8
 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Klasifikasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Klasifikasi gigi tiruan sebagian lepasan berdasarkan  bahan 1. Gigi sebagian lepasan dengan kerangka logam GTSKL memiliki kualitas mekanik sangat baik dan memberikan kemungkinan desain denture yang mempertimbangk an kesehatan jaringan periodonsium gigi abutment, estetis dan kenyamanan pasien. Hasil ini dapat dicapai dengan membuat desain kerangka sesederhana mungkin, dengan basis dan konektor major dan minor yang didesain tidak berkontak dengan alveolar ridge atau palatum secara aproksimal 3 mm dari gigi, untuk mencegah atau mengurangi efek negatif dari oral hygiene yang buruk. 2. Gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik Gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik secara normal tidak digunakan untuk lebih dari beberapa  bulan, karena gigi tiruan jenis ini memiliki kualitas mekanik yang buruk, lebih tidak nyaman digunakan, dan kondusif bagi oral hygiene yang buruk, namun gigi tiruan jenis ini banyak digunakan, khususnya  pada prostodontik geriatri, karena relatif tidak mahal dan mudah dimodifikasi.Perawatan dengan gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik diindikasikan  pada pasien lanjut usia dengan gigi yang jaringan  periodonsiumnya relatif masih sehat, dalam bentuk gigi tiruan sementara.Penggunaan gigi tiruan sementara ini membantu pasien untuk beradaptasi dengan gigi tiruan penuh nantinya dan gigi tiruan sementara sering dapat dengan mudah ditansformasika n menjadi gigi tiruan penuh. Ketika perawatan dengan gigi tiruan sebagian lepasan dengan kerangka logam terhambat karena alasan keuangan, gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik sering menjadi alternatif yang lebih baik daripada gigi tiruan penuh jika pasien tidak memiliki masalah fungsional. Dilepas/tidak dapat dilepas a.removable partil denture= GTS Lepasan  b.fixed denture/bridge= GTC Saat pemasangan a.convesional-dipa sang setelah gigi hilang  b.immediete-d ipasang segera setelah gigi hilang / dicabut Jaringan pendukung a.tooth borne-didukung oleh gigi  b.mucosa / tissue borne-didukung mukosa c.mucosa and tooth-didukung gigi&mukosa Letak daerah tak bergigi / sadel a.anterior tooth suported case  b.all tooth suported case c.free and supotred case Memakai wing bagian bukal/labial atau tidak A. Open face : GTS yang dibuat tanpa gusi tiruan labial, gigi tiruan tsb dibuat apabila 1.keadaan prosessus aleolaris masih baik 2.biasa pada gigi anterior 3.pasien mempunyai lebar mulut terlalu lebar 1.prosessus alveolaris telah mengalami absorbsi 2.perbaikan profil Indikasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 1. Bila tidak memenuhi syarat untuk suatu gigi tiruan cekat : • Usia : usia pasien masih muda, ruang pulpa masih besar,  panjang mahkota klinis masih kurang. Pasien usia lanjut dengan kesehatan umum yang buruk, karena  perawatannya memerlukan waktu yang lama • Panjang daerah edentulous tida memenuhi syarat Hukum Ante • Kehilangan tuang yang banyak pada daerah edentulous 2. tidak ada abutment gigi posterior pada ruang edentulous(free end saddle) 3. bila dukungan sisa gigi asli kurang sehat 4. bila dibutuhkan stabilisasi dari lengkung yang  berseberangan 5. bila membutuhkan estetik yang lebih baik 6. bila dibutuhkan gigi segera setelah dicabut 7. keinginan pasien 2.2. Desain GTSL akrilik Desain : gambaran bentuk Mendesain : merencanakan gambaran dengan menggambar dan perincian data pendukung Guna : 1. sebagai penuntun dari gigi tiruan sebagaian lepasaan yang akan dibuat 2. sebagai sarana komunikasi antara dokter gigi dan tekniker gigi dalam hal pendelegasian pembuatan gigi di laboratorium Prinsip dasar desain GTSL: Memelihara/mempertahankan kesehatan jaringan  pendukung gigi tiruan sebagian lepsan dengan memperhatikan: 1. distribusi tekanan yang luas(melalui cengekram) 2. mepersamakan tekanan (keseimbangan kiri dan kanan) 3. phisiologic basing(tekanan phisiologis pada mukosa di bawah basis) Faktor-faktor yang berpengaruh dalam menentukan desain GTSL 1. anatomi dan fisiologi jaringan yang terlibat dalam  penempatan GTSL dalam rongga mulut(gigi, mukosa, tulang) 2. letak gigi yang hilang dan yang kaan diganti 3. besarnya beban kunyah:  bila gigi hilang gigi belakang, dimana beban kunyah  besar, sedangkan gigi penjangkarannya kurang kuat untuk mensupport beban kunyah yang besar tersebut, sebiknya dibuatkan GTS gingival 4. macam gigi tiruan: • GTS paradental:cengkeram yang dipakai adalah cengkeran paradental.gigi penjangkaran sedapat mungkin dekat gigi yang hilang, kecuali bila mengganggu estetis. Basis tidak perlu terlalu luas. • GTS gingival:cengkeram yang dipakai adalah gingival,gigi penjangkaran sedapat mungkin dekat gigi yang hilang, basis dibuat seluas mungkin • GTS kombinasi paradental-gingival:

Tutorial 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tutorial 1

5/12/2018 Tutorial 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-1-55a237af055d6 1/7

 

1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Klasifikasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Klasifikasi gigi tiruan sebagian lepasan berdasarkan

 bahan1. Gigi sebagian lepasan dengan kerangka logam

GTSKL memiliki kualitas mekanik sangat baik dan

memberikan kemungkinan desain denture yang

mempertimbangkan kesehatan jaringan periodonsium

gigi abutment, estetis dan kenyamanan pasien. Hasil

ini dapat dicapai dengan membuat desain kerangka

sesederhana mungkin, dengan basis dan konektor 

major dan minor yang didesain tidak berkontak dengan alveolar ridge atau palatum secara aproksimal

3 mm dari gigi, untuk mencegah atau mengurangi

efek negatif dari oral hygiene yang buruk.

2. Gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik Gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik secara

normal tidak digunakan untuk lebih dari beberapa

 bulan, karena gigi tiruan jenis ini memiliki kualitas

mekanik yang buruk, lebih tidak nyaman digunakan,dan kondusif bagi oral hygiene yang buruk, namun

gigi tiruan jenis ini banyak digunakan, khususnya

 pada prostodontik geriatri, karena relatif tidak mahal

dan mudah dimodifikasi.Perawatan dengan gigi

tiruan sebagian lepasan resin akrilik diindikasikan

 pada pasien lanjut usia dengan gigi yang jaringan

 periodonsiumnya relatif masih sehat, dalam bentuk 

gigi tiruan sementara.Penggunaan gigi tiruan

sementara ini membantu pasien untuk beradaptasidengan gigi tiruan penuh nantinya dan gigi tiruan

sementara sering dapat dengan mudah

ditansformasikan menjadi gigi tiruan penuh.

Ketika perawatan dengan gigi tiruan sebagian lepasan

dengan kerangka logam terhambat karena alasan

keuangan, gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik 

sering menjadi alternatif yang lebih baik daripada

gigi tiruan penuh jika pasien tidak memiliki masalah

fungsional.

Dilepas/tidak dapat dilepas

a.removable partil denture= GTS Lepasan

 b.fixed denture/bridge= GTC

Saat pemasangana.convesional-dipasang setelah gigi hilang

 b.immediete-dipasang segera setelah gigi hilang /dicabut

Jaringan pendukung

a.tooth borne-didukung oleh gigi

 b.mucosa / tissue borne-didukung mukosa

c.mucosa and tooth-didukung gigi&mukosa

Letak daerah tak bergigi / sadel

a.anterior tooth suported case

 b.all tooth suported case

c.free and supotred case

Memakai wing bagian bukal/labial atau tidak 

A. Open face : GTS yang dibuat tanpa gusi tiruan

labial, gigi tiruan tsb dibuat apabila1.keadaan prosessus aleolaris masih baik 

2.biasa pada gigi anterior 

3.pasien mempunyai lebar mulut terlalu lebar 

B. Close face : GTS yang dibuat gusi tiruan bagian

labial, gigi tiruan tsb dibuat apabila

1.prosessus alveolaris telah mengalami absorbsi

2.perbaikan profil

Indikasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

1. Bila tidak memenuhi syarat untuk suatu gigi tiruan

cekat :

• Usia :usia pasien masih muda, ruang pulpa masih besar,

 panjang mahkota klinis masih kurang. Pasien usia

lanjut dengan kesehatan umum yang buruk, karena

 perawatannya memerlukan waktu yang lama

• Panjang daerah edentulous tida memenuhi syarat

Hukum Ante

• Kehilangan tuang yang banyak pada daerah

edentulous

2. tidak ada abutment gigi posterior pada ruangedentulous(free end saddle)

3. bila dukungan sisa gigi asli kurang sehat

4. bila dibutuhkan stabilisasi dari lengkung yang

 berseberangan5. bila membutuhkan estetik yang lebih baik 

6. bila dibutuhkan gigi segera setelah dicabut

7. keinginan pasien

2.2. Desain GTSL akrilik 

Desain : gambaran bentuk 

Mendesain : merencanakan gambaran dengan

menggambar dan perincian data pendukung

Guna :

1. sebagai penuntun dari gigi tiruan sebagaian

lepasaan yang akan dibuat2. sebagai sarana komunikasi antara dokter gigi dan

tekniker gigi dalam hal pendelegasian pembuatan gigi

di laboratorium

Prinsip dasar desain GTSL:

Memelihara/mempertahankan kesehatan jaringan

 pendukung gigi tiruan sebagian lepsan denganmemperhatikan:

1. distribusi tekanan yang luas(melalui cengekram)

2. mepersamakan tekanan (keseimbangan kiri dan

kanan)

3. phisiologic basing(tekanan phisiologis pada

mukosa di bawah basis)

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam menentukan

desain GTSL1. anatomi dan fisiologi jaringan yang terlibat dalam

 penempatan GTSL dalam rongga mulut(gigi,

mukosa, tulang)

2. letak gigi yang hilang dan yang kaan diganti

3. besarnya beban kunyah:

 bila gigi hilang gigi belakang, dimana beban kunyah besar, sedangkan gigi penjangkarannya kurang kuat

untuk mensupport beban kunyah yang besar tersebut,

sebiknya dibuatkan GTS gingival

4. macam gigi tiruan:

• GTS paradental:cengkeram yang dipakai adalah

cengkeran paradental.gigi penjangkaran sedapat

mungkin dekat gigi yang hilang, kecuali bila

mengganggu estetis. Basis tidak perlu terlalu luas.

• GTS gingival:cengkeram yang dipakai adalah

gingival,gigi penjangkaran sedapat mungkin dekatgigi yang hilang, basis dibuat seluas mungkin

• GTS kombinasi paradental-gingival:

Cengkeram yang dipakai adalah pada sisi paradental

menggunakan paradental, pada sisi gingival

menggunakan cengkeram gingival. Pada satu sisi

tidak boleh ada cengkeram paradental dan gingival bersama-sama

Page 2: Tutorial 1

5/12/2018 Tutorial 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-1-55a237af055d6 2/7

 

2

• Basis pada sisi paradental tidak luas, pada sisi

gingival luas

5. pertimbangan biomekanik 

 jaringan penyangga GTSL adalah jaringan hidup.

Karena itu keseimbangan tekanan oleh adanya beban

kunyah harus diperhatikan.

6. garis fulcrum:adalah garis imaginer yang ditarik melalui dua gigi penjangkaran yang dapat merupakan

sumbu berputarnya atau terungkitnya gigi tiruan7. estetika

letak cengkeram harus lebih diperhatikan

8. kenyamanan

gigi tiruan harus dapat dipakai dengan nyaman

9. penyakit

untuk pasien DM dibuat desain gingival mengingat

keadaan dari sisa gigi yang ada sering goyang

Bagian-bagian gigi tiruan sebagian lepasan

Gigi tiruan sebagian lepasan terdiri dari komponen-

komponen:1. Basis

disebut juga plat protesa

adalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa

mulut di daerah palatum labial, bukal, lingual.

Bahan dasar basis:akrilik, logam

Beda basis akrilik dengan logam:

 No akrilik logam

1 Proses pembuatan mudah Sukar 

2 Kekuatan Kurang Kuat

3 Penghantar panas Kurang Baik 

4 Menyerap air Dapat Tidak dapat5 Perubahan warna Dapat Tidak dapat

6 Luas basis Luas/lebar Tak luas

7 biaya murah mahal

Fungsi basis:

¬ untuk meneruskan tekanan kunyah ke mukosa dan

tulang alveolar di bawahnyauntuk memberi retensi dari protesa, karena adanya

gaya adhesif antara¬ basis dengan mukosa yang

dibatasi dengan media air ludah

¬ tempat melekatnya cengkeram

¬menggantikan jaringan yang hilang serta

memberikan dukungan kepada bibir dan pipi(estetik)

2. Sadeladalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa

di atas prosesus alveolaris dan mendukung elemengigi tiruan

 bila sadel letaknya:

antara gigi asli diseut bounded saddle

 posterior dari gigi asli disebut free end saddle

3. Elemen gigi tiruan

adalah bagian dari gigi tiruan yang merupakan bentuk gigi tiruan dari gigi asli yang hilang

Bahan dasar gigi tiruan dapat bermacam-macam,

yaitu:resin akrilik, porselen,logam

Elemen gigi tiruan resin akrilik 

o mudah aus, terutama pada penderita yang

mempunyai kekuatan kunyah yang kuato perlekatannya dengan basis merupakan

 persenyawaaan kimia, karena bahannya sama

o dapat berubah warna

o mudah tergores

o mudah dibentuk/diperkecil sesuai dengan ruangan

o lebih ringan dibanding gigi tiruan yang dari porselen dan logam

o dapat diasah dan dipoles

o karena sifat mudah aus, baik sekali dipakai untuk 

 prosesus alvolaris yang datar 

Elemen gigi tiruan porselen:

o tidak mudah aus/tergores

o perlekatannya dengan basis secara mekanis,sehingga elemen gigi tiruan harus mempunyai retensiuntuk pelekatnya terhadap basis

 bentuk retensi gigi tiruan porselen:undercur,pin,alur 

o tidak berubah warna

o tidak dapat diasah

o lebih berat daripada akrilik 

o tidak baik dipakai untuk prosesus alveoalris yang

datar(resorbsi)

Elemen gigi tiruan logam:

o biasanya dibuat sendiri sesuai dengan ruang protesa

yang ada, terutama untuk gigi posterior yang ruang

 protesanya sempito estetis kurang baik 

o tahan terhadap daya kunyah yang besar/kuat

4. Cengkeramdisebut juga klammer 

Cengekram adalah bagian dari gigi tiruan lepas yang

 berbentuk bulat/gepeng. Terbuat dari kawat stainless

steel/ logam tuang, yang melingkari/ memegang gigi

 penjangakaran

Fungsi cengkeramo untuk retensi

o untuk stabilisasi

o untuk meneruskan beban kunyah ke gigi

 penjangkaran

Syarat umum gigi penjangkaran

1. gigi vital atau non vital yang telah dilakukan PSAdengan sempurna

2. bentuk anatomis dan besarnya noraml

3. tidak ada kerusakan/kelainan.Misalnya:tambalan

yang besar, karies, hypoplasia, konus

4. posisi dalam lengkung gigi normal

5. keadaan akar gigi:

• bentuk ukurannya normal

• tertanam dalam tulang alveolar dengan

 perbandingan mahkota akar 2:3

• jaringan periodonta sehat• tidak ada kelainan periapikal

6. sedapat mungkin tidak goyang

Cengkeram kawat

Bagian-bagian dari cengkeram kawat:

1. lengan cengekeram

2. jari cengkeram3. bahu cengkeram

4. badan cengkeram

5. oklusal rest

6. retensi dalam akrilik 

Bagian-bagian dari cengkeram kawat:

1. lengan

yaitu bagian dari cengkeram kawat yang

terletak/melingkari bagian bukal/lingual gigi penjangkaran

sifat:agak lentur 

fungsi:retensi dan stabilisasi

2. jari

 bagian dari lengan yang terletakdi bawah lingkaran

terbesar gigi

sifat:lentur/fleksibel

fungsi/retensi

Page 3: Tutorial 1

5/12/2018 Tutorial 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-1-55a237af055d6 3/7

 

3

3. bahu

 bagian dari lengan yang terleta di atas lingkaran

terbesar dari gigi

sifat:kaku

fungsi:stabilisasi yaitu menahan gaya-gaya bucco-

lingual

4. badan/body bagian yang cengekaram kawat yang terletak di atas

titik kontak gigi di daerah aproksimalsifat:kaku

fungsi:stabilisasi yaitu menaha gaya-gaya antero-

 posterior 

5. oklusal rest

yaitu bagian dari cengekaram kawat yang terletak di

 bagaian oklusal gigi

sifat:kaku, panjang ±1/3 lebar mesio-distal gigi

fungsi:meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaran

6. retensi dalam akrilik 

 bagian dari cengkeram kawat yang tertanam dalam

 basis akrilik 

Syarat-syarat cengkeram kawat yang melingkari gigi:

1. harus kontak garis2. tidak boleh menekan/harus pasif 

3. ujung jari tidak boleh menyinggung gigi tetangga

dan tidak boleh tajam/harus dibulatkan

4. tidak ada lekukan bekas tang(luka)pada lengan

cengkeram

5. bagian cengkeram yang melalui oklusal gigi tidak 

 boleh mengganggu oklusi/artikulasi

6. jarak bagian jari ke servikal gigi:

cengkeram paradental:1/2-1 mm

cengekeram gingival:1 ½-2 mm7. bagian retensi dalam akrilik harus dibengkokkan

Macam-macam desain cengkeram

Desain cengkeram menurut fungsinya dibagi dalam

dua bagian:

1. Cengkeram paradental

yaitu cengkeram yang fungsinya selain dari retensidan stabilisasi protesa, juga sebagai alat untuk 

meneruskan beban kunyah yang diterima gigi tiruan

ke gigi penjangkarannya

Jadi,cengkeram paradental harus mempunyai bagian

yang melalui bagian oklusal gigi penjangkaran atau

melalui titik kontak antara gigi penjangkaran dengan

gigi tetangganya

2. Cengkeram gingivalyaitu cengkeram yang fungsinya hanya untuk retensi

dan stabilisasi protesa. Jadi, karena tidak berfungsi

untuk meneruskan beban kunyah yang diterima

 protesa ke gigi penjangkaran, maka cengkeram ini

tidak mempunyai bagian yang melalui bagian oklusal

gigi penjangkaran, bisa diatas permukaan oklusal.

Macam-macam cengkeram paradental

1. Cengkeram 3 jariterdiri dari:

• lengan bukal dan lingual

• body

• bahu

• oklusal rest

• bagian retensi dalam akrilik 

indikasi:gigi molar dan premolar 

2. Cengkeram jackson

Disain cengkeram ini mulai dari palatal/lingual, terus

ke oklusal di atas titik kontak, turun ke bukal melalui

di bawah lingkaran terbesar, naik lagi ke oklusal di

atas titik kontak, turun ke lingual masuk retensiakrilik.

Indikasi:

Gigi molar,premolar yang mempunyai kontak yang

 baik di bagian mesial dan distalnya

Bila gigi penjangkaran terlalu cembung, seringkali

cengkeram ini sulit masuk pada waktu pemasangan

 protesa.

3. Cengkeram ½ jackson paradentalDisainnya mulai dari bukal terus ke oklusal di atas

titik kontak, turun ke lingual dan terus ke retensi

akrilik 

Indikasi:

gigi molar dan premolar 

gigi terlalu cembung sehingga cengkeram jacksonsulit melaluinya

ada titik kontak yang baik di anatar 2 gigi

4. Cengkeram S

Disain cengkeram ini mulai dari bukal terus keoklusal/insisal di atas titik kontak, turun ke lingual

melalu atas cingulum, kemudian turun ke bawah

masuk ke dalam akrilik 

Indikasi:

Untuk kaninus rahang atas perlu diperhatikan agar 

letak cengkeram tidak mengganggu oklusi

5. Cengkeram Kippmeider 

Tidak mempunyai lengan, yang ada hanya rest di atas

cingulum

Indikasi:Hanya untuk kaninus

Bentuk cingulum harus baik 

Fungsi:hanya untuk menerusan beban kunyah dan

stabilisasi

6. Cengkeram rush angker 

Disainnya mulai dari oklusal di aproksimal(daerahmesial/distal)terus ke arah lingual ke bawah, masuk 

dalam akrilik 

Indikasi:molar, premolar yang mempunyai titik 

kontak yang baik 

Fungsi:hanya untuk meneruskan beban kunyah

 protesa ke gigi penjangkaran dan sebagai retensi pada pembuatan splin

7. Cengkeram roach

Disainnya mulai dari oklusal di daerah titik kontak 

aproksimal, turun ke bukal dan lingual terus ke

aproksimal di daerah diastema, masuk dalam akrilik 

Indiksai:gigi molar dan premolar yang mempunyaikonta yang baik 

Macam-macam cengkeram gingival

1. Cengkeram 2 jariDisainnya sama dengan cengkeram 3 jari, hanya tidak 

mempunyai rest

Indikasi:gigi molar dan premolar 

2. Cengkeram 2 jari panjang

Disainnya seperti cengkeram 2 jari, hanya disinimelingkari 2 gigi berdekatan

Iindikasi:gigi molar,premolar, dimana gigi yang deat

diastema urang kuat(goyang 10 )

3. Cengkeram ½ jacson

hampir sama dengan cengkeram ½ jacson paradental

 bedanya cengkeram ini melalui bagian proksimaldekat diastema dan di bagian lingual lurus ke bawah,

Page 4: Tutorial 1

5/12/2018 Tutorial 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-1-55a237af055d6 4/7

 

4

tetap di tepi lingual

indikasi:gigi molar,premolar dan kaninus

4. Cengkeram vestibular finger 

cengkeram ini berjalan mulai dari sayap bukal

 protesa ke arah undercut di vestibulum bagian labial,

ujungnya ditutupi akrilik indikasi:gigi sisa hanya gigi anterior yangtidak dapat

dilingkari cengkeram, dan bagian vestibulum labial

harus mempunyai undercut yang cukup

fungsi:

untuk tambahan retensi, tetapi kurang efektif 

2.3.Tahapan Perawatan

2.3.1 Pemeriksaan Utama

a. Pemeriksaan subjektif 

Anamnsesis yaitu pemeriksaan yang dilakukan

dengan tanya jawab. Cara ini umumnya dilakukanuntuk mencari riwayat penyakit dan data pribadi

 pasien dan keluarga.

Beberapa hal yang ditanyai dalam anamnesis antara

lain:1. daftar pribadi

(nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan,dll)

2. Data kesehatan umum

- Penyakit sistemik, misalnya hipertensi diabetes

mellitus.

- obat yang digunakan.

- kebiasaan pasien untuk mengontrol kesehatannya.

3. Data jenis kesehatan gigi mulut

- jenis penyakit yang ada atau sedang diderita- riwayat hilangnya gigi

- Kebiasaan jelek,misalnya mengunyah satu sisi atau

 bruksism

- Apakah pernah memakai gigi tiruan, jika pernah

 bagaimana keluhan- keluhan gigi tiruan yang lama.

- frekuensi kunjungan ke dokter gigi

- keinginan khusus tentang gigi tiruannya.

- perawatan yang ada atau yang sedang diterimanya.

 b.Pemeriksaan objektif 

Terbagi dua:

1. Pemeriksaan ekstraoral

2. Pemeriksaan intraoral

Pada pemeriksaan objektif ini pemeriksaan dapatdilakukan dengan :

a. Melihat b. Palpasi

c. Perkusi

d. Sonde

e. Termis

f. Roentgen foto

Pemeriksaan ekstraoralPemeriksaan ekstraoral meliputi pemeriksaan

terhadap:1. Bentuk muka/wajah

a. Dilihat dari arah depan:

-Oval/ovoid

-Persegi/square

-Lonjong/tapering

 b. Dilihat dari arah samping-cembung

-lurus

-cekung

2. Bentuk bibir 

- Panjang, pendek 

- Normal

- Tebal,tipis

- Flabby

3. Sendi Rahang

- Menggeletuk 

- Krepitasi

- Sakit

Pemeriksaan intraoral

Pemeriksaan intraoral meliputi pemeriksaan terhadap

gigi, antara lain:

1. Gigi yang hilang

2. Keadaan gigi yang tinggal:

- Gigi yang mudah terkena karies

- Banyaknya tambalan pada gigi- Mobilitas gigi

- Elongasi

- Malposisi

- Atrisi

Jika dijumpai adanya kelainan gigi yang mengganggu pada pembuatan gigi tiruan, maka sebaiknya gigi-gigi

tersebut dicabut.

3. Oklusi: diperhatikan hubungan oklusi gigi atas

dengan gigi bawah yang ada, apakah hubungan Angle

Kelas I, II, III.4. Adanya overclosedocclusion pada gigi depan dapat

disebabkan antara lain karena:

- Erupsi yang tidak teratur.

- Kehilangan gigi posterior dalam waktu yang lama.

- Atrisi gigi geligi

Overclosed occlusion dapat menyebabkan:

1. Angular cheilosis

2. Disfungsi TMJ3. Spasme otot kunyah

5. Warna gigi

Warna gigi pasien harus dicatat sewaktu akan

membuat gigi tiruan sebagian lepasan, terutama pada

 pembuatan gigi tiruan di daerah anterior untuk 

kepentingan estetis.

6. Oral Hygiene

- adanya karang gigi- adanya akar gigi tertinggal

- adanya gigi yang karies

- adanya peradangan pada jaringan lunak, misalnya

gingivitis.

7. Resesi gingival

Terutama pada gigi tiruan sebagian lepasan yang

dilihat untuk gigi penyangga dari gigi tiruan tersebut.

- Pemeriksaan terhadap mukosa/ jaringan lunak yangmenutupi tulang alveolar,seperti:

1. Inflamasi

2. Keras/ lunak.

- Pemeriksaan terhadap bentuk tulang alveolar;

 bentuk U atau V, datar, sempit, luas

- Pemeriksaan ruang antar rahang

1. Besar , dapat disebabkan karena pencabutan yangterlalu lama.

2. Kecil, dapat disebabkan karena elongasi

3. Cukup, minimal jaraknya 5 mm

-Pemeriksaan torus:

1. Pada palatum, disebut torus paltina2. Pada mandibula disebut torus mandibula

Torus ini bila mengganggu pada pembuatan gigi

tiruan harus dibuang.

-Pemeriksaan jaringan pendukung gigi

Pemeriksaan terhadap frenulum, apakah

 perlekatannya tinggi atau rendah sampai puncak tulang alveolar.3

Page 5: Tutorial 1

5/12/2018 Tutorial 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-1-55a237af055d6 5/7

 

5

2.3.2 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Radiograf 

Berfungsi sebagai informasi tambahan bagi

 pemeriksan klinis. Dapat diketahui adanya:

1. Kualitas tulang pendukungdari gigi penyangga

2. Gigi yang terpendam, sisa-sisa akar 

3. Kista4. Kelainan periapikal

5. Resorpsi tulang6. Sklerosis

Pemeriksaan Laboratorium

1. Penyakit tulang

Tingkat kalsium dan fofsor dalam serum darah dan

urin dan serum enzim da alkalin fosfat melibatkan

 penyakit tulang.a. Normal kalsium dalam darah 8,9-10,1 mg/dl dan

diseimbangkan oleh beberapa faktor. Hormon

 paratiroid (PTH) mempengaruhi keseimbangan

kalsium dalam ginjal, tulang, intestinal, dan kelenjar laktasid mammary. Jika sirkulasi PTH secara

abnormal tinggi, maka resiko terhadap osteoporosis.

c. Normal Fosfor dalam darah 2,5-2,4 mg/dl.

Tingginya fosfor diasosiasikan denganhiperparatyroidisme dan juga bisa dikaitkan dengan

 penyebab kanker.

2. Hematology

Pemeriksaan ini berfungsi untuk:

- kapisitas daya angkut oksigen

- identifikasi elemen selular 

- analisis mekanisme pembekuan darah penjelasan beberapa komponen dalam darah:

a. Hemoglobin

 Normal laki-laki 14-17 g/dl

 Normal perempuan 12-15 g/dl

 b. Hematokrit

 Normal laki-laki 42-54 %

 Normal perempuan 38-46 %

c. Eritrosit

 Normal laki-laki 4,5-6,2 million/mm3 Normal perempuan 4,2-5,4 million/mm3

d. leukosit

normal 4100-10900/mm3

e. glukosa dalam darahnormal 70-100mmg/dl (puasa)

 jika terjadi peningktan maka terjadi DM atau

 penyakit lever kronik 

3. Urinalisis

Yang dianalisis :

a. warna

normal urin berwarna kuning bersih. Jika berwarna

merah, coklat, atau hitam menunjukkan adanya

konsistensi darah pada beberapa tahap fisiologis

abnormal pada urine.

 b. PH

 Normal PH 4,8-8,0

c. Gravity spesifik 

normal 1003-1026. kapasitas fungsional ginjal

ditentukan oleh kemampuannya untuk mecairkan

atau konsentrasi urin.

Temuan mikroskopik :

a. gula

normalnya tidak ada gula dalam urin. Jika ada maka

 pasien menderita DM.

 b. Keton

Memproduksi metabolisme lemak. Ada dalam urin

 pasien yang menderita busung lapar, dehidrasi, atauacidosis saat mengalami DM.

c. Protein

` tidak biasa terdapat dalam urin, tapi normal ada

 pada saat sedang hamil.

4. Pemeriksaan dan tes lainnya

a. Tes serology

Untuk konfirmasi penyakit kelamin, seperti sifilis. b. Tes patch (kulit)Biasanya digunakan untuk mengetahui atau

membuktikan adanya alergi dalam pemakaian basis

material. Kontak lokal dermatitis biasanya terjadi

antara 24-48 jam setelah aplikasi material.4

2.3.3 Mencetak 

Macam-macam sendok cetak 1. Stock tray:sendok cetak yang sudah dibuat oleh

 pabrik 

 bahan:metal/aluminium,plastik 

ukuran:nomor 1,2,3

huruf S,M,Lfungsi:untuk rahang bergigi,bentuk dasar bersudut

untuk rahang tak bergigi,bentuk dasar agak membulat

Syarat-syarat sendok cetak yang sesuai:

♣ lebar bucco-lingual: jarak tepi sendok cetak ke

arah bukal gigi/ lingual gigi=1/2 cm

♣ panjang ke distal:

rahang bawah:sampai retromolar pad

rahang atas:tuber maksila dan batas palatum molle

♣ harus ada retensi untuk bahan cetak.

♣ Tinggi sendok cetak sesuai dengan tinggi gigi

dalam kedalaman vestibulum

Indikasi stock tray

♣ Untuk mendapatkan model studi

♣ Untuk mendapatkan model kerja pada kasus kelas

II dan kelas IV Kennedy dengan sadel yang pendek 

♣ Untuk mendapatkan model pendahuluan untuk 

membuat sendok cetak perseorangan

2. Custom tray:sendok cetak yang dibuat sendirisesuai dengan ukuran rahang pasien

Bahan yang dipakai:akrilik, shellac, compound

Tujuan:untuk mendapatkan hasil cetakan yang akurat,

terutama pada daerah tepi sendok cetak(daerahvestibulum, frenulum, dan retromylohyoid dari

rahang)Cara membuat custom tray

♣ cetak rahang dengan sendok cetak anatomis

♣ gambar batas sendok cetak pada model

tutup gigi pada model dan bagian labial/bukal model

yang mempunyai♣ undercut dengan wax setebal

±2mm sehingga tidak ada undercut

♣ lapisi permukaan model dengan bahan separasi

♣ siapkan bahan sendok cetak, tempelkan selapis

tipis(1-2mm)diseluruh permukaan model sampai

 batas yang sudah digambar 

♣ buat pegangan sendok cetak 

♣ cobakan ke mulut pasien, bila ukuran sudah sesuai

dilubangi untuk retensi bahan cetak 

 batas-batas custom tray

• daerah posterior:rahang atas:sampai batas palatum durum dan palatum

molle serta menutupi daerah tuber maxilae

rahang bawah:sampai menutupi retromolar pad

• daerah bukal/labial:sampai batas mukosa bergerak 

dan tidak bergerak • tidak boleh menutupi frenulum

Page 6: Tutorial 1

5/12/2018 Tutorial 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-1-55a237af055d6 6/7

 

6

• daerah lingual:sampai batas dasar mulut di

lingual/retromylohyoid

macam-macam bahan cetak 

 proses pengerasannya ada 2 macam

secara reaksi kimia.Contohnya:Plaster of Paris, Zinc

oxide eugenol♣ pasta, irreversible hydrocolloid,mercaptan rubber base dan silicone

secara pemanasan(termoplastik). Contohnya:

Modelling compound,♣ reversible hydrocolloid,

wax. Bahan ini memerlukan pemanasan untuk 

melunakkan dan pendinginan untuk mengeras.

1. Impression plaster 

Digunakan untuk membuat cetakan akhir gunamendapatkan model kerja dengan tekanan minimal.

Sifat bahan ini tidak elastis, jadi tidak dapat

digunakan bila ada ceruk. Diperlukan sendok cetak 

khusus dengan dibuat ruangan antara sendok cetak 

dengan jaringan penyangganya. Ini bertujuan agar ketebalan bahan cetaknya cukup.

2. Zinc oxide eugenol pasta

Digunakan untuk membuat cetakan akhir guna

mendapatkan model kerja. Bahan ini dapat mencatat

detail jaringan dengan baik, karena sifatnya yangmudah mengalir sebelum mengeras dan dalam

keadaan tidak elastis waktu mengeras. Keuntungan

lain dari bahan ini, sendok cetak perseorangan yang

dibuat, berkontak langsung dengan mukosa

 pendukung.

3. Bahan cetak elastomer 

Digunakan untuk membuat cetakan akhir sama

mendapatkan model kerja. Bahan ini dapat mencatatdetail jaringan dengan baik. Oleh karena sifatnya

elastis, dapat digunakan bila ada ceruk. Jaringan

mulut perlu dikeringkan sebelum dicetak dengan

 bahan ini.

4. Tissue conditioning material

Tissue conditioning material dapat didefinisikan

sebagai bahan yang lunak yang diletakkan untuk 

sementara pada permukaan cetakan gigi tiruan, bertujuan agar distribusi beban menjadi lebih sama,

 jadi membiarkan jaringan mukosa untuk embali ke

 bentuk yang normal.

5. Irrevesible hydrocolloid

Bahan ini dapat mencatat detail yang baik, tetapisangat dipengaruhi oleh cairan saliva. Hasil cetakan

harus segera dituang dengan stone gips karena bahan

ini dipengaruhi oleh kelembaban.

6. Reversible hydrocolloid

Diperlukan pemanasan untuk mencairkan bahanini.Proses pengerasannya:dari gel ke sol ke gel.Bahan

ini dapat memberikan detail yang baik untuk cetakan,

tetapi ia mempunyai beberapa kekurangan.

Diperlukan sendok cetak khusus yang ada saluran air 

di tepinya untuk mendinginkan bahan

cetak.Umumnya digunakan untuk cetakan permulaan.

7. Malam cetak 

Diperlukan pemansan untuk mencairkan bahan ini.Umumnya digunakan untuk koreksi pada cetakan

akhir yang menggunakan bahan lain seperti plaster 

atau zinc oxide eugenol pasta/

8. Modelling compound/impression compound

Sifatnya termoplastik, menjadi lunak bila dipanaskan

 pada temperatur 55-700 C.Viskositas yang tinggi dari

 bahan ini, dan kenyataannya menjadi keras bila

didinginkan, serta dapat dilunakkan kembali,merupakan keuntungan tersendiri.

Teknik mencetak 

1. Secara mukostatis→untuk tahanan jaringan rendah

2. Secara mukokompresi/mukofungsional→untuk 

tahanan jaringan yang tinggi

Penjelasan:

Pada tahanan jaringan tinggi, keadaan mukosa bila

tertekan bergerak, bila dicetak secara muko statis,

akan didapat model dengan bentuk mukosa yang

 pasif/tidak tertekan secara fungsional.

Pada kasus GTSL, bila mencetak dengan tekanan

fungsional, akan menghasilkan protesa yang stabilwaktu berfungsi. Dalam keadaan istirahat, protesa

tersebut tetap akan stabil/tak bergerak, karena adacengkeram yang menahan sebagai retensi protesa.

Hasil cetakan yang baik 

• bahan cetak tidak terlepas dari sendok cetak 

• pada hasil cetakan boleh terdapat gelembung udara,

sobek dan lipatan

• bagian-bagian sendok cetak tidak boleh terlihat• gigi-gigi, mukosa, frenulum, vestibulum, batas

mukosa bergerak dan tidak bergerak, teromolar pad,

tubermaxila batas palatum durum dan palatum molle,

 batas gingiva dengan gigi, perlekatan otot-otot, harusterlihat dengan jelas

cara memelihara hasil cetakan:

hasil cetakan yang baik, dicuci sampai bersih

 bila diletakkan di atas meja kerja harus ditopang di bawahnya agar bagian posterior tidak menyentuh

meja.

Tujuannya: untuk menghindari terlepasnya bahan

cetak bagian posterior dan sendok cetak 

2.3.4. Perawatan preprostetik:

Perawatan periodontal

Perawatan bedahKonservasi gigi

Rekonturing (mahkota tiruan, pengasahan gigi

miring, pengasahan gigi ekstrud)

Persiapan tempat cengkeram

Macam cetakan RA & RB (mukostatis, muko-

kompresi/mukofungsional/selective pressure

Faktor pertimbangan Dalam Rencana Perawatan1. Faktor Personal

Yang perlu diperhatikan pada pasien :

- keinginan atau ketidakpuasan terhadap protesa

- kesehatan dan pola hidup pasien

- kondisi dan kesehatan jaringan oral dan perioral- tidak adekuatnya protesa yang digunakan.

Selain itu, faktor personal yang perlu

dipertimbangkan adalah:- faktor sosial ekonomi

memperhatikan biaya pembuatan dan pemeliharaan

- faktor umur 

restorasi protesa dapat direkonstruksi pada pasien

dengan semua umur.

- faktor pengalaman

faktor pengalaman hidup sehari-hari dapat mengubah

rencana terbaik untuk perawatan dan sering tidak bisa

dihindari, seperti :

 pekerjaan profesi

status sosial

lingkungan

2. Faktor Fisik 

- Tulang

Faktor klinis yang berhubungan dengan resorpsi

tulang bervariasi. Kategori menurut Atwood adalah :

 b. faktor anatomiukuran, bentuk dan densitas ridge

karakteristik dan ketebalan mukosa penutup

hubungan ridge

 jumlah dan kedalaman alveolar 

c. faktor metabolik segala faktor nutrisi, hormonal dan metabolik lainnya

Page 7: Tutorial 1

5/12/2018 Tutorial 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-1-55a237af055d6 7/7

 

7

yang mempengaruhi aktivitas relative selular 

 pembentuk tulang (osteoblas) dan peresorpsi tulang

(osteoklas).

d. faktor fungsional

frekuensi, intensitas, durasi, serta direksi

 pengalikasian tekanan pada tulang yang

mempengaruhi densitas (resorpsi dan deposisi) padatulang.

e. faktor protesa banyaknya teknik, material, prinsip, konsep, dan

 praktek termasuk ke faktor protesa.

- Faktor kontrol

Tiga hal yang termasuk ke bagian faktor kontrol

adalah :

a. genetik 

 b. sistemik 

c. lokalyang termasuk bagian ini yaitu :

faktor biomekanika

faktor neurotropik 

vascular 

enzim dan PH

 potensial bioelektrik 

tekanan udara

suhu(temperatur) persarafan

reflek neuromuscular 

- Faktor prostetik 

Perkembangan dan pemeliharaan prosesus alveolar 

secara langsung berkaitan dengan erupsi dan hadirnya

gigi geligi. Dua konsep yang diperhatikan mengenai

hilangnya residual bone yang tidak dapat dihindari:

Satu pendapat bahwa saat gigi hilang akan adanyavariasi perkembangan hialngnya residual bone. Satu

 pendapat lainnya mengatakan bahwa hilangnya

resdual bone belum tentu akibat hilangnya gigi geligi.

- Gigi

Harus dievaluasi secara seksama terlebih dahulu:

Jumlah gigiLokasi gigi di dalam lengkung

Posisi individual gigi

Mobilitas dan vitalitas

Rasio mahkota akar 

Ukuran dan bentuk akar 

Kerentanan adanya karies

Keterlibatan patologis

Kondisi bidang oklusal gigi yang tersisa

Morfologi yang mempengaruhi perawatan dan tipe

 protesa yang digunakan.

- Jaringan Lunak 

Karakteristik dan respon perlu dipertimbangkan

untuk retensi, persepsi, stabilitas dari protesa yang

akan digunakan. Sedangkan pola sensori pada

 jaringan pendukung khususnya penting dalam

 pemakaian gigi tiruan.4

2.3.5. Relasi Rahang

Oklusi gigi pada kasus GTSL ada kemungkinan:

1. oklusi ada, dan fixed(mantap/stabil)

minimal ada 3 gigi pada 3 regio kiri, kanan dan

anterior yang beroklusi dengan benar.

2. oklusi ada tapi tidak fixed(tidak mantap/tidak stabil)

hanya ada 2 regio dari gigi yang berkontak dengan

oklusi yang benar(kiri+kanan, atau kiri+anterior,atau

kanan+anterior)

3. oklusi tidak ada

tidak ada gig yang beroklusi dengan benar