113
UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN TERHADAP BIAYA ATAS PINJAMAN DENGAN UKURAN PERUSAHAAN, REPUTASI AUDITOR DAN TIMES INTEREST EARNED RATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI) SKRIPSI CHRISTINE SUTANTO 1006811255 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2012 Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH TINGKAT KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN TERHADAP BIAYA ATAS PINJAMAN DENGAN UKURAN

PERUSAHAAN, REPUTASI AUDITOR DAN TIMES INTEREST EARNED RATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

(Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

SKRIPSI

CHRISTINE SUTANTO

1006811255

PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK2012

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH TINGKAT KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN TERHADAP BIAYA ATAS PINJAMAN DENGAN UKURAN

PERUSAHAAN, REPUTASI AUDITOR DAN TIMES INTEREST EARNED RATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

(Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

CHRISTINE SUTANTO

1006811255

PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK2012

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

dan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini

dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Penulis

menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik dari

masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini sangatlah sulit bagi penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Ibu AAA. Ratna Dewi, MSi selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga dan pikiran di dalam mengarahkan penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

2. Orang tua yang selalu memberikan semangat dan doa dalam penyelesaian

skripsi ini.

3. Jefri Litya yang telah menemani hari-hari penulis selama menyusun

skripsi ini. Selalu tabah dalam segala situasi dan kondisi di saat penulis

mengalami masa-masa sulit.

4. Teman-teman yang memiliki situasi yang sama di saat penulisan skripsi

ini (Vivi, Listy, Willa, Angel, Mutia, Lukman, Dika, Ajeng, Ana, Itin,

Mega, Inul, Dina, Maria, Nita, Dinda,Wendy,Arin). Kebersamaan di saat

susah dan senang selama penyusunan skripsi benar-benar akan selalu

diingat bagi masing-masingnya.

5. Cherisviolina (Cheryl, Mhalyn, Vini, Olvini) yang selalu menjadi sahabat

terbaik dalam situasi apapun.

6. Beverly Hills (Betri,Chris,Citra,Dian) yang selalu mendoakan yang

terbaik bagi penulis.

7. Bapak-bapak perpus yang telah memberikan semangat dan bantuan

selama peminjaman skripsi.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

vi

8. Teman-teman seangkatan FEUI baik Depok maupun Salemba.

9. Semua pihak yang terkait yang tidak dapat disebutkan disini, namun telah

berkontribusi atas penulisan karya akhir ini.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan saudara-saudara semua. Dan semoga skripsi ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu.

Depok, Juni 2012

Penulis

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .....................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................... iv

KATA PENGANTAR................................................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................vii

DAFTAR ISI.............................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .....................................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................xiii

ABSTRAK ................................................................................................................xiv

BAB I............................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN........................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5

1.3. Tujuan Penelitian............................................................................................ 6

1.4. Manfaat Penelitian.......................................................................................... 6

1.5. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian.......................................................... 6

1.6. Sistematika Penulisan..................................................................................... 7

BAB II .......................................................................................................................... 8

TINJAUAN LITERATUR ......................................................................................... 8

2.1. Kerangka Teori............................................................................................... 8

2.1.1. Pengungkapan Laporan Keuangan.......................................................... 8

2.1.2. Pengungkapan Laporan Tahunan.......................................................... 10

2.1.3. Signalling Theory .................................................................................. 13

2.1.4. Agency Theory....................................................................................... 14

2.1.5. OECD PRINCIPLE............................................................................... 15

2.1.6. Pedoman Umum Good Corporate Governance (KNKG-2006) ............ 17

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

ix

2.1.7. Utang (Debt).......................................................................................... 18

2.1.8. Cost of Debt .......................................................................................... 19

2.2. Penelitian Sebelumnya ................................................................................. 20

2.2.1. Tingkat Pengungkapan.......................................................................... 20

2.2.2. Ukuran Perusahaan................................................................................ 23

2.2.3. Reputasi Auditor ................................................................................... 24

2.2.4. Times Interest Earned Ratio ................................................................. 24

2.3. Pengembangan Hipotesis ............................................................................. 25

2.3.1. Tingkat Pengungkapan Terhadap Cost of Debt .................................... 25

2.3.2. Ukuran Perusahaan Terhadap Cost of Debt .......................................... 26

2.3.3. Reputasi Auditor Terhadap Cost of Debt .............................................. 27

2.3.4. Times Interest Earned Ratio Terhadap Cost of Debt ............................ 28

BAB III....................................................................................................................... 29

METODE PENELITIAN......................................................................................... 29

3.1. Model Penelitian........................................................................................... 29

3.2. Variabel dan Pengukuran ............................................................................. 30

3.2.1. Variabel Dependen................................................................................ 30

3.2.2. Variabel Independen ............................................................................. 30

3.3. Populasi dan Sampel .................................................................................... 32

3.4. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data .................................................. 33

3.5. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 33

3.5.1. Uji Normalitas....................................................................................... 34

3.5.2. Uji Multikolinieritas.............................................................................. 34

3.5.3. Uji Heteroskesdastisitas ........................................................................ 34

BAB IV....................................................................................................................... 35

METODE PENELITIAN......................................................................................... 35

4.1. Statistik Deskriptif......................................................................................... 35

4.2. Analisa Tingkat Pengungkapan..................................................................... 37

4.2.1. Analisa Skor Pengungkapan ...................................................................... 37

4.2.2. Analisa Item Pengungkapan ...................................................................... 38

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

x

4.3. Pengujian Asumsi klasik ............................................................................... 47

4.3.1. Pengujian Normalitas Data ........................................................................ 47

4.3.2. Pengujian Multikolinearitas....................................................................... 48

4.3.3. Pengujian Heteroskedastisitas.................................................................... 48

4.3.4. Pengujian Autokorelasi.............................................................................. 48

4.4. Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 49

4.4.1. Pengujian Hipotesis 1 Hubungan Tingkat Pengungkapan Terhadap Cost of

Debt Perusahaan .................................................................................................. 49

4.4.2. Pengujian Hipotesis 2 Hubungan Tingkat Pengungkapan Terhadap Cost of

Debt Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Pemoderasi...... 50

4.4.3. Pengujian Hipotesis 3 Hubungan Tingkat Pengungkapan Terhadap Cost of

Debt Perusahaan dengan Reputasi Auditor Sebagai Variabel Pemoderasi ......... 52

4.4.4. Pengujian Hipotesis 4 Hubungan Tingkat Pengungkapan Terhadap Cost of

Debt Perusahaan dengan Times Interest Earned Ratio Sebagai Variabel

Pemoderasi........................................................................................................... 54

BAB V......................................................................................................................... 57

KESIMPULAN.......................................................................................................... 57

5.1. Kesimpulan................................................................................................... 57

5.2. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 58

5.2. Saran ............................................................................................................. 58

5.3. Implikasi Penelitian ......................................................................................... 59

DAFTAR REFERENSI ............................................................................................ 60

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian............................................................................... 29

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel Penelitian ............................................................... 32

Tabel 4.1 Descriptive Statistics .................................................................................. 35

Tabel 4.2 Frekuensi Kantor Akuntan Publik.............................................................. 36

Tabel 4.3 Tingkat Pengungkapan Rata-Rata .............................................................. 37

Tabel 4.4 Item Pengungkapan .................................................................................... 38

Tabel 4.5 Hasil Regresi Hipotesis 1 ........................................................................... 49

Tabel 4.6Hasil Regresi Pengungkapan dan Ukuran Perusahaan terhadap Cost of Debt

..................................................................................................................................... 50

Tabel 4.7 Hasil Regresi Hipotesis 2 ........................................................................... 51

Tabel 4.8 Hasil Regresi Pengungkapan dan Reputasi Auditor terhadap Cost of Debt...

..................................................................................................................................... 52

Tabel 4.9 Hasil Regresi Hipotesis 3 ........................................................................... 53

Tabel 4.10 Hasil Regresi Pengungkapan dan Times Interest Earned Ratio terhadap

Cost of Debt ................................................................................................................ 54

Tabel 4.11 Hasil Regresi Hipotesis 4 ......................................................................... 55

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kriteria Pengungkapan

Lampiran 2. Scoring

Lampiran 3. Uji Normalitas

Lampiran 4. Uji Multikolinearitas

Lampiran 5. Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 6. Uji Autokorelasi

Lampiran 7. Uji Regresi Hipotesis

Lampiran 8.Peraturan BAPEPAM dan Lembaga Keuangan No.X.K.6

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

xiv Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama : Christine SutantoProgram Studi : Akuntansi KeuanganJudul : Pengaruh Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Laporan Tahunan terhadap Biaya atas Pinjaman dengan Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor dan Times Interest Earned Ratio Sebagai Variabel Pemoderasi

Skripsi ini menguji mengenai hubungan tingkat kelengkapan pengungkapan laporan tahunan di tahun 2010 terhadap biaya atas pinjaman perusahaan di tahun 2011. Pengujian ini menggunakan ukuran perusahaan, reputasi auditor dan times interest earned ratio sebagai variabel pemoderasi. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat pengaruh pengungkapan terhadap biaya atas pinjaman. Semakin baiktingkat pengungkapan, maka biaya atas pinjaman yang diperoleh semakin rendah. Selain itu, ingin melihat apakah ukuran perusahaan, reputasi auditor dan times interest earned ratio dapat berperan sebagai variabel pemoderasi antara pengungkapan dan biaya atas pinjaman. Sampel penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengungkapan pada tahun 2010memiliki pengaruh negatif terhadap biaya atas pinjaman pada tahun 2011. Selain itu, diperoleh kesimpulan bahwa ukuran perusahaan, reputasi auditor dan times interest earned ratio berpengaruh negatif dengan biaya atas pinjaman. Ukuran perusahaandan times interest earned ratio dapat berperan sebagai variabel pemoderasi. Akan tetapi berperan dalam memperlemah hubungan negatif antara independen dan dependen. Sedangkan reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya atas pinjaman, dan tidak dapat berperan sebagai variabel pemoderasi.

Kata kunci:Tingkat pengungkapan, biaya atas pinjaman, ukuran perusahaan, reputasi auditor, times interest earned ratio, variabel pemoderasi

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

xv Universitas Indonesia

ABSTRACT

Name : Christine SutantoProgram Subject : Financial AccountingTitle : The Influence of the Level of Completeness of Annual Report’s Disclosure to the Cost of Debt with the Size of the Company, the Reputation of the Auditor and the Times Interest Earned Ratio as a Moderating Variables

This thesis regards the relationship of the level of completeness of annual report’s disclosure in 2010 to the cost of debt’s companies in 2011. This test uses the size of the company, the reputation of the auditor and times interest earned ratio as the moderating variables between disclosure and the cost of debt. The purpose of this test is to see the influence of the disclosure to the cost of debt. It means if the level of disclosure is good then the cost of debt is obtained the lower in the next period. In addition, it’s also want to see if the size of the company, the reputation of the auditor and times interest earned ratio can be used as a moderating variables. The samples of this research are the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2010.

The test results indicate that the disclosure in 2010 have a negative effect to the cost of debt in 2011. It’s also obtained the conclusion that the size of the company, the reputation of the auditor and times interest earned ratio are effectednegatively with the cost of debt. The size of the company and times interest earned ratio can be used as moderating variables regression, but are weakening the negative relationship between independent and dependent variable. While the auditor reputation do not effect significantly to the cost of debt, and it can't be used as the moderating variable.

Keywords:Disclosure, cost of debt, company’s size, auditor reputation, times interest earned ratio, moderating variable

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

1 Universitas Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Laporan tahunan (annual report) pada dasarnya adalah sumber informasi bagi

investor dan kreditor sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan

keputusan investasi. Selain itu, juga berfungsi sebagai sarana pertanggungjawaban

manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Menurut peraturan No.

X.K.6 yang dikeluarkan oleh Bapepam dan Lembaga Keuangan pada tahun 2006,

setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) wajib menerbitkan

laporan tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban manajemen kepada publik.

Laporan tahunan tersebut terdiri dari pengungkapan wajib (mandatory disclosure)

dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure), baik berupa informasi yang

bersifat keuangan dan informasi non keuangan.

Berdasarkan peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan No. X.K.6, laporan

tahunan wajib memuat ikhtisar data keuangan penting, laporan dewan komisaris,

laporan direksi, profil perusahaan, analisis dan pembahasan manajemen, tata kelola

perusahaan, tanggung jawab direksi atas laporan keuangan dan laporan keuangan

yang telah diaudit. Selain itu, Bapepam dan Lembaga Keuangan juga mengatur

mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik

melalui Surat Edaran Ketua Bapepam-LK No.SE-02/PM/2002. Dimana laporan

keuangan adalah bagian dari laporan tahunan dalam hal pertanggungjawaban

manajemen yang harus dilaporkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan.

Pengguna laporan tahunan sangat beragam serta memiliki berbagai

kepentingan yang berbeda. Beberapa pihak yang menggunakan laporan tahunan

adalah investor, kreditor, pemasok, pelanggan, pemerintah, pemegang saham serta

masyarakat. Informasi yang dihasilkan laporan tahunan akan sangat bermanfaat bagi

penggunanya apabila informasi tersebut disajikan secara tepat waktu, akurat dan

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

2

Universitas Indonesia

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, sistem manajemen

haruslah mendukung dalam pemberian informasi-informasi yang dibutuhkan yang

terdapat dalam laporan tahunan. Keterbukaan informasi keuangan dan non-keuangan

merupakan prasyarat utama untuk tercapainya efisiensi dan produktivitas yang tinggi.

Pengungkapan yang baik pada akhirnya akan memberikan kepercayaan dari pihak

stakeholder, khususnya dalam hal ini pihak pemberi pinjaman akan kinerja

manajemen dan kapabilitas perusahaan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh La Porta et al (2000), dikatakan

bahwa perusahaan-perusahaan di Asia (termasuk Indonesia) mempunyai konsentrasi

kepemilikan yang dominan pada keluarga atau perusahaan itu sendiri. Hal ini

berpengaruh dalam sistem tata kelola perusahaan, dimana transparansi merupakan

salah satu faktor yang mendukung tata kelola perusahaan yang baik. Sehingga dalam

hal ini pengungkapan laporan tahunan perlu mendapat perhatian untuk mencapai

suatu sistem tata kelola yang baik dan dapat memberikan imbalan kepada perusahaan

berupa kepercayaan dari investor dan kreditor.

Perusahaan mempunyai dua sumber utama pendanaan yakni dari hasil

operasional perusahaan dan pinjaman dari kreditor atau investor. Pendanaan secara

internal membutuhkan tingkat arus kas yang tinggi atas kemampuan perusahaan

memenuhi kebutuhannya sedangkan pendanaan secara eksternal dari investor atau

kreditor, membutuhkan informasi mengenai perusahaan untuk pengambilan

keputusan tentang pendanaan ke perusahaan. Umumnya mereka mendasarkan

keputusannya berdasarkan informasi yang disajikan oleh manajemen dalam laporan

keuangan perusahaan. Sedangkan pada kenyataannya, disclosure perusahaan masih

ada yang belum memadai, dimana tingkat kelengkapan dan kejelasan dari disclosure

masih belum terpenuhi. Padahal apabila perusahaan dapat menerapkan prinsip

pengungkapan secara optimal, biaya atas pinjaman dapat diminimalkan.

Penelitian yang dilakukan oleh Sengupta (1998) menguji apakah perusahaan

yang memiliki kualitas pengungkapan yang tinggi dalam menerbitkan obligasi akan

menikmati cost of debt yang lebih rendah. Selain itu, Sengupta juga melakukan

pengujian mengenai anggapan lenders dan underwriters bahwa hubungan antara

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

3

Universitas Indonesia

kualitas pengungkapan dengan cost of debt dipengaruhi oleh ketidakpastian prospek

emiten, seperti halnya ketidakpastian pasar. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa

kualitas pengungkapan berpengaruh terhadap cost of debt. Semakin banyak

pengungkapan informasi yang dapat dipercaya, maka semakin yakin pihak investor

dalam menentukan keputusan investasi, dan mengakibatkan beban bunga yang

disetujui lebih rendah. Pengujian ini dilakukan dengan mengukur tingkat kualitas

pengungkapan perusahaan melalui skor yang diterbitkan oleh Financial Analyst

Federation dan Association for Investment Management and Research. Sampel

pengujian menggunakan semua industri kecuali institusi keuangan pada tahun 1987-

1991. Sengupta (1998) menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengungkapan

yang baik akan mengakibatkan persepsi pihak pemberi pinjaman atas risiko yang

dimiliki perusahaan menjadi rendah. Hal inilah yang mengakibatkan rendahnya nilai

cost of debt yang akan ditanggung perusahaan.

Penelitian ini juga didukung oleh Sari (2002) yang membuktikan bahwa

terdapat hubungan yang signifikan antara kelengkapan pengungkapan dan cost of

debt. Semakin besar perubahan relatif kelengkapan pengungkapan maka akan

semakin kecil perubahan relatif biaya modal pinjaman yang ditanggung oleh

perusahaan. Penelitian ini menggunakan ketentuan Bapepam No.38/PM/1996 sebagai

dasar perhitungan skor kualitas pengungkapan yang diujinya. Sampel yang dianalisis

tidak mengeluarkan perusahaan keuangan yang memiliki ketentuan pengungkapan

tersendiri.

Penelitian yang lain juga dilakukan oleh Chen (2006) mengenai dampak

pengungkapan transparansi informasi dan struktur tata kelola terhadap biaya bunga

atas pinjaman. Chen menyatakan bahwa transparansi akan pengungkapan dan struktur

CG mempengaruhi biaya pinjaman. Transparansi akan mengakibatkan operating cost

dan estimated risk atas perusahaan menjadi lebih rendah. Hasil penelitian ini

menyimpulkan bahwa semakin transparan pengungkapan informasi serta didukung

oleh tata kelola yang baik akan dapat menurunkan biaya atas pinjaman perusahaan.

Selain itu, Sri Hastuti (2008) juga melakukan penelitian mengenai pengaruh

kualitas disclosure terhadap biaya hutang dan bond ratings. Hasil penelitian

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

4

Universitas Indonesia

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas disclosure dan

biaya hutang. Apabila penyajian laporan dilakukan dengan rinci, jelas dan tepat

waktu akan dapat mengurangi biaya hutang yang dibebankan kepada perusahaan.

Begitu juga pengaruh kualitas pengungkapan terhadap bond ratings. Apabila terjadi

peningkatan kualitas disclosure maka akan menaikkan bond ratings atau sebaliknya.

Penelitian ini menggunakan peraturan Bapepam No. VIII.G.7, Lampiran Keputusan

Ketua Bapepam No.Kep-06/2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

Sampel yang digunakan adalah laporan keuangan tahun 2005 dan data bonds ratings

dari PT PEFINDO untuk tahun 2005.

Terkait hubungan antara ukuran perusahaan terhadap cost of debt telah

dilakukan penelitian sebelumnya oleh Velury et al (2003) menggunakan total aset.

Semakin besar total aset yang dimiliki perusahaan diharapkan semakin mempunyai

kemampuan dalam melunasi kewajiban di masa depan, sehingga cost of debt

perusahaan menjadi lebih rendah. Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan

oleh Robert dan Yuan (2006) yang menggunakan ukuran (size) perusahaan. Penelitian

ini dapat menyimpulkan bahwa semakin besar suatu perusahaan, maka akan semakin

rendah risiko yang dihadapi dan semakin rendah borrowing costs yang dibebankan.

Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Sengupta (1998), Chen (2006) dan

Anderson et al (2004), yang menyimpulkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan

maka akan semakin rendah risiko yang dihadapi. Oleh karena itu, diharapkan semakin

mempunyai kemampuan dalam melunasi kewajiban di masa depan, sehingga cost of

debt perusahaan menjadi lebih rendah.

Di sisi lain, Anderson et al (2004) dan Juniarti (2010) melakukan penelitian

terkait hubungan kualitas auditor dan cost of debt perusahaan. Juniarti dapat

menyimpulkan bahwa kualitas auditor berpengaruh signifikan terhadap cost of debt.

Semakin bagus tingkat kualitas kantor akuntan publik atau auditor, maka akan

menerima penilaian kredit yang lebih tinggi untuk utang yang diterbitkan perusahaan

dan mengakibatkan biaya atas pinjaman menjadi lebih rendah. Dimana Anderson juga

menyimpulkan bahwa tingginya kualitas komite audit independen akan berpengaruh

signifikan dalam menurunkan debt financing costs. Selain itu, Fortin dan Pittman

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

5

Universitas Indonesia

(2004) juga menemukan bahwa perusahaan yang menunjuk kantor akuntan publik

yang besar menampilkan rerata cost of debt yang lebih rendah. Terkait variabel times

interest earned ratio, Sengupta (1998) dan Chen (2006) menyimpulkan bahwa times

interest earned ratio berpengaruh negatif terhadap cost of debt. Di lain pihak, Sri

Hastuti (2008) berpendapat lain yang menyatakan bahwa times interest earned ratio

berpengaruh positif terhadap cost of debt.

Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah dikemukan di atas, penulis

tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh tingkat

kelengkapan pengungkapan laporan tahunan terhadap cost of debt perusahaan dengan

menggunakan variabel pemoderasi ukuran perusahaan, reputasi auditor dan times

interest earned ratio. Penelitian ini akan menggunakan data laporan tahunan industri

manufaktur yang terdaftar di BEI untuk penilaian tingkat kelengkapan laporan

tahunan dari setiap perusahaan. Latar belakang pemilihan sampel perusahaan

manufaktur dikarenakan memiliki porsi jumlah perusahaan yang paling besar

dibandingkan sektor industri lainnya yang terdaftar di BEI. Untuk penilaian atas

tingkat kelengkapan pengungkapan laporan tahunan ini akan mengacu kepada

peraturan BAPEPAM No.X.K.6 mengenai Penyajian Laporan Tahunan. Sedangkan

untuk penilaian cost of debt akan menggunakan informasi dari laporan keuangan

perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah tingkat pengungkapan berpengaruh terhadap cost of debt

perusahaan?

2. Apakah ukuran perusahaan sebagai variabel pemoderasi berpengaruh

terhadap cost of debt perusahaan?

3. Apakah reputasi auditor sebagai variabel pemoderasi berpengaruh

terhadap cost of debt perusahaan?

4. Apakah times interest earned ratio sebagai variabel pemoderasi

berpengaruh terhadap cost of debt perusahaan?

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

6

Universitas Indonesia

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Membuktikan bahwa tingkat pengungkapan mempunyai pengaruh

terhadap cost of debt perusahaan.

2. Membuktikan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap

cost of debt perusahaan sebagai variabel pemoderasi.

3. Membuktikan bahwa reputasi auditor mempunyai pengaruh terhadap cost

of debt perusahaan sebagai variabel pemoderasi.

4. Membuktikan bahwa times interest earned ratio mempunyai pengaruh

terhadap cost of debt perusahaan sebagai variabel pemoderasi.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan yaitu:

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi

manajemen untuk dapat menerapkan penyajian laporan keuangan sesuai

dengan pedoman yang telah ditetapkan, dimana akan memiliki pengaruh

dalam membantu mengurangi cost of debt yang dimiliki perusahaan.

2. Bagi investor dan kreditor

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan

pertimbangan bagi investor dan kreditor untuk mengambil keputusan

investasi dan pemberian pinjaman kepada perusahaan.

3. Bagi akademis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi tambahan literatur dan masukan

bagi penelitian berikutnya yang akan dilaksanakan.

1.5. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah pengungkapan laporan tahunan pada

perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

7

Universitas Indonesia

terhadap cost of debt yang diperoleh perusahaan pada tahun 2011. Batasan

penelitian ini yakni hanya dilakukan terhadap pengungkapan wajib laporan

tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia

terkait disclosure laporan tahunan perusahaan.

1.6. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini menggunakan sistematika untuk masing-masing bab

sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Berisi latar belakang masalah yang mendorong dilakukannya penelitian ini.

Selain itu, di dalam bab ini juga diuraikan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat dari penelitian ini, penelitian-penelitian terdahulu. Bagian akhir dari

bab ini adalah sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Teori

Berisi teori-teori yang digunakan sebagai landasan penelitian yang

berhubungan.

Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini menguraikan tentang variabel penelitian ,metode pengumpulan data,

dan model penelitian.

Bab IV Analisa Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi pemaparan tentang hasil penelitian serta analisis data yang telah diolah.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan penelitian serta saran untuk penelitian yang akan dilakukan

selanjutnya.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

8 Universitas Indonesia

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1. Kerangka Teori

2.1.1. Pengungkapan Laporan Keuangan

Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan dilakukan untuk

melindungi hak pemegang saham yang cenderung terabaikan akibat terpisahnya pihak

manajemen yang mengelola perusahaan dan pemegang saham yang memiliki modal.

Informasi dalam laporan keuangan harus disajikan dengan memadai untuk

memungkinkan dilakukannya sebuah prediksi kondisi keuangan, arus kas, dan

profitabilitas perusahaan di masa depan. Informasi yang akan diungkapkan dalam

laporan keuangan tentunya harus disesuaikan dengan kepentingan penggunanya.

Menurut Hendriksen (1992), ada tiga konsep yang umum dalam pengungkapan yaitu:

1. Pengungkapan yang cukup (adequate disclosure)

Adalah pengungkapan informasi oleh perusahaan dengan tujuan

memenuhi kewajiban dalam menyampaikan informasi. Informasi yang

diungkapkan sesuai dengan standar minimum yang diwajibkan, terutama

informasi yang menurut lembaga terkait wajib disajikan. Pengungkapan

jenis ini banyak dilakukan oleh perusahaan.

2. Pengungkapan yang wajar (fair disclosure)

Adalah pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan dengan

menyajikan sejumlah informasi yang menurut perusahaan dapat

memuaskan pengguna laporan keuangan yang potensial. Informasi

minimum yang diwajibkan dan informasi tambahan lainnya bertujuan

untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan yang wajar.

3. Pengungkapan yang lengkap (full disclosure)

Adalah pengungkapan yang menyajikan semua informasi yang relevan.

Informasi yang diungkapkan adalah informasi minimum yang diwajibkan

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

9

Universitas Indonesia

ditambah dengan informasi lain yang diungkapkan secara sukarela. Full

disclosure dapat membantu mengurangi terjadinya informasi asimetris,

namun seringkali dinilai berlebihan.

Dalam PSAK No.1 dinyatakan bahwa laporan keuangan harus menyajikan

informasi yang berguna untuk investor dan calon investor, kreditur, dan pemakai

lainnya dalam pengambilan keputusan investasi, kredit dan keputusan lain yang

sejenis yang rasional. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban

manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Suatu pengungkapan yang memadai akan berdampak positif bagi para

pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Namun perlu

dipertimbangkan bahwa manfaatnya harus lebih besar dibandingkan dengan biaya

yang terjadi. Sehingga perlu dilihat informasi mana yang penting untuk disajikan

karena informasi yang berlebihan juga tidak dapat dimaksimalkan penggunaannya.

Karena selain informasi tersebut hanya digunakan beberapa pihak saja, informasi itu

juga dapat menimbulkan kesalahan interpretasi.

Perusahaan akan selalu mempertimbangkan biaya dan manfaat yang

diperolehnya dalam melakukan disclosure informasi. Biaya pengungkapan yang

harus dipertimbangkan adalah biaya pengungkapan langsung dan tidak langsung

yakni:

a. Biaya langsung meliputi biaya pengumpulan data, biaya pemrosesan

informasi, biaya pengauditan, dan biaya penyebaran informasi.

b. Biaya tidak langsung meliputi biaya litigasi atau biaya hukum, biaya kerugian

persaingan, dan biaya politik. Biaya litigasi timbul akibat pengungkapan

informasi yang tidak memadai atau informasi yang menyesatkan. Biaya

kerugian persaingan terjadi apabila informasi yang diungkapkan melemahkan

daya saing perusahaan karena informasi tersebut digunakan oleh pesaing

untuk memperkuat daya saing mereka. Biaya politik terjadi ketika praktik

pengungkapan perusahaan memicu regulasi pemerintah.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

10

Universitas Indonesia

2.1.2. Pengungkapan Laporan Tahunan

Bagi perusahaan publik, laporan tahunan merupakan media utama untuk

menyampaikan informasi kepada pihak di luar perusahaan. Setiap perusahaan yang

terdaftar di BEI wajib menerbitkan laporan tahunan sebagai wujud

pertanggungjawaban manajemen kepada publik (Peraturan No.X.K.6, Bapepam,

2006). Laporan tahunan wajib tersedia bagi para pemegang saham pada saat

panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Laporan tahunan tersebut terdiri

dari pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela

(voluntary disclosure), baik berupa informasi tentang pengukuran yang bersifat

keuangan dan non keuangan. Informasi tersebut akan berguna bagi stakeholders

dalam menganalisis kinerja suatu perusahaan.

Menurut Jensen dan Meckling (1976), laporan keuangan saja tidak dapat

mengatasi adanya masalah keagenan antara manajemen dan pemegang saham.

Pengungkapan informasi non keuangan sangat dibutuhkan untuk mengurangi

kesenjangan tersebut. Kualitas pengungkapan merupakan faktor yang sangat penting

dalam menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan, khususnya di pasar modal.

Dikarenakan laporan keuangan saja tidak cukup memadai bagi para pemangku

kepentingan untuk pengambilan keputusan, maka Bapepam dan LK mewajibkan

setiap emiten untuk menyampaikan laporan tahunan. Hal ini berfungsi sebagai salah

satu bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pemangku kepentingan, yang

terdiri dari informasi keuangan maupun non keuangan.

Menurut Peraturan No.X.K.6 yang dilampirkan pada Keputusan Ketua

Bapepam dan LK Kep-134/BL/2006 tertanggal 7 Desember 2006, laporan tahunan

perusahaan yang telah melakukan penawaran umum dan perusahaan publik, wajib

memuat:

a. Umum : ikhtisar data keuangan penting, laporan dewan komisaris, laporan

direksi, profil perusahaan, analisis dan pembahasan manajemen, tata

kelola perusahaan, tanggung jawab direksi atas laporan keuangan dan

laporan keuangan yang telah diaudit.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

11

Universitas Indonesia

b. Ikhtisar data keuangan penting sekurang-kurangnya memuat : 1) informasi

keuangan dalam bentuk perbandingan selama lima tahun buku, 2)

informasi harga saham tertinggi, terendah dan penutupan serta jumlah

saham yang diperdagangkan untuk setiap masa triwulan dalam dua tahun

buku terakhir (jika ada). Harga saham sebelum perubahan permodalan

terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi pemecahan saham, dividen

saham dan saham bonus.

c. Laporan Dewan Komisaris sekurang-kurangnya memuat : 1) penilaian

terhadap kinerja direksi mengenai pengelolaan perusahaan , 2) pandangan

atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi, 3) komite-

komite yang berada di bawah pengawasan dewan komisaris dan 4)

perubahan komposisi anggota dewan komisaris (jika ada).

d. Laporan Direksi sekurang-kurangnya memuat : 1) kinerja perusahaan, 2)

gambaran prospek usaha, 3) penerapan tata kelola perusahaan yang telah

dilaksanakan oleh perusahaan dan 4) perubahan komposisi anggota direksi

(jika ada).

e. Profil perusahaan sekurang-kurangnya memuat : 1) nama dan alamat

perusahaan, 2) riwayat singkat perusahaan, 3) bidang dan kegiatan usaha,

4) struktur organisasi, 5) visi dan misi, 6) nama, jabatan, dan riwayat

hidup singkat anggota dewan komisaris, 7) nama, jabatan, dan riwayat

hidup singkat anggota direksi, 8) jumlah karyawan dan deskripsi

kompetensinya, 9) nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya,

10) nama anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, persentase

kepemilikan saham, 11) kronologis pencatatan saham dan perubahan

jumlah saham, 12) kronologis pencatatan efek lainnya dan peringkat efek

(jika ada), 13) nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek (jika ada),

14) nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal,

15) penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan (jika ada), dan

16) nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang atau kantor

perwakilan (jika ada).

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

12

Universitas Indonesia

f. Analisis dan pembahasan manajemen sekurang-kurangnya memuat : 1)

tinjauan operasi per segmen usaha, 2) analisis kinerja keuangan, 3)

bahasan dan analisis tentang kemampuan utang dan tingkat kolektibilitas

piutang, 4) ikatan yang material untuk investasi barang modal, 5) kejadian

yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi, 6) komponen-komponen

substansial dari pendapatan atau beban lainnya, 7) peningkatan atau

penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan bersih, 8)

dampak perubahan harga terhadap penjualan dna pendapatan bersih

perusahaan serta laba operasi perusahaan, 9) informasi dan fakta material

yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan, 10) prospek usaha dari

perusahaan, 11) aspek pemasaran, 12) kebijakan dividen, 13) realisasi

penggunaan dana hasil penawaran umum, 14) informasi material, antara

lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan

usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi yang mengandung

benturan kepentingan, 15) perubahan peraturan perundang-undangan yang

berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya (jika ada),

16) perubahan kebijakan akuntansi, alasan, dan dampaknya (jika ada).

g. Tata kelola perusahaan : sekurang-kurangnya memuat perihal 1) Dewan

Komisaris, 2) Direksi, 3) komite audit, 4) komite-komite lain yang

dimiliki oleh perusahaan, 5) sekretaris perusahaan, 6) sistem pengendalian

interen, 7) risiko-risiko yang dihadapi perusahaan serta upaya-upaya yang

telah dilakukan, 8) aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan

tanggung jawab sosial perusahaan, 9) perkara penting yang sedang

dihadapi, 10) tempat/alamat yang dapat dihubungi pemegang saham atau

masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan.

h. Tanggung jawab Direksi atas Laporan Keuangan. Laporan tahunan wajib

memuat Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas

Laporan Keuangan.

i. Tanda tangan anggota Direksi dan anggota dewan komisaris : Laporan

tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota direksi dan anggota

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

13

Universitas Indonesia

dewan komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan

tahunan.

2.1.3. Signalling Theory

Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan

oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. Informasi

merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada

hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa

lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu

perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap, relevan, akurat

dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis

untuk mengambil keputusan investasi.

Menurut Godfrey et al (2010), apabila manajer mengharapkan pertumbuhan

masa depan yang tinggi, mereka akan mencoba mensinyalir investor. Informasi yang

dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan sinyal bagi investor

dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung

nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut

diterima oleh pasar. Pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah

menerima informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan

menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik (good news) atau sinyal buruk

(bad news). Jika pengumuman informasi tersebut sebagai signal baik bagi investor,

maka terjadi perubahan dalam volume perdagangan saham.

Pengumuman informasi akuntansi memberikan sinyal bahwa perusahaan

mempunyai prospek yang baik di masa mendatang (good news) sehingga investor

tertarik untuk melakukan perdagangan saham. Sehingga pasar akan bereaksi yang

tercermin melalui perubahan dalam volume perdagangan saham. Dengan demikian

hubungan antara publikasi informasi baik laporan keuangan, kondisi perusahaan

ataupun sosial politik terhadap fluktuasi volume perdagangan saham dapat dilihat

dalam efisiensi pasar.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

14

Universitas Indonesia

2.1.4. Agency Theory

Dalam hubungan keagenan, manajer sebagai pihak yang memiliki akses

langsung terhadap informasi perusahaan, dapat menimbulkan asimetris informasi

terhadap pihak eksternal perusahaan, seperti kreditor dan investor. Dimana ada

informasi yang tidak diungkapkan oleh pihak manajemen kepada pihak eksternal

perusahaan, termasuk investor.

Untuk memperkecil asimetris informasi, maka pengelolaan perusahaan harus

diawasi dan dikendalikan untuk memastikan bahwa pengelolaan dilakukan dengan

penuh kepatuhan kepada berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Upaya ini

menimbulkan apa yang disebut sebagai agency costs, yang menurut teori ini harus

dikeluarkan sedemikian rupa sehingga biaya untuk mengurangi kerugian yang timbul

karena ketidakpatuhan setara dengan peningkatan biaya enforcement-nya.

Jensen dan Meckling (1976) membagi biaya agensi menjadi tiga biaya yakni

monitoring cost, bonding cost, dan residual loss.

a. Monitoring cost

Merupakan biaya untuk memonitor tingkah laku manajer, dimana merupakan

pengeluaran yang ditanggung oleh pemilik untuk mengukur, mengobservasi

dan mengontrol tingkah laku manajer. Contohnya : biaya audit, biaya untuk

membuat rencana kompensasi manajemen, pembatasan anggaran belanja dan

peraturan operasi. Biaya monitor ini dikeluarkan oleh pemilik, namun pemilik

melindungi peningkatan biaya dengan melakukan penyesuaian penggajian

yang dibayarkan kepada manajer sehingga manajer menanggung biaya juga.

Adanya monitoring cost menyebabkan manajer membuat mekanisme untuk

menjamin bahwa manajer akan bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang

saham, atau menjamin bahwa mereka akan mengganti kerugian pemegang saham jika

mereka bertindak dalam cara yang bertentangan dengan kepentingan pemegang

saham.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

15

Universitas Indonesia

b. Bonding cost

Biaya untuk mengikat kepentingan manajer terhadap kepentingan pemegang

saham. Bonding cost dihasilkan oleh manajer, dalam hubungannya dengan

kegiatan mengikat yang meliputi:

1. Waktu dan usaha dalam pembuatan laporan akuntansi regular

2. Batasan dalam aktivitas manajer karena laporan kuarter akan membuka

tingkah laku opotunistik

3. Laba yang hilang karena dihalangi oleh rahasia perusahaan yang diambil

oleh perusahaan lawan

c. Residual loss

Dampak dari fakta bahwa bahkan monitoring and bonding cost ada, tindakan

yang diambil manajer seringkali berbeda dengan tingkah laku yang akan

memaksimalkan kepentingan atau kekayaan pemegang saham.

Pemegang saham akan menetapkan gaji manajer berdasarkan harapan

pemegang saham mengenai seberapa banyak tingkah laku manajer

bertentangan dengan kepentingan pemegang saham. Keadaan ini dikatakan

pemegang saham akan dilindungi, karena perlindungan harga ini dihasilkan

oleh manajer dimana manajer memiliki insentif untuk mengikat kepentingan

pemegang saham dan menghasilkan biaya untuk memonitor tingkah laku.

2.1.5. OECD PRINCIPLE

Prinsip-prinsip yang mengatur mengenai Corporate Governance berdasarkan

OECD tahun 2004, yaitu :

1. Menjamin kerangka dasar corporate governance yang efektif

2. Hak-hak pemegang saham dan fungsi-fungsi penting kepemilikan saham

3. Perlakuan yang sama terhadap pemegang saham

4. Peranan stakeholder dalam corporate governance

5. Pengungkapan dan transparansi

6. Tanggung jawab dewan komisaris dan direksi

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

16

Universitas Indonesia

Pada prinsip ke-5 ini ditegaskan bahwa kerangka kerja corporate governance

harus memastikan bahwa pengungkapan informasi yang tepat waktu dan akurat

dilakukan atas semua hal yang material berkaitan dengan perusahaan, termasuk di

dalamnya keadaan keuangan, kinerja, kepemilikan dan tata kelola perusahaan. Prinsip

Pengungkapan dan Transparansi terbagi atas 6 sub-prinsip, yaitu :

1. Pengungkapan harus meliputi,namun tidak terbatas pada, informasi material atas:

Keuangan dan hasil operasi perusahaan

Tujuan perusahaan

Kepemilikan saham mayoritas dan hak suara

Kebijakan remunerasi untuk dewan komisaris dan direksi, dan informasi

tentang anggota dewan komisaris, termasuk kualifikasi, proses seleksi,

perangkapan jabatan dan independensinya

Transaksi dengan pihak terkait (afiliasi)

Faktor-faktor risiko yang dapat diperkirakan

Hal-hal penting berkaitan dengan karyawan dan para pemangku

kepentingan (stakeholder) lainnya

Struktur dan kebijakan tata kelola khususnya berkaitan dengan isi dari

pedoman atau kebijakan tata kelola perusahaan dan penerapannya.

2. Informasi harus disajikan dan diungkapkan sesuai dengan standar akuntansi yang

berkualitas tinggi dan keterbukaan keuangan dan nonkeuangan.

3. Audit tahunan harus dilakukan oleh auditor yang independen, kompeten dan

memenuhi kualifikasi, guna memberikan an external and objective assurance

kepada dewan direksi dan para pemegang saham bahwa laporan keuangan cukup

mewakili posisi keuangan dan kinerja perusahaan dalam semua hal yang

material.

4. Auditor eksternal harus bertanggung jawab kepada pemegang saham dan

melaksanakan tugasnya terhadap perusahaan dengan menjaga/secara profesional

selama melakukan audit.

5. Media penyebaran informasi harus memberikan akses informasi yang relevan

bagi pengguna secara sama (equal), tepat waktu dan biaya yang efisien.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

17

Universitas Indonesia

6. Kerangka corporate governance harus mengarah dan mendorong terciptanya

ketentuan mengenai analisa atau saran dari analis, pedagang perantara efek,

pemeringkat dan pihak lainnya yang relevan dengan keputusan investor.

2.1.6. Pedoman Umum Good Corporate Governance (KNKG-2006)

Pedoman Umum Good Corporate Governance dikeluarkan oleh Komite

Nasional Kebijakan Governance (KNKG – 2006). Di dalam Bab II pedoman umum

GCG, dijelaskan bahwa setiap perusahaan harus memastikan asas GCG diterapkan

pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran perusahaan. Asas GCG itu adalah yakni

transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan

kesetaraan yang diperlukan untuk mencapai kesinambungan usaha (sustainability)

perusahaan dengan memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholders).

Transparansi (Transparency)

Prinsip Dasar

Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus

menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses

dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif

untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan

perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh

pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.

Pedoman Pokok Pelaksanaan

a. Perusahaan harus menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas,

akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku

kepentingan sesuai dengan haknya.

b. Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak terbatas pada, visi,

misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan

kompensasi pengurus, pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh

anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris beserta anggota keluarganya

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

18

Universitas Indonesia

dalam perusahaan dan perusahaan lainnya, sistem manajemen risiko, sistem

pengawasan dan pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan GCG serta

tingkat kepatuhannya, dan kejadian penting yang dapat mempengaruhi

kondisi perusahaan.

c. Prinsip keterbukaan yang dianut oleh perusahaan tidak mengurangi kewajiban

untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.

d. Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proporsional dikomunikasikan

kepada pemangku kepentingan.

2.1.7. Utang (Debt)

a. Definisi Utang

Menurut Kieso et.al (2011), utang atau kewajiban adalah kemungkinan

pengorbanan masa depan atas manfaat ekonomi yang muncul dari kewajiban saat ini

entitas tertentu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas

lainnya di masa depan sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu. Dimana utang

adalah pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan perusahaan di masa yang akan

datang karena transaksi sebelumnya. Utang mengakibatkan adanya ikatan yang

memberikan hak kepada kreditur untuk mengklaim aktiva perusahaan.

b. Klasifikasi Utang

Utang dapat diklasifikasikan menjadi utang lancar dan utang tidak lancar.

Utang lancar atau jangka pendek adalah kewajiban – kewajiban yang

penyelesaiannya harus dilakukan dengan penggunaan aktiva lancar / pembentukan

aktiva lainnya atau dapat diartikan pula sebagai kewajiban yang akan jatuh tempo

dalam waktu satu tahun. Utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun

diklasifikasikan sebagai utang jangka panjang. Utang lancar yang biasanya terdapat

dalam perusahan adalah utang dagang, utang wesel, utang biaya (utang gaji, bunga,

pajak penghasilan).

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

19

Universitas Indonesia

Utang jangka panjang terdiri dari utang obligasi, utang bank dan sewa jangka

panjang. Pendanaan perusahaan pada dasarnya terdapat dua sumber, yaitu berasal dari

pemilik dan kreditur. Umumnya kebutuhan dana untuk tujuan jangka pendek didanai

oleh sumber-sember jangka pendek (utang dagang, wesel bayar jangka pendek atau

pinjaman jangka pendek). Kebutuhan dana yang bersifat permanen didanai dengan

sumber – sumber jangka panjang (obligasi, utang bank, utang sewa jangka panjang).

c. Tingkat Utang

Tingkat utang menggambarkan proporsi total utangnya terhadap aset.

Perusahaan yang memiliki tingkat utang yang tinggi memiliki risiko financial distress

ataupun risiko kebangkrutan. Semakin besar proporsi utang terhadap total asset maka

akan semakin besar pula risiko yang ditanggung oleh perusahaan karena memiliki

kewajiban untuk membayar utang. Risiko bagi perusahaan akan menjadi semakin

lebih meningkat lagi apabila investasi yang dilakukan oleh perusahaan memiliki

tingkat pengembalian yang lebih kecil daripada bunga atau tingkat pengembalian

yang diinginkan oleh pihak kreditur, sehingga pada akhirnya dapat mengakibatkan

kebangkrutan bagi perusahaan. Selain itu jika perusahaan mengalami gagal bayar atau

keterlambatan pembayaran, maka reputasi perusahaan akan menjadi buruk di mata

kreditur selaku pemberi pinjaman ataupun di mata supplier yang menjual atau

melakukan pengadaan barang kepada perusahaan secara kredit.

2.1.8. Cost of Debt

Biaya atas pinjaman (cost of debt) adalah tingkat pengembalian yang

diharapkan karena adanya risiko kredit, yaitu risiko perusahaan dalam memenuhi

kewajiban pembayaran bunga dan pokok utang. Menurut Johan (2006) dan Izzo et al.

(2012), biaya utang menunjukkan berapa biaya yang harus ditanggung oleh

perusahaan karena perusahaan menggunakan dana yang berasal dari pinjaman. Biaya

utang perusahaan tidak lain adalah sebesar tingkat keuntungan yang diminta

(required rate of return) oleh investor. Besarnya keuntungan yang diminta investor

(pemilik dana) tersebut adalah sama dengan tingkat bunga yang menyatakan nilai

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

20

Universitas Indonesia

sekarang (present value) penerimaan dimasa yang datang berupa bunga dan

pembayaran pokok pinjaman. Rumus perhitungan biaya hutang Cost of debt (Kb) =

Interest expense / debt.

Perusahaan biasanya memiliki debt tidak hanya kepada satu pihak saja

melainkan kepada beberapa pihak, dimana rate atau tingkat bunga yang ditetapkan

oleh pihak-pihak tersebut berbeda-beda besarnya. Oleh karena itu, besarnya cost of

debt dapat dihitung dengan merata-ratakan secara tertimbang beban bunga terhadap

pokok utang dari setiap instrument utang. Instrumen utang ini dapat berupa utang

bank, obligasi, sewa guna usaha (leasing) ataupun surat utang lainnya. Cost of debt

yang diberikan oleh kreditur menggambarkan tingkat risiko dari perusahaan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya cost of debt yang

dibebankan oleh pihak kreditur kepada perusahaan, diantaranya yaitu tingkat suku

bunga Bank Indonesia, risiko yang ditanggung oleh pihak kreditur atas pinjaman

yang diberikannya, reputasi dan hubungan baik dari pihak kreditur dan pihak

pinjaman, serta penilaian pihak kreditur atas kinerja dari perusahaan. Menurut

Anderson dan Reeb (2004), proporsi family ownership dan CEO yang merupakan

pendiri perusahaan merupakan salah satu faktor tidak langsung yang mempengaruhi

besarnya cost of debt.

2.2. Penelitian Sebelumnya

Beberapa penelitian sebelumnya telah banyak dilakukan terkait tingkat

pengungkapan terhadap cost of debt perusahaan. Serta terkait faktor-faktor

pendukung penelitian lainnya seperti halnya ukuran perusahaan, times interest earned

ratio, dan reputasi auditor.

2.2.1. Tingkat Pengungkapan

Penelitian mengenai pengaruh pengungkapan terhadap biaya atas pinjaman

telah dilakukan oleh Sengupta (1998) mengenai Corporate Disclosure Quality and

The Cost of Debt, Penelitian yang dilakukan oleh Sengupta (1998) menggunakan

variabel kontrol firm size, maturity, debt to equity ratio, profit margin ratio, times

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

21

Universitas Indonesia

interest earned ratio, age, issue characteristic dan market condition. Hasil dari

penelitian ini menyatakan bahwa tingkat pengungkapan berpengaruh negatif terhadap

cost of debt. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 103 perusahaan, dimana

disclosure scores diperoleh dari Report of the Financial Analysts Federation

Information Committee (FAF) pada tahun 1987-1991. Sedangkan cost of debt

perusahaan diperoleh dari yield dan interest cost perusahaan pada tahun t+1, yang

diperoleh dari Moody’s Investor Service dan Investment Dealers’ Digest pada tahun

1989-1993. Sengupta (1998) menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat

pengungkapan yang baik akan mengakibatkan persepsi pihak pemberi pinjaman atas

risiko yang dimiliki perusahaan menjadi rendah. Hal inilah yang mengakibatkan

rendahnya nilai cost of debt yang akan ditanggung perusahaan.

Hasil penelitian tersebut juga didukung oleh penelitian Sari (2002) mengenai

Pengaruh Tingkat Disclosure terhadap Cost of Debt. Sari (2002) membuktikan bahwa

terdapat hubungan yang signifikan dan berpengaruh negatif antara kelengkapan

pengungkapan dan cost of debt. Penelitian ini menggunakan ketentuan Bapepam

No.38/PM/1996 sebagai dasar perhitungan skor kualitas pengungkapan, yang diuji

dari laporan tahunan tahun 1996-1999. Sedangkan untuk penelitian cost of debt

menggunakan obligasi yang diterbitkan dari tahun 1997-2000. Sampel yang dianalisis

tidak mengeluarkan perusahaan keuangan yang memiliki ketentuan pengungkapan

tersendiri.

Di lain pihak Chen & Jian (2006) melakukan penelitian mengenai The Impact

of Information Disclosure and Transparency Rankings System and Corporate

Governance Structure and Interest Cost of Debt, dan mereka menyatakan bahwa

transparansi akan pengungkapan berpengaruh negatif dengan biaya pinjaman. Hal ini

dikarenakan transparansi akan mengakibatkan operating cost dan estimated risk atas

perusahaan menjadi lebih rendah. Sedangkan peningkatan kepemilikan dewan dan

keluarga akan mengakibatkan biaya atas pinjaman akan menjadi lebih tinggi. Jumlah

sampel yang digunakan adalah 10.693 perusahaan, dengan tidak memasukkan

perusahaan keuangan. Data yang digunakan diperoleh dari Taiwan Economic Journal

Data Bank (TEJ), corporate prospectus dan Market Observation Post System. Chen

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

22

Universitas Indonesia

(2006) menggunakan variabel kontrol company size, growth opportunity, market to

book value, leverage ratio, return on asset, times interest earned coverage,

guarantee, interest rate, duration of loan, electronic sector, listed company, dan year.

Botosan (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Disclosure and the Cost of

Capital menyimpulkan bahwa investor memilih sekuritas yang memiliki estimasi

risiko, biaya transaksi dan asimetri informasi yang rendah. Hal tersebut akan

memberikan benefit atas meningkatnya harga saham dan cost of equity menjadi lebih

rendah. Untuk mencapai estimasi risiko, biaya transaksi dan asimetri informasi yang

rendah dapat didukung dengan adanya pengungkapan yang baik dari perusahaan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengungkapan berpengaruh negatif terhadap cost

of equity capital.

Wittenberg (2008) melalui penelitiannya yang berjudul The Impact of

Information Asymmetry on Debt Pricing and Maturity, menyatakan bahwa Asimetri

informasi akan berdampak dalam menaikkan biaya bunga pinjaman. Sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Sri Hastuti (2008) mengenai Pengaruh Kualitas

Disclosure Terhadap Biaya Hutang dan Bond Ratings, menyimpulkan bahwa

Peningkatan atas pengungkapan akan berdampak menurunkan biaya hutang dan

meningkatkan bond ratings.

Nikolaev (2005) melalui penelitiannya yang berjudul The Endogeneity Bias in

the Relation between Cost of Debt Capital and Corporate Policy, menyatakan bahwa

pengungkapan memiliki pengaruh dengan cost of capital. Sampel yang digunakan

sebanyak 358 perusahaan dari tahun 1986-1996. Penelitian ini menggunakan AIMR

disclosure scores dari Botosan dan Plumlee dan yield to maturity untuk perhitungan

cost of debt.

Penelitian juga dilakukan oleh Supatmi (2006) mengenai pengaruh tingkat

pengungkapan terhadap cost of capital dengan variabel pemoderasi ukuran

perusahaan, kualitas audit dan kepemilikan publik. Dengan menggunakan sampel

perusahaan manufaktur tahun 2004, membuktikan bahwa tingkat pengungkapan

memiliki pengaruh negatif terhadap cost of capital secara signifikan. Ukuran

perusahaan terbukti sebagai variabel yang mempengaruhi hubungan antara tingkat

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

23

Universitas Indonesia

pengungkapan dengan cost of capital, sementara kualitas audit dan kepemilikan

publik tidak berpengaruh.

Di sisi lain, Masyar (2008) melakukan penelitian mengenai pengaruh tingkat

pengungkapan laporan tahunan terhadap cost of capital dengan variabel pemoderasi

ukuran perusahaan, kualitas audit dan prediksi kebangkrutan pada perusahaan

manufaktur. Sampel penelitian sebanyak 85 laporan tahunan perusahaan manufaktur

tahun 2005. Hasil pengujian regresi untuk tingkat pengungkapan yang diukur

menurut model Botosan membuktikan bahwa tingkat pengungkapan memiliki

pengaruh negatif terhadap cost of capital secara signifikan. Ukuran perusahaan

terbukti sebagai variabel yang secara konsisten mempengaruhi, dimana kualitas audit

dan prediksi atas kebangkrutan tidak berpengaruh.

2.2.2. Ukuran Perusahaan

Penelitian Sengupta (1998) dan Chen (2006) menyimpulkan bahwa semakin

besar ukuran perusahaan maka akan semakin rendah risiko yang dihadapi. Oleh

karena itu, diharapkan semakin mempunyai kemampuan dalam melunasi kewajiban

di masa depan, sehingga cost of debt perusahaan menjadi lebih rendah. Lang dan

Lundholm (1997) juga menyatakan bahwa semakin besar perusahaan, akan semakin

banyak informasi yang diungkapkan.

Selain itu, Singhvi (1971) menyatakan bahwa perusahaan kecil umumnya

berada pada tingkat persaingan yang ketat, sehingga pengungkapan yang terlalu

banyak informasi kepada pihak eksternal dapat membahayakan posisinya dalam

persaingan. Sehingga perusahaan kecil cenderung untuk tidak melakukan

pengungkapan selengkap perusahaan besar. Oleh karena itu, semakin besar

perusahaan akan semakin tinggi tingkat pengungkapan yang dilakukan. Ziebart dan

Reiter (1992) menyimpulkan bahwa semakin besar total aset yang dimiliki

perusahaan semakin rendah yield obligasi, melalui penelitiannya yang berjudul Bonds

Ratings, Bond Yields and Financial Information.

Velury et al (2003) menguji ukuran perusahaan dengan menggunakan total

aset. Semakin besar total aset yang dimiliki perusahaan diharapkan semakin

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

24

Universitas Indonesia

mempunyai kemampuan dalam melunasi kewajiban di masa depan, sehingga cost of

debt perusahaan menjadi lebih rendah. Demikian juga dengan penelitian yang

dilakukan oleh Robert dan Yuan (2006) yang menggunakan ukuran (size) perusahaan.

Penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa semakin besar suatu perusahaan, maka

akan semakin rendah risiko yang dihadapi dan semakin rendah borrowing costs yang

dibebankan.

2.2.3. Reputasi Auditor

Penelitian mengenai pengaruh reputasi auditor terhadap cost of debt telah

dilakukan oleh Pittman dan Fortin (2004) yang menemukan bahwa perusahaan yang

menunjuk kantor akuntan publik yang besar menampilkan rerata cost of debt yang

lebih rendah. Wattz & Zimmerman (1983) melalui penelitiannya yang berjudul

Agency Problem, Auditing and The Theory of the Firm, menyatakan bahwa Kantor

akuntan besar mampu memberikan kualitas yang baik karena memiliki pemantauan

yang lebih besar. Selanjutnya, DeAngelo (1981) dalam penelitiannya yang berjudul

Auditor Size and Audit Quality, juga menyimpulkan bahwa Kantor Akuntan besar

memiliki risiko yang lebih besar apabila gagal dalam menemukan adanya

pelanggaran laporan.

Di sisi lain, Juniarti (2010) melalui penelitiannya yang berjudul Pengaruh

GCG, Voluntary Disclosure terhadap Biaya Hutang, juga menyatakan bahwa semakin

bagus tingkat kualitas kantor akuntan publik maka biaya atas pinjaman yang

ditanggung perusahaan menjadi lebih rendah. Begitu pula dengan penelitian yang

dilakukan oleh Jensen dan Meckling (1976) yang menemukan bahwa kualitas audit

memberikan kontribusi terhadap kredibilitas pengungkapan dan pada tingkat tertentu

akan mengurangi cost of capital.

2.2.4. Times Interest Earned Ratio

Penelitian yang dilakukan oleh Sengupta (1998) mengenai Corporate

Disclosure Quality and The Cost of Debt, menyimpulkan bahwa times interest earned

ratio berpengaruh negatif terhadap cost of debt. Perusahaan dengan times interest

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

25

Universitas Indonesia

earned ratio yang tinggi akan dapat menikmati cost of debt yang lebih rendah. Hal

yang sama juga dibuktikan oleh Chen (2006) melalui penelitiannya yang berjudul The

Impact of Information Disclosure and Transparency Rankings System and Corporate

Governance Structure and Interest Cost of Debt, menyatakan bahwa times interest

earned ratio berpengaruh negatif dengan cost of debt.

Iramani (2005) melalui penelitiannya mengenai pengaruh GCG terhadap cost

of debt, juga menemukan bahwa times interest earned ratio berpengaruh negatif

dengan cost of debt. Apabila sebuah perusahaan memiliki jaminan untuk dapat

membayarkan utangnya, maka secara umum perusahaan tersebut telah memiliki arus

kas yang relatif stabil. Dengan begitu nilai bunga utang akan relatif dapat diturunkan.

Akan tetapi, Sri Hastuti (2008) melalui penelitiannya yang berjudul Pengaruh

Kualitas Disclosure Terhadap Biaya Hutang dan Bond Ratings, berpendapat lain yang

menyatakan bahwa times interest earned ratio berpengaruh positif terhadap cost of

debt.

2.3. Pengembangan Hipotesis

2.3.1. Tingkat Pengungkapan Terhadap Cost of Debt

Pengungkapan laporan tahunan yang mengandung informasi keuangan dan

non keuangan merupakan sarana yang sangat penting bagi investor dan kreditor

dalam hal pengambilan keputusan. Dalam menentukan kualitas pengungkapan

laporan tahunan, telah ditetapkan peraturan yang mendasari dalam penyusunan

laporan tersebut, yakni peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan No. X.K.6.

Pengungkapan yang baik akan memberikan dampak yang baik pula bagi seluruh

penggunanya.

Pengaruh tingkat pengungkapan laporan terhadap cost of debt adalah

berbanding terbalik, artinya semakin lengkap pengungkapan informasi perusahaan

akan mengakibatkan beban bunga yang disetujui lebih rendah. Hal ini disebabkan

karena semakin banyak pengungkapan informasi yang dapat dipercaya, maka pihak

investor semakin yakin dalam menentukan keputusan investasi.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

26

Universitas Indonesia

Sengupta (1998), Sari (2002), dan Sri Hastuti (2008) telah melakukan

penelitian mengenai pengaruh kualitas pengungkapan terhadap cost of debt. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

kelengkapan pengungkapan dan biaya atas pinjaman. Semakin besar kelengkapan

pengungkapan maka akan semakin kecil biaya atas pinjaman yang ditanggung oleh

perusahaan.

Botosan (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Disclosure and the Cost of

Capital menyimpulkan bahwa investor memilih sekuritas yang memiliki estimasi

risiko, biaya transaksi dan asimetri informasi yang rendah. Hal tersebut akan

memberikan benefit atas meningkatnya harga saham dan cost of equity menjadi lebih

rendah. Untuk mencapai estimasi risiko, biaya transaksi dan asimetri informasi yang

rendah dapat didukung dengan adanya pengungkapan yang baik dari perusahaan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengungkapan berpengaruh negatif terhadap cost

of equity capital.

Penelitian yang dilakukan oleh Witternberg (2008) mengenai dampak asimetri

informasi terhadap debt pricing, menyimpulkan bahwa asimetri informasi menaikkan

biaya bunga pinjaman. Selain itu, penelitian oleh Chen & Jian (2006) menyatakan

bahwa transparansi melalui pengungkapan dan struktur corporate governance

mempengaruhi biaya pinjaman. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut di

atas, maka hipotesis pertama adalah:

H1 : Tingkat pengungkapan berpengaruh negatif terhadap biaya pinjaman (cost of

debt)

2.3.2. Hubungan Tingkat Pengungkapan Terhadap Cost of Debt dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Pemoderasi

Ukuran sebuah perusahaan dapat ditentukan dari berbagai aspek, salah

satunya dari besarnya total aset yang dimiliki pada akhir tahun. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Velury et al (2003), yang menyimpulkan bahwa

semakin besar total aset yang dimiliki perusahaan akan mengakibatkan cost of debt

perusahaan menjadi lebih rendah. Hal ini disebabkan karena semakin besar total aset

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

27

Universitas Indonesia

yang dimiliki perusahaan, diharapkan semakin mempunyai kemampuan dalam

melunasi kewajiban di masa depan, sehingga cost of debt perusahaan menjadi lebih

rendah. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Robert dan Yuan (2006), yang

menyimpulkan bahwa semakin besar perusahaan maka akan semakin rendah risiko

yang dihadapi dan semakin rendah biaya pinjaman yang dibebankan.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Ziebart dan Reiter (1992) yang

menyatakan bahwa semakin besar total aset yang dimiliki perusahaan semakin rendah

yield obligasi. Hal ini disebabkan karena semakin besar perusahaan diharapkan

semakin mempunyai kemampuan dalam melunasi kewajiban di masa depan. Ukuran

perusahaan juga merupakan salah satu faktor yang mendukung luasnya

pengungkapan perusahaan. Hal ini diungkap melalui penelitian yang dilakukan oleh

Alsaeed (2005), yang menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan secara signifikan

berhubungan positif dengan tingkat pengungkapan. Semakin besar perusahaan,

transparansi dan kelengkapan atas perusahaan akan semakin baik. Berdasarkan hasil

penelitian-penelitian tersebut di atas, maka hipotesis kedua adalah:

H2: Ukuran perusahaan akan memperkuat hubungan negatif antara tingkat

pengungkapan dan biaya atas pinjaman.

2.3.3. Reputasi Auditor Terhadap Cost of Debt

Reputasi auditor merupakan faktor yang mendukung sebuah perusahaan dapat

dipercaya oleh pihak pengguna laporan keuangan, terutama investor dan kreditor

dalam pengambilan keputusan investasi. Penelitian yang dilakukan oleh Anderson

(2004), menemukan bahwa tingginya kualitas komite audit independen akan

berpengaruh signifikan dalam menurunkan debt financing cost. Selain itu, penelitian

yang dilakukan oleh Juniarti (2010) menyimpulkan bahwa semakin bagus tingkat

kualitas kantor akuntan publik maka akan menerima penilaian kredit yang lebih tinggi

untuk utang yang diterbitkan perusahaan. Hal ini mengakibatkan biaya atas pinjaman

yang ditanggung perusahaan menjadi lebih rendah.

Pengukuran kantor akuntan publik yang besar dapat digunakan dalam

menentukan kualitas audit didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wattz dan

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

28

Universitas Indonesia

Zimmerman (1983) serta DeAngelo (1981). Beliau menyatakan bahwa kantor

akuntan besar mampu memberikan kualitas yang baik karena memiliki pemantauan

yang lebih besar dan memiliki risiko yang lebih besar apabila gagal dalam

menemukan adanya pelanggaran laporan. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian

tersebut di atas, maka hipotesis ketiga adalah:

H3: Reputasi auditor akan memperkuat hubungan negatif antara tingkat

pengungkapan dan biaya atas pinjaman.

2.3.4. Times Interest Earned Ratio Terhadap Cost of Debt

Cost of debt mengemukan dimana biaya utang adalah tingkat pengembalian

yang diharapkan karena adanya risiko perusahaan dalam memenuhi kewajiban

pembayaran bunga dan pokok utang. Sedangkan times interest earned ratio

mengemukakan besarnya rasio jaminan akan kemampuan perusahaan untuk

membayar beban bunga. Sehingga jika perusahaan mampu memenuhi kewajiban

pembayaran bunga dan pokok utang dengan baik, maka akan menghasilkan times

interest earned ratio yang baik. Hal ini akan mengakibatkan kreditor akan

memberikan bunga yang rendah kepada perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Sengupta (1998) dan Chen (2006) menemukan

bahwa times interest earned ratio berpengaruh negatif terhadap cost of debt.

Perusahaan dengan times interest earned ratio yang tinggi akan dapat menikmati cost

of debt yang lebih rendah. Penelitian ini didukung oleh Iramani (2005) yang juga

menemukan bahwa times interest earned ratio berpengaruh negatif dengan cost of

debt. Apabila sebuah perusahaan memiliki jaminan untuk dapat membayarkan

utangnya, maka secara umum perusahaan tersebut telah memiliki arus kas yang relatif

stabil.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut di atas, maka hipotesis keempat

adalah:

H4: Times interest earned ratio akan memperkuat hubungan negatif antara tingkat

pengungkapan dan biaya atas pinjaman.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

29 Universitas Indonesia

CODi = 0 + 1 DISC +

CODi = 0 + 1 DISC + 2 DISCSIZE +

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Model Penelitian

Untuk memudahkan pemahaman hubungan tiap variabel yang digunakan

dalam penelitian, maka dapat digambarkan dalam kerangka penelitian sebagai berikut

:

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

Sehingga dapat dirumuskan model penelitian ini sebagai berikut:

Tingkat

Pengungkapan

Laporan

(Disclosure)

Biaya Pinjaman

(Cost of Debt)

Ukuran

Perusahaan

(size)

Reputasi

Auditor

(AUD)

Times Interest

Earned ratio

(TIMES)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

30

Universitas Indonesia

CODi = 0 + 1 DISC + 2 DISCAUD +

CODi = 0 + 1 DISC + 2 DISCTIMES +

Keterangan:

COD : Cost of debt

DISC : Disclosure Laporan Tahunan

DISCSIZE : Interaksi antara Disclosure dengan Ukuran Perusahaan

DISCAUD : Interaksi antara Disclosure dengan Reputasi Audit

DISCTIMES : Interaksi antara Disclosure dengan Times Interest Earned

Ratio

: Koefisien Regresi

: error

3.2. Variabel dan Pengukuran

3.2.1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah cost of debt, yang akan

dihitung dengan membandingkan beban bunga atas pinjaman terhadap total

pinjaman perusahaan di tahun 2011. Cost of debt perusahaan di tahun 2011

akan menggambarkan akibat dari hasil pengungkapan perusahaan di tahun

2010. Tingkat pengungkapan perusahaan di tahun sebelumnya akan dapat

mempengaruhi cost of debt perusahaan di tahun berikutnya.

3.2.2. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

Tingkat pengungkapan laporan tahunan perusahaan (DISC)

Pengungkapan (Disclosure) adalah informasi keuangan dan non

keuangan yang disampaikan oleh setiap perusahaan yang go public.

Semua materi harus diungkapkan termasuk informasi kuantitatif dan

kualitatif untuk membantu pengguna yang terkait. Penghitungan nilai

pengungkapan laporan tahunan akan menggunakan metode scoring

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

31

Universitas Indonesia

yakni dengan memberikan nilai 1 pada setiap kriteria yang terpenuhi

dan 0 jika kriteria tidak terpenuhi atau terdapat situasi perusahaan

tidak mengalami atau memiliki kejadian atas kriteria yang digunakan.

Penggunaan kriteria dalam pengungkapan mengacu kepada peraturan

BAPEPAM no X.K.6, Kep-134/BL/2006. Setelah dilakukan penilaian

terhadap setiap kriteria, dilakukan perbandingan score yang diperoleh

perusahaan terhadap score maksimal yang dapat dicapai setiap

perusahaan. Informasi pengungkapan akan menggunakan laporan

tahunan yang dipublikasikan oleh perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI pada tahun 2010.

Variabel pemoderasi yang berinteraksi dengan variabel independen terhadap

variabel dependen adalah:

Ukuran Perusahaan ( Size)

Ukuran perusahaan merupakan variabel penduga yang banyak

digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan

keuangan perusahaan. Perusahaan besar merupakan emiten yang

paling banyak disoroti oleh publik sehingga pengungkapan yang lebih

besar merupakan pengurangan biaya politis sebagai wujud tanggung

jawab sosial perusahaan. Proksi dari ukuran perusahaan sebagai

variabel pemoderasi dalam penelitian ini adalah dari jumlah aktiva

yang dimiliki perusahaan untuk tahun 2010.

Reputasi Auditor (AUD)

Reputasi auditor diukur melalui auditor independen yang melakukan

pemeriksaan atas laporan keuangan sebuah perusahaan yang

menguasai pangsa pasar. Oleh karena itu, reputasi auditor dalam

penelitian ini akan ditentukan berdasarkan ukuran KAP big-four dan

non big-four dengan menggunakan dummy variable. Informasi

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

32

Universitas Indonesia

reputasi auditor yang melakukan audit diperoleh dari laporan

keuangan perusahaan di tahun 2010.

Times Interest Earned Ratio (TIMES)

Times Interest Earned Ratio adalah rasio untuk mengukur seberapa

besar perusahaan mampu memenuhi kewajiban atas pembayaran

beban bunga. Times Interest Earned Ratio diperoleh dari perbandingan

operating income dengan interest expense di tahun 2010. Menurut

Sengupta (1998), perusahaan dengan times interest earned ratio yang

tinggi dapat memperoleh keuntungan terhadap rendahnya biaya atas

pinjaman yang diperoleh.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang tercatat di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Latar belakang pemilihan sampel perusahaan

manufaktur dikarenakan memiliki porsi jumlah perusahaan yang paling besar

dibandingkan sektor industri lainnya yang terdaftar di BEI. Pengambilan sampel

dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling.

Kriteria perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010 dan 2011

2. Tersedianya laporan tahunan 2010 dan laporan keuangan 2011

yang telah dipublikasikan

3. Perusahaan memiliki interest bearing debt di tahun 2011

4. Laporan keuangan perusahaan telah diaudit di tahun 2010 dan 2011

Jumlah sampel yang digunakan adalah:

Tabel 3.1. Proses Seleksi Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah

1. Total Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

BEI tahun 2010

131

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

33

Universitas Indonesia

2. Perusahaan yang tidak ditemukan laporan

tahunan 2010

14

3. Perusahaan yang tidak ditemukan laporan

keuangan tahun 2011 sampai data diproses

9

4. Perusahaan yang tidak memiliki interest bearing

debt di tahun 2011

24

5. Perusahaan yang laporan keuangan belum diaudit 1

6. Sampel perusahaan manufaktur yang digunakan

untuk penelitian

83

3.4. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi yang

merupakan teknik pengambilan data dengan cara mencari dan mengumpulkan data

yang diperoleh dari laporan tahunan yang dipublikasikan. Sumber data dapat

diperoleh dari www.idx.co.id, pusat data FEUI serta website perusahaan yang

bersangkutan berupa laporan tahunan perusahaan di tahun 2010. Dasar pengukuran

tingkat pengungkapan akan mengacu terhadap peraturan BAPEPAM No.X.K.6

mengenai Penyajian Laporan Tahunan. Sedangkan penilaian cost of debt akan

menggunakan data dari laporan keuangan perusahaan di tahun 2011, serta data dari

datastream pusat data FEUI.

3.5. Uji Asumsi Klasik

Model regresi linier berganda dapat menjadi model yang baik jika memenuhi

beberapa asumsi yang kemudian disebut dengan asumsi klasik. Proses pengujian

asumsi klasik dilakukan bersama dengan proses uji regresi sehingga langkah-langkah

yang dilakukan dalam pengujian asumsi klasik menggunakan langkah kerja yang

sama dengan uji regresi. Diantaranya adalah uji multikolinieritas dan

heteroskesdastisitas.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

34

Universitas Indonesia

3.5.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

residual memiliki distibusi normal. Uji ini perlu dilakukan karena semua perhitungan

statistik parametrik memiliki asumsi normalitas sebaran. Uji normalitas dapat

dilakukan melalui pendekatan grafik atau uji Kolmogorov-Smirnov.

3.5.2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi linier antar variabel independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi linier di antara variabel independen, karena jika hal

tersebut terjadi maka variabel-variabel tersebut tidak orthogonal atau terjadi

kemiripan. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar

sesame variabel independen bernilai nol. Uji ini untuk menghindari kebiasaan dalam

proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh parsial masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen.

3.5.3. Uji Heteroskesdastisitas

Uji heteroskesdastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

variance tetap maka disebut homoskesdastisitas dan jika berbeda maka terjadi

masalah heteroskesdastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskesdastisitas atau

tidak terjadi heteroskesdastisitas.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

35 Universitas Indonesia

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Statistik Deskriptif

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 83 perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 dan 2011. Data penelitian

menggunakan laporan tahunan perusahaan tahun 2010 untuk penilaian atas

kelengkapan pengungkapan dan laporan keuangan tahun 2011 untuk pengukuran

biaya atas pinjaman dan variabel pemoderasi yang digunakan. Statistik deskriptif atas

pengujian, yakni:

Tabel 4.1 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

COD 83 .01 .19 .0715 .03849

DISC 83 .44 .82 .6017 .07192

AUD 83 .00 1.00 .4578 .50125

TIMES 83 -25.37 35.43 7.5301 11.83309

SIZE 83 7.82E10 5.11E13 5.4691E12 1.03472E13

Valid N (listwise) 83

Ket:

COD : Cost of Debt (Biaya atas pinjaman)

DISC : Disclosure (tingkat pengungkapan)

TIMES : Times Interest Earned Ratio

SIZE : Ukuran Perusahaan

AUD : Reputasi Auditor

Tabel 4.1 di atas menunjukkan DISC mempunyai rerata 0.6017 atau sebesar

60,17% dan standar deviasi sebesar 0,07192. Angka ini menunjukkan pengungkapan

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

36

Universitas Indonesia

yang rata-rata telah dilakukan oleh perusahaan sudah cukup baik, dimana telah

melebihi 50%. Sementara itu, nilai minimum adalah 0,44 diperoleh oleh Chandra

Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan maksimum sebesar 0,82 diperoleh oleh Semen

Gresik Tbk (SMGR).

Variabel times interest earned ratio memperoleh rata-rata sebesar 7.53.

Seperti yang telah dijelaskan pada bab metodologi penelitian, times interest earned

ratio diperoleh dari hasil perbandingan laba operasi terhadap interest expense. Rata-

rata yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menutupi

kewajibannya sudah cukup baik. Secara rata-rata laba operasi telah melebihi dari

interest expense yang harus ditanggung perusahaan, dengan nilai rata-rata yang telah

lebih dari nol. Nilai maksimum adalah dimiliki oleh Indo Kordsa Tbk (BRAM)

sebesar 35.43 dan nilai minimum dimiliki oleh Intan Wijaya Internasional Tbk (INCI)

sebesar -25.37.

Variabel ukuran perusahaan yang diukur berdasarkan total aset memperoleh

rata-rata sebesar 5,46 trilyun. Hal ini berarti secara rata-rata, ukuran perusahaan

manufaktur yang diuji memiliki total aset yang cukup besar. Ukuran perusahaan

terbesar adalah Astra Internasional Tbk (ASII) senilai 51,15 trilyun dan ukuran

perusahaan terkecil adalah Lionmesh Prima Tbk (LMSH) senilai 78,2 milyar.

Sedangkan variabel reputasi auditor memperoleh rata-rata sebesar 0.4578. Hal

ini berarti rata-rata kantor akuntan publik yang digunakan adalah bukan Big Four.

Hasil tersebut dapat diperjelas dengan frekuensi kantor akuntan publik seperti pada

tabel 4.2.

Tabel 4.2 Frekuensi Kantor Akuntan Publik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid .00 45 54.2 54.2 54.2

1.00 38 45.8 45.8 100.0

Total 83 100.0 100.0

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

37

Universitas Indonesia

Pada tabel 4.2 terlihat bahwa frekuensi 0 lebih besar daripada 1 yakni 54,2%. Hal ini

berarti pada perusahaan sampel yang diteliti, lebih banyak perusahaan yang

menggunakan kantor akuntan publik bukan Big Four.

4.2. Analisa Tingkat Pengungkapan

4.2.1. Analisa Skor Pengungkapan

Pengungkapan dilakukan berdasarkan peraturan BAPEPAM No.X.K.6

mengenai Penyajian Laporan Tahunan. Skor pengungkapan yang digunakan adalah 0

dan 1, dimana 0 untuk kriteria yang tidak diungkapkan atau tidak terpenuhi dan 1

untuk kriteria yang diungkapkan. Kriteria pengungkapan terdiri dari 101 item yang

meliputi ikhtisar data keuangan penting, laporan dewan komisaris, laporan direksi,

profil perusahaan, analisis dan pembahasan manajemen, tata kelola perusahaan,

tanggung jawab direksi atas laporan keuangan, laporan keuangan yang diaudit, dan

tanda tangan anggota direksi dan dewan komisaris.

Tabel 4.3 akan menjelaskan tingkat pengungkapan informasi laporan tahunan

perusahaan manufaktur pada tahun 2010 berdasarkan kriteria peraturan BAPEPAM

No X.K.6.

Table 4.3 Tingkat Pengungkapan Rata-Rata

No. Topik Item Tingkat Pengungkapan

1 Ikhtisar data keuangan penting 86,50%

2 Laporan dewan komisaris 51,51%

3 Laporan direksi 50,50%

4 Profil perusahaan 74,70%

5 Analisis dan pembahasan manajemen 24,28%

6 Tata kelola perusahaan 63,10%

7 Tanggung jawab direksi atas laporan keuangan 100%

8 Laporan keuangan yang diaudit 100%

9 Tanda tangan anggota direksi dan dewan

komisaris

62,65%

TINGKAT PENGUNGKAPAN RATA-RATA 68,14%

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

38

Universitas Indonesia

Dari tabel di atas, terbukti bahwa tingkat pengungkapan berdasarkan

peraturan BAPEPAM No. X.K.6 pada perusahaan manufaktur 2010, sudah mencapai

68,14%. Hal ini membuktikan bahwa masih terdapat perusahaan yang belum dapat

mengungkapkan item-item yang diwajibkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dari hasil scoring diperoleh bahwa perusahaan telah memenuhi persyaratan atas

laporan keuangan yang diaudit dan adanya pertanggungjawaban direksi atas laporan

keuangan yang mencapai skor 100%. Skor tertinggi kedua sebesar 86,5% diperoleh

dari ikhtisar keuangan penting yang memuat perbandingan hasil keuangan selama 5

(lima) tahun buku dan informasi mengenai saham tertinggi, terendah dan penutupan

serta jumlah saham yang diperdagangkan. Sementara informasi yang paling jarang

diungkapkan adalah informasi mengenai analisis dan pembahasan manajemen yakni

hanya sebesar 24,28%.

4.2.2. Analisa Item Pengungkapan

Item pengungkapan merupakan sarana penilaian atas pengungkapan yang

dilakukan oleh setiap perusahaan sampel. Persentase setiap item pengungkapan dari

perusahaan sampel terlihat pada skor pengungkapan di tabel 4.4.

Table 4.4 Item Pengungkapan

No. Topik Item Tingkat

Pengungkapan

1 Ikhtisar data keuangan penting

Perbandingan selama 5 tahun buku, sekurang-kurangnya

informasi

78.31 %

Informasi mengenai harga saham tertinggi, terendah dan

penutupan serta jumlah saham yang diperdagangkan

95.18 %

RATA-RATA 86,75%

2 Laporan dewan komisaris

Penilaian terhadap kinerja direksi mengenai pengelolaan 89,16%

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

39

Universitas Indonesia

perusahaan

Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun

oleh direksi

69,88%

Komite-komite yang berada di bawah pengawasan dewan

komisaris

33,73%

Perubahan komposisi anggota dewan komisaris (jika ada) 13,25%

RATA-RATA 51,51%

3 Laporan direksi

Kinerja perusahaan 73,09%

Gambaran tentang prospek usaha 61,45%

Penerapan tata kelola perusahaan yang telah dilaksanakan

oleh perusahaan

60,24%

Perubahan komposisi anggota direksi (jika ada) 7,23%

RATA-RATA 50,50%

4 Profil perusahaan

Nama dan alamat perusahaan 100%

Riwayat singkat perusahaan 100%

Bidang dan kegiatan usaha meliputi jenis produk dan atau

jasa yang dihasilkan

100%

Struktur organisasi dalam bentuk bagan 90,36%

Visi dan misi perusahaan 97,59%

Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota dewan

komisaris

100%

Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota direksi 100%

Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan

kompetensinya (misalnya aspek pendidikan, dan pelatihan

karyawan yang telah dan akan dilakukan)

92,77%

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

40

Universitas Indonesia

Uraian tentang nama pemegang saham dan persentase

kepemilikannya

87,95%

Nama anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, persentase

kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi

perusahaan (jika ada)

46,99%

Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham

dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama

bursa efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada)

59,04%

Kronologis pencatatan efek lainnya dan peringkat efek

(jika ada)

1,2%

Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek (jika ada) 10,84%

Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang

pasar modal

83,13%

Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik

yang berskala nasional maupun internasional (jika ada)

54,22%

Nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang

atau kantor perwakilan (jika ada)

71,08%

RATA-RATA 74,70%

5 Analisis dan pembahasan manajemen

Tinjauan operasi per segmen usaha 19,28%

Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan

antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan

tahun sebelumnya

99,28%

Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar

hutang dan tingkat kolektabilitas piutang perseroan

33,73%

Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi

barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan

tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi

20,48%

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

41

Universitas Indonesia

ikatan-ikatan tersebut, mata uang yang menjadi

denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan

perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang

asing yang terkait

Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang

telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya

luar biasa dan jarang terjadi

4,82%

Komponen-komponen substansial dari pendapatan atau

beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha

perusahaan

2,41%

Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau

penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan

bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh

mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain

dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau

adanya produk atau jasa baru

1,2%

Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap

penjualan dan pendapatan bersih perusahaan serta laba

operasi perusahaan selama 2 tahun atau sejak perusahaan

memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang

dari dua tahun

4,82%

Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal

laporan akuntan

10,84%

Prospek usaha dari perusahaan sehubungan dengan

industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional

serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada

sumber data yang layak dipercaya

45,78%

Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara

lain strategi pemasaran dan pangsa pasar

43,37%

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

42

Universitas Indonesia

Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per

tahun yang diumumkan atau dibayar selama dua tahun

buku terakhir

63,86%

Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara

kumulatif sampai dengan saat terakhir apabila belum

dinyatakan habis. Dalam hal terdapat perubahan dari

prospektus agar dijelaskan

4,82%

Informasi material, antara lain mengenai investasi,

ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha,

akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi yang

mengandung benturan kepentngan dan sifat transaksi

dengan pihak afiliasi

13,25%

Perubahan peraturan perundang-undangan yang

berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan

dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada)

9,64%

Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya

terhadap laporan keuangan (jika ada)

10,84%

RATA-RATA 24,28%

6 Tata kelola perusahaan

Dewan Komisaris 77,91%

Direksi 67,47%

Komite Audit 78,31%

Komite-komite lain yang dimiliki perusahaan (seperti:

komite nominasi dan komite remunerasi)

11,57%

Uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan 90,96%

Uraian mengenai sistem pengendalian internal yang

diterapkan oleh perusahaan dan uraian mengenai

pelaksanaan pengawasan intern (i/c dan audit) 77,11%

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

43

Universitas Indonesia

Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi

perusahaan serta upaya-upaya yang telah dilakukan untuk

mengelola risiko tersebut, misalnya risiko yang disebabkan

oleh fluktuasi kurs atau suku bunga, persaingan usaha,

pasokan bahan baku, ketentuan negara lain atau peraturan

internasional dan kebijakan pemerintah

83,13%

Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan

berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan

terhadap masyarakat dan lingkungan

53,01%

Perkara penting yang sedang dihadapi oleh emiten,

anggota direksi dan anggota dewan komisaris yang sedang

menjabat

6,02%

Penjelasan tentang tempat/alamat yang dapat dihubungi

pemegang saham atau masyarakat mengenai perusahaan

85,54%

RATA-RATA 63,10%

7 Tanggung jawab direksi atas laporan keuangan

Surat pernyataan direksi tentang tanggung jawab direksi

atas laporan keuangan

100%

8 Laporan keuangan yang diaudit 100%

9 Tanda tangan anggota direksi dan dewan komisaris

Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh

anggota direksi dan anggota dewan komisaris yang sedang

menjabat

93,98%

Tanda tangan dimaksud dituangkan pada lembaran

tersendiri dalam laporan tahunan dimana dalam lembaran

dimaksud wajib dicantumkan pernyataan bahwa direksi

93,98%

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

44

Universitas Indonesia

dan dewan komisaris bertanggung jawab penuh atas

kebenaran isi laporan tahunan

Dalam hal terdapat anggota direksi, atau anggota dewan

komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan,

maka yang bersangkutan harus menyebutkan secara tertulis

dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan

tahunan

0%

RATA-RATA 62,65%

GRAND TOTAL RATA-RATA 68.14%

Berdasarkan tabel 4.4, terlihat bahwa ada tujuh item yang semua perusahaan

sampel telah melakukan pengungkapan. Hal ini terlihat dari skor yang diperoleh

dengan nilai 100%. Di samping ada beberapa item yang memperoleh skor yang

rendah bahkan mencapai 0%. Dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa perusahaan

sampel yang telah melakukan pengungkapan untuk setiap item yang diwajibkan, akan

tetapi informasi yang diberikan tidak secara jelas mengenai rincian biaya atau

kegiatan pelaksanaan. Hal ini mengakibatkan skor yang diperoleh menjadi lebih

rendah dibanding perusahaan lain yang melakukan pengungkapan dengan jelas.

Kondisi yang sering terjadi adalah pada saat pengungkapan kegiatan peningkatan

kompetensi karyawan dan direksi serta pelaksanaan tanggung jawab sosial

perusahaan. Untuk lebih jelas mengenai setiap item scoring pengungkapan ini, maka

uraian untuk setiap item adalah sebagai berikut:

a. Ikhtisar data keuangan penting

Ikhtisar data keuangan penting berisi informasi mengenai perbandingan

selama 5 (lima) tahun buku, yakni tahun 2006 sampai 2010. Perbandingan

informasi keuangan tersebut meliputi data laporan laba rugi, laporan posisi

keuangan, dan rasio keuangan. Pada item ini, sebagian besar perusahaan telah

mengungkapkan informasi terkait, yaitu sebesar 78.31%. Informasi kedua

adalah mengenai harga saham tertinggi, terendah dan penutupan serta jumlah

saham yang diperdagangkan. Hampir seluruh perusahaan sampel telah

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

45

Universitas Indonesia

melakukan pengungkapan mengenai item ini, dimana memperoleh skor

sebesar 95,18%.

b. Laporan dewan Komisaris

Laporan dewan Komisaris berisi informasi mengenai penilaian kinerja direksi,

pandangan prospek usaha. Komite yang berada di bawah pengawasan dewan

komisaris serta perubahan komposisi anggota dewan komisaris. Dari hasil

penilaian terhadap laporan dewan komisaris, diperoleh bahwa pengungkapan

atas penilaian kinerja dan prospek usaha yang disusun direksi memperoleh

skor yang lebih tinggi dibandingkan kriteria lain. Hal ini menunjukkan bahwa

melalui laporan tahunan, komisaris telah melakukan tanggung jawabnya

dalam melakukan pengawasan terhadap direksi. Sedangkan komposisi

anggota dewan komisaris memperoleh skor yang terendah dalam item ini.

c. Laporan Direksi

Laporan direksi berisi informasi mengenai kinerja perusahaan yang diukur

melalui kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan

yang ditargetkan serta kendala-kendala yang dihadapi perusahaan. Informasi

mengenai kinerja perusahaan memperoleh skor tertinggi diantara item lain

yang terkait, yakni sebesar 73,09%. Informasi berikutnya adalah mengenai

prospek usaha dan penerapan tata kelola perusahaan. Pada item ini, skor yang

diperoleh hampir sama, dimana hanya mencapai 61,45% dan 60,24%. Hal ini

menunjukkan bahwa direksi lebih mengutamakan pengungkapan hasil kinerja

perusahaan dibandingkan prospek ke depan dan tata kelola perusahaan itu

sendiri. Sedangkan perubahan komposisi anggota direksi memperoleh skor

terendah yakni sebesar 7,23%.

d. Profil perusahaan

Profil perusahaan berisi informasi mengenai riwayat dan informasi lengkap

mengenai perusahaan yang perlu diketahui oleh pengguna laporan tahunan

dalam melakukan penilaian. Hampir semua perusahaan sampel telah

mengungkapkan item profil perusahaan dari sisi riwayat, visi, misi, struktur

organisasi, riwayat komisaris dan direksi, karyawan, pemegang saham,

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

46

Universitas Indonesia

lembaga penunjang pasar modal dan nama anak/cabang perusahaan. Akan

tetapi, persentase kepemilikan anak perusahaan hanya memperoleh skor

sebesar 46,99%, meskipun terkadang perusahaan telah menyebutkan nama

anak perusahaan tetapi tidak mencakup persentase kepemilikannya.

e. Analisis dan pembahasan manajemen

Item ini memperoleh nilai terendah dalam setiap item pengungkapan yang

ada, yakni sebesar 24,28%. Pada umumnya, perusahaan hanya

mengungkapkan mengenai analisis kinerja keuangan dan kebijakan dividen.

Sedangkan item yang lain, hanya diungkapkan oleh beberapa perusahaan,

terutama item mengenai komponen substansial pendapatan atau beban dan

informasi mengenai kenaikan dan penurunan yang material atas pendapatan

dan kaitannya terhadap barang atau jasa yang dijual.

f. Tata kelola perusahaan

Tata kelola perusahaan berisi informasi mengenai dewan komisaris, direksi,

komite audit, komite lain, sekretaris perusahaan, sistem pengendalian internal,

resiko yang dihadapi, tanggung jawab sosial perusahaan, perkara yang sedang

dihadapi dan penjelasan alamat yang dapat dihubungi. Pada umumnya,

hampir semua item telah diungkapkan oleh perusahaan sampel. Akan tetapi,

pengungkapan mengenai komite lain dan perkara yang dimiliki perusahaan,

memperoleh skor terendah, yakni 11,57% dan 6,02%.

g. Tanggung jawab direksi atas laporan keuangan

Seluruh perusahaan sampel telah memenuhi kriteria tanggung jawab direksi

atas laporan keuangan melalui surat pernyataan yang telah ditandatangani.

h. Laporan keuangan yang diaudit

Seluruh perusahaan sampel telah memenuhi kriteria ini, dengan adanya nama

kantor akuntan publik yang melakukan audit atas laporan keuangan, disertai

laporan auditor independen .

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

47

Universitas Indonesia

i. Tanda tangan anggota direksi dan dewan komisaris

Hampir semua perusahaan sampel telah memenuhi kriteria ini melalui surat

pernyataan yang telah ditandatangani oleh seluruh anggota direksi dan dewan

komisaris pada lembaran tersendiri di laporan tahunan.

4.3. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan uji regresi, terlebih dahulu data akan dilakukan uji asumsi

klasik. Tujuan dilakukannya uji asumsi klasik adalah untuk mengetahui apakah data

yang digunakan telah terdistribusi dengan normal dan hasil estimasi regresi yang

dilakukan telah bebas dari adanya gejala multikolinearitas, heteroskedastisitas dan

autokorelasi.

4.3.1. Pengujian Normalitas Data

Pengujian normalitas data dilakukan dengan bantuan program pengolah data

statistik SPSS versi 17 dengan one-sample Kolmogorov-Smirnov Test dan

diperoleh hasilnya sebagai beikut:

a. Dari hasil output pada lampiran 4 bagian A diperoleh bahwa variabel

ukuran perusahaan (SIZE) dan AUD tidak terdistribusi normal. Hal ini

terlihat dari nilai signifikansi yang kurang dari 5%. Sehingga variabel

SIZE akan dilakukan transformasi data dengan menggunakan natural log.

Sedangkan variabel AUD tidak dilakukan perubahan apapun karena

merupakan variabel dummy.

b. Setelah dilakukan transformasi data yakni perubahan ukuran perusahaan

dengan natural log pada lampiran 4 bagian B diperoleh bahwa semua data

telah terdistribusi normal. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi yang

berada di atas 5%.

c. Selain itu, juga dilakukan pengujian menggunakan P-P plot of regression

standardized residual bagian C pada lampiran 4. Dari hasil output dengan

normal P-P plot of regression standardized residual, data berada

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

48

Universitas Indonesia

mengikuti di sepanjang garis observasi. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa data telah berdistribusi normal.

4.3.2. Pengujian Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Berdasarkan Nachrowi (2006)

dalam bukunya yang berjudul Ekonometrika, apabila nilai tolerance lebih tinggi dari

0,10 dan variance inflation factor (VIF) lebih kecil dari 10 maka dapat disimpulkan

tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas pada lampiran 5,

menunjukkan bahwa data tidak mengalami masalah, karena diperoleh bahwa nilai

tolerance tidak ada yang di bawah 0,10 serta nilai variance inflation factor (VIF)

tidak ada yang lebih dari 10.

4.3.3. Pengujian Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan bantuan program pengolah data

statistik eviews versi 6 untuk mendapatkan hasil nominal. Uji heteroskedastisitas

dilakukan dengan metode White seperti pada lampiran 6. Berdasarkan Winarno

(2009) dalam bukunya yang berjudul Analisis Ekonometrika dan Statistik

mengatakan apabila nilai probabilitas atas obs*R-Squared melebihi 5%, maka dapat

disimpulkan bahwa data telah bebas dari gejala heteroskedastisitas. Hasil uji

heteroskedastisitas menunjukkan Prob. Chi-Squared bernilai 12,77%, sehingga dapat

disimpulkan bahwa data telah bebas dari masalah heteroskedastisitas. Uji

heteroskedastisitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

kesamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

4.3.4. Pengujian Autokorelasi

Sementara uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Durbin Watson

Test yang menunjukkan bahwa data tidak memiliki masalah autokorelasi. Pada

lampiran 7, nilai Durbin-Watson sebesar 1,695 dan berada diantara nilai DW yakni -2

dan 2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data juga bebas dari gejala autokorelasi.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

49

Universitas Indonesia

4.4. Pengujian Hipotesis

4.4.1. Pengujian Hipotesis 1 Hubungan Tingkat Pengungkapan Terhadap Cost of Debt Perusahaan

Hasil koefisien regresi dengan tingkat signifikan pada α=5%, diperoleh hasil

di bawah ini:

Tabel 4.5 Hasil Regresi Hipotesis 1

VariableExpected

Sign

Unstandardized

Coefficientst Sig.

(Constant) 0.254 8.563 0.000

DISC - -0.304 -6.197 0.000

R-Squared 0.322

Adjusted R-Squared 0.313

F-Statistic 38.403

Prob (F-Stat) 0.0000

Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa tingkat pengungkapan berpengaruh

negatif signifikan terhadap nilai biaya atas pinjaman perusahaan. Hasil ini sesuai

dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Sengupta (1998), Sari

(2002), Chen (2006) dan Sri Hastuti (2008). Signifikansi hubungan pengungkapan

dan biaya atas pinjaman ditunjukkan dengan tingkat signifikan sebesar 0.000 dengan

t = -6.197. Sehingga dapat digambarkan persamaan atas regresinya menjadi:

Berdasarkan hasil regresi tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat

pengungkapan yang dilakukan perusahaan, maka akan mengakibatkan semakin

rendahnya biaya atas pinjaman yang diperoleh perusahaan.

Hasil pengujian regresi juga menunjukkan besarnya R-Square sebesar 32.2%

dan Adjusted R-Square sebesar 31.3%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat

Y = 0.254 – 0.304 X

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 65: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

50

Universitas Indonesia

pengungkapan cukup besar dalam mempengaruhi biaya pinjaman, akan tetapi masih

banyak faktor lain yang berngaruh terhadap tinggi rendahnya nilai biaya atas

pinjaman perusahaan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian

dapat menerima H1 yang menyatakan bahwa tingkat pengungkapan berkorelasi

negatif terhadap biaya atas pinjaman perusahaan.

4.4.2. Pengujian Hipotesis 2 mengenai Hubungan Tingkat Pengungkapan Terhadap Biaya atas pinjaman Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Pemoderasi

Sebelum menguji ukuran perusahaan sebagai variabel pemoderasi, maka

dilakukan terlebih dahulu pengujian antara biaya atas pinjaman dengan

pengungkapan dan ukuran perusahaan. Hasil pengujiannya adalah sebagai berikut

pada α=10% :

Tabel 4.6 Hasil Regresi Pengungkapan dan Ukuran Perusahaan terhadap Biaya atas pinjaman

VariableExpected

Sign

Unstandardized

Coefficientst Sig.

(Constant) 0.358 5.634 0.000

DISC - -0.282 -5.677 0.000

SIZE - -0.004 -1.845 0.069

R-Squared 0.349

Adjusted R-Squared 0.333

F-Statistic 21.474

Prob (F-Stat) 0.0000

Berdasarkan hasil regresi di atas, disimpulkan bahwa ukuran perusahaan dan

tingkat pengungkapan berpengaruh negatif signifikan terhadap biaya atas pinjaman.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Ziebart dan

Reiter (1992), Sengupta (1998), Velury et al (2003), Ronald et al (2004), Chen (2006)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 66: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

51

Universitas Indonesia

dan Robert dan Yuan (2006) yang menyatakan mengenai pengaruh negatif antara

ukuran perusahaan dengan biaya atas pinjaman.

Hasil regresi tingkat pengungkapan terhadap biaya atas pinjaman dengan

tingkat signifikan pada α=10%, terkait ukuran perusahaan sebagai variabel

pemoderasi, diperoleh hasil di bawah ini:

Tabel 4.7 Hasil Regresi Hipotesis 2

VariableExpected

Sign

Unstandardized

CoefficientsT Sig.

(Constant) 0.238 7.811 0.000

DISC - -0.069 -0.531 0.597

DISCSIZE +/- -0.007 -1.927 0.057

R-Squared 0.352

Adjusted R-Squared 0.336

F-Statistic 21.703

Prob (F-Stat) 0.0000

Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa ukuran perusahaan sebagai variabel

pemoderasi berpengaruh signifikan pada tingkat signifikansi 10%. Hal ini berarti

ukuran perusahaan dapat berperan sebagai variabel pemoderasi dalam hubungan

pengungkapan terhadap biaya atas pinjaman. Akan tetapi, ukuran perusahaan

berperan dalam memperlemah hubungan negatif antara tingkat pengungkapan dan

biaya atas pinjaman. Hal tersebut terlihat dengan koefisien regresi tingkat

pengungkapan yang mengalami perubahan dari -0,304 pada regresi sebelumnya

menjadi -0,069. Sehingga dapat digambarkan persamaan atas regresinya menjadi:

Hasil pengujian regresi menunjukkan besarnya R-Square sebesar 35,2% dan

Adjusted R-Square sebesar 33,6%. Hal ini berarti ukuran perusahaan merupakan salah

satu faktor yang berperan dalam menentukan tinggi rendahnya nilai biaya atas

Y = 0,238 – 0,069 X1 -0.007 X2

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 67: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

52

Universitas Indonesia

pinjaman yang dimiliki perusahaan. Akan tetapi, pada penelitian ini ditemukan bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh signifikan dan memperlemah hubungan negatif

antara pengungkapan dan biaya atas pinjaman. Sedangkan tingkat pengungkapan

malah menjadi tidak signifikan terhadap biaya atas pinjaman. Hal ini berarti dalam

pemberian pinjaman oleh kreditor, variabel ukuran perusahaan bukan merupakan

satu-satunya variabel yang diperhatikan selain tingkat pengungkapan, terdapat faktor

lain yang dapat memperkuat hubungan di antara pengungkapan dan biaya atas

pinjama.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tidak dapat

menerima H2 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan akan memperkuat

hubungan antara variabel pengungkapan dan biaya atas pinjaman..

4.4.3. Pengujian Hipotesis 3 mengenai Hubungan Tingkat Pengungkapan Terhadap Biaya atas pinjaman Perusahaan dengan Reputasi Auditor Sebagai Variabel Pemoderasi

Sebelum menguji reputasi auditor sebagai variabel pemoderasi, maka

dilakukan terlebih dahulu pengujian antara biaya atas pinjaman dengan

pengungkapan dan reputasi auditor. Hasil pengujiannya dengan tingkat α=10%

terdapat dalam tabel 4.8 :

Tabel 4.8 Hasil Regresi Pengungkapan dan Reputasi Auditor terhadap Biaya atas pinjaman

VariableExpected

Sign

Unstandardized

CoefficientsT Sig.

(Constant) 0.252 8.431 0.000

DISC - -0.295 -5.885 0.000

AUD - -0.006 -0.874 0.385

R-Squared 0.328

Adjusted R-Squared 0.311

F-Statistic 19.527

Prob (F-Stat) 0.0000

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 68: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

53

Universitas Indonesia

Dari tabel 4.8., diketahui bahwa reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan

terhadap biaya atas pinjaman. Hal ini terlihat dari signifikansi sebesar 0,385 yang

berada di atas tingkat keyakinan 10%.

Hasil regresi antara tingkat pengungkapan terhadap biaya atas pinjaman

dengan tingkat signifikan pada α=5%, terkait reputasi auditor sebagai variabel

pemoderasi, juga diperoleh hasil yang tidak signifikan seperti dalam tabel 4.9. :

Tabel 4.9 Hasil Regresi Hipotesis 3

VariableExpected

Sign

Unstandardized

CoefficientsT Sig.

(Constant) 0.247 8.076 0.000

DISC - -0.286 -5.491 0.000

DISCAUD +/- -0.012 -0.971 0.334

R-Squared 0.330

Adjusted R-Squared 0.313

F-Statistic 19.660

Prob (F-Stat) 0.0000

Seperti ditunjukkan dalam tabel 4.9., reputasi auditor sebagai variabel

pemoderasi tidak berpengaruh signifikan. Hal ini berarti kreditor sebagai pihak

pemberi pinjaman tidak memperhatikan reputasi auditor yang mengaudit laporan

keuangan perusahaan dalam pertimbangan pemberian kredit.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tidak dapat

menerima H3 yang menyatakan bahwa reputasi auditor dapat memperkuat hubungan

antara variabel pengungkapan dan biaya atas pinjaman.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 69: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

54

Universitas Indonesia

4.4.4. Pengujian Hipotesis 4 mengenai Hubungan Tingkat Pengungkapan

Terhadap Biaya atas pinjaman Perusahaan dengan Times Interest Earned Ratio

Sebagai Variabel Pemoderasi

Sebelum menguji times interest earned ratio sebagai variabel pemoderasi,

maka dilakukan terlebih dahulu pengujian antara biaya atas pinjaman dengan

pengungkapan dan times interest earned ratio. Hasil pengujiannya dengan tingkat

signifikansi α=10% terdapat dalam tabel 4.10. :

Tabel 4.10 Hasil Regresi Pengungkapan dan Times Interest Earned Ratioterhadap Biaya atas pinjaman

VariableExpected

Sign

Unstandardized

CoefficientsT Sig.

(Constant) 0.241 8.024 0.000

DISC - -0.274 -5.413 0.000

TIMES - -0.001 -1.955 0.054

R-Squared 0.353

Adjusted R-Squared 0.336

F-Statistic 21.781

Prob (F-Stat) 0.0000

Berdasarkan hasil regresi dalam tabel 4.10, disimpulkan bahwa times interest

earned ratio dan pengungkapan berpengaruh negatif signifikan terhadap biaya atas

pinjaman. Pengaruh negatif antara times Interest Earned Ratio dan biaya pinjaman

sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Sengupta (1998),

Iramani (2005) dan Chen (2006).

Hasil koefisien regresi tingkat pengungkapan terhadap biaya atas pinjaman

dengan tingkat signifikan pada α=10%, terkait times Interest Earned Ratio sebagai

variabel pemoderasi, ditunjukkan dalam tabel 4.11.:

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 70: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

55

Universitas Indonesia

Tabel 4.11 Hasil Regresi Hipotesis 4

VariableExpected

Sign

Unstandardized

CoefficientsT Sig.

(Constant) 0.235 7.561 0.000

DISC - -0.264 -5.003 0.000

DISCTIMES +/- -0.001 -1.863 0.066

R-Squared 0.350

Adjusted R-Squared 0.334

F-Statistic 21.523

Prob (F-Stat) 0.0000

Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa times interest earned ratio sebagai

variabel pemoderasi berpengaruh signifikan pada tingkat signifikansi 10%. Hal ini

berarti times interest earned ratio dapat berperan sebagai pemoderasi antara

pengungkapan dan biaya atas pinjaman. Seperti halnya ukuran perusahaan, times

interest earned ratio juga memperlemah hubungan negatif antara pengungkapan dan

biaya atas pinjaman. Hal tersebut terlihat dengan koefisien regresi tingkat

pengungkapan yang mengalami perubahan dari -0,304 pada penelitian sebelumnya

menjadi -0,264. Sehingga dapat digambarkan persamaan atas regresinya menjadi:

Hasil pengujian regresi juga menunjukkan besarnya R-Square sebesar 35%

dan Adjusted R-Square sebesar 33.4%. Hal ini berarti times interest earned ratio

merupakan salah satu faktor yang berperan dalam menentukan tinggi rendahnya nilai

biaya atas pinjaman yang dimiliki perusahaan. Akan tetapi, pada penelitian ini

ditemukan bahwa times interest earned ratio berpengaruh signifikan dan

memperlemah hubungan negatif antara pengungkapan dan biaya atas pinjaman. Hal

ini berarti dalam pemberian pinjaman oleh kreditor, variabel times interest earned

ratio bukan merupakan satu-satunya variabel yang diperhatikan selain tingkat

Y = 0,235 – 0.264 X1 -0.001 X2

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 71: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

56

Universitas Indonesia

pengungkapan. Terdapat faktor lain yang dapat memperkuat hubungan diantara

pengungkapan dan biaya atas pinjaman, seperti halnya kasus hukum atau kondisi

ekonomi perusahaan tersebut pada periode yang bersangkutan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tidak dapat

menerima H4 yang menyatakan bahwa Times Interest Earned Ratio dapat

memperkuat hubungan antara variabel pengungkapan dan biaya atas pinjaman.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 72: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

57 Universitas Indonesia

BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini menguji mengenai pengaruh tingkat pengungkapan terhadap

biaya atas pinjaman dengan menggunakan ukuran perusahaan, reputasi auditor dan

times interest earned ratio sebagai variabel pemoderasi. Tujuan dari penelitian ini

adalah ingin melihat apakah tingkat pengungkapan yang dilakukan perusahaan pada

tahun 2010 memiliki pengaruh dalam menurunkan nilai biaya atas pinjaman yang

diperoleh perusahaan di tahun 2011, serta pengaruh variabel pemoderasi antara

hubungan pengungkapan dan biaya atas pinjaman.

Hasil pengujian terkait hipotesis pertama menunjukkan bahwa tingkat

pengungkapan berpengaruh negatif signifikan dalam menentukan tinggi rendahnya

biaya atas pinjaman. Hipotesis kedua menguji mengenai hubungan antara tingkat

pengungkapan terhadap biaya pinjaman dengan ukuran perusahaan sebagai variabel

pemoderasi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

negatif signifikan terhadap biaya pinjaman dan berperan dalam memperlemah

hubungan negatif tingkat pengungkapan dan biaya pinjaman. Hipotesis ketiga

menguji mengenai hubungan antara tingkat pengungkapan terhadap biaya pinjaman

dengan reputasi auditor sebagai variabel pemoderasi. Hasil pengujian menunjukkan

bahwa reputasi auditor berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap biaya

pinjaman dan tidak dapat berperan dalam memperkuat hubungan tingkat

pengungkapan dan biaya pinjaman. Begitupula dengan hipotesis keempat yang

menguji mengenai hubungan antara tingkat pengungkapan terhadap biaya pinjaman

dengan times interest earned ratio sebagai variabel pemoderasi. Hasil pengujian

menunjukkan bahwa times interest earned ratio berpengaruh negatif signifikan

terhadap biaya pinjaman dan berperan dalam memperlemah hubungan negatif antara

tingkat pengungkapan dan biaya atas pinjaman.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 73: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

58

Universitas Indonesia

5.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari berbagai keterbatasan yang

dimiliki, antara lain:

1. Obyek penelitian hanya menggunakan perusahaan manufaktur dan

periode penelitian hanya 1 tahun.

2. Variabel independen dan pemoderasi yang digunakan hanyalah tingkat

pengungkapan, ukuran perusahaan, reputasi auditor dan times interest

earned ratio dalam hubungannya dengan biaya atas pinjaman. Masih

banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi biaya atas pinjaman.

Seperti halnya debt to equity ratio, debt to asset ratio, ROA dan

corporate governance.

3. Tingkat pengungkapan yang dinilai dalam pengujian ini hanyalah

pengungkapan wajib berdasarkan peraturan BAPEPAM No.X.K.6.

4. Penilaian pengungkapan bersifat subjektif, sehingga dapat terjadi

kesalahan yang tidak disengaja. Hal ini dikarenakan sistem scoring

yang dilakukan oleh peneliti dan tidak ada lembaga khusus yang

menyediakan hasil scoring atas pengungkapan wajib.

5. Sistem penilaian atas pengungkapan tidak menggunakan pembobotan

untuk setiap unsur-unsur kriteria yang digunakan pada saat melakukan

check-list.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, terdapat beberapa saran yang

dapat dikemukakan, antara lain:

1. Perlunya penambahan industri dan periode penelitian yang digunakan

dalam mengukur pengaruh tingkat pengungkapan terhadap biaya

pinjaman.

2. Sebaiknya variabel pemoderasi dan variabel independen dapat

diperbanyak dalam melakukan penelitian selanjutnya. Misalnya dapat

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 74: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

59

Universitas Indonesia

menambahkan variabel debt to equity ratio, debt to asset ratio, ROA

dan corporate governance.

3. Dalam mengukur pengungkapan dapat menambahkan kriteria

pengungkapan selain pengungkapan wajib yang telah ditetapkan oleh

BAPEPAM. Misalnya melakukan penilaian atas pengungkapan

sukarela yang juga dilakukan oleh perusahaan, tetapi tidak diatur oleh

BAPEPAM. Hal ini dapat mengacu terhadap jurnal yang membahas

mengenai pengungkapan sukarela.

5.3. Implikasi Penelitian

1. Bagi investor dan kreditor (terutama bank)

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi investor atau kreditor

dalam melakukan pinjaman kredit terhadap perusahaan manufaktur. Faktor

pengungkapan, ukuran perusahaan dan times interest earned ratio

memiliki peran dalam menentukan besarnya biaya atas pinjaman yang

akan diberikan.

2. Bagi Penelitian Berikutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan literatur dan masukan

untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

3. Bagi Perusahaan Manufaktur

Perusahaan diharapkan dapat memperhatikan kelengkapan atas

pengungkapan laporan tahunan. Hal ini dikarenakan pengungkapan yang

baik, akan memberikan imbalan berupa biaya atas pinjaman yang rendah

yang akan diberikan oleh kreditor.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 75: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

60 Universitas Indonesia

DAFTAR REFERENSI

Alsaeed,Khalid. (2005). The Association between Firm-Spesific Characteristics and

Disclosure. The Journal of American Academy of Business, Cambridge.

Anderson, Ronald C.,Sattar A.Mansi and David M.Reeb. (2004). Board

Characteristics, Accounting Report Integrity and the Cost of Debt. Journal of

Financial Economics.

Bapepam dan Lembaga Keuangan. (2006). peraturan No. X.K.6. Kep-134/BL/2006.

Botosan, Christine A. (2006). Disclosure and the Cost of Equity. Accounting and

Business Research. International Accounting Policy Forum.pp.31-40.

Chen, Yu Mei and Jian. (2006). The Impact of Information Disclosure and

Transparency Rankings System (IDTRs) and Corporate Governance Structure on

Interest Cost of Debt.

Deangelo. (1981). Auditor Size and Audit Quality. Journal of Accounting and

Economics .

Fortin, Steve dan Jeffrey Pittman. (2004). Auditor Choice and the Cost of Debt

Capital for Newly Public Firms. Journal of Accounting and Economics .

Godfrey, Jayne dan Hodgson Allan. (2010). Accounting Theory. 7th edition. John

Wiley & Sons. Australia.

Hastuti, Sri. (2008). Pengaruh Kualitas Disclosure Terhadap Biaya Hutang dan

Bond Ratings. Journal Manajemen Gajayana .

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 76: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

61

Universitas Indonesia

Hendriksen, E. B. (1992). Accounting Theory.5th edition. McGraw-Hill.

Iramani. (2005). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Cost of Debt.

Izzo. M Federica. (2012). Does It Pay or Does Firm Pay the Relation between CSR

Performance and the Cost of Debt. Pages 18-23.

Jensen, M.C. and Meckling (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior,

Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics .

Johan, Wijaya & Sembel, Roy. (2006). Analisis Economic Value Added dan Market

Valu Added Untuk Menilai Kinerja dan Tanggapan Pasar Terhadap Kinerja

perusahaan. Business Strategy Journal, Vol.2.

Juniarti. (2010). Pengaruh GCG, Voluntary Disclosure terhadap Biaya Hutang.

Kieso, Donald E., dan Jerry Weygandt, Warfield, Terry.,(2011). Intermediate

Accounting, Vol 1, IFRS Edition, John Wiley and Sons.

Komite Nasional Tata Kelola. (2006). Pedoman Umum Good Corporate Governance

Indonesia

La Porta, Rafael, Florencio Lopez-de-Silanes, Andrei Shleifer and Robert Vishny.

(2000). Investor Protection and Corporate Governance. Journal of Financial

Economics 58, 3-7.

Lang,M. dan R.Lundholm. (1997). Voluntary disclosure during equity offerings,

reducing information asymmetry or hyping the stock. University of Michigan,Ann

Arbor.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 77: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

62

Universitas Indonesia

Masyar. (2008). Pengaruh Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan terhadap Cost

of Capital dengan Variabel Pemoderasi Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit dan

Prediksi Kebangkrutan pada Perusahaan Manufaktur.

Nachrowi, Nachrowi D dan Hardius Usman. (2006). Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.

Nikolaev, Valeri dan Laurence Van Lent. (2005). The Endogeneity Bias in the

Relation between Cost of Debt Capital and Corporate Polic

Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). (2004).

Principles of Corporate Governance.

Robert, G.S & Yuan,L. (2006). Does Institutional Ownership Affect the Cost of Bank

Borrowing. Working Paper, York University.

Sari, M. (2002). Pengaruh Tingkat Disclosure terhadap Cost of Debt. Karya Akhir

Program Studi Pasca Sarjana Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia .

Sengupta, P. (1998). Corporate Disclosure Quality and The Cost of Debt. The

Accounting Review

Singhvi, S. dan Harsha B. (1971). an empirical analysis of the quality of corporate

financial disclosure. the accounting review .

Supatmi. (2006). pengaruh tingkat pengungkapan terhadap cost of capital dengan

variabel pemoderasi ukuran perusahaan, kualitas audit dan kepemilikan publik.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 78: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

63

Universitas Indonesia

Velury, Reisch & O'reilly. (2003). Institutional Ownership and the selection of

industry specialist auditors. Review of Quantitative Finance and Accounting .

Winarno, Wing Wahyu. (2009). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews.

Edisi kedua. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Wittenberg-Moerman, Regina. (2008). The Role of Information Asymmetry and

Financial Reporting Quality in Debt Trading. Journal of Accounting and Economics .

Ziebart, Reiter. (1992). Bond Ratings, Bond Yields and Financial Information.

contempory accounting research .

Zimmerman, Jerold L. dan Ross L. Watts. (1983). Agency Problems, Auditing and the

Theory of the Firm. Journal of Law and Economics.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 79: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

A. Iktisar Data Keuangan Penting

1. perbandingan selama 5 tahun buku, sekurang-kurangnya informasi sebagai

berikut:

1 a. Penjualan/pendapatan usaha

2 b. laba (rugi) kotor

3 c. laba (rugi) usaha

4 d. laba (rugi) bersih

5 e. jumlah saham yang beredar

6 f. laba (rugi) bersih per saham

7 g. proforma penjualan/pendapatan usaha (jika ada)

8 h. proforma laba (rugi) bersih(jika ada)

9 i. proforma laba (rugi) bersih per saham (jika ada)

10 j. modal kerja bersih

11 k. jumlah aset

12 l. jumlah investasi

13 m. jumlah kewajiban

14 n. jumlah ekuitas

15 o. rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset

16 p. rasio laba (rugi) terhadap ekuitas

17 q. rasio lancar

18 r. rasio kewajiban terhadap ekuitas

19 s. rasio kewajiban terhadap jumlah aset

20

2. informasi mengenai harga saham tertinggi, terendah dan penutupan serta jumlah

saham yang diperdagangkan

Laporan Dewan Komisaris

21 1. penilaian terhadap kinerja direksi mengenai pengelolaan perusahaan

Lampiran 1 kriteria pengungkapan

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 80: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

22 2. pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi

23 3. komite-komite yang berada di bawah pengawasan dewan komisaris

24 4. perubahan komposisi anggota dewan komisaris (jika ada)

Laporan Direksi

1. Kinerja perusahaan, antara lain:

25 a. kebijakan strategis

26 b. perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan

27 c. kendala-kendala yang dihadapi perusahaan

28 2. gambaran tentang prospek usaha

29 3. penerapan tata kelola perusahaan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan

30 4. perubahan komposisi anggota direksi (jika ada)

Profil Perusahaan

31 1. nama dan alamat perusahaan

32 2. riwayat singkat perusahaan

33 3. bidang dan kegiatan usaha meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan

34 4. struktur organisasi dalam bentuk bagan

35 5. visi dan misi perusahaan

36 6. nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota dewan komisaris

37 7. nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota direksi

38

8. jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misalnya aspek

pendidikan, dan pelatihan karyawan yang telah dan akan dilakukan)

9. uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya:

39 a. pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham emiten

40 b. direktur dan komisaris yang memiliki saham emiten

41

c. kelompok pemegang saham masyarakat yaitu kelompok pemegang saham yang masing-

masing memiliki kurang dari 5% saham emiten

42 10. nama anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, persentase kepemilikan saham,

(lanjutan)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 81: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

bidang usaha, dan status operasi perusahaan (jika ada)

43

11. kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan

hingga akhir tahun buku serta nama bursa efek dimana saham perusahaan

dicatatkan (jika ada)

44 12. kronologis pencatatan efek lainnya dan peringkat efek (jika ada)

45 13. nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek (jika ada)

46 14. nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal

47

15. penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala

nasional maupun internasional (jika ada)

48

16. nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang atau kantor

perwakilan (jika ada)

Analisis dan Pembahasan Manajemen

penekanan pada perubahan-perubahan material yang terjadi dalam periode laporan

keuangan tahunan berakhir, sekurang-kurangnya memuat hal-hal sbb:

1. tinjauan operasi per segmen usaha, antara lain membahas

49 a. produksi

50 b.penjualan/pendapatan usaha

51 c. profitabilitas

52 d. peningkatan kapasitas produksi

2. analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan

tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya, antara lain mengenai:

53 a. aset lancar, aset tidak lancar, dan jumlah aset

54 b. kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan jumlah kewajiban

55 c. penjualan dan pendapatan usaha

56 d. beban usaha

57 e. laba bersih

58 3. bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat

(lanjutan)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 82: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

kolektabilitas piutang perseroan

59 4. bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan

penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk

memenuhi ikatan-ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan

langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi

mata uang asing yang terkait

60

5. bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah dilaporkan yang

mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi

61

6. komponen-komponen substansial dari pendapatan atau beban lainnya, untuk

dapat mengetahui hasil usaha perusahaan

62

7. jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang

material dari penjualan atau pendapatan bersih, maka wajib disertai dengan

bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain

dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru

63

8. bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan dan pendapatan

bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 tahun atau sejak

perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari dua tahun

64 9. informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan

65

10. prospek usaha dari perusahaan sehubungan dengan industri, ekonomi secara

umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika

ada sumber data yang layak dipercaya

66

11. aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain strategi

pemasaran dan pangsa pasar

67

12. kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per tahun yang diumumkan

atau dibayar selama dua tahun buku terakhir

68

13. realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai

dengan saat terakhir apabila belum dinyatakan habis. Dalam hal terdapat perubahan

dari prospektus agar dijelaskan

69

14. informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi,

penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi yang

(lanjutan)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 83: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

mengandung benturan kepentngan dan sifat transaksi dengan pihak afiliasi

70

15. perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan

terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada)

71

16. perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan

keuangan (jika ada)

Tata Kelola Perusahaan (CG)

Uraian singkat mengenai penerapan tata kelola perusahaan yang telah dan akan

dilaksanakan oleh perusahaan dalam periode laporan keuangan tahunan berakhir.

Sekurang-kurangnya memuat hal-hal sbb:

1. Dewan komisaris, antara lain:

72 a. uraian pelaksanaan tugas dewan komisaris

73 b. pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota dewan komisaris

74 c. frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran dewan komisaris

2. Direksi, antara lain:

75 a. ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota direksi

76 b. pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota direksi

77 c. frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota direksi

78 d. program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi direksi

3. Komite Audit, antara lain:

78 a. nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite audit

79 b. uraian tugas dan tanggung jawab

80 c. frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran masing-masing anggota komite audit

81 d. laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit

4. komite-komite lain yang dimiliki perusahaan (seperti: komite nominasi dan komite

remunerasi), yang mencakup:

82 a. nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite

(lanjutan)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 84: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

83 b. independensi anggota komite

84 c. uraian tugas dan tanggung jawab

85 d. frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite

86 e. uraian pelaksanaan kegiatan komite

5. uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan

87 a. nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat sekretaris perusahaan

88 b. uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan

89

6. uraian mengenai sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh perusahaan

dan uraian mengenai pelaksanaan pengawasan intern (i/c dan audit)

90

7. penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan serta upaya-upaya

yang telah dilakukan untuk mengelola risiko tersebut, misalnya risiko yang

disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku bunga, persaingan usaha, pasokan bahan

baku, ketentuan negara lain atau peraturan internasional dan kebijakan pemerintah

91

8. uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung

jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan

9. perkara penting yang sedang dihadapi oleh emiten, anggota direksi dan anggota

dewan komisaris yang sedang menjabat, antara lain meliputi:

92 a. pokok perkara

93 b. kasus posisi

94 c. status penyelesaian perkara/gugatan

95 d. pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan

96

10. penjelasan tentang tempat/alamat yang dapat dihubungi pemegang saham atau

masyarakat mengenai perusahaan

Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan

97 surat pernyataan direksi tentang tanggung jawab direksi atas laporan keuangan

98 Laporan Keuangan yang telah diaudit

(lanjutan)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 85: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

Tanda tangan anggota direksi dan dewan komisaris

99

1. laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota direksi dan anggota

dewan komisaris yang sedang menjabat

100

2. tanda tangan dimaksud dituangkan pada lembaran tersendiri dalam laporan

tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib dicantumkan pernyataan bahwa

direksi dan dewan komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan

tahunan

101

3. dalam hal terdapat anggota direksi, atau anggota dewan komisaris yang tidak

menandatangani laporan tahunan, maka yang bersangkutan harus menyebutkan

secara tertulis daam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan

(lanjutan)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 86: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

NO PERUSAHAAN Skor

1 ADMG (Polychem Indonesia Tbk) 59%

2 AISA (Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk) 68%

3 ALMI (Alumindo Light Metal Industry Tbk) 61%

4 APLI (Asiaplast Industries Tbk) 58%

5 ARGO (Argo Pantes Tbk) 62%

6 ARNA (Arwana Citra Mulia Tbk) 65%

7 ASII (Astra International Tbk) 72%

8 AUTO (Astra Auto Part Tbk) 65%

9 BRAM (Indo Kordsa Tbk) 63%

10 BRNA (Berlina Tbk) 57%

11 BRPT (Barito Pasific Tbk) 48%

12 BUDI (Budi Acid Jaya Tbk) 72%

13 CEKA (Cahaya Kalbar Tbk) 55%

14 CNTX (Centex Tbk) 59%

15 CPIN (Charoen Pokphand Indonesia Tbk) 66%

16 CTBN (Citra Turbindo Tbk) 71%

17 EKAD (Ekadharma International Tbk) 56%

18 ERTX (Eratex Djaya Tbk) 47%

19 ESTI (Ever Shine Textile Industry Tbk) 65%

20 ETWA (Eterindo Wahanatama Tbk) 60%

21 FASW (Fajar Surya Wisesa Tbk) 65%

22 FPNI (Titan Kimia Nusantara Tbk) 55%

23 GDYR (Goodyear Indonesia Tbk) 59%

24 GGRM (Gudang Garam Tbk) 60%

25 GJTL (Gajah Tunggal Tbk) 60%

26 HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk) 52%

Lampiran 2 scoring

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 87: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

27 ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) 55%

28 IGAR (Champion Pasific Indonesia Tbk) 55%

29 IMAS (Indomobil Sukses International Tbk) 59%

30 INAI (Indal Aluminium Industry Tbk) 60%

31 INCI (Intan Wijaya International Tbk) 57%

32 INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) 58%

33 INDR (Indo Rama Synthetic Tbk) 60%

34 INDS (Indospring Tbk) 57%

35 INKP (Indah Kiat Pulp & paper Tbk) 61%

36 INRU (Toba Pulp Lestari Tbk) 60%

37 INTP (Indocement Tunggal Prakasa Tbk) 70%

38 IPOL (Indopoly Swakarsa Industry Tbk) 55%

39 JECC (Jembo Cable Company Tbk) 58%

40 JPFA (Japfa Comfeed Indonesia Tbk) 58%

41 KBLI (KMI Wire and Cable Tbk) 59%

42 KBLM (Kabelindo Murni Tbk) 58%

43 KDSI (Kedawung Setia Industrial Tbk) 56%

44 KIAS (Keramika Indonesia Assosiasi Tbk) 45%

45 KICI (Kedaung Indag Can Tbk) 55%

46 KLBF (Kalbe Farma Tbk) 78%

47 KRAS (Krakatau Steel Tbk) 52%

48 LMPI (Langgeng Makmur Industry Tbk) 55%

49 LMSH (Lionmesh Prima Tbk) 55%

50 LPIN (Multi Prima Sejahtera Tbk) 62%

51 MAIN (Malindo Feedmill Tbk) 50%

52 MASA (Multistrada Arah Sarana, Tbk) 58%

53 MLIA (Mulia Industrindo Tbk) 54%

54 MYOR (Mayora Indah Tbk) 76%

55 MYTX (Apac Citra Centertex Tbk 55%

56 NIKL (Pelat Timah Nusantara Tbk) 75%

(lanjutan)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 88: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

57 PICO (Pelangi Indah Canindo Tbk) 52%

58 PRAS (Prima alloy steel Universal Tbk) 58%

59 PSDN (Prashida Aneka Niaga Tbk) 56%

60 PYFA (Pyridam Farma Tbk) 60%

61 RICY (Ricky Putra Globalindo Tbk) 64%

62 RMBA (Bentoel International Investama Tbk) 58%

63 SAIP (Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk) 67%

64 SCCO (Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk) 67%

65 SIAP (Sekawan Intipratama Tbk) 55%

66 SKLT (Sekar Laut Tbk) 58%

67 SMCB (Holcim Indonesia Tbk) 52%

68 SMGR (Semen Gresik Tbk) 82%

69 SMSM (Selamat Sempurna Tbk) 59%

70 SPMA (Suparma Tbk) 65%

71 SRSN (Indo Acitama Tbk) 65%

72 SULI (Sumalindo Lestari Jaya Tbk) 56%

73 TIRT (Tirta Mahakam Resources Tbk) 54%

74 TKIM (Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk) 61%

75 TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk) 63%

76 TPIA (Chandra Asri Petrochemical Tbk) 44%

77 TRST (Trias Sentosa Tbk) 66%

78 TSPC (Tempo Scan Pasific Tbk) 60%

79 ULTJ (Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk) 56%

80 UNIC (Unggul Indah Cahaya Tbk) 61%

81 UNVR (Unilever Indonesia Tbk) 75%

82 VOKS (Voksel Electric Tbk) 60%

83 YPAS (Yana Prima Hasta Persada Tbk) 55%

(lanjutan)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 89: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

Berdasarkan SPSS 17

Bagian A.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

COD DISC SIZE AUD TIMES

N 83 83 83 83 83

Normal Parametersa,,b Mean .0715 .6017 5.4691E12 .4578 7.5301

Std. Deviation .03849 .07192 1.03472E1

3

.50125 11.83309

Most Extreme Differences Absolute .110 .138 .301 .362 .206

Positive .110 .138 .286 .362 .206

Negative -.047 -.097 -.301 -.318 -.153

Kolmogorov-Smirnov Z .999 1.254 2.744 3.295 1.878

Asymp. Sig. (2-tailed) .271 .086 .000 .000 .054

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Bagian B. Setelah Transformasi Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

COD DISC LNSIZE AUD TIMES

N 83 83 83 83 83

Normal Parametersa,,b Mean .0715 .6017 28.1313 .4578 7.5301

Std. Deviation .03849 .07192 1.58213 .50125 11.83309

Most Extreme Differences Absolute .110 .138 .072 .362 .206

Positive .110 .138 .072 .362 .206

Negative -.047 -.097 -.041 -.318 -.153

Kolmogorov-Smirnov Z .999 1.254 .655 3.295 1.878

Asymp. Sig. (2-tailed) .271 .086 .784 .000 .054

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Lampiran 3 Uji Normalitas

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 90: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

Bagian C.

(lanjutan)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 91: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

Coefficientsa

Model

95,0% Confidence Interval for B Collinearity Statistics

Lower Bound Upper Bound Tolerance VIF

1 (Constant) .187 .486

DISC -.365 -.161 .884 1.131

TIMES -.001 .000 .816 1.225

AUD -.014 .020 .680 1.470

LNSIZE -.009 .002 .683 1.464

a. Dependent Variable: COD

Lampiran 4 Uji Multikolinearitas

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 92: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.840953 Prob. F(4,78) 0.1294Obs*R-squared 7.159902 Prob. Chi-Square(4) 0.1277Scaled explained SS 6.211367 Prob. Chi-Square(4) 0.1839

prob > 5%

Lampiran 5 Uji Heteroskedastisitas

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 93: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .608a .369 .337 .03134 1.695

a. Predictors: (Constant), TIMES, DISC, LNSIZE, AUD

b. Dependent Variable: COD

Lampiran 6 Uji Autokorelasi

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 94: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

Hipotesis 1

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

COD .0715 .03849 83

DISC .6017 .07192 83

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .567a .322 .313 .03189 1.758

a. Predictors: (Constant), DISC

b. Dependent Variable: COD

Correlations

COD DISC

Pearson Correlation COD 1.000 -.567

DISC -.567 1.000

Sig. (1-tailed) COD . .000

DISC .000 .

N COD 83 83

DISC 83 83

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .039 1 .039 38.403 .000a

Residual .082 81 .001

Total .121 82

a. Predictors: (Constant), DISC

b. Dependent Variable: COD

Lampiran 7 Uji Regresi Hipotesis

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 95: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

Uji Regresi Hipotesis 2

A. Regresi Ukuran perusahaan dan Pengungkapan terhadap COD

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

COD .0715 .03849 83

DISC .6017 .07192 83

LNSIZE 28.1313 1.58213 83

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .591a .349 .333 .03143 1.741

a. Predictors: (Constant), LNSIZE, DISC

b. Dependent Variable: COD

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .042 2 .021 21.474 .000a

Residual .079 80 .001

Total .121 82

a. Predictors: (Constant), LNSIZE, DISC

b. Dependent Variable: COD

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95,0% Confidence Interval

for B

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound Tolerance VIF

1 (Constant) .254 .030 8.563 .000 .195 .313

DISC -.304 .049 -.567 -6.197 .000 -.401 -.206 1.000 1.000

a. Dependent Variable: COD

(lanjutan)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 96: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

B. Regresi Ukuran perusahaan sebagai Variabel Pemoderasi

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

COD .0715 .03849 83

DISC .6017 .07192 83

DISCSIZE 16.9520 2.46899 83

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .593a .352 .336 .03137 1.745

a. Predictors: (Constant), DISCSIZE, DISC

b. Dependent Variable: COD

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .043 2 .021 21.703 .000a

Residual .079 80 .001

Total .121 82

a. Predictors: (Constant), DISCSIZE, DISC

b. Dependent Variable: COD

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

90,0% Confidence Interval

for B Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound Tolerance VIF

1 (Constant) .358 .064 5.634 .000 .232 .485

DISC -.282 .050 -.527 -5.677 .000 -.381 -.183 .945 1.059

LNSIZE -.004 .002 -.171 -1.845 .069 -.009 .000 .945 1.059

a. Dependent Variable: COD

(lanjutan)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 97: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

Uji Regresi Hipotesis 3

A. Regresi Reputasi Auditor dan Pengungkapan terhadap COD

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

COD .0715 .03849 83

DISC .6017 .07192 83

AUD .4578 .50125 83

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .573a .328 .311 .03194 1.735

a. Predictors: (Constant), AUD, DISC

b. Dependent Variable: COD

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

90,0% Confidence Interval

for B Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound Tolerance VIF

1 (Constant) .238 .030 7.811 .000 .177 .298

DISC -.069 .131 -.130 -.531 .597 -.329 .191 .136 7.357

DISCSIZE -.007 .004 -.471 -1.927 .057 -.015 .000 .136 7.357

a. Dependent Variable: COD

(lanjutan)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 98: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .040 2 .020 19.527 .000a

Residual .082 80 .001

Total .121 82

a. Predictors: (Constant), AUD, DISC

b. Dependent Variable: COD

B. Regresi Reputasi Auditor sebagai Variabel Pemoderasi

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

COD .0715 .03849 83

DISC .6017 .07192 83

DISCAUD .2826 .31463 83

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .574a .330 .313 .03191 1.731

a. Predictors: (Constant), DISCAUD, DISC

b. Dependent Variable: COD

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95,0% Confidence Interval

for B

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound Tolerance VIF

1 (Constant) .252 .030 8.431 .000 .192 .311

DISC -.295 .050 -.551 -5.885 .000 -.394 -.195 .959 1.042

AUD -.006 .007 -.082 -.874 .385 -.021 .008 .959 1.042

a. Dependent Variable: COD

(lanjutan)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 99: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .040 2 .020 19.660 .000a

Residual .081 80 .001

Total .121 82

a. Predictors: (Constant), DISCAUD, DISC

b. Dependent Variable: COD

Uji Regresi Hipotesis 4

A. Regresi Times Interest Earned Ratio dan Pengungkapan terhadap COD

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

COD .0715 .03849 83

DISC .6017 .07192 83

TIMES 7.5301 11.83309 83

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95,0% Confidence Interval

for B

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound Tolerance VIF

1 (Constant) .247 .031 8.076 .000 .186 .308

DISC -.286 .052 -.535 -5.491 .000 -.390 -.182 .883 1.132

DISCAUD -.012 .012 -.095 -.971 .334 -.035 .012 .883 1.132

a. Dependent Variable: COD

(lanjutan)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 100: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .594a .353 .336 .03135 1.693

a. Predictors: (Constant), TIMES, DISC

b. Dependent Variable: COD

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .043 2 .021 21.781 .000a

Residual .079 80 .001

Total .121 82

a. Predictors: (Constant), TIMES, DISC

b. Dependent Variable: COD

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

90,0% Confidence Interval

for B Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound Tolerance VIF

1 (Constant) .241 .030 8.024 .000 .181 .300

DISC -.274 .051 -.511 -5.413 .000 -.374 -.173 .908 1.102

TIMES .001 .000 -.185 -1.955 .054 -.001 .000 .908 1.102

a. Dependent Variable: COD

(lanjutan)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 101: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

B. Regresi Times Interest Earned Ratio sebagai Variabel Pemoderasi

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

COD .0715 .03849 83

DISC .6017 .07192 83

DISCTIMES 4.7859 7.59943 83

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .591a .350 .334 .03142 1.699

a. Predictors: (Constant), DISCTIMES, DISC

b. Dependent Variable: COD

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .042 2 .021 21.523 .000a

Residual .079 80 .001

Total .121 82

a. Predictors: (Constant), DISCTIMES, DISC

b. Dependent Variable: COD

(lanjutan)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 102: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

90,0% Confidence Interval

for B Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound Tolerance VIF

1 (Constant) .235 .031 7.561 .000 .173 .296

DISC -.264 .053 -.493 -5.003 .000 -.369 -.159 .837 1.195

DISCTIME

S

.001 .000 -.184 -1.863 .066 -.002 .000 .837 1.195

a. Dependent Variable: COD

(lanjutan)

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 103: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-134/BL/2006

TENTANG

KEWAJIBAN PENYAMPAIAN LAPORAN TAHUNAN BAGI

EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN,

Menimbang : a. bahwa laporan tahunan Emiten dan Perusahaan

Publik merupakan sumber informasi penting bagi pemegang saham dan masyarakat dalam membuat keputusan investasi;

b. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas keterbukaan informasi dalam penyusunan laporan tahunan Emiten dan Perusahaan Publik, dipandang perlu untuk menyempurnakan Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-38/PM/1996 tentang Laporan Tahunan dengan menetapkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang baru;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617) sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4372);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3618);

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2006.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR

MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG KEWAJIBAN PENYAMPAIAN LAPORAN TAHUNAN BAGI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK.

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 104: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

- 2 -

Pasal 1

Ketentuan mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik diatur dalam Peraturan Nomor X.K.6 sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan ini.

Pasal 2

Ketentuan Peraturan Nomor X.K.6 sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan ini berlaku untuk penyusunan laporan tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2006.

Pasal 3

Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-38/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Laporan Tahunan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 4

Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 7 Desember 2006

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ttd. A. Fuad Rahmany NIP 060063058

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretaris Badan

ttd.

Abraham Bastari NIP 060076245

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 105: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 106: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-134/BL/2006 Tanggal : 7 Desember 2006

PERATURAN NOMOR X.K.6 : KEWAJIBAN PENYAMPAIAN LAPORAN TAHUNAN BAGI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

1. KEWAJIBAN PENYAMPAIAN LAPORAN TAHUNAN

a. Setiap Emiten atau Perusahaan Publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir, sebanyak 4 (empat) eksemplar dan sekurang-kurangnya 1 (satu) eksemplar dalam bentuk asli.

Laporan tahunan dalam bentuk asli dimaksud adalah laporan tahunan yang wajib ditandatangani secara langsung oleh direksi dan komisaris.

b. Dalam hal laporan tahunan telah tersedia bagi pemegang saham sebelum jangka waktu 4 (empat) bulan sejak tahun buku berakhir, maka laporan tahunan dimaksud wajib disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan pada saat yang bersamaan dengan tersedianya laporan tahunan bagi pemegang saham.

c. Laporan tahunan wajib tersedia bagi para pemegang saham pada saat panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

d. Dalam hal Emiten hanya menerbitkan Efek Bersifat Utang, maka kewajiban penyampaian laporan tahunan berlaku sampai dengan Emiten telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait dengan Efek Bersifat Utang yang diterbitkannya.

e. Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik menyampaikan laporan tahunan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebelum menyampaikan laporan keuangan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud dikecualikan dari kewajiban menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, sepanjang laporan tahunan dimaksud:

1) disampaikan sebanyak 6 (enam) eksemplar; dan

2) sekurang-kurangnya 1 (satu) eksemplar laporan tahunan yang memuat laporan keuangan tahunan dalam bentuk asli.

Dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, maka hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahunan.

2. BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN

a. Ketentuan Umum

1) Laporan tahunan wajib memuat ikhtisar data keuangan penting, laporan dewan komisaris, laporan direksi, profil perusahaan, analisis

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 107: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-134/BL/2006 Tanggal : 7 Desember 2006

- 2 -

dan pembahasan manajemen, tata kelola perusahaan, tanggung jawab direksi atas laporan keuangan, dan laporan keuangan yang telah diaudit.

2) Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal laporan tahunan juga dibuat selain dalam bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, maka laporan tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Apabila terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah laporan tahunan dalam bahasa Indonesia.

3) Laporan tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran kurang lebih 21 X 30 sentimeter dan dimungkinkan untuk direproduksi dengan fotokopi.

b. Ikhtisar Data Keuangan Penting

1) Laporan tahunan wajib memuat informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun, sekurang-kurangnya:

a) penjualan/pendapatan usaha;

b) laba (rugi) kotor;

c) laba (rugi) usaha;

d) laba (rugi) bersih;

e) jumlah saham yang beredar;

f) laba (rugi) bersih per saham ;

g) proforma penjualan/pendapatan usaha (jika ada);

h) proforma laba (rugi) bersih (jika ada);

i) proforma laba (rugi) bersih per saham (jika ada);

j) modal kerja bersih;

k) jumlah aktiva;

l) jumlah investasi;

m) jumlah kewajiban;

n) jumlah ekuitas;

o) rasio laba (rugi) terhadap jumlah aktiva;

p) rasio laba (rugi) terhadap ekuitas;

q) rasio lancar;

r) rasio kewajiban terhadap ekuitas;

s) rasio kewajiban terhadap jumlah aktiva;

t) rasio kredit yang diberikan terhadap jumlah simpanan (khusus untuk perbankan);

u) rasio kecukupan modal (khusus untuk perbankan); dan

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 108: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-134/BL/2006 Tanggal : 7 Desember 2006

- 3 -

v) informasi keuangan perbandingan lainnya yang relevan dengan perusahaan.

2) Laporan tahunan wajib memuat informasi harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan, serta jumlah saham yang diperdagangkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada). Harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus.

c. Laporan Dewan Komisaris

Laporan dewan komisaris sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:

1) penilaian terhadap kinerja direksi mengenai pengelolaan perusahaan;

2) pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi;

3) komite-komite yang berada dibawah pengawasan dewan komisaris; dan

4) perubahan komposisi anggota dewan komisaris (jika ada).

d. Laporan Direksi

Laporan direksi sekurang-kurangnya memuat antara lain uraian singkat mengenai:

1) kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan;

2) gambaran tentang prospek usaha;

3) penerapan tata kelola perusahaan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan; dan

4) perubahan komposisi anggota direksi (jika ada).

e. Profil Perusahaan

Profil perusahaan sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:

1) nama dan alamat perusahaan;

2) riwayat singkat perusahaan;

3) bidang dan kegiatan usaha perusahaan meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan;

4) struktur organisasi dalam bentuk bagan;

5) visi dan misi perusahaan;

6) nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota dewan komisaris;

7) nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota direksi;

8) jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misalnya: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dan akan dilakukan);

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 109: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-134/BL/2006 Tanggal : 7 Desember 2006

- 4 -

9) uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya yang terdiri dari:

a) pemegang saham yang memiliki 5% (lima per seratus) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik;

b) direktur dan komisaris yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik; dan

c) kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5% (lima per seratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik;

10) nama anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada);

11) kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada);

12) kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada);

13) nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek (jika ada);

14) nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal;

15) penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional (jika ada); dan

16) nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada).

f. Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan tahunan wajib memuat uraian singkat yang membahas dan menganalisis laporan keuangan dan informasi lain dengan penekanan pada perubahan-perubahan material yang terjadi dalam periode laporan keuangan tahunan terakhir. Uraian dimaksud sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:

1) tinjauan operasi per segmen usaha, antara lain memuat pembahasan mengenai:

a) produksi;

b) penjualan/pendapatan usaha;

c) profitabilitas; dan

d) peningkatan kapasitas produksi;

2) analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya, antara lain mengenai:

a) aktiva lancar, aktiva tidak lancar, dan jumlah aktiva;

b) kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan jumlah kewajiban;

c) penjualan/pendapatan usaha;

d) beban usaha; dan

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 110: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-134/BL/2006 Tanggal : 7 Desember 2006

- 5 -

e) laba bersih;

3) bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang Perseroan;

4) bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait;

5) bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi;

6) komponen-komponen substansial dari pendapatan atau beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha perusahaan;

7) jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru;

8) bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan dan pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun;

9) informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan;

10) prospek usaha dari perusahaan sehubungan dengan industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya;

11) aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar;

12) kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen (kas per saham dan atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir;

13) realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan saat terakhir apabila belum dinyatakan habis. Dalam hal terdapat perubahan dari Prospektus agar dijelaskan;

14) informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan sifat transaksi dengan Pihak Afiliasi;

15) perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada); dan

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 111: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-134/BL/2006 Tanggal : 7 Desember 2006

- 6 -

16) perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada).

g. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

Laporan tahunan wajib memuat uraian singkat mengenai penerapan tata kelola perusahaan yang telah dan akan dilaksanakan oleh perusahaan dalam periode laporan keuangan tahunan terakhir. Uraian dimaksud sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:

1) Dewan komisaris, mencakup antara lain:

a) uraian pelaksanaan tugas dewan komisaris;

b) pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota dewan komisaris; dan

c) frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran dewan komisaris;

2) Direksi, mencakup antara lain:

a) ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota direksi;

b) pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota direksi;

c) frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota direksi; dan

d) program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi direksi;

3) komite audit, mencakup antara lain:

a) nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite audit;

b) uraian tugas dan tanggung jawab;

c) frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran masing-masing anggota komite audit; dan

d) laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit;

4) komite-komite lain yang dimiliki oleh perusahaan (seperti: komite nominasi dan komite remunerasi), yang mencakup:

a) nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite;

b) independensi anggota komite;

c) uraian tugas dan tanggung jawab;

d) frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite; dan

e) uraian pelaksanaan kegiatan komite;

5) uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan;

a) nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat sekretaris perusahaan; dan

b) uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan;

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 112: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-134/BL/2006 Tanggal : 7 Desember 2006

- 7 -

6) uraian mengenai sistem pengendalian interen yang diterapkan oleh perusahaan dan uraian mengenai pelaksanaan pengawasan intern (internal control and audit);

7) penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan serta upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengelola risiko tersebut, misalnya: risiko yang disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku bunga, persaingan usaha, pasokan bahan baku, ketentuan negara lain atau peraturan internasional, dan kebijakan pemerintah;

8) uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan;

9) perkara penting yang sedang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Direksi dan anggota dewan Komisaris yang sedang menjabat, antara lain meliputi:

a) pokok perkara/gugatan;

b) kasus posisi;

c) status penyelesaian perkara/gugatan;

d) pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan; dan

10) penjelasan tentang tempat/alamat yang dapat dihubungi pemegang saham atau masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan.

b. Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan

Laporan tahunan wajib memuat Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.

c. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit

Laporan tahunan wajib memuat laporan keuangan tahunan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan di bidang akuntansi serta wajib diaudit oleh Akuntan yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

d. Tanda tangan anggota direksi dan anggota dewan komisaris

1) Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota direksi dan anggota dewan komisaris yang sedang menjabat;

2) Tanda tangan dimaksud dituangkan pada lembaran tersendiri dalam laporan tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib dicantumkan pernyataan bahwa direksi dan dewan komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan;

3) Dalam hal terdapat anggota direksi atau anggota dewan komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang bersangkutan harus menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan;

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012

Page 113: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TINGKAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355562-S-Christine Sutanto.pdfRATIO SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-134/BL/2006 Tanggal : 7 Desember 2006

- 8 -

4) Dalam hal terdapat anggota direksi atau anggota dewan komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka hal tersebut harus dinyatakan secara tertulis oleh anggota direksi atau anggota dewan komisaris yang menandatangani laporan tahunan dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.

3. Dengan tidak mengurangi berlakunya ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan berwenang mengenakan sanksi terhadap setiap pihak yang melanggar ketentuan peraturan ini termasuk pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut.

Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 7 Desember 2006

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ttd. A. Fuad Rahmany NIP 060063058

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretaris Badan

ttd.

Abraham Bastari NIP 060076245

Pengaruh tingkat..., Christine Sutanto, FE UI, 2012