6
8. Penyuluhan Sebelum Bayi Pulang a. Perawatan tali pusat Banyak pendapat tentang cara terbaik untuk merawat tali pusat. Telah dilaksanakan beberapa uji klinis untuk membandingkan cara penanganan tidak ada peningkatan kejadian infeksi pada tali pusat bila dibiarkan terbuka dan tidak melakukan apapun selain membersihkan luka tersebut dengan air bersih. Untuk diwaspadai bagi negara-negara yang beriklim tropis, penggunaan alkohol yang populer dan terbukti efektif di daerah panas alkohol mudah menguap dan terjadi penurunan efektifitasnya sehingga dapat menimbulkan infeksi. Bidan hendaknya menasehati ibu agar tidak membubuhkan apapun pada sekitar daerah tali pusat karena dapat mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kelembaban (akibat penyerapan oleh bahan tersebut) badan bayi sehingga menciptakan kondisi ideal bagi tumbuhnya bakteri. Penting untuk dinasehatkan kepada ibu agar tidak membubuhkan apapun dan hendaknya tali pusat dibiarkan terbuka agar tetap kering. Setiap kali selesai memandikan, tali pusat dilap kering dan dibiarkan terbuka, jika tali pusat terkena kotoran bayi bersihkan segera dengan air bersihdan sabun kemudian dikeringkan. b. Pemberian ASI Rangsangan isapan bayi pada puting susu ibu akan diteruskan oleh serabut saraf ke hipofise anterior untuk mengeluarkan hormon prolktin. Prolaktin inilah yang memacu payudara untuk menghasilkan ASI. Semakin sering bayi menghisap puting susu akan semakin banyak prolaktin dan ASI yang dikeluarkan. Pada hari-hari pertama kelahiran bayi, apabila penghisapan puting susu cukup adekuat maka akan dihasilkan secara bertahap 10- 100ml ASI. Produksi ASI akan optimal setelah hari 10-14 usia bayi. Bayi sehat akan mengkonsumsi 700-800ml ASI per hari (kisaran 600-1000ml) untuk tumbuh kembang bayi.

Tugas Mater Bbl

Embed Size (px)

Citation preview

8. Penyuluhan Sebelum Bayi Pulanga. Perawatan tali pusatBanyak pendapat tentang cara terbaik untuk merawat tali pusat. Telah dilaksanakan beberapa uji klinis untuk membandingkan cara penanganan tidak ada peningkatan kejadian infeksi pada tali pusat bila dibiarkan terbuka dan tidak melakukan apapun selain membersihkan luka tersebut dengan air bersih. Untuk diwaspadai bagi negara-negara yang beriklim tropis, penggunaan alkohol yang populer dan terbukti efektif di daerah panas alkohol mudah menguap dan terjadi penurunan efektifitasnya sehingga dapat menimbulkan infeksi.Bidan hendaknya menasehati ibu agar tidak membubuhkan apapun pada sekitar daerah tali pusat karena dapat mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kelembaban (akibat penyerapan oleh bahan tersebut) badan bayi sehingga menciptakan kondisi ideal bagi tumbuhnya bakteri. Penting untuk dinasehatkan kepada ibu agar tidak membubuhkan apapun dan hendaknya tali pusat dibiarkan terbuka agar tetap kering. Setiap kali selesai memandikan, tali pusat dilap kering dan dibiarkan terbuka, jika tali pusat terkena kotoran bayi bersihkan segera dengan air bersihdan sabun kemudian dikeringkan. b. Pemberian ASI Rangsangan isapan bayi pada puting susu ibu akan diteruskan oleh serabut saraf ke hipofise anterior untuk mengeluarkan hormon prolktin. Prolaktin inilah yang memacu payudara untuk menghasilkan ASI. Semakin sering bayi menghisap puting susu akan semakin banyak prolaktin dan ASI yang dikeluarkan. Pada hari-hari pertama kelahiran bayi, apabila penghisapan puting susu cukup adekuat maka akan dihasilkan secara bertahap 10-100ml ASI. Produksi ASI akan optimal setelah hari 10-14 usia bayi. Bayi sehat akan mengkonsumsi 700-800ml ASI per hari (kisaran 600-1000ml) untuk tumbuh kembang bayi. c. Reflek LaktasiDimasa laktasi, terdapat 2 mekanisme refleks pada ibu yaitu refleks prolaktindan refleks oksitosin yang berperan dalam produksi ASI dan involusi uterus (khusunya pada masa nifas)Pada bayi, terdapat 3 jenis refleks yaitu :1. Refleks mencari puting (rooting refleks)2. Refleks menghisap (suckling refleks)3. Refleks menelan (swallowing refleks)Keuntungan pemberian ASI : mempromosikan terikatan emosional ibu dan bayi; memberikan kekebalan pasif yang segera kepada bayi melalui kolostrum; merangsang kontraksi uterus.

d. Memulai pemberian ASIPrinsip pemberian ASI adalah sedini mungkin dan ekslusif. Bayi baru lahir harus mendapat ASI dalam waktu satu jam setelah lahir. Anjurkan ibu untuk mememluk bayinya dan mencoba segera menyusukan bayi setelah tali pusat diklem dan dipotong. 1. Memulai pemberian ASI secara dini akan :merangsang produksi susu, memeperkuat refleks hisap bayi. 2. Jelaskan pada ibu dan keluarganya tentang manfaat kontak langsung ibu-bayi dan anjurkan untuk menyusukan bayinya sesering mungkin untuk merangsang produksi ASI sehingga mencukupi kebutuhan bayi itu sendiri (Enkin, et al, 2000) yakinkan ibu dan keluarganya bahwa kolostrum (susu beberapa hari pertama kelahiran) adalah zat bergizi dan mengandung semua unsur yang diperlukan bayi.e. Posisi menyusuiPosisi menyusui yang baik hendaknya ibu melakukan beberapa hal antara lain :1. Lengan ibu menopang kepala, leher dan seluruh badan bayi (kepala dan tubuh berada pada satu garis lurus), muka bayi menghadap ke payudara ibu, hidung bayi di depan puting susu ibu.2. Ibu mendekatkan bayinya ke tubuhnya (muka bayi ke payudara ibu) dan mengamati bayi siap menyusu, bergerak mencari dan menoleh.3. Ibu menyentuhkan puting susunya ke bibir bayi, menunggu hingga mulut bayi terbuka lebar kemudian mengarahkan mulut bayi ke puting susu ibu sehingga bibi bayi dapat menangkap puting susu tersebut.4. Tanda-tanda posisi bayi menyusu dengan baik: dagu menyentuh payudar ibu, mulut terbuka lebar, hidung bayi mendekati dan kadang-kadang menyentuh payudara ibu, mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola, lingkar areola atas terlihat lebih banyak dibandingkan lingkar areola bawah, lidah bayi menopang puting dan areola bagian bawah, bibir bayi melengkung keluar, bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang-kadang disertai dengan berhenti sesaat.f. Jaga kehangatan bayiMetode kangguru adalah perawatan untuk bayi prematur dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dan kulit ibu. Kehangatan tubuh ibu merupakan sumber panas yang efektif. Perawatan dengan metode kangguru merupakan cara efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu kehangatan, air susu ibu, pelindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang.

Bayi baru lahir dapat kehilangan panas tubuhnya melalui cara berikut:1. Evaporasi adalah kehilangan panas dapat terjadi penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri karena setelah lahir tubuh bayi tidak segera dikeringkan dan diselimuti.2. Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsungantara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin.misalnya: meja, tempat tidur, atau timbangan.3. Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin.4. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari sushu tubuh bayi.g. Mencegah Kehilangan PanasCegah terjadinya kehilangan panas melalui upaya sebagai berikut:1. Keringkan bayi dengan seksama2. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat3. Selimuti bagian kepala bayi4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya5. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir6. Tunda memandikan bayi bila suhu tubuh bayi tetap stabil dalam waktu (paling sedikit 1 jam)7. Tempatkan bayi dilingkungan yang hangath. Imunisasi Imunisasi adalah suatu cara memperoduksi imunitas aktif buatan untuk melindungi diri melawan penyakit tertentu dengan memasukkan suatu zat ke dalam tubuh melalui penyuntikan maupun secara oral. Berikut ini adalah jadwal imunisasi anak rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Peroide 2004 (revisi Septermber 2003):UmurVaksinKeterangan

Saat LahirHepatitis B1HB-1 harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dianjurkan pada umur 1 dan 6 bulan. Apabila status HbsAg-B ibu positif, dalam waktu 12 jam setelah lahir diberikan HBIg 0,5ml bersamaan dengan vaksin HB-1. Apabila semula status HbsAg ibu tidak diketahui bahwa HbsAg positif maka masih dapat diberikan HBIg 0,5ml sebelum bayi berumur 7 hari.

Polio-0Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama. Untuk bayi yang lahir di RB/RS polio oral diberikan saat bayi dipulangkan (untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain)

1 bulanHepatitis B21. Hb-2 diberikan umur 1 bulan, intervensi HB-1 dan HB-2 dalah 1bulan2. Bayi prematur bila ibu HbsAg (-) imunisasi ditunda sampai bayi berusia 2 bulan atau berat badan 2000 gram.

0-2 bulanBCG1. BCG dapat diberikan sejak lahir. Apabila BCG diberikan > 3 bulan sebaiknya dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu dan BCG di berikan apabila uji tuberkulin negatif2. Vaksin BCG ualangan tidak dianjurkan oleh karena manfaatnya diragukan

2 bulanDPT-1DPT-1 diberikan umur lebuh dari 6 minggu, dapat dipergunakan DTwp atau Dtap.DPT-1 dengan interval 4-6 minggu.

Polio-11. Polio-1 dapat diberikan bersamaan dengaan DPT-12. INTERVAL PEMBERIAN POLIO 2,3,4 tidak kurang dari 4 minggu3. Vaksin polio ulangan diberikan satu tahun sejak imunisasi polio 4 selanjutnya umur 5-6 tahun

4 bulanDPT-2DPT-2 (DTwp atau DTap) dapat diberikan secara terpisah atau dikombinasikan dengan Hib-2 (PRP-T)

Polio-2Polio-2 diberikan bersamaan dengan DPT-2

6 bulanDPT-31. DPT-3 dapat diberikan terpisah atau dikombinasikan dengan Hib-32. DPT ulangan diberikan 1 tahun setelah imunisasi DPT 3 dan pada umur 5 tahun3. DT diberikan pada anak umur 12 tahun

Polio-3Polio-3 diberikan bersamaan dengan DPT-3

Hepatitis B-31. HB-3 diberikan umur 6 bulan untuk mendapatkan respons imun optimal, interval HB-2 dan HB-3 minimal 2 bulan, terbaik 5 bulan2. Departemen kesehatn mulai tahun 2005 memberikan vaksin hepB-1 monivalen saat lahir, dilanjutkan dengan vaksin kombinasi DTwp/HepB pada umur 2-3-4 bulan3. Imunisasi ulangan (booster0 pada usia 5 tahun tidak diperlukan, idealnya pada usia ini dilakukan pemeriksaan anti HBs

9 bulanCampakCampak-1 diberikan pada umjur 9 bulan