28
TUGAS ALAT INDUSTRI KIMIA (Unit Proses Feed Treating Pada PT.PUSRI) Disusun oleh : Farista Galuh Sandra 03121403003 Putri Ayu Elisa 03121403005 Apriyani Kartini 03121403051 Ridho Patratama 03121403047 Cinthya roito silaban 03121403057 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

TUGAS ALAT INDUSTRI KIMIA

(Unit Proses Feed Treating Pada PT.PUSRI)

Disusun oleh :

Farista Galuh Sandra 03121403003

Putri Ayu Elisa 03121403005

Apriyani Kartini 03121403051

Ridho Patratama 03121403047

Cinthya roito silaban 03121403057

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013

Page 2: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat

dan rahmat yang Tuhan berikanlah akhirnya kami dapat menyelesaikan Makalah mengenai

Alat Industri Kimia yang berjudul “Unit Feed Treating Pabrik Ammoniak PT. Pupuk

Sriwijaya“ ini tepat pada waktunya.

Penulisan makalah Alat Industri Kimia ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam

lagi mengenai bagaimana Unit Feed Treating Pabrik Ammoniak PT. Pupuk Sriwijaya.

Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama yang

disebabkan oleh keterbatasannya literatur mengenai Alat Industri Kimia terhadap Unit Feed

Treating Pabrik Ammoniak PT. Pupuk Sriwijaya. Namun, berkat bimbingan dan pengarahan

dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih terdapat

banyak kekurangan, Karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada

Leily Nurul Komariah,S.T, M.T yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam

pembuatan makalah Alat Industri Kimia ini.

Penulis menyadari bahwa sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya belum

seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam penulisan makalah ini yang mana didalam

makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik

dan saran yang positif agar makalah ini dapat menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Harapan penulis, mudah-mudahan makalah mengenai Alat Industri Kimia yang

berjudul “Unit Feed Treating Pada Pabrik Ammoniak PT. Pupuk Sriwijaya“ yang sederhana

ini dapat bermanfaat bagi pihak yang terkait. Amin

Palembang, 28 November 2013

Penyusun

1

Page 3: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………...1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………..2

BAB 1 PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang ……………………………………………………………………...3

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………...4

1.3 Tujuan Permasalahan ………………………………………………………………..4

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Sejarah PT. Pupuk Sriwijaya ………………………………………………………..5

2.2 Tata Letak dan Lokasi PT. Pupuk Sriwijaya ………………………………………..6

2.3 Bahan Baku dalam Proses Feed Treating …………………………………………..8

2.4 Peralatan Unit Feed Treating……………………………………………………….11

2.5 Unit Proses Feed Treating Pabrik Ammoniak …………………….;.……………...15

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………...18

3.2 Saran ……………………………………………………………………………….18

DAFTAR PUSTAKA

2

Page 4: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Umumnya, setiap pabrik membutuhkan manajemen proses yang baik yang selalu

berkaitan dengan berbagai kegiatan produksi yang di lakukan dalam pabrik tersebut baik

produksi dalam skala yang besar maupun produksi dalam skala yang kecil. Dalam hal

ini, kegiatan produksi yang dilakukan dalam proses pabrik tersebut biasanya terdiri atas

berbagai unit proses yang bekerja didalamnya.

Seperti pabrik ammoniak PT. Pupuk Sriwijaya yang merupakan suatu pabrik

yang dapat menghasilkan produk yang berupa ammoniak sebagai bahan utama dan

karbon dioksida sebagai bahan samping ini juga melibatkan unit proses yang bekerja

didalamnya pada saat kegiatan produksi berlangsung. Dalam hal ini dapat dikatakan

bahwa unit proses yang bekerja didalam pabrik ammoniak tersebut akan dapat

meningkatkan efisiensi proses produksi senyawa ammoniak.

Adapun unit proses yang bekerja didalam pabrik ammoniak PT. Pupuk Sriwijaya

ini, seperti unit proses feed treating, reforming, purifikasi, sintesa ammonia PT. Pupuk

Sriwijaya, unit. Dikarenakan unit proses yang bekerja dalam setiap pabrik ammoniak

terutama PT. Pupuk Sriwijaya ini mempunyai peranan yang sangat penting maka dapat

dikatakan bahwa unit proses ini merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi

proses pembuatan ammoniak.

Oleh karena itu, setiap pabrik ammoniak seperti PT. Pupuk Sriwijaya ini

diharuskan untuk dapat menggunakan berbagai unit proses dalam pembuatan ammoniak

dengan baik. Untuk itu, dalam makalah Alat Industri Kimia ini akan dibahas mengenai

spesifikasi proses pada feed treating unit merupakan proses pertama pada pabrik

PT.PUSRI pembuatan ammonia yang bertujuan untuk menghilangkan zat pengotor

seperti sulfur (belerang) dan CO2.

3

Page 5: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dari makalah ini, adapun rumusan masalah

yang akan kami bahas pada makalah ini, yaitu :

a. Bagaimana sejarah PT. Pupuk Sriwijaya ?

b. Dimana tata letak dan lokasi PT. Pupuk Sriwijaya ?

c. Apa saja bahan baku yang digunakan dalam proses feed treating pada PT. Pupuk

Sriwijaya ?

d. Apa saja peralatan yang digunakan pada proses feed treating ammoniak pada PT.

Pupuk Sriwijaya ?

e. Bagaimana proses unit feed treating dalam pabrik ammoniak PT. Pupuk Sriwijaya ?

1.3 Tujuan Permasalahan

Berdasarkan pada rumusan masalah yang akan kami bahas, adapun tujuan

permasalahannya, yaitu

a. Mengetahui sejarah PT. Pupuk Sriwijaya.

b. Mengetahui tata letak dan lokasi PT. Pupuk Sriwijaya.

c. Mengetahui bahan baku yang digunakan dalam proses feed treating pada PT. Pupuk

Sriwijaya.

d. Mengetahui peralatan yang digunakan untuk pembuatan ammoniak pada PT. Pupuk

Sriwijaya.

e. Mengetahui proses unit feed treating dalam pabrik ammoniak PT. Pupuk Sriwijaya.

.

4

Page 6: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah PT. Pupuk Sriwijaya

PT. Pupuk Sriwijaya merupakan pabrik pertama di negara Indonesia yang

memproduksi pupuk urea yang merupakan Badan Usaha Milik Negara dimana PT.

Pupuk Sriwijaya ini didirikan pada tanggal 24 Desember 1959. PT. Pupuk Sriwijaya

mempunyai nama Sriwijaya yang berasal dari nama sejarah Kerajaan Sriwijaya pada

abad ke tujuh masehi yang berada di Asia Tenggara sampai daratan China. Pendirian

PT. Pupuk Sriwijaya ini dimulai pada tanggal 14 Agustus 1961 dimana pada tanggal ini

PT. Pupuk Sriwijaya pertama didirikan sehingga pada tahun 1963 PT. Pupuk Sriwijaya

pertama telah berproduksi dengan kapasitas sebanyak 59.400 ton ammoniak per tahun.

Kebutuhan ammoniak ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pendirian PT.

Pupuk Sriwijaya ini didirikan kembali pada tahun 1972 sampai 1977 dimana pada tahun

tersebut PT. Pupuk Sriwijaya kedua, PT. Pupuk Sriwijaya ketiga dan PT. Pupuk

Sriwijaya keempat didirikan. PT. Pupuk Sriwijaya kedua berproduksi dengan kapasitas

produksi ammoniak sebesar 380.000 ton per tahun dimana pada tahun 1992 PT. Pupuk

Sriwijaya kedua melakukan penambahan kapasitas produksi ammoniak menjadi 445.000

ton per tahun.

Pendirian PT. Pupuk Sriwijaya ketiga dimulai pada tahun 1976 dengan kapasitas

produksi ammoniak sebesar 262.000 ton per tahun dan pendirian PT. Pupuk Sriwijaya

keempat dimulai pada tahun 1977 dengan kapasitas produksi ammoniak sebesar 396.000

ton per tahun. Akan tetapi, dikarenakan pada usaha peningkatan kapasitas produksi

ammoniak pada PT. Pupuk Sriwijaya pertama yang mempunyai kapasitas 59.400 ton

ammoniak yang mempunyai tingkat efisiensi dan kapasitas yang relatif kecil maka di

didirikan PT. Pupuk Sriwijaya IB dengan kapasitas produksi ammoniak sebesar 396.000

ton per tahun.

PT. Pupuk Sriwijaya melakukan pemasaran pupuk urea kepada petani sebagai

bentuk pelaksanaan Public Service Obligation atau PSO pada tahun 1979 yang

dilakukan untuk mendukung program pangan nasional dengan mengutamakan proses

produksi dan pemasaran pupuk urea bagi para petani.

Pada tahun 1997, PT. Pupuk Sriwijaya ditunjuk sebagai perusahaan utama yang

memegang Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang industri pupuk dan

5

Page 7: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

petrokimia; bidang engineering, procurement dan construction atau EPC dan bidang

perdagangan, yang diantaranya adalah : PT. Petrokimia Gresik di Gresik, Jawa Timur;

PT. Pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat; PT. Pupuk Kaltim di Bontang,

Kalimantan Timur; PT. Pupuk Iskandar Muda di Lhokseumawe, Nanggroe Aceh

Darussalam; PT. Rekayasa Industri di Jakarta dan PT. Mega Eltra di Jakarta.

Pemisahan dari PT. Pupuk Indonesia kepada PT. Pupuk Sriwijaya Palembang

pada tahun 2010 setelah terjadi pengalihan hak dan kewajiban PT. Pupuk Indonesia

kepada PT. Pupuk Sriwijaya Palembang yang tertuang pada RUPS-LB pada tanggal 24

Desember 2010 yang berlaku efektif mulai pada tanggal 1 Januari 2011 dimana

pemisahan ini tertuang dalam Perubahan Anggaran Dasar PT. Pupuk Sriwijaya

Palembang melalui Akte Notaris Fathiah Helmi, SH nomor 14 tanggal 12 November

2010 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 13

Desember 2010 nomor AHU-57993.AH.01.01 tahun 2010.

2.2 Tata Letak dan Lokasi PT. Pupuk Sriwijaya

Pendirian PT. Pupuk Sriwijaya ini menggunakan luas tanah untuk lokasi pabrik

seluas 20,4732 hektar sedangkan luas tanah untuk lokasi perumahan karyawan seluas

26,5265 hektar dimana selain itu juga terdapat lokasi yang lainnya yang akan digunakan

untuk perluasan kompleks pabrik dan perumahan karyawan dengan luas tanah seluas

41,7965 hektar.

Tata letak dari pabrik ammoniak PT. Pupuk Sriwijaya didesain untuk

memudahkan kemungkinan penanggulangan bahaya yang dapat terjadi, memudahkan

pengelolaan produksi ammoniak yang lebih efisien, memudahkan untuk mennghindari

polusi gas maupun suara, dan memudahkan jalan keluar maupun jalan masuk ke wilayah

pabrik ammoniak PT. Pupuk Sriwijaya.

6

Page 8: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

PT. Pupuk Sriwijaya di dirikan di negara Indonesia dikarenakan negara

Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai sumber daya alam dan tenaga

kerja yang berlimpah. PT. Pupuk Sriwijaya ini berada di Provinsi Sumatera Selatan

tepatnya di kota Palembang yang berada di dekat pertepian sungai Musi di wilayah

perkampungan sungai Selayur termasuk wilayah kampung 1 Ilir dan 2 Ilir dengan

kecamatan Ilir Timur II Kotamadya Palembang. Tempat didirikannya PT. Pupuk

Sriwijaya ini berada sekitar tujuh kilometer dari pusat kota Palembang.

Pemilihan lokasi PT. Pupuk Sriwijaya ini berdasarkan pada studi kelayakan yang

dilakukan olah Gass Bell and Associaties dari Amerika Serikat yang memberikan

pengarahan untuk membangun pabrik ammoniak di Provinsi Sumatera Selatan dimana

studi kelayakan dari pemilihan lokasi didirikannya PT. Pupuk Sriwijaya, yang

diantaranya adalah keadaan geografis dari Provinsi Sumatera Selatan yang mempunyai

kekayaan alam yang melimpah yang berupa gas alam yang merupakan bahan baku

utama untuk pembuatan urea yang tersedia dalam komponen jumlah yang cukup

banyak.

Provinsi Sumatera Selatan merupakan wilayah industri ammoniak yang

berdekatan dengan wilayah operasi pertambangan, pengilangan minyak bumi Pertamina

dan PT. Stanvac, dan PT. Bukit Asam dimana dalam hal ini wilayah tersebut dapat

dijadikan sebagai cadangan bahan baku yang dapat digunakan apabila bahan baku gas

bumi telah menipis; Pendirian PT. Pupuk Sriwijaya di Provinsi Sumatera Selatan

dikarenakan berdekatan dengan jalan angkutan darat seperti jalan kereta api dan jalan

raya serta berdekatan dengan sarana pelabuhan sehingga dapat memudahkan proses

pemasaran hasil produksi ammoniak.

Pendirian pabrik ammoniak ini berdekatan dengan kota Prabumulih dan Pendopo

yang mempunyai gas alam yang terletak sekitar 100 kilometer sampai dengan 150

kilometer dari pabrik ammoniak PT. Pupuk Sriwijaya, wilayah industri PT. Pupuk

Sriwijaya dekat dengan sungai Musi dimana sungai ini mempunyai sumber air yang

melimpah sepanjang tahun sehingga sungai ini mempunyai peranan yang sangat penting

dalam pabrik ammoniak PT. Pupuk Sriwijaya seperti untuk utilitas, sarana transportasi

bahan baku maupun hasil produksi baik dalam bentuk pupuk curah atau bulk maupun

dalam bentuk pupuk kantong atau in bag dari satu lokasi pabrik ke lokasi pabrik yang

lainnya, pemenuhan kebutuhan proses produksi lainnya, sebagai air minum dan tempat

pembuangan limbah yang telah mengalami proses pengolahan limbah.

7

Page 9: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

2.3 Bahan Baku dalam Proses Feed Treating

Adapun bahan baku yang diperlukan untuk feed treating, yang diantaranya

adalah :

a. Gas Bumi

Gas bumi merupakan campuran berbagai senyawa yang berada dalam fase gas

yang di dapat dari eksploitasi sumber minyak dan gas bumi. Umumnya, komposisi

gas alam sangat dipengaruhi oleh keadaan geografis sumber gas alam dimana dalam

hal ini sifat gas bumi dipengaruhi oleh komponen-komponen yang terdapat

didalamnya. Penyediaan gas bumi yang digunakan untuk pembuatan ammoniak

diberikan oleh Pertamina dengan komposisi gas bumi yang berupa metana 70 persen

dan karbon dioksida 10 persen. Umumnya, gas bumi ini mengandung zat pengotor

yang dapat menganggu proses produksi ammoniak baik dalam bentuk padatan

maupun cairan, seperti fosfor, sulfur. Adapun komposisi dan sifat fisik dari gas bumi

ini sendiri yang digunakan untuk proses pembuatan ammoniak, yaitu sebagai berikut

Komposisi Gas Bumi

Komposisi Gas Bumi Volume berat kering

Metana 80,45

Etana 5,38

Propana 3,96

i-butana 0,27

n-butana 0,85

i-pentana 0,30

n-pentana 0,21

heksana 0,18

Karbon dioksida 7,50

8

Page 10: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

Kadar Sulfur

Senyawa Kadar rata-rata (ppm) Maksimum (ppm)

H2S

RSH

RSSR dan residu

5,61

0,25

0,84

6,39

0,80

1.35

Total 6,25 8,44

Sifat gas bumi

Komponen

Berat

Molekul

(gram/mole)

Titik

Didih

Normal

(0F)

Specific

Gravity

Cairan

(600C)

Specific

Gravity

Gas

(600C)

Panas

Pembentukan

(kkal/mole)

Metana 16,04 -258,7 0,248 0,554 -17,89

Etana 30,07 -127,5 0,368 1,038 -20,24

Propana 44,09 -43,7 0,508 1,552 -24,82

i-butana 58,12 10,9 0,563 2,001 -32,15

n-butana 58,12 31,1 0,584 2,001 -30,15

i-pentana 72,15 82,1 0,625 2,491 -36,92

n-pentana 72,15 96,9 0,631 2,491 -35,00

n-heksana 86,17 155,7 0,664 2,975 -39,96

Karbon dioksida 44,01 -164,9 0,815 1,519 -94,05

Hidrogen sulfide 34,08 -76,5 0,790 1,176 -4,82

Nitrogen 28,02 -320,4 `0,808 0,967

9

Page 11: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

b. Air

Air yang diperlukan dalam pembuatan ammoniak merupakan senyawa yang

bersifat polar dan bersifat reaktif sehingga air ini dapat bereaksi dengan senyawa

yang lain yang mempunyai sifat polar yang sama sehingga air akan dapat

menghantarkan arus listrik dengan baik. Umumnya, air ini mempunyai temperature

kritis sebesar 374,150C dengan tekanan kritis sebesar 218,4 atm dan densitas kritis

sebesar 323 kg/cm3. Air yang berada dalam water tank dimana air ini berfungsi

untuk menjenuhkan H2O. Kemudia H20 yang sudah dijenuhkan dikeluarkan (bottom

saturator) sedangkan feed gas (top saturator) dialirkan kembali ke unit proses

reforming Adapun sifat fisik dari air yang digunakan dalam proses pembuatan

ammoniak, yaitu sebagai berikut :

Sifat Air

Berat Molekul (gram/mole) 18,05

Titik Beku (0C) 0

Titik Didih (0C) 100

Densitas (gram/ml) 0,998

Viskositas (Cp) 0,8948

Panas Pembentukan 180C

(kJ/mole)285,89

Panas Penguapan 1000C

(kJ/mole)40,65

Panas Spesifik (J/gr0C) 4,179

10

Page 12: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

2.4 Peralatan Unit Feed Treating

Tabel Peralatan Unit Feed Treating

Filter

Heater

Desulfurizer

Absorber

Stripper Tower

Separator

Chiller

Spesifikasi Peralatan Unit Feed Treating

Nama Alat Filter

Jenis / Tipe Alat Wet Scubber

Fungsi Untuk mencegah dan mengurangi masuknya debu dari gas alam.

Gambar Alat

Prinsip Kerja

Membersihkan gas alam yang kotor dengan cara menyemprotkan

air dari bagian atas alat dan bagian alat, pada saat gas alam yang

berdebu atau kotor kontak langsung dengan air maka kotoran akan

ikut semprotan air turun ke bawah.

Keterangan

Tambahan

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada filter ini dapat

digunakan penggabungan antara filter dan pengendap siklon.

Prinsip kerja pengendap siklon adalah pemanfaatan gaya

sentrifugal dari udara atau gas yang sengaja dihembuskan melalui

tepi dinding tabung siklon sehingga partikel yang relative berat

akan jatuh ke bawah.

11

Page 13: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

Nama Alat Heater

Jenis / Tipe Alat

Fungsi

Untuk memanaskan atau menguapkan bahan, memberikan panas

reaksi pada feed reactor, memanaskan material yang akan diubah

bentuk fisiknya.

Prinsip Kerja

Menggunakan prinsip termodinamika yaitu menggunakan panas

kemudian dialirkan ke wilayah yang bertemperatur rendah agar

menjadi lebih hangat. Perpindahan panas tersebut terjadi secara

spontan, yang dibutuhkan hanyalah panas yang untuk dipindahkan

ke temperature yang lebih tinggi.

Keterangan

Tambahan

Perbedaan semua jenis heater biasa terletak pada sumber panasnya,

konsep penghantaran panas, tujuan atau fungsinya.

Nama Alat Desulfurizer

FungsiAlat yang digunakan untuk menyerap sulfur anorganik berupa

hydrogen sulfide, H2S dalam gas alam menggunakan katalis.

Gambar Alat

Prinsip Kerja

SO2 yang terbentuk dan teruji sebagai zat yang bersifat asam maka

untuk menghilangkan sifat asamnya maka haruslah benda yang

asam itu ditemukan dengan bahan-bahan yang bersifat basaa atau

alkali

12

Page 14: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

Nama Alat Absorber

FungsiAlat yang digunakan untuk pemisahan suatu komponen gas oleh zat

cair sebagai pelarutnya

Gambar Alat

Prinsip Kerja

Suatu campuran gas diumpankan dari bawah bottom absorber untuk

dikontakkan dengan zat cair dari top absorber, komponen gas yang

mempunyai kelarutan yang terbesar pada cairan tersebut akan larut

bersama zat cair dan menjadi bottom product. Komponen gas

lainnya yang tidak terlarut dalam absorber akan ke atas sebagai top

produk.

Keterangan

tambahan

Karena prinsip kerja absorber berdasarkan kelarutan gas dalam

cairan makan kondisi operasi absorber adalah pada temperature

rendah dan tekanan tinggi dimana pada kondisi ini daya larut gas

dalam fase cair maksimal.

Nama Alat Stripper Tower

FungsiUntuk memisahkan suatu komponen zat cair dari campurannya

dengan menggunakan gas sebagai penyerap.

13

Page 15: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

Gambar Alat

Prinsip Kerja

Berdasarkan kemampuan zat cair untuk menguap ke gas tipping.

Cara kerjanya campuran zat cair diumpankan dari top stripper dan

dikontakkan dengan gas tipping dari bottom stripper. Komponen

zat cair tertentuakan ter-stripping atau menguap bersama aliran gas

ke bagian top stripper. Sedangkan cairan yang tidak ter-stripping

akan mengalir ke bottom stripper sebagai bottom produk.

Keterangan

Tambahan

Adapun kondisi operasi stripper pada temperayur tinggi dan

tekanan rendah. Temperature yang digunakan disesuaikan dengan

titik didih larutan dari campurannya.

Nama Alat Separator

Jenis / Tipe Alat Gas Scrubber Separator

FungsiMemisahkan butir cairan yang masih terikut gas hasil pemisahan

tingkat pertama.

Gambar Alat

Prinsip Kerja Untuk mendapatkan efisiensi kerja yang stabil dengan kondisi yang

bervariasi gas liquid separator harus mempunyai komponen

14

Page 16: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

pemisah.

Keterangan

Tambahan

Bagian pemisah pertama bagian pengumpul cairan, bagian pemisah

kedua miste ekstraktor peralatan control.

Nama Alat Chiller

Fungsi Mendinginkan fluida di bawah 25 derajat celcius

Gambar Alat

Prinsip Kerja

Mendinginkan suatu media yang menghasilkan panas dengan cara

dialiri air yang dingin sehingga melalui air ini panas bisa direda

sesuai dengan kemampuan mesin dan temperature yang

dharapkan.

2.5 Unit Proses Feed Treating dalam Pembuatan Ammonia

Feed Treating Unit

Feed treating unit merupakan proses pertama pada pabrik PT.PUSRI pembuatan

ammonia yang bertujuan untuk menghilangkan zat pengotor seperti sulfur (belerang) dan

CO2. Bahan baku yang digunakan merupakan gas alam dari pertamina seperti debu,

kotoran padat, sulfur, CH4, CO, CO2, O2, N2, Ar, H2, H2S dan RSR dimasukkan kedalam

filter lalu dipanaskan di heater kemudian gas alam yang masih mengandung kotoran

(impurities), terutama senyawa belerang sebelum masuk ke reforming unit harus

dibersihkan dahulu di unit ini, agar tidak menimbulkan keracunan pada Katalisator di

Reforming Unit. Untuk menghilangkan senyawa belerang yang terkandung dalam gas

alam, maka gas alam tersebut dilewatkan dalam suatu bejana yang disebut Desulfurizer.

15

Page 17: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

Gas alam yang bebas sulfur ini selanjutnya dikirim ke Reforming Unit. Jalannya proses

melalui tahapan berikut :

a. Sejumlah H2S dalam feed gas diserap di Desulfurization Sponge Iron dengan

sponge iron sebagai media penyerap. Persamaan Reaksi :

Fe2O3.6H2O + H2S → Fe2S3 6 H2O + 3 H2O

Kemudian feed gas yang sudah tidak mengandung belerang (sulfur) dialirkan

kedalam unit dehidrasi yang betujuaan untuk menghilangkan air dengan bantuan

(injeksi) trietiline glikol (TEG). Dari unit dehidrasi ini yang keluar ada TEG dan

air. Feed gas yang bebas air dan sulfur masuk ke HE dan kemudian dialirkan ke

separator, pada separator ini H2O sisa dipisahkan di separator ini sedangkan feed

gas yang mengandung sedikit air dimasukkan ke absorber.

b. Absorber CO2

Feed gas yang mengandung sedikit air dialirkan ke unit absorber yang bertujuan

untuk memisahkan CO2 dengan menggunakan larutan Benfield sebagai

penyerap. Reaksinya : K2CO3 + CO2 + H2O → 2KHCO3

Uni ini terdiri atas CO2 absorber tower, stripper tower dan Benfield system.

c. Stripper Tower

Di stripper ini terjadi pemisahan antara CO2 dan larutan Benfield (dari bottom

Absorber). CO2 mengalir keluar ke atas sedangkan Benfield mengalir ke luar

kebawah dan kemudian disimpan di dalam storage.

d. Desulfuraizer I dan desulfuraizer II

Feed gas yang bebas dari CO2, sulfur organic dll (dari top Absorber) dialirkan ke

HE kemudian dialirkan kembali ke heater. Di heater ini feed gas tersebut

dipanaskan kembali dan dicampurkan dengan hydrogen. Kemudian feed gas

dialirkan kembali ke dalam desulfuraizer I. Di desulfuraizer ini terdapat katalis

cobalt-moligenum (CO-MO) yang bereaksi dengan feed gas tersebut.

Reaksinya : RSH + H2 → RH + H2S. Produk dari desulfuraizer I dialirkan ke

dalam desulfuraizer II. Di unit ini bertujuan untuk memisahkan sulfur organic

yang terkandung dalam feed gas dengan cara mengubahnya terlebih dahulu

16

Page 18: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

mejadi Hydrogen Sulfida dan mereaksikannya dengan ZnO. Persamaan Reaksi :

H2S + ZnO → ZnS + H2O

e. Saturator

Di unit ini H2O (panas, bukan fase liquid) dialirkan ke saturator kemudian

dijenuhkan menjadi air dengan bantuan water tank. Kemudia H20 yang sudah

dijenuhkan dikeluarkan (bottom saturator) sedangkan feed gas (top saturator)

dialirkan kembali ke unit proses reforming.

17

Page 19: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahan baku yang diperlukan untuk pembuatan ammoniak, adalah gas bumi yang

merupakan campuran berbagai senyawa yang berada dalam fase gas. Proses pembuatan

ammoniak dapat dilakukan dengan beberapa langkah proses, seperti Feed Treating Unit,

Reforming Unit, Purification Unit, Sintesa ammonia Unit.

Unit feed treating merupakan unit proses pertama pada pabrik dengan tujuan

utamanya untuk menghilangkan zat pengotor seperti sulfur dan CO2. Peralatan yang

digunakan pada unit ini adalah filter, heater, desulfurizer, absorber, stripper tower,

separator dan chiller

3.2 Saran

Berdasarkan dari makalah Alat Industri Kimia yang telah kami bahas mengenai

unit feed treating dari pabrik ammoniak PT. Pupuk Sriwijaya, kami menyarankan agar

setiap pabrik sebelum melakukan proses produksi diharuskan mengenal terlebih dahulu

unit feed treating karena unit ini sangat mempengaruhi untuk unit selanjutnya. Unit feed

merupakan unit proses pertama kali yang dilakukan pada pabrik lalu perlu juga

mengetahui alat-alat yang akan digunakan dan cara penggunaan alat tersebut agar

didapatkan hasil produksi ammoniak yang baik seperti menghilangkan zat pengotor

dengan cara pemisahan sesuai dengan zat pengotor tersebut, dan sebagainya.

18

Page 20: UNIT FEED TREATING AMMONIA PT.doc

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2011. Proses Pembuatan Pupuk Urea di PT Pusri.

http://ilmuteknikindustri.wordpress.com/2011/02/01/proses-pembuatan-pupuk-urea-dan-

pt-pusri/ . Diakses pada tanggal 29 November 2013.

Anonim. 2012. Sejarah PT. Pupuk Sriwijaya. http://www.pusri.co.id/ina/amonia-proses-

produksi-amonia/. Diakses pada tanggal 29 November 2013.

Anonim. 2012. Proses Produksi Pupuk. http://kampuscuy.blogspot.com/2012/06/proses-

produksi-pupuk-di-pt-pupuk.html. Diakses pada tanggal 29 November 2013.

Anonim. 2013. Proses Pembuatan Ammoniak .

http://tambah-ilmumu.blogspot.com/2013/02/proses-pembuatan-amoniak.html. Diakses

pada tanggal 29 November 2013.

Kurniawan, Bayu. 2012. Sistem Feed Treating di PT Pusri.

http://bayukurniawan.blogspot.com/2012/06/sistem-feed-treating-di-pt-pupuk.html.

Diakses pada tanggal 29 November 2013.

19