Upload
haris-pratama
View
152
Download
15
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik Kimia Uji Desinfektan Dan Thermal Death Time
Citation preview
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TEKNIK
PERCOBAAN
DESINFEKTAN DAN THERMAL DEATH TIME
Hari : Kamis
Kelompok : D-II
Praktikan : 1. Haris Syukra P. (2310.100.150)
2. M.Iqbal (2310.100.117)
3. Salman Faris (2310.100.141)
Tanggal Percobaan : 12 April 2012
Tanggal Penyerahan laporan : 19 April 2012
Asisten : Gunawan Hartanto
JURUSAN TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA
2012
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik 2
LAPORAN RESMI
DESINFEKTAN DAN THERMAL DEATH TIME
I. Tujuan Percobaan
I.1. Desinfektan
Mempelajari pengaruh desinfektan terhadap pertumbuhan
mikroorganisme.
I.2. Thermal Death Time
Mengetahui waktu terpendek yang dibutuhkan untuk membunuh
mikroorganisme pada suhu dan kondisi tertentu.
II. Hasil Percobaan
II.1. Desinfektan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data-data pengamatan
sebagai berikut :
Tabel II.1.1 Data Pengamatan Desinfektan (18 Jam)
Jenis
Desinfektan
Waktu
Pengamatan
Jenis Bakteri
Zymomonas mobilis Nitrobacter winogradskyi
18 Jam Blanko
Warna media : bening
Keterangan tentang koloni bakteri :
Tidak terdapat bakteri
Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik 3
Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
Jenis
Desinfektan
Waktu
Pengamatan
Jenis Bakteri
Zymomonas mobilis Nitrobacter
winogradskyi
Desinfektan
A(Bebek
pembersih
lantai)
18 jam
Dkertas saring : 1,8 cm
Zona bebas bakteri:
4,9 cm
Warna media : putih
Warna Zona bebas :
bening
Keterangan:
koloni bakteri kurang
rapat.
Dkertas saring : 1,8 cm
Zona bebas bakteri:
5,1 cm
Warna media : putih
Warna Zona bebas :
bening/tidak berwarna
Keterangan:
koloni bakteri cukup
rapat
Desinfektan
B(Downy
pembersih
pakaian)
18 jam
Dkertas saring : 1,8 cm
Zona bebas bakteri:
2,3 cm
Warna media : Putih
Warna zona bebas :
bening
Keterangan :
Koloni menyebar
Dkertas saring : 1,8 cm
Zona bebas bakteri:
2,2 cm
Warna media : putih
Warna zona bebas :
bening
Keterangan :
Koloni cukup rapat
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik 4
Tabel II.1.2 Data Pengamatan Desinfektan (48 Jam)
Jenis
Desinfektan
Waktu
Pengamatan
Jenis Bakteri
Zymomonas mobilis Nitrobacter
winogradskyi
94 jam Blanko
Warna media : bening
Warna Zona bebas : -
Keterangan tentang koloni bakteri : Terdapat
banyak bakteri berwarna putih (blangko
terkontaminasi)
Desinfektan
A(Bebek
pembersih
lantai)
94 jam
Dkertas saring :1,8 cm
Zona bebas bakteri:
2,5 cm
Warna media : putih
Warna zona bebas :
bening
Keterangan: Koloni
bakteri rapat
Dkertas saring : 1,8 cm
Zona bebas bakteri:
2,3 cm
Warna media : putih
Warna zona bebas :
bening
Keterangan : Koloni
bakteri sangat rapat
Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik 5
II.2 Thermal Death Time (TDT)
Tabel II.2.1 Data Pengamatan Thermal Death Time (18 Jam)
Jenis mikroba : Nitrobacter winogradskyi
Petridish Hasil Pengamatan
Lama pemanasan :
Jumlah koloni besar :
Bentuk koloni :
Warna :
Tepian :
Elevasi permukaan :
Keterangan lain :
Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
A 5 menit
2 koloni
lebar dan merata
putih
ada gelombang
banyak gundukan
Bakteri banyak dan merata
Jenis
Pengamatan
Waktu
Pengamatan
Jenis Bakteri
Zymomonas mobilis Nitrobacter
winogradskyi
Desinfektan
B(Downy
pembersih
pakaian)
94 jam
Dkertas saring : 1,8 cm
Zona bebas bakteri:
2,3 cm
Warna media : putih
Warna Zona bebas :
bening
Keterangan :
Koloni rapat
Dkertas saring : 1,8 cm
Zona bebas bakteri:
2,2 cm
Warna media : putih
Warna zona bebas :
bening
Keterangan : Koloni
bakteri sangat rapat
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik 6
Petridish Hasil Pengamatan
Lama pemanasan : 15 menit
Jumlah koloni besar : 15
Bentuk koloni : bulat
Warna : putih
Tepian :
Elevasi permukaan : datar
Keterangan lain : bakteri tersebar merata
Lama pemanasan : 30 menit
Jumlah koloni besar : 9
Bentuk koloni : bulat
Warna : putih
Tepian :
Elevasi permukaan : bergelombang
Keterangan lain : -
Keterangan :
Terdapat bakteri berwarna putih keruh (blanko
terkontaminasi)
Tabel II.2.2 Data Pengamatan Thermal Death Time (94 Jam)
Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
B
C
Blangko
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik 7
Jenis mikroba : Nitrobacter winogradskyi
Petridish Hasil Pengamatan
Lama pemanasan : 5 menit
Jumlah koloni besar : 3 koloni
Bentuk koloni : merata
Warna : putih
Tepian : ada gelombang
Elevasi permukaan : ada gundukan
Keterangan lain : jumlah baktri paling banyak
Lama pemanasan : 15 menit
Jumlah koloni besar : 5 koloni
Bentuk koloni : besar dan tidak merata
Warna : putih
Tepian : bergelombang
Elevasi permukaan : ada gundukan
Keterangan lain : -
Lama pemanasan : 30 menit
Jumlah koloni besar : 12 koloni
Bentuk koloni : merata lebar
Warna : putih
Tepian : bergelombang
Elevasi permukaan : gundukan
Keterangan lain : bakteri lebih sedikit
Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
A
B
C
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik 8
Keterangan :
Warna putih keruh dan banyak koloni bakteri.
III. Pembahasan
III.1.Desinfektan
Percobaan uji desinfektan bertujuan untuk mempelajari pengaruh
desinfektan terhadap pertumbuhan mikroorganisme. Desinfektan adalah bahan
kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad
renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah
mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Desinfektan digunakan untuk
membunuh mikroorganisme pada benda mati. Proses tersebut disebut dengan
desinfeksi. Tujuan dari proses desinfeksi adalah untuk meminimalkan resiko
terinfeksi atau pembusukan produk dengan mengurangi jumlah mikroorganisme
terutama yang bersifat patogen.
Pada percobaan ini digunakan dua macam desinfektan yaitu bebek
pembersih lantai sebagai desinfektan A dan downy pembersih pakaian sebagai
desinfektan B. Mikroorganisme yang menjadi variabel adalah Zymomonas mobilis
dan Nitrobacter winogradskyi. Bebek pembersih lantai merupakan suatu produk
yang mengandung senyawa klorin yang sangat kuat sebagai zat desinfektannya.
Kandungan klorin yang ada pada bebek pembersih lantai sekitar 9,5%. Larutan
klorin dioksida adalah desinfektan oksidasi yang kuat, dengan spektrum luas,
sangat efisien, non-toxic, non-iritasi, non-karsinogenik, teratogenisitas, tidak ada
mutasi dan karakteristik lain, adalah keamanan baru fungisida multi. Tidak hanya
dapat membunuh mikroorganisme, tetapi juga dekomposisi struktural dari sel-sel
sisa, membunuh jamur, spora, virus (Benson, 2000).
Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
Blangko
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik 9
Sedangkan downy pembersih pakaian juga mengandung senyawa klorin
sebesar 8,5%. Hal itu menunjukkan bahwa downy pembersih pakaian juga
merupakan desinfektan yang kuat. Downy pembersih pakaian juga mengandung
gugus fenol. Fenol adalah salah satu contoh disinfektan yang efektif
dalam membunuh kuman.Pada konsentrasi rendah, daya bunuhnya disebabkan
karena fenol mempresipitasikan protein secara aktif. Selain itu juga
merusak membran sel dengan menurunkan tegangan permukaannya.
Dengan persetujuan para ahli dan peneliti, fenol dijadikan standar
pembanding untuk menentukan aktivitas suatu desinfektan (McDonnell, 1999).
Percobaan ini dilakukan dengan cara berikut. Pertama, mensterilkan semua
alat dan media yang akan diinokulasi dengan mikroba dalam autoclave pada suhu
1210C selama 15 menit agar tidak terkontaminasi mikroba yang tidak diinginkan.
Mikroba yang digunakan adalah bakteri Zymomonas mobilis dan Nitrobacter
winogradskyi .Kemudian, menginokulasikan Zymomonas mobilis pada tiga tabung
reaksi dan Nitrobacter winogradskyi pada tiga tabung reaksi lainnya dengan
kawat ose secara aseptik dalam incase untuk menghindari terjadinya kontaminasi
dari mikroba lain, sedangkan tabung reaksi keempat sebagai blanko. Lalu,
menuangkan masing-masing media yang telah diinokulasi mikroba pada cawan
petri yang berbeda. Setelah itu, menyelupkan kertas saring ke dalam bebek
pembersih lantai dan kertas saring kedua ke dalam downy pembersih pakaian,.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui efek dari jenis desinfektan yang berbeda
terhadap mikroba. Lalu, meletakkannya sebentar pada sehelai kertas saring yang
kering supaya desinfektan yang berlebihan tidak menetes. Kemudian,
meletakkannya di tengah-tengah cawan petri yang telah diinokulasi dengan
mikroba. Setelah itu, menginkubasikannya pada suhu 370C di dalam inkubator.
Setelah proses inkubasi selama 18 jam seperti yang terlihat pada gamabar
1, diketahui bahwa bebek pembersih lantai memiliki daya desinfektan yang lebih
kuat daripada downy pembersih pakaian seperti yang terlihat pada gambar 1(a)
dan 1(c). Pada pengamatan pertama yaitu setelah 18 jam, bakteri Zymomonas
mobilis yang diberi kertas saring desinfektan A memiliki zona bebas bakteri
sebesar 4,9 cm dengan koloni bakteri yang menyebar dan kurang rapat.
Sedangkan yang diberi kertas saring desinfektan B memiliki zona bebas bakteri
Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik 10
sebesar 2,3 cm dan koloni bakteri yang menyebar renggang. Untuk bakteri
Nitrobacter winogradskyi yang diberi kertas saring desinfektan A, zona bebas
bakterinya sebesar 5,1 cm dan koloni bakterinya sangat rapat. Sedangkan yang
diberi kertas saring B, zona bebas bakterinya sebesar 2,2 cm dan koloni
bakterinya juga sangat rapat.
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 1. Foto hasil pengamatan setelah 18 jam : (a) Bakteri Zymomonas mobilis
dengan desinfektan A, (b) Bakteri Zymomonas mobilis dengan desinfektan B, (c)
Bakteri Nitrobacter winogradskyi dengan desinfektan A, (d) Bakteri Nitrobacter
winogradskyi dengan desinfektan B, dan (e) blanko.
Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik 11
Pada pengamatan kedua yaitu setelah 94 jam (Gambar 2), bakteri
Zymomonas m. yang diberi kertas saring desinfektan A memiliki zona bebas
bakteri sebesar 2,5 cm dan koloni bakteri yang lebih rapat, sedangkan desinfektan
B memiliki zona bebas bakteri sebesar 2,3 cm dan koloni bakteri yang lebih
renggang. Bakteri Nitrobacter winogradskyi yang diberi kertas saring desinfektan
A zona bebas bakterinya sebesar 2,3 cm. Sedangkan yang diberi kertas saring
desinfektan B memiliki zona bebas bakteri sebesar 2,2 cm dan koloni bakteri yang
rapat. Pada blanko tumbuh bakteri yang koloninya berwarna putih(Gambar 2(e)).
Hal ini menunjukkan telah terjadi kontak antara media dan udara luar sehingga
menyebabkan terkontaminasinya blanko oleh bakteri.
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 2. Foto hasil pengamatan uji desinfektan setelah 94 jam : (a) Bakteri Zymomonas mobilis dengan desinfektan A, (b) Bakteri Zymomonas mobilis dengan desinfektan B, (c) Bakteri Nitrobacter winogradskyi dengan desinfektan A, (d) Bakteri Nitrobacter winogradskyi dengan desinfektan B, dan (e) blanko.
Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik 12
Dari hasil pengamatan hari pertama dan hari kedua, diperoleh data bahwa
secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa Zymomonas mobilis lebih resisten
terhadap desinfektan jika dibandingkan dengan Nitrobacter winogradskyi. Jika
ditinjau dari zona bebas bakterinya, Nitrobacter winogradskyi memiliki area yang
lebih kecil jika dibandingkan dengan Zymomonas mobilis. Sedangkan jika ditinjau
dari pertumbuhan bakterinya, koloni Zymomonas mobilis tumbuh dengan
kerapatan yang lebih tinggi. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan
bahwa Zymomonas mobilis termasuk dalam bakteri gram positif yang memiliki
karakteristik lebih resisten terhadap desinfektan dibandingkan dengan bakteri
gram negatif seperti Nitrobacter winogradskyi (Pelczar, 1986).
Berdasarkan literatur yang menyebutkan bahwa di dalam bebek pembersih
lantai yang mengandung senyawa klorin (Cl) lebih efektif dibandingkan dengan
desinfektan yang berasal dari turunan alkohol. Walaupun keduanya termasuk
desinfektan kelas menengah (desinfektan yang mampu menghancurkan sel
vegetatif bakteri, jamur, dan virus) akan tetapi kemampuannya dalam
menghambat petumbuhan mikroorganisme berbeda, hal ini disebabkan karena
senyawa klorin mampu mengoksidasi materi seluler mikroorganisme dan
menghancurkan sel vegetatif bakteri dan jamur, walaupun sporanya tidak ikut
hancur, sedangkan untuk desinfektan yang berasal dari turunan alkohol prinsip
kerjanya hanya mendenaturasikan protein dan menguraikan membran lemak dari
mikroorganisme saja sehingga belum tentu sel vegetatif mikroorganisme tersebut
benar-benar hancur. Dalam konsentrasi yang rendah klorin mampu membentuk
reaksi :
Cl2 + H2O HCl + HOCl
HCl tidak bersifat desinfektan, sedangkan HOCl merupakan desinfektan yang
biasa disebut free available chlorine. Klorin dengan cepat menembus sel mikroba
dan membunuhnya (Hendrianie, 2001).
Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS