Click here to load reader
Upload
dinhnhu
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGANTAR KOMUNIKASI DATA
MAKALAH
Disusun sebagai Tugas pada Mata Kuliah
Sistem Telekomunikasi
Oleh :
Edwin Satria Nugraha 14102018
Khoerul Umam 14102024
Ros Novia Citra D 14102038
PROGRAM STUDI INFORMATIKASEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
PURWOKERTO2015
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi adalah
gerbang awal menuju kehidupan manusia yang lebih baik dan efisien sebagai efek
dari ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh manusia. Dahulu untuk
berkomunikasi saja manusia masih kesulitan, namun dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi masalah komunikasi sudah bukan menjadi masalah. Ketika
perangkat komunikasi berupa telepon pertama kali ditemukan oleh Alexander
Graham Bell, hal tersebut belum disadari oleh kebanyakan umat manusia namun dengan
penemuan itu ternyata menjadi awal dari perkembangan telekomunikasi yang
akhirnya menjadi berkembang pesat seperti sekarang. Piranti telekomunikasi pertama
kali masih menggunakan kabel yang besar rumit dan banyak, perangkat kabel
memang masih digunakan sampai sekarang namun para ahli masih memikirkan untuk
beralih ke telekomunikasi yang bersifat mobile dan praktis. Dan hal tersebutlah
yang menjadi landasan dan latar belakang bagi kemajuan pengembangan
telekomunikasi nirkabel (wireless / unguided).
Contoh sebuah kasus bagaimana akses data sebuah kantor yang mempunyai
cabang diberbagai daerah, apabila demikian bagaimana dengan data yang akan
diperoleh berasal dari cabang-cabang yang tersebardi beberapa tempat yang jauh
letaknya dari pusat komputer pusat. Di sini pentingnya dibangun suatu sistem
komputerisasi, terutama untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pengolahan
data. Tetapi kenyataannya, dalam sirkulasi suatu sistem pengolahan data, pengolahan itu
sendiri hanya satu bagian. Secara garis besar suatu sistem sirkulasi pengolahan data
terdiri dari pengumpulan data,pemrosesan, dan distribusi. Dari sirkulasi ini masalah
yang banyak dijumpaidari perusahaan-perusahaan justru dalam hal pengumpulan data
dan distribusidata dan informasi untuk beberapa lokasi.
B. Rumusan Masalah
1. apa yang menyebabkan pertukaran data kurang efisien ?
2. Bagaimana kemajuan teknologi mengubah sistem kerja komputer yang
dulunya banyak menggunakan kabel menjadi melalui wireles?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendeskripsikan solusi pengiriman data yang masih menggunakan
kabel
2. Untuk menjelaskan kenapa komunikasi data menggunakan jaringan lebih
efisien
D. Manfaat Penulisan
1. Hasil penulisan ini dapat digunkana sebagai referensi di perpustakaan
Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto.
2. Hasil penulisan ini akan menjadi bacaan bagi orang yang akan melakukan
penulisan serupa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Data
Komunikasi data adalah pertukaran data antara dua perangkat melalui beberapa
bentuk media transmisi seperti kabel kawat. Untuk terjadinya data komunikasi,
perangkat harus berkomunikasi menjadi sebuah bagian dari sistem komunikasi, yang
terdiri dari kombinasi dari hardware ( peralatan fisik ) dan perangkat lunak ( program ).
Efektivitas sistem komunikasi data tergantung pada empat karakteristik yang mendasar:
pengiriman, akurasi, ketepatan waktu, dan jitter.
B. Perbandingan Komunikasi Digital Dan Analog
Sistem komunikasi analog adalah sistem yang mentransmisikan isyarat analog,
yaitu time signal yang berada pada nilai kontinyu pada interval waktu yang
terdefinisikan. Jika time signal analog tersebut dicuplik, maka yang terjadi adalah
urutan bilangan-bilangan (nilai-nilai) yang harus ditransmisikan. Daftar nilai ini masih
berupa nilai analog yang bisa bernilai sembarang. Sistem ini belum digital dan
dikatakan sebagai sistem diskret terhadap waktu (discrete time) atau sistem tercuplik
(sampled system). Jika nilai-nilai tercuplik tersebut dibuat menjadi himpunan diskret
(misalkan integer), maka sistem menjadi digital.
Gambar 1 menunjukkan kekontrasan hubungan antara sistem komunikasi analog dan
sistem komunikasi digital. Pada sistem analog, terdapat penguat (amplifier) di
sepanjang jalur transmisi. Setiap penguat menghasilkan penguatan (gain), baik
menguatkan isyarat pesan maupun derau tambahan yang menyertai di sepanjang jalur
transmisi tersebut.
Pada sistem digital, penguat digantikan regenerative repeater. Fungsi pengulang
(repeater) selain menguatkan isyarat, juga “membersihkan” isyarat tersebut dari derau.
Pada isyarat “unipolar baseband”, isyarat masukan hanya mempunyai dua nilai 0 atau
1. Jadi pengulang harus memutuskan, mana dari kedua kemungkinan tersebut yang
boleh ditampilkan pada interval waktu tertentu, untuk menjadi nilai sesungguhnya di
sisi penerima. Jadi keuntungan pertama komunikasi digital adalah kesalahan (error)
hampir selalu dapat dikoreksi.
Gambar 1.Perbandingan komunikasi analog dan komunikasi digital
Keuntungan kedua sistem komunikasi digital adalah bahwa hanya berhubungan
dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Karena itu nilai-nilai dapat
dimanipulasi dengan menggunakan rangkaian-rangkaian logika , atau jika perlu, dengan
mikroprosessor. Operasi-operasi matematika yang rumit dapat secara mudah
ditampilkan untuk mendapatkan fungsi-fungsi pemrosesan isyarat atau keamanan dalam
transmisi isyarat.
Keuntungan ketiga berhubungan dengan rentang dinamik. Ilustrasinya adalah
seperti dicontohkan dalam perekaman disk. Perekaman disk piringan hitam analog
mempunyai masalah terhadap rentang dinamik yang terbatas. Suara-suara yang sangat
keras memerlukan variasi bentuk alur yang ekstrem, dan sulit bagi jarum perekam untuk
mengikuti variasi-variasi tersebut. Perekaman secara digital tidak mengalami masalah,
karena semua nilai amplitudenya, baik yang sangat tinggi maupun yang sangat rendah,
ditransmisikan menggunakan urutan isyarat terbatas yang sama.
Namun, di dunia ini tidak ada yang ideal, demikian pula halnya dengan sistem
komunikasi digital. Kerugian sistem digital dibandingkan dengan sistim analog adalah,
bahwa sistem digital memerlukan lebar bidang yang besar. Sebagai contoh, sebuah
kanal suara tunggal dapat ditransmisikan menggunakan single-sideband AM dengan
lebar bidang yang kurang dari 5 kHz. Dengan menggunakan sistem digital, untuk
mentransmisikan isyarat yang sama, diperlukan lebar bidang hingga empat kali sistem
analog.
Kerugian yang lain adalah selalu harus tersedia sinkronisasi. Ini penting bagi
sistem untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim mulai dan kapan berakhir,
dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah terkirim dengan benar.
C. Komunikasi Data Serial Dan Paralel
Komunikasi antara dua perangkat atau lebih sangatlah penting, sehingga proses
pertukaran data atau komputasi bisa dilakukan, hingga kinerja sistem keseluruhan
menjadi lebih produktif. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu perangkat harus
mengirimkan binary data dari satu rangkaian ke rangkaian lainnya. Hal ini dapat
dilakukan dengan dua cara yakni komunikasi transmisi data secara serial atau paralel.
1. Paralel Data
Ketika menggunakan cara komunikasi paralel, seluruh bit dari binary word atau
bilangan dikirimkan secara serentak.Adalah sebuah bus, yang merupakan sekumpulan
jalur data paralel, untuk melintaskan data dari satu perangkat ke perangkat lainnya.
Sebuah data bus memiliki nomor jalur data yang dibutuhkan dalam aplikasi tersebut.
Meski begitu, karakteristik utama dari transfer data bus paralel, ada pada wujud fisik.
Sebuah bus biasanya dalam wujud connector, dengan banyak jalur kabel. Dimana setiap
kabel merepresentasikan sebuah bit data.
Karena seluruh bit dikirimkan secara serentak melalui paralel bus, perpindahan data
bisa menjadi sangat cepat. Keuntungan utama dari pengiriman data secara komunikasi
paralel ialah pada kecepatannya yang tinggi. Dengan rangkaian high-speed logic,
sebuah data binary word dapat dikirimkan dari satu perangkat ke perangkat lainnya
dalam waktu yang relatif singkat.
Kelemahan dari jalur paralel ialah kurang reliable untuk digunakan pada jarak jauh.
Pengiriman data pada jarak yang jauh, akan mengalami penurunan tingkat kecepatan
pengiriman data. Hal tersebut diakibatkan oleh masalah induktansi dan kapasitansi dari
kable fisik.
Meski transmisi secara paralel dapat dilakukan dengan cepat, namun transmisi tersebut
relatif mahal, karena harus ada rangkaian untuk setiap bit pada kedua perangkat, baik
pengirim maupun penerima. Untuk itu dibutuhkan satu kabel untuk setiap bit, serta
kabel ground yang terpisah. Hal tersebut akan meningkatkan tingkat kerumitannya.
2. Serial Data
Cara lain dalam transmisi data ialah melalui jalur komunikasi serial. Dengan cara
komunikasi serial method, sebuah bits dari kumpulan data word akan dikirimkan
berurutan satu-satu, atau secara sequential.
Tergantung dari sistem yang digunakan, LSB (Least Significant Bit) atau MSB (Most
Significant Bit) yang akan dikirimkan terlebih dahulu. Dalam beberapa hal, kecepatan
transmisi data ditentukan oleh jumlah bit, serta lamanya pengiriman setiap bit tersebut.
Hal ini merupakan kelemahan dari transmisi komunikasi serial.
Meski, transmisi serial lebuh pelan dari transmisi paralel, untuk transmisi serial relatif
lebih mudah digunakan dan cocok diterapkan dalam banyak aplikasi. Nilai lebih dari
transmisi serial ialah pada kemudahan, ringkas, dan harga yang relatif lebih murah
dibandingkan dengan transmisi paralel. Hanya dibutuhkan satu jalur untuk
menghubungkan beberapa perangkat, berbeda dengan transmisi paralel yang
membutuhkan banyak jalur. Sebagai tambahan, hanya satu rangkaian pengirim dan
penerima yang dibutuhkan. Transmisi serial digunakan pada komunikasi data secara
wireless.
D. Transmisi Sinkron Dan Asinkron
1. Tranmisi sinkron,
Pada tranmisi sinkron, data dikirim dalam bentuk berkelompok (blok) dalam
kecepatan yang teteptanpa bit awal dan bit ahir. Awalan blok ( start block) dan akhiran
blok (stop block) diidentifikasikan dalam bentuk bytes dengan susunan yang spesifik.
Clock pada penerima dioprasikan secara kontinyu dan dikunci agar sama dengan clock
yang ditrima pengirim.
Untuk mendapatkan keadaan yang sesuai, informasi clock harus dikirimkan
lewat jalur yang sama bersama-sama dengan data dan memanfaatkan metode
pengkodean tertentu sehingga informasi clock dapat diikutsertakan. Data dikirimkan
secar terus menerus tanpa adanya gap atau pembatas. Sedangkan clock dapat
ditempatkan di bagian terminal, pada perangkat interface ataupun pada bagian modem.
Pada pengiriman sinkron, data dikirim tanpa gap sehingga diperlukan
adanya buffering yang baik pada pengirim dan pe-nerima. Pemakaian bufering tersebut
membuat pengiriman sinkron memerlukan biaya implementasi yang lebih mahal tetapi
dapat bekerja dengan baik pada laju yang lebih tinggi. Laju pengiriman dapat diubah
dengan mengubah clock pengiriman dan kecepatan data pada waktu yang sama.
Saluran-saluran sinkron banyak dimanfaatkan pada host jaringan komputer. Hal
itu mengingat throughput yang lebih besar yang diperlukan untuk sejumlah terminal
yang dihubung-kan pada bagian CPU.
Variasi ukuran frame mulai 1500 byte sampai 4096 byte. Dalam komunikasi
sinkron, sbh line 56 kbps mampu membawa data sampai 7000 byte per detik. Contoh
interface berbasisi transmisi sinkron : Ethernet.
contoh : pengiriman pesan 1600 bit
- Transmisi sinkron >overhead = 100/(1600+100)x100%=5,88%
- Transmisi asinkron > overhead =400/(1600+400)100%=20%
Secara prinsip primary akan selalu kirim log terbaru jika standby terkoneksi.
Dan jika terjadi gap karena putus koneksi, akan ada gap resolve oleh fal dan akan
request gap log ke promary (terlihat jelas di alert log).
Yang jadi masalah adalah pada beberapa situasi, bisa terjdi archived log yang
seharusnya ada tidak tersedia di primary ketika di minta standby.
Akibatnya memang tidak pernah sinkron.
Jadi, log selanjutnya walaupun lengkap, jika terjadi missing 1 aja log terdahulu
dan belum apply, maka standby tidak bisa singkron selama laog tersebut tidak tersedia
(terhapus, coorupt, backup archived log gagal restore).
Kelebihan transmisi sinkron untuk blok data yg panjang, jauh lebih efesien
dibandingkan transmisi asinkron, dan transmisi asinkron memerlukan overhead sebesar
20% atau lebih.
2. Transmisi Asinkron,
Jika pada transmisi sinkron tidak memiliki bit awalan dan akhitan, maka
transmisi tak sinkron memiliki kedua bit tersebut. Pada transmisi ini, informasi akan
diuraikan menjadi karakter dan masing masing karakter tersebut memiliki bit yang
diidentifikasikan sebagai awalan blok (star block) dan bit akhiran blok (stop block).
Pengiriman data tak sinkron ini lebih sederhana dibanding-kan dengan pengiriman data
sinkron karena hanya isyarat data saja yang dikirimkan. Clock penerima dibangkitkan
secara lokal di dalam penerima dan tetap dijaga agar sesuai dengan clock pengirim. Bit
awal dan bit akhir yang dikirimkan tidak membawa informasi tetapi hanya
menunjukkan awal dan akhir setiap
karakter. Seperti pada gambar 4.4, terlihat bahwa setiap karakter memiliki panjang 10
bit dengan perincian sebagai berikut:
• 1 bit awalan blok.
• 1 bit akhiran blok.
• 7 bit berisi data.
• 1 bit sebagai paritas (bit ke delapan).
Sistem tak sinkron tidak begitu efisien karena hanya 7 dari 10 bit karakter yang dikirim
berisikan informasi sesungguhnya. Sedangkan 3 informasi hanya sebagai pelengkap
pengiriman.
Pada aplikasinya, saluran tak sinkron banyak digunakan un-tuk komunikasi
terminal-terminal dalam lingkungan rumah (within house}. Kanal seri pada setiap PC
menggunakan metode pengiriman tak sinkron untuk menghubungkannya ke printer,
modem atau peralatan eksternal lainnya seperti scanner dan lain-lain sehingga dapat
dioperasikan sebagai intellegent terminal. Dari sisi biaya, metode tak sinkron juga lebih
murah dibanding-kan dengan metode sinkron karena setiap byte yang diterima
dibedakan dengan bit awal dan bit akhir sehingga dapat melaku-kan penyesuaian
dengan mudah.
Sedangkan kelemahan metode transmisi tak sinkron adalah hanya cocok digunakan
untuk laju transmisi yang rendah dengan dua penyebab sebagai berikut:
• Bahwa clock yang beroperasi bebas hanya memenuhi syarat pada laju yang rendah.
• Adanya bit awal dan bit akhir mengurangi efisiensi pengiriman bit sebesar 20 %.
Awal dari suatu karakter ditandai dengan start bit dengan nilai biner 0, bit bit untuk
karakter diikuti oleh suatu bit parity, yaitu pada posisi MSB ( Most Significant Bit).
Setelah bit parity, dikirimkan stop bit dengan nilai biner 1. Contoh : jika karakter ABC
dikirim tanpa bit parity dengan kode ASCII. Maka pola bitnya adalah
01000001100100001101100001111... 1 frame = karakter + start bit + stop bit.
E. Protokol Komunikasi Komputer Atau OSI
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya
hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer.
Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari
keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat
keras.
Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi
bagaimana membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras.
Protokol secara umum digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan
untuk mengatur struktur dari informasi untuk penyimpanan jangka panjang.
Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak
variasi di dalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau
beberapa dari hal berikut:
Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin
lainnya.
Melakukan metode "jabat-tangan" (handshaking).
Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
Bagaimana format pesan yang digunakan.
Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak
sempurna.
Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang
dilakukan selanjutnya
Mengakhiri suatu koneksi.
Untuk memudahkan memahami Protokol, kita mesti mengerti Model OSI. Dalam
Model OSI terdapat 7 layer dimana masing-masing layer mempunyai jenis protokol
sesuai dengan peruntukannya.
Prinsip-prinsip Desain Protokol
Dalam membuat protokol ada tiga hal yang harus dipertimbangkan:
Efektivitas
Kehandalan
Kemampuan dalam kondisi gagal di network.
Standarisasi Protokol
Agar protokol dapat dipakai untuk komunikasi diberbagai pembuat perangkat maka
dibutuhkan standardisasi protokol. Banyak lembaga dunia yang bekerja untuk
standardisasi protokol. Yang saat ini banyak mengeluarkan standardisasi protokol yaitu
IETF, ETSI, ITU, dan ANSI Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur
atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua
atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat
lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol
mendefinisikan koneksi perangkat keras. Protocol digunakan untuk menentukan jenis
layanan yang akan dilakukan pada internet.
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses
tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.
Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa
kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling
banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat
lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini
adalah TCP/IP stack
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an
sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan
jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan
sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport
jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini
menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP
Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling
berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang
berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti
Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogens.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya
kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh
beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board
(IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang
berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam
dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh
IETF.
Protokol Komunikasi TCP/IP Pada TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang
menangani masalah komunikasi antar komputer. TCP/IP merngimplemenasikan
arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis, di antaranya adalah :
1. Protokol lapisan aplikasi
Protokol lapisan aplikasi bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi
terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol:
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
Domain Name System (DNS)
Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
File Transfer Protocol (FTP)
Telnet
Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)
Simple Network Management Protocol (SNMP)
dan masih banyak protokol lainnya.
Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP,
protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka
Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
2. Protokol lapisan antar-host :
Protokol lapisan antar-host berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi
koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless.
Protokol dalam lapisan ini adalah:
Transmission Control Protocol (TCP)
User Datagram Protocol (UDP) adalah salah satu protokol lapisan transpor
TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa
koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan
TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768.
3. Protokol lapisan internetwork
bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket
data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah:
Internet Protocol (IP)
Address Resolution Protocol (ARP)
Internet Control Message Protocol (ICMP)
Internet Group Management Protocol (IGMP).
4. Protokol lapisan antarmuka jaringan
bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang
digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, Sepert:
LAN (Contoh: Ethernet dan Token Ring)
MAN/WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas:
o Public Switched Telephone Network (PSTN)
o Integrated Services Digital Network (ISDN)
o Asynchronous Transfer Mode (ATM))
UDP ( User Datagram Protokol)
UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan
transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa
koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768.
UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus
dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar
informasi.
Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram
tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi
yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan
yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan
di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing,
atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang
telah didefinisikan.
UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol
lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification
dan Destination Process Identification.
UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap
keseluruhan pesan UDP.
UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:
UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang
masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus
diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam
segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah,
protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data
yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU)
yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika
ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data
yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya
tidak jadi terkirim dengan benar.
UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh
TCP.
PENGGUNAAN UDP UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori
dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan
protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling
bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama
dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika
protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka
kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak
ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol
(TFTP) dan Network File System (NFS)
Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah
protokol Routing Information Protocol (RIP).
Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu
membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi
broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat
mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat
multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat
mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol
NetBIOS Name Service.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah dibahas dalam makalah ini, maka dapat kami
simpulkan,bahwa Komunikasi data dapat didefinisikan sebagai interaksi antar
device yang terhubung dalam sebuah jaringan. Media dalam komunikasi data
yang sering digunakan yaitu kabel, wireless atau wifi, bluetooth, dll. Namun
sekarang ada media yang lebih cepat dan efisien yaitu media fiber optik, dengan
media ini proses transmisi data lebih cepat dan lebih efisien di banding
menggunakan komunikasi data yang lain. Adapun manfaat komunikasi data
diantaranta yaitu Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efisien
tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang
lain.Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari
jarak jauh (remote computer use).
B. Saran
Dengan semakin berkembangnya komunikasi data pada zaman sekarang ini, kita
diharapkan mampu memilih dengan teliti mana yang bermanfaat dan yang kurang
bermanfaat, agar dengan berkembangnya komunikasi data ini dapat kita
maksimalkan sebaik mungkin tidak hanya tergerus oleh arus perkembangan
zaman.
DAFTAR PUSTAKAAnonymous. (2009, Maret 10). geyosoft. Diambil kembali dari
http://www.geyosoft.com/2012/komunikasi-data
anonymous. (2010, Desember 7). wikipedia. Diambil kembali dari https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_%28komputer%29
anonymous. (2012, April 9). slideshare. Diambil kembali dari http://www.slideshare.net/EsirAndes/makalah-perbedaan-analog-dan-digital
slideshare. (t.thn.). Diambil kembali dari anonymous.
slideshare. (2013, February 8). Diambil kembali dari anonymous: slideshare
telecomeng. (2014, January 6). telecomeng. Diambil kembali dari http://telecomeng.blogspot.co.id/2011/06/perbandingan-komunikasi-analog-dan.html