6
Nama : Rifatuz Zainiah Nim : 125514024 Tugas Mahasiswa 2 1. Apakah transistor itu? Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. 2. Identifikasi dua tipe transistor dan gambarkan simbol yang mengindikasikan nama setiap koneksi. Ada 2 tipe transistor yaitu transistor tipe P – N – P dan transistor jenis N – P – N. Transistor Tipe NPN Transistor Tipe PNP

Tugas Mahasiswa 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas mahasiswa 2 Raangkaian Elektonika

Citation preview

Page 1: Tugas Mahasiswa 2

Nama : Rifatuz Zainiah

Nim : 125514024

Tugas Mahasiswa 2

1. Apakah transistor itu?

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sirkuit

pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau

sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana

berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan

pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

2. Identifikasi dua tipe transistor dan gambarkan simbol yang mengindikasikan nama

setiap koneksi.

Ada 2 tipe transistor yaitu transistor tipe P – N – P dan transistor jenis N – P – N.

Transistor Tipe NPN Transistor Tipe PNP

3. Jelaskan polaritas yang diperlukan untuk operasi transistor biasa dengan setiap

alat dalam pertanyaaan 2.

Polaritas yang diperlukan untuk operasi transistor pada setiap alat contohnya

adalah amplifier, baik transistor PNP maupun NPN harus diberikan sebuah bias

agar dapat beroperasi. Sebuah transistor harus diberikan bias dengan cara

menghubungkan transistor dengan sumber tegangan, sehingga membuat emitor,

basis, dan kolektor transistor bekerja. Pada saat memberikan bias pada transistor,

bagian junction emitor mendapatkan bias maju (forward bias) sedangkan bagian

junction kolektor mendapatkan bias mundur (reverse bias). Gambar 4

menunjukkan bias yang diberikan pada transistor NPN. Elektron mengalir dari

emitor transistor NPN karena emitor mendapatkan bias maju. Bias maju

merupakan tegangan positif yang diberikan diantara terminal basis dan emitor.

Page 2: Tugas Mahasiswa 2

Kutub positif sumber tegangan menarik elektron-elektron sehingga menyebabkan

elektron-elektron tersebut mengalir dari emitor. Selanjutnya elektron-elektron

yang tertarik menuju basis dipengaruhi oleh tegangan positif yang diberikan pada

terminal kolektor, sehingga sebagian besar elektron ditarik oleh kolektor dan

menuju bagian positif sumber tegangan bias mundur. Sebagian kecil elektron

diserap oleh wilayah basis dan membantu elektron-elektron lain untuk mengalir

keluar dari basis. Ketika hal ini terjadi, wilayah basis akan menjadi sangat tipis.

Untuk memberikan bias pada transistor PNP sumber tegangan harus dibalik

polaritasnya seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5. Perbedaan antara transistor

NPN dan PNP adalah polaritas sumber tegangan yang dicatukan dan arah aliran

elektron yang saling berlawanan.

4. Apakah yang mengontrol arus transistor kolektor-emitor selama operasi normal?

Yang mengontrol arus transistor kolektor-emitor selama operasi normal adalah

arus basis.

5. Gambarkan switch transistor sederhana dimana tegangan dapat on atau off.

Page 3: Tugas Mahasiswa 2

Saat transistor berada dalam kondisi saturasi, berarti transistor tersebut merupakan

saklar tertutup dari kolektor ke emitor. Jika transistor tersumbat (cut off) berarti

transistor seperti sebuah saklar yang terbuka.

Gambar (b) menjelaskan karakteristik transistor sebagai saklar. Pada saat VBB /

VS yang masuk melalui RB negatif, maka sambungan basis-emitor mendapat bias

mundur dan mengakibatkan transistor menjadi cut off sehingga secara ideal tidak

ada arus kolektor yang mengalir. Hal ini juga terjadi bila VS sama dengan nol.

Jika VS positif dan lebih besar dari turn-on voltage, maka sambungan basis-emitor

akan mendapat bias maju. Pada saat VS mencapai tegangan sekitar 0,5 – 0,7 V,

transistor akan aktif, dan jika dinaikkan terus transistor akan mengalami

kejenuhan/saturasi. Dalam kondisi ini secara ideal besarnya VCE sama dengan nol

dan dalam kondisi jenuh, penambahan VS tidak akan berpengaruh lagi pada nilai

VCE.

Berdasarkan prinsip kerja tersebut, maka switching transistor dapat digunakan

sebagai pengendali aliran arus listrik untuk mengendalikan motor.

6. Apakah pembuktian yang berhubungan dengan rangkaianmu dalam pertanyaan 5

sebagai amplifier arus.

Transistor sebagai penguat (amplifier) arus mempuanyai prinsip kerja arus kecil

pada basis mengontrol arus yang lebih besar dari kolektor melewati transistor.

Transistor berfungsi sebagai penguat ketika arus basis berubah. Perubahan kecil

arus basis mengontrol perubahan besar pada arus yang mengalir dari kolektor ke

emitter.

7. Jelaskan mengapa resistor dalam kolektor membatasi arus maksimum kolektor-

emitor.

Resistor dalam kolektor berfungsi untuk membatasi arus maksimum pada

kolektor-emitor hal ini dilakukan agar arus yang mengalir diantara kolektor-

emitor tidak melebihi arus maksimum kolektror (Ic) sebuah transistor yang dapat

diketahui dari datasheet sebuah transistor. Karena jika nilai Ic melebihi nilai

maksimum yang ditentukan akan menyebabkan transistor rusak.

8. Jelaskan arti ’saturasi’.

Saturasi adalah kondisi di mana transistor dalam keadaan arus basis adalah

maksimal, arus colector adalah maksimal dan tegangan yang di hasilkan colector-

emitor adalah minimal.

Page 4: Tugas Mahasiswa 2

9. Jelaskan arti ’overdriven’.

Perbandingan antara βF dan βforced disebut ‘overdrive factor’. Makin besar

‘overdrive factor’, makin dalam transistor dipaksa ke daerah jenuh dan makin

kecil VCEsat.

10. Dapatkah transistor amplifier beroperasi antara kondisi on penuh dan off penuh?

Jelaskan alasanmu.

Transistor amplifier tidak dapat bekerja pada kondisi on penuh atau off penuh

karena transistor amplifier bekerja pada daerah aktif transistor bukan pada daerah

cut off atau saturasi transistor. Transistor amplifier bekerja mengolah sinyal input

untuk menghasilkan sinyal output secara berkelanjutan, setiap perubahan pada

sinyal input akan menghasilkan perubahan pada sinyal output.