15
Kasus : Seorang penderita laki-laki dengan nama A mengeluh sesak nafas .Penderita berumur 50 tahun , mempunyai berat badan 47 kg dan tinggi badan 170 cm. Sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit mengeluh nafsu makan menurun. Penderita ini didiagnosis penyakit paru obstruktif kronik, hasil laboratorium albumin 2,5 g%, analisis gas darah asidosis resporatorik, oleh dokter pasa saat ini penderita dalam perawatan bed rest. Tetapkan dukungan nutrisi untuk penderita tersebut! Berikan aspek edukasi. Tujuan Penatalaksaan : 1. Mengendalikan anoreksia 2. Memperbaiki fungsi paru( ventilasi paru ) 3. Mengendalikan penurunan berat badan ( fase stabilisasi dan fase pemulihan ) TUGAS I 1. Hitung kebutuhan kalor? Diketahui : Umur : 50 tahun BB : 47 kg TB : 170 kg Ditanya : Kebutuhan kalori ? Jawab : BMR (Laki-laki) : 66,5 + 13,7BB + 5,0TB – 6,8U (Menurut Rumus Harris-Bennedict) Maka BMR : 66,5 +13,7(47)+ 5(170)-6,8(50) 66,5 +643,9+850-340 = 1220,4 kkal/hari KET : KEB (1+FS+AF+TEF) Dimana : KEB = basal metabolic rate

Tugas Syarif Husin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

good

Citation preview

Kasus:Seorang penderita laki-laki dengan nama A mengeluh sesak nafas .Penderita berumur 50 tahun , mempunyai berat badan 47 kg dan tinggi badan 170 cm. Sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit mengeluh nafsu makan menurun.

Penderita ini didiagnosis penyakit paru obstruktif kronik, hasil laboratorium albumin 2,5 g%, analisis gas darah asidosis resporatorik, oleh dokter pasa saat ini penderita dalam perawatan bed rest. Tetapkan dukungan nutrisi untuk penderita tersebut! Berikan aspek edukasi.

Tujuan Penatalaksaan :

1. Mengendalikan anoreksia

2. Memperbaiki fungsi paru( ventilasi paru )

3. Mengendalikan penurunan berat badan ( fase stabilisasi dan fase pemulihan )

TUGAS I

1. Hitung kebutuhan kalor?

Diketahui : Umur : 50 tahun

BB

: 47 kg

TB

: 170 kg

Ditanya : Kebutuhan kalori ?

Jawab: BMR (Laki-laki): 66,5 + 13,7BB + 5,0TB 6,8U (Menurut Rumus Harris-Bennedict)

Maka BMR : 66,5 +13,7(47)+ 5(170)-6,8(50)

66,5 +643,9+850-340 = 1220,4 kkal/hari

KET

: KEB (1+FS+AF+TEF)

Dimana : KEB= basal metabolic rate

FS= faktor stress ( 0.5 karena PPOK termasuk penyakit berat

AF= aktivitas fisik ( 0.1

TEF= thermal effect of food ( 0.1

Jadi

=1220.4(1+0.5+0.1+0.1)

= 2074.68

2. Tentukan fase stabil dan fase pemulihan ?

Diketahui : BB = 47 kg

Ditanya : Fase stabil dan fase pemulihan ?

Jawab

:

FASE STABIL: (20-25kkal/bb kg/hari)

Minimal = 20(47) = 940 kkal/hari

Maksimal = 25(47) = 1175 kkal/hari ------yang diambil untuk fase stabil karena PPOK tidak termasuk penyakit akut.

FASE PEMULIHAN: (35-50 kkal/bb kg/hari)Pada fase pemulihan kita menaikkan konstanta perlahan lahan agar system pencernan bisa menyesuaikan diri.

Minimal= 35(47) = 1645 kkal/hari

Maksimal= 50(47) = 2350 kkal/hari

3. Tentukan komposisi makronutrien dan mikronutrien pada kedua fase ?

Diketahui: Karbihidrat= 35-50%

Protein=15-20%

Lemak

= 30-40%

Ditanya : Makronutrien dan mikronutrien pada kedua fase!

Jawab

:

A. MAKRONUTRIEN

FASE STABIL:

1. Karbohidrat: 35% dari 940 kkal/hari : 329 kkal/hari / 4 = 82,25 gram/hari

2. Protein: 15% dari 940 kkal/hari: 141 kkal/hari / 4 = 35,25 gram /hari

3. Lemak: 30% dari 940 kkal/hari : 282 kkal/hari /9 = 31,33 gram/hariFASE PEMULIHAN :

1. Karbohidrat: 35% dari 1645 kkal/hari : 575,75 kkal/hari / 4 = 143,93 gram/hari

2. Protein: 15% dari 1645 kkal/hari : 246,75kkal/hari/ 4 = 61,68 gram /hari

3. Lemak: 30% dari 1645 kkal/hari : 493,5 kkal/hari /9 = 54,83 gram/hari

Dengan catatan :

Penentuan makronutrint untuk Mr. A, yang mengalami COPD, harus dilakukan secara teliti dan hati-hati, karena dalam penyakit sistem pernapasan, kita harus memertimbangkan nilai Respiratory Quotient (RQ), yang merupakan nilai dari =22 Di mana n dalam mol. Nilai RQ untuk ketiga macam makronutrint adalah

1. Karbohydrat 1

2. Protein 0,7

3. Lemak 0,8

Di sini terlihat bahwa RQ untuk karbohydrat sangat tinggi. Artinya, penggunaan karbohydrat akan membuat lebih banyak CO2 diproduksi. Sedangkan, dalam COPD, tubuh kesulitan mengeluarkan CO2. COPD ini diperparah lagi dengan adanya hypophosfataemia, yaitu kurangnya ATP dibentuk akibat gagal napas.B. MIKRONUTRIEN

1. Fosfor

Berperan fdalam metabolisme energi. Contohnya adalah hati , brokoli, kurma dan kacang-kacangan.2. KaliumMenjaga fungsi otot dan pencernaan. Contohnya adalah pisang , alpukat, yogurt , pepaya dan air kelapa.

3. Kalsium

Kekuatan tulang dan pembentukan sel darah merah. Contohnya adalah susu, keju, ikan salmon, lobak , susu kedelai dan sayuran hijau.

4. Magnesium

Berperan dalam metabolisme karbohidrat , lemak dan sintesa protein. Contohnya adalah bayam , sereal, brokoli, ubi manis, kismis, buncis dan kacang-kacangan seperti almond.5. Omega 3

Melawan kolesterol dan penyakit jantung , contohnya biji rami , minyak ikan dan kembang kol.6. Vitamin C

Berperan untuk antioksidan. Contohnya stroberi, melon , anggur , jeruk.

7. Zink

Un tuk meningkatkan daya tahan tubuh, contohnya air mineral, daging ayam, daging babi, daging domba.4. Bahan makanan yang digunakan untuk menentukan makronutrien dan mikronutrien ? (aspek edukasi )

Jawab:

1. Bentuk makanan lunak

2. Porsi kecil dan sering

3. Istirahat setelah makan

4. Motivasi penderita untuk mengkonsumsi makanan sesuai anjuran.TUGAS II

1. ANAMNESISa. Identitas pasien :

Nama

: A

Umur

: 50 tahun

Jenis kelamin: Laki-laki

b. Riwayat penyakit umum

Faktor resiko : Perokok, infeksi

Keluhan: Lemah, sesak nafas saat bekerja.

c. Riwayat Gizi

: Riwayat nutrisi Anoreksia

Sejak kapan ? 1 minggu sebelum masuk rumah sakit

Status sekarang: Terjadi penurunan berat badan dan menjalani bed rest.

Anamnesis baru masuk rumah sakitAnamnesis setelah dirawat di rumah sakit

1. Nama

2. Jenis Kelamin

3. Umur

4. Pekerjaan

5. Keluhan utama

6. Keluhan tambahan

7. Riwayat penyakit sekarang

8. Riwayat penyakit dahulu

9. Riwayat pengobatan

10. Riwayat keluarga

11. Kebiasaan

12. Status ekonomi dan sosial1. Apakah sesak nafasnya masih ?2. Apakah masih sering terbangun di malam hari?

3. Apakah masih ada nyeri di dada?

4. Apakah makanannya habis( bisa ditanyakan pada anggota keluarganya)?

5. Seberapa sering pasien minum?6. Apakah masih ada perasaan mual saat makan ?

7. Bagaimana makannya , teratur atau tidak?

8. Bagaimana buang air besarnya, lancar atau tidak ?

2. PEMERIKSAAN FISIK

a. Inspeksi

:

Bentuk dada seperti tong ( barrel chest)

Cara bernafas seperti purse lips (seperti orang meniup) Hipertrofi otot-otot bantu nafas

Sela iga melebar

Bila terjadi gagal jantung kanan, terlihat distensi vena jugularis dan edema tungkai.

b. Palpasi

: Stem fremitus menurun

c. Perkusi

: Hipersonor

d. Auskultasi:

Suara nafas vesikuler melemah

Ekspirasi memanjang

Ada ronki basah

Ada wheezing (mengi)

3. ANTROPOMETRIK

a. IMT: BB(kg)/TB2(m) = 47/(1,7)2 = 16,26 ( under weight moderate karena Mr A mengalami pemecahan energy protein untuk otot bantu napas.

4. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

a. Albumi n

: 2,5 gram/% (3,5-5 gram/%) ( hypoalbuminaemiaFungsi dari albumin itu sendiri adalah untuk menjaga tekanan koloid onkotik jika jumlahnya kurang maka menyebabkan terjadinya edema, karena penarikan cairan dari intraseluler ke ekstraseluler.

b. Analisis gas darah: Asidosis Respiratorik karena naiknya fraksi CO25. PEMERIKSAAN FUNGSIONAL

a. Spirometri

Klasifikasi PenyakitGejala KlinisSpirometri

PPOK Ringan

Dengan atau tanpa batuk

Dengan atau tanpa produksi sputum

Sesak napas : derajat sesak 0 sampai derajat sesak 1 VEP1 80% prediksi (normal spirometri) atau

VEP1/KVP