Upload
trankien
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 96% ANGGUR MERAH (Vitis vinifera)
TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL PADA TIKUS
PUTIH (Rattus Novergicus) YANG DIBERI PAKAN
HIPERKOLESTEROLEMIA DAN
DIINDUKSI TRITON X-100
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagai persyaratan
Mencapai derajat sarjana kedokteran
Diajukan Oleh :
Riyan Yusmadri
J 500 120 107
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
ii
iii
ABSTRAK
UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 96% ANGGUR MERAH (Vitis vinifera)
TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL PADA TIKUS
PUTIH (Rattus Novergicus) YANG DIBERI PAKAN
HIPERKOLESTEROLEMIA DAN DIINDUKSI TRITON X-100
Riyan Yusmadri1, EM Sutrisna
2, Nurhayani
2
Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Latar Belakang :Buah anggur merah memiliki kandungan pterostilbene,
resveratrol, proantosianidin dan likopen yang memiliki efek terhadap penurunan
kadar kolesterol.
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol 96% anggur merah (Vitis
Vinifera) terhadap penurunan kadar kolesterol darah.
Metode Penelitian :Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan
metode pre and post test with control group design. Objek penelitian 25 ekor tikus
putih jantan, Rattus Novergicus, berat badan 150-200 gram, berumur 3-4 bulan
yang dibagi menjadi 5 kelompok dengan teknik simple random sampling, kontrol
negatif (aquadest), kontrol positif (Simvastatin 0,2mg/200gramBB/hari),
kelompok perlakuandosis I (100mg/200gramBB/hari), dosis II
(250mg/200gramBB/hari), dosis III (500mg/200gramBB/hari). Kadar kolesterol
diukur sebelum dan setelah perlakuan. Penelitian dilakukan selama 10 hari
kemudian data dianalisa menggunakan uji paired t test dan one-way ANOVA
dilanjutkan dengan uji Post Hoc Test.
Hasil :Ekstrak etanol 96% anggur merah dosis I (100mg/200gramBB/hari), dosis
II (250mg/200gramBB/hari), dosis III (500mg/200gramBB/hari)dapat
menurunkan kadar kolesterol darah dengan rerata penurunan secara berturut-turut
adalah 147,4mg/dl, 135,2mg/dl, 97,2mg/dl. Pada uji statistik menggunakan one-
way ANOVA menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,05), sehingga terdapat perbedaan
signifikan kadar kolesterol darah tikus putih antar kelompok.
Kesimpulan :Ekstrak etanol 96% anggur merah dosis I, II, dan III dapat
menurunkan kadar kolesterol darah tikus putih. Pada dosis III memiliki efek yang
maksimal dalam menurunkan kadar kolesterol darah.
Kata kunci :Ekstrak Anggur Merah, Kolesterol, Rattus Novergicus
1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
2 Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
iv
ABSTRACT
THE EFFECT OF 96% ETHANOL EXTRACT OF RED GRAPE (Vitis
Vinifera) ON REDUCING CHOLESTEROL LEVELS IN WHITE RATS
(Rattus Novergicus) SUPPLEMENTED WITH HYPERCHOLESTEROLEMIA
FOODS AND INDUCED BY TRITON X-100
Riyan yusmadri1, EM Sutrisna
2, Nurhayani
2
Faculty of Medicine, Muhammadiyah Surakarta University
Background : Red grape contains pterostilbine, reservatrol, proantocianidine
and lycopene which have an effect on reducing cholesterol levels.
Objective : To determine the effect of 96% ethanol extract of red grape (Vitis
vinifera) on reducing blood cholesterol levels.
Methods : This study was a laboratorium experimental study with a pre and post
test with control group design. The subjects were 25 male white rats (Rattus
novergicus), body weight 150-200 grams, aged 3-4 months, and divided into 5
groups with simple random sampling. The groups were negative control
(aquadest), positive control (simvastatin 0,2 mg/200 gram BW/day), dose I (100
mg/200 gram BW/day), dose II (250 mg/200 gram BW/day) and dose III (500
mg/200 gram BW/day). Cholesterol levels were measured before and after
applying treatment. This study was held for 10 days and date were analyzed with
paired t-test and one way ANOVA test followed by Post Hoc test.
Results : The 96% ethanol extract of red grape dose I (100 mg/200 gram
BW/day),dose II (250 mg/200 gram BW/day) and dose III (500 mg/200 gram
BW/day) are found effective on reducing blood cholesterol levels with a mean
reduction of 147,5 mg/dl, 135,2 mg/dl and 97,2 mg/dl, respectively. Statistical
analysis using one-way ANOVA showed p value of 0,000 (p<0,05), which
determines a significant difference of triglyceride levels among each group.
Conclusion: The 96% ethanol extract of red grape dose I, II and III are effective
on reducing blood cholesterol levels in white rats (Rattus novergicus). Dose III is
found to be the most effective dose in cholesterol reduction.
Keywords :Red Grape Extract, Cholesterol, Rattus Novergicus
1The Student of Medicine Faculty, Muhammadiyah Surakarta University
2The Lecturer of Medicine Faculty, Muhammadiyah Surakarta University
1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Aktivitas yang padat membuat manusia memerlukan energi yang
ekstra untuk menjalani semua pekerjaan. Energi yang di gunakan sehari-hari
diperoleh dari makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti karbohidrat,
protein, mineral, vitamin, dan lipid. Salah satu komposisi makan yang
memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan energi adalah lipid
(Guyton dan Hall, 2007). Pada tahun 2015 Aktivitas fisik yang rendah dan
tingkat konsumsi yang tinggi dapat menimbulkan terjadi gizi lebih. Kejadian
seperti ini akan menyababkan peningkatan kadar lemak dalam rongga perut
atau pinggul yang di akibatkan oleh penimbunan energi karena tidak adanya
mobilisasi pemecahan lemak menajdi energi yang menurun. Timbunan lemak
tersebut secara tekhnis dapat di ukur dengan rasio lingar pinggang pinggul
(RLPP). Lemak di dalam rongga perut merupakan salah satu pemicu
terjadinya beberapa penyakit seperti diabetes militus, hipertensi,
hyperlipidemia, dan penyakit cardiovaskuler (Haryati et al, 2013).
Pengobatan tradisional dengan menggunakan tumbuhan obat (obat
herbal) banyak digunakan terutama dalam upaya pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) serta
peningkatan kesehatan (promotif). Pemerintah Indonesia sangat mendukung
sistem pengobatan dengan menggunakan obat-obatan herbal tersebut
(Wahidah, 2013).
Anggur merah (Vitis vinifera) memiliki beberapa kandungan antara
lain antosianin, proantosianidin, prosianida, flavonoid, polofenol dan
resveratrol (Nassiri dan Hosseintadeh, 2009). Pterostilbene merupakan salah
satu kandungan dalam buah anggur yang memiliki efek farmakologi (Amr,
2010). Ptersotilbine juga di jadikan sebagai pecegahan dan pengobatan dari
metabolik dan cardiovaskuler ( Mccormack dan Mcfadden, 2013).
Penelitian terdahulu juga menunjukkan bahwa pterostilbene
mempunyai efek menurunkan kadar kolesterol, FFA, Trigliserida, VLDL dan
LDL. Pterostilbene merupakan agonis dari PPAR-α (peroxisome proliferator-
2
activated receptor α-isoform) yang memiliki efek hypolipidemic, sehingga
memberikan alternatif yang mungkin untuk pengobatan dislipidemia (Satheesh
dan Leelavinothan, 2008)
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ Uji Efektifitas Ekstrak Anggur Merah (Vitis
Vinifera) Terhadap Penurunan Kadar kolesterol Pada Tikus Putih Rattus
Novergicus Hiperkolestrolemia Yang Diinduksi Triton X-100”
B. Rumusan masalah
Apakah pemberian ekstrak etanol 96% anggur merah (Vitis Vinifera)
dapat menurunkan kadar kolesterol darah pada tikus putih (Rattus Novergicus)
yang diberi pakan hiperkolesterolemia dan diinduksi triton x-100?
C. Tujun penelitan
Untuk mengetahui efek ekstrak etanol 96% anggur merah (Vitis
Vinifera) terhadap kadar kolesterol darah pada tikus putih (Rattus Novergicus)
yang diberi pakan hiperkolesterolemia dan diinduksi triton x-100.
LANDASAN TEORI
Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu yang termasuk ke dalam
keluarga Vitaceae. Buahnya biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, jelly,
minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis atau dimakan langsung
(Prihatman, 2000). Penyebaran Tanaman Vitis vinifera berasal dari Armenia,
namun sejak 4000 SM budidaya anggur sudah berkembang di Timur Tengah.
Sejalan dengan perjalanan Colombus anggur mulai menyebar ke Amerika Selatan,
Australia, Afrika Selatan, Mexico, Asia termasuk Indonesia (Setiadi, 2008).
Anggur merah memiliki kandungan zat yang sudah diproduksi di berbagai negara
sebagai obat fitofarmaka dan digunakan sebagai pengobatan berbagai macam
penyakit, antara lain sebagai anti neoplastik, antioksidan, anti inflamasi,
hematologi, obat kardiovaskuler. Penelitian di China mengungkapkan anggur
merah mempunyai efek terhadap penurunan kadar kolesterol dan digunakan
3
sebagai melindungi sel dari sinyal proinflamasi melalui mekanisme pengaturan
distribusi kolesterol (Xia, et al. 2007). Kandungan yang terdapat di buah anggur
adalah likopen merupakan pigmen yang di sintesis secara alami yang memiliki
fungsi untuk melindungi sel dari serangang fotosensitisasi dan mempersiapkan
pigmen penyerap sinar selama fotosintesis. Likopen memiliki sifat larut lemak,
komponen ini didapatkan terkonsentrasi dalam bentuk LDL dan VLDL (Very Low
Density Lipoprotein) senyawa ini juga dapat menetralisir reaksi oksidasi pada
kolesterol LDL. Sifat anti kolesterol likopen ditunjukan melalui penghambatan
terhadap aktivitas HMG-CoA reduktase, namun memiliki anti kolesterol yang
rendah (Winarsi, 2007). Selain itu resveratrol, resveratrol ( 3,5,4’-trihidroksi-
trans-stilbine, RSV) merupakan polifenol alami yang secara luas hadir dalam
berbagai jenis spesies tanaman termasuk ke dalam buah anggur. Pada saat ini
resveratrol telaj di ketahui memiliki beberapa efek yaitu sebagai antioksidan, anti
imflamasi, anti penuaan, dan anti hyperkolesterolemia. Pada penelitian ditemukan
bahwa resveratrol dapat menghambat akumulasi kolesterol dan sintesis asam
empedu melalui aktivasi sinyal CYP7A1 melalui jalur invitro maupun invivo
(Chen, et al. 2012) Pterostilbene, kandungan pterostilbene pada anggur merah
akan mengaktivasi PPAR-α yang akan menyebabkan peningkatan β-oksidasi asam
lemak, peningkatan ekspresi gen lipoprotein lipase (LPL) dan penurunan sintesis
Very Low Density Lipoprotein (VLDL) (Rimando et al., 2005).
Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak atau lipid. Lemak
merupakan salah satu sumber energi bagi tubuh yang akan memberikan kalori
yang paling tinggi. metabolisme Kolesterol berawal dari kolesterol yang masuk
melalui asupan makan diserap usus kemudian di bawa menuju jaringan ekstra
hepatik atau jaringan lemak yang mengalami hidrolisis. Hasil hidrolisis di bawa
menuju hepar oleh enzin LPL (Lipoprotein Lipase) melalui pembuluh darah
kapiler. Lipid selanjutnya dimetabolisme didalam hepar. Kilomikron sebagai
transport lipid masuk ke hati disintesa menjadi HDL dan VLDL (Very Low
Density Lipoprotein), selanjutnya VLDL diubah menjadi IDL dan kemudian LDL
(low Density Lipoprotein) untuk mengedarkan kolesterol ke sel-sel jaringan.
Kelebihan LDL dibawa kembali oleh HDL ke hepar untuk disekresikan menjadi
4
asam lemak. Tinggi asupan kolesterol memicu peningkatan kadar kolesterol total
dan peningkatan LDL akibat tidak terkompensasi oleh HDL untuk dibawa lagi ke
hepar (Murray. et al, 2003).
Simvastatin merupakan obat yang bekerja dengan cara menghambat
sintesis kolesterol hepatik, sehingga akan terjadi peningkatan regulasi
(upregulation) reseptor hepatik, yang akan menyebabkan penurunan kadar LDL,
IDL dan VLDL dari plasma akibat peningkaan bersihan (Aaronson dan Jeremy,
2010).
Triton X-100 merupakan sediaan yang digunakan dalam peningkatan kadar
kolesterol pada hewan uji. Pada penelitian ini Triton X-100 yang digunakan
sebagai induktor. Triton X-100 (deterjen non-ionik) dengan cara mengubah
metabolisme lipid pada hati akan meningkatkan jumlah kadar kolesterol total dan
trigliserida dalam darah (Masani et al., 2012).
Tikus putih merupakan hewan yang paling banyak digunakan dalam
penelitian terutama dalam percobaan toksisitas. Hal tersebut dikarenakan antara
tikus putih dan manusia mempunyai fisiologi dan anatomi yang hampir sama,
sedangkan kebanyakan proses biokimia dan biofisik juga sama berdasarkan fungsi
fisiologiknya (Koeman, 1987).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan
desain pre and post test control group design. Perlakuan pada tikus di
Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Surakarta, sedangkan pemeriksaan kadar trigliserida dilakukan di Laboratorium
CITO Surakarta. Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan Rattus
Novergicus sebanyak 25 ekor, berusia 3-4 bulan dengan berat 150-200 gram yang
diperoleh dari Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Teknik pengambilan sampel dengan teknik simple
random sampling, tikus putih dibagi menjadi 5 kelompok kelompok K1 sebagai
kontrol negatif, kelompok K2 sebagai kontrol positif, sedangkan kelompok P1, P2
5
dan P3 sebagai kelompok perlakuan. Penentuan besar sampel setiap kelompok
ditentukan berdasarkan rumus perhitungan Federer yang diperoleh hasil minimal
5 ekor tikus putih perkelompok (5 kelompok). Identifikasi variabel terdiri dari
variabel bebas : dosis ekstrak anggur merah (Vitis Vinifera) (skala rasio), variabel
terikat : kadar trigliserida (skala rasio). Alat yang digunakan : kandang beserta
kelengkapan pemberian makanan, sonde lambung, spuit injeksi, timbangan
sartorius. Bahan yang digunakan : ekstrak anggur, pakan standar pellet BR-2,
pakan hiperkolesterolemia, triton x-100, simvastatin 10 mg, akuades.
Cara Kerja :
Langkah 1 : Prosedur pembuatan ekstrak anggur :Buah anggur yang dicuci bersih
di bawah air mengalir, buah anggur diiris tipis, irisan buah anggur dijemur
ditempat teduh hingga irisan buah anggur berubah menjadi kering, buah anggur
yang telah kering kemudian dihancurkan hingga berbentuk serbuk, serbuk anggur
direndam etanol 96% dengan perbandingan 1:7 selama 3-4 hari, rendaman
disaring dengan corong gelas yang telah dilapisi kertas saring dan didapatkan
ekstrak anggur 1, residu dimaserasi ulang dengan etanol 96% dengan
perbandingan 1:4 selama 3-4 hari, rendaman disaring dengan corong gelas yang
telah dilapisi kertas saring dan didapatkan ekstrak anggur 2, ektrak anggur 1
dicampurkan dengan ekstrak anggur 2, ekstrak anggur cair diuapkan dengan
menggunakan rotary evaporator hingga didapatkan ekstrak kental, dosis 1
kelompok perlakuan 1 diberikan ekstrak anggur 2ml/ekor dengan dosis pemberian
100mg/200gramBB, dosis 2 kelompok perlakuan 2 diberikan ekstrak anggur
2ml/ekor dengan dosis pemberian 250mg/200gramBB, dosis 3 kelompok
perlakuan 3 diberikan ekstrak anggur 2ml/ekor dengan dosis pemberian
500mg/200gramBB. Langkah II : Prosedur pembuatan pakan
hiperkolesterolemia : pakan hiperkolesterolemia dengan komposisi lemak
kambing 100g (10%), kuning telur 50g (5%), pakan standar1000g. Lemak
kambing dipanaskan sampai mencair, dan kuning telur diambil dari telur yang
telah direbus kemudian dicampur dengan pakan standar dan diberikan secara ad
libitum selama 3 hari. Langkah III : Membuat larutan simvastatin : simvastatin
6
dibuat dalam bentuk larutan dengan cara melarutkan 10 mg (1 tablet) simvastatin
dalam 100 ml pelarut (akuades), sehingga dalam 1 ml terkandung 0,1 mg
simvastatin. Dosis yang digunakan buat tikus dengan berat rata-rata 200 gram
yaitu 0,2 mg/hari. Langkah IV : Triton X-100 diberikan secara intraperitoneal
dengan dosis tunggal 20 mg/200gBB (Manodeep et al., 2012). Langkah V :
Pemberian perlakuan pada kelima kelompok : K1 pemberian pakan
hiperkolesterolemik dan diinduksi Triton X-100 dengan dosis 20mg/200gBB
sampai hari ke 3, K2 pemberian pakan hiperkolesterolemik dan diinduksi Triton
X-100 dengan dosis 20 mg/200gBB sampai hari ke 3 dilanjutkan pemberian
simvastatin 2 ml sampai hari ke 13, P1 pemberian pakan hiperkolesterolemik dan
diinduksi Triton X-100 dengan dosis 20 mg/200gBB sampai hari ke 3 dilanjutkan
pemberian ekstrak anggur dosis 1 sampai hari ke 13, P2 pemberian pakan
hiperkolesterolemik dan diinduksi Triton X-100 dengan dosis 20 mg/200gBB
sampai hari ke 3 dilanjutkan pemberian ekstrak anggur dosis 2 sampai hari ke 13,
P3 pemberian pakan hiperkolesterolemik dan diinduksi Triton X-100 dengan dosis
20 mg/200gBB sampai hari ke 3 dilanjutkan pemberian ekstrak anggur dosis 3
sampai hari ke 13. Langkah VI : Pengukuran kadar trigliserida dan analisis hasil
pengukuran kadar trigliseridasecara statistik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman dilakukan untuk identifikasi tanaman sehingga
menghindari kesalahan dalam pengambilan tanaman. Kebenaran tanaman
merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam uji farmakologi terhadap tanaman
tersebut. Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hasil determinasi tanaman Anggur Merah sebagai berikut :
1b, 2b, 3b, 4b, 12b, 13b, 14b, 17b, 17b, 18b, 19b, 20b, 21b, 22b, 23b, 24b, 25b,
26b, 27a, 28b, 29b, 30b, 31a, 32b, 74b, 631b, 632b, 633a, 634b, 635b, 636b,
637b, 638b, 694a, 695b, 696c, 705b, 711b, 719a, 720a.
7
a. Famili : Vitaceae
b. Genus : Vitis
c. Spesies :Vitis Vinifera L.
(Sareen, et al. 2006)
2. Randemen
Rendemen ekstrak digunakan untuk membandingkan antara ekstrak yang
diunakan dengan simplisia (kulit, daging dan biji anggur merah). Rendemen di
hitung dengan membandingkan jumlah ekstrak yang diperoleh dengan simplisia
awal yang digunakan.
Perhitngan pada penelitian :
Berat kering simplisia : 450 gram
Berat hasil ekstrak : 102,5 gram
Rendemen :
= 0,22 gram
Dari hasil diatas, jadi 1 gram kulit, daging dan biji anggur merah kering = 0,22
gram ekstrak kental.
Hasil Pengukuran Berat Badan Tikus
Tabel 1.Rerata berat badan tikus putih selama perlakuan/10 hari (gram).
Kelompok Hari 1 Hari 4 Hari 8
Kontrol Negatif 195,2 196,4 196,8
Kontrol Positif 174,3 174,2 169,6
Perlakuan 1 201 195,2 188,4
Perlakuan 2 176,6 174,2 160,2
Perlakuan 3 194,2 184,6 165,4
Sumber : Data Primer, 2015
Pengukuran rata-rata kadar kolesterol darah pada awal penelitian
merupakan nilai rujukan normal, sehingga digunakan sebagai pembanding
terhadap peningkatan kadar kolesterol setelah diberi pakan hiperkolesterolemia
dan diinduksi triton x-100 / pre-test (Tabel 5).
8
Tabel 7. Rerata kadar kolesterol darah penelitian
No Kelompok Rerata Kadar awal Rerata Kadar pre-test
Kolesterol (mg/dl) Kolesterol (mg/dl)
1. Kontrol Negatif 72,20 181,60
2. Kontrol Positif 68,40 175,80
3. Perlakuan 1(EAD 100 mg) 67,80 179,40
4. Perlakuan 2(EAD 250 mg) 70,40 176,20
5. Perlakuan 3(EAD 500 mg) 68,80 174,00
Tabel 8. Analisa deskriptif kadar kolesterol darah
Kelompok Kadar kolesterol darah (mean ± SD)
Pre-test Post-test
KN 181.60±8,620 165.60±9.365
KP 175.80±9.094 86.60±12.422
P1 179.40±7.436 126.80±9.203
P2 176.20±8.639 115.40±3.847
P3 174.00±7.785 84.25±6.850
Ket : P 1 = ekstrak anggur dosis 100 mg
P 2 = ekstrak anggur dosis 250 mg
P 3 = ekstrak anggur dosis 500 mg
Pada uji One-way ANOVA, syarat yang sangat diperlukan pada uji ini
adalah distribusi data normal dan varians data normal atau sama. Uji distribusi
data telah terbukti normal dengan nilai p=0,068 (p>0,05). Varian data
menggunakan uji Levene Test dan hasil menunjukkan varian data sama yaitu
p=0,210 (p>0,05).
Analisis data dengan menggunakan uji One-way ANOVA pada post-test
atau pada hari kesepuluh untuk penurunan kadar kolesterol didapatkan nilai
p=0,000. Nilai probabilitas ini merupakan parameter untuk pengambilan
keputusan. Apabila pada analisis data nilai probabilitas p>0,05 maka H0 diterima
dan H1 ditolak dan sebaliknya jika nilai probabilitas p<0,05 maka H1 diterima
dan H0 ditolak. Dari hasil uji ANOVA pada penurunan kadar kolesterol
menunjukkan hasil nilai probabilitas p<0,05 maka H1 diterima.
Analisis post hoc LSD untuk mengetahui perbedaan signifikan antar
kelompok, untuk pengambilan keputusan pada penelitian ini dapat dibedakan
9
berdasarkan nilai probabilitas, jika pada analisis LSD nilai P<0,05 maka terdapat
perbedaan bermakna, sedangkan jika nilai P>0,05 maka terdapat perbedaan tidak
bermakna yang dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 9. Hasil Analisis Uji Statistik LSD
Kelompok Nilai “P” Keterangan
KN - KP- 0.000 Berbeda bermakna KN – P1 0.000 Berbeda bermakna KN – P2 0.000 Berbeda bermakna KN – P3 0.000 Berbeda bermakna KP – P1 0.000 Berbeda bermakna KP – P2 0.000 Berbeda bermakna KP – P3 0.743 Berbeda tidak bermakna P1 – P2 0.051 Berbeda tidak bermakna P1 – P3 0.000 Berbeda bermakna P2 – P3 0.000 Berbeda bermakna
( P < 0.05 = berbeda bermakna )
Ektrak Anggur merah dosis I, II dan III mempunyai efek menurunkan kadar
kolesterol yang dapat terlihat pada hasil pengukuran post-test.
B. Pembahasan
Percobaan yang dilakukan di Laboratorium Farmakologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efek
ekstrak etanol 96% anggur merah (Vitis Vinifera) terhadap penurunan kadar
kolesterol darah tikus putih (Rattus Novergicus) yang diberi pakan
hiperkolesterolemia dan diinduksi triton x-100. Penelitian ini menggunakan 5
kelompok tikus , setiap kelompok tikus terdapat 5 ekor. Kelompok I sebagai
kontrol negatif, kelompok II sebagai kontrol positif (simvastatin dosis 0,2
mg/200gramBB), kelompok III sebagai kelompok perlakuan dosis I
(100mg/200gramBB), kelompok IV sebagai kelompok perlakuan dosis II
(250mg/200gramBB) dan kelompok V sebagai kelompok perlakuan dosis III
(500mg/200gramBB).
Kadar kolesterol darah dilakukan pengukuran sebanyak 3 kali saat
penelitian berlangsung. Kadar kolesterol awal diukur pada hari pertama penelitian,
hal ini dimaksudkan sebagai nilai rujukan normal kadar kolesterol pada tikus yang
10
mana hasilnya nantik akan dibandingkan terhadap pengukuran kadar kolesterol
setelah diberikan pakar hiperkolesterolemia dan diinduksi triton x-100 (pre-test)
selanjutnya di lakukan uji t untuk melihat perbedaan pada penghitungan kolesterol
awal penelitian dan pre-test/post pemberian pakan hiperkolesterolemia dan
diinduksi triton x-100.
Pada uji penurunan kadar kolesterol darah dilakukan menggunakan tikus
yang sudah diberi diinduksi triton x-100 dan diberi pakan hiperkolesterolemia
sebelumnya, yang mana berfungsi untuk meningkatkan kadar kolesterol darah
pada tikus tersebut dengan cara mempercepat metabolisme pembentukan
kolesterol di tubuh tikus sehingga Pemberian triton x-100 dengan dosis
20mg/200gramBB dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dalam waktu 72
jam (Manodeep et al., 2012). Sehingga pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan
ulang kadar kolesterol darah hewan uji pada hari ke-3 setelah diinduksi untuk
memastikan adanya kenaikan kadar kolesterol pada hewan uji.
Setelah didapatkan adanya kenaikan kadar kolesterol darah, kemudian
hewan uji diinjeksi ekstrak etanol 96% anggur merah dengan 3 variasi dosis dan
simvastatin selama 10 hari dengan tetap memberikan makan pada hewan uji. Pada
hari ke-10 setelah pemberian ektrak anggur merah dan simvastatin dilakukan
pemeriksaan kadar kolesterol darah kembali untuk mengetahui apakah terjadi
penurunan kadar kolesterol darah yang signifikan atau tidak pada hewan uji.
Selanjutnya data akan diolah untuk mengetahui apakah terdapat penurunan yang
signifikan terhadap kadar kolesterol darah dengan program SPSS versi 17.0
Sebelum melakukan uji One Way ANOVA dan LSD dilakukan uji
distribusi data dan homogenitas varian. Uji distribusi dengan jumlah sampel <50
maka menggunakan uji Shapiro-Wilk didapatkan nilai p=0,068 yang berarti nilai
p>0,05, maka disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.uji distribusi data ini
digunakan wajib di lakuakan karena pada uji distribusi merupakan bagian dari uji
hipotesis penelitian dan setelah di ketahui distribusi data normal. Data dapat diuji
homogenitas varian, uji homogenitas varian dilakukan dengan menggunakan
Levene Test didapatkan pada hari ke-10 nilai p=0,210 dimana nilai p>0,05 maka
data tersebut homogen. Data dapat dilanjutkan untuk uji One Way ANOVA karena
11
distribusi data normal dan homogen. Pada analisis data didapatkan hasil nilai
p=0,000, maka nilai p<0,05 sehingga terdapat perbedaan secara bermakna
terhadap penurunan kadar kolesterol pada setiap kelompoknya. Dari hasil uji One
Way ANOVA dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 peneliti dapat diterima. Maka
ekstrak etanol 96% anggur merah terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol
pada hewan uji.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Hasil Penelitian
Kesimpulan penelitian efek pemberian ekstrak anggur merah dengan dosis
bervariasi sesuai hasil uji statistik dan pembahasan adalah :
1. Pemberian ekstrak etanol 96% Anggur Merah (Vitis Vinifera) dosis
100mg/200gramBB, 250mg/200gramBB dan 500mg/200gramBB mampu
menurunan kadar kolesterol darah pada tikus putih jantan galur wistar (
Rattus novergicus ) yang diberi pakan hiperkolesterol dan diinduksi Triton
X-100
2. Pemberian ekstrak etanol 96% Anggur Merah (Vitis Vinifera) dosis
500mg/200gramBB darah pada tikus putih jantan galur wistar ( Rattus
novergicus ) yang diberi pakan hiperkolesterol dan diinduksi Triton X-100
memiliki efek penurunan kolesterol yang sebanding dengan pemberian
simvastatin 20mg/200gramBB tikus perhari terhadap kadar kolesterol darah
tikus putih.
B. Saran
saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah :
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan waktu penelitian yang lebih
lama, sehingga dapat diketahui waktu yang efektif dalam terapi
menurunkan kadar kolesterol darah secara maksimal.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan variasi dosis yang lebih
banyak dan sampel yang lebih banyak, sehingga dapat diketahui dosis
yang paling efektif untuk menurunkan kadar kolesterol darah.
12
DAFTAR PUSTAKA
Aaronson P.I dan Jeremy P.T.W. 2010. Hiperlipidemia in : At a Glance. 3th
ed.
Jakarta, pp.78-79
Akbar B., 2010. Tumbuhan dengan Kandungan Senyawa Aktif yang Berpotensi
Sebagai Bahan Antifertilisasi. Jakarta : Adabia Press, pp.5-6
Anies, 2015, Kolesterol Penyakit Jantung Koroner, Ar-ruzz Media, Jogjakarta
Arisman, 2010, Gizi Dalam Daur Kehidupan Buku Ajar ilmu Gizi edisi ke-2,
EGC, Jakarta
Cahyono, B. 2010. Cara Sukses Berkebun Anggur Lokal dan Impor. Pustaka
mina:Jakarta
Chen et al. 2012,Dietary Resveratrol Increases The Expression Of Hepatic 7α-
Hydroxylase and Ameliorates Hypercholesterolemia in High-Fat Fed
C57BL/6J Mice. Journal Lipid in Healty and Disease. 11:56
Davey, P., 2005, At a Glance Medicine, Erlangga, Jakarta
Davis.s, Lees.K, Donnan,G,. 2006. Treating The Acute Stroke Patirnt As An
Emergency: Current Practices and Future Opportunities. journal
compilation, 60.4. 399-407
Dashty Monireh. 2014. A Quick Look At Biochemistry : Lipid Metabolism.
Journal Diabetes Metabolic. 5:1
Durstine, L.J, 2012, Program Olahraga : Kolesterol Tinggi. PT Citra Aji Parama,
Yogyakarta.
Effendi, M.P., 2014, Pengaruh Pemberian Ekstrak Kental Biji Pepaya (Carica
papaya Linn.) terhadap Kadar LDL Serum, Karya Tulis Ilmiah Fakultas
Kedokteran UNISSULA, Semarang.
Guyton A.C., Hall J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 12th ed. Jakarta :
EGC, P:47-58, 832-934, 1077
Handa S.S., Khanuja S.P.S., Longo G., and Rakesh D.D. 2008. Extraction
Technologies for Medicinal and Aromatic Plants. ICS UNIDO. Trieste,
pp.21-22
Katzung, B. G., 2012, Farmakologi Dasar dan Klinik. 12th
ed.Salemba Medika.
Jakarta, pp 697-713
13
Leliqia N.P., Astuti K.W., Susanti N.M.P. dan Arisanti C.I.S. 2006. Buku Ajar
Farmakognosi. Jimbaran, pp.2-3
Lintong Poppy M. 2009. Perkembangan Konsep Patogenesis Aterosklerosis.
Jurnal Biomedik. 1.1, hlm.12-22
Masani Y.A., Mathew N., Chakraborty M., Kamath J.V., 2012. Effect of Vitis
Vinifera Againts Triton X-100 Induced Hyperlipidemia in Rats. RJP.
12:101-103
Mayes P.A., 2003. Metabolisme Asilgliserol dan sfingolipid, in : Biokimia
Harper. 25th
ed. Jakarta :EGC, pp. 245
Murray R.K Darly K.G., Victor W.R. 2009. Lipid yang Penting Secara Fisiologis
in : Biokimia Harper. 27th
ed. Jakarta, pp.38-128, 225-250
Nassiri A.M., Hosseinzadeh H., 2009. Review of the Pharmacological Effect of
Vitis Vinifera (Grape) and its Bioactive Compounds. PubMed. 9:1197.
Nurrahmani, Ulfa, 2012, Stop ! Kolesterol Tinggi, Falimia (Group Relasi
Intimeda), Yogyakarta.
otoatmodjo prof. Dr. Soekidjo.2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta, pp
Perkeni, 2010, Konsensus Pengelolaan Diabetes Mellitus tipe 2 di Indonesia,
Perkeni, Jakarta, Dikutip tanggal 1 Mei 2015.
Pert et al,. 2012. Euoropean Guidelines on Cardiovaskuler Disease Prevention in
Clinical practice. Uropean Heart jurnal. 33:1635 dan1701
Prihatman K., 2000. Budidaya Pertanian Anggur. Jakarta, BAPPENAS, pp.1-3
Sastroasmoro dan Sofyan. 2011. Dasar Dasar Metode Penelitian klinis. Ed 5.
Jakarta : Sagung Seto, pp
Setiadi, 2008. Bertanam Anggur. 5th ed. Jakarta: Gaya Baru, pp.383-84
Setiati S., dkk, 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi ke-5, Interna
Pulishing, Jakarta.
Sherwood L., 2012. Pembentukan Aterosklerosis, in : Fisiologi Manusia. 6th
ed.
Jakarta, pp.369-60
Soetardjo, Susirah, 2011, Gizi Usia Dewasa in : Gizi Seimbang dalam Daur
Kehidupan, Atmatsier, dkk (Ed), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
14
Sogard R., Werge T.M., Bertelsen C., Lundbye C., Madsen K.L., Nielsen C.H.,
Lundbaek A., 2006. GABA (A) Receptor Function is Regulated by Lipid
Bilayer Elasticity. Biochemestry. 45:13118-29
Sutriono.D., Agnes.L.panda., Jeffrey Ongkoeijaya.,2015. Gambaran Profil Lipid
Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner.Jurnal e-Clinik (eCI). 3.1
Suyatna F.D., 2012. Hipolipidemik, in: Farmakologi dan Terapi 5th
ed. Badan
Penerbit FKUI. Jakarta, pp. 373-388
Stipanuk, M.H., Caudill, M.A., 2013, Biochemical and Physiological Aspect of
Human Nutrition,Edisi III Saunders, Philadelphia
Suiraoka, I.P, 2012, Penyakit Degeneratif, Nuha Medika, Yogyakarta
Uchida K., Nomura Y., Kodowaki T.H., Takano K., Takeuchi N. 2008. Age-
Related Changes in Cholesterol and Bile Acid Metabolism in Rats. Journal
of Lipid Research. 1:34-6
Umarudin, Susanti.R, Yuniastuti ari. 2012. Efektivitas Ekstrak Tanin Seledri
Terhadap Profil Lipid Tikus Putih Hiperkolesterolemi. Unnes Journal of
Life Science, 1:2
Wahida B.F., 2013. Potensi Tumbuhan Obat. Jurnal Teknosains. 7:111-112.
Winarsi H. 2007. Antioksidan Alami & Radikal Bebas : Potensi dan Aplikasinya
Dalam Kesehatan.Yogyakarta : Kanisium, p: 113
Wiryanta B.T.W., 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas : Potensi dan
Aplikasinya Dalam Kesehatan. Yogyakarta : Kanisium, pp.113