79
TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK PELAKU TINDAK PIDANA PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DI KABUPATEN OKU TIMUR SKRIPSI Diajakan Guna Memennhl Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gclar Sarjana Hukum Program Studi Ilmn Hlikum Oleh Feri Irawan NIM: 502012127 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS HUKUM 2016 i

TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

TUGAS K E P O L I S I A N D A L A M M E N C E G A H DAN M E N I N D A K P E L A K U

T I N D A K PIDANA P E M I L I H A N U M U M K E P A L A D A E R A H DI

K A B U P A T E N O K U T I M U R

SKRIPSI

Diajakan Guna Memennhl Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gclar Sarjana Hukum

Program Studi Ilmn Hlikum

Oleh

Feri Irawan NIM: 502012127

U N I V E R S I T A S MUHAMMADIYAH P A L E M B A N G F A K U L T A S H U K U M

2016

i

Page 2: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS HUKUM

P E R S E T U J U A N DAN PENGESAHAN

Judnl Skripsi : T U G A S K E P O L I S I A N D A L A M M E N C E G A H DAN MENINDAK P E L A K U TINDAK PIDANA P E M I L I H A N UMUM K E P A L A D A E R A H DI K A B U P A T E N O K U T I M U R # Nama : F E R I IRAWAN NIM/NIRM : 50 2012 127 Program Studi : Ilmu Hukum Program Kekhususan : Hukum Pidana

Pembimbing,

H. Maramis SH., MH

P E R S E T U J U A N O L E H T I M P E N G U J I :

K E T U A : Khalisah Hayatuddin, SH., M.Hum

A N G G O T A : 1. Hj. Nunimah, SE.,SH.. MH

2. Burhanuddin, SH., MH

DISAHKAN O L E H

D E K A N F A K U L T A S H U K U M

UNIVERSITAS M U H A M M A D I Y A H P A L E M B A N G

Dr-HitSRI SU>CfNflATI,SH.,M.Huin itBM/NIDN :792345/8996945909

Page 3: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

PI N D A F I A R A N U .IIAN S K R I P S I

Pendiitlijran Skripsi Sarjana lakultas I liikum Universitas Miihammadiyah

Paicnibang Strata I bagi :

NAMA r P F R I I R A W A N

N I M : 502012127

P R O D I : I F M i n i l l K l I M

J U D U L S K R I P S I : T U G A S K E P O L I S I A N D A L A M M E N C E G A H DAN

M E N I N D A K P E L A K U T I N D A K PIDANA

P E M I L I H A N U M U M K E P A L A D A E R A H DI

K A B U P A T E N O K U T I M U R

Dengan ditenmanya skripsi in i , sesudah lulus dari Ujian Komprehensit". penuiis

berhak mcmakai gelar:

S A R J A N A H U K U M

Diketahiii

Page 4: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

S U R A I I ' lvRNYAI A A N

Yang bcrtanda langan di havvah ini :

Nama : Feri irawan

Nim

I'rograni Sludi

Pro gram Kekhususan

:502012127

; Ilmu Hukum

: Hukum Pidana

Menyatakan bahwa karyailmiah / skripsi saya yang berjudu) :

TUGAS KHPOIJSIAN D A L A M MENCEGAH D A N M E N I N D A K PEEAKU

T I N D A K PIDANA PEMILIHAN U M U M KEPALA DAERAH D l

K A B U P A T E N O K U T I M l IR

Adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun

keseliiiiihan., kecuali dalam hentuk kutipan yang telah saya sebulkan sumbcrnya.

Deinikian sural ini saya buat dengan sebenar-bcnamya dan apabila peryataan ini

lidak benar, saya bersedia mcndapalkan sanksi akademis.

'a[emhiing,f?XApri[ 2016

Yang menyatakan

993'ADF893a40021 f y

0 0

i'eri Irawan

IV

Page 5: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

M O T T O :

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib

Kaum, sebelum Mereka mengubah keadaan diri mereka

sendiri...**

(AR-Rad.Il)

KV PERSEMBAHKAN KEPADA :

<> Ayabanda Babrowi dan Ibunda Maryam yang Tercinta atas Segala

Do'a dan Dukangan yang telah diberikan

Kaknk Agus Irawan S.T dan Adik Hengky Kurnlawan yang selalu

memberi scmangat

<* Sahabat dan Teman-tcman Sepeijuangan

*** Almamalerku yang telah meodewasakan ku

Page 6: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

A U S I K A K

T U ( ; A S K K P O L I S I A I N D A L A M M E N t l X ^ A I I D A N M E N I N D A K I ' F . L A K U

I I N D A K P I D A N A P E M I L I H A N U M U M K E P A L A D A E R A H Dl

K A B U P A T E N O K U T I M U R

Feri Irawan

I'cngamanan pemilihan umum dil'ungsikan pihak kepolisian sebab kepolisi;in menjadi subjek yang masuk dalam pusaran agenda politik itu sendiri. Tugas kepolisian dalam penyelcsaian tindak pidana pemilu Icrlibat sejak timbui mendapat laporan dari Bawaslu atau Panwaslu Provinsi, alau Panwaslu Kabupaten/Kota yang dianggapnya suatu tindak pidana pemilu.

Tujuan penelitian ini untuk mengctahui tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak pelaku tindak pidana pemilihan umum kepala daerah di kabupaten OKU Timur serta untuk mengctahui faktor-fuktor yang menghambat kepolisian dalam mencegah dan menindak pelaku tindak pidana pemilihan umum kepala daerah di kabupaten O K l i Timur.

Jenis penelitian hukum yang digunakan adalah jcnis penelitian cmpiris. Hal ini dikarenakan penelilian ini mcnggunakan sumber data primer yang didapatkan dari hasIl wawancara dan observasi dan data sckunder bcrupa buku, dokumen-dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak pelaku tindak pidana pemilihan umum kepala daerah.

Berdasarkan hasil penelilian dipahami bahwa: 1. Tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak pelaku tindak pidana

pemilihan umum kepala daerah di Kabupalcn O K U Timur beiiim optimal, i la) itu dapat Icrlihat dari adanya pelanggaran yang telali memenuhi syiu^at (P-21). Namun dcmikian kcbcradaan kepolisian sangal dipcrlukan dalam menyelesaikan laporan tindak pidana pemilu yang terjadi dengan melakukan penyeiidikan dan penyidikan. Jika tidak adanya kebcrdaan kepolisian, maka penanganan perkara Tindak i'idana Pemilukada tentu akan lerhambal.

2, Tak tor-Tak lor yang menghambat tugas Kepolisian dalam mencegah dan menindak pelaku Tindak Pidana Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kabupaten (.)KU T imur pada dasarnya dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hasil dari pcmilu tersebut. Pemilukada dapal dikalakan berkualitas dari sisi prosesnya apabila i'emilukada itu berlangsiing secara demokratis. aman. tcrtib dan lancar serta jujur dan adil, Sedangkan apabila dilihat dari sisi hasilnya, pemilukada ilu harus dapal menghasilkan wakil-wakil rakyat yang mampu mcnsejahterkan rakyat serta mampu mewujudkan cila-cita nasional.

Kala kunei: tugas kepolisian, lindak pidana, pemilukada.

vi

Page 7: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

K A T A P F . N ( ; A N [ A R

Hismillahirrahmanirrahim

Assulamu'aluikum wr wbr

Perlania-tiima disampaikan rasa syiikiir kehadiral Allah SWT yang maha

peiigasih lagi pcnyayang atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan. Skripsi merupakan salah satu persyaralan bagi seliap

mahasiswa yang ingin menyelesaikan studinya di I'akultas Hukum Universitas

Muliam madly ah Palembang. Sehubungan dengan i lu, disusun skripsi yang

berjudulkan: Tugas Kepolisian dalam Mencegah dan Menindak Pelaku

Tindak Pidana Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kabupaten O K U Timur.

Dengan sclesainya skripsi ini. pcrkcnankan lah diucapkan terim:tlikasih

yang sebesar-bcsamya kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang

Dr. Abid Dja/.uli,SH.,MM. Alas kesempatan d;tn fasilitas yang diberikan kepada

kami untuk mcngikuti dan menyelesaikan Pendidikan Program Sarjana ini ,

terimakasih juga kepada Dekan l-'akullas Hukum Universitas Muhammadiyah

Palembang Dr.llj.SriSuatmiali,SH., M.Hum atas kesempatan mcnjadi mahasiswa

Fakultas Flukum, Universilas Muhammadiyah Palembang. Dcmikian juga halnya

kepada Wakil Dekan 1 Dr.Hj.Sri Sulastri,SH.,M.Hum dan Wakil Dekan I I

Hj.Alriza Gusti,SH.,M.Hum, Wakil Dekan 111 Nur Husni Emilson,SH.,Sp.N.,MH

dan Wakil Dekan IV Ani Aryati.S.ag.,M.Pd.I

Terimakasih yang tak tcrhingga dan penghargaan yang sctingi-tinginya

diucapkan kepada Bapak H, Maramis.SH.,M.Hum sclaku Doscn Pembimbing,

yang dcngan pcnuh pcrhalian telah membcrikan dorongan. bimhingan dan saran

sehingga skripsi ini sclesai.

Disampaikan Juga penghargaan kepada seluruh slaf pengajar Fakultas

Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang. iak tcrlupakan disampaikan

juga terimakasih kepada Bapak Mulyadi •ran/.i]i..SH..MH selaku ketua Prodi i lmu

Hukum pada I'akultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang. Ibu

Rosmawali,Slj. .M.MH sclaku Pembimbing akademi selama kiiliah di Fakultas

vti

Page 8: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

1 [ukiini Univci'sitas Mtilianiniatliyaii Paicnibang alas bantiian dan dorongan

hingga skripsi dapal di sclcsaikan.

Secara khusus dengan rasa hormal dan penghargaan yang sclinggi-tingginya

diberikan terimakasih kepada ayahaiida Bahrowi dan ibunda Maryam, Pak R.

Game, Agus Irawan S T . Hengky Kurniawan, Rian Pralama S.Kom yang penuh

kctabahan selalu mcndampingi dan memotivasi untuk menyelesaikan studi.

TTada gcdung yang paling indah, kecuali persahabataii, untuk itu, dalam

kesempatan diucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat yang tel;ih banyak

bcrpcran, terutama kepada orang yang paling berjasa dan yang tersayang Pebrina

Dewi Yolanda S.H.I scbagai tempal curahan hati selama in i , begitujuga kepada

para sahabalku, llamzah Reza, i oni Abdullah, Yuriski, Okta Sapiitra dan sahabat-

sahabatku yang lainnya. T erimakasih atas semua kebaikannya, semoga Al la l i Swt

membalas kebaikan kalian.

Akhirnya, tiada gading yang tak retak, relaknya gading karna alami, tiada

orang yang tak bersalah, kecuali llahi Robbi. Mohon maaf atas segala kesalahan

selama ini , begitu pun skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk i lu , diharapkan ada

masukan yang mcmbangun untuk kesempumaannya. Terimakasih semua, tiada

lain yang diucapkan selain kata semoga kiranya mendapal balasan dari Allah

SWT, Aamiin. Sesungguhnya Allah mengctahui akan niat baik hamba-hambanya.

Billali i Fii Sabilihaq Fastabiqul Khairat

Wassalamu'alaikum wr wbr

Palembang,/S*April 2016 Hormat kami, Penclili,

viii

Page 9: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

D A F T A R I S I

Halaman

HALAMAIN J U D U L i

H A L A M A N P E R S E T U J U A N P E M B I M B I N G ii

H A L A M A N P E N D A F T A R A N U J I A N S K R I P S I iii

H A L A M A N S U R A T P E R N Y A T A A N iv

H A L A M A N M O T T O DAN P E R S E M B A H A N v

A B S T R A K vi

K A T A P E N G A N T A R viii

D A F T A R ISI X

B A B i : P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 6

C. Tujuan dan Manfaal Penelitian 6

D. Kerangka Konseptual 7

E. Metode Penelitian 9

F. Sistematika Penulisan 12

B A B II : T I N J A U A N P U S T A K A

A. Pcngertian Pemilu dan Pemilukada 13

R. Bentuk-bentuk 'Undak Pid;ma dalam Pemilukada 21

C. Penegak Hukum Terhadap Tindak Pidana Pemilukada 23

ix

Page 10: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

D. Sanksi I'idana Terhadap I'elaku Tindak I'idana I'eniiliikada 30

BAB I I I : P K M B A I I A S A N

A. Tugas Kepolisian dalam Meneegah dan Menindak Pelaku Tindak Pidana

Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kabupaten O K U Timur 40

B. Faktor-faktor yang Menghambat Tugas Kepolisian dalam Mencegah dan

Menindak Pelaku Tindak Pidana Pemilihan Umum Kepala Daerah di

Kabupaten O K U Timur 50

B A B I V : P E N I I T I I P

A. Kesimpulan 53

B. Saran 54

D A F T A R P U S T A K A

L A M P I R A N

X

Page 11: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak
Page 12: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

It A It I

I ' E N D A I I I I U J A N

A. L a l a r Belakang

Negara Kcsaliian Republik Indonesia merupakan negara hukum yang

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang bcrluiuan untuk

mewujudkan lata kehidupan berbangsa dan bcrnegara yang tertib, makmur dan

berkeadilan. Undang-Undang Dasar 1945 scbagai konstitusi negara Rcpublik

Indonesia mengalami perjalanan yang cukup panjang dalam perjuangan bangsa

Indonesia, baik dalam kedudukannya scbagai konstitusi maupun dalam

pelaksanaan pcnyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.

NcgaraRepublik Indonesia merupakan sebuah negara kesaluan yang bcrbentuk

republik dan menjalankan pemerinlahan dalam bentiik demokrasi.

Konstitusi Indonesia. Undiuig Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, menjelaskan bahwa Indonesia adalah sebuah Negara demokrasi.

Oleh karena ilu secara hierarki rakyat adalah pemegang kekuasaan tcrlinggt

melalui sistem pcrwakilan dengan cara pemilihan umum. Salah satu wujud

pelibatan masyarakat dalam proses polit ik adalah pemilihan umum (pemilu).

Pemilihan umum merupakan mekanisme utama yang terdapal dalam

tahapan pcnyclenggiiraan negara dan pembenlukan pemerinlahan. Pemilihan

umum dipandang scbagai bentiik paling nyaia diiri kedaiilalan yang bcrada di

langan rakyat dalam pcnyelenggaraan Negara. Oleh karena itu, sistem dan

pcnyelenggaraan pemilihan umum selalu menjadi perluilian utama leihadap

Penierintahan .sehingga pedoman dark olch, dan untuk rakyal diharapkan benar-

1

Page 13: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

bcnar dapal diwDiLidkan nidalui pcnalaan sistem dan kiialitas pcnyclcnggaran

I'cinilihan Umum.'

Sistem demokrasi dan konstitusi iicgara merupakan dua pilar periiint; unluk

menegakkan hak azasi manusia di Indonesia. Berdasarkan ketenluan dalam Pasal

1 ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang

menyatakan bahwa ''Kedaulatan herada di (angan rakyatdan dilaksanakan

menurul Undang-Undang Dasar", oleh karena itu kedaulatan di Indonesia adalah

kedaulatan rakyat, dari rakyal, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Makna dari "kedaulatan berada di tangan rakyat" dalam hal ini ialah bahwa

rakyat memiliki kedaulatan. langgung jawab, hak dan kewajiban untuk secara

demokratis nicmilih pcmimpin yang akan mcmbenluk pemerinlahan guna

rnengurus dan inelayaiii seluruh lapisan masyarakat, serta memilih wakil-wakil

rakyal untuk mengawasi jalannya pemerinlahan. Perwujudan kedaulatan rakyat

dimaksud dilaksanakiui melalui pemilihan umum secara langsung sebagai sarana

bagi rakyal unluk memilih wakil-wakilnya yang akan menjalankan fungsi

melakukan pengawasan, menyalurkan aspirasi politik rakyat. membuat undang-

undang sebagai iandasan bagi semua pihak di Negara Kesaluan Republik

lndi>nesia dalam menjalankan fungsi masing-masing, serta merumuskan anggaran

pendapalan dan belanja unluk membiayai pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut.

Sesuai ketenluan Pasal 22C ayal (6) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia fahun 1945, pemilihan umum untuk memilih anggota Dcwan

Perwakilan Rakyat, Dewan i'crwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyal

' GatTar Jaiiedjri. I'olink Hukum Pemilu. Konstitusi Press, Jakarta, 2012, him, 1.

Page 14: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

3

Daerah diselenggarakan berlandaskan asas langsung. umum. bebas, raluisia. jujur,

dan adil. I 'emililiati umum dimaksud discienggarakan dcngan menjamin primsip

kelerwakilan. yang artinya setiap orang Warga Negara Indonesia Icrjamin

mciniliki wakil yang duduk di lembaga pcrwakilan yang akan menyuarakan

aspirasi rakyat di sctiap lingkatan pemerinlahan, dari pusat hingga ke daerah.

Konsep suatu perwakilan adalah seseorang atau kelompok mempunyai

kemampiian atau kewajiban unluk herbicara dan bertindak alas nama rakyat

atausuatu kelompok yang lebih besar sehingga anggota Icgislatif nuniinya akan

mewakili rakyat melalui partai politik.

Seianjutnya. pemilihan umum discienggarakan oleh penyelenggara pcmilu

yang mempunyai inlegritiLS, profesionalilas. dan akuntabilitas yang dilaksanakan

secara lebih berkualitas, sistematis, legilimaie, dan akuntabel dengan partisipasi

ma.syarakat seluas-luasnya. Penyelenggara pemilu, aparal pemerintah, pcscrla

pemilu, pengawas pemilu, pemanlau pemilu, pemilih. dan semua pihak yang

tcrkait harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perutidang-

undangan. Pemilih dan peserta pemilu mendapat perlakuan yang sama dan bebas

dari kecurangan atau perlakuan yang tidak adil dari pihak manapun. Pemilu harus

dilaksanakan secara lebih berkualitas agar lebih menjamin k(»mpelisi yang sehal,

partisipaiif, mempunyai dcrajal kelerwakilan yang lebih linggi. dan memiliki

mekanisme pcrtanggungjawaban yang jelas.

Dalam Uiulang-lJndang Nomor 15 fahun 2011 tenlang I'enyeleiiggara

I'eniilu diatur mcngenai penyelenggara Pemilihan Umum yang dilaksanakan oleh

siialii Ktimisi Pemililian Umum (KPU) yang bcrsifal nasional. tctap. dan mandirt.

Page 15: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

4

Sifiit nasional nicnccrminkaii baliwa wilayab kerja dan langgung jawab

K l ' l I sebagai i'enyelcnggara Pemilihan Uiniim inencangkup seluruh wilayah

Negara Kesaluan Republik Indonesia. Sifal Iclap ineniinjukkaii KPl I scbagai

lembaga yang menjalankan tugas secara berkesinambungan ineskipun dibatasi

olch masa jabatan terlentu. Sifat mandiri menegaskan K l ' U dalam

mcnyelcnggarakan Pemilihan Umum bebas dari pengaruh pihak niana pun.

Meliputi pengaturan mengenai lembaga penyelenggara Pemilihan Umum

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan

Perwakilan Rakyal Daerah, Pemilihan Umum Prcsiden dan Wakil Presiden, serta

Pemilihan Umum Kepala Daerah Wakil Kepala Daerah yang sebeluniiiya diatur

dalam beberapa peraturan pcrundang-iindangan kemudian discmpumakan dalam 1

(satu) Undang-Undang secara lebih komprehensil". Serta bagaimana kinerja serta

upaya mereka dalam menghadapi pelanggaran tindak pidana tersebut guna

mewujudkan Pemilu yang sesuai dengan dasarnya yakni bersih, jujur, dan adil

sesuai dcngan tujuan dari konstitusi negara Indonesia.^ Sebuah lembaga yang

bertanggung jawab mengatur administrasi pcnyelenggaraan pcmilu harus

independen dan mampu mengadakan proses pemilu yang adil dan efektif.''

T'indak pidana pemilu di Indonesia dalam perkemhangannya mengalami

banyak pcrubahan baik bcrupa pcningkatan jenis tindak pidana sampai perbcdaan

tentang pcnambahan sanksi pidana. Hal ini discbabkan karena semakin hari tindak

pidana pemilu semakin menjadi perhatian yang semakin serins karena ukuraii

^ Samsul Wahidin .Hukum Pemerinlahan Daerah MengOMUsi Pemilihan llmum Kepala Daerah. I'uslaka IVIaJar, YoL;yaKarta, 2008, hlin. 8.

' Sctio W. Socmcri,[)idik Supriyanto. I'opo Siinloso, Peiianganun Pelanggaran Pemilu. Kcmilnian Bagi I'cmbaman Tala Pemerinlahan, Jakarta, 20 ! ) . him,2.

Page 16: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

5

keberhasilan Negara dcmokralis dilihat dari kcsiikscsannya mcnyelcnggarkan

pcmilu. i'emeriniah kemiuiian mempcrkeiat aturan hukum lenlaug pcmilu dcngan

semakin mcmpcrbcrat sanksi pidana iinluk pelaku tindak pidana pcmilu.

Seianjutnya dengan harapan bahwa dengan adanya Undang - Undang Nomor 8

Tahun 2012 sebagai Undang - Undang terbaru tenlang pemilu anggota DPR,

DPD, dan DPRD sebagai aturan pelaksanaan pemilu yang telah discmpumakan

dari Undang - Undang sebelumnya. Undang - Undang ini telah mengantisipasi

apabila icrjadi tindak pidana dan ditegaskan bahwa ada 4 (empat) inslitusi yang

terlibat dalam penanganan perkara tindak pidana pemilu yakni panitia Pengawas

pemilu (panwaslu), Kepolisian, Kejaksaan, dan Pengadilan.

Kepolisian Negara Republik Indonesia diatur dalam Dndang-undang Nomor

2 Tahun 2002. Kepolisian Negara Republik Indonesia mempakan alat Negara

yang bcrpcran dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,

menegakkan hukum serta membcrikan perlindungan, pcngayoman dan pclayanan

kepada masyarakat dalam riingka terpeliharanya keamanan dalam negeri.

Pengamanan pemilihan umum dil'ungsikan pihak kepolisian sebab

kepolisian menjadi subjek yang masuk dalam pusaran agenda politik itu sendiri.

Pemilihan umum yang bebas, jujur dan adil jelas nicrupakan indikator negara

demokratis yang dewasa. Oleh karenanya, untuk menjamin kebebasan, kejujuran.

dan kcadilan tersebut dipcrlukan perangkat administrasi dan hukum yang dapat

menjamin keamanan setiap tahapan proses pemilihan umum. Salah satunya adalah

peran kepolisian dalam menjamin keamanan dan menindak pelanggaran yang

berunsur pidana sesuai undang-undang.

Page 17: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

6

Dari iiraian di alas, maka pcmilis tcrtarik i i i i lL ik mcncMli dan mcngkaji lebih

lanjiit, maka penuiis lerlarik untuk memiangkaii ke dalam skripsi ini yang

herjiidul: " H K ; A S K K I ' O L I S I A N D A L A M MKN< I <;Ail DAN M K N I N D A K

I ' K L A K l l T I N D A K PIDANA P E M I L I H A N D M L M K E P A L A D A E R A H Dl

K A B U P A T E N O K U T I M U R "

B . Rumusan Masalah

Adapun yang mcnjadi permasalahan yang akan di bahas di dalam skripsi ini

adalah scbagai berikut:

1. Bagaimanakah Tugas Kepolisian dalam Meneegah dan Menindak

Pelaku Tindak Pidana I'cmilihan Umum Kepala Daerah di Kabupaten

O K U T imur?

2. Apakah Faktor-faktor yang Menghambat Tugas Kepolisian dalam

Mencegah dan Menindak Pelaku 1 indak Pidana I'emilihan Umum

Kepala Daerah di Kabupaten OKU Timur?

C Tujuan dan Manfaat Penclitian

Tujuan penelilian yang hcndak dicapai dari penulisan skripsi ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk Mengctahui 'Tugas Kepolisian dalam Meneegah dan Menindak

Pelaku l indak i'idana Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kabupaten

O K U Timur.

2. Untuk mengelahiii Faklor-Taktor yang Menghambat Kepolisian dalam

Mencegah dan Menindak I'claku Tindak Pidana Pemilihan Umum Kepala

Daerah di Kabupalcn OKU I imur.

Page 18: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

ManTaal I'cnLTitiaii ini adalah :

1. Melongkapi dan niemcnuhi liigas scbagai persyaralan pekok yang

bersit'alakadeniis guna meraih gdar Sarjana l i u k u i i i pada laikiillas l luk inn

Universilas Muhammadiyah Palembang.

2. Mengcmbangkaii ilmu dan pcngetahiian hukum dari pcrkiiliahan yang

bersifat icoritis dcngan praktik yang Icrjadi dalam masyarakat tcrkait

Tugas Kepolisian dalam Mencegah dan Menindak Pelaku Tindak Pidana

Pemilihan Umum di Kabupaten O K U Timur .

3. Menambah pengalaman dan membcrikan sumbangan pcmikiran yang

berguna bagi kalangan umum, bagi para mahasiswa fakultas hukum dan

almamaler.

1>. Kcrangka Kon.scplual

Berikut ini akan diberikan pcngertian (definisi) dari beberapa istilah yang

digunakan dalam penelitian ini , yaitu:'*

I - Pemilihan Umum seianjutnya disebul i'emilu adalah siirana pelaksana

kedaulatan rakyat yang dilaksanakan .secara langsung umum, hebas, rahasia

jujur dan adil dalam Negara Kesaluan Republik Indonesia berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

2. Pengawas I'emilu (Panwaslu) adalah Bawaslu. Panwaslu Provinsi,

Panwaslu/Kabupalen Kola. Panwaslu Kecamatan, Pcngawas Pemilu

Lapangan, dan Pcngawas Pemilu I.uar Negeri.

' Republik Indonesia.llndang-Unilang Nomor 10 Tahun 2008 lenlang I'emilihan Uniiini Anggola UPR. Dl'D, DI'RO.pasal I,

Page 19: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

8

3, Kepolisian adalah scgala hal-ihwa! yang bcrkailan dcngan fungsi dan

lembaga polisi sesuai dcngan peraturan pcrundang-undangan.

4, Kejaksaan Republik Indonesia yang seianjutnya discbut Kejaksaan adalah

lembaga pemeriiilahun yang meiaksanakan kekuasaan Negara dibidaiig

pcnuntutan serta kcwcnagan lain berdasarkan berdasarkan Undang-Undang.

5, Sentra Penegakan Hukum ferpadu, yang seianjutnya discbut scbagai Sentra

Gakkumdu adalah sebuah lembaga yang dibentuk oleh Jaksa Agung Rcpublik

Indonesia, Kapolri, dan Ketua Bawaslu yang bertujuan tcrcapainya

penegakan hukum tindak pidiina Pemilu Legislatif tahun 2009 sesuai dengan

prinsip peradilan.

E . Melode Penelilian

1. .Icni.s Penelitian

Penyusunan skripsi ini akan didahului dcngan suatu penclitian awal. Maka

dcngan itu penuiis mengadakan penclitian awal bcrupa mengumpulkan data yang

menunjong masalah yang diteliti . Jenis penelitian hukum yang digunakan dalam

skripsi ini adalah jenis penelitian empiris. Hal ini dikarenakan penelitian ini

mcnggunakan sumber data primer yang didapatkan dari hasil wawancara dan

observasi.

2. Sumber Data

Jenis dan sumber data yang dipcrlukan dalam penclitian ini sesuai dengan

permasalahan dan tujuan penelitian, dibagi kedalam dua jenis data E

- Molcong, Lexy J , Metodologi Penelilian KualiiaiiJ, PI Kcmaja Rosdakarya, Bandung, 2002. him. 157.

Page 20: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

9

1. Data Primt-r

Data primer adalah data yang dikumpiiikan alau diperolch pcneliti secara

langsung di iapangan dengan pihak-pihak yang tcrkail dcngan penulisan skripsi.

Data primer ini discbut juga lakta-lakta yang ada di Iapangan. Untuk penelitian ini

data primer berupa data hasil dari wawancara dengan informan.

2. Data Sckunder

Data sckunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh penclili

secara tidak langsung melalui media perantara. Data ini biasanya dari

perpustakaan atau dari laporan dari pcneliti tcrdahulu. Untuk penelilian ini data

sekundemya berupa buku, dokumcn-dokumen, sural kabar yang tcrkait tugas

kepolisian dalam mencegah dan menindak pelaku tindak pidana pemilihan umum

kepala daerah.

3. Tcknik Fengumpulan Data

Penelitian di samping mcnggunakan teknik yang tepal, juga perlu mcmilih

alat pengumpulan data yang relevan. Pengumpulan data dikikukan dengan dua

cara yakni melalui Penelitiiin Kepustakan {Library Research) dan metode

Penelilian I.apangan (Field Research) yaitu dcngan wawancara.

a. Wawancara

Wawancara (Interview), yakni penclili mengadakan tanya Jawab dcngan

pihak-pihak yang tcrkait langsung dengan masalah yang dibahas yaitu pihak

kepolisian dan insiansi tcrkait lainnya seperti Panwaslu dan KPU Kabupaten,

sebagai penunjang data normatif.

Page 21: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

b, Observasi

Observasi merupakan sualii Icknik pengumpLilaii dala yang dilakiikan

dcngan eara mcngamali secara langsung pada obyck scbagai simibcr data. Dalam

penclitian ini yang tcrinasuk dalam teknik observasi yaitu pengamatan langsung

yang dilakukan olch pcneliti di tenipat penelilian yaitu di Polres OKU Timur.

4. Anaiisis Dala

Untuk mengolah data primer dan data sckunder seperti yang telah

dijabarkan di atas, agar mcnjadi sebuah karya ilmiah (skripsi) yang terpadu dan

sistematis dipcrlukan suatu tehnik anaiisis yang dikenal dengan anaiisis Yuridis

Deskriplif yailu dengan cara menyclaraskan dan menggambarkan keadaan yang

nyata mcngenai penanganan tindak pidana pemilihan umum legislatif di

Kabupaten OKU Timur. Kemudian berdasarkan hasil wawancara, dokumcntasi

dan sludi kepuslakaan yang diperolch. maka data tersebut kemudian diolah dan

dianalisis secara kualitalif sehingga menghasilkan dala yang bersifat dcskriptif.

Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh pembahasan dan kesimpulan yang

relevan, tepal serta sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

F . Sistematika Penulisan

Adapun pciiciilian skripsi tcrdiri dari empat bab adalah scbagai berikut:

BAH I : P H N I M H U L U A N

Bcrisi tenlang latar belakang masalah. rumusan masalah. tujuan dan

maniaal penclitian. kerangka konseptual, metodologi penelitian dan

diakhiri dengan sistematika pcnulisan.

Page 22: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

11

H A i ! 11 : T INJAUAN PUST A K A

1. I'cngcrtian pemilu dan pcmilukada.

2. BeiUiik-benluk lindak pidana dalam pcmilukada.

3. Penegak hukum terhadap tindjik pidana pemilukada.

4. Sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana pemilukada.

BAB I I I ;PEMBA1IASAN

1. Tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak pelaku tindak

pidana pemilihan umum kepala daerah di Kabupaten OKU 1 imur.

2. Faktor-faktor yang menghambat tugas kepolisian dalam mencegah

dan menindak pelaku tindak pidana pemilihan umum kepala daerah

di Kabupaten Oku T imur.

BAB IV : PFNUT UP

Berisikan kesimpulan dan saran.

Page 23: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak
Page 24: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

I tAB I I

I IIN.IAUAIN I 'US I A K A

A . Pcngertian Pcmilu dan Pcmilukada

1. Pcngertian Pemilu

Pemilihan umum yang seianjutnya disebiit Pcmilu adalah sarana pelaksanaan

kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Kcpublik Indonesia yang berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Kcpublik Indonesia lahun 1945.*

Menurul Miriam liudiardjo unluk meiaksanakan nilai-nilai demokrasi perlu

discienggarakan beberapa lembaga sebagai berikut 'J

1. Pemerinlahan yang hcrtanggungjawab;

2. Suatu dcwan perwakilan rakyat yang mewakili golongan-golongan dan

kepenlingan-kepentingan dalam masyarakat dan dipilih dengan pemilihan

umum yang bebas dan rahasia dan atas dasar sekurang-kurangnya dua calon

unluk seliap kursi. Uewan perwakilan ini mengadakan pengawasan (kontrol),

memungkinkan oposisi yang konstruktif dan mcmungkinkan penilaian

terhadap kebijaksanaan pemerintah secara kontinyu;

3. Suatu organisasi politik yang mencakup salu alau lebih parlaipolitik (sistem

dwi-parlai, mulli-partai). Parlai-parlai mcnyelcnggarakan hubungan yang

kontinyu antara masyarakat umumnya dan pcminipin-pemimpitinya;

4. Pcrs dan mcditi massa yang hebas untuk menyatakan pcndapal;

^Miriiim liudiardjo. Dasar-Dasar Ilmu Polilik, IM Gramedia Puslaka Ulama, Jakarta. 2008. him. 62

' Ihid. him, 63-64.

12

Page 25: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

13

5. Sisleni pcnuiilan yang bebas unluk incnianiin liak-hak iiy.asi Jan

menipcrlahankan kcadilan.

Menurut Widodo Ekaljahjana pemilihan umum sebagai salah salu

saraiiaunluk mewujudkan nilai-nilai demokrasi, paling tidak mesti didasari

olehheberapa hal. yaitu

1. Adanya peraturan pcrundang-undangan yang memadai scbagai Iandasan bagi

pcnyelenggaraan pemilihan umum yang demokratis. fair, jujur dan adil;

2. Pemilu diselengg;irakan dengan prinsip-prinsip langsung. umum, bebas.

rahasia, jujur dan adil;

3. Pcmilu disci en gganikan oleh lembaga penyelenggara pemilihan umum yang

bcrwenang. bersifat independen. tidak memihak atau netral. transparan, adil

dan bertanggungjawab;

4. Adanya lembaga pcngawas dan/atau lembaga ptcmanlau yang dibentuk secara

independen, yang berfungsi untuk melakukan pengawasan atau kontrol

terhadap pcnyelenggaraan pemilihan umum agar dapat berUingsung secara

demokratis, jujur dan legal {s;ih) berdasarkan hukum dan kcadilan;

5. Adanya lembaga peradilan yang independen dan tidak memihak. yang khusus

dibentuk untuk menangani nia.salah pelanggaran. kecurangan dan lindakan-

lindakan lainnya yang melanggar nilai-nilai demokrasi. kejujuran, norma-

norma hukum dan kcadilan. temiasuk mcmuluskan keabsahati hasil pemilihan

umum yang discienggarakan;

" Widodo ITaijalijana. Konsep Hukum Pemilu Dasar Jan Asas Hukum Yang MelanJasi Penyelenggaraan Pemilu Ji Indonesia, Universitas Jcmbcr. Jcmber,2l)l I , lilin, l .

Page 26: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

14

b. Adanya lembaga penegak hukum yang khusus bcrlugas untuk mengawal dan

menegakkan nonna-norma hukum pemilu agar dilaati oleh peserta pemilu,

penyelenggara pemilu, pengawas atau pemanlau pemilu dan masyarakat luas

lainnya.

Dengan dcmikian pemilu merupakan sarana yang penting untuk rakyat

dalam kehidupan bernegara, yaitu dengan jalan memilih wakil-wakilnya yang

pada gilirannya akan mengendalikan roda pemerintahan.

Hasil pemilihan umum yang diselengarakan dalam suasana kctcrbukaan

dengan kebebasan bcrpendapal dan kebebasan berserikal, dianggap

mcnccrminkan dcngan cukup akurat menccrminkan aspirasi dan partisipasi

masyarakat.''

Berdasarkan Pasal I Ayat (1 )lJndang- Undang Republik Indonesia Nomor 3

Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum, pemilu adalah sarana pelaksanaan

kedaulatan rakyat dalam Negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan

Pancasila dan U U D 1945.

Menurul Harris G.Warren, pemilu adalah kesempatan bagi para warga

Negara unluk mcmilih pcjabat-pcjabat pemerintah dan mcmutuskan apakah yang

mereka inginkan untuk dikerjakan oleh pcmcrinlah. Dan dalam membual

keputusan yaitu para warga negara menentukan apakah sebcnarnya yang mereka

inginkan untuk d i i t i i l i k i . ' "

''Miriam lUidiarjo, Op Oil. lilm. 461.

'"Warren (i . Harris, I'arpol Suatu Tinjuuan Umum, Rajawali, Jakarta, 1984. hlm.8l.

Page 27: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

15

Pcmilu adalah sarana demokrasi yang jienliiig dan ineriipakaii pcrwLi(iidan

yang nyata untuk kcikut scrlaan rakyal dalam kehidupan keiiegaraan. Berdasarkan

pcndapat tersebut maka dapal dikatakail baliwa pemilu merupakan suatu eara

menentukan wakil-wakil yang akan menjalankan roda pemerintahan dimana

pelaksanaan pemilu harus disertai dengan kebebasan dalam arti tidak mendapat

pengaruh maupun lekanan dari pihak mana pun juga. Semakin tinggi tingkal

kebebasan dalam pelaksanaan pemilu maka semakin baik pula penyelenggaraan

pemilu.

Dcmikian juga scbaliknya. semakin rendah tingkat kebebasan maka semakin

buruk pula pcnyelenggaraan pcmilu. Hal ini mcnimhiilkan anggapan yang

menyatakan bahwa semakin banyak rakyat yang ikul pemilu maka dapat

dikalakan pula semakin tinggi kadar demokrasi yang lerdapat dalam

mcnyelcnggarakan pcmilu."

i 'emilu discienggarakan berdasarkan ketetapan M I ' R Rl Nomor

X i V / M r ' R y i 9 9 8 yang berdasarkan pada pertimbangan bahwa di dalam N K R I yang

berdasarkan Pancasila, kedaulatan adalah di tangan rakyal dan dilakukan

sepemihnya olch MI 'R Rl. Dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat

sccaranyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara perlu discienggarakan

pemilu secara demokratis, transparan, jujur dan adil discienggarakan dcngan

pcmbcrian dan peinuiigutaii suara secara langsung. umum, bebas dan rahasia.

"Syahrial Syarbaini.dkk. Sosiolugi dan Polilik. Ghalia Indonesia, Jakarta. 2l)(12, hlni.SO,

Page 28: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

16

Sebagai tindak lanjm dari upava inipleinciitasi kcielapan MIM( Rl lersebut

dibenluk Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 lahun 1999 tcntang

Pemilihan l l m u m , yang anlara lain memberikan anianal unluk pcnyelenggaraan

pemilu yang didasarkan pada prinsip bahwa pemilu merupakan sarana unluk

mewujudkan kedaulatan rakyal dalam rangka kcikutsertaan rakyat dalam

penyelenggaraan pemerintahan negara.

Pemilu bukan hanya bertujuan untuk mcmilih wakil-wakil rakyat yang akan

duduk dalam lembaga Pcrmusyawaralan/perwakilan. melainkan juga merupakan

suatu sarana unluk mewujudkan penyusunan tala kehidupan Negara yang dijiwai

semangal Pancasila dan U U D NKRI 1945.

2. Pcngertian Pcmilukada

Pcngertian Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) mcnjadi

consensus politik nasional yang merupakan salah satu instrument penting

penyelenggaraan pemerintahan setelah digulirkunnya otonomi daerah di

Indonesia.'^

Sedangkan Indonesia sendiri telah meiaksanakan pemilukada secara

langsung sejak diberlakukannya Undang-Undang Rcpublik Indonesia Nomor 32

T ahun 201)4 T entang Pemerintah Daerah. Hal ini apabila dilihat dari perspcktif

desentralisasi, pemilukada langsung lersebul merupakan sebuah lerobosan baru

yang bermakna bagi proses konsolidasi demokrasi ditingkat local .Pcmilukada

langsung akan mcmbuka ruang partisipasi yang lebih luas bagi masyarakat dalam

'^HAW WiiJjaja. /'envelenggarunn Otonomi di Indonesia. Pi ' Kajagrafiiido Pcrsada. Jakarta, 20115. him,! 14.

Page 29: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

17

Proses demokrasi unluk menentukan kepeniinipinan polilik ditingkat lokal. Sistem

ini juga mcmbuka peluang bagimasyarakat unluk niengaktiialisasi liak-bak

politiknya secara lebih baik lanpa harus dircduksi oleh kcpcniingan-kcpcntingaii

cl i tpoli l ik, scpcrti kelika berlaku sistem demokrasi pcrwakilan.

Berdasarkan Pasal 1 Ayat (2) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 69

Tahun 2009 Tentang Pedoman T eknis Kampanye Pemilihan Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah yang merumuskan pcngertian tentang pemilihan umum

kepala daerah dan wakil kepala daerah, yakni :"

(2) Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah seianjutnya

disebut Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah Pemilu

untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung

dalam Negara Kesaluan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Kcpublik Indonesia T ahun 1945.

Sebelum diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32

Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, kepala daerah dan wakil kepala daerah

dipil ih Oleh DPRD Nanuin sejak bulan Juiii tahun 2005 Indonesia mcnganut

system pemilukada secara langsung.' '

Pada dasarnya daerah merupakan bagian yang tidak dapal dipisahkan

dcngan NKRI . Hal ini berkaitan dengan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala

' ' P K P U Nomor 69 Tahun 2009 Tenlang Pedoman leknis Kampanye I'emilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

"MAW Widjaja, Op. On., hlm.114.

Page 30: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

daerah yang seharusnya sinkron dengan pemilihan prcsiden lian wakil presiden,

yaitu pemilihan secara langsung.

Pasal 1 Ayat (2}IIU1) NKRI 1945 menyatakan bahwa kedaulatan bcrada di

langan rakyal dan dilaksanakan menurut U U D N K R I 1945." Kedaulatan ilu

.sendiri mengandung arti bahwa rakyat turut serta secara akt i f dalam setiap proses

penyelenggaraan pemerintah, lermasuk dalam menentukan kepala daerah di

wilayah masing-masing sebagai mana di atur dalam Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 32'i'ahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan,

Pengesahan Pengangkalan, dan Pemberhenlian Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah.

Pemilukada langsung merupakan perwujudan konstitusi dan U U D NKRJ

1945. Seperti telah diamanatkan Pasal 18 Ayal (4) U U D N K R I 1945, bahwa:

"Gubcmur, Bupati dan Wali Kota, masing-masing sebagai kepala Pemerintah

Daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipil ih secara demokratis". Sedangkan Pasal

56 Ayat (1) Undang-Undang Rcpublik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah menyatakan bahwa:""

1. Kepala Daeriih dan Wakil Kepala Daerah dipil ih dalam satu pasangan calon

yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum,

bebas, rahasia, jujur, dan adil.

' T J U D N K K I 1945 vang disahkiin pada langgal 19 November 2001, " U U No.32 Tahun 2004 Tentang I'emeriniah Daerah.

Page 31: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

19

2. Pasangan calon sebagaimana dimaksud pada ayal (1) diajiikan olch partai

politik atau gabungati partai politik.

Kctcntuan pasal 5b Ayat (2) dinyatakan lidak mempunyai kckuatan hukum

mengikat sclelali salah salu calon Kepala Daeraii dari Provinsi NT B yang bernama

Lain Ranggalawc mcngajiikan pengujian U U Nomor 32 Tahun 2004 l enlang

Pemerintah Daerah. khususnya yang terkait dengan kelentuan yang hanya

membuka kesempatan bagi partai politik atau gabungun partai politik dalam

pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah." Sclelah putusan Mahkamah

Konstitusi ( M K ) yang mengahutkan calon pcrscorangan, seianjutnya pemerintah

pada tanggal 28 April mengesahkan UU No. 12 Tahun 2008 lenlang pcrubahan

kedua atas UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Pilihan terhadap sistem pemilihan langsung merupakan koreksi atas

pemilukada terdahuiu yang mcnggunakan sistem perwakilan oleh DPRD,

sebagaimana icrtuang dalam UU Nomor 22 Tahun 1999 tenlang Pemerintah

Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 151 Tahun 2002 tentang Tata Cara

Pemilihan. Pengesahan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah.

Sistem pemilihan langsung mcnunjukkan pcrkemhangan pcnataan format

demokrasi dacrali yang berkcmbaug dalam rangka libcrasasi polilik, sebagai

rcspon ata.s tuntutan pcrubahan sistem dan Tornial politik pada masa rcTormasi,

pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung oleh rakyat

'T'litiisan Muhkainah KniiMilusicialam f>erkara Nomor HiPUU-VflOiil pcril ial pciigujii in.

Page 32: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

20

merupakan sualu proses polilik di daerah nieiuiju kehidupan polilik yang lebih

demokratis dan bertanggung jawab.

B. Bentuk-henluk l indak Pidana (lalam I'cnillukada

K l J l l l ' tidak memberikan definisi atas berbagai lindak pidana i lu, sedangkan

pengertiannya akan dikctahui dari rumusan unsur-unsur tindak pidana. Dengan

deinikian. pcngertian Tindak Pidana I'emilu di dalam K.UUP dapat dilihat dari

rumusan unsur-unsur dari pasal-pasal yang mengalumya.

Didalam Kitab Undang - Undang Hukum Pidana (KUHP) Indonesia yang

merupakan kilab undang - undang warisan dari masa penjajahan belanda lerdapat

lima pasal yang mcngalur mengenai tindak pidana yang berkaitan dengan

penyelenggaraan pcmilu,"*

Tindak pidana pemilu adalah setiap orang atau badan hukum alaupun

organisasi yang dengan sengaja melanggar hukum, mengacaukan. menghalang-

halangi alau mengganggu jalannya pemilihan umum yang diselenggarakan

menurut undang-undang."' DeTenisi yang dikemukakan oleh Djoko Prakoso ini

aniat sedcrhana, karena j ika dipcrhatikan beberapa kelentuan pidiuia dalam

Undang-undang Pemilu saat ini perbuatan mengacaukan, nicnghalang-halangi

atau mengganggu jalannya pemilihan umum hanya merupakan sebagian dari

tindak pidana pcmilu.

Ruang lingkiip tindak pidana pemilu mcmang amat luas cakiipannya.

meliputi semua tindak pidana yang terjadi pada proses penyelenggaraan pemilu.

I opo Sunloso. Tindak I'idana Pemilu. Sinar Gnifika. Jakarla. 21)06, him. 11 Dioko i'rakosu. Tindak /'t,™(/n. Sinar Harapan, Jakarta, 1987. him, 148.

Page 33: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

21

lermasuk lindak pidana biasa pada saal kampanye atau penyelenggaraan kcuangan

yang terjadi dalam tender pcmbelian perlcngkapan pemilu.

Menurul lopo Santoso, def'enisi lindak pidana pemilu ada liga bcntuk

meliputi:^"

1. Semua tindak pidana yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu yang

diatur di dalam Dndang-undang I'emilu.

2. Semua lindak pidana yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu yang

diatur di dalam maupun di luar Undang-undang Pemilu (misalnyu dalam

Undang-undang Partai Politik ataupun di dalam KUHP).

3. Semua tindak pidana yang terjadi pada saat pemilu lermasuk pelanggaran lalu

lintas, penganiayaan, kekerasan, pcrusakan dan sebagainya.

Pengerlian pcrlama merupakan defenisi yang paling sempit dari ketiga

pcngertian di alas, telapi sckaligus pcngertian yang paling tcgas dan fokus, yailu

hanya lindak pidana yang diatur dalam Undang - Undang Pcmilu saja. Dengan

eakupan scpcrti itu maka orang akan dcngan muda mencari tindak pidana pemilu

yaitu di dalam Undang-undang Pcmilu.

Berkenaaii dcngan masalah tersebut maka Dedi Mulyadi. melakukan

rcdefeni.si tindak pidana pcmilu. terhadap pengerlian tindak pidana pcmilu

menjadi dua kalegori:' '

I . Tindak pidana pemilu khusus adalah semua tindak pitlaiia yang berkaitan

dengan pemilu dan dilaksanakan pada tahapan penyelenggaraan pemilu baik

-"Topo Sanlosi). f)/) f';(., Iilm. 1. -'Dcdi Mulyadi. Kehijakan Legislasi lenlang Sanksi Pidana Pemilu I.egislalij di Indonesia

dalam Perspeklif Indonesia. Gramata Publishing, Jakarta, 2012. hitn. 418

Page 34: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

22

yang liialiir dalatn I liuiang-l Ituiang pent ilu niaupun dttiatn I Iniiang-Undang

lindak pidana pcmilu.

2. Tindak pidana pcmilu umum adalah .sciiiiia tindak pidana yang berkaitan

dengan pcmilu dan dilaksanakan pada tahap penyelenggaraan pemilu baik

yang diatur dalam Undang-Undang Pemilu maupun dalam Undang-Undang

Tindak Pidana Pemilu dan penyelesaiannya di luar tahapan pemilu melalui

Peradilan Umum.

C . I'enegak l lukum I crhadap l indak Pidana Pemilukada

I . Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu)

Kegialan saat pemanlauan penanganan pelanggaran pemilihan umum yang

bertujuan unluk memastikan bahwa pelanggaran yang dilakukan itu mengandung

iinsur tindak pidana yang dilakukan secara bcnar, adil, dan konsisten sesuai

dengan proscdur hukum yang berlaku. Memantau apakah bcnar diberlakukannya

hukum pada saat lerdapat tindak pidatia pcmilu atau tidak.

Menurul Undang Undang Nomor 8 Tahun 2012 disebulkan adanya

disebul Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Badan Pengawas Pcmilu Provinsi,

Panitia Pengawas Pcniilu Kabupaten/Kota. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan.

Pengawas Pemilu l.apatigan . dan Pcngawas Pcmilu Luar Negeri, Dcngan adanya

pihak tcrscbut kila juga harus mengelahiii kediidukan dan perannya. Ma.sing -

niasing pengertiannya terdapal pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 8 lal i i in

2012 tentang Pemilihan Umum DPR, DPD. dan DPRD yailu ;

Page 35: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

2 3

1. Badan Pcngawas Pemilu. scliinjutnya disebul Bawaslu, adalah lembaga

penyelenggara Pemilu yang bcrlugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di

seluruh wilayah Negara Kesaluan Republik Indonesia.

2. Badan Pengawas Pemilu Provinsi, seianjutnya disebul liawaslu Provinsi

adalah badan yang dibentuk olch Bawaslu yang bcrlugas mengawasi

penyelenggaraan Pcniilu di provinsi.

3. Panitia Pengawas Pcmilu Kabupaten/Kota. seianjutnya disebut Panwaslu

Kabupaten/Kota. adalah Panitia yang dibenluk oleh Bawaslu Provinsi yang

bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di kabupaien/kota.

4. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan. seianjutnya disebut Panwaslu

Kecamatan. adalah panitia yang dibenluk oleh Panwaslu Kabupaten/Kota

yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pcmilu di kecamatan atau nama

lain.

5. Pengawas Pcmilu I.apangan adalah petugas yang dibentuk olch Panwaslu

Kecamatan yang bertugas mcngawasi pcnyelenggaraan Pemilu di desa alau

noma lain/keiurahaii.

6. Pengawas I'emilu I.uar Negeri adalah petugas yang dibenluk oleh Bawaslu

yang bcrlugas mcngawasi penyelenggaraan Pemilu di luar negeri.

Berdasarkan pcngertian diatas dapal disimpulkan bahwa tugas yang

diberikan itu bcrbcda-beda dan memiliki langgungjawab yang berbeda pula.

Page 36: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

24

Meniinit peraturan liawaslu Nomor 4 lahun 2008 tcntang mekanisme

pengawasan pemilu , yang dimaksud dcngan pengawasan pcmilu adalah kegialan

mcngkaji. mengamati. dan menilai proses pcnyelenggaraan pemilu sesuai dengan

perundang - undangan. Sedangkan lujuun dari pengawasan pemilu adalah untuk

menjamin terselenggaranya pemilihan umum Anggola DI'R, DPD. dan DPRD

secara langsung , bebas. rahasia, jujur , adil , dan berkualitas serta

dilaksanakannya peraturan perundang - undangan mengenai pcmilu anggola DPR,

DPD. dan DPRD secara menyelumh.

2. Kepolisian Negara Republik Indonesia

Pengamanan pemilihan umum difungsikan pihak kepolisian sebab

kepolisian menjadi subjek yang masuk dalam pusaran agenda politik ilu sendiri.

Pemilihan umum yang bebas. jujur dan adil jelas merupakan indikalor negara

demokratis yang dewasa. Oleh karenanya, untuk menjamin kebebasan. kejujuran,

dan kcadilan lersebul dipcrlukan perangkal administrasi dan hukum yang dapal

menjamin keamanan setiap tahapan proses pemilihan umum. Salah satunya adalah

peran kepolisian dalam menjamin keamanan dan menindak pelanggaran yang

berunsur pidana sesuai undang-undang.

Di Negara demokratis maju sckalipun. pemilihan umum bukanlah proses

yang dapal bebas scratus persen dari permasalahan, peiiyinipangan. hingga yang

memiliki unsur pidana. Mengenai kepolisian dialur dalam Undang Undang

Nomor 2 lahun 2002. Kepolisian Negara Republik liKlonesia incrupakan alat

negara yang bcrpcran dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat .

mencgakkan hukum serta memberikan perlindungan. pcngayoman, dan pclayanan

Page 37: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

25

kepada masyarakat agar icrciptanya keamanan dalam negeri dalam hal ini

keamanan pada saal pemilihan umum Icgislalirhcrlangsung.'

Tugas kepolisian dalam penyelcsaian lindak pidana pemilu terlihal sejak

l imhii i mendapat laporan dari liawaslu atau Panwaslu Provinsi, atau Panwaslu

Kabupaten/Kota yang dianggapnya suatu tindak pidana pemilu. Apabila

pelanggaran itu lidak benar adanya . maka Bawaslu, Pawaslii Kabupaten/Kola

tidak melimpahkan masalah ini kepada kejak.saan.

Kepolisian Rcpublik Indonesia mempunyai tugas dalam menangani tindak

pidana pemilihan umum legislalifyakni :

(1) Melakukan pengamanan pada seliap tahapan pelaksanaan pemilihan umum

agar dapat berjalan dengan aman dan lancar;

(2) Melakukan penyidikan terhadap lindak pemilu yang dilaporkan kepada polri

melalui Bawaslu atau Panwaslu Kabupaten/kola.

(3) Melakukan tugas lain memiriil aturan perundang undangan yang berlaku.

Dalajn sistem peradilan pidana Indonesia lugas ulama d:ui polisi scbagai

penyidik. Adapun kegialan yttng dilakukannya adalah kegialan untuk melakukan

penyeiidikan dan penyidikan. Kepiilisian niLTupakan lembaga yang pertama kali

harus dilakn dalam proses peradilan pidana ipiruii gerhang sistem peradilan

pidana) karena mempunyai wewenang untuk melakukan scrangkaian kegialan

rrailai dari pcn)clidikaii. pern.idikan sampai ditemukannya lindak pidana yang

telah dilakukan.

Page 38: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

26

Didalam penyelcsaian lindak pidana pemilu. sebenamya tiigas polisi sudali

eukiip membanlu karena perkara perkara yang dilerimanya siidali merupakan

hasil penyaringan dari Panitia Pengawas Pemilu. Panwaslu .sendiri yang

menycrahkan kasus-kasus yang mcnurutnya mcmang sudali ada bukti awal

terjadinya tindak pidana pemilu. Kendati polisi modem menjadi bagian dari

blrukrasi itu sendiri, dan karena tugas dan wewenang serta hal yang akan

dilakukannya telah dirumuskan olch proscdur hukum yang rinci, namum pada

waklu yang sama telah dihadapkan kepada kebutuhan untuk mengambil keputusan

diin melakukan tindakiui yang bersifat spontan.

Disinilah akan tampak belapa polisi terombang-ambing oleh dua tuntutan,

yaitu di satu pihak diikat oleh proscdur formal, sedangkan dipihak lain untuk

bergerak bebas .sehingga dapat meiaksanakan tugas memelihara ketertiban dengan

lebih baik. Pada waktu bergerak ditcngah-tengah masyarakat . polisi harus

memberikan penafsirannya sendiri terhadap ketentuan-ketcntuan yang ada

sehingga dapat dipakai dalam praktik. Untuk menghadapi kusus-kusus tindak

pidana pemilu . polisi juga melakukan persiapan antara lain dengan membenluk

petiyidik khusus. l iin penyidik khusus tindak pidana pemilu dibentuk sebelum

pelaksanaan pemilu dan dibckali dengan pemahaman undang-undang pcmilu yang

harus dijadikan acuan untuk memberkas perkara tindak pidana pemilu.^

.3. Kejaksaan Kepi ihl ik Indonesia

Selain tugas dan wewenang dari liawaslu. Panwaslu dan kepolisian

sdanjutnya kita nicninjau Iuga.s dan wewenang dari kejaksaan sebagai suatu

"Topo Santoso. Op.Cil..b\m. 106.

Page 39: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

instansi yang ikut bcrpcran apabila tcrbukli adanya lindak pidana pcmilu.

Berdasarkan ketenluan dalam Kilah Undang-Undang Hukum Acara Pidana dan

Undang-Undang Kejaksaan dikailkan dengan Undang-Undang Pemilu, maka

pcranan kejaksaan dalam menyelesaikan tindak pidana pemilu adalah melakukan

pcnuntutan ke pengadilan.^-*

Adapun tugas dan wewenang kejaksaan dibagian pidana yakni :

(1) Melakukan penunliitan;

(2) Meiaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekualan hukum tetap;

(3) Melakukiui pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat ,

putusan pidana pengawasan , dan putusan lepas bersyarat;

(4) Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertenlu berdasarkan Undang -

Undang;

(5) Melcngkapi berkas perkara tertenlu berdasarkan dan unluk itu dapat

melakukan pemcriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang

dalam pclaksanaarinya dikoordinasikan dengan penyidik,

Di kejaksaan adalah inslitusi yang dapal menentukan apakah kasus itu dapal

dilanjutkan ke pengadilan alau lidak sesuai dengan alat bukti yang sab dengan

aturati hukum aeara pidaiia, Dari segi politik hukum , sejak didalam K l l l l l ' , para

pembuat Undang-Undang telah inelihat adanya sejuriilah perbuatan yang

-'Mr./.,him. 107,

Page 40: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

28

berkailan dcngan pemilihan Limum yang berbahaya bagi pencapaian tujuan

pemilihan sehingga harus dilarang dan dianeam dengan pidana.*'' T untutan yang

diberikan kepada pelaku lindak pidana pemilu sesuai dcngan pelanggaran yang

mengandung unsur lindak pidana yang dilakukan , karena pada hakckalnya tindak

pemilu kelihatannya kecil tctapi pengaruhnya yang besar.

4. Sentra Penegakan Hukum Terpadu ( Sentra Gakkumdu )

Dalam Undang Undang Nomor 8 Tahun 2012 lenlang Pemilu Legislatif

Anggota DPR, DPD,dan DPRD dijelaskan terkait adanya pelanggaran pidana

dalam Pemilu. Pidana dalam pemilu yang lermasuk dalam kategori lex specialis

tersebut, menjelaskan lenlang penanganan pelanggaran Pemilu yang dilaksanakan

oleh tiga pihak yailu. Bawaslu, Kepolisian, dan Kejaksaan.

Sebagai benluk leknis dari aturan lerscbut, maka dibentuklah Sentra

Penanganan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu) yang merupakan forum tiga

lembaga negara yaitu Bawaslu Rcpublik Indonesia, Kepolisian Republik

Indonesia, dan Kejaksaan Negeri Indonesia dalam rangka menyamakan

pemahaman dan pola penanganan lindak pidana Pemilu sesuai dengan amat dalam

Pasal 267 ayat (1) Undang Undang Nomor 8 Tahun 2012. Bcrda.sarkan ayat

selanjiUnya, dari Undang Undang yang sama dinyatakan, ketciUuuii lebih lanjut

mengenai Sentra Gakkumdu ini dialur berdasarkan kescpakatan bersama antara

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jaksa Agung Republik Indonesia,

dan Ketua Bawaslu Republik Indonesia.

'Hhid.h\m. 111

Page 41: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

29

Berdasarkan dasar lersebul maka dihiiat nota kesepaliaman untuk

membenluk sentra penegakan hukum terpadu. dengan lanjutan baliwa sentra

gakkunulu merupakan kchiiluhan unluk menangani tindak pidana pemilihan

umum. Karena perlu dipcrhatikan dalam lindak pidana Pemilu ialah adanya

batasan waktii, di mana upaya pengusutan juga memiliki pengaruh terhadap

proses penanganan pelanggaran Pemilu, sehingga Sentra Gakkumdu merupakan

salah salu solusi utama dalam penegakan hukum khususnya dalam tindak pidana

Pemilu.

D. Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pemilukada

Adapun rumusan tindak pidana pemilukada yang lerdapat dalam UU No. 32

l ahun 2004 Jo UU No. 12 T ahun 200K T entang Pemerintahan Daerah, antara lain:

I . Sebelum Pemilukada

Pasal 115 menyatakan:

(1) Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar

mengenai diri sendiri atau orang lain tentang suatu hal yang dipcrlukan

untuk pengisian daliar pemilih, dianeam dengan pidana penjara paling

singkat 3 (liga) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan denda paling

sedikil Rp 3.000.000.- (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp 12.000.000.-

(dua belas juta rupiah)

(2) Seliap orang yang dengan sengaja menyebabkan orang lain kcliilangan hak

pilihnya dan orang yang kehilangan liak pilihnya lersebiii mengadiikan

dianeam pidana penjara paling singkat 12 (dua belas) bulan dan paling lama

24 (dua puluh empat) hulan dan denda paling sedikil Rp 12.000.000.- (dua

Page 42: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

30

belas jula rupiah) clan paling banyak Rp 24.000,()()().- (dua puluh empat juta

rupiah)

(3) Setiap orang yang dengan sengaja mcmal.sukan sural mcmiriil .suatu aturan

dalam undang-undang ini dipcrlukan untuk menjalanakan suatu pcrbualan

dengan maksud untuk digunakan sendiri atau orang lain sebagai seolah-olah

surat sah atau tidak dipalsukan, diancain dengan pidana penjara paling

singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua)

bulan dan denda paling sedikit Rp 36.000.000.- (tiga puluh enam juta

rupiah) dan paling banyak Rp 72.000.000.- (tujuh puluh dua jula rupiah)

(4) Seliap orang yang dengan sengaja dan mengetahui bahwa surat sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) adalah tidak sah atau dipalsukan. mcnggunakan,

atau mcnyuruh orang lain mcnggunakan sebagai sural yang sah, dianeam

dengan pidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling

lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikil Rp 36.000.000,-

(tiga puluh enam juta rupiah) dan paling banyak Rp 72.000.000.- (tujuh

puluh dua juta rupiiih)

(5) Setiap orang yang dengan kekcrasan atau dcngan ancaman kekua.saan yang

ada padanya saal pendaftaran pemilih menghalang-halangi .seseorang unluk

terdaflar sebagai pemilih dalam I'emilihan Kepala Daerah memirul undang-

undang ini, dianeam dengan pidana penjara paling singkat 12 (dua belas)

bulan dan paling lama 36 (liga puluh enam) bulan dan denda paling sedikit

Rp 12.000.000,- (dua belas juta rupiah) dan paling banyak Rp 36.000.000,-

(tiga piiiiih enam juta rupiali

Page 43: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

31

(6) Seliap orang yang dengan scngaja memberikan kelerangan yang lidak benar alau

menggiiiiakan sural palsu seoiah-olah sebagai sural yang sail tcntang suatu hal yang

dipcrlukan bagi [x:rsyarai,[ii un tuk jiicnjadi pasangan calon Kepala Daerah/Wakil

Kepala Daerah, dianeam dengan pidana penjara paling singkal 36 (tiga pulu enatn)

bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikil Rp

36.000.000,- (tiga puluh enam juta rupiah) dan paling banyak Rp 72,000,000.-

(lujuh puluh dua juta rupiah)

(7) Sctiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan tidak benar atau

mcnggunakan idenlitas diri palsu untuk mendukung bakal pasangan calon

perseorangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 59, dianeam dengan pidana penjara paling singkat 12

(dua belas) bulan dan paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan dan denda

minimal Rp 12.000.000.- (dua belas juta rupiah) dan paling banyak Rp

36.000.000,- (tiga puluh enam juta rupiah)

(8) Anggota PPS, anggota PPK, anggota KPU kabupaten/kota, dan anggola

KPU provinsi yang dcngan sengaja memalsukan daftar dukungan terhadap

calon perseorangan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini , dianean

denga pidana penjara paling singkat 36 (liga puluh enam) bulan dan paling

lama 72 (tujtih puluh dua) bulan dan denda paling .sedikil Rp 36.000.000,-

(tiga puluh enam juta rupiah) dan paling banyak Rp 72.000.000,- (tujuh

puluh dua juta rupiah)

(9 ) .Anggota PPS. anggola PPK, anggota KPU kabiipaicn/koia. dan anggota

KPU provinsi yang dengan sengaja lidak rnclakiikan veriUkasi dan

rekapilulasi terhadap calon perseorangan sebagaimana dialur dalam undang-

Page 44: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

32

undang ini . dianeam donga pidana penjara paling singkal 36 (liga puluh

enam) hulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda paling

sedikit Kp 16.000.000,- (tiga puluh enam jula rupiah) dan pling banyak Rp

72.000.000,- (tujuh puluh dua jula)."

2. Tahap Masa Kampanye Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Pasal 116 menyatakan:

(1) Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kampanye di luar jadwal

waktu yang telah ditetapkan oleh KPUD unluk masing-masing pasangan

calon, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2), dianeam dengan

pidana penjara paling singkat 15 (lima belas) hari atau paling lama 30 (tiga

puluh) bulan dan/alau denda paling sedikil Rp 100.000,- (seralus ribu

rupiah) atau paling banyak Rp. 1.000.000,- (satu jula rupiah)

(2) Setiap orang yang dengan sengaja melanggar kctcntuan larangan pciak.sanaan

kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 hurufa, huriil' b, huruf c, liurul"

d. hiirut'c dan huruf f, dianeam dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan

atau paling lama IX (dclapan belas) bulan dan/alau denda paling sedikit Kp

61)0.000,- (enam ratus ribu rupiah) alau paling banyak Kp 6.000.000,- (enam jula

rupiah)

(3) Sctiap orang yang dengan sengaja melanggar kctcntuan larangan

pelaksanaan kampanye Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 huruf g, huruf h, luiri if i , dan li i iruf j

dan Pasal 78 huruf g, huruf I , huruf j , dan Pa.sal 79 ayat (11, ayal (3) dan ayal

(4). dianeam dengan pidana penjara paling singkal I (satn) hulan dan paling

Page 45: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

laniii 6 (enam) bulan dan/atau denda tninimal Rp 100.1)01),- (seralii.s ribu

rupiah) atau paling banyak Rp. t.000.000,- (salu jula rupiah)

(4) Setiap pejabal negara. pejabal struklural dan lungsional dalam jabatan

negeri dan kepala desa yang dengan sengaja melanggar kelentuan

sebagaimana dimaksud dalam Fasal 83. dianeam dengan pidana penjara

paling singkat l(salu) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda

minimal Rp 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp

6.000.000,- (enam juta rupiah)

(5) Setiap orang yang dengan sengaja mengacaukan. menghalangi, atau

mengganggu jalannya kampanye, dianeam dengan pidana penjara paling

singkat 1 (satu) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda

minimal Rp 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp

6.000.000,- (enam juta rupiah)

(6) Setiap orang yang memberi atau menerima dana kampanye melebihi batas

yang ditenlukan sebagaimiuia dimaksud dalam Pasal 83 ayat (3), dianeam

dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) bulan atau paling lama 24

(dua puluh empat) bulan dan/alau denda paling sedikil Rp 2.000.000,- (dua

juta rupiah) atau paling banyak Rp 1.000.000.000,- (satu miliyar rupiah)

(7) Setiap orang yang dengan sengaja menerima alau memberi dana kampanye

dari atau kepada pihak-pihak yang dilarang sebagaimana dimaksud dalam

I'a.sal 85 ayat ( I ) , dan/alaii tidak memenuhi kewajiban sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 85 ayal (2), dianeam dengan pidana penjara paling

singkat 4 (empat) bulan ataii paling lama 24 (dua puluh empat) bulan

Page 46: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

34

dan/at;tti denda paling sedikil Rp 21)0.1)00.0(10,- (diia ratiis jiila rupiah) atau

paling banyak Rp 1.000,000,000.- (satu iiiilyur rupiah)

(S) Seliap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang lidak Ircnar dalam

laporan dana kampanye sebagaimana diwajihkan oleh undang-undang ini. dianeam

dcngan pidana penjara paling singkat 2 (dua) bulan dan paling lama 12 (dua belas)

bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) atau paling

banyak Rp 10.000.000,- (scpuluh jula rupiah)

3. Saat Pemilukada : Tahap Pemungutan dan Pcrhitungan Suara

Pasal 117 menyatakan:

(1) Setiap orang yang dengan sengaja mcnggunakan kekerasan atau ancaman

kekerasan dan menghalang-halangi seseorang yang akan melakukan haknya

untuk memilih, dipidana dengan pidana penjara paling singkal 2 (dua) bulan

dan paling lama 12 (dua helas) bulan dan/atau denda paling sedikil Rp

1.000.000.- (satu juta rupiah) alau paling h;uiyak Rp 10.000.000.- (sepuluh

juta rupUih)

(2) Setiap orang yang dengan sengaja memberi atau menjanjikan uang atau

matcri lainnya kepada seseorang supaya tidak mcnggunakan hak pilihnya,

atau mcmilih pasangan calon tertenlu, alau mcnggUHLikan hak pilihnya

dengan cara tertenlu s ehingga surat suaranya menjadi lidak sah, dianeam

dcngan pidana penjara paling singkat 2 (dua) bulan dan paling lama 12 (dua

belas) hulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah)

atau paling banyak Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)

(3) Seliap orang yang pada waktu pemungutan suara dengan sengaja mengakn

dirinya scbagai orang lain unluk mcnggunakan hak pi l ih , dianeam dengan

Page 47: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

35

pidana penjara paling singkat 15 (lima belas) hari dan paling lama 60 (enam

puluh) hari dan/ataii denda paling sedikil Rp 100,000.- (seratiis ribu rupiah)

dan paling banyak Rp 1.000.000,- (salu juta rupiali)

(4) Seliap orang yang pada waktu pemungutan suara dengan sengaja

memberikan suaranya lebih dari satu kali atau lebih TPS, dianeam dengan

pidana penjara paling singkat I (satu) bulan dan paling lama 4 (empat) bulan

dan/atau denda paling sedikil Rp 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) dan

paling banyak Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah)

(5) Setiap orang yang dengan scngaja menggagalkan pemiingutaan suara,

dianeam dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling

lama 3 (tiga) tahun dan/atau denda paling singkat Rp 1.000,000,- (satu juta

rupiah) dan paling banyak Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah)

(6) Seorang majikan atau atasan yang tidak memberikan kesempatan kepada seorang

pekerja untuk memberikan suaranya, kecuali dengan alasan bahwa pekerjaan

tersebut tidak bisa ditinggalkan, dianeam dcngan pidana penjara paling singkat 2

(dua) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp

1.000.000,- (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp 10.000.000,- (sepuluh juta

rupiah)

(7) Seliap orang yang dengan sengaja pada waklu pemungutan suara

mendariipingi seorang pemilih selain yang diatur sebagaimana dimaksud

dalam P:isal 80 ayal ( I ) , dianeam dengan pidana penjara paling singkat 2

(dua) bulan dan paling banyak 12 (dua belas) bulan dan/atau denda paling

sedikil Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan paling banyak Kp. 10.000.000.-

(scpuluh juta rupiali)

Page 48: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

(8) Setiap orang yang bertugas Tnetnbanlu peniilili sebagaimana yang dimaksud

dalam Pasal 89 ayal (2) dcngan sengaja memberi tab uk an pilihan si pemilili

kepada orang lain, diancain dengan pidana penjara paling singkal 2 (dua)

hulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan/atau denda paling sedikil Rp

1.000.000,- (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp 10.000.000,- (sepuluh

juta rupiah)

Pasal 118 menyatakan:

(1) Setiap orang yang dengan scngaja melakukan perbuatan yang menyebabkan

suara seorang pemilih menjadi tidak bcrharga atau meyebabkan pasangan

calon tertenlu mendapal tambalian suara alau perolehan suara suaranya

berkurang, dianeam dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) bulan dan

paling lama I (satu) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,-

(satu juta rupiah) dan paling banyak Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)

(2) Setiap orang yang dengan sengaja merusak atau alau mcnghilangkan ha.sil

pemungutan suara yang sudah disegel, dianeam dengan pidana penjara

paling singkal 4 (empat) bulan atau paling lama 2 (dua) tahun dan/alau

denda paling sedikit Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan paling banyak Rp

20,000.000,- (dua puluh juta rupiah)

(3) Setiap orang yang karena kelalaiannya menyebabkan rusak alau hilangnya

hasil pemungutan suara yang sudah disegel, dianeam dengan pidana penjara

paling singkat 15 (lima belas) hari dan paling lama 2 (dua) bulan dan/atau

denda paling sedikit Rp 100.000,- (scratus ribu rupiah) dun paling banyak

Rp 1.000.000,- (satu jula rupiah)

Page 49: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

(4) Seliap orang yang dengan sengaja mengubah hasil perhilungan suara

dan/atau berila acara dan serlinkat hasil pcrhitungan suara. dianeam dengan

pidana penjara paling singkal 6 (enam) bulan dan paling lama .3 (tiga) tahun

dan/atau denda paling sedikil Rp 100.000,- (seralus ribu rupiah) dan paling

banyak Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah)

Pasal 119 menyatakan :

"Jika tindak pidana dilakukan dcngan sengaja oleh penyelenggara alau

pasangan calon. ancaman pidananya 1/3 (sepertiga) dari pidana yang dialur

dalam Pasal 115, 116, 117. dan 119".

4. Sesudah Pcmilukada

Penetapan pasangan calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah terpilih,

pengesahan, dan pclanlikan, Sctelah selesai tahap lerscbut diharapkan Kepala

Daerah dan atau/Wakil Kepala Daerah dapat melakukan tugas dan wewenang

serta kewajibannya sebagai Kepala Daerah dan atau/Wakil Kepala Daerah. Dalam

masa jabatannya lidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang, yaitu :

Pasal 30 menyatakan:

(1) Kepala Daerah dan/alau Wakil Kepala Daerah diberhentikan semenlara oleh

Presiden tanpa melalui usulan DPRD apabila dinyatakan melakukan tindak

pidana kejahatan yang dianeam dengan pidana penjara paling singkat 5

(lima) tahun atau lebih berdasarkan putusan pengadilan,

(2) Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah diberhentikan olch I'residen

lanpa melalui u.sulan DPRD apabila terbukti melakukantindak pidana

Page 50: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

38

sebagaimana dimaksud pada ayat ( I ) berdasarkan piiliisan pengadilan yang

telah memperoleh kekualan hukum tetap.

I'asai 31 menyatakan:

{ ] ) Kepala Daerah dan/alau wakil Kepala Daerah diberhentikan semenlara oleh

Presiden tanpa melalui usulan DPRD karena didakwa melakukan tindak

pidana korupsi. tindak pidana lerorisme, makar, dan/atau tindak pidana

terhadap keamanan negara.

(2) Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah diberhentikan oleh Presiden

tanpa melalui usulan DPRD karena terbukti melakukan makar dan/alau

perbuatan lain yang dapal memecah belah Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang dinyatakan dengan putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekualan hukum tetap.

Page 51: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak
Page 52: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

HAK III

I ' E M I I A H A S A N

A. Tugas Kepolisian (lalam Mencegah dan Menindak I'elaku Tindak I'idana

i'emilihan llmum Kepala Daerah di Kabupaten O K U Timur

Pengamanan pemilihan umum difungsikan pihak kepolisian sebab

kepolisian menjadi subjek yang masuk dalam pusaran agenda poli l ik itu sendiri.

Pemilihan umum yang bebas, jujur dan adil jelas mempakan indikator negara

demokratis yang dewasa. Oleh karenanya, untuk menjamin kebebasan, kejujuran,

dan kcadilan tersebut dipcrlukan perangkat adminislrasi dan hukum yang dapat

menjamin keamanan setiap tahapan proses pemilihan umum. Salah satunya adalah

peran kepolisian dalam menjamin keamanan dan menindak pelanggaran yang

berunsur pidana sesuai undang-undang.**

[)i Negara demokratis maju sckalipun, pemilihan umum bukanlah proses

yang dapat bebas seratus persen dari perma.salahan, penyimpangan, hingga yang

memiliki unsur pidana. Mengenai kepolisian diatur dalam Undang - Undang

Nomor 2 Tahun 2002, Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat

negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat ,

menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pcngayoman dan pclayanan

kepada masyarakat agar Icrciplanya keamanan dalam negeri dalam hal ini

keamanan pada saat pemilihan umum legislatif bcrlangsung.

Topo Sanloso. Tindak I'idana Pemilu. Sinar Grafika, Jakarla. 2006. him. 11.

39

Page 53: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

40

Dalam pcnyelenggaraan i'emilukada Kabupalcn OKU T imur, sesuai dengan

Pedoman Penyidikan T indak Pidana I'emilu yang dikdiiarkaii oleh Badan Iteserse

Kriminal Mabes I 'olr i . Polri mempunyai tugas sebagai berikul:*''

1. Melakukan pengamanan pada setiap tahapan pelaksanaan Pemilukada, agar

penyelenggaraan Pemilukada dapat berjalan dcngan aman dan lancar,

2. Melakukan penyidikan terhadap Tindak Pidana Pemilukada yang dilaporkan

kepada i 'olr i melalui Bawasiu/i'anwaslu Propinsi/Panwasiu

Kabupaten/Kota.

3. Melakukan lugas lain menurut kelentuan pcrundang-undangan yang berlaku

antara lain melakukan luga.s pclayanan, seperti pclayanan penerimaan

pemberitahuan kegialan kampanye atau pemberian izin kepada peserta

Pemilu.

Tugas kepolisian dalam penyelcsaian lindak pidana pemilu terlibat sejak

limbii! mendapal laporan dari Bawaslu atau Panwaslu Provinsi, atau Panwaslu

Kabupalen/Kola yang dianggapnya sualu tindak pidana pcmilu. Apabila

pelanggaran ilu lidak benar adanya, maka Bawaslu, Pawaslu Kabupaten/Kota

tidak melimpahkan masalah ini kepada kejaksaan.

Dalam sistem peradilan pidana Indonesia tugas utama dari polisi sebagai

penyelidik dan penyidik. Adapun kcgiataii yang dilakukannya adalah kegialan

unluk melakukan penyeiidikan tiau penyidikan. Kepolisian merupakan lembaga

yang pertama kali harus dilalui dalam proses peradilan pidana (pintu gerbang

'"Wirjono Prodjixtikoro. Asa-Asas Hukum Pidami di Indonesia. P f. Refika Aditama, 2003, [Janiiung.hlm. 7.),

Page 54: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

sistem pcnKiiUin pidana) karena mempunyai wewenang iinliik melakukan

scrangkaian kegialan mulai dari penyeiidikan, penyidikan sampai ditemukannya

tindak pidana yang icluh dilakukan.

Didalam penyelesaian tindak pidana pemilu, sebenamya tugas polisi sudah

cukup membantu karena perkara-perkara yang ditenmanya sudah merupakan

liasil penyaringan dari Panitia Pengawas Pemilu. I'anwaslu sendiri yang

menycrahkan kasus-kasus yang menumtnya memang sudah ada bukti awal

terjadinya tindak pidana pemilu. Kendati polisi modern menjadi bagian dari

birokrasi itu sendiri, dan karena lugas dan wewenang serta hal yang £ikan

dilakukannya Iciah dirumuskan oleh proscdur hukum yang rinci, namum pada

waktu yang sama telah dihadapkan kepada kebutuhan untuk mengambil keputusan

dan melakukan tindakan yang bersifat spontan.

Maka timbui dua tuntutan. yaitu di salu pihak diikat oleh proscdur formal,

sedangkan dipihak lain untuk bergerak bebas sehingga dapat melaks;uiakan tugas

memelihara ketertiban dengan lebih baik. Pada waktu bergerak diiengah-iengah

masyarakat , polisi harus memberikan penafsirannya sendiri terhadap ketentuan-

ketenluan yang ada .sehingga dapat dipakai dalam praktik. Untuk mengliadapi

kasus-kasus tindak pidana pemilu , polisi juga melakukan persiapan antara lain

dcngan membenluk penyidik khusus. T i m penyidik khusus tindak pidana pemilu

dibentuk sebelum pelaksanaan pemilu dan dibekali dengan pemahaman undang-

undang pemilu yang harus dijadikan acuan unluk nicjnbcrkas perkara lindak

pidana pemilu.

Page 55: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

42

Jika bcnar-benar terjadi pelanggaran maka Panwaslu Kabupaten OKU

Timur akan menanggiilangi tindak pidana Pcmilu melalui kehijakan

penanggulangan pidana yang tcrdiri atas upaya penal dan upaya non penal. Upaya

yang dilakukan secara penal alau yang bersifat "represive" lebih menilikberalkan

pada pemberantasan/penumpasan/penindasan setelah terjadinya tindak pidana

yang pada hakikatnya merupakan bagian dari usaha penegakan hukum. Dimana

prosesnya diawali dari proses pelaporan tindak pidana Pemilu Uegislalil" yang

diatur oleh Pasal 249 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 fentang Pemilihan

Umum Anggola DPR, DPD, dan DPRD yang dapat dilaporkan oleh:**

a. Warga Negara Indonesia yang mempunyai hak pilih;

b. Pemanlau Pemilihan Umum;

c. Peserta Pemilihan Umum;

Laporan tersebut disampaikan paling lama 7 (tujuh) hari dan memuat:

a. Nama dan alamat pelapor;

b. Pihak teriapor;

c. Waktu dan tempat kejadian perkara;dan

d. Uraian kejadian.

Kemudian setelah dikaji dan terbukti kebenarannya, maka I'anitia Pcngawas

Pemilihan Umum wajib menindaklanjuti laporan tersebut paling lama 3 (liga) hari

setelah laporan diterima. Apabila masih dibutuhkan keterangan tambahan dari

pelapor maka PaTiila Pengawas Pemilihan Umum dapat memperpanjang waktu

-'' Sctio W. Soenicri, [>idik Supriyanto.Topo SLintoso, I'enanganan Pelunggunin Pemilu.

Kcmilraan Bagi Peinbanian Tata Pemerinlahan, Jakarta, 2011. hlni. 2.5.

Page 56: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

43

selama 5 (lima) hari sejak laporan dilerima. lerhadap laporan yang diterima,

berdasarkan Pasal 250 Undang-Undang Nomor 8 T ahun 2012, maka laporan

pelanggaran Pemilihan Umum tersebut dikualilikasi menjadi:*"

a. Pelanggaran kode etik penyelenggaraan Pemilihan Umum yang akan dlteruskan

oleh Bawaslu kepada Uewan Kehormatan Pcnyelenggaraan Pemilihan Umum;

b. Pelanggaran administratif I'emilihan Umum dlteruskan kepada KPU, KPU

Porvinsi, atau KPU Kabupaten/Kota;

c. Sengketa Pemilihan Umum diselesaikan olch Bawaslu;dan

d. T indak pidana Pemilihan Umum dlteruskan kepada Kepolisian Negara Republik

Indonesia.

Laporan tcrscbut kemudian dikualifikasikan dan dilakukan proses

penyaringan laporan tindak pidana Pemilu oleh Sentra Penegakan Hukum

Terpadu (SENTRA G A K K U M D U ) yang dibenluk berdasarkan kesepakatan

dengan Kejaksaan dan Kepolisian Republik Indonesia. Proses ini diawali dengan

mempertemukan para pihak pelapor, pihak teriapor, dan para saksi-saksi lainnya

untuk berbicara dengan pikiran jernih, telapi tujuantiya bukan untuk melakukan

proses penyeiidikan ataupun penyidikan, melainkan untuk mencegah jangan

sampai icrjadi luduhan tcrscbut timbui karena adanya salah paham, salah

informasi, atau salah mcnarik kesimpulan. Artinya apabila terdapal bukti awal

yang memadai tentang terjadinya lindak pidana Pemilu maka Paima.slii segera

meneruskan kasus tersebut ke Kepolisian daiani kurun waklu 1x24 jam sejak

diputuskan oleh i'anwaslu Kabupaten O K U T imur bahwa kasus lersebul lermasuk

ke dalam (indak pidana I'emilu.

'-Uhid.Mm. 27

Page 57: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

44

Oleh Kepolisian akan melakukan proses penyeiidikan dan penyidikan untiik

mencniLikari apakah laporan lersebul dapal dilindakianjiili ke Kejaksaan atau

lidak. Dalam kunin waklu 14 (empat belas) hari hingga berkas kasus tcrscbut

dapat dikirimkan ke Kejaksaan. Apabila Kejaksaan menanggapi berkas lersebut

belum lengkap, maka dalam kunin waktu 3 (tiga) hari Kejaksaan dapat

mengembalikan berkas lersebut kepada Kepolisian. Dalam kurun waklu 3 (tiga)

hari, berkas yang telah diperbaiki harus dikirimkan kembali kepada Kejaksaan.

Kejaksaan akan mcnindaklanjuti berkas tersebut dalam hal pembuatan tuntutan

hukum beserta ancaman pidana dalam kurun waklii 5 (lima) hari untuk

dilimpahkan ke Pengadilan. Pengadilan Negeri yang merupakan satu-satunya

lembaga yang mempunyai wewenang untuk menyelesaikan tidak pidana tersebut.

Oleh karena itu, agar penyelesaian sengketa pemilihan umum kepala daerah

bisa berjalan dengan elektif dan berkualitas, maka ada tiga tahapan pemilihan

umum kepala daerah yang harus diatur dan dilaksanakan secara komprehensit"dan

tuntas. l ahapan tcrscbut adalah:*^

1. Tahap I : penyelesaian sengketa yang berkaitan dcngan administrasi

premilukada harus sudah diselesaikiin secara tuntas oleh K i ' U D dan bawaslu

sebelum dimiilainya masa kampanye pasangan calon dalam pemilihan umum

kepala daerah.

2. iahap I I : penyelesaian lindak pidana pemilihan uniiini kepala daerah

harusdiselesaikan secara ucpat oleh aparal hukum icrkait sebelum masa

-"'Muhammad Kusnardi. I'cmilihiin Umum dan Konsiiiusi KcpiiNiklndonesia. Ghalia Indonesia, Jakarta, 1982. hliii. 43

Page 58: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

pcnghilungiin suara bcrlangsung alau paling lambal schcluni ditclapkannya

pcmenang pemilihan umum kepala daerah.

3. Tahap I I I : penyelesaian sengketa hasil pemilihan umum kepala daerah yang

terkait dengan penghitungan hasil suara harus diselesaikan secara efektif dan

cepat, .sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap stabilitas

pemerintahan daerah. Dengan pengaturan yang jelas, komprehensif dan

diselesaikan dengan cepat, maka sebetulnya secara konseptual praklis,

penyelesaian sengketa hasil pemilihan umum kepala daerah di M K bisa

berjalan lebih efektif karena hanya fokus pada masalah apakah penghitungan

suara pemilihan umiim kepala daerah tersebut sudah benar atau belum.

Berda,sarkan Pasal 26 hurufa Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1999 dan

ketenluan hukum acara pidana sebagaimana dialur dalam Undang-Undang Nomor

8 Tahun 1981. tugas dan wewenang Polisi berkaitan dengan laporan tindak pidna

pemilu adalah menyelesaikan laporan tindak pidana pemilu yang terjadi dengan

melakukan penyeiidikan dan penyidikan. Uasildari lugas ini akan menentukan

apakah laporantindak pidana pemilu itu dapal ditindaklanjuli ke Kejaksaan alau

tidak.

Dalam sistem peradilan pidana Indonesia tugas utama dari i 'olisi adalah

sebagai penyidik. Adapun kegialan yang dilakukan adalah kegialan untuk

melakukan penyeiidikan dan penyidikan. Penyeiidikan diartikansebagai

scrangkaian tindakan unluk mencari dan menemukan sualu peristiwa yang

diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapal alau tidaknya dilakukan

penyidikan, sementara penyidikan diartikan scrangkaian tindakan penyidik untuk

Page 59: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

46

mencari serta mengumpulkan bukli yang dengan bukli itu membual terang lindak

pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.

Pada sistem peradilan pidana, Polisi bersifat penindakan atau represif seperti

melakukan langkah-langkah tertentu berupa tindakan penyeiidikan, penyidikan,

penangkapan, penahanan dan sebagainya. Tindakan ini dalam sistem

peradilanpidana dimaksudkan untuk menyelesaikan dengan efektif tiap-tiap

perkara yang masuk di Kepolisian. Menurul hukum, polisi juga bcrwenang

mengadakan penghentian penyidikan serta mengadakan tindakan lain menurut

hukum.

Didalam penyelesaian tindak pidana pemilu, sebenamya tugas polisi sudah

cukup terbantu karena perkara-perkara yang dilerimanya sudah merupakan hasil

penyaringan dari Panwaslu, Panwaslu sendiri hanya menycrahkan kasus-kasus

yang menumtnya mcmang sudah cukup bukti awal terjadinya lindak pidana

pemilu.Kendati polisi modem menjadi bagian dari birokrasi itu sendiri, dan

karena tugas dan wewenang serta hal yang akan dilakukannya telah dirumuskan

oleh prosedur hukum yang rinci, namum pada waktu yang sama telah dihadapkan

kepada kebutuhan untuk mmgambil keputusan dan melakukan tindakan yang

bersifat spontan.

Dalam kasus tindak pidana Pemilukada di Kabupaten OKU T imur, lerdapat

beberapa pelanggaran tindak pidana Pemilukada, yaitu:*" Yang pertama dilakukan

olch Pegawai Negeri Sipil. Pegawai Negeri sipil ini diduga melanggar Pasal 79

ayat ( I ) dan ayal (4) Undang-Undang 32 tahun 2004 menjehiskiui larangan

Hasil wawancara ilcngan K A S A T G A S III Gakkumdu Polres O K U fimur langgai 21 Maret 2016

Page 60: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

47

kelerlibatan unsur aparat negara diantaranya adalali pegawai negeri sipil baik

dalam jabalan slruktural maupun lungsional yang berbunyi dcmikian;

Ayat (1)

Dalam kampanye. dilarang melibatkan:

a. hakim pada semua peradilan.

b. pejabal B U M N / B U M D .

c. pejabal struklural dan lungsional dalam jabalan negera.

d. kepala desa.

Ayal (4)

Pasangan ealon dilarang melibatkan pegawai negeri sipil, anggola

Tentara Nasional Indonesia, dan anggota Kepolisian Negara Republik

Indonesia .sebagai peserta kampanye dan juru kampanye dalam pemilihan

kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Ketcrlibatan pegawai negeri sipil dalam pemilihan Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah baik langsung maupun tidak langsung lidak diperbolehkan,

hal ini dikarenakan ketcrlibatan pegawai negeri sipil dapat mcnggangu peroses

demokrasi, keberpihakan pegawai negeri sipil sebagai aparalur negara yang

mclayani masyarakat lanpa diskriminatif .sangat membahayakan kondisi politik

suatu daerah leinpal dimana pemilihan tcrscbut sedang berjalan. Mengingat

keberpihakan pegawai negeri sipil dapat mengganggu stabilitas roda

pemerinlahan. Oleii karena itu pegawai negeri sipil dianggap menjadi salah satu

komponen yang berpotensi melakukan tindak pidana pemilihan Kepala daerah.

Page 61: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

Sehingga dalam I'asal 80 11ndang-Undang Nomor 32 laluin 2004 Tenlang

Pemerintahan Daerah menyebulkan dcmikian :

Pejabal negara. pejabal slniktural dan lungsional dalam jabatan negeri dan

kepala desa dilarang membual keputusan dan/alau tindakan yang

menguiilungkan alau merugikah salah satu pa.sangan calon selama masa

kampanye.

Pa.siil 80 diatas merujuk pada sanksi pidana Pilkada yang lertuang dalam

pasal 1 If) ayat (4), yang berbunyi dcmikian:

Seliap pejabat negara, pejabal struklural dan lungsional dalam jabatan

negeri dan kepala desa yang sengaja melanggar ketenluan sebagaimana

ditnaksud dalam pasal 80 dianeam dengan pidana penjara paling singkat 1

(satu) bulanatati paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda puling sedikit

RpbOO.OOO atau paling banyak Rp 6.000.000.

Pada pelanggaran seianjutnya. ditemiikan kasus tindak pidana Pemilukada

yang dilakukan oleh Muazam Kepala Desa Uumai Mulya. Diduga melanggar

Pasal 116 ayat (3) Jo I'asal 79 ayal (1) huruf d Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 tenlang Pemerinlahan Daerah, yang unsur-unsur sebagai berikut:

Seliap orang

Dengan sengaja melanggar kelentuan larangan pelaksanaan kampanye

pemilihan Kepala Daerah melibatkan Kepala Desa.

Page 62: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

49

Adapun ancaman sanksi yang diberikan kepada lerdakwah ialah denda Rp.

2.000.000,- (Dua Juta Rupiah) dan pidana kurungan selama 3 Bulan. Dari laporan

terscbul, unluk perkara alas nama Muazam oleh Jaksa Penunlut Umum dinyatakan

iengkap{P-21).

B. Faktor-faktor yang Menghambat lugas Kepolisian dalam Mencegah

dan Menindak Pelaku Tindak Pidana Pemilihan Umum Kepala Daerah

di Kabupaten O K U Timur

Pemilukada yang berkualitas pada dasarnya dapat dilihat dari dua sisi yaitu

sisi proses dan sisi hasil dari pcmilu tersebut. Pemilukada dapat dikalakan

berkualitas dari sisi prosesnya apabila Pemilukada itu berlangsung secara

demokratis, aman. tcrtib dan lancar serta jujur dan adil. Sedangkan apabila dilihat

dari sisi hasilnya, pemilukada itu harus dapat menghasilkan wakil-wakil rakyat

yang mampu mcnsejahterkan rakyat serta mampu mewujudkan cila-cita nasional

sebagaimana tercantum dalam Pembukaan U U D Negara Republik Indonesia

Tahun 1994, yaitu: "Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah

darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan ikut meiaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan

kcmerdckaan. perdamaian abadi dan kcadilan sosial".*'

Ditinjau dari perspektif kondisi secara objektif faklual, maka polensi

pelanggaran dalam pemilukada dapat berlangsung secara intens dan cksplosif

karena faktor-faktor berikut:**

" Topo Sanlosi}. Op.Cii .him 20 " Djoko Prakoso. Tindak Pidana Pemilu, Sinar Harapan. Jakarta. 19[i7.hlm, 56

Page 63: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

50

1. Masyarakat Indnncsia masih Icrgolong un-educulcd dan iin-skill.

Dcngankondisi latar belakang ini maka mayoritas masyarakat kita masih

mudahiintuk dicksploitasi, dipcralat. dimanipulasi uiiiiik melakukan aneka

lindukpidana pemilu.

2. Mayoritas rakyat Indonesia, secara sosial ekonomi secara nasional.bangsa

kita hingga kin! masih Icrpuruk dalam herbagai krisis inulli dimensional.

Dengan kondisi ini maka mayoritas masyarakat kita akanmiidah terpancing

ataupun dimanipulasi dan dicksploitasi untuk melakukan herbagai tindak

pidana pemilu melalui praktek-praklek seperti money polilics. iming-iniing

imbalan dan sebagainya.

3. Kultur politik ma.syarakat kita masih lekal dan kental dengan budaya Pulron-

Clienl. dimana mereka dcngan sangat mengidolakan lokoh-tokohtertentu

secara membuta hanya berda.sarkan kedekatan dan pertimbangan emosional

belaka tanpa disertai rasionalitas yang proporsional dan objektif.

4. Masif-nya pcrilaku dan budaya aroganisme, parlisanisme. parsialisme, dan

subjektivisme dari para elit partai-partai politik kita kurang mcndidik rakyat.

Bahkan cendcrung sangat mcrugikan masyarakat.

.5. Masih limpiiiigEiya (besarnya gap) rasio yang proporsional anlara jumlah

aparatur pcucgak hukum. terutama jajaran I 'olri . dengan luas wilayah dan

kcpadalan jumlah penduduk masyarakat kita di seantcro nusanlara. sehingga

kegialan pcnccg;ilian. pctulclcksian. dan penindakan icrhadap para pelaku

tindak pidana pcmilu ;ikan suiil diminimalisasi.

Page 64: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

51

6. Adanya kcndala kclcrbatasan anggaran, fasilitas. mohilitas kerja sama jutnlah

personalia I'anwaslu di scniiia jcnjang tingkalan. Hal ini teriitamaakaii

dirasakan dalam operasionalisasi pengawasan di tingkal

kecamalaii.kula/'kabupaten scrla provinsi.

Dalam proses pelaksanaan Pcmilukada di Kabupaten O K U Timur masih

terdapal kekurangan-kckurangan seperti Kelerlibatan Pegawai Negeri Sipil dalam

memfasililasi salah satu calon anggota legislatif dan adanya pelanggaran tcntang

kampanye melibatkan Kepala Desa.

Berdasarkan hasil penelitian, selain hambatan-hambatan diatas lerdapat juga

hambalan yang menjadi kcndala untuk penanganan perkara Tindak Pidana

Pemilukada di Kabupaten OKU Timur adalah terlelak dari dalam diri personel

yang duduk dalam Sentra (iakkiimdu itu sendiri, yaitu:*'

1. Tingkat pemahaman yang masih kurang terhadap peraturan Pcrundang-

undangan yang mengatur tentang Pemilukada.

2. Kurangnya sosialisasi peraturan-peraturan pcrundang-undangan yang

berkaitan dengan pelaksanaan Pcmilukada.

3. Kurangnya koodinasi antara personel yang duduk dalam Sentra Gakkumdu.

Hasil wawancara dcngan K A S A T G A S III Gakkumdu I'olrcs G K t ) lintur langgal 21 Marel 2016

Page 65: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak
Page 66: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

BAB IV

P E N D T U P

Berdasarkan pcmaparan dan pembahasan dalam bab-bab terdahiilii. lelah

diperolch inlbrmasi mengenai tugas kepolisian dalam mencegali dan menindak

pelaku tindak pidana pemilihan umum kepala daerah di Kabupaten O K I I Timur.

maka dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak pelaku tindak pidana

pemilihan iinuitn kepala daerah di Kabupaten O K U T'iinur belum optimal.

I lal i l l ! dapal terlibat dari adanya pelanggaran yang Iclah memenuhi syarat

(I'-21). Namun dcmikian kcberadaan kepolisian sangat dipcrlukan dalam

menyelesaikan laporan lindak pidana pcmilu yang terjadi dengan

melakukan penyeiidikan dan penyidikan. Jika lidak adanya kebcrdaan

kepolisian, maka penanganan perkara Tindak Pidana I'emilukada lenlu

akan terhambat Masing-masing aparat penegak hiikiiin akan berjalan

sendiri-sendiri tanpa adanya koordinasi sehingga tentunya dikhawatirkan

laporan-laporan perkara Tindak Pidana Pemilukada tidak dapal

ditindaklanjuli seeara maksimal alau dengan kala lain akan banyak perkara

Tindak Pidana Pcmilukada yang lidak bisa diproses sampai ke tingkal

pengadilan.

2. l aklor-liiklor yang menghambat tugas Kepolisian dalam meneegah dan

menindak pelaku Tindak Pidana Pemilihan Uniimi Kepala Daerah di

Kabupaten OKU T imur pada dasarnya dapal dilihat dari dua sisi yailu sisi

52

Page 67: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

53

proses dan sisi liasil dari pcmilu tersebut, remilukada dapat dikalakan

berkualitas dari sisi prosesnya apabila Pemilukada ilu berlangsung secara

demokratis. aman. tcrtib dan laiiear serta jujur dan adil. Sedangkan apabila

dilihat dari sisi hasilnya. pemilukada ilu harus dapat menghasilkan waki l -

wakil rakyat yang mampu men.sejahterkiiii rakyat serta mampu

mewujudkan eila-eita nasional,

B . Saran

1. Perlunya pengkajian lebih spesifik lagi tenlang proscdur penanganan

lindak Pidana Pemilihan Kepala Daerah sesuai dengan dasar

penyelenggarannya yang termuat dalam Undang - Undang Nomor 8

Tahun 2012. Diharapkan penerapan hukum untuk kasus tindak pidana

pemilu liarus lebih mcngiitamakan pemberian cfek jerah agar pelaku tidak

akan mengulangi pcrbualannya lagi karena dapat kita liliat pada

praklcknya, pidana penjara masih sangal suiil dilerapkan yang ada

hanyalali hukuman pcrcobaan yang masih belum bisa dikalakan

memberikan elek jerah bagi pelaku.

2. Dalam penanganan perkara Tindak I'idana Pemilihan Kepala Daerah perlu

adanya sualu pcrsamaan pcrsepsi unluk memahami peraturan perundang-

undangan yang berlaku sehingga perbcdaan peuarsir;iii Icrhadap kclculuan

peraturan peruudang-uudangan yang berlaku dapat dihiiidarkaii. Serta

lebih ditingkatkaii koordinasi anlara unsur Pengawas Pcmilu. Kepolisian

Negara Republik Indonesia dan Kejaksaan yang duduk dalam Sentra

Penegakan l lukum Terpadu (Gakkumdu).

Page 68: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

D A F T A R P U S T A K A

A. Buku

DcdiMulyadi, Kehijakan Legislasi tentang Sanksi Pidana Pemilu Legislatif di Indonesia dalam Perspektif Indonesia. Gramata Publishing, Jakarta, 2012.

Djoko Prakoso. Tindak Pidana Pemilu. Sinar Harapan. Jakarta, 1987.

GafFar Janedjri. Politik Hukum Pemilu. Konstitusi Press, Jakarta, 2012.

H A W Widjaja. Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 20115.

Mardjono Reksodiputro, Sistem Peradilan Pidana (Peran Penegak Hukum Melawan Kejahatan) dalam Hak Asasi dalam Sistem Peradilan Pidana, Pusat Pclayanan Keadilan dan Pengabdian Hukum, Jakarta. 1994.

Mir iam Budiardjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008.

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitalif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002.

Muhammad Kusnardi. Pemilihan llmum dan Konstitusi Republik Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1982.

Ramlan Surbakti. Memahami Ilmu Politik, PT.Grasindo, Jakarta, 1992.

Samsul Wahidin, Hukum Pemerintahan Daerah Mengawasi Pemilihan Umum Kepala Daerah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2008.

Setio W, Soemeri, Didik Supriyanto, Topo Santoso. Penanganan Pelanggaran Pemilu, Kcmitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, Jakarla, 201! .

Syahrial Syarbaini.dkk. Sosiologi dan Politik, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002.

'l opo Santoso. Tindak Pidana Pemilu, Sinar Grafika, Jakarta, 2006.

Widodo Hkatjahjana. Konsep Hukum Pemilu Dasar dan Asas Hukum Yang Melandasi Penyelenggaraan Pemilu di Indonesia, Universitas Jember, Jember, 2011.

Wirjono Prodjodikoro. Asa-Asas Hukum Pidana di Indonesia. PT. Refika Aditama, Bandung, 2003.

Page 69: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

B. Pcrundang-undangan

- Amandemen Ketiga U U D N K R I 1945 yang disahkan pada tanggal 19 November 2001.

- Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD, Rcpublik Indonesia.

- PKPU Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Pedoman Teknis Kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

- U U No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.

- Putusan Mahkamah Konstitusi dalam perkara Nomor 5 /PUU-V/2007 perihal pengujian.

Page 70: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak
Page 71: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

I J N I V K K S I T A S M U H A M M A D I Y A H P A L F . M B A N G F A K U L T A S H U K U M

Lanipiran Prihal Kepada

Outline Skripsi Penulisan Skripsi Yth. Ketua Prodi Ilmu Hukum UMP D i Palembang

Assalamu'alaikum wr. wb.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Pada semester ganjil tahun kuliah 2015 - 2016 sudah menyelesaikan beban studi yang meliputi MPK, M K K , M K B , MPB,MBB(139SKS) .

Dengan ini mengajukan permohonan untuk Penulisan Skripsi denganjudul : T U G A S K E P O L I S I A N D A L A M M E N C E G A H D A N M E N I N D A K P E L A K U T I N D A K PIDANA P E M I L I H A N U M U M K E P A L A D A E R A H DI K A B U P A T E N O K U T I M U R

Demikianlah atas perkenan Bapak diucapkan terima kasih. Wassalam

Nama N I M Program Studi Program Kekhususan

FERI I R A W A N 502012127 I l m u Hukum Hukum Pidana

Pa lembang„^Oklober 2015

Pemohon,

Rekomendasi P.A. Ybs :

Page 72: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

U N I V E R S I T A S M l l l l A M M A D i V A H P A L E M B A N G F A K U L T A S H U K U M

RBKOMENDASl DAN PEMBIMBOMGAN SKRIPSI

Nama :FERI I R A W A N N I M : 502012127 Program Studi : Ilmu Hukum Program Kekhususan : Hukum Pidana Judul : T U G A S K E P O L I S I A N D A L A M M E N C E G A H DAN

M E N I N D A K P E L A K U T I N D A K PIDANA P E M I L I H A N U M U M K E P A L A D A E R A H DI K A B U P A T E N O K U T I M U R

I . Rekomendasi Ketua Prodi I lmu Hukum a. Rekomendasi :

b. Usui Pembimbing

Palembang. ^ Oktober 2015 Pit. Ketua Prodi Ilmu Hukum,

\s . Y A D I T / M U L Y A D I T A N Z I L I , S H . , M H .

I I . Penetapan Pembimbing Skripsi oleh Dekan

Palembang, ^ ^ k t o b e r 2 0 1 5

Page 73: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

1111)1)1 S K R I i ' S l I I I ( ; A S K K I ' O L I S I A N D A L A M M K N C l X i A I I D A N M E N I N D A K I ' E L A K L I I N D A K I'IDANA I ' E M I L I H A N U M U M K E I ' A L A D A E R A H Dl K A B U P A T E N O K U T I M U R

I ' H R M A S A I . A H A N : 1. Bagaimanakah Tugas Kepolisian dalam Mencegah dan Menindak Pelaku

rindak Pidana Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kabupalcn O K U Timur? 2. Apakah I'aktor-faktor yang Menghambat Tugas Kepolisian dalam Mencegah

dan Menindak Pelaku '['indak Pidana Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kabupaten O K U Timur?

BAB I : P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaal Penelilian E. Metode Penelilian F. Sistematika Penulisan

BAB 11 : T I N J A U A N PUSTAKA A. Pengerlian Pemilu dan Pemilukada B. Bentuk-bentuk T indak Pidana dalam Pcmilukada C. Penegak Hukum Terhadap Tindak Pidana dalam Pcmilukada D. Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pemilukada

B A B I I I : P E M B A H A S A N A. 'Tugas Kepolisian dalam Mencegah dan Menindak Pelaku

Tindak Pidana Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kabupaten O K U T imur

B. l aktor-taklor yang Menghambat Tugas Kepolisian dalam Mencegah dan Menindak Pelaku T indak Pidana Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kabupaten O K U Timur

BAB IV : I'ENUT'UP A. Kesimpulan B. Saran

D A K I A R P U S T A K A L A M P I R A N

Page 74: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

UNIVERSITAS M U H A M M A D I Y A H PALEMBANG

FAKULTAS H U K U M

H A L A M A N PERSETUJUAN UNTUK MENOIKUTl

SEMINAR PROPOSAL

Nama

N I M

Program Studi

Program Kekhususan

Judul penelitian

Feri Irawan

502012127

Ilmu Hukum

Hukum Pidana

" T U G A S K E P O L I S I A N D A L A M M E N C E G A H

DAN M E N I N D A K P E L A K U T I N D A K P I D A N A

P E M I L I H A N U M U M K E P A L A D A E R A H DI

K A B U P A T E N O K U T I M U R " .

P(?iiibimning Skripsi,

O

Palembang, November 2015

Disetujui oleh :

Ketua Prodi I lmu Hukum

A M I S , SH. , M.Hum M U L Y A D I T A N Z I L I , S H . , M H .

Page 75: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

UNIVERSITAS M U U A M M A D l Y A I i PALEMBANCi FAKULTAS H U K U M

P a l e m b a n g , N o v e m b e r 2015

Perihal : Mohon Untuk dilaksanakan Seminar Proposal Penelitian Skripsi

Kepada : Yth. Bapak Mulyadi Tanzili. SH.. M H Ketua Prodi Ilmu Hukum Fakultas hukum UMP Di Palcmbang

Assalamu-alaikum wr.wb

Dcngan hormat, dcngan ini disampaikan bahwa : Nama ; Feri Irawan N I M :502012127 Program Studi : Ilmu Hukum Program Kekhususan : Hukum Pidana

Bahwa yang bersangkutan telah layak untuk mcngikuti, seminar proposal rencana penelitian Skripsi, dengan j u d u l : " T U G A S K E P O L I S I A N D A L A M M E N C E G A H DAN M E N I N D A K P E L A K U T I N D A K P I D A N A F E M I L U I A N U M U M K E P A L A D A E R A H DI K A B U P A T E N O K U T I M U R " .

Motion kirannya yang bersangkutan untuk dijadwalkan mcngikuti seminar Proposal iisul Penclitian Skripsi. Demikianlah disampaikan unluk dipertimbangkan. Wassalam

Pembimbing Skripsi,

Page 76: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

I N n KRSI I A S M l H A M M A D I V A H P A L E M B A N G F A K l i ; r \ S HLlKl i fVl

l ' U < ) ( , K A M s . i

S I A I I 'S D I S A M A K AN 1)1 DKI 'A UT F M FN D l k l iU [ ) / l E / K A K K K D I T A S I SKNO 3 2 9 / D i K T I ' KEP-1992 TGL 11 AGUSTUS 1992 - NO 20 DIKTI / KEP / 1993 TGL. 21 JANUARI 1993

TERAKREDITASI BAN PT SK BAN - PT NO 013 / BAN FT / AKRED / S /1 / 2015

Alamat : JI Jenderal A. Yani 13 Ulu Telp. 0711-512266 Fax, 0711-513514 Palembang 30263

Nomor Lampiran Prihal

Kepada

/FH.UMP/I1I/20I6

Izin Mengadakan Penelitian dan Wawancara.

: Yth. Kepala Polresta O K U Timur Sumsel d i -

Tempat

10 Maret 2016

Assalamu'alaikum Wr.Wb. Dcngan hormat, bersama ini kami mohon kepada Kctua/Kcpala/Pimpinan /Dircktur kiranya Berkenan memberikan iz in Penelitian dan Wawancara kepada mahasiswa kami atas :

Nama N I M Program Studi Program Kekhususan

Feri Irawan 50 2012 127 Ilmu Hukum Hukum Pidana

Untuk mengadakan Penelitian dan Wawancara d i : - Polresta Oku Timur Sumsel

guna mengumpulkan data dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudu!: " Tugas Kepolisian dalam mencegah dan menindak Pelaku Tindak Pidana Pemilihan Umum

Kepala Daerah d i Kabupaten Oku T imur "

adapun data yang diperoleh semaia-mata akan dipergunakan untuk bahan penulisan karya Ilmiah/Skripsi dan tidak untuk dipublikasikan di luar kampus. Demikianlah atas perhatian dan kerjasamanya yang baik diucapkan lerimn kasih. Wabillahit taufiq walhidayah. Wassalamu'alaikum Wr.Wb. ^--e^^T:^-- ,*

Page 77: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

<EPOUSIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA SELATAN

RESORT OGAN KOMERING ULU TIMUR Jalan Lintas Sumatera Km. 5 Martapura, 32181 4omor : 8/ /III/2016 <lasifikasi : BIASA

Martapura, ^\ Maret 2016

.ampiran ^erihal Pemberitahuan penelitian dan Kepada

wawancara Yth. DEKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

dl

Palembang

1, Rujukan: a. Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat

Kepolisian Polres dan Polsek, b. Surat Universitas Muhammadiyah Palembang Nomor: E-5 / 404 / FN.UMP / III / 2016 tanggal 10

Maret 2016 tentang Izin Mengadakan Penelitian dan wawancara .

2. Sehubungan dengan rujukan di atas diinformasikan bahwa pada dasarnya Polres OKU Timur tidak keberatan memberikan kesempatan kepada Mahasiswa: Nama : Feri Irawan

Program Studi Ilmu Hukum Program Khususan : Hukum Pidana Guna mengumpulkan data dalam rangka penyusunan sknpsi yang berjudul "Tugas Kepolisiaan dalam mencegah dan menindak Pelaku Tindak Pidana Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kabupaten OKU Timur" di Polres OKU Timur sepanjang lidak melanggar peraturan dan kelentuan yang berlaku,

3. Demikian untuk menjadi maklum.

NIM 50 2012 127

. g;n, KEPALA KEPOLISIAN RESORT

1, KapolresOKU Timur 2, Waka Polres OKU Timur 3, Kasiwas Polres OKU Timur

Tembusan :

Page 78: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

UNIVERSITAS M U H A M M A D I Y A H PALI 'MBANG FAKULTAS H U K U M

K A R T U A K T I V I T A S BIMBINGAN S K R I P S I

N A M A MAHASISWA F E R I IRAWAN

PEMBIMBING H. M A R A M I S , S H . , M.Hum

NOMER I N D U K MAHASISWA 50.2012127

PROGRAM I L M U STUDI I L M U H U K U M

PROGRAM KEKHUSUSAN H U K U M PIDANA

J U D U L S K R I P S I : " T U G A S K E P O L I S I A N D A L A M M E N C E G A H DAN M E N I N D A K P E L A K U T I N D A K P I D A N A P E M I L I H A N U M U M K E P A L A D A E R A H DI K A B U P A T E N O K U T I M U R "

NO TANGGAL KONSULTASI

MATERJ YANG D I B I M B I N G

TANDA TANGAN PEMBIMBING

KET

I .

(up

///

Page 79: TUGAS KEPOLISIAN DALAM MENCEGAH DAN MENINDAK …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/138/1/... · dokumcn, sural kabar yang tcrkait tugas kepolisian dalam mencegah dan menindak

NO TANGGAL KONSULTASI

13.

/ 0 b

MATERI YANG DIBIMBING

w4 'foju^

PANDA TANGAN P^VlBIMBlNG

C:ATATAN M O H O N D I B E R ! W A K T U M I - N Y H L H S A I K A N S K R I I ' S I B U L A N S E J A K L A N G G A L O I K E E U A R K A N D I T E T A P K A N

D I K E E U A R K A N D l PAJ.EMBANG . PADA l A N G G A E : 4' I ^ ( KETUA PRODI I L M U H U K U M ,

M U L Y A D I T A N Z I L I , S H . . M H .