Upload
awd007
View
113
Download
20
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PErencanaan Beton
Citation preview
TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BETON Semester Genap 2013-2014
Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
Kelompok : IV
Halaman :
Desain Balok Induk a1-b1, b1-c1, c1-d1 (Lantai 3)
Data
Ukuran Balok Anak 1 Mutu beton struktur, baja tulangan
b (mm) h (mm) l (mm) fc' fy
250 450 3600 30 MPa 240
Pa
4. Analisa Struktur
4.1 Analisa untuk memperoleh Beban-beban Rencana
Berdasarkan analisa struktur pada SAP dengan data beban yang bekerja pada balok
anak a1-b1 diatas maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Mu(+) = 17,35 kNm ( Lampiran 6)
Mu(-) = 31,91 kNm ( Lampiran 6)
Vu = 50,60 kN ( Lampiran 6)
4.2 Analisa Untuk Menentukan Tulangan Longitudinal
Dalam perhitungan untuk mendapatkan tulangan longitudinal Balok Anak a1-a2
maka digunakan data – data sebagai berikut:
Diameter tulangan longitudinal Ø = 12 mm
Tebal Penutup Beton Minimal (Sb)
Karena D ¿ 16, maka tebal Sb = 40 mm
Jarak bersih antar tulangan pada arah mendatar (Sn)
Sn = 25 mm
Jarak bersih antar tulangan pada arah vertikal (Snv)
Snv = 25 mm
dS1 = Sb + ϕ + 12
ϕ = 40 + 10 + 12
12 = 56 mm
dS2 = ϕ + Snv = 12 + 25 = 37 mm
dS = dS1 + 12
dS2 = 56 + 12
37 = 74,5 mm
d = h - dS = 400 – 74,5 = 375,50 mm
Ø = 0,8
TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BETON Semester Genap 2013-2014
Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
Kelompok : IV
Halaman :
TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BETON Semester Genap 2013-2014
Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
Kelompok : IV
Halaman :
A. Penulangan Momen Positif
Mu(+) = 17,35 kNm
1) Menentukan Faktor Momen Pikul
K = Mu
Ø x b xd ² =
17,35 x 10⁶0,8 x250 x375 , 50²
= 0,62 Mpa
Kmaks = 8,968 MPa( diperoleh dari Tabel Faktor Momen Pikul Maksimal, karena
fc` = 30 MPa dan fy = 240 MPa, maka nilai Kmaks adalah sebesar 8,968 MPa)
Karena K< Kmaks maka dipakai perhitungan balok dengan tulangan tunggal dan
hanya dihitung dengan tulangan tarik saja.
2) Tinggi blok tegangan beton, a
a = (1−√1− 2 x K0,85 x fc ) x d = (1−√1− 2 x 0,62
0,85 x 30 ) x 375,50 = 9,17 mm
3) Perhitungan Luas Tulangan Perlu (As,u)
As
As =0,85 x fc' x a xbfy
= 0,85 x30 x9,17 x 250
300 = 243,627 mm2
As min
Karena fc' = 30 Mpa maka fc' ≤ 31,36 MPa maka:
ρmin = 1,4fy
= 1,4300
= 0,006
As min = ρmin x b x d = 0,0058 x 350 x 375,50 = 547,60 mm2
Dipilih yang besar, jadi nilai As,u = 547,604 mm2
4) Perhitungan Jumlah Tulangan (n)
n =A s, u
14
x π x D ² =
547,60414
x 3,14 x12² = 4,84 ≈ digunakan 5 tulangan
5) Jumlah Tulangan per baris
m =b−(2 xd S 1)
D+S n+1 =
300−(2x 56)20+40
+ 1= 4,75 ≈ maka jumlah tulangan per baris
dapat dipasang maksimal 4 tulangan
sehingga dapat dipakai
6) Luas Tulangan berdasarkan jumlah tulangan yang dipakai
As = jumlah tulangan x ( 14
x π x D ²) = 5 ¿) = 565,487 mm2
TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BETON Semester Genap 2013-2014
Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
Kelompok : IV
Halaman :
Jadi dipakai tulangan 5Ø12 dengan As = 565,487 mm2
B. Penulangan Momen Negatif
Mu(-) = 31,91 kNm
1) Menentukan Faktor Momen Pikul
K = Mu
Ø x b xd ² =
31,91 x10⁶0,8 x350 x375 , 50²
= 1,18 Mpa
Kmaks = 8,968 MPa( diperoleh dari Tabel Faktor Momen Pikul Maksimal, karena
fc` = 30 MPa dan fy = 240 MPa, maka nilai Kmaks adalah sebesar 8,968 MPa)
Karena K< Kmaks maka dipakai perhitungan balok dengan tulangan tunggal dan
hanya dihitung dengan tulangan tarik saja.
2) Tinggi blok tegangan beton, a
a = (1−√1− 2 x K0,85 x fc ) x d = (1−√1− 2 x1,18
0,85 x 30 ) x 375,50 = 17,44 mm
3) Perhitungan Luas Tulangan Perlu (As,u)
As
As =0,85 x fc' x a xbfy
= 0,85 x30 x17,44 x 350
240 = 463,291 mm2
As min
Karena fc' = 30 Mpa maka fc' ≤ 31,36 MPa maka:
ρmin = 1,4fy
= 1,4240
= 0,0058
As min = ρmin x b x d = 0,0058 x 350 x 375,50 = 535,94 mm2
Dipilih yang besar, jadi nilai As,u = 535,94 mm2
4) Perhitungan Jumlah Tulangan (n)
n =A s, u
14
x π x D ² =
535,9414
x 3,14 x12² = 4,74 ≈ digunakan 5 tulangan
5) Jumlah Tulangan per baris
m =b−(2 xd S 1)
D+S n+1 =
350−(2x 60)20+40
+ 1= 4.73 ≈ maka jumlah tulangan per baris
dapat dipasang maksimal 4 tulangan
sehingga dapat dipakai
6) Luas Tulangan berdasarkan jumlah tulangan yang dipakai
TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BETON Semester Genap 2013-2014
Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
Kelompok : IV
Halaman :
As = jumlah tulangan x ( 14
x π x D ²) = 5 ¿) = 565,487 mm2
Jadi dipakai tulangan 5Ø12 dengan As = 565,487 mm2
4.3 Analisa Untuk Menentukan Tulangan Geser (Begel)
Dalam perhitungan untuk menentukan tulangan geser pada balok anak a1-a2
digunakan data-data sebagai berikut:
Vu = 50,60 kN
Diameter tulangan geser (begel) Ø = 10 mm
Jarak bersih antar tulangan pada arah mendatar (Sn)
Sn = 25 mm
Jarak bersih antar tulangan pada arah vertikal (Snv)
Snv = 25 mm
dS1 = Sb + ϕ + 12
ϕ = 40 + 10 + 12
12 = 56 mm
dS2 = ϕ + Snv = 12 + 25 = 37 mm
dS = dS1 + 12
dS2 = 56 + 12
37 = 74,50 mm
d = h - dS = 450 – 74,50 = 375,50 mm
Ø = 0,75
d
Vud VutVu
yx
Gambar 4.2-2. Lokasi Geser Maksimal (Vud) untuk perencanaaan
Berdasarkan gambar diatas maka didapatkan data sebagai berikut:
Vu = 50,60 kN
Vut = 0 kN
Maka jarak dimana gaya geser mencapai Vut adalah:
TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BETON Semester Genap 2013-2014
Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
Kelompok : IV
Halaman :
y = 12 x 3,6 = 1,8 m = 1800 mm
Dalam perencanaan tulangan geser maka berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal
13.1.3.1 maka ditetapkan nilai Vu pada jarak d dari muka kolom yaitu sebesar Vud.
Berdasarkan gambar dapat dihitung jarak antara Vud sampai Vut yaitu:
x = y – d = 1800 – 375,50 = 1424,50 mm
sehingga nilai Vud dihitung sbb:
Vud = V ut+xy(V u−V ut)
= 0 + 1424,50
1800(50,60−0)
= 40,05 kN
1) Menentukan Besar Gaya Geser yang ditahan oleh beton (Vc)
Vc = 16
x √ fc ' x b x d
= 16
x √30 x 350 x 375,50
= 85,70 kN
Ø Vc = 0,75 x 85,70
= 64,27 kN
Ø Vc2
= 64,27
2 = 32,14 kN
2) Jarak minimum dipasang tulangan geser =
y .(V u−Ф V c
2 )V u
=1,8 x (50,60−
0.75 (64,27)2 )
50,60
= 0,66 m
Setelah jarak 0.66 m tidak perlu di pasang begel, karena gaya gesernya
Vud < Ø Vc
2, tapi praktis digunakan begel dengan diameter terkecil (Ø10) yang
saling berjarak d2
= 187,75 mm = 190 mm
3) Menentukan Daerah Penulangan
Berdasarkan perhitungan diatas maka diperoleh Ø Vc
2 < Vu < Ø Vc yaitu:
TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BETON Semester Genap 2013-2014
Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
Kelompok : IV
Halaman :
32,14 kN < 50,604 kN < 64,27 kN
4) Menghitung Luas Tulangan Geser Av,u
Av,u = 75 x √ f c ' xb x S
1200 x f y
= 75 x √30 x 350 x10001200 x 240
= 356,59 mm2
Av,u = b x S3 x f y
= 350 x 1000
3 x 240
= 347,22 mm2
Maka dipakai nilai Av,u yang terbesar sehingga digunakan Av,u = 356,59 mm2
5) Menghitung Spasi Begel
s=n x
14
x π x dp2 x S
Av ,u
=2x (0.25 ) x (3.14 ) x (102 ) x (1000)
356,59=440,28 mm
s = d2
= 375,50
2 = 187,75 mm
s = 600 mm
Maka dipakai spasi begel yang terkecil sehingga s = 187,75 mm = 180 mm
Jadi untuk tulangan geser dipakai begel Ø10 – 180 mm
4.4 Analisa Untuk Tulangan Torsi
Momen puntir ini diakibatkan oleh beban yang bekerja di atas pelat.
Besar momen puntir Tu = ½.qu pelat . a2, dan ditahan oleh 2 tumpuan jepit
Tu = ½.32.076.22= 64,152
Besar momen puntir, Tu = 64,152 kNm = 64152000 Nmm
A0h = luas batas daerah begel terluar dan ph = keliling batas begel terluar
A0h = (250 – 2.40).(450 – 2.40) = 62900 mm2
ph = 2.(250 – 2.40) (450 – 2.40) = 1080 mm
Kontrol dimensi balok
√¿¿
ϕ(V c
b . d+
2.√ f c '
3)❑
=0,75 ( 84,78250.371,5
+ 2.√303 )=13,423
TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BETON Semester Genap 2013-2014
Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
Kelompok : IV
Halaman :
karena √¿¿ maka, dimensi balok sudah memenuhi syarat.
Tulangan torsi
Tn = Tu / Ø = 64152000 / 0,75 = 8,55 x 107 Nmm
Acp = Luas penampang bruto = 250.450 = 112500 mm2
pcp = keliling penampang bruto = 2.(250+450) = 1400 mm
Tu>ϕ √ f c '
12¿
8,55 x 107 > 3,095x106, maka perlu tulangan torsi
A0h = luas batas sengkang luar = (250 – 2.40).(450-2.40)=62900 mm2
A0 = 0,85.A0h = 0,85. 62900 = 53465 mm2
Begel torsi :
Luas begel torsi ,Avt
s=
Tn
2. A0 . f yv .cot θ= 8,55 ×107
2.53465 .250 . cot 450 =0,693 mm
Luas begel torsi per meter , Avt=T n. S
2. A0 . f yv . cot θ=692,66 mm2
Luas begel torsi per meter, Avs = (n.1/4.3,14.dp2.S)/s
= 2.1/4.3,14.122.1000/180
= 872,66 mm2
Kontrol luas begel geser dan torsi (Avs + Avt) :
Luas total begel = Avs + Avt = 1655,33 mm2
75.√ f c '1200
×b. Sf yv
=75.√301200
×250.1000
250=356,59 mm2
b . s3. f yv
=250.10003.250
=347,22
Jadi, Avs + Avt > 75.√ f c '
1200×
b. Sf yv
dan Avs + Avt > b . s
3. f yv (OK)
Jarak begel total :
s=n .
14
.3.14 . dp2 . S
Avs+ Avt
=2.0,25 .3 .14 .102.1000
1655,33=60,92 mm
s= ph8
=10808
=135 mm
s≤300 mm
dipilih yang paling kecil, yaitu s = 60 mm
TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BETON Semester Genap 2013-2014
Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
Kelompok : IV
Halaman :
jadi gunakan begel Ø10-60
Tulangan lentur torsi
At=Avt
s. ph. ( f yv
f yl) .cot2 θ=692,66
60.1080 .(250
250 ) .cot2 450=432,16 mm2
Tulanganlentur , A st=5 D12+2 D 12=7.0 .25 .3,14 .122=791,68 mm2
Kontrol luas tulangan longitudinal lentur dan torsi (At + Ast) :
At + Ast = 1223,84
b6. f yv
= 2506.350
=0,174 mm
Avt
s=1,008 mm, jadi
Avt
s> b
6. f yv (memenuhi pesyaratan)
{5.√ f c ' . Acp
12. f yl
−( Avt
s ) . ph .f yv
f yl}=5.30 .112500
12.250−( 1,008
60 ) .1080 .250250
¿321,69 mm2
Jadi, At + Ast > {5.√ f c ' . Acp
12. f yl
−( Avt
s ) . ph .f yv
f yl} (memenuhi peryaratan)
Jumlah tulangan longitudinal torsi, n = Ast / (0,25.3,14.D2)
n = 432,16 / (1/4.3,14.122) = 3,82 = 4 tulangan (4Ø12)
5. Menguji Keterpenuhan Limit State
5.1 Kontrol Kondisi Tulangan
1) Penulangan Momen Positif
Kontrol Kondisi Tulangan Tekan
Jumlah Tulangan = 5 Tulangan
Luas Tulangan, As = 5 x ¿) = 565,49 mm2
Jumlah Tulangan = 2 Tulangan (Merupakan Jumlah tulangan yang
ditambahkan untuk pengikatan
tulangan Begel)
Luas Tulangan, As' = 2 x ¿) = 226,19 mm2
a =( A s−As' ) x fy0,85 x fc ' xb
= ( A s−As' ) x fy0,85 x fc ' xb
= 12,77 mm
d'd = d's = 56 mm
TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BETON Semester Genap 2013-2014
Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
Kelompok : IV
Halaman :
a min leleh =600 x β ₁ x d ' d
600−fy = 600 x 0,85 x60
600−240 = 79,30 mm
Karena a < amin leleh yaitu 12,77 mm < 79,30 mm maka tulangan tekan belum
leleh sehingga ditetapkan nilai a sebagai berikut:
p =(600 x As' )−( As x fy )
1,7 x fc' xb = (600 x226,19 )− (565,49 x 240 )
1,7 x 30 x350 = -2,35 x 10-4
q =600 x β ₁ x ds' xAs '
0,85 x fc' xb = 600 x 0,85 x60 x 226,19
0,85 x30 x350 = 1013,35
a = (√ p ²+q )−p = (√(−2,35 x10−4)²+1013,35 )−−2,35 x10−4
= 31,833 mm
a maksleleh =600 x β ₁ x d ' d
600+ fy = 600 x 0,85 x56
600+240 = 79,30 mm
Maka a < a maksleleh, maka semua tulangan tekan sudah leleh (OK)
Kontrol Kondisi Tulangan Tarik
dd = h – ds1 – ds2 – ds3 = 450 – 56 – 37 – 37 = 357 mm
a = (√ p ²+q )−p = ¿
= 31,833 mm
a maksleleh =600 x β ₁ x dd
600+ fy = 600 x 0,85 x357
600+240 = 216,750 mm
Maka a < a maksleleh, maka semua tulangan tarik sudah leleh (OK)
2) Penulangan Momen Negatif
Kontrol Kondisi Tulangan Tekan
Jumlah Tulangan = 5 Tulangan
Luas Tulangan, As = 5 x ¿) = 565,49 mm2
Jumlah Tulangan = 2 Tulangan (Merupakan Jumlah tulangan yang
ditambahkan untuk pengikatan
tulangan Begel)
Luas Tulangan, As' = 2 x ¿) = 226,19 mm2
a =( A s−As' ) x fy0,85 x fc ' xb
= ( A s−As' ) x fy0,85 x fc ' xb
= 12,773 mm
d'd = d's = 60 mm
a min leleh =600 x β ₁ x d ' d
600−fy = 600 x 0,85 x60
600−240 = 85,00 mm
TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BETON Semester Genap 2013-2014
Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
Kelompok : IV
Halaman :
Karena a < amin leleh yaitu 12,773 mm < 85,00 mm maka tulangan tekan belum
leleh sehingga ditetapkan nilai a sebagai berikut:
p =(600 x As' )−( As x fy )
1,7 x fc' xb = (600 x226,19 )− (565,49× 240 )
1,7 x 30 x350 = -2,35 x 10-4
q =600 x β ₁ x ds' xAs '
0,85 x fc' xb = 600 x 0,85 x60 x 226,19
0,85 x30 x350 = 1085,73
a = (√ p ²+q )−p = ¿
= 32,950 mm
a maksleleh =600 x β ₁ x d ' d
600+ fy = 600 x 0,85 x60
600+240 = 85 mm
Maka a < a maksleleh, maka semua tulangan tekan sudah leleh (OK)
Kontrol Kondisi Tulangan Tarik
dd = h – ds1 – ds2 – ds3 = 400 – 56 – 37 – 37 = 345 mm
a = (√ p ²+q )−p = ¿
= 32,950 mm
a maksleleh =600 x β ₁ x dd
600+ fy = 600 x 0,85 x345
600+240 = 209,464 mm
Maka a < a maksleleh, maka semua tulangan tarik sudah leleh (OK)
5.2 Kontrol Terhadap Momen
1) Momen Rencana Positif (Mr+)
Momen Nominal yang disumbangkan oleh tulangan baja
f s'=
a−β1 . ds'
ax 600=
30.08−0.85(60)30.08
x 600 = -297,18
Karena f s' < 0 maka dipakai f s
' = 0 Mpa
Momen Nominal yang disumbangkan oleh tulangan beton
M nc=0,85 x f c' x a xb x (d−a
2 )=0,85(30)(31,83)(350)(375,50−31,832
)
= 73,736 kNm
Momen Nominal
Mn = Mns + Mnc = 0 + 73,736 = 73,736 kNm
Momen Rencana
Mr = ØMn = 0.8(73,736 ) = 58,989 kNm ≥ Mu = 31,914 kNm (OK)
TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BETON Semester Genap 2013-2014
Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
Kelompok : IV
Halaman :
2) Momen Rencana Negatif (Mr-)
Momen Nominal yang disumbangkan oleh tulangan baja
f s'=
a−β1 . ds'
ax 600=
31.91−0.85(60)31.83
x 600 = -328,666
Karena f s' < 0 maka dipakai f s
' = 0 Mpa
Momen Nominal yang disumbangkan oleh tulangan beton
M nc=0,85 x f c' x a xb x (d−a
2 )=0,85(30)(31,83)(350)(375,50−31,832
)
= 73,736 kNm
Momen Nominal
Mn = Mns + Mnc = 0 + 73,763 = 73,763 kNm
Momen Rencana
Mr = ØMn = 0.8(73,763) = 58,989 kNm ≥ Mu = 31,914 kNm (OK)
5.3 Kontrol Terhadap Regangan Beton
Untuk kontrol keamanan εc' ≤ εcu'
εcu' = 0,003
Es = 200000 ( Modulus elastisitas baja)
εy = fyEs =
240200000 = 0,0012
εc' = a
β ₁❑x d−a x εy =
30,080,85 x375,50−31,83 x 0,0012 = 0,000142
Maka εc' ≤ εcu'
0,000151 ≤ 0,003
5. Hasil Desain
Perencanaan Balok Anak untuk Gedung Kuliah FKIP di Kampus UNDANA
menghasilkan konfigurasi tulangan pada balok sebagai berikut:
1) Tulangan Longitudinal
Momen Postif
Tulangan Tarik → 5 Ø 12 = 565,20 mm2
Tulangan Tekan → 2 Ø12 = 226,19 mm2
TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BETON Semester Genap 2013-2014
Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
Kelompok : IV
Halaman :
Momen Negatif
Tulangan Tarik → 5 Ø12 = 565,20mm2
Tulangan Tekan → 2 Ø12 = 226,19 mm2
2) Tulangan Geser
pada jarak ≤ 0,86 m → Ø12 -180 (daerah tumpuan)
pada jarak > 0,86 m → Ø12 -180 (daerah lapangan)
3) Tulangan Torsi : 4 Ø12
Selanjutnya hasil desain ini akan di dokumentasikan ke dalam gambar, dimana
ketentuan-ketentuan dalam penggambaran ini telah di atur oleh SNI-03-2847-2002, yaitu tata
cara pembengkokan dan pemutusan yang di atur dalam Pasal 9.1, penentuan panjang
penyaluran tulangan untuk tulangan bagi yang di atur dalam Pasal 14.2, penentuan daerah
tumpuan yang di atur dalam Pasal 15.2, maka untuk masing-masing syarat berlaku:
1) Pembengkokan
Untuk tulangan bagi akan di bengkokkan dengan sudut 900, maka berlaku
Pasal 9.1.3 (a) dengan panjang :
6db = 6(12) = 72 mm
Untuk tulangan pokok akan dibengkokkan pada ujung tumpuan dengan
bengkokan yang bersudut 450, maka berlaku Pasal 9.1.3 (c) dengan panjang:
6db = 6(12) = 72 mm
2) Penentuan panjang penyaluran
Panjang penyaluran dalam kondisi tarik
Tulangan tumpuan yang menjorok ke daerah lapangan ada yang diputus, sehingga
dihitung panjang penyaluran tulangan tarik ld. Selain itu, karena digunakan tulangan
pokok Ø 12(<Ø 19), maka dipakai rumus ld dari pasal 14.2, table 11 pada SNI-03-2847-
2002, yaitu
ld = 18. f y . α . β . λ
25√ f c'db
dengan :
α = 1,0 (jarak bersih tulangan atas dan bawah < 300 mm)
β = 1,0 (tulangan tidak dilapisi epoksi)
λ = 1,0 (beton normal)
ld = 18(240)(1,0)(1,0)(1,0)
25√30x12=378,58 mm>300 mm(OK )
TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BETON Semester Genap 2013-2014
Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
Kelompok : IV
Halaman :
Panjang penyaluran dalam kondisi tekan
Tulangan pada tekan yang menuju ke arah kolom juga akan dihitung panjang
penyaluran menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 14.3 yaitu
ld=ldb x f
ldb=db . f y
(4√ f c' )
>0,04 xdb x f y
¿12 (240 )(4 x √30 )
>0,04 x (12 ) x (240 )
¿131,453mm>115,20 mm(OK )
f1 = Faktor tulangan berlebih
ld = panjang penyaluran tulangan (mm)
ldb = panjang penyaluran dasar (mm)
f = faktor pengali
Untuk tulangan tekan ini tidak terdapat tulangan berlebih, maka faktor ini dapat
diabaikan, namun jika ada maka harus di hitung = (As perlu/ As terpasang)
Faktor spiral dan sengkang
Jika sengkang (D-13) berjarak ≤ 100 mm, maka digunakan faktor spiral dan
sengkang = 0,75, namun karena diameter sengkang < 13 mm (Ø8) dan berjarak
> 100 mm (150 mm), maka faktor ini dapat diabaikan.
3) Pembengkokan Kait
Untuk tulangan tarik akan dibengkokkan pada ujungnya dengan bengkokan yang bersudut
1800, maka berlaku Pasal 9.1.1 dengan perpanjangan pada ujung bebas kait sebesar:
4db = 4(12) = 48 mm atau minimal 60 mm
380mm
50mm 60mm
12m
m
Gambar 4.3-3 Panjang Penyaluran dan Bengkokan 180° Tulangan Tarik Pada Daerah
Tumpuan Yang Menuju Daerah Lapangan
TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BETON Semester Genap 2013-2014
Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
Kelompok : IV
Halaman :
Karena tulangan tarik mempunyai diameter 12 mm (Ø12), maka jari-jari bengkokan,
r≥ 4.db= 4(12) ≥ 48 mm (untuk diameter tulangan 10 mm-25 mm).
Untuk tulangan tarik akan dibengkokkan pada ujungnya dengan bengkokan yang bersudut
900 dan karena tulangan tarik mempunyai diameter 12 mm (Ø12), maka jari-jari
bengkokan, r ≥ 4.db= 4(12) ≥ 48 mm (untuk diameter tulangan 10 mm-25 mm)
380mm
50m
m14
4mm
Gambar 4.3-4 Panjang Penyaluran dan Bengkokan 90° Tulangan Tekan Pada Daerah
Tumpuan Yang Menuju Kolom
TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BETON Semester Genap 2013-2014
Teknik Sipil, Fakultas Sains &Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
Kelompok : IV
Halaman :