22

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH
Page 2: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061)

Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan (Closed Books/Notes)

Bagian A. Pilih 4 dari 8 soal berikut (@ 20%)

1) Dalam kaidah muamalah yang menjadi dasar aturan transaksi ekonomi

Islam, segala aktivitas ekonomi adalah dibolehkan kecuali yang jelas

dilarang. Karena itu memahami ekonomi dan keuangan Islam lebih mudah

dibentuk dengan mengetahui apa saja yang terlarang dalam aktivitasnya.

a. Sebutkan tiga alasan atau cara identifikasi transaksi yang terlarang

dalam ekonomi Islam, dan alasan mana yang menjadi inti

pengembangan produk keuangan Islam sehingga para ahli keuangan

Islam saat ini memfokuskannya

b. Sebutkan metode-metode transaksi yang diberikan oleh ekonomi Islam

sehingga bisa menjadi alternatif transaksi yang dilarang

Jawaban:

A. identifikasi 1, mengetahui objek apa yang haram obyek untuk ditransaksikan,

untuk mengetahui objek yang haram ditransaksikan, harus mengetahui dalilnya dari

sumber hukum Islam (Al-Quran, hadits, ijma, dan qiyas), transaksi tersebut tidak

terdapat larangannya, maka hukumnya mubah. Selain itu, mengetahui illat (sifat

dasar dari sesuatu) dari transaksi tersebut. Misalnya haramnya khamr dalam Islam .

Illat diharamkannya khamr adalah karena memabukkan. Maka segala sesuatu yang

memabukkan hukumnya haram.

Identifikasi 2, mengetahui cara transaksi yang haram yang seperti apa. Cara

transaksi yang haram adalah yang melanggar prinsip “an taradin min kum” yaitu

setiap transaksi harus didasarkan pada prinsip “kerelaan antara kedua belah pihak”.

Contoh transaksi yang diharamkan adalah tadlis (penipuan), dimana terdapat

asymmetric information salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang diketahui

Page 3: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

oleh pihak lainnya. Kemudian juga melanggar prinsip “laa tazhlimuna wa la

tuzhlamun” yaitu jangan menzalimi dan jangan dizalimi. Sifat transaksi mendzalimi

antara lain:

• Gharar: dimana terdapat informasi yang timpang dari kedua belah pihak,

• Ikhtikar: produsen mengambil keuntungan diatas harga jual dengan cara

mengurangi supply di pasar (menimbun barang) agar harga produk naik.

• Bay’ najasy: produsen menipu konsumen dengan menciptakan permintaan

palsu, sehingga seolah olah banyak permintaan dan harga produk naik.

• Riba: Tambahan yang disyaratkan dalam transaksi bisnis tanpa adanya

padanan yang dibenarkan syariah atas penambahan tersebut.

• Maysir: Salah satu pihak harus menanggung beban pihak yang lain (zero sum

game)

• Risywah: Memberi sesuatu kepada pihak lain untuk mendapatkan sesuatu

yang bukan hak-nya.

Identifikasi 3.

Tidak sah atau lengkap akad transaksinya. Suatu transaksi tidak sah/lengkap akad-

nya jika:

Tidak terpenuhi rukun dan syarat akad, Terjadi ta’alluq, dan terjadi shafqatain fi al-

shafqah.

Rukun dan syarat akad tidak terpenuhi

– Rukun adalah sesuatu yang wajib ada dalam sebuah transaksi yaitu pelaku, objek,

dan ijab-kabul.

– Syarat adalah sesuatu yang keberadaannya melengkapi rukun (sufficient

condition). Misal: pelaku transaksi haruslah orang yang cakap hukum (mukallaf).

Ta’alluq

– Terjadi bila kita dihadapkan pada dua akad yang saling dikaitkan, sehingga

berlakunya akad 1 tergantung pada akad 2. Contoh: transaksi bai’ al-’inah, tawarruq.

Shafqatain fi al-shafqah

– Suatu transaksi diwadahi oleh dua akad sekaligus, sehingga terjadi ketidakpastian

mengenai akad mana yang berlaku.

Page 4: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

B. Metode Alternative

terdapat dalil dalam Al Quran dalam surat Al Baqarah ayat 275 yaitu “Allah

menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. Salah satu transaksi yang paling

sering kita lihat di era modern adalah transaksi berbasis riba. Karena itu, alternative

transaksi yang dilakukan adalah transaksi-transaksi jual beli seperti: Bay’ as-salam,

bay’ al istishna, murabahah, mudharabah, bay’ as sharf, dll.

Sedangkan untuk akad akad pelengkap yang dapat menjadi alternative adalah seperti

akad wadiah, qardh, wakalah, kafalah, hawalah, rahn.

Mengapa akad bay’ menjadi akad alternative? Dalam transaksi-transaksi berbasis jual

beli,

seperti Murabahah, ijarah, salam dan istisna, rate of return adalah positif dan

ditetapkan diawal. Pre-determined rate of return dari transaksi- transaksi berbasis

jual beli ini membuat mereka terlihat sangat mirip dengan instrument berbasis

bunga. Hasil akhir keduanya adalah identik. Namun dalam kenyataannya tidak

demikian, terdapat perbedaan signifikan antara keduanya.

Transaksi jual-beli tidak mengandung pembiayaan langsung dan pinjaman.

Mereka adalah transaksi pembelian, penjualan atau sewa yang mengandung barang

dan jasa riil. Syariah menerapkan sejumlah kondisi untuk validitas transaksi-

transaksi ini untuk menjamin bahwa penjual (financier) juga berbagi resiko dan

untuk menjamin bahwa transaksi ini tidak berubah menjadi transaksi pembiayaan

dan pinjaman berbasis bunga, seperti adanya ketentuan bahwa penjual harus

memiliki dan menguasai barang yang dijual. Dengan demikian pembiayaan melalui

akad Islam hanya bisa ekspansi seiring dengan kenaikan perekonomian riil. Yang

ditetapkan diawal adalah harga dari barang dan jasa yang dijual, bukan tingkat

bunga. Sekali harga telah ditetapkan, maka hal tersebut tidak bisa dirubah meskipun

terdapat keterlambatan pembayaran terkait hal-hal yang tidak diperkirakan.

2) Sistem finansial Islam secara umum dicirikan oleh dua karakter utama: (i)

Pelarangan riba; dan (ii) Pelarangan gharar.

a. Jelaskan konsep riba dan gharar, dan jelaskan mengapa dilarang

Page 5: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

Jawaban:

Secara istilah, riba artinya adalah pengambilan tambahan dari harta pokok secara

batil. Tambahan ini diperoleh oleh salah satu pihak tanpa ada resiko tertentu yang

ditanggung.

Riba dilarang karena:

1. Riba memungkinkan seseorang memaksakan pemilikan harta dari orang lain

tanpa ada imbalan. Keuntungan yang akan diperoleh pihak peminjam masih

“dalam perjudian”, belum tentu datang, sedangkan pemungutan “tambahan”

dari peminjam adalah hal yang pasti, tanpa resiko;

2. Riba menghalangi pemilik modal ikut serta berusaha mencari rizki, karena ia

dengan mudah membiayai hidupnya cukup dengan bunga. Hal ini akan

membawa kemunduran masyarakat;

3. Bila riba diperbolehkan, masyarakat dengan maksud memenuhi

kebutuhannya, tidak segan-segan meminjam uang walau berapapun tinggi

bunga-nya. Hal ini akan merusak tata hidup tolong-menolong, saling

menghormati, sifat-sifat baik manusia dan perasaan berhutang budi;

4. Dengan riba, pemilik modal menjadi semakin kaya, peminjam semakin

miskin. Jika riba dibenarkan, orang kaya akan menindas orang miskin

Gharar: Gharar adalah ketidakpastian yang membuat objek akad (kuantitas dan

kualitas, harga, waktu penyerahan) menjadi tidak pasti. Contoh: menjual anak sapi

yang masih dalam kandungan, kasus ijon, menjual barang yang hilang, dll. Secara

teknis ekonomi, gharar (taghrir) adalah adanya ketidakpastian dari kedua belah

pihak yang bertransaksi (unknown to both parties)

–Bentuk, jenis, sifat dan jumlah objek akad tidak diketahui secara jelas

–Objek akad tidak ada dan belum dimiliki, atau ada namun tidak bisa

diserahterimakan

–Harga (tsaman) atau upah (ujrah) dari objek akad tidak diketahui secara jelas

Dalam perspektif ekonomi, pelarangan bay al-gharar (jual beli gharar) dapat

dipandang sebagai pelarangan memperdagangkan resiko (trading in risk) yang

terpisah dari underlying transactions dan sifatnya tidak penting.

Page 6: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

Gharar dilarang karena:

1. Pelarangan gharar akan mencegah individu terlibat dalam transaksi yang

implikasi keseluruhannya tidak diketahui secara pasti oleh para pihak

(asymmetric information).

2. Transaksi dengan ketiadaan informasi yang memadai seperti ini berpotensi

menguntungkan satu pihak diatas kerugian pihak lain, sehingga melanggar

prinsip saling kerelaan yang menjadi fondasi utama transaksi.

3. Untuk alasan yang sama, semua jenis kebohongan, penipuan dan

ketidakjujuran dalam transaksi tercakup dalam pelarangan gharar.

4. Tujuan utama pelarangan gharar ini adalah menghindarkan individu dari

exposure yang berlebihan terhadap resiko yang tidak penting.

b. Jelaskan mengapa karakater utama di atas menjadi ciri sistem

keuangan Islam ?

Jawaban:

Sistem finansial secara umum berdiri diatas dua aktivitas utama yaitu transfer kredit

dan transfer resiko, dimana tanpa dua aktivitas ini sistem finansial tidak akan

berfungsi. Sedangkan karakter utama sistem keuangan islam pelarangan riba dan

gharar. Pelarangan Riba secara esensial bermakna pelarangan “trading in credit”.

Pelarangan Gharar secara esensial bermakna pelarangan “trading in risk”. Karena

aktivitas keuangan umumnya terdiri atas trading in credit dan trading in risk, maka

sistem keuangan islam yang melarang gharar dan riba melarang kedua mekanisme

tersebut.

3) Perbankan Islam

a. Jelaskan perbedaan konsep perbankan Islam dengan perbankan

konvensional!

b. Mengapa pembiayaan murabahah (mark-up) jauh lebih populer dan

disukai dibandingkan pembiayaan mudharabah (profit-loss sharing)?

Jelaskan baik dari sisi pengusaha (demand) maupun dari sisi bank

(supply).

Page 7: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

Jawaban:

A. Jelaskan perbedaan konsep perbankan Islam dengan perbankan

konvensional!

Karakteristik Perbankan Islam Perbankan Konvensional

Moral

Dimension

Sistem nilai dan moralitas Islam

(akhlak dan adab)

Tidak ada dimensi moral

yang terlibat

Money

Treatment

Uang sebagai alat tukar, bukan

sebagai komoditas

Uang sebagai komoditas

Oriented Keberkahan, profit, dan manfaat

sosial

Profit

Application of

Interest Rate

Dilarang Digunakan sebagai

instrumen utama

Relation

Between Bank

and Debtor

Dianggap sebagai mitra bisnis Debitur-Kreditur

Evaluation of

Debtors

Berdasarkan partisipasi dalam

mengelola risiko

Berdasarkan

creditworthiness dan

jaminan

Fine on Late

Payment

Tidak ada denda, karena denda

termasuk dalam riba dan karenanya

dilarang

Ada denda, bahkan bunga

dapat dibebankan pada

denda, yang mana

menambah jumlah utang

yang harus dibayar

Scope of

Business

Harus dalam bisnis yang sah

menurut syariah, dan tidak

membahayakan masyarakat

Setiap jenis bisnis

diperbolehkan, tidak ada

pertimbangan etis atau

moral atas jenis bisnis

yang terlibat, kriteria

utama hanya

Page 8: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

menghasilkan

keuntungan yang cukup

Trading

Derivatives

Product

Dilarang karena dianggap memiliki

unsur gharar dan maysir

Transaksi derivatif dalam

berbagai bentuk

diperbolehkan

Banking

Performance

Oversight

Memiliki dewan direksi, komite

audit (audit internal), dan dewan

pengawas Syariah (DPS)

Memiliki dewan direksi

dan komite audit (Tidak

adanya DPS)

Connectivity

between the

real sector and

the financial

sector

Semua produk pembiayaan

berhubungan dengan sektor riil

kecuali utang atau pinjaman

(qardh), dan karena uang tidak

dianggap sebagai komoditas, maka

setiap peredaran uang berbanding

lurus dengan sirkulasi barang dan

jasa riil

Sistem bunga

menimbulkan

kesenjangan antara sektor

riil dan sektor finansial

B. Mengapa pembiayaan murabahah (mark-up) jauh lebih populer dan disukai

dibandingkan pembiayaan mudharabah (profit-loss sharing)? Jelaskan baik

dari sisi pengusaha (demand) maupun dari sisi bank (supply).

Pembiayaan murabahah (mark-up) lebih disukai karena dinilai lebih mudah

dikelola, lebih menguntungkan, dan lebih rendah risikonya baik dari sisi bank

maupun nasabah. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kemungkinan risiko

non-performing financing sebagaimana yang lebih riskan terjadi pada pembiayaan

mudharabah. Pembiayaan mudharabah sendiri pada dasarnya memiliki banyak

tantangan, di antaranya yaitu:

a) Asymmetric information: Bank dan pengusaha tidak memiliki informasi yang

sama tentang proyek, dimana pengusaha memiliki motif dan insentif untuk

mengeksploitasi keunggulan informasi yang dimilikinya

Page 9: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

b) Masalah adverse selection: Pengusaha dengan potensi keuntungan tinggi

cenderung memilih pembiayaan berbasis utang karena cost of capital dari

utang perbankan dipandang murah. Sebaliknya, pengusaha dengan potensi

keuntungan rendah, bahkan berisiko tinggi mengalami kerugian, akan

cenderung memilih pembiayaan berbasis ekuitas

c) Masalah moral hazard: Keunggulan informasi dapat membuat pengusaha

berlaku curang dengan melakukan upaya-upaya yang menguntungkan

mereka di atas keuntungan bank

4) Pasar Modal Islam

a. Jelaskan perbedaan pasar modal Islam dan pasar modal konvensional

b. Mengapa pasar modal islam dianggap first best instrument of risk

sharing

Jawaban:

A. Jelaskan perbedaan pasar modal Islam dan pasar modal konvensional

Pasar modal Islam adalah pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip

Islam dalam kegiatan transaksinya, yang mana terlepas dari hal-hal yang dilarang

seperti riba, perjudian, spekulasi, dll. Sedangkan pasar modal konvensional tidak

memperhatikan hal itu, baik dari segi transaksi, sumber pendanaan perusahaan,

maupun sarana investasi.

Pasar Modal Islam Pasar Modal Konvensional

Investasi pada perusahaan yang

berkegiatan usaha sesuai dengan

prinsip Islam (Bukan jasa keuangan

riba, minuman keras, rokok, dll)

Investasi pada perusahaan untuk

semua kegiatan usaha

Mekanisme transaksi sesuai dengan

syariah

Mekanisme transaksi secara

konvensional (terdapat bunga/riba,

dapat mengandung transaksi gharar,

maupun spekulatif)

Page 10: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

Prinsip bagi hasil, jual beli, dan sewa Perangkat suku bunga

Orientasi keuntungan baik untuk

dunia maupun akhirat

Orientasi keuntungan secara general

Hubungan dengan nasabah berbentuk

kemitraan

Hubungan dengan nasabah berbentuk

kreditur-debitur

Ada Dewan Pengawas Syariah Tidak ada Dewan Pengawas Syariah

B. Mengapa pasar modal islam dianggap first best instrument of risk sharing?

Pasar modal Islam dianggap sebagai first best instrument of risk sharing

maksudnya adalah pasar modal Islam memiliki keunggulan dalam hal investasi.

Keunggulan tersebut dalam hal kualitatif maupun kuantitatif. Dalam hal kualitatif,

pasar Modal Islam sejalan dengan syariat Islam yang mana terbebas dari riba,

lebih pasti dalam artian terhindar dari gharar, maupun diperkuat oleh payung

hukum di antaranya 11 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) terkait pasar

modal syariah. Dalam hal kuantitatif, keuntungan investasi syariah pada pasar

modal Islam dalam angka tidak kalah dibandingkan dengan produk konvensional.

Adanya konsep kerjasama secara syariah yang mana kerjasama tersebut tidak

akan merugikan kedua belah pihak. Pada saat perusahaan menghasilkan

keuntungan, maka investor akan dibagi keuntungan atau dividen saat saham

diperdagangkan. Selain itu, investasi dalam pasar modal syariah juga digunakan

sebagai sarana aktivitas kegiatan sosial, yang mana keuntungan tidak hanya

dirasakan oleh para nasabah, melainkan juga untuk orang lain, sekaligus mampu

menjadi penggerak kualitas perekonomian di Indonesia.

5) Teori Moneter Islam

a. Jelaskan proses penciptaan uang di system ekonomi konvensional dan

jelaskan keburukannya bagi perekonomian

b. Apa solusi Islam dari permasalahan yang ada di system moneter

konvensional!

Jawaban:

Page 11: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

A. Proses Penciptaan Uang di Konvensional melalui Fractional Reserve

Banking (PPT EKI pertemuan 8, Pak Yusuf)

• Ketika bank menahan semua deposito sebagai cadangan (reserve), dan tidak

melakukan aktivitas kredit, maka bank tidak memberi pengaruh pada jumlah

uang beredar (100% reserve banking).

• Namun jika bank menahan hanya sebagian dari deposito dalam cadangan, tidak

sejumlah 100%, maka bank menciptakan uang beredar melalui kredit yang

diciptakannya (fractional-reserve banking).

Gambar Credit Creation dari FRB (PPT PKPI pertemuan 2)

● Keburukan (PPT Emonis Pertemuan 5, Pak Yusuf)

Kelemahan →

Permasalahan utama dalam sistem uang kertas adalah inflasi dan instabilitas nilai

uang karena ketiadaan disiplin moneter yang inheren dalam sistem.

• Ekspansi moneter dalam sistem uang fiat adalah tidak terbatas dan sepenuhnya

berada dalam diskresi pemerintah.

• Pemerintah memiliki motif, insentif dan kewenangan untuk mendapat tambahan

penerimaan secara mudah hanya dengan sekedar mencetak uang kertas.

Page 12: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

Tantangan → Tantangan terbesar dalam sistem uang fiat adalah menemukan

pengganti bagi konvertibilitas uang kertas terhadap uang koin logam mulia, yang

memberikan fungsi yang sama: mempertahankan tekanan yang inheren dan efektif

kepada pemerintah agar menahan diri untuk tidak menjadikan pencetakan uang dan

inflasi sebagai sumber penerimaan negara.

B. Solusi Islam

Sistem Moneter dan Keuangan yang Bebas dari Riba (trading in credit) dan Gharar

(trading in risk) (no riba and no gharar) → PKPI pertemuan 2

6) Public Finance

a. Jelaskan posisi Islam tentang budget deficits dan utang pemerintah!

b. Apa saja instrument-instrument yang disediakan Islam untuk

membiayai budget deficits!

c. Jelaskan peranan sukuk sebagai instrumen Islam untuk mobilisasi dana

publik!

Jawaban:

a) Secara umum, pinjaman publik diperbolehkan sebagai solusi ketika terjadi budget

deficit atau kondisi mendesak, serta lebih diperuntukkan untuk tujuan produktif

(non-konsumtif).

*Catatan historis (sumber PPT KPI pertemuan 12, Bu Rahmatina)

→ Utang/pinjaman dari publik juga pernah dilakukan oleh Nabi untuk membiayai

kepentingan perang dan kebutuhan sosial lainnya pada masa awal Islam.

→ Menurut Ibnu Majah, pada masa perang Hunain, sempat terjadi budget deficit karena

banyak mualaf

sehingga pengeluaran zakat melebihi penerimaannya. Rasulullah SAW kemudian

meminjam 40.000

dirham pada masyarakat dan membayarnya kembali setelah kembali dari perang. Pada

kesempatan lain, beliau memungut zakat setahun sebelumnya dari pamannya

Abbas.

* Menurut Beik (2015), utang publik harus didasarkan pada prinsip-prinsip sbb:

1. Utang publik merupakan alternatif/sumber keuangan publik Islam terakhir setelah

semua sumber lainnya tidak bisa mencukupi kebutuhan negara.

2. Utang publik harus sesuai dengan kemampuan negara untuk membayarnya →

Perlu ditetapkan batas atas proporsi utang terhadap GDP

Page 13: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

3. Instrumen utang publik tidak boleh mengandung unsur riba dan variabelnya

lainnya yang tidak sesuai syariah.

b) Instrumen:

Instrumen utang publik tidak boleh mengandung unsur riba dan variabelnya

lainnya yang tidak sesuai syariah.

- Sukuk. Penerbitan sukuk di Indonesia, baik sukuk negara maupun sukuk

korporasi, diperbolehkan dengan dasar adanya kebutuhan untuk membiayai

defisit anggaran dan kebutuhan untuk membiayai perusahaan → SURAT

BERHARGA SYARIAH NEGARA (SBSN)

c) Peran sukuk untuk mobilisasi dana publik

● Tujuan (sumber PPT Bu Rahmatina, KPI 12)

• Pembiayaan APBN

• Pembiayaan pembangunan proyek

● Peran (sumber PPT Bu Rahmatina, KPI 12)

• Diversifikasi sumber pembiayaan APBN.

• Membiayai proyek-proyek Pemerintah.

• Mengoptimalkan pemanfaatan Barang Milik Negara.

• Memperluas basis investor.

• Memperkaya alternatif instrumen investasi.

• Mengembangkan pasar keuangan syariah.

• Menyediakan sukuk benchmark.

7) Zakat dan Wakaf

a. Bagaimana zakat bisa berperan dalam membantu pengentasan

kemiskinan

b. Apa keunggulan wakaf sebagai sebuah instrument yang bisa

menghadirkan kesejehteraan di masyarakat?

Jawaban:

a) Zakat memiliki peruntukan wajib untuk fakir miskin. 8 golongan yang berhak

menerima zakat antara lain adalah fakir, miskin, amil (pengelola zakat), mualaf,

riqab (budak), gharimin (orang2 yang berhutang), fii sabilillah (orang yang

berjuang di jalan Allah), ibnu sabil/musafir (orang yang sedang melakukan

perjalanan jauh). Al Quran menyebutkan bahwa fakir dan miskin sebagai

Page 14: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

kelompok pertama dan kedua dalam penerima zakat, yaitu orang yang mendapat

prioritas utama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa salah satu tujuan zakat

adalah untuk pengentasan kemiskinan. Zakat menjadi instrument yang dapat

membantu pengentasan kemiskinan, karena dalam mekanisme konvensional,

seperti pajak, tidak diharuskan untuk dialokasikan bagi proyek pembangunan

kemiskinan. Sedangkan zakat diwajibkan untuk disalurkan kepada 8 golongan

tersebut, dan 2 kategori fakir dan miskin menjadi prioritas utama.

Dalam perekonomian Islam dimana zakat diterapkan, maka masyarakat akan

terbagi dalam dua kelompok pendapatan yaitu pembayar zakat dan penerima

zakat. Kelompok masyarakat wajib zakat (muzakki) akan mentransfer sejumlah

proporsi pendapatan mereka ke kelompok masyarakat penerima zakat

(mustahiq). Hal ini secara jelas akan membuat pendapatan disposable

(disposable income) mustahiq meningkat. Peningkatan pendapatan disposabel

akan meningkatkan konsumsi dan sekaligus mengizinkan mustahiq untuk mulai

membentuk tabungan. Dalam jangka panjang, transfer zakat akan membuat

ekspektasi pendapatan dan tingkat kekayaan mustahiq meningkat yang pada

gilirannya membuat konsumsi mereka menjadi lebih tinggi lagi.

b) Wakaf memiliki sifat yang abadi atau kekal, artinya bahwa nilai manfaat dari

wakaf ini tidak boleh habis. Karena nilai manfaat dari wakaf tidak boleh habis,

maka nilai manfaat tersebut dapat disalurkan terus menerus kepada penerima

manfaat. Aset wakaf dapat diproduktifkan, sehingga hasil manfaat dari asset

wakaf produktif ini dapat digunakan secara langsung untuk meningkatkan

kapasitas masyarakat miskin, seperti: pemberian beasiswa untuk pendidikan dan

training; pengajian dan pendidikan keagamaan, dll; subsidi kesehatan, meliputi

obat, jasa medis dan rawat inap; pembelian aset produktif dan modal kerja. Selain

itu, wakaf juga tidak terbatas untuk pembangunan rumah ibadah seperti yang

masih ada pada stigma masyarakat. Wakaf asset dapat berupa wakaf dalam

bangunan gedung, jalan, saluran air atau sumur, dan asset publik lainnya yang

dapat membantu kesejahteraan masyarakat.

Page 15: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

Bagian B. Pilih 2 dari 9 soal berikut (@10%)

1) Jelaskan konsep maqasid syariah dan kaitannya dengan produktifitas dan

larangan menyia-nyiakan sumberdaya!

Jawaban:

Menurut Prof. Wahbah Az-Zuhaili, maqashid syariah adalah tujuan-tujuan

yang telah ditetapkan dalam setiap penerapan ketentuan hukum. Tujuan-tujuan

tersebut dalam mewujudkan kemashlahatan manusia yang terletak pada

perlindungan terhadap agama (hifzhuddin), jiwa (hifzhunnafs), akal (hifzhul-aql),

keturunan (hifzhunnasl), dan harta/kekayaan (hifzhul-maal)

Kaitan dengan larangan menyia-nyiakan sumberdaya → Pada dasarnya hal ini

ditujukan untuk menjaga harta/kekayaan dan agama. Menyia-nyiakan sumber daya

akan membuat sumber daya yang ada tidak terpakai secara sia-sia dan justru akan

merugikan dalam perspektif ekonomi. Selain itu, dalam hal agama, perbuatan ini

dilarang karena pada akhirnya nanti manusia akan dimintai pertanggungjawaban

atas harta yang dimilikinya, yaitu dari mana diperolehnya, dan bagaimana dikelola

maupun dibelanjakannya. Oleh karena itu, sumber daya ataupun harta yang dimiliki

perlu dikelola sesuai dengan prinsip Islam, dan dalam hal-hal baik yang diridhai oleh

Allah.

Kaitan dengan produktifitas → Sebagai umat muslim, kita diperintahkan

untuk meningkatkan produktifitas. Produktifitas dalam hal ini menekankan untuk

memenuhi kebutuhan individu sekaligus merealisasikan kemandirian umat. Dalam

tingkatan individu, terpenuhinya ‘kecukupan’ bagi individu secara sempurna

berdasarkan kelayakan keadaan sesuai dg zaman dan lingkungannya. Dalam

tingkatan umat/negara, terpenuhinya kemampuan, keahlian, dan prasarana yang

dengannya manusia bisa melaksanakan urusan agama dan dunianya. Dengan ini kita

dapat memanfaatkan sumberdaya secara efektif untuk mencapai kesejahteraan

dalam masyarakat. Hal ini mengindikasikan terjaganya agama, harta, dan keturunan.

2) Jelaskan bagaimana posisi pelarangan riba, aqidah, zakat, konsep

kepemilikan dan akhlaq dalam rancang bangun ekonomi Islam

Jawaban:

Page 16: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

Pelarangan riba Menjadi fondasi dalam sistem finansial Islam yang mana

melarang riba namun tidak melarang profit sebagai return

untuk usaha wirausahawan dan modal finansial

Aqidah Agama menjadi visi sosial ekonomi karena ia mendefinisikan

kesejahteraan dan menjadi jangkar bagi keinginan ekonomi

yang tanpa batas. Islamic worldview menjadi visi kehidupan

manusia, yang berfokus pada tauhid. Tauhid tidak sekadar

percaya kepada Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa, namun

juga percaya bahwa Allah menciptakan kehidupan dengan

sebuah tujuan yang jelas, bukan tanpa tujuan.

Zakat Merupakan salah satu instrument fiskal Islam dalam

membangun ekonomi Islam, yang mana memiliki fungsi

alokasi, distribusi, sekaligus stabilisasi dalam perekonomian

Konsep

Kepemilikan

Mengakui adanya sistem kepemilikan pribadi, wakaf, dan

kepemilikan bersama untuk barang-barang yang diperlukan

dalam memenuhi hajat hidup orang banyak

Akhlaq Tata kelakuan yang mengatur segala perilaku umat muslim

dalam membangun ekonomi Islam, dengan memperhatikan

perbuatan yang dianjurkan maupun dilarang dalam syariat

Islam

Dengan adanya hal-hal di atas, rancang bangun ekonomi Islam diharapkan dapat

mencapai misi yang utama yaitu falah, yang mana tercapainya kesejahteraan bagi

seluruh makhluk di bumi tanpa memandang agama, ras, gender, maupun

kebangsaan

3) Jelaskan perbedaan Riba dan Profit dalam konteks keuangan Islam ?

Jawaban:

Dalam konteks keuangan Islam, perbedaan antara keduanya yaitu riba dilarang

karena tidak ada padanan nilai pertukaran yang dibenarkan, sedangkan profit

dibolehkan karena adanya padanan nilai yang setara (’iwad) dalam hal:

Page 17: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

a. Effort (Al-kasb): Mengambil atau mengolah tanah dari sumber daya alam

lainnya secara langsung

b. Risk (Al-ghurm): Keuntungan hanya dapat dibenarkan ketika pihak-pihak

yang terlibat bersedia menanggung risiko kerugian (Al-ghunmu bi al-ghurmi)

c. Liability (ad-dhaman): Hasil usaha hanya dapat dibenarkan ketika pihak-

pihak yang terlibat menanggung beban atau kewajiban (Al-kharaj bi ad-

dhaman)

Profit dalam konteks keuangan Islam

Pelarangan riba (trading in credit)

4) Jelaskan perbedaan Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf

Jawaban

- Zakat adalah kewajiban finansial yang diambil dari harta orang kaya dan

diserahkan ke orang miskin. Yang berhak mengambilnya adalah penguasa

atau pemerintah melalui orang yang disebut Al Qur’an sebagai al ‘amilina

‘alaiha(‘amil zakat) yaitu mereka yang mengurusi urusan zakat; memungut,

menjaga, menyalurkan, dan menghitungnya (Qaradhawi, Fiqh az-Zakat). Zakat

wajib disalurkan kepada 8 golongan dalam Al Quran yaitu: fakir, miskin, amil

(pengelola zakat), mualaf, riqab (budak), gharimin (orang2 yang berhutang),

fii sabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah), ibnu sabil/musafir (orang

yang sedang melakukan perjalanan jauh).

- Sedekah memiliki sifat yang sukarela. Berbeda dengan zakat yang wajib.

Sedekah memiliki berbagai bentuk. Sedekah jariyah, wakaf, dan infaq

termasuk bagian dari sedekah.

Aktivitas ekonomi riil

WaktuNilai tambah

ekonomiFinancial

return

Aktivitas ekonomi riil

Nilai tambah ekonomi

Financial return

Page 18: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

- Infaq mencakup pengeluaran dalam bentuk harta benda, sedangkan sedekah

mencakup pengeluaran baik dalam bentuk harta benda maupun bentuk

lainnya.

- Wakaf memiliki sifat yang kekal abadi dan nilai manfaatnya tidak boleh

berkurang. Harta benda yang diwakafkan adalah harta yang memiliki daya

tahan lama dan/atau manfaat jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi.

5) Jelaskan perbedaan antara Takaful dan Asuransi

Jawaban:

Hakikatnya asuransi adalah mekanisme transfer resiko

Asuransi → Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara 2 pihak/lebih,

dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada yang tertanggung,

dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada

yang tertanggung karena kerugian, kerusakan atau ikehilangan,

keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak

ke-3 yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari peristiwa

yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang

didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yg dipertanggungkan.

Dalam asuransi konvensional, terdapat ketidakjelasan (gharar) apakah di

masa mendatang, peserta akan mengklaim premi atau tidak. Apabila klaim

tidak dibuat oleh salah satu pihak, maka seperti zero sum game (maysir).

Selain itu, asuransi konvensional tidak memiliki standar syariah dalam

mengelola dananya, maka dana dapat didepositokan ke instrument

keuangan non syariah atau bisnis non halal

Takaful → takaful memiliki makna saling menanggung, sebagai aktivitas saling

memikul resiko diantara sesama orang, sehingga antara satu dengan yang

lainnya menjadi penanggung atas resiko yang dihadapi saudaranya.

Asuransi syariah atau biasa disebut takaful adalah usaha saling melindungi

dan tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi

dalam bentuk aset dan/atau dana kebajikan (tabarru) yang memberikan

pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad

Page 19: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

(perikatan) yang sesuai dengan syariah. Prinsip utamanya adalah takaful

(saling menanggung), dan taawun (saling tolong menolong). Sistem

asuransi syariah bertujuan untuk menutupi kerugian peristiwa-peristiwa

atau musibah-musibah oleh sekelompok tertanggung kepada orang yang

tertimpa musibah tersebut. Karena asuransi syariah diawasi oleh DSN

MUI, maka terdapat aspek2 halal yang harus diperhatikan seperti

pengelolaan dana harus ke deposito syariah dan bisnis yang halal.

6) Berbeda dengan keuangan konvensional yang mekanismenya diatur

dengan instrumen bunga, konsep sektor keuangan komersil Islam seperti

bank dan pasar modal dilakukan dengan prinsip risk sharing. Jelaskan

Jawaban:

Setiap usaha di sektor riil selalu memiliki peluang kegagalan menghasilkan return,

jadi jika pemilik kapital ingin ikut mendapat profit maka dia harus ikut menanggung

resiko kegagalan sektor riil ini, ini esensi sistem bagi hasil, profit sharing terjadi

karena adanya risk-sharing

→ Keuntungan dilegitimasi dengan keterlibatan dalam aktivitas ekonomi riil. Return

atas suatu aset hanya untuk pihak yang mengelola dan bertanggung jawab atas aset

tersebut, dan pihak lain yang tidak menanggung kewajiban tersebut tidak berhak atas

return tersebut.

Sistem bagi hasil maka dipandang sebagai sistem yang Islami karena ia memberikan

keadilan bagi semua pihak: pemilik kapital mendapatkan keuntungan jika pengusaha

sukses, pengusaha tidak menanggung seluruh kerugian ketika mengalami kegagalan

usaha

(EKILA pertemuan 9, Pak Yusuf)

Page 20: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

(sumber: PPT Mikroekonomi Islam pertemuan 10)

7) Instrumen pada sektor keuangan sosial Islam memiliki posisi yang sangat

penting dalam sejarah perkembangan ekonomi Islam. Walaupun demikian

saat ini pengembangan ekonomi sosial Islam masih tertinggal dari ekonomi

komersilnya. Kenapa hal ini bisa terjadi, Jelaskan.

Jawaban:

Pengembangan ekonomi sosial Islam masih tertinggal dari ekonomi komersial

mungkin ini sedikit bisa diulas Islamic Philanthropy (PKPI pertemuan 11)

Mungkin alasannya karena Literasi dan sumber daya manusianya yang belum

qualified dan belum terstandarisasi (dari nadzir untuk wakaf dan Amil Zakatnya),

serta sistemnya yang belum kondusif (?) → karena masih banyak masyarakat yang

memilih mengalokasikan dana zakat dan sodaqoh ke lembaga informal atau melalui

sektor informal (langsung ke tetangga, tanpa pencatatan, dll) (balik lagi ini terkait

dengan literasi masyarakat juga).

Page 21: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

8) Jelaskan bagaimana Ibnu Khaldun menganalisis naik turunnya

perekonomian suatu bangsa? Apa yg membedakan model Ibnu Khaldun

dengan model yang ada dalam ekonomi konvensional.

Jawaban:

Model Ibnu Khaldun

G menjadi variabel

dependent karena fokus

analisis Ibnu Khaldun

adalah menjelaskan

jatuh bangunnya sebuah

negara atau peradaban.

Menurut Ibnu Khaldun,

kekuatan dan kelemahan

suatu pemerintahan bergantung pada kekuatan dan kelemahan otoritas politik

(wazi’) yang dikandungnya. Dalam jangka panjang, otoritas politik (G) harus

menjamin kesejahteraan rakyat (N) dengan menyediakan lingkungan yang kondusif

Page 22: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH

untuk pembangunan (g), distribusi pendapatan (W), dan penegakan keadilan (j)

melalui implementasi syariah (S).

Diagram sirkular diatas dinamakan Dynamic Model yang diciptakan oleh Umer

Chapra dengan mengintisarikan pemikiran Ibnu Khaldun tentang faktor-faktor dalam

ekonomi pembangunan dalam bukunya “Muslim Civilization: The Causes of Decline

and the Need for Reform” (lebih lanjut baca dalam buku tersebut mulai halaman 18).

Cara memahami model:

6 faktor ekonomi pembangunan (G, S, N, W, j&g) saling berinteraksi satu sama lain

dalam untuk menciptakan kemajuan peradaban (pembangunan ekonomi).

Akan ada satu faktor (bisa faktor yang mana saja) yang bisa menjadi menjadi pemicu

pada faktor lain. Maka dari itu, antara faktor-faktor tersebut ada arah pergerakannya

yang dilambangkan dengan panah, baik di lingkaran luar, lingkaran dalam, maupun

dalam bintang.

→ Artinya satu faktor tersebut bisa mempengaruhi faktor mana saja. Misalnya G

sebagai pemicu (munculnya pemerintahan yang baik dan amanah), bisa

mempengaruhi langsung ke S (hukum syariah ditegakkan dengan baik dan tanpa

pandang bulu), atau bisa mempengaruhi langsung ke N (masyarakat bekerja lebih

produktif karena percaya ada pemerintahan yang amanah yang tidak akan berbuat

sewenang-wenang mengambil harta), atau bisa mempengaruhi langsung ke W

(sumber daya alam dimanfaatkan dengan efektif dan efisien), atau juga bisa

mempengaruhi ke j&g (pembangunan fisik yang merata di seluruh negeri).

→ Sehingga hanya karena satu faktor sebagai pemicu, sangat mungkin untuk

mempengaruhi faktor-faktor lain yang akhirnya tercipta pembangunan ekonomi.

→ Namun juga perlu diketahui bahwa adanya pemicu salah satu faktor tersebut

bukan hanya menyangkut hal-hal baik saja, melainkan bisa juga hal-hal buruk dari

satu faktor kemudian menyebar kepada faktor lain dengan mekanisme sama seperti

diatas, yang kemudian bisa membuat kemunduran ekonomi.

(sumber: Pertemuan 13 Makroekonomi Islam dan Rangkuman I-LIB IBEC)