6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tukak didefinisikan sebagai kerusakan integritas mukosa lambung dan/atau duodenum yang menyebabkan terjadinya inflamasi lokal (Valle, 2005). Lambung terdiri atas beberapa lapisan mulai dari lapisan dalam sampai lapisan luar, yaitu lapisan mukosa, sub mukosa, muskularis eksterna dan serosa. Mukus melapisi mukosa lambung merupakan suatu rangka proteksi utama bagi dinding lambung. Disamping itu karena kecepatan penggantian mukosa, sel-sel selalu diganti sebelum terpapar lebih lama oleh kondisi yang bisa merusak lambung. Tanpa itu semua bisa terjadi erosi dan ulkus peptikum (Sherwood, 2001 dalam Atmaja, 2008). Disebut tukak apabila robekan mukosa berdiameter 5 mm kedalaman sampai submukosa dan muskularis mukosa atau secara klinis tukak adalah hilangnya epitel superfisial atau lapisan lebih dalam dengan diameter ≥ 5 mm yang dapat diamati secara endoskopis atau radiologis. Robekan mukosa < 5 mm disebut erosi dimana nekrosis tidak sampai ke muskularis mukosa dan submukosa Ulkus lambung adalah penyakit umum (Ineu et al., 2008; Shaker et al., 2010) yang mempengaruhi sejumlah besar orang di seluruh dunia. Beberapa penulis telah disebut ulkus lambung sebagai '' wabah abad ke-

Tukak Didefinisikan Sebagai Kerusakan Integritas Mukosa Lambung Dan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sf

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar belakangTukak didefinisikan sebagai kerusakan integritas mukosa lambung dan/atau duodenum yang menyebabkan terjadinya inflamasi lokal (Valle, 2005). Lambung terdiri atas beberapa lapisan mulai dari lapisan dalam sampai lapisan luar, yaitu lapisan mukosa, sub mukosa, muskularis eksterna dan serosa. Mukus melapisi mukosa lambung merupakan suatu rangka proteksi utama bagi dinding lambung. Disamping itu karena kecepatan penggantian mukosa, sel-sel selalu diganti sebelum terpapar lebih lama oleh kondisi yang bisa merusak lambung. Tanpa itu semua bisa terjadi erosi dan ulkus peptikum (Sherwood, 2001 dalam Atmaja, 2008). Disebut tukak apabila robekan mukosa berdiameter 5 mm kedalaman sampai submukosa dan muskularis mukosa atau secara klinis tukak adalah hilangnya epitel superfisial atau lapisan lebih dalam dengan diameter 5 mm yang dapat diamati secara endoskopis atau radiologis. Robekan mukosa < 5 mm disebut erosi dimana nekrosis tidak sampai ke muskularis mukosa dan submukosaUlkus lambung adalah penyakit umum (Ineu et al., 2008; Shaker et al., 2010) yang mempengaruhi sejumlah besar orang di seluruh dunia. Beberapa penulis telah disebut ulkus lambung sebagai '' wabah abad ke-21 'baru' (O'Malley, 2003). Perkembangan ulkus lambung terjadi karena proses yang kompleks dan multifaktorial, yang terjadi dari ketidakseimbangan antara faktor agresif dan protektif ada dalam mukosa lambung (Choi et al, 2009;. Shaker et al, 2010.)Ulkus peptikum merupakan penyebab signifikan morbiditas dan kadang-kadang kematian di antara individu yang terkena, dan penyebab yang paling umum adalah penggunaan obat anti-inflammatory drugs (Mynatt et al., 2009). Di Indonesia, ditemukan antara 6-15% pada usia 20-50 tahun. terutama pada lesi yang hilang timbul dan paling sering didiagnosis pada orang dewasa usia pertengahan sampai usia lanjut, tetapi lesi ini mungkin sudah muncul sejak usia muda (Nasif et al , 2008).Non steroid anti inflamasi drug memiliki efek farmakologi menghambat enzim cyclooxygenase-1 (COX-1) dan COX 2, sehingga menghambat mengeblok perubahan dari arachidomic acid menjadi prostaglandin. Prostaglandin berperan dalam melindungi mukosa saluran pencernaan dengan mempertebal lapisan mukosa, menurunkan gradient PH, memacu sekresi bikarbonat, nutrisi dan oksigen ke sel-sel serta mencegah difusi balik asam lambung (Setiawati, 2007). Pada lambung, peran COX 1 lebih dominan dibandingkan COX 2. COX 1 di lambung menjaga permukaan mukosa lambung tetap utuh dengan mencegah pembentukan asam lambung, meningkatkan produksi bikarbonat dan mucus COX 2, yang terdapat pada makrofag, leukosit, fibroblas, dan endothel, berperan dalam pembentukan Prostaglandin dalam kondisi inflamasi akut. Menurut penelitian (Bindu; Mazumder 2013). Menurut penelitian (Bindu; Mazumder 2013) penggunaan NSAID akan menurunkan sintesa prostaglandin yang berakibat pada teraktivasinya jalur ROS (Reactive Oxidative Stress). Hal tersebut yang menyebabkan ulkus lambungGejala dominan ulkus peptikum tanpa komplikasi adalah nyeri epigastrium, yang dapat disertai dengan gejala dispepsia lain seperti perut terasa penuh, kembung, cepat kenyang, dan mual, perdarahan gastrointestinal atas atau perforasi mungkin menjadi manifestasi klinis pertama dari penyakit ini. Komplikasi yang paling sering dan parah dari tukak lambung adalah pendarahan, yang dilaporkan dalam 50-170 per 100 000, dengan risiko tertinggi pada orang berusia lebih tua dari 60 tahun. 11-13 Perforasi lebih jarang terjadi daripada pendarahan, dengan insiden dari sekitar tujuh sampai sepuluh per 100 000. 14,15 Penetrasi organ retroperitoneal ditandai dengan nyeri hebat yang konstan tapi hal ini jarang terjadi. 15 obstruksi lambung karena maag juga jarang terjadi. (Malfertheiner et al, 2009)Beberapa gejala dari ulkus lambung dapat diangkat menjadi diagnose keperawatan seperti Gejala nyeri epigastrium pada diagnose nanda dapat diangkat diagnose nyeri akut (Heather, 2012) , serta mual pada diagnose nanda dapat diangkat diagnose mual (Heather, 2012), dengan adanya beberapa diagnose keperawatan yang diangkat karena ulkus lambung maka perawat dapat melakukan penelitian tentang pengobatan ulkus lambung untuk membantu dalam menjalankan tugasnya sebagai perawat.Pengobatan tukak lambung umumnya menggunakan sukralfat yang juga mempunyai efek samping antara lain adalah Konstipasi, mual, muntah, kembung, mulut kering, gatal-gatal, sakit kepala, insomnia, diare (http://www.informasiobat.com/Sukralfat). Untuk itu, perlu dipikirkan obat pengganti yang memiliki efek sama bahkan lebih baik dengan efek samping minimal. Salah satu alternatifnya yaitu dengan memanfaatkan tanaman obat tradisional yang banyak tumbuh di wilayah Indonesia. Daun seledri (Apium graveolens L) merupakan tanaman yang tumbuh di Indonesia dan banyak digunakan sebagai pelengkap berbagai jenis masakan. Daun seledri (Apium graveolens L) banyak mengandung senyawa fenolik seperti apigenin, resveraterol, eriodictyol, 5,7-dihydroxychromone dan P-hydroxybenzoic acid. Kandungan terbesar dari seyawa fenolik tersebut adalah apigenin (Jie C et al., 2010). Apigenin adalah produk alam yang termasuk dalam kelas flavonoid. Flavonoid banyak ditemukan pada sel tumbuhan yang mengalami fontosintesis dan biasanya ditemukan pada makanan yang dikonsumsi manusia. Dalam beberapa decade terakhir penelitian medis, apigenin memiliki banyak fungsi termasuk sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan antikanker (Jie C et al, 2010). Menurut penelitian yang dilakukan oleh cao jie c et al 2010 daun seledri memiliki jumlah apigenin paling banyak daripada tanaman lain yang dibandingkan.Berdasarkan data dan fakta diatas terdapat efek farmakologis yang dihasilkan oleh senyawa-senyawa yang terkandung daun seledri, maka pada penelitian ini ingin menilai pengaruh ekstrak daun seledri terhadap kedalaman erosi lambung tikus galur wistar yang diinduksi indometasin.1.2 RUMUSAN MASALAH1 Apakah ekstrak dari daun seledri (Apium graveolens L) mengurangi kedalaman erosi pada ulkus lambung?

1.3 TUJUAN PENELITIAN1.3.1 Tujuan UmumMengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun seledri (Apium graveolens L) secara oral terhadap kedalaman erosi tikus putih (Rattus norvegicus L) galur wistar yang diinduksi indometachin1.3.2 Tujuan KhususA. Mengetahui kedalaman erosi lambung pada kelompok perlakuan dengan ekstrak daun seledri (Apium graveolens L) secara oral yang telah di induksi indometachin. B. Membandingkan kedalaman erosi lambung pada kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan.

1.4 MANFAAT PENELITIAN1.4.1 Manfaat PraktisA. Memberikan informasi kepada masyarakat dan bila hasil penelitian ini terbukti, menunjang program pemerintah dalam mengembangkan obat tradisional khususnya daun cincau hijau sebagai alternatif pencegahan tukak lambung. B. Sosialisasi potensi yang dimiliki oleh seledri (Apium Graveolens L) sebagai terapi komplementer dalam membantu penyembuhan luka pada ulkus lambung1.4.2 Manfaat AkademisDapat digunakan sebagai dasar teori untuk menambah wawasan pengetahuan sekaligus sebagai dasar untuk pengembangan penelitian selanjutnya dalam bidang kesehatan, khususnya tentang terapi farmakologis pada ulkus lambung