Upload
agis-taufik
View
982
Download
143
Embed Size (px)
Citation preview
UNIVERSITAS INDONESIA
MAKALAH
PENYAJIAN DATA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Ajar Manajemen Analisa Data
DOSEN PENGAMPU : Ns. Ice Yulia, M.Kep, Sp. Kep.J
Oleh: Kelompok
Agis Taufik 1206195073Emilia Erning Akoit 1206195230Harwina Widia Astuti 1206195312Liya Arista 1206303304Ratna Sari Dinaryanti 1206303525
FAKULTAS ILMU KEPERAWATANPROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN
KEKHUSUSAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH2013
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Statistika sebagai cabang ilmu pasti yang mempelajari cara
pengumpulan dan penyajian data dituntut untuk dapat mengumpulkan,
menyajikan dan menginterprestasikan suatu data baik itu data berkelompok
maupun data tunggal yang simpel dan mudah dipahami dan dianalisis sesuai
dengan tujuan yang diinginkan (Budiarto, 2001). Didalam menyajikan data,
meski tampaknya mudah dan sederhana namun dalam penerapannya masih
banyak yang menemui kesulitan bagaimana menyajikan data secara tepat
dan mudah dicerna serta dipahami sehingga dapat memberikan arti dan
tidak membebani pembaca.
Penyajian data- data statistika dapat dipermudah dengan
menggunakan tabel, grafik, poligon, diagram, dan sebagainya. Statistical
Product and Service Solutions (SPSS) membatu para statistikawan dalam
menjawab permasalahan tersebut. SPSS adalah salah satu paket program
yang sangat popular dari sekian banyak paket program pengolahan data
statistik disamping SAS, Stata, dan Minitab. SPSS for windows menawarkan
banyak kemudahan dalam pengoperasiannya, mulai dengan pemasukan
data, mengedit data, mentransformasi data, analisis data, menyajikan hasil
analisis data dan masih banyak lagi.
SPSS menyediakan fasilitas analisis yang cukup lengkap dan
menyeluruh, dari analisis dasar semacam pembuatan tabel dan grafik
samapai pada analisis tingkat lanjut seperti ordinary linear regression,
logistic regression, survivsl analysis, repeated mesures ANOVA dan
lainlain. SPSS sebagai softaware statistik, pertama kali dibuat pada tahun
1968 yang pada mulanya berbasis DOS, tapi mulai dengan versi 5,0, SPSS
merilis versi berbasis Windows sampai SPSS 10.0 for windows.
Ada tiga windows yang perlu diapahami pada SPSS, yaitu :
1. SPSS Data Editor Windows
2. SPSS Output Viewer Windows
3. SPSS Syntax Editor Windows
Didalam makalah ini, akan membahas tentang penyajian data, dan
penerapannya dalam penggunaan SPSS, sehingga lebih mudah dan dalam
menyajikan tidak mengalami kesulitan dan dapat dipahami oleh pembaca.
Dengan adanya makalah ini diharapkan data dapat disajikan dengan
sistematis, menarik, dan komunikatif.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan ini adalah untuk menguraikan dan
menjelaskan tentang penyajian dan uji normalitas data dalam biostatistika
dan aplikasinya dalam program SPSS.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Menjelaskan tentang jenis data.
2. Menjelaskan tentang uji normalitas data.
3. Menjelaskan tentang langkah- langkah penyajian data dalam Program
SPSS.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan
tujuan yang diinginkan.Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar mudah
dibaca.Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat
dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan
penilaian atau perbandingan dan lain lain.
2.2 Jenis Jenis Cara Penyajian Data
I. Penyajian Data Dalam Bentuk Tulisan (Textular Presentation)
Penyajian dalan bentuk tulisan sebenarnya merupakan gambaram umum
tentang kesimpulan hasil pengamatan.Dalam bidang kedokteran,penyajian dalm
bentuk tulisan hanya digunakan untuk memberikan informasi.
Penyajian dalam bentuk tulisan banyak digunakan dalam bidang
sosial,ekonomi,pssikologi dan lain laindan berperan sebagai laporan hasil
penelitian kualitatif.Misalnya,untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang
suatu produk yang telah dipasarkan atau penerimaan,pendapat serta kepercayaan
masyarakat terhadap suatu program pemerintah atau program pelayanan pada
manyarakat atau keberadaan petugas kesehatan yang terdapat didaerah.
Contoh
Seorang direktur sebuah rumah sakit memberikan informasi tentang kondisi
rumah sakit yang dipimpinnya.
“Penderita yang menjalani rawat inap dirumah sakit ini jumlahnya meningkat dari
tahun ketahun hingga tidak tertampung dan sebagian besar terdapat dibagian
penyakit dalam.Dengan semakin banyak penderita yang menjalani rawat inap
menunjukkan bahwa pelayanan yang kita berikan sudah cukup memadai.Yang
masih harus kita tingkatkan adalah penambahan gedung dan sarana ynag
dibutuhkan seperti tempat tidur,terutam dibagian penyakit dalam”
Penyajian secara teks adalah penyajian data hasil penelitian dalam bentuk
kalimat. Misalnya, penyebaran penyakit malaria di daerah pedesaan pantai lebih
tinggi bila dibandingkan dengan penduduk pedesaan pedalaman. Peyajian data
dalam bentuk teks merupakan gambaran umum tentang kesimpulan tentang hasil
pengamatan. Dalam bidang kesehatan, penyajian dalam bentuk teks hanya
digunakan untuk member informasi.
II. Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel (Table Persentation)
Penyajian dalam bentuk tabel merupakan penyajian data dalam bentuk
angka yang disusun secara teratur dalam bentuk kolom dan baris.Penyajian dalam
bentuk tebel banyak digunakan pada penuilsan laporan hasil penelitian dengan
maksud agar orang mudah memperoleh gambaran rinci tentang hasil penelitian
yang telah dilakukan.Suatu tabel yang lengkap terdiri dari :
a. Nomor tabel
Bila tabel yang disajikan lebih dari satu makna hendaknya diberi nomor agar
mudah untuk mencari kembali bila dibutukan.Nomor tebel biasanya ditempatkan
diatas sebelah kiri sejajar denga judul tabel.
b. Judul Tabel
Setiap tabel yang disajikan harus diberikn judul karena dari judul tabel orang
dapat mengetahui tentang apa yang disajikan.
c. Catatan Pendahuluan
Catatan pendahuluan biasanya diletakkan dibawah judul dan berfungsi sebagai
keterangan tambahan tentang tahun pembuatan tabel atau jumlah pengamatam
yang dilakukan.
d. Badan Tabel
Badan atbel terdiri dari judul kolom,judul baris,judul kompartemen dan sel.
e. Catatan kaki
Catatan kaki dimaksudkan untuk memberi keterangan terhadap singkatan atau
ukuran yang digunakan.Bisanya dengan member tanda yang sesuai dengan tanda
yang terdapat dikanan atas singkatan yang digunakan.Tanda yang biasanya dapat
berupa *x dan lain lain.Catatan kaki diletakkan dibawah kiri tabel.
f. Sumber Data
Sumber data diletakan dibagian kiri bawah(dibawah catatan kaki),sumber ini
mempunyai arti penting bila data yang sajikan berupa data sekunder.
Contoh
Judul tabel
Catatan pendahuluan
Judul
Kompartemen
Judul kolom Jumlah
Catatan kaki :
Sumber :
III. Jenis Jenis Tabel
a. Berdasarkan fungsinya
1. Tabel Sinopsis
Tabel ini berisi semua variable yang akan dikumpulkan dan ditulis dalam
koloman baris dengan urutan yang sama.
Contoh:
Variabel Variabel dalm suatu penelitian yang akan dikumpulkan adalah
sebagai berikut :
-Tingkat pendidikan
-Jenis pekerjaan
-Jumlah anak
-Pertolongan persalinan
Tabel sinopsis
1 2 3 4
1
2
3
4
2. Tabel Induk
Tabel ini berfungsi sebagai referensi.Oleh karena itu,tabel induk sering
disebut tabel referensi yang dapat diambil sebagian dan disisipkan dalam
laporan penulisan laporan.Pada tabel induk terddapat semua variable yang
dikumpulkan.
Tabel Induk
Golongan
umur
Jenis Kelamin Pekerjaan Pendidikan Dsb
Pria Wanita Buruh Tani Dagang SD SMP SMU
Jumlah
3. Tabel Teks
Tabel teks adalah tabel yang menggambarkan beberapa variable secara
rinci.Tabel ini berguna untuk mengadakan pembahasan lebih mendalam
terhadap hasil penelitian,mengadakan perbandingan antar variable atau
untuk memberikan gambaran tentang adanya hubungan antara dua
variable.
Tabel Teks
Tingkat
Pendidikan
Jenis Pekerjaan
Buruh Tani Dagang Pengusaha
Tidak
sekolah
SD
SMP
SMU
Perguruan
Tinggi
Lain Lain
Jumlah
4. Tabel Kontigensi
Tabel kontigensi Disusun berdasarkan banyaknya baris dan kolom.Tabel
ini disajikan untuk memberikan gambaran hasil penelitian.Tabel ini juga
banyak digunakan dalam perhitungan statistic inferensial untuk pengujian
hipotesis.
Contoh.
Tabel 2 x 2
Tabel 2 x 3
IV. Berdasarkan Penyusunan Judul Baris
a. Penyusunan Judul Baris menurut abjad
Tabel yang disusun menurut abjad dimaksudkan untuk memudahkan
pencarian kembali tabbel yang dibutuhkan.Oleh karena itu,tabel ini banyak
terdapat paa tabel induk.
b. Penyusunan Judul Baris Menurut Geografis
Tabel ini bertujuan untuk mengetahui keadaan berbagai daerah .Oleh
karena itu, tabel yang disusun menurut geografis banyak dikeluarkan oleh
instansi pemerintah seperti:Biro Pusat Statistik.
c. Penyusunan Tabel Berdasarkaan Perkembang Waktu
Tabel ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan yang
terjadi bersamaan berjalannya waktu.Perkembangan tersebut dapat berupa
perubahan alami atau perubahan yang disebabkan oleh intervensi manusia.
Contoh: Jumlah akseptor KB didaerah A 1990 -1994
Tahun Jumlah akseptor
1990
1991
1992
1993
1994
245
267
578
498
324
Jumlah 2.012
4. Penyusunan Tabel Berdasarkan Besarnya Angka
Penyusunan angka dapat dilakukan dari angka terkecil sampai angka terbesar atau
sebaliknya.
Contoh Distribusi Penyakit Menurut Jenis Kelamin
Jenis Penyakit Jumlah Jenis Kelamin
Pria Wanita
Saluran napas
Saluran
pencernaan
Penyakit kulit
Penyakit mata
825
730
245
100
415
400
200
85
410
330
54
15
Jumlah 2089 1260 829
5. Penyusunan Berdasarkan Kelaziman
Penyusunan tabel ini didasarkan pada kelaziman.Oleh karena itu tidak terdapat
ketentuan yang baku.
6. Penyusunan Berdasarkan Tingkatan
Misalnya,penyusunan tingkat pendidikan diawali dari pendidikan yang terendah
sampai yang tertinggi.
2.3 Tujuan Penyajian Data
Data berasal dari bahasa latin yaitu “datum” yang berarti
himpunan/kelompok angka yang didapat dari hasil pengukuran sampel. Secara
umum data adalah keterangan yang diperlukan sebagai alat dalam memecahkan
sebuah masalah. Sedangkan klasifikasi data terdiri dari : jenis data, sumber data,
waktu, sifat data, dan skala pengukurannya. Dari sifatnya data terbagi menjadi
data kuantitatif yaitu jenis data yang berupa bilangan numeric atau angka terdiri
dari data diskrit ( data hasil proses menghitung/membilang) dan data continue
( data dari proses pengukuran) serta data kualitatif yaitu data yang bukan bilangan
numerik tetapi dalam bentuk data kualitas.
Penyajian data adalah presentasi dari data yang sudah dilakukan
pengolahan dalam bentuk table atau grafik untuk memperlihatkan atau
menunjukan perkembangan dari suatu kejadian maupun keadaan sertya untuk
membandingkan kejadian dari satu waktu ke waktu lainnya pada suatu waktu.
Penyajian data juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilaporkan dalam
bentuk laporan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk diinformasikan ke
pihak lain agar dapat dipahami dan dianalisa sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai. Penyajian data yang disampaikan juga harus sesuai dengan kaidah atau
prinsip dalam penyajian data yaitu komunikatif.
Tujuan dari penyajian data adalah :
1. Memaparkan atau menjabarkan suatu data dari suatu keadaan dengan cara
yang menarik dan komunikatif sehingga data yang disampaikan mudah
dipahami dan dimengerti.
2. Memberikan gambaran dari sebuah data yang sistematik dari keadaan atau
peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil dari sebuah penelitian atau riset
maupun hasil data observasi.
3. Untuk lebih mempermudah pemahaman dari data yang ditampilkan
4. Mempermudah dalam pembuatan analisa data
5. Mempermudah dalam proses pengambilan keputusan sehingga kesimpulan
dapat lebih tepat, cepat serta akurat.
2.4 Prinsip Penyajian Data
Sifat dari sebuah data itu dibagi menjadi dua, data kualitatif dan data
kuantitatif. Dimana menurut Sullivan (2005), data kualitatif sesuai dengan
pengamatan korespondensi variabel kualitatif. Dan data kuantitatif sesuai dengan
pengamatan korespondensi variabel kuantitatif.
Menurut Mann (2011) pada data kualitatif (kategorikal) perangkat data
yang disusun dalam bentuk tabel menggunakan distribusi frekuensi dan data yang
disajikan dalam bentuk grafik menggunakan grafik batang dan diagram lingkaran
(pie chart). Sedangkan pada data kuantitatif data dikelompokkan dalam bentuk
tabel menggunakan frekuensi distribusi, frekuensi relatif dan distribusi presentasi
dan data yang disajikan dalam bentuk grafik menggunakan histogram atau
polygon.
Setiap eksperimen ada sebuah pengaturan data. Ukuran itu bisa diatur dari
beberapa pengukuran untuk menjadi ribuan observasi. Seperangkat lengkap data
tidak akan bisa memberikan sebuah investigasi dengan informasi yang bisa
dengan mudah di interpretasikan. Pada tinjauan pustaka kali ini kita akan
mempelajari jenis-jenis penyajian data dalam bentuk tabel, grafik dan teks sesuai
dengan data yang telah dikategorikan.
Prinsip utama penyajian data dalam bentuk table adalah :
1. Table harus mudah dibaca, dipahami dan bentuknya sederhana,
menarik serta komunikatif dalam arti mudah dipahami dan dimengerti
oleh orang lain yang membacanya.
2. Data yang digunakan dalam bentuk angka/satuan harus dijaelaskan
dengan benar
3. Penyajian pada tabel harus menempatkan judul paling atas dengan
singkat, langsung pada maksud dan tujuan dari judul serta mampu
menjelaskan data yang ada.
4. Pada setiap baris dan kolom harus diberi judul dengan jelas dan
singkat
5. Bila menggunakan kode, lambangh atau singkatan maka harus
dijelaskan pada bagian bawah tabel (footnote) untuk memperjelas tabel
tersebut
6. Bila tabel yang ditampilkan bukan dari hasil penelitian sendiri tetapi
dari sumber lain maka wajib di cantumkan rujukannya pada
keterangan tabel tersebut.
Prinsip penyajian dengan bentuk grafik :
1. Grafik yang digunakan mudah dibaca, dipahami, jelas, efektif serta
menarik dan menggunakan grafik yang sederhana dengan data yang
akurat juga komunikatif
2. Menunjukan adanya garis nol pada grafik di daerah sumbu vertikal
3. Pada penyajian ini judul diletakkan dibagian bawah grafik tersebut
sehingga lebih mudah di pahami dan menggambarkan ciri dari data
yang diperoleh.
4. Pada pembuatan garis pada grafik harus dimulai dari arah kiri ke kanan
dan dari bagian bawah ke arah atas grafik sehingga garis vertikal atau
horizontal yang digambarkan pada garis kurva tampak lebih jelas.
5. Label/grafik yang menunjukan data harus dijelaskan secara jelas
6. Grafik yang ditampilkan harus dapat menjelaskan makna dari grafik
tersebut (self explanatory) baik skalanya, sumber datanya serta
keterangan secara tepat dan akurat dari judul yang menggambarkan
grafik tersebut ( misalnya : satuan hari, kilogram dan sebagainya)
7. Grafik harus menunjukan karakteristik yang baik yaitu tingkat
keakuratan, sederhana, jelas (clarity), appearance yaitu menonjolkan
tingkat kerapihan dan terlihat menarik, serta pembanding yang jelas
pada setipa garis yang digunakan pada grafik tersebut.
2.5 Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mendeteksi apakah data yang akan
digunakan sebagai pangkal tolak pengujian hipotesis merupakan data empirik
yang memenuhi hakikat naturalistik. Hakikat naturalistik menganut faham
bahwa penomena (gejala) yang terjadi di alam ini berlangsung secara wajar
dan dengan kecenderungan berpola.
Statistika berupaya memelihara kewajaran tersebut dengan proses
randomisasi pengambilan sampel, dengan harapan bahwa data yang diperoleh
merupakan cerminan dari kondisi yang wajar dari pada penomena alami
aspek yang diukur. Melalui proses pengambilan sampel yang memenuhi
tabiat random, respon dari sampel penelitian sebagai wakil populasi,
diasumsikan wajar. Kecenderungan penomena alami yang berpola seragam
dan respon yang wajar tersebut memberikan data yang tidak jauh
menyimpang dari kecenderungannya, yaitu kecenderungan terpola/terpusat.
Untuk menguji hal itu, perlu ditempuh suatu pengujian normalitas populasi.
Metode statistik klasik dalam pengujian normalitas suatu data tidak begitu
rumit. Berdasarkan pengalaman empiris ahli statistik, data yang banyaknya
lebih dari 30 (n > 30), sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Tetapi
untuk memberikan kepastian data merupakan distribusi normal atau tidak,
sebaiknya digunakan uji normalitas. Karena belum tentu data yang lebih dari
30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian juga yang kurang dari 30
belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu suatu pembuktian.
Berikut ini Beberapa Cara yang umum pada pengolahan data menggunakan
SPSS dalam menguji normalitas data :
1. Dengan melihat hasil nilai skewness kurtosis yang didapat melalui statistik
deskriptif.
2. Kolmogorov-Smirnov dengan pendekatan koreksi Lillifors.
3. Kolmogorov-Smirnov untuk 1-sample K-S.
Uji Prasyarat Infrensial (Statistik induktif) antara lain:
1. Uji Normalitas (populasi berdistribusi normal)
2. Uji Homogenitas Varians (Varians yang sama)
a. Uji Normalitas dapat menggunakan :
1. Rasio Skewness dan Rasio Kurtosis
2. Uji kolmogrov-simirnov dan Uji Shapiro-Wilk
3. Menggunakan plots
I. Uji Normalitas Data menggunakan menu submenu frequencies
Contoh Kasus:
Berikut data tinggi Badan 25 responden yang diambil secara acak di
daerah SIDO MAKMUR
Langkah-langkah untuk menguji Kenormalan data menggunakan Program
SPSS:
Menu Analyze ⇒ Deskriptive Statistics ⇒ Frequencies
Pengisian:
I. Variable (s) masukkan variabel tinggi badan, No, gender.
II. Klik Statistics
(Percentile Values: Quartile dan Percentile (s) 10 dan 90: pada kotak
di samping Percentiles ketik 10 lalu tekan Add, lanjutkan untuk
Persentil 90. (Despersions (Ukuran Penyebaran: Std.Deviation,
Varians, Range, Minimum, Maximum, S.E.Mean) Central Tendency
(Pengukuran pusat data: mean dan Median) Distribution (Bentuk
distribusi data: Skweness dan Kurtosis).
III. Continue
IV. Klik Chart: Pilih Histogram ⇒ With normal curveb ⇒ continue
V. Lalu Klik “OK”
Output SPSS dan Analisis:
Distribusi frekuensi
Histogram
II. Uji normalitas Menggunakan submenu Deskriptive Statistik
Deskriptif (Cont.)
Langkah-Langkah:
Analyze ⇒ Descriptive Statistic ⇒ Deskriptive…
Pengisian:
Variable(s) masukkan variabel tinggi
Klik mouse pilihan options
Pengisian: Mean, Standar deviation, minimum dan maksimum
Klik continue
Aktifkan Save Standardized values as variables
OK
Output SPSS
III. Uji kenormalan dsata dengan menggunakan Uji Kolmogrov-Simirnov
Statistik Deskriptif (Cont.)
Langkah-langkah
Analyze ⇒ descriptive statistic ⇒ Explorer
Pengisian:
Dependent List : variael berat
Factors List: Variabel gender
List cases by: kosongkan
Pilih statistic
Pengisian: Centang (v) Descriptive
Continue
Klik Plots
Pengisian:
Aktifkan Pilihan Normality Plots with test
Pilih power estimation (menguji kesamaan varians)
Continue
OK
Output tes normaslity
Pedoman pengambilan keputusan:
• Nilai sig (p) < α (Distribusi tidak normal)
• Nilai sig (p) > α (Distribusi normal)
Kesimpulan:
• Kolmogrov Simirnov dan Shapiro-Wilk menghasilkan hasil
yang sama “α”
• tingkat sig atau nilai p > α (0,082 dan 0,200 > α) (0,091
dan 0,166 > α ) maka dapat dikatakan distribusi kedua sampel tersebut normal.
Output tes homogenity of varians
Pedoman pengambilan keputusan:
• Nilai sig (p) < α (berasal dari populasi varians tidak sama)
• Nilai sig (p) > α (berasal dari populasi varians sama))
Kesimpulan:
• Uji Levene Statistic
• tingkat sig mean (0,125> α)
• tingkat sig median (0,159 > α)
• maka dapat dikatakan data berasal dari populasi yang mempunyai varians sama.
Output dengan plot (normal QQ- plot)
Jika data normal data tersebar di sekeliling garis. Data di luar garis dinamakan
outlier.
Kesimpulan: Terlihat bahwa data tersebar di sekeliling garis, karena itu bisa
dikatakan bahwa Distribusi normal. Output dengan plots (deferended normal QQ-
plot).
Output dengan plots (Deterended Normal QQ-plot)
Output ini digunakan untuk mendeteksi pola-pola dari titik-titik yang bukan
bagian dari kurva normal.
Kesimpulan: Sebagian besar data terpola di sekitar garis, kecuali pojok kanan atas.
Hal ini membuktikan bahwa distribusi data adalah normal.
Output dengan box plot
Jika garis hitam (Median) terletak persis di tengah adalah Normal
Jika garis hitam (Median) berada di atas adalah Distribusi menceng kiri
Jika garis hitam (Median) berada di bawah adalah Distribusi menceng kanan
Output dengan steam and leaf
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
1. Data secara umum memiliki arti yaitu sebuah keterangan yang diperlukan
sebagai alat dalam memecahkan sebuah permasalahan. Klasifikasinya
terdiri dari : jenis data, sumber data, waktu, sifat data dan skala
pengukurannya.
2. Menurut sifatnya data terbagi menjadi tiga yaitu data kuantitatif suatu jenis
data berupa bilangan numerik atau angka terdiri dari data deskrit ( data
dari hasil proses penghitungan ). Data kontinu adalah data yang
didapatkan dari hasil pengukuran, serta data kualitatif yaitu suatu jenis
data yang didapatkan bukan dari bilangan numerik tetapi di dalam bentuk
data kualitas.
3. Definisi dari penyajian data adalah suatu presentasi/ pemaparan dari suatu
data yang sudah dilakukan pengolahan sebelumnya, dengan tujuan
memberikan gambaran atau pemaparan dari sebuah data yang sistematik
dari keadaan atau peristiwa- peristiwa yang merupakan hasil dari sebuah
penelitian maupun hasil observasi. Dengan harapan dapat mempermudah
pemahaman, pembuatan analisa data, serta dalam proses pengambilan
keputusan sehingga kesimpulan lebih mudah untuk didapatkan.
4. Uji normalitas berguna untuk menentukan apakah data yang telah
dikumpulkan merupakan distribusi normal atau bukan. Pengujian
normalitas akan mengarahkan teknik statistik apa yang akan digunakan
untuk uji pengambilan keputusan (statistisk inferensi).
5. Metode statistik klasik dalam pengujian normalitas suatu data tidak begitu
rumit. Berdasarkan pengalaman empiris ahli statistik, data yang banyaknya
lebih dari 30 (n > 30), sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal.
Tetapi untuk memberikan kepastian data merupakan distribusi normal
atau tidak, sebaiknya digunakan uji normalitas.
DAFTAR PUSTAKA
Hastono, S.P.2001.Analisa Data.Jakarta:Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia.Tidak dipublikasikan.
Mann, Prem, S. 2011. Introductory Statistics.Seventh Edition. New Jersey: John
Wiley & Sons, Inc.
Pagano, M & Gauvreau, K. 1993. Principcles of biostatistics. California:
Duxbury Press.
Sabri, L & Hastono, P, S. 2007. Statistik Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Sullivan, M, III. 2005. Fundamentals of Statistics. New Jersey: Pearson
Education, Inc.