3
Tugas Uts Emotional Spiritual Question (ESQ) 1. Otak Emosional Emosi merupakan suatu perasaan yang terjadi dalam intensitas waktu tertentu yangmelibatkan reaksi fisiologis. Stimulus ditangkap oleh reseptor menuju ke otak yang kemudian menimbulkan reaksi fisiologis tertentu. Nafsu berarti keinginan atau dorongan jiwa yang kuat untuk melakukan suatu perbuatan. Dalam psikologi dikenal dengan istilah motivasi. Namun terkadang dengan adanya dorongan-dorongan tersebut justru banyak dari kita yang tidak mampu mengendalikannya dan akhirnya melakukan penyimpangan. Nalar atau rasional ialah suatu pikiran dan pertimbangan yang logis. Ada dua cara dalam mengambil keputusan, yaitu secara rasional dan emosional. Kedua cara ini harus dijalankan secara seimbang agar menghasilkan sikap yang bijaksana. 2. Pembajakan Emosi Pembajakan emosi ialah suatu keadaan emosional seseorang yang terjadi secara meluap karena suatu koordinasi saraf yang belum sempurna, tidak rasional, dan tanpa disadari oleh pelaku. Luapan ini terjadi karena koordinasi saraf yang belum sempurna. Hal ini dikarenakan sistem limbik otak telah menangkap situasi darurat dan impuls hanya berhenti di amigdala belum sampai ke neokorteks atau lobus prefrontal yang berfungsi untuk pemikiran rasional. Jadi terjadinya pembajakan emosi melibatkan dua hal, yaitu berhentinya impuls di amigdala dan kegagalan

Tugas Uts Emotional Spiritual Question

Embed Size (px)

DESCRIPTION

emosi merupakan bagian penting dari manusia, manusia bisa di sebut manusia karena memiliki emosi.

Citation preview

Page 1: Tugas Uts Emotional Spiritual Question

Tugas Uts Emotional Spiritual Question (ESQ)

1. Otak Emosional

Emosi merupakan suatu perasaan yang terjadi dalam intensitas waktu tertentu

yangmelibatkan reaksi fisiologis. Stimulus ditangkap oleh reseptor menuju ke otak yang

kemudian menimbulkan reaksi fisiologis tertentu.

Nafsu berarti keinginan atau dorongan jiwa yang kuat untuk melakukan suatu

perbuatan. Dalam psikologi dikenal dengan istilah motivasi. Namun terkadang dengan

adanya dorongan-dorongan tersebut justru banyak dari kita yang tidak mampu

mengendalikannya dan akhirnya melakukan penyimpangan.

Nalar atau rasional ialah suatu pikiran dan pertimbangan yang logis. Ada dua cara

dalam mengambil keputusan, yaitu secara rasional dan emosional. Kedua cara ini harus

dijalankan secara seimbang agar menghasilkan sikap yang bijaksana.

2. Pembajakan Emosi

Pembajakan emosi ialah suatu keadaan emosional seseorang yang terjadi secara

meluap karena suatu koordinasi saraf yang belum sempurna, tidak rasional, dan tanpa

disadari oleh pelaku. Luapan ini terjadi karena koordinasi saraf yang belum sempurna. Hal

ini dikarenakan sistem limbik otak telah menangkap situasi darurat dan impuls hanya

berhenti di amigdala belum sampai ke neokorteks atau lobus prefrontal yang berfungsi

untuk pemikiran rasional.

Jadi terjadinya pembajakan emosi melibatkan dua hal, yaitu berhentinya impuls di

amigdala dan kegagalan pengaktifan prefrontal dan neokorteks. Pembajakan emosi dapat

dicegah dengan menyelaraskan antara emosional dengan rasio.

3. Mengenali Diri

Sebelum mengenali bagaimana diri kita, sebaiknya kita megetahui beberapa tipikial

manusia dalam mengahdapi suatu permasalahan, antara lain: sadar diri (peka terhadap

suasana hati), tenggelam dalam permasalahan (berlebihan), pasrah, dan apatis. Biasanya

orang yang mempunyai tipikal apatis cenderung memiliki rasa kepedulian yang rendah

terhadap orang lain.

Setelah mengetahui beberapa tipikal manusia dalam mengahadapi permasalahan,

kita akan mengetahui bagaimana tipikal kita. Dalam mengahadapi suatu permasalahan ada

baiknya jika kita mengikuti dorongan-dorongan dari hati. Karena hanya kita lah yang

mengetahui bagaimana diri kita sebenarnya dan bagaimana menyesuaikannya.

Page 2: Tugas Uts Emotional Spiritual Question

4. Budak Nafsu

Amigdala sebagai pusat dari emosi mempunyai potensi untuk mengeluarkan amarah.

amarah disebabkan karena menurut persepsinya individu mengalami suatu ancaman dan

tindakan yang tidak disukainya. Jika amarah tidak segera diredam maka individu

cenderung melakukan respon-respon yang negatif terhadap hal-hal lainnya. Jika kita terus-

terusan mengikuti dorongan kemarahan maka sebenarnya kita telah diperbudak oleh nafsu.

Sebenarnya marah adalah respon alamiah manusia. Kemarahan dinilai negatif apabila

dilampiaskan dengan cara-cara yang tidak wajar bahkan merugikan orang lain. Apabila

marah dilampiaskan dengan cara yang cukup bijak bahkan ke arah positif maka hal

tersebut justru membawa kebaikan bagi diri sendiri. Amarah tidak perlu dipendam terlalu

lama. Namun kita harus memilihcara yang bijak untuk menghadapinya.

5. Empati

Empati merupakan suatu sikap yang amat penting yang dibutuhkan dalam hubungan

sosial. Karena dengan berempati kita dapat memahami perasaan orang lain sehingga

ketika kita merasakan beban yang dideritanya secara tidak langsung kita -orang yang

berempat-i ingin membebaskan orang lain dari beban tersebut. Pada awalnya istilah

empati disebut sebagai mimikri motor. Namun empati yang secara berlebihan juga tidak

baik. Istilah ini disebut empati disstres. Stress akibat empati ini disebabkan seseorang

merasakan beban penderitaan orang lain yang terlalu dalam sehingga ia berada dalam

suasana hati yang negatif. Biasanya orang yang seperti ini juga sulit untuk dikendalikan.

Sikap empati merupakan akar dari sikap altruisme (menolong). Sikap empati yang

dapat dikelola dengan baik akan memunculkan suatu tindakan altruisme atau menolong

tnpa mengharapkan imbalan apapun.

6.