56
i LAPORAN PENELITIAN PENGEMBANGAN WILAYAH Tahun Anggaran 2009 Oleh : Suparman, M.Pd. (Pusdi. Teknologi dan Pendidikan Kejuruan) Zamtinah, M.Pd. (Pusdi. Teknologi dan Pendidikan Kejuruan) Marwanti, M.Pd. (Pusdi. Teknologi dan Pendidikan Kejuruan) DR. Endang Mulyatiningsih (Pusdi. Kebijakan Pendidikan) LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009 RELEVANSI SPEKTRUM PASAR KERJA DENGAN PROGRAM STUDI YANG ADA DI SMK SE KABUPATEN BANTUL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

  • Upload
    dinhtu

  • View
    241

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

i

LAPORAN PENELITIAN PENGEMBANGAN WILAYAH

Tahun Anggaran 2009

Oleh :

Suparman, M.Pd. (Pusdi. Teknologi dan Pendidikan Kejuruan) Zamtinah, M.Pd. (Pusdi. Teknologi dan Pendidikan Kejuruan) Marwanti, M.Pd. (Pusdi. Teknologi dan Pendidikan Kejuruan)

DR. Endang Mulyatiningsih (Pusdi. Kebijakan Pendidikan)

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2009

RELEVANSI SPEKTRUM PASAR KERJA DENGAN PROGRAM

STUDI YANG ADA DI SMK SE KABUPATEN BANTUL

Page 2: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

ii

Halaman Pengesahan Usulan Penelitian Pengembangan Wilayah

1. Judul Penelitian : RELEVANSI SPEKTRUM

PASAR KERJA DENGAN PROGRAM STUDI YANG ADA DI SMK SE KABUPATEN BANTUL

2. Ketua Penelitian a. Nama Lengkap dan Gelar : Suparman, M.Pd b. Jenis Kelamin : Laki – laki c. Golongan Pangkat dan NIP : IV a Pembina dan 19491231

197803 1 004 d. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala e. Jabatan Struktural : - f. Fakultas / Jurusan : Fakultas Teknik / Pendidikan

Teknik Elektronika g. Pusat Penelitian : Universitas Negeri Yogyakarta

3. Alamat Ketua Peneliti Alamat Kantor : Fakultas Teknik Universitas

Negeri Yogyakarta Telp (0274) 586734 Fax 0274 4586734

Alamat Rumah : Jln Ketapang No 3. Gejayan Condong Catur Yogyakarta.

4. Jumlah Anggota Peneliti : 4 Orang a. Nama Anggota Peneliti I : Zamtinah, MPd b. Nama Anggota Peneliti II : Marwanti, MPd c. Nama Anggota Peneliti III : DR. Endang Mulyatiningsih

5. Lokasi Penelitian : SMK Kabupaten Bantul DIY 6. Kerjasama Institusi Lain : - 7. Lama Penelitian : 10 Bulan 8. Biaya yang diperlukan

Sumber dari Depdiknas : Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah)

Mengetahui Ketua Lembaga Penelitian

Universitas Negeri Yogyakarta

(Prof. Sukardi, Ph.D) NIP 19530519 197811 1 001

12 Desember 2009 Ketua Peneliti

(Suparman, MPd) NIP 19491231 197803 1 004

Page 3: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

iii

ABSTRAK

RELEVANSI SPEKTRUM PASAR KERJA DENGAN PROGRAM STUDI YANG ADA DI SMK SE KABUPATEN BANTUL

Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) bidang keahlian SMK yang dibutuhkan industri di masa datang 2) penyerapan tenaga kerja lulusan SMK untuk industri 3) trend penyerapan tenaga kerja untuk industri.

Penelitian ini termasuk penelitian survey dengan subyek penelitian program keahlian SMK di Kabupaten Bantul. Data tentang program keahlian dan penyerapan lulusan SMK diambil dengan dokumentasi dari Diknas Kabupaten Bantul. SMK yang ada di Kabupaten Bantul sebanyak 36 sekolah baik negeri maupun swasta. Adapun jumlah program keahliannya sebanyak 38 program keahlian. Sedangkan data tentang dunia usaha dan industri diambil dari Departemen perindustrian. Penelitian dilakukan selama 10 bulan di SMK se Kabupaten Bantul.

Dari data yang terkumpul setelah dianalisis dapat disimpulkan bahwa bidang keahlian yang dibutuhkan industri di Kabupaten Bantul pada masa yang akan datang adalah Bidang Keaihlian Kriya Kayu, Kriya Keramik, Kriya Tekstil, Budidaya Tanaman Perkebunan, Budidaya Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, Tata Boga dan Tata Busana. Dari 38 Program Keahlian Sekolah Menengah di Kabupaten Bantul, didapat 27 Program Keahlian yang penyerapan lulusan pada tahun 2007/2008 termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan untuk tahun 2008/2009 terdapat 11 Program Keahlian yang penyerapan lulusannya masuk kategori Tinggi. Berdasarkan Data Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul didapat 9 Program Keahlian yang menjadi trend penyerapan tenaga kerja untuk industri di kabupaten Bantul, kesembilan Program Keahlian tersebut adalah Program Keahlian Tata Kecantikan, Broadcast, Budidaya Tanaman, THP Perikanan, Seni Musik, Nautika Perikanan Laut, Tata Busana, Teknik Informatika, dan Akomodasi Perhotelan. Dari hasil penelitian ini disarankan pembukaan program keahlian baru di SMK sesuai dengan potensi industri yang ada di Bantul. Di samping itu perlu penelusuran lulusan SMK untuk mengetahui kompetensi lulusan pada waktu bekerja di DU/DI.

Kata kunci : Spektrum Pasar Kerja

Page 4: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadhirat Allah Swt. yang telah

melimpahkan rahmad dan hidayahnya sehingga penelitian dengan judul ” Relevansi Spektrum Pasar Kerja Dengan Program Studi Yang Ada Di

SMK Se Kabupaten Bantul ” dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.

Dengan selesainya penelitian ini peneliti mengucapkan terima kasih

kepada

1. Ketua Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta yang

telah memberi kesempatan kepada kami tim peneliti untuk

melaksanakan penelitian ini.

2. Kepala Diknas Kebupatan Bantul yang telah berkenan untuk

memberikan data yang diperlukan dalam penelitian.

3. Staf di Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta yang

telah membantu administrasi pelaksanaan penelitian ini .

Peneliti menyadari bahwa laporan penelirian ini masih banyak

kekurangannya. Oleh karena itu saran dari para pembaca demi perbaikan

laporan penelitian ini kami terima dengan senang hati.

Akhirnya peneliti berharap semoga hasil penelitian ini beguna

dalam pengembangan keilmuan yang berkaitan ketenagakerjaan.

Yogyakarta, 31 Oktober 2009

Tim Peneliti

Page 5: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………… ........................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………... ...... ii

ABSTRAK …………………………………............................ ... iii

KATA PENGANTAR ………….................................................. iv

DAFTAR ISI …………………………………… ........................ v

DAFTAR TABEL …………………………… ........................... vi

DAFTAR GAMBAR …………………………………… ............. viii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………… ................ ix

BAB I PENDAHULUAN ………………………… .................... 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………….. ...... 1

B. Rumusan Masalah ………………………… ............ 8

C. Tujuan Penelitian ..................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……………………… ..................... 10

A. Analisis Pasar Kerja ................................................. 10

B. Pertumbuhan Ekonomi ………………………… ....... 12

C. Penduduk Usia Kerja ……………………………… .. 16

D. Angkatan Kerja …………………………………… .... 16

E. Penduduk yang Bekerja …………………………….. 17

F. Perencanaan Tenaga Kerja dan Informasi

Ketenagakerjaan ...................................................... 20

G. Peningkatan Kualitas Kerja ...................................... 21

H. Penempatan Tenaga Kerja ...................................... 21

I. Komponen Sistem Pendidikan ................................. 22

J. Sarana – Prasarana Sekolah ................................... 26

K. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ........................ 27

Page 6: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

vi

BAB III METODE PENELITIAN ……………… ..................... 30

A. Subyek Penelitian………… ...................................... 30

B. Metode dan Teknik Pengumpulan Data …………… 31

C. Teknik Analisis Data ………………… .................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… ...... 32

A. Hasil Penelitian ………………………………............ 32

1. Serapan Lulusan SMK .................................. 32

2. Dunia Usaha dan Industri di Bantul .............. 38

B. Pembahasan ............................................................ 41

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.......................... 42

a. Kesimpulan………………………… ................ 42

b. Rekomendasi .......................................... ....... 42

DAFTAR PUSTAKA................................. ..... 44

LAMPIRAN.......................................... .......... 45

Page 7: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Tingkat Produktifitas Tenaga Kerja Persektor Usaha

Tahun 1997-2002(Juta Rp/Kapita)............ .......................... 17

Tabel 2. Angkatan Kerja, Bekerja dan Setengah Pengangguran

dan Pengangguran Berdasarkan Jenis Kelamin

Tahun 2002 (dalam Juta Orang) ........................................ ` 18

Tabel 3. Pengangguran Terbuka Berdasarkan Pendidikan

Tahun 2002... ...................................................................... 18

Tabel 4. Kriteria / Klasifikasi Pasar Kerja Lulusan SMK....................... 30

Tabel 5. Rangking Penyerapan Lulusan SMK Tahun 2007/2008

Dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul. .......................... 32

Tabel 6. Rangking Penyerapan Lulusan SMK Tahun 2008/2009

Dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul. .......................... 34

Tabel 7. Rangking Penyerapan Tenaga Kerja Kabupaten Bantul

Tahun 2007/2008 Berdasarkan Data Depnaker Trans ........ 36

Tabel 8. Rangking Penyerapan Tenaga Kerja Kabupaten Bantul

Tahun 2008/2009 Berdasarkan Data Depnaker Trans ........ 37

Tabel 9. Daftar Dunia Usaha dan Industri di Kabupaten Bantul

(Sumber Internet). ............................................................... 38

Tabel 10. Daftar Dunia Usaha dan Industri di Kabupaten Bantul

(Sumber BPS DIY Tahun 1995). ......................................... 40

Page 8: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Determinan Penawaran Output Riil......................... ........... 15

Gambar 2. Penduduk yang Bekerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tahun 2006 ....................................................................... 19

Gambar 3. Komponen Pelaksanaan Pendidikan...... ........................... 24

Gambar 4. Diagram Lingkaran Prosentase Keterserapan Tenaga

Kerja Berdasarkan Data Dinas Pendidikan Kab.Bantul

Tahun 2007/2008 ............................................................... 33

Gambar 5. Diagram Lingkaran Prosentase Keterserapan Tenaga

Kerja Berdasarkan Data Dinas Pendidikan Kab.Bantul

Tahun 2008/2009 ............................................................... 35

Gambar 6. Diagram Lingkaran Prosentase Keterserapan Tenaga

Kerja Berdasarkan Data Depnaker Trans

Tahun 2007/2008 ............................................................... 37

Gambar 7. Diagram Dunia Usaha dan Industri di Kabupaten Bantul

Berdasarkan Sumber dari Internet ..................................... 39

Gambar 8. Diagram Dunia Usaha dan Industri di Kabupaten Bantul

Berdasarkan Sumber BPS DIY Tahun 1995 ...................... 40

Page 9: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Daftar Sekolah dan Program Keahlian yang Dimiliki SMK

Negeri dan Swasta seKabupaten Bantul ………………... 45

Lampiran 2. Berita Acara Pelaksanaan Seminar Proposal dan

Instrumen Penelitian………………………………… ............ 48

Lampiran 3. Lembar Saran Pelaksanaan Seminar Proposal dan

Instrumen Penelitian ...... ................................................. 49

Lampiran 4. Daftar Hadir Seminar Desain Proposal Penelitian............ 50

Lampiran 5. Berita Acara Pelaksanaan Seminar Hasil Penelitian ........ 52

Lampiran 6. Lembar Saran Pelaksanaan Seminar Hasil Penelitian ..... 53

Lampiran 7. Daftar Hadir Seminar Hasil Penelitian ............................. 54

Page 10: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum permasalahan ketenagakerjaan saat ini antara lain

adalah pengangguran yang cukup tinggi, kualitas SDM dan produktifitas

tenaga kerja yang relatif masih rendah, dan perlindungan tenaga kerja

belum memadai. Era globalisasi yang dikenal dengan liberalisasi ekonomi

atau perdagangan bebas khususnya bidang jasa tenaga kerja, tenaga

kerja Indonesia dituntut harus mampu bersaing antar tenaga kerja

maupun dengan tenaga kerja asing. Persaingan tenaga kerja tidak

sekedar pada persaingan peluang kerja akan tetapi juga pada kualitas,

maka kesempatan kerja akan diisi oleh tenaga kerja yang lebih baik dan

lebih berkompeten. Hal tersebut menunjukan bahwa kinerja dan posisi

sangat tergantung pada modal sumber daya manusianya, bukan lagi pada

sumber daya alam. Persaingan bebas menuntut keunggulan kompetitif,

bukan lagi komparatif. SDM menjadi sangat penting terutama SDM

sebagai pelaku pembangunan / tenaga kerja. Peningkatan daya saing

tenaga kerja untuk mendukung suksesnya pembangunan nasional perlu

rumusan kebijakan, strategi dan upaya. Untuk menciptakan kesempatan

kerja pada dasarnya merupakan tanggung jawab bersama baik

pemerintah, dunia usaha, dunia pendidikan dan masyarakat. Sedangkan

sektor lapangan usaha mempunyai peranan yang dominan dalam

Page 11: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

2

menciptakan kesempatan kerja. Kesempatan kerja sektoral sesuai

dengan Rencana Tenaga Kerja Nasional (RTKN) Tahun 2004 – 2009

yang berkaitan masalah : (a) penduduk usia kerja, (b) angkatan kerja, (c)

kesempatan kerja nasional maupun sektoral, dan (d) perkiraan

pertumbuhan ekonomi sektoral. Sehubungan dengan hal tersebut maka

besarnya pasar kerja, kesempatan kerja, peluang kerja dan penyerapan

tenaga kerja merupakan indikasi adanya pertumbuhan ekonomi nasional

maupun sektoral. Untuk kepentingan tersebut, khususnya kesempatan

kerja dan pasar kerja perlu kiranya melihat hasil dari semua sektor unit

usaha daerah tertentu yang didasarkan pada nilai Produk Domestik Bruto

(PDB)

Pendidikan menengah kejuruan mempunyai peran penting guna

menyiapkan peserta didik untuk siap bekerja, baik secara mandiri maupun

sebagai tenaga kerja didasarkan atas kebutuhan dunia industri. Oleh

karena itu arah pengembangan pendidikan menengah kejuruan (SMK)

berorientasi pada kebutuhan pasar kerja. Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) sebagai salah satu intitusi yang menyiapkan tenaga kerja terampil

tingkat menengah dituntut menghasilkan lulusannya sesuai dengan

harapan dunia industri. Tenaga kerja yang dibutuhkan oleh dunia industri

adalah SDM yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang kerjanya,

memiliki daya saing yang tinggi. Untuk kepentingan itu maka bidang

keahlian, isi kurikulum pendidikan menengah kejuruan harus sesuai

dengan kondisi dan kebutuhan pasar kerja.

Page 12: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

3

Hardijan Rusli, 2003 menyatakan bahwa : tugas pemerintah dalam

ketenagakerjaan berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 adalah (1)

perencanaan tenaga kerja, (2) perluasan kesempatan kerja, (3)

pembinaan dan (4) pengawasan.

Perencanaan tenaga kerja meliputi : (1) Perencanaan tenaga kerja

makro yaitu : proses penyusunan rencana ketenagakerjaan secara

sistematis yang memuat pendayagunaan tenaga kerja secara optimal dan

produktif guna mendukung pertumbuhan ekonomi, sosial secara nasional,

daerah maupun sektoral sehingga dapat membuka kesempatan kerja

seluas-luasnya dan meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh. (2)

Perencanaan tenaga kerja mikro yaitu : proses penyusunan rencana

ketenagakerjaan secara sistematis dalam suatu instansi baik instansi

pemerintah maupun swasta dalam rangka pendayagunaan tenaga kerja

secara optimal dan produktif guna mendukung pencapaian kinerja yang

tinggi pada instasi atau perusahaan yang bersangkutan.

Perencanaan tenaga kerja disusun atas dasar informasi

ketenagakerjaan antara lain meliputi : (a) penduduk dan tenaga kerja, (b)

kesempatan kerja, (c) pelatihan kerja termasuk kompetensi kerja, (d)

produktifitas kerja, (e) hubungan industrial, (f) kondisi lingkungan kerja, (g)

pengupahan dan kesejahteraan kerja dan (h) jaminan sosial tenaga kerja.

Berbagai permasalahan bidang ketenagakerjaan saat ini antara lain

adalah pengangguran, kualitas SDM dan produktivitas tenaga kerja yang

Page 13: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

4

relatif masih rendah, perlindungan tenaga kerja belum memadai. Era

globalisasi merupakan peluang bagi bangsa Indonesia, namun merupakan

beban berat jika tidak mempersiapkan diri. Era globalisi juga dinamakan

era liberalisasi ekonomi atau perdagangan bebas khususnya bidang jasa

tenaga kerja yang dituntut mampu bersaing dengan tenaga kerja Negara

lain. Persaingan tenaga kerja tidak hanya memperebutkan peluang pasar

akan tetapi juga kualitas dan produktivitas perlu ditingkatkan agar dapat

merebut peluang pasar kerja.

Otonomi daerah menciptakan peluang bagi tumbuhnya sentra-

sentra ekonomi baru di beberapa propinsi yang memiliki potensi sumber

daya alam yang berlimpah. Tumbuhnya sentra ekonomi baru dapat

mempercepat peningkatan kualitas tenaga kerja dan bertopang pada

kemampuan ekonomi daerah. Kendalanya adalah tenaga kerja belum

dibekali pengetahuan dan ketrampilan serta perlindungan yang cukup.

Informasi ketenagakerjaan tidak memadai sehingga recruitment masih

membutuhkan proses yang panjang dan rawan manipulasi dan selain itu

juga lemahnya pendataan secara menyeluruh.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

tentang Satandar Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya

kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan Dasar dan

Menengah mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan

serta berpedoman pada panduan Badan Standar Nasional Pendidikan

Page 14: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

5

( BSNP ). BSNP, 2006 berisi : Direktorat Pembinaan SMK sesuai dengan

tugas dan fungsinya berkewajiban untuk memberikan bimbingan teknis

kepada setiap SMK melalui berbagai strategi dan pendekatan agar lulusan

SMK memiliki kemampuan menyiapkan kurikulum sesuai yang

diharapkan. Adanya perubahan kurikulum berbasis kompetensi menjadi

kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) akan terjadi perubahan

terutama untuk sekolah yang belum siap akan tuntutan KTSP. Untuk

pelaksanaan KTSP dibutuhkan manejemen yang baik dan kesiapan guru

sebagai pelaksana. Sehubungan kondisi SMK yang ada sekarang ini

bervariasi, maka kemampuan profesional masing-masing sekolah

berbeda-beda.

Didasarkan pada orientasi otonomi daerah, maka SMK merupakan

Sekolah Menengah kejuruan yang harus memiliki program keahlian yang

sesuai dengan Program Pembangunan Daerah. Untuk kepentingan

tersebut maka visi pembangunan daerah harus ditujukan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan kondisi

daerah, potensi, aspirasi, permasalahan spesifik daerah, dalam rangka

pembangunan nasional.

Sehubungan dengan profesionalitas lulusan SMK, kesempatan

kerja, lapangan pekerjaan dan penyerapan lulusan SMK, maka perlu

adanya kajian yang lebih mendalam. Industri lebih terbuka tingkat

kualifikasi kemampuan tenaga kerja yang dibutuhkan, jumlah dan jaminan

Page 15: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

6

sosial yang disediakan. SMK harus dapat menyesuaikan kebutuhan

tenaga kerja untuk industri baik kualifikasi kemampuan lulusan, bidang

keahlian yang dibutuhkan industri dan mengacu kualifikasi pada Standar

Kompetensi yang ada dan syah untuk digunakan.

Peningkatan mutu pendidikan terkait erat dengan keberadaan

komponen pendidikan yang didalamnya mencakup enam macam yaitu: 1)

guru, 2) siswa, 3) sarana-prasarana pengajaran, 4) instruksional dan

kurikulum 5) Media pengajaran, 6) menajemen pengajaran dan 7)

masyarakat pengguna. Tiga komponen pendidikan terkait dengan

sumberdaya manusia yaitu: guru, siswa dan masyarakat. Peningkatan

mutu pendidikan terkait disamping ditentukan oleh faktor guru, siswa dan

masyarakat dalam mendukung dan mendorong dinamika pendidikan,

juga terkait dengan intensitas sarana-prasarana pendidikan yang tersedia

dimanfaatkan. Gedung sekolah adalah berfungsi sebagai tempat dimana

terjadinya proses belajar dan mengajar antara siswa dan guru berinteraksi

merupakan modal dasar yang harus tersedia untuk penyelenggaraan

sekolah.

Wilayah Kabupaten Bantul terdiri dari 17 Kecamatan, yang

memeliki potensi masing-masing. Diantara Kabupaten yang yang lain di

Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Bantul merupakan Kabupaten

yang memiliki komitmen tinggi dalam bidang pendidikan sebagai investasi

sumberdaya manusia. Semakin kecilnya kesempatan lulusan SMA untuk

Page 16: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

7

melanjutkan ke perguruan tinggi, karena mahalnya biaya pendidikan

membuat peminat SMA di Bantul terus menurun. Sejumlah SMA pun

beralih status menjadi SMK karena bekal ketrampilannya lebih banyak

sehingga lebih mudah mencari pekerjaan. Tren alih status tersebut sudah

berlangsung sejak lima tahun terakhir.

Jumlah SMA di Bantul saat ini 35 sekolah sementara SMK 34

sekolah. Lima tahun lalu, komposisi SMA masih cukup dominan yakni

sekitar 75 persen. Harapan pemerintah komposisinya bisa mencapai 60

persen untuk SMK dan 40 persen untuk SMA. Agar pengembangan SMK

dari SMA berjalan dengan baik diperlukan data kesiapan-keseiapan

tertentu sebagai syarat untuk alih status terdiri dari kesiapan guru,

gedung, sarana prasarana dan sebagainya.

Kedepan perencanaan pendidikan sangat menentukan tingkat

keberhasilan usaha pemerintah dalam menyediakan bidang keahlian dan

program keahlian yang layak. Besarnya anggaran yang diperlukan untuk

membangun insfrastruktur ekonomi berdampak pada kecilnya anggaran

pendidikan dalam rangka menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas dan

produktif. Dalam siklus pasar kerja, angkatan kerja baru keluaran (output)

dari sistem pendidikan, mereka dapat terserap sangat ditentukan oleh

proses produksi barang dan jasa. Kondisi ini akan berjalan mulus jika

penyusunan sistem mengacu pada pembinaan tenaga kerja, pada sistem

pembangunan ekonomi dan pasar kerja

Page 17: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

8

Kebutuhan tenaga kerja sangat ditentukan oleh daya serap sektor -

sektor ekonomi terhadap tenaga kerja sehubungan dengan penggunaan

teknologi dalam produksi. Hal ini akan sangat mempengaruhi perubahan

yang cepat terhadap struktur tenaga kerja di suatu sektor ekonomi, dan

perlu disikapi secara positif dan selanjutnya akan berpengaruh pada

kebutuhan tenaga kerja. Peningkatan ekonomi di berbagai sektor akan

menentukan bidang keahlian dan program keahlian untuk SMK dalam

rangka mempersiapkan tenaga kerja terampil tingkat menengah. Untuk

kepentingan bidang keahlian yang akan dikembangkan di SMK harus

berorientasi pada kebutuhan tenaga kerja untuk berbagai sektor

peningkatan ekonomi daerah.

Sehubungan dengan permasalahan diatas, perlu dilakukan

Identifikasi Spektrum Pasar Kerja Sebagai Rujukan Dalam Penetapan

Program Keahlian SMK di Kabupaten Bantul Yogyakarta. Hal ini

penting karena untuk mempersiapkan kebutuhan tenaga kerja yang dapat

diserap oleh industri atau sektor ekonomi.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang hendak dipecahkan dalam kajian tentang

identifikasi spektrum pasar kerja sebagai rujukan dalam penetapan

program keahlian di SMK dirumuskan seperti berikut.

1. Bidang keahlian SMK apa yang dibutuhkan industri di masa

datang?

Page 18: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

9

2. Berapa besar penyerapan tenaga kerja lulusan SMK untuk industri?

3. Bagaimana trend penyerapan tenaga kerja untuk industri?

C. Tujuan Penelitian Tujuan rencana penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Identifikasi kebutuhan tenaga kerja di Kabupaten Bantul DIY.

2. Alternatif pembukaan SMK di Kabupaten Bantul.

D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk :

1. Memperoleh informasi kebutuhan tenaga kerja di Kabupaten Bantul

DIY.

2. Memberikan informasi SMK di Kabupaten Bantul DIY.

3. Masukan bagi Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan

Kabupaten Bantul dalam mengembangkan SMK berkaitan dengan

potensi daerah.

Page 19: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Analisis Pasar Kerja

Guna menganalisis situasi pasar kerja di suatu daerah terdapat

beberapa hal yang harus diamati sesuai dengan Rencana Tenaga Kerja

Nasional, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2006, yaitu

berdasarkan pada : (1) Pertumbuhan ekonomi, (2) Penduduk usia kerja,

(3) Angkatan kerja, (4) Penduduk yang bekerja, (5) Penganggur, (6)

Setengah pengganggur. Selain itu perlu pula dipertimbangkan kondisi

perekonomian secara nasional di berbagai sektor untuk tahun – tahun

mendatang. Adapun sektor yang dipertimbangkan adalah : (1) Pertanian,

Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan, (2) Pertambangan dan

Penggalian, (3) Industri Pengolahan, (4) Listrik, Gas dan Air Bersih, (5)

Bangunan, (6) Perdagangan, Hotel, dan Restoran, (7 ) Angkutan dan

Komunikasi, (8) Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, dan (9)

Jasa-jasa.

Perkembangan perekonomian secara umum tercermin dalam

berbagai kebijakan makro antara lain : fiskal, moneter, perdagangan,

neraca pembayaran, pariwisata, dan kesempatan kerja sektoral.

Pertumbuhan ekonomi secara nyata dapat diamati dengan pendekatan

Produk Domestik Bruto (PDB)/ Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),

Sumbangan dari masing-masing sektor ekonomi terhadap pembentukan

Produk Domestik Bruto (PDB)/ Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),

Page 20: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

11

selain itu juga berpengaruh pula pada kesempatan kerja di setiap sektor

baik secara langsung maupun tidak langsung. Perekonomian Indonesia

secara bertahap sejak tahun 2005 tumbuh 5,6 persen, pertumbuhan ini

lebih tinggi dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya yaitu sebesar

5,05 persen (Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia, 2006) .

Perencanaan tenaga kerja melalui pendekatan UU No. 13 Tahun

2003, dan pendekatan perencanaan tenaga kerja nasional, daerah dan

sektoral, yaitu secara makro dan mikro : (1) Perencanaan tenaga kerja

makro adalah proses penyusunan rencana tenaga kerja secara sistematis

yang memuat pendayagunaan tenaga kerja secara optimal dan produktif,

guna mendukung pertumbuhan ekonomi atau sosial , baik secara nasional,

daerah, maupun sektoral sehingga dapat membuka kesempatan kerja

seluas-luasnya, meningkatkan produktifitas kerja dan meningkatkan

kesejahteraan pekerja/ buruh. (2) Perencanaan tenaga kerja mikro

adalah proses penyusunan rencana tenaga kerja secara sistematis dalam

suatu instantansi, baik instansi pemerintah maupun swasta dalam rangka

meningkatkan pendayagunaan tenaga kerja secara optimal dan produktif,

guna mendukung pencapaian kinerja yang tinggi pada instansi atau

perusahaan yang bersangkutan. Sumber daya manusia (SDM) sebagai

pelaku ekonomi baik sebagai pekerja, peserta dalam perusahaan yang

sekaligus peran sertanya sebagai insan yang turut membangun

perekonomian suatu daerah.

Page 21: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

12

B. Pertumbuhan Ekonomi

Kemampuan suatu perekonomian dalam menciptakan kesempatan

kerja untuk penduduknya yang terus bertambah tergantung pada

pertumbuhan ekonomi. Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi dapat

menggunakan data mengenai Produk Domestik Bruto (PDB untuk skala

nasional dan Produk Domestik Regional Bruto untuk skala regional yang

mengukur pendapatan total setiap orang dalam perekonomian. Secara

lebih spesifik pertumbuhan ekonomi diukur dengan peningkatan

persentase tahunan tingkat PDB riilnya. Pertumbuhan ekonomi

merupakan kunci untuk meningkatkan standar hidup suatu negara.

Pertumbuhan ekonomi aktual tergantung pada potensi ekonomi

untuk memproduksi barang dan jasa. PDB riiil aktual mungkin berfluktuasi

disekitar PDB riil potensial, akan tetapi dalam jangka panjang biasanya

akan mendekati pada PDB riil potensial. Apabila PDB riil potensial tumbuh

demikian pula dengan kesempatan kerja dan pendapatan riil agregat

potensial. Untuk memahami proses pertumbuhan ekonomi kita harus

memahami faktor-faktor penting yang mempengaruhi PDB riil potensial.

Secara garis besar faktor utama yang mempengaruhi potensi suatu

negara untuk memproduksi barang dan jasa adalah (Hyman: 1992):

1). Sumber daya produktif yang tersedia dalam perekonomian

tersebut: tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan input yang

lainnya.

Page 22: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

13

2). Kualitas sumberdya produktif yang tersedia dalam perekonomian.

Kualitas sumber daya produktif diukur dengan produktivitasnya

yaitu ukuran output per unit input. Berhubung tenaga kerja

merupakan input produktif yang dominan, maka pertumbuhan

produktifitas tenaga kerja merupakan kunci pertumbuhan ekonomi.

3). Peningkatan teknologi.

4). Peningkatan dalam efisiensi input yang digunakan.

Apabila dilihat dari pendekatan faktor penawaran dan permintaan

maka terdapat enam komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi (Mc

Connel and Brue: 2005). Keenam komponen utama tersebut

dikelompokkan ke dalam faktor penawaran, permintaan, dan efisiensi.

Faktor penawaran terdiri atas empat komponen utama yang berkaitan

dengan kemampuan fisik suatu perekonomian untuk berekspansi, yaitu :

1). Peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya alam.

2). Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia.

3). Peningkatan penawaran (stok) barang modal .

4). Peningkatan teknologi.

Faktor penawaran, permintaan, dan efisiensi dalam pertumbuhan

ekonomi saling berkaitan. Pengangguran yang disebabkan oleh

pembelanjaan total yang kurang memadai (faktor permintaan) dapat

memperlambat laju akumulasi kapital baru (faktor penawaran) dan

mennghambat pengeluaran untuk riset (faktor penawaran). Sebaliknya

pengeluaran investasi yang rendah (faktor penawaran) dapat

Page 23: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

14

menyebabkan total pembelanjaan yang tidak mencukupi (faktor

permintaan) dan pengangguran. Ketidakefisienan yang meluas dalam

penggunaan sumber daya (faktor efisiensi) mendrorong produksi barang

dan jasa dengan biaya tinggi dan menurunkan keuntungan, yang pada

akhirnya akan memperlambat inovasi dan mengurangi akumulasi kapital

(faktor penawaran) pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses yang

dinamis dimana faktor penawaran, permintaan dan efisiensi beriteraksi.

Secara sederhana determinan penawaran terhadap output riil dapat

digambarkan dalam bagan berikut :

Gambar 1 mengilustrasikan bahwa produktivitas tenaga kerja ditentukan

oleh peningkatan teknologi, kuantitas barang modal yang tersedia untuk

tenaga kerja, kualitas tenaga kerja itu sendiri, dan efisiensi pengalokasian,

pengkombinasian dan pengelolaan input. Produktivitas meningkat apabila

kesehatan, pelatihan, pendidikan, dan motivasi tenaga kerja meningkat,

ketika tenaga kerja memiliki peralatan yang lebih baik dan sumber daya

alam yang lebih baik, ketika produksi dikelola dan diatur secara lebih baik,

dan ketika tenaga kerja direalokasikan dari industri yang kurang efisien ke

indutri yang lebih efisien.

Page 24: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

15

Gambar 1. Determinan Penawaran Output Riil

Pertumbuhan perekonomian secara nasional berkembang dari

tahun - ke tahun. Untuk melihat pertumbuhan ekonomi secara nasional ini

perlu kiranya pengelompokan sektor usaha yang memberikan sumbangan

pada PDB/ PDRB. Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia, 2006

telah mengelompokan unit- unit lapangan usaha ( sektor ) menjadi 9

lapangan usaha ( sektor ) yaitu :

1. Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan,

2. Pertambangan dan penggalian,

3. Industri pengolahan,

4. Listrik, gas dan air bersih,

5. Bangunan/ konstruksi,

6. Perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel,

7. Angkutan, pergudangan dan komunikasi

□ Banyaknya angkatan kerja yang dipekerjakan

□ Rata-rata jam kerja

Input tenaga kerja (jam kerja)

X

□ Kemajuan teknologi

□ Kuantitas capital

□ Pendidikan dan pelatihan

□ Efisiensi alokatif

□ lainnya

Produktivita tenaga kerja (output rata-rata per jam)

= PDB Riil

Page 25: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

16

8. Keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah dan

jasa perusahaan,

9. Jasa kemasyarakatan termasuk jasa pelayanan pemerintah.

C. Penduduk Usia Kerja

Apabila ditinjau dari tempat tinggalnya (desa dan kota), maka

proporsi Penduduk Usia Kerja (PUK) di kota dan di desa mengalami

peningkatan setiap tahunnya. Sedangkan PUK di kota cenderung lebih

kecil dibandingkan dengan PUK di desa. Hal ini diperkirakan karena

terdapat daya tarik pencari kerja dibandingkan di desa yang aktivitas

perekonomiannya tidak mengalami peningkatan. Untuk itu perlu adanya

penciptaan peluang kerja sehingga terdapat keseimbangan propors i PUK

di kota dan di desa.

D. Angkatan Kerja.

Kondisi Tenaga Kerja di Indonesia yang menjadi pokok bahasan

adalah kelompok penduduk usia produktif, yaitu menggunakan konsep

usia 15 - 64 tahun yang disebut golongan remaja dewasa. Perkembangan

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yaitu dengan membandingkan

antara jumlah Angkatan Kerja (AK) dan Penduduk Usia Kerja (PUK).

TPAK mencerminkan jumlah penduduk yang siap melakukan kerja untuk

kegiatan ekonomi.

Page 26: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

17

E. Penduduk yang Bekerja

Penduduk yang bekerja selama kurun waktu dari 2004 – 2006

dalam RTKN (200) adalah seperti berikut : tahun 2004 penduduk yang

bekerja sebanyak 93,72 juta, sedangkan pada tahun 2006 menjadi 95,18

juta. Untuk melihat peningkatan pegeseran hal ini dapat dapat dilihat dari

berbagai sudut pandang yaitu : menurut daerah dan jenis kelamin,

lapangan pekerjaan utama, status pkerjaan utama, jabatan, golongan

umur, pendidikan yang ditamatkan setiap propinsi.

Tabel 1. Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja Persektor Usaha

Tahun 1997 – 2002 ( Juta Rp/ Kapita ) No. Uraian 1997 1998 1999 2000 2001* 2002 **

1 Pertanian, Kehutanan, Perburuan, Perikanan

1.85 1.61 1.69 1.62 1.67 1.674

2/4 Pertambangan, Listrik, Gas dan Air

39.60 52.43 47.02 86.84 41.88 58.368

3 Industri Pengolahan 9.78 9.60 8.60 9.03 9.07 9.387 5 Bangunan 8.45 6.38 6.45 6.65 6.30 5.909 6 Perdagangan Besar, Eceran,

Rumah Makan, dan Hotel 4.34 3.58 3.43 3.43 3.82 3.895

7 Angkutan, Pergudangan, Komunikasi

7.70 6.49 6.37 6.43 7.08 7.201

8 Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah dan Jasa Perusahaan

58.69 45.78 41.41 31.03 25.00 30.213

9 Jasa- jasa/ servise 3.02 2.94 3.04 3.97 3.52 3.822

Sumber : Profil SDM Indonesia 2002 dan hasil olahan dari statistik Indonesia

2002, BPS

*) data sementara; **) data sangat sementara

Sektor Perekonomian Lapangan Usaha yang ada di masyarakat

sangat menentukan perencanaan pembukaan program studi yang

mencakup : (1) Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan,

Page 27: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

18

(2) pertambangan dan Penggalian, (3) Industri Pengolahan, (4) Listri k,

Gas dan Air Bersih, (5) Bangunan, (6) Perdagangan, Hotel, dan Restoran,

(7) Angkutan dan Komunikasi, (8) Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan, dan (9) Jasa-jasa.

Berdasarkan pada waktu jam kerja per minggu, menunjukan bahwa

pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam/minggu dianggap mempunyai

produktivitas rendah dan setengah menganggur. Dilihat dari lapangan

pekerjaan utama, pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam/minggu paling

banyak pada sektor pertanian 50,8%. Sedangkan pada sektor industri

pada umumnya bekerja 8 jam/hari.

Tabel 2. Angkatan Kerja, Bekerja dan Setengah Pengangguran, dan Pengangguran berdasarkan Jenis Kelamin, Tahun 2002 ( dalam

juta orang)

No. Uraian Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Penduduk umur > 15

tahun 73,99 74,74 148,73

2 Angkatan kerja 37,47 63,31 100,78 3 Bukan Angkatan Kerja 10,68 37,27 47,95 4 Bekerja 58,58 33,06 91,64 5 Setengah Penganggur

a. Kota b. Pedesaan

17,48 - -

16,20 - -

33,68 7,85

25,83 6 Penganggur Terbuka 4,73 4,40 9,13

Sumber : Olahan dari Survey Angkatan Kerja Nasonal tahun 2002

Tabel 3. Pengangguran Terbuka Berdasarkan Pendidikan, Tahun 2002

No. Uraian Jumlah Persen 1 Penganggur Terbuka 9.132.104 100 2 < SD 3.221.638 35,28 3 SLTP

a. SLTPU b. SLTPKJ

2.146.495 1.977.069 169.426

23,51 21,65 1,86

4 SLTA a. SLTAU b. SLTAKJ

3.244.130 2.138.263 1.105.867

35,52 23,41 12,11

5 Diploma/ Perguruan Tinggi 519.841 5,69 Sumber : Olahan dari data Sakernas 2002, BPS

Page 28: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

19

Yudo Swasono, 1995 menyatakan angkatan kerja di masa depan

haruslah yang mempunyai : (a) inisiatif, (b) kreatif, (c) percaya diri, (d)

bertanggung jawab, (e) mudah menyesuaikan diri, (f) siap menerima

pengetahuan baru, (g) sadar kualitas, (h) mampu bekerjasama, (i)

menyiapkan diri dalam pengambilan keputusan, (j) mengerti sistem yang

kompleks, (k) kemampuan berkomunikasi, (l) spirit kerja berkelompok.

Diploma2% Universitas

3%

SMTA Kejuruan 6%

SMTA Umum13%

SMTP20% Maksimum SD

56%

Sumber: BPS (data diolah)

Gambar 2. Penduduk yang Bekerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tahun 2006

Page 29: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

20

Dilihat dari tingkat pendidikan tenaga kerja, maka dapat

disimpulkan bahwa lebih dari separuh tenaga kerja yang terlibat dalam

kegiatan ekonomi di Indonesia tahun 2006 masih tergolong tenaga kerja

kurang terampil dan berpendidikan relatif rendah yaitu maksimum SD

sebesar 56%. Sedangkan tenaga kerja yang pernah mengenyam

pendidikan tinggi yaitu hanya sebesar 5% yang terdiri dari 2%

berpendidikan diploma dan 3% berpendidikan universitas.

F. Perencanaan Tenaga Kerja dan Informasi Ketenagakerjaan

Perencanaan tenaga kerja telah dimulai pada saat dimulainya

Pembangunan Pelita sampai tahun 1997. Sejak tahun 1998 sampai tahun

2002 perencanaan tenaga kerja sudah tidak dilaksanakan lagi. Hal ini

karena sejak saat itu pendekatan terhadap sektor tidak dilakukan. Selain

itu juga keterbatasan data dan informasi yang tersedia di BPS, baik data

yang ada relatif lama dan juga dari daerah kabupate/ kota kurang

memadai.PP No. 4 Tahun 1980 mengatur kewajiban perusahaan untuk

mendaftarkan lowongan tenaga kerja yang ada di perusahaannya dan

pendaftaran pekerja untuk mendapatkan kartu kuning dari Dinas Tenaga

Kerja Daerah Kabupaten/ kota.

Sejak otonomi daerah, Dinas Tenaga Kerja tidak lagi mengirimkan

data bursa kerja ke tingkat pusat, sehingga secara nasional data riil

kebutuhan tenaga kerja tidak tersedia. Data ini sangat penting untuk

informasi tentang bidang keahlian, kompetensi tenaga kerja yang

Page 30: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

21

dibutuhkan perusahaan dalam memenuhi kesempatan kerja serta

peningkatan produktivitas kerja.

G. Peningkatan Kualitas Kerja

Pelatihan kerja, pemagangan kerja dapat dilakukan dalam rangka

peningkatan kualitas kerja. Permasalahan lapangan yang timbul untuk

pendatang baru di pandang sesuai dengan pasar kerja adalah : (a) jadwal

magang sering tidak sesuai dengan jadual produksi perusahaan , dan (b)

pihak perusahaan tidak mau resiko untuk mempekerjakan pemagang (

sekedar melihat ).

H. Penempatan Tenaga Kerja

Penempatan tenaga kerja yang banyak tidak mampu ditampung

dalam kesempatan kerja yang sangat terbatas. Untuk itu perlu

penyaluran ke luar negeri ( TKI ) melalui PJTKI. Dalam rangka

memperoleh dan memperluas kesepatan kerja perlu informasi

penempatan tenaga kerja, lembaga yang memadai, sistem perlindungan

yang telah tertuang dalam UU No. 13 Tahun 2003 sebagai pengganti UU

No. 25 Tahun 1997.

Harri Heriawan Saleh, 2005 menyatakan bahwa untuk

meningkatkan kualitas tenaga kerja adalah : (a) pengembangan

kurikulum, (b) akreditasi pelatihan, (c) pemberdayaan lembaga pelatihan,

(d) perlu adanya lembaga uji kompetensi, lembaga penyedia tenaga kerja

terlatih yang memenuhi standar kompetensi, dan (e) perlu analisis pola

Page 31: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

22

gerak pasar kerja secara runtut waktu ( dynamic analysis ) untuk

daerah kabupaten/ kota.

Selain itu perlu adanya pelaksanaan economic need test secara

konsisten, tujuannya adalah : (a) mengetahui kesiapan tenaga kerja

setiap asosiasi dalam persaingan bebas, (b) tingkat persediaan dan

permintaan tenaga kerja, dan (c) merumuskan kriteria tenaga kerja asing

yang masuk ke Indonesia.

I. Komponen Sistem Pendidikan

Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.” Dari pengertian pendidikan tersebut,

jelas bahwa kegiatan pendidikan adalah kegiatan pengembangan potensi

peserta didik secara optimal dan terpadu, baik dimensi spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia

serta ketrampilan peserta didik. Untuk mengembangkan semua potensi

peserta didik itu diperlukan suasana belajar dan proses pembelajaran

yang kondusif. Suasana belajar dan proses pembelajaran yang kondusif

dapat terwujud jika sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses

Page 32: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

23

pendidikan dan pembelajaran sangat mendukung untuk kegiatan

tersebut.

Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan, fasilitas atau sarana dan

prasarana merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya suasana belajar

dan proses belajar yang memungkinkan berkembangnya potensi peserta

didik secara optimal, sebagaimana diamanatkan dalam UU RI No. 20

Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Dalam UU tersebut yakni pada pasal 45,

ayat 1 dan 2 dinyatakan bahwa “setiap satuan pendidikan formal dan

nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi

keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan

potensi fisik, kecerdasan intelektual, social, emosional, dan kejiwaan

peserta didik.”; “ Ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana

pendidikan pada semua satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada

ayat 1 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.” (Anonim, 2003:

27-28)

Page 33: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

24

Gambar 3. Komponen Pelaksanaan Pendidikan

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab VII Standar Sarana

dan Prasarana, Pasal 42 ayat 1 dinyatakan bahwa ”Setiap satuan

pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan

pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya bahan

habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang

proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.” Pada ayat 2

dinyatakan pula bahwa ”Setiap satuan pendidikan wajib memiliki

prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan

Masukan Proses Pendidikan (Educational

Process)

Hasil

1. Tujuan dan prioritas :

untuk membimbing aktivitas system 2. Peserta didik :

yang menjalani proses belajar menjadi bidikan utama system

3. Pengelolaan : untuk mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengevaluasi system

4. Struktur dan jadwal : untuk mengatur dan mengelompokan peserta didik menurut tujuan tertentu

5. Isi : esensi dari apa yang hendaknya dipelajarai oleh peserta didik

6. Pendidik : yang membantu menetapkan esensi dan persiapan proses belajar peserta didik

7. Alat bantu belajar : buku, papan tulis , peta, radio, televesi, film, laboratorium, dsb.

8. Fasilitas : tempat proses terselenggarakannya pendidikan

9. Teknologi : 10. Pengawasan Mutu :

peraturan penerimaan peserta didik, sasaran, pengujian, dan standar

11. Penelitian: untuk meningkatkan penetahuan dan pelaksanaan sistem

12. Beaya : indikator tentang efisiensi sistem

Page 34: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

25

pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang

laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin,

instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat

bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk

menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.”

Sekolah dalam arti gedung sekolah, lingkungan dan peralatan yang

tersedia pada hakekatnya merupakan apa yang dinamakan lahan hidup

siswa dan guru. Keberhasilan proses pembelajaran sedik it banyak

ditentukan oleh kondisi fasilitas fisik tersebut, karena rasa kerasan atau

sikap belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan mereka.

Dengan demikian, fasilitas yang memadai, apalagi ideal, dapat menunjang

bukan saja prestasi mengajar guru, tetapi juga prestasi belajar siswa.

Sekolah sebagai lingkungan belajar memiliki dua makna: lingkungan

psikolgis dan lingkungan teknologis. Sebagai lingkungan psikologis,

sekolah bisa menumbuhkan atau melemahkan semangat belajar siswa.

Sebagai lingkungan teknologis, sekolah juga ikut membentuk mental

siswa. Di tempat itulah pola pikir, semangat berinovasi, sikap kritis, dan

penguasaan informasi serta ketrampilan kerja diperoleh dan

dikembangkan. Karena itulah, kita sering mendapati sekolah tertentu yang

meghasilkan siswa bersikap kritis, rasional dan inovatif, sementara

sekolah yang lain menghasilkan siswa yang bersikap ortodoks walaupun

berusia muda. (www.bali-travelnews.com)

Page 35: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

26

J. Sarana – Prasarana Sekolah

Untuk membuka bidang keahlian dalam rangka pengembangan bidang

keahlian perlu membuat/membangun gedung baru. Jika tidak maka perlu

mengurangi bidang keahlian yang sudah tidak layak jual, yang artinya

bidang keahlian yang tidak diperlukan industri harus ditutup.

Pembangunan adalah proses mendirikan bangunan gedung baik

merupakan pembangunan baru, perbaikan sebagian atau seluruhnya,

maupun perluasan bangunan gedung yang sudah ada sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. (Dirjen Cipta Karya Dept PU, 1997). Faktor -

faktor yang mempengaruhi pembangunan gedung sekolah secara makro

yaitu: faktor demografi, faktor geografi/iklim, faktor sosial -politik-budaya,

kebijakan pendidikan, kebijakan ekonomi, kurikulum sekolah, organisasi

sekolah dan lokasi sekolah. (Virochsiri, 1977). Faktor-faktor tersebut akan

menentukan jumlah dan jenis sekolah, bentuk gedung sekolah, dan

kemampuan pendanaan untuk perawatan, renovasi dan pengembangan

gedung sekolah.

Page 36: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

27

A. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

SMK merupakan lembaga pendidikan yang menyiapkan peserta

didik yang berminat untuk dididik menjadi tenaga kerja bidang tertentu

yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Dengan demikian, terdapat dua

variabel yang saling berkaitan yaitu variabel peserta didik dan bidang

pekerjaan/dunia kerja. Terdapat dua kemungkinan mengenai hubungan

antara peserta didik dengan bidang pekerjaan yaitu: pertama, kompetensi

peserta didik yang dihasilkan dari sekolah kejuruan sesuai dengan

persyaratan bidang pekerjaan (match), dan ke dua, kompetensi peserta

didik tidak sesuai dengan persyaratan bidang pekerjaan (mismatch).

Pendidikan kejuruan yang efektif adalah pendidikan yang dapat

menghasilkan kompetensi lulusan (peserta didik) yang sesuai dengan

persyaratan bidang pekerjaan tertentu/dunia kerja.

Perbedaan mendasar antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

dan Sekolah Menengah Atas (SMA) terletak pada misi masing-masing

dalam kaitannya dengan penyiapan tenaga kerja. SMA lebih menekankan

pada misi yang mempersiapkan anak didiknya untuk melanjutkan ke

pendidikan tinggi, sedangkan SMK lebih menekankan pada misi yang

mempersiapkan anak didiknya untuk memasuki dunia kerja. SMA

menekankan pada aspek kognitif dan SMK lebih menekankan pada

aspek psikomotor. Menurut Calhoun dan Finch (1976), pada dasarnya

pendidikan kejuruan itu mempersiapkan subyek didik untuk memasuki

dunia kerja.

Saat ini Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan telah

berhasil menetapkan standar kompetensi lulusan dan kurikulum SMK

yang dikenal dengan kurikulum SMK edisi 2004 untuk 21 bidang

keahlian. Pedoman pelaksanaan kurikulum SMK juga telah dibuat

menjadi satu dokumen kurikulum, yang dikemas pada Bagian III

Kurikulum SMK 2004. Menyertai bagian pedoman pelaksanaan kurikulum

tersebut, kini sedang dikembangkan sebuah panduan implementasi

kurikulum yang lebih operasional. Sedangkan untuk standar materi

Page 37: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

28

pokok, di dalam Bagian II dokumen Kurikulum edisi 2004 telah

mencantumkan rambu-rambu materi pokok pembelajaran kompetensi

baik untuk aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.

Namun demikian demi mendorong kelancaran penyelenggaraan

pendidikan di SMK dalam implementasi kurikulum yang memberi pesan

agar penyelenggaraan pendidikan pelatihan di sekolah dilaksanakan

dengan berbasis kompetensi, maka Direktorat Pendidikan Menengah

Kejuruan juga sedang dan terus mendorong pengembangan materi ajar

yang dikemas dalam bentuk paket modul.

Berdasarkan ketentuan dan aturan dalam PP Nomor 25 tahun

2000 ini maka sistem desentralisasi pendidikan akan dijalankan. Seiring

akan diberlakukannya desentralisasi pendidikan maka daerah dan

sekolah harus bersiap-siap agar tugas yang dipikulnya dapat terlaksana.

Untuk itu, saat ini sekolah-sekolah sudah dipersiapkan dengan

manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (school based management).

Selain ada pergeseran tanggung jawab dari pusat ke daerah,

pendidikan kejuruan juga mengalami beberapa pembaharuan. Dalam

buku Keterampilan Menjelang 2020), berbagai dimensi perubahan

yang diturunkan dari kebijakan Link and Match, adalah:

a. Perubahan dan Pendekatan Supply Driven ke Demand Driven.

b. Perubahan dan Pendidikan Berbasis Sekolah ke Sistem

Berbasis Ganda.

c. Perubahan dari Model Pengajaran Berbasis Mata Pelajaran ke

Model Pengajaran Berbasis Kompetensi.

d. Perubahan dari Program Dasar yang sempit (Narrow Based)

ke Program Dasar yang Kuat dan Mendasar (Broad Based) .

e. Perubahan dari Sistem Pendidikan Formal yang kaku, ke

Sistem yang Luwes dan Menganut Prinsip Multi Entry/Multy

Exit.

Page 38: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

29

f. Pengakuan terhadap Kemampuan Awal yang Dimiliki

Peserta Didik (Prior Learning Recognition).

g. Pengintegrasian Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan secara

Terpadu.

h. Sistem Pendidikan Berkelanjutan.

Page 39: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

30

BAB III

METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Pendekatan kajian Identifikasi Spektrum Pasar Kerja Sebagai

Rujukan Dalam Penetapan Program Keahlian SMK ini dengan metode

survei ekploratif yang akan menungkap perlu atau tidaknya pembukaan

program keahlian di SMK sesuai pasar kerja. Jika didapati ada program

keahlian di SMK yang tidak terserap pasar kerja ( tidak maketable)

direkomendasikan kepada instansi yang berwewenang untuk ditutup atau

dibuka. Sebagai sumber data dapat dijelaskan dengan menggunakan

tabel 4.

Tabel 4. Kriteria / Klasifikasi Pasar Kerja Lulusan SMK

INSTANSI KRITERIA/Klasifikasi/sektor

SMK Sekolah Negeri/Swasta

Industri Bedasar

Sektor

Agrobisnis

Electrical Technology, Industrial Instrumentation,

Information & Communication Technology

Electronics Tehnology : Radio Tehnology &

Television & Film

Shipping Technology

Building & Transportation

Textile Technology

Trading, Hotel, Restaurant

Bank, Financial

Services

Page 40: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

31

B. Metode dan Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data tentang SMK, Program Keahlian dan

penyerapan lulusan terhadap DU/DI dengan menggunakan dokumentasi.

C. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui serapan lulusan diolah dengan analisis

deskristif.

Page 41: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Serapan Lulusan SMK

Data tentang penyerapan lulusan SMK di Bantul dapat

dideskripsikan sebagai berikut. Rerata penyerapan lulusan SMK pada

tahun 2007/2008 dapat dilihat pada tabel 5 dan rerata penyerapan lulusan

SMK tahun 2008/2009 dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 5.Penyerapan Lulusan SMK Tahun 2007/2008

Kriteria No Program Keahlian Jumlah Sekolah

Rerata Penyerapan

lulusan dalam %

Tinggi ( 66.668%-100%)

1 TATA KECANTIKAN 1 100

2 REKAYASA PERANGKAT LUNAK 1 100

3 BROADCAST 1 100

4 BUDIDAYA TANAMAN 1 100

5 THP PERIKANAN 1 100

6 BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN 1 90.91

7 T. Gb. BANGUNAN 2 90.9

8 PENJUALAN 4 90.37

9 T. LAS 2 88.7

10 T. KOMP JARINGAN 2 88.01

11 BUDIDAYA TANAMAN HIAS 1 87.5

12 T. AUDIO VIDEO 3 87.08

13 T. INSTALASI LISTRIK 2 85.29

14 KRIYA KAYU 2 83.83

15 SENI MUSIK 1 83.79

16 NAUTIKA PERIKANAN LAUT 1 83.33

17 T. LISTRIK PEMAKAIAN 2 81.05

18 TATA BUSANA 4 80.5

19 T. PERMESINAN 1 80

20 SENI RUPA 1 78

21 T. PEMANFAATAN TNG LISTRIK 1 78

22 PHP PANGAN 1 75

Page 42: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

33

Lanjutan table 1

Kriteria No Program Keahlian Jumlah Sekolah

Rerata Penyerapan

lulusan dalam %

Tinggi ( 66.668%-100%)

23 T. MEKANIK OTOMOTIF 5 72.87

24 AKUTANSI 6 70.13

25 PEKERJAAN SOSIAL 2 70

26 T. INFORMATIKA 1 70

27 AKOMODASI PERHOTELAN 1 67

Sedang (33.334%-66.667%)

28 MULTIMEDIA 1 61.42

29 BUDIDAYA TERNAK RUMINANSIA 1 60

30 TATA BOGA 1 55

31 ADM PERKANTORAN 2 53.9

32 BUDIDAYA TERNAK UNGGAS 1 53.85

33 SENI PEDALANGAN 1 45

Rendah ( 0%-33.333%)

34 SENI TEATER 1 22.4

35 SENI TARI 1 22

36 SENI KERAWITAN 1 8.6

Data pada tabel 5 dapat dilukiskan dalam diagram lingkaran seperti pada

gambar 4 berikut :

Gambar 4. Diagram Lingkaran Prosentase Keterserapan Tenaga Kerja Berdasarkan Data Dinas Pendidikan Kab.Bantul Tahun 2007/2008

Page 43: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

34

Tabel 6. Penyerapan Lulusan SMK Tahun 2008/2009

Kriteria No Program Keahlian Jumlah Sekolah

Rerata Penyerapan

lulusan dalam %

Tinggi ( 66.668%-100%)

1 THP PERIKANAN 1 100

2 TATA BUSANA 5 92.82

3 BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN 1 85.71

4 T.INFORMATIKA 1 83

5 SENI MUSIK 1 82.66

6 NAUTIKA PERIKANAN LAUT 1 81.03

7 TATA KECANTIKAN 1 78

8 BROADCAST 1 76

9 AKOMODASI PERHOTELAN 1 75

10 KRIYA TEKSTIL 1 69

11 TATA BOGA 1 68

edang (33.334%-66.667%)

12 T.PERMESINAN 1 65

13 PEKERJAAN SOSIAL 2 63.36

14 KRIYA KAYU 1 60.37

15 PHP PANGAN 1 58.33

16 BUDIDAYA TERNAK UNGGAS 1 55.55

17 T.KOMP JARINGAN 2 52.5

18 PENJUALAN 5 50.26

19 KRIYA KERAMIK 1 50

20 BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN 1 50

21 T.MEKANIK OTOMOTIF 6 49.41

22 T.AUDIO VIDEO 3 48.08

23 AKUNTANSI 8 46.95

24 SENI PEDALANGAN 1 46

25 BUDIDAYA TANAMAN HIAS 1 45.45

26 SENI RUPA 1 44

27 SENI TEATER 1 42

28 T.PEMANFAATAN TNG LISTRIK 2 42

29 BUDIDAYA TERNAK RUMINANSIA 1 41.67

30 ADM PERKANTORAN 3 39.8

31 MULTIMEDIA 2 39.15

32 T.LAS 2 37.55

33 T.INSTALASI LISTRIK 1 35.21

34 SENI KERAWITAN 1 35

Page 44: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

35

Lanjutan Tabel 6

Kriteria No Program Keahlian Jumlah Sekolah

Rerata Penyerapan

lulusan dalam %

Rendah (0%-33.333%)

35 T.LISTRIK PEMAKAIAN 2 32.12

36 T.Gb BANGUNAN 1 31.44

37 SENI TARI 1 21

38 REKAYASA PERANGKAT LUNAK 1 21

Data pada tabel 6 dapat dilukiskan dalam diagram lingkaran seperti pada

gambar 5 berikut :

Gambar 5. Diagram Lingkaran Prosentase Keterserapan Tenaga Kerja Berdasarkan

Data Dinas Pendidikan Kab.Bantul Tahun 2008/2009

Selain data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul didapat juga data

penyerapan tenaga kerja dari Depnaker Trans pada tahun 2007/2008 seperti pada

tabel 7, sedangkan data penyerapan tenaga kerja pada tahun 2008/2009 dapat

dilihat pada tabel 8.

Page 45: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

36

Tabel 7. Rangking Penyerapan Tenaga Kerja Kabupaten Bantul Tahun 2007/2008

Berdasarkan Data Depnaker Trans

Kriteria No Tingkat Pendidikan Terdaftar Penempatan Penyerapan

(%)

Tinggi (dari 66,668% -

100%)

1 STM Grafika 1 1 100 2 SPG 121 103 85,124 3 SLTA Lainnya 75 61 81,3333 4 Perdagangan 245 183 74,6939

5 Perkantoran 167 122 73,0539

6 STM Kimia 44 31 70,4545

7 Keuangan 407 277 68,059

Sedang

(dari 33,334%- 66,667%)

8 STM Geologi Tambang 6 4 66,6667

9 Kesenian & Seni Rupa 81 49 60,4938

10 STM Listrik 392 230 58,6735

11 SM Kerajinan dan Industri

87

47

54,023

12 STM Tekstil 30 15 50

13 STM Lainnya 85 40 47,0588

14 Kesejahteraan Keluarga

183

76

41,5301

15 STM Mesin 1309 503 38,4263

16 STM Sipil 73 28 38,3562

17

SPMA Pertanian

130 45 34,6154

Rendah (dari 0% - 33,333%)

18 STM Pelayaran 6 2 33,3333

19 STM T. Informasi 17 5 29,4118

20 Sekolah Analisis Kimia 2 0 0

21 SM Farmasi 5 0 0 22 Kesehatan 8 0 0

Page 46: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

37

Data pada tabel 7 dapat dilukiskan dalam diagram lingkaran seperti pada

gambar 6 berikut :

Gambar 6. Diagram Lingkaran Prosentase Keterserapan Tenaga Kerja Berdasarkan Data Depnaker Trans Tahun 2007/2008

Tabel 8. Rangking Penyerapan Tenaga Kerja Kabupaten Bantul Tahun 2008/2009 Berdasarkan Data Depnaker Trans

Kriteria No Tingkat Pendidikan Terdaftar Penempatan Penyerapan

(%)

Tinggi ( dari 66,668% -

100% )

1 STM Tekstil 2 2 100

2 STM T. Informasi 1 1 100

3 Keuangan 2414 2398 99.337 4 STM Mesin 1224 1212 99.02

5 STM Listrik 232 227 97.845 6 STM Lainnya 340 331 97.353 7 STM Sipil 72 69 95.833 8 Perkantoran 735 698 94.966 9 SPG 36 32 88.889

10 SM Kerajinan dan Industri 23 20 86.957

11 Perdagangan 417 360 86.331 12 SLTA Lainnya 75 61 81.333

13 SPMA Pertanian 32 26 81.25

Page 47: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

38

2. Dunia Usaha dan Industri di Bantul Tabel 9. Daftar Dunia Usaha dan Industri di Kabupaten Bantul

(Sumber Internet)

NO BIDANG PERUSAHAAN JUMLAH KETERANGAN 1 Kerajinan 115 2 Agrobisnis 33 3 Lain-lain 30 4 Industri 19 5 Kesehatan 17 5 Keuangan 7

6 Jasa Mulimedia dan Jaringan

6

7 Properti 5

8 Jasa Tata Rias dan buasana

4

9 Jasa Entertainment 4 10 Wisata 2 11 Jasa Otomotif 2 12 Jasa Elektronika 2 13 Jasa Komputer 2 14 Jasa Biro Jasa 2 15 Jasa Sipil dan Bangunan 2

Lanjutan Tabel 8

Kriteria No Tingkat Pendidikan Terdaftar Penempatan Penyerapan

(%)

Sedang ( dari 33,334% - 66,667% )

14 Kesenian & Seni Rupa 81 49 60.494

15 Kesejahteraan Keluarga 183 76 41.53

Rendah ( dari 0% s/d 33,333% )

16 Kesehatan 8 0 0

17 STM Grafika 0 0 -

Rendah ( dari 0% s/d 33,333% )

18 STM Kimia 0 0 -

19 STM Geologi Tambang 0 0 -

20 STM Pelayaran 0 0 -

21 Sekolah Analisis Kimia 0 0 -

22 SM Farmasi 0 0 -

Page 48: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

39

Lanjutan Tabel 9

NO BIDANG PERUSAHAAN JUMLAH KETERANGAN 17 Jasa Pertanian 1 18 Jasa Permesinan 1 19 Jasa Perkayuan 1 20 Jasa Kelistrikan 1 21 Jasa Boga 1 22 Jasa Perlengkapan Pesta 1

Dari data pada tabel 9 di atas dihasilkan persentase bidang industri yang

terdapat di wilayah Kabupaten Bantul dalam bentuk diagram lingkaran seperti yang

terdapat pada gambar 7.

Gambar 7. Diagram Dunia Usaha dan Industri di Kabupaten Bantul Berdasarkan

Sumber dari Internet.

Page 49: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

40

Tabel 10. Daftar Dunia Usaha dan Industri di Kabupaten Bantul

(Sumber BPS DIY tahun 1995)

No Jenis Industri Jumlah 1 Industri Pengolahan Tekstil, Pakaian Jadi, Dan Kulit 20 2 Industri Pengolahan Makanan, Minuman, Dan Tembakau 15 3 Industri Pengolahan Kayu, Bambu, Rotan, Dan Rumput –

Rumputan 7

4 Industri Pengolahan Barang Galian Bukan Logam 4 5 Industri Pengolahan Barang Lainnya 4 6 Industri Pengolahan Barang Dari Logam 3 7 Industri Pengolahan Kertas, Percetakan, Dan Penerbitan 1 8 Industri Pengolahan Kimia, Minyak Bumi, Batu Bara, Karet,

Dan Plastik 1

Gambar 8. Diagram Dunia Usaha dan Industri di Kabupaten Bantul Berdasarkan

Sumber BPS DIY Tahun 1995.

Page 50: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

41

B. Pembahasan Menurut data dari Dinas Pendidikan dilihat dari penyerapan lulusan SMK

pada tahun 2007, 27 dari 38 program keahlian rerata penyerapan lulusannya

pada katagori tinggi, sedangkan pada tahun 2008 penyerapan lulusan dari 38

SMK hanya 11 program keahlian yang berada pada katagori tinggi. Ada 9

program keahlian yang penyerapan lulusannya masuk pada katagori tinggi baik

pada tahun 2007 maupun tahun 2008.

Data penyerapan tenaga kerja dari BPS tidak sepenuhnya sesuai dengan

program keahlian yang ada di SMK di Bantul. Hal ini kemungkinan pencari kerja

yang mendaftar di Depnaker tidak hanya

dari lulusan SMK di Bantul. Demikian juga tidak semua lulusan SMK mendaftar

sebagai pencari kerja di Depnaker Bantul.

DU/DI di Bantul paling banyak adalah bidang kerajinan, kemudian bidang

makanan, bidang agrobisnis, Oleh karena itu program keahlian di SMK yang

sesuai dengan DU/DI di Bantul adalah Kriya Kayu, Kriya Keramik, Kriya Tekstil,

Budidaya Tanaman Perkebunan, Budidaya Tanaman Sayuran, Budidaya

Tanaman Hias, Tata Boga dan Tata Busana.

Jumlah program keahlian SMK di Bantul sebanyak 38, DU/DI di Bantul

sudah mencakup seluruh program keahlian di SMK. Namun demikian DU/DI

yang paling banyak adalah dalam bidang kerajinan, makanan, dan agrobisnis.

Sedangkan jumlah SMK yang menyelenggarakan program keahlian yang sesuai

dengan bidang ini adalah : 19 sekolah dari 36 SMK di Bantul, paling banyak

program keahlian tata busana yang delenggarakan oleh 5 SMK.

Page 51: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

42

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Bidang keahlian SMK yang dibutuhkan industri di Kabupaten Bantul masa

datang adalah Kriya Kayu, Kriya Keramik, Kriya Tekstil, Budidaya

Tanaman Perkebunan, Budidaya Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman

Hias, Tata Boga dan Tata Busana.

2. Dari 38 Program Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten

Bantul, didapat 27 Program Keahlian penyerapan lulusan pada tahun

2007/2008 termasuk dalam katagori tinggi, sedangkan untuk tahun

2008/2009 didapat 11 Program Keahlian yang penyerapannya dalam

katagori tinggi.

3. Berdasarkan Data Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul didapat 9 Program

Keahlian yang menjadi trend penyerapan tenaga kerja untuk industri di

Kabupaten Bantul, meliputi Program Keahlian Tata Kecantikan, Broadcast,

Budidaya Tanaman, THP Perikanan, Seni Musik, Nautika Perikanan Laut,

Tata Busana, Teknik Informatika, dan Akomodasi Perhotelan.

B. Rekomendasi

1. Temuan hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah

satu pertimbangan dalam membuat kebijakan pengembangan SMK

terutama berkaitan dengan pembukaan program - program baru ataupun

pendirian SMK kecil dalam hal penentuan program keahlian, agar sesuai

dengan lapangan pekerjaan yang ada.

Page 52: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

43

2. Perlu adanya data tentang penyerapan lulusan serta tempat bekerja.

3. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kompetensi lulusan pada

waktu bekerja di DU/DI.

Page 53: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

44

DAFTAR PUSTAKA

Calhoun, C.C and Finch, AV (1976). Vocational Educational: Conccept and

Operation. Belmont California: Woodsward Publiching Company.

Dikmenjur. (2001). Standar Kompetensi Model RMCS. Depdiknas Jakarta.

Keterampilan Menjelang 2020 (1997),? Untuk Era Global.

--------------- 2008. Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul. Daftar Nama dan

Program Keahlian yang dimiliki SMK Negeri dan Swasta

seKabupaten Bantul

--------------- 2009. Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul. Daftar Nama dan

Program Keahlian yang dimiliki SMK Negeri dan Swasta

seKabupaten Bantul

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2008). Berita Pasar Verja Propinsi DIY

Tahun 2008. Yogyakarta : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Propinsi DIY

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2008). Lembar Informasi

Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian Propinsi DIY. Yogyakarta :

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi DIY

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2007). Berita Pasar Verja Propinsi DIY

Tahun 2007. Yogyakarta : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Propinsi DIY

Page 54: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

45

Lampiran 1 DAFTAR NAMA SEKOLAH DAN PROGRAM KEAHLIAN YANG DIMILIKI SMK-

NEGERI DAN SWASTA se KABUPATEN BANTUL NO PROGRAM KEAHLIAN NAMA SEKOLAH JUMLAH KET 1 Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul 8 SMK Putratama Bantul SMK Tamansiswa Imogiri SMK Binawiyata Srandakan SMK Muh. Kretek SMK Budhi Dharma Piyungan SMK Santo Paulus Sedayu SMK 17 Bantul 2 Sek/Adm.Perkantoran SMK Negeri 1 Bantul 3 SMK Muh. 2 Bantul SMK 17 Bantul 3 Penjualan SMK Negeri 1 Bantul 5 SMK Muh.2 Bantul SMK Putratama Bantul SMK Binawiyata Srandakan SMK Budhi Dharma Piyungan 4 Multimedia SMK Negeri 1 Bantul 4 SMK Negeri 2 Sewon SMK Muh. Bambanglipuro SMK Pembangunan Dlingo 5 Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Bantul 4 SMK Negeri 1 Sedayu SMK Negeri 1 Pundong SMK Cokroaminoto Pandak 6 Akomodasi Perhotelan SMK Negeri 1 Sewon 1 7 Tata Boga/Restoran SMK N 1 Sewon 2 SMK IT Al Furqon 8 Teknik Kecantikan Kulit SMK Negeri 1 Sewon 1 9 Teknik Kecantikan Rambut SMK Negeri 1 Sewon 1

10 Tata Busana SMK Negeri 1 Sewon 7 SMK Negri 1 Pandak SMK Muh. 1 Imogiri SMK Ma’arif 2 Piyungan

Page 55: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

46

SMK Ma’arif 1 Kretek SMK Tri Praja Bakti SMK Pelita Buana

11 Kriya Tekstil SMK N 2 Sewon 1

12 Seni Tari SMK Negeri 1 Kasihan 1

13 Seni Karawitan SMK Negeri 1 Kasihan 1

14 Seni Teater SMK Negeri 1 Kasihan 1

15 Seni Pedalangan SMK Negeri 1 Kasihan 1

16 Seni Musik SMK Negeri 2 Kasihan 1

17 Seni Rupa SMK Negeri 3 Kasihan 1

18 Kriya Keramik SMK Negeri 3 Kasihan 1

19 Kriya Kayu SMK Negeri 3 Kasihan 1 SMK Negeri 1 Dlingo

20 Teknik Instalasi Listrik SMK Negeri 1 Sedayu 3 SMK Negeri 1 Pleret SMK Ma’arif 1 Piyungan

21 Teknik Listrik Pemakaian SMK Negeri 1 Sedayu 4 SMK Negeri 1 Pundong SMK Negeri 1 Pleret SMK Cokroaminoto Pandak

22 Teknik Las SMK Negeri 1 Sedayu 2 SMK Negeri 1 Pundong

23 Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 1 Sedayu 6 SMK Muh. 1 Bantul SMK Muh. Bambanglipuro SMK Muh. 1 Imogiri SMK Muh. Piyungan SMK Ma’arif 1 Kretek

24 T. Perencn Gb. Bangunan SMK N 1 Sedayu 2 SMK Negeri 1 Pajangan

25 RPL SMK Negeri 1 Pajangan 3 SMK Muh. 1 Bantul

Page 56: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LEMBAGA PENELITIANstaff.uny.ac.id/sites/default/files/130682766/PENELITIAN TAHUN 2009... · Tanaman Sayuran, Budidaya Tanaman Hias, ... sektor lapangan

47

SMK Muh. Bambanglipuro

26 Budidaya Tanaman SMK Negeri 1 Pandak 2 SMK YIPK Banguntapan

27 Budidaya Ternak SMK Negeri 1 Pandak 1

28 THP SMK Negeri 1 Pandak 1

29 NPL SMK Negeri 1 Sanden 1

30 TPH Perikanan SMK Negeri 1 Sanden 1

31 Teknik Audio Video SMK Negeri 1 Dlingo 3 SMK Muh. 1 Bantul SMK Ma’arif 1 Piyungan

32 Teknik Mesin Perkakas SMK Muh. 1 Bantul 1

33 T. Penyiaran Radio/TV SMK Putratama Bantul 1

34 Pekerjaan Sosial SMK Nasional Bantul 2 SMK Darma Bhakti Sedayu

35 Usaha Jasa Pariwisata SMK Tri Praja Bhakti 1