10
TUGASAN PR UJIAN 1. Sebutkan kadar IgE normal. Kadar IgE serum normal adalah 0-380 IU/mL 2. Apakah perbedaan humketan dan emolien? Emolien Pelembab golongan ini berfungsi untuk oklusif atau membentuk lapisan yang mempunyai kamampuan untuk mengganti lapisan hidrofilik alamiah sehingga mengurangi Trans Epidermal Water Loss (TEWL), biasanya golongan ini juga dikenal dengan istilah emolien oleh karena bahan ini juga mempunyai kemampuan sebagai emolien selain dapat mengurangi TEWL. Bahan oklusif tersedia saat ini kebanyakan adalah petrolatum dan mineral oil. Yang termasuk bahan golonga ini selain petrolatum dan mineral oil adalah : Paraffin Squalene Dimethcone Propytlene glycol Lanolin Pengobatan DA dengan menggunakan emolien dapat meningkatkan kandungan air pada lapisan korneum seingga mencegah kulit kering (xeroxis) yang merupakan penyebab rasa gatal pada dermatitis atopik. Emolien akan membentuk lapisan yang berminyak pada permukaan lapisan korneum yang akan mencegah penguapan air (TEWL). Air yang akan menguap akan terhalang oleh emolien sehingga air tersebut akan mengisi celah – celah yang kosong di antara corneocytes selain itu emolien tersebut juga akan meresap ke lapisan atas lapisan korneum sehingga menyerupai fungsi lemak interseluler yang pada DA kadarnya berkuran. Selain berfungsi sebagai penahan air, emolien mempunyai efek tidak langsung sebagai anti inflamasi yang berguna untuk mengatasi DA.

Tugasan Rumah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kulkel

Citation preview

Page 1: Tugasan Rumah

TUGASAN PR UJIAN

1. Sebutkan kadar IgE normal.Kadar IgE serum normal adalah 0-380 IU/mL

2. Apakah perbedaan humketan dan emolien?EmolienPelembab golongan ini berfungsi untuk oklusif atau membentuk lapisan yang mempunyai kamampuan untuk mengganti lapisan hidrofilik alamiah sehingga mengurangi Trans Epidermal Water Loss (TEWL), biasanya golongan ini juga dikenal dengan istilah emolien oleh karena bahan ini juga mempunyai kemampuan sebagai emolien selain dapat mengurangi TEWL.

Bahan oklusif tersedia saat ini kebanyakan adalah petrolatum dan mineral oil. Yang termasuk bahan golonga ini selain petrolatum dan mineral oil adalah :• Paraffin• Squalene• Dimethcone• Propytlene glycol• Lanolin

Pengobatan DA dengan menggunakan emolien dapat meningkatkan kandungan air pada lapisan korneum seingga mencegah kulit kering (xeroxis) yang merupakan penyebab rasa gatal pada dermatitis atopik. Emolien akan membentuk lapisan yang berminyak pada permukaan lapisan korneum yang akan mencegah penguapan air (TEWL). Air yang akan menguap akan terhalang oleh emolien sehingga air tersebut akan mengisi celah – celah yang kosong di antara corneocytes selain itu emolien tersebut juga akan meresap ke lapisan atas lapisan korneum sehingga menyerupai fungsi lemak interseluler yang pada DA kadarnya berkuran. Selain berfungsi sebagai penahan air, emolien mempunyai efek tidak langsung sebagai anti inflamasi yang berguna untuk mengatasi DA.

Sebaiknya emolien diberikan setelah mandi, oleh karena pada saat ini kadar air pada lapisan korneum tingi hingga bila diberikan emolien maka selaput berminyak emolien tersebut dapat mencegah penguapan air yang kadarnya meningkat setealah mandi. Emolien paling sedikit diberikan 2 kali sehari, bila diberikan ke seluruh tubuh biasanya pada anak – anak membutuhkan kurang lebih 250 – 500 gram emolien perminggu.

Jenis emolien yang banyak di pakai adalah petrolatum yang merupakan campuran beberapa hidrokarbon, zat ini di pakai sejak 1872. petrolatum dinaggap sebagai standart preparat emolien. Keuntungan dari petrolatum adalah tidak menimbulkan reaksi allergi yang biasanya memperparah kondisa DA. Kerugian pemakaian petrolatum adalah sifatnya yang berimnyak sehingga menimbulkan wasa tidak nyaman oelh karena itu sering dikombinasi dengan zat lain yang dapat mengurangi rasa berminyak tersebut. Jenis lain emolien adalah lanolin yang berasaldari sekresi glandula sebasea domba, lanolin tersebut mengandung kolesterol yang merupakan komponene dari lemak interselluler.

Page 2: Tugasan Rumah

Laonolin sering menimbulkan alergi, sehingga pada umumnya sekarang emolien tidak mengandung lanolin.

HumketanHumektan adalah suatu bahan yang bersifat larut dalam air dan mempunyai kemempuan tinggi menyerap air. Hmektan dapat menyerap air dari sekeliling dan dari epidermis di bawah lapisan korneum. Kemampuan humektan menyerap air dari sekeliling hanya dapat dilakukan bila kelebaban lingkungan sekitar mncapai 80%. Sebaiknya pemakaian humektan dikombinasi denga emolien sehingga dapat mencapai efek maksimal. Oleh karena humektan mempunyai kemampuan menyerap air maka lapisan korneum menjadi sedikit “bengkak”, perubahan ini akan memberikan sensasi kulit yang halus tidak keriput.

Beberapa contoh humektan yang benyak digunakan adalah :• Gliserin• Sorbitol• Sodium hyaluronate• Urea• Propylene glycol• Hydroxy acid

Gliserin merupakan humektan kuat dan mempunyai kemampuan menyerap air hampr sama dengan natural moisturizing factor (NMF) yang merupakan pengikat air alami dalam corneocytes. Apa membandngkan gliserin dengan jenis pelembab lain pada 394 penderita kulit kering manunjukkan hasil yang lebih baik pada penderita yang memakai gliserin disbanding dengan yang mamakai pelembab yang lain. Gliserin secara normal dapat mengembalikan kulit kering seperti nirmal dan mampu mempertahankan kondisi normal tersebut lebih lama dibanding pelembab lain.

Jenis humektan yang lain adalah urea yang merupakan komponen dari NMF. Urea banyak dipakai sebagai krim tangan sejak tahun 1940-an. Selain sebagai humektan urea juga memiliki kemampuan.sebagai antipruritus, hal ini menguntungkan untuk pemakaian pada DA. TEWL dapat menurunkan dengan pemakaian krim urea 10%. Penetrasi urea dapat meningkat bila dikombinasi dengan hidrokortison. Pemakaian pelembab yang mengandung urea dianjurkan hanya dipakai pada saat kulit dalam keadaan lembab (sehabis mandi) untuk menghindari iritasi. Pada kulit penderita DA terdapat kekurangan kadar urea hingga 85% sehingga pemakaian urea pada dermatitis atopik diaharapkan dapat memperbaiki factor tersebut. Pigatto dan kawan – kawan menggunakan krim urea 10% dengan vehikulum vaselin, paraffin, dan propelin glikol dalam penelitiannya. Setelah pemberian dua kali sehari selama 15 hari pada penderita dermatitis atopik, terjadi peningkatan kadar ceramide sebesar 30% dan terjadi perbaikan klinis berupa berkurangnya xerosis, pruritus dan eritema.

Humektan yang banyak dipakai lainnya adalah a-hydrocy acid (AHAs) yang merupakan golongan asam organic dan dapat juga berfungsi sebagai zat ekfoliatif. Beberapa zat yang termasuk kelompok AHAs adalah : asam glikolat (glicilic acid), asam laktat (lactic acid) dan asam malat (malic acid).

Page 3: Tugasan Rumah

Humektan golongan propylene glycol merupakan cairan tidak berbau yang dapat berfungsi sebagai humektan sekaligus bahan oklusif.

3. Jelaskan mengenai kortikosteroid.

Klasifikasi Kortikosteroid Topikal

Kortikosteroid topikal diklasifikasikan dalam 7 golongan berdasarkan potensi klinisnya, yaitu:

Klasifikasi Nama Dagang Nama GenerikGolongan 1: (super poten)

Golongan II: (potensi tinggi)

Golongan III: (potensi tinggi)

Diprolene ointmentDiprolene AF creamPsorcon ointmentTemovate ointmentTemovate creamOlux foamUltravate ointmentUltravate cream

Cyclocort ointmentDiprosone ointmentElocon ointmentFlorone ointmentHalog ointmentHalog creamHalog solutionLidex ointmentLidex creamLidex gelLidex solutionMaxiflor ointmentMaxivate ointmentMaxivate creamTopicort ointmentTopicort creamTopicort gel

Aristocort A ointmentCultivate ointmentCyclocort creamCyclocort lotionDiprosone creamFlurone creamLidex E creamMaxiflor cream

0,05% betamethason dipropionate

0,05% diflorasone diacetate0,05% clobetasol propionate

0,05% halobetasol propionate

0,1% amcinonide0,05% betamethasone dipropionate0,01% mometasone fuorate0,05% diflorasone diacetate0,01% halcinonide

0,05% fluocinonide

0,05% diflorasone diacetate0,05% betamethasone dipropionate

0,25% desoximetasone

0,05% desoximetasone

0,1% triamcinolone acetonide0,005% fluticasone propionate0,1 amcinonide

0,05% betamethasone dipropionate0,05% diflorosone diacetate0,05% fluocinonide0,05% diflorosone diacetate

Page 4: Tugasan Rumah

Golongan IV: (potensi medium)

Golongan V: (potensi medium)

Golongan VI: (potensi medium)

Golongan VII: (potensi lemah)

Maxivate lotionTopicort LP creamValisone ointment

Aristocort ointmentCordran ointmentElocon creamElocon lotionKenalog ointmentKenalog creamSynalar ointmentWestcort ointment

Cordran creamCutivate creamDermatop creamDiprosone lotionKenalog lotionLocoid ointmentLocoid creamSynalar creamTridesilon ointmentValisone creamWestcort cream

Aclovate ointmentAclovate creamAristocort creamDesowen creamKenalog creamKenalog lotionLocoid solutionSynalar creamSynalar solutionTridesilon creamValisone lotion

Obat topical dengan hidrokortison,  dekametason, glumetalone, prednisolone, dan metilprednisolone

0,05% betamethasone dipropionate0,05% desoximetasone0,01% betamethasone valerate

0,1% triamcinolone acetonide0,05% flurandrenolide0,1% mometasone furoate

0,1% triamcinolone acetonide

0,025% fluocinolone acetonide0,2% hydrocortisone valerate

0,05% flurandrenolide0,05% fluticasone propionate0,1% prednicarbate0,05% betamethasone dipropionate0,1% triamcinolone acetonide0,1% hydrocortisone butyrate

0,025% fluocinolone acetonide0,05% desonide0,1% betamethasone valerate0,2% hydrocortisone valerate

0,05% aclometasone

0,1% triamcinolone acetonide0,05% desonide0,025% triamcinolone acetonide

0,1% hydrocortisone butyrate0,01% fluocinolone acetonide

0,05% desonide0,1% betamethasone valerate

Page 5: Tugasan Rumah

Efek Samping

A. Efek EpidermalEfek ini antara lain:

i. Penipisan epidermal yang disertai dengan peningkatan aktivitas kinetik dermal, suatu penurunan ketebalan rata-rata lapisan keratosit, dengan pendataran dari konvulsi dermo-epidermal. Efek ini bisa dicegah dengan penggunaan tretinoin topikal secara konkomitan.

ii. Inhibisi dari melanosit, suatu keadaan seperti vitiligo, telah ditemukan. Komplikasi ini muncul pada keadaan oklusi steroid atau injeksi steroid interakutan.

B. Efek DermalMenyebabkan terbentuknya striae dan keadaan vaskulator dermal yang lemah akan menyebabkan mudah ruptur jika terjadi trauma atau terpotong. Pendarahan intradermal yang terjadi akan menyebar dengan cepat untuk menghasilkan suatu blot hemorrhage. Ini nantinya akan terserap dan membentuk jaringan parut stelata, yang terlihat seperti usia kulit prematur.

C. Efek Vaskulari. Vasodilatasi yang terfiksasi. Kortikosteroid pada awalnya menyebabkan vasokontriksi

pada pembuluh darah yang kecil di superfisial. ii. Fenomena rebound. Vasokontriksi yang lama akan menyebabkan pembuluh darah yang

kecil mengalami dilatasi berlebihan, yang bisa mengakibatkan edema, inflamasi lanjut, dan kadang-kadang pustulasi.

4. Jelaskan mengenai Skin Prick Test (Uji Tusuk)

Prosedur Uji Tusuk

Uji Tusuk ( Skin Prick Test ) seringkali dilakukan pada bagian volar lengan bawah. Pertama-tama dilakuakn desinfeksi dengan alkohol pada area volar, dan tandai area yang akan kita tetesi dengan ekstrak alergen. Ekstrak alergen diteteskan satu tetes larutan alergen (Histamin/ Kontrol positif) dan larutan kontrol (Buffer/ Kontrol negatif) menggunakan jarum ukuran 26 ½ G atau 27 G atau blood lancet.

Kemudian dicukitkan dengan sudut kemiringan 45 0 menembus lapisan epidermis dengan ujung jarum menghadap ke atas tanpa menimbulkan perdarahan. Tindakan ini mengakibatkan sejumlah alergen memasuki kulit. Tes dibaca setelah 15-20 menit dengan menilai bentol yang timbul.

Mekanisme Reaksi pada Skin Test

Dibawah permukaan kulit terdapat sel mast, pada sel mast didapatkan granula-granula yang berisi histamin. Sel mast ini juga memiliki reseptor yang berikatan dengan IgE. Ketika lengan IgE ini mengenali alergen (misalnya house dust mite) maka sel mast terpicu untuk melepaskan granul-granulnya ke jaringan setempat, maka timbulah reaksi alergi karena histamin berupa bentol (wheal) dan kemerahan (flare).

Page 6: Tugasan Rumah

Interpretasi Uji Tusuk ( Skin Prick Test ):

Untuk menilai ukuran bentol berdasarkan The Standardization Committee of Northern (Scandinavian) Society of Allergology dengan membandingkan bentol yang timbul akibat alergen dengan bentol positif histamin dan bentol negatif larutan kontrol. Adapun penilaiannya sebagai berikut :

Bentol histamin dinilai sebagai +++ (+3) Bentol larutan kontrol dinilai negatif (-) Derajat bentol + (+1) dan ++(+2) digunakan bila bentol yang timbul besarnya antara bentol

histamin dan larutan kontrol. Untuk bentol yang ukurannya 2 kali lebih besar dari diameter bento histamin dinilai ++++ (+4).

Di Amerika cara menilai ukuran bentol menurut Bousquet (2001) seperti dikutip Rusmono sebagai berikut :1,3

• - 0 : reaksi (-)

• - 1+ : diameter bentol 1 mm > dari kontrol (-)

• - 2+ : diameter bentol 1-3mm dari kontrol (-)

• - 3+ : diameter bentol 3-5 mm > dari kontrol (-)

• - 4+ : diameter bentol 5 mm > dari kontrol (-) disertai eritema.

Tes kulit dapat memberikan hasil positif palsu maupun negatif palsu karena tehnik yang salah atau faktor material/bahan ekstrak alergennya yang kurang baik.

Jika Histamin (kontrol positif) tidak menunjukkan gambaran wheal/ bentol atau flare/hiperemis maka interpretasi harus dipertanyakan , Apakah karena sedang mengkonsumsi obat-obat anti alergi berupa anti histamin atau steroid. Obat seperti tricyclic antidepresan, phenothiazines adalah sejenis anti histamin juga.

Hasil negatif palsu dapat disebabkan karena kualitas dan potensi alergen yang buruk, pengaruh obat yang dapat mempengaruhi reaksi alergi, penyakit-penyakit tertentu, penurunan reaktivitas kulit pada bayi dan orang tua, teknik cukitan yang salah (tidak ada cukitan atau cukitan yang lemah). Ritme harian juga mempengaruhi reaktifitas tes kulit. Bentol terhadap histamin atau alergen mencapai puncak pada sore hari dibandingkan pada pagi hari, tetapi perbedaan ini sangat minimal.

Hasil positif palsu disebabkan karena dermografisme, reaksi iritan, reaksi penyangatan (enhancement) non spesifik dari reaksi kuat alergen yang berdekatan, atau perdarahan akibat cukitan yang terlalu dalam.

Dermografisme terjadi pada seseorang yang apabila hanya dengan penekanan saja bisa menimbulkan wheal/bentol dan flare/kemerahan. Dalam rangka mengetahui ada tidaknya dermografisme ini maka kita menggunakan larutan garam sebagai kontrol negatif. Jika Larutan garam memberikan reaksi positif maka dermografisme.

Semakin besar bentol maka semakin besar sensitifitas terhadap alergen tersebut, namun tidak selalu menggambarkan semakin beratnya gejala klinis yang ditimbulkan. Pada reaksi positif biasanya rasa gatal masih berlanjut 30-60 menit setelah tes.

Page 7: Tugasan Rumah

Uji Tusuk untuk alergen makanan kurang dapat diandalkan kesahihannya dibandingkan alergen inhalan seperti debu rumah dan polen. Skin test untuk alergen makanan seringkali negatif palsu.