Upload
dentistsityyahoo
View
172
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/12/2018 Tutorial 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-1-55a237af055d6 1/7
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Klasifikasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan
Klasifikasi gigi tiruan sebagian lepasan berdasarkan
bahan1. Gigi sebagian lepasan dengan kerangka logam
GTSKL memiliki kualitas mekanik sangat baik dan
memberikan kemungkinan desain denture yang
mempertimbangkan kesehatan jaringan periodonsium
gigi abutment, estetis dan kenyamanan pasien. Hasil
ini dapat dicapai dengan membuat desain kerangka
sesederhana mungkin, dengan basis dan konektor
major dan minor yang didesain tidak berkontak dengan alveolar ridge atau palatum secara aproksimal
3 mm dari gigi, untuk mencegah atau mengurangi
efek negatif dari oral hygiene yang buruk.
2. Gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik Gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik secara
normal tidak digunakan untuk lebih dari beberapa
bulan, karena gigi tiruan jenis ini memiliki kualitas
mekanik yang buruk, lebih tidak nyaman digunakan,dan kondusif bagi oral hygiene yang buruk, namun
gigi tiruan jenis ini banyak digunakan, khususnya
pada prostodontik geriatri, karena relatif tidak mahal
dan mudah dimodifikasi.Perawatan dengan gigi
tiruan sebagian lepasan resin akrilik diindikasikan
pada pasien lanjut usia dengan gigi yang jaringan
periodonsiumnya relatif masih sehat, dalam bentuk
gigi tiruan sementara.Penggunaan gigi tiruan
sementara ini membantu pasien untuk beradaptasidengan gigi tiruan penuh nantinya dan gigi tiruan
sementara sering dapat dengan mudah
ditansformasikan menjadi gigi tiruan penuh.
Ketika perawatan dengan gigi tiruan sebagian lepasan
dengan kerangka logam terhambat karena alasan
keuangan, gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik
sering menjadi alternatif yang lebih baik daripada
gigi tiruan penuh jika pasien tidak memiliki masalah
fungsional.
Dilepas/tidak dapat dilepas
a.removable partil denture= GTS Lepasan
b.fixed denture/bridge= GTC
Saat pemasangana.convesional-dipasang setelah gigi hilang
b.immediete-dipasang segera setelah gigi hilang /dicabut
Jaringan pendukung
a.tooth borne-didukung oleh gigi
b.mucosa / tissue borne-didukung mukosa
c.mucosa and tooth-didukung gigi&mukosa
Letak daerah tak bergigi / sadel
a.anterior tooth suported case
b.all tooth suported case
c.free and supotred case
Memakai wing bagian bukal/labial atau tidak
A. Open face : GTS yang dibuat tanpa gusi tiruan
labial, gigi tiruan tsb dibuat apabila1.keadaan prosessus aleolaris masih baik
2.biasa pada gigi anterior
3.pasien mempunyai lebar mulut terlalu lebar
B. Close face : GTS yang dibuat gusi tiruan bagian
labial, gigi tiruan tsb dibuat apabila
1.prosessus alveolaris telah mengalami absorbsi
2.perbaikan profil
Indikasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan
1. Bila tidak memenuhi syarat untuk suatu gigi tiruan
cekat :
• Usia :usia pasien masih muda, ruang pulpa masih besar,
panjang mahkota klinis masih kurang. Pasien usia
lanjut dengan kesehatan umum yang buruk, karena
perawatannya memerlukan waktu yang lama
• Panjang daerah edentulous tida memenuhi syarat
Hukum Ante
• Kehilangan tuang yang banyak pada daerah
edentulous
2. tidak ada abutment gigi posterior pada ruangedentulous(free end saddle)
3. bila dukungan sisa gigi asli kurang sehat
4. bila dibutuhkan stabilisasi dari lengkung yang
berseberangan5. bila membutuhkan estetik yang lebih baik
6. bila dibutuhkan gigi segera setelah dicabut
7. keinginan pasien
2.2. Desain GTSL akrilik
Desain : gambaran bentuk
Mendesain : merencanakan gambaran dengan
menggambar dan perincian data pendukung
Guna :
1. sebagai penuntun dari gigi tiruan sebagaian
lepasaan yang akan dibuat2. sebagai sarana komunikasi antara dokter gigi dan
tekniker gigi dalam hal pendelegasian pembuatan gigi
di laboratorium
Prinsip dasar desain GTSL:
Memelihara/mempertahankan kesehatan jaringan
pendukung gigi tiruan sebagian lepsan denganmemperhatikan:
1. distribusi tekanan yang luas(melalui cengekram)
2. mepersamakan tekanan (keseimbangan kiri dan
kanan)
3. phisiologic basing(tekanan phisiologis pada
mukosa di bawah basis)
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam menentukan
desain GTSL1. anatomi dan fisiologi jaringan yang terlibat dalam
penempatan GTSL dalam rongga mulut(gigi,
mukosa, tulang)
2. letak gigi yang hilang dan yang kaan diganti
3. besarnya beban kunyah:
bila gigi hilang gigi belakang, dimana beban kunyah besar, sedangkan gigi penjangkarannya kurang kuat
untuk mensupport beban kunyah yang besar tersebut,
sebiknya dibuatkan GTS gingival
4. macam gigi tiruan:
• GTS paradental:cengkeram yang dipakai adalah
cengkeran paradental.gigi penjangkaran sedapat
mungkin dekat gigi yang hilang, kecuali bila
mengganggu estetis. Basis tidak perlu terlalu luas.
• GTS gingival:cengkeram yang dipakai adalah
gingival,gigi penjangkaran sedapat mungkin dekatgigi yang hilang, basis dibuat seluas mungkin
• GTS kombinasi paradental-gingival:
Cengkeram yang dipakai adalah pada sisi paradental
menggunakan paradental, pada sisi gingival
menggunakan cengkeram gingival. Pada satu sisi
tidak boleh ada cengkeram paradental dan gingival bersama-sama
5/12/2018 Tutorial 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-1-55a237af055d6 2/7
2
• Basis pada sisi paradental tidak luas, pada sisi
gingival luas
5. pertimbangan biomekanik
jaringan penyangga GTSL adalah jaringan hidup.
Karena itu keseimbangan tekanan oleh adanya beban
kunyah harus diperhatikan.
6. garis fulcrum:adalah garis imaginer yang ditarik melalui dua gigi penjangkaran yang dapat merupakan
sumbu berputarnya atau terungkitnya gigi tiruan7. estetika
letak cengkeram harus lebih diperhatikan
8. kenyamanan
gigi tiruan harus dapat dipakai dengan nyaman
9. penyakit
untuk pasien DM dibuat desain gingival mengingat
keadaan dari sisa gigi yang ada sering goyang
Bagian-bagian gigi tiruan sebagian lepasan
Gigi tiruan sebagian lepasan terdiri dari komponen-
komponen:1. Basis
disebut juga plat protesa
adalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa
mulut di daerah palatum labial, bukal, lingual.
Bahan dasar basis:akrilik, logam
Beda basis akrilik dengan logam:
No akrilik logam
1 Proses pembuatan mudah Sukar
2 Kekuatan Kurang Kuat
3 Penghantar panas Kurang Baik
4 Menyerap air Dapat Tidak dapat5 Perubahan warna Dapat Tidak dapat
6 Luas basis Luas/lebar Tak luas
7 biaya murah mahal
Fungsi basis:
¬ untuk meneruskan tekanan kunyah ke mukosa dan
tulang alveolar di bawahnyauntuk memberi retensi dari protesa, karena adanya
gaya adhesif antara¬ basis dengan mukosa yang
dibatasi dengan media air ludah
¬ tempat melekatnya cengkeram
¬menggantikan jaringan yang hilang serta
memberikan dukungan kepada bibir dan pipi(estetik)
2. Sadeladalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa
di atas prosesus alveolaris dan mendukung elemengigi tiruan
bila sadel letaknya:
antara gigi asli diseut bounded saddle
posterior dari gigi asli disebut free end saddle
3. Elemen gigi tiruan
adalah bagian dari gigi tiruan yang merupakan bentuk gigi tiruan dari gigi asli yang hilang
Bahan dasar gigi tiruan dapat bermacam-macam,
yaitu:resin akrilik, porselen,logam
Elemen gigi tiruan resin akrilik
o mudah aus, terutama pada penderita yang
mempunyai kekuatan kunyah yang kuato perlekatannya dengan basis merupakan
persenyawaaan kimia, karena bahannya sama
o dapat berubah warna
o mudah tergores
o mudah dibentuk/diperkecil sesuai dengan ruangan
o lebih ringan dibanding gigi tiruan yang dari porselen dan logam
o dapat diasah dan dipoles
o karena sifat mudah aus, baik sekali dipakai untuk
prosesus alvolaris yang datar
Elemen gigi tiruan porselen:
o tidak mudah aus/tergores
o perlekatannya dengan basis secara mekanis,sehingga elemen gigi tiruan harus mempunyai retensiuntuk pelekatnya terhadap basis
bentuk retensi gigi tiruan porselen:undercur,pin,alur
o tidak berubah warna
o tidak dapat diasah
o lebih berat daripada akrilik
o tidak baik dipakai untuk prosesus alveoalris yang
datar(resorbsi)
Elemen gigi tiruan logam:
o biasanya dibuat sendiri sesuai dengan ruang protesa
yang ada, terutama untuk gigi posterior yang ruang
protesanya sempito estetis kurang baik
o tahan terhadap daya kunyah yang besar/kuat
4. Cengkeramdisebut juga klammer
Cengekram adalah bagian dari gigi tiruan lepas yang
berbentuk bulat/gepeng. Terbuat dari kawat stainless
steel/ logam tuang, yang melingkari/ memegang gigi
penjangakaran
Fungsi cengkeramo untuk retensi
o untuk stabilisasi
o untuk meneruskan beban kunyah ke gigi
penjangkaran
Syarat umum gigi penjangkaran
1. gigi vital atau non vital yang telah dilakukan PSAdengan sempurna
2. bentuk anatomis dan besarnya noraml
3. tidak ada kerusakan/kelainan.Misalnya:tambalan
yang besar, karies, hypoplasia, konus
4. posisi dalam lengkung gigi normal
5. keadaan akar gigi:
• bentuk ukurannya normal
• tertanam dalam tulang alveolar dengan
perbandingan mahkota akar 2:3
• jaringan periodonta sehat• tidak ada kelainan periapikal
6. sedapat mungkin tidak goyang
Cengkeram kawat
Bagian-bagian dari cengkeram kawat:
1. lengan cengekeram
2. jari cengkeram3. bahu cengkeram
4. badan cengkeram
5. oklusal rest
6. retensi dalam akrilik
Bagian-bagian dari cengkeram kawat:
1. lengan
yaitu bagian dari cengkeram kawat yang
terletak/melingkari bagian bukal/lingual gigi penjangkaran
sifat:agak lentur
fungsi:retensi dan stabilisasi
2. jari
bagian dari lengan yang terletakdi bawah lingkaran
terbesar gigi
sifat:lentur/fleksibel
fungsi/retensi
5/12/2018 Tutorial 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-1-55a237af055d6 3/7
3
3. bahu
bagian dari lengan yang terleta di atas lingkaran
terbesar dari gigi
sifat:kaku
fungsi:stabilisasi yaitu menahan gaya-gaya bucco-
lingual
4. badan/body bagian yang cengekaram kawat yang terletak di atas
titik kontak gigi di daerah aproksimalsifat:kaku
fungsi:stabilisasi yaitu menaha gaya-gaya antero-
posterior
5. oklusal rest
yaitu bagian dari cengekaram kawat yang terletak di
bagaian oklusal gigi
sifat:kaku, panjang ±1/3 lebar mesio-distal gigi
fungsi:meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaran
6. retensi dalam akrilik
bagian dari cengkeram kawat yang tertanam dalam
basis akrilik
Syarat-syarat cengkeram kawat yang melingkari gigi:
1. harus kontak garis2. tidak boleh menekan/harus pasif
3. ujung jari tidak boleh menyinggung gigi tetangga
dan tidak boleh tajam/harus dibulatkan
4. tidak ada lekukan bekas tang(luka)pada lengan
cengkeram
5. bagian cengkeram yang melalui oklusal gigi tidak
boleh mengganggu oklusi/artikulasi
6. jarak bagian jari ke servikal gigi:
cengkeram paradental:1/2-1 mm
cengekeram gingival:1 ½-2 mm7. bagian retensi dalam akrilik harus dibengkokkan
Macam-macam desain cengkeram
Desain cengkeram menurut fungsinya dibagi dalam
dua bagian:
1. Cengkeram paradental
yaitu cengkeram yang fungsinya selain dari retensidan stabilisasi protesa, juga sebagai alat untuk
meneruskan beban kunyah yang diterima gigi tiruan
ke gigi penjangkarannya
Jadi,cengkeram paradental harus mempunyai bagian
yang melalui bagian oklusal gigi penjangkaran atau
melalui titik kontak antara gigi penjangkaran dengan
gigi tetangganya
2. Cengkeram gingivalyaitu cengkeram yang fungsinya hanya untuk retensi
dan stabilisasi protesa. Jadi, karena tidak berfungsi
untuk meneruskan beban kunyah yang diterima
protesa ke gigi penjangkaran, maka cengkeram ini
tidak mempunyai bagian yang melalui bagian oklusal
gigi penjangkaran, bisa diatas permukaan oklusal.
Macam-macam cengkeram paradental
1. Cengkeram 3 jariterdiri dari:
• lengan bukal dan lingual
• body
• bahu
• oklusal rest
• bagian retensi dalam akrilik
indikasi:gigi molar dan premolar
2. Cengkeram jackson
Disain cengkeram ini mulai dari palatal/lingual, terus
ke oklusal di atas titik kontak, turun ke bukal melalui
di bawah lingkaran terbesar, naik lagi ke oklusal di
atas titik kontak, turun ke lingual masuk retensiakrilik.
Indikasi:
Gigi molar,premolar yang mempunyai kontak yang
baik di bagian mesial dan distalnya
Bila gigi penjangkaran terlalu cembung, seringkali
cengkeram ini sulit masuk pada waktu pemasangan
protesa.
3. Cengkeram ½ jackson paradentalDisainnya mulai dari bukal terus ke oklusal di atas
titik kontak, turun ke lingual dan terus ke retensi
akrilik
Indikasi:
gigi molar dan premolar
gigi terlalu cembung sehingga cengkeram jacksonsulit melaluinya
ada titik kontak yang baik di anatar 2 gigi
4. Cengkeram S
Disain cengkeram ini mulai dari bukal terus keoklusal/insisal di atas titik kontak, turun ke lingual
melalu atas cingulum, kemudian turun ke bawah
masuk ke dalam akrilik
Indikasi:
Untuk kaninus rahang atas perlu diperhatikan agar
letak cengkeram tidak mengganggu oklusi
5. Cengkeram Kippmeider
Tidak mempunyai lengan, yang ada hanya rest di atas
cingulum
Indikasi:Hanya untuk kaninus
Bentuk cingulum harus baik
Fungsi:hanya untuk menerusan beban kunyah dan
stabilisasi
6. Cengkeram rush angker
Disainnya mulai dari oklusal di aproksimal(daerahmesial/distal)terus ke arah lingual ke bawah, masuk
dalam akrilik
Indikasi:molar, premolar yang mempunyai titik
kontak yang baik
Fungsi:hanya untuk meneruskan beban kunyah
protesa ke gigi penjangkaran dan sebagai retensi pada pembuatan splin
7. Cengkeram roach
Disainnya mulai dari oklusal di daerah titik kontak
aproksimal, turun ke bukal dan lingual terus ke
aproksimal di daerah diastema, masuk dalam akrilik
Indiksai:gigi molar dan premolar yang mempunyaikonta yang baik
Macam-macam cengkeram gingival
1. Cengkeram 2 jariDisainnya sama dengan cengkeram 3 jari, hanya tidak
mempunyai rest
Indikasi:gigi molar dan premolar
2. Cengkeram 2 jari panjang
Disainnya seperti cengkeram 2 jari, hanya disinimelingkari 2 gigi berdekatan
Iindikasi:gigi molar,premolar, dimana gigi yang deat
diastema urang kuat(goyang 10 )
3. Cengkeram ½ jacson
hampir sama dengan cengkeram ½ jacson paradental
bedanya cengkeram ini melalui bagian proksimaldekat diastema dan di bagian lingual lurus ke bawah,
5/12/2018 Tutorial 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-1-55a237af055d6 4/7
4
tetap di tepi lingual
indikasi:gigi molar,premolar dan kaninus
4. Cengkeram vestibular finger
cengkeram ini berjalan mulai dari sayap bukal
protesa ke arah undercut di vestibulum bagian labial,
ujungnya ditutupi akrilik indikasi:gigi sisa hanya gigi anterior yangtidak dapat
dilingkari cengkeram, dan bagian vestibulum labial
harus mempunyai undercut yang cukup
fungsi:
untuk tambahan retensi, tetapi kurang efektif
2.3.Tahapan Perawatan
2.3.1 Pemeriksaan Utama
a. Pemeriksaan subjektif
Anamnsesis yaitu pemeriksaan yang dilakukan
dengan tanya jawab. Cara ini umumnya dilakukanuntuk mencari riwayat penyakit dan data pribadi
pasien dan keluarga.
Beberapa hal yang ditanyai dalam anamnesis antara
lain:1. daftar pribadi
(nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan,dll)
2. Data kesehatan umum
- Penyakit sistemik, misalnya hipertensi diabetes
mellitus.
- obat yang digunakan.
- kebiasaan pasien untuk mengontrol kesehatannya.
3. Data jenis kesehatan gigi mulut
- jenis penyakit yang ada atau sedang diderita- riwayat hilangnya gigi
- Kebiasaan jelek,misalnya mengunyah satu sisi atau
bruksism
- Apakah pernah memakai gigi tiruan, jika pernah
bagaimana keluhan- keluhan gigi tiruan yang lama.
- frekuensi kunjungan ke dokter gigi
- keinginan khusus tentang gigi tiruannya.
- perawatan yang ada atau yang sedang diterimanya.
b.Pemeriksaan objektif
Terbagi dua:
1. Pemeriksaan ekstraoral
2. Pemeriksaan intraoral
Pada pemeriksaan objektif ini pemeriksaan dapatdilakukan dengan :
a. Melihat b. Palpasi
c. Perkusi
d. Sonde
e. Termis
f. Roentgen foto
Pemeriksaan ekstraoralPemeriksaan ekstraoral meliputi pemeriksaan
terhadap:1. Bentuk muka/wajah
a. Dilihat dari arah depan:
-Oval/ovoid
-Persegi/square
-Lonjong/tapering
b. Dilihat dari arah samping-cembung
-lurus
-cekung
2. Bentuk bibir
- Panjang, pendek
- Normal
- Tebal,tipis
- Flabby
3. Sendi Rahang
- Menggeletuk
- Krepitasi
- Sakit
Pemeriksaan intraoral
Pemeriksaan intraoral meliputi pemeriksaan terhadap
gigi, antara lain:
1. Gigi yang hilang
2. Keadaan gigi yang tinggal:
- Gigi yang mudah terkena karies
- Banyaknya tambalan pada gigi- Mobilitas gigi
- Elongasi
- Malposisi
- Atrisi
Jika dijumpai adanya kelainan gigi yang mengganggu pada pembuatan gigi tiruan, maka sebaiknya gigi-gigi
tersebut dicabut.
3. Oklusi: diperhatikan hubungan oklusi gigi atas
dengan gigi bawah yang ada, apakah hubungan Angle
Kelas I, II, III.4. Adanya overclosedocclusion pada gigi depan dapat
disebabkan antara lain karena:
- Erupsi yang tidak teratur.
- Kehilangan gigi posterior dalam waktu yang lama.
- Atrisi gigi geligi
Overclosed occlusion dapat menyebabkan:
1. Angular cheilosis
2. Disfungsi TMJ3. Spasme otot kunyah
5. Warna gigi
Warna gigi pasien harus dicatat sewaktu akan
membuat gigi tiruan sebagian lepasan, terutama pada
pembuatan gigi tiruan di daerah anterior untuk
kepentingan estetis.
6. Oral Hygiene
- adanya karang gigi- adanya akar gigi tertinggal
- adanya gigi yang karies
- adanya peradangan pada jaringan lunak, misalnya
gingivitis.
7. Resesi gingival
Terutama pada gigi tiruan sebagian lepasan yang
dilihat untuk gigi penyangga dari gigi tiruan tersebut.
- Pemeriksaan terhadap mukosa/ jaringan lunak yangmenutupi tulang alveolar,seperti:
1. Inflamasi
2. Keras/ lunak.
- Pemeriksaan terhadap bentuk tulang alveolar;
bentuk U atau V, datar, sempit, luas
- Pemeriksaan ruang antar rahang
1. Besar , dapat disebabkan karena pencabutan yangterlalu lama.
2. Kecil, dapat disebabkan karena elongasi
3. Cukup, minimal jaraknya 5 mm
-Pemeriksaan torus:
1. Pada palatum, disebut torus paltina2. Pada mandibula disebut torus mandibula
Torus ini bila mengganggu pada pembuatan gigi
tiruan harus dibuang.
-Pemeriksaan jaringan pendukung gigi
Pemeriksaan terhadap frenulum, apakah
perlekatannya tinggi atau rendah sampai puncak tulang alveolar.3
5/12/2018 Tutorial 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-1-55a237af055d6 5/7
5
2.3.2 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiograf
Berfungsi sebagai informasi tambahan bagi
pemeriksan klinis. Dapat diketahui adanya:
1. Kualitas tulang pendukungdari gigi penyangga
2. Gigi yang terpendam, sisa-sisa akar
3. Kista4. Kelainan periapikal
5. Resorpsi tulang6. Sklerosis
Pemeriksaan Laboratorium
1. Penyakit tulang
Tingkat kalsium dan fofsor dalam serum darah dan
urin dan serum enzim da alkalin fosfat melibatkan
penyakit tulang.a. Normal kalsium dalam darah 8,9-10,1 mg/dl dan
diseimbangkan oleh beberapa faktor. Hormon
paratiroid (PTH) mempengaruhi keseimbangan
kalsium dalam ginjal, tulang, intestinal, dan kelenjar laktasid mammary. Jika sirkulasi PTH secara
abnormal tinggi, maka resiko terhadap osteoporosis.
c. Normal Fosfor dalam darah 2,5-2,4 mg/dl.
Tingginya fosfor diasosiasikan denganhiperparatyroidisme dan juga bisa dikaitkan dengan
penyebab kanker.
2. Hematology
Pemeriksaan ini berfungsi untuk:
- kapisitas daya angkut oksigen
- identifikasi elemen selular
- analisis mekanisme pembekuan darah penjelasan beberapa komponen dalam darah:
a. Hemoglobin
Normal laki-laki 14-17 g/dl
Normal perempuan 12-15 g/dl
b. Hematokrit
Normal laki-laki 42-54 %
Normal perempuan 38-46 %
c. Eritrosit
Normal laki-laki 4,5-6,2 million/mm3 Normal perempuan 4,2-5,4 million/mm3
d. leukosit
normal 4100-10900/mm3
e. glukosa dalam darahnormal 70-100mmg/dl (puasa)
jika terjadi peningktan maka terjadi DM atau
penyakit lever kronik
3. Urinalisis
Yang dianalisis :
a. warna
normal urin berwarna kuning bersih. Jika berwarna
merah, coklat, atau hitam menunjukkan adanya
konsistensi darah pada beberapa tahap fisiologis
abnormal pada urine.
b. PH
Normal PH 4,8-8,0
c. Gravity spesifik
normal 1003-1026. kapasitas fungsional ginjal
ditentukan oleh kemampuannya untuk mecairkan
atau konsentrasi urin.
Temuan mikroskopik :
a. gula
normalnya tidak ada gula dalam urin. Jika ada maka
pasien menderita DM.
b. Keton
Memproduksi metabolisme lemak. Ada dalam urin
pasien yang menderita busung lapar, dehidrasi, atauacidosis saat mengalami DM.
c. Protein
` tidak biasa terdapat dalam urin, tapi normal ada
pada saat sedang hamil.
4. Pemeriksaan dan tes lainnya
a. Tes serology
Untuk konfirmasi penyakit kelamin, seperti sifilis. b. Tes patch (kulit)Biasanya digunakan untuk mengetahui atau
membuktikan adanya alergi dalam pemakaian basis
material. Kontak lokal dermatitis biasanya terjadi
antara 24-48 jam setelah aplikasi material.4
2.3.3 Mencetak
Macam-macam sendok cetak 1. Stock tray:sendok cetak yang sudah dibuat oleh
pabrik
bahan:metal/aluminium,plastik
ukuran:nomor 1,2,3
huruf S,M,Lfungsi:untuk rahang bergigi,bentuk dasar bersudut
untuk rahang tak bergigi,bentuk dasar agak membulat
Syarat-syarat sendok cetak yang sesuai:
♣ lebar bucco-lingual: jarak tepi sendok cetak ke
arah bukal gigi/ lingual gigi=1/2 cm
♣ panjang ke distal:
rahang bawah:sampai retromolar pad
rahang atas:tuber maksila dan batas palatum molle
♣ harus ada retensi untuk bahan cetak.
♣ Tinggi sendok cetak sesuai dengan tinggi gigi
dalam kedalaman vestibulum
Indikasi stock tray
♣ Untuk mendapatkan model studi
♣ Untuk mendapatkan model kerja pada kasus kelas
II dan kelas IV Kennedy dengan sadel yang pendek
♣ Untuk mendapatkan model pendahuluan untuk
membuat sendok cetak perseorangan
2. Custom tray:sendok cetak yang dibuat sendirisesuai dengan ukuran rahang pasien
Bahan yang dipakai:akrilik, shellac, compound
Tujuan:untuk mendapatkan hasil cetakan yang akurat,
terutama pada daerah tepi sendok cetak(daerahvestibulum, frenulum, dan retromylohyoid dari
rahang)Cara membuat custom tray
♣ cetak rahang dengan sendok cetak anatomis
♣ gambar batas sendok cetak pada model
tutup gigi pada model dan bagian labial/bukal model
yang mempunyai♣ undercut dengan wax setebal
±2mm sehingga tidak ada undercut
♣ lapisi permukaan model dengan bahan separasi
♣ siapkan bahan sendok cetak, tempelkan selapis
tipis(1-2mm)diseluruh permukaan model sampai
batas yang sudah digambar
♣ buat pegangan sendok cetak
♣ cobakan ke mulut pasien, bila ukuran sudah sesuai
dilubangi untuk retensi bahan cetak
batas-batas custom tray
• daerah posterior:rahang atas:sampai batas palatum durum dan palatum
molle serta menutupi daerah tuber maxilae
rahang bawah:sampai menutupi retromolar pad
• daerah bukal/labial:sampai batas mukosa bergerak
dan tidak bergerak • tidak boleh menutupi frenulum
5/12/2018 Tutorial 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-1-55a237af055d6 6/7
6
• daerah lingual:sampai batas dasar mulut di
lingual/retromylohyoid
macam-macam bahan cetak
proses pengerasannya ada 2 macam
secara reaksi kimia.Contohnya:Plaster of Paris, Zinc
oxide eugenol♣ pasta, irreversible hydrocolloid,mercaptan rubber base dan silicone
secara pemanasan(termoplastik). Contohnya:
Modelling compound,♣ reversible hydrocolloid,
wax. Bahan ini memerlukan pemanasan untuk
melunakkan dan pendinginan untuk mengeras.
1. Impression plaster
Digunakan untuk membuat cetakan akhir gunamendapatkan model kerja dengan tekanan minimal.
Sifat bahan ini tidak elastis, jadi tidak dapat
digunakan bila ada ceruk. Diperlukan sendok cetak
khusus dengan dibuat ruangan antara sendok cetak
dengan jaringan penyangganya. Ini bertujuan agar ketebalan bahan cetaknya cukup.
2. Zinc oxide eugenol pasta
Digunakan untuk membuat cetakan akhir guna
mendapatkan model kerja. Bahan ini dapat mencatat
detail jaringan dengan baik, karena sifatnya yangmudah mengalir sebelum mengeras dan dalam
keadaan tidak elastis waktu mengeras. Keuntungan
lain dari bahan ini, sendok cetak perseorangan yang
dibuat, berkontak langsung dengan mukosa
pendukung.
3. Bahan cetak elastomer
Digunakan untuk membuat cetakan akhir sama
mendapatkan model kerja. Bahan ini dapat mencatatdetail jaringan dengan baik. Oleh karena sifatnya
elastis, dapat digunakan bila ada ceruk. Jaringan
mulut perlu dikeringkan sebelum dicetak dengan
bahan ini.
4. Tissue conditioning material
Tissue conditioning material dapat didefinisikan
sebagai bahan yang lunak yang diletakkan untuk
sementara pada permukaan cetakan gigi tiruan, bertujuan agar distribusi beban menjadi lebih sama,
jadi membiarkan jaringan mukosa untuk embali ke
bentuk yang normal.
5. Irrevesible hydrocolloid
Bahan ini dapat mencatat detail yang baik, tetapisangat dipengaruhi oleh cairan saliva. Hasil cetakan
harus segera dituang dengan stone gips karena bahan
ini dipengaruhi oleh kelembaban.
6. Reversible hydrocolloid
Diperlukan pemanasan untuk mencairkan bahanini.Proses pengerasannya:dari gel ke sol ke gel.Bahan
ini dapat memberikan detail yang baik untuk cetakan,
tetapi ia mempunyai beberapa kekurangan.
Diperlukan sendok cetak khusus yang ada saluran air
di tepinya untuk mendinginkan bahan
cetak.Umumnya digunakan untuk cetakan permulaan.
7. Malam cetak
Diperlukan pemansan untuk mencairkan bahan ini.Umumnya digunakan untuk koreksi pada cetakan
akhir yang menggunakan bahan lain seperti plaster
atau zinc oxide eugenol pasta/
8. Modelling compound/impression compound
Sifatnya termoplastik, menjadi lunak bila dipanaskan
pada temperatur 55-700 C.Viskositas yang tinggi dari
bahan ini, dan kenyataannya menjadi keras bila
didinginkan, serta dapat dilunakkan kembali,merupakan keuntungan tersendiri.
Teknik mencetak
1. Secara mukostatis→untuk tahanan jaringan rendah
2. Secara mukokompresi/mukofungsional→untuk
tahanan jaringan yang tinggi
Penjelasan:
Pada tahanan jaringan tinggi, keadaan mukosa bila
tertekan bergerak, bila dicetak secara muko statis,
akan didapat model dengan bentuk mukosa yang
pasif/tidak tertekan secara fungsional.
Pada kasus GTSL, bila mencetak dengan tekanan
fungsional, akan menghasilkan protesa yang stabilwaktu berfungsi. Dalam keadaan istirahat, protesa
tersebut tetap akan stabil/tak bergerak, karena adacengkeram yang menahan sebagai retensi protesa.
Hasil cetakan yang baik
• bahan cetak tidak terlepas dari sendok cetak
• pada hasil cetakan boleh terdapat gelembung udara,
sobek dan lipatan
• bagian-bagian sendok cetak tidak boleh terlihat• gigi-gigi, mukosa, frenulum, vestibulum, batas
mukosa bergerak dan tidak bergerak, teromolar pad,
tubermaxila batas palatum durum dan palatum molle,
batas gingiva dengan gigi, perlekatan otot-otot, harusterlihat dengan jelas
cara memelihara hasil cetakan:
hasil cetakan yang baik, dicuci sampai bersih
bila diletakkan di atas meja kerja harus ditopang di bawahnya agar bagian posterior tidak menyentuh
meja.
Tujuannya: untuk menghindari terlepasnya bahan
cetak bagian posterior dan sendok cetak
2.3.4. Perawatan preprostetik:
Perawatan periodontal
Perawatan bedahKonservasi gigi
Rekonturing (mahkota tiruan, pengasahan gigi
miring, pengasahan gigi ekstrud)
Persiapan tempat cengkeram
Macam cetakan RA & RB (mukostatis, muko-
kompresi/mukofungsional/selective pressure
Faktor pertimbangan Dalam Rencana Perawatan1. Faktor Personal
Yang perlu diperhatikan pada pasien :
- keinginan atau ketidakpuasan terhadap protesa
- kesehatan dan pola hidup pasien
- kondisi dan kesehatan jaringan oral dan perioral- tidak adekuatnya protesa yang digunakan.
Selain itu, faktor personal yang perlu
dipertimbangkan adalah:- faktor sosial ekonomi
memperhatikan biaya pembuatan dan pemeliharaan
- faktor umur
restorasi protesa dapat direkonstruksi pada pasien
dengan semua umur.
- faktor pengalaman
faktor pengalaman hidup sehari-hari dapat mengubah
rencana terbaik untuk perawatan dan sering tidak bisa
dihindari, seperti :
pekerjaan profesi
status sosial
lingkungan
2. Faktor Fisik
- Tulang
Faktor klinis yang berhubungan dengan resorpsi
tulang bervariasi. Kategori menurut Atwood adalah :
b. faktor anatomiukuran, bentuk dan densitas ridge
karakteristik dan ketebalan mukosa penutup
hubungan ridge
jumlah dan kedalaman alveolar
c. faktor metabolik segala faktor nutrisi, hormonal dan metabolik lainnya
5/12/2018 Tutorial 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-1-55a237af055d6 7/7
7
yang mempengaruhi aktivitas relative selular
pembentuk tulang (osteoblas) dan peresorpsi tulang
(osteoklas).
d. faktor fungsional
frekuensi, intensitas, durasi, serta direksi
pengalikasian tekanan pada tulang yang
mempengaruhi densitas (resorpsi dan deposisi) padatulang.
e. faktor protesa banyaknya teknik, material, prinsip, konsep, dan
praktek termasuk ke faktor protesa.
- Faktor kontrol
Tiga hal yang termasuk ke bagian faktor kontrol
adalah :
a. genetik
b. sistemik
c. lokalyang termasuk bagian ini yaitu :
faktor biomekanika
faktor neurotropik
vascular
enzim dan PH
potensial bioelektrik
tekanan udara
suhu(temperatur) persarafan
reflek neuromuscular
- Faktor prostetik
Perkembangan dan pemeliharaan prosesus alveolar
secara langsung berkaitan dengan erupsi dan hadirnya
gigi geligi. Dua konsep yang diperhatikan mengenai
hilangnya residual bone yang tidak dapat dihindari:
Satu pendapat bahwa saat gigi hilang akan adanyavariasi perkembangan hialngnya residual bone. Satu
pendapat lainnya mengatakan bahwa hilangnya
resdual bone belum tentu akibat hilangnya gigi geligi.
- Gigi
Harus dievaluasi secara seksama terlebih dahulu:
Jumlah gigiLokasi gigi di dalam lengkung
Posisi individual gigi
Mobilitas dan vitalitas
Rasio mahkota akar
Ukuran dan bentuk akar
Kerentanan adanya karies
Keterlibatan patologis
Kondisi bidang oklusal gigi yang tersisa
Morfologi yang mempengaruhi perawatan dan tipe
protesa yang digunakan.
- Jaringan Lunak
Karakteristik dan respon perlu dipertimbangkan
untuk retensi, persepsi, stabilitas dari protesa yang
akan digunakan. Sedangkan pola sensori pada
jaringan pendukung khususnya penting dalam
pemakaian gigi tiruan.4
2.3.5. Relasi Rahang
Oklusi gigi pada kasus GTSL ada kemungkinan:
1. oklusi ada, dan fixed(mantap/stabil)
minimal ada 3 gigi pada 3 regio kiri, kanan dan
anterior yang beroklusi dengan benar.
2. oklusi ada tapi tidak fixed(tidak mantap/tidak stabil)
hanya ada 2 regio dari gigi yang berkontak dengan
oklusi yang benar(kiri+kanan, atau kiri+anterior,atau
kanan+anterior)
3. oklusi tidak ada
tidak ada gig yang beroklusi dengan benar