Upload
dita-subrata
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 tutor ske C blok 28
1/23
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas?
Penilaian awal Interpretasi Mekanisme AbnormalGelisah Tidak normal Keadaan gelisah pada syok
anafilaksis diakibatkan oleh
gangguan dari sistem sirkulasi. al
ini bisa disebabkan karena hipotensi.
ipotensi dapat ter!adi sebagai akibat
dari dua faktor" pertama akibat
ter!adinya #asodilatasi pembuluh
darah perifer dan kedua akibat
meningkatnya permeabilitas kapiler
sehingga selain resistensi pembuluh
darah menurun" !uga banyak $airan
intra#as$ular yang keluar ke ruang
interstisial sehingga ter!adi
hipo#olemia relati#e. ipotensi ini
akan menyebabkan tekanan perfusi
!aringan menurun lalu berakhir pada
hipoksia !aringan" termasuk otak.
Inilah yang menyebabkan ter!adinya
penurunan kesadaran.Muka sembab kemerahan Tidak normal Peningkatan permeabilitas kapiler%tridor inspirasi Tidak normal Peningkatan permeabilitas kapiler
pada mukosa !alan nafas&supraglottis"
glotis" subglottis" dan trakea )
sehingga ter!adi pembengkakan dan
menutup !alan nafas'ipsneu Tidak normal Adanya sumbatan !alan nafas akibat
masuknya $airan ke ruang interstitial
sehingga menyabbkan pembengkakan
pada mukosa !alan nafasretraksi suprastrenal dan
sub$ostal
Tidak normal Kompensasi tubuh untuk
meningkatkan !umlah oksigen yang
masuk ke dalam parumottled Tidak normal 'isebabkan karena gangguan
8/18/2019 tutor ske C blok 28
2/23
#asokonstriksi dan #asodilatasi
pembuluh darah pada bayi &imaturitas
neurologi dan #as$ular(nadi radialis halus Tidak normal meningkatnya permeabilitas kapiler
sehingga banyak $airan intra#as$ular yang keluar ke ruang interstisial
sehingga ter!adi hipo#olemia relati#e.capillary refill time ) detik. Tidak normal meningkatnya permeabilitas kapiler
sehingga banyak $airan intra#as$ular
yang keluar ke ruang interstisial
sehingga ter!adi hipo#olemia relati#e.
b. Apa sa!a kemungkinan penyebab gangguan pernapasan pada BintangPenyebab kemungkinan keluhan sulit bernafas pada Bintang yaitu reaksi anafilaktik
yang mungkin disebabkan oleh bahan - bahan seperti obat" makanan" #aksin" fates"
komponen darah" sengatan serangga" IT%" latihan !asmani.
Mekanisme * Pada pa!anan ulang dengan antigen spesifik" Ig+ baru yang diproduksi
akan berikatan silang dengan antigen tersebut à merna$u sel mast dan basofil melepas
berbagai mediator farmakologis aktif &amin #asoaktif( à kontraksi otot polos"
8/18/2019 tutor ske C blok 28
3/23
meningkatkan permeabilitas #askular" #asodilatasi" kerusakan !aringan dan
anafilaksis.
$. Apa diagnosis kasus?Bintang" laki,laki" - bulan" berat badan -- kg" mengalami sembab kemerahan"
respiratori distress dan gangguan perfusi et $ausa syok anafilaktik.Penegakan diagnosis*
Pada pasien dengan reaksi anafilaksis biasanya di!umpai keluhan / organ atau
lebih setelah terpapar dengan alergen tertentu. 0ntuk membantu menegakkan diagnosis
maka American Academy of Allergy, Asthma and Immunology telah membuat suatu
kriteria.Kriteria pertama adalah onset akut dari suatu penyakit &beberapa menit hingga
beberapa !am( dengan terlibatnya kulit" !aringan mukosa atau kedua,duanya &misalnya bintik,bintik kemerahan pada seluruh tubuh" pruritus" kemerahan" pembengkakan bibir"
lidah" u#ula(" dan salah satu dari respiratory compromise &misalnya sesak nafas"
bronkospasme" stridor " wheezing " penurunan P+1" hipoksemia( dan penurunan tekanan
darah atau ge!ala yang berkaitan dengan disfungsi organ sasaran &misalnya hipotonia"
sinkop" inkontinensia(.Kriteria kedua" dua atau lebih ge!ala berikut yang ter!adi se$ara mendadak setelah
terpapar alergen yang spesifik pada pasien tersebut &beberapa menit hingga beberapa
!am(" yaitu keterlibatan !aringan mukosa kulit &misalnya bintik,bintik kemerahan padaseluruh tubuh" pruritus" kemerahan" pembengkakan bibir,lidah,u#ula(2 Respiratory
compromise &misalnya sesak nafas" bronkospasme" stridor " wheezing " penurunan P+1"
hipoksemia(2 penurunan tekanan darah atau ge!ala yang berkaitan &misalnya hipotonia"
sinkop" inkontinensia(2 dan ge!ala gastrointestinal yang persisten &misalnya nyeri
abdominal" kram" muntah(.Kriteria ketiga yaitu ter!adi penurunan tekanan darah setelah terpapar pada
alergen yang diketahui beberapa menit hingga beberapa !am &syok anafilaktik(. Pada
bayi dan anak,anak" tekanan darah sistolik yang rendah &spesifik umur( atau penurunan
darah sistolik lebih dari 345. %ementara pada orang dewasa" tekanan darah sistolik
kurang dari 64 mm g atau penurunan darah sistolik lebih dari 345 dari tekanan darah
awal.
8/18/2019 tutor ske C blok 28
4/23
Pemeriksaan Penun!ang*
Pemeriksaan laboratorium diperlukan karena sangat membantumenentukan diagnosis" memantau keadaan awal" dan beberapa pemeriksaan digunakan
untuk memonitor hasil pengbatan serta mendeteksi komplikasi lan!ut. itung eosinofil
darah tepi dapat normal atau meningkat" demikian halnya dengan Ig+ total sering kali
menun!ukkan nilai normal.Pemeriksaan ini berguna untuk prediksi kemungkinan alergi
pada bayi atau anak ke$il dari suatu keluarga dengan dera!at alergi yang
tinggi. Pemeriksaan lain yang lebih bermakna yaitu Ig+ spesifik dengan RAST &radio-
immunosorbent test ( atau ELISA & Enzym Lin ed Immunosorbent Assay test (" namun
memerlukan biaya yang mahal.
Pemeriksaan se$ara in#i#o dengan u!i kulit untuk men$ari alergen penyebab yaitu
dengan u!i $ukit & pric test (" u!i gores & scratch test (" dan u!i intrakutan atau
intradermal yang tunggal atau berseri & s in end-point titration!SET (. 0!i $ukit paling
sesuai karena mudah dilakukan dan dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk
anak" meskipun u!i intradermal &%+T( akan lebih ideal. Pemeriksaan lain sperti analisa
gas darah" elektrolit" dan gula darah" tes fungsi hati" tes fungsi gin!al" feses lengkap"elektrokardiografi" rontgen thorak" dan lain,lain.
d. Bagaimana tatalaksana kasus?e. Penatalaksanaan
a. Posisi trendeleburg atau berbaring dengan kedua tungkai diangkat &digan!al dengan
kursi( akan membantu menaikkan #enous return sehingga tekanan darah ikut
meningkat.
8/18/2019 tutor ske C blok 28
5/23
b. Pemberian 7ksigen 38) ltr9menit harus dilakukan" pada keadaan yang amat ekstrim
tindakan trakeostomi atau krikotiroidektomi perlu dipertimbangkan.
$. Pemasangan infus" :airan plasma e;pander &'e;tran( merupakan pilihan utama
guna dapat mengisi #olume intra#askuler se$epatnya.
8/18/2019 tutor ske C blok 28
6/23
g. =esusitasi Kardio Pulmoner &=KP(" seandainya ter!adi henti !antung &$ardia$
arrest( maka prosedur resusitasi kardiopulmoner segera harus dilakukan sesuai
dengan falsafah AB: dan seterusnya. Mengingatkemungkinan ter!adinya henti !antung pada suatu syok anafilaktik selalu ada" maka
sewa!arnya ditiap ruang praktek seorang dokter tersedia selain obat,obat emergen$y"
perangkat infus dan $airannya !uga perangkat resusitasi &=esus$itation kit( untuk memudahkan tindakan se$epatnya.
h. Algoritma Penatalaksanaan =eaksi Anafilaksis
8/18/2019 tutor ske C blok 28
7/23
=en$ana Tindak >an!utMen$ari penyebab reaksi anafilaktik dan men$atatnya di rekam medis serta
memberitahukan kepada pasien dan keluarga.
Konseling dan +dukasiKeluarga perlu diberitahukan mengenai penyuntikan apapun bentuknya terutama
obat,obat yang telah dilaporkan bersifat antigen &serum"penisillin" anestesi lokal" dll(
harus selalu waspada untuk timbulnya reaksi anafilaktik. Penderita yang tergolong
risiko tinggi &ada riwayat asma" rinitis" eksim" atau penyakit,penyakit alergi lainnya(
harus lebih diwaspadai lagi.
8/18/2019 tutor ske C blok 28
8/23
%e$ara harafiah" anafilaktik berasal dari kata ana " balik2 phyla#is perlindungan.
'alam hal ini respons imun yang seharusnya melindungi & prophyla#is ( !ustru
merusak !aringan" dengan kata lain kebalikan dari pada melindungi & anti-phyla#is "
anaphyla#is (. Istilah ini pertama kali digunakan oleh =i$het dan Portier pada tahun
-64/ untuk menerangkan ter!adinya ren!atan yang disusul dengan kematian pada
an!ing yang disuntik bisa anemon laut. Pada suntikan pertama tidak ter!adi reaksi"
tetapi pada suntikan berikutnya sesudah beberapa hari ter!adi reaksi sistemik yang
berakhir dengan kematian.
=en!atan anafilaktik merupakan salah satu manifestasi reaksi anafilaktik yang berat
dengan tanda,tanda kolaps #askular dengan atau tanpa penurunan kesadaran. =eaksi
ini ter!adi akibat pengeluaran mediator mastosit !aringan atau basofil darah perifer
yang mengakibatkan #asodilatasi umum pembuluh darah perifer dan peningkatan
permeabilitas. Akibatnya ter!adi kebo$oran $airan ke !aringan sehingga #olume darah
efektif menurun" disamping hipoksemia dan disfungsi #entrikel.
=eaksi anafilaktik ter!adi akibat pa!anan ulang alergen yang sama yang dimediasi
oleh Ig+ spesifik yang melekat pada dinding mastosit dan basofil. =eaksi ini dapat
diperberat dan diperpan!ang oleh mediator sekunder yang dikeluarkan oleh sel,sel
radang yang tertarik ke lokasi reaksi.
=eaksi anafilaktik timbulnya tiba,tiba" tidak terduga dan potensial mematikan" serta
memerlukan penanganan yang $epat dan tepat. 7leh karena itu harus dimengerti dan
selalu diwaspadai.
'ewasa ini" umumnya para sar!ana di seluruh dunia lebih banyak mempergunakan
$ara klasifikasi reaksi alergi menurut :77MB% dan G+>>" oleh karena dirasakan
lebih tepat. Mereka membagi reaksi alergi men!adi empat tipe" yaitu*
a.=eaksi Tipe I atau =eaksi Tipe Anafilaktik
b. =eaksi Tipe II atau =eaksi Tipe %itotoksik
$.=eaksi Tipe III atau =eaksi Tipe Kompleks,Toksik
d. =eaksi Tipe I@ atau =eaksi Tipe %eluler
8/18/2019 tutor ske C blok 28
9/23
Tipe I hingga III" semuanya termasuk alergi atau hipersensiti#itas tipe $epat"
sedangkan tipe I@ termasuk tipe lambat.
%e$ara klinik terdapat 3 tipe dari reaksi anafilaktik yaitu*
-. Rapid reaction 9reaksi $epat" ter!adi beberapa menit sampai - !am setelah terpapar
dengan alergen
/. $oderate reaction 9reaksi moderat ter!adi antara -,/ !am setelah terpapar dengan
alergen
3. %elayed rection 9reaksi lambat ter!adi C/ !am setelah terpapar dengan alergen.
2.2 Etiologi
Penyebab anafilaksis sangat beragam" diantaranya adalah antibiotik" ekstrak alergen"
serum kuda" Dat diagnostik" bisa & &enom(" produk darah" anestetikum lokal" makanan"
enDim" hormon" dan lain,lain. Antibiotik dapat berupa penisilin dan deri#atnya"
basitrasin" neomisin" terasiklin" streptomisin" sulfonamid" dan lain,lain. +kstrak
alergen biasanya berupa rumput,rumputan atau !amur" atau serum AT%" A'% dan anti
bisa ular.
Beberapa bahan yang sering dipergunakan untuk prosedur diagnosis dan dapat
menimbulkan anafilaksis misalnya adalah Dat radioopak" bromsulfalein"
benDilpenisiloil,polilisin. 'emikian pula dengan anestetikum lokal seperti prokain
atau lidokain. Bisa yang dapat menimbulkan anafilasik misalnya bisa ular" semut" dan
sengatan lebah. 'arah lengkap atau produk darah seperti gamaglobulin dan
kriopresipitat dapat pula menyebabkan anafilaksis. Makanan yang telah dikenal
sebagai penyebab anafilaksis seperti misalnya susu sapi" kerang" ka$ang,ka$angan"
ikan" telur dan udang.
'engan melihat ada begitu banyak alergen yang dapat menyebabkan atau
men$etuskan syok anafilaksis" maka dari itu" khusus untuk pemberian terapi &obat,
obatan( sebaiknya dilakukan E s in test E terlebih dahulu untuk men$egah ter!adinya
syok anafilaksis tersebut. Teknik pelaksanaan s in test " antara lain*
8/18/2019 tutor ske C blok 28
10/23
a. 1iksasi daerah follar antebraki
b. %untikkan 4"4/ ml intrakutan" obat yang akan digunakan dalam pengobatan nantinya
$. >alu buat lingkaran dengan diameter F / $m mengelilingi daerah suntikan
d. Tunggu F -) menit untuk melihat apakah ter!adi pembesaran melebihi daerah
lingkaran yang dibuat &dianggap dapat mengakibatkan anafilaksis bila lingkaran
kemerahan akibat suntikan men$apai - in$i /") $m(.
2.3 Patogenesis
Berbagai manifestasi klinis yang timbul dalam reaksi yang mun$ul dalam reaksi
anafilaktik pada umumnya disebabkan oleh pelepasan mediator oleh mastosit9basofil
baik yang timbul segera &yang timbul dalam beberapa menit( maupun yang timbul belakangan &sesudah beberapa !am(.
Fase Sensitisasi
1ase ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan Ig + sampai diikatnya
oleh reseptor spesifik pada permukaan mastosit dan basofil. Alergen yang masuk
lewat kulit" mukosa" saluran nafas atau saluran makan di tangkap oleh Makrofag.
Makrofag segera mempresentasikan antigen tersebut kepada >imfosit T" di mana ia
akan mensekresikan sitokin &I>, " I>,-3( yang menginduksi >imfosit B berproliferasi
men!adi sel Plasma &Plasmosit(. %el plasma memproduksi Immunoglobulin + &Ig+(
spesifik untuk antigen tersebut. Ig+ ini kemudian terikat pada reseptor permukaan sel
Mast &Mastosit( dan basofil.
'ari berbagai perangsang yang dapat menyebabkan pelepasan mediatornya"
mekanismenya dapat melalui reaksi yang dimediasi Ig+ &Ig+ mediated anaphyla#is (.
Pada pa!anan alergen" alergen ditangkap oleh AP: & Antigen 'resenting (ell ( seperti
makrofag" sel dendritik" sel langerhans" atau yang lain. Kemudian antigen tersebut
dipersembahkan bersama beberapa sitokin ke sel T, elper melalui M : kelas II. %el
T, elper kemudian aktif dan mengeluarkan sitokin yang merangsang sel B
8/18/2019 tutor ske C blok 28
11/23
melakukan memori" proliferasi dan peralihan men!adi sel plasma yg kemudian
menghasilkan antibodi termasuk Ig+ lalu melekat pada permukaan basofil" mastosit
dan sel B sendiri.
Fase Aktivasi
1ase ini adalah waktu selama ter!adinya pemaparan ulang dengan antigen yang sama.
Mastosit dan Basofil melepaskan isinya yang berupa granula yang menimbulkan
reaksi pada paparan ulang. Pada kesempatan lain masuk alergen yang sama ke dalam
tubuh. Alergen yang sama tadi akan diikat oleh Ig + spesifik dan memi$u ter!adinya
reaksi segera yaitu pelepasan mediator #asoaktif antara lain histamin" serotonin"
bradikinin dan beberapa bahan #asoaktif lain dari granula yang disebut dengan istilah
'reformed mediators . Ikatan antigen,antibodi merangsang degradasi asam arakidonat
dari membran sel yang akan menghasilkan >eukotrien &>T( dan Prostaglandin &PG(
yang ter!adi beberapa waktu setelah degranulasi yang disebut )ewly formed
mediators .
Fase Efektor
1ase ini adalah waktu ter!adinya respon yang kompleks &anafilaksis( sebagai efek
mediator yang dilepas mastosit atau basofil dengan akti#itas farmakologik pada organ
organ tertentu. istamin memberikan efek bronkokonstriksi" meningkatkan
permeabilitas kapiler yang nantinya menyebabkan edema" sekresi mukus dan
#asodilatasi. %erotonin meningkatkan permeabilitas #askuler dan Bradikinin
menyebabkan kontraksi otot polos. 'latelet acti&ating factor &PA1( berefek
bronkospasme dan meningkatkan permeabilitas #askuler" agregasi dan akti#asi
trombosit. Beberapa faktor kemotaktik menarik eosinofil dan neutrofil. Prostaglandinyang dihasilkan menyebabkan bronkokonstriksi" demikian !uga dengan >eukotrien.
2.4 Gam aran klinik
Gambaran klinis anafilaksis sangat ber#ariasi baik $epat dan lamanya reaksi maupun
luas dan beratnya reaksi. =eaksi dapat mulai dalam beberapa detik atau menit sesudah
8/18/2019 tutor ske C blok 28
12/23
terpa!an alergen dan ge!ala ringan dapat menetap sampai / !am meskipun diobati.
Ge!ala dapat dimulai dengan ge!ala prodormal baru men!adi berat" tetapi kadang,
kadang langsung berat. Ge!ala dapat ter!adi segera setelah terpapar dengan antigen"
yang dapat ter!adi pada satu atau lebih organ target" antara lain kardio#askuler"
respirasi" gastrointestinal" kulit" mata" susunan saaraf pusat dan sistem saluran
ken$ing. Keluhan yang sering di!umpai pada fase permulaan ialah rasa takut" perih
dalam mulut" gatal pada mata dan kulit" panas dan kesemutan pada tungkai" sesak"
serak" mual" pusing" lemas dan sakit perut.
Ge!ala yang timbul pada organ ialah*
a. Kardio#askuler
'apat ter!adi sentral maupun perifer. Gangguan pada sirkulasi perifer dapat dilihatdari pu$at dan ekstremitas dingin. %elain itu kurangnya pengisian #ena perifer lebih
bermakna dibandingkan penurunan tekanan darah. 'apat pula ter!adi tekanan darah
rendah" #ena perifer kolaps" :@P rendah" palpitasi" takikardi" hipotensi" aritmia"
penurunan #olume efektif plasma" nadi $epat dan halus sampai tidak teraba" ren!atan"
pingsan" pada +KG dapat ditemukan aritmia" T mendatar atau terbalik" irama nodal"
fibrilasi #entrikel sampai asistol.
b. =espirasi
'apat ter!adi pernapasan $epat dan dangkal" rhinitis" bersin" gatal dihidung" batuk"
sesak" mengi" stridor" suara serak" gawat napas" takipnea sampai apnea" kongesti
hidung" edema dan hiperemi mukosa" obstuksi !alan napas" bronkospasme"
hipersekresi mukus" wheezing dispnea " dan kegagalan pernafasan.
$. Gastrointestinal
Kram perut karena kontraksi dan spasme otot polos intestinal. Mual" muntah" sakit
perut" diare.
d. Kulit
Pruritus" urtikaria" angioedema" eritema.
e. Mata
8/18/2019 tutor ske C blok 28
13/23
Gatal" lakrimasi" merah" bengkak.
f. %usunan saraf pusat
'isorientasi" halusinasi" rasa logam" ke!ang" koma.
g. %istem saluran ken$ing
Produksi urin berkurang.
Kematian dapat disebabkan oleh gagal napas" aritmia #entrikel atau ren!atan yang
ire#ersibel.%elain beberapa gangguan pada beberapa sistem organ" Manifestasi klinik
syok Anafilaksis masih dibagi dalam dera!at berat ringannya" yaitu sebagai berikut*
a. =ingan
-. Kesemutan perifer" sensasi hangat" rasa sesak dimulut dan tenggorok./. Kongesti hidung" pembengkakan periorbital" pruritus" bersin,bersin" mata berair.
3. Awitan ge!ala,ge!ala dimulai dalam / !am pertama setelah pema!anan. -
b. %edang
- 'apat men$akup semua ge!ala,ge!ala ringan ditambah bronkospasme dan edema
!alan nafas atau laring dengan dispnea" batuk dan mengi.
/ a!ah kemerahan" hangat" ansietas dan gatal,gatal.
3 Awitan ge!ala,ge!ala sama dengan reaksi ringan. )
b Berat9parah
- Awitan yang sangat mendadak dengan tanda,tanda dan ge!ala,ge!ala yang sama
seperti yang telah disebutkan diatas disertai kema!uan yang pesat kearah
bronkospame" edema laring" dispnea berat dan sianosis.
/ 'isfagia" keram pada abdomen" muntah" diare dan ke!ang,ke!ang.
3 enti !antung dan koma !arang ter!adi.
8/18/2019 tutor ske C blok 28
14/23
Gambar /. Gambaran klinis anafilaktik
Tabel -. Ga!ala H tanda syok anafilaktik
!anda dan
ge"ala
#eterangan
Tekanan darah Turun sampai sangat
turun
Tekanan nadi Turun sampai sangat
turun
'enyut nadi Meningkat sampai sangat
meningkat
Isi nadi ormal atau ke$il
@asokonstriksi
perifer
Meningkat
%uhu kulit 'ingin
arna ormal atau pu$at
8/18/2019 tutor ske C blok 28
15/23
Tekanan #ena
sentral
ormal atau rendah
'iuresis Tidak ada+KG ormal
1oto paru ormal
2.$ Diagnosis %anding
Beberapa keadaan dapat menyerupai reaksi anafilaktik" seperti*
-. 0rtikaria
0rtikaria akut biasanya berlangsung beberapa !am sampai beberapa hari &kurang dari
minggu( dan umumnya penyebabnya dapat diketahui. 0rtikaria kronik" yaitu
urtikaria yang berlangsung lebih dari minggu" dan urtikaria berulang biasanya tidak
diketahui pen$etusnya dan dapat berlangsung sampai beberapa tahun.
/. =eaksi #aso#agal
Reaksi vasovagal sering dijumpai setelah pasien mandapat suntikan.
Pasien tampak pingsan, pucat dan berkeringat. Tetapi dibandingkan
dengan reaksi anaflaktik, pada reaksi vasovagal nadinya lambat dan
tidak terjadi sianosis. Meskipun tekanan darahnya turun tetapi masih
mudah diukur dan biasanya tidak terlalu rendah seperti anaflaktik.
3. Infark miokard akut
Pada infark miokard akut ge!ala yang menon!ol adalah nyeri dada" dengan atau tanpa pen!alaran. Ge!ala tersebut sering diikuti rasa sesak tetapi tidak tampak tanda,tanda
obstruksi saluran napas. %edangkan pada anafilaktik tidak ada nyeri dada.
. =eaksi hipoglikemik
8/18/2019 tutor ske C blok 28
16/23
Reaksi hipoglikemik disebabkan oleh pemakaian obat antidiabetes atau
sebab lain. Pasien tampak lemah, pucat, berkeringat, sampai tidak sadar.
Tekanan darah kadang-kadang menurun tetapi tidak dijumpai tanda-tanda
obstruksi saluran napas. edangkan pada reaksi anaflaktik ditemui
obstruksi saluran napas.
!. Reaksi histeris
Pada reaksi histeris tidak dijumpai adanya tanda-tanda gagal napas,
hipotensi, atau sianosis. Pasien kadang-kadang pingsan meskipun hanya
sementara. edangkan tanda-tanda diatas dijumpai pada reaksi
anaflaksis.
". Carsinoid syndrome
Pada sindrom ini dijumpai gejala-gejala seperti muka kemerahan, nyeri
kepala, diare, serangan sesak napas seperti asma.
J. (hinese restaurant syndrome
'apat di!umpai beberapa keadaan seperti mual" pusing" dan muntah pada beberapa
menit setelah mengkonsumsi M%G lebih dari -gr" bila penggunaan lebih dari )gr bisa
menyebabkan asma. amun tekanan darah" ke$epatan denyut nadi" dan pernapasan
tidak berbeda nyata dengan mereka yang diberi makanan tanpa M%G.
. Asma bronkial
Ge!ala,ge!alanya dapat berupa sesak napas" batuk berdahak" dan suara napas yang
berbunyi ngik,ngik. 'an biasanya timbul karena faktor pen$etus seperti debu"
akti#itas fisik" dan makanan" dan lebih sering ter!adi pada pagi hari.
6. =hinitis alergika
Penyakit ini menyebabkan ge!ala seperti pilek" bersin" buntu hidung" gatal hidung
yang hilang,timbul" mata berair yang disebabkan karena faktor pen$etus" mis. debu"
terutama di udara dingin.dan hampir semua kasus asma diawali dengan =A.
2.& Penatalaksanaan
8/18/2019 tutor ske C blok 28
17/23
Penatalaksanaan syok anafilaktik memerlukan tindakan $epat sebab penderita berada
pada keadaan gawat. %ebenarnya" pengobatan syok anafilaktik tidaklah sulit" asal
tersedia obat,obat emergensi dan alat bantu resusitasi gawat darurat serta dilakukan
se$epat mungkin. al ini diperlukan karena kita berpa$u dengan waktu yang singkat
agar tidak ter!adi kematian atau $a$at organ tubuh menetap.
Pada komplikasi syok anafilaktik setelah kemasukan obat atau Dat kimia" baik peroral
maupun parenteral" maka tindakan awal yang dilakukan" adalah*
-. %egera baringkan penderita pada alas yang keras. Kaki diangkat lebih tinggi dari
kepala untuk meningkatkan aliran darah balik #ena" dalam usaha memperbaiki $urah
!antung dan menaikkan tekanan darah.
/. Penilaian A" B" : dari tahapan resusitasi !antung paru" yaitu*
A. Airway &membuka !alan napas(.
8/18/2019 tutor ske C blok 28
18/23
Prioritas pertama dalam pertolongan adalah pernafasan.
8/18/2019 tutor ske C blok 28
19/23
$. Pemberian $airan infus intra#ena
Pemberian $airan infus dilakukan bila tekanan sistolik belum men$apai )4 mm g.
Karena $airan koloid dapat menyebabkan alergi" sebaiknya tidak digunakan pada
kasus syok anafilaktik. artmann solution atau salin 4"65 adalah $airan yang tepat
untuk resusitasi awal. Karena $ukup banyak $airan yang dibutuhkan" pemantauan
:@P dan hematokrit se$ara serial sangat membantu.
d. 7bat,obat #asopresor
Bila pemberian adrenalin dan $airan infus yang dirasakan $ukup adekwat tetapi
tekanan sistolik tetap belum men$apai 64 mm g atau syok belum teratasi" dapat
diberikan #asopresor. 'opamin dapat diberikan se$ara infus dengan dosis awal
4"3mg9KgBB9!am dan dapat ditingkatkan se$ara bertahap -"/mg9KgBB9!am untuk
mempertahankan tekanan darah yang membaik. oradrenalin dapat diberikan untuk
hipotensi yang tetap membandel.
e. Kortikosteroid
Berperan sebagai penghambat mitosis sel prekursor Ig+ dan !uga menghambat
peme$ahan fosfolipid men!adi asam arakhidonat pada fase lambat. Kortikosteroid
digunakan untuk mengatasi spasme bronkus yang tidak dapat diatasi dengan adrenalin
dan men$egah ter!adinya reaksi lambat dari anafilaksis. 'osis yang dapat diberikan
adalah J,-4 mg9kg i.# prednisolon dilan!utkan dengan ) mg9kg tiap !am atau dengan
deksametason 4,)4 mg i.#. Kortisol dapat diberikan se$ara i.# dengan dosis -44,/44
mg dalam inter#al / !am dan selan!utnya diturunkan se$ara bertahap.
'osis hidrokortison diberikan sesuai dengan usia yaitu*
C-/ tahun dan dewasa * /44 mg IM atau I@ perlahan
8/18/2019 tutor ske C blok 28
20/23
C 8 -/ tahun * -44 mg IM atau I@ perlahan
C bulan 8 tahun * )4 mg IM atau I@ perlahan
L bulan * /) mg IM atau I@ perlahan. 3
f. Antihistamin
Beker!a sebagai penghambat sebagian pengaruh histamine terhadap sel target.
Antihistamin diindikasikan pada kasus reaksi yang meman!ang atau bila ter!adi
edema angioneurotik dan urtikaria. 'ifenhidramin dapat diberikan dengan dosis-mg9kgtiap , !am.
'osis klorpenamin tergantung dengan usia" yaitu*
C-/ tahun dan dewasa * -4 mg IM atau I@ perlahan
C 8 -/ tahun * ) mg IM atau I@ perlahan
C bulan 8 tahun * /") mg IM atau I@ perlahan
L bulan * /)4 g9kgbb IM atau I@ perlahan. 3
g. =esusitasi
8/18/2019 tutor ske C blok 28
21/23
sebaiknya penderita dikawal oleh dokter dan perawat yang menguasai penanganan
kasus gawat darurat.
Penderita yang tertolong dan telah stabil !angan terlalu $epat dipulangkan karena
kemungkinan ter!adinya reaksi lambat anafilaksis. %ebaiknya penderita tetapdimonitor paling tidak untuk -/,/ !am. 0ntuk keperluan monitoring yang kektat dan
kontinyu ini sebaiknya penderita dirawat di 0nit Perawatan Intensif.
'emperta(ankan S)() !) )(
%uhu tubuh dipertahankan dengan memakaikan selimut pada penderita untuk
men$egah kedinginan dan men$egah kehilangan panas.
8/18/2019 tutor ske C blok 28
22/23
diganti dengan larutan hipotonik. Kehilangan $airan berupa air dan elektrolit harus
diganti dengan larutan isotonik. Penggantian #olume intra #askuler dengan $airan
kristaloid memerlukan #olume 38 kali #olume perdarahan yang hilang" sedang bila
menggunakan larutan koloid memerlukan !umlah yang sama dengan !umlah
perdarahan yang hilang. Telah diketahui bahwa transfusi eritrosit konsentrat yang
dikombinasi dengan larutan ringer laktat sama efektifnya dengan darah lengkap.
Pemantauan tekanan #ena sentral penting untuk men$egah pemberian $airan yang
berlebihan.
Pada penanggulangan syok kardiogenik harus di$egah pemberian $airan berlebihan
yang akan membebani !antung. arus diperhatikan oksigenasi darah dan tindakan
untuk menghilangkan nyeri. Pemberian $airan pada syok septik harus dalam
pemantauan ketat" mengingat pada syok septik biasanya terdapat gangguan organ
ma!emuk & $ultiple +rgan %isfunction (. 'iperlukan pemantauan alat $anggih berupa
pemasangan :@P" N%wan GanDO kateter" dan pemeriksaan analisa gas darah.
2.+ Pen,ega(an
Pen$egahan syok anafilaktik merupakan langkah terpenting dalam setiap pemberian
obat" tetapi ternyata tidaklah mudah untuk dilaksanakan. Ada beberapa hal yang dapat
kita lakukan" antara lain*
-. Pemberian obat harus benar,benar atas indikasi yang kuat dan tepat.
/. Indi#idu yang mempunyai riwayat penyakit asma dan orang yang mempunyai riwayat
alergi terhadap banyak obat" mempunyai risiko lebih tinggi terhadap kemungkinan
ter!adinya syok anafilaktik.
3. Penting menyadari bahwa tes kulit negatif" pada umumnya penderita dapat
mentoleransi pemberian obat,obat tersebut" tetapi tidak berarti pasti penderita tidak akan mengalami reaksi anafilaktik. 7rang dengan tes kulit negatif dan mempunyai
riwayat alergi positif mempunyai kemungkinan reaksi sebesar -835 dibandingkan
dengan kemungkinan ter!adinya reaksi 45" bila tes kulit positif.
8/18/2019 tutor ske C blok 28
23/23
. ang paling utama adalah harus selalu tersedia obat penawar untuk mengantisipasi
kemungkinan ter!adinya reaksi anafilaktik atau anafilaktoid serta adanya alat,alat
bantu resusitasi kegawatan.