Upload
drirhmhatta-dahlanmeng
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 Tugas Translate Advanced Treatment of Textile Wastewater for Reuse Using Electrochemical Oxidation and Membrane Filtration
1/14
Pengolahan LanjutanAir LimbahTekstilUntuk DigunakanKembaliMenggunakanOksidasi ElektrokimiadanFiltrasi
Membran
PENGARANG : Xuejun Chen, Zhemin Shen, Xiaolong Zhu, Yaobo Fan,
Wenhua Wang
DITERJEMAHKAN OLEH :
1. SENDRY FEBRIZKY 03101403053
2. TIARA ARMELIA FATRINI 03101403058
DOSEN PENGASUH : Dr. Ir. H. M. Hatta Dahlan, M. Eng
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Available on websitehttp://www.wrc.org.za ISSN 0378-4738 = Water
SA Vol. 31 No. 1 January 2005
http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/7/23/2019 Tugas Translate Advanced Treatment of Textile Wastewater for Reuse Using Electrochemical Oxidation and Membrane Filtration
2/14
2013
Pengolahan lanjutan air limbah tekstil untuk digunakan kembali
menggunakan oksidasi elektrokimia dan filtrasi membrane
Xuejun Chen1, Zhemin Shen1*, Xiaolong Zhu2, Yaobo Fan2, Wenhua Wang1
1 School of Environmental Science and Engineering, Shanghai Jiaotong University, Dongchuan Road 800, Shanghai,
200240, PR China
2Research Center for Eco-environmental Sciences, Chinese Academy of Sciences, Shuangqing Road 18, Beijing
10085, PR China
Abstrak
Treatment air limbah tekstil untuk digunakan kembali menggunakan langkah oksidasi
elektrokimia yang dikombinasikan dengan langkah filtrasi membran yang dilaporkan
dalam makalah ini. Proses electrolytical adalah proses yang tradisional, mudah untuk
meningkatkan dalam menerapkan pada praktek. Makalah ini mengusulkan sebuah
modifikasi membran (TFM) dengan modul transfer aliran pada serat yang dilas dengan
bentuk busur untuk meningkatkan sifat mekanik dari serat dan meningkatkan
permukaan membran secara spesifik pada modul TFM. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mempelajari kinerja modul TFM yang berbentuk busur untuk menunjukkan
urutan oksidasi elektrokimia ditambah dengan proses filtrasi membran dan untuk
mengembangkan dyehouse pada sistem pengolahan air limbah yang potensial untuk
digunakan kembali. Dua urutan pengujian oksidasi elektrokimia dan filtrasi membran
dipelajari dalam proses batch secara urutan. Hasil penelitian menunjukkan dengan jelas
bahwa serat dilas pada bentuk busur yang dapat meningkatkan sifat mekanik dari serat
secara efektif dan oksidasi elektrokimia dan filtrasi membran sebagai proses sekuensial
yang masih layak. Oksidasi elektrokimia memiliki removal yang tinggi (efisiensi89,8%) dari kebutuhan oksigen kimia (COD) air limbah sementara itu filter membran
hampir seluruhnya menghilangkan jumlah padatan yang tersuspensi (TSS) (hampir
reduksi 100%) dan kekeruhan (eliminasi 98,3%) di dalamnya. Secara kebetulan,
keuntungan mereka menutupi kekurangan mereka. Setelah dua langkah, semua indeks
air limbah menurun ke tingkat yang rendah, khususnya pada tingkat COD yang
dikurangi menjadi 18,2 mgL-1. Air tersebut dapat digunakan kembali di beberapa
daerah produksi pabrik limbah kain tekstil. Untuk mendapatkan manfaat terbaik dari
Available on websitehttp://www.wrc.org.za ISSN 0378-4738 = Water
SA Vol. 31 No. 1 January 2005
http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/7/23/2019 Tugas Translate Advanced Treatment of Textile Wastewater for Reuse Using Electrochemical Oxidation and Membrane Filtration
3/14
sistem pembuangan, dua proses harus dijalankan dalam urutan yang rasional, dengan
filtrasi membran diikuti dengan proses oksidasi elektrokimia. Dengan elektroda
dipelajari secara luas, penelitian ini menyediakan cara yang menjanjikan untuk daur
ulang limbah tekstil.
Kata kunci: elektrolisis, oksidasi, membran, pewarna, pengolahan air limbah
Pengenalan
Batasan izin pembuangan limbah semakin ketat telah diberlakukan (DeFazio dan
Lemley, 1999). Industri tekstil umumnya memiliki kesulitan dalam mencapai batas
debit air limbah, khususnya yang berkaitan dengan larutan padat, garam ion, pH, COD,
warna, dan kadang-kadang, logam berat (Penulis : sebuah perusahaan konsultan dan
nama harus ditulis dengan penuh:. Steffen, Robertson dan Kirsten, 1993; Lin dan Peng,
1996; Vlyssides et al, 1999)
Permasalahan warna pada limbah kain tekstil dan masalah yang mungkin terkait
dengan pembuangan pewarna dan produk degradasi pewarna menjadi perhatian. Metode
tradisional untuk menanganinya dengan jenis air limbah ini biasanya dengan teknik
biologi, teknik fisik dan teknik kimia serta berbagai kombinasinya. Telah banyak
dilaporkan bahwa banyak bahan pewarna kimia yang sulit menurunkan dengan
menggunakan proses pengolahan biologis secara konvensional. Hal ini saat penting
untuk menggunakan kembali air limbah sejenis ini daripada membuangnya, setelah
perawatan dengan biaya bahan kimia energi dan air terus meningkat.
Banyak treatment canggih yang telah dipelajari dan oksidasi elektrokimia telah
diterapkan untuk berbagai jenis air limbah (Naumczyket al, 1996;. Simonsson, 1997).
Disampaikan dengan cara yang efektif, selektif, ekonomis, dan bersih merupakan
pilihan untuk menangani air limbah yang membawa muatan besar dari senyawa
organik, terutama beberapa polutan organik bio-refraktori. Perawatan seperti ini
menghasilkan penurunan total senyawa untuk CO2 dan H2O atau setidaknya penurunan
yang cukup besar dalam toksisitas (kadar racun). Dengan sebuah proses anodik
langsung atau oksidasi anodik tidak langsung melalui produksi oksidan seperti radikal
hidroksil, ozon, dan lain-lain yang biasanya menghancurkan polutan organik dan
beracun didalam air limbah seperti pewarna dan fenol.
Sistem membran juga telah dilaporkan pada pengolahan air limbah kain tekstil
(Jadwiga et al, 1998;.. Wu et al, 1998 dan Grimm et al, 1998.). Sistem membran
Available on websitehttp://www.wrc.org.za ISSN 0378-4738 = Water
SA Vol. 31 No. 1 January 2005
http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/7/23/2019 Tugas Translate Advanced Treatment of Textile Wastewater for Reuse Using Electrochemical Oxidation and Membrane Filtration
4/14
berhasil dapat menghapus sejumlah besar padatan tersuspensi (SS) dalam air limbah.
Tujuan memperkenalkan filtrasi membran tidak hanya untuk mengurangi konsumsi air
dan limbah air limbah, tetapi juga untuk mengurangi konsumsi energi sebagai air hangat
dan dapat dikembalikan. Aliran crossflow adalah salah satu metode yang paling penting
yang diusulkan untuk mengatasi konsentrasi polarisasi dan fouling membran. Berbeda
dari filtrasi klasik secara dead-end, suspensi aliran dalam sistem mikrofiltrasi crossflow
adalah tangensial ke permukaan filter dan dinding dengan kecepatan berkisar antara 1
sampai 4 ms-1 untuk mengontrol dan membatasi berkembangnya lapisan pada
membran (Bailey et al., 1994). Selain rasio air limbah yang bersirkulasi untuk fluks
permeat yang setinggi 10~20:01, konsumsi daya pengolahan air bervariasi antara
5kWhm-3 dan 8 kWhm-3 (VanDijk dan Ronken, 1997; Kim et al., 2002).
Untuk mengurangi terkontaminasi serat dan polaritas, Triqua (Knops et al., 1992)
pertama kali meneliti tipe baru membran separator, yang disebut dengan pemisah TFM.
Dimana aliran influen tidak sejajar dengan sumbu modul seperti di membran crossflow,
tetapi tegak lurus terhadap serat. Ini memperkuat perpindahan massa pada boundary
layer, sehingga serat itu sendiri berfungsi sebagai penggerak turbulensi. Kecepatan
aliran tinggifeedatau penggerak turbulensi pembantu tidak diperlukan. Oleh karena itu,
dibandingkan dengan modul crossflow, modul aliran melintang memerlukan luas
membran lebih sedikit dan menggunakan energi yang lebih sedikit pula untuk
menghasilkan jumlah tertentu dalam proses peresapan. Kebutuhan energi untuk jenis
membran filtrasi sekitar 0,1-0,5 kWhm-3 (Van Dijk dan Ronken, 1997) disebabkan
oleh daur ulang air limbah (Sakellariou, 1998; Zhang, 2000). Untuk mengatasi
kekurangan ini, modifikasi dari modul membran transferflow dengan serat dilas dalam
pola busur-yang berbentuk untuk meningkatkan sifat mekanik dari serat dan
meningkatkan permukaan membran yang spesifik, diusulkan modul TFM dalam tulisanini. Jenis serat efisien ini dapat mengurangi tekanan pada akhir serat dan membuat
membran keras dan sangat tahan terhadap kemudahan untuk bengkok. Serat ini
berbentuk busur lebih panjang dari serat linear dalam skala yang sama, yang bertujuan
untuk meningkatkan permukaan membran dengan spesifik modul TFM lebih besar dari
modul transfer membran dengan aliran normal.
Available on websitehttp://www.wrc.org.za ISSN 0378-4738 = Water
SA Vol. 31 No. 1 January 2005
http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/7/23/2019 Tugas Translate Advanced Treatment of Textile Wastewater for Reuse Using Electrochemical Oxidation and Membrane Filtration
5/14
Tabel 1. Spesifikasi dan Bentuk Transfer Aliran Modul Membran dan Kondisi Operasi
Gambar 1. Perpindahan Aliran Modul Membran dengan Serat yang di Las Berbentuk
Busur
Tabel 2. Karakteristik yang Digunakan Pada Limbah Tekstil
Available on websitehttp://www.wrc.org.za ISSN 0378-4738 = Water
SA Vol. 31 No. 1 January 2005
http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/7/23/2019 Tugas Translate Advanced Treatment of Textile Wastewater for Reuse Using Electrochemical Oxidation and Membrane Filtration
6/14
Oksidasi membran basah, merupakan sebuah proses yang terintegrasi, telah
dibuktikan oleh Dhale dan Mahajani (2000) untuk treatment dispersi pewarna limbah
mandi. Li dan Zhao (1999) telah mengembangkan suatu proses treatment lanjutan untuk
pengolahan air limbah zat warna. Sebuah reaktor foto-katalitik TiO2 menjalankan
sebagai treatment canggih untuk pewarnaan yang lengkap dan penyisihan COD yang
tinggi. Suspended powder TiO2 yang digunakan dalam foto-oksidasi dipisahkan dari
slury oleh membran filter dan air limbah di treatment kemudian di recycle dengan foto-
reaktor. Namun, belum ada metode yang menggunakan proses oksidasi elektrokimia
yang dikombinasikan dengan membran proses filtrasi, untuk treatment dan recycle air
limbah kain tekstil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kinerja busur
berbentuk modul membran dalam perpindahan arus, dan pada saat yang sama,
penelitian ini untuk menunjukkan proses dalam mengembangkan sistem pengolahan air
limbah berpotensial untuk digunakan kembali.
Bahan dan Metode
Persiapan Elektroda
Sebuah pelat titanium (8cm 3cm) adalah berlapis seng dengan PbO 2. Sebuah
plat Ti/PbO2 digunakan sebagai anoda sementara ketika meshwork stainless steel dari
dimensi yang sama berfungsi sebagai katoda dalam sistem ini.
Membran Filter
Gambar 1. menunjukkan modul membran alirannya berpindah pada serat yang
di las berbentuk busur. Spesifikasi dan kondisi operasi yang diberikan dalam Tabel 1.
Dimensi dari busur berbentuk modul membran perpindahan aliran adalah 150 150
100 mm3.
Bahan
Sampel air limbah yang digunakan dikumpulkan setelah treatment bio-filter dari
kain tekstil di Beijing. Yang terlihat merah. Komposisi sampel ditunjukkan pada Tabel
2.
Peralatan
Nilai pH larutan yang terdeteksi oleh pH / mV meter (COLE PARMER, USA).
Sampel warna 'dianalisis dengan U-3010 Spectrophotometer (Hitachi, Jepang). Setiap
larutan zat warna di-scan dan terlihat panjang gelombang daya serat maksimum
Available on websitehttp://www.wrc.org.za ISSN 0378-4738 = Water
SA Vol. 31 No. 1 January 2005
http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/7/23/2019 Tugas Translate Advanced Treatment of Textile Wastewater for Reuse Using Electrochemical Oxidation and Membrane Filtration
7/14
terdeteksi. Unit warna dideteksi dengan metode standar (Penulis: tentukan dan mengacu
pada metode) COD dan warna tetap rasio dihitung sebagai berikut:
Tetap warna% = ABS / ABS0 100% (1)
(ABS0: nilai ABS sebelum elektrolisis)
(ABS: nilai ABS setelah elektrolisis)
Tersisa COD% = COD / COD0 100% (2)
(COD0: COD nilai sebelum elektrolisis)
(COD: nilai COD setelah elektrolisis)
Metode
Oksidasi elektrokimia limbah cair digunakan dalam reaktor terbagi volume
1.2dm3. Pengaturan eksperimental secara keseluruhan terutama terdiri dari unit sel,
sistem kontrol posisi air, satu set sistem daur ulang dan unit membran, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2. Elektrolisis dilakukan di 8V DC dan kepadatan arus listrik
disimpan pada 124 Am-2. Setelah elektrolisis, CODCrdan warna larutan ditentukan oleh
U-3010 Spektrofotometer, masing-masing.
Gambar 2. Diagram skematik oksidasi elektrokimia pengaturan eksperimental
Available on websitehttp://www.wrc.org.za ISSN 0378-4738 = Water
SA Vol. 31 No. 1 January 2005
http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/7/23/2019 Tugas Translate Advanced Treatment of Textile Wastewater for Reuse Using Electrochemical Oxidation and Membrane Filtration
8/14
Hasil dan Diskusi
Proses oksidasi elektrokimia sebelum proses filtrasi membran
Untuk menguji proses ini, dua proses dijalankan dalam batch secara berurutan.
Pertama, oksidasi elektrokimia dilakukan dalam reaktor kubik dan diikuti oleh proses
filtrasi membran. Hasil langkah mantan diberikan dalam Tabel 3. Hal ini terlihat dari
tabel bahwa oksidasi elektrokimia dapat lebih efisien menghapus warna dari kekeruhan
dan SS. Rasio sisa warna 145:1 520 (9,5%), yang kurang dari rasio TSS. Alasannya
adalah bahwa hal itu sulit bagi radikal oksidatif, O2 atau HO untuk memecahkan
sejumlah besar partikel padatan dalam sampel.
TABEL 3. Efek perlakuan oksidasi elektrokimia sebagai langkah pertama
TABEL 4. Hasil perlakuan filtrasi membran sebagai langkah kedua
Available on websitehttp://www.wrc.org.za ISSN 0378-4738 = Water
SA Vol. 31 No. 1 January 2005
http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/7/23/2019 Tugas Translate Advanced Treatment of Textile Wastewater for Reuse Using Electrochemical Oxidation and Membrane Filtration
9/14
Tabel 4 menunjukkan bahwa langkah kedua tersebut dapat mengakibatkan
terjadinya kekurangan untuk yang pertama. Membran filtrasi dapat menghapus hampir
semua TSS dan kekeruhan, yang sulit untuk sistem oksidasi kimia untuk mencapai.
Kedua proses bekerja sama dengan baik untuk pengolahan air limbah tekstil.
Setelah dua langkah, COD tetap pada tingkat yang rendah, hanya 18,2 mg L-1,
dan begitu juga indeks lainnya. Air tersebut dapat digunakan kembali di banyak daerah
produksi pabrik tekstil perusahaan pencelupan. Hal ini Dilaporkan bahwa Ti/RuO2,
Ti/SnO2 dan Ti/SnO2 + Sb2O5 elektroda memiliki kemampuan yang lebih baik untuk
mengoksidasi senyawa beracun dan lebih efisien daripada anoda Ti/PbO2 kami. Jika
elektroda lebih efisien digunakan dalam sistem ini, air limbah dapat diperlakukan secara
lebih efektif, dan dapat digunakan di semua area produksi pabrik tekstil. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa sistem ini memberikan cara menjanjikan untuk mengolah air
limbah perusahaan pencelupan tekstil untuk digunakan kembali.
Hasil pemindaian panjang gelombang dalam Gambar. 3 menegaskan kesimpulan
di atas. Setelah kedua langkah, penyerapan antara lingkup panjang gelombang terlihat
menurun ke tingkat rendah.
Gambar 3. Panjang gelombang scan limbah tekstil sampel mentah (atas),
sampel setelah oksidasi elektrokimia sebagai langkah pertama (tengah) dan sampel
setelah kedua dua langkah (lebih rendah)
Available on websitehttp://www.wrc.org.za ISSN 0378-4738 = Water
SA Vol. 31 No. 1 January 2005
http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/7/23/2019 Tugas Translate Advanced Treatment of Textile Wastewater for Reuse Using Electrochemical Oxidation and Membrane Filtration
10/14
Gambar 4. Panjang gelombang scan limbah tekstil sampel mentah (atas),
sampel setelah filtrasi membran sebagai langkah pertama (tengah) dan sampel setelah
kedua dua langkah (lebih rendah)
TABEL 5. Hasil perlakuan filtrasi membran sebagai langkah pertama
Available on websitehttp://www.wrc.org.za ISSN 0378-4738 = Water
SA Vol. 31 No. 1 January 2005
http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/7/23/2019 Tugas Translate Advanced Treatment of Textile Wastewater for Reuse Using Electrochemical Oxidation and Membrane Filtration
11/14
TABEL 6. Efek perlakuan oksidasi elektrokimia sebagai langkah kedua
Proses filtrasi membran sebelum proses oksidasi elektrokimia
Kedua, perintah lain dari dua proses juga dilakukan. Oksidasi elektrokimia
dilakukan setelah penyaringan membran. Tabel 5 dan Tabel 6 menunjukkan hasil
eksperimen ini urutan pengujian. Keuntungan dan kerugian dari filtrasi membran
ditunjukkan pada Tabel 5. Efek pewarnaan yang buruk dikarenakan sebagian besar zat
warna adalah molekul kecil. Secara umum, semakin kecil ukuran molekul, semakin
tinggi tingkat melewati membran. Gambar 3 memberikan pernyataan penyerapan dalam
eksperimental ini dan menunjukkan sebagian besar warna tersebut cederung pada
langkah kedua.Namun, bahkan setelah diperlakukan oleh proses oksidasi elektrokimia kedua,
unit warna dari solusi adalah tidak kurang dari 500 dalam rangka untuk menguji yang
terakhir dan COD tidak seefektif dalam percobaan sebelumnya. Ini mungkin disebabkan
untuk menurunkan SS dalam limbah cair setelah penyaringan. Beberapa partikel dalam
larutan dapat berfungsi sebagai katalis, disertai dengan berbagai jenis ion. Banyak ion-
bentuk berubah, seperti Ag20Co3 dan Fe3, dapat intermediet oksidatif dan
mempercepat degradasi polutan organik. Fungsi ion ini telah dikonfirmasi dalam
oksidasi benzena, fenol dan minyak.
Sebaliknya, perubahan urutan langkah kedua mengarah ke variasi dalam hasil.
Untuk membuat penulis memeriksa metode sebelumnya dengan oksidasi elektrokimia
menggunakan langkah pertama terlebih dahulu untuk salah satu yang terakhir. Dalam
rangka untuk memanfaatkan sepenuhnya dari sistem pembuangan, penting bahwa kedua
proses harus dijalankan secara berurutan yang rasional.
Available on websitehttp://www.wrc.org.za ISSN 0378-4738 = Water
SA Vol. 31 No. 1 January 2005
http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/7/23/2019 Tugas Translate Advanced Treatment of Textile Wastewater for Reuse Using Electrochemical Oxidation and Membrane Filtration
12/14
Gambar 5. Penghapusan Warna air limbah dengan waktu, di 8V DC, kepadatan
arus listrik 124 mA cm-2
Gambar 6. Spektrum ekstraksi air limbah dengan CH2Cl2 sebelum perlakuan
Gambar 7. Spektrum ekstraksi air limbah dengan CH2Cl2 setelah perlakuan
Kontras dari spektrum UV-Vis air limbah sebelum dan sesudah perlakuan
Available on websitehttp://www.wrc.org.za ISSN 0378-4738 = Water
SA Vol. 31 No. 1 January 2005
http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/7/23/2019 Tugas Translate Advanced Treatment of Textile Wastewater for Reuse Using Electrochemical Oxidation and Membrane Filtration
13/14
Gambar 6 adalah spektrum UV-Vis dari solusi utama diekstraksi dengan
CH2Cl2. Solusi utama diekstraksi dengan CH2Cl2 tidak berwarna dan penyerapannya
tidak jelas dalam UV-Vis. Hal ini menunjukkan polaritas kuat dari pewarna, hanya
penyerapan bagian depan yang pudar pada 234nm. Karena kemurnian pewarna pada
penjualan tidak terlalu tinggi, zat pewarna berisi beberapa produk terurai, yang
dipengaruhi oleh sinar matahari dan UV. Dibandingkan dengan Gambar. 6, Gambar. 7
adalah spektrum UV-Vis dari limbah dielektrolisis diekstraksi dengan CH2Cl2
(pengangkatan warna> 95%). Depan penyerapan maksimum lebih kuat setelah
perlakuan, dan ini dapat dikaitkan dengan polaritas pudar atau non-polaritas produk
terurai. Bagian depan penyerapan maksimum 234 nm menunjukkan masih ada senyawa
aromatik dalam larutan sisa.
Kesimpulan
Modules membran Transfer-aliran dengan serat dilas berbentuk busur dapat
meningkatkan sifat mekanik dari serat dan meningkatkan permukaan membran spesifik
modules TFM. Fenomena serat bocor tidak terjadi selama percobaan. Dua urutan
pengujian oksidasi elektrokimia dan filtrasi membran dipelajari. Dua proses
diperlakukan sampel air limbah perusahaan pencelupan tekstil pada gilirannya. Hasil
jelas menunjukkan kelayakan dari dua proses berurutan. Oksidasi elektrokimia efektif
menghilangkan warna air limbah sedangkan filter membran hampir sepenuhnya
menghilangkan TSS di dalamnya. Hal ini jelas bahwa keuntungan mereka dapat
menebus kekurangan masing-masing. Setelah kedua langkah, semua indeks air limbah
menurun ke tingkat rendah. Air tersebut dapat digunakan kembali di banyak daerah
produksi pabrik. Untuk membuat sebagian besar sistem pembuangan, penting bahwa
kedua proses harus dijalankan secara berurutan yang rasional. Hal ini menunjukkan
bahwa proses filtrasi membran harus mengikuti proses oksidasi elektrokimia. Sebagai
elektrolisis adalah metode tradisional, mudah untuk mengoperasikan proses oksidasi
elektrokimia dan menerapkannya. Dengan lebih bahan elektroda efisien, sistem ini akan
memberikan kita dengan metode yang lebih efektif untuk daur ulang air limbah
perusahaan pencelupan tekstil.
Ucapan Terima Kasih
Karya ini didukung secara finansial oleh Cina Nasional Ilmu Pengetahuan Alam dasar
(20377028) dan landasan terbuka Negara Kunci Laboratorium Kimia Lingkungan
Available on websitehttp://www.wrc.org.za ISSN 0378-4738 = Water
SA Vol. 31 No. 1 January 2005
http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/7/23/2019 Tugas Translate Advanced Treatment of Textile Wastewater for Reuse Using Electrochemical Oxidation and Membrane Filtration
14/14
Perairan. Penulis juga berterima kasih pengulas anonim untuk komentar mereka yang
berharga dan saran.
Available on websitehttp://www.wrc.org.za ISSN 0378-4738 = Water
SA Vol. 31 No. 1 January 2005
http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/http://www.wrc.org.za/