Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
03/07/2012
1
OLEH :
Boyke Napitupulu
PENELITI BALAI PENELITIAN KEHUTANAN AEK NAULI
PENDAHULUAN
• Kerusakan hutan mangrove terjadi secara alamiah dan ulah manusia
• Hutan mangrove seluas 4,25 ha tahun 1984 menurun menjadi 3,81 juta ha tahun 1992 dimana 1,7 juta ha telah mengalami kerusakan
• Upaya rehabilitasi melalui penanaman mangrove belum sepenuhnya berhasil, masyarakat kurang terlibat, bahkan adanya gangguan terhadap tanaman akibat adanya perbedaan kepentingan
• Tsunami di NAD telah menghancurkan telah menghancurkan sebagian hutan mangrove
03/07/2012
2
MANFAAT HUTAN MANGROVE
Manfaat Fisik: Menjaga garis pantai agar tetap stabil; melindungi pantai dan sungai dari
bahaya erosi dan abrasi; menahan badai/angin kencang dari laut; menahan hasil proses penimbunan lumpur sehingga memungkinkan terbentuknya lahan baru; menjadi wilayah penyanggah; mengolah limbah beracun; penghasil O2 dan penyerap CO2.
Manfaat Biologi: Menghasilkan bahan pelapukan yang menjadi sumber makanan penting bagi
plankton, sehingga penting bagi kelanjutan rantai makanan; tempat memijah dan berkembangbiaknya ikan-ikan, kerang , kepiting dan udang; tempat berlindung, bersarang dan berkembangbiaknya burung dan satwa; sumber plasma nutfah dan sumber genetik.
Manfaat Ekonomi: Penghasil kayu: bakar, arang, bahan bangunan; penghasil bahan baku
industri : pulp, tanin, kertas, tekstil, makanan, obat-obatan dan kosmetik; tempat penghasil bibit ikan, nener, kerang, kepiting, bandeng; tempat wisata, penelitian dan pendidikan (Irwanto, 2008)
KONDISI MANGROVE DI NAD 1. Luas dan Penyebaran Mangrove menurut Sistem Lahan :
-Kahayan seluas 288.885 ha
-Kajapah seluas 58.428 ha
-Putting seluas 75.393 ha
Total : 422.706 ha (berpotensi)
2. Luas dan Penyebaran Mangrove menurut Penutupan lahan:
-Berhutan mangrove seluas 48.941 ha
-Mangrove campuran seluas 277.485 ha
-Tidak bervegetasi magrove 96.280 ha
03/07/2012
3
Luas dan penyebaran mangrove menurut sistem lahan di NAD (BPDAS Krueng Aceh 2007)
No. Kabupaten/ Kota Satuan Lahan (ha) Jumlah(ha
) Kahayan Kajapah Putting
1.
2.
3.
4.
5
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Aceh Barat
Aceh Barat Jaya
Aceh Besar
Aceh Jaya
Aceh Selatan
Aceh Singkil
Aceh Tamiang
Aceh timur
Aceh utara
Bireuen
Lhok Seumawe
Nangan Raya
Pidie
Simeuleue
Banda Aceh
Langsa
2.235
4.031
15.130
26.287
1.692
0. 397
28.707
38.531
70.291
20.069
2.163
47.477
16.424
11.418
4.034
0.091
0.499
24.006
24.449
0.756
0.325
8.303
12.394
4.249
2.124
9.319
6.590
6.752
0.674
10.218
9.783
4.065
1.855
3.236
2.112
1.867
0.156
14.720
8.280
17.254
36.105
8.282
7.149
53.387
73.198
80.828
24.134
4.018
3.561
49.589
16.424
13.285
12.493
JUMLAH 288.885 58.428 75.393 422.706
Luas dan penyebaran mangrove menurut jenis penutupan lahan (BPDAS Krueng Aceh, 2007)
No. Kabupaten/ Kota
Satuan Lahan
Jumlah(h
a)
Berhutan
Mangrov
e
Mangrov
e
campura
n
Areal
Tidak
berveget
asi
Mangrov
e
1.
2.
3.
4.
5
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Aceh Barat
Aceh Barat Daya
Aceh Besar
Aceh Jaya
Aceh Selatan
Aceh Singkil
Aceh Tamiang
Aceh timur
Aceh utara
Bireuen
Lhok Seumawe
Nangan Raya
Pidie
Simeuleue
Banda Aceh
Langsa
1,916
4.695
0.532
3.369
19.411
8.008
3.427
0.36
7.549
13.370
4.826
11.824
28.961
7.573
2.932
33.887
46.765
47.978
16.806
2.037
3.561
32.016
16.424
5.650
2.873
1.784
3.454
4.006
2.449
0.177
0.848
0.703
18.425
28.990
7.292
1.855
17.572
7.143
1.457
15.154
8.280
17.746
36.105
8.282
7.149
54.001
73.198
80.395
24.134
4.018
3.561
49.589
16.424
12.793
11.879
JUMLAH 48.941 277.485 96.280 422.706
03/07/2012
4
TERSEDIANYA SUMBER
DAYA MANUSIA
TERSEDIANYA LAHAN
UNTUK PENANAMAN
MANGROVE
TEKNIS PENANAMAN
MANGROVE
TERSEDIANYA DANA
UPAYA REHABILITASI MANGROVE DI NAD
KONDISI SUBSTRAT DI LAMNGA
No. Lokasi Kondisi Substrat pH substrat
1 Lamnga 1 Berpasir 7,5
2 Lamnga 2 Berpasir 9,5
3 Lamnga 3 Berpasir, berlumpur 7,3
4 Lamnga 4 Berpasir, berlumpur 8,5
5 Lamnga 5 Berpasir ,berlumpur 8,2
6 Lamnga 6 Berlumpur , berpasir 7,8
7 Lamnga 7 Berlumpur, berpasir 7,4
03/07/2012
5
PENUTUP Kondisi mangrove yang telah rusak akibat adanya
hantaman tsunami di Provinsi NAD memerlukan upaya rehabilitasi mangrove dalam waktu yang cukup lama dan membutuhkan biaya yang tinggi. Dengan demikian upaya rehabilitasi mangrove membutuhkan perhatian berbagai pihak terutama intansi pemerintah, yang didukung oleh masyrakat, LSM, pengusaha dan berbagai pihak yang peduli akan kelestarian mangrove.
Upaya rehabilitasi mangrove di Aceh perlu penanganan secara komprehensif. Peranan berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam memberikan informasi, data dan paket teknologi untuk mendukung keberhasilan rehabilitasi mangrove, sehingga keberhasilan rehabilitasi mangrove di NAD dapat meningkat.
Lokasi ujicoba penanaman diP.Iboih
03/07/2012
6
Provinsi NAD
Peta topografi di Pulau Weh,(Weh map, 2010)
03/07/2012
7
Efek langsung tsunami dan gempa terhadap sistem pantai, (BRR,2009)
Tanaman campuran pada substrat berbatu di P.Weh
03/07/2012
8
Mangrove di Leupung
Mangrove, nipah di Lhoknga
03/07/2012
9
Kondisi substrat dan Cemara di Ujung batee
KONDISI SUBSTRAT DI LAMNGA
03/07/2012
10
Kondisi Mangrove yang rusak di P.Weh
Abrasi pantai di P.Weh
03/07/2012
11
Pelindung pantai buatan di P.Weh
Kondisi mangrove yang rusak di P.Weh
03/07/2012
12
Persiapan penanamn cemara di Gampong baru
Pengukuran tanaman cemara di Gampong baru
03/07/2012
13
Plot untuk penanaman mangrove di P.Weh
Plot untuk penanaman mangrove di P.Weh
03/07/2012
14
Plot untuk penanaman mangrove di P.Weh
Tim survey BPK-Aek Nauli siap bekerja di P.Weh
03/07/2012
15
Anggota tim survey
Cemara di Lamnga
03/07/2012
16
Mahasiswi sedang studi lapang di tambak , Lamnga
Paramahasiswi dan peneliti setelah diskusi manfaat mangrove di Lamnga, Aceh