek standar pekerjaan terdiri dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. Aspek kuantitatif meliputi :

1. Proses kerja dan kondisi pekerjaan2. Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan3. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan4. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja.

Sedangkan aspek kualitatif meliputi :

1. Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan2. Tingkat kemampuan dalam bekerja3. Kemampuan menganalisis data atau informasi, kemampuan atau kegagalan menggunakan mesin atau peralatan4. Kemampuan mengevaluasi (keluhan atau keberatan konsumen).

2. Memposisikan SDM sesuai dengan keahliannyaContoh : saya memiliki keahlian di bidang keperawatan maternitas dan sedang melanjutkan S2 Keperawatan Maternitas, sehingga saya diberikan tanggung jawab untuk mengajar serta membimbing mahasiswa praktek di bidang keperawatan maternitas.3. Membagi dan mensosialisasikan job description atau deksripsi kerja SDMnya

4. Memberlakukan sanksi tegas berupa surat teguran apabila ada bawahannya yang melalaikan tugas dan kewajibannya

5. Memberikan penghargaan kepada tenaga kerja yang berprestasi6. Menurut saudara, apa yang seharusnya dilakukan oleh pimpinan saudara sehingga lebih cepat dalam mencapai visi dan misi institusinya!

Jawab :Sebuah visi dan misi adalah pernyataan yang secara relatif mendeskripsikan aspirasi atau arahan untuk masa depan institusi atau organisasi. Dengan kata lain sebuah pernyataan visi dan misi harus dapat menarik perhatian tetapi tidak menimbulkan salah pemikiran. Oleh karena itu agar visi dan misi sesuai dengan tujuan institusi atau organisasi di masa mendatang, para pemimpin harus menyusun dan menafsirkan tujuan bagi individu dan unit kerja.Adapun sasaran strategi pencapaian visi dan misi PSIK FK UNUD :a. Meningkatnya mutu pendidikan dengan meningkatkan kemampuan SDM, meningkatkan kualitas dan relevansi kurikulum dan PBM (proses belajar mengajar) serta dukungan sarana pendidikan yang memadaib. Meningkatnya peran PSIK dalam pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatanc. Meningkatnya efektifitas dan efisiensi pengelolaan dan kepemimpinan yang berorientasi kepada pelayanan yang bermutu, profesional, dan demokratisd. Meningkatnya produktifitas unit fungsional yang berdaya saing globalBerikut strategi yang harus dilakukan pemimpin agar mencapai sasaran visi dan misi institusi secara cepat adalah :

a. Strategi Pengembangan Produk

Untuk mengembangkan produk/lulusan dari suatu lembaga pendidikan tinggi (lulusan) agar sesuai dengan kebutuhan pasar global maka dilakukan beberapa strategi, meliputi :

Memelihara dan mengembangkan relevansi pendidikan dengan pasar kerja Mengikuti perkembangan ilmu keperawatan melalui khasanah keilmuan untuk mengetahui posisi ilmu keperawatan dalam konteks keilmuan medik khususnya keperawatan kegawatdaruratan dan pariwisata

Memonitor terus selera pasar kerja melalui studi penelusuran, pertemuan

alumni, kuliah tamu dan sebagainya

Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan (mini conference) antara akademisi dan praktisi dalam rangka pengembangan produk/jasa pelayanan keperawatan sehingga mampu menciptakan lulusan sarjana keperawatan yang memiliki kemampuan akademik dan kemampuan professional dalam mengelola program pelayanan keperawatan, pendidik dan peneliti dibidang keperawatan serta pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keperawatan berdasarkan hasil kajian-kajian ilmiah pada tahun 2012. Selain itu, agar dapat menciptakan lulusan sarjana keperawatan yang memiliki kemampuan berbahasa asing serta sikapinterpreneurshippada tahun 2015.b. Strategi Pengembangan Model Pembelajaran (Learning Style)

Untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas sebagai diharapkan oleh lembaga pendidikan tinggi, perlu sekali dilakukan pengembangan model dari pembelajaran, yaitu :

Menyadari bahwa learning is ubiquitous, event not recognized as such

Meningkatkan penguasaan cara mengajar bagi para dosen, sebab banyak orang

mengusai suatu bidang dan banyak orang terpaksa mengajar tapi tak tahu cara

mengajar dengan baik.

Meningkatkan keterampilan mengajar para dosen, sebab kita sadari bahwa banyak orang senang mengajar tapi tidak menguasai keterampilan mengajar dan menyadari pula bahwa banyak orang telah terampil mengajar, tapi tidak mengetahui cara meningkatkan keterampilannya

Mengusahakan agar proses pembelajaran yang efektif sehingga terjamin : kesesuaian metode belajar, kesesuaian kerangka acuan dan muatan mata kuliah serta terdapat pemantauan dan evaluasi Penyelenggaraan pendidikan keperawatan dengan meningkatkan dan mengembangkanhardware, software serta humanware untuk menunjang pembelajaran yang berbasis Sistem Manajemen Perguruan Tinggi dan Sistem Pembelajaran Berbasis Kompetensi melalui teknologi informasi dan komunikasi.c. Strategi Organisasi

Selain upaya mengembangkan strategi pembelajaran dalam rangka menciptakan lulusan yang berkualitas, perlu adanya organisasi yang berkualitas. Sehubungan dengan hal tersebut kiranya perlu juga pengembangan organisasi yang menaungi kegiatan dalam lembaga pendidikan tinggi.Strategi pengembangan organisasi ini meliputi :

Melakukan optimalisasi unit, yaitu setiap unit, program harus memiliki standar dalam bidangnya masing dan bekerja secara efektif dan efisien

Menciptakan aliansi vertikal, yaitu setiap staf harus mengerti strategi organisasi, misi dan arah organisasi

Menciptakan aliansi horizontal, yaitu saling pengertian antar unit dan tidak saling berkonflik Mengusahakan satu jalur perintah untuk setiap proses, yaitu setiap proses

harus diorganisir sehingga hanya ada satu jalur perintah (single channel of command) Membangun dan mengembangkan kerjasama dengan berbagai instansi baik negeri maupun swasta untuk meningkatkan proses belajar mengajar, praktek klinik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan seminar ilmiahd. Strategi Sistem Dan Prosedur

Demikian juga dalam hal sistem dan prosedur perlu dikemukakan strategi pengembangannya, meliputi:

Menekankan bahwa tidak ada kualitas tanpa data

Membuat rencana kerja serta pembagian tugas

Melakukan analisis data dan informasi kualitas

e. Strategi Kepemimpinan

Sudah bukan rahasia lagi, peran pemimpin sangat penting untuk menjalankan strategi sistem dan prosedur suatu organisasi sehingga organisasi menjadi berkualitas. Berkaitan dengan kualitas ini, pemimpin dalam hal ini mempunyai berbagai peran, yang meliputi :

Kualitas adalah masalah budaya dimana pemimpinlah yang paling bertanggung jawab atas pengembangan budaya kualitas Pemimpin sebagai pembangun budaya hendaknya memperhatikan : kualitas interaksi, strategi komunikasi, purposing, pay attention to little thing Seorang pemimpin harus selalu memotivasi tenaga kerja atau SDMnya agar meningkatkan kinerjanyaf. Strategi Membangun Komitmen Dosen

Untuk menjamin kualitas akademik di lembaga pendidikan tinggi PSIK FK UNUD, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut ini :

Melibatkan dosen dalam aktivitas penyelesaian masalah

Menanyakan kepada dosen bagaimana mereka berfikir tentang sesuatu, bagaimana masalah akan ditangani

Melakukan sharing informasi sebanyak-banyaknya untuk menggugah komitmen mereka

Menanyakan kepada mereka sistem dan prosedur yang mana, yang menjadikan mereka tidak dapat memberi pelayanan terbaik kepada mahasiswa

Mengingatkan bahwa upaya untuk memperbaiki kinerja dosen, tidak cocok menggunakan pendekatan top-down

Mengalihkan tanggung jawab atas pengembangan dan pengendalian profesionalisme kepada dosen dan staf

Menerapkan komunikasi yang sistimatis dan terus menerus dikalangan dosen

dan semua yang terlibat di unit Mengembangkan keahlian dalam menyelesaikan konflik, problem solving, negosiasi Menjadi penolong tanpa harus memiliki jawaban atas semua permasalahan Memberikan pencerahan tentang konsep kualitas dan topik-topik seperti communication dan leadership

Menjadi model (reference), sediakan waktu untuk mendengar masukan dari para dosen Berupaya sebagai coach dan mengurangi sebagai boss

Menciptakan keseimbangan antara kualitas eksternal (mahasiswa, orang tua,

pemerintah, masyarakat) dengan kualitas internal (dosen, staff dan lainnya)

Memberikan penghargaan pada dosen yang berhasil meningkatkan prestasinya terkait menunjang tercapainya visi dan misi institusi

Menyiapkan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kerja dosen atau tenaga kerja yang lainnyag. Strategi Sosialisasi Pimpinan mensosialisasikan dan mengingatkan visi dan misi kepada mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan serta pegawai pada setiap kesempatan, seperti rapat dan pertemuan-pertemuan lain Sosialisasi kepada mahasiwa baru dilakukan pada saat pertamakali mahasiswa mengikuti pengenalan kehidupan kampus seperti pada acarastudent daytingkat prodi Aturan-aturan akademik dan manual prosedur jurusan disosialisasikan melalui

web site PSIK FK UNUD, buku panduan akademik dan profesi dengan sasaran stake holders Melibatkan organisasi kemahasiswaan yaitu Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan (HMIK) untuk mesosialisasikan dengan berbagai media mahasiswa

Memasang tulisan visi misi dan tujuan program studi di tempat-tempat yang mudah di baca, strategis seperti di loby, ruang kuliah dan tempat-tempat yang memungkinkan7. Apabila 10 tahun yang akan datang, saudara menjadi pemimpin di tempat kerja sekarang, apa yang akan saudara lakukan agar visi dan misi institusi tercapai dan mampu bersaing dengan institusi lain yang hampir sama. Jelaskan!

Jawab :

Apabila 10 tahun yang akan datang saya menjadi pemimpin di tempat saya bekerja maka strategi saya agar visi dan misi institusi tercapai dan mampu bersaing adalah :

a. Selalu memberikan motivasi kepada pegawai atau tenaga kerja agar dapat meningkatkan kinerjanya dan memberikan penghargaan/reward bagi pegawai yang berhasil mencapai prestasib. Rutin mengadakan mini workshop 3x dalam setahun untuk membahas perkembangan pencapaian visi dan misi serta mengevaluasi kinerja para pegawai

c. Selalu mencari peluang dengan memperluas kemitraan pada institusi yang dapat mengembangkan keilmuan keperawatan. Sebagai contoh : melakukan MOU dengan Rumah Sakit Internasional ataupun universitas luar negeri

d. Mencari dukungan internal dan eksternal dalam menunjang sarana dan prasarana institusi yang digunakan untuk mewujudkan visi dan misi seperti hadir pada pertemuan-pertemuan ilmiah atau kolegium

e. Mencetuskan inovasi-inovasi kegiatan yang dapat membantu terwujudnya visi dan misi institusi seperti temu ilmiah internasional, perbanyak publikasi penelitian internasional, serta mengadakan teacher and student exchange untuk meningkatkan kualitas SDM8. Sebutkan kelebihan dan kelemahan saudara ( masih berkaitan dengan no. 7)!

Jawab :a. Kelebihan saya :

Saya seorang pekerja keras, saya tidak akan berhenti bekerja sebelum tugas selesai

Saya orang yang sabar

Saya suka berorganisasi dan senang melakukan aksi sosial seperti bergabung dalam LSM (Lembaga Sosial masyarakat)

Saya lebih suka menyelesaikan masalah secara bersama-sama, dan senang mendengar kritikan atau masukan dari orang lain

Saya menganggap bahwa diri saya cukup cakap dalam berkomunikasi dan bergaul Saya cukup memiliki gambaran tentang mengkoordinir organisasi karena sering mengikuti workshop atau simposium terkait pengembangan leadership

Saya merasa cukup memiliki pengalaman leadership dari masa SMP sampai saat ini

b. Kelemahan saya :

Saya susah untuk menolak pekerjaan dari orang lain sehingga seringkali kerepotan karena terlalu banyak menerima pekerjaan Saya kesulitan untuk mengorganizing/mengatur jadwal kegiatan saya sendiri sehingga memiliki time management yang buruk

Saya sering menyepelekan masalah atau konflik

saya sering kebingungan dalam memproritaskan pekerjaan

DAFTAR PUSTAKATim PSIK FK UNUD. 2012.Buku Panduan Pendidikan PSIK FK UNUD Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika

Mangkunegara, AA Anwar Prabu. 2010. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : Refika Aditama

Monica, Elaine Lynne La. 1998. Kepemimpinan Manajemen Keperawatan : Pendekatan Berdasarkan Pengalaman. Jakarta : EGCSimamora, Heny. 2006. Manajemen SDM Edisi 2006. Jogjakarta : STIE YKPN

Whitehead, Diane K., Ruth M. Tappen, Sally A. Weiss. 2001. Essential of Nursing Leadership and Management Second Edition. Philadelphia : F.A Davis Company