1
Tumbal semat mati segala risau risih berduli pada ujung mata sang kapak biar porak-poranda kuali tanah liat jeroan sudah menggantung memang tersamar lirih dengungan lalat kepung cekam jasad bocah kiriman nirwana melarang jerit tangan bersarung darah rintangan tuju nafsu terlompati berkat sepasang tanduk kendati nurani kecil mengerang sempat terlontar pikiran menuduh “terimalah !” apa daya jikalau mata mengadu hati pesan akal sehat yang membobrok Maria Isabella – Banjarmasin, 29 Juli 2014

Tumbal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

puisi

Citation preview

Page 1: Tumbal

Tumbal

semat mati segala risau risih berduli

pada ujung mata sang kapak

biar porak-poranda kuali tanah liat

jeroan sudah menggantung

memang tersamar lirih dengungan lalat

kepung cekam jasad bocah kiriman nirwana

melarang jerit tangan bersarung darah

rintangan tuju nafsu terlompati

berkat sepasang tanduk

kendati nurani kecil mengerang

sempat terlontar pikiran menuduh

“terimalah !”

apa daya jikalau mata mengadu hati

pesan akal sehat yang membobrok

Maria Isabella – Banjarmasin, 29 Juli 2014