4
Perkembangan mental (Soetjiningsih,1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC) Gerakan2 kasar dan halus emosi, social, perilaku, bicara Usia 18-24 bulan Naik turun tangga Menyusun 6 kotak Menunjuk mata dan hidung Menyusun dua kata Belajar maka sendiri Menggambar garis di kertas atau pasir Mulai belajar mengontrol bak dan bab Menaruh minat kpd apa yang dikerjakan oleh orang2 yang lebih besar Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain dengan mereka Usia 2-3 tahun Belajar meloncat,memanjat,melompat dengan satu kaki Membuat jembatan dengan 3 kotak Mampu menyusun kalimat Mempergunakan kata2 saya, bertanya, mengerti kata2 yang ditujukan kepadanya Menggambar lingkaran Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya

TUMBANG Prasekolah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

by Pevi Primasnia

Citation preview

Page 1: TUMBANG Prasekolah

Perkembangan mental (Soetjiningsih,1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC)

Gerakan2 kasar dan halus emosi, social, perilaku, bicara

Usia 18-24 bulan

Naik turun tangga

Menyusun 6 kotak

Menunjuk mata dan hidung

Menyusun dua kata

Belajar maka sendiri

Menggambar garis di kertas atau pasir

Mulai belajar mengontrol bak dan bab

Menaruh minat kpd apa yang dikerjakan oleh orang2 yang lebih besar

Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain dengan mereka

Usia 2-3 tahun

Belajar meloncat,memanjat,melompat dengan satu kaki

Membuat jembatan dengan 3 kotak

Mampu menyusun kalimat

Mempergunakan kata2 saya, bertanya, mengerti kata2 yang ditujukan kepadanya

Menggambar lingkaran

Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya

Usia 3-4 tahun

Berjalan2 sendiri mengunjungi tetangga

Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri

Page 2: TUMBANG Prasekolah

Menggambar garis silang

Menggambar orang hanya kepala dan badan

Mengenal dua atau tiga warna

Bicara dengan baik

Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya

Banyak bertanya

Bertanya bagaimana anak dilahirkan

Mengenal sisi atas, bawah, muka, belakang

Mendengarkan cerita- cerita

Bermain denngan anak lain

Menunjukkan rasa saying kepada saudara2nya

Dapat melaksanakan tugas – tugas sederhana

Usia 4-5 tahun

Melompat dan menari

Menggambar orang terdiri dari kepala lengan badan

Menggambar segi empat dan segitiga

Pandai bicara

Dapat menghitung jari2nya

Dapat menyebut hari2 dalam seminggu

Mendengar dan mengulang hal – hal penting dan cerita

Minat pada kata baru dan artinya

Memprotes bila dilarang apa yang diingininya

Mengenal 4 warna

Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil

Page 3: TUMBANG Prasekolah

Menaruh minat pada aktivitas orang dewasa

Kebutuhan nutrisi pada anak usia prasekolah (Supartini,Yuni. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC)

Kebutuhan kalori anak prasekolah adalah 85 kkal/kgBB

Beberapa karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang perlu diperhatikan pada anak prasekolah :

1. nafsu makan berkurang

2. anak lebih tertarik pada aktivitas berm,ain dengan teman atau lingkungannya daripada makan

3. anak mulai senang mencoba jenis makanan baru

4. waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk belajar dan bersosialisasi dengan keluarga

Anjuran untuk orang tua dalam kaitannya dengan karakteristik tersebut

1. pertahankan kebiasaan makan yang baik dengan cara mengajarkan anak mengenal nutrisi misalnya dengan menggambar atau melakukan aktivitas bermain yang lain

2. apabila makanan yang dikonsumsi cenderung sedikit, berikan dengan frekuensi lebih sering, yitu 4-5 x sehari. Apabila memberikan makanan padat seperti nasi, 3x dalam sehari, berikan makanan ringan atau kudapan diantara waktu makan tersebut. Susu cukup diberikan 1-2x sehari

3. izinkan anak untuk membantu orang tua menyiapkan makanan dan jangan terlalu banyak berharap anak dapat melakukannya dengan tertib dan rapi.

4. fasilitasi anak untuk mencoba jenis makanan baru. Makanan baru tidak harus yang berharga mahal, yang penting memenuhi gizi seimbang.

5. fasilitasi anak untuk dapat mengekspresikan ide, pikiran, serta perasaannya saat makan bersama dan fasilitasi anak untuk berinteraksi secara efektif dengan anda atau anggota keluarga yang lain.