Upload
lexuyen
View
262
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
UNIVERSITAS DIPONEGORO
REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG RUSUNAWA
AMABARAWA (Value Engineering Construction Of Ambarawa’s RUSUNAWA Building)
TUGAS AKHIR
ACHMAD NURUL HIDAYAT
L2A 605 002
DENNY ARDIANTO
L2A 605 020
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
SEMARANG
MEI 2011
ii
UNIVERSITAS DIPONEGORO
REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG RUSUNAWA AMABARAWA
(Value Engineering Construction Of Ambarawa’s RUSUNAWA Building)
ACHMAD NURUL HIDAYAT L2A 605 002
DENNY ARDIANTO L2A 605 020
Semarang, Mei 2011
Disetujui,
Pembimbing Utama
Dr. Ir. Sriyana, MS. NIP. 196006021986021001
Pembimbing Pendamping
Ir. Arif Hidayat, CES., MT.. NIP. 196207011990031003
Mengetahui, Ketua Program Reguler II
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Ir. Moga Narayudha, SP1. NIP. 195202021980031005
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tugas akhir ini adalah hasil karya kami sendiri dan semua sumber baik yang dikutip
ataupun yang dirujuk telah kami nyatakan dengan benar.
1. NAMA : ACHMAD NURUL H.
NIM : L2A 605 002
Tanda tangan : ………………..
2. NAMA : DENNY ARDIANTO
NIM : L2A 605 020
Tanda tangan : ………………..
Tanggal : 27 Mei 2011
vi
Dibuat di : Semarang
Pada tanggal : 27 Mei 2011
Yang menyatakan,
Mahasiswa I Mahasiswa II
Achmad Nurul H. Denny Ardianto
L2A 605 002 L2A 605 020
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademika Universitas Diponegoro, kami yang bertanda tangan di bawah
ini :
1. Nama : Achmad Nurul Hidayat
NIM : L2A 605 002
2. Nama : Denny Ardianto
NIM : L2A 605 020
3. Jurusan : Teknik Sipil
4. Fakultas : Teknik
5. Jenis karya : Tugas Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas
Diponegoro Hak Bebas Royalti Noneksklusif ( Non-Exclusive Royalty Free Right) atas
karya ilmiah kami yang berjudul :
REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG
RUSUNAWA AMBARAWA
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalty/Noneksklusif ini
Universitas Diponegoro berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (data base), merawat dan mempublikasikan tugas akhir kami selama
tetap mencantumkan nama kami sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
anugerah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir pada
Rekayasa Nilai Pembangunan Gedung RUSUNAWA Ambarawa.
Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan
akademis bagi mahasiswa jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro. Manfaat dari Tugas Akhir ini adalah memperluas wawasan, memahami,
dan mengembangkan rekayasa sipil berdasarkan mata kuliah yang telah didapat.
Selain itu, supaya dapat berpikir secara menyeluruh dalam pengetahuan rekayasa
sipil.
Namun waktu yang singkat ini telah membatasi Penulis untuk menguraikan
seluruh perencanaan pembangunan proyek secara mendetail pada penyusunan
laporan ini. Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam isi
laporan Tugas Akhir ini. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan Penulis. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang dapat membantu
dalam penyempurnaan isi laporan ini sangat kami harapkan.
Laporan Tugas Akhir ini Penulis susun berdasarkan data yang ada dan
pengamatan Penulis. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih, atas
segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan selama Tugas Akhir sampai
tersusunnya laporan ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Ir. Sri Sangkawati, MS., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro.
2. Ir. Moga Narayudha, SP1., selaku Ketua Program Reguler II.
3. Hardi Wibowo,ST., MEng., selaku Sekretaris Program Sipil Reguler II.
4. Bapak Ir. Slamet Hargono, Dipl., Ing., selaku dosen wali (2053)
5. Bapak Dr. Ir. Sriyana, MS., selaku Dosen Pembimbing I.
6. Bapak Ir. Arif Hidayat, CES., MT., selaku Dosen Pembimbing II.
7. Orang tua dan keluarga tercinta, yang telah memberi dukungan moral, spiritual
dan finansial.
viii
8. Semua teman-teman angkatan 2005 yang telah memotivasi penyelesaian laporan
ini.
9. Bagian Administrasi yang telah membantu kelancaran dalam surat-menyurat.
10. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis, baik secara moril maupun
materiil, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata, Penulis berharap semoga laporan ini dapat menambah referensi
mata kuliah dan bermanfaat bagi perkembangan penguasaan ilmu rekayasa sipil di
Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro.
Semarang, April 2011
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR ............................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN TUGAS AKHIR .................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 3
1.3 Ruang Lingkup ..................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penulisan .................................................................................. 4
1.5 Manfaat Penulisan ................................................................................. 4
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................ 5
BAB II GAMBARAN UMUM
2.1 Gambaran Umum Proyek ..................................................................... 7
2.2 Data – Data Proyek ................................................................................ 9
BAB III STUDY PUSTAKA
3.1 Value Engineering ................................................................................. 11
3.1.1 Pengertian Value Engineering ..................................................... 11
3.1.2 Unsur-unsur Utama Value Engineering ..................................... 13
3.1.3 Sebab-Sebab Timbulnya Biaya-Biaya Yang Tidak Diperlukan .. 15
3.1.4 Waktu Mengaplikasikan Value Engineering ............................... 17
3.2 Value Engineering Pada Tahap Perencanaan ........................................ 20
3.3 Value Engineering Pada Tahap Pelaksanaan......................................... 20
3.4 Pertimbangan Kode Etik ........................................................................ 21
3.5 Value Engineering Incentive Clause ..................................................... 22
x
3.6 Program Requirements Clause .............................................................. 24
3.7 Mencapai Keberhasilan Value Engineering Incentive Clause .............. 24
3.8 Analisis Struktur .................................................................................... 26
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Definisi .................................................................................................. 27
4.2 Proses Penelitian .................................................................................... 29
BAB V ANALISIS REKAYASA NILAI
5.1 Upaya Dalam Melakukan Rekayasa Nilai ............................................. 35
5.2 Item Pekerjaan Yang DiRekayasa Nilai ................................................ 35
5.2.1 Rangka Atap Baja Ringan ........................................................... 35
5.2.1.1 Alasan Dilakukan Rekayasa Nilai Pada Rangka Atap ........ 39
5.2.2 Wiremesh ( Jaring Kawat Baja Las ) ............................................ 41
5.2.2.1 Alasan Dilakukannya Rekayasa Nilai Pada Pelat
Dengan Menggunakan Tulangan Wiremesh ......................... 41
5.2.3 Bata Ringan ( Hebel / Celcon) ..................................................... 42
5.2.3.1 Alasan Dilakukannya Rekayasa Nilai Pada Dinding
Dengan Menggunakan Bata Ringan/Hebel ........................... 43
5.3 Analisis Struktur ................................................................................... 44
5.3.1 Perencanaan Dan Analisa Perhitungan Struktur Atap ................. 44
5.3.2 Perhitungan Pembebanan Struktur .............................................. 52
5.3.3 Perhitungan Balok ....................................................................... 56
5.3.4 Perhitungan Kolom ...................................................................... 60
5.3.5 Perhitungan Pembebanan Pondasi ............................................... 62
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
6.1 Instruksi Kepada Peserta Lelang ........................................................... 72
6.2 Data Lelang ........................................................................................... 83
6.3 Lampiran ................................................................................................ 89
6.4 Syarat – Syarat Umum Proyek .............................................................. 98
6.5 Syarat –Syarat Kontrak .......................................................................... 104
6.6 Penjelasan Teknis Pekerjaan ................................................................. 107
6.7 Bentuk – Bentuk Jaminan ...................................................................... 110
6.8 Penutup .................................................................................................. 115
xi
BAB VII PEMBAHASAN REKAYASA NILAI
7.1 Kebutuhan Biaya ................................................................................... 116
7.1.1 Rencana Anggaran Biaya Existing .............................................. 116
7.1.2 Analisa Value Engineering Pada Atap ........................................ 117
7.1.2.1 Tahap Informasi Atap .......................................................... 117
7.1.2.2 Tahap Kreatif Atap .............................................................. 118
7.1.2.3 Tahap Analisa Atap ............................................................. 119
7.1.2.3.1 Analisa Perhitungan Biaya Atap Baja Ringan ............. 119
7.1.2.3.2 Analisa Value Engineering Atap Baja Ringan ............ 122
7.1.2.4 Tahap Rekomendasi Atap .................................................... 127
7.1.2.5 Tahap Penyajian ................................................................... 129
7.1.3 Analisa Value Engineering Pada Elemen Pelat ........................... 129
7.1.3.1 Tahap Informasi Pelat Lantai ............................................... 130
7.1.3.2 Tahap Kreatif Pelat Lantai ................................................... 131
7.1.3.3 Tahap Analisa Pelat Lantai .................................................. 132
7.1.3.3.1 Analisa Perhitungan Biaya Pelat Alternatif
Dengan Mengkonversi Tulangan Pada Pelat Lantai
Menjadi Wiremesh ........................................................ 134
7.1.3.3.2 Analisa Value Engineering Penulangan Pelat
Dengan Wiremesh.. 136
7.1.3.4 Tahap Rekomendasi Pelat Lantai 141
7.1.3.5 Tahap Penyajian Pelat Lantai 142
7.1.4 Analisa Value Engineering Pada Dinding 142
7.1.4.1 Tahap Informasi Dinding 143
7.1.4.2 Tahap Kreatif Dinding 143
7.1.4.3 Tahap Analisa Dinding 144
7.1.4.3.1 Analisa Perhitungan Biaya Dinding Alternatif
Dengan Pasangan Bata Ringan/hebel 144
7.1.4.3.2 Analisa Value Engineering Pekerjaan Dinding 145
7.1.4.4 Tahap Rekomendasi Dinding 150
7.1.4.5 Tahap Penyajian Dinding 151
7.2 Rencana Anggaran Biaya Setelah Dilakukan Rekayasa Nilai 152
xii
BAB VIII PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA
8.1 Dasar Perhitungan 153
8.2 Analisis Harga Satuan Pekerjaan 153
8.3 Rencana Anggaran Biaya 160
BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN
9.1 Kesimpulan................................................................................ ........ 189
9.2 Saran.................................................................................................... 190
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Jawa Tengah ...................................................................... 7
Gambar 2.2 Denah Situasi RUSUNAWA Ambarawa .................................. 8
Gambar 4.1 Bagan alir pengerjaan Tugas Akhir ........................................... 29
Gambar 5.1 Pemodelan 2D Rangka Baja Ringan ......................................... 44
Gambar 5.2 Respon Spektrum Gempa Rencana ........................................... 53
Gambar 7.1 Penulangan pada pelat lantai ..................................................... 245
Gambar 7.2 Penulangan Pada Wiremesh ...................................................... 248
xiv
DAFTAR TABEL Tabel 7.1 Informasi Umum dan Kriteria Desain Atap Existing ..................... 233
Tabel 7.2 Informasi Kelebihan dan Kekurangan Pekerjaan Atap .................. 234
Tabel 7.3 Analisa Fungsi Pekerjaan Atap Baja Ringan ................................. 238
Tabel 7.4 Metode zero-one mencari bobot Pekerjaan Atap Baja Ringan ...... 239
Tabel 7.5 Metode zero-one mencari indeks Pekerjaan Atap Baja Ringan ..... 241
Tabel 7.6 Matrik Evaluasi Pekerjaan Atap Baja Ringan ................................ 242
Tabel 7.7 Perbandingan Pekerjaan Awal dengan Pekerjaan Kreatif Atap ..... 244
Tabel 7.8 Informasi Umum dan Kriteria Desain Pelat Existing ..................... 246
Tabel 7.9 Informasi Kelebihan dan Kekurangan Pekerjaan Tulangan Pelat... 248
Tabel 7.10 Pekerjaan Mobil Crane .................................................................. 252
Tabel 7.11 Analisa Fungsi Pekerjaan Wiremesh .............................................. 253
Tabel 7.12 Metode zero-one mencari bobot Pekerjaan Pelat Lantai ............... 253
Tabel 7.13 Metode zero-one mencari indeks Pekerjaan pelat lantai ................ 255
Tabel 7.14 Matrik Evaluasi Pekerjaan Pelat Lantai ......................................... 256
Tabel 7.15 Perbandingan Pekerjaan Awal dengan Pekerjaan Kreatif Pelat ..... 258
Tabel 7.16 Informasi Umum dan Kriteria Desain Dinding Existing ............... 259
Tabel 7.17 Kelebihan dan kekurangan dari bata ringan/hebel...........................260 Tabel 7.18 Analisa Fungsi Pekerjaan Dinding ................................................. .261
Tabel 7.19 Metode zero-one mencari bobot Pekerjaan Dinding...................... 262
Tabel 7.20 Metode zero-one mencari indeks Pekerjaan Dinding .................... 264
Tabel 7.21 Matrik Evaluasi Pekerjaan Dinding ............................................... 265
Tabel 7.22 Perbandingan Pekerjaan Awal dengan Pekerjaan Kreatif Dinding 266
Tabel 8.1 Daftar Harga Satuan Harga Material ............................................. 269
Tabel 8.2 Daftar Upah Tukang....................................................................... 275
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Gambar Gedung RUSUNAWA Ambarawa, Analisis Harga Satuan.
Lampiran 2 : Lembar Asistensi, Surat-surat Tugas Akhir.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada pembangunan sebuah gedung, Rencana Anggaran Biaya (RAB)
dihitung setelah perhitungan konstruksi bangunan. Hal tersebut terkait dalam
pemilihan desain dan bahan yang digunakan dalam perencanaan konstruksi
bangunan gedung tersebut. Rencana Anggaran Biaya proyek bangunan gedung
disusun seoptimal dan seefisien mungkin dengan mutu dan kwalitas yang tetap
terjamin. Konstruksi bangunan gedung bertingkat terdiri atas struktur atas dan
struktur bawah. Elemen pelat merupakan bagian dari struktur atas. Pada beberapa
elemen bangunan gedung ada yang memiliki biaya besar, namun elemen tersebut
masih dapat dioptimalisasi dengan cara pengefisienan kembali.
Anggaran biaya suatu proyek yang memiliki nilai besar terdapat beberapa
segmen pekerjaan yang biaya pengerjaannya memiliki pengaruh yang besar pada
biaya proyek secara keseluruhan. Biaya pada segmen-segmen pekerjaan tersebut
dipengaruhi dari beberapa aspek, diantaranya dilihat dari segi bahan, cara
pengerjaan, jumlah tenaga kerja, waktu pelaksanaan dan lain-lain.
Aspek pembiayaan yang besar menjadi pusat perhatian untuk dilakukan
analisa kembali dengan tujuan untuk mencari penghematan. Hal tersebut
memunculkan banyak alternatif-alternatif yang dijadikan dasar pemikiran untuk
melakukan kajian yang sifatnya tidak mengoreksi kesalahan-kesalahan yang dibuat
perencana maupun mengoreksi perhitungannya namun lebih mengarah ke
penghematan biaya yang akan diperoleh dari modifikasi terhadap elemen bagian
gedung. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu Value Engineering (Rekayasa
Nilai) agar biaya-biaya dan usaha-usaha yang tidak diperlukan atau tidak
2
mendukung dapat dihilangkan sehingga nilai atau biaya proyek tersebut dapat
berkurang.
Value Engineering adalah suatu cara pendekatan yang kreatif dan
terencana dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengefisienkan biaya-biaya
yang tidak perlu. Value Engineering digunakan untuk mencari suatu alternatif-
alternatif atau ide-ide yang bertujuan untuk menghasilkan biaya yang lebih baik/
lebih rendah dari harga yang telah direncanakan sebelumnya dengan batasan
fungsional dan mutu pekerjaan.
Menurut Heller (1971) dalam Hutabarat (1995) Rekayasa Nilai merupakan
penerapan sistematis dari sejumlah teknik untuk mengidentifikasikan fungsi-fungsi
suatu benda dan jasa dengan memberi nilai terhadap masing-masing fungsi yang ada
serta mengembangkan sejumlah alternatif yang memungkinkan tercapainya fungsi
tersebut dengan biaya total minim.
Miles (1971) dalam Barrie dan Poulson (1984) mengatakan Rekayasa
Nilai/ Value Engineering adalah suatu pendekatan yang terorganisasi dan kreatif
yang bertujuan untuk mengadakan pengidentifikasian biaya yang tidak perlu. Biaya
yang tidak perlu ini adalah biaya yang tidak memberikan kualitas, kegunaan, sesuatu
yang menghidupkan penampilan yang baik ataupun sifat yang diinginkan oleh
konsumen.
Dell’Isola (1974) mendefinisikan Value Engineering adalah suatu
pendekatan sistematis untuk memperoleh hasil yang maksimal dari setiap biaya yang
dikeluarkan. Dimana diperlukan suatu usaha kreatif untuk menganalisa fungsi
dengan menghapus atau memodifikasi penambahan harga yang tidak perlu dalam
proses pembiayaan konstruksi, operasi atau pelaksanaan, pemeliharaan, pergantian
alat dan lain-lain.
Sedangkan menurut Donomartono (1999) Value Engineering adalah suatu
metode evaluasi yang menganalisa teknik dan nilai dari suatu proyek atau produk
yang melibatkan pemilik, perencana dan para ahli yang berpengalaman dibidangnya
3
masing-masing dengan pendekatan sistematis dan kreatif yang bertujuan untuk
menghasilkan mutu dan biaya serendah-rendahnya, yaitu dengan batasan fungsional
dan tahapan rencana tugas yang dapat mengidentifikasi dan menghilangkan biaya-
biaya dan usaha-usaha yang tidak diperlukan atau tidak mendukung.
Permasalahan didalam pelaksaanan pembangunan gedung RUSUNAWA
Ambarawa adalah dana yang tersedia terbatas sehingga perlu dilakukan rekayasa
nilai supaya pembangunan tersebut dapat selesai sesuai yang diharapkan.
1.2 BATASAN MASALAH
Penulisan Value Engineering dilakukan pada saat tahap pelaksanaan,
maka Batasan Masalah yang digunakan adalah sebagai berikut :
Analisis Value Engineering hanya dilakukan pada struktur atas
khususnya pada pekerjaan atap, pelat lantai dan dinding kerja.
Perhitungan harga satuan untuk menghitung anggaran biaya
pekerjaan alternatif diambil dari daftar harga satuan pekerjaan dari
Balai Pengujian dan Informasi Konstruksi (BPIK) kota Semarang
tahun 2009.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Ada beberapa rumusan masalah dalam pelaksanaan pembangunan gedung
RUSUNAWA diantaranya :
1. Adanya item pekerjaan yang kurang optimal terhadap fungsi biaya dan waktu,
maka diadakan Value Engineering dengan mengusulkannya alternatif pengganti
tanpa mengorbankan mutu bahan. Selain itu adanya pekerjaan tambah kurang,
menyababkan terjadinya penambahan item pekerjaan pada saat pelaksanaan
proyek, sehingga dana yang tersedia tidak mencukupi.
2. Dengan bertambahnya item pekerjaan tersebut (poin 1), selain terjadinya
perubahan Rencana Anggaran Biaya (RAB) maka akan berdampak pada
bartambahnya kebutuhan waktu. Padahal waktu pelaksanaan sudah ditetapkan
pada saat kontrak yang telah disepakati bersama selama 180hari kerja. Maka
4
diusulkan alternatif pengganti yang lebih efisien terhadap biaya dan waktu
pelaksanaan proyek.
1.4 RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Rekayasa Nilai Pembangunan Gedung RUSUNAWA
Ambarawa meliputi:
1. Melakukan inventarisasi item pekerjaan.
2. Menganalisis rekayasa nilai (Value Engineering) item pekerjaan yang terpilih.
3. Melakukan review analisis struktur yang ada setelah direkayasa nilai.
4. Membuat gambar kerja.
5. Membuat RKS (Rencana Kerja dan Syarat).
6. Menghitung BOQ (Bill Of Quantity)
7. Menganalisis Harga Satuan dan. RAB
8. Membuat alat pengendali proyek seperti Time Schedule, Barchart, NP (Network
Planning).
1.5 TUJUAN PENULISAN
Penulisan ini bertujuan untuk :
• Mendapatkan alternatif penggunaan bahan dan desain struktur apa yang
digunakan dalam menganalisis atau merekayasa nilai (Value Engineering)
terhadap struktur atap, pelat dan dinding.
• Mendapatkan perbedaan biaya total proyek yang telah direncanakan sebelumnya
dengan biaya total proyek yang sudah dilakukan analisis Value Engineering.
• Mendapatkan berapa besarnya nilai cost saving yang terjadi dalam perencanaan
biaya total proyek setelah dilakukan analisis Value Engineering.
5
1.6 MANFAAT PENULISAN
Penulisan ini diharapkan memberikan banyak manfaat, diantaranya :
• Memberikan informasi atau rekomendasi baik kepada owner, perencana maupun
pelaksana mengenai alternatif-alternatif apa saja yang dapat mengefisienkan
biaya untuk pekerjaan atap, pelat dan dinding dari suatu proyek.
• Mengetahui time schedule yang dapat menjadi acuan dalam pelaksanaannya
dalam kaitannya pada tahun anggaran pekerjaan.
• Memberikan pengetahuan tentang Value Engineering.
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan ini disusun dalam sembilan bab dengan sistematika penulisan
sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Pendahuluan memuat tentang latar belakang permasalahan,batasan masalah,
rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan
sistematika penulisan.
Bab II Gambaran Umum
Berisi tentang kondisi awal proyek pembangunan gedung RUSUNAWA Ambarawa
serta data-data proyek tersebut.
Bab III Studi Pustaka
Bab ini menjelaskan pokok-pokok kajian tentang definisi Value Engineering, unsur-
unsur dalam Value Engineering, serta tahap-tahap yang nantinya digunakan untuk
menganalisa item pekerjaan yang di Value.
Bab IV Metode Penelitian
Bab ini membahas tentang metode yang digunakan serta proses penelitian meliputi
metode pengumpulan data, langkah penelitian.
6
Bab V Analisis Rekayasa Nilai
Bab ini membahas uraian pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan Value
Engineering, serta uraian data-data untuk dilakukan analisis dan perhitungan struktur
dengan menggunakan software SAP2000.
Bab VI Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Berisi dokumen kontrak proyek Pembangunan Gedung RUSUNAWA Ambarawa,
addendum, surat lelang, dan lain-lain.
. Bab VII Pembahasan Rekayasa Nilai
Bab ini berisi tentang perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan dari item
pekerjaan yang di Rekayasa Nilai meliputi RAB Existing sampai hasil RAB setelah
di Rekayasa Nilai serta Pelaksanaan Pembangunan meliputi Barchart, NetWork
Planning dan Time Schedule.
Bab VIII Perhitungan RAB
Bab ini berisi perhitungan Analisis Harga Satuan hingga perhitungan RAB dari
Pembangunan Gedung RUSUNAWA Ambarawa.
Bab IX Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi penutup dari laporan Tugas Akhir meliputi kesimpulan-kesimpulan
dan saran.
7
7
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 GAMBARAN UMUM PROYEK
Pada pembangunan gedung RUSUNAWA Ambarawa tepatnya di kelurahan
Kranggan yang terdiri dari 5 lantai kerja dengan pelat lantai dengan tulangan
konvensional, kolom dan balok menggunakan precast serta jenis pondasi sumuran.
Pemilihan pondasi jenis sumuran tersebut dikarenakan kondisi tanah yang keras dan
dalam, serta faktor biaya.
Semua dinding kerja pada gedung RUSUNAWA Ambarawa menggunakan
dinding batubata untuk setiap ruangan dalam gedung tersebut. Struktur atap pada
gedung RUSUNAWA Ambarawa ini menggunakan profil rangkap 2L 70.70.7 dan
jenis genteng beton.
Gambar 2.1 Peta Jawa Tengah.
8
Proyek Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA)
Ambarawa terletak di Jalan Ambarawa-Bandungan, Kelurahan Kranggan Ambarawa
Kabupaten Semarang.
U
B T
S
A
B
C
D
E
Jln.
Am
bara
wa
- Ban
dung
an
Semarang --->
<---- Magelang
Gambar 2.2. Denah Situasi RUSUNAWA Ambarawa.
Adapun batas – batas bangunan gedung RUSUNAWA sebagai berikut :
Sebelah Utara : Jln. Ambarawa - Bandungan
Sebelah Timur : Kantor Perpajakan
Sebelah Selatan : Gedung HNSI
Sebelah Barat : Perumahan Penduduk
9
Keterangan :
1. RUSUNAWA Ambarawa : A
2. Kantor Perpajakan : B
3. Perumahan Penduduk : C
4. Gedung HNSI : D
5. Masjid : E
2.2 DATA – DATA PROYEK
Data Umum Proyek
1. Nama Proyek : Proyek Pembangunan Rumah Susun Sederhana
Sewa (RUSUNAWA) Ambarawa.
2. Pemilik Proyek : Kementerian Pekerjaan Umum.
3. Kontraktor Pelaksana : PT. HUTAMA KARYA (persero).
4. Pengawas Proyek : PT. AMSECON BERLIAN SEJAHTERA.
5. Sub Kontraktor : PT. JHS PCI.
6. Konsultan Perencana : PT. PANCA ARGA LOKA.
7. Konsultan MK : PT. MUGAS ENAM BELAS.
8. Lokasi Proyek : Jalan Ambarawa-Bandungan, Kabupaten
Semarang.
9. Sumber Dana : Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN)
Tahun 2008/2009.
10. Nilai Kontrak : Rp. 11.773.300.000,00.
Data Struktur Proyek
1. Luas Lahan : 2440 m2
2. Luas Bangunan : 4380 m2
: 860 m2 Lantai Dasar
: 880 m2 Lantai Dua
10
: 880 m2 Lantai Tiga
: 880 m2 Lantai Empat
: 880 m2 Lantai Lima
3. Spesifikasi Struktur : Beton Pre-Cast K450, Tulangan Baja U-24 dan U-39
4. Pondasi : Konstruksi Sumuran.
5. Atap : Konstruksi Profil Siku 2L 70.70.7.
6. Dinding : Pasangan Bata, Partisi Gypsum.
7. Plafond : GRC (Glassfibre Reinforced Cement) dan Calcium
Board.
8. Lantai : Keramik Masterina, Ikad atau Setara.
9. Kusen : Bahan Aluminium warna natural : kaca bening.
10. Pintu : Pintu Aluminium dan Calcium Board.
11. Cat : Plamur acrylic emulsion, interior cat.
11
BAB III
STUDI PUSTAKA
3.1 VALUE ENGINEERING
3.1.1 Pengertian Value Engineering
Sebagai negara yang berkembang, Pemerintah Indonesia berusaha
menjalankan Program Effisiensi, menginginkan penghematan atau effisiensi didalam
menggunakan biaya pembangunan yang terus meningkat sesuai dengan
meningkatnya laju pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang direncanakan
dalam rangka menghadapi tinggal landasnya proses pembangunan Bangsa dan
Negara Republik Indonesia.
Usaha-usaha pemerintah untuk mengadakan penghematan biaya
pembangunan diantaranya yaitu dengan penerapan proses Assistensi Dana Proyek di
Bappenas, Kementerian Keuangan, dan proses Penetapan Pemenang Tender di
Sekretariat Negara. Disamping usaha-usaha yang telah dijalankan Pemerintah
tersebut diatas pengalaman dari negara-negara maju terutama di U.S.A. telah
membuktikan bahwa Aplikasi “Value Engineering dan Analysis” merupakan salah
satu alat yang memegang peranan penting dalam usahanya untuk mencapai effisiensi
penggunaan dana yang berkurang ini.
Menurut Dr. Ir. S. Chandra yahun 1987 bahwa Value Engineering Program
adalah Proven Management Technique yang menggunakan systematic approach, dan
usaha yang terorganisir yang diarahkan untuk menganalisa fungsi dari suatu item
atau system dengan tujuan untuk mencapai fungsi yang diperlukan itu dengan biaya
yang seringan-ringannya, konsisten dengan ketentuan untuk penampilan, realibilitas,
kwalitas, dan pemeliharaan dari proyek tersebut. Value Engineering Program dapat
mengurangi biaya proyek dengan jalan mengurangi biaya-biaya yang tidak
diperlukan yang berhubungan dengan masalah teknik.
Pada beberapa tahun terakhir ini penggunaan Value Engineering meningkat
dengan pesat sekali, hal ini disebabkan diantaranya :
Meningkatnya dengan pesat biaya konstuksi pada 10 tahunan terakhir ini
Kekurangan dana atau biaya untuk pembangunan
12
Suku bunga yang cukup tinggi terhadap dana-dana yang dipergunakannya
Meningkatnya inflasi setiap tahun
Kemajuan teknologi yang sangat pesat, sering kali kita menjumpai bahwa
hasil perencanaan dan metoda yang dipakai jauh tertinggal dengan scientific
progress
Pemilik proyek sering kali menghadapi suatu hasil perencanaan atau
pekerjaan yang terlampau mewah dan mahal, yang tidak terjangkau dengan
dana-dana yang tersedia, sebaliknya kemewahan tersebut sama sekali tidak
menunjang fungsi utama (basic function) yang dibutuhkan.Perencanaan atau
pekerjaan yang tidak diperlukan itu seringkali terdapat didalam perencanaan,
diantaranya mungkin disebabkan kurang selarasnya komunikasi dan
hubungan antara pemilik proyek yang menentukan keperluan-keperluannya,
dan designer yang menerapkan keperluan-keperluan tersebut didalam bentuk
gambar-gambar dan spesifikasi.
Dengan mengambil keuntungan dari kemajuan teknologi dalam material dan
metoda konstruksi, dan menggunakan kemampuan kreatif pada setiap
perencanaan, dalam batas-batas tertentu kita masih dapat mengatasi
peningkatan biaya konstruksi ini.
Untuk memperoleh fasilitas yang kita perlukan dengan dana yang tersedia,
kita harus memanfaatkan usaha kita untuk mencapai fungsi utama yang
diperlukan dengan biaya seminimal mungkin, ini adalah usaha dari value
engineering melalui systematic dan organized approach.
Value Engineering adalah :
Multidisciplined Team Approach, terdiri dari Pemilik Proyek dan Value
Engineering Consultant.
Proven Management Technique.
Oriented System, untuk menentukan dan menghilangkan unnecessary cost.
Oriented Function, untuk mencapai fungsi yang diperlukan sesuai dengan
nilai yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan.
Life Cycle Cost Oriented, meneliti jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh dan mengoperasikan fasilitas yang diperlukan.
13
Value Engineering bukan :
Cost Cutting Process, menurunkan biaya proyek dengan jalan menekan harga
satuan, atau mengorbankan kwalitas.
Design Review, mengoreksi hasil desain yang ada.
A Requirement Done on All Design, bukan menjadi keharusan dari setiap
designer untuk melaksanakan Value Engineering Programs.
3.1.2 Unsur-unsur Utama Value Engineering
Value Engineering mempunyai beberapa kemampuan yang dapat dipakai
sebagai alat bagi Value Analysis. Kemampuan itu dikenal sebagai unsur-unsur utama
dari Value Engineering, adapun unsur-unsur utama tersebut adalah sebagai berikut:
a) Pemilihan proyek-proyek untuk Value Engineering Study
b) Penentuan harga untuk Value
c) Biaya Siklus Hidup (The Life Cycle Costing)
d) Fungsional Approach (The Functional Approach)
e) Functional Analysis System Technique (FAST)
f) Rencana Kerja Value Engineering
g) Kreatifitas
h) Menetapkan dan mempertahankan Value Engineering
i) Human Dynamics (kebiasaan, penghalang, dan sikap)
j) Hubungan antara Pemberi Tugas, Konsultan Perencana, dan
Konsultan Value Engineering.
Setiap unsur diatas adalah dipergunakan didalam Value Engineering Study
atau unsur-unsur tersebut perlu diarahkan didalam memimpin Value Engineering
Study untuk suatu proyek.
• Value Methodology
Value Methodology timbul didalam tiga nama yang berbeda, yang mana
masing-masing dipakai didalam memberikan penjelasan mengenai methodology dan
prosedurnya. Pada keadaan yang berbeda Value Program dikenal sebagai Value
Engineering, Value Analysis, dan Value Management.
Apabila bekerja dibidang Value maka ketiga istilah tersebut akan
menjelaskan aplikasi dari Value Techniques sebagai berikut ini :
14
• Value Engineering :
Menjelaskan Value Study pada suatu proyek yang sedang
dikembangkan. Menganalisa biaya dari proyek tersebut yang sedang
direncanakan.
• Value Analysis :
Menjelaskan Value Study dari suatu proyek yang sedang dibangun atau
telah direncanakan, dan mengadakan analisa untuk mengetahui apabila ada
bagian yang dapat diperbaiki.
• Value Management :
Meneliti dan menetapkan methodology dan techniques yang dipakai
pada pekerjaan Value, akan tetapi tidak membedakan antara engineering dari
suatu bangunan atau fasilitas dan analisa dari suatu product. Value
Management dipakai untuk menjelaskan seluruh bidang Value.
Menurut Dr. Ir. S. Chandra dalam bukunya “Aplikasi Value Engineering &
Analysis Pada Perencanaan Dan Pelaksanaan Untuk Mencapai Program Effisiensi”,
bahwa study telah membuktikan dimana setiap design terdapat item biaya yang tidak
diperlukan, terlepas bagaimanapun bagusnya team design tersebut. Adalah tidak
mungkin membawa semua detail perencanaan yang begitu banyak dari suatu proyek
untuk mencapai keseimbangan fungsional yang terbaik antara biaya, penampilan,
realibilitas tanpa mengadakan Value Engineering Review.
Meskipun penemuan Thomas Edison pun telah disempurnakan oleh
penerusnya. Apabila perencana dan pemilik proyek telah menyadari akan hal ini,
maka menjadi mudah bagi mereka untuk menerima kenyataan bahwa suatu Value
Engineering study team akan menghasilkan suatu ide yang bermanfaat bagi proyek.
Perlu diperhatikan bahwa sebenarnya sasaran dari value consultant adalah serupa
dengan designer, yang mana untuk menjamin bahwa design yang dihasilkan harus
memenuhi fungsi yang diperlukan oleh Pemilik Proyek dengan biaya yang seringan-
ringannya.
15
3.1.3 Sebab-Sebab Timbulnya Biaya-Biaya Yang Tidak Diperlukan
Ada beberapa sebab-sebab mengapa biaya yang tidak diperlukan
(unnecessary costs), atau nilai kurang (poor value) timbul didalam design. Pemilik
Proyek mempunyai pengaruh terhadap nilai dari suatu proyek, sebab mereka
menetapkan criteria utama dari design, karena mereka mengoperasikan dan
mengendalikan fasilitas-fasilitas tersebut.
Menurut Dr. Ir. S. Chandra dalam bukunya “Aplikasi Value Engineering &
Analysis Pada Perencanaan Dan Pelaksanaan Untuk Mencapai Program Effisiensi”,
timbulnya biaya yang tidak diperlukan atau Nilai Kurang, pada umumnya disebabkan
oleh beberapa hal-hal yang tersebut dibawah ini :
1. Kekurangan Waktu
Setiap Perencana mempunyai batas waktu untuk menyerahkan hasil
perencanaannya. Apabila ia tidak menyerahkan tepat pada waktunya, maka
reputasinya akan terpengaruh. Dalam kata lain, perencana hanya memiliki
waktu yang terbatas untuk membuat perbandingan biaya untuk mencapai nilai
yang diinginkan.
2. Kekurangan Informasi
Material dan produk-produk baru terus menerus memasuki pasaran, dan
tidak mungkin untuk mengetahui semua perubahan-perubahan ini. Demikian
pula sulit untuk menerima semua produk yang baru itu sebelum terbukti
integritasnya.
3. Kekurangan Ide
Setiap expert mempunyai spesialisasinya masing-masing, tidak ada
orang yang dapat menguasai keahlian dalam semua bidang.
4. Keadaan Sementara yang Menjadi Permanent
Perencana didesak oleh waktu untuk mengambil keputusan. Keputusan
sementara ditetapkan dengan maksud untuk mengadakan perubahan
kemudian. Ini sering kali terjadi pada spesifikasi. Beban lantai ditentukan 250
kg/m2. Perencana bermaksud untuk merubah spesifikasi itu apabila ia
mendapat informasi lebih lanjut, namun ia harus segera menyelesaikannya.
Ini berarti ia menetapkan criteria yang tinggi dengan tujuan untuk kembali
pada problem itu apabila waktu mengizinkan. Tetapi ia tidak pernah kembali
16
pada problem itu, dengan demikian keadaan tersebut menjadi permanent. Ini
adalah keadaan sementara yang tidak disengaja menjadi permanent dan
menimbulkan biaya yang tidak diperlukan.
5. Misconceptions
Kita semua mempunyai kesalahan konsep secara jujur. Pengalaman
terkadang memberi kita kesalahan konsep secara jujur, sebab kita tidak
megikuti perkembangan berikutnya yang merubah kenyataan yang kita
percaya dari pengalaman kita terdahulu.
6. Kekurangan Biaya Perencanaan
Tidak menyediakan biaya yang semestinya untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan perencanaan dapat mempengaruhi hasil produk dari perencanaan
tersebut. Jalan pintas untuk bekerja menurut dana dan waktu yang tersedia
sering kali menambah biaya yang tidak diperlukan didalam perencanaan.
Kekurangan biaya perencanaan adalah bagian yang kecil dari biaya proyek,
sebaliknya sangat mempengaruhi biaya total dari seluruh proyek.
7. Sikap (ATTITUDES)
Kita semua menyadari bahwa sikap kita kadang-kadang terbawa oleh
pandangan-pandangan atau pemikiran-pemikiran kita.
Meskipun yang terbaik diantara kita berusaha mempertahankan
pandangan atau pemikirannya apabila pekerjaan kita dianalisa oleh bagian
lain dari organisasi kita atau dari pihak luar.
8. Politik
Politik adalah kompleks sekali. Dimana banyak orang dan pandangan
yang berbeda yang harus diikuti. Pada saat tertentu politik adalah
menguntungkan bagi proyek dan pada saat lain kita harus memilih alternatif
yang diberikan yang bukan merupakan alternatif yang terbaik. Seringkali
alternatif dengan biaya yang paling ringan untuk suatu proyek belum tentu
dapat diterima oleh lingkungan dimana proyek akan didirikan.
Oleh karenanya, perencana dan Value Engineering Consultant
diperlukan tidak hanya memiliki pengetahuan teknik, berpengalaman dan
kerja keras, namun juga perlu flexible dan terbuka untuk berunding.
17
9. Kebiasaan (Habitual Thinking)
Kebiasaan ini ada baik dan buruknya, kebaikannya adalah
memungkinkan kita membangun ketrampilan dan mengerjakannya dengan
cepat dan juga memberikan respon yang cepat.
Seringkali ada kejelekkannya pada perencanaan apabila elemen-elemen
tertentu diulang-ulangi yang seharusnya diubah. Kebiasaan-kebiasaan ini
seringkali menimbulkan biaya-biaya yang tidak diperlukan pada suatu
proyek.
10. Enggan Mendapat Saran (Reluctance to seek Advice)
11. Hubungan Masyarakat yang kurang serasi (Poor Human Relation)
3.1.4 Waktu Mengaplikasikan Value Engineering
Value Engineering Program dapat diaplikasikan pada setiap saat sepanjang
waktu berlangsungnya proyek itu, dari awal hingga selesainya pelaksanaan
pembangunan proyek tersebut.
Seringkali proyek telah berjalan tanpa diadakan Value Study. Hal yang
demikian ini seharusnya tidak terjadi, adalah penting sekali bagi Value Consultant
untuk menjamin dan meyakinkan bahwa setiap proyek akan dapat mencapai suatu
penghematan biaya melalui usaha Value Engineering. Lebih praktis apabila Value
Engineering dapat diaplikasikan pada saat tertentu dalam tahap perencanaan untuk
mencapai hasil yang maksimal.
Waktu adalah sangat penting, secara umum bahwa Value Engineering
Program harus dimulai sejak dini pada tahap konsep dan secara kontinyu pada
interval sampai selesainya perencanaan.
1. Tahap Perencanaan
Aplikasi Value Engineering harus diusahakan pada tahap konsep
perencanaan. Karena pada saat ini, kita mempunyai flexibilitas yang maksimal untuk
mengadakan perubahan-perubahan tanpa menimbulkan biaya untuk redesign.
Dengan berkembangnya proses perencanaan, biaya untuk mengadakan perubahan-
perubahan akan bertambah, sampai akhirnya mencapai suatu titik dimana tidak ada
penghematan yang dapat dicapai.
18
Pada tahap perencanaan ini, Pemilik Proyek menetapkan :
Tujuan (goals)
Keperluan-keperluan (requirements)
Kriteria-kriteria yang bersangkutan (applicable criteria)
Perencana (Designer) menetapkan :
Objectives dari proyek dan kerangka biaya yang menjadi rencana anggaran
pembiayaan untuk menentukan batas-batas dari :
Tujuan (goals), Keperluan-keperluan (requirements), Kriteria-kriteria yang
bersangkutan (applicable criteria).
Menurut Dr. Ir. S. Chandra, Study telah membuktikan bahwa perencana
mempunyai pengaruh yang terbesar pada biaya dari suatu proyek. Demikian Pemilik
Proyek yang menetapkan keperluan-keperluan dan kriteria mempunyai pengaruh
yang cukup besar terhadap biaya proyek.
Oleh karena itu Value Engineering study yang dilaksanakan pada tahap
konsep perencanaan mempunyai potensi yang besar untuk meningkatkan kwalitas
dan menurunkan biaya. Pada tahapan ini, Value Engineering study dapat membantu
Pemilik Proyek untuk :
Menetapkan keperluan-keperluan yang sebenarnya dari proyek tersebut,
yang mana memerlukan pengertian yang lengkap terhadap fungsi utama
yang akan ditampilkan didalam perencanaan.
Koordinasi yang terpadu antara Value Engineering specialist, Pemilik
Proyek dan Perencana meneliti secara mendalam, menyeluruh dan
menyatakan dengan tegas kebenaran dari semua keperluan-keperluan dan
menghilangkan kesimpang siuran.
2. Tahap Akhir Perencanaan (Late Design Stage)
Dengan kemajuan perencanaan dari konsep, programming, schematic,
pengembangan (design development), sampai ke detail perencanaan (final design),
Value Engineering perlu menyertai kemajuan perencanaan ini. Terutama Value
Engineering analysis harus menyertai setiap penyerahan tahapan perencanaan itu
agar dapat memberikan pengarahan kepada perencana dan menjamin bahwa
pertimbangan dari segi nilai atau biaya telah dikemukakan kepada Pemilik Proyek
guna mendapatkan perhatian didalam mengambil keputusannya.
19
Minimum Value Engineering ini harus dilaksanakan pada tahap
pengembangan design dan menyertai penyampaian hasil dari Tahapan
pengembangan perencanaan ini. Pada tahap ini, hasil konsep perencanaan telah
diputuskan, bentuk dan ukuran-ukuran telah diketahui yang mana memungkinkan
untuk memberikan kepastian yang lebih teliti didalam menentukan biaya-biaya dari
system arsitektur dan struktur yang akan dipakai.
Selanjutnya, Value Engineering study ini dapat menguntungkan juga untuk
dilaksanakan pada akhir dari tahapan perencanaan, namun elemen-elemen yang
dapat diubah tanpa mengakibatkan pengunduran waktu dan penambahan biaya untuk
merubah perencanaan berkurang dibandingkan tahapan-tahapan sebelumnya, dan
sangat tergantung dengan keadaan time schedule dari proyek pada saat dimana Value
Engineering study akan dilaksanakan.
3. Tahap Pelelangan dan Pelaksanaan (Preconstruction-Construction Stage)
Value Engineering analysis dapat diaplikasikan pada tahap pelelangan dan
pada tahap pelaksanaan. Hal ini dapat terjadi dan dimungkinkan dalam situasi :
Apabila suatu item atau system telah diteliti oleh Value Engineering study
pada tahapan sebelumnya, yang mana memerlukan penelitian lebih lanjut
sebelum diputuskan. Misalnya suatu item atau system telah diteliti oleh Value
Engineering study pada tahap pengembangan perencanaan, yang mana
memerlukan testing atau research sebelum diputuskan. Meskipun terjadi
kelambatan dengan proses yang demikian, mungkin akan menguntungkan
untuk diteruskan apabila dapat memberikan potensi penghematan biaya dan
peningkatan kwalitas yang sangat besar.
Apabila pada tahapan perencanaan belum diadakan Value Engineering
analysis, maka aplikasi Value Engineering yang dilaksanakan pada tahapan
ini dapat memberikan potensi penghematan biaya dan peningkatan kwalitas
yang sangat besar.
Apabila kontraktor meneliti suatu bidang pekerjaannya dimana dapat
ditingkatkan kwalitasnya dan atau menurunkan biayanya. Keadaan ini sering
timbul apabila dalam perjanjian pemborongan atau kontraknya terdapat pasal
Value Engineering Incentive Clause yang mana kontraktor dengan bantuan
20
dari Value Engineering Consultant akan mendapatkan pembagian dari
penghematan yang dapat dihasilkannya (savings sharing).
3.2 VALUE ENGINEERING PADA TAHAP PERENCANAAN
Sebagai pemilik proyek, teristimewa bagi perusahaan yang berorientasi pada
manajemen, menaruh perhatian terhadap manfaat dari Value Engineering, mereka
menetapkan Value Engineering sebagai ketentuan didalam tahap perencanaannya.
Aplikasi dari analisa fungsional diperlukan pada bagian-bagian tertentu pada
tahap perencanaan, dimulai dengan kriteria dan dilanjutkan pada perencanaan
pendahuluan (premilinary) dan akhir perencanaan (final design).
Hasil dari Value Engineering studi memberikan bimbingan menerus pada team
perencanaan. Perlu diperhatikan bahwa usaha dari Value Engineering semacam ini
harus dilakukan oleh personil yang sama sekali terpisah dari team perencanaan.
Apabila didalam perusahaan perencana tersebut tidak mempunyai tenaga ahli yang
mengerti Value Engineering, ia perlu mengadakan training atau mendapatkan
bantuan dari value consultant.
Pada akhir dari tahap perencanaan ini, perencana biasanya diharuskan untuk
menyampaikan laporan tentang usaha penghematan seluruhnya. Biaya yang
dibayarkan untuk aktivitas-aktivitas ini berdasarkan pada tingkatan usahanya, kecuali
untuk training, melampaui dan diatas dari usaha dan biaya perencanaan yang normal.
Perlu diketahui bahwa perencanaan dengan memberikan Value Engineering Program
ini, biasanya memerlukan biaya tambahan untuk Value Engineering team, tentunya
hal ini tergantung dari kepercayaan dari pemilik proyek bahwa ia akan mendapatkan
hasil yang lebih baik dengan mengaplikasikan Value Engineering.
Dapat pula pemilik proyek mendapatkan bantuan dari value consultant atau
melakukan value study itu dengan kemampuan teamnya sendiri. Hal demikian ini
sering dilakukan oleh departemen-departemen pemerintahan.
3.3 VALUE ENGINEERING PADA TAHAP PELAKSANAAN
Perencana dapat pula menyertakan suatu Value Engineering Incentive Clause
dalam dokumen kontrak yang dipersiapkannya.
21
Ide ini untuk memberikan manfaat bagi pemilik proyek dari pengalaman
praktek yang dimiliki oleh kontraktor dan mendorongnya dengan bantuan dari value
engineering consultant untuk menyampaikan Value Engineering Consultant untuk
menyampaikan Value Engineering Change Proposal (VECPs) yang mana akan
menghemat biaya tanpa mengurangi dan mempengaruhi baik lingkup pekerjaan
maupun kualitas dari proyek. Sebagai incentive, kontraktor dengan bantuan Value
Engineering Consultant memperoleh 50% dari hasil penghematan yang dapat
dihasilkannya.
Bagaimanapun, perlu diingat bahwa kepentingan yang terbaik dari pemilik
proyek akan dilayani dengan jalan membuka semua kemungkinan untuk
meningkatkan nilai, termasuk pula ide-ide yang berasal dari kontraktor. Perencana
juga harus memahami bahwa ia melakukan pengontrolan lengkap terhadap
perencanaannya dan harus sejalan dengan perubahan-perubahan yang diusulkan itu.
Persesuaian ini hanya dapat dinyatakan setelah ia meneliti setiap usulan itu secara
detail, usaha penelitian ini perlu diberikan pembayaran. Lebih jauh, apabila usulan
tersebut memerlukan perencanaan kembali, perencana harus dibayar untuk tambahan
usaha yang diberikannya.
3.4 PERTIMBANGAN KODE ETIK
Beberapa konsultan perencana yang belum mengenal methodologi dan objektif
dari Value Engineering berpendapat bahwa penelitian hasil perencanaannya oleh
Value Engineering Consultant atau pengajuan Value Engineering Change Proposal
(VECPs) oleh kontraktor dengan bantuan Value Engineering Consultant adalah
melanggar kode etik, yang mana menyebabkannya berusaha untuk melindungi hasil
pekerjaanya, Sebenarnya masalah kode etik ini telah dipelajari dengan seksama oleh
American Institute of Architects (AIA) dan National Society of Professional
Engineers (NSPE). Kedua organisasi tersebut telah mengeluarkan pernyataan yang
membuat keadaan menjadi jelas, bahwa sehubungan dengan standard of ethical
practice dari Value Engineering dan Analysis, penelitian hasil perencanaan dari
konsultan perencana oleh Value Engineering Consultant adalah tidak melanggar
kode etik dan merupakan praktek yang dapat diterima. Batasan-batasannya adalah
konsultan perencananya perlu diberitahu atau diikut sertakan didalam pembahasan
22
Value Engineering dan analysis yang dilakukan oleh Value Engineering Consultant
atau konsultan lain tersebut tidak akan berbuat jahil atau lebih jauh mempunyai motif
lain.
Peranan Kontraktor Pada Value Engineering
Value Engineering Program harus dilaksanakan secara terpadu, hal mana agar
mengizinkan ikut sertanya pemilik proyek, perencana dan kontraktor. Kontraktor
perlu memperoleh kesempatan untuk meningkatkan nilai pada tahap pelaksanaan.
Bagaimanapun juga, sehubungan dengan pengalamannya dan pengetahuannya
atas biaya konstruksi, harga material, seringkali kontraktor dapat memberikan usulan
perubahan yang mana memberikan penampilan fungsional yang sama, bahkan lebih
baik, dan disertai dengan pengurangan biaya kontrak.
Akhir-akhir ini berbagai macam variasi dari ketentuan-ketentuan Value
Engineering telah dipakai. Namun pada dasarnya terdapat 2 jenis yang umumnya
diketahui dan dikenal dengan Value Engineering Icentive Clause dan Value
Engineering Program Requirements Clause.
3.5 VALUE ENGINEERING INCENTIVE CLAUSE
Metoda yang umumnya dipakai agar memperkenankan kontraktor untuk
mengajukan proposal adalah Value Engineering Incentive Clause.
Ketentuan ini menghendaki agar kontraktor dengan bantuan dari Value
Engineering Consultant dapat mengajukan Value Engineering Change Proposal
(VECP). Yang mana kontraktor bersama dengan Value Engineering Consultant dan
pemilik proyek akan membagi penghematan biaya yang dihasilkan dari VECP yang
disetujui dan di implementasikan. Pada umumnya ratio perbandingan pembagian
penghematan biaya tersebut adalah 50 : 50, namun hal ini dapat berbeda-beda sesuai
dengan ketentuan dan kebutuhannya yang ditentukan didalam kontrak. VECP yang
dapat diteriam oleh pemilik proyek harus memenuhi dua ketentuan :
• Perlu adanya perubahan atau addendum didalam kontrak
• Perlu adanya penurunan biaya kontrak bagi pemilik proyek
A. Daftar isi VECP
VECP harus dilengkapi dengan informasi-informasi yang berikut ini :
23
1) Pernyataan perbedaan diantara perencanaan yang ada dan yang diusulkan
2) Bagian-bagian menurut ketentuan-ketentuan dalam kontrak
3) Estimasi biaya sebelum dan sesudah perubahan
4) Pernyataan dari beberapa pengaruh terhadap perubahan yang diusulkan
yang mungkin ada pada Collateral Costs
5) Waktu dimana VECP harus diimplementasikan untuk memperoleh
penghematan maksimum
6) Pernyataan bagaimana perubahan itu mungkin akan mempengaruhi waktu
yang bermanfaat untuk penghuniannya
B. Memproses VECP
Setelah VECP diterima, pemilik proyek atau konsultan perencananya harus
meneliti isi dari usulan tekniknya. Pertanyaan-pertanyaan yang mana yang perlu
dijawab adalah :
Apakah rencana yang diusulkan menampilkan semua fungsi yang
diperlukannya?
Apakah usulan tersebut menguntungkan pemilik proyek, ekonomis dalam
biaya siklus hidup, apabila VECP diimplementasikan?
Apakah estimasi biaya penghematannya telah memadai (reasonable)?
C. Ketentuan-ketentuan Incentive Clause
Kata-kata yang jelas dan singkat memberikan kejelasan dan kemudahan
untuk dimengerti, dan konsekuensinya kurang menimbulkan problem
administrative.
Value Engineering Incentive Clause harus mengandung pernyataan bahwa
keputusan dari pemilik proyek adalah final dan VECP tidak akan menimbulkan
perselisihan.
Pernyataan-pernyataan lain yang diperlukan :
Pemilik proyek dapat menyetujui seluruh atau sebagian dari VECP
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan kontrak,
kecuali persetujuan untuk mengimplementasikan VECP telah diberikan
24
Pemilik proyek tidak akan bertanggung jawab atas keterlambatan yang
disebabkan dari penelitian proposal tersebut
3.6 PROGRAM REQUIREMENTS CLAUSE
Ketentuan semacam ini mengharuskan kontraktor untuk melakukan Value
Engineering study pada bagian yang ditetapkan, yang mana kontraktor dibayar oleh
Pemilik Proyek sebagai bagian yang terpisah dari kontrak. Ketentuan dengan
Program Requirements Clause dapat pula diizinkan adanya incentive sharing untuk
proposal-proposal yang diajukan secara individual, namun dalam hal ini proporsi
pembagian penghematannya bagi kontraktor dan Value Engineering Consultant
adalah lebih kecil dibandingkan pada Value Engineering Incentive Clause. Alasan
utama pendekatan Program Requirement ini adalah untuk menjamin pertimbangan
nilai dilakukan secara kontinyu, dimulai dengan tahap awal dari proyek.
Dalam perkembangan yang berhubungan dengan industry konstruksi
belakangan ini, instansi-instansi seperti U.S Army Corps of Engineers,
Environmental Protection Agency, dan General Services Administration telah
menetapkan modified Value Engineering Program Requirements untuk perencana
dan construction management services.
Pengalaman menunjukkan bahwa apabila Pemilik Proyek mengambil inisiatif
mendorong kontraktor dengan bantuan Value Engineering Consultant untuk
menyampaikan VECP, maka usulan tersebut tidak lama akan disampaikannya.
Nampaknya tidak ada kesalahan apabila merundingkan bagian-bagian yang sulit
pelaksanaannya atau biayanya tinggi dengan kontraktor dengan bantuan Value
Engineering Consultant dan menyarankannya untuk mempelajari bagian tersebut
sebagai salah satu bagian untuk VECP.
Pendekatan demikian ini memperkenankan kontraktor mengetahui bahwa
Pemilik Proyek serius tentang Value Engineering dan penghematan biaya dengan
menggunakan Value Engineering Consultant Incentive Clause.
3.7 MENCAPAI KEBERHASILAN V.E INCENTIVE PROGRAM
Keberhasilan atau kegagalan partisipasi kontraktor diisyaratkan pada
pandangan dan tindakan-tindakan dari berbagai pihak. Pengaturan yang baik akan
25
menguntungkan kedua belah pihak yaitu Pemilik Proyek dan Kontraktor yang
dibantu oleh Value Engineering Consultant untuk mencapai keberhasilan dari Value
Engineering Incentive Program.
Proposal yang disampaikan oleh kontraktor dengan bantuan Value
Engineering Consultant harus diteliti dengan baik dan menyeluruh dengan semangat
slaing percaya dan kerja sama yang baik. Penelitian harus secara objektif dan
ditunjang dengan alasan-alasan teknis untuk langkah-langkah yang diambil terhadap
proposal tersebut. Perhatian khusus harus diambil apabila persetujuan tidak
diberikan, hal ini untuk menghindari kontraktor dengan bantuan Value Engineering
Consultant menjadi segan untuk melanjutkan penelitiannya dalam mencari jalan
yang lebih baik untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan biaya yang lebih rendah.
Kontraktor harus didorong untuk memasukkan proposal yang selanjutnya dan
perlu diperhatikan bahwa pemikiran yang baik dan seluruhnya tersusun dalam
dokumen sebagai proposal mempunyai kesempatan yang baik untuk memperoleh
persetujuan.
Pemilik Proyek harus mengerti bahwa pembayaran yang diberikan kepada
kontraktor dibawah Value Engineering Incentive Clause adalah sepenuhnya
diperoleh sebagai hasil dari enthusiasm yang mana kontraktor meneliti untuk
mendapatkan jalan yang lebih baik untuk melaksanakan pekerjaannya.
Apabila proposal tidak memenuhi ketentuan-ketentuan teknik atau kriteria,
masih ada kemungkinan untuk memperoleh persetujuan sebagian dari proposal itu.
Alternatifnya kontraktor dapat diminta untuk merubah proposal tersebut agar dapat
mengatasi dan memenuhi objektif yang sebenarnya. Evaluasi secara objektif,
bersama dengan pemikiran sehat yang mana memungkinkan proposal dapat diterima,
hal ini akan meyakinkan kontraktor dengan bantuan Value Engineering Consultant
keterbukaan dari Pemilik Proyek, dan mendorong pengusulan yang berikutnya.
26
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi kontraktor. Kebanyakan
adalah subjektif dan sulit untuk dievaluasi. Namun beberapa indikasi dan penampilan
incentive program dapat ditingkatkan dengan mendata jumlah proposal-proposal
yang dimasukkan dan membandingkan dengan norma berdasarkan pengalaman yang
lampau.
3.8 ANALISIS STRUKTUR
Dalam melakukan perhitungan struktur kami menggunakan program SAP
2000 versi 10 yang merupakan perangkat lunak yang dikeluarkan oleh CSi
(Computer and Structur, Inc) untuk analisis dan desain struktur yang berorientasi
obyek. Data-data yang harus diinput antara lain data material, data pembebanan
meliputi beban hidup, berat sendiri struktur, beban angin, serta beban gempa.
SAP2000 merupakan program versi terakhir yang paling lengkap dari seri-seri
program analisis struktur SAP, baik SAP80 maupun SAP90. Keunggulan program
SAP2000 antara lain ditunjukkan dengan adanya fasilitas untuk desain elemen, baik
untuk material baja maupun beton. Disamping itu juga adanya fasilitas desain baja
dengan mengoptimalkan penampang profil, sehingga pengguna tidak perlu
menentukan profil untuk masing-masing elemen, tetapi cukup memberikan data
profil secukupnya dan program akan memilih sendiri profil yang paling optimal atau
ekonomis.
27
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 DEFINISI
Metode dalam hal ini adalah tatacara atau jalan yang ditempuh sehubungan
dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis
untuk menyelesaikan masalah yang dibahas dengan mendayagunakan sumber data
dan fasilitas yang ada. Metode juga merupakan cara kerja untuk dapat memahami hal
yang menjadi sasaran penelitian, meliputi prosedur penelitian dan teknik penelitian
(Hasan,2002).
Secara garis besar metode yang diterapkan pada analisis Value Engineering
gedung RUSUNAWA Ambarawa, adalah :
1. Pengumpulan data dan tahapan-tahapan dalam perhitungan (informasi, kreatif,
analisa, rekomendasi, dan presentasi.)
2. Pengolahan data yang ada dengan modifikasi perhitungan yang akan dibahas.
3. Analisa perencanaan penggunaan bahan, dimensi, dan biaya yang diterapkan
pada pengoperasian komputer sebagai alat bantu tanpa merubah mutu dan
penampilan suatu proyek.
4. Analisa Value Engineering untuk mengetahui berapa biaya penghematan yang
terjadi (cost saving).
28
Flowchart penyusunan Tugas Akhir :
Tidak
Ya
Identifikasi Masalah
Studi Pustaka
Survey ke Lapangan
Item Pekerjaan Yang Di Value
1. Metode Pengumpulan data dan
metode perhitungan awal pada fase/tahapan(informasi, kreatif, analisa, rekomendasi, presentasi)
2. Pengolahan data dengan modifikasi perhitungan yang akan dibahas
3. Analisa penggunaan material yang diterapkan pada pengoperasian komputer
4. Analisa Value Engineering untuk mengetahui biaya penghematan yang terjadi
Pembahasan Value
Engineering
Disetujui
Data Sekunder Proyek
Mulai
A
29
Gambar 4.1 Bagan alir pengerjaan Tugas Akhir
4.2 PROSES PENELITIAN
Langkah-langkah dan hal-hal perlu dilakukan dalam proses penelitian,
diantaranya :
1. Tahap persiapan
Sebelum melakukan proses penelitian peneliti harus melakukan tahap
persiapan, diantaranya mengumpulkan atau mencari data-data proyek. Pencarian
data dapat dilakukan baik pada konsultan, kontraktor maupun pada Kementerian
Pekerjaan Umum yang menangani proyek-proyek besar. Setelah mendapatkan data
proyek kemudian peneliti melakukan survey ke lokasi proyek untuk mendapatkan
gambaran umum kondisi lapangan. Selain itu peneliti juga melakukan studi pustaka
baik melalui buku-buku pustaka, internet, peraturan-peraturan Kementerian
Selesai
A
Gambar Kerja
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS)
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Barchart
Time Schedule
Kesimpulan dan Saran
30
Pekerjaan Umum dan peraturan-peraturan lainnya yang dapat dijadikan sebagai
bahan referensi dan tambahan pengetahuan.
2. Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli
(tidak melalui perantara). Data primer dapat berupa subjek secara individual atau
kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan, dan hasil
pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu: metode
survey dan metode observasi.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data
sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun
dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
3. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara :
a. Metode Pengambilan Data Primer
Yaitu metode dengan cara melakukan survey langsung pada konsultan
maupun pelaksana yang menangani proyek tersebut. Selain itu peneliti juga
melakukan observasi langsung ke lokasi proyek tersebut.
b. Metode Pengambilan Data Sekunder
Yaitu metode dengan cara melakukan survey langsung pada instansi-
instansi atau perusahaan-perusahaan yang diangap berkepentingan. Perusahaan itu
dapat meliputi perusahaan bahan/ material bangunan, persewaan alat-alat berat,
konsultan, kontraktor, pemborong tenaga kerja, instansi yang menangani masalah
jasa dan konstruksi bangunan serta perusahaan-perusahaan lainnya yang bisa
dijadikan bahan referensi.
31
4. Analisa Data
Dari data-data yang telah dikumpulkan dilakukan analisis Value
Engineering untuk menghasilkan adanya suatu penghematan biaya atau saving cost.
Analisis Value Engineering dilakukan lima tahap, yaitu :
a. Tahap Informasi
Pada tahap awal ini dilakukan upaya-upaya untuk mendapatkan informasi
sebanyak-sebanyaknya yang relevan dengan obyek studi yang akan dievaluasi,
dimana data dan informasi tersebut diolah menurut kebutuhan pada tahap
selanjutnya.
Langkah-langkah penunjang yang biasa diterapkan dalam tahap informasi
adalah sebagai berikut :
1). Pengulangan desain informasi
Adalah pelaksanaan mengumpulkan semua informasi yang menyangkut
segala aspek kepentingan obyek studi. Adapun yang termasuk didalam obyek studi,
yaitu:
- Gambar-gambar perencanaan
- Rencana Anggaran Biaya
- Perkiraan biaya
- Pendekatan desain
- Perhitungan desain/ konstruksi
- Data-data kondisi setempat
- Jadwal kegiatan, dan lain-lain.
Dalam proses evaluasi selanjutnya, data informasi tersebut dapat dijadikan
kumpulan data yang dibutuhkan dan disusun dalam suatu deskripsi permasalahan
dan tujuan penghematannya.
2). Penentuan sasaran studi
Untuk mengetahui sasaran studi dan berapa besar perkiraan target
penghematan biaya didapat dengan membuat struktur biaya dari keseluruhan elemen
32
obyek studi yang memperlihatkan dengan jelas bagian dan elemen yang ada sebagai
sasaran studi tersebut.
3). Pemilihan elemen dengan potensi penghematan optimum
Dari struktur dan perkiraan target penghematan biaya tersebut, maka dapat
dipilih elemen-elemen obyek studi yang mempunyai potensi penghematan optimum
dengan metode perbandingan (rasio) antara biaya asal dan target biaya, dan perhatian
diutamakan kepada rasio yang menyolok. Cara ini dikenal dengan analisis fungsi
yang menguraikan rasio cost dengan worth, presentasi pembagian pekerjaan (bobot).
b. Tahap Kreatif
Didalam Value Engineering, berfikir kreatif adalah hal sangat penting
dalam mengembangkan ide-ide untuk memunculkan alternatif-alternatif dari elemen
yang masih memenuhi fungsi tersebut, kemudian disusun secara sistematis.
Alternatif-alternatif tersebut dapat ditinjau dari berbagai aspek, diantaranya :
1). Bahan atau material
Pemunculan penggunaan alternatif bahan dikarenakan semakin banyaknya
jenis bahan bangunan yang diproduksi dengan kriteria mempunyai fungsi yang sama.
Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi jenis bahan yang mempunyai
fungsi yang sama dapat dibuat atau dicetak dengan mutu dan kualitas yang hampir
sama juga. Hanya karena memiliki merek atau lisensi yang berbeda, maka harga
bahan tersebut menjadi berbeda.
Dengan demikian, maka pemilihan alternatif bahan dapat dilakukan dalam
analisis Value Engineering. Pencarian bahan dengan mutu, kualitas dan fungsi yang
sama dengan rencana awal tapi dengan harga lebih rendah dapat dilakukan.
2). Cara atau metode pelaksanaan pekerjaan
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan pastinya mempunyai cara atau
metode sendiri-sendiri. Pada zaman dahulu cara menyelesaikan suatu pekerjaan
hanya mengandalkan tenaga manusia dengan alat-alat sederhana, sehingga waktu
penyelesaian pekerjaan dapat membutuhkan waktu yang cukup lama. Seiring dengan
kemajuan teknologi, kini muncul alat-alat bantu yang lebih canggih dalam
33
menyelesaikan pekerjaan. Sebagai contoh, adanya alat-alat berat seperti dozer,
excavator, crane dan lain-lain yang dapat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan
konstruksi bangunan, sehingga pekerjaan dapat cepat selesai.
Dengan demikian dapat dilihat, bahwa suatu pekerjaan konsrtuksi
bangunan yang dikerjakan dengan tenaga manusia dan alat-alat sederhana akan
membutuhkan waktu yang lama dibandingkan dengan dikerjakan menggunakan alat-
alat yang lebih moderen. Maka dalam analisis Value Engineering dapat berpedoman
pada metode pelaksanaan, karena semakin pendek waktu yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan pekerjaan dan dengan peralatan yang optimal, maka semakin kecil
pula biaya yang dikeluarkan.
3). Waktu pelaksanaan pekerjaan
Setiap pekerjaan dalam suatu proyek pastinya sudah mempunyai jadwal
pelaksanaan dalam perencanaan time schedule. Terkadang dengan bobot pekerjaan
yang tetap, waktu pelaksanaan pekerjaan dapat dikurangi, asalkan pekerjaan tersebut
tidak terdapat dalam jalur kritis. Banyak cara yang dilakukan untuk mewujudkan hal
tersebut, diantaranya dengan mengganti metode pelaksanaan, menambah jumlah
tenaga kerja dan lain-lain. Dengan demikian, alternatif pengurangan waktu
pelaksanaan dapat dijadikan pedoman karena akan berpengaruh pada perhitungan
anggaran biaya.
c. Tahap Analisa
Tujuan tahapan ini adalah :
1. Mengadakan evaluasi, mengajukan kritik dan menguji alternatif yang
muncul selama tahapan spekulatif
2. Memperkirakan nilai uang untuk setiap alternatif.
3. Menentukan alternatif yang akan memberikan kemampuan yang
paling besar untuk penghematan biaya.
Alternatif yang timbul diformulasikan, kemudian melakukan eliminasi ide-
ide yang kurang praktis dan menilai ide kreatifitas tersebut dari segi keuntungan dan
34
kelemahannya dengan mencari potensi penghematan biaya untuk setiap ide yang
dievaluasi.
d. Tahap Rekomendasi
Mempersiapkan rekomendasi yang telah dilengkapi informasi dan
perhitungannya secara tertulis dari alternatif yang dipilih dengan mempertimbangkan
pelaksanaan secara teknis dan ekonomis.
Langkah-langkah tahapan rekomendasi adalah sebagai berikut :
- Membuat konsep/ desain untuk dibandingkan satu sama lain.
- Membandingkan konsep semula dengan desain usulan/ alternatif.
Dalam tahap rekomendasi dapat juga berisi usulan alternatif yang
direkomendasikan beserta dasar pertimbangan.
e. Tahap Penyajian
Jika sebelumnya sudah ada desain awal., maka alternatif desain terpilih di
atas dibandingkan dengan desain awal tersebut. Biasanya dalam hal biaya proyek.
35
35
BAB V
ANALISIS REKAYASA NILAI
5.1 UPAYA DALAM MELAKUKAN REKAYASA NILAI
Pertimbangan-pertimbangan dalam upaya melakukan Rekayasa Nilai antara
lain sebagai berikut:
1. Membuat meterial lebih ringan dengan tanpa mengorbankan nilai
dan fungsi.
2. Mengganti material yang seharusnya kurang perlu digunakan
karena adanya material pengganti yang memiliki fungsi serta
kekuatan yang sama namun dilihat dari segi biaya dan waktu lebih
efisien.
3. Faktor biaya yang diharapkan dapat diminimalisir tanpa
mengurangi mutu, kualitas dan segi keselamatan, sehingga tidak
menimbulkan terjadinya kekurangan biaya perencanaan yang
merupakan bagian kecil dari proyek namun sangat mempengaruhi
biaya total dari seluruh proyek.
4. Waktu yang efisien sehingga pelaksanaan lebih cepat.
5. Adanya inovasi tentang nilai dan fungsi yang merupakan kunci
pelaksanaan dalam membuat keputusan.
5.2 ITEM PEKERJAAN YANG DIREKAYASA NILAI 5.2.1 Rangka Atap Baja Ringan
Rangka atap baja ringan dibuat untuk memudahkan perakitan dan
konstruksi. Meskipun tipis baja ringan mempunyai derajat kekuatan tarik 550 mpa,
sementara baja biasa / konvensional sekitar 300 mpa. Kekuatan tarik dan tegangan
ini untuk penggantian bentuknya yang tipis. Di Indonesia ketebalan baja ringan
berkisar dari 0,4 – 1 mm.
36
Rangka atap baja ringan menjadi pilihan dikarenakan sifatnya yang tahan
terhadap karat, anti rayap, tidak membesarkan api, ringan dan pemasangannya yang
relatif cepat. Selain itu baja ringan mempunyai kekuatan tarik yang lebih besar
daripada baja konvensional.
Baut yang dipakai pada konstruksi baja ringan tidak sama dengan baja
konvensional. Untuk konstruksi baja ringan, baut yang dipakai adalah tipe SDS
(Self Drilling Screw) yang artinya baut tersebut bisa berfungsi sebagai mata bor dan
sekaligus membuat ulir pada profil, karena baut SDS punya blade/ mata pisau di
ujungnya sehingga jauh lebih cepat pengerjaannya dibanding baut biasa pada baja
konvensional, karena sistem baut pada baja konvensional itu mesti dibor terlebih
dahulu baru bautnya dikencangi dengan mur.
Perbedaan baut SDS untuk roofing/penutup atap dengan konstruksi baja
ringan adalah baut SDS untuk penutup atap ulirannya lebih halus dan ada karetnya
di bagian kepala baut sedangkan baut SDS untuk konstruksi baja ringan lebih kasar
dan dilapis galvanis. Baut SDS pada baja ringan beralur kasar membuat baja ringan
terikat diantara alur bukan rusak oleh alur, sehingga sambungan lebih kuat dan
dapat memikul beban dengan baik
Bahan dasar untuk baja ringan Adhi Truss selain sudah dicoating dengan
lapisan anti karat juga sudah diberi lapisan resin yang anti finger mark. Jadi
coatingannya walaupun di gosok ataupun di pegang dengan tangan tidak akan
berbekas ataupun berubah warna. Kadar coating yang dipakai untuk zincalume
AZ100 (100 gr/m2) dan galvanis Z220 (220 gr/m2).
Rangka atap baja ringan mempunyai beberapa elemen yaitu:
1. Kuda kuda
2. Reng
3. Jurai Dalam
4. Screw
37
Kuda-kuda merupakan struktur utama dalam konstruksi atap baja ringan. Untuk
mendapatkan kuda-kuda yang kokoh, cermati lebar bentangan dan besar beban yang
akan diterima serta derajat kemiringan atap. Ketebalan material baja ringan untuk
kuda-kuda dan web berkisar 0,5 – 1 mm, sementara untuk reng antara 0,4 – 0,7 mm.
Kelebihan
Rangka atap baja ringan memiliki beberapa kelebihan. Berikut adalah poin-poin
kelebihannya :
1. Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan baja konvensional, beban yang
harus ditanggung oleh struktur dibawahnya lebih rendah.
2. Baja ringan bersifat tidak membesarkan api (non-combustible).
3. Konsumen tidak perlu khawatir baja ringan dimakan rayap.
4. Karena sifat materialnya ringan dan mudah dirakit, bila dibandingkan rangka
baja konvensional, pemasangan kerangka atap baja ringan dilapangan relatif lebih
cepat.
5. Baja ringan nyaris tidak mempunyai nilai muai susut.
Kekurangan
Adapun kekurangannya ada pada poin-poin berikut:
1. Kerangka rangka atap baja ringan tidak dapat di ekspos seperti rangka baja
konvensional, system rangkanya yang berbentuk seperti jaring kurang menarik bila
tanpa penutup/plafond.
2. Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada salah satu bagian
struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya.
Rangka atap dari baja ringan aman untuk dipergunakan mengingat
materialnya yang terbuat dari baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis,
namun memiliki fungsi setara dengan baja konvensional. Meski tipis baja ringan
memiliki derajat kekuatan tarik 550 mpa, sementara baja biasa sekitar 330 mpa.
38
Untuk menghitung kekuatan struktur maka dipergunakan Software khusus dengan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti:
1. Berat material itu sendiri termasuk berat reng.
2. Beban dari pada atap penutup yang akan dipergunakan.
3. Beban air hujan.
4. Beban angin
5. Beban orang
6. Berat penutup plafond
Perhitungan pembebanan ini mengacu kepada Pedoman Perencanaan Pembebanan
Untuk Rumah dan Gedung SKBI 1987.
Software yang dipergunakan untuk menganalisa kekuatan struktur
rangka atap baja ringan menggunakan software khusus, jadi tidak sembarang
software dapat dipergunakan. Karena perilaku strukturnya yang berbeda, struktur
rangka atap baja ringan tidak dapat dihitung menggunakan software untuk
menghitung konstruksi baja konvensional ataupun konstruksi kayu semisalnya
dengan mempergunakan software SAP yang banyak dipergunakan untuk
menghitung struktur bangunan. Hal tersebut dikarenakan perilaku struktur dan
standar peraturan yang digunakan dalam masing masing software sudah jelas
berbeda.
Software untuk menghitung kekuatan struktur dari pada baja ringan
sangat mempertimbangkan analisa pembebanan baik itu beban mati, beban hidup,
beban sendiri, beban angin, beban plafond, dan beban beban lainnya yang bekerja
pada suatu struktur baja ringan. Semakin detail hasil suatu software struktur baja
ringan akan semakin menjamin kekuatan dari pada struktur baja ringan itu sendiri.
Hasil dari pada software baja ringan yang perlu diperhatikan adalah jumlah screw
setiap titik buhul kuda kuda baja ringan, besarnya beban pada setiap tumpuan kuda
kuda, jenis dan ketebalan baja ringan yang digunakan, besarnya beban genteng dan
39
beban plafond yang dipergunakan, besarnya lendutan ijin yang terjadi, dan
sebagainya.
Umumnya yang beredar dipasaran, profil atau bentuk dari baja ringan adalah:
1. Profil C
2. Profil U atau Hat Section
3. Profil Z
(Sumber : Axistruss-Steel Roofing System dan adhi truss)
5.2.1.1 Alasan Dilakukan Rekayasa Nilai Pada Rangka Atap
Rangka atap baja ringan memiliki kekuatan dan tingkat keamanan yang
sama dengan rangka atap sistem konvensional, karena dalam proses perhitungan
analisa struktur kita harus menganalisa data-data pembebanan dan jenis material
yang akan diinput kedalam software SAP untuk dilakukan perhitungan analisis
struktur. Data-data yang akan dimasukkan meliputi jenis dan berat genteng yang
dipakai, jarak rengnya, beban plafon, beban angin berdasarkan lokasi dan tinggi
bangunan, ada atau tidaknya beban tambahan seperti lampu gantung dan solar
water heater, panjang overstek, sudut kemiringan atap dll. Dari hasil analisa akan
didapat jarak kuda-kuda yang aman, bentuk kuda-kuda, ukuran dan tebal profil
yang dipakai. Selain kuat, baja ringan juga sudah tahan karat karena dilapis dengan
lapisan Zincalume ataupun Galvanis sehingga tidak perlu perawatan/maintenance
lagi.
Baja ringan memiliki struktur lebih ringan daripada baja konvensional,
sehingga baja ringan aman terhadap gempa. Tahan gempa yang dimaksudkan
adalah karena baja ringan terbuat dari material/bahan yang ringan maka beban yang
ditanggung oleh struktur di bawahnya menjadi lebih sedikit/kecil sehingga ketika
terjadi goncangan gempa, resiko buruk pun terhindari. Untuk menahan gaya-gaya
horizontal, baja ringan didesain dengan menggunakan banyak pengaku/bracing
40
maupun ikatan angin, seperti: Diagonal Web Bracing, Bottom Chord Bracing, Top
Chord Bracing, Lateral, pita baja dll. Gaya gempa berbanding lurus dengan massa
struktur, artinya semakin ringan strukturnya semakin aman terhadap bahaya gempa.
Kalau dibanding baja konvensional sudah pasti baja ringan lebih murah,
waktu pemasangan jauh lebih cepat karena sistem pemasangannya kuda-kuda
langsung reng (tidak perlu gording dan kaso), bahannya yang ringan dan
sambungan tidak perlu di las langsung dengan baut SDS. Oleh karena struktur lebih
ringan sehingga aman terhadap gempa, bisa irit dimensi kolom atau balok struktur
bangunan di bawahnya. Sudah dicoating lapisan tahan karat Zincalume ataupun
Galvanis yang jauh lebih tahan karat dibanding kalau dicat biasa. Jadi
kesimpulannya baja ringan lebih praktis dan ekonomis.
Dalam laporan tugas akhir ini, kami memilih menggunakan bentuk profil
C untuk rangka atap baja ringan daripada profil U atau Z untuk dilakukan rekayasa
nilai, karena pada profil C dengan mudah bisa dibox. Oleh sebab itu profil C
tersebut harus didesain sedemikian rupa dengan flange/kaki C yang satu lebih
panjang dari flange/kaki C yang lain sehingga baru bisa dibox. Dengan begitu profil
C mempunyai kelebihan: 1). Pada saat menyambung panjang profil (lebih dari 6 m),
sambungan tinggal dibox dengan ditambah baut pada sisi atas dan bawah flange
profil, 2). Jika ada web yang terlalu panjang atau tidak kuat, webnya bisa dibox
sehingga menambah kekuatan dan kekakuan, 3). Untuk overstek atap yang
panjangnya lebih dari 60 cm dan plafon luarnya miring yang berarti tidak boleh
disekur, maka overstek/topchord kuda-kuda tinggal dibox supaya kuat tanpa harus
disekur. Oleh sebab itu sampai sekarang bentuk profil C lebih banyak dipakai untuk
rangka atap baja ringan dibanding bentuk profil yang lain.
41
5.2.2 Wiremesh ( Jaring Kawat Baja Las )
Wiremesh merupakan material jaring kawat baja pengganti tulangan pada
pelat yang fungsinya sama sebagai tulangan. Pada wiremesh selain memiliki
kekuatan yang sama namun dari segi pemasangan lebih praktis dan murah
dibandingkan dengan tulangan konvensional.
Keuntungan utama dalam menggunakan Jarigan Kawat Baja Las BRC
adalah mutunya yang tinggi dan konsisten yang terjamin bagi perencana,pemilik dan
pemborong, di bandingkan dengan cara penulangan pelat lainnya. Karena semua
kawat di tarik dan di uji dengan seksama,mutu bahan yang di pakai telah terjamin.
Proses penarikan kawat tersebut akan menghasilkan kawat dengan penampang yang
sangat merata. Keseragaman yang sama itu tidak akan mungkin terdapat pada
batang-batang canaian panas (besi beton) ketika kawat di las kedalam jaringan kawat
baja las BRC, ia di dudukan tepat pada tempatnya, jadi jaringan akan selalu
dilengkapi dengan jumlah kawat yang benar. Dengan demikian,perencanaan terjamin
dan penelitian di tempat kerja dapat dikurangi.
.
(Sumber : Atap Galvalum Zincalum/wiremesh.php.htm)
5.2.2.1 Alasan Dilakukannya Rekayasa Nilai Pada Pelat Dengan Menggunakan
Tulangan Wiremesh:
Untuk membuat pelat yang ringan, tipis tetapi kuat yaitu dengan
menggunakan tulangan baja berupa kawat baja las/wiremesh Penggunaan tulangan baja
ini dimaksudkan untuk memperbesar kuat lentur pelat karena kawat baja ini mempunyai
kuat tarik yang tinggi dan berbentuk seperti jala yang sangat memudahkan pada saat
pemasangan, serta harga relatif lebih murah dan material lebih ringan.
Mutu yang tinggi dari Jaringan Kawat Baja Las BRC memungkinkan yang di
tetapkan sebelumnya. memenuhi standart kelas U-50, menghasilkan pengehematan
biaya yang sangat berarti. Dengan menggunakan tegangan ijin yang di usulkan sebesar
42
2.900 kg/cm tersebut. kita dapat memperoleh penghematan sampai separuh dari
banyaknya penulangan. Dengan Perhitungan Harga Per kg jaringan kawat baja las BRC
yang lebih tingi, biasanya tetap terdapat penghematan biaya yang cukup berarti pada
kebanyakan proyek. Selain penghematan, juga waktu pasang dihematkan, karena
Jaringan Kawat Baja Las BRC di serahkan di tempat kerja dengan kawat telah di las
tepat pada jarak-jarak yang di tetapkan sebelumnya
5.2.3 Bata Ringan ( Hebel / Celcon)
Dinding bata ringan merupakan dinding dengan menggunakan teknologi
aerasi. Produk ini dikembangkan oleh Joseph Hebel di Jerman pada tahun 1943 dan
mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1995. Bata ringan dibuat dari bahan baku pasir
kuarsa, kapur, semen, dan bahan pengembang yang dikategorikan sebagai bahan – bahan
untuk beton ringan. Pasir kuarsa digiling dalam ball mill hingga tercapai ukuran butiran
yang dibutuhkan. Bahan baku yang telah dicampur air dan bahan pengembang
ditimbang dan diukur dalam mesin pencampur hingga menjadi adonan. Adonan tersebut
kemudian dituang dalam cetakan baja.
Melalaui proses kimia tercipta gas hydrogen yang membuat adonan
mengembang membentuk jutaan pori – pori kecil yang membuat bata ini menjadi ringan.
Proses akhirnya adalah memanggang bata dalam oven bertekanan tinggi yang disebut
autoclave chamber dengan uap panas hingga suhu 1830 C.
Bata jenis ini memiliki berat lebih ringan dan permukaan yang lebih halus.
Dinding dari bata ringan bisa langsung diberi acian tanpa diplester terlebih dahulu.
Bahan yang digunakan untuk acian adalah semen instan atau semen khusus. Bata ringan
memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 8 – 10 cm.
Perhitungan dinding bata ringan 1m2 sebagai berikut :
Semen Instan = 11,43 kg
Bata ringan = 8 buah
43
Air = 0,15 – 0,16 liter
Kelebihan Bata Ringan ( Hebel) :
1. Waktu pemasangan relatif lebih cepat
2. Rangka beton pengaku lebih luas, antara 9 – 12 m2
3. Mempunyai sifat kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya
rembesan air
4. Ringan, tahan api, dan mempunyai kekedapan suara yang baik.
Kekurangan Bata Ringan ( Hebel) :
1. Harganya relatif lebih mahal untuk tiap satuan
2. Karena tergolong jenis baru, tidak semua tukang pernah memasang bata ringan
3. Masih jarang ditemukan di toko bahan bangunan kecil dan hanya dijual dalam
jumlah 1m3.
(Sumber : Menghitung Biaya Membangun Rumah oleh Yanto Irawan, ST)
5.2.3.1 Alasan Dilakukannya Rekayasa Nilai Pada Dinding Dengan Menggunakan
Bata Ringan/Hebel :
Bata Ringan/hebel memiliki bobot yang lebih ringan yang dapat memperkecil
pembebanan struktur dibawahnya sehingga dapat menghemat pada pondasi. Bata Ringan
ini cocok digunakan pada bangunan-bangunan bertingkat atau gedung-gedung karena
pembebanan menjadi hal yang sangat penting untuk menekan biaya.
Hebel memiliki dimensi yang lebih besar dari bata konvensional yaitu 60cm x
20cm dengan ketebalan 7 hingga 10 cm yang menjadikan pekerjaan dinding lebih cepat
selesai dibandingkan bata konvensional dan pada proses pemasangannya tidak
membutuhkan adukan pasangan yang tebal, tetapi cukup direkatkan dengan semen
instant /mortar tipis-tipis saja.
44
Bata Ringan/hebel lebih tahan terhadap api selama kurang lebih 4 jam karena
mempunyai kemampuan dalam hal insulasi (penahan) panas dan suara, sehingga untuk
ruangan-ruangan khusus yang mengharuskan tahan api atau kedap panas dan suara,
dengan digunakannya hebel akan lebih bermanfaat.
Untuk hebel secara harga satuan material terlihat lebih mahal dari batu bata,
tetapi penggunaan semen, waktu pelaksanaan, beban yang harus ditanggung struktur,
akan lebih efisien apabila menggunakan aerated concrete block (salah satu merek
hebel). Waktu pelaksanaan mempengaruhi upah tukang yang harus dibayar, dan apabila
lebih cepat itu berarti akan lebih hemat dalam pengeluaran biaya.
5.3 ANALISIS STRUKTUR
Berikut ini diuraikan penelusuran perencanaan dan analisa struktur.
5.3.1 Perencanaan Dan Analisa Perhitungan Struktur Atap
Pemodelan perhitungan rangka atap menggunakan metode pendekatan dengan
menggunakan program SAP2000 karena program khusus untuk perhitungan
rangka atap baja ringan hanya dimiliki oleh perusahaan berlisensi.
a) Input Data
• Pemodelan 2 dimensi kuda-kuda atap baja ringan :
Gambar 5.1 Pemodelan 2D Rangka Baja Ringan
45
Panjang bentang rangka atap : 5.4 m
Tinggi rangka atap : 2.15 m
Sudut rangka atap : 39º
Jarak antar kuda-kuda (B) : 1.20 m
Beban penutup atap metal(qm) : 7 kg/m²
Beban angin (qa) : 25 kg/m²
Beban plafon (qp) : 20 kg/m²
Modulus elastisitas : 200.000 mpa
Tegangan maksimum : 550 mpa
b) Perhitungan Beban :
Kasus Beban 1 (Beban Mati) :
Terdiri dari beban penutup atap (qr) dan beban plafond (qp)
Qa = d x B x qa
= 0.77m x 1,2 m x 7 kg/m²
= 6.468 kg (dibulatkan menjadi ~ 7 kg)
Qp = d x B x qp
= 0.77m x 1,2 m x 20 kg/m²
= 18.48kg (dibulatkan menjadi ~ 19 kg)
Kasus Beban 2 (Beban Hidup) :
Beban hidup ditentukan QL = 100kg
Kasus Beban 3 (Beban Angin) :
Tekanan Angin
Qt = Lg x B x [(0,02.λ + 0,4) x qw]
= 0.99 x 1,2 x [(0,02.39º + 0,4) x 25]
= 35.046 kg ~ 36 kg
Tekanan Angin Vertikal
Vt = Qt .CosӨ
46
= 36. Cos 39º
= 27.97 kg ~ 28 kg
Tekanan Angin Horisontal
Ht = Qt .SinӨ
= 36. Sin 39º
= 22.66 kg ~ 23 kg
Hisapan Angin
Qi = Lg x B x [(0,4) x qw]
= 0.99 x 1,2 x [(0,4) x 25]
= 11.88 kg ~ 12 kg
Hisapan Angin Vertikal
Vi = Qi .CosӨ
= 12. Cos 39º
= 9.33 kg ~ 9.4 kg
Hisapan Angin Horisontal
Hi = Qi .SinӨ
= 12. Sin 39º
= 7.55 kg ~ 8 kg
• Pemodelan kasus pembebanan :
52
Dari grafik output SAP2000 diatas dapat diketahui bahwa ratio tegangan adalah
dibawah ≤ 1 ,maka ukuran profil yang dipakai sudah aman.
5.3.2 Perhitungan Pembebanan Struktur
Perhitungan Berat Bangunan
Karena basarnya beban gempa sangat dipengaruhi oleh berat dari struktur
bangunan, maka perlu dihitung berat dari masing-masing lantai bangunan. Berat dari
bangunan dapat berupa beban mati yang terdiri dari berat sendiri material-material
konstruksi dan elemen-elemen struktur, serta beban hidup yang diakibatkan oleh hunian
atau pengguna bangunan.
Karena kemungkinan terjadinya gempa bersamaan dengan beban hidup yang
bekerja penuh pada bangunan adalah kecil, maka beban hidup yang bekerja dapat
direduksi besarnya. Berdasarkan standar pembebanan yang berlaku di Indonesia, untuk
memperhitungkan pengaruh beban gempa pada struktur bangunan gedung, beban hidup
yang bekerja dapat dikalikan dengan faktor reduksi sebesar 0.3.
Data-data Untuk Perhitungan
Jarak portal 0A-0 dan 12-13 pada arah X = 3m, jarak portal 0-12 = 4.5m dan jarak
portal A-B kemudian C-D pada arah Y = 5.4m, sedangkan pada portal B-B’-C arah Y =
4.2m. Tinggi tingkat lantai 1-2 = 3.2m, tinggi lantai 2-5 = 2.8m, dan tinggi lantai 5-
lantai atap = 3m.Ukuran kolom = 30x50cm dan ukuran balok = 25x45cm. Tebal semua
pelat lantai = 12cm.
Konfigurasi Struktur
Mutu beton f’c = 29.05 Mpa, berat jeis beton = 2.4 ton/m3, modulus elastisitas : Ec
= 210000 kg/cm2.
Mutu tulangan pokok : fy = 400 Mpa dan mutu tulangan geser sengkang : fy = 240
Mpa
Bangunan terletak di Kabupaten Semarang (wilayah gempa 2), kondisi tanah
dibawah bangunan merupakan tanah sedang.
53
Pembebanan Struktur
Beban mati terbagi merata pada semua lantai bangunan qD = 100 kg/m2 (belum
termasuk berat sendiri struktur/0. Beban hidup terbagi merata pada lantai 2 s/d 5 qL =
250 kg/m2, dan pada lantai 6 (atap) qL = 100 kg/m2. Beban dinding diperhitungkan
sebesar 250 kg/m untuk setiap tinggi 1m.
Koefisien reduksi dari beban hidup untuk perhitungan beban gempa = 0.30
Kombinasi pembebanan yang ditinjau di dalam analisis :
Kombinasi Pembebanan Tetap : U = 1,2D + 1,6L
Kombinasi Pembebanan Sementara : U = 1,2D + 0,5L +1,0(I/R)Ex + 0,3(I/R)Ey
: U = 1,2D + 0,5L +3,0(I/R)Ex + 1,0(I/R)Ey
Dimana D : Beban Mati, L : Beban Hidup, Ex : Beban Gempa Arah X, Ey : Beban
Gempa Arah Y, I = Faktor Keutamaan Struktur, R = Faktor Reduksi Beban Gempa.
Faktor Keutamaan struktur dari bangunan, I = 1,0 (SNI Gempa 2002)
Faktor Reduksi Gempa untuk Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) ditentukan
R = 3,5 (SNI Gempa 2002).
Diagram Respon Spektrum Gempa Rencana untuk zona/wilayah gempa 2:
Gambar 5.2 Respon Spektrum Gempa Rencana
54
Respon Spektrum Gempa Rencana untuk kondisi tanah sedang :
Periode Getar
T ( detik )
Koefisien gempa
( C )
0,0 0,15
0,2 0,38
Periode Getar
T ( detik )
Koefisien gempa
( C )
0,6 0,38
1,0 0,23
2,0 0,115
3,0 0,076
Perhitungan Pembebanan :
Berat Lantai 5
• Beban Mati (Wm)
Pelat atap = 60 x 19.2 x 0.12 x 2400 = 331776 kg
Balok = ( 60 x 5 + 19.2 x 14 ) x 0.3 x 0.33 x 2400 = 135146.88 kg
Kolom = 60 x 3 x 0.3 x 0.5 x 2400 = 64800 kg
Dinding = 536.4 x 3 x 250 = 402300 kg
Plafond = 60 x 19.2 x 50 = 57600 kg +
Total = 991622.88 kg
Luas dinding = 60 x 19,2 – ( 5,3 x (4,5 x 5) ) x 2 = 913,5 m2
Beban mati (qD) masing-masing lantai 5 = 991622,88 / 913,5 = 1085,52 kg/m2
• Beban Hidup (WL)
qh atap = 100 kg/m2
Koefisien Reduksi = 0.3
Wh = 0.3 x (60 x 19.2 x 100) = 34560 kg
Berat Total Lantai 5 : W5 = 991622.88 + 34560
55
= 1026182.88 kg
Berat Lantai 4
• Beban Mati (Wm)
Pelat Lantai = 60 x 19,2 x 0,12 x 2400 = 33176 kg
Balok = ( 60 x 5 + 19,2 x 14 ) x 0,3 x 0,33 x2400 = 135146.88 kg
Kolom = 60 x 2,8 x 0.3 x 0.5 x 2400 = 60480 kg
Dinding = 536.4 x 2,8 x 250 = 375480 kg
Plafond = 60 x 19,2 x 50 = 57600 kg
Spesi = 60 x 19,2 x 21 = 24192 kg
Tegel = 60 x 19,2 x 24 = 27648 kg +
Total = 1012322,88 kg
Luas dinding = 60 x 19,2 – ( 5,3 x (4,5 x 5) ) x 2 = 913,5 m2
Beban mati (qD) masing-masing lantai 4,3,2 = 1012322,88 / 913,5 = 1108,18
kg/m2
• Beban Hidup (WL)
qh lantai = 250 kg/m2
Koefisien Reduksi = 0.3
Wh = 0.3 x (60 x 19.2 x 250) = 86400 kg
Berat Total Lantai 4 : W4 = 1012322.88 + 86400
= 1098722.88 kg
Berat Total Lantai 2 dan 3 = Berat Total Lantai 4
= 1098722,88 kg
Berat Lantai 1
• Beban Mati (Wm)
Pelat Lantai = 60 x 19,2 x 0,12 x 2400 = 33176 kg
Balok = ( 60 x 5 + 19,2 x 14 ) x 0,3 x 0,33 x2400 = 135146.88kg
Kolom = 60 x 3,2 x 0.3 x 0.5 x 2400 = 69120 kg
Dinding = 536.4 x 3,2 x 250 = 429120 kg
Plafond = 60 x 19,2 x 50 = 57600 kg
Spesi = 60 x 19,2 x 21 = 24192 kg
56
Tegel = 60 x 19,2 x 24 = 27648 kg +
Total = 1074062,88 kg
Luas dinding = 60 x 19,2 – ( 5,3 x (4,5 x 5) ) x 2 = 913,5 m2
Beban mati (qD) masing-masing lantai 1 = 1074062,88 / 913,5 = 1175,77 kg/m2
• Beban Hidup (WL)
qh lantai = 250 kg/m2
Koefisien Reduksi = 0.3
Wh = 0.3 x (60 x 19.2 x 250) = 86400 kg
Berat Total Lantai 1 : W1 = 1074062.88 + 86400
= 1161002.88 kg
Berat Total Bangunan = Wt1 + Wt2 + Wt3 + Wt4 + Wt5
= 1161002.88 + 3 x (1098722.88) + 1026182.88
= 5483354.4 kg
5.3.3 Perhitungan Balok
Perhitungan Pembebanan Balok
Input Beban Mati (DL)
- Berat sendiri pelat = 0,12 x 2400 = 288 kg/m2
- Beban penutup lantai = 24 = 24 kg/m2
- Beban spesi (t = 3cm) = 3 x 21 = 63 kg/m2
- Beban plafond & penggantung = 11 + 7 = 18 kg/m2+
DL = 393 kg/m2
Panjang bentang untuk segmen pelat : Lx = 2,5 m dan Ly = 3,2 m.
q eq = 1/3 x qu x Lx = 1/3 x 3,93 x 2,5 = 3,8 KN/m
Beban Mati Merata
Beban pelat = 2x 3,8 = 6,56 kN/m
Berat sendiri balok = (0,7 – 0.,12) x 0,25 x 24 kN/m3 = 3,48kN/m
Berat dinding = (4,5 – 0,7) x 2,5 = 9,5 kN/m +
DL = 19,54 kN/m
57
Input Beban Hidup (LL)
Beban hidup pelat lantai qu = 2,50 kN/m2
q eq = 1/3 x qu x Lx = 1/3 x 2,5 x 2,5 = 2,08 kN/m
Beban Hidup Merata
Beban pelat = 2 x 2,08 LL = 4,16 kN/m
Perhitungan Tulangan Balok
a. Tulangan Pokok (Tumpuan)
Kombinasi pembebanan tetap = 1,2 D + 1,6 L
Mu = (1,2 x 53,61 ) + (1,6 x 12,23) = 83,90 kNm
Mn = (83,90 / 0,8) = 104,875 kNm
h = 450 mm b = 250 mm
p = 40 mm D = 19 mm
Ø = 10 mm d = 450 – 40 – 10 – ½ x 19 = 390,5 mm
d’ = 40 + 10 + 1/2 x 19 = 59,5
ρ min = 1,9/fy = 1,9/400 = 0,0035
ρb = (0,85 x f’c / fy) x β1 x (600/600+fy) = 0,85 x 30/400 x 0,85 x
(600/600+400) = 0,0325
ρ max = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325 = 0,0244
m = fy/0,85 x f’c = 400/0,85 x 30 = 15,686
Rnb = ρ.fy.(1 – 0,5.ρ.m) = 0,0325 x 400 x (1 – 0,5 x 0,0325 x 15,686) =
9,686
0,75 x Rnb = 7,265
Rn = Mn / bxd2 = 104875000/250 x 390,52 = 2,75
Rn < 0,75 Rnb.................Tulangan tunggal
ρ = 1/m x (1 - √1 – 2.m.Rn/fy) = 1/15,686 x (1 - √1 – 2.15,686.2,75/400)
= 0,0097
As = ρ x b x d = 0,0097 x 250 x 390,5 = 946,96 mm2
Dipakai tulangan tarik 4 D 19 (As = 1134 mm2)
58
Cek kapasitas penampang :
T = 1134 X 400 = 453600 N
Cs = (fy – 0,85 f’c) x As’ = (400 – 25,5) x 1134 = 424683 N
Cc = 0,85 f’c.b.a = 0,85 x 30 x 250 x a
a = Cc/0,85 f’c.b = T-Cs/0,85 f’c.b = 453600 – 424683/0,85x30x250
= 4,536 mm
x = a/β1 = 4,536/0,85 = 5,34 mm
M n = Cc (d – 0,5a) + Cs (d – d’)
M n = 28917 (390,5 – 4,536/2) + 424683 (390,5 – 59,5) = 151,797 kNm
Checking : Mn > Mu
151,797 kNm > 104,875 kNm... (OK)
b. Tulangan Pokok (lapangan)
Mu = (38,71 x 1,2) + (15,24 x 1,6) = 70,836 kNm
Mn = (70,836 / 0,8) = 88,545 kNm
ρ min = 1,9/fy = 1,9/400 = 0,0035
ρb = (0,85 x f’c / fy) x β1 x (600/600+fy) = 0,85 x 30/400 x 0,85 x
(600/600+400) = 0,0325
ρ max = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325 = 0,0244
m = fy/0,85 x f’c = 400/0,85 x 30 = 15,686
Rnb = ρ.fy.(1 – 0,5.ρ.m) = 0,0325 x 400 x (1 – 0,5 x 0,0325 x 15,686)
= 9,686
0,75 Rnb = 7,265
Rn = Mn / bxd2 = 88545000/250 x 390,52 = 2,32
Rn < 0,75 Rnb.................Tulangan tunggal
ρ = 1/m x (1 - √1 – 2.m.Rn/fy) = 1/15,686 x (1 - √1 – 2.15,686.2,32/400)
= 0,0053
As = ρ x b x d = 0,0053 x 250 x 390,5 = 517,41 mm2
Dipakai tulangan tarik 2 D 19 (As = 567 mm2)
59
Cek kapasitas penampang :
T = 567 X 400 = 226.800 N
Cs = (fy – 0,85 f’c) x As’ = (400 – 25,5) x 567 = 212.341,5 N
Cc = 0,85 f’c.b.a = 0,85 x 30 x 250 x a
α = Cc/0,85 f;c.b = T-Cs/0,85 f’c.b = 226800 – 212341/0,85x30x250
= 2,26 mm
x = α/β1 = 2,26/0,85 = 2,67 mm
Mn = Cc.(d – 0,5α) + Cs (d – d’)
Mn = 14407,5 (390,5 – 2,26/2) + 212341 (390,5 – 59,5) = 75,894 kNm
Checking : Mn > Mu
88,545 kNm > 75,894 kNm... (OK)
c. Tulangan Geser (Tumpuan)
V1 = (31,74 x 1,2) + (18,37 x 1,6) = 67,48 kN
V2 = (11,139 x 1,2) + (7,965 x 1,6) = 26,11 kN
Vu = 67,48 – (67,48-26,11/2,5) x 0,344 = 61,787 kN
Vu = Ø Vc + Ø Vs
Vc = (√f’c/6).bw.d = (√30/6).250x390,5 = 78,51 kN
ØVc = 58,88 kN
0,5 ØVc = 25,44 kN
Vsmin = 1/3.bw.d = 1/3 x 250 x 390,5 = 28,67 kN
Ø Vsmin = 21,50 kN
Ø Vc < Vu < (Ø Vc + Ø Vsmin)
58,88 < 61,787 < (58,88 + 21,50).......................Perlu tulangan geser
Ø Vs = Vu - Ø Vc = 61,787 – 58,88 = 2,91 kN
Karena Ø Vs < Ø Vsmin, maka dipakai Ø Vsmin = 21,50 kN
Dipakai tulangan sengkang Ø 8 (Av = 101 mm2)
Ø Vs = Ø Av.fy.d / s
S = 0,75x101x240x344/21500 = 290,88 mm
S max = d/4 = 344/4 = 86 mm (dipakai Ø 8 – 100 mm)
60
d. Tulangan Geser (Lapangan)
Vu = 67,48 – (67,48-26,11/2,5) x 1,25 = 59,795 kN
Vu = ØVc + Ø Vs
Vc = (√f’c/6).bw.d = (√30/6).250.390,5 = 78,51 kN
ØVc = 58,88 kN
0,5 ØVc = 29,44 kN
Vsmin = 1/3.bw.d = 1/3 x 250 x 390,5 = 28,67 kN
Ø Vsmin = 21,50 kN
Ø Vc < Vu < (Ø Vc + Ø Vsmin)
58,88 < 61,787 < (58,88 + 21,50).......................Perlu tulangan geser
Ø Vs = Vu - Ø Vc = 61,787 – 58,88 = 2,91 kN
Karena Ø Vs < Ø Vsmin, maka dipakai Ø Vsmin = 21,50 kN
Dipakai tulangan sengkang Ø 8 (Av = 101 mm2)
Ø Vs = Ø Av.fy.d / s
S = 0,75x101x240x390,5/21500 = 290,88 mm
S max = d/2 = 390,5/2 = 195,25 mm (dipakai Ø 8 – 200 mm)
5.3.4 Perhitungan Kolom
Perhitungan Tulangan Kolom
Mu = 132,554 kNm Vu = 45,769 kN
Pu = 1543,035 kN Agr = 300 x 500 = 150000 mm2
f’c = 25 Mpa
Selimut beton (p) = 40 mm
Ø Tulangan pokok = 25 mm
Ø Sengkang = 10 mm
d’ = p + (0,5 Ø Tulangan pokok) + Ø Sengkang
= 40 + (0,5 x 25) + 10 = 62,5 mm
d = 300 – 62,5 = 237,5 mm
Nilai Pu dan Mc terfaktor
Agr = 300 mm x 500 mm = 150000 mm2
61
Mu = 132,554 kNm
Pu = 1543,035 kN
Pn = Pu/Ø = 1543,035/0,65 = 2373,9 kN
Mn = Mu/Ø = 132,554/0,8 = 165,69 kNm
e min = 15 + 0,03 h = 15 + 0,03 x 500 = 30 mm = 3 cm
ea = Mn/Pn = 165,69/2373,9 = 0,069 m = 69 mm > emin
e = ea + h/2 – d’ = 69 + 500/2 – 62,5 = 256,5 mm
Dengan peninjauan penampang tulangan simetris, As = As’
a = Pn/0,85.f’c.b = 2373,9/0,85x25x300 = 255,89 mm
Dalam keadaan balance :
ab = β1 c
ab = β1 d (600/600+fy) = 0,85x237,5x(600/600+400) = 253,89 mm
a < ab maka penampang lebih banyak yang tertarik
As = As’ = Pn {e-d-(P/2x0,85 fc b)} / fy (d-d’)
As = As’ = 237390 x {260-237,5-(2689278/2x0,85x25x500)}/400x(437,5-62,5)
= 5434,658 mm2
Ast = 1% Ag = 0,01x300x500 = 1500 mm2
Dipakai tulangan 12-D25 (As = 5887,5 mm2)
Perhitungan Tulangan Geser
Ø Vn ≥ Vu
Vn = Vc + Vs
Gaya dalam yang terjadi pada kolom
Vu = 45,769 kN
Pu = 1543,035 kN
Kuat geser yang disumbangkan oleh beton untuk komponen struktur yang
dibebani tekan aksial
Vc = Ø (1+ Vu/14.Ag)x(√25/6)x300x237,5
= 139,299 kN
Dan tidak boleh lebih dari,
62
Vc maks = Ø 0,3.√f’c.b.d.√(1+0,3Pu/Agr)
= 0,75 x 0,3 x √25 x 300 x 237,5 x √(1+0,3 x 1543035/300 x 500)
= 434,612 kN
Diambil nilai terkecil Vc = 139,299 kN
Karena Vu < Vc, maka penampang tidak perlu tulangan geser, maka digunakan
luas tulangan geser minimum permeter
Av min = 75√f’c/1200 x b s/fy ≥ Av = 1/3 x b.s/fy
Av min = 75√25/1200 x 500x1000/240 ≥ Av = 1/3 x 500x1000/240
Av min = 651,04 mm2 < Av = 694,44 mm2
Diambil Av =694,44 mm2
Digunakan tulangan Ø 10 – 100
Av terpasang = Luas tulangan x (1000/jarak sengkang)
= (0,25x3,14x102) x (1000/100)
= 785 mm2
5.3.5 Perhitungan Pembebanan Pondasi
Perhitungan Daya Dukung Tanah
σ ult = ( ) ( )R
δPhDfcγNRγNqDfγNc A tan2
6,03,1×+×
+×××+××+×
σ all = FSPult
σult = daya dukung batas pondasi sumuran (Ton)
σall = daya dukung ijin pondasi sumuran (Ton)
FS = Factor of Safety (3,0)
Df = kedalaman pondasi sumuran (m)
R = jari-jari sumuran (m)
γ = berat jenis tanah (gr/cm3)
c = kohesi tanah (kg/cm2)
cA = adhesi sisi vertikal pondasi (Ton/m2)
Ph = Resultante gaya horizontal setinggi Df, per m’ lebar pondasi
63
Nc,Nγ,Nq= faktor daya dukung tanah
Dengan σ ult = 2411,787 kN/m2
P1 = 2411,787 * ¼ * π * 1.22 = 2726,28 kN (satu pondasi)
P2 = 2 * 2726,28 = 5452.56 kN
= 5452.56/1534.371 = 3,55 > 1,5 ……………………………Aman
Kontrol Terhadap Tekanan Tanah Pasif
Dengan Tegangan Tanah Pasif (Pp) = 410,486 kN/m2
Qmaks = Pp/3 = 410,486 / 3 = 136,829 kN
Kontrol Terhadap Daya Dukung Tanah
A = ¼ 2Dπ ××
= ¼ x 3.14 x 1.22
= 1.13 m2
Acyclop = ¼ 2dπ ××
= ¼ x 3.14 x 1
= 0.785 m2
Abeton = 1.13 – 0.785
= 0.345 m²
Σ Pv = Qt + Berat Pondasi
= 1534.371+ 0.345 * 5 * 24 + 0.785 * 5 * 22
= 1662.121 kN
W = 3
321 Dπ ××
= 1/32 x 3.14 x 1.23 = 0.169 m3
σ = WM
APv
±∑
= 1662.121/2x1.13 ± 0/0.169
64
σmaks = σmin = 735.451 kN/m2 < qall = = = 803,929
kN/m2….. Aman
Menghitung Tebal Dinding Sumuran
Pa = γ * h * Ka + 2 * c *
= 26,2 * 5 * 0,43 + 2 * 14,7 = 75,6 kN/m
σb = = 157,5 kN/m2
2 * δ * σb = Pa * Ø
2 * δ * 157,5 = 75,6 * 3,5
δ = 0,84 cm
∴ diambil tebal sumuran δ =10 cm
Perhitungan Cincin Sumuran
Beton cyclop, f’c = 17,5 MPa = 1,75 kN/cm2
Beton cincin, f’c = 35 MPa = 3,50 kN/cm2
Kedalaman pondasi = 5 m
Tebal cincin sumuran = 10 cm
Cincin sumuran dianggap konstruksi pelengkung dengan perletakan sendi-
sendi dengan beban merata sebesar q = 56,33 kN/m2 dengan momen maksimum
terletak pada tengah bentang.
Mu = 1/8 * q * l2
= 1/8 * 56.33 * 1.22
= 10.1394 kNm = 1013.94 kNcm
Dinding sumuran dianggap sebagai plat beton dengan arah tulangan x dan y
yang direncanakan menggunakan tulangan utama D 16 mm
Mn = 8,0
Mu= 1013.94/0.8= 1267.425 kNcm
d = h – p – ½ D
= 350 – 10 – ½ 16
65
= 332 mm = 33,2 cm
b = Dπ × = 3500×π = 10990 mm = 1099 cm
Rl = 0,85 f’c = 0,85 x 3,50 = 2,975 kN/cm2
K = = = 0,00036
F = 1 – K21− = 1 –
Fmaks =
Kmaks = Fmax * (1 – Fmax/2)
= 0,3825 * (1 - 0,3825/2) = 0,309
F < Fmax berarti menggunakan tulangan single underreinforced
As = F fyRldb ×××
= 0,00036 * 1099 * 30,4 * 2,975/40
= 89,50 mm2
72
BAB VI
RENCANA KERJA DAN SYARAT
6.1 INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG
A. Umum
1. Lingkup
Pekerjaan
1.1. Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan sesuai ketentuan dalam data lelang, melalui
Panitia Pengadaan mengumumkan dan atau mengundang
penyedia jasa untuk rnengikuti pelelangan pekerjaan.
Nama paket dan lingkup pekerjaan ditentukan dalam data
lelang.
1.2. Pemenang lelang wajib menyelesaikan pekerjaan dalam
jangka waktu yang ditentukan dalam data lelang, syarat-
syarat umum dan syarat-syarat khusus kontrak dengan
mutu sesuai spesifikasi teknis dan biaya sesuai kontrak.
2. Sumber Dana 2.1. Pekerjaan ini dibiayai dengan dana sesuai ketentuan dalam
data lelang.
3.
Metode
Pelelangan Dan
Jenis Kontrak
3.1. Metode Pelelangan ini dilaksanakan sesuai ketentuan dalam
data lelang
3.2. Dalam ikatan Kontrak pelaksanaan pekerjaan menggunakan
Jenis kontrak Lump sum
4. Persyaratan
Peserta Lelang
Dan Kualifikasi
4.1. Persyaratan peserta lelang sesuai ketentuan dalam data
lelang.
4.2. Penyedia jasa yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat
Komitmen untuk melaksanakan layanan jasa konsultansi
dalam perencanaan atau yang akan mengawasi pelaksanaan
73
pekerjaan yang dilelangkan tidak diperkenankan menjadi
peserta lelang.
4.3. Penyedia jasa yang dimiliki oleh satu atau kelompok orang
yang sama atau berada pada kepengurusan yang sama tidak
boleh mengikuti pelelangan untuk satu pekerjaan konstruksi
secara bersamaan.
4.4. Persyaratan kualifikasi sesuai dalam dokumen kualifikasi
4.5. Dalam melakukan Kemitraan harus memperhatikan
kompetensi penyedia jasa yang sesuai dengan pekerjaan
yang akan dilaksanakan
5. Biaya Mengikuti
Pelelangan
5.1. Semua biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk
mengikuti pelelangan termasuk penyusunan penawaran
menjadi beban penyedia jasa dan tidak mendapat
penggantian dari Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan/Pejabat Pelaksana .
5.2. Dalam hal penawaran ditolak atau pelelangan dinyatakan
gagal dan/atau batal karena suatu hal maka tidak dapat
diberikan ganti rugi da/atau menuntut Pejabat Pembuat
Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan/Pejabat
Pelaksana .
6. Penjelasan
Dokumen Lelang
6.1. Panitia pengadaan harus memberikan penjelasan mengenai
dokumen lelang pada waktu dan tempat sesuai ketentuan
dalam data lelang.
6.2. Dalam acara penjelasan lelang, dijelaskan mengenai antara
lain:
a. Lingkup pekerjaan
74
b. Resiko dan bahaya yang dapat timbul dalam pekerjaan
c. Metoda Pengadaan/penyelenggaraan pelelangan
d. Metoda dan cara penyampaian penawaran
e. Metoda evaluasi
f. Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen
penawaran
g. Acara pembukaan dokumen penawaran
h. Hal-hal yang menggugurkan penawaran
i. Jenis kontrak yang akan digunakan
j. Ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi
harga atas penggunaan produksi dalam negeri
k. Ketentuan bekerjasama dan/atau cara sub kontrak
sebagian pekerjaan kepada usaha kecil termasuk koperasi
kecil
I. Besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat
mengeluarkan jaminan penawaran.
6.3 Pertanyaan dari peserta lelang, jawaban dari panitia
pengadaan, keterangan lainnya dan hasil peninjauan
lapangan dituangkan dalam Berita Acara Penjelasan (BAP).
BAP ditandatangani oleh panitia pengadaan dan minimal 1
(satu) wakil saksi dari peserta yang hadir. Apabila dalam
acara penjelasan tidak ada peserta lelang yang hadir proses
lelang tetap dilanjutkan dan BA Penjelasan disampaikan
secara tertulis kepada peserta lelang.
6.4. Apabila dalam BAP terdapat hal-hal/ketentuan baru atau
perubahan penting yang periu ditampung, maka panitia
pengadaan harus menuangkan ke dalam adendum dokumen
lelang yang menjadi bagian tak terpisahkan dari dokumen
lelang dan harus disampaikan secara tertulis dalam waktu
yang bersamaan kepada semua peserta lelang secara tertulis
setelah disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan/Pejabat Pelaksana .
6.5. Dalam acara penjelasan lelang, diumumkan nilai total harga
75
perkiraan sendiri (HPS). Rincian HPS tidak boleh
dibuka/diberikan dan bersifat rahasia.
6.6. Para peserta lelang atau wakil peserta lelang yang hadir
memperlihatkan identitas atau surat keterangan/penugasan
dari perusahaan untuk menghadiri penjelasan dokumen
lelang dan menandatangani daftar hadir sebagai bukti
kehadirannya.
6.7. Peserta lelang yang tidak hadir pada saat penjelasan
dokumen lelang tidak dapat dijadikan dasar untuk
menolak/menggugurkan penawarannya.
7. Peninjauan
Lapangan
7.1. Bila dipandang perlu, panitia pengadaan dapat memberikan
penjelasan lanjutan dengan melakukan peninjauan lapangan.
7.2. Peserta lelang dengan resiko dan biaya sendiri dianjurkan
untuk meninjau lapangan pekerjaan dengan seksama untuk
memperoleh data dan informasi yang diperlukan guna
menyiapkan penawaran.
8. Satu Penawaran
Setiap Satu Paket
Pelelangan
Pekerjaan
8.1. Setiap peserta lelang atas nama sendiri atau sebagai
kemitraan hanya boleh menyerahkan satu penawaran untuk
satu paket pelelangan pekerjaan.
8.2. Peserta lelang yang menyerahkan lebih dari satu penawaran
untuk satu paket pelelangan pekerjaan, bila dalam dokumen
lelang tidak diminta penawaran altenatif, maka akan
digugurkan.
B. Dokumen Lelang
9. Isi Dokumen
Lelang
9.1. Dokumen lelang terdiri dari:
BAB I Instruksi Kepada Peserta Lelang
BAB II Data Lelang
BAB III Bentuk Surat Penawaran, Lampiran,
Surat Penunjukan dan Surat Perjanjian
BAB IV Syarat-Syarat Umum Kontrak
76
BAB V Syarat-Syarat Khusus Kontrak
BAB VI Penjelasan Umum
BAB VII Penjelasan Teknis Arsitektur
BAB VIII Penjelasan Teknis Struktur
BAB IX Penjelasan Teknis Mekanikal
BAB X Penjelasan Teknis Elektrikal
BAB XI Gambar-Gambar;
BAB XII Daftar Kuantitas, Analisa Harga Satuan
kontrak lump sum dan Metoda Pelaksanaan;
BAB XIII Bentuk-Bentuk Jaminan.
BAB XIV Penutup, Adendum
10. Dokumen
Kualifikasi
10.1. Data isian kualifikasi sesuai ketentuan dokumen
kualifikasi
10.2. Dalam hal pelelangan umum dengan cara pasca
kualifikasi, peserta lelang akan memperoleh dokumen
kualifikasi dan wajib diisi serta disampaikan bersamaan
dengan dokumen penawaran
10.3. Dalam hal pelelangan umum/terbatas dengan cara
prakualifikasi, dokumen kualifikasi wajib diisi dan
disampaikan sebelum tahap penyampaian dokumen
penawaran serta terpisah dari dokumen penawaran.
11. Pengambilan
Dokumen Lelang
11.1. Dalam hal Pelelangan dengan pascakualifikasi, sebelum
pengambilan dokumen lelang, calon peserta lelang wajib
mendaftar dan menandatangani pakta integritas.
11.2. Dalam hal Pelelangan dengan prakualifikasi, calon peserta
lelang yang dapat mengambil dokumen lelang adalah
peserta yang telah lulus prakualifikasi.
77
11.3. Jadual Pengambilan dokumen pelelangan sesuai dengan
ketentuan dalam data lelang.
12. Klarifikasi
Dokumen Lelang
12.1. Calon peserta lelang yang memerlukan klarifikasi atas isi
dokumen lelang dapat mengajukan pertanyaan kepada
panitia pengadaan secara tertulis dan diterima oleh
panitia pengadaan sebelum pemasukan penawaran
atau sebelum ada peserta yang memasukan dokumen
penawaran.
12.2. Panitia pengadaan wajib menanggapi setiap klarifikasi
secara tertulis, sebelum adendum dokumen lelang
diterbitkan.
13. Adendum
Dokumen Lelang
13.1. Sebelum batas waktu penyampaian dakumen penawaran
berakhir dan pada saat penjelasan dokumen pelelangan
dan/atau sebelum ada peserta lelang yang memasukan
dokumen penawaran, Pejabat Pembuat
Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan/Pejabat
Pelaksana dapat mengubah ketentuan dokumen lelang
dengan menerbitkan adendum.
13.2. Setiap adendum yang diterbitkan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari dokumen lelang dan harus
disampaikan secara tertulis dalam waktu yang bersamaan
kepada semua peserta lelang.
13.3. Apabila adendum diterbitkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan/Pejabat
Pelaksana akan mempengaruhi waktu pemasukan
dokumen penawaran, maka untuk rnemberi waktu yang
cukup kepada peserta lelang dalam menyiapkan
penawaran, Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan/Pejabat Pelaksana wajib
mengundurkan batas akhir pemasukan penawaran sesuai
78
Pasal 24.1
C. Penyiapan Penawaran
14. Bahasa
Penawaran
14.1. Semua dokumen penawaran harus rnenggunakan Bahasa
Indonesia.
14.2. Lampiran-lampiran asli berbahasa asing disertai penjelasan
dalam Bahasa Indonesia.
15. Dokumen
Penawaran
Dokumen
Kualifikasi
(Pasca
Kualifikasi)
15.1. Setiap peserta lelang atas nama sendiri atau sebagai
kemitraan hanya boleh menyampaikan satu penawaran
untuk satu paket pelelangan pekerjaan sesuai pasal 8.1
15.2. Peserta lelang yang menyampaikan lebih dari satu
penawaran untuk satu paket pelelangan pekerjaan, selain
penawaran alternatif (bila diminta) akan digugurkan.
15.3. Jumlah dokumen penawaran yang harus disampaikan oleh
peserta lelang sesuai dengan Pasal 21.1.
15.4. Metode Penyampaian Dokumen penawaran sesuai data
lelang.
15.5. Peserta lelang harus mengutamakan penggunaan bahan,
peralatan, dan jasa produksi dalam negeri.
15.6. Peserta lelang harus menyampaikan dokumen penawaran
sesuai bentuk-bentuk yang ditentukan dalarn bentuk surat
penawaran dan lampiran.
15.7. Dalam hal pelelangan dilakukan dengan pasca kualifikasi,
dokumen kualifikasi yang berisi data kualifikasi
disampaikan bersamaan dengan dokumen penawaran.
79
15.8. Dalam hal pelelangan dilakukan dengan prakualifikasi,
dokumen kualifikasi yang berisi data kualifikasi
disampaikan sebelum tahap penyampaian dokumen
penawaran.
16. Harga
Penawaran
16.1. Harga penawaran adalah harga yang tercantum dalam
surat penawaran harga untuk seluruh pekerjaan seperti
diuraikan dalam Pasal 1 termasuk penyelenggaraan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
16.2. Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan
huruf. Harga penawaran yang mengikat adalah harga total
penawaran.
16.3. Pada saat acara pembukaan penawaran, dalam hal angka
dan huruf berbeda, maka yang digunakan adalah dalam
huruf. Apabila harga penawaran dalam huruf tidak bisa
diartikan/tidak bermakna, maka ditulis "TIDAK
JELAS",
16.4. Peserta lelang mengisi harga satuan dan jumlah harga
untuk semua mata pembayaran dalam daftar kuantitas dan
harga. Apabila harga satuan dicantumkan nol/tidak diisi
untuk.mata pembayaran tertentu, maka dianggap sudah
termasuk dalam perhitungan harga total penawaran dan
pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan.
16.5. Biaya umum dan keuntungan sudah diperhitungkan untuk
seluruh mata pembayaran, kecuali untuk mata pembayaran
persiapan/umum.
16.6. Semua pajak dan retribusi yang harus dibayar oleh
80
penyedia jasa dalam pelaksanaan kontrak, serta
pengeluaran lainnya sudah termasuk dalam total harga
penawaran.
16.7. Jumlah harga yang tercantum dalam surat penawaran
adalah mengikat dan tetap, kecuali apabila terjadi
penyesuaian harga sesuai syarat umum/ khusus kontrak.
17. Mata Uang
Penawaran Dan
Cara
Pembayaran
17.1. Harga satuan dasar, harga satuan mata pembayaran dan
jumlah harga penawaran harus menggunakan mata uang
Rupiah.
17.2. Cara pembayaran dilakukan sesuai ketentuan dalam data
lelang.
18. Masa Berlaku
Penawaran
18.1. Masa berlakunya penawaran adalah sesuai ketentuan
daiam data lelang.
18.2. Dalam keadaan khusus, sebelum akhir masa berlakunya
penawaran, panitia pengadaan dapat meminta kepada
seluruh peserta lelang secara tertulis untuk
memperpanjang masa berlakunya penawaran tersebut
dalam jangka waktu tertentu.
18.3. Peserta lelang dapat :
a. Menyetujui permintaan tersebut tanpa mengubat
penawaran, tetapi diminta memperpanjang masa
berlakunya jaminan penawaran untuk jangka waktu
tertentu dan menyampaikan pemyataan perpanjangan
masa berlakunya penawaran dan perpanjangan jaminan
penawaran kepada pantia pengadaan;
b. Menolak permintaan tersebut secara tertulis dan
jaminan penawarannya tidak disita dan tidak dikenakan
81
sanksi.
19. Jaminan
Penawaran
19.1. Peserta lelang harus menyediakan jaminan penawaran
dalam mata uang Rupiah dengan nominal yang
ditetapkan oleh panitia sebesar antara 1 % (satu persen)
sampai dengan 3% (tiga persen) dari nilai harga perkiraan
sendiri (HPS). Nilai nominal dan masa berlakunya sesuai
ketentuan dalam data lelang.
19.2. Jaminan penawaran harus diterbitkan oleh bank umum
(tidak termasuk bank perkreditan rakyat) atau oleh
perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi
kerugian (surety bond) yang mempunyai dukungan
reasuransi sebagaimana yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan Rl.
19.3. Masa berlakunya jaminan penawaran sekurang
kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari kalender lebih
lama dari masa berlakunya surat penawaran.
19.4. Bentuk jaminan penawaran sesuai dengan ketentuan
dalam dokumen lelang.
19.5. Penawaran yang dilampiri jaminan penawaran asli tidak
sesuai bentuk dalam dokumen lelang dikonfirmasikan ke
penerbit jaminan.
19.6. Jaminan penawaran dari Kerja Sama Operasi (KSO)
harus ditulis atas nama semua anggota KSO.
19.7. Jaminan penawaran dari peserta lelang yang tidak
menang dikembalikan segera setelah penetapan
pemenang lelang.
82
19.8. Jaminan penawaran dan pemenang lelang dikembalikan
segera setelah pemenang lelang menyerahkan jaminan
pelaksanaan.
19.9. Jaminan penawaran akan disita apabila :
a. Peserta lelang terlibat KKN, serta dikenakan sanksi
Daftar Hitam (black list) selama 1(satu) tahun; atau
b. Peserta lelang tidak bersedia menambah nilai jaminan
pelaksanaan dalam hal harga penawarannya dinilai
terlalu rendah, serta dikenakan sanksi Daftar Hitam
(black list) selama 1(satu) tahun; atau
c. Peserta lelang menarik penawarannya selama masa
berlakunya penawaran; atau
d. Pemenang lelang mengundurkan diri setelah ditunjuk
sebagai pemenang lelang;
1). Dengan alasan yang tidak dapat diterima atau gagal
tanda tangan kontrak, serta dikenakan sanksi Daftar
Hitarn (black list) selama 2 (dua) tahun; atau
2). Dengan alasan dapat diterima; atau
e. Pemenang lelang dalam batas waktu yang ditentukan
gagal :
1) Menyerahkan jaminan pelaksanaan; atau
2). Menandatangani surat perjanjianl kontrak.
83
DATA ADMINISTRASI DAN TEKNIS
( SAMPUL I )
DATA
PENAWARAN BIAYA
( SAMPUL II )
Dokumen .............................
Kepada Yth.
........……. dst
( SAMPUL PENUTUP )
DI LAK PADA 5 (LIMA) TITIK
DATA ISIAN
KUALIFIKASI
84
“DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA
PEMBORONGAN”
PEKERJAAN : Pembangunan Gedung RUSUNAWA
Ambarawa Kabupaten Semarang
TEMPAT : Kantor Direksi RUSUNAWA
Ambarawa
Jl. Raya Ambarawa-Bandungan
Kabupaten Semarang
Kepada Yth :
Panitia Pelelangan Pekerjaan Pembangunan Gedung
RUSUNAWA Ambarawa Kabupaten Semarang
Tahun Anggaran 2009
85
86
74
20. Batas Akhir
Waktu
Penyampaian
Penawaran
20.1. Penawaran harus disampaikan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan/Pejabat Pelaksana melalui panitia
pengadaan paling lambat pada tempat dan waktu
sesuai data lelang.
20.2. Panitia pengadaan dapat mengundurkan batas akhir
waktu penyampaian penawaran dengan
mencantumkan dalam adendum dokumen lelang.
21. Penawaran
Terlambat
21.1. Setiap penawaran yang diterima oleh panitia
pengadaan setelah batas akhir waktu acara penutupan
pemasukan dokumen penawaran pada Pasal 24.1.
akan ditolak dan dikembalikan kepada peserta lelang
dalam keadaan tertutup (sampul dalam tidak dibuka).
22. Penarikan,
Penggubahan,
Penggantian
Atau
Penambahan
Dokumen
Penawaran
22.1. Peserta lelang boleh menarik, mengubah, mengganti
dan menambah dokumen penawarannya, setelah
pemasukan penawaran dengan memberitahukan
secara tertulis sebelum batas akhir waktu penutupan
pemasukan dokumen penawaran
22.2. Pemberitahuan penarikan, pengubahan, penggantian
atau penambahan dokumen penawaran harus dibuat
secara tertulis dan dimasukkan ke dalam sampul yang
direkat, ditandai dan disampaikan sesuai dengan Pasal
21 dengan menambahkan tanda
"PENARIKAN"/"PENGUBAHAN"
/"PENGGANTIAN" atau "PENAMBAHAN" pada
sampul luar.
75
22.3. Dokumen Penawaran tidak dapat ditarik, diubah,
diganti atau ditambah setelah batas akhir waktu
penyampaian penawaran sesuai Pasal 24.1.
22.4. Penarikan penawaran dalam kurun waktu antara batas
akhir penyampaian penawaran sesuai Pasal 24.1. dan
sebelum akhir masa berlakunya penawaran sesuai
Pasal 18.1., dikenakan sanksi penyitaan jaminan
penawaran sesuai Pasal 19.9
F. Pemenang Lelang
23. Kriteria
Pemenang Lelang
23.1. Dalam hal pelelangan umum/terbatas dengan
prakualifikasi, kriteria pemenang lelang adalah:
1). peserta lelang dengan harga penawaran terendah
yang responsif; dan
2). memenuhi syarat administrasi dan teknis, serta
telah memperhitungkan semaksimal mungkin
penggunaan produksi dalam negeri sesuai
ketentuan dokumen lelang; dan
3). verifikasi data yang diisikan dalam formulir
kualifikasi terbukti kebenarannya (pada tahapan
pembuktian kualifikasi).
23.2. Dalam hal pelelangan umum dengan pascakualifikasi;
kriteria pemenang lelang adalah:
1). peserta lelang dengan harga penawaran terendah
yang responsif dan,
2). Memenuhi syarat administrasi dan teknis, serta
telah memperhitungkan semaksimal mungkin
penggunaan produksi dalam negeri sesuai
ketentuan dokumen lelang; dan
76
3). memenuhi syarat penilaian kualifikasi; dan
4). verifikasi data yang diisi dalam formulir
kualifikasi terbukti kebenarannya (pada tahapan
pembuktian kualifikasi).
24. Penilaian Dan
Pembuktian
Kualifikasi
24.1. Penilaian kualifikasi dilakukan sesuai dengan
ketentuan dokumen kualifikasi
24.2. Dalam hal pelelangan umum dengan pascakualifikasi,
terhadap 3 (tiga) penawaran terendah yang memenuhi
persyaratan yang akan diusulkan sebagai calon
pemenang adalah yang telah lulus/memenuhi syarat
penilaian kualifikasi.
24.3. Terhadap penyedia jasa yang akan diusulkan sebagai
pemenang dan pemenang cadangan dilakukan
pembuktian kualifikasi.
25. Penetapan Dan
Pengumuman
Pemenang
Lelalng
25.1. Segera setelah hasil pelelanganlusulan calon
pemenang disampaikan oleh Panitia Pengadaan.
Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan/Pejabat Pelaksana menetapkan hasil
Pelelangan/Pemenang dan Pemenang Cadangan (bila
ada).
25.2. Panitia Pengadaan mengumumkan hasil
pelelangan/pemenang dan pemenang cadangan sesuai
data lelang dan memberitahukan serta menyampaikan
kepada semua peserta lelang.
25.3. Dalam hal yang ditetapkan sebagai pemenang bukan
yang terendah atau tidak ada penawar yang
memenuhi syarat, maka Panitia memberikan
77
penjelasan alasan gugurnya penawaran yang tidak
ditetapkan sebagai pemenang yang nilai
penawarannya lebih rendah dari yang ditetapkan.
25.4. Dalam hal pelelangan dilaksanakan untuk beberapa
paket sekaligus, penetapan pemenang akan dilakukan
dengan menilai harga penawaran yang
menguntungkan negara.
26. Sanggahan Dan
Sanggahan
Banding
26.1. Peserta lelang yang berkeberatan atas hasil penetapan
pemenang lelang tersebut dapat mengajukan
sanggahan dalam masa sanggah secara tertulis
disertai Bukti-bukti. Masa sanggah 5 (lima) hari
kerja setelah pengumuman pemenang pelelangan.
26.2. Apabila peserta lelang yang menyanggah tidak dapat
menerima jawaban atas sanggahan dapat mengajukan
sanggahan banding dalam masa sanggah banding
secara tertulis disertai bukti-bukti. Masa sanggah
banding 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya
jawaban atas sanggahan pada 36.1
26.3. Alamat sanggahan/sanggahan banding sesuai dengan
ketentuan dalam data lelang.
26.4. Dalam hal peserta lelang tidak mengajukan
sanggahan / sanggahan banding dan/atau melampaui
selama masa sanggah/sanggah banding pada 36.1
dan. 36.2 maka penyedia jasa diartikan telah
menyetujui/menerima penetapan pemenang lelang.
26.5. Sanggahan dan/atau sanggahan banding dari bukan
peserta lelang, merupakan pengaduan dan akan
78
ditindaklanjuti oleh Pejabat yang menerima
pengaduan tersebut.
27. Penandatanganan
Kontrak
27.1. Penandatanganan kontrak dilakukan selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah
penerbitan SPPJ dan setelah penyedia jasa
menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai Pasal 38.
28. Uang Muka Dan
Jaminan
28.1. Pengajuan uang muka harus disertai rencana
penggunaannya dengan mendapat persetujuan dari
Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan/Pejabat Pelaksana untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak.
28.2. Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan/Pejabat Pelaksana akan membayar
uang muka sesuai ketentuan dalam syarat-syarat
khusus kontrak setelah penyedia jasa menyerahkan
jaminan uang muka dengan nilai sekurang-kurang
nya 100% (seratus persen) dari besarnya uang muka.
29.
Penyelesaian
Perselisihan
29.1. Apabila terjadi perselisihan yang tidak dapat
diselesaikan dengan musyawarah antara Pejabat
Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan/Pejabat Pelaksana clan Penyedia Jasa
maka kedua pihak menyelesaikan perselisihan
dengan memilih salah satu pilihan hukum yang
disepakati bersama sesuai data lelang.
83
6.2 DATA LELANG
1. Lingkup
Pekerjaan
1.1 Kementerian Pekerjaan Umum : Satuan Kerja
Pelaksanaan Pengembangan Permukiman.
1.2 Nama pekerjaan : Pekerjaan Pembangunan
Gedung RUSUNAWA Ambarawa.
1.2. Jangka Waktu Penyelesaian pekerjaan : 180 (
seratus delapan puluh ) Hari Kalender
2. Sumber Dana 2.1. Pekerjaan ini dibiayai dari Dana APBN Tahun
Anggaran 2009.
3.
Metode
Pelelangan Dan
Jenis Kontrak
3.1. Pelelangan ini dlaksanakan dengan metode
pelelangan umum pascakualifikasi
4. Persyaratan
Peserta Lelang
4.1. Peserta pelelangan umum dengan pascakualifikasi
adalah rekanan yang telah mendaftar kepada
Panitia Pengadaan dan telah mengambil Dokumen
Lelang.
5. Penjelasan
Dokumen
Lelang
5.1. Penjelasan dokumen lelang akan dilaksanakan
pada :
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :
6. Pengambilan
Dokumen
Lelang
6.1. Pengambilan dokumen lelang akan dilaksanakan
pada :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :
84
7.
Dokumen
Penawaran
7.1. Penyampaian dokumen penawaran.
7.2. Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan :
Dump Truck(jumlah minimum = 2) Unit
Pick up(jumlah minimum = 3) Unit
Beton Molen (jumlah minimum = 4) Unit
Genset(jumlah minimum = 1) Unit
Pompa Air (jumlah minimum = 2) Unit
Stamper(jumlah minimum = 2) Unit
Vibrato (jumlah minimum = 2) Unit
Alat Ukur (waterpass)(jumlah minimum = 2) Unit
Alat Las Listrik (jumlah minimum = 1) Unit
Meja Gambar/Komputer(jumlah minimum
= 2) Unit
Daftar Personil Inti minimal yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan :
Project Manager S1 Teknik
Sipil pengalaman minimal 15 tahun
Site Manager S1 Teknik Sipil/Teknik
Arsitek minimal 10 tahun
Tenaga Ahli Struktur S1 Teknik Sipil
pengalaman minimal 10 tahun
Tenaga Ahli Arsitektur S1 Teknik
Arsitektur pengalaman minimal 8 tahun
Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal
S1 Teknik Mesin pengalaman minimal
8 tahun
Tenaga Ahli Elektrikal S1 Teknik
Listrik pengalaman minimal 8 tahun
Tenaga Pelaksana Pekerjaan Struktur
85
SMK pengalaman minimal 10 tahun
Tenaga Ahli / Pelaksan yang diusulkan
harus dilengkapi Curriculum Vitae (CV),
Copy Ijasah, Copy SKA/SKT, Copy NPWP.
Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan :
Dalam hal pelaksana pekerjaan bukan usaha
kecil, apabila ada bagian pekerjaan yang
disubkankontrakan dan bagian
pekerjaan yang akan disubkontrakan bukan
pekerjaan utama, kecuali pekerjaan spesialis
8. Mata Uang
Penawaran
Dan Cara
Pembayaran
8.1. Harga satuan dasar, harga satuan mata
pembayaran dan jumlah harga penawaran harus
menggunakan mata uang Rupiah
8.2. Pembayaran dilakukan dengan cara cara
angsuran
9. Masa
Berlakunya
Penawaran
9.1. Masa laku penawaran selama 60 (Enam
puluh) Hari kalender sejak batas akhir
waktu pemasukan penawaran
10
.
Jaminan
Penawaran
10.1. a. Besarnya Jaminan penawaran adalah : Rp.
550.000.000,00
(lima ratus lima puluh juta rupiah)
b. masa berlakunya jaminan penawaran 90
hari kalender
11. Penawaran
Alternatif
11.1. Penawaran Alternatif tidak diperbolehkan
86
11.2. Pemberian Rabat tidak diperbolehkan
12. Metode
Penyampaian
Dokumen
Penawaran
12.1. Metode penyampaian dokumen penawaran
satu sampul, karena menggunakan sistem
pasca kualifikasi maka isian data kualifikasi
harus disampaikan bersamaan dengan
penyampaian dokumen penawaran.
13. Sampul Dan
Tanda
Penawaran
13. a. Alamat Pejabat Pembuat Komitmen :
Kantor Direksi RUSUNAWA Ambarawa
Jln. Raya Ambarawa Kabupaten Semarang
b. Jenis pekerjaan : Pekerjaan
Pembangunan RUSUNAWA Ambarawa.
Tempat : Sekretariat Panitia
Seleksi Umum Pekerjaan Permukiman.
Hari :
Tanggal :
Jam :
14. Batas Akhir
Waktu
Penyampaian
14.1. Batas akhir waktu penyampaian penawaran :
Hari :
Tanggal :
Jam :
15. Pembukaan
Penawaran
15.1. Pembukaan penawaran :
Hari :
Tanggal :
Jam :
87
16. Penetapan Dan
Pengumuman
Pemenang
Lelang
17.1 Pengumuman Pemenang lelang dilaksanakan
pada :
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :
17. Sanggahan Dan
Sanggahan
Banding
36.3 a. Sanggahan ditujukan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen
b. Sanggahan Banding ditujukan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen
18. Jaminan
Pelksanaaan
38.1 a. Nilai jaminan pelaksanaan sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai kontrak
Besamya jaminan pelaksanaan bagi
penawaran yang dinilai terlalu rendah
(lebih kecil dari 80% HPS) dinaikan
menjadi sekurang-kurangnya presentasi
jaminan pelaksanaan pada 38.1.a.
dikalikarr 80% HPS
Masa berlakunya jaminan pelaksanaan
sekurang-kurangnya sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan
14 (empat belas) hari Sejak tanggal masa
pemeliharaan berakhir berdasarkan
kontrak)
19. Penyelesaian
Perselisihan
41.1. Penyelesaian Perselisihan dapat dilakukan
dengain memilih salah satu pilihan sebagai
berikut:
88
2. Di pengadilan; atau
3. Di luar pengadilan/Alternatif Penyelesaian
Sengketa (APS) melalui:
1) Mediasi;
2) Konsiliasi;
3) Arbitrase/Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI)
89
6.3 LAMPIRAN
BENTUK SURAT PENAWARAN, SURAT
PENUNJUKAN DAN SURAT PERJANJIAN
LAMPIRAN 1
A. Bentuk Surat Penawaran Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Kop Surat Perusahaan
Nomor : ......................, ................ 200...
Lampiran :
Kepada Yth.
Pejabat Pembuat Komitmen
......................................... [sesuai ketentuan data letang]
Di
.........................................
Perihal : Penawaran Pelelangan ...........................................................................
Sehubungan dengan pengumuman pelelangan
nomor……………………......................... tanggal........................... setelah kami
mempelajari dengan saksama dokumen lelang termasuk berita acara penjelasan dan
adendumnya, dengan ini kami mengajukan penawaran untuk
pekerjaan.........................................................................................................................
...............
dalam jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama
................(..........................................) hari kalender.
Penawaran ini berlaku selama ............ (..............................................................) hari
kalender sejak pembukaan penawaran.
Kami akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam dokumen lelang.
Sesuai dengan persyaratan dokumen lelang, bersama surat penawaran ini kami
lampirkan 1 (satu) asli dan 2 (dua) berkas rekaman; terdiri dari :
90
1. Persyaratan Administrasi
a. Surat Penawaran Waktu Pelaksanaan Pekerjaan (Lampiran 1)
b. Jaminan Penawaran, yang asli dan fotocopy bukti reasuransi luar negeri yang
bonafid, bila dikeluarkan oleh perusahaan asuransi.
c. Referensi Bank yang khusus untuk pekerjaan ini.
d. Surat Kuasa (bila penandatanganan Surat Penawaran dikuasakan kepada yang
namanya tercantum dalam Akta Perusahaan).
2. Persyaratan Teknis
a. Apresiasi terhadap lingkup dan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
b. Metode pelaksanaan setiap item pekerjaan termasuk perhitungan waktu dan
kebutuhan tenaga kerja.
c. Metode pengendalian waktu
d. Metode pengendalian mutu
e. Metode pengendalian teknis
f. Metode pengendalian biaya
g. Bart chart/Time Schedule/Rencana Jadual pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan yang waktunya sesuai dengan yang telah ditentukan/disepakati
dalam penjelasan pekerjaan.
h. Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan yang akan disediakan untuk
mendukung kegiatan pelaksanaan Pembangunan Gedung dilengkapi dengan
copy bukti kepemilikan.
i. Uraian mengenai spesifikasi teknis dan syarat – syarat pelaksanaan pekerjaan.
j. Daftar Personil Inti/Tenaga Ahli yang akan dipekerjakan pada proyek ini
lengkap dengan posisi yang akan diajukan/dipakai pada penyelesaian proyek
ini serta dilengkapi dengan struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan.
k. Tenaga ahli yang dinilai adalah yang dilengkapi dengan curriculum vitae,
copy ijasah, copy SKA / SKT.
l. Pengalaman pekerjaan 4 (empat) tahun terakhir untuk pekerjaan yang sejenis
(Pembangunan Gedung Rumah Sakit Bertingkat ) dengan Copy Kontrak.
m. Foto copy Sertifikat ISO
91
n. Foto copy Surat K3 (OSAS)
Demikian Surat Penawaran ini kami sampaikan dengan penuh tanggung jawab.
Penawar
Meterai cukup, tanggal, tanda tangan
dan cap perusahaan
Nama Lengkap
Jabatan
LAMPIRAN 2
B. Bentuk Surat Penawaran Harga Pelaksanaan Bangunan
Kop Surat Perusahaan
Nomor : ......................, ................ 200...
Lampiran :
Kepada Yth.
Pejabat Pembuat Komitmen
......................................... [sesuai ketentuan data letang]
Di
.........................................
Perihal : Penawaran Pelelangan ...........................................................................
92
Sehubungan dengan Surat Penawaran Waktu Pelaksanaan Pekerjaan kami
nomor……………………......................... tanggal..........................., dengan ini kami
mengajukan penawaran untuk
pekerjaan................................................................................ sebesar Rp. ..................
(............................)
Dalam penawaran ini sudah termasuk pengadaan tenaga kerja, bahan, peralatan,
biaya umum dan keuntungan, dan semua kewajiban pajak untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut diatas.
Kami akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam dokumen lelang.
Sesuai dengan persyaratan dokumen lelang, bersama surat penawaran ini kami
lampirkan 1 (satu) asli dan 2 (dua) berkas rekaman; terdiri dari :
1. Surat Penawaran Harga (Lampiran 2)
2. Rekapitulasi Biaya
3. Rincian Anggaran Biaya (RAB)
4. Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah
5. Daftar Analisis Satuan Pekerjaan
Demikian Surat Penawaran ini kami sampaikan dengan penuh tanggung jawab.
Penawar
Meterai cukup, tanggal, tanda tangan
dan cap perusahaan
Nama Lengkap
Jabatan
C. Bentuk Perjanjian Kemitraan Untuk Kerjasama Operasi (KSO)
93
Surat Perjanjian Kemitraan Kerjasama Operasi (KSO)
Menimbang :
Bahwa,
Sehubungan dengan pelelangan pekerjaan ................................................................
yang pembukaan penawarannya akan dilakukan di ....................................................
pada tanggal ............................................ 200...., maka
............................................................................................. (nama penyedia jasa 1)
dan
............................................................................................. (nama penyedia jasa 2)
dan
............................................................................................. (nama penyedia jasa 3)
bermaksud untuk mengikuti pelelangan clan pelaksanaan kontrak secara bersama-
sama dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO).
Meyrtujui Dan Memutuskan :
Bahwa,
1. Secara bersama-sama :
a. Membentuk KSO dengan nama kemitraan adalah............... ...........................
b. Menunjuk .............................................................. (nama penyedia jasa 1)
sebagai perusahaan utama (leading firm) untuk KSO dan mewakili serta
bertindak untuk dan atas nama KSO dan menandatangani semua dokumen
termasuk dokumen penawaran dan dokumen kontrak.
c. …................................................................................ (nama penyedia jasa 1)
dan
94
.................................................................................... (nama penyedia jasa 2)
dan
................. ..............................................................(nama penyedia jasa 3)
menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab
baik secara bersama-sama atau masing masing atas semua kewajiban sesuai
ketentuan dokumen kontrak.
2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam KSO adalah:
Penyedia jasa 1 .........% (............................................................................persen)
Penyedia jasa 2 .........% (............................................................................persen)
Penyedia jasa 3 .........% (............................................................................persen)
3. Masing-masing penyedia jasa anggota KSO, akan mengambil bagian sesuai
sharing tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian
dari KSO. Pembagian sharing dalam KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen dan persetujuan bersama secara
tertulis dari masing-masing anggota KSO. Terlepas dari sharing yang ditetapkan
diatas, masing-masing anggota KSO akan melakukan pengawasan penuh terhadap
semua aspek pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa
keuangan, perintah pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja,
perjanjian subkontrak, surat-menyurat, teleks, dan lain-lain.
4. Wewenang menandatangani untuk clan atas nama KSO diberikan kepada
............................................................................................. (nama wakil penyedia
jasa yang diberi kuasa) dalam kedudukannya sebagai direktur utama/direktur
pelaksana ....................................................................................................... (nama
penyedia jasa 1) berdasarkan persetujuan tertulis
dari.............................................................................. (nama penyedia jasa 2)
95
dan……….................................................................... (nama penyedia jasa 3)
sehubungan dengan substansi dan semua ketentuan dalam semua dokumen yang
akan di tandatangani.
5. Perjanjian ini akan berlaku sejak tanggal ditandatangani.
6. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan
tidak dimenangkan oteh perusahaan KSO.
7. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap .................... (............................................... )
bermaterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
DENGAN KESAKSIAN INI semua anggota KSO membubuhkan tanda tangan
dan cap perusahaan di…………………………………………pada
hari.............................
tanggal.......................................................bulan......................................................
Tahun........................................................................................................................
Penyedia jasa 1 Penyedia jasa 2 Penyedia jasa 3
(........................) (........................) (........................)
(meterai, tanda tangan dan cap tiap wakil yang diberi kuasa)
Disahkan oleh NOTARIS**)
( …………………… )
(tanda tangan dan cap)
*) dapat disahkan setelah ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan dengan
ketentuan prosentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan
tersebut tidak berubah.
96
C. Bentuk Surat Kuasa
Kop Surat Perusahaan
Surat Kuasa
Nomor : ..........................
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : ...................................................................................................................
Jabatan : Direktur Utama/Direktur PT .......................................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan
Akta Notaris di ................................ No................................. tanggal
................................. beserta perubahannya yang berkedudukan di
.............................................. (alamat perusahaan)
yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.
Memberi kuasa kepada :
Nama : ..….......................................................................................................
Jabatan : ................................................................................................................
berdasarkan Akta Notaris
…………………………………………………… di
…………………...... No ................................ tanggal .......................
beserta perubahannya yang berkedudukan di...................................
(alamat perusahaan)
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa diberi wewenang untuk menanda tangani surat
penawaran pekerjaan ......................... beserta lampirannya.
97
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
........................ , .....................200.....
Penerima Kuasa
………………….……
(nama dan jabatan)
Pemberi Kuasa
Meterai cukup
bertanggal, tandatangan,
cap perusahaan
…………………………
(nama.dan.jabatan)
.
98
6.4 SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
A. Ketentuan Umum
1. Definisi 1.1. Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata
dan ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti
seperti yang dimaksudkan atau didefinisikan disini.
a. Jasa pemborongan adalah layanan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi yang perencanaan teknis dan
spesifikasinya ditetapkan Pejabat Pembuat
Komitmen dan proses serta pelaksanaannya
diawasi oleh Pejabat Pembuat Komitmen atau
pengawas konstruksi yang ditugasi;
b. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran kementerian
negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah;
c. Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang
ditunjuk oleh Pengguna Anggaran untuk
menggunakan anggaran kementerian
negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah;
d. Satuan Kerja adalah organisasi/lembaga pada
pemerintah yang bertanggungjawab kepada
Menteri yang menyelenggarakan kegiatan yang
dibiayai dari dana APBN
e. Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat
yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran selagi pemilik pekerjaan,
99
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
pengadaan jasa.
f. Penyedia jasa adalah badan usaha (berbadan
hukum/tidak berbadan hukum) atau orang
perseorangan yang kegiatan usahanya
menyediakan layanan jasa.
g. Sub penyedia jasa adalah penyedia jasa yang
mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia
jasa penanggung jawab kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan setelah
disetujui oleh direksi pekerjaan;
h. Panitia pengadaan adalah tim yang diangkat
oleh Pengguna anggaran/kuasa pengguna
anggaran untuk melaksanakan pemilihan
penyedia jasa;
i. Unit layanan pengadaan (Procurement Unit)
adalah satu unit yang terdiri dari pegawai-
pegawai yang telah memiliki serifikat keahlian
pengadaan barang/jasa pemerintah, yang dibentuk
oleh Pengguna Anggaran yang bertugas secara
khusus untuk melaksanakan pemilihan penyedia
jasa.
j. Peserta lelang adalah penyedia jasa yang
mengikuti pelelangan umum dengan
pascakualifikasi, atau penyedia jasa yang telah
lulus prakualifikasi dan termasuk dalam daftar
peserta lelang yang diundang;
100
k. Kontrak lump sum adalah jenis kontrak kerja
konstruksi atas penyelesaian seluruh pekerjaan
dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga
yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang
mungkin terjadi dalam proses penyelesaian
pekerjaan sepenuhnya ditanggung penyedia jasa.
I. Kontrak Kerja Konstruksi adalah keseluruhan
dokumen yang mengatur hubungan hukum antara
Pejabat Pembuat Komitmen dan penyedia jasa
dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi,
yang terdiri dari :
1) Surat perjanjian kerja konstruksi;
2) Surat penunjukan penyedia jasa;
3) Surat penawaran (tidak termasuk analisa
harga satuan);
4) Adendum dokumen lelang (bila ada);
5) Syarat-syarat khusus kontrak;
6) Syarat-syarat umum kontrak;
7) Spesifikasi teknis;
8) Gambar-gambar;
9) Daftar kuantitas dan harga;
10) Dokumen lain yang tercantum daiarn
lampiran;
m. Harga kantrak kerja konstruksi adalah harga
yang tercantum dalam kontrak kerja konstruksi
dan surat penunjukan penyedia jasa;
n. Dokumen lelang adalah dokumen yang disiapkan
oleh panitia pengadaan dan ditetapkan oleh
101
Pejabat Pembuat Komitmen sebagai pedoman
dalam proses pembuatan dan penyampaian
penawaran oleh calon peserta lelang serta sebagai
pedoman evaluasi penawaran oleh panitia
pengadaan;
o. Hari adalah hari kalender; bulan adalah.bulan
kalender.
p. Direksi pekerjaan adalah pejabat atau orang
yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus
kontrak untuk mengelola administrasi kontrak
dan rnengendalikan pekerjaan. Pada umumnya
direksi pekerjaan dijabat oleh Pejabat Pembuat
Komitmen, namun dapat dijabat oleh orang lain
yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen;
q. Direksi teknis adalah tim yang ditunjuk oleh
direksi pekerjaan yang bertugas untuk mengawasi
pekerjaan;
r. Daftar kuantitas dan harga adalah daftar
kuantitas yang telah diisi harga satuan dan jumlah
biaya keseluruhannya yang merupakan bagian
dari penawaran;
s. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah
perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang
dihitung Secara profesional oleh panitia dan
disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, yang
digunakan sebagai salah satu acuan didalam
melakukan evaluasi harga penawaran.
102
t. Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang
secara langsung menunjang terwujudnya dan
berfungsinya suatu konstruksi sesuai
peruntukannya yang ditetapkan dalam dokumen
lelang.
u. Mata pembayaran utama adalah mata
pembayaran pokok dan penting yang nilai bobot
kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh
persen) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung
mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya
terbesar yang ditetapkan dalam dokumen lelang;
v. Harga Satuan Dasar (HSD), adalah harga
satuan komponen dari harga satuan pekerjaan
(HSP) per satu satuan tertentu, misalnya antara
lain :
1) Upah tenaga kerja (per jam, per hari)
2) Bahan (per m, per m2, per m3, per kg, per
ton)
3) Peralatan (per jam, per hari)
w. Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga
satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan
tertentu.
x. Metoda pelaksanakan pekerjaan adalah cara
kerja yang layak, realistik dan dapat
dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan sesuai spesifikasi teknik yang
ditetapkan dalam dokumen lelang, dengan tahap
pelaksanaan yang sistimatis berdasarkan sumber
103
daya yang dimiliki penawar.
y. Metoda kerja adalah cara kerja untuk
menghasilkan suatu jenis pekerjaan/bagian
pekerjaan tertentu sesuai dengan spesifikasi
teknik yang ditetapkan dalam dokumen lelang.
z. Jadual waktu pelaksanaan adalah jadual yang
menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas
tahap pelaksanaan yang disusun secara logis,
realistik dan dapat dilaksanakan.
104
6.5 SYARAT – SYARAT KONTRAK
A. Ketentuan Umum
1. Definisi
1.1. a. Pejabat Pembuat Komitmen adalah :
Nama :
Alamat :
b. Masa pemeliharaan selama 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari kalender
2. Jaminan
2.1. Besarnya jaminan pelaksanaan adalah
…………………………………….%
(……….………………………………………………persen) dari nilai
kontrak.
2.2. Besarnya jaminan uang muka adalah 30 % (Tiga puluh persen) dari nilai
kontrak.
2.3. Besarnya jaminan pemeliharaan adalah 5% (Lima persen) dari nilai
kontrak.
3. Asuransi
3.2. a. Kerusakan harta benda Rp........................................ (..........................)
b. Pihak ketiga Rp................ (.............................................................) tiap
orang untuk cidera badan termasuk kematian untuk satu kali peristiwa.
c. Kegagalan bangunan Rp.......................... (...........................................)
4. Keselamatan Kerja
4.1. Peraturan tentang keselamatan kerja yang harus dipatuhi penyedia jasa
sesuai Kepmen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
………………….. tahun ……………………. tentang
………………........................................
5. Pembayaran
5.1.a.1) Pembayaran uang muka adalah 30 % (tiga puluh persen) dari nilai
kontrak
5.1.b.3) Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara angsuran
(termijn)
105
5.1.b.4) Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitunyan angsuran, besarnya
tagihan yang dapat disetujui untuk dibayar setinggi-tingginya sebesar
80% (delapan puluh persen) dari jumlah nilai tagihan.
6. Jadual Pelaksanaan
6.1. Waktu pelaksanaan kontrak selama 90 (Sembilan puluh) hari
kalender.
7. Penggunaan Penyedia Jasa Dan Usaha Kecil
Termasuk Koperasi Kecil
7.3.1. Kepada penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti menyalahgunakan
fasilitas dan kesempatan yang diperuntukkan bagi usaha kecil termasuk
koperasi kecil sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.9 Tahun
1995, maka yang bersangkutan dikenakan sanksi sebagaimana termaktub
dalam Pasal 34, Pasal 35 dan Pasal 36 undang-undang tersebut yaitu
sebagai berikut:
a. Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum dengan mengaku atau memakai
nama usaha kecil sehingga.memperoleh fasilitas kemudahan dana,
keringanan tarif, tempat usaha, bidang dan kegiatan usaha, atau
pengadaan barang dan jasa atau pemborongan pekerjaan Pemerintah
yang diperuntukkan dan dicadangkan bagi usaha kecil yang secara
langsung atau tidak langsung menimbulkan kerugian bagi usaha
kecil diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau
pidana denda paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar
rupiah);
b. Perbuatan sebagaimana dimaksud pada butir 1. di atas adalah tindak
pidana kejahatan;
c. Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada butir 1. dilakukan
oleh atau atas nama badan usaha, dapat dikenakan sanksi
administratif berupa pencabutan sementara atau pencabutan tetap ijin
usaha oleh instansi yang berwenang.
8. Penyelesaian Perselisihan
106
8.1. Penyelesaian perselisihan melalui pengadilan
9. Penyesuaian Harga
9.1. Bila ada Penyesuaian harga diberlakukan sesuai ketentuan yang berlaku
.....................................................................................................
10. Denda Dan Ganti Rugi
10.1. Kompensasi atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga
terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar berdasarkan tingkat suku
bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia.
10.2. a. Denda langsung dipotong dari pembayaran kepada penyedia jasa.
b. Ganti rugi dibayar kepada penyedia jasa setelah dibuat amandemen
kontrak.
11. Gambar
11.1. Jumlah pembayaran yang ditahan adalah sebesar
Rp......................................................
(................................................................................................................)
11.2. Jumlah pembayaran yang diperhitungkan adalah sebesar Rp
……………………...............
(................................................................................................................)
12. Kegagalan Bangunan
12.1. Jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan selama 10
(Sepuluh) tahun.
B. Ketentuan Khusus
13. Kompensasi
13.1. Kompensasi lain adalah meliputi ...........................................................
14. Pedoman Pengoperasian Dan Pemeliharaan
14.1. Jumlah pembayaran yang diperhitungkan adalah sebesar
Rp.....................................(……………..................................................)
107
6.1 PENJELASAN TEKNIS PEKERJAAN
6.1.1 Pekerjaan
a. Pekerjaan ini adalah meliputi Pekerjaan Pembangunan RUSUNAWA
Ambarawa.
b. Istilah “Pekerjaan” mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga
ahli, tukang, buruh dan lainnya), bahan bangunan dan
peralatan/perlengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
termaksud.
c. Pekerjaan harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS,
Gambar-gambar Rencana, Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan serta
Addenda yang disampaikan selama pelaksanaan.
6.1.2 Batasan/Peraturan
Dalam melaksanakan pekerjaannya Kontraktor harus tunduk kepada :
a. Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi
b. Undang – Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung
c. Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2006 tentang Perubahan Keempat
atas Keputusan Presiden RI No 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
d. Keputusan Presiden RI No. 70 Tahun 2005 tentang Perubahan Ketiga
atas Keputusan Presiden RI No 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
e. Keputusan Presiden RI No. 80 Tahun 2003 tanggal 3 Nopember 2003
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
f. Peraturan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.
43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 45/PRT/2007 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
h. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
108
i. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tentang
Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan
j. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000 tentang
Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan
k. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI 11/KPTS/2000 tentang
Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
l. Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang
Petunjuk Teknis Rencana Tindakan Darurat Kebakaran pada Bangunan
Gedung.
m. Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
n. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
o. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)
p. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
q. Peraturan-peraturan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
r. SKSNI T-15-1991-03
s. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)
t. Algemenee Voorwarden (AV)
6.1.3 Dokumen Kontrak
a. Dokumen Kontrak yang harus dipatuhi oleh Kontraktor terdiri atas :
• Surat Perjanjian Pekerjaan
• Surat Penawaran Harga dan Perincian Penawaran
• Gambar-gambar Kerja/Pelaksanaan
• Rencana Kerja dan Syarat-syarat
• Addenda yang disampaikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
selama masa pelaksanaan
b. Kontraktor wajib untuk meneliti gambar-gambar, RKS dan dokumen
kontrak lainnya yang berhubungan. Apabila terdapat perbedaan/ketidak-
sesuaian antara RKS dan gambar-gambar pelaksanaan, atau antara
gambar satu dengan lainnya, Kontraktor wajib untuk
109
memberitahukan/melaporkannya kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi.
Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah :
1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan gambar
detail, maka gambar detail yang diikuti.
2. Bila skala gamabr tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran
dengan angka yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan
angka tersebut yang jelas akan menyebabkan
ketidaksempurnaan/ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan
keputusan Konsultan Manajemen Konstruksi lebih dahulu.
3. Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang
diikuti kecuali bila hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan,
yang jelas mengakibatkan kerusakan/kelemahan konstruksi, harus
mendapatkan keputusan Konsultan Manajemen Konstruksi.
4. RKS dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar
menyebutkan lengkap sedang RKS tidak, maka gambar yang harus
diikuti demikian juga sebaliknya.
5. Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan
gambar setelah mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam
berita acara penjelasan pekerjaan.
c. Bila akibat kekurangtelitian Kontraktor Pelaksana dalam melakukan
pelaksanan pekerjaan, terjadi ketidaksempurnaan konstruksi atau
kegagalan struktur bangunan, maka Kontraktor Pelaksana harus
melaksanakan pembongkaran terhadap konstruksi yang sudah
dilaksanakan tersebut dan memperbaiki/melaksanakannya kembali
setelah memperoleh keputusan Konsultan Manajemen Konstruksi tanpa
ganti rugi apapun dari pihak-pihak lain.
110
6.7 BENTUK – BENTUK JAMINAN
1. Bentuk Jaminan Penawaran
(Jaminan Bank)
1. Oleh karena ……................................... (nama Pejabat Pembuat Komitmen)
selanjutnya disebut “Pejabat Pembuat Komitmen” telah mengundang :
……...........................……………………………….......... (nama peserta
lelang) ……………………………………………………………… (alamat
peserta lelang) selanjutnya disebut “Peserta Lelang” mengajukan penawaran
untuk ………………………………..……………… uraian singkat mengenai
Pekerjaan)
2. Dan oleh karena itu peserta lelang terkait pada instruksi kepada peserta lelang
mengenai pekerjaan tersebut di atas yang mewajibkan peserta Lelang
rnemberikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen suatu jaminan penawaran
sebesar Rp ……........... (jumlah Jaminan dalam Rupiah) (terbilang
……..........)
3. Maka kami “Penjamin” yang bertanggung jawab dan mewakili
……....................... (nama bank) berkantor resmi di …………………………
(alamat bank) selanjutnya disebut “Bank”, berwenang penuh untuk
menandatangani dan melaksanakan kewajiban atas nama Bank, dengan ini
menyatakan bahwa Bank menjamin Pejabat Pembuat Komitmen atas seluruh
nilai uang sebesar tersebut di atas sebagai jaminan penawaran dari Peserta
Lelang yang mengajukan penawa,ran untuk pekerjaan tersebut di atas
tertanggal ……………………………………… (tanggal penawaran)
4. Syarat-syarat kewajiban ini adalah:
a. Apabila dalam maku penawaran yang dinyatakan dafam surat
penawarannya, peserta lelang :
1). Menarik kembali penawarannya, atau
111
2). Menolak hasil koreksi arithmatik, atau
3). Kolusi, Korupsi dan Nepotisrne dengan sesama peserta lelang.
b. Apabila peserta lelang ditunjuk sebagai pemenang lelang dan dalam masa
laku penawaran dan peserta lelang gagal atau menolak:
1). Memberikan jaminan pelaksanaan yang diperlukan; atau
2). Untuk menandatangani kontrak;
maka Bank wajib membayar sepenuhnya jaminan penawaran tersebut di
atas kepada Pejabat Pembuat Komitmen dalam waktu 7 (tujuh) hari
setelah menerima permintaan pertama dari Pejabat Pembuat Komitmen,
dan tanpa mempertimbangkan adanya keberatan dari Peserta Lelang.
5. Jaminan ini berlaku sepenuhnya selama jangka waktu ……................................
(……..................) (jumlah hari dalam angka dan huruf yang sekurang-kurangnya
28 (dua puluh delapan) hari lebih lama dari jangka waktu berlakunya penawaran
yang ditetapkan dalam dokumen lelang) hari kalender sejak batas akhir
pemasukan penawaran.
6. Setiap permintaan pembayaran atas jaminan ini harus telah diterima oleh Bank
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal terakhir berlakunya
jaminan bank sebagaimana disebutkan dalam butir 5 di atas.
7. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Bank
mengesampingkan hak preferensinya atas harta benda milik Peserta Lelang yang
berkenaan dengan penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi
hutangnya sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.
Dengan itikad baik, kami Penjamin yang secara sah mewakili Bank, dengan ini
membubuhkan tandatangan serta cap dan meterai pada jaminan ini pada tanggal
…………………………………………..
112
BANK
Tandatangan, cap dan materai
Penjamin
2. Bentuk Jaminan Penawaran
(Surety Bond)
Nomor Bond : …................ Nilai : Rp……................
(…...........................................)
(jumlah nilai jaminan)
1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : …...............................................................
(nama dan alamat peserta lelang) sebagai peserta lelang, selanjutnya disebut
“PRINCIPAL”, dan …................................. (nama dan alamat perusahaan
asuransi atau penjamin) sebagai penjamin, selanjurtnya disini disebut
“SURETY”, bertanggungjawab dan dengan tegas terikat pada
…............................... (nama Pejabat Pembuat Komitmen) sebagai Pejabat
Pembuat Komitmen, selanjutnya disini disebut “OBLIGEE” atas, uang
sejumlah Rp ……………............... (…................................................................)
(jumlah nilai jaminan angka dan huruf)
113
2. Maka kami, PRINCIPAL dan SURETY dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana
PRINCIPAL tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam
instruksi kepada peserta lelang untuk pekerjaan …................................... (uraian
singkat pekerjaan) yang diselenggarakan oleh OBLIGEE pada tanggal
….........................................di ……………....................................................
(tanggal dan ternpat pelelangan)
3. Syarat-syarat kewajiban ini adalah :
a. Apabila principal menarik kembali penawarannya sebelum berakhirnya masa
laku penawaran yang dinyatakan dalam surat penawarannya, atau
b. Apabila principal menolak koreksi aritmatik atas harga penawarannya,
sebelurn berakhirnya masa laku penawaran yang dinyatakan dalam surat
penawarannya, atau
c. Apabila principal tidak bersedia untuk menaikan jaminan pelaksanaan sesuai
ketentuan dalam dokumen lelang; sebelum berakhimya rnasa laku penawaran
yang dinyatakan dalam surat penawarannya, atau
d. Apabila principal ditunjuk sebagai pemenang lelang dan dalam masa laku
penawaran dan peserta lelang gagal atau menolak :
1). Memberikan jaminan pelaksanaan yang diperlukan; atau
2). Untuk menandatangani kontrak.
Maka SURETY wajib membayar sepenuhnya jaminan penawaran tersebut di
atas kepada OBLIGEE dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima permintaan
pertama dari OBLIGEE, dan tanpa mempertimbangkan adanya keberatan dari
PRINCIPAL
4. Jaminan ini berlaku sepenuhnya sejak jangka waktu …...................
(….............................................) jumlah hari dalam angka dan huruf yang
sekurang kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari lebih lama dari jangka waktu
berlakunya penawaran yang ditetapkan dalam dokumen lelang) hari kalender
sejak batas akhir pemasukan penawaran.
114
5. Tuntutan penagihan (klaim) atas surat jaminan ini dilaksanakan oleh OBLIGEE
secara tertulis kepada SURETY segera setelah timbul cidera janji
(wanprestasi/default) oleh pihak PRINCIPAL sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam dokumen lelang. SURETY akan membayar kepada
OBLIGEE dalam jumlah penuh selambat lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah menerima tuntutan penagihan dari pihak OBLIGEE berdasar
keputusan OBLIGEE mengenai pengenaan sanksi akibat tindakan cidera janji
oleh pihak PRINCIPAL.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan ini
ditegaskan kembali bahwa SURETY melepaskan hak-hak istimewanya untuk
menuntut supaya harta-benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual
guna melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
7. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap SURETY berdasarkan jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalarn waktu 3 (tiga) bulan sesudah
berakhirnya masa laku jaminan ini.
Ditandatangani serta dibubuhi cap dan meterai di …....................................... pada
tanggal …..................................................................................................................
PESERTA LELANG (PRINCIPAL)
………………………..
(…...............................)
nama jelas
PENJAMIN (SURETY)
………………………..
(…...............................)
nama jelas
115
115
6.8 PENUTUP 1. Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syarat-syarat ini
tetapi didalam pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan tersebut dapat
dilaksanakan setelah ada perintah tertulis dari Pemimpin Proyek dan akan
diperhitungkan dalam pekerjaan tambahan.
2. Apabila terdapat jenis pekerjaan yang semula diestimasi oleh Konsultan
Perencana perlu dikerjakan dan sudah termuat dalam Daftar Rencana Anggaran
Biaya, tetapi menurut pertimbangan Pemberi Tugas yang dapat
dipertanggungjawabkan tidak perlu lagi dilaksanakan, maka atas perintah
tertulis dari Pemberi Tugas pekerjaan tersebut tidak dilaksanakan dan akan
diperhitungkan sebagai pekerjaan kurangan.
3. Apabila terdapat perbedaan antara gambar, spesifikasi teknis, dan Rencana
Anggaran Biaya, maka sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan harus diadakan
rapat terlebih dahulu untuk mendapatkan kepastian.
Jakarta,
Mengetahui, Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi
Kepala Satuan Kerja Pembangunan Rumah Susun Sederhana
Pelaksanaan Pembangunan Sewa (RUSUNAWA) Prototype T.24
Permukiman
Ir. Christ Robert Marbun, MSc Ir. Fitri Peranginangin, MM
NIP. 110 049 083 NIP. 110 041 462
116
116
BAB VII
PEMBAHASAN REKAYASA NILAI
7.1 KEBUTUHAN BIAYA
7.1.1 Rencana Anggaran Biaya Existing
Rencana Anggaran Biaya Existing Gedung RUSUNAWA Ambarawa
I Pekerjaan Persiapan Rp 141.925.887,49
II Pekerjaan Struktur Rp 5.347.964.494,77
III Pekerjaan Arsitektur Rp 3.893.436.491,00
IV Pekerjaan Mekanikal Dan Elektrikal Rp 1.229.017.586,23
V Pekerjaan Hydrant Rp 456.389.524,76
VI Pekerjaan Instalasi Dan Penangkal Petir Rp 38.455.095,22
VII Pekerjaan Instalasi TV Rp 98.853.597,17
VIII Pekerjaan Septic Tank 2 Buah Rp 277.395.283,92
IX Pekerjaan PSD Rp 179.862.039,45
Jumlah Rp 11.773.300.000.00
Dibulatkan Rp
11.773.300.000,00
Terbilang : Sebelas Milyar Tujuh Ratus Tujuh Puluh Tiga Juta Tiga Ratus
Ribu Rupiah
117
7.1.2 Analisa Value Engineering Pada Atap
Lingkup pekerjaan atap adalah pekerjaan struktur rangka atap dan
pekerjaan penutup atap. Dengan memperhitungkan jenis material yang akan
digunakan serta pelaksanaannya, dilakukanlah analisis Value Engineering pada item
pekerjaan tersebut.
Pada proyek pembangunan gedung RUSUNAWA Ambarawa struktur
rangka atapnya menggunakan profil siku baja rangkap dan penutup atapnya
menggunakan genteng beton. Dalam penerapan Value Engineering pada item
pekerjaan akan diusukan alternatif pengganti dengan menggunakan baja ringan.
Alasan pemilihan alternatif adalah adanya penghematan dari segi biaya maupun
waktu serta keselamatan.
7.1.2.1 Tahap Informasi
Informasi Kriteria Desain dan Material Atap Existing
Tabel 7.1 Tabel Informasi Umum dan Kriteria Desain Atap Existing
No Uraian Data Teknis Proyek
1 Kriteria
Desain
Perencanaan rangka atap menggunakan siku 2L 70.70.7,
joint menggunakan plat besi tebal 5mm, sambungan
menggunakan baut Ø12mm.
Perencanaan penutup atap menggunakan genteng beton.
2 Unsur Desain Kemiringan atap ±39º
Panjang tritisan 1.00m
Tebal listplank 30cm
Beban Angin sesuai Peraturan SNI
3 Biaya Rp. 253.500.235,10,-
118
7.1.2.2 Tahap Kreatif
Pada tahap ini adalah memunculkan Alternatif desain sebagai
pembanding dari perencanaan awal. Alternatif tersebut adalah dengan menggunakan
bahan zincalum AZ100 sebagai material rangka atap dan genteng atap metal sebagai
penutup atapnya.
Data – data teknis :
Rangka Atap
- Profil rangka utama C.75.100 Hi-Ten 550 tebal 1.00mm AZ 100
- Profil Web C.80.70 Hi-Ten 550 tebal 0.70mm AZ 100
- Profil Reng U type tebal 0.5mm AZ 100
- Material baja mutu tinggi (Silicone Alloy 1,5%, Zinc 43,5%,
Alumunium 55%)
- Kuat tarik/ tensile 550 Mpa
- Standart Australia AS 1307
- Standart Indonesia SNI No.07.4096.1996
- Standart Jepang JIS G 3320
Tabel 7.2 Tabel Informasi Kelebihan dan Kekurangan Pekerjaan Atap
No Uraian Keuntungan Kelemahan
1 Rangka Atap
Baja Ringan
Material ringan
Tahan Gempa
Tahan Rayap
Tahan Api
Menghemat
biaya konstruksi
Aman & Kuat
Instalasi cepat
Mudah pengerjaannya
Mudah tekuk
Butuh pengawasan &
ketelitian
119
2 Atap
Genteng
Metal
Material ringan
Anti Bocor
Tahan Gempa
Mudah pengerjaannya
Menghemat biaya
konstruksi
Tahan retak/ Pecah
Aman & Kuat
Tidak mudah terbakar
Mudah tekuk
Butuh Insulasi Suara &
Panas
Butuh pengawasan &
ketelitian
Sumber : Axistruss-Rangka Atap Baja Ringan
7.1.2.3 Tahap Analisa
Setelah menentukan pekerjaan kreatif yang mungkin dapat dilakukan
maka tahap selanjutnya adalah tahap analisa. Pada tahap ini akan dilakukan Analisa
Perhitungan Struktur dan Analisa Perhitungan Anggaran Biaya pekerjan rangka atap
baja ringan az100 sehingga didapatkan hasil dari segi biaya untuk lebih dapat
memberikan acuan dalam menentukan rekomendasi pada tahapan berikutnya.
7.1.2.3.1 Analisa Perhitungan Biaya Atap Baja Ringan
Menghitung Volume Luasan Atap
Total Volume Luas Atap = 777.74 m2
Menghitung Volume nok atap (termasuk jurai)
Total nok atap = 124.54 m’
Menghitung Papan Lisplang
Total papan lisplang = 242.60 m’
Biaya Penutup Atap
Selain rangka atap pekerjaan rangka atap , pekerjaan penutup atap juga
dihitung menggunakan atap metal.
120
Analisa 1m2 pekerjaan Rangka atap baja ringan
Analisa 1m² pekerjaan pemasangan atap genteng metal.
1 KG PASANG RANGKA ATAP BAJA RINGAN
A Baja Ringan 1 M2 125,000.00 125,000.00
B Meni besi
0.08 kg 22,000.00 1,760.00
C Peralatan las ( 5 % material )
1.00 ls 632.50 632.50
D Elektroda
0.20 ls 12,000.00 2,400.00
E Tukang besi
0.04 org 42,000.00 1,680.00
F Pembantu tukang
0.06 org 27,500.00 1,650.00
Jumlah 133,122.50
Dibulatkan 133,122.00
1 M2 PASANG ATAP GENTENG METAL
A Genteng metal
1.02 M2
69,805,19 71.201.29
B Paku 5 - 12 cm
0.20 Kg 14,700.00 2,940.00
C Pembantu tukang
0.20 Org 27,500.00 5,500.00
D Tukang kayu
0.10 Org 42,000.00 4,200.00
Jumlah 83.841.29
Dibulatkan 83.841.00
121
Analisa 1m’ pekerjaan pemasangan Nok atap genteng metal.
Analisa 1m2 pekerjaan lisplang
1 M¹ PASANG NOK GENTENG METAL
A Nok genteng metal
1.10 Bh 54,000.00 59,400.00
B Paku paying
0.05 Kg 14,700.00 735.00
C Pembantu tukang
0.25 org 27,500.00 6,875.00
D Tukang kayu
0.15 org 42,000.00 6,300.00
Jumlah 73,310.00
Dibulatkan 73,310.00
1 M2 PASANG LISPLANG KAYU KAMPER MEDAN UKURAN 3 X 30 cm
A Papan kayu Kamper Medan
0.01 m3
4,275,000.00
47,025.00
B Paku 7 - 10 cm
0.05 kg 14,700.00
735.00
C Pembantu tukang
0.11 org 27,500.00
3,025.00
D Tukang kayu
0.22 org 42,000.00
9,240.00
Jumlah 60,025.00
Dibulatkan 60,000.00
122
Total Biaya Pekerjaan Rangka Atap
Total Biaya = Biaya Rangka Atap Baja Ringan x Volume Rangka Atap
= 133.122,00 x 777,74
= Rp. 103.534.304,30-
Total Biaya Pekerjaan Penutup Atap Gentang Metal
Total Biaya = Atap Genteng Metal + Nok Atap + Lisplang
= (Biaya Atap Genteng Metal /m² x Volume atap) +
(Biaya Nok Atap Genteng Metal /m² x Volume Nok atap) +
(Biaya lisplang /m2 x volume lisplang)
= (Rp. 83.841.00,- /m² x 777.74 m²) + (Rp. 73.310.00,- x
124.54 m’) + (Rp.60.000,- x 242,60)
= (65.206.731.65,-) + (9.130.027.4,-) + (14.556.000,-)
= Rp. 88.892.759.05,-
7.1.2.3.2 Analisa Value Engineering Atap Baja Ringan
Dalam perhitungan analisa Value Engineering menggunakan
metode, diantaranya sebagai berikut :
a) Analisis fungsi
b) Metode zero-one mencari bobot
c) Metode zero-one mencari indeks
d) Matrik evaluasi
a) Analisis fungsi pekerjaan atap baja ringan
Tabel 7.3 Tabel Analisa Fungsi Pekerjaan Atap Baja Ringan
No Uraian Kata Kerja Fungsi Jenis Cost (Rp) Worth
1 Rangka Mendukung Beban P 144.943.986,21,- 103.534.304,30
123
No Uraian Kata Kerja Fungsi Jenis Cost (Rp) Worth
2 Genteng Menutup Beban P 83.534.629,70.- 65.206.731.65,-
3 Nok Menutup Beban S 9.625.262,64.,- 9.130.027.4,-
4 Lisplang Menutup Beban S 15.396.356,51,- 14.556.000,-
Total 253.500.235,10,- 192.427.063.4,-
Ratio biaya / worth = 253.500.235,10 / 192.427.063.4,-= 1.32
Keterangan :
• Untuk kolom cost nilainya didapat dari biaya pekerjaan existing.
• Untuk kolom worth nilainya diambil dari biaya pekerjaan alternatif 1 (atap
baja ringan).
• Nilai cost/worth menunjukan adanya penghematan atau tidak. Untuk
cost/worth terdapat penghematan karena nilainya lebih dari 1.
b) Metode Zero-one mencari bobot
Tabel 7.4 Tabel Metode zero-one mencari bobot Pekerjaan Atap Baja Ringan
Kriteria
Nomor
Kriteria
Nomor criteria Total
Rangking
Bobot
1 2 3 4 5
Waktu 1 X 0 1 1 1 3 4 26,67
Pembiayaan 2 1 X 1 1 1 4 5 33,33
Ketersediaan
material
3 0 0 X 1 1 2 3 20
Kriteria
pengawasan
4 0 0 0 X 1 1 2 13,33
124
dan control
Tenaga kerja 5 0 0 0 0 X 0 1 6,67
15 100
Keterangan :
• Perhitungan bobot menggunakan rumus = angka rangking x 100 Jumlah rangking
• Pemberian nilai 1 adalah nomor kriteria pada kolom lebih penting dari nomor
kriteria pada baris.
• Pemberian nilai x adalah nomor kriteria pada kolom dan baris yang
mempunyai fungsi sama penting.
c) Metode Zero-one mencari indeks
Sebelum menggunakan matrik evaluasi, pekerjaan existing dan pekerjaan
alternatif juga harus dianalisa Value Engineering dengan metode zero-one untuk
mendapatkan indeks yang akan digunakan dalam tabel matrik evaluasi.
Penjelasan :
Fungsi A = Pekerjaan existing = Profil Siku 2L 70.70.7
Fungsi B = Pekerjaan alternatif 1 = Rangka atap baja ringan
Pembiayaan
Fungsi A B Jumlah Indeks
A X 0 0 0
B 1 x 1 1
125
Waktu
Ketersediaan material
Kriteria pengawasan dan kontrol
Tenaga kerja
Tabel 7.5 Tabel Metode zero-one mencari indeks Pekerjaan Atap Baja Ringan
Fungsi A B Jumlah Indeks
A X 0 0 0
B 1 x 1 1
Fungsi A B Jumlah Indeks
A X 0 0 0
B 1 x 1 1
Fungsi A B Jumlah Indeks
A X 0 0 0
B 1 x 1 1
Fungsi A B Jumlah Indeks
A X 1 1 1
B 0 X 0 0
126
Keterangan :
• A pada kolom mempunyai fungsi sama dengan A pada baris maka diberi
tanda X.
• Pemberian A pada kolom mempunyai fungsi kurang penting dari B pada
baris, maka diberi tanda 0. Mempunyai kebalikan dengan baris kedua, dimana
B pada kolom.
• Untuk jumlah merupakan hasil penjumlahan pada baris. Misal, pada baris A
mempunyai jumlah 0, pada baris B mempunyai jumlah 1.
• Untuk indeks adalah perbandingan antara jumlah dengan total jumlah. Misal
total jumlah A,B = 0+1=1, sedang untuk indeks A = 0, B = 1/1.
• Indeks ini nantinya digunakan pada tabel matrik evaluasi.
• Untuk metode zero-one kriteria-kriteria yang lain penilaianya menggunakan
cara yang sama.
d) Matrix Evaluasi
Tabel 7.6 Matrik Evaluasi Pekerjaan Atap Baja Ringan
No Fungsi
Kriteria
Total 1 2 3 4 5
Bobot 26.67 33.33 20 13.33 6.67
1 A 0 0 0 0 1
6.67 Bobot x
indeks
0 0 0 0 6.67
2 B 1 1 1 1 0
93.33 Bobot x
indeks
26.67 33.33 20 13.33 0
127
Keterangan :
• A adalah pekerjaan existing, B adalah pekerjaan alternatif 1.
• Pemberian nilai pada bobot berdasarkan kepentingan kriteria pada item
pekerjaan atap baja ringan atau didapat dari tabel 7.4, sedangkan indeks
didapat dari tabel 7.5.
• Pada baris A,B dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas diisi indeks dan
bagian bawah diisi nilai bobot dikalikan indeks.
• Total hasil adalah jumlah dari bobot dikali nilai. Untuk memilih pekerjaan
alternatif dilihat dari yang memiliki total nilai terbesar dan dari tabel diatas
diketahui bahwa pekerjaan alternatif 1 atau menggunakan atap baja ringan
memiliki total nilai terbesar.
7.1.2.4 Tahap Rekomendasi
Setelah melihat hasil dari tahap analisa maka pada tahap rekomendasi
pada ini, penulis merekomendsikan satu alternatif penggunaan material baja ringan
untuk rangka atap dan material penutup atap genteng metal karena :
1) Penghematan Biaya pada Rangka Atap
Dengan menggunakan material awal maka total biaya rangka atap adalah Rp.
144.943.986,21,- bila menggunakan material alternatif (rangka baja ringan) maka
total biaya rangka atap adalah Rp. 103.534.304,30,-. Terdapat selisih biaya
penghematan bila menggunakan material alternatif yaitu sebesar Rp. 41.409.681,91
2) Penghematan Biaya pada Penutup Atap.
Dengan menggunakan material awal maka total biaya penutup atap adalah Rp.
108.556.248,84,- sedangkan bila menggunakan material alternatif (genteng metal)
maka total biaya penutup atap adalah Rp. 88.892.759,05,-. Terdapat selisih biaya
yang merupakan penghematan bila menggunakan maetrial alternatif yaitu sebesar
Rp. 19.663.489,79. namun bila diakumulasikan dengan penghematan pada rangka
atap maka terdapat penghematan sebesar Rp.61.073.171,70.
128
3) Penghematan Waktu
Dengan menggunakan material alternatif maka waktu pelaksanaan akan lebih cepat 2
: 3 waktu dibanding menggunakan material awal karena bobot material yang ringan
sehingga memudahkan pengerjaannya dan tidak membutuhkan pekerjaan las untuk
penyambungan batang. Maka dilihat dari efektifitas waktu material alternatif lebih
efektif. Adapun beberapa sudut pandang lain yang dapat dituangkan dalam tabel
seperti berikut :
Tabel 7.7 Tabel Perbandingan Pekerjaan Awal dengan Pekerjaan Kreatif Atap
No Uraian Pekerjaan Atap Awal Pekerjaan Atap Alternatif
1 Waktu
Pelaksanaan
Lama Lebih Cepat
2 Pembiayaan Cukup mahal karena
terkait perlunya lapisan
galvanis, adanya
pengelasan dan relatif
lamanya waktu
pelaksanaan
Lebih murah karena waktu
pengerjaannya yang relatif
cepat dan tidak adanya
pengerjaan pelapisan karena
sudah tahan karat
3 Ketersediaan
material
Membutuhkan ruang
gerak bebas dan perakitan
yang luas.
Tidak membutuhkan ruang
gerak bebas yang banyak dan
perakitan di pabrik
4 Kriteria
pengawasan dan
control
Relatif sulit karena
banyak pekerja dan perlu
pengawasan lebih
Relatif mudah
5 Tenaga kerja Banyak, membutuhkan
alat untuk mengangkat
material berat
Lebih sedikit karena mudah
dan ringannya material yang
digunakan
129
7.1.2.5 Tahap Penyajian
Penghematan pada Rangka Atap adalah Rp. 41.409.681,91, sedangkan penghematan
pada Penutup Atap adalah Rp. 19.663.489,79. Jadi Total penghematan pekerjaan
Atap adalah Rp. 61.073.171,70.
7.1.3 Analisa Value Engineering Pada Elemen Pelat
Pada proyek pembangunan gedung RUSUNAWA Ambarawa ini pekerjaan
pelat merupakan salah satu pekerjaan yang mempunyai nilai besar yang sangat
berpotensi untuk dilakukan rekayasa nilai. Komponen pelat lantai terdiri dari
pekerjaan beton, tulangan, dan bekesting.
Pelat merupakan struktur planar kaku yang secara khas terbuat dari material
monolit yang memiliki tinggi yang lebih kecil dibandingkan dengan dimensi yang
lainnya yang ditopang oleh balok, dinding, atau kolom beton bertulang, oleh dinding
bata, oleh balok atau kolom baja struktur atau oleh tanah. Pada umumnya pelat beton
bertulang dipakai sebagai lantai, atap, dan dinding dari gedung – gedung, serta
sebagai pelat lantai (decks) dari jembatan dengan konstruksi yang ringan, tipis tetapi
kuat dalam menahan beban strukturnya. Beban yang bekerja pada pelat umumnya
diperhitungkan terhadap beban gravitasi (beban mati dan beban hidup). Beban
tersebut mengakibatkan terjadinya momen lentur. Oleh karena itu pelat juga
direncanakan terhadap lentur. .
Gambar 7.1 Penulangan pada pelat lantai
130
Tulangan wiremesh merupakan tulangan pelat yang berupa jaringan kawat baja
dengan mutu U50 (fy=500MPa) dan memiliki ukuran standar 2.1 x 5.4 m untuk
diameter 5 dan 6 cm.
Dalam penerapan Value Engineering pada pekerjaan pelat ini, akan dicoba
alternatif dengan mengganti tulangan konvensional pelat precast menjadi wiremesh
yaitu dengan cara mengkonversi pemasangan tulangan tersebut menjadi wiremesh.
7.1.3.1 Tahap Informasi
Informasi Kriteria Desain dan Material Pelat Existing
Tabel 7.8 Tabel Informasi Umum dan Kriteria Desain Pelat Existing
No Uraian Data Teknis Proyek
1 Kriteria Desain Mutu beton K- 350
Mutu baja U 24 (polos), U 40 (ulir)
Beban – beban yang diperhitungkan :
• Beban Gempa wilayah 2(Semarang) • Beban Hidup • Beban Gravitasi
2 Unsur Desain Struktur Beton : menggunakan pelat, balok anak dan system portal.
Ketinggian portal :
• Lantai 1 + 0,00 m • Lantai 2 + 3,20 m • Lantai 3 + 6,00 m • Lantai 4 + 8,80 m • Lantai 5 + 11,60 m
Lantai Atap + 14,60 m
3 Perkiraan Biaya
Pekerjaan
Struktur Beton Pelat Rp 1.396.237.221,00
131
7.1.3.1 Tahap Kreatif
Pada tahap ini adalah memunculkan Alternatif desain sebagai
pembanding dari perencanaan awal. Alternatif tersebut adalah dengan mengkonversi
tulangan pada pelat menjadi wiremesh.
Data – data teknis :
Produksi Wiremesh atau Jaring Kawat Baja Las (JKBL) ukuran khusus antara lain:
Diameter maximum 12mm
Jarak spasi kawat utama mulai dari 50mm; 7Smm; 100mm; 150mm; 200mm;
250mm; dan 300mm.
Untaian kawat utama tidak terbatas
Variasi jarak spasi kawat melintang sampai mencapai 99 variasi (tidak
terbatas)
Pengelasan titik dilakukan secara serentak pada semua kawat utama.
Spesifikasi
Diameter JKBL Union : 4mm sampai 12mm
Tegangan Leleh
Karakteristik : 5000 kg/cm2 ; U – 50
Tegangan Geser Las : 2500 kg/cm2
Kemampuan Tekuk : 0 - 135˚
Bentuk Permukaan
Kawat : Polos
Ulir
Spasi Standard : l50mmXl50mm
(Type M)
100mmX200mm
(Type B)
Ukuran Standard : Lembar : 5,4m X 2,1m
Roll : 54m X 2,1m
132
Gambar 7.2 Penulangan Pada Wiremesh
Tabel 7.9 Tabel Informasi Kelebihan dan Kekurangan Pekerjaan Tulangan Pelat
No Uraian Keuntungan Kelemahan
1 Wiremesh
(jaring kawat
baja las)
Mutu tinggi dan konsisten
Praktis dalam pengerjaan
Lebih hemat dalam biaya
Mudah tekuk
Sumber : wiremesh-atapgalvalum-zincalum.com
7.1.3.3 Tahap Analisa
Dari pekerjaan kreatif yang mungkin dapat dilakukan maka tahap
selanjutnya adalah tahap analisa. Pada tahap ini akan dilakukan analisa perhitungan
konversi penulangan konvensional menjadi wiremesh, sehingga didapatkan hasil dari
segi biaya untuk lebih dapat memberikan acuan dalam menentukan rekomendasi
pada tahapan berikutnya.
133
Konversi Pemasangan Tulangan Menjadi Wiremesh
Input Data
Diameter tulangan yang akan dikonversi = 10 mm
Jarak Tulangan = 200 mm
Mutu Tulangan = 240 Mpa
Mutu Wiremesh = 500 Mpa
Output Data
Menghitung jumlah tulangan dalam 1 m'
n = 1000/200 = 5 batang
Menghitung luasan yang diperlukan (Sesuai Desain)
As = Luas Diameter Tulangan yang dipakai x n
= 78.5 x 5
= 392.5 mm2
Mengkonversi luasan tulangan menjadi luasan wiremesh yang diperlukan
Ap = Mutu Tulangan/Mutu Wiremesh x As
= 240/500 x 392.5
= 188.40 mm2
Mencari diameter wiremesh yang diperlukan, dengan luasan wiremesh minimal sama
dengan Ap.
Input Data
Diameter Wiremesh (M6) = 6 mm
Jarak Antar Wiremesh = 150 mm
Output Data
n = 1000/150 = 6.667 batang
Aw = Luas Diameter Wiremesh x n
= 28.26 x 6.667
= 188.4094 mm2
Cek, Apakah Wiremesh Yang Dipakai Sesuai Dengan Yang Diperlukan?
Cek = Aw ≥ Ap
= 188.4094 ≥ 188.40
= OK
134
Dari perhitungan diatas, maka tulangan pada pelat dikonversi menjadi
wiremesh dengan diameter 6mm (M6).
7.1.3.3.1 Analisa Perhitungan Biaya Pelat Alternatif Dengan Mengkonversi
Tulangan Pada Pelat Lantai Menjadi Wiremesh.
1. Estimasi harga pekerjaan pelat lantai precast
a) Harga satuan pekerjaan beton
Menurut SNI-03-3435-2002 harga satuan pekerjaan beton 1 m3 :
Harga sat Jumlah
1m3 Beton mutu K-400 Rp.764.941,58 Rp.764.941,58 Upah:
0,105 mandor Rp.42.000,00 Rp.4.410,00
0,035 kep Tk. Batu Rp.45.000,00 Rp.1.575,00
0,350 Tk. Batu Rp.40.000,00 Rp.14.000,00
2,10 pekerja Rp.30.000,00 Rp.63.000,00 +
Rp.857.620,50
Volume
Volume beton pelat lantai precast (K-400),tebal pelat 12 cm :
Volume total beton pelat lantai = 509,587 m3
Wiremesh M6 ukuran 2,10m x 5,40m = 11,34 m2
Luas slab lantai 2 = 757,1602 m2
Luas total slab lantai 3 sampai dengan lantai 5 = 2.271,4806 m2
Luas total slab lantai atap = 334,66795 m2
Luas total slab = 3.363,309 m2
Maka jumlah total wiremesh yang dibutuhkan adalah :
Ukuran wiremesh M6 = 5,4 m x 2,1 m (lembar) = 11,34 m2
Luas total slab = 3363,309 m2
Luas total wiremesh/lembar 11,34 m2
135
= 296,58 lembar
= 297 lembar
Untuk pemasangan pelat lantai membutuhkan 2 lembar wiremesh, maka :
Jumlah total wiremesh yang dibutuhkan = 297 x 2 = 594 lembar
Harga wiremesh M6 per lembar adalah Rp. 265.914,00
b) Harga satuan pekerjaan cetakan ( bekesting) beton precast
Harga satuan pekerjaan 1 m2 cetakan untuk 1 m3 beton bertulang
menurut
SNI – 03 – 2495 – 1991 :
0,04 m3 Kayu klas III Rp. 650.000,00 Rp 26.000,00
0,4 kg Paku Rp. 14.000,00 Rp. 5.600,00
0,2 ltr Minyak Bekisting Rp. 17.500,00 Rp. 3.500,00
0.015 m3 Balok kayu kls II Rp. 5.500.000,00 Rp. 82.500,00
0,35 lbr Plywood tebal 9mm Rp. 145.000,00 Rp. 50.750,00
0,033 Mandor Rp 45.000,00 Rp 1.485,00
0,033 Kep. Tk. Kayu Rp 47.000,00 Rp 1.551,00
0,33 Tk. Kayu Rp 42.000,00 Rp 13.860,00
0,66 Pekerja Rp 32.000,00 Rp 21.120,00+
Jumlah Rp 206.366,00
c) Harga Pekerjaan Beton Bertulang
Harga precast pelat lantai untuk 1 m3 :
Beton ( K 400) per m3 = Rp 857.620,00
Bekesting = Rp 206.366,00+
Total = Rp 1.063.986,00
d) Estimasi harga pelat lantai
Harga total beton pelat lantai + harga total wiremesh:
= ( 509,587 x Rp 1.063.986,00) + (594 x Rp 265.914,00)
= Rp 542.193.688,60 + Rp. 157.952.916,00
= Rp.700.146.604,60
136
Harga total keseluruhan pembuatan pelat
Estimasi harga pelat lantai + Harga sewa Mobil Crane
= Rp. 700.146.604,60 + Rp. 635.515.000,00
= Rp. 1.335.661.605,00
Jadi Harga total pekerjaan pelat dengan tulangan menggunakan wiremesh adalah Rp.
1.335.661.605,00
7.1.3.3.2 Analisa Value Engineering Penulangan Pelat dengan Wiremesh
Dalam perhitungan analisa Value Engineering menggunakan
metode, diantaranya sebagai berikut :
a) Analisis fungsi
b) Metode zero-one mencari bobot
c) Metode zero-one mencari indeks
d) Matrik evaluasi
Tabel 7.10 Pekerjaan Mobil Crane
Nama Pekerjaan Harga Satuan Harga Total
Harga sewa/bulan @ 86.310.000/bln X 6,5 bulan = Rp 561.015.000.00
Mobilisasi+Demobilisasi @ 30.000.000 X 1 = Rp 30.000.000,00
Erection @ 25.000.000 X 1 = Rp 25.000.000,00
Operator /orang/bulan @ 3.000.000/bln/1 org X 6,5 bulan = Rp 19.500.000,00
Total
Rp. 635.515.000,00
137
a. Analisis fungsi pekerjaan penulangan dengan wiremesh
Tabel 7.11 Tabel Analisa Fungsi Pekerjaan Wiremesh
No Uraian Kata
Kerja
Fungsi Jenis Cost (Rp) Worth
1 Pelat
Lantai
Menahan Beban P 1.396.237.221,00,- 1.335.661.605,00
Total 1.396.237.221,00,- 1.335.661.605,00
Ratio biaya / worth = Rp. 1.396.237.221,00/ Rp. 1.335.661.605,00 = 1,04
Keterangan :
• Untuk kolom cost nilainya didapat dari biaya pekerjaan existing.
• Untuk kolom worth nilainya diambil dari biaya pekerjaan alternatif
(wiremesh).
• Nilai cost/worth menunjukan adanya penghematan atau tidak. Untuk
cost/worth terdapat penghematan karena nilainya lebih dari 1.
b. Metode Zero-one mencari bobot
Tabel 7.12 Tabel Metode zero-one mencari bobot Pekerjaan Pelat Lantai
Kriteria
Nomor
Kriteria
Nomor criteria Total
Rangking
Bobot
1 2 3 4 5
Pembiayaan 1 X 1 1 1 1 4 5 33,33
Waktu 2 0 X 1 1 1 3 4 26,67
Ketersediaan
material
3 0 0 X 1 1 2 3 20
138
Kriteria
pengawasan
dan control
4 0 0 0 X 1 1 2 13,33
Tenaga kerja 5 0 0 0 0 X 0 1 6,67
15 100
Keterangan :
• Perhitungan bobot menggunakan rumus = angka rangking x 100 Jumlah rangking
• Pemberian nilai 1 adalah nomor kriteria pada kolom lebih penting dari nomor
kriteria pada baris.
• Pemberian nilai x adalah nomor kriteria pada kolom dan baris yang
mempunyai fungsi sama penting.
c. Metode Zero-one mencari indeks
Sebelum menggunakan matrik evaluasi, pekerjaan existing dan pekerjaan
alternatif juga harus dianalisa Value Engineering dengan metode zero-one untuk
mendapatkan indeks yang akan digunakan dalam tabel matrik evaluasi.
Penjelasan :
Fungsi A = Pekerjaan existing = Pelat lantai dengan tulangan konvensional
Fungsi B = Pekerjaan alternatif = Pelat lantai dengan tulangan wiremesh
Pembiayaan
Fungsi A B Jumlah Indeks
A X 0 0 0
B 1 X 1 1
139
Waktu
Ketersediaan material
Kriteria pengawasan dan kontrol
Tenaga kerja
Tabel 7.13 Tabel Metode zero-one mencari indeks Pekerjaan pelat lantai
Fungsi A B Jumlah Indeks
A X 0 0 0
B 1 X 1 1
Fungsi A B Jumlah Indeks
A X 0 0 0
B 1 X 1 1
Fungsi A B Jumlah Indeks
A X 1 1 1
B 0 X 0 0
Fungsi A B Jumlah Indeks
A X 1 1 1
B 0 X 0 0
140
Keterangan :
• A pada kolom mempunyai fungsi sama dengan A pada baris maka diberi
tanda X.
• Pemberian A pada kolom mempunyai fungsi kurang penting dari B pada
baris, maka diberi tanda 0. Mempunyai kebalikan dengan baris kedua, dimana
B pada kolom.
• Untuk jumlah merupakan hasil penjumlahan pada baris. Misal, pada baris A
mempunyai jumlah 0, pada baris B mempunyai jumlah 1.
• Untuk indeks adalah perbandingan antara jumlah dengan total jumlah. Misal
total jumlah A,B = 0+1=1, sedang untuk indeks A = 0, B = 1/1.
• Indeks ini nantinya digunakan pada tabel matrik evaluasi.
• Untuk metode zero-one kriteria-kriteria yang lain penilaianya menggunakan
cara yang sama.
d. Matrix Evaluasi
Tabel 7.14 Matrik Evaluasi Pekerjaan Pelat Lantai
No Fungsi
Kriteria
Total 1 2 3 4 5
Bobot 33,33 26,67 20 13.33 6.67
1 A 0 0 0 1 1
20 Bobot x
indeks
0 0 0 13.33 6.67
2 B 1 1 1 0 0
80 Bobot x
indeks
26.67 33.33 20 13.33 6.67
141
Keterangan :
• A adalah pekerjaan existing, B adalah pekerjaan alternatif .
• Pemberian nilai pada bobot berdasarkan kepentingan kriteria pada item
pekerjaan pelat lantai atau didapat dari tabel 7.12, sedangkan indeks didapat
dari tabel 7.13.
• Pada baris A,B dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas diisi indeks dan
bagian bawah diisi nilai bobot dikalikan indeks.
• Total hasil adalah jumlah dari bobot dikali nilai. Untuk memilih pekerjaan
alternatif dilihat dari yang memiliki total nilai terbesar dan dari tabel diatas
diketahui bahwa pekerjaan alternatif atau menggunakan wiremesh memiliki
total nilai terbesar.
7.1.3.4 Tahap Rekomendasi
Setelah melihat hasil dari tahap analisa maka pada tahap rekomendasi
ini, penulis merekomendasikan satu alternatif penggunaan material wiremesh untuk
pelat lantai karena :
a. Penghematan Biaya pada pelat lantai
Dengan menggunakan material awal maka total biaya pelat lantai adalah Rp.
1.396.237.221,00 dan apabila menggunakan material alternatif pada penulangan
(wiremesh) maka total biaya pelat lantai adalah Rp. 1.335.661.605,00-. Terdapat
selisih biaya penghematan bila menggunakan material alternatif yaitu sebesar Rp.
60.575.616,40
b. Penghematan Waktu
Dengan menggunakan material alternatif maka waktu pelaksanaan akan lebih cepat 2
: 3 dibanding menggunakan material awal karena bobot material yang ringan dan
praktis sehingga memudahkan pengerjaannya dan tidak membutuhkan pekerjaan
perakitan untuk penyambungan batang tulangan. Maka dilihat dari efektifitas waktu
material alternatif lebih efektif. Adapun beberapa sudut pandang lain yang dapat
dituangkan dalam tabel seperti berikut :
142
Tabel 7.15 Tabel Perbandingan Pekerjaan Awal dengan Pekerjaan Kreatif Pelat
No Uraian Pekerjaan Pelat Awal Pekerjaan Pelat Alternatif
1 Waktu
Pelaksanaan
Lama Lebih Cepat
2 Pembiayaan Cukup mahal karena
menggunakan tulangan
konvensional
Lebih murah karena waktu
pengerjaannya yang relatif
cepat dan praktis
3 Ketersediaan
material
Membutuhkan ruang
gerak bebas dan perakitan
yang luas.
Tidak membutuhkan ruang
gerak bebas yang banyak dan
perakitan di tempat
4 Kriteria
pengawasan dan
control
Relatif sulit karena
banyak pekerja dan perlu
pengawasan lebih
Relatif mudah karena
pemasangan wiremesh lebih
cepat dan tidak terlalu
mmbutuhkan banyak pekerja
5 Tenaga kerja Banyak dan
membutuhkan alat bantu
Lebih sedikit karena mudah
dan ringannya material yang
digunakan
7.1.3.5 Tahap Penyajian
Biaya Pelat Lantai existing adalah Rp. 1.396.237.221,00, sedangkan biaya pekerjaan
pelat lantai dengan alternatif pengganti wiremesh untuk penulangan adalah Rp.
1.335.661.605,00. Jadi Total penghematan pekerjaan Pelat Lantai adalah
Rp.60.575.616,40 .
7.1.4 Analisa Value Engineering Pada Dinding
Dinding kerja merupakan badan bangunan yang memiliki peran sangat
penting dalam sebuah hunian. Tidak hanya berfungsi sebagai pembatas ruang, namun
dinding juga memberikan privasi kepada penghuni serta memberikan kenyamanan
dan keindahan.
143
Fungsi dari dinding secara umum adalah :
• Sebagai penahan angin, cahaya, dan air.
• Sebagai pemisah antar ruang yang memiliki fungsi berbeda.
• Sebagai penahan kebisingan.
• Sebagai elemen estetis yang memiliki fungsi artistik.
7.1.4.1 Tahap Informasi
Informasi Kriteria Desain dan Material Dinding Existing
Tabel 7.16 Tabel Informasi Umum dan Kriteria Desain Dinding Existing
No Uraian Data Teknis Proyek
1 Kriteria Desain Bata merah 1Pc : 4PP
2 Volume total
pasangan batu bata
5553,68 m2
3 Perkiraan Biaya
Pekerjaan
Pasangan Dinding Batu Bata Rp. 473.380.880,7
7.1.4.2 Tahap Kreatif
Pada tahap ini yaitu mengusulkan alternatif desain sebagai pengganti batu
bata dengan menggunakan hebel/bata ringan. Bata ringan/hebel memiliki berat lebih
ringan dan permukaan yang lebih halus. Ukuran dari bata ringan tersebut yaitu 60 cm
x 20 cm dengan ketebalan 8-10 cm.
Perhitungan dinding bata ringan untuk 1m2 sebagai berikut :
Semen instan = 11,43 kg
Bata ringan = 8 buah
Air = 0,15-0,16 liter
144
Tabel 7.17 Tabel kelebihan dan kekurangan dari bata ringan/hebel
Kelebihan Kekurangan
• Waktu pemasangan relatif lebih
cepat
• Rangka beton pengaku lebih luas,
antara 9-12 m2
• Mempunyai sifat kedap air
sehingga sangat kecil
kemungkinan terjadinya
rembesan air
• Ringan, tahan api, dan
mempunyai kekedapan suara
yang baik
• Karena tergolong jenis baru, tidak
semua tukang pernah memasang
bata ringan
• Masih jarang ditemukan di took
bahan bangunan kecil dan hanya
dijual dalam jumlah 1m3
7.1.4.3 Tahap Analisa
Selanjutnya dilakukan tahap analisa setelah tahap kreatif. Pada tahap ini akan
dilakukan analisa perhitungan pekerjaan pasangan bata ringan/hebel, sebagai
penentuan rekomendasi pada tahapan berikutnya.
7.1.4.3.1 Analisa Perhitungan Biaya Dinding Alternatif Dengan Pasangan Bata
Ringan/hebel.
1. Estimasi harga pekerjaan pasangan dinding bata ringan
a) Analisa harga satuan pekerjaan pasangan bata ringan per m2 :
Harga satuan Jumlah
8 bh Bata ringan/hebel Rp. 2.550,00 Rp. 20.400,00
11,43 kg semen instan Rp. 2.450,00 Rp. 28.052,50
Upah:
0,30 Pembantu tukang Rp.27.500,00 Rp. 8.250,00
0,20 Tukang batu Rp.42.000,00 Rp. 8.400,00 +
Rp. 65.102,50
145
Luas Dinding
Luas dinding seluruhnya dikurangi pintu dan jendela
Luas dinding lantai 1 = 196,34 m2
Luas dinding lantai 2 = 1.435,44 m2
Luas dinding lantai 2 = luas dinding lantai 3 = luas dinding lantai 4
= 1.435,44 x 3
= 4.306,32 m2
Luas dinding lantai 5 = 1.539,36 m2
Luas total dinding = 6.042,02 m2
b) Estimasi harga dinding
Harga total dinding dengan bata ringan:
= (6.042,02 m2 x Rp 65.102,50 )
= Rp. 393.350.607,10
7.1.4.3.2 Analisa Value Engineering Pekerjaan Dinding
Dalam perhitungan analisa Value Engineering menggunakan metode,
diantaranya sebagai berikut :
a) Analisis fungsi
b) Metode zero-one mencari bobot
c) Metode zero-one mencari indeks
d) Matrik evaluasi
a. Analisis fungsi pekerjaan dinding dengan menggunakan hebel
Tabel 7.18 Tabel Analisa Fungsi Pekerjaan Dinding
No Uraian Kata
Kerja
Fungsi Jenis Cost (Rp) Worth
1 Dinding Menutup Beban P 473.380.880,70 393.350.607,10
146
No Uraian Kata
Kerja
Fungsi Jenis Cost (Rp) Worth
Total 473.380.880,70 393.350.607,10
Ratio biaya / worth = Rp. 473.380.880,70/ Rp. 393.350.607,10 = 1.20
Keterangan :
• Untuk kolom cost nilainya didapat dari biaya pekerjaan existing.
• Untuk kolom worth nilainya diambil dari biaya pekerjaan alternatif (hebel).
• Nilai cost/worth menunjukan adanya penghematan atau tidak. Untuk
cost/worth terdapat penghematan karena nilainya lebih dari 1.
b. Metode Zero-one mencari bobot
Tabel 7.19 Tabel Metode zero-one mencari bobot Pekerjaan Dinding
Kriteria
Nomor
Kriteria
Nomor criteria Total
Rangking
Bobot
1 2 3 4 5
Pembiayaan 1 X 1 1 1 1 4 5 33,33
Waktu 2 0 X 1 1 1 3 4 26,67
Ketersediaan
material
3 0 0 X 1 1 2 3 20
Kriteria
pengawasan
dan control
4 0 0 0 X 1 1 2 13,33
Tenaga kerja 5 0 0 0 0 X 0 1 6,67
15 100
147
Keterangan :
• Perhitungan bobot menggunakan rumus = angka rangking x 100 Jumlah rangking
• Pemberian nilai 1 adalah nomor kriteria pada kolom lebih penting dari nomor
kriteria pada baris.
• Pemberian nilai x adalah nomor kriteria pada kolom dan baris yang
mempunyai fungsi sama penting.
c. Metode Zero-one mencari indeks
Sebelum menggunakan matrik evaluasi, pekerjaan existing dan pekerjaan
alternatif juga harus dianalisa Value Engineering dengan metode zero-one untuk
mendapatkan indeks yang akan digunakan dalam tabel matrik evaluasi.
Penjelasan :
Fungsi A = Pekerjaan existing = Dinding Batu Bata
Fungsi B = Pekerjaan alternatif = Dinding Bata Ringan
Pembiayaan
Waktu
Fungsi A B Jumlah Indeks
A X 0 0 0
B 1 X 1 1
Fungsi A B Jumlah Indeks
A X 0 0 0
B 1 X 1 1
148
Ketersediaan material
Kriteria pengawasan dan kontrol
Tenaga kerja
Tabel 7.20 Tabel Metode zero-one mencari indeks Pekerjaan Dinding
Keterangan :
• A pada kolom mempunyai fungsi sama dengan A pada baris maka diberi
tanda X.
• Pemberian A pada kolom mempunyai fungsi kurang penting dari B pada
baris, maka diberi tanda 0. Mempunyai kebalikan dengan baris kedua, dimana
B pada kolom.
• Untuk jumlah merupakan hasil penjumlahan pada baris. Misal, pada baris A
mempunyai jumlah 0, pada baris B mempunyai jumlah 1.
Fungsi A B Jumlah Indeks
A X 0 0 0
B 1 X 1 1
Fungsi A B Jumlah Indeks
A X 1 1 1
B 0 X 0 0
Fungsi A B Jumlah Indeks
A X 1 1 1
B 0 X 0 0
149
• Untuk indeks adalah perbandingan antara jumlah dengan total jumlah. Misal
total jumlah A,B = 0+1=1, sedang untuk indeks A = 0, B = 1/1.
• Indeks ini nantinya digunakan pada tabel matrik evaluasi.
• Untuk metode zero-one kriteria-kriteria yang lain penilaianya menggunakan
cara yang sama.
d. Matrix Evaluasi
Tabel 7.21 Matrik Evaluasi Pekerjaan Dinding
No Fungsi
Kriteria
Total 1 2 3 4 5
Bobot 33,33 26,67 20 13.33 6.67
1 A 0 0 0 1 1
20 Bobot x
indeks
0 0 0 13.33 6.67
2 B 1 1 1 0 0
80 Bobot x
indeks
26.67 33.33 20 13.33 6.67
Keterangan :
• A adalah pekerjaan existing, B adalah pekerjaan alternatif .
• Pemberian nilai pada bobot berdasarkan kepentingan kriteria pada item
pekerjaan pelat lantai atau didapat dari tabel 7.19, sedangkan indeks didapat
dari tabel 7.20.
• Pada baris A,B dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas diisi indeks dan
bagian bawah diisi nilai bobot dikalikan indeks.
• Total hasil adalah jumlah dari bobot dikali nilai. Untuk memilih pekerjaan
alternatif dilihat dari yang memiliki total nilai terbesar dan dari tabel diatas
150
diketahui bahwa pekerjaan alternatif atau menggunakan bata ringan memiliki
total nilai terbesar.
7.1.4.4 Tahap Rekomendasi
Setelah melihat hasil dari tahap analisa maka pada tahap rekomendasi ini,
penulis merekomendasikan satu alternatif penggunaan material bata ringan untuk
dinding karena :
a. Penghematan Biaya pada dinding
Dengan menggunakan material awal maka total biaya pekerjaan dinding adalah Rp.
473.380.880,70 dan apabila menggunakan material alternatif menggunakan bata
ringan/hebel maka total biaya pekerjaan dinding adalah Rp. 393.350.607,10,-.
Terdapat selisih biaya penghematan bila menggunakan material alternatif yaitu
sebesar Rp. 80.030.273,60
b. Penghematan Waktu
Dengan menggunakan material alternatif maka waktu pelaksanaan akan lebih cepat 2
: 3 dibanding menggunakan material awal karena bobot material yang ringan dan
praktis sehingga memudahkan pengerjaannya. Maka dilihat dari efektifitas waktu
material alternatif lebih efektif. Adapun beberapa sudut pandang lain yang dapat
dituangkan dalam tabel seperti berikut :
Tabel 7.22 Tabel Perbandingan Pekerjaan Awal dengan Pekerjaan Kreatif Dinding
No Uraian Pekerjaan Dinding Awal Pekerjaan Dinding Alternatif
1 Waktu
Pelaksanaan
Lama Lebih Cepat
2 Pembiayaan Cukup mahal karena
membutuhkan jumlah
batu bata yang cukup
banyak untuk tiap m2
yaitu 70 buah/m2
Lebih murah karena hanya
membutuhkan 8 buah hebel
tiap 1m2 serta pengerjaannya
yang relatif cepat dan praktis
151
No Uraian Pekerjaan Dinding Awal Pekerjaan Dinding Alternatif
3 Ketersediaan
material
Membutuhkan ruang
gerak bebas
Tidak membutuhkan ruang
gerak bebas yang banyak
4 Kriteria
pengawasan dan
control
Relatif sulit karena
banyak pekerja dan perlu
pengawasan lebih
Relatif mudah karena
pemasangan hebel lebih cepat
dan tidak terlalu mmbutuhkan
banyak pekerja
5 Tenaga kerja Banyak Lebih sedikit karena mudah
dan ringannya material yang
digunakan
7.1.4.5 Tahap Penyajian
Biaya Dinding existing adalah Rp. 473.380.880,70, sedangkan biaya pekerjaan
dinding dengan alternatif pengganti hebel adalah Rp. 393.350.607,10. Jadi Total
penghematan pekerjaan Dinding adalah Rp. 80.030.273,60.
152
7.2 RENCANA ANGGARAN BIAYA SETELAH DILAKUKAN
REKAYASA NILAI
Rencana Anggaran Biaya Gedung RUSUNAWA Ambarawa Setelah Dilakukan Rekayasa Nilai
I Pekerjaan Persiapan Rp 141.925.887,49
II Pekerjaan Struktur Rp 5.245.979.196,50
III Pekerjaan Arsitektur Rp 3.793.742.727,60
IV Pekerjaan Mekanikal Dan Elektrikal Rp 1.229.017.586,23
V Pekerjaan Hydrant Rp 456.389.524,76
VI Pekerjaan Instalasi Dan Penangkal Petir Rp 38.455.095,22
VII Pekerjaan Instalasi TV Rp 98.853.597,17
VIII Pekerjaan Septic Tank 2 Buah Rp 277.395.283,92
IX Pekerjaan PSD Rp 179.862.039,45
JUMLAH Rp 11.571.620.938,30
DIBULATKAN
Rp
11.571.620.938,00
Terbilang : Sebelas Milyar Lima Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Enam Ratus
Dua Puluh Ribu Sembilan Ratus Tiga Delapan Rupiah
153
153
NO. URAIAN BAHAN SATUAN
HARGA SATUAN (Rp)
Semarang 1 Ampelas (kertas pasir) lbr 3,200 2 Akustik 600 x 1200 x 15 mm setara Amstrong lbr 78,000 3 Aluminium warna untuk kusen pintu dan jendela 4" m1 80,000 4 Aluminium warna untuk daun pintu & jendela m1 80,000 5 Asbes plat 1 x 1 m tb. 3 mm lbr 11,500 6 Asbes gelombang 270cm X 105 cm tebal 4 mm lbr 63,000 7 Asbes gelombang 240cm X 105 cm tebal 4 mm lbr 50,000 8 Asbes gelombang 150cm X 102 cm tebal 5 mm lbr 35,000
BAB VIII
PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA
8.1 DASAR PERHITUNGAN
• Standart SNI
Untuk menentukan biaya bangunan (building cost) yang bertumpu pada
prinsip peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam pembangunan gedung
maka dibutuhkan sarana dasar guna membuat perhitungan harga satuan.
• Harga Satuan Pekerjaan
Merupakan harga yang dibayarkan untuk menyelesaikan satu jenis pekerjaan
konstruksi.
8.2 ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN
Data harga satuan upah dan bahan diambil dari Daftar Harga Satuan
Pekerjaan Bahan dan Upah Pekerjaan Konstruksi Provinsi Jawa Tengah edisi
Agustus 2009 yang diterbitkan oleh Balai Pengujian dan Informasi Konstruksi Dinas
Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah. Selain itu juga menggunakan
buku panduan praktis ”Menghitung Biaya Membangun Rumah”.
154
No. URAIAN BAHAN SATUAN HARGA
SATUAN (Rp.) 9 Asbes gelombang 270cm X 102 cm tebal 5 mm lbr 82,000 10 Asbes gelombang 240cm X 102 cm tebal 5 mm lbr 82,000 11 Bata merah bh 325 12 Batu tempel hitam m2 80,000 10 Bataco putih (trass) m2 2,650 11 Bataco semen m2 2,650 12 Bata ringan (hebel/celcon) bh 2,550 13 Batu belah m3 120,000 14 Batu alam/temple m2 157,900 15 Batu koral m3 130,000 16 Bendrat/kawat beton kg 15,000 17 Besi profil kg 11,500 18 Besi beton / Ulir kg 10,000 19 Besi beton U-24 kg 8,750 20 Besi beton U-39 kg 8,750 21 Besi C (lip channe)/besi strip kg 11,000 22 Besi siku ( L ) kg 9,500 23 Cat meni kualitas bagus kg 15,000 24 Cat dasar (material primer, zinc cromat, dll) kg 36,000 25 Cat besi kg 37,000 26 Cat tembok untuk interior kualitas baik kg 45,000 27 Cat tembok weathersield/eksterior kualitas baik kg 72,000 28 Cat tembok kualitas sedang kg 16,000 29 Cat kayu kualitas sedang kg 27,000 30 Cat kayu kualitas baik kg 37,000 31 Compoun kg 28,500 32 Conblock 8 x 20 x 40 bh 2,200 33 Dempul besi kg 23,000 34 Dempul halus kg 22,000 35 Door closer bh 350,000 36 Door stopper kualitas baik bh 60,000 37 Door holder bh 50,000 38 Engsel pintu bh 22,000 39 Engsel jendela bh 20,000 40 Formika 120 x 240 t. 1.5 mm lbr 135,000 41 Genteng sirap (80 bh/m2 ) bh 1,450 42 Genteng palentong (25 bh) bh 800
155
No. URAIAN BAHAN SATUAN HARGA
SATUAN (Rp.) 43 Genteng keramik glazur (14,5/m2) m2 70,000 44 Genteng keramik natural (14,5/m2) m2 65,000 45 Genteng beton warna m2 62,500 46 Genteng metal lapis m2 130,000 47 Gypsum board 120 x 240 tebal 9 mm lbr 59,000 48 GRC tebal 5 mm lbr 45,600 49 Glass block bh 17,000 49 Granit jenis dan warna standar m2 650,000 50 Hollow 4/4 Zincromate btg 45,000 51 Hollow 2/4 Zincromate btg 32,000 52 Injuk ikat 7,000 53 Kaca bening (polos) tebal 3 mm m2 52,000 54 Kaca bening (polos) tebal 5 mm m2 63,000 55 Kait angin untuk daun jendela bh 15,000 56 Kawat duri rol 145,500 57 Kawat las m1 12,000 58 Kaca rayband tebal 5 mm m2 125,000 59 Balok dolken/stoot dia 8 s/d 10 cm btg 18,000 60 Balok kayu borneo super/meranti m3 4,000,000 61 Papan kayu borneo super/meranti m3 4,800,000 62 Balok kayu kamper Samarinda/Damar m3 5,000,000 63 Papan kayu kamper Samarinda/Damar m3 5,350,000 64 Balok kayu kamper Medan m3 4,100,000 65 Papan kayu kamper Medan m3 4,275,000 66 Pagar BRC lengkap tiang m2 130,000 67 Pegangan tangga profil kamper m1 72,000 68 Papan kayu terentang m3 1,750,000 69 Keramik lantai 20 x 25 cm m2 33,000 70 Keramik lantai 10 x 20 cm m2 35,000 71 Keramik lantai 20 x 20 cm m2 35,000 72 Keramik lantai polos 30 x 30 cm m2 33,000 73 Keramik ukuran 40 x 40 cm granito polished m2 200,000 74 Keramik ukuran 40 x 40 cm granito unpolished m2 200,000 73 Keramik lantai 60x90 cm standar m2 300,000 74 Keramik lantai 60x60 cm standar m2 276,000 75 Keramik dinding polos 10 x 20 cm m2 36,000 76 Keramik dinding motif 10 x 20 cm m2 37,000
156
No. URAIAN BAHAN SATUAN HARGA
SATUAN (Rp.) 77 Keramik dinding motif 20 x 20 cm m2 37,000 78 Keramik dinding polos 20 x 20 cm m2 38,000 79 Keramik dinding motif 20 x 25 cm m2 38,500 80 Keramik dinding polos 20 x 25 cm m2 38,500 81 Keramik Essenza ukuran 60 x 60 cm polish m2 250,000 82 Keramik Essenza ukuran 60 x 60 cm unpolish m2 230,000 83 Keramik dinding polos 30 x 30 cm m2 40,000 84 Keramik dinding motif 30 x 30 cm m2 40,000 85 Kawat duri untuk pagar kg 32,500 86 Kuas 2 " cat bh 9,000 87 Kuas 3 " cat bh 13,500 88 Kunci pintu 2 slaag besar kualitas baik bh 125,000 89 Kunci pintu 2 slaag kualitas standar bh 55,000 90 Kunci pintu KM/WC putar bulat (Alpha) bh 50,000 91 Kawat kasa 1 x 1 cm m2 13,000 92 Kawat harmonika 4 m2 19,000 93 Lem vinyl kg 30,800 94 Lem kayu ltr 20,000 95 List kayu ¼ m1 5,000 96 List profil gypsum m1 7,000 97 List profil kayu 5 x 5 cm m1 12,500 98 Marmer setara Citatah / padalarang 60 x 60 m2 135,000 99 Meni besi kg 18,000 100 Meni kayu kg 15,000 101 Minyak cat (Tinner) ltr 17,500 102 Minyak pelumas bekisting (oli/minyak bekas) ltr 10,000 103 Multiplex 9 mm 120 X 240 lbr 105,000 104 Multiplex 12 mm 120 X 240 lbr 135,000 105 Multiplex 16 mm 120 X 240 lbr 185,000 106 Nok genteng keramik glazur bh 16,500 107 Nok genteng beton warna bh 15,000 108 Nok genteng metal m1 54,000 109 Paku kg 14,000 110 Paku sekrup 3,5" bh 700 111 Parquet jati m2 260,000 112 Pasir pasang m3 125,000 113 Pasir beton m3 140,000
157
No. URAIAN BAHAN SATUAN HARGA
SATUAN (Rp.) 114 Pasir urug m3 70,000 115 Panel listrik standar untuk rumah unit 250,000 116 Perancah kayu m3 2,900,000 117 Pintu alluminium / pintu PVC bh 375,000 118 Pipa Galvanis Ø 1/2" klas medium m1 13,400 119 Pipa Galvanis Ø 3/4" klas medium m1 19,500 120 Pipa Galvanis Ø 1" klas medium m1 21,250 121 Pipa Galvanis Ø 1 1/2" klas medium m1 31,700 122 Pipa PVC AW Ø 1/2' setara Maspion m1 5,000 123 Pipa PVC AW Ø 3/4' m1 5,625 124 Pipa PVC AW Ø 1" m1 7,000 125 Pipa PVC AW Ø 2" m1 9,500 126 Pipa PVC AW Ø 4" m1 28,000 127 Penyambung Pipa PVC (macam2) ukuran 1/2 " bh 2,000 128 Penyambung Pipa PVC (macam2) ukuran 3/4 " bh 2,500 129 Penyambung Pipa PVC (macam2) ukuran 2 " bh 5,500 130 Penyambung Pipa PVC (macam2) ukuran 4 " bh 12,500 131 Plamir tembok kg 9,000 132 Plamir/dempul plitur (impra) kg 23,000 133 Plamir kayu kg 12,000 134 Triplek tebal 3 mm ukr 120 x 240 cm lbr 42,000 135 Triplek tebal 4 mm ukr 120 x 240 cm lbr 50,000 136 Plint keramik ukuran 10 x 40 cm bh 7,500 137 Plat almunium 0,2 mm m1 17,000 138 Politur jadi kg 29,000 139 Polycarbonate m2 200,000 140 Ramset/dina bolt/piser bh 2,400 141 Ramin (papan kayu ramin) m3 6,600,000 142 Residu atau ter ltr 3,000 143 Rooster bata merah 12 x 11,5 x 24 bh 3,000 144 Roof light (fibreglass) tebal 1 mm, lbr 1 m m1 60,000 145 Rol cat bh 26,000 146 Rolling door m2 230,000 147 Semen PC (abu-abu) 50 kg zak 49,500 148 Semen instant kg 2,450 149 Semen warna/putih kg 12,700 150 Seng plat 0,0400 x 0,9 m m1 32,000
158
No. URAIAN BAHAN SATUAN HARGA
SATUAN (Rp.) 151 Seng gelombang 180 x 90 x 0,03 lbr 67,000 152 Seng gelombang 180 x 90 x 0,05 lbr 58,000 153 Sirtu (pasir koral) m3 88,000 154 Sisalation/alluminium foil m2 4,300 155 Slot/grendel pintu 4 " bh 31,000 156 Slot/grendel jendela 3 " bh 19,100 157 Saklar/stop kontak listrik standar bh 12,500 158 Split 2/3 cm (batu pecah) m3 140,000 159 Split 1/2 cm (batu pecah) m3 141,000 160 Water proofing membrane m2 60,000 161 Water proofing emulsion/coating/floor harderner kg 42,000 162 Tangki air fiber glass 1 m3 bh 850,000 163 Teakwood 4 mm ukr 120 x 240 lbr 85,000 164 Teak oil ltr 38,000 165 Triplek tebal 4 mm ukuran pintu lbr 36,000 166 Ubin abu-abu 30 x 30 cm tebal 3 cm m2 27,000 167 Ubin abu-abu 20 x 20 cm tebal 2 cm m2 32,000 168 Melamik Impra ltr 30,000 169 Wallpaper m2 15,700 170 Roof drain besi 3 " bh 70,000 171 Bak mandi fibreglass 60 x 60 cm bh 150,000 172 Bak cuci stainless steel bh 173,000 173 Floor drain stainles steel bh 59,500 174 Kitchen zink stainles steel standar 1 lubang bh 190,000 175 Kloset duduk warna standart setara TOTO bh 2,280,000 176 Kloset jongkok porselen warna standar bh 140,000 177 Kran air 1/2" kualitas sedang bh 55,000 178 Kran air angsa 1/2" kualitas sedang bh 155,000 179 Soap holder (tempat sabun) bh 30,000 180 Shower lengkap dengan slang plastic bh 130,000 181 Shower set dinding bh 230,000 182 Urinoir warna standar bh 375,000 183 Wastafel dinding/gantung bh 230,000 184 Wastafel pedesta/kaki bh 248,000 185 Water pump (pompa air 100 watt ) set 780,000 186 Kabel NYA 1 x 1,5 mm (50 m) roll 135,000 187 Kabel NYM 2 x 1,5 mm (50 m) roll 350,000
159
DAFTAR UPAH TUKANG
Tabel 8.2 Daftar Upah Tukang
No. URAIAN BAHAN SATUAN HARGA
SATUAN (Rp.) 188 Kabel NYA 2 x 2,5 mm (50 m) roll 375,000 189 Kabel NYM 3 x 2,5 mm (50 m) roll 625,000 190 Lampu SL / TL 36 watt bh 56,000 191 Lampu baret 30 cm + lampu 18 watt bh 87,000 192 Lampu taman lengkap tiang (standar) bh 152,500 193 Lampu pijar 40 watt bh 5,000 194 Cotton plaster bh 56,000 195 Profil alluminium "T" m1 26,000 196 Pipa PVC type D 3 " m1 6,400 197 Pipa PVC type D 4 " m1 8,500 198 Soda api kg 42,000 199 Tanah urug m3 75,000 200 Plint keramik ukuran 10 x 30 cm bh 6,500 201 Tarikan jendela bh 15,000 202 Septictank jadi 1,5 m3 (fiber semen) bh 1,500,000 203 Baja ringan untuk rangka atap (pabrikan) m2 165,000
NO. URAIAN BAHAN HARGA SATUAN (Rp) Satuan Semarang
1 Pembantu tukang setengah terampil Hari 25,000 2 Pembantu tukang terampil Hari 27,500 3 Tukang gali Hari 30,000 4 Tukang kayu setengah terampil Hari 33,000 5 Tukang kayu terampil Hari 42,000 6 Tukang batu setengah terampil Hari 30,000 7 Tukang batu terampil Hari 42,000 8 Tukang besi beton setengah terampil Hari 30,000 9 Tukang besi beton terampil Hari 42,000
160
8.3 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Rencana Anggaran Biaya adalah banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan
dan upah serta biaya – biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan suatu proyek.
Rencana Anggaran Biaya Proyek disusun oleh pihak perencana dengan acuan
penyusunan harga dan analisa pekerjaan pada saat direncanakannya suatu proyek.
Biaya anggaran pada proyek ini mengikuti standar harga pada wilayah Jawa
Tengah tahun 2009. RAB yang telah dibuat oleh Perencana akan dijadikan acuan,
sebagai pembanding setelah dilakukan Rekayasa Nilai untuk mengetahui besarnya
penghematan (saving) yang diperoleh.
Berikut ini adalah Rencana Anggaran Biaya Proyek Pembangunan
RUSUNAWA Ambarawa, mulai dari pekerjaan pendahuluan hingga pekerjaan finishing
dengan menggunakan spesifikasi material yang telah ditentukan pada Rencana Kerja dan
Syarat (RKS) :
10 Tukang cat/pelitur setengah terampil Hari 32,000 11 Tukang cat/pelitur terampil Hari 42,000 12 Tukang besi profil setengah terampil Hari 34,000 13 Tukang besi profil terampil Hari 42,000 14 Tukang ledeng/pipa Hari 42,000 15 Tukang listrik Hari 42,000
161
A. PEKERJAAN PERSIAPAN 141,925,887.49 1 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 168.00 M' 4,153,081.35 2 Direksi Keet 36.00 M2 21,706,000.09 3 Gudang Kerja 32.00 M2 12,804,347.53 4 Papan Nama Proyek 1.00 Buah 1,096,262.63 5 Foto Proyek 3 Fase (warna) 3.00 Set 13,155,151.57 6 Air Kerja 1.00 LS 13,149,670.26 7 Listrik Kerja 1.00 LS 14,470,666.73 8 Pagar Seng Keliling Proyek 280.00 M' 61,390,707.33
B. PEKERJAAN 1 TWIN BLOK 902,530,434.50 -
I. PEKERJAAN STRUKTUR 902,530,434.50 A. PEKERJAAN LANTAI DASAR 902,530,434.50
1 Mobilisasi dan demobilisasi alat pancang 1.00 Unit 5,481,313.15 2 Pondasi Sumuran dia. 100 cm 69 titik- Bor Tanah 345.00 M' 18,910,530.38 - Batu Kali 108.33 M3 9,500,650.46 - Buis Beton dia. 120 345.00 M' 51,058,432.03 - Besi Beton 8,280.00 Kg 130,664,200.73 - Beton 162.50 M3 129,866,457.27 - Upah Cor + Batu Kali + Sedot Air 345.00 M' 17,019,477.34 3 Tes PDA 2.00 Titik 10,962,626.31
4 Pile Cap PC-1 = 69 buah - Beton K-350 93.15 M3 81,540,571.25 - Besi Beton 108 Kg/m3 10,060.20 Kg 158,757,003.89 - Bekisting 372.60 M2 33,176,747.97
5 Pile Cap PC-2 = 28 buah - Beton K-350 39.51 M3 34,585,807.52 - Besi Beton 241 Kg/m3 9,521.37 Kg 150,253,889.00 - Bekisting 263.39 M2 23,452,559.44
6 Galian tanah dibawah Pile Cap 280.28 M3 8,349,803.82 7 Galian tanah dibawah Tie Beam 94.82 M3 2,824,734.94 8 Urugan Pasir Dibawah Pile Cap t=10 cm 19.33 M3 2,322,242.04 9 Urugan Pasir Dibawah Tie Beam t=10 cm 8.73 M3 1,048,793.23
10 Lantai Kerja Dibawah Pile Cap t=5 cm 9.66 M3 8,750,590.75 11 Lantai Kerja Dibawah Tie Beam t=5 cm 4.36 M3 3,949,542.00 12 Urugan Tanah Kembali 197.08 M3 2,935,598.93
13 Urug tanah di Bawah Lantai Bangunan t=40 c 358.26 M3 17,118,862.05
Harga PekerjaanNo URAIAN PEKERJAAN VOL SAT.
162
14 Pasir Urug di Bawah Lantai Bangunan t=10 89.57 M3 10,760,041.84 15 Lantai Kerja ad. 1:3:5 Bawah Lantai Bangun 62.70 M3 56,793,236.28
16 Kolom Beton Precast K-450- K1(lt.1) (30x50, L=3.20 m) 10.62 M3 70,228,376.28 - K1A(lt.1) (30x50, L=3.20 m) 8.85 M3 54,937,786.58 - K1B(lt.1) (30x50, L=3.20 m) 2.66 M3 18,338,968.27 - K1C(lt.1) (30x50, L=3.20 m) 3.19 M3 21,288,332.37 - K1D(lt.1) (30x50, L=3.20 m) 5.65 M3 47,516,107.54 - K1E(lt.1) (30x50, L=3.20 m) 0.57 M3 5,012,931.95 - K1F(lt.1) (30x50, L=3.20 m) 0.57 M3 5,012,931.95 - K1G(lt.1) (30x50, L=3.20 m) 0.57 M3 4,490,579.43
17 Shear Wall, t=20 cm- Beton K-350 14.90 12,476,228.41 - Besi Beton 1,188.40 16,350,604.03 - Bekisting 59.58 6,374,403.78
18 Tangga Beton Precast K-450- Tangga Utama 2.80 16,049,548.87 - Tangga Darurat 5.60 32,099,097.73
- B. PEKERJAAN LANTAI 2 316,202,163.48
1 Kolom Beton Precast K-450 - - K2(lt.2) (30x50, L=2.80 m) 3.83 M3 25,971,153.38 - K2A(lt.2) (30x50, L=2.80 m) 14.54 M3 92,547,518.49 - K2B(lt.2) (30x50, L=2.80 m) 0.77 M3 5,419,516.46 - K2C(lt.2) (30x50, L=2.80 m) 0.94 M3 6,218,790.65 - K2D(lt.2) (30x50, L=2.80 m) 4.04 M3 33,933,110.31 - K2E(lt.2) (30x50, L=2.80 m) 0.38 M3 4,201,687.84 - K2F(lt.2) (30x50, L=2.80 m) 0.38 M3 4,201,687.84 - K2G(lt.2) (30x50, L=2.80 m) 0.38 M3 3,340,823.36 - K2H(lt.2) (30x50, L=2.80 m) 0.77 M3 8,403,375.67
2 Balok Beton Precast K-450- BX1(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 5.67 M3 28,697,999.10 - BX1A(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 5.67 M3 28,697,999.10 - BX1B(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 10.40 M3 52,612,998.35 - BX1C(lt.2-5) (25/45, L= 3.00 m) 0.61 M3 3,230,079.39 - BX1D(lt.2-5) (25/45, L= 3.00 m) 1.82 M3 9,531,048.43 - BX1E(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1F(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1G(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.95 M3 4,411,375.27
163
- BX1H(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1I(lt.2-5) (25/45, L= 1.425 m) 0.13 M3 696,796.09 - BX1J(lt.2-5) (25/45, L=1.425 m) 0.13 M3 717,022.72 - BX1K(lt.2-5) (25/45, L= 1.425 m) 0.13 M3 696,796.09 - BY1(lt.2-5) (25/45, L=5.40 m) 12.62 M3 67,005,399.12 - BY1A(lt.2-5) (25/45, L= 1.650 m) 2.43 M3 14,688,780.98 - BY1B(lt.2-5) (25/45, L= 5.40 m) 1.15 M3 5,865,476.35 - BY1C(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1D(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1E(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1F(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 1.19 M3 5,379,292.17 - BY1G(lt.2-5) (25/45, L= 8.40 m) 0.91 M3 4,604,347.51 - BY1H(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,302,052.54 - BY1I(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,302,052.54 - BY1J(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,328,558.20 - BY1K(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,328,558.20 - BY1L(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,319,272.78 - BY1M(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,319,272.78
3 Pelat Lantai precast (Beton K-400) t:12 cm - Halfslab (t = 7cm + topping 5cm 90.68 M3 171.809.517,00
4 Tangga Beton Precast K-450- Tangga Utama 2.80 M3 16,049,548.87 - Tangga Darurat 5.60 M3 32,099,097.73
- C. PEKERJAAN LANTAI 3 283,309,390.10
1 Kolom Beton Precast K-400 - - K3(lt.3) (30x50, L=2.80 m) 2.30 M3 14,612,766.08 - K3A(lt.3) (30x50, L=2.80 m) 16.07 M3 97,558,361.04 - K3B(lt.3) (30x50, L=2.80 m) 1.53 M3 12,531,227.46 - K3C(lt.3) (30x50, L=2.80 m) 1.89 M3 11,340,596.37 - K3D(lt.3) (30x50, L=2.80 m) 2.02 M3 14,666,866.01 - K3E(lt.3) (30x50, L=2.80 m) 0.38 M3 3,675,661.23 - K3F(lt.3) (30x50, L=2.80 m) 0.38 M3 3,675,661.23 - K3G(lt.3) (30x50, L=2.80 m) 0.38 M3 3,605,799.08 - K3H(lt.3) (30x50, L=2.80 m) 0.77 M3 8,403,375.67
2 Balok Beton Precast K-400- BX1(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 5.67 M3 28,697,999.10 - BX1A(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 5.67 M3 28,697,999.10 - BX1B(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 10.40 M3 52,612,998.35 - BX1C(lt.2-5) (25/45, L= 3.00 m) 0.61 M3 3,230,079.39
164
- BX1D(lt.2-5) (25/45, L= 3.00 m) 1.82 M3 9,531,048.43 - BX1E(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1F(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1G(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.95 M3 4,411,375.27 - BX1H(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1I(lt.2-5) (25/45, L= 1.425 m) 0.13 M3 696,796.09 - BX1J(lt.2-5) (25/45, L=1.425 m) 0.13 M3 717,022.72 - BX1K(lt.2-5) (25/45, L= 1.425 m) 0.13 M3 696,796.09 - BY1(lt.2-5) (25/45, L=5.40 m) 12.62 M3 67,005,399.12 - BY1A(lt.2-5) (25/45, L= 1.650 m) 2.43 M3 14,688,780.98 - BY1B(lt.2-5) (25/45, L= 5.40 m) 1.15 M3 5,865,476.35 - BY1C(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1D(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1E(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1F(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 1.19 M3 5,379,292.17 - BY1G(lt.2-5) (25/45, L= 8.40 m) 0.91 M3 4,604,347.51 - BY1H(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,302,052.54 - BY1I(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,302,052.54 - BY1J(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,328,558.20 - BY1K(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,328,558.20 - BY1L(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,319,272.78 - BY1M(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,319,272.78
3 Pelat Lantai precast (Beton K-400) t:12 cm
- Halfslab (t = 7cm + topping 5cm) 90.62 M3 171.809.517,00
4 Tangga Beton Precast K-450 - Tangga Utama 2.80 M3 16,049,548.87 - Tangga Darurat 5.60 M3 32,099,097.73
- D. PEKERJAAN LANTAI 4 266,058,111.83
1 Kolom Beton Precast K-400 - - K4(lt.4) (30x50, L=2.80 m) 19.89 M3 118,240,498.87 - K4A(lt.4) (30x50, L=2.80 m) 3.06 M3 22,011,284.72 - K4E(lt.4) (30x50, L=2.80 m) 0.38 M3 3,117,401.87 - K4F(lt.4) (30x50, L=2.80 m) 0.38 M3 3,117,401.87 - K4G(lt.4) (30x50, L=2.80 m) 0.38 M3 3,327,724.21 - K4H(lt.4) (30x50, L=2.80 m) 0.77 M3 6,234,803.74
2 Balok Beton Precast K-400 - BX1(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 5.67 M3 28,697,999.10 - BX1A(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 5.67 M3 28,697,999.10 - BX1B(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 10.40 M3 52,612,998.35
165
- BX1C(lt.2-5) (25/45, L= 3.00 m) 0.61 M3 3,230,079.39 - BX1D(lt.2-5) (25/45, L= 3.00 m) 1.82 M3 9,531,048.43 - BX1E(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1F(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1G(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.95 M3 4,411,375.27 - BX1H(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1I(lt.2-5) (25/45, L= 1.425 m) 0.13 M3 696,796.09 - BX1J(lt.2-5) (25/45, L=1.425 m) 0.13 M3 717,022.72 - BX1K(lt.2-5) (25/45, L= 1.425 m) 0.13 M3 696,796.09 - BY1(lt.2-5) (25/45, L=5.40 m) 12.62 M3 67,005,399.12 - BY1A(lt.2-5) (25/45, L= 1.650 m) 2.43 M3 14,688,780.98 - BY1B(lt.2-5) (25/45, L= 5.40 m) 1.15 M3 5,865,476.35 - BY1C(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1D(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1E(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1F(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 1.19 M3 5,379,292.17 - BY1G(lt.2-5) (25/45, L= 8.40 m) 0.91 M3 4,604,347.51 - BY1H(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,302,052.54 - BY1I(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,302,052.54 - BY1J(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,328,558.20 - BY1K(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,328,558.20 - BY1L(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,319,272.78 - BY1M(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,319,272.78
3 Pelat Lantai precast (Beton K-400) t:12 cm - Halfslab (t = 7cm + topping 5cm) 90.62 M3 171.809.517,00
4 Tangga Beton Precast K-450- Tangga Utama 2.80 M3 16,049,548.87 - Tangga Darurat 5.60 M3 32,099,097.73
- E. PEKERJAAN LANTAI 5 284,449,207.35
1 Kolom Beton Precast K-400 - - K5(lt.5) (30x50, L=3.00 m) 26.81 M3 156,896,083.14
2 Balok Beton Precast K-400- BX1(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 5.67 M3 28,697,999.10 - BX1A(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 5.67 M3 28,697,999.10 - BX1B(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 10.40 M3 52,612,998.35 - BX1C(lt.2-5) (25/45, L= 3.00 m) 0.61 M3 3,230,079.39 - BX1D(lt.2-5) (25/45, L= 3.00 m) 1.82 M3 9,531,048.43 - BX1E(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1F(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92
166
- BX1G(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.95 M3 4,411,375.27 - BX1H(lt.2-5) (25/45, L= 4.50 m) 0.47 M3 2,391,499.92 - BX1I(lt.2-5) (25/45, L= 1.425 m) 0.13 M3 696,796.09 - BX1J(lt.2-5) (25/45, L=1.425 m) 0.13 M3 717,022.72 - BX1K(lt.2-5) (25/45, L= 1.425 m) 0.13 M3 696,796.09 - BY1(lt.2-5) (25/45, L=5.40 m) 12.62 M3 67,005,399.12 - BY1A(lt.2-5) (25/45, L= 1.650 m) 2.43 M3 14,688,780.98 - BY1B(lt.2-5) (25/45, L= 5.40 m) 1.15 M3 5,865,476.35 - BY1C(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1D(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1E(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.88 M3 4,551,093.78 - BY1F(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 1.19 M3 5,379,292.17 - BY1G(lt.2-5) (25/45, L= 8.40 m) 0.91 M3 4,604,347.51 - BY1H(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,302,052.54 - BY1I(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,302,052.54 - BY1J(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,328,558.20 - BY1K(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,328,558.20 - BY1L(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,319,272.78 - BY1M(lt.2-5) (25/45, L= 4.20 m) 0.44 M3 2,319,272.78
3 Pelat Lantai precast (Beton K-400) t:12 cm - Halfslab (t = 7cm + topping 5cm) 90.62 M3 171.809.517,00
4 Tangga Beton Precast K-450- Tangga Utama 2.80 M3 16,049,548.87 - Tangga Darurat 5.60 M3 32,099,097.73
F. PEKERJAAN LANTAI ELEVASI + 15.75 M 515,359,109.91 1 Kolom Beton Precast K-400 -
- K6(lt.6) (30x50, L=0.80 m) 4.29 M3 35,553,116.02
2 Balok Beton Precast K-400- BX3(lt.atap 1) (25/40, L= 4.50 m) 19.32 M3 93,979,511.56 - BX3A(lt.atap 1) (10/40, L= 4.50 m) 3.70 M3 25,553,678.60 - BX3B(lt.atap 1) (10/40, L= 5.148 m) 0.19 M3 1,347,528.71 - BX3C(lt.atap 1) (10/40, L= 5.148 m) 0.19 M3 1,365,014.22 - BX3D(lt.atap 1) (25/40, L= 4.40 m) 3.28 M3 16,378,339.72 - BX3E(lt.atap 1) (25/40, L= 4.50 m) 0.42 M3 2,043,032.86 - BX3F(lt.atap 1) (25/40, L= 4.50 m) 0.42 M3 2,043,032.86 - BX3G(lt.atap 1) (25/40, L= 4.50 m) 1.68 M3 8,916,188.65 - BX3H(lt.atap 1) (25/40, L= 4.50 m) 0.84 M3 4,458,094.33 - BX3I(lt.atap 1) (10/40, L= 4.50 m) 2.02 M3 13,938,370.15 - BX3J(lt.atap 1) (25/40, L= 2.00 m) 0.17 M3 909,668.77 - BX3K(lt.atap 1) (10/40, L= 2.50 m) 0.09 M3 676,990.17
167
- BX3L(lt.atap 1) (10/40, L= 2.50 m) 0.09 M3 676,990.17 - BX3M(lt.atap 1) (10/40, L= 3.775 m) 0.42 M3 2,961,976.69 - BX3N(lt.atap 1) (10/40, L= 3.775 m) 0.42 M3 2,961,976.69 - BX3O(lt.atap 1) (10/40, L= 3.748 m) 0.14 M3 981,458.64 - BX3P(lt.atap 1) (10/40, L= 3.748 m) 0.14 M3 981,458.64 - BX3Q(lt.atap 1) (10/40, L= 2.250 m) 0.16 M3 1,234,214.25 - BX3R(lt.atap 1) (10/40, L= 1.50 m) 0.10 M3 852,850.69 - BY3(lt.atap 1) (25/40, L= 6.550 m) 17.50 M3 83,166,835.34 - BY3A(lt.atap 1) (10/40, L= 1.90 m) 1.02 M3 9,039,283.93 - BY3B(lt.atap 1) (10/40, L= 5.40 m) 0.20 M3 1,384,814.19 - BY3C(lt.atap 1) (25/40, L= 4.20 m) 1.95 M3 9,743,375.51 - BY3D(lt.atap 1) (10/40, L= 5.40 m) 0.20 M3 1,384,814.19 - BY3E(lt.atap 1) (25/40, L= 4.20 m) 1.56 M3 7,622,423.04 - BY3F(lt.atap 1) (10/40, L= 4.40 m) 0.33 M3 2,279,572.42 - BY3G(lt.atap 1) (10/40, L= 4.40 m) 0.16 M3 1,139,786.21 - BY3H(lt.atap 1) (25/40, L= 4.20 m) 0.39 M3 2,078,333.33 - BY3I(lt.atap 1) (25/40, L= 4.20 m) 0.39 M3 2,078,333.33 - BY3J(lt.atap 1) (25/40, L= 4.20 m) 0.39 M3 2,078,333.33 - BY3K(lt.atap 1) (25/40, L= 4.20 m) 0.39 M3 2,078,333.33 - BY3L(lt.atap 1) (25/40, L= 4.20 m) 0.39 M3 2,078,333.33 - BY3M(lt.atap 1) (25/40, L= 4.20 m) 0.39 M3 2,078,333.33 - BY3N(lt.atap 1) (10/40, L= 4.40 m) 0.16 M3 1,139,786.21 - BY3O(lt.atap 1) (10/40, L= 4.850 m) 0.36 M3 2,508,386.45 - BY3P(lt.atap 1) (10/40, L= 4.850 m) 0.36 M3 2,508,386.45 - BY3Q(lt.atap 1) (10/40, L= 5.90 m) 0.22 M3 1,510,093.53 - BY3R(lt.atap 1) (10/40, L= 5.90 m) 0.22 M3 1,510,093.53
3 Pelat Lantai precast (Beton K-400) t:12 cm - Halfslab (t = 7cm + topping 5cm) 48.26 M3 171.809.517,00
- G. PEKERJAAN LANTAI ELEVASI + 16.55 M 85,051,093.14
1 Balok Beton Precast K-400 - - BX4(lt.atap 2) (15/20, L= 4.50 m) 6.05 M3 47,281,700.73 - BY4(lt.atap 2) (15/20, L= 5.40 m) 0.61 M3 4,680,449.57
2 Pelat Lantai precast (Beton K-400) t:15 cm - Halfslab (t = 10cm + topping 5cm) 9.97 M3 171.809.517,00
H. PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGANN 103.534.304,301 Rangka Atap Baja Ringan 777.74 M2 103.534.304,30
I. PEKERJAAN GROUND TANK 1,096,262.63 1 Pondasi Sumuran dia. 100 cm 4 titik -
- Bor Tanah 20.00 m 1,096,262.63
168
- Batu Kali 6.28 m3 550,762.35 - Buis Beton dia. 120 20.00 m1 2,959,909.10 - Besi Beton 480.00 kg 7,574,736.27 - Beton 9.42 m3 7,528,258.63 - Upah Cor + Batu Kali + Sedot Air 20.00 m 986,636.37
2 Pile Cap P1 = 4 buah
- Beton K-350 5.40 M3 4,726,989.64 - Besi Beton 648.00 Kg 10,225,893.97 - Bekisting 21.60 M2 1,923,289.74
3 Dinding Beton t = 20 cm - Beton K-350 23.45 M3 20,525,639.45 - Besi Beton 4,220.64 Kg 66,604,656.06 - Bekisting 234.48 M2 39,046,147.41
4 Lantai Beton t = 25 cm - Beton K-350 10.79 M3 9,446,976.33 - Besi Beton 1,942.56 Kg 30,654,957.70 - Bekisting 43.17 M2 7,188,434.37
5 Lantai kerja 5 cm 2.43 M3 2,201,235.56 -
II. PEKERJAAN ARSITEKTUR 170,343,193.15 1. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN 170,343,193.15
A LANTAI DASAR 170,343,193.15 1 Pasangan ddinding hebel 565.38 M2 47,681,916.53 2 Plester + aci hebel . 143.54 M2 4,198,844.32 3 Plester + aci hebel 902.55 M2 26,400,913.19 4 Kolom praktis & balok praktis 10/10 termasuk 5.46 M3 18,471,064.13 5 Plesteran beton kolom praktis & balok praktis 102.81 M2 3,007,354.51 6 Perapihan kolom beton (K1, K2, dan K3) 286.00 M2 4,205,392.81 7 Perapihan balok tangga + bordes 5.07 M2 74,476.62 8 Perapihan balok beton + balok corridor/selasa 391.70 M2 5,759,670.70 9 Perapihan pelat beton bawah tangga + borde 856.91 M2 12,600,174.41
10 Perapihan canopy pelat hunian 5.38 M2 79,038.59 11 Pas. besi Black Steel railling tga darurat dia. 2 14.34 M' 1,697,803.86 12 Pas. besi Black Steel railling tangga utama dia 15.34 M' 1,816,200.23 13 Pasang dudukan railling tangga Utama dan d 18.00 Unit 394,654.55 14 Pas. Keramik 20x20 dinding km/wc T = 1.6 m, 81.16 M2 7,071,534.89 15 Pas. Keramik 20x20 dinding pantry T = 0.6 m 3.52 M2 306,342.80 16 Tralis sunscreen zincalume corridor/selasar 20.00 Unit 19,732,727.36 17 Tralis sunscreen zincalume T.jemur 3.00 Unit 2,762,581.83 18 Pasangan Rhebel 79.20 M2 11,688,898.11 19 Dinding Shear Wall :
- Perapihan dinding shear wall 162.78 M2 2,393,603.72
169
- Plester + acidinding hebel eksterior 24.01 M2 702,271.83 - Plester + acidinding hebel interior 33.35 M2 975,540.05 - Kolom praktis & balok praktis 10/10 0.20 M3 675,242.56 - Plesteran kolom praktis & balok praktis 10/10 3.99 M2 116,772.29 - Perapihan pelat + canopy 9.27 M2 136,275.31
- B LANTAI DUA 386,563,202.65
1 Pasangan dindinding hebel 1,022.56 M2 86,237,957.78 2 Plester + aci ddinding hebel eksterior 353.35 M2 10,335,985.80 3 Plester + aci ddinding hebel interior 1,449.94 M2 42,412,889.38 4 Kolom praktis & balok praktis 10/10 termasuk openin 16.11 M3 54,505,877.47 5 Plesteran beton kolom praktis & balok praktis 10/10 + 713.12 M2 20,859,763.79 6 Perapihan kolom beton (K1, K2, dan K3) 244.40 M2 3,593,699.31 7 Perapihan balok tangga + bordes 5.07 M2 74,476.62 8 Perapihan balok beton + balok corridor/selasar 391.70 M2 5,759,670.70 9 Perapihan plat beton bawah tangga + bordes + hunia 877.63 M2 12,904,753.66
10 Perapihan canopy pelat hunian 43.00 M2 632,308.75 11 Pas. besi Black Steel railling tga darurat dia. 2 1/2" fin 12.64 M' 1,496,530.04 12 Pas. besi Black Steel railling tangga utama dia.2 1/2" 15.34 M' 1,816,200.23 13 Pas. besi Black Steel railling corridor/selasar dia.2 1/2 95.92 M' 56,782,896.24 14 Pas. besi Black Steel railling corridor/selasar dia. 2 1/2 36.44 M' 21,571,817.55 15 Pasang dudukan railling tangga Utama, darurat dan s 108.00 Unit 2,367,927.28 16 Pas. Keramik 20x20 dinding km/wc T = 1.6 m 213.71 M2 18,619,787.09 17 Pas. Keramik 20x20 dinding pantry T = 0.6 m 28.13 M2 2,450,742.38 18 Tralis sunscreen zincalume corridor/selasar 20.00 Unit 19,732,727.36 19 Tralis sunscreen zincalume T.jemur 24.00 Unit 22,100,654.64 20 Floor drain lengkap dengan pipa PVC 2" reducer 2" ke 8.00 Unit 1,754,020.21 21 Water proofing L = 20 cm di sekeliling gutter 16.80 M2 552,516.37
- C LANTAI TIGA 240,630,113.54
1 Pasangan dinding hebel 1,022.56 M2 86,237,957.78 2 Plester + aci ddinding hebel eksterior 353.35 M2 10,335,985.80 3 Plester + aci ddinding hebel interior 1,449.94 M2 42,412,889.38 4 Kolom praktis & balok praktis 10/10 termasuk openin 16.11 M3 54,505,877.47 5 Plesteran beton kolom praktis & balok praktis 10/10 + 713.12 M2 20,859,763.79 6 Perapihan kolom beton (K1, K2, dan K3) 244.40 M2 3,593,699.31 7 Perapihan balok tangga + bordes 5.07 M2 74,476.62 8 Perapihan balok beton + balok corridor/selasar 391.70 M2 5,759,670.70 9 Perapihan plat beton bawah tangga + bordes + hunia 877.63 M2 12,904,753.66
10 Perapihan canopy pelat hunian 43.00 M2 632,308.75 11 Pas. besi Black Steel railling tga darurat dia. 2 1/2" fin 12.64 M' 1,496,530.04 12 Pas. besi Black Steel railling tangga utama dia.2 1/2" 15.34 M' 1,816,200.23
170
13 Pas. besi Black Steel railling corridor/selasar dia.2 95.92 M' 56,782,896.24 14 Pas. besi Black Steel railling corridor/selasar dia. 2 36.44 M' 21,571,817.55 15 Pasang dudukan railling tangga Utama, darurat da 108.00 Unit 2,367,927.28 16 Pas. Keramik 20x20 dinding km/wc T = 1.6 m 213.71 M2 18,619,787.09 17 Pas. Keramik 20x20 dinding pantry T = 0.6 m 28.13 M2 2,450,742.38 18 Tralis sunscreen zincalume corridor/selasar 20.00 Unit 19,732,727.36 19 Tralis sunscreen zincalume T.jemur 24.00 Unit 22,100,654.64 20 Floor drain lengkap dengan pipa PVC 2" reducer 2" 8.00 Unit 1,754,020.21 21 Water proofing L = 20 cm di sekeliling gutter 16.80 M2 552,516.37
- D LANTAI EMPAT 386,563,202.65
1 Pasangan ddinding hebel 1,022.56 M2 86,237,957.78 2 Plester + aci dinding hebel eksterior 353.35 M2 10,335,985.80 3 Plester + aci dinding hebel interior 1,449.94 M2 42,412,889.38 4 Kolom praktis & balok praktis 10/10 termasuk open 16.11 M3 54,505,877.47 5 Plesteran beton kolom praktis & balok praktis 10/1 713.12 M2 20,859,763.79 6 Perapihan kolom beton (K1, K2, dan K3) 244.40 M2 3,593,699.31 7 Perapihan balok tangga + bordes 5.07 M2 74,476.62 8 Perapihan balok beton + balok corridor/selasar 391.70 M2 5,759,670.70 9 Perapihan plat beton bawah tangga + bordes + hu 877.63 M2 12,904,753.66
10 Perapihan canopy pelat hunian 43.00 M2 632,308.75 11 Pas. besi Black Steel railling tga darurat dia. 2 1/2" 12.64 M' 1,496,530.04 12 Pas. besi Black Steel railling tangga utama dia.2 1/2 15.34 M' 1,816,200.23 13 Pas. besi Black Steel railling corridor/selasar dia.2 95.92 M' 56,782,896.24 14 Pas. besi Black Steel railling corridor/selasar dia. 2 36.44 M' 21,571,817.55 15 Pasang dudukan railling tangga Utama, darurat da 108.00 Unit 2,367,927.28 16 Pas. Keramik 20x20 dinding km/wc T = 1.6 m 213.71 M2 18,619,787.09 17 Pas. Keramik 20x20 dinding pantry T = 0.6 m 28.13 M2 2,450,742.38 18 Tralis sunscreen zincalume corridor/selasar 20.00 M2 19,732,727.36 19 Tralis sunscreen zincalume T.jemur 24.00 M2 22,100,654.64 20 Floor drain lengkap dengan pipa PVC 2" reducer 2" 8.00 Unit 1,754,020.21 21 Water proofing L = 20 cm di sekeliling gutter 16.80 M2 552,516.37
- E LANTAI LIMA 302,337,515.51
1 Pasangan ddinding hebel 1,040.84 M2 87,779,526.10 2 Plester + aci dinding hebel eksterior 364.38 M2 10,658,806.19 3 Plester + aci dinding hebel interior 1,475.46 M2 43,159,448.10 4 Kolom praktis & balok praktis 10/10 termasuk open 14.85 M3 50,230,468.89 5 Plesteran beton kolom praktis & balok praktis 10/1 682.68 M2 19,969,465.75 6 Perapihan kolom beton (K1, K2, dan K3) 312.00 M2 4,587,701.25 7 Perapihan balok beton + balok corridor/selasar 391.70 M2 5,759,670.70 8 Perapihan plat beton tangga + hunian + corridor/s 221.39 M2 3,255,341.64 9 Perapihan canopy pelat hunian + atap dak corridor 1,370.64 M2 20,154,190.65
10 Pas. besi Black Steel railling corridor/selasar dia.2 95.92 M' 56,782,896.24
171
11 Pas. besi Black Steel railling corridor/selasar dia. 2 1/2 36.44 M' 21,571,817.55 12 Pasang dudukan railling selasar 90.00 Unit 1,973,272.74 13 Pas. Keramik 20x20 dinding km/wc T = 1.6 m 213.71 M2 18,619,787.09 14 Pas. Keramik 20x20 dinding pantry T = 0.6 m 28.13 M2 2,450,742.38 15 Tralis sunscreen zincalume corridor/selasar 20.00 Unit 19,732,727.36 16 Tralis sunscreen zincalume T.jemur 24.00 Unit 22,100,654.64 17 Floor drain lengkap dengan pipa PVC 2" reducer 2" ke 8.00 Unit 1,754,020.21 18 Water proofing L = 20 cm di sekeliling gutter 16.80 M2 552,516.37
- F LANTAI ATAP DAN ROOF TANK 35,197,474.20
1 Pasangan ddinding hebel 123.78 M2 10,439,046.23 2 Plester + aci dinding hebel bagian luar 247.56 M2 7,241,520.10 3 Kolom praktis & balok praktis 10/10 1.71 M3 5,793,351.16 4 Plesteran beton kolom praktis & balok praktis 10/10 + 9.50 M2 277,743.71 5 Perapihan kolom beton 83.20 M2 1,223,387.00 6 Perapihan ring balok beton 345.40 M2 5,078,761.73 7 Tralis Roof Tank 2.00 Unit 1,118,187.88 8 Tangga Monyet menuju ke Roof Tank + cat ( model g 1.00 Unit 2,683,650.92 9 Main Hole penutup tangga ke roof tank 1.00 Unit 1,341,825.46
- 2. PEKERJAAN LANTAI 235,399,716.35
A LANTAI DASAR 105,385,491.83 1 Screed lantai 1:3 tebal 3,5 cm termasuk aci 448.83 M2 22,501,459.06 2 Pasang keramik tangga 30x30 48.04 M2 4,385,307.83 3 Pasang lantai keramik selasar 30x30 259.53 M2 23,693,534.74 4 Pasang lantai keramik km/wc 20x20 ad. 5 cm (kasar) 30.27 M2 2,763,812.07 5 R. GWT :
- Pasang lantai keramik 20x20 ad.5 cm (kasar) 33.84 M2 3,089,115.46 - Pasang keramik dinding 20x20, T = 2.50 cm 98.00 M2 8,538,564.90 - Waterproofing (liquit) lantai dan dinding 1,228.83 M2 40,413,697.77
B LANTAI DUA 66,196,502.40 1 Pasang lantai keramik km/wc 20x20 ad. 5 cm (kasar) 47.79 M2 4,362,940.80 2 Screed lantai hunian 1:3, t=3.5 cm + aci 557.01 M2 27,925,144.11 3 Pasang keramik tangga 30x30 43.51 M2 3,972,202.43 4 Pasang lantai keramik selasar 30x30 265.59 M2 24,246,776.45 5 Waterproofing (liquid) daerah km/wc + waterproofing 100.67 M2 3,310,658.33 6 Waterproofing (liquid) daerah canopy 72.33 M2 2,378,780.28
C LANTAI TIGA 63,817,722.12 1 Pasang lantai keramik km/wc 20x20 ad. 5 cm (kasar) 47.79 M2 4,362,940.80 2 Screed lantai hunian 1:3, t=3.5 cm + aci 557.01 M2 27,925,144.11 3 Pasang keramik tangga 30x30 43.51 M2 3,972,202.43 4 Pasang lantai keramik selasar 30x30 265.59 M2 24,246,776.45
172
5 Waterproofing (liquid) daerah km/wc + waterproofin 100.67 M2 3,310,658.33 6 Waterproofing (liquid) daerah canopy 72.33 M2 2,378,780.28
- D LANTAI EMPAT 66,196,502.40
1 Pasang lantai keramik km/wc 20x20 ad. 5 cm (kasar) 47.79 M2 4,362,940.80 2 Screed lantai hunian 1:3, t=3.5 cm + aci 557.01 M2 27,925,144.11 3 Pasang keramik tangga 30x30 43.51 M2 3,972,202.43 4 Pasang lantai keramik selasar 30x30 265.59 M2 24,246,776.45 5 Waterproofing (liquid) daerah km/wc + waterproofin 100.67 M2 3,310,658.33 6 Waterproofing (liquid) daerah canopy 72.33 M2 2,378,780.28
- E LANTAI LIMA 79,543,024.13
1 Pasang lantai keramik km/wc 20x20 ad. 5 cm (kasar) 47.79 M2 4,362,940.80 2 Screed lantai hunian 1:3, t=3.5 cm + aci 557.01 M2 27,925,144.11 3 Pasang lantai keramik selasar 30x30 265.59 M2 24,246,776.45 4 Waterproofing (liquid) daerah km/wc + waterproofin 100.67 M2 3,310,658.33 5 Waterproofing (membrane) daerah canopy + dak ro 598.93 M2 19,697,504.44
- F LANTAI ROOF TANK 28,508,453.30
1 Screed lantai 1:3, t=3.5 cm + aci R. Roof Tank 568.65 M2 28,508,453.30 -
3. PEKERJAAN KUSEN PINTU / JENDELA + ASSESORIES 85,468,362.00 A LANTAI DASAR 85,468,362.00
1 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 5.00 Unit 6,617,041.24 2 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 1.00 Unit 806,410.79 3 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 2.00 Unit 1,749,635.16 4 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 1.00 Unit 948,486.43 5 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 2.00 Unit 1,907,496.98 6 Kusen Aluminium + Daun Pintu Double Calsiumboa 1.00 Unit 1,586,511.28 7 Kusen Rangka CNP + Daun Pintu Double Plat Baja 2.00 Unit 3,578,201.23 8 Kusen Rangka Siku + Daun Pintu Plat Baja double ( 1.00 Unit 1,368,135.76 9 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 3.00 Unit 5,264,691.66
10 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 14.00 Unit 22,284,826.76 11 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 3.00 Unit 2,462,644.37 12 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 3.00 Unit 1,341,825.46 13 Kusen Aluminium + Daun jendela bouvenligh (terp 8.00 Unit 2,420,547.89 14 Kusen Aluminium + Louver aluminium (terpasang) 5.00 Unit 1,151,075.76 15 Pasang Glass Block Hunian 3.00 Unit 315,723.64 16 Pasang Glass Block Tangga Darurat 4.00 Unit 420,964.85 17 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Strip (te 2.00 Unit 539,361.21 18 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (t 1.00 Unit 948,486.43 19 Kusen Besi Hollow + Daun Pintu Calsiumboard (ter 24.00 Unit 26,678,647.39 20 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (t 1.00 Unit 867,582.25 21 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium (terpasa 3.00 Unit 2,210,065.46
173
22 Kusen C Kanal + Daun Pintu Plat Besi (terpasang) t 2.00 Unit 3,288,787.89 -
B LANTAI DUA 208,563,746.27 1 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 31,761,797.95 2 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 19,353,858.99 3 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 22,763,674.28 4 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 42,117,533.27 5 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 19,701,154.99 6 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 10,734,603.68 7 Kusen Aluminium + Daun jendela bouvenligh (terpa 24.00 Unit 7,261,643.67 8 Pasang Glass Block Hunian 24.00 Unit 2,525,789.10 9 Pasang Glass Block Tangga Darurat 4.00 Unit 420,964.85
10 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Strip (te 2.00 Unit 539,361.21 11 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (te 1.00 Unit 948,486.43 12 Kusen Besi Hollow + Daun Pintu Calsiumboard (terp 1.00 Unit 1,111,610.31 13 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (te 1.00 Unit 867,582.25 14 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Strip (te 2.00 Unit 423,595.88 15 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium (terpasa 1.00 Unit 736,688.49 16 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium (terpasa 24.00 Unit 47,295,400.93
- C LANTAI TIGA 208,563,746.27
1 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 31,761,797.95 2 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 19,353,858.99 3 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 22,763,674.28 4 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 42,117,533.27 5 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 19,701,154.99 6 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 10,734,603.68 7 Kusen Aluminium + Daun jendela bouvenligh (terpa 24.00 Unit 7,261,643.67 8 Pasang Glass Block Hunian 24.00 Unit 2,525,789.10 9 Pasang Glass Block Tangga Darurat 4.00 Unit 420,964.85
10 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Strip (te 2.00 Unit 539,361.21 11 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (te 1.00 Unit 948,486.43 12 Kusen Besi Hollow + Daun Pintu Calsiumboard (terp 1.00 Unit 1,111,610.31 13 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (te 1.00 Unit 867,582.25 14 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium (terpasa 1.00 Unit 736,688.49 15 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Strip (te 2.00 Unit 423,595.88 16 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium (terpasa 24.00 Unit 47,295,400.93
- D LANTAI EMPAT 208,563,746.27
1 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 31,761,797.95 2 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 19,353,858.99 3 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 22,763,674.28 4 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 42,117,533.27 5 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 19,701,154.99
174
5 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 19,701,154.99 6 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 10,734,603.68 7 Kusen Aluminium + Daun jendela bouvenligh (terp 24.00 Unit 7,261,643.67 8 Pasang Glass Block Hunian 24.00 Unit 2,525,789.10 9 Pasang Glass Block Tangga Darurat 4.00 Unit 420,964.85
10 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Strip (te 2.00 Unit 539,361.21 11 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (t 1.00 Unit 948,486.43 12 Kusen Besi Hollow + Daun Pintu Calsiumboard (ter 1.00 Unit 1,111,610.31 13 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (t 1.00 Unit 867,582.25 14 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium (terpasa 1.00 Unit 736,688.49 15 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Strip (te 2.00 Unit 423,595.88 16 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium (terpasa 24.00 Unit 47,295,400.93
- E LANTAI LIMA 208,563,746.27
1 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 31,761,797.95 2 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 19,353,858.99 3 Kusen Aluminium + Daun Pintu Calsiumboard (terp 24.00 Unit 22,763,674.28 4 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 42,117,533.27 5 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 19,701,154.99 6 Kusen Aluminium + Daun jendela (terpasang) type 24.00 Unit 10,734,603.68 7 Kusen Aluminium + Daun jendela bouvenligh (terp 24.00 Unit 7,261,643.67 8 Pasang Glass Block Hunian 24.00 Unit 2,525,789.10 9 Pasang Glass Block Tangga Darurat 4.00 Unit 420,964.85
10 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Strip (te 2.00 Unit 539,361.21 11 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (t 1.00 Unit 948,486.43 12 Kusen Besi Hollow + Daun Pintu Calsiumboard (ter 1.00 Unit 1,111,610.31 13 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Kaca (t 1.00 Unit 867,582.25 14 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium (terpasa 1.00 Unit 736,688.49 15 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium Strip (te 2.00 Unit 423,595.88 16 Kusen Aluminium + Daun Pintu Aluminium (terpasa 24.00 Unit 47,295,400.93
- 4. PEKERJAAN KAP ATAP 108,556,248.84
A LANTAI ATAP 108,556,248.84 1 Atap genteng metal T=0.35 MM beton 777.74 M2 83,534,629.70 2 Nok genteng (termasuk jurai) 124.54 M' 9,625,262.64 3 Papan lisplang 3/30 242.60 M' 15,396,356.51
- 5. PEKERJAAN SANITAIR 147,963,882.80
A LANTAI DASAR 12,897,310.60 1 Pasang closet jongkok type leher angsa (standart) 4.00 Buah 1,078,722.43 2 Pasang closet duduk (standart) 2.00 Buah 2,894,133.35 3 Pasang urinoir muslim (standart) 2.00 Buah 789,309.09 4 Pasang wastafel (standart) 2.00 Buah 2,104,824.25
175
5 Pasangan peninggian closet toilet umum 3.00 Buah 295,990.91 6 Pasangan peninggian closet hunian 1.00 Buah 98,663.64 7 Pasang floor drain ex LOKAL 13.00 Buah 1,026,101.82 8 Pasang kran ex LOKAL 15.00 Buah 789,309.09 9 Meja dapur beton dilapis keramik + kitchen zink + 3.00 Buah 3,394,029.11
10 Pasang besi Black Steel (unt. Pegangan penyanda 0.80 M' 94,717.09 11 Pasangan tanggulan kamar mandi (1:2:3) termasuk 1.00 Buah 82,877.45 12 Pasangan tanggulan/penutup pipa air buangan di 3.00 Buah 248,632.36
- B LANTAI DUA 45,022,190.73
1 Pasang closet jongkok type leher angsa (standart) 24.00 Buah 6,472,334.57 2 Pasangan peninggian closet hunian 24.00 Buah 2,367,927.28 3 Meja dapur beton dilapis keramik + kitchen zink + 24.00 Buah 27,152,232.84 4 Pasang floor drain ex LOKAL 48.00 Buah 3,788,683.65 5 Pasang kran ex LOKAL 24.00 Buah 1,262,894.55 6 Pasangan tanggulan kamar mandi (1:2:3) termasuk 24.00 Buah 1,989,058.92 7 Pasangan tanggulan/penutup pipa air buangan di 24.00 Buah 1,989,058.92
- C LANTAI TIGA 45,022,190.73
1 Pasang closet jongkok type leher angsa (standart) 24.00 Buah 6,472,334.57 2 Pasangan peninggian closet hunian 24.00 Buah 2,367,927.28 3 Meja dapur beton dilapis keramik + kitchen zink + 24.00 Buah 27,152,232.84 4 Pasang floor drain ex LOKAL 48.00 Buah 3,788,683.65 5 Pasang kran ex LOKAL 24.00 Buah 1,262,894.55 6 Pasangan tanggulan kamar mandi (1:2:3) termasuk 24.00 Buah 1,989,058.92 7 Pasangan tanggulan/penutup pipa air buangan di 24.00 Buah 1,989,058.92
- D LANTAI EMPAT 45,022,190.73
1 Pasang closet jongkok type leher angsa (standart) 24.00 Buah 6,472,334.57 2 Pasangan peninggian closet hunian 24.00 Buah 2,367,927.28 3 Meja dapur beton dilapis keramik + kitchen zink + 24.00 Buah 27,152,232.84 4 Pasang floor drain ex LOKAL 48.00 Buah 3,788,683.65 5 Pasang kran ex LOKAL 24.00 Buah 1,262,894.55 6 Pasangan tanggulan kamar mandi (1:2:3) termasuk 24.00 Buah 1,989,058.92 7 Pasangan tanggulan/penutup pipa air buangan di 24.00 Buah 1,989,058.92
- E LANTAI LIMA 45,022,190.73
1 Pasang closet jongkok type leher angsa (standart) 24.00 Buah 6,472,334.57 2 Pasangan peninggian closet hunian 24.00 Buah 2,367,927.28 3 Meja dapur beton dilapis keramik + kitchen zink + 24.00 Buah 27,152,232.84 4 Pasang floor drain ex LOKAL 48.00 Buah 3,788,683.65 5 Pasang kran ex LOKAL 24.00 Buah 1,262,894.55 6 Pasangan tanggulan kamar mandi (1:2:3) termasuk 24.00 Buah 1,989,058.92
176
7 Pasangan tanggulan/penutup pipa air buangan 24.00 Buah 1,989,058.92 -
6. PEKERJAAN PLAFOND 64,949,403.85 A LANTAI LIMA 64,949,403.85
1 Penutup plafond Calsiumboard + rangka 496.55 M2 52,257,313.62 2 List plafond 5/5 771.84 M' 12,692,090.24
- 7. PEKERJAAN PENGECATAN 231,593,860.23
A LANTAI DASAR 49,367,101.45 1 Cat kolom utama + kolom praktis + balok praktis 388.81 M2 5,910,235.67 2 Cat balok beton + balok corridor + pelat bawah t 422.95 M2 6,429,128.24 3 Cat canopy pelat 5.38 M2 123,251.71 4 Cat dinding bag. Luar (exterior) 143.54 M2 3,291,355.46 5 Cat dinding bag. Dalam (interior) 902.55 M2 13,719,461.17 6 Cat plafond expose 830.73 M2 12,627,848.35 7 Dinding Shear Wall :
- Cat dinding exterior/did terluar 48.75 M2 1,117,812.35 - Cat dinding interior/did dalam 114.03 M2 1,733,411.73
8 Bak Sampah : - Cat dinding exterior/did terluar + kolom praktis 37.27 M2 854,531.42 - Cat dinding interior/did dalam + pelat 234.20 M2 3,560,065.36
- B LANTAI DUA 65,055,205.39
1 Cat kolom utama + kolom praktis + balok praktis 957.52 M2 14,555,038.77 2 Cat balok beton + balok corridor + pelat bawah t 423.20 M2 6,432,986.21 3 Cat canopy pelat 43.00 M2 986,013.67 4 Cat dinding bag. Luar (exterior) 353.35 M2 8,102,087.31 5 Cat dinding bag. Dalam (interior) 1,449.94 M2 22,040,222.04 6 Cat plafond expose 851.19 M2 12,938,857.38
- C LANTAI TIGA 65,055,205.39
1 Cat kolom utama + kolom praktis + balok praktis 957.52 M2 14,555,038.77 2 Cat balok beton + balok corridor + pelat bawah t 423.20 M2 6,432,986.21 3 Cat canopy pelat 43.00 M2 986,013.67 4 Cat dinding bag. Luar (exterior) 353.35 M2 8,102,087.31 5 Cat dinding bag. Dalam (interior) 1,449.94 M2 22,040,222.04 6 Cat plafond expose 851.19 M2 12,938,857.38
- D LANTAI EMPAT 52,116,348.01
1 Cat kolom utama + kolom praktis + balok praktis 957.52 M2 14,555,038.77 2 Cat balok beton + balok corridor + pelat bawah t 423.20 M2 6,432,986.21 3 Cat canopy pelat 43.00 M2 986,013.67 4 Cat dinding bag. Luar (exterior) 353.35 M2 8,102,087.31 5 Cat dinding bag. Dalam (interior) 1,449.94 M2 22,040,222.04
177
6 Cat plafond expose 851.19 M2 12,938,857.38 -
E LANTAI LIMA 83,198,098.28 1 Cat kolom utama + kolom praktis + balok praktis (ter 994.68 M2 15,119,964.02 2 Cat balok beton + ring balok 391.70 M2 5,954,214.71 3 Cat plafond calsiumboard 496.55 M2 7,547,942.95 4 Cat list plafond kayu 38.59 M2 586,630.53 5 Cat canopy pelat 802.00 M2 18,389,434.70 6 Cat dinding bag. Luar (exterior) 364.38 M2 8,355,137.10 7 Cat dinding bag. Dalam (interior) 1,475.46 M2 22,428,177.69 8 Cat plafond expose 316.86 M2 4,816,596.57
- F LANTAI ATAP DAN ROOF TANK 23,461,202.40
1 Cat kolom utama + kolom praktis + balok praktis (ter 92.70 M2 1,409,041.16 2 Cat ring balok 345.40 M2 5,250,306.73 3 Cat canopy pelat 568.65 M2 13,038,736.43 4 Cat dinding 247.56 M2 3,763,118.08
- 8. PEKERJAAN ENTRANCE 46,872,098.63
A PEKERJAAN PASANGAN + PENGECATAN 14,279,536.30 1 Pasangan dinding bata + dind ramp T = 30 cm 26.43 M2 2,228,565.17 2 Kolom praktis 10/10 & balok praktis 10/20 0.44 M3 1,495,276.62 3 Plester + aci dinding bata + kolom praktis + balok pr 42.22 M2 1,235,001.53 4 Perapihan canopy pelat + balok 25/45 + pelat dak be 40.79 M2 599,841.94 5 Waterproofing (liquid) daerah canopy entrance 41.66 M2 1,369,944.60 6 Cat dinding + kolom & balok praktis + balok + cano 42.22 M2 641,779.15 7 Pas. besi BS railling ramp penyandang cacat dia. 2 1 13.60 M' 6,709,127.30
(termasuk kaki) T = 60 cm - -
B PEKERJAAN ATAP CANOPY 32,592,562.33 1 Atap genteng metal T=0.35 MM beton 23.46 M2 2,520,074.75 2 Nok genteng (termasuk jurai) 4.00 M' 309,146.06 3 Wall flassing 9.45 M' 569,782.50 4 Papan lisplang 3/30 15.85 M' 1,005,903.75 5 Pasang 1/2 Kuda-kuda (pipa black steel) dia. 3", 2 1 63.28 M' 24,765,625.24 6 Plafond Expose GRC T = 6 MM 23.46 M2 3,065,372.88 7 Cat Plafond GRC 23.46 M2 356,657.13
- 9. PEKERJAAN CEROBONG SAMPAH 32,887,878.93
1 Cerobong sampah buis beton dia 80 cm + cat luar + 2.00 unit 32,887,878.93 III. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL 4,964,392.44
A. INSTALASI AIR BERSIH 4,964,392.44 A.1. INSTALASI AIR BERSIH Lt. 1 / DASAR 4,964,392.44
1 Pipa Suply GIP dia 65 mm 23.00 M 4,964,392.44
178
2 Pipa PVC AW dia 32 mm 13.00 M 267,356.53 3 Pipa PVC AW dia 25 mm 54.00 M 838,838.24 4 Pipa PVC AW dia 20 mm 25.00 M 275,161.92 5 Pipa PVC AW dia 15 mm 14.00 M 125,850.95 6 Gate Valve dia 65 mm2 2.00 M 2,337,385.41 7 Ball Valve PVC dia 20 mm2 5.00 M 164,439.39 8 Fitting - fitting 1.00 Lot 1,735,383.74 9 Material Bantu 1.00 Lot 619,388.39
10 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 120,588.89 -
A.2. INSTALASI AIR BERSIH Lt. 2 13,118,185.59 1 Pipa PVC AW dia 32 mm 18.00 M 370,185.97 2 Pipa PVC AW dia 25 mm 72.00 M 1,118,450.99 3 Pipa PVC AW dia 20 mm 72.00 M 792,466.33 4 Pipa PVC AW dia 15 mm 96.00 M 862,977.94 5 Meteran Air 24.00 Buah 8,938,136.18 6 Fitting - fitting 1.00 Lot 662,142.63 7 Material Bantu 1.00 Lot 236,792.73 8 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 137,032.83
- A.3. INSTALASI AIR BERSIH Lt.TYPIKAL (Lt.3 s/d 5) 45,570,365.90
1 Pipa PVC AW dia 32 mm 54.00 M 1,110,557.90 2 Pipa PVC AW dia 25 mm 216.00 M 3,355,352.96 3 Pipa PVC AW dia 20 mm 216.00 M 2,377,398.99 4 Pipa PVC AW dia 15 mm 288.00 M 2,588,933.83 5 Meteran Air 72.00 Buah 26,814,408.55 6 Fitting - fitting 3.00 Lot 5,959,283.66 7 Material Bantu 3.00 Lot 2,127,845.77 8 Testing dan Kommisioning 3.00 Ls 1,236,584.25
- A.4. PERALATAN AIR BERSIH LANTAI ATAS (ROOF TANK) 22,468,659.04
1 Roof Tank Kapasitas 4 m3 3.00 Buah 16,515,306.16 2 Dudukan Frame Stud Support Tanki Air Atas 1.00 Unit 1,174,294.60 3 Pipa PVC Header dia 125 mm 1.00 Unit 774,016.23 4 Pipa Over Flow PVC AW dia 40 mm 3.00 M 84,916.50 5 Pipa Koneksi Tank dan Header PVC AW dia 50 mm 5.00 M 165,426.03 6 Ball Valve PVC dia 50 mm 5.00 Buah 554,325.20 7 Ball Valve PVC dia 40 mm 4.00 Buah 364,266.15 8 Gate Valve PVC dia 32 mm 8.00 Buah 556,550.61 9 Water Level Control + Kabel Control 1.00 Buah 1,222,760.38
10 Fitting - fitting 1.00 Lot 655,565.05 11 Material Bantu 1.00 Lot 234,600.20 12 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 166,631.92
-
179
A.5. INSTALASI AIR BERSIH SHAFT 16,491,232.23 1 Pipa Supply GIP dia 65 mm 46.00 M 9,928,784.87 2 Pipa Main Distribusi PVC AW dia 40 mm 20.00 M 411,317.74 3 Pipa Main Distribusi PVC AW dia 32 mm 100.00 M 1,553,404.15 4 Fitting - fitting 1.00 Lot 3,246,033.65 5 Material Bantu 1.00 Lot 1,159,845.86 6 Testing dan Kommisioning 1.00 ls 191,845.96
- A.6. POMPA AIR BERSIH 246,304,856.60
1 Deep Well Pump c/w 1.00 Unit 186,460,022.10 Pipa casing dia 200 mm2, Johnson Screen dan pipapenyalur sampai dengan ground tank
1.a. Sumur Bor kedalaman 120 M, debit min. 150 liter 1.00 Titik - menit lengkap dengan pipa casing dalam
2 Pompa Transfer/Lift Pump 2.00 Unit 25,284,354.80 Kapasitas 275 Liter/MenitHead 37 MeterPutaran 1450 RPM
3 Panel Control Automatic Transfer Pump 1.00 Unit 8,090,155.11 4 Header dia 80 mm 2.00 Unit 4,233,218.15 5 Gate Valve dia 65 mm2 2.00 M 2,509,915.22 6 Gate Valve dia 50 mm2 4.00 Buah 4,483,100.25 7 Gate Valve dia 100 mm2 1.00 Buah 1,887,588.85 8 Check Valve dia 50 mm2 2.00 Buah 2,241,550.13 9 Handle Valve 1.00 Buah 496,179.43
10 Water Level Control + Kabel Control 1.00 Buah 1,222,760.38 11 Float Level Valve dia 50 mm2 2.00 Buah 2,433,242.61 12 Fleksible Joint dia 50 mm2 4.00 Buah 1,827,952.16 13 Strainer dia 50 mm2 2.00 Buah 1,791,775.49 14 Pipa Suply GIP dia 100 mm 1.00 M 390,543.56 15 Pipa Suply GIP dia 50 mm 12.00 M 1,884,738.57 16 Fitting - fitting 1.00 Lot 640,217.38 17 Material Bantu 1.00 Lot 229,118.89 18 Testing dan Kommisioning 1.00 ls 198,423.54
- B. INSTALASI AIR KOTOR DAN AIR BEKAS / LIMBAH 66,822,568.08
B.1. INSTALASI AIR KOTOR DAN AIR BEKAS LT. 1/DASAR 66,822,568.08 1 Pipa PVC AW dia150 mm ( pipa air kotor horizo 170.00 M 34,768,188.59 2 Pipa PVC AW dia 100 mm ( pipa air kotor horiz 81.00 M 8,223,515.46 3 Pipa Air Kotor PVC AW dia 100 mm 10.50 M 2,147,446.94 4 Pipa Air Bekas PVC AW dia 65 mm 15.00 M 1,522,873.23 5 Clean Out (CO) dia 150 mm 3.00 Buah 1,149,727.36 6 Clean Out (CO) dia 100 mm 2.00 Buah 346,945.20 7 Fitting-fitting 1.00 Lot 13,854,567.13
180
8 Material Bantu 1.00 Lot 4,330,237.39 9 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 479,066.77
- B.2. INSTALASI AIR KOTOR DAN AIR BEKAS LT. 2 11,587,364.46
1 Pipa PVC AW dia 100 mm 24.00 M 2,436,597.17 2 Pipa PVC AW dia 65 mm 84.00 M 4,252,534.30 3 Pipa Vent PVC AW dia 50 mm 48.00 M 1,588,089.90 4 Pipa Vent PVC AW dia 32 mm 48.00 M 987,162.57 5 Fitting-fitting 1.00 Lot 1,654,260.31 6 Material Bantu 1.00 Lot 517,435.96 7 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 151,284.24
- B.3. INSTALASI AIR KOTOR DAN AIR BEKAS LT. TYPIKAL ( LT. 3 s/d 5 40,037,353.00
1 Pipa PVC AW dia 100 mm 72.00 M 7,309,791.52 2 Pipa PVC AW dia 65 mm 432.00 M 21,870,176.38 3 Fitting-fitting 1.00 Lot 7,126,803.36 4 Material Bantu 1.00 Lot 2,227,605.67 5 Testing dan Kommisioning 3.00 Ls 1,502,976.07
- B.4. INSTALASI AIR KOTOR DAN AIR BEKAS SHAFT 87,448,738.51
1 Pipa PVC AW dia 100 mm 288.00 M 29,239,166.09 2 Pipa PVC AW dia 65 mm 288.00 M 14,580,117.59 3 Pipa Vent PVC AW dia 50 mm 544.00 M 17,998,352.17 4 Vent Cup 24.00 Buah 4,040,210.15 5 Fitting-fitting 1.00 Lot 15,671,074.31 6 Material Bantu 1.00 Lot 4,897,005.17 7 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 1,022,813.03
- C. INSTALASI AIR HUJAN 33,617,209.30
C. INSTALASI AIR HUJAN 33,617,209.30 1 Pipa PVC AW dia 100 mm 28.00 M 2,842,696.70 2 Pipa PVC AW dia 80 mm 292.00 M 18,073,336.54 3 Pipa PVC AW dia 65 mm 4.00 M 202,501.63 4 Pipa PVC AW dia 50 mm 117.60 M 3,890,820.25 5 Fitting-fitting & Klem klem 1.00 Lot 6,500,837.40 6 Material Bantu 1.00 Lot 1,729,902.43 7 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 377,114.35
- D. PEKERJAAN PANEL 148,669,481.28
1 Panel KWH PLN 1.00 Unit 5,481,313.15 2 Panel PUTR 1.00 Unit 52,045,375.35 3 Panel KWH / lantai 4.00 Unit 44,348,866.23 4 Panel Unit Typical 108.00 Unit 26,094,558.66 5 Panel Kebakaran 1.00 Unit 20,699,367.89
181
6 Panel Pompa Air Bersih 1.00 Unit 5,377,124.35 7 Grounding System Kelistrikan 1.00 Ls 5,051,578.20 8 Material Bantu 1.00 Lot 2,040,144.76 9 Testing Commisioning 1.00 Ls 879,202.63
- E. PEKERJAAN LISTRIK 290,975,026.45
E.1. PEKERJAAN LAMPU DAN STOP KONTAK 289,247,952.37 E.1.1 PEKERJAAN LAMPU DAN STOP KONTAK LT. DASAR 44,307,405.57
1 Lampu TL 1 x 36 watt, Balk 30.00 Buah 6,093,137.33 2 Lampu TL 1 x 20 watt, Balk 38.00 Buah 7,136,428.55 3 Lampu SL 8 watt + Fitting 25.00 Buah 1,656,726.90 4 Lampu Tangga Utama dan Tangga Darurat S 15.00 Buah 994,036.14 5 Saklar Seri 10.00 Buah 345,213.10 6 Saklar Tunggal 20.00 Buah 584,746.49 7 Saklar Tangga/Tukar 6.00 Buah 295,596.26 8 Stop Kontak 20.00 Buah 614,126.33 9 Instalasi Lampu 108.00 Titik 22,047,770.93
10 Instalasi Stop Kontak 20.00 Titik 3,674,672.34 11 Material Bantu 1.00 Lot 533,879.90 12 Testing dan Kommisioning 1.00 ls 331,071.31
- E.1.2 PEKERJAAN LAMPU DAN STOP KONTAK LT. 2 60,423,902.35
1 Lampu Unit Hunian SL 8 watt + Fitting 120.00 Buah 7,952,289.12 2 Lampu Selasar SL 8 watt + Fitting 31.00 Buah 2,054,341.36 3 Saklar Tunggal 72.00 Buah 2,105,087.35 4 Saklar Seri 24.00 Buah 828,511.45 5 Stop Kontak 72.00 Buah 2,210,854.77 6 Instalasi Lampu 151.00 Titik 30,826,050.10 7 Instalasi Stop Kontak 72.00 Titik 13,228,820.42 8 Material Bantu 1.00 Lot 676,394.04 9 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 541,553.74
- E.1.3 PEKERJAAN LAMPU DAN STOP KONTAK LT. TYPIKAL (LT. 3 s 184,516,644.44
1 Lampu Unit Hunian SL 8 watt + Fitting 360.00 Buah 23,856,867.37 2 Lampu Selasar SL 8 watt + Fitting 93.00 Buah 6,163,024.07 3 Saklar Tunggal 216.00 Buah 6,315,262.06 4 Saklar Seri 72.00 Buah 2,485,534.34 5 Stop Kontak 216.00 Buah 6,632,564.32 6 Instalasi Lampu 453.00 Titik 92,478,150.29 7 Instalasi Stop Kontak 216.00 Titik 39,686,461.26 8 Material Bantu 1.00 Lot 2,028,085.87 9 Testing dan Kommisioning 3.00 Ls 4,870,694.87
E.2. PEKERJAAN KABEL 1,727,074.07 1 Kabel dari PUTR ke Penerangan Koridor Lt D 121.00 M 1,727,074.07
182
2 Kabel dari PUTR ke Penerangan Koridor Lt.2 N 143.00 M 2,041,087.54 3 Kabel dari PUTR ke Penerangan Koridor Lt.3 N 147.00 M 2,098,180.90 4 Kabel dari PUTR ke Penerangan Koridor Lt.4 N 151.00 M 2,155,274.26 5 Kabel dari PUTR ke Penerangan Koridor Lt.5 N 155.00 M 2,212,367.62 6 Kabel dari PUTR ke Penerangan Luar LP.Lt Das 300.00 M 10,415,591.26 7 Kabel dari PUTR ke Panel Pompa Air Bersih NY 19.00 M 1,073,109.56 8 Kabel dari PUTR ke Panel Pompa Hydrant FRC 19.00 M 2,361,799.17 9 Kabel dari PUTR ke Panel Power Area Komersil 624.00 M 8,906,563.82
10 Kabel dari PUTR ke Panel P-KWh-Lt.2 NYY 4x 27.00 M 4,095,626.23 11 Kabel dari PUTR ke Panel P-Kwh-Lt.3 NYY 4x1 31.00 M 4,702,385.67 12 Kabel dari PUTR ke Panel P-Kwh-Lt.4 NYY 4x1 35.00 M 5,309,145.11 13 Kabel dari PUTR ke Panel P-Kwh-Lt.5 NYY 4x1 39.00 M 5,915,904.55 14 Kabel dari PUTR ke Beban Lantai Dasar NYM 212.00 M 3,025,947.96 15 Kabel dari Panel KWh P-Kwh-Lt.2 ke P-UNIT-1 882.00 M 12,589,085.40 16 Kabel dari Panel KWh P-Kwh-Lt.3 ke P-UNIT-1 882.00 M 12,589,085.40 17 Kabel dari Panel KWh P-Kwh-Lt.4 ke P-UNIT-1 882.00 M 12,589,085.40 18 Kabel dari Panel KWh P-Kwh-Lt.5 ke P-UNIT-1 882.00 M 12,589,085.40 19 Kabel dari Panel KWh PLN ke PUTR NYFGBY 5.00 M 9,356,985.25 20 Kabel dari CPG Panel ke PUTR NYY 4x16 mm2 5.00 M 758,449.30 21 Kabel Grounding dari PUTR ke Grounding Box N 5.00 M 767,603.09 22 Material Bantu 1.00 Lot 1,612,602.33 23 Testing Commisioning 1.00 Ls 485,644.35
- E.3. PEKERJAAN KABEL TRAY 112,331,049.95
E.3.1 LANTAI 1 23,034,231.89 1 Kabel Tray W200 122.00 M 21,891,224.63 2 Tee 200 x 200 x 200 mm 4.00 Buah 592,858.83 3 Riser 200 x 200 X 200 mm 2.00 Buah 251,965.00 4 Material Bantu 1.00 Lot 298,183.44
- E.3.2 LANTAI 2 21,642,548.41
1 Kabel Tray W200 116.00 M 20,814,607.02 2 Tee 200 x 200 x 200 mm 2.00 Buah 296,429.42 3 Riser 200 x 200 X 200 mm 2.00 Buah 251,965.00 4 Material Bantu 1.00 Lot 279,546.97
- E.3.3 LANTAI TYPIKAL (Lt. 3 s/d 5) 64,927,645.23
1 Kabel Tray W200 348.00 M 62,443,821.06 2 Tee 200 x 200 x 200 mm 6.00 Buah 889,288.25 3 Riser 200 x 200 X 200 mm 6.00 Buah 755,895.01 5 Material Bantu 1.00 Lot 838,640.91
E.3.4 TRAY DALAM SHAFT 2,726,624.42 1 Kabel Tray W200 15.00 M 2,691,544.01
183
2 Material Bantu 1.00 Lot 35,080.40 -
F. PEKERJAAN LAMPU TAMAN 21,128,050.43 1 Lampu Taman/ Penerangan Luar ( t = 2,5 m ) SL 18.00 Buah 10,231,813.79 2 Instalasi lampu taman 18.00 Titik 10,568,454.12 3 Material Bantu 1.00 Lot 232,407.68 4 Testing dan kommisioning 1.00 Ls 95,374.85
- IV. PEKERJAAN HYDRANT 206,562,891.57
A. PEKERJAAN INST. HYDRANT DALAM BANGUNAN 206,562,891.57 A.1 Lantai Dasar 31,758,695.53
1 Indoor Hydrant Box Type A1 Lengkap 1.00 Buah 2,964,743.62 2 Pipa Baja carbon sch 40 dia 150 mm 25.00 M 20,052,287.91 3 Fire Extinguisher Class DCP 2,5 Kg 3.00 Buah 2,052,565.41 4 Fire Alarm Bell 1.00 Buah 175,106.03 5 Fitting-fitting 1.00 Lot 4,708,448.00 6 Material Bantu 1.00 Lot 1,712,362.23 7 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 93,182.32
- A.2 Lantai 2 s.d 5 (Typical) 24,465,369.87
1 Indoor Hydrant Box Type A1 Lengkap 4.00 Buah 11,858,974.49 2 Pipa Baja carbon sch 40 dia 80 mm 13.00 M 3,981,702.61 3 Fire Extinguisher Class DCP 2,5 Kg 4.00 Buah 2,736,753.88 4 Fire Alarm Bell 4.00 Buah 700,424.12 5 Fitting-fitting 4.00 Lot 3,635,206.88 6 Material Bantu 4.00 Lot 1,319,900.21 7 Testing dan Kommisioning 4.00 Ls 232,407.68
- A.3 Dalam Shaft 14,109,875.73
1 Pipa Baja carbon sch 40 dia 150 mm 12.00 M 9,625,098.20 2 Automatic Air Vent 1.00 Buah 1,362,621.56 3 Fitting-fitting 1.00 Lot 2,259,397.28 4 Material Bantu 1.00 Lot 822,196.97 5 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 40,561.72
- A.4 Luar Bangunan 136,228,950.44
1 Pipa Baja carbon sch 40 dia 150 mm 10.00 M 8,020,915.17 2 Pipa Baja carbon sch 40 dia 100 mm 160.00 M 72,318,253.23 3 Outdoor Hydrant Box 4.00 Buah 10,990,515.23 4 Siamese Connection 1.00 Buah 3,002,235.80 5 Pillar Hydrant 4.00 Buah 13,615,406.47 6 Gate Valve dia 100 mm 4.00 Buah 7,477,826.66 7 Check Valve 100 mm 1.00 Buah 2,219,953.75 8 Fitting-fitting 1.00 Lot 18,583,844.12
184
9 Material Bantu 1.00 Lot 6,757,362.86 10 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 465,911.62
- B. RUANG POMPA 242,603,358.72
1 Diesel Fire Pump 1.00 unit 180,361,831.00 Kapasitas 750 gpm - Head 70 meter - Putaran 2900 rpm -
2 Jockey Pump 1.00 unit 33,337,039.65 Kapasitas 35 gpm - Head 75 meter - Putaran 1450 rpm -
3 Tanki Solar Kapasitas 100 Liter Berikut Meteri 1.00 Buah 2,551,474.53 4 Header dia 150 mm2 1.00 Buah 4,812,571.02 5 Foot Valve dia 50 mm2 2.00 Buah 2,540,237.84 6 Foot Valve dia 150 mm2 2.00 Buah 4,835,987.19 7 Strainer dia 50 mm2 1.00 Buah 887,260.16 8 Strainer dia 150 mm2 1.00 Buah 3,909,130.03 9 Flexible Joint dia 50 mm2 2.00 Buah 905,337.53
10 Flexible Joint dia 150 mm2 2.00 Buah 3,866,956.80 11 Pressure Gauge 1.00 Lot 191,845.96 12 Fitting-fitting 1.00 Lot 3,124,348.50 13 Material Bantu 1.00 Lot 1,135,728.09 14 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 143,610.40
- V. PEKERJAAN INSTALASI PENANGKAL PETIR 38,455,095.22
1 Air Terminal Kurn Radius 110 Meter 1.00 Unit 25,287,884.76 2 Tiang Telescopic length 5 mtr (GIP 6' s/d 2'),P 1.00 Ls 1,775,945.46 3 Kabel NYA 70 mm 60.00 M 6,789,373.73 4 Pipa PVC dia 65 mm 10.00 Btg 1,922,954.28 5 Copper rod 5/8 3.00 Btg 1,313,180.12 6 Bak Kontrol 40 X 40 X 40cm 1.00 Unit 828,588.18 7 Klem Tembok 20.00 Buah 161,150.61 8 Material Bantu 1.00 Lot 278,450.71 9 Testing Kommisioning 1.00 Ls 97,567.37
- VI. PEKERJAAN INSTALASI TV 10,175,685.14
A. PERALATAN UTAMA 10,175,685.14 1 Antena UHF 22 Elemen Irco 1.00 Unit 789,155.62 2 Antena VHF 10 Elemen Irco 1.00 Unit 652,122.79 3 Master Head Amplifier Irco 1.00 Unit 726,559.02 4 Power Supply AC 220 V Irco 1.00 Unit 315,460.53 5 Single Chanell Amplifier Irco 15.00 Unit 6,787,400.45 6 Baseplate 10 Module Irco 2.00 Unit 904,986.73
185
7 Rack Mounting 1.00 Unit 1,137,657.51 8 Coupler 6 Way Irco 16.00 Unit 5,895,437.33 9 Coupler 4 Way Irco 2.00 Unit 647,913.14
10 Coupler 2 Way Irco 2.00 Unit 369,725.53 11 Booster Amplifier Irco 1.00 Unit 2,165,403.72 12 Coaxial Cable 7C2VS 25.00 M 359,026.01 13 Material Bantu 1.00 Lot 169,920.71 14 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 139,225.35
- B. PEKERJAAN INSTALASI TV LT. 1 / DASAR 1,830,846.29
1 Outlet TV 3.00 Buah 496,804.30 2 Splitter 1 x 6 Port 1.00 Buah 384,360.64 3 Coaxial Cable 5C2V 40.00 M 527,960.08 4 Instalasi Outlet TV 3.00 Titik 372,389.45 5 Material Bantu 1.00 Lot 39,465.45 6 Testing dan Kommisioning 1.00 Ls 9,866.36
- C. PEKERJAAN INSTALASI TV LT. 2/5 (TYPIKAL) 75,962,756.42
1 Outlet TV 96.00 Buah 15,897,737.57 2 Splitter 6 x 6 Port 24.00 Buah 9,224,655.38 3 Coaxial Cable 5C2V 2,400.00 M 31,677,604.98 4 Instalasi Outlet TV 96.00 Titik 11,916,462.50 5 Material Bantu 4.00 Lot 6,121,530.53 6 Testing dan Kommisioning 3.00 Ls 1,124,765.46
- VII. PEKERJAAN SEPTIC TANK 2 (DUA) BUAH 233,779,738.13
A. SEPTICTANK 233,779,738.13 Kapasitas + 15 M3 2.00 Unit 233,779,738.13 Including -
- Sedimentation Separation Chamber - - Aerobic Contact Media Stereoform + FRP support - - Treated water Chamber - - Non Clogging Diffuser PVC AW Rucika / Wavin - - Disinfection box FRP (fiberglass) - - Chlorine Set FRP (fiberglass) - - Manhole dia 450 FRP (fiberglass) - Blower : - - Aerasi Blower LP-120 H 120 L/min x 120 W Yasunaga -
- Material For Installation - - Material pipa PVC + Fitting kelas Rucika/Wavin - (Blower & Vent piping) - * piping from building to septictank and for septictank to drainage city - - Electrical material cable NYFGBY 4 x 2.5 MM -
186
* cable from blower to Power Source - - Misscelenous material -
- Direct & Indirect Work (Including) - 1. Transportation & delivery tank & equipment - 2. Unloading tangki on site - 3. Installation Work - 4. Supervising and testing commissioning -
- B. PEKERJAAN SIPIL SEPTIC TANK BIOTECH 43,615,545.79
1 Dudukan Septic Tank Biotech t = 20 cm ( bawah ) - - Beton K-350 4.86 16,517,516.03 - Besi- Bekisting Pelat
2 Penutup Septic Tank Biotech t = 12 cm ( atas )- Beton K-350 2.92 12,119,430.29 - Besi- Bekisting Pelat
3 Pasir Urug t = 20 cm 4.86 583,864.27 4 Galian tanah 84.88 2,528,714.31 5 Urugan tanah kembali 40.49 603,172.10 6 Pasangan bata Bak Kontrol Septic Tank Biotech 2.00 168,670.97 7 Pipa PVC + galian (terpasang) 4.00 131,551.52 8 Rumah Blower uk 120 x 120 cm (lengkap terpasa 2.00 10,962,626.31
- C. PEKERJAAN 1 TWIN BLOK (LUAR BANGUNAN) 85,167,168.66
- I. PEKERJAAN PSD 85,167,168.66
I. PEK. PERKERASAN DI DALAM & LUAR BANG. 31,722,270.86 A. PEKERJAAN PERKERASAN DI BANGUNAN 18,516,918.28
1 Pasir urug t = 7 cm 8.02 M2 963,231.88 2 Paving blok t = 6 cm (standart) dalam bangunan 114.54 M2 9,491,214.11 3 Pasangan bata t = 60 cm 95.60 M2 8,062,472.29
- B. PEKERJAAN PERKERASAN/JALAN MASUK KE BANGUNAN 13,205,352.58
1 Screed lantai 1:3 tebal 3,5 cm termasuk aci (Ram 34.20 M2 1,714,583.09 2 Pasangan bata untuk tangga entrance 12.24 M2 1,032,266.33 3 Plester + aci kasar untuk tangga entrance 1.44 M2 42,122.27 4 Pelat Wire Mesh MS 10 cm (Ramp) -
- Beton K-250 4.17 M3 9,915,410.93 - Besi M5 32 Kg/m3 133.44 M3 -
5 Pasir urug t = 10 cm di bawah Wire Mesh (Ramp 4.17 M3 500,969.96 -
II. PEKERJAAN PERKERASAN / JALAN 53,444,897.80
187
1 Sirtu t = 20 cm 78.30 M3 7,518,280.12 2 Pasir urug t = 10 cm 55.75 M3 6,697,619.97 3 Paving blok t = 6 cm (standart) 391.50 M2 32,441,158.76 4 Kanstein uk. 15.30.40 166.00 M' 6,787,838.96
- III. PEKERJAAN DRAINASE 67,684,891.74
A. DRAINASE DALAM BANGUNAN 15,399,604.83 1 Pasangan bata saluran 110.60 M2 9,327,504.55 2 Plester + aci saluran 110.60 M2 3,235,224.28 3 Lantai kerja ad. 1:3:5, t = 5 cm 2.77 M3 2,504,698.08 4 Pasir urug t = 5 cm 2.77 M3 332,177.92
- B. DRAINASE LUAR/SEKELILING BANGUNAN 51,428,527.23
1 Pasangan bata saluran 326.20 M2 27,510,234.94 2 Plester + aci 342.51 M2 10,018,957.22 3 Lantai kerja ad. 1:3:5, t = 5 cm 4.08 M3 3,693,637.04 4 Pasir urug t = 5 cm 4.08 M3 489,857.32 5 Gorong-gorong beton dia. 40 cm 6.00 M' 263,103.03 6 Galian tanah gorong-gorong 3.24 M3 96,522.64 7 Galian tanah saluran 88.07 M3 2,623,806.98 8 Urugan tanah kembali 25.11 M3 374,084.80 9 Penutup saluran dengan decker uk. 60 x 60 8.00 Unit 1,096,262.63
10 Gorong-gorong beton dia. 70 cm menuju salura 60.00 M' 5,262,060.63 -
C. BAK KONTROL 856,759.68 1 Pasangan bata Bak Kontrol 1 (BK1) 3.52 M2 296,860.90 2 Plester + aci (BK1) 3.28 M2 95,945.17 3 Pasangan bata Bak Kontrol 2 (BK2) 2.60 M2 219,272.26 4 Plester + aci (BK2) 2.24 M2 65,523.53 5 Pasir urug t = 5 cm (BK1 s/d BK2) 0.14 M3 17,299.68 6 Lantai kerja ad. 1:3:5 t = 5 cm (BK1 s/d BK2) 0.14 M3 130,443.59 7 Galian tanah (BK1 s/d BK7) 0.93 M3 27,735.36 8 Urugan tanah kembali (BK1 s/d BK2) 0.25 M3 3,679.18
- IV. PEKERJAAN SUMUR RESAPAN (2 BUAH = 1 TWIN BLOCK) 27,009,979.05
1 Pelat tutup sumur resapan t = 10 cm - - Beton K250 1.24 M3 992,579.32 - Besi 120 kg/m3 149.04 Kg 2,351,955.61 - Bekisting plat 10.35 M2 1,723,505.74
2 Dinding sumur resapan t = 400 cm - Dinding bata 73.60 M2 6,207,091.64 - Kolom praktis 20/20
- Beton K-250 1.28 M3 1,022,948.09 - Besi 150 kg/m3 192.00 Kg 3,029,894.51
188
- Bekisting 25.60 M2 4,262,970.72 - Ring balok 15/20
- Beton K-250 0.55 M3 441,146.37 - Besi 100 kg/m3 55.20 Kg 871,094.67 - Bekisting 10.12 M2 1,685,205.61
3 Pasangan ijuk 4.76 M3 78,289.60 4 Pasangan batu koral lapis pertama 7.60 M3 801,103.78 5 Pasangan batu koral lapis kedua 7.60 M3 801,103.78 6 Pasangan batu koral lapis ketiga 7.60 M3 801,103.78 7 Galian tanah 54.08 M3 1,611,093.87 8 Urugan tanah kembali 22.08 M3 328,891.94
JUMLAH TOTAL A+B+C 11.571.620.938,30
189
190
189
BAB IX
KESIMPULAN & SARAN
9.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisa Value Engineering untuk pembangunan gedung
RUSUNAWA Ambarawa Provinsi Jawa Tengah diatas, dapat diambil beberapa
kesimpulan :
1. Value Engineering dapat diaplikasikan pada setiap saat sepanjang waktu
berlangsungnya proyek, dari awal hingga selesainya pelaksanaan
pembangunan proyek.
2. Berdasarkan hasil analisa Value Engineering untuk item rangka atap dan
penutup atap yaitu dengan mengusulkan alternatif pengganti, menghasilkan
penghematan nilai/biaya sebesar Rp. 61.073.171,70,- dari biaya awal sebesar
Rp. 253.500.235,00,-
3. Berdasarkan hasil analisa Value Engineering untuk item pelat lantai yaitu
dengan cara mengkonversi tulangan konvensional menjadi wiremesh, maka
didapatkan penghematan (saving) sebesar Rp.60.575.616,40 dari biaya total
pelat sebesar Rp. 1.396.237.221,00
4. Hasil analisa Value Engineering untuk item dinding yaitu dengan
mengusulkan material alternatif sebagai pengganti material awal,
menghasilkan penghematan biaya sebesar Rp. 80.030.273,60 dari biaya awal
untuk dinding sebesar 473.380.880,70
190
5. Setelah dilakukan analisa Value Enggineering pada ketiga item pekerjaan
baik item rangka atap, pelat lantai serta dinding kerja dihasilkan
penghematan total sebesar Rp.201.679.061,70 atau 1,7 % dari RAB semula.
9.2 SARAN
Berdasarkan analisa dari penulis maka dapat disampaikan beberapa hal
yang sebaiknya dilakukan dalam kaitannya usaha perekayasaan nilai
pembangunan suatu gedung yang bertemakan optimasi diantaranya yaitu :
1. Perlu adanya usaha Rekayasa Nilai yaitu dengan melakukan analisa
kembali pada proyek tersebut untuk dapat mencapai suatu penghematan
biaya.
2. Perlu adanya koordinasi yang terpadu antara Value Engineering
specialist, Pemilik Proyek dan Perencana yang meneliti secara
mendalam, menyeluruh, dan menyatakan dengan tegas kebenaran dari
semua keperluan-keperluan sehingga usaha Value Engineering dapat
dilakukan dengan baik dan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
1. Rh. Mitchell & S. Chandra, “Value Engineering”, Bandung, 1987.
2. S. Chandra Dr. Ir, “Aplikasi Value Engineering & Analysis Pada
Perencanaan Dan Pelaksanaan Untuk Mencapai Program Efisiensi”,
Universitas Diponegoro, Semarang, 1987.
3. Yanto Irawan ST., “Panduan Praktis Menghitung Biaya Membangun
Rumah”, Penerbit Kawan Pustaka, 2010.
4. Ir. Asiyanto, MBA., IPM., “Construction Projrct Cost Management”,
Penerbit Pradnya Paramita, 2002.
5. ______, “Aplikasi Value Engineering”, Penerbit PT. Citra Patenindo Nusa
Pratama, _____