Upload
nsatriotomo
View
240
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
episkleritis
Citation preview
7/16/2019 Tugas Referat Mata
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-referat-mata 1/8
TUGAS REFERAT
EPISKLERITIS
Diajukan guna melengkapi tugas kepaniteraan senior Ilmu Penyakit Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro
Disusun oleh:
N. Andree Satriotomo
22010111200103
BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
7/16/2019 Tugas Referat Mata
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-referat-mata 2/8
2
EPISKLERITIS
A. Anatomi dan Histologi
Sklera adalah pembungkus fibrosa pelindung mata di bagian luar yang hampir
seluruhnya terdiri atas kolagen. Jaringan ini padat dan berwarna putih serta berbatasan
dengan kornea disebelah anterior dan duramater nervus optikus di posterior. Pita-pita
kolagen dan jaringan elastin membentang di sepanjang foramen sklera posterior,
membentuk lamina kribrosa, yang diantaranya dilalui oleh berkas akson nervus optikus.
Permukaan luar sklera anterior dibungkus oleh sebuah lapisan tipis jaringan elastis halus,
episklera, yang mengandung banyak pembuluh darah yang mendarahi sklera. Lapisan
berpigmen coklat pada permukaan dalam sklera adalah lamina fusca, yang membentuk
lapisan luar ruang suprakoroid.
Pada tempat insersi muskuli rekti, tebal sklera sekitar 0,3 mm. Ditempat lain
tebalnya sekitar 0,6. Disekitar nervus opticus, sklera ditembus oleh arteria ciliaris
posterior longus dan brevis, dan nerves ciliaris longus dan brevis. Arteria ciliaris
posterior longus dan nervus ciliaris longus melintas dari nervus optikus ciliare di sebuah
lekukan dangkal pada permukaan dalam sklera di meridian jam 3 dan jam 9. Sedikit posterior dari ekuator, empat vena vorticosa mengalirkan darah keluar dari koroid
melalui sklera, biasanya satu disetiap kuadran. Sekitar 4 mm di sebelah posterior limbus,
sedikit anterior dari insersi tiap-tiap muskulus rektus, empat arteria dan vena siliaris
anterior menembus sklera. Persarafan sklera berasal dari saraf-saraf siliaris.
Secara histologi, sklera terdiri atas banyak pita padat yang sejajar dan
berkasberkas jaringan kolagen teranyam, yang masing-masing mempunyai tebal 10-16
πm dan lebar 100-140 μm. Struktur histologis sklera sangat mirip dengan struktur
kornea. Alasan transparannya kornea dan opaknya sklera adalah deturgesensi relatif
kornea.
7/16/2019 Tugas Referat Mata
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-referat-mata 3/8
3
Gambar Anatomi dan Histologi Sklera
B. Definisi
Episkleritis didefinisikan sebagai peradangan lokal sklera yang relatif sering
dijumpai. Kelainan ini bersifat unilateral pada dua-pertiga kasus, dan insidens pada
kedua jenis kelamin wanita tiga kali lebih sering dibanding pria. Episklera dapat tumbuh
di tempat yang sama atau di dekatnya di jaringan palpebra. Episkleritis merupakan reaksi
radang jaringan ikat vaskular yang terletak antara konjungtiva dan permukaan sklera.
Perjalanan penyakit mulai dengan episode akut dan terdapat riwayat berulang dan dapat
berminggu-minggu atau beberapa bulan. Ada dua jenis episkleritis:
1. Episkleritis simple. Ini adalah jenis yang paling umum dari episkleritis. Peradangan
biasanya ringan dan terjadi dengan cepat. Hanya berlangsung selama sekitar tujuh
sampai 10 hari dan akan hilang sepenuhnya setelah dua sampai tiga minggu. Pasien
dapat mengalami serangan dari kondisi tersebut, biasanya setiap satu sampai tiga
bulan. Penyebabnya seringkali tidak diketahui.
2. Episkleritis nodular. Hal ini sering lebih menyakitkan daripada episkleritis simple dan
berlangsung lebih lama. Peradangan biasanya terbatas pada satu bagian mata saja dan
mungkin terdapat suatu daerah penonjolan atau benjolan pada permukaan mata. Ini
sering berkaitan dengan kondisi kesehatan, seperti rheumatoid arthritis, colitis dan
lupus.
7/16/2019 Tugas Referat Mata
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-referat-mata 4/8
4
Gambar Episkleritis Simple
Gambar Episkleritis Nodular
C. Etiologi
Hingga sekarang para dokter masih belum dapat mengetahui penyebab pasti dari
episkleritis. Namun, ada beberapa kondisi kesehatan tertentu yang selalu berhubungan
dengan terjadinya episkleritis. Kondisi-kondisi tersebut adalah penyakit yang
mempengaruhi tulang, tulang rawan, tendon atau jaringan ikat lain dari tubuh, seperti:
Rheumatoid arthritis
Ankylosing spondylitis
Lupus (systemic lupus erythematosus)
Inflammatory bowel diseases seperti crohn’s disease and ulcerative colitis
Gout
Bacterial atau viral infection seperti lyme disease, syphilis atau herpes zoster
7/16/2019 Tugas Referat Mata
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-referat-mata 5/8
5
Beberapa penyakit lain yang kurang umum, penyebab episkleritis termasuk jenis
kanker tertentu, penyakit kulit, gangguan defisiensi imun dan, yang pasling jarang
berhubungan adalah gigitan serangga.
D. Patofisiologi
Mekanisme terjadinya episkleritis diduga disebabkan oleh prose autoimun. Proses
peradangan dapat disebabkan oleh kompleks imun yang mengakibatkan kerusakan
vaskular (hipersensitivitas tipe III) ataupun respon granulomatosa kronik
(hipersensitivitas tipe IV).
E. Manifestasi Klinis
Gejala episkleritis meliputi:
Sakit mata dengan rasa nyeri ringan
Mata kering
Mata merah pada bagian putih mata
Kepekaan terhadap cahaya
Tidak mempengaruhi visus
Tanda objektif pada episkleritis:
Kelopak mata bengkak
Konjungtiva bulbi kemosis disertai dengan pelebaran pembuluh darah episklera dan
konjungtiva.
Bila sudah sembuh, warna sklera berubah menjadi kebiru-biruan
Pemeriksaan mata memperlihatkan hiperemia lokal sehingga bola mata tampak
berwarna merah atau keunguan yang menunjukkan pembuluh darah episklera yang
melebar
Pembuluh darah episklera dapat mengecil bila diberikan fenilefrin 2,5%.
Bentuk radang yang terjadi pada episklerisis nodular mempunyai gambaran
khusus, yaitu berupa benjolan setempat dengan batas tegas dan warna putih di bawah
konjungtiva. Bila benjolan itu ditekan dengan kapas atau ditekan pada kelopak di atas
benkolan, akan memberikan rasa sakit, rasa sakit akan menjalar ke sekitar mata. Pada
episkleritis bila dilakukan pengangkatan konjungtiva di atasnya, maka akan mudah
terangkat atau dilepas dari pembuluh darah yang meradang.
7/16/2019 Tugas Referat Mata
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-referat-mata 6/8
6
F. Diagnosis
Penegakan diagnosa didapatkan dari anamnesis untuk menanyakan beberapa
gejala-gejala yang dialami pasien, menanyakan riwayat penyakit sistemik sebelumnya
pada pasien, melakukan pemeriksaan pada mata pasien, serta dilakukan pemeriksaan
fisik pasien bila dicurigai penyebabnya terkait penyakit sistemik. Pemeriksaan lebih
lanjut seperti melakukan beberapa tes lebih lanjut, seperti tes darah, untuk mengetahui
apakah episkleritis terkait dengan penyakit sistemik lain yang mendasarinya.
G. Diagnosis Banding
Mata merah dengan visus normal:
a. Merah tidak merata
Episkleritis dan skleritis
Perdarahan subkonjungtiva
Pterigium
Pseudopterigium
Konjungtivitis flikten
Pinguekula iritans
b. Merah merata
Konjungtivitis akut
Konjungtivitis kronis
H. Penatalaksanaan
Episkleritis adalah penyakit self-limiting menyebabkan kerusakan yang sedikit
permanen atau sembuh total pada mata. Oleh karena itu, sebagian besar pasien dengan
episkleritis tidak akan memerlukan pengobatan apapun. Namun, beberapa pasien dengan
gejala ringan menuntut pengobatan.
1. Terapi pada mata
Episkleritis simpel sering membutuhkan pengobatan. Air mata buatan berguna untuk
pasien dengan gejala ringan sampai sedang. Selain itu dapat juga diberikan
vasokonstriktor. Pasien dengan gejala lebih parah atau berkepanjangan mungkin
memerlukan air mata buatan (misalnya hypromellose) dan atau kortikosteroid topikal.
7/16/2019 Tugas Referat Mata
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-referat-mata 7/8
7
Episkleritis nodular lebih lama sembuh dan mungkin memerlukan obat tetes
kortikosteroid lokal atau agen anti-inflamasi. Topikal oftalmik prednisolon 0,5%,
deksametason 0,1%, atau 0,1% betametason harian dapat digunakan.
2. Terapi sistemik
Jika episkleritis nodular yang tidak responsif terhadap terapi topikal, sistemik agen
antiinflamasi mungkin berguna. Flurbiprofen (100 mg) biasanya efektif sampai
peradangan ditekan. Jika tidak ada respon terhadap flurbiprofen, indometasin harus
digunakan, 100 mg setiap hari dan menurun menjadi 75 mg bila ada respon. Banyak
pasien yang tidak merespon satu agen nonsteroidal anti-inflammatory (NSAID) tetapi
dapat berespon terhadap NSAID lain.
Untuk aktivitas sehari-hari, sunglasses berguna untuk pasien dengan sensitivitas
terhadap cahaya.
I. Komplikasi
Sebuah komplikasi episkleritis yang mungkin terjadi adalah iritis. Sekitar satu dari 10
orang dengan episkleritis akan berkembang ke arah iritis ringan. Selain iritis, bila
peradangan lebih dalam pada sklera dapat menimbulkan skleritis.
J. Prognosis
Prognosis umunya baik, dapat sembuh sempurna tetapi dapat bersifat residif yang dapat
menyerang tempat yang sama ataupun berbeda-beda dengan lama sakit umunya 4-5
minggu.
7/16/2019 Tugas Referat Mata
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-referat-mata 8/8
8
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas S., 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata edisi ke-3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
2. PERDAMI. 2006. Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter Umum & Mahasiswa Kedokteran,
PERDAMI.
3. Roy Sr H , episkleritis, http://emedicine.medscape.com/article/1228246-overview. Medscape Mar 2, 2012.
4. Vaughan, D.G. Oftalmologi Umum, Edisi 14, Cetakan I, Widya Medika, Jakarta, 2000:
Hal 165-167.
5. Watson PG, Hayreh SS. Scleritis dan episkleritis. Br J Ophthalmol. 1976; 60:163-91.