Upload
ridwan-ageng-ashari
View
306
Download
45
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Evaluasi kesesuaian lahan adalah bagian dari proses kecocokan suatu lahan untuk penggunaan tertentu secara lebih khusus, seperti padi sawah, tanaman palawija, tanaman perkebunan, atau bahkan untuk jenis tanaman tertentu (Hardjowigeno 2007). Lebih spesifik lagi kesesuaian lahan dapat ditinjau dari sifat-sifat fisik lingkungannya, yang terdiri atas iklim, tanah, topografi, hidrologi dan atau drainase yang sesuai untuk usaha tani atau komoditas tertentu yang produktif (Rayes 2007). Konsep dasar dalam evaluasi kesesuaian lahan dari suatu penggunaan lahan adalah mencocokan antara kualitas lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman, dengan cara ini maka akan diketahui potensi lahan atau kelas kesesuaian lahan untuk tipe penggunaan lahan tersebut. Pada intinya Evaluasi Kesesuaian Lahan bertujuan untuk mengetahui apakah suatu wilayah sesuai untuk ditanami komoditas pertanian, perkebunan, maupun kehutanan
Citation preview
TAHAPAN EVALUASI KESUAIAN LAHAN DENGAN ARCGIS 10.2
Pada tutorial kali ini kita menggunakan sample Tanaman Tembakau di daerah Banjarnegara,
Jawa Tengah.Yuk kita mulai langkah-langkah membuat Evaluasi Kesesuaian Lahan Tembakau :
1) Kita harus siapkan data Shapefile (.shp) yang dibutuhkan seperti Temperatur, Curah Hujan
Tahunan, Kelerengan, dan Bahaya Erosi.
2) Kelaskan data Temperatur, Curah Hujan Tahunan, Kelerengan, dan Bahaya Erosi sesuai
pengkelasan data mengacu pada Kriteria Kesesuaian Lahan dari Badan Litbang Pertanian,
Kementrian Pertanian RI.
3) Buka ArcCatalog untuk mengambil data .Shp Temperatur, Curah Hujan Tahunan, Kelerengan,
dan Bahaya Erosi. Drag and Drop ke 4 file tersebut ke layer ArcGIS.
4) Data masuk di Table Of Contents
5) Klik kanan pada data .shp yang akan kita olah terlebih dahulu (1), lalu Pilih Open Atribute
Table (2).
Maka akan muncul Tampilan Table Atribut seperti berikut
1
2
6) Sekarang kita akan klasifikasikan kelas kesesuaian lahan pada data .shp curah hujan, karena
data yang sangat banyak maka kita harung menggunakan Select By Atribute (1), di kolom
KLS_Crh_Hj
Sesuaikan dengan kriteria kesesuaian lahan dari Kementrian Pertanian sehingga masuk S1/ S2/ S3/
N. Karena data tembakau di wilayah banjarnegara rata-rata per tahun diatas 3000 semua sedangkan
pada kriteria masuk S3, maka untuk memudahkan atur seperti (2), Lalu klik Apply
1
2
7) Start Editing terlebih dahulu (1)
8) Klik kanan pada kolom KLS_Crh_Hj (1), Pilih Field Calculator (2)
1
1
2
Isi “N” karena sesuai kriteria yang sudah dijelaskan diatas (3). OK
Hasilnya adalah seperti berikut.. Lalu jangan lupa Pilih Stop Editing (4).
3
34
Lalu Do you want to save your edits? Klik Yes (5). Lakukan hal yang sama pada layer Suhu
(Temperatur), Lereng, dan Erosi.
9) Setelah semua data sudah disesuaikan dengan kriteria kesesuaian lahan. Maka lakukan UNION
(1)
Input Feature (Semua .shp Suhu, Curah Hujan, Rawan Erosi, Lereng) (2), atur output file akan
disimpan dimana (3), OK.
1
2
3
Jika Berhasil maka akan muncul di kanan bawah seperti berikut.. dan 4 .shp tersebut akan tergabung
menjadi 1 layer, seperti tutorial ini dengan nama Kesesuaian_Lahan_Tembakau (4).
10) Nah sekarang masuk pada inti penentuan kesesuaian lahan akhir. Kita buat tabel baru dulu
dengan Add field (1), Isi Name sesuai nama kolom dan Type dengan memilih tipe tulisan yang
kita pakai, dalam hal ini text. OK.. (2)
4
2
1
Berikut Hasil Field baru (3)..
11) Selanjutnya kita isi Kolom kesesuaian dengan menjumlahkan klasifikasi yang sudah kita buat
diawal tadi dari data Curah hujan, suhu, lereng, dan erosi. Penjumlahan ini dengan Field
Calculator. Prosesnya jangan lupa Start Editing dahulu (1), baru klik kanan pada kolom
Kesesuaian, pilih Field Calculator (2), buat seperti yang ada pada gambar dengan penjumlahan
(3).
3
1
2
3
Berikut hasil dari kesesuaian lahan berdasarkan suhu, erosi, lereng, curah hujan..
12) Sekarang kita masuk ke proses akhir dari penentuan kesesuaian lahan. Kita sudah melihat data
Kesesuaian diatas, nah penentuan akhirnya adalah berdasarkan FAO maka memakai nilai
terendah. Misal ketika dalam satu region terdapat S1, S2, S3, N, maka yang menjadi parameter
akhir penilaian adalah N. Dengan hal tersebut maka kita bisa melihat komoditas tersebut tidak
sesuai dengan wilayah tersebut. Begitupun sebaliknya jika hanya ada S1, S2, S2, maka
komoditas tersebut sesuai dengan wilayah tersebut. Lebih jelasnya bisa membaca kembali pada
artikel Evaluasi Kesesuaian Lahan dengan Sistem Informasi Geografis. Berdasarkan hasil
akhir Evaluasi Kesesuaian Lahan dibawah maka Tembakau lebih banyak tidak sesuai di
wilayah tersebut.